la rutan

24
LARUTAN A. Pengertian Larutan Larutan adalah sediaan cair yang berupa campuran homogen yang stabil secara termodinamika baik secara fisika dan kimia dari dua atau lebih zat yang dibuat dengan melarutkan zat padat, zat cair dan gas dalam cairan lainnya dimana zat kimia terdispersi secara molekuler dalam sejumlah pelarut untuk membentuk cairan jernih. B. Pengertian Kelarutan Pernyataan kelarutan suatu zat dalam bagian tertentu pelarut tertentu adalah kelarutan pada suhu 20oC dan kecuali dinyatakan lain menunjukkan bahwa 1 bagian bobot zat padat atau bagian volume zat cair larut dalam bagian volume tertentu pelarut. Pernyataan kelarutan yang tidak disertai angka adalah pada suhu kamar kecuali dinyatakan lain zat jika dilarutkan boleh menunjukkan sedikit kotoran mekanik seperti kertas saring, serat dan butiran debu. Pernyataan bagian dalam kelarutan berarti bahwa 1 gram dari zat padat atau 1 ml zat cair dalam sejumlah ml pelarut. Jika kelarutan suatu zat tidak diketahui dengan pasti kelarutan dapat ditunjukkan dengan istilah sbb : Istilah Kelarutan Jumlah bagian pelarut untuk 1 bagian zat Sangat mudah larut <1 Mudah larut 1 – 10 Larut 10 – 30 Agak sukar larut 30 – 100 Sukar larut 100 – 1000 Sangat sukar larut 1000 – 10.000 Penuntun Praktikum Farmasetika I, Semester II, 2008 1

Upload: noonanuzha-lestary-nuzhaayu

Post on 08-Apr-2016

50 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: La Rutan

LARUTANA. Pengertian Larutan

Larutan adalah sediaan cair yang berupa campuran homogen yang stabil secara termodinamika baik secara fisika dan kimia dari dua atau lebih zat yang dibuat dengan melarutkan zat padat, zat cair dan gas dalam cairan lainnya dimana zat kimia terdispersi secara molekuler dalam sejumlah pelarut untuk membentuk cairan jernih.

B. Pengertian KelarutanPernyataan kelarutan suatu zat dalam bagian tertentu pelarut tertentu adalah kelarutan pada suhu 20oC dan kecuali dinyatakan lain menunjukkan bahwa 1 bagian bobot zat padat atau bagian volume zat cair larut dalam bagian volume tertentu pelarut. Pernyataan kelarutan yang tidak disertai angka adalah pada suhu kamar kecuali dinyatakan lain zat jika dilarutkan boleh menunjukkan sedikit kotoran mekanik seperti kertas saring, serat dan butiran debu. Pernyataan bagian dalam kelarutan berarti bahwa 1 gram dari zat padat atau 1 ml zat cair dalam sejumlah ml pelarut. Jika kelarutan suatu zat tidak diketahui dengan pasti kelarutan dapat ditunjukkan dengan istilah sbb :

Istilah Kelarutan Jumlah bagian pelarut untuk 1 bagian zat

Sangat mudah larut <1Mudah larut 1 – 10Larut 10 – 30Agak sukar larut 30 – 100Sukar larut 100 – 1000Sangat sukar larut 1000 – 10.000Praktis tidak larut > 10.000

C. Keuntungan sediaan larutan :1. Larutan sebagai campuran homogen terdistribusi secara merata dalam

sediaan pengobatan.2. dosisnya dapat lebih mudah divariasikan dengan sediaan

Penuntun Praktikum Farmasetika I, Semester II, 20081

Page 2: La Rutan

3. beberapa obat mengiritasi mukosa lambung ketika diberikan dalam bentuk tablet/kapsul. Iritasi ini dapat dikurangi jika obat diberikan dalam larutan karena faktor pengenceran

4. aksi obat lebih dipercepat karena diberikan dalam bentuk larutan jika dibandingkan dengan serbuk dan tablet

5. mudah diberikan pewarna, pengaroma, dan pemanis6. mudah diberikan pada anak-anak dan pada pasien yang sukar

menelan obat7. obat yang penggunaan luar lebih mudah dan merata dioleskan jika

dicampur dalam bentuk larutan8. larutan dapat diberikan dengan takaran rumah tangga yang umum9. kilauan jernih larutan menghasilkan penampilan yang menarik10.keseragaman dosisnya pasti (berbeda dengan suspensi dan emulsi

dimana dosisnya tidak seragam mungkin terjadi jika pasien tidak mengocok botolnya dengan baik)

11.larutan mempunyai bahan yang aman untuk digunakan seperti KI dan bromida yang menyebabkan iritasi lambung jika dalam bentuk kering seperti serbuk dan tablet

D. Kerugian sediaan dalam bentuk larutan :1. massa dan sifat alir larutan adalah dua kerugian utama dari larutan2. kapsul/tablet kurang memakan tempat dan lebih mudah dibawa

dibandingkan dengan larutan3. beberapa obat karena bau dan rasanya yang buruk sangat sulit dibuat

dalam larutan yang cocok4. ada kemungkinan peningkatan kerusakan karena reaksi kimia terjadi

paling cepat dalam larutan. Lebih besar kemungkinan untuk mengalai degradasi dan berinteraksi antara unsur-unsurnya dibandingkan dengan sediaan padat.

5. kerusakan yