lampiran 4.pdf

8
LAMPIRAN 4: Alat Promosi untuk Mewujudkan dan Mempertahankan Perubahan Perilaku 1. Mendapatkan Komitmen: Dari niat menjadi tindakan Komitmen telah terbukti efektif dalam mempromosikan adopsi perilaku baru oleh masyarakat. Semakin terbuka suatu komitmen semakin besar kemungkinannya untuk dihargai. Komitmen kelompok mungkin berjalan lebih efektif dalam kelompok yang mapan dengan individu-individu yang peduli dengan pandangan masyarakat lain/anggota kelompok lain terhadap mereka. Efektivitas suatu komitmen dapat ditingkatkan dengan meminta janji tertulis dari rumah tangga perorangan di samping pemimpin masyarakat. Strategi komitmen juga lebih efektif apabila pemimpin masyarakat, bukan orang luar, menerapkannya. Strategi komitmen juga bisa efektif dari segi biaya, karena masyarakat akhirnya bekerja untuk komitmen perubahan perilaku dengan meminta orang lain untuk membuat komitmen yang sama. Komitmen harus diminta hanya untuk perilaku yang diminati oleh masyarakat. Komitmen tidak akan berhasil apabila masyarakat merasa mendapat tekanan untuk melakukannya – komitmen yang efektif harus bersifat sukarela. Ketika mempertimbangkan untuk menggunakan komitmen, pedoman berikut dapat membantu : Tekankan pada komitmen tertulis daripada komitmen lisan Bekerja untuk meraih komitmen publik yang meliputi rumah tangga serta para pemimpin Libatkan individu secara aktif dan minta bantuan mereka untuk merekrut orang lain untuk membuat komitmen Dapatkan komitmen tertulis dari masyarakat dan rumah tangga Gunakan penghubung yang ada, misalnya angota masyarakat yang berjiwa pemimpin, tokoh masyarakat (dihormati) untuk meningkatkan dan memperoleh komitmen dari rumah tangga perorangan

Upload: iyanfs

Post on 14-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: lampiran 4.pdf

LAMPIRAN 4: Alat Promosi untuk Mewujudkan dan Mempertahankan Perubahan

Perilaku

1. Mendapatkan Komitmen: Dari niat menjadi tindakan

Komitmen telah terbukti efektif dalam mempromosikan adopsi perilaku baru oleh

masyarakat. Semakin terbuka suatu komitmen semakin besar kemungkinannya untuk

dihargai. Komitmen kelompok mungkin berjalan lebih efektif dalam kelompok yang mapan

dengan individu-individu yang peduli dengan pandangan masyarakat lain/anggota kelompok

lain terhadap mereka. Efektivitas suatu komitmen dapat ditingkatkan dengan meminta janji

tertulis dari rumah tangga perorangan di samping pemimpin masyarakat. Strategi komitmen

juga lebih efektif apabila pemimpin masyarakat, bukan orang luar, menerapkannya. Strategi

komitmen juga bisa efektif dari segi biaya, karena masyarakat akhirnya bekerja untuk

komitmen perubahan perilaku dengan meminta orang lain untuk membuat komitmen yang

sama. Komitmen harus diminta hanya untuk perilaku yang diminati oleh masyarakat.

Komitmen tidak akan berhasil apabila masyarakat merasa mendapat tekanan untuk

melakukannya – komitmen yang efektif harus bersifat sukarela.

Ketika mempertimbangkan untuk menggunakan komitmen, pedoman berikut dapat

membantu :

• Tekankan pada komitmen tertulis daripada komitmen lisan

• Bekerja untuk meraih komitmen publik yang meliputi rumah tangga serta para

pemimpin

• Libatkan individu secara aktif dan minta bantuan mereka untuk merekrut orang

lain untuk membuat komitmen

• Dapatkan komitmen tertulis dari masyarakat dan rumah tangga

• Gunakan penghubung yang ada, misalnya angota masyarakat yang berjiwa

pemimpin, tokoh masyarakat (dihormati) untuk meningkatkan dan memperoleh

komitmen dari rumah tangga perorangan

Page 2: lampiran 4.pdf

• Jangan gunakan paksaan. Komitmen harus bebas dan sukarela

• Gabungkan komitmen dengan strategi perubahan perilaku lainnya

2 . Mendorong orang untuk mengingat dan mempraktikkan

Petunjuk efektif untuk mengingatkan masyarakat agar terlibat dalam perubahan perilaku

yang berkelanjutan. prompt adalah alat bantu visual atau auditori yang mengingatkan kita

untuk melakukan suatu kegiatan yang mungkin terlupa. Petunjuk tidak bertujuan untuk

mengubah sikap atau meningkatkan motivasi tetapi semata-mata hanya untuk

mengingatkan kita untuk terlibat dalam suatu tindakan yang sudah menjadi kecenderungan

kita - misalnya mencuci tangan setelah menggunakan jamban. Petunjuk yang membidik

perilaku tertentu memiliki dampak yang cukup besar. Agar efektif petunjuk harus

disampaikan sedekat mungkin dalam ruang dan waktu dengan perilaku sasaran.

