lakip bbpk makassar 2014 filelakip bbpk makassar 2014 alhamdulillah kita panjatkan puji syukur...

27

Upload: phungdien

Post on 15-Apr-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan anugerahNya sehingga kita dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Pelatihan Kesehatan

Makassar Tahun 2014

Penyusunan LAKIP tahun 2014 merupakan kewajiban instansi untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan

pengelolaan sumber daya yang dimiliki. Laporan ini juga menggambarkan perkembangan

pelaksanaan tugas dan fungsi, khususnya dalam rangka mewujudkan Good Government

(GG), memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), meningkatkan kualitas pelayanan

umum, sebagai media pertanggungjawaban kinerja serta umpan balik bagi peningkatan

kinerja tahun berikutnya serta dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar progress

dan prestasi kerja yang dicapai BBPK Makassar tahun 2014.

Materi LAKIP mengandung analisis pencapaian sasaran serta pengukuran atas kegiatan,

program dan sasaran yang telah ditetapkan. LAKIP juga memuat informasi mengenai

keberhasilan/ kegagalan dalam pencapaian tujuan, sasaran, dan dapat digunakan untuk

memperbaiki/ meningkatkan kinerja pemerintah pada masa mendatang.

Berbagai keberhasilan yang dicapai merupakan hasil kerja keras dari semua pihak yang

terlibat didalamnya termasuk swasta dan masyarakat. Kami menyadari bahwa dalam

penyusunan LAKIP Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar Tahun 2014 ini masih

terdapat berbagai kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan yang dimiliki. Untuk itu

pada kesempatan ini disampaikan permohonan maaf yang tulus kepada semua pihak.

Akhirnya, semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dapat

bermanfaat bagi peningkatan kinerja BBPK Makassar di masa mendatang.

Makassar, 26 Februari 2015Kepala,

Dr. Hj. Rostiaty Natsir, MSPHNIP. 19550707 198211 2 002

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan anugerahNya sehingga kita dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Pelatihan Kesehatan

Makassar Tahun 2014

Penyusunan LAKIP tahun 2014 merupakan kewajiban instansi untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan

pengelolaan sumber daya yang dimiliki. Laporan ini juga menggambarkan perkembangan

pelaksanaan tugas dan fungsi, khususnya dalam rangka mewujudkan Good Government

(GG), memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), meningkatkan kualitas pelayanan

umum, sebagai media pertanggungjawaban kinerja serta umpan balik bagi peningkatan

kinerja tahun berikutnya serta dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar progress

dan prestasi kerja yang dicapai BBPK Makassar tahun 2014.

Materi LAKIP mengandung analisis pencapaian sasaran serta pengukuran atas kegiatan,

program dan sasaran yang telah ditetapkan. LAKIP juga memuat informasi mengenai

keberhasilan/ kegagalan dalam pencapaian tujuan, sasaran, dan dapat digunakan untuk

memperbaiki/ meningkatkan kinerja pemerintah pada masa mendatang.

Berbagai keberhasilan yang dicapai merupakan hasil kerja keras dari semua pihak yang

terlibat didalamnya termasuk swasta dan masyarakat. Kami menyadari bahwa dalam

penyusunan LAKIP Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar Tahun 2014 ini masih

terdapat berbagai kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan yang dimiliki. Untuk itu

pada kesempatan ini disampaikan permohonan maaf yang tulus kepada semua pihak.

Akhirnya, semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dapat

bermanfaat bagi peningkatan kinerja BBPK Makassar di masa mendatang.

Makassar, 26 Februari 2015Kepala,

Dr. Hj. Rostiaty Natsir, MSPHNIP. 19550707 198211 2 002

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan anugerahNya sehingga kita dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Pelatihan Kesehatan

Makassar Tahun 2014

Penyusunan LAKIP tahun 2014 merupakan kewajiban instansi untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan

pengelolaan sumber daya yang dimiliki. Laporan ini juga menggambarkan perkembangan

pelaksanaan tugas dan fungsi, khususnya dalam rangka mewujudkan Good Government

(GG), memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), meningkatkan kualitas pelayanan

umum, sebagai media pertanggungjawaban kinerja serta umpan balik bagi peningkatan

kinerja tahun berikutnya serta dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar progress

dan prestasi kerja yang dicapai BBPK Makassar tahun 2014.

Materi LAKIP mengandung analisis pencapaian sasaran serta pengukuran atas kegiatan,

program dan sasaran yang telah ditetapkan. LAKIP juga memuat informasi mengenai

keberhasilan/ kegagalan dalam pencapaian tujuan, sasaran, dan dapat digunakan untuk

memperbaiki/ meningkatkan kinerja pemerintah pada masa mendatang.

Berbagai keberhasilan yang dicapai merupakan hasil kerja keras dari semua pihak yang

terlibat didalamnya termasuk swasta dan masyarakat. Kami menyadari bahwa dalam

penyusunan LAKIP Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar Tahun 2014 ini masih

terdapat berbagai kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan yang dimiliki. Untuk itu

pada kesempatan ini disampaikan permohonan maaf yang tulus kepada semua pihak.

Akhirnya, semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dapat

bermanfaat bagi peningkatan kinerja BBPK Makassar di masa mendatang.

Makassar, 26 Februari 2015Kepala,

Dr. Hj. Rostiaty Natsir, MSPHNIP. 19550707 198211 2 002

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar merupakan unit pelaksana teknis di

lingkungan Kementerian Kesehatan dalam bidang pelatihan kesehatan yang berada di

bawah dan bertanggungjawab kepada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber

Daya Manusia Kesehatan dengan tugas pokok melaksanakan pendidikan dan pelatihan

serta pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Masyarakat.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BBPK Makassar melaporkan

capaian kinerja tahun 2014 dikaitkan dengan Rencana Program dan Kegiatan BBPK

Makassar dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014 serta diharapkan laporan

ini dapat memberikan gambaran secara lengkap mengenai pertanggungjawaban atas

pelaksanaan tugas dan fungsi BBPK Makassar selama Tahun 2014

Berdasarkan penetapan kinerja BBPK Makassar Tahun 2014 yang dijabarkan dalam 3

(tiga) sasaran strategis, BBPK Makassar menyusun rencana kinerja tahunan yang

berisi sasaran strategis dan indikatornya yang akan dilaksanakan dalam satu tahun.

Pada Tahun 2014 untuk melaksanakan seluruh kegiatan tersebut disediakan anggaran

sebesar Rp. 14.286.932.000,- yang berasal dari DIPA BBPK Makassar Tahun

Anggaran 2014 dengan realisasi sebesar Rp. 13.610.463.548 atau sebesar 95.27 %.

Hasil pengukuran kinerja BBPK Makassar tahun 2014 mengalami peningkatan dari

tahun sebelumnya untuk 5 (lima) indikator yaitu pada Jumlah aparatur kesehatan yang

mengikuti pelatihan teknis, fungsional, penjenjangan mengalami peningkatan sebanyak

5.24%; pelaksanaan Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan prajabatan

dengan capaian 100%; Pengkajian hasil evaluasi diklat dengan capaian 100%; dan

pengembangan sumber daya kesehatan (meningkat 16.95 – 100%). Sedangkan pada

indikator kinerja jumlah masyarakat yang mengikuti pelatihan bidang kesehatan

capaiannya menurun disebabkan karena tidak dianggarkan dalam DIPA BBPK

makassar Tahun 2014.

