lampiran a: lembar bimbingankc.umn.ac.id/2865/8/lampiran.pdfkereta listrik yang cukup ramai. ......
TRANSCRIPT
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
vi
LAMPIRAN A: LEMBAR BIMBINGAN
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
Titimangsa
By
Felisitas Ririen Kurnia Supriyadi
-
- +62 8154 8354 424
vii
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
1 INT. KRL - NIGHT
Pukul 7 malam, Stasiun Depok. Terlihat MARNI (25) seorang
ibu yang tengah hamil muda dengan membawa satu kantong
plastik cukup besar berwarna hitam masuk ke dalam gerbong
kereta listrik yang cukup ramai.
Sesekali ia melongok ke kanan dan kiri berharap ada yang
memberi kursi. Sampai akhirnya seorang pria bernama GENTA
(29) dengan jantan memberikan tempat duduknya kepada
Marni.
GENTA
Mbak, duduk.
Genta berdiri dan memberikan senyum ramah kepada Marni.
Marni membalas senyumnya lalu menempati tempat duduk itu.
Genta berdiri di depan Marni.
MARNI
Makasih ya Mas.
GENTA
Iya Mbak, sama-sama.
MARNI
Turun mana Mas?
GENTA
Manggarai. Mbak turun mana?
MARNI
Tanah Abang. Pulang kerja Mas?
GENTA
Oh, abang saya juga di Tanah
Abang. Berangkat kerja, Mbak.
Marni melirik ke jam tangan Genta. Genta bergegas
menglarifikasi.
GENTA
Emm mendadak ada meeting.
Marni mengangguk. Genta melirik ke arah bawaan milik
Marni.
GENTA
Habis belanja Mbak?
MARNI
Enggak, ini tadi anter barang
pesenan tapi salah, jadi dibawa
balik lagi. Biasa konsumen mah
suka gitu.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 2.
GENTA
Oh dagang di Tanah Abang?
Marni mengangguk, Genta memperhatikan Marni.
GENTA
Banyak copet yah Mbak di sana?
MARNI
Kok tau Mas? Sering ke sana?
GENTA
Oh enggak. Itu Mbak gak pake
perhiasan sama sekali.
Marni tersenyum geli.
MARNI
Oh ini saya gak pake bukan karena
copet Mas, tapi pamali.
Genta menunjukkan muka bingungnya. Alisnya terangkat
menunjukkan kebingungan.
MARNI
Iya, orang hamil pamali pake
perhiasan. Gak ilok.
Genta hanya mengangguk-angguk seakan memahaminya.
2 INT. KRL - NIGHT
Stasiun Universitas Indonesia. Seorang wanita bernama MAYA
(28) memasuki gerbong kereta dengan sweater rajut hijau
army, celana jeans ketat, sneakers, dan tas punggung yang
terlihat berat.
Dengan headset yang terhubung dengan ponselnya, Maya
berjalan ke bagian tengah kereta. Malam itu kereta sangat
penuh, namun melihat seorang wanita yang berdiri, seorang
PENUMPANG LAKI-LAKI memberikan tempat duduknya.
PENUMPANG LAKI-LAKI
Mbak, duduk.
MAYA
Oh gak usah Mas, makasih.
PENUMPANG LAKI-LAKI
Gak papa Mbak, saya udah mau
turun.
Maya memberikan isyarat tidak dengan kedua tangannya lalu
tersenyum. Maya menaruh tas punggungnya ke bagian depan
dari badannya lalu meraih pegangan tangan di atas
langit-langit KRL.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 3.
Maya menaikkan volume musiknya dan terdengar sebuah lagu
VALERIE JUNE mengalun.
VALERIE JUNE (V.O)
(bernyanyi)
I ain’t fit to be no mother, I
ain’t fit to be no wife yet, I’ve
been workin’ like a man, y’all,
I’ve been workin’ all....
Musik yang mengalun diinterupsi oleh bunyi pesan Whatsapp
dari DEWI (52), ibunya dalam Grup Whatsapp
"Cantik-Cantiknya Ibuk". Terlihat nama "IBUK" muncul di
layar. Maya membaca pesan dari ibunya:
"IBUK: Udah di mana? Sama siapa?"
Maya mengetik dan membalas dengan cepat:
"MAYA: Masih di kereta, sendiri."
Terlihat "IBUK" sedang mengetik. Tak lama muncul balasan:
"IBUK: Lho gak bareng sama Nila?"
Maya kembali membalas:
"MAYA: Enggak, tadi Maya ada
kerjaan lain, jadi kita misah."
Terlihat ANILA (22) mengetik sebuah pesan dan muncullah
pesan dengan nama "ANILA":
"ANILA: Loh kak, katanya bareng
temen? Kok sendiri?"
Maya membalas dengan cepat:
"MAYA: Iya, pada duluan tadi."
Dewi kembali menimpali:
"IBUK: Udah malem lho ini. Coba
kamu punya pacar."
(lalu)
"IBUK: Kan kamu bisa ditemenin."
Maya melihat pesan itu dari layarnya namun tak membukanya.
Kembali terdengar musik dari headsetnya dan kepala Maya
turut bergerak sesuai irama.
3 INT. KRL - NIGHT
Stasiun Depok. Masuklah LASMI (65) seorang nenek yang
berjalan pelan dan dengan susah payah naik ke dalam
gerbong kereta dibantu oleh DENSA (17) cucunya.
Begitu Lasmi masuk semua orang melihatnya dan langsung
pura-pura tidur, hingga seorang wanita muda memberikan
tempat duduk untuknya. Terdengar sayup-sayup suara burung
bersamaan dengan deru kereta.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 4.
Kereta berangkat ke tujuan berikutnya. Lasmi hanya duduk
terdiam sambil memegang sebuah kotak kecil dari kayu
dengan beberapa lubang kecil di setiap sisinya. Tiba-tiba
kereta yang tengah melaju itu terhenti.
PETUGAS KERETA (V.O)
Mohon maaf, kereta anda terhenti
karena antrian masuk stasiun
Manggarai.
Suara mesin kereta tidak lagi sekencang sebelumnya. Semua
orang asik dengan gadget mereka masing-masing. Hingga
suara burung kembali terdengar lebih jelas.
Semua orang saling menengok - memastikan darimanakah asal
suara burung tersebut. Dan semua orang dalam gerbong itu
akhinya menatap ke arah Lasmi yang hanya berdiam diri.
Seorang petugas mendatangi Lasmi.
PETUGAS KERETA
Selamat siang Bu. Mohon maaf,
kami boleh cek barang bawaan ibu?
DENSA
Kenapa Pak?
Lasmi mengangguk. Petugas kereta itu mendekatkan
telinganya ke salah satu lubang dalam kotak tersebut.
Tidak terdengar suara apapun.
Begitu petugas kereta hendak menjauhkan telinganya
kembali, terdengar suara burung. Orang-orang di sekitar
Lasmi mencorongkan telinga mereka ke arahnya sambil
berpura-pura tidak memperhatikan.
PETUGAS KERETA
Mohon maaf Nek, di dalam KRL
tidak boleh membawa peliharaan.
Lasmi tetap terdiam dan memegang erat burung tersebut.
DENSA
Ini hadiah baru saja diterima
Eyang saya Pak, bentar lagi kita
turun kok.
Lasmi hanya menggeleng pelan. Densa sedikit menyenggol
Lasmi.
PETUGAS KERETA
Ya sudah, lain kali jangan dibawa
ya Nek, ditinggal di rumah saja,
nanti malah ilang kalo
dibawa-bawa.
Lasmi tetap diam. Tak lama setelah petugas kereta pergi,
Lasmi tersenyum ke penumpang di sebelahnya. Kembali deru
kereta saling bersahutan dengan kicauan burung.
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
5.
4 EXT. PERON STASIUN TANAH ABANG - NIGHT
Marni, Maya, Lasmi dan Densa sama-sama turun dari gerbong
KRL - gerbong yang berbeda.
5 EXT. DEPAN STASIUN TANAH ABANG - NIGHT
EKO (32) berada di depan stasiun Tanah Abang di atas motor
bebek berwarna hitam, tak lama Marni muncul dan mencium
tangan Eko. Eko melihat barang bawaan Marni.
EKO
Lho kok dibawa lagi barangnya?
Marni menaikkan barang bawaannya ke depan motor.
MARNI
Iya, salah barang, Pak.
EKO
Ya ampun, udah jauh-jauh,
malem-malem, gak jadi lagi.
MARNI
Ya udah, besok dia yang mau ambil
kok.
Eko menyalakan mesin motornya dan melaju.
MARNI
Pak, besok masuk kerja jam
berapa?
EKO
Ya pagi, kaya biasa.
MARNI
Wah aku belum belanja nih, kalo
besok sarapan cah kangkung gak
papa?
EKO
Oh tadi aku bawain daging ayam.
Marni tak mendengarnya dengan jelas.
MARNI
Hah? Apa Pak?
Eko mengeraskan suaranya.
EKO
Daging ayaam.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 6.
MARNI
Hah? Darimana???
Eko salah tingkah.
EKO
Iya tadi aku mampir beli.
MARNI
Ngapain ke sana lagi?
EKO
Ya ampun, cuma mampir tadi.
MARNI
Awas ya kalo motong-motong ayam
lagi.
EKO
Iya-iya.
Marni memegang perutnya.
MARNI
Tuh kan anakmu juga bilang iya.
Eko dan Marni tertawa kecil di perjalanan mereka pulang.
Eko mengelus perut Marni dengan kirinya.
6 INT. RUMAH LASMI - NIGHT
Dari dalam rumah yang cukup luas, gelap menutupi semua
yang ada dalam rumah tersebut, hingga terdengar suara
burung prenjak semakin jelas. Pintu di buka dari luar,
Densa dan Lasmi sampai di rumah. Densa menyalakan lampu.
Rumah dengan cat berwarna krem dan didominasi oleh warna
cokelat ini cukup terawat. Terdapat foto-foto keluarga
dengan senyum lebar, foto-foto wisuda, pernikahan, dan
liburan domestik bersama keluarga.
Memasuki ruang tamu, terdapat sebuah mesin jahit yang
sudah usang dan sedikit berdebu dengan sebuah TV tabung di
atasnya. Lasmi memindahkan burung dalam kotak ke sebuah
sangkar di samping televisi lalu duduk.
DENSA
Eyang, harus ya burung itu
dibawa?
LASMI
Kenapa?
DENSA
Malu tau, Yang.
Lasmi hanya tersenyum.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 7.
DENSA
Kan ditinggal di rumah juga bisa.
LASMI
Lagi sakit.
Densa meletakkan barang bawaannya.
DENSA
Tadi ditanyain Tante Yeni bingung
kan Densa harus jawab apa.
LASMI
Ya jawab aja apa adanya.
DENSA
Gak semua orang bisa menerima,
Yang.
Densa duduk di samping Lasmi dan menyandarkan kepalanya di
bahu Lasmi.
DENSA
Tau gak Yang kenapa udah sebulan
burung prenjak itu di sini tapi
ibu gak pulang-pulang?
LASMI
Sabar.
DENSA
Karena itu cuma mitos. Dan itu
gak ada.
Lasmi hanya tersenyum, lalu mengelus rambut Densa.
Tiba-tiba burung prenjak itu berkicau.
Lasmi berjalan perlahan dan membuka pintu depan rumahnya
yang telah terkunci. Kosong. Tidak ada seorangpun di sana.
Lasmi memaku di pintu sambil mengamati sekitarnya. Densa
menghampirinya.
DENSA
Udah yuk Yang masuk, udah malem.
Densa mengarahkan Lasmi untuk masuk kemudian mengunci
pintu.
7 INT. RUANG MAKAN DEWI - DAY
Masih dengan sweater yang sama. Pukul 4 pagi, MAYA (28)
terlihat dari ruang makan melalui pintu kamar Maya yang
sedikit terbuka. Wajah mengantuk Maya tak dapat
disembunyikan. Di depan laptop Maya bekerja sambil
sesekali menguap.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 8.
Ia memutuskan membawa laptop keluar dari kamar. Dengan
kaki yang dilipat di atas kursi, menatap laptop yang
menyala dengan pencahayaan redup di atas meja makan sambil
sesekali menyeruput kopi yang Maya bawa pula dari dalam
kamar.
Maya mengangkat kacamata yang dikenakan ke atas rambut
lalu melakukan sedikit peregangan badan di kursi. Jam
dinding berdeting dengan beberapa ketukan yang menunjukkan
bahwa saat itu pukul 4.30 pagi. Dewi keluar dari kamarnya
dan menghampiri Maya.
DEWI
May, belum tidur?
MAYA
Eh iya nih Bu, lagi ada kerjaan.
Dewi mengambil kacang panjang di lemari es dan membawanya
keluar untuk dipotong.
DEWI
Nggak ilok lho May jam segini
anak gadis belum tidur.
Dewi duduk di seberang Maya. Maya kembali menatap layar
laptop.
MAYA
Ya...
DEWI
Lha ya mbok kamu tuh cari
pekerjaan yang nggak neko-neko,
nggak usah macem-macem gitu lho.
Dewi memotong kacang panjang dengan tangannya.