Ketika mempertimbangkan untuk menggunakan petunjuk, hal-hal berikut ini harus

dipertimbangkan

• Buatlah agar petunjuk terlihat

• Petunjuk harus bersifat menjelaskan. Melalui grafik dan/atau kalimat – petunjuk

hanya harus menjelaskan apa yang orang harus lakukan, misalnya cuci tangan Anda

• Petunjuk harus ditampilkan dalam waktu dan tempat sedekat mungkin dengan

perilaku yang dibidik

• Gunakan petunjuk untuk mendorong orang agar terlibat dalam perilaku positif alih-

alih menghindari praktik-praktik negatif - misalnya "Buanglah sampah di tempat

sampah" bukan "Jangan buang sampah sembarangan"

3. Membuat Norma Baru: Membangun penerimaan dan dukungan masyarakat untuk

perilaku baru

Norma-norma yang jelas memiliki dampak besar terhadap perilaku. Demi kepatuhan yang

harus diwujudkan dalam kaitannya dengan perilaku, seseorang mengubah perilaku mereka

Page 3: lampiran 4.pdf

untuk menerima imbalan, untuk mengundang reaksi yang baik dari orang lain, dan untuk

menghindari hukuman. Perubahan perilaku terjadi bukan karena orang percaya bahwa

perilaku tersebut adalah sesuatu hal yang benar melainkan karena ada konsekuensi nyata

apabila tidak menerapkan perilaku tersebut.

Agar menjadi efektif, norma-norma perlu diinternalisasikan oleh masyarakat dan individu. Ini

berarti orang perlu memandang perilaku yang diatur oleh norma sebagai suatu sikap yang

"harus" diterapkan. Norma perilaku baru dapat dipromosikan oleh pemimpin agama, melalui

peraturan, oleh sistem yang mempublikasikan perilaku yang benar dan perilaku yang

negatif, serta melalui praktik yang dilakukan oleh warga terkemuka. Kesesuaian yang

dilakukan oleh individu yang mengamati orang lain untuk menentukan bagaimana mereka

harus bersikap dapat memiliki efek yang menetap.

Dalam upaya membangun norma-norma perilaku baru, hal-hal berikut ini harus di

pertimbangkan:

• Norma-norma harus jelas

• Seperti halnya petunjuk, norma-norma harus dibuat dengan gamblang pada saat

perilaku sasaran akan diterapkan.

• Gunakan norma untuk mendorong orang untuk terlibat dalam perilaku positif alih-alih

menghindari praktik-praktik yang merugikan.

Untuk mendukung dan memperkuat norma-norma baru, temukan cara-cara untuk mengenali

dan merayakan penerapannya. Misalnya mempublikasikan orang-orang yang telah

berinvestasi dalam memperbaiki sanitasi mereka (membangun sistem sanitasi rumah

tangga atau menghubungkannya ke sistem masyarakat). Contoh lain dapat berupa

pemberian t-shirt untuk orang-orang yang mengadopsi praktik baru atau memasang papan

pengumuman yang memuji norma baru.

4. Insentif: Meningkatkan motivasi

Insentif dapat menjadi komponen penting dalam strategi berbasis masyarakat, terutama

ketika motivasi untuk terlibat dalam perilaku yang berkelanjutan rendah.

Page 4: lampiran 4.pdf

• Pasangkan dengan erat Insentif dan Perilaku: Insentif biasanya paling efektif

ketika diberikan pada saat perilaku akan diterapkan.

• Gunakan Insentif sebagai Imbalan untuk Perilaku Positif: Penelitian tentang

modifikasi perilaku menggarisbawahi pentingnya menggunakan insentif sebagai

imbalan untuk perilaku yang kita harapkan dilakukan oleh masyarakat

• Buatlah agar Insentif Terlihat: Ketika menerapkan insentif, pertimbangkan dengan

hati-hati bagaimana Anda dapat menarik perhatian kepadanya. Ingatlah bahwa

insentif akan berdampak kecil atau tidak berdampak jika orang tidak menyadari

keberadaannya.