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF

Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar merupakan unit pelaksana teknis di

lingkungan Kementerian Kesehatan dalam bidang pelatihan kesehatan yang berada di

bawah dan bertanggungjawab kepada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber

Daya Manusia Kesehatan dengan tugas pokok melaksanakan pendidikan dan pelatihan

serta pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Masyarakat.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BBPK Makassar melaporkan

capaian kinerja tahun 2014 dikaitkan dengan Rencana Program dan Kegiatan BBPK

Makassar dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014 serta diharapkan laporan

ini dapat memberikan gambaran secara lengkap mengenai pertanggungjawaban atas

pelaksanaan tugas dan fungsi BBPK Makassar selama Tahun 2014

Berdasarkan penetapan kinerja BBPK Makassar Tahun 2014 yang dijabarkan dalam 3

(tiga) sasaran strategis, BBPK Makassar menyusun rencana kinerja tahunan yang

berisi sasaran strategis dan indikatornya yang akan dilaksanakan dalam satu tahun.

Pada Tahun 2014 untuk melaksanakan seluruh kegiatan tersebut disediakan anggaran

sebesar Rp. 14.286.932.000,- yang berasal dari DIPA BBPK Makassar Tahun

Anggaran 2014 dengan realisasi sebesar Rp. 13.610.463.548 atau sebesar 95.27 %.

Hasil pengukuran kinerja BBPK Makassar tahun 2014 mengalami peningkatan dari

tahun sebelumnya untuk 5 (lima) indikator yaitu pada Jumlah aparatur kesehatan yang

mengikuti pelatihan teknis, fungsional, penjenjangan mengalami peningkatan sebanyak

5.24%; pelaksanaan Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan prajabatan

dengan capaian 100%; Pengkajian hasil evaluasi diklat dengan capaian 100%; dan

pengembangan sumber daya kesehatan (meningkat 16.95 – 100%). Sedangkan pada

indikator kinerja jumlah masyarakat yang mengikuti pelatihan bidang kesehatan

capaiannya menurun disebabkan karena tidak dianggarkan dalam DIPA BBPK

makassar Tahun 2014.

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF

Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar merupakan unit pelaksana teknis di

lingkungan Kementerian Kesehatan dalam bidang pelatihan kesehatan yang berada di

bawah dan bertanggungjawab kepada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber

Daya Manusia Kesehatan dengan tugas pokok melaksanakan pendidikan dan pelatihan

serta pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Masyarakat.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BBPK Makassar melaporkan

capaian kinerja tahun 2014 dikaitkan dengan Rencana Program dan Kegiatan BBPK

Makassar dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014 serta diharapkan laporan

ini dapat memberikan gambaran secara lengkap mengenai pertanggungjawaban atas

pelaksanaan tugas dan fungsi BBPK Makassar selama Tahun 2014

Berdasarkan penetapan kinerja BBPK Makassar Tahun 2014 yang dijabarkan dalam 3

(tiga) sasaran strategis, BBPK Makassar menyusun rencana kinerja tahunan yang

berisi sasaran strategis dan indikatornya yang akan dilaksanakan dalam satu tahun.

Pada Tahun 2014 untuk melaksanakan seluruh kegiatan tersebut disediakan anggaran

sebesar Rp. 14.286.932.000,- yang berasal dari DIPA BBPK Makassar Tahun

Anggaran 2014 dengan realisasi sebesar Rp. 13.610.463.548 atau sebesar 95.27 %.

Hasil pengukuran kinerja BBPK Makassar tahun 2014 mengalami peningkatan dari

tahun sebelumnya untuk 5 (lima) indikator yaitu pada Jumlah aparatur kesehatan yang

mengikuti pelatihan teknis, fungsional, penjenjangan mengalami peningkatan sebanyak

5.24%; pelaksanaan Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan prajabatan

dengan capaian 100%; Pengkajian hasil evaluasi diklat dengan capaian 100%; dan

pengembangan sumber daya kesehatan (meningkat 16.95 – 100%). Sedangkan pada

indikator kinerja jumlah masyarakat yang mengikuti pelatihan bidang kesehatan

capaiannya menurun disebabkan karena tidak dianggarkan dalam DIPA BBPK

makassar Tahun 2014.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARIKHTISAR EKSEKUTIFDAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRANHalaman

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang 1B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi 5C. Visi dan Misi 6D. Sumber Daya Manusia 6E. Struktur Organisasi 8F. Sistematika 10

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJAA. Tujuan dan Sasaran 11B. Rencana Kinerja Tahunan 12C. Penetapan Kinerja 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJAA. Capaian Kinerja 14B. Realisasi Anggaran 21

BAB IV PENUTUP 23

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARIKHTISAR EKSEKUTIFDAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRANHalaman

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang 1B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi 5C. Visi dan Misi 6D. Sumber Daya Manusia 6E. Struktur Organisasi 8F. Sistematika 10

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJAA. Tujuan dan Sasaran 11B. Rencana Kinerja Tahunan 12C. Penetapan Kinerja 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJAA. Capaian Kinerja 14B. Realisasi Anggaran 21

BAB IV PENUTUP 23

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARIKHTISAR EKSEKUTIFDAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRANHalaman

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang 1B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi 5C. Visi dan Misi 6D. Sumber Daya Manusia 6E. Struktur Organisasi 8F. Sistematika 10

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJAA. Tujuan dan Sasaran 11B. Rencana Kinerja Tahunan 12C. Penetapan Kinerja 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJAA. Capaian Kinerja 14B. Realisasi Anggaran 21

BAB IV PENUTUP 23

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

1

A. LATAR BELAKANGUndang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan,

pada pasal 30 mengamanatkan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan dan Rencana

Pembangunan dan pasal 31 mengamanatkan Perencanaan Pembangunan didasarkan

pada data dan informasi yang akurat dan dapat di pertanggungjawabkan. Tujuan yang

ingin dicapai pada Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional sesuai dengan undang-

undang yang ada antara lain untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;

menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang,

antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah; menjamin

keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan

pengawasan; mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan menjamin tercapainya

penggunaan sumbar daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Indonesia mengacu pada Visi

Kementerian Kesehatan yaitu “Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan”

dengan misi:

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat,

termasuk swasta dan masyarakat madani.

2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan

yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan.

3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan.

4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.

Dalam mewujudkan Visi dan Misi tersebut di atas, maka ditetapkan nilai-nilai yang

menjadi dasar pembangunan kesehatan, yaitu: 1) Pro Rakyat; 2) Inklusif; 3) Responsif;

4) Efektif; 5) Bersih.

Sedangkan strategi yang akan ditempuh dalam penyelenggaraan pembangunan

kesehatan meliputi:

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam

pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global.

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

1

A. LATAR BELAKANGUndang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan,

pada pasal 30 mengamanatkan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan dan Rencana

Pembangunan dan pasal 31 mengamanatkan Perencanaan Pembangunan didasarkan

pada data dan informasi yang akurat dan dapat di pertanggungjawabkan. Tujuan yang

ingin dicapai pada Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional sesuai dengan undang-

undang yang ada antara lain untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;

menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang,

antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah; menjamin

keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan

pengawasan; mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan menjamin tercapainya

penggunaan sumbar daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Indonesia mengacu pada Visi

Kementerian Kesehatan yaitu “Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan”

dengan misi:

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat,

termasuk swasta dan masyarakat madani.

2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan

yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan.

3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan.

4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.

Dalam mewujudkan Visi dan Misi tersebut di atas, maka ditetapkan nilai-nilai yang

menjadi dasar pembangunan kesehatan, yaitu: 1) Pro Rakyat; 2) Inklusif; 3) Responsif;

4) Efektif; 5) Bersih.

Sedangkan strategi yang akan ditempuh dalam penyelenggaraan pembangunan

kesehatan meliputi:

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam

pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global.