DEWI
Lagian kan ibu dari dulu udah
bilang, anak perempuan itu jadi
guru aja. Sekolahnya gampang,
anak sekolah libur, kamu juga
ikut libur.
Maya menghela nafas.
MAYA
Iya, tiap pekerjaan kan ada
konsekuensinya sendiri.
DEWI
Tapi jangan maksain diri ya,
isirahat.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 9.
MAYA
Aku nggak terpaksa kok Bu, seneng
kok kerja malem gini.
DEWI
Ha iya seneng sih seneng. Pamali
lho May, bener.
Maya mengalihkan perhatian dari laptop, mengambil kacang
panjang dan ikut memotong-motongnya.
MAYA
Apanya yang pamali sih? Cewek gak
boleh begadang gitu?
DEWI
Ya boleh, tapi yang ga boleh itu
mandi siang.
Maya tertawa kecil. Dewi menjawab dengan nada bercanda.
DEWI
Hus. Kamu ya ngeyel kalo
dibilangin.
Maya hanya tersenyum jahil.
MAYA
Ini ibu mau masak apa?
DEWI
Mau dioseng.
Maya mengemasi barang-barangnya.
MAYA
Maya tidur ya Bu.
DEWI
Eh May.
Maya mengernyitkan alisnya ke arah Dewi.
DEWI
Oseng-osengnya nanti pedes nggak?
MAYA
Pedes gak pedes pasti Maya harus
makan kan.
Jawab Maya jahil.Dewi melanjutkan pekerjaannya dengan
bangku kosong di seberangnya.
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
10.
8 INT. DAPUR EKO - DAY
Pagi hari yang cerah. Di dapur yang sederhana, tercium bau
yang sedap. Eko hendak berangkat bekerja. Marni sedang
menyiapkan sarapan.
EKO
Wah....
Eko menarik nafas panjang sambil memejamkan matanya.
Tiba-tiba Marni memencet hidungnya.
EKO
Lho, kok ditutup?
Suara Eko terdengar berbeda. Marni menyajikan makanan
dengan satu tangannya.
EKO
Mau makan ini lho.
Marni melepaskan pencetannya.
MARNI
Mau makan apa?
Eko menunjuk makanan di meja makan.
EKO
Lha ini?
MARNI
Enak aja.
Eko bingung.
MARNI
Ini hari Senin, Pak.
EKO
Lha terus?
Marni menutupi makanan tersebut dengan tudung makan.
MARNI
P u a s a.
EKO
Yah Bu, hari ini aja deh.
MARNI
Gak ah. Udah sana berangkat.
Eko menunjukkan wajah memelas.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 11.
MARNI
Berangkat sana, Pak.
Eko kembali menunjukkan wajah memelas.
EKO
Beneran puasa?
MARNI
Lha iya to, orang aku hamilnya
juga beneran.
Eko mengalah.
EKO
Iya deh, ya udah pamit ya....
Marni hendak mencium tangan Eko, tetapi tangan Eko ke arah
perut Marni.
EKO
Pamit ya, Nak.
Eko mengelus perut Marni. Tangan Marni terabaikan. Eko
tertawa geli lalu pergi kerja meninggalkan Marni dan bayi
di perutnya.
9 INT. RUANG MAKAN LASMI - DAY
Lasmi sedang meyiapkan makan siang: nasi putih hangat,
sayur asem, ikan asin, dan sambal terasi. Terlihat di
ruang tamu Densa sedang melepas sepatu sekolahnya.
Lasmi berjalan pelan menata satu per satu hidangan dan
tiga piring di meja bundar tersebut.
DENSA
Halo Eyang.
LASMI
Kok udah pulang?
DENSA
Iya, kan aku hari ini UN doang.
LASMI
Ya udah, makan dulu.
DENSA
Pasti! Densa udah laper banget.
Lasmi mengambilkan nasi ke piring Densa dan untuknya
sendiri. Lasmi dan Densa makan sambil sesekali Densa
menceritakan bagaimana ujiannya tadi.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 12.
LASMI
Gimana? Bisa tadi ujiannya?
DENSA
Agak susah sih, tapi bisalaah.
Makanya laper banget nih Yang.
Lasmi mengangguk. Densa hendak mengambil nasi putih di
tempat nasi, tiba-tiba tangan Lasmi menghalanginya.
DENSA
Eh kenapa Yang?
Densa menatap Lasmi bingung.
DENSA
Oh, kita bagi dua yuk Yang. Pasti
eyang masih laper kan.
Namun Lasmi tak juga melepaskan tangan Densa yang masih
memegang sendok nasi itu. Densa melirik ke arah piring
kosong di sebelah Lasmi dan menghela nafas.
Tak lama terdengar kicauan burung prenjak mengalun pelan
dari sangkar kecil di dekat meja makan.
10 INT. KAMAR MAYA - DAY
Mata Maya terpejam dengan sempurna di atas kasur dengan
headset di telinganya. Dari luar terdengar suara gesekan
wajan dan spatula.
Terlihat foto-foto Maya bersama dengan keluarganya.
Terlihat foto-foto Maya bersama dengan teman-temannya.
Terlihat sertifikat dan piagam yang dipampang di dinding
kamar Maya.
Terlihat koleksi boneka milik Maya. Terlihat makanan
ringan yang kemasannya telah terbuka bergeletakan di meja
kamar Maya.
ANILA (O.S)
Oh iya, rawonnya aku taruh di
dalem lemari piring ya.Takut
dimakan kucing.
DEWI (O.S)
Oh iya Nil. Kamu belum mau
berangkat?
Terlihat jam di meja.
ANILA (O.S)
Iya sebentar lagi Bu.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 13.
ANILA (O.S)
Eh itu aku udah dijemput,
berangkat ya Bu.
DEWI (O.S)
Ati-ati.
Terlihat Maya masih tertidur pulas.
11 INT. RUANG MAKAN DEWI - DAY
Terlihat televisi yang baru saja menyala. Pukul 12 siang,
Dewi sedang duduk di depan televisi sendirian.
Maya keluar dari kamarnya dengan rambut yang terbungkus
handuk menuju ke meja makan dan membuka tudung saji.
MAYA
Lho Buk kok oseng-osengnya abis?
DEWI
Kamu kesiangan sih.
MAYA
Ya ini sih kalo diukur dari
lamanya jam tidur, aku termasuk
bangun awal.
DEWI
Ada aja alasannya ya. Itu di
lemari piring ada lauk dari
adekmu.
Maya berjalan menuju lemari dan membukanya.
MAYA
Mana Bu? Nggak ada.
Dewi menoleh ke arah Maya. Sambil menunjukkan arah.
DEWI
Itu bukan lemari piring sayang.
Yang sana tuh.
Maya berjalan menuju lemari dan membukanya.
MAYA
Wah rawon. Nila bikin sendiri?
DEWI
Iyalah. Udah kamu makan dulu May
abis itu temenin ibu yah.
Maya membawa lauk ke meja makan lalu mengambil nasi.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 14.
MAYA
Ke mana, Bu?
DEWI
Pasar.
Maya duduk di kursi pada meja makan dengan posisi
berlawanan dengan sofa yang digunakan Dewi untuk duduk di
depan televisi. Setelah Maya selesai makan, Maya
menghampiri Dewi.
MAYA
Yuk Bu, jadi ke pasar kan?
DEWI
Itu kamu keringin rambut dulu,
biar nggak apek kalau pakai helm.
MAYA
Udah nggak papa Bu, ini aku
sisiran bentar terus kita
berangkat ya.
DEWI
Aduh kamu nih susah ya
dibilangin.
12 INT. KAMAR MAYA - DAY
Suara hair dryer yang menggema di kamar Maya. Terlihat
wajah Maya yang kesakitan menghadap ke sebuah cermin.
MAYA
Pelan-pelan Bu, sakit ah.
DEWI
Kamu lain kali kalau mau
berangkat kerja, ketemu orang
gitu, rambutnya di blow gini lho.
MAYA
Biar?
DEWI
Biar enak dipandang, nih liat kan
lebih rapi.
Dewi menunjukkan hasil rambut Maya.
MAYA
Maaf nih ya Bu ya, tapi kan ini
Maya cuman mau anter ibu ke pasar
aja kan?
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 15.
DEWI
(nada marah)
Ha iya, tapi kan rapi apa
salahnya ya to.
MAYA
Njih njih njih.
DEWI
Yuk berangkat, ibu tunggu di
depan ya.
Dewi keluar kamar, Maya menghadap ke cermin lalu mengikat
rambutnya.
13 INT. PASAR - DAY
Maya membawakan tiga plastik garis-garis berwarna hitam
putih yang penuh dengan gula, teh, dan deterjen. Maya
berjalan sempoyongan.
MAYA
Bu, ini masih ada lagi?
DEWI
Bentar-bentar, ibu belum beli
ayam potong.
Maya berjalan mengikuti Dewi mengitari pasar tersebut. Tak
lama sampailah Dewi ke tempat yang ia ingin tuju. Terlihat
daging ayam ayam bergelantungan hingga menutupi wajah EKO
(32) si tukang potong ayam. Dewi menyapa Eko dengan nada
bercanda.
DEWI
Akhirnya ketemu Mas Eko lagi.
EKO
Eh, Bu Dewi.
DEWI
Ke mana aja Mas? Kok seminggu ini
gak buka lapak?
EKO
Iya si nyonya lagi butuh
diperhatiin sama suaminya.
Jawab Eko sambil memotong-motong daging ayam.
DEWI
Waduh, lagi isi Mas?
EKO
Alhamdulilah, Bu.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 16.
DEWI
Wah kalo itu harus bener-bener
diperhatiin Mas.
Dewi memegang-megang daging ayam.
DEWI
Harus diturutin tuh maunya apa.
Eko hanya tersenyum simpul. Sementara itu Maya memberi
isyarat kepada Dewi untuk segera memilih daging ayam; Maya
menekan tangan Dewi dengan jari-jarinya.
EKO
Mbak Maya buru-buru?
Maya hanya tersenyum kaku.
DEWI
Ah Maya ini emang. Ini lho May,
belajar milih daging yang bener.
MAYA
Iya iya.
Jawab Maya dengan ketus.
DEWI
Nih ditekan-tekan gini, kalo dia
balik lagi, elastis, berarti
daging ayamnya seger.
MAYA
Ouw.
Jawab Maya menyepelekan. Dewi tak menggubrisnya.
DEWI
Mau ini yang ini ya Mas, separo
aja, potongin jadi 4 ya.
EKO
Siap Bu.
Eko memotong daging ayam tersebut.
EKO
Eh Bu.
Dewi memperhatikan.
EKO
Emang kalo istri lagi hamil, kalo
keinginannya gak diturutin
kenapa?
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 17.
Dewi hanya tersenyum. Eko memasukkan potongan ayam
tersebut ke dalam plastik bening dan memberikannya kepada
Dewi.
DEWI
Kata orang sih, anaknya nanti
suka ngiler lho Mas.
Eko tertawa kecil.
EKO
Ah Bu Dewi, saya kira kenapa.
Dewi menyerahkan sejumlah uang.
DEWI
Lho, tapi ya namanya istri lagi
hamil ya dimanjain dong Mas.
EKO
Iya siap Bu, makasih ya.
Dewi memberikan senyum dan berlalu bersama dengan Maya.
14 INT. TERAS RUMAH LASMI - DAY
Sore hari, Lasmi sedang berada di depan teras, Densa
menghampirinya. Densa membawa seragamnya.
DENSA
Yang, seragamku robek nih.
LASMI
Coba sini Eyang lihat.
Lasmi mengambil seragam yang diberikan oleh Densa dan
mengenakan kacamata yang melingkar di lehernya.
LASMI
Ambil kotak jahit di atas TV.
Densa masuk ke dalam rumah dan mengambil kotak jahit
tersebut.
DENSA
Ini Yang?
LASMI
Bukan, bukan. Yang warna coklat.
Densa hendak kembali masuk.
LASMI
Eh kotak itu ditinggal di sini
aja Den.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 18.
Densa meletakkan kotak berwarna hitam tersebut di kursi
samping Lasmi lalu kembali masuk. Lasmi memegang kotak
tersebut, namun belum sempat membukanya, Densa kembali.
DENSA
Ini Yang.
Lasmi meletakkan seragam di kursi dan memegang kotak jahit
tersebut. Ia mengeluarkan jarum dan benang dari dalam
kotak itu, lalu memasukkan benang ke dalam mulutnya dan
membuat benang itu mudah untuk dimasukkan ke dalam lubang
jarum.
DENSA
Eh sini-sini, biar Densa aja.
Densa mengamil jarum dan benang tersebut dan dengan mudah
memasukkannya, membuat simpul, lalu memberikannya kepada
Lasmi.
Lasmi menjahit pelan ke bagian seragam Densa yang robek
dengna pelan, Densa terlihat memperhatikannya dengan
seksama. Lasmi berhenti sejenak.
LASMI
Mau coba?
DENSA
Eh enggak ah Yang, gak berani,
nanti berantakan.
Lasmi tersenyum. Dan melanjutkan kegiatan menjahitnya.
LASMI
Dulu ibumu juga gitu.
Densa menunjukkan wajah penuh pertanyaan dengan
mengernyitkan keningnya.
LASMI
Nih, udah.
DENSA
Wah cepet banget Yang.
Densa meraih seragamnya.
DENSA
Nenek gak mau buka jasa jahit
lagi?
LASMI
Kamu mau bantu eyang?
DENSA
Ya belum bisa sih Yang.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 19.
Lasmi hanya tersenyum lalu masuk ke dalam. Ketika Lasmi
berdiri, Densa melihat di meja samping Lasmi terdapat dua
cangkir teh yang tak lagi hangat.
Satu cangkir separuh penuh, dan yang satu masih utuh.
Densa hanya menghela nafas dan duduk di kursi sebelahnya
sambil meminum teh yang masih penuh.
15 INT. RUANG MAKAN DEWI - NIGHT
Terlihat Anila meletakkan cangkir teh di meja makan. Meja
makan ukuran sedang dengan beraneka macam lauk tersaji.
Dewi, Anila, dan Maya sedang makan malam.
ANILA
Bu, jadwal sidang udah keluar
nih.
MAYA
Eh kapan Nil?
ANILA
Tiga minggu lagi, Kak.
DEWI
Wah, kamu udah siap kan Nok?
ANILA
Udah kok Bu, udah.
Di sela-sela kegiatan makannya, Anila tiba-tiba berhenti
dan menaruh kedua sikunya di meja dan berpangku tangan.
Dewi dan Maya melihat ke arah Anila dengan tatapan heran.
ANILA
Nila mau ngomong deh Bu.
Dewi yang hendak mengambil lauk tiba-tiba terhenti.
DEWI
Ngomong aja, kenapa?
Anila meremas tangannya. Suaranya tiba-tiba melemah.
ANILA
Emmmmm, jadi, pas aku selesai
sidang, Mas Bayu mau melamar aku.
Tiba-tiba ekspresi wajah Anila berubah menjadi ceria.
Namun Dewi justru melanjutkan kegiatannya mengambil
makanan.
MAYA
Wah! Nil! Kakak setuju banget,
kalian cocok.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 20.
Tiba-tiba Dewi menghentikan kembali kegiatannya lalu
menyandarkan punggungnya ke kursi dan menghela nafas. Maya
dan Anila memperhatikan Dewi. Dewi menatap mata kedua
anaknya.
MAYA
Ibu gak setuju?
Tanya Maya heran.
DEWI
Bukan masalah setuju gak setuju.
Tapi kamu aja belum punya pacar,
May.
Dewi melihat ke arah Maya.
ANILA
Ya iya Bu, Anila juga tau. Gak
bermaksud ngelangkahin Kak Maya,
tapi Mas Bayu kan udah cukup
umur, aku juga sebentar lagi
selesai kuliah.
Dewi dan Maya menyimak.
ANILA
Nah sebentar lagi Mas Bayu
ditugaskan ke Bandung, Bu. Nanti
kalo dia kepincut cewek Bandung
gimana coba?
Anila terlihat kesal.
DEWI
Ya tapi tetep aja dong, Maya
belum punya pacar. Masa kamu
tinggal nikah.
MAYA
Gak apa kali Bu, ah.
DEWI
Ya kaliannya gak papa, gimana
kata tentangga kanan kiri,
sodara-soadara?
ANILA
Yah, aku bantu Kak Maya biar
dapet pacar deh!
DEWI
Nah gitu! Ya May ya?
MAYA
Lhah ibu langsung panen raya
dong.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 21.
Dewi mengernyitkan alis dengan ekspresi bercanda.
ANILA
Ayolah Kak.
MAYA
Hngggg.
Dewi dan Anila memperhatikan Maya.
16 INT. RUANG TAMU LASMI - NIGHT
Densa sedang merapikan bukunya. Lasmi datang mencari-cari
sesuatu - mondar-mandir.
DENSA
Eyang ngapain? dari tadi
bolak-balik.
LASMI
Lihat burung eyang?
Densa menengok ke arah Lasmi.
DENSA
Enggak.
Lasmi mencari di sekitar ruag tamu.
DENSA (O.S)
Emang kenapa Yang?
LASMI
Nanti ibu kamu gak balik gimana?
Densa menghampiri Lasmi.
DENSA
Maksudnya?
LASMI
Kamu tau? Eyang punya keyakinan
kalau ibumu akan kembali.
DENSA
Lalu apa hubungannya dengan
burung itu?
Lasmi mengajak Densa duduk.
LASMI
Dulu waktu Eyang masih sesusia
kamu, bapaknya Eyang kerja di
luar pulau.
Densa menyimak.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 22.
LASMI
Setiap hari Eyang menanti
kehadiran bapak, tapi bapak tidak
ada.
Lasmi tersenyum.
LASMI
Dulu belum ada teknologi
secanggih sekarang. Jadi memang
Eyang cuma bisa menunggu. Sampai
akhirnya, ada seekor burung
prenjak datang ke rumah.
DENSA
Terus?
LASMI
Ibu menyiapkan makan besar. Dan
benar, bapak datang.
Densa memasang wajah bingung.
DENSA
Jadi?
LASMI
Burung prenjak itu tanda
kerinduan yang akan hilang. Dia
pertanda tamu yang
ditunggu-tunggu akan segera
datang.
DENSA
Tapi Yang, itu sudah sebulan yang
lalu.
LASMI
Karena kamu tidak percaya.
DENSA
Ya memang tidak seharusnya
percaya pada burung
yang......punya akalpun tidak.
LASMI
Jaga kata-katamu, Den.
Lasmi meninggalkan Densa. Terlihat punggung Lasmi menjauhi
Densa.
DENSA
Aku taruh di belakang Yang.
Densa kembali mengerjakan tugas, seorang diri.
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
23.
17 INT. RUANG MAKAN EKO - NIGHT
Marni sedang memotong-motong wortel di atas meja makan.
Eko datang dengan kelelahan.
EKO
Lho, Bu, baru mau masak?
MARNI
Eh Pak, udah pulang to. Lho, ini
buat besok.
Eko mencari-cari makanan di sekitarnya.
EKO
Lha terus aku makan apa?
MARNI
Ya ampun Mas, baru juga tadi pagi
diingetin.
Eko bingung.
MARNI
Kamu pasti gak puasa ya hari ini.
EKO
Astafirullah, lupa.
MARNI
Yah, demi anakmu lho ini Mas.
Marni ngambek.
EKO
Iya Mas lupa.
Eko duduk di samping Marni.
MARNI
Ya udah gak papa. Pasti Mas
capek.
Eko hanya menghela nafas panjang.
EKO
Ya lumayanlah. Kamu sehat kan?
MARNI
Alhamdulilah Mas.
Marni beranjak dari kursinya dan membuatkan minum untuk
Eko. Marni mengangkat sachet kopi dan teh celup ke arah
Eko.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 24.
EKO
Teh aja.
Marni mulai membuat teh untuk Eko. Marni mengaduk gula di
dalam gelas berisi teh celup dan air panas.
MARNI
Oh iya Pak besok aku ke Depok.
EKO
Lagi? Bukannya orangnya mau ke
sini?
MARNI
Iya, orangnya mendadak gak bisa.
Eko menyeruput teh buatan Marni.
EKO
Aku temenin ya Bu?
MARNI
Ah gak usah.
Eko meletakkan teh dan melihat Marni.
EKO
Gak papa, bisa ijin kok.
MARNI
Udah gak usah, kamu kerja aja
yang bener. Aku tidur dulu ya.
Eko mengiyakan. Setelah Marni pergi, Eko sendirian duduk
di meja makan dengan secangkir teh buatan istrinya. Eko
mengeluarkan rokok dan menyulutnya.
18 EXT.HALAMAN BELAKANG DEWI - DAY
Asap mengepul dari halaman belakang rumah. Dewi sedang
menyapu halaman belakang sambil membakar sampah. Anila
menghampirinya.
ANILA
Bu.....
Dewi tetap melanjutkan pekerjaannya.
DEWI
Kenapa Nok?
ANILA
Yang soal kemarin Bu, gimana Nila
bisa bantu Kak Maya?
Dewi menghentikan kegiatannya.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 25.
DEWI
Ya apapun yang bisa bikin Kakakmu
itu segera dapet pasangan.
ANILA
Cari kenalan gitu? Udah pernah.
Pake aplikasi cari jodoh yang aku
jalanin dulu? Gak ada yang cocok.
Kayanya Ibu deh yang harus
jodohin.
Dewi duduk di kursi kebun.
DEWI
Mana mau. Kakakmu diatur soal
kerjaannya aja gak mau, apalagi
soal jodoh.
Anila duduk di samping Dewi. Anila menghela nafas.
ANILA
Kerjaan?
DEWI
Iya, selalu itu Ibu bilang cari
pekerjaan yang jam kerjanya
wajar. Biar mandi tuh gak
siang-siang, bikin seret jodoh.
ANILA
Nah!
Tak lama Maya keluar dengan membawa satu bungkus plastik
cukup besar yang penuh dengan kertas.
ANILA
Ngapain kak?
MAYA
Ini abis beres-beres kamar.
Maya memasukkan beberapa undangan ke dalam api sambil
jongkok.
DEWI
Eh coba liat itu apa yang kamu
bakar?
MAYA
Oh, ini?
Maya memberikan sebuah undangan yang hendak ia bakar
kepada Dewi.
DEWI
Lho, ini undangan si Dhea? Udah
nikah?
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 26.
MAYA
Udah.
DEWI
Kamu gak dateng?
MAYA
Hehe Maya males Bu dateng-dateng
begituan.
DEWI
May May, gimana kamu mau dapet
jodoh, dapet undangan aja gak
pernah dateng Nduk.
Maya menoleh ke arah Dewi.
MAYA
Lha, kok jadi jodoh sih?
Nila menghampiri Maya dan jongkok di sebelahnya. Dewi
menyaut perkataan Maya dari belakang.
DEWI
Ibu gak mau kamu dilangkahin May.
MAYA
Ya akunya aja gak masalah lho Bu.
DEWI
Kamu gak mikirin ibu?
Maya menunjukkan ekspresi bingung dan menoleh ke arah
Dewi.
DEWI
Apa kata saudara, tetangga,
teman-teman ibu kalo tau Nila
sudah mau menikah sementara kamu
pacar aja belum ada?
Maya hanya terdiam, hatinya seperti tertusuk.
MAYA
Ya kan cuman aku yang akan jadi
omongan kan? Aku siap kok. Ibu
gak usah khawatir.
Anila menahan marah.
ANILA
Kakak jangan egois dong!
MAYA
Bukan aku yang egois Nil,
Nila meninggalkan Maya. Suara Maya melemah.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 27.
MAYA
Tapi ibu.
Dewi meninggalkan Maya sendirian. Di depan api yang masih
berkobar membakar lembaran-lembaran undangan yang tak
dihadirinya. Hari mulai menggelap dan api semakin
terlihat, bersama Maya yang hanyut dalam perkatannya
sendiri.
19 INT. SEKOLAH DENSA - DAY
Terlihat anak-anak kelas XII telah menyelesaikan Ujian
Nasional. Ada yang saling mengobrol di depan kelas, ada
yang berfoto di taman sekolah, ada pula yang keluar
sekolah dengan konvoy motor.
Sementara Densa menunggu seseorang di depan kantin. Tak
lama seorang GINA (17), teman Densa datang.
GINA
Den!
DENSA
Eh, Gin. Bisa gak lo ujian?
Gina duduk di samping Densa.
GINA
Ya bisa-bisa aja, sih. Haha.
Gina mengeluarkan dress dari dalam tasnya.
GINA
Lo sih pasti jago.
DENSA
Ya, mayan. Eh itu dressnya?
Densa terlihat antusias.
GINA
Iya, nih.
Gina memberikan dress hitam miliknya. Densa menerimanya
dan dijembrengkannya dress tersebut. Densa terlihat
terkesima.
DENSA
Waahh. Ini lo yakin gak pake
lagi?
GINA
Enggak kok, pake aja. Itung-itung
balas budi lo udah ngajarin gue.
Densa memeluk Gina.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 28.
DENSA
Aaaaa, thanks ya, Gin!
GINA
Iye, masama. Buat apa sih?
DENSA
Ya buat gue! Haha. Waa, ya udah
gue langsung balik ya Gin.
Makasih banyak.
GINA
Daaah. Tiati.
Densa meninggalkan Gina.
20 INT. RUMAH LASMI - DAY
Lasmi sedang berada di halaman belakang namun pintu depan
di buka. Densa masuk dengan terburu-buru dan langsung
menuju kamarnya.
Sementara Densa masuk kamar, Lasmi ke depan rumah sambil
membawa sangkar burung berisi burung prenjak. Densa
tiba-tiba berteriak dari dalam kamarnya.
DENSA (O.S)
Yang, eyang.
LASMI
Kenapa Den?
DENSA (O.S)
Yang, ini benerin dong.
LASMI
Sini.
Densa keluar dengan muka panik dan sebuah dress. Densa
menunjukkan dress itu kepada Lasmi.
DENSA
Ini punya Gina, Yang. Gak sengaja
robek.
Lasmi menepuk keningnya.
LASMI
Aduh, kok bisa?
Lasmi menaruh sangkar burung itu dan beralih pada dress
tersebut.
DENSA
Iya, gak sengaja kesobek.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 29.
LASMI
Coba Eyang lihat dulu ya.
Lasmi mengenakan kacamatanya dan memerhatikan dengan
seksama.
LASMI
Waduh, harus dijahit ini.
DENSA
Nah, jahitin dong Yang!
LASMI
Gak bisa Eyang, Den.
DENSA
Kenapa?
LASMI
Harus pake mesin.
DENSA
Kan Eyang punya!
Lasmi tiba-tiba meninggalkan Densa tanpa jawaban lalu
masuk ke dalam rumah. Densa menunjukkan wajah kecewa.
INT. KAMAR EKO - NIGHT
Marni berbaring di tempat tidur sambil memegang perutnya.
Eko masuk dan duduk di samping Marni. Eko memegang tangan
Marni yang juga sedang memegang perut - yang berisi jabang
bayi mereka. Marni tersenyum.
MARNI
Kamu mau anak lanang apa
perempuan Mas?
EKO
Dikasih ini aja udah syukur, Bu.
Apapun.
MARNI
Kalo aku maunya laki-laki.
EKO
Kenapa?
MARNI
Biar bisa jagain aku, bantu
Bapak.
Eko hanya tersenyum.
MARNI
Kamu kerja yang bener ya Pak,
buat yang di perut ini.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 30.
EKO
Jelas dong.
MARNI
Jangan jagal-jagalan dulu ya.
Eko hanya terdiam.
MARNI
Kok diem?
EKO
Iya-iya.
MARNI
Aku gak mau gara-gara itu, anak
kita gak selamat.
EKO
Hush, kamu jangan bilang gitu.
MARNI
Udah banyak yang ngalamin Pak.
Eko berbaring di samping Marni.
EKO
Tapi jangan salah lho, banyak
juga yang ngikutin pamali itu
juga tetep anaknya gak selamat.
Kan semua juga tergantuh Allah.
MARNI
Tapi kan kita juga harus
berusaha, biar Allah lihat usaha
kita.
EKO
Iya, tapi kan hidup juga harus
tetap berjalan Bu.
MARNI
Tapi apa salahnya kan demi anak
kita Pak.
Mereka terdiam. Tak lama Marni tertidur. Eko meninggalkan
Marni di tempat tidur.
21 INT. CAFE - DAY
Saat itu hujan cukup deras. Maya, Genta, dan beberapa
ANGGOTA TEAM yang sama telah menyelesaikan rapat. Mereka
sedang berkemas dan hendak berpisah ke tempat
masing-masing. Terlihat Maya sedang memesan ojek mobil
online. Genta melihatnya.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 31.
GENTA
Loh May, lo juga mau ke stasiun?
Maya meninggalkan sejenak ponselnya.
MAYA
Eh iya nih Gen, lo juga emang?
GENTA
Iya nih, barengan aja yuk!
MAYA
Eh iya boleh sih, tapi udah mepet
banget jam nya nih, dapat ga ya?
Maya tertawa kecil.
GENTA
Ke sana aja dulu, lo aja yang
pesen ya.
MAYA
Yap.
Maya melanjutkan proses pemesanan ojek mobil online.
Akhirnya dapat.
MAYA
Eh udah dapet nih, tunggu di
depan apa?
ANGGOTA TEAM
Eh duluan ya May, Gen!
MAYA
Eh yok! Dah!
GENTA
Yuk ke depan May.
Maya dan Genta berjalan ke depan cafe dan disambut oleh
SOPIR mobil ojek online yang telah tiba.
22 INT. MOBIL - NIGHT
Mereka naik. Terdengar sayup-sayup playlist sebuah radio
ibu kota.
MAYA
Stasiun Manggarai ya, Pak.
SOPIR
Siap, Mbak.
Mobil melaju. Mengalun musik blues-folk VALERIE JUNE.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 32.
VALERIE JUNE (V.O)
(bernyanyi)
If you’re tired and feel so
lonely. You wake up at night
thinking that only if you had
somebody. I’ll......
MAYA & GENTA
(bernyanyi bersamaan dengan
suara pelan)
....be somebody. Your somebody to
love.
Maya dan Genta saling berpandangan.
MAYA
Lo tau lagunya?
GENTA
Demen banget! Pak gedein dong
volumenya.
Sopir menaikkan volume. Mereka kembali bernyanyi bersama.
MAYA & GENTA
(bernyanyi)
Did they tell you there were
plenty of fish in the sea? But
you’re out in the cold and
feeling empty. Looking for
somebody. I’ll be somebody, your
somebody to love.
23 INT. RUANG TAMU LASMI - DAY
Densa yang sedari tadi mematung di teras rumah karena
Lasmi meninggalkannya tiba-tiba dikejutkan oleh suara
Lasmi.
LASMI (O.S)
Den, bantu nenek angkat ini.
Densa masuk ke dalam ruang tamu dan melihat Lasmi hendak
mengangkat TV tabung yang besar. Densa segera membantu
Lasmi memindahkan TV tersebut.
DENSA
Pelan-pelan, Yang. Pindahin ke
kursi itu aja.
Densa dan Lasmi berhasil memindahkannya. Dan terlihatlah
sebuah mesin jahit yang sudah beberapa tahun ini tak
digunakan. Lasmi menghela nafas.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 33.
LASMI
Sini bajunya.
DENSA
Ini, Yang.
Densa memperhatikan Lasmi yang sedang mempersiapkan
peralatan menjahitnya.
DENSA
Makasih ya, Eyang.
Tak lama, burung prenjak kembali bersuara. Lasmi sempat
teralihkan oleh suara tersebut, sejenak Lasmi menengok ke
arah teras depan.
Namun Lasmi tak menghampirinya, dia tetap di tempat itu
bersama dengan Densa. Suara burung prenjak kemudian
beriringan dengan suara mesin jahit.
24 INT. RUANG TV EKO - DAY
Hari itu hari Minggu, Eko di rumah. Sementara istrinya
sedang menonton televisi, Eko membuat box tidur bayi dan
sedang mengukur kamar mereka.
Marni yang sedang asik menonton televisi terganggu dengan
Eko yang sedari tadi mencari sesuatu.
MARNI
Cari apa sih Pak?
EKO
Obat nyamuk, di mana sih?
MARNI
Udah gak ada.
EKO
Beli sana, Bu. Kamu lagi hamil
gini juga, kalo digigit nyamuk
malah sakit gimana?
MARNI
Bukan abis, Pak. Emang aku buang.
Eko terhenti.
EKO
Lho, kenapa?
MARNI
Sini.
Sembari Marni lambaikan tangan kepada Eko untuk duduk di
sebelahnya. Eko duduk di samping Marni.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 34.
MARNI
Nah Pak, masa kamu udah lupa?
Kita kan harus puasa bunuh hewan
apapun, puasa.
Eko memberikan tatapan heran sekaligus mengiyakan.
EKO
Tapi kalo kita digigit nyamuk
terus malah kena demam berdarah
gimana?
MARNI
Gak mungkin.
EKO
Kok?
MARNI
Soalnya kita tidak membunuh buat
urip anyar, kehidupan baru.
Eko hanya tersenyum. Marni menyandarkan kepalanya ke bahu
Eko. Seekor nyamuk menghinggapi tangan Marni. Eko hendak
menepuknya. Namun Marni mencegahnya.
MARNI
Jangan, biarin aja.
EKO
Ya gak gitulah, Bu.
MARNI
Nanti juga dia pergi sendiri.
EKO
Coba, kita tunggu.
Marni dan Eko sama-sama memperhatikan nyamuk kecil di
tangan Marni.
EKO
Tuh mana, gak pergi-pergi dia,
malah keenakan.
MARNI
Tunggu-tunggu.
Eko meniup nyamuk itu hingga ia terbang. Marni kesal.
MARNI
Ih kok ditiup sih Pak?
EKO
Iya kalo didiemin, aku box buat
anak kita gak selesai-selesai
dong.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 35.
Canda Eko terhadap Marni. Marni terkekeh geli.
MARNI
Hahaha, ya udah lanjutin sana.
Sebelum beranjak, Eko mengecup perut Marni dengan penuh
cinta.
25 INT. RUANG TAMU DEWI - NIGHT
Dewi menanti Maya pulang kerja. Tak lama terdengar suara
mobil di depan rumah, Dewi membuka pintu. Ternyata Maya
datang bersama dengan Genta. Dewi menghampiri ke arah
mobil.
DEWI
Lho kok naik mobil?
Genta menyahut.
GENTA
Eh iya tante, tadi kita kehabisan
kereta.
DEWI
Eh temennya Maya?
Genta mengulurkan tangan.
GENTA
Genta, tante.
Dewi menyambutnya dengan ceria.
DEWI
Dewi, ibunya Maya.
GENTA
Saya langsungan yah, tante.
DEWI
Lho, gak mampir dulu?
Maya melihat Dewi heran.
GENTA
Lain kali ya, Te. Pake mobil
online soalnya. Pamit tante, dah
May!
MAYA
Daah Gen!
Mobil itu berlalu. Maya dan Dewi menuju ke dalam rumah.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 36.
DEWI
Itu tadi siapa May?
MAYA
Genta.
Dewi menjawab dengan meledek.
DEWI
Masa sih?
Maya masuk ke dalam rumah.
DEWI
Maksudnya, seberapa deket?
MAYA
Baru juga satu projek.
DEWI
Hoooo. Baik anaknya?
MAYA
Ngantuk. Besok mau mandi pagi
soalnya. Dah Bu.
Maya menutup pintu kamarnya.
26 INT. TERAS RUMAH LASMI - DAY
Lasmi sedang memandangi burung prenjak yang ada dalam
sangkar tersebut. Marni mencoba untuk menjentikkan jarinya
- berusaha membuat prenjak itu bersuara, namun tak bisa.
27 INT. TERAS RUMAH EKO - DAY
Di pagi hari Marni sedang menunggu tukang sayur yang biasa
lewat di depan rumahnya.
Hari ini adalah hari istimewa, Marni ingin membuat masakan
enak untuk Eko yang sedang berulangtahun. Tak lama, Marni
mengeluarkan motor dan hendak pergi ke pasar.
28 INT. KAMAR DEWI - NIGHT
Dewi sedang tertidur pulas. Tiba-tiba Anila menyelinap ke
kamar Dewi yang gelap itu. Anila berjalan pelan ke arah
wajah Dewi. Anila menyalakan korek api lalu bernyanyi.
ANILA
(bernyanyi)
Happy birthday to you, happy
birthday to you.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 37.
Dewi membuka matanya dengan perlahan, matanya masih
menyesuaikan dengan terangnya cahaya dari api yang dibawa
Anila.
ANILA
(bernyanyi)
Happy birthday, happy birthday,
happy birthday to you.
Dewi duduk.
ANILA
Selamat ulang tahun, Bu.
Dewi tersenyum. Anila melanjutkan nyanyiannya dengan
sedikit tertawa kecil.
ANILA
(bernyanyi)
Tiup koreknyanya, tiup koreknya,
tiup koreknyanya sekarang juga,
sekarang juga, sekarang juga.
Dewi meniup korek api yang ada di tangan Anila. Seharusnya
gelap menyelimuti mereka, tapi ternyata di sudut kamar ada
cahaya lain yang menyinari: Maya dengan sebuah kue dan
lilin di tangannya.
Maya telah mengamati sedari tadi, sejak Anila masuk ke
kemar Dewi. Maya menghampiri Dewi, meletakkan kuenya, lalu
memeluk Dewi.
MAYA
Bu, selamat ulang tahun. Maaf
buat perkataan Maya
kemarin-kemarin ya. Bahkan ibu
masih nungguin aku kemarin.
ANILA
Aku juga mau peluk.
Pemandangan indah di antara sinar lilin di kegelapan.
Mereka saling melepaskan pelukan.
DEWI
Jadi, gimana May?
Maya menghela nafas, lalu tersenyum.
MAYA
Iya, buat Anila.
Maya melirik ke arah Anila sambil tersenyum.
ANILA
Ih bukan buat aku kali, Kak. Buat
kebaikan Kakak juga.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 38.
MAYA
Iya-iya.
Mereka duduk, masih di antara lilin yang masih menyala.
DEWI
Genta gimana May?
ANILA
Ih itu siapa?
Dewi melirik ke arah Maya.
MAYA
Temen kerja, Bu. Bukan
siapa-siapa.
DEWI
Nah Nil, biar jadi siapa-siapa.
Kamu bantu tuh kakakmu biar gak
melanggar pamali.
Maya dan Anila saling bertatap muka.
MAYA
Tunggu-tunggu, ini cari jodoh
kan? Bukan cari...... wangsit?
DEWI
Kamu ya....
ANILA
Udah ah Kak nurut aja sih sama
Ibu.
Anila terkekeh pelan.
MAYA
Jadi aku harus?
DEWI
Ikuti keta-kata Ibu aja.
ANILA
Nah aku yang ngawasin.