• Berhati-hati untuk Menghapus Insentif: Insentif tidak selalu harus dalam bentuk

materi. Pertimbangkan untuk menggunakan motivasi alami, namun hati-hati ketika

Anda memperkenalkan atau menghapusnya. Ketika motivasi alami diganti dengan

insentif atau motivasi eksternal, motivasi internal dapat dirusak.

• Pertimbangkan Besarnya Insentif: Insentif harus cukup besar agar dianggap

serius. Namun, setelah melewati suatu titik tertentu, penurunan hasil terjadi karena

bertambahnya besar insentif

• Pertimbangkan Insentif dalam Bentuk Bukan Uang: Sementara insentif dalam

bentuk uang telah menerima perhatian besar, bentuk-bentuk insentif lainnya juga

bisa efektif. Misalnya, kompetisi antar masyarakat dapat digunakan untuk

meningkatkan motivasi. Demikian pula halnya dengan pengakuan publik atas

tindakan individu atau organisasi yang mempertahankan keberlanjutan dapat

menjadi sumber motivasi yang penting

5. Kenyamanan: Membuat mudah untuk bertindak

Membuat kegiatan yang Anda ingin halangi mnejadi kurang nyaman dan lebih mahal dapat

meningkatkan motivasi terhadap perilaku yang Anda ingin dorong. Singkatnya, Anda ingin

merancang sebuah program yang meningkatkan motivasi dengan membuat perilaku yang

Page 5: lampiran 4.pdf

berkelanjutan lebih nyaman dan lebih murah daripada pilihan lainnya, yaitu kegiatan yang

tidak berkelanjutan.

6 . Mengoptimalkan Komunikasi Perubahan Perilaku: Membuat pesan yang efektif:

• Kenali khalayak Anda: Sebelum Anda merajut isi pesan Anda, dan memutuskan

kapan dan bagaimana Anda akan menyampaikannya Anda perlu mengetahui sikap,

keyakinan dan perilaku khalayak Anda. Pada kenyataannya, jarang sekali Anda

hanya memiliki satu khalayak. Pesan yang Anda kembangkan perlu disesuaikan

dengan berbagai segmen pada masyarakat yang ingin Anda jangkau.

• Gunakan Informasi yang Menarik: Semua bujukan dimulai dengan menarik

perhatian. Bagaimana kita menarik perhatian orang-orang ingin kita bujuk? Salah

satu cara yang paling efektif untuk mendapatkan perhatian adalah menyajikan

informasi yang jelas, konkret dan ditujukan untuk pribadi (personalized).

• Menyajikan Informasi dengan Gamblang: Informasi yang gamblang meningkatkan

kemungkinan pesan untuk diperhatikan pada awalnya serta diingat kemudian.

Artinya, informasi yang gamblang kemungkinan lebih menonjol dibandingkan

informasi lain yang bersaing untuk mendapatkan perhatian kita. Selanjutnya, karena

kejelasannya kita lebih cenderung untuk mengingat informasi tersebut di lain waktu.

Poin terakhir ini penting, karena jika hanya diingat sesaat, informasi tersebut tidak

akan mungkin memiliki dampak jangka panjang pada sikap atau perilaku kita.

• Gunakan Sumber yang Kredibel: Siapa yang memaparkan pesan Anda dapat

memberikan dampak yang dramatis pada bagaimana pesan itu diterima. Secara

umum, semakin kredibel orang atau organisasi yang menyampaikan pesan, semakin

besar pengaruhnya pada khalayak.

• Bingkai Pesan Anda: Cara Anda memaparkan atau "membingkai" kegiatan yang

Anda berusaha untuk mempromosikannya sangat penting. Sebagian besar kegiatan

yang berkelanjutan dipaparkan secara positif.

Page 6: lampiran 4.pdf

• Pertimbangkan dengan Hati-Hati Penggunaan Pesan yang Bernada Ancaman:

Agar efektif, pesan yang bernada ancaman perlu menyampaikan informasi lebih

daripada ancaman yang dihadapi. Pesan ini juga harus mengkomunikasikan cara

yang masuk akal untuk mengatasi ancaman tersebut. Jika orang tidak merasa

bahwa mereka memiliki kendali untuk mengatasi masalah tersebut, mereka akan

mengatasinya dengan penolakan,mengabaikan masalah ini dan sebagainya.