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

1

A. LATAR BELAKANGUndang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan,

pada pasal 30 mengamanatkan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan dan Rencana

Pembangunan dan pasal 31 mengamanatkan Perencanaan Pembangunan didasarkan

pada data dan informasi yang akurat dan dapat di pertanggungjawabkan. Tujuan yang

ingin dicapai pada Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional sesuai dengan undang-

undang yang ada antara lain untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;

menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang,

antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah; menjamin

keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan

pengawasan; mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan menjamin tercapainya

penggunaan sumbar daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Indonesia mengacu pada Visi

Kementerian Kesehatan yaitu “Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan”

dengan misi:

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat,

termasuk swasta dan masyarakat madani.

2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan

yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan.

3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan.

4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.

Dalam mewujudkan Visi dan Misi tersebut di atas, maka ditetapkan nilai-nilai yang

menjadi dasar pembangunan kesehatan, yaitu: 1) Pro Rakyat; 2) Inklusif; 3) Responsif;

4) Efektif; 5) Bersih.

Sedangkan strategi yang akan ditempuh dalam penyelenggaraan pembangunan

kesehatan meliputi:

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam

pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global.

BAB IPENDAHULUAN

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

2

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan

berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan pengutamaan pada upaya promotif-

preventif.

3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan

jaminan sosial kesehatan nasional.

4. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang merata dan

bermutu.

5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat

kesehatan serta menjamin keamanan/ khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan

farmasi, alat kesehatan, dan makanan.

6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan

berhasil guna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggung jawab.

Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berhasil

guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme apabila

good governance dilaksanakan oleh pemerintah sesuai dengan undang-undang nomor

28 tahun 1999 sebagai tindak lanjut Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang

“Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dan

Inpres Nomor 7 Tahun 2009 tentang Akuntabilitas Kerja Instansi Pemerintah”. Dalam hal

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, sistem yang telah dikembangkan adalah sistem

akuntabilitas kinerja pemerintah (SAKIP). Setiap instansi pemerintah sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas

pokok dan fungsinya serta kewenangan atas pengelolaan sumber daya manusia dan

kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan stratejik yang telah

dirumuskan.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang sebelumnya diatur

dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP) dan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara

Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sampai pada saat penyusunan LAKIP Tahun

2014 mengacu pada Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

3

LAKIP atau Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan bentuk

akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap

instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam

penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta

pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

Tujuan penyusunan LAKIP adalah untuk memberikan informasi kinerja yang terukur

kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai serta sebagai

upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan

kinerjanya.

LAKIP atau Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBPK Makassar tahun

2014 ini merupakan bukti tertulis serta wujud pertanggungjawaban pelaksanaan

Perencanaan Stratejik (Renstra), yang berisi informasi tentang keberhasilan maupun

kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang

dihadapi dan pemecahan masalahnya.

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan menjawab isu strategis BBPK

Makassar sampai dengan tahun 2014, ditempuh strategi sebagai berikut :

1. Penguatan perencanaan kebutuhan sumber daya diklat aparatur dan tenaga

kesehatan. Perencanaan kebutuhan sumberdaya diklat yang diperlukan untuk

mendukung kelancaran penyelenggaraan diklat di BBPK Makassar, merupakan

suatu rangkaian kegiatan yang strategis dan sebagai kunci awal keberhasilan

pencapaian tujuan penyelenggaraan diklat yang bermutu yang nantinya akan

menghasilkan luaran diklat yang bermutu. Penguatan perencanaan kebutuhan

sumber daya diklat dilakukan dengan memantapkan metode perencanaan,

peningkatan kemampuan perencana pengelola program diklat serta mengupayakan

data dan informasi terkait yang akurat.

2. Meningkatkan kualitas pelayanan yang senantiasa berorientasi pada kebutuhan/

kepuasan pelanggan. Untuk memenuhi hal tersebut, maka diperlukan konsistensi

dalam penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP). Standar Pelayanan pada

setiap bagian pemberi pelayanan di BBPK Makassar, disamping komitmen mutu

menjadi salah satu komitmen institusi.

3. Mengembangkan kerjasama yang berasaskan pola kemitraan yang telah disepakati

bersama sebagai Institusi Pelatihan yang mempunyai wilayah mitra kerja yang

dituangkan dalam Permenkes 2361/Menkes/Per/XI/2011 tanggal 22 November 2011

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

4

tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pelatihan

Kesehatan. Wilayah mitra yang dimaksud adalah regional timur yang terdiri dari

Provinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat,

Gorontalo, Maluku, dan Maluku Utara. Dalam pemberdayaan wilayah mitra, masing –

masing wilayah mitra memahami landasan kemitraan dengan mengadakan

komunikasi yang intensif untuk mendapatkan masukan dan penyamaan persepsi,

pengaturan peran pemantauan dan evaluasi atas fungsi dan peranan dari masing-

masing partisipan melalui cara :

a. Saling memahami, kedudukan, tugas dan fungsi masing-masing.

b. Saling memahami kemampuan anggota

c. Saling terbuka

d. Saling mendorong/mendukung

4. Melaksanakan Pengendalian mutu Pelatihan Kesehatan melalui Penyelenggaraan

Pendidikan dan pelatihan kesehatan dan Masyarakat sesuai Pedoman

Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan yang dituangkan

dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 725/SK/X/2003 dan Standar

Operasional Prosedur yang ada di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar.

5. Melaksanakan Program unggulan BBPK Makassar yaitu KIA-KB merupakan program

yang sangat relevan dengan Program Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi.

Tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia, salah satu penyebabnya

adalah Kinerja bidan masih dibawah standar kompetensi yang ditetapkan (Hasil

kongres IBI tahun 2009).

Hambatan dalam pelaksanaan tujuan:

1. Regulasi pelaksanaan Penyelenggaraan Diklat Tenaga Kesehatan yaitu Permenkes

Nomor : 725/SK/X/2003 belum dapat mengakomodir semua Tupoksi Bidang

Pengembangan dan Pengendalian Mutu khususnya dalam hal Akreditasi dan

Sertifikasi)

2. Masih terdapat SDM yang belum sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh

organisasi.

3. Pelaksanaan diklat di luar BBPK Makassar belum memiliki modul pelatihan

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

5

B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI1. Kedudukan

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

2361/MENKES/PER/XI/2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana

Teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan, kedudukan Balai Besar Pelatihan Kesehatan

(BBPK) Makassar adalah Unit Pelaksana Teknis Bidang Pelatihan Kesehatan di

lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan). Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar

dipimpin oleh seorang Kepala dan secara administratif dibina oleh Sekretariat Badan

Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Badan

PPSDM Kesehatan). Secara teknis fungsional di bina oleh Pusat Pendidikan dan

pelatihan Aparatur dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.

2. Tugas PokokBBPK Makassar mempunyai tugas yaitu melaksanakan pendidikan dan pelatihan

serta pengembangan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat yang meliputi

Diklat Kesehatan dan Non Kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual SDM

Kesehatan dan Masyarakat.

3. Fungsia. Penyusunan rencana program dan kegiatan pendidikan dan pelatihan sumber daya

manusia kesehatan dan masyarakat;

b. Pelaksanakan kerjasama nasional maupun internasional di bidang pendidikan dan

pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat;

c. Pelaksanaan advokasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya

manusia kesehatan dan masyarakat;

d. Pengembangan metode dan teknologi pelatihan, pemantauan, evaluasi sistem

informasi dan penyusunan laporan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat;

e. Penyiapan pengembangan kemitraan;

f. Pengkajian dan pengendalian mutu pelatihan; dan

g. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

6

Perubahan kebijakan Pendidikan dan Pelatihan selama ini diharapkan adanya suatu

peningkatan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual setiap Sumber Daya

Manusia Kesehatan. Agar dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara

profesional, beretika dan bertanggung jawab sehingga diperlukan adanya lembaga

diklat yang menangani pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

C. VISI, MISI DAN MOTTO1. Visi BBPK Makassar

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, BBPK Makassar mempunyai Visi:

“Pusat Rujukan Diklat Aparatur dan Tenaga Kesehatan untuk mewujudkanMasyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”.