Mereka tertawa hingga lilin tiba-tiba mati. Mereka
terkaget dan hening sejenak, lalu kembali tertawa di
antara kegelapan.
29 INT. TERAS RUMAH LASMI - DAY
Suara burung prenjak bergaung di rumah Lasmi, namun
ternyata itu bukan berasal dari burung dalam sangkar.
Lasmi yang sedang menyapu lantai bergegas menuju ke pintu
depan, namun tak ada apapun.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 39.
Lasmi menunggu sambil kembali menyapu lantai yang bahkan
sudah di pel tersebut. Densa menghampiri.
DENSA
Yang, kok disapu lagi?
LASMI
Iya, kotor.
DENSA
Ini tadi udah dipel lho.
Lasmi duduk - hingga ia tertidur. Tiba-tiba suara burung
prenjak bersahutan dengan suara deru motor. Dan klakson.
Lasmi terbangun dari tidurnya. Ternyata TUKANG PAKET sudah
berada di depan rumah sambil mengendarai motornya.
TUKANG PAKET
Paket Bu, paket.
Lasmi menghampiri tukang paket tersebut.
TUKANG PAKET
Jl. Alamanda No 15 ya Bu? Ada
yang namanya Ibu Densa?
Lasmi mengangguk.
TUKANG PAKET
Ini ada paket untuk Bu Densa,
silakan tanda tangan Bu.
Lasmi menandatangani sebuah kertas. Tukang paket
menyerahkan paket tersebut kepada Lasmi. Ia mengenakan
kacamatanya untuk membaca nama pengirim. Tak lama Densa
keluar.
DENSA
Siapa tadi Yang?
Lasmi menyerahkan paket tersebut.
DENSA
Wah, dari tante Kris.
LASMI
Itu siapa?
DENSA
Kakaknya bapak.
LASMI
Dia kirim apa?
Densa membuka paket tersebut.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 40.
DENSA
Wah, kebaya Yang.
LASMI
Kebaya?
DENSA
Iya. Oh mungkin dia tau dari
facebook aku.
Lasmi berlalu begitu saja. Densa tetap memandangi kebaya
yang pasti akan ia gunakan saat ia wisuda nanti.
30 EXT. PASAR - DAY
Eko sedang berada di lapaknya dengan daging ayam yang
bergelantungan di depannya. Sementara Marni sedang
memarkirkan motornya di tempat parkir pasar.
Marni mulai memasuki pasar dan menuju tempat penjualan
daging. Tiba-tiba seorang PENJUAL DAGING memanggil Marni.
PENJUAL DAGING
Mbak Marni!
MARNI
Eh Mbak!
Marni menghampiri penjual daging itu.
PENJUAL DAGING
Wah, yang lagi isi kok
jalan-jalan sendirian sih.
Marni tersenyum simpul.
MARNI
Tau aja Mbak. Ini mau beli daging
ayam, buat suami.
PENJUAL DAGING
Gak mau daging sapi aja ini?
MARNI
Enggak ah, ayam aja.
PENJUAL DAGING
Oh ya udah, di sebelah sana murah
tuh Mbak, seger lagi.
Penjual daging menunjuk arah yang berlawanan dengan lapak
Eko.
MARNI
Loh emang sekarang beda ya
tempatnya?
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 41.
PENJUAL DAGING
Bukan beda, tapi ditambahin
lapaknya, jadi banyak.
MARNI
Ohhh, ya udah aku ke sana ya
Mbak.
PENJUAL DAGING
Yak, tiati Mbak.
Terlihat Marni meninggalkan tempat itu ke arah yang
ditunjukkan. Marni terlihat di antara daging-daging sapi
yang didagangkan. Tak lama, si penjual daging pergi
meninggalkan lapaknya.
31 INT. STASIUN MANGGARAI - NIGHT
Maya hendak pulang ke rumah, namun saat itu tidak bersama
dengan Genta karena jadwal yang berbeda. Maya duduk di
kursi tunggu. Tak lama, kereta menuju Stasiun Tanah Abang
tiba. Maya naik.
Dari dalam kereta dari sisi yang berlawanan, Maya melihat
Genta sedang berlari-lari agar dapat masuk ke dalam
kereta. Namun tak lama, pintu dari arah Genta tertutup.
Genta terengah-engah.
Setelah kereta tersebut berangkat, Genta melihat Maya di
seberang. Ternyata Maya kembali keluar kereta dari pintu
lainnya.
GENTA
Loh May?
MAYA
Capek banget tuh kayanya?
GENTA
(suara keras)
Hah? Apa?
MAYA
Sini!
Maya memberikan isyarat kepada Genta. Belum sempat Genta
mengiyakan, kereta kembali datang. Genta dan Maya masuk ke
dalam gerbong yang sama dari pintu yang berbeda.
GENTA
Eh lo ngomong apa sih tadi?
MAYA
Haha, gak papa.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 42.
Genta masih terengah-engah. Maya terlihat merogoh tas
punggungnya.
MAYA
Mau minum?
Maya menawarkan minum kepada Genta. Tanpa menjawab Genta
langsung meminum minuman tersebut.
MAYA
Haus banget ya Gen? Haha.
Genta selesai minum.
GENTA
Parah. Makasih ya.
Maya kembali menerima botol minumnya.
MAYA
Iya, eh lo darimana sih? Kok
balik duluan tadi?
GENTA
Abis ambil pesenan. Mau liat?
MAYA
Terserah lo sih mau liatin ato
enggak.
GENTA
Halah. Nih.
Genta mengeluarkan sebuah piringan hitam dengan cover
wajah Valerie June. Sontak Maya berteriak.
MAYA
Aaaaa gilak!
Seisi gerbong melihat ke arah mereka berdua. Maya sangat
malu.
MAYA
(pelan)
Dapet dari mana?
GENTA
Panjang ceritanya.
MAYA
Parah envy banget gue.
GENTA
Gak usah envy.
Genta mengambil sebuah piringan hitam yang sama dari dalam
tasnya dan memberikannya kepada Maya.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 43.
MAYA
Ya ampunnn makasih banget Gen!
Terbaik!
GENTA
Oh jelasss. Nyanyi dulu lah kita,
pelan-pelan tapi, haha.
MAYA & GENTA
(bernyanyi kecil)
Dadadada watching light traverl
across your face as I move my
clothes into your place side by
side, through different doors
honey, I got my path and you’ve
got yours
Suara mereka bercampur dengan deru kereta.
32 INT. KAMAR MAYA - DAY
Suara ketukan pintu yang keras memenuhi kamar Maya yang
tak begitu luas. Saat itu kamar Maya terkunci sehingga
ketukan itu tak berhenti hingga Maya membukanya dengan
wajah yang masih mengantuk.
MAYA
Kenapa sih Bu?
Dewi masuk ke kamar mandi di kamar Maya lalu menaruh
handuknya di sana.
DEWI
Yok mandi yok May.
MAYA
Hah mandi? Masih jam segini kali
Bu.
Dewi menarik Maya ke kamar mandi.
DEWI
Abis mandi ibu tunggu di ruang
makan ya.
Maya hanya menjawab dengan artikulasi yang tidak jelas.
33 INT. RUANG MAKAN - DAY
Selesai mandi, Dewi sudah menantinya di ruang makan. Dewi
sedang membuka daun pisang yang menjadi bungkus tempe.
DEWI
May, sini.
Maya menghampiri Dewi.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 44.
MAYA
Iya gimana Bu?
DEWI
Ambil laptopmu ke sini,
pekerjaanmu juga.
Maya mengambilnya di kamar lalu kembali ke ruang makan.
DEWI
Coba kamu kerjain
pekerjaan-pekerjaanmu, jangan
malam-malam.
MAYA
Bu tapi ini belum jam kerja Maya,
nggak keluar idenya.
DEWI
Udah, coba dulu kerjain.
Dewi meninggalkan Maya, Maya masih bingung dengan perilaku
Dewi. Dewi pergi memasak makanan serba mengandung kecambah
dan tempe goreng. Dewi meletakkan satu piring tempe goreng
di depan Maya dan membangunkannya.
DEWI
Nih makan dulu.
Maya terbangun dengan mata yang masih tertutup.
MAYA
Wah, wangi banget!
DEWI
Tapi abis ini kamu kerjain
pekerjaan kamu ya.
MAYA
Bu, ini kenapa makanan toge semua
sih?
DEWI
Udah makan aja. Nila, makan yuk.
Anila datang. Anila, Dewi, dan Maya makan toge
bersama-sama.
34 INT. RUANG TAMU LASMI - NIGHT
Lasmi sedang menonton televisi. Densa menghampirinya dan
memberikan sepucuk surat undangan wisuda.
DENSA
Yang, ada undangan nih.
Densa duduk di sebelah Lasmi.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 45.
LASMI
Undangan apa?
DENSA
Dibaca dong Yang, ah.
Lasmi mengenakan kacamatanya.
LASMI
Wah, wisuda ya.
DENSA
Iya, Yang. Itu undangan buat satu
orang.
LASMI
Kok cuma satu orang?
DENSA
Iya, tapi kalo mau nambah bisa
sih, cuman harus bayar lagi.
Lagian cuman Eyang doang juga kan
yang dateng.
LASMI
Bayar berapa kalo tambah orang?
DENSA
Sejuta Eyang, mahal. Emang buat
siapa?
Lasmi tak menjawab.
35 EXT. PASAR - DAY
Marni berputar-putar pasar mengikuti petunjuk dari penjual
daging tadi, namun dia tak menemukan penjual daging ayam.
Akhirnya dia kembali ke area sekitar lapak Eko.
Dia melihat lapak Eko sebelumnya. Terlihat daging ayam
bergelantungan dengan seorang PENJUAL laki-laki yang
tertutup wajahnya. Marni berjalan ke arah laki-laki itu.
36 INT. KAMAR MAYA - NIGHT
Maya pulang dari briefing klien terbarunya, rumahnya
nampak gelap. Hanya lampu teras yang menyala, tak biasanya
seperti ini. Maya masuk ke dalam kamar dengan sangat
hati-hati karena ia tak dapat melihat dengan sempurna.
Dan saat Maya menyalakan lampu kamarnya, betapa
terkejutnya ia ketika melihat Dewi tidur di ranjangnya.
Dewi terbangun.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 46.
MAYA
Ibu ngapain di sini?
DEWI
Mau nemenin kamu tidur.
MAYA
Dalam rangka?
DEWI
Udah sana kamu cuci muka, sikat
gigi, terus tidur.
MAYA
Hah? Masih jam 9 Bu.
Jam gantung di ruang tamu berdenting menunjukkan pukul 11.
DEWI
S e b e l a s.
Maya menaruh tas dan laptopnya lalu mencuci muka dengan
pintu kamar mandi yang terbuka.
DEWI (V.O)
Kamu dari mana May?
Maya membasahi wajahnya.
MAYA
Tadi ada rapat.
DEWI (V.O)
Oh, sama siapa aja?
Maya menggunakan sabun muka.
MAYA
Ada Mbak Hani, Genta, Pak Levi,
sama Mbak Kinan.
DEWI
Wah Genta gak anterin kamu lagi?
Maya membasuh mukanya dengan air.
MAYA
Cuma temen, Bu. Maya profesional
kali.
Maya menekan pasta gigi dan mengeluarkannya di atas sikat
gigi.
DEWI (O.S)
Kalo mau profesional, jadi istri
profesional juga bisa kali May.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 47.
Maya tediam sambil memegang gagang sikat gigi kemudian
Maya berkumur dan menjawab pertanyaan ibunya dengan
artikulasi yang tidak jelas.
MAYA
Lagi sikat gigi, Bu.
Maya menyikat gigi lalu pergi tidur di sebelah Dewi. Dewi
tidur membelakangi Maya. Di saat Dewi sudah tidur,
tiba-tiba Dewi berkata kepada Maya.
DEWI
May, tidur.
Maya terkejut.
DEWI (O.S)
Kalau nggak pakai laptop mbok ya
jangan diganti hp.
MAYA
Lho, ibu kok bisa tau?
DEWI
Lha ini kelihatan dari cermin.
Udah cepet tidur.
Maya menyeting alarm pukul 2 pagi, mematikan posel, lalu
mematikan lampu tidur.
37 INT. KAMAR LASMI - DAY
Saat itu masih pukul 4 pagi, Lasmi masih terlelap dalam
tidurnya. Namun Densa nampaknya sudah mandi dan
bersiap-siap hendak pergi.
Densa memasukkan barang-barangnya ke dalam sebuah tas yang
cukup besar, termasuk kebaya yang diberi oleh tantenya.
Densa duduk di sebelah Lasmi yang masih tertidur.
DENSA
Yang, Densa berangkat ya.
Lasmi terbangun.
LASMI
Mau ke mana kamu?
DENSA
Mau ke salon Yang, siap-siap buat
wisuda nanti jam 9. Eyang juga
harus siap-siap lho ya.
LASMI
Oh iya, ya udah ati-ati kamu.
Berangkat sama siapa?
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 48.
DENSA
Ini nanti dijemput Yeni.
Terdengar suara klakson.