• Pilihlah antara Pesan Satu Sisi atau Pesan Dua Sisi: Jika Anda memaparkan

komunikasi Anda kepada khalayak yang kurang memiliki pemahaman tentang

masalah ini, Anda akan menjadi lebih persuasif jika Anda membuat paparan hanya

dari satu sisi saja. Namun, jika Anda berkomunikasi dengan khalayak yang

mengetahui kedua sisi masalah ini, maka Anda perlu memaparkan kedua sisi

tersebut agar dianggap kredibel. Sedangkan untuk isi pesan, pemilihan antara pesan

satu sisi atau pesan dua sisi sekali lagi menggarisbawahi pentingnya mengetahui

khalayak Anda. Memaparkan dua sisi masalah ini memiliki keuntungan tambahan.

Dengan memaparkan sudut pandang yang berlawanan, dan memberikan argumen

yang menyanggah sudut pandang ini, Anda dapat "menanamkan" khalayak Anda

dengan pandangan-pandangan alternatif.

• Buatlah Pesan Anda agar Spesifik: Ketika menyusun suatu pesan, Anda akan

ingin memastikan bahwa tindakan yang Anda advokasi disampaikan dengan jelas.

Apabila pesan yang menjelaskan tindakan yang akan diambil disampaikan dengan

cara yang elas dan tidak bertele-tele, maka lebih besar kemungkinannya untuk

dipahami dan diikuti.

• Buatlah Pesan Anda agar Mudah Diingat: Semua tindakan yang mendukung

keberlanjutan memerlukan ketergantungan pada ingatan. Kecuali kita membuatnya

mudah bagi orang untuk mengingat bagaimana, kapan dan apa yang harus

dilakukan, tidak mungkin program perubahan perilaku yang berhasil dapat dicapai.

Page 7: lampiran 4.pdf

• Berikan Tujuan untuk Pribadi atau untuk Masyarakat: Memberikan tujuan untuk

diraih oleh rumah tangga atau masyarakat dapat menjadi cara yang efektif dalam

mencapai dan mempertahankan perilaku

• Tekankan Hubungan Pribadi: Riset tentang persuasi menunjukkan bahwa

pengaruh yang besar terhadap sikap dan perilaku kita bukan berasal dari media,

melainkan hubungan kita dengan orang lain. Namaun ini bukan berarti media tidak

memiliki pengaruh

• Mencontoh Perilaku Berkelanjutan: Terlepas dari apakah hubungan dibangun

secara pribadi atau melalui media, salah satu metode yang lebih efektif untuk

meningkatkan adopsi perilaku yang berkelanjutan adalah mencontoh perilaku yang

kita ingin agar orang lain mengadopsinya. Percontohan membutuhkan peragaan

perilaku yang diinginkan. Percontohan dapat terjadi secara langsung atau melalui

media komunikasi lain, seperti televisi atau rekaman video.

• Membina Difusi Sosial: Penerapan perilaku baru, seperti membayar iuran untuk

pengolahan air limbah, mencuci tangan sering terjadi, karena kita diperkenalkan

dengan perilaku tersebut oleh teman, anggota keluarga atau teman sejawat. Proses

ini disebut difusi sosial.

• Pemimpin Masyarakat sebagai Contoh: Komitmen, percontohan, norma-norma

dan difusi sosial semuanya pada intinya melibatkan interaksi individu dalam suatu

masyarakat. Komitmen terjadi ketika seseorang berjanji kepada orang lain untuk

melaksanakan suatu kegiatan. Percontohan berhasil apabila kita mengamati

tindakan orang lain. Norma-norma berkembang setelah masyarakat berinteraksi dan

mengembangkan pedoman untuk perilaku mereka, dan difusi sosial terjadi setelah

masyarakat bertukar informasi tentang pengalaman mereka dengan kegiatan baru.

Penggunaan relawan masyarakat atau kepala desa telah menunjukkan dampak yang

kuat dan efektif dari segi biaya untuk mempromosikan perilaku yang lebih baik

melalui para pemimpin dan warga negara yang dihormati.

Page 8: lampiran 4.pdf

• Berikan Umpan Balik: Komunikasi yang efektif melibatkan lebih dari sekedar

pemaparan informasi untuk membujuk masyarakat agar mengadopsi kegiatan baru

atau mempermudah mereka untuk mengingat apa, kapan dan bagaimana melakukan

kegaiatan tersebut. Agar sepenuhnya efektif, informasi tentang dampak kegiatan

yang baru diadopsi perlu dipaparkan juga

(Diadaptasi dari Fostering Sustainable Behavior: Community Based Social Marketing, Doug

Mc-Kenzie)