2. Misi : Meningkatkan Mutu aparatur dan tenaga Kesehatan melalui penyelenggaraan

diklat yang bermutu

Memberikan pelayanan diklat yang bermutu melalui peningkatan sumber daya

BBPK Makassar

Meningkatkan Mutu diklat melalui Pengendalian, Pengkajian dan Pengembangan

Mutu

Mengembangkan jejaring diklat melalui layanan informasi

Mengembangkan program diklat melalui kerjasama lintas sektor.

3. Motto“A’bulo Sibatang” (Bersatu Meraih Tujuan), dengan Janji Pelayanan:

1) UNGGUL → Memberikan Pelayanan Yang Unggul

2) TANGGAP → Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan Dengan Cepat

3) TERPERCAYA → Mempunyai Sifat Yang Dapat Dipercaya

4) EMPATI → Perhatian Yang Tulus

5) BERSIH → Penampilan Fisik, Sarana Prasarana, dan Lingkungan

D. SUMBER DAYA MANUSIAJumlah pegawai seluruhnya 96 orang terdiri dari 70 PNS dan 26 tenaga kontrak.

Pendidikan PNS tertinggi S3 dan terendah SMP. PNS tersebut terdiri dari pejabat

struktural 10 orang, pejabat fungsional (widyaiswara) 15 orang, 45 orang staf dan untuk

PNS terdiri dari Golongan IV sebanyak 8 orang, Golongan III sebanyak 49 orang,

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

7

Golongan II 10 orang, dan Golongan I hanya 3 orang sedangkan SDM berdasarkan jenis

kelamin terdiri dari laki – laki 29 orang (41%) dan perempuan sebanyak 41 orang (59%)

Adapun klasifikasi pegawai BBPK Makassar Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel, grafik,

dan diagram berikut ini:

Klasifikasi SDM Berdasarkan PendidikanBBPK Makassar Tahun 2014

No Klasifikasi PendidikanJumlah

(∑ orang)Status

Kepegawaian1 S3 Kesehatan 1

PNS

2 S2 Kesehatan 13

3 S2 Non Kesehatan 5

4 S1/ DIV Kesehatan 20

5 S1/ DIV Non Kesehatan 10

6 DIII Kesehatan 2

7 DIII Non Kesehatan 2

8 SMA 14

9 SMP 3

10 S1 Kesehatan 1 NON PNS

11 S 1 Non Kesehatan 5

12 DIII Non Kesehatan 1

13 D1 Non Kesehatan 1

14 SMA 12

15 SMP 2

16 SD 4Sumber: Data SIMKA

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

8

Sumber: Data SIMKA

Sumber: Data SIMKA

E. STRUKTUR ORGANISASIStruktur organisasi Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar berdasarkan

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 2361/Menkes/Per/XI/2011 tanggal 22

November 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanan Teknis di Bidang

Pelatihan Kesehatan sebagai berikut:

GolonganIV

Jumlah Sumber Daya ManusiaBerdasarkan Golongan

41%

Klasifikasi SDM Berdasarkan Jenis KelaminBBPK Makassar Tahun 2014

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

8

Sumber: Data SIMKA

Sumber: Data SIMKA

E. STRUKTUR ORGANISASIStruktur organisasi Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar berdasarkan

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 2361/Menkes/Per/XI/2011 tanggal 22

November 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanan Teknis di Bidang

Pelatihan Kesehatan sebagai berikut:

GolonganIV Golongan

III Golongan IIGolongan I

8

49

10

3

Jumlah Sumber Daya ManusiaBerdasarkan Golongan

59%

41%

Klasifikasi SDM Berdasarkan Jenis KelaminBBPK Makassar Tahun 2014

Laki - Laki Perempuan

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

8

Sumber: Data SIMKA

Sumber: Data SIMKA

E. STRUKTUR ORGANISASIStruktur organisasi Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar berdasarkan

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 2361/Menkes/Per/XI/2011 tanggal 22

November 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanan Teknis di Bidang

Pelatihan Kesehatan sebagai berikut:

Klasifikasi SDM Berdasarkan Jenis KelaminBBPK Makassar Tahun 2014

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

9

Kepala BBPK Makassar

Dr. Hj. Rostiaty Natsir, MSPH

Bagian Tata Usaha

Masrida Baharuddin, SKM, M.Pd

Bidang PenyelenggaraanDiklat

Mappeasse Toro, SKM, M.Pd

Bidang Pengembangan &Pengendalian Mutu

Dra. Hj. Lenny Suaib

Kasubbag. Keuangan

Hj. Kartini Yunus, S.Psi

Kasubbid PelaksanaanDiklat

Armita Muchtar, SKM, M.Kes

Kasubbid PengendalianMutu

Agussalim, S.Kom, MSi

Kasubbag. Umum

Tabrang, S.Kom, SKM, M.Kes

Kasubbid Perencanaan &Evaluasi Diklat

St. Astuti Azis, SKM, M.Kes

Kasubbid Pengkajian &Pengembangan

Drs. Wahyuddin, MSi

Instalasi KelompokWidyaiswara

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

10

F. SISTEMATIKASistematika penulisan LAKIP 2014 ini terdiri dari:

Bab I. Pendahuluan → disajikan penjelasan umum organisasi yang terdiri dari latar

belakang, uraian singkat tentang kedudukan, tugas pokok dan fungsi, Sumber Daya

Manusia, dan sistematika

Bab II. Perencanaan dan perjanjian kinerja → terdiri dari tujuan dan sasaran kegiatan

Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar, disajikan pula rencana kinerja tahunan

dan penetapan kinerja

Bab III. Akuntabilitas kinerja → disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran

kinerja organisasi. Terdiri dari pengukuran kinerja, analisis akuntabilitas kinerja,

analisis tentang capaian indikator kinerja, termasuk perbandingan target kinerja dan

realisasi kinerja antara tahun sebelumnya dengan tahun 2014 serta realisasi

anggaran yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan

dokumen perjanjian kinerja.

Bab IV. Penutup → diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta

langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan

kinerjanya.

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Perjanjian Kinerja

Penetapan Kinerja

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

11

A. TUJUAN DAN SASARAN1) Tujuan

a. Terselenggaranya Diklat Aparatur yang bermutu

b. Terselenggaranya Diklat tenaga kesehatan yang bermutu

c. Terciptanya pola kemitraan yang saling menguntungkan

d. Terciptanya metodologi dan teknologi kediklatan sesuai tujuan pelatihan

e. Terwujudnya sistem informasi dan teknologi penyelenggaraan pelatihan di BBPK

Makassar

f. Terwujudnya laboratorium pembelajaran kelas dan lapangan

g. Terwujudnya SDM BBPK Makassar yang kompeten

h. Terwujudnya pelayanan yang bermutu dengan mengutamakan kepuasan

pelanggan

i. Tersedianya pelayanan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi kediklatan di

bidang kesehatan

j. Terlaksananya kajian standarisasi, kajian akreditasi, kajian sertifikasi, dan

pengembangan mutu pelatihan.