DENSA
Eh itu udah dateng, aku berangkat
ya, Eyang dandan cantik ya nanti.
LASMI
Iya, hati-hati ya Nak.
Lasmi duduk di kursinya, dan kembali terdiam.
38 EXT. PASAR - DAY
Marni sampai di lapak milik Eko dan berupaya melihat wajah
penjual itu, namun tak berhasil.
MARNI
Mas, mau separo ya, gak usah
dipotong.
PENJUAL
Oh siap Bu.
Si penjual memotong ayam itu menjadi 2 bagian, dengan
sadis. Marni melihatnya dengan ngeri.
PENJUAL
Ini ya Bu.
Penjual itu memberikan potongan ayam kepada Marni.
MARNI
Ini ya Mas uangnya, makasih.
Marni pergi meninggalkan penjual laki-laki yang belum
terlihat wajahnya itu. Tiba-tiba seseorang memanggilnya.
PENJUAL
Bu, kembaliannya belum.
Penjual itu berlari kecil menyusul Marni.
MARNI
Eh iya makasih ya Mas.
PENJUAL
Iya sama-sama Bu.
Penjual itu hendak kembali ke lapaknya.
MARNI
Eh Mas, udah lama di lapak itu?
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 49.
PENJUAL
Baru kok Bu.
MARNI
Oh itu dulu punya suami saya.
PENJUAL
Ohh. Oke Bu makasih ya.
Marni ditinggalkan begitu saja. Marni bingung.
39 INT. KAMAR MAYA - NIGHT
Terlihat Maya dan Dewi tertidur lelap. Di tengah
keheningan, tiba-tiba alarm ponsel Maya berbunyi cukup
kencang. Dewi terbangun dan membangunkan Maya.
DEWI
May, ini kamu alarm emang jam 2?
Maya tak bergerak sama sekali.
DEWI
May? Nok.... Bangun.
Maya hanya bergolet. Namun tak bangun.
DEWI
Ini ibu matiin ya.
MAYA
Iya iya.
Terlihat Dewi mematikan alarm. Dewi kembali tidur.
40 INT. SEKOLAH DENSA - DAY
Densa sudah siap dengan make up cantik dan kebayanya yang
menawan. Namun di tengah keramaian itu Densa merasa
sendiri.
Dengan ponsel di tangannya, Densa berupaya menelepon
Lasmi, namun tidak ada jawaban. Terdengar suara burung
prenjak di antara keramaian itu.
41 INT. RUANG MAKAN DEWI - DAY
Dewi sedang memasak, saat itu pukul 6 pagi. Maya tiba-tiba
keluar dari kamarnya dengan terburu-buru.
DEWI
Wah tumben kamu udah bangun.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 50.
MAYA
Duh Bu, kok gak bangunin aku?
DEWI
Wah, jam segini udah termasuk
pagi kok May, gak perlu ibu
bangunin lagi.
Maya duduk di kursi meja makan dengan muka kesal.
MAYA
Duh enggak Bu. Maksud Maya, tadi
pagi tuh Maya pasang alarm.
DEWI
Yang jam 2 pagi itu?
MAYA
Iyaa, ibu kok gak bangunin?
DEWI
Udah, ibu udah bangunin, tapi
kamu gak bangun-bangun, ya udah.
MAYA
Masa sih?
Dewi mengangkat jamur goreng dari wajan.
DEWI
Lha iya, kamu dibangunin cuma
gegoleran. Emang ada apa sih?
MAYA
Deadline kerjaan Bu.
DEWI
Terus?
MAYA
Udah deh ini. Kerjaan Maya gak
selesai, kehilangan satu projek.
Dewi memindahkan jamur goreng ke meja.
DEWI
Ya bagus dong.
MAYA
Hah?
DEWI
Iya, jadi kan kamu gak perlu
begadang-begadang lagi. Cari
pekerjaan lain gitu lho May.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 51.
MAYA
Ibu mikirin apa sih?
DEWI
Ya iya daripada kamu nyiksa diri,
kerja malem-malem, gak tidur, gak
baik buat kesehatan juga kan.
MAYA
Halah, soal jodoh dan
primbon-primbonan lagi kan ini?
Dewi memakan jamur goreng yang ada di depannya dan
menyodorkan kepada Maya.
DEWI
Kalaupun iya, itu juga buat
kebaikan kamu May. Kamu belum
ngerti juga?
MAYA
Apanya yang buat Maya sih?
DEWI
Kamu pikir kamu bisa hidup
sendiri?
MAYA
Kenapa enggak? Maya gak harus
sama laki-laki kalo cuma untuk
hidup.
DEWI
May, hati-hati kalo ngomong.
MAYA
Lha iya dong Bu, buktinya ibu
sampai sekarang bisa kan besarin
aku sama Nila sendirian?
Dewi terdiam. Dewi berdiri dan mengambil gelas dan air
putih. Dewi meneguknya dengan pelan.
DEWI
Berat May, sangat berat.
MAYA
Tapi bisa kan Bu?
DEWI
Iya, tapi jangan sampai kamu kaya
ibu juga. Menikah bukan perkara
butuh atau tidak, justru
bagaimana kita mengatur ego. Kita
bisa hidup sendiri, tapi harus
berbagi dengan orang lain. Itu
komitmen.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 52.
Wajah Maya menyepelekan.
MAYA
Ya ya ya oke. Memang pada
dasarnya begitu, tapi soal
khasusku, itu cuma buat Nila aja
kan?
DEWI
Maksudnya?
MAYA
Ya biar dia bisa kawin aja sama
Bayu.
DEWI
May, jaga ucapan kamu ya!
Maya masuk ke kamar, berpapasan dengan Anila yang
sebenarnya dari tadi telah berada di sana, mendengarkan
percakapan mereka.
Terlihat Anila menatap Maya dengan berkaca-kaca. Anila
duduk di seberang Dewi, mereka hanya terdiam. Anila
memegang tangan Dewi.
42 INT. RUANG TAMU LASMI - DAY
Densa masuk ke dalam rumah dengan kebayanya yang cantik.
Namun wajahnya penuh dengan make up yang telah luntur oleh
air mata. Begitu masuk, Densa melihat Lasmi sedang bermain
dengan burung prenjak itu, ia penuh amarah.
DENSA
Eyang tadi ke mana sih?
Lasmi hanya diam dan menengok ke arah Densa.
DENSA
Yang? Eyang anggep Densa di sini
gak sih? Yang?
Densa mengoyakkan tangan Lasmi. Tangis Densa semakin
menjadi.
LASMI
Eyang yakin ibumu pasti datang.
DENSA
Ini udah mulai gak masuk logika
Yang. Semua ini ngawur tau gak.
Densa kembali mengoyakkan Lasmi.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 53.
DENSA
Eyang, liat Densa sekarang!
Lasmi tak mau melihat Densa.
DENSA
Yang. Liat Densa.
Lasmi menoleh dengan wajah menunjukkan rasa sakit yang
luar biasa.
LASMI
Apa Nak? Apa??
DENSA
Yang ada di hadapan Eyang itu
sekarang, Densa. Cucu Eyang.
Bukan ibu. Ibu udah pergi. P E R
G I.
Densa mengatakan hal tersebut penuh emosi dan penegasan.
LASMI
Dia akan kembali Densa. Yakinlah
dengan itu.
DENSA
Siapa yang bisa menjamin, hah?
Burung prenjak ini? Yang setiap
hari Eyang rawat seperti anak
sendiri? Iya?
Densa merampas sangkar burung yang sedang dipegang oleh
Lasmi tersebut. Lasmi tak kuasa menahan. Lasmi meneriaki
Densa yang membawa sangkar burung itu.
LASMI
Densa, mau kamu bawa ke mana?
Densa, dengerin Eyang!
Densa berjalan cepat ke arah depan rumah, Lasmi
menyusulnya dengan berjalan secepat yang ia bisa.
Sampai di teras, Densa melepaskan burung prenjak itu di
depan mata kepala Lasmi. Lasmi menangis.
DENSA
Kenapa Yang? Densa mau buang
burung itu. Buat apa? Eyang masih
yakin burung itu akan bawa ibu
pulang? Gak akan Yang. Itu cuman
harapan Eyang yang Eyang pelihara
sendiri tanpa melihat kenyataan.
Bahkan Eyang jadi lupa diri kalo
masih punya aku.
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
54.
Densa masuk ke dalam rumah dan meninggalkan Lasmi yang
menangis. Pelan ia berjalan meninggalkan rumah dan mencari
burung prenjak itu.
43 INT. DAPUR EKO - DAY
Terdengar suara wajan yang bergesekan dengan spatula.
Marni sedang memasak hidangan dari daging ayam.
Ia mencium wangi dari masakannya dan memasukkannya ke
dalam tempat makan. Marni bersiap pergi dengan motornya.
44 EXT. JALANAN - DAY
Marni berjalan pelan menggunakan motornya dan membawa
beberapa bekal makanan. Di tengah jalan ia menjumpai Lasmi
yang sedang berjalan sendirian sambil melongok ke
dahan-dahan pohon. Marni berhenti.
MARNI
Bu, mau ke mana? Kok sendirian?
Densa ke mana?
Lasmi terlihat bingung.
MARNI
Bu? Ini saya Marni, istrinya Eko.
Ibu lagi apa?
LASMI
Cari burung.
MARNI
Burung? Nanti saya bantu cari,
sekarang ibu saya anter pulang
ya.
Lasmi menggelengkan kepalanya seakan ketakutan.
MARNI
Ayo Bu, saya anter ke rumah.
Lasmi berlalu begitu saja menghindari Marni, namun Marni
masih berupaya membujuknya. Marni mengikuti ke mana Lasmi
pergi.
45 INT. TERAS RUMAH LASMI - DAY
Densa terlihat panik dan mondar-mandir di depan teras
rumahnya. Dia memegang ponsel dan beberapa kali menelepon
Lasmi namun tidak aktif. Tiba-tiba dia mendengar suara
burung yang sangat ia benci; burung prenjak.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 55.
Densa hanya menghela nafas, lalu duduk sambil menutup
telinganya dari suara burung prenjak yang begitu
membuatnya merasa bersalah. Tak lama terdengar suara
motor, ia melihat Marni yang mengantar Lasmi ke rumah.
DENSA
Eyang! Eyang!
Densa berlari ke arah Lasmi. Lasmi hanya terdiam.
MARNI
Pelan-pelan Den, bawa ke dalem
rumah dulu.
DENSA
Iya Mbak, makasih banget ya.
Tolong bantu ke dalem bentar ya.
Marni dan Densa sama-sama membawa Lasmi ke dalam rumah.
Setelah Lasmi masuk dan beristirahat, Densa dan Marni
kembali ke luar.
MARNI
Ada apa sih Den?
Densa menundukkan kepala.
DENSA
Iya Mbak, tadi kita berantem.
MARNI
Berantem?
DENSA
Aku sih yang mulai, aku marahin
Eyang.
Marni menunjukkan rasa simpatinya.
MARNI
Kok bisa? Ada apa?
DENSA
Ya keanehan sejak Ibu pergi Mbak.
MARNI
Maksudnya?
DENSA
Iya, sejak Ibu pergi tanpa
alesan, Eyang jadi kaya menanti
Ibu tanpa kejelasan. Apalagi
sejak ada burung-burung itu
datang, Eyang percaya dan yakin
banget Ibu akan pulang.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 56.
MARNI
Oh burung, iya iya tadi aku tanya
Bu Lasmi dia sebut burung-burung
gitu. Maksudnya apa sih?
DENSA
Ya itu, mitos. Orang Jawa. Burung
prenjak pertanda kehadiran orang
yang dinanti. Tapi malah jadi
kaya menanti hal yang belum tentu
kejadian.
MARNI
Tapi kadang mitos atau pamali itu
bener lho, Den.
DENSA
Tapi ini udah gak bener sih,
Mbak. Eyang jadi mengagungkan dan
percaya banget atas kehadiran
burung itu. Dulu Eyang masih suka
jahit, sekarang urusin burung
mulu. Jadi kaya pengin lari dari
kenyataan, Mbak.
Marni hanya terdiam.
DENSA
Kadang hal-hal gak jelas kaya
gitu malah merugikan lho Mbak.
MARNI
Gak boleh bilang gitu, Den. Hal
itu suci, dan terbukti.
DENSA
Tapi mulai gak masuk akal.
Marni menghela nafas.
MARNI
Ya percaya gak percaya sih Den.
Kalau aku dan suami masih sangat
menghargai hal-hal seperti itu,
gak boleh disepelekan.
Densa hanya mengangguk mengiyakan.
MARNI
Ya udah, aku pamit dulu ya Den.
Dijaga Eyangnya.
DENSA
Iya Mbak Marni, makasih banyak ya
udah anter Eyang.
Marni berjalan ke arah motornya.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 57.
DENSA
Eh Mbak, sehat-sehat ya bayinya.
MARNI
Iya amin, makasih ya. Dadah.
Marni meninggalkan Densa. Burung prenjak berkicau.
46 EXT.PROYEK - DAY
Setelah mengantarkan Lasmi, Marni menuju ke proyek tempat
Eko bekerja. Marni membawa serta makanan yang telah ia
siapkan dari rumah, kali ini karena hari itu Eko
berulangtahun. Namun sesampainya di sana para PEKERJA tak
mengetahui mengenai Eko.
MARNI
Mas, tau Mas Eko di mana gak?
PEKERJA
Eko siapa Mbak?
MARNI
Eko... Eko Lelono.
PEKERJA
Gak ada yang namanya Eko Mbak di
sini.
MARNI
Masa sih Mas? Dia masih baru sih.
PEKERJA
Iya Mbak, mungkin proyek lain
kali.
MARNI
Oh ya udah makasih ya Mas.
PEKERJA
Yok Mbak.
Marni berjalan ke arah motornya. Ia menaikinya lalu
berjalan begitu saja mengikuti kata hatinya. Ia kembali ke
pasar.
47 EXT. PASAR - DAY
Marni dengan wajah yang datar berjalan menuju ke lapak
milik Eko terdahulu. Seorang penjual daging yang tadi
menyapanyapun ikut heran.
PENJUAL DAGING
Mbak Marni!
Marni tak menggubrisnya. Sampailah ia ke lapak milik Eko.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 58.
MARNI
Mas.
Eko sedang menghadap ke belakang sambil menjagal ayam
hidup.
MARNI
Mas?
Eko berdiri masih dengan pisau berlumur darah di
tangannya. Dan dia melihat Marni.
EKO
Ya Mba.........k.
Marni menunjukkan wajah tak percaya sekaligus kecewa.
Marni langsung berlari ke arah motornya dan meninggalkan
Eko yang berupaya mengejarnya.
48 INT. KAMAR EKO - NIGHT
Marni masuk ke dalam kamar sambil menangis, ia mengunci
pintu kamar. Tak lama Eko pun sampai di rumah penuh
keringat. Ia mencoba membujuk Marni.
EKO
Bu, buka pintunya, Bu.
Marni tetap menangis.
EKO
Aku gak maksud bohongin kamu.
Marni sama sekali tak membukakan pintu.
EKO
Bu, maaf.
Eko mengetuk pintu.
MARNI
Kenapa sih Pak? Kenapa Bapak
bohong?
EKO
Ya gimana lagi Bu, gak mungkin
aku langsung cari pekerjaan baru
secepat itu.
MARNI
Kenapa gak jujur aja?
EKO
Emang kalo aku jujur kamu bakal
tetep izinin?
Marni terdiam.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 59.
EKO
Aku kerja juga buat anak kita.
Ini semua cuma tuntutan
pekerjaan. Aku yakin Bu, ini gak
akan ada efeknya untuk anak kita.
Tak ada suara dari dalam.
EKO
Bu? Maaf ya.
Eko meninggalkan Marni dan kembali ke lapaknya di pasar.
49 INT. DAPUR DEWI - DAY
Maya sedang berada di dapur, memasak saat waktu masih
menunjukkan pukul 6 pagi. Maya membuat nasi goreng. Dewi
terbangun.
DEWI
May......
MAYA
Eh halo Bu, pagii.
DEWI
Kamu masak?
Maya menaruh masakannya ke piring.
MAYA
Iya Bu, buar bayar hutang.
DEWI
Hutang apa?
MAYA
Kesalahan Maya kemarin.
DEWI
Duduk dulu sini.
Maya duduk sambil meletakkan nasi goreng di atas meja.
MAYA
Maaf ya Bu soal yang kemarin.
DEWI
Minta maaf sama adekmu.
MAYA
Iya, Maya nyesel banget. Gak
seharusnya Maya bilang gitu.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 60.
DEWI
Kok kamu bisa gini tiba-tiba?
MAYA
Ya Maya gak enak aja, mau tidur
juga gak nyenyak semalem.
DEWI
Ya udah bagus kalo gitu.
Mereka makan.
DEWI
Soal pekerjaanmu?
Maya hanya mengangkat bahu.
MAYA
Ya belum tahu, tapi nanti Maya
pasti cari lagi.
DEWI
Inget, jangan yang nyiksa diri.
MAYA
Iya Bu, siap. Anila gak di rumah
Bu?
DEWI
Enggak deh kayaknya, dia nginep
di rumah temennya.
Dewi membawa piring kotornya ke wastafel.
DEWI
Eh ya May. nanti sore temenin ibu
ke resepsi nikahnya Helen ya.
Maya terlihat bersemangat namun dibuat-buat.
MAYA
Oh ya? Wah tapi aku.....
DEWI
Apa? Masih ada kerjaan? Orang
lagi nganggur
MAYA
Ih ibu mah.
Maya menyusul ibunya mencuci piring di wastafel.
DEWI
Ah cuma bentar kok. Pamali dapet
undangan nikah nggak dateng.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 61.
MAYA
Ya udah iya deh.
DEWI
Nah gitu dong.
Terlihat Maya dan Dewi mencuci piring, tak lama kemudian
Anila datang sambil memeluk mereka dari belakang. Maya
menengok.
MAYA
Uu, Nila. Eh kamu nangis?
Serentak Maya dan Dewi panik.
DEWI
Kenapa, Nok?
MAYA
Duduk dulu duduk.
Anila terisak.
ANILA
Maaf ya Bu, Kak.
MAYA
Maaf kenapa sih? Kan kemarin aku
yang keterlaluan.
DEWI
Kamu kenapa Nok?
Dewi memeluk Anila.
MAYA
Coba cerita aja, Nil.
Anila menjawab dengan terisak.
ANILA
Sebenernya aku gak buru-buru
pengin menikah Bu, tapi aku
terlanjur....
Maya menghela nafas dan memeluk adiknya. Dewi pergi
meninggalkan Anila dan Maya - Dewi kecewa.
50 INT. RUANG TV LASMI - NIGHT
Densa terlihat sendirian di depan televisi yang menyala.
Densa tertidur. Lasmi keluar dari kamarnya dan menghampiri
Densa. Melihat Densa tertidur, Lasmi kembali ke kamar dan
menyelimuti Densa.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 62.
Lasmi memandangi kembali Densa dan mengusap mukanya. Lasmi
hendak masuk ke dalam kamar, Densa terbangun, sebenarnya
Densa tak benar-benar tidur.
DENSA
Eyang....
Lasmi menghentikan langkahnya dan menengok ke arah Densa
yang masih dalam posisi berbaring. Lasmi tersenyum.
DENSA
Sini Yang.
Lasmi kembali menghampiri sofa tempat Densa tertidur di
depan televisi. Densa memeluk Lasmi.
DENSA
Maafin Densa ya, Yang. Densa udah
jahat banget sama Eyang.
Lasmi memperbaiki posisinya dan mengelus rambut Densa dan
menyandarkan kepalanya ke pundak Lasmi.
LASMI
Iya, maaf juga ya Nak.
Densa terlihat terharu.
DENSA
Nggak Yang, Eyang gak salah kok.
Aku yang berlebihan kemarin.
Jangan pergi lagi ya.
LASMI
Gak akan kok, dan sebenernya
Eyang gak pernah pergi.
Mereka masih terus berpelukan.
51 INT. TERAS RUMAH DEWI - DAY
Dewi sedang meminum teh hangat sambil membaca majalah di
meja. Tiba-tiba Anila datang dan mengambil teh itu untuk
mengalihkan perhatian Dewi. Namun Dewi justru pergi.
52 INT. RUANG MAKAN DEWI - DAY
Dewi, Maya, dan Anila dalam satu meja. Terdapat nasi
putih, cah kangkung, dan rawon buatan Anila. Ketika Anila
menawarkan rawon buatannya, Dewi justru menghindar.
MAYA
Ini kenapa sih? Udahlah Bu.
Dewi tetap melanjutkan makannya.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 63.
ANILA
Ibu, maaf.
Tiba-tiba Dewi menitihkan air mata.
ANILA
Ibu, maaf.
Maya dan Anila memeluk Dewi. Dewi tersenyum dalam air
matanya.
53 INT. BALLROOM - NIGHT
Terlihat pengantin yang berpelukan untuk didokumentasikan.
Sebuah pesta pernikahan di ballroom sebuah hotel mewah
dipenuhi dengan musik khas pernikahan moderen bercampur
dengan perbincangan kecil teman lama yang sudah lama tak
bertemu.
Suara tangis bayi juga bersahutan, sementara Maya berdiri
di sebuah pojok ruangan dengan zupa soup di tangannya. Dan
di sisi lain Dewi sedang berbincang dengan KARINA dan DONY
sambil mencari keberadaan Maya. Akhirnya Dewi berhasil
menemukannya.
DEWI
May, sini. Ibu kenalin sama
anaknya sahabat ibu.
Maya berjalan ke arah Dewi dengan senyuman.
DEWI
Nah Karin, Dony, ini anakku,
Maya.
Maya mengulurkan tangannya.
MAYA
Halo tante, halo Dony, aku Maya.
KARIN
Halo Maya. Udah dewasa banget ya
anakmu.
DEWI
Iyalah, udah cukup umur.
Dewi mencolek pinggang Maya. Maya hanya tersenyum.
DEWI
Nak Dony sekarang kerja di mana?
DONY
Oh aku di rumah sakit tante.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 64.
DEWI
Di bagian apa?
DONY
Dokter spesialis penyakit dalam.
DEWI
Wah hebat yah.
DONY
Ah tante bisa aja.
Tak lama kemudian datanglah seorang wanita yang sedang
hamil besar bernama DESI.
KARIN
Eh iya, Dewi, Maya, kenalin ini
mantu aku, namanya Desi.
Dewi dan Maya berjabat tangan dengan Desi.
DEWI
Halo Nak, Dewi, ibunya Maya.
DESI
Halo tante, aku Desi.
MAYA
Halo, aku Maya.
DESI
Halo Maya.
Dewi melirik Maya.
DEWI
Ini mantu dari anak yang mana?
Karin menjawab sambil terkekeh.
KARIN
Lho ini istrinya Dony. Anakku kan
yang satunya masih SMP Dew.
DEWI
Ohh ya ampun. Cantik yah.
DESI
Makasih tante. Oh iya kita ke
sana bentar ya.
Mereka berpisah. Maya tertawa geli.
MAYA
Tuh kan Bu. Makanya jangan genit.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 65.
DEWI
Aduhh untung ibu belum promosiin
kamu. Kan malu.
Dewi melihat Genta dari kejauhan.
DEWI
Lho, lha Nak Genta?
GENTA
Eh Tante, Maya.
Genta menghampiri mereka.
GENTA
May kok lo udah gak di team kita
sih? Tau-tau ilang.
MAYA
Udah deh Gen jangan dibahas.
GENTA
Eh sorry sorry.
Anila dan Bayu melambai dari kejauhan.
DEWI
Ya udah, duluan ya Nak,
kapan-kapan main ke rumah ya.
GENTA
Siap tante.
Jawab Genta sambil memperagakan sikap hormat. Sebelum Maya
pergi, Genta memanggil Maya.
GENTA
Eh May!
MAYA
Eh kenapa Gen?
GENTA
Bagi alamat rumah lo dong, kali
aja gue mampir.
MAYA
Eh iya. Catet catet.
Genta merogoh celananya dan mengeluarkan ponsel.
GENTA
Yah lowbat.
Seorang PELAYAN lewat. Terdapat sapu tangan di sakunya.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 66.
MAYA
Mas boleh minta sapu tangannya?
Sama boleh pinjem pena?
PELAYAN
Oh boleh Mbak.
Pelayan itu memberikan sebuah sapu tangan dan sebuah pena.
Maya segera menuliskan alamat rumahnya dan memberikannya
kepada Genta.
MAYA
Makasih ya Mas, dah Gen!
GENTA
Daah May!
Jawab Genta sambil melambaikan tangan dan memperhatikan
Maya hingga tak nampak lagi.
54 INT. KAMAR EKO - DAY
Marni terbaring di tempat tidur dengan air mata yang masih
terlihat - meskipun telah mengering. Ia terbangun karena
perutnya sangat sakit. Sepertinya inilah saat ia harus
melahirkan.
Marni merintih kesakitan, ia mencoba berdiri dan meraih
kunci namun beberapa kali kunci itu terjatuh. Sayangnya
tak ada yang sedang ada di rumah. Namun akhirnya Marni
berhasil meraih kembali kunci itu dan membuka pintu.
Ia berteriak sekencangnya hingga tetangga mendengar
teriakannya. Marni langsung diantar ke rumah sakit, tanpa
Eko karena TETANGGA Marni mencoba menghubungi Eko namun
tidak tersambung.
55 EXT. PASAR - DAY
Eko nampak sibuk dengan menjagal beberapa ekor ayam. Ia
mengiriskan pisau yang begitu tajam ke leher ayam hingga
mengeluarkan darah.
56 INT. RUMAH SAKIT - DAY
Terlihat Marni sedang meronta di atas kasur rumah sakit,
menahan sakit perutnya. Dokter sudah mulai siap siaga
dengan segala peratannya.
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
67.
57 EXT. PASAR - DAY
Eko yang sedang menyembelih ayam tiba-tiba didatangi oleh
TETANGGAnya yang berlari terburu-buru.
TETANGGA
Mas, Mas Eko.
Eko belum menoleh.