2) Sasaran

Sasaran yang hendak dicapai tahun 2014 adalah:

Terlaksananya Pelatihan Teknis, Jabatan Fungsional, Penjenjangan, DanPrajabatan Bagi Aparatur Kesehatan

Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis, fungsional, dan

penjenjangan dengan target 468 orang

Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan prajabatan dengan

target 160 orang

Terlaksananya Pengendalian Mutu DiklatJumlah pelatihan yang terakreditasi dengan target 8 Diklat

Pelaksanaan Pengembangan Diklat KesehatanJumlah kegiatan kemitraan dengan target 1 paket

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

11

BAB II

PERENCANAAN DANPERJANJIAN KINERJA

A. TUJUAN DAN SASARAN1) Tujuan

a. Terselenggaranya Diklat Aparatur yang bermutu

b. Terselenggaranya Diklat tenaga kesehatan yang bermutu

c. Terciptanya pola kemitraan yang saling menguntungkan

d. Terciptanya metodologi dan teknologi kediklatan sesuai tujuan pelatihan

e. Terwujudnya sistem informasi dan teknologi penyelenggaraan pelatihan di BBPK

Makassar

f. Terwujudnya laboratorium pembelajaran kelas dan lapangan

g. Terwujudnya SDM BBPK Makassar yang kompeten

h. Terwujudnya pelayanan yang bermutu dengan mengutamakan kepuasan

pelanggan

i. Tersedianya pelayanan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi kediklatan di

bidang kesehatan

j. Terlaksananya kajian standarisasi, kajian akreditasi, kajian sertifikasi, dan

pengembangan mutu pelatihan.

2) Sasaran

Sasaran yang hendak dicapai tahun 2014 adalah:

Terlaksananya Pelatihan Teknis, Jabatan Fungsional, Penjenjangan, DanPrajabatan Bagi Aparatur Kesehatan

Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis, fungsional, dan

penjenjangan dengan target 468 orang

Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan prajabatan dengan

target 160 orang

Terlaksananya Pengendalian Mutu DiklatJumlah pelatihan yang terakreditasi dengan target 8 Diklat

Pelaksanaan Pengembangan Diklat KesehatanJumlah kegiatan kemitraan dengan target 1 paket

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

11

BAB II

PERENCANAAN DANPERJANJIAN KINERJA

A. TUJUAN DAN SASARAN1) Tujuan

a. Terselenggaranya Diklat Aparatur yang bermutu

b. Terselenggaranya Diklat tenaga kesehatan yang bermutu

c. Terciptanya pola kemitraan yang saling menguntungkan

d. Terciptanya metodologi dan teknologi kediklatan sesuai tujuan pelatihan

e. Terwujudnya sistem informasi dan teknologi penyelenggaraan pelatihan di BBPK

Makassar

f. Terwujudnya laboratorium pembelajaran kelas dan lapangan

g. Terwujudnya SDM BBPK Makassar yang kompeten

h. Terwujudnya pelayanan yang bermutu dengan mengutamakan kepuasan

pelanggan

i. Tersedianya pelayanan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi kediklatan di

bidang kesehatan

j. Terlaksananya kajian standarisasi, kajian akreditasi, kajian sertifikasi, dan

pengembangan mutu pelatihan.

2) Sasaran

Sasaran yang hendak dicapai tahun 2014 adalah:

Terlaksananya Pelatihan Teknis, Jabatan Fungsional, Penjenjangan, DanPrajabatan Bagi Aparatur Kesehatan

Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis, fungsional, dan

penjenjangan dengan target 468 orang

Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan prajabatan dengan

target 160 orang

Terlaksananya Pengendalian Mutu DiklatJumlah pelatihan yang terakreditasi dengan target 8 Diklat

Pelaksanaan Pengembangan Diklat KesehatanJumlah kegiatan kemitraan dengan target 1 paket

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

12

Terlaksananya Pelayanan Informasi Ilmu Pengetahuan dan TeknologiKesehatan1) Jumlah media informasi IPTEK berbasis Website dengan target 1 sistem

2) Jumlah media informasi IPTEK berbasis Buletin dengan target 1 dokumen

Terlaksananya Pengembangan Sumber Daya Kesehatan1) Jumlah SDM yang dikembangkan kapasitasnya melalui diklat dengan target

70 orang

B. RENCANA KINERJA TAHUNANPerencanaan kinerja tahunan merupakan proses penyusunan rencana kinerja selama 1

tahun sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam

rencana program dan kegiatan. Rencana Kinerja Tahunan BBPK Makassar tahun 2014

dapat dilihat di bawah ini :

Rencana Kinerja Tahunan BBPK Makassar Tahun 2014

No. SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Pelaksanaan pelatihanteknis, jabatanfungsional,penjenjangan, danprajabatan bagiaparatur kesehatan

a. Jumlah aparatur kesehatanyang mengikuti pelatihanteknis, fungsional,penjenjangan.

b. Jumlah aparatur kesehatanyang mengikuti pelatihanprajabatan

468 orang

160 orang

Jumlah a + b 628 orang2. pelaksanaan pelatihan

teknis bidangkesehatan bagi tenagakesehatan

Jumlah tenaga kesehatanyang mengikuti pelatihanteknis fungsional

-

3. pelaksanaan pelatihanteknis bidangkesehatan bagi masy.

a. Jumlah masyarakat yangmengikuti pelatihan bidangkesehatan

-

Jumlah 1 + 2 + 3 628 orang4. Pelaksanaan

pengendalian mutudiklat

Jumlah pelatihan yangterakreditasi

8 Diklat

5. PelaksanaanPengembangan diklatkesehatan

Jumlah kegiatan kemitraan 1 Paket

Jumlah 4 + 5 9 Kegiatan

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

13

6. Pelayanan informasiilmu pengetahuan danteknologi kesehatan

a. Jumlah media informasiIPTEK berbasis Website

b. Jumlah media informasiIPTEK berbasis Buletin

1 Sistem

1 Dok

7. Pengembangansumber dayakesehatan

a. Jumlah SDM yangdikembangkankapasitasnya melaluidiklat

b. Jumlah laboratoriumpembelajaran yangdikembangkan

c. Jumlah sarana danprasarana penunjangdiklat yang dikembangkan

70 orang

-

-

C. PENETAPAN KINERJADokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/

kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan

target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi.

Penetapan kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan

sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi, beserta target kinerja dan

anggaran. Dengan demikian, penetapan kinerja ini menjadi kontrak kinerja yang harus

diwujudkan oleh para pejabat tersebut sebagai penerima amanah dan pada akhir tahun

nanti akan dijadikan sebagai dasar evaluasi kinerja dan penilaian terhadap pejabat

tersebut.

Penetapan Kinerja sebagai bagian tidak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP) ini merupakan upaya dalam membangun manajemen

pemerintahan yang transparan, partisipatif, akuntabel dan berorientasi hasil, yaitu

peningkatan kompetensi SDM Kesehatan dan masyarakat.

Penetapan kinerja dimanfaatkan untuk memantau dan mengendalikan pencapaian

kinerja organisasi; melaporkan capaian kinerja dalam laporan akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah; dan menilai keberhasilan organisasi.

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

14

A. CAPAIAN KINERJASalah satu pondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah pengukuran

kinerja dalam rangka menjamin peningkatan pelayanan publik dan meningkatkan

akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan

seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel.

Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai

capaian kinerja termasuk keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai

dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah ditetapkan dalam

mewujudkan visi, misi, dan strategi instansi pemerintah.

Pengukuran capaian kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberi

reward/ punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk

memperbaiki kinerja organisasi. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian

setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan

kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran.

1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014

No SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Realisasi %

1. Pelaksanaan pelatihanteknis, jabatanfungsional, penjenjangan,dan prajabatan bagiaparatur kesehatan

a. Jumlah aparatur kesehatanyang mengikuti pelatihanteknis, fungsional,penjenjangan.

b. Jumlah aparatur kesehatanyang mengikuti pelatihanprajabatan

468 orang

160 orang

524 orang

158 orang

111.96

98.75

Jumlah a + b 628 orang 682 108.59

2. pelaksanaan pelatihanteknis bidang kesehatanbagi tenaga kes.

Jumlah tenaga kesehatan yangmengikuti pelatihan teknisfungsional

- - -

3. pelaksanaan pelatihanteknis bidang kesehatanbagi masyarakat

Jumlah masyarakat yangmengikuti pelatihan bidangkesehatan

- - -

Jumlah 1 + 2 + 3 628 orang 682 108.59

4. Pelaksanaanpengendalian mutudiklat

Jumlah pelatihan yangterakreditasi

8 Diklat 8 Diklat 100

5. PelaksanaanPengembangan diklatkesehatan

Jumlah kegiatan kemitraan 1 Paket 2 Paket 200

Jumlah 4 + 5 9 Kegiatan 10 Kegiatan 111.11

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

14

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJASalah satu pondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah pengukuran

kinerja dalam rangka menjamin peningkatan pelayanan publik dan meningkatkan

akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan

seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel.

Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai

capaian kinerja termasuk keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai

dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah ditetapkan dalam

mewujudkan visi, misi, dan strategi instansi pemerintah.

Pengukuran capaian kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberi

reward/ punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk

memperbaiki kinerja organisasi. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian

setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan

kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran.

1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014

No SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Realisasi %

1. Pelaksanaan pelatihanteknis, jabatanfungsional, penjenjangan,dan prajabatan bagiaparatur kesehatan

a. Jumlah aparatur kesehatanyang mengikuti pelatihanteknis, fungsional,penjenjangan.

b. Jumlah aparatur kesehatanyang mengikuti pelatihanprajabatan

468 orang

160 orang

524 orang

158 orang

111.96

98.75

Jumlah a + b 628 orang 682 108.59

2. pelaksanaan pelatihanteknis bidang kesehatanbagi tenaga kes.

Jumlah tenaga kesehatan yangmengikuti pelatihan teknisfungsional

- - -

3. pelaksanaan pelatihanteknis bidang kesehatanbagi masyarakat

Jumlah masyarakat yangmengikuti pelatihan bidangkesehatan

- - -

Jumlah 1 + 2 + 3 628 orang 682 108.59

4. Pelaksanaanpengendalian mutudiklat

Jumlah pelatihan yangterakreditasi

8 Diklat 8 Diklat 100

5. PelaksanaanPengembangan diklatkesehatan

Jumlah kegiatan kemitraan 1 Paket 2 Paket 200

Jumlah 4 + 5 9 Kegiatan 10 Kegiatan 111.11

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

14

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJASalah satu pondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah pengukuran

kinerja dalam rangka menjamin peningkatan pelayanan publik dan meningkatkan

akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan

seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel.

Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai

capaian kinerja termasuk keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai

dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah ditetapkan dalam

mewujudkan visi, misi, dan strategi instansi pemerintah.

Pengukuran capaian kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberi

reward/ punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk

memperbaiki kinerja organisasi. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian

setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan

kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran.

1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2014

No SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Realisasi %

1. Pelaksanaan pelatihanteknis, jabatanfungsional, penjenjangan,dan prajabatan bagiaparatur kesehatan

a. Jumlah aparatur kesehatanyang mengikuti pelatihanteknis, fungsional,penjenjangan.

b. Jumlah aparatur kesehatanyang mengikuti pelatihanprajabatan

468 orang

160 orang

524 orang

158 orang

111.96

98.75

Jumlah a + b 628 orang 682 108.59

2. pelaksanaan pelatihanteknis bidang kesehatanbagi tenaga kes.

Jumlah tenaga kesehatan yangmengikuti pelatihan teknisfungsional

- - -

3. pelaksanaan pelatihanteknis bidang kesehatanbagi masyarakat

Jumlah masyarakat yangmengikuti pelatihan bidangkesehatan

- - -

Jumlah 1 + 2 + 3 628 orang 682 108.59

4. Pelaksanaanpengendalian mutudiklat

Jumlah pelatihan yangterakreditasi

8 Diklat 8 Diklat 100

5. PelaksanaanPengembangan diklatkesehatan

Jumlah kegiatan kemitraan 1 Paket 2 Paket 200

Jumlah 4 + 5 9 Kegiatan 10 Kegiatan 111.11

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

15

6. Pelayanan informasiilmu pengetahuan danteknologi kes.

c. Jumlah media informasiIPTEK berbasis Website

d. Jumlah media informasiIPTEK berbasis Buletin

1 Sistem

1 Dok

1 Sistem

1 Dok

100

100

7. Pengembangan sumberdaya kesehatan BBPKMakassar

a. Jumlah SDM yangdikembangkan kapasitasnyamelalui diklat

b. Jumlah laboratoriumpembelajaran yangdikembangkan

c. Jumlah sarana danprasarana penunjang diklatyang dikembangkan

70 orang

-

-

77 orang

-

71 Unit

110

-

-

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

16

2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2010 s.d. 2014

Sasaranstrategis

IndikatorKinerja

2010 2011 2012 2013 2014 Capaian

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi %1. Pelaksanaan

pelatihanteknis, jabatanfungsional,penjengangan,dan prajabatanbagi aparaturkesehatan

a. Jumlah aparaturkesehatan yangmengikutipelatihan teknis,fungsional,penjenjangan.

b. Jumlah aparaturkesehatan yangmengikutiprajabatan.

1430orang

200orang

1964orang

258orang

1224orang

207orang

1067orang

206 orang

1136orang

200 orang

1091orang

28 orang

1235orang

-

1318orang

-

468orang

160orang

524orang

158orang

5493orang

767orang

5964orang

650 orang

108.57

84.74

2. Pelaksanaanpelatihanteknis bagitenagakesehatan

Jumlah tenagakesehatan yangmengikutipelatihan teknis

- - - - - - - - - - - - -

3. Pelaksanaanpelatihanbidangkesehatanbagimasyarakat

Jumlah masyarakatyang mengikutipelatihan di bidangkesehatan

210orang

1090orang

270orang

270 orang 380 orang 1867orang

430 orang 1370orang

- - 1290orang

4597orang

356.35

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

17

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target jangkamenengah yang terdapat dalam dokumen Rencana Aksi BBPK Makassar

SasaranStrategis Indikator Kinerja

BBPK

Target2010 - 2014

Realisasi2010 - 2014

Capaian(%)

1. Pelaksanaanpelatihan teknis,jabatanfungsional,penjenjangan,dan prajabatanbagi aparaturkesehatan

a. Jumlah aparaturkesehatan yangmengikuti pelatihanteknis, fungsional,penjenjangan.

b. Jumlah aparaturkesehatan yang mengikutiprajabatan

5.493 orang

767 orang

5.964 orang

650 orang

108.57

84.7

2. Pelaksanaanpelatihan teknisbagi tenagakesehatan

Jumlah tenaga kesehatanyang mengikuti pelatihanteknis

- - -

3. Pelaksanaanpelatihan bidangkesehatan bagimasyarakat

Jumlah masyarakat yangmengikuti pelatihan dibidang kesehatan

1.290 orang 4.597 orang 356.35

4. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerjaserta alternatif solusi yang telah dilakukanAkuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban seseorang atau unit organisasi untuk

mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya serta

pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka mencapai sasaran

atau tujuan yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan melalui media

pertanggungjawaban secara periodik. Berdasarkan pengukuran kinerja yang

disesuaikan dengan Rencana Kegiatan BBPK Makassar Tahun 2014, maka penilaian

dan analisis terhadap program dan kegiatan, yaitu :

a. Terlaksananya Pelatihan Teknis, Jabatan Fungsional, dan Penjenjangan, BagiAparatur Kesehatan

Target aparatur kesehatan yang akan mengikuti pelatihan teknis, fungsional, dan

penjenjangan untuk tahun 2014 sebanyak 468 orang, sedangkan realisasi

sebanyak 524 orang atau 111.96%. Hal ini dikarenakan minat aparatur untuk

mengikuti pelatihan jabatan fungsional ini sangat tinggi karena diklat tersebut

sangat diperlukan untuk pengembangan PNS, selain itu juga dilakukan

penjaringan peserta melalui website dan surat resmi keseluruh instansi kesehatan

serta dengan adanya otonomi daerah, peluangnya sangat kecil untuk menduduki

jabatan struktural.