EKO
Kenapa? Kok ngos-ngosan gitu
kayanya.
TETANGGA
Mbak Marni Mas, Mbak Marni.
Eko langsung menoleh dengan ekspresi sangat panik.
EKO
Eh kenapa Marni? Kenapa?
TETANGGA
Sekarang dia sudah di rumah sakit
Mas.
EKO
Rumah sakit mana Mas? Gimana dia
sekarang?
TETANGGA
Ayok Mas aku antar bareng ke
sana.
Eko langsung melempar ayam yang ada digenggamannya dan
mengelap tangannya yang penuh darah.
EKO
Ayo-ayo cepet.
TETANGGA
Iya Mas siap, ayok.
Terlihat ayam sekarat yang dibuang oleh Eko.
58 INT. RUMAH SAKIT - DAY
Terlihat Marni sedang berusaha untuk melahirkan.
59 EXT. JALANAN - DAY
Terlihat Eko sedang berada di atas motor, sangat panik.
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
68.
60 INT. PASAR - DAY
Terlihat tetesan darah yang keluar dari leher ayam.
61 INT. RUMAH SAKIT - DAY
Marni berteriak dengan sangat kencang hingga suara tangis
anak memecahkan suasana.
62 INT. PASAR - DAY
Terlihat ayam yang mati.
63 INT. RUMAH SAKIT - DAY
Eko telah sampai di rumah sakit. Ia berlari ke RESEPSIONIS
untuk mencari kamar Marni.
EKO
Mbak, istri saya di mana Mbak?
RESEPSIONIS
Iya Pak, tenang ya. Nama istri
bapak siapa?
EKO
Mar..Marni Hayuningtyas.
Resepsionis membuka data di komputer
RESEPSIONIS
Tunggu sebentar ya Pak.
RESEPSIONIS
Di ruang Mawar II Pak, ke kiri
lurus sampai mentok ya, sebelah
kanan.
EKO
Oke terimakasih Mbak
Eko berlari mencari kamar yang dimaksud. Akhrinya dia
berhasil menemukannya. Eko melihat anaknya telah lahir,
berada di dalam dekapan Marni. Eko terharu.
EKO
Bu.
MARNI
Anak kita Pak.
Marni memberikan anak mereka kepada Eko. Eko menerimanya
dengan hati-hati.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 69.
MARNI
Mau dikasih nama siapa Pak?
EKO
Urip Anyar.
Marni tersenyum. Tiba-tiba Dewi masuk bersama dengan Maya.
DEWI
Mas Eko, Mbak Marni.
MARNI
Eh Bu Dewi, makasih lho sudah
dijengukin.
Marni mengangguk dan menyapa Maya pula.
MARNI
Mbak Maya.
DEWI
Iya Mbak, sama-sama. Selamat ya,
akhirnya lahir dengan selamat.
Boleh liat bayinya?
MARNI
Iya, boleh Bu, silakan.
Eko menunjukkan wajah anaknya yang masih dalam gendongan
kepada Dewi.
DEWI
Wah mirip Mas Eko ya.
Dewi terkekeh geli. Eko menanggapi dengan bercanda pula.
EKO
Ah Bu Dewi, kan anak saya.
MARNI
Tuh Mbak May, Bu Dewi udah minta
cucu.
Maya hanya tersenyum simpul.
DEWI
Oh iya Mbak, kamu katanya bikin
baju ya?
MARNI
Eh bukan Bu, saya cuman jual
baju. Eh tapi kalo mau bikin saya
ada kenalan, bagus.
MAYA
Oh ya? Di mana Mbak?
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 70.
MARNI
Nanti saya anter.
DEWI
Lho, baru melahirkan udah mau
anter-anter aja Mbak Marni.
EKO
Iya Bu, aku aja yang anter. Di
mana?
MARNI
Ya udah kalo begitu. Itu lho Mas,
di tempat Bu Lasmi.
EKO
Oh iya iya. Mau aku anter Bu?
DEWI
Boleh sih Mas, kalo gak
ngerepotin lho.
Dewi terkekeh.
EKO
Ah enggak, Bu. Yang penting ibu
tetep jadi langganan saya aja.
DEWI
Siap Mas, pasti kok.
Mereka tertawa. Tak lama, "Urip Anyar" pun menangis.
64 INT. RUANG TAMU LASMI - DAY
Densa sedang menyapu ruang tamu sementara Lasmi sedang
membersihkan mesin jahitnya. Tak lama suara burung prenjak
kembali terdengar.
Densa terlihat mulai kesal dan tetap saja Lasmi penasaran
dengan suara itu. Tak lama, benar saja, beberapa orang
datang mengunjungi rumah Lasmi.
EKO
Asalamualaikum.
DENSA
Walaikumsalam.
Densa menghentikan kegiatannya dan menghampiri ke arah
pintu masuk.
DENSA
Eh Pak Eko, mau ketemu Eyang?
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 71.
EKO
Iya, ada?
DENSA
Oh ada kok, tapi ngomong-ngomong
ada apa Pak?
EKO
Ada yang mau jahit baju.
Densa sangat antusias.
DENSA
Oh ya? Eyang eyaaang, ada tamu.
DEWI
Wah semangat banget kamu.
DENSA
Iya tante, soalnya udah lama
banget Eyang gak jahit, udah lama
vacum.
Maya mengulurkan tangan kepada Densa.
MAYA
Oh iya, aku Maya.
Densa menyambut dengan genggaman ramah.
DENSA
Densa, Kak.
Dewi juga mengulurkan tangannya.
DEWI
Dewi.
DENSA
Densa.
Lasmi perlahan menghampiri mereka.
LASMI
Wah ramai sekali, ada apa ini?
DEWI
Halo Bu Lasmi, saya Dewi, ini
anak saya Maya. Kita dapat info
dari Mbak Marni kalo di sini bisa
jahit baju, betul?
LASMI
Oh iya betul Bu, silakan masuk,
silakan duduk.
Mereka duduk.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 72.
DEWI
Gini Bu, aku mau jahitin baju
buat Maya nih, untuk kondangan
gitu.
LASMI
Oh boleh, ada modelnya?
Maya mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan contoh
bajunya. Lasmi mengenakan kacamatanya dan meraih kertas
dan pena di dekatnya. Lasmi menggambar model baju itu
secara sederhana dan menunjukkannya.
LASMI
Ini model bagian pinggangnya
emang gini ya?
MAYA
Iya iya persis seperti itu.
LASMI
Ya udah yuk kita ukur dulu. Den
tolong ambilin Eyang meteran itu
ya di atas meja.
Densa mengambilkan meteran dan memberikannya kepada Lasmi.
Lasmi mengukur badan Maya dan mencatatnya.
65 INT. RUANG MAKAN DEWI - NIGHT
Pukul 11 malam, Maya keluar dari kamarnya untuk mengambil
minum, Maya melihat Dewi sedang duduk sendirian di meja
makan dengan tumpukan undangan pernikahan berwarna merah.
Dewi sedang sibuk memasukkan undangan itu ke dalam amplop.
MAYA
Bu? Kok belum tidur sih?
Maya mengambil gelas dan air putih.
DEWI
Ini masih banyak, May belom
selesai.
Maya meneguk minumnya.
MAYA
Kan bisa besok, kita juga bisa
bantuin.
DEWI
Nanggung.
MAYA
Tiati, Bu. Seret jodoh.
Maya terkekeh.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 73.
DEWI
Kamu ya, mgerjain orang tua aja.
Maya duduk di sebrang Dewi dan membantu memasukkannya ke
dalam undangan.
MAYA
Anila di mana?
DEWI
Udah tidur, kecapekan dia.
Maya hanya menagangguk.
MAYA
Eh ibu kok udah gak pernah masak
toge lagi?
DEWI
Nyesel ibu, May.
Maya menunjukkan ekspresi bingung.
DEWI
Dulu kan ibu siapin toge buat
kamu, eh malah Anila yang kena.
MAYA
Maksudnya?
DEWI
Toge tuh buat kesuburan.
Maya tertawa terbahak-bahak.
DEWI
Udah ah, mending kamu tidur aja
ah sana.
MAYA
Hahaha jangan ngambek, Bu. Bentar
masih kuat kok. Masa kalah sama
ibu.
Dewi menarik nafas panjang dan mengeluarkannya.
MAYA
Kenapa Bu?
DEWI
Punya anak perempuan dua, yang
satu gak nikah-nikah, eh yang
satu kecolongan. Aduh aduh.
Maya hanya tertawa kecil.
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 74.
MAYA
Hahahaha, makanya Bu, jangan
langgar pamali. Hahaha.
Dewi tersenyum kecil.
DEWI
Kamu itu ya. Udah sana tidur.
MAYA
Ya udah, Maya tidur lagi ya. Ibu
cepet istirahat.
DEWI
Iya-iya, dadah May.
MAYA
Dah, Bu.
Dewi sendirian di meja makan dengan tumpukan undangan
pernikahan berwarna merah di seberangnya.
66 INT. TERAS RUMAH LASMI - DAY
Densa sedang berada di teras rumah seorang diri. Lasmi
datang menghampiri dengan membawa dua cangkir teh, sebuah
kotak hitam, dan baju miliknya.
LASMI
Nih minum dulu.
DENSA
Eh makasih, Yang.
Keduanya menyeruput teh hangat tersebut.
LASMI
Tolong masukin dong Den
benangnya.
DENSA
Oh iya sini, Yang.
Densa memasukkan ujung benang ke dalam mulutnya dan
meluruskannya agar dapat masuk ke dalam lubang jarum.
DENSA
Nih udah.
Lasmi mulai menjahit. Seperti biasa, Densa memperhatikan.
LASMI
Nih, kamu coba.
Densa menerima baju dan benang tersebut. Dengan mahir
Densa dapat menjahit dengan baik.
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
75.
Mereka bercakap-cakap. Terlihat cangkir teh keduanya
terisi setengah - seimbang. Terdengar suara burung
prenjak.
67 INT. RUMAH DEWI - DAY
Suara burung prenjak juga terdengar di rumah ini, tak lama
seorang pria datang ke rumah ini, ia adalah Genta. Genta
mengetuk pintu sambil membawa sapu tangan berisi alamat
Maya. Dewi membukakan pintu.
DEWI
Nak Genta? May... Maya, ada
Genta.
GENTA
Eh iya, makasih lho tante.
Maya keluar.
MAYA
Eh hai Gen! Duduk sini.
Genta duduk di kursi teras. Dewi memperhatikan sapu tangan
yang dibawa Genta.
DEWI
Genta, itu sapu tangan dari Maya?
GENTA
Iya tante, hpku mati waktu mau
catet alamat Maya, ya udah pake
itu.
Dewi mengangguk lalu pergi sedikit menjauh dari Maya dan
Genta. Terlihat Dewi memencet-mencet hidungnya sendiri.
Maya heran melihat ibunya dari belakang bertingkah aneh.
MAYA
Bu? Ibu ngapain?
Tidak ada jawaban. Maya menghampiri Dewi. Belum sempat
Maya menepuk punggung Dewi, tiba-tiba Dewi berbalik. Maya
terkejut.
MAYA
Lho, Bu. Kok hidung ibu merah
gitu?
Dewi seperti menyedot cairan di hidungnya.
GENTA
Tante flu?
(CONTINUED)
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017
CONTINUED: 76.
DEWI
Iya ini kayanya.
MAYA
Tadi ibu sehat kok. Ya udah yuk
minum obat dulu.
Maya hendak membawa Dewi ke dalam rumah.
DEWI
Eh ibu gak usah minum obat deh.
Suara cairan dalam hidung Dewi yang ia sedot semakin
kencang.
DEWI
(tangannya ke arah Genta)
Nak sapu tangannya buat tante ya.
Genta bingung namun langsung menyerahkan sapu tangan yang
digenggamnya.
GENTA
Ini tante.
DEWI
Nah makasih ya.
Dewi masuk ke dalam rumah. Genta bingung. Maya duduk di
sebelah Genta.
GENTA
Ibu kamu kenapa?
Terlihat Dewi membuang sapu tangan itu ke tempat sampah.
Maya hanya mengangkat kedua bahunya tanda tak tahu. Maya
terlihat sejenak. Lalu tiba-tiba wajah Maya seakan
mengetahui sesuatu.
MAYA
Aduh ibu.
GENTA
Kenapa, May?
Maya ganya menghembuskan nafas panjang dengan wajah
meremehkan. Terlihat Maya dan Genta sedang ngobrol di
teras dan Dewi lewat membawa sebah tempat sampah untuk
membakar sampah di dalamnya di depan rumah.
Di dalam tempat sampah itu juga terdapat sapu tangan yang
diminta Dewi. Pemberian sapu tangan ditakutkan Dewi akan
membuat hubungan Maya dan Genta berpisah, karena itu
pamali - sapu tangan sebagai tanda perpisahan.
Maya dan Genta mengobrol dengan pemandangan asap sampah
bakaran di depannya - begitu juga sapu tangan tanda
perpisahan yang turut dibakar oleh Dewi.bf
Penerapan Multi-plot...,Felisitas Ririen Kurnia S,DKV UMN,2017