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

18

Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan prajabatan dengan target

160 orang dan realisasi hanya 158 orang. Hal ini menunjukkan bahwa capaian

untuk Diklat Prajabatan hanya 98.75%, ini dikarenakan adanya satu orang calon

pegawai negeri sipil (golongan III) yang mengundurkan diri dengan alasan bahwa

yang bersangkutan sementara dalam mengikuti program pendidikan dokter

spesialis, sedangkan satu orang lainnya tidak terdapat dalam daftar nama tenaga

CPNS walaupun alokasi anggaran tersedia.

b. Pelaksanaan Pengendalian Mutu DiklatJumlah pelatihan yang terakreditasi dengan pencapaian kinerja 100% yaitu dari

target 8 diklat tercapai 8 diklat.

Sesuai dengan Kepmenkes 725/Menkes/SK/V/2003 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Pelatihan di Bidang Kesehatan, untuk melaksanakan diklat yang

bermutu ada 3 (tiga) variabel mutu yang harus diperhatikan, yaitu input berupa

Akreditasi Pelatihan (Quality Planning), prosesnya Quality Control (QC), dan Quality

Improved.

Pelaksanaan akreditasi pelatihan yang dilaksanakan tahun 2014 adalah 8 (delapan)

pelatihan dengan realisasi 100%. Hal ini sesuai dengan amanat Kepmenkes

725/Menkes/SK/V/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di Bidang

Kesehatan dan sebagai kesinambungan dari akreditasi pelatihan adalah quality

control terhadap pelaksanaan 8 (delapan) jenis pelatihan tersebut sehingga pada

akhir pelatihan, peserta yang memenuhi kriteria layak untuk mendapatkan sertifikat.

c. Pelaksanaan Pengembangan Diklat Kesehatan

Jumlah kegiatan kemitraan dengan pencapaian kinerja 200% yaitu dari target 1

paket tercapai 2 paket.

Hal ini disebabkan karena adanya optimalisasi dana sehingga dilakukan revisi

anggaran, salah satunya adalah kegiatan Pertemuan Evaluasi Tahun 2014 dan

Perencanaan Diklat Tahun 2015 yang dihadiri oleh Dinas Kesehatan Provinsi dan

Bapelkes di Wilayah Timur Indonesia.

d. Pelayanan Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan

Jumlah Pencapaian kinerja pelayanan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi

kesehatan tercapai 100% yaitu BBPK Makassar telah mengembangkan 1 sistem

informasi sesuai target berbasis website.

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

19

Jumlah Pencapaian kinerja pelayanan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi

kesehatan tercapai 100% yaitu telah tersedia 1 dokumen media informasi IPTEK

yang dikembangkan informasi berbasis buletin.

e. Pengembangan Sumber Daya Kesehatan

Pengembangan sumber daya kesehatan di BBPK Makassar sangat diperlukan

untuk meningkatkan profesionalisme pengelola kediklatan. Untuk tahun 2014,

pengembangan sumber daya manusia melalui diklat direncanakan sebanyak 70

orang dan realisasi sebanyak 77 orang (110%), terdapat peningkatan sebanyak 7

orang atau 10% dari perencanaan. Hal ini dikarenakan komitmen dan hubungan

koordinasi yang baik dengan pihak yang terkait. Hal ini dapat memberikan dampak

terhadap kemampuan SDM BBPK Makassar untuk menyelesaikan tugas dengan

baik dan benar.

Adapun hal yang mendukung pencapaian kinerja tersebut adalah motivasi SDM

untuk meningkatkan dirinya sendiri dan dukungan dari pimpinan serta biaya yang

tersedia khususnya SDM yang memberikan pelayanan langsung dengan

pelanggan, yaitu petugas asrama dan ruang makan. Serta tidak kalah pentingnya

adalah peningkatan kemampuan tenaga widyaiswara dalam penulisan Karya Tulis

Ilmiah (KTI)

Jumlah sarana dan prasarana penunjang diklat yang ingin dicapai pada awalnya

tidak ditargetkan, namun di triwulan IV PNBP BBPK Makassar tahun 2014

melebihi target sehingga memungkinkan dilakukannya revisi anggaran pada bulan

oktober dengan yang mengusulkan sarana prasarana diklat dan penunjang diklat

yaitu Lemari ABL (7 buah); LCD Projector/ Infocus (7 buah); Focussing Screen/

Layar LCD Projector (7 buah); Kitchen Set/ Set Prasmanan (2 buah); Televisi (14

buah); Dispenser (9 Buah); Microphone/ Wireless MIC (7 buah); Wireless Data

Transmission System (4 buah); Laptop (7 buah); dan Printer/ Peralatan Personal

Komputer (7 buah) dengan jumlah keseluruhan sebanyak 71 unit (100%.)

Adapun hal yang mendukung pencapaian tersebut adanya koordinasi yang baik

dengan pihak terkait, kerjasama dengan internal dari semua bidang juga sangat

harmonis serta pada revisi anggaran di Kanwil DJA pusat sangat singkat.

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

20

Perbandingan dengan Tahun 2013Apabila dibandingkan dengan Tahun 2013, pencapaian kinerja Tahun 2014 mengalami

peningkatan sebesar 5.24%. Untuk pencapaian kinerja pada 4 (empat) sasaran strategis

yaitu pada jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis, fungsional,

penjenjangan (meningkat 5.24%); jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan

prajabatan (meningkat 100%), pengkajian hasil evaluasi diklat (meningkat 100%); dan

pengembangan sumber daya kesehatan (meningkat 10%). Peningkatan tersebut tidak

terlepas dari hasil evaluasi dan tindak lanjut atas rekomendasi tahun sebelumnya yang

dilaksanakan dengan baik oleh penanggungjawab kegiatan.

Perbandingan Pencapaian Kinerja Tahun 2013 dan 2014

No SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TahunKet.

2013 20141. Pelaksanaan

pelatihan teknis,jabatan fungsional,penjenjangan, danprajabatan bagiaparatur kesehatan

a. Jumlah aparatur kes. yangmengikuti pel. teknis,fungsional, penjenjangan.

b. Jumlah aparatur kesehatanyang mengikuti pelatihanprajabatan

106.72%

0%

111.96%

98.75 %

Meningkat5.24 %

Meningkat100 %

2. Pelaksanaan pel.teknis bidang kes.bagi tenaga kes.

Jumlah tenaga kesehatanyang mengikuti pelatihanteknis fungsional

- - -

3. pelaksanaan pel.teknis bidang kes.bagi masy.

Jumlah masyarakat yangmengikuti pelatihan bidangkesehatan

318.60%

0% Menurun100 %

4. Pelaksanaanpengendalian mutudiklat

Jumlah pelatihan yangterakreditasi

100 % 100 % -

5. PelaksanaanPengembangandiklat kesehatan

Jumlah kegiatan kemitraan 100 % 200 % Meningkat100 %

6. Pelayanan informasiilmu pengetahuandan teknologi kes.

a. Jumlah media informasiIPTEK berbasis Website

b. Jumlah media informasiIPTEK berbasis Buletin

100 %

100 %

100 %

100 %

-

-

7. Pengembangansumber dayakesehatan

a. Jumlah SDM yangdikembangkankapasitasnya melalui diklat

b. Jumlah laboratoriumpembelajaran yangdikembangkan

c. Jumlah sarana danprasarana penunjang diklatyang dikembangkan

93.05%

-

0 Unit

110 %

-

71 Unit

Meningkat16.95 %

-

Meningkat100 %

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

21

B. REALISASI ANGGARANUntuk melaksanakan kegiatannya pada tahun 2014, BBPK Makassar mendapat

anggaran sebesar Rp.14.024.993.000,- namun setelah direvisi menjadi

Rp.14.286.932.000,- (Empat Belas Milyar Dua Ratus Delapan Puluh Enam Juta

Sembilan Ratus Tiga Puluh Dua Ribu rupiah) melalui pengesahan Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari Menteri Keuangan berdasarkan Surat

Pengesahan Nomor: DIPA–024.12.2.257240/2014 tanggal 5 Desember 2013

Anggaran DIPA tahun 2014 yang dialokasikan untuk BBPK Makassar bersumber:

a. Anggaran Rupiah Murni : Rp. 14.286.932.000,-

b. Anggaran PNBP (target) : Rp. 865.798.000,-

Dengan Realisasi:

a. Anggaran Rupiah Murn i : Rp. 13.610.463.548,- (95,27%)

b. Anggaran PNBP :

- Penerimaan : Rp. 1.116.900.000,- (185,01%)

- Penggunaan : Rp. 781.912.750,- (90,31%)

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

22

Realisasi Anggaran BBPK Makassar Tahun 2010 s.d. 2014

No. SASARANSTRATEGIS

INDIKATORKINERJA

2010 2011 2012 2013 2014

Pagu (Rp) Realisasi(Rp) Pagu (Rp) Realisasi

(Rp) Pagu (Rp) Realisasi(Rp) Pagu (Rp) Realisasi

(Rp) Pagu (Rp) Realisasi(Rp)

1. Pelaksanaanpelatihanteknis,jabatanfungsional,penjenjangan,danprajabatanbagi aparaturkesehatan

a. Jumlahaparaturkesehatanyang mengikutipel. teknis,fungsional,penjenjangan.

b. Jumlahaparaturkesehatanyang mengikutipelatihanprajabatan

7.723.315.000

1.523.430.000

6.726.454.450

848.410.800

5.052.875.000

1.255.966.000

4.259.866.390

1.197.275.300

6.088.241.000

-

5.326.993.135

-

7.896.525.000

-

7.044.569.950

-

3.011.975.000

603.799.000

2.952.249.750

519.973.400

2. pelaksanaanpel. teknisbidangkesehatanbagi tenagakes.

Jumlah tenagakesehatanyangmengikutipelatihanteknisfungsional

- - - - - - - - - -

3. pelaksanaanpel. teknisbidang kes.bagi masy.

Jumlahmasyarakatyangmengikutipelatihanbidangkesehatan

- - 582.018.000 517.900.050 990.500.000 697.788.650 1.856.270.000 1.424.170.550 - -

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

23

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai pelaksanaan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggung jawaban dalam

pencapaian misi dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam rangka perwujudan good

governance. Laporan akuntabilitas ini disusun berdasarkan Penetapan Kinerja Tahun 2014.

Namun demikian disadari bahwa selama tahun 2014 masih ditemui berbagai permasalahan

dan hambatan yang secara umum adalah adanya kebijakan pemerintah pusat menyangkut

penggunaan keuangan negara yang menuntut adanya peningkatan baik dari segi kualitas

maupun kuantitas layanan diklat. Sekaitan dengan hal tersebut, BBPK Makassar, dari waktu

ke waktu senantiasa melakukan berbagai langkah untuk terus memperbaiki kinerja

pelayanan publik, baik melalui reformasi/ perubahan pada tataran birokrasi, perbaikan

sistem pengalokasian anggaran dan percepatan setiap pelaporan. Akuntabilitas kinerja

merupakan pertanggungjawaban keberhasilan atau kegagalan suatu instansi pemerintah

atas pelaksanaan tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BBPK Makassar ini

kami buat, semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat kasih sayangnya sehingga

dapat melanjutkan tugas dan fungsi di tahun berikutnya.

Makassar, 26 Januari 2015Kepala,

Dr. Hj. Rostiaty Natir, MSPHNIP 19550707 198211 2 002

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

23

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai pelaksanaan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggung jawaban dalam

pencapaian misi dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam rangka perwujudan good

governance. Laporan akuntabilitas ini disusun berdasarkan Penetapan Kinerja Tahun 2014.

Namun demikian disadari bahwa selama tahun 2014 masih ditemui berbagai permasalahan

dan hambatan yang secara umum adalah adanya kebijakan pemerintah pusat menyangkut

penggunaan keuangan negara yang menuntut adanya peningkatan baik dari segi kualitas

maupun kuantitas layanan diklat. Sekaitan dengan hal tersebut, BBPK Makassar, dari waktu

ke waktu senantiasa melakukan berbagai langkah untuk terus memperbaiki kinerja

pelayanan publik, baik melalui reformasi/ perubahan pada tataran birokrasi, perbaikan

sistem pengalokasian anggaran dan percepatan setiap pelaporan. Akuntabilitas kinerja

merupakan pertanggungjawaban keberhasilan atau kegagalan suatu instansi pemerintah

atas pelaksanaan tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BBPK Makassar ini

kami buat, semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat kasih sayangnya sehingga

dapat melanjutkan tugas dan fungsi di tahun berikutnya.

Makassar, 26 Januari 2015Kepala,

Dr. Hj. Rostiaty Natir, MSPHNIP 19550707 198211 2 002

LAKIP BBPK MAKASSAR 2014

23

BAB IVPENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai pelaksanaan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggung jawaban dalam

pencapaian misi dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam rangka perwujudan good

governance. Laporan akuntabilitas ini disusun berdasarkan Penetapan Kinerja Tahun 2014.

Namun demikian disadari bahwa selama tahun 2014 masih ditemui berbagai permasalahan

dan hambatan yang secara umum adalah adanya kebijakan pemerintah pusat menyangkut

penggunaan keuangan negara yang menuntut adanya peningkatan baik dari segi kualitas

maupun kuantitas layanan diklat. Sekaitan dengan hal tersebut, BBPK Makassar, dari waktu

ke waktu senantiasa melakukan berbagai langkah untuk terus memperbaiki kinerja

pelayanan publik, baik melalui reformasi/ perubahan pada tataran birokrasi, perbaikan

sistem pengalokasian anggaran dan percepatan setiap pelaporan. Akuntabilitas kinerja

merupakan pertanggungjawaban keberhasilan atau kegagalan suatu instansi pemerintah

atas pelaksanaan tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BBPK Makassar ini

kami buat, semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat kasih sayangnya sehingga

dapat melanjutkan tugas dan fungsi di tahun berikutnya.

Makassar, 26 Januari 2015Kepala,

Dr. Hj. Rostiaty Natir, MSPHNIP 19550707 198211 2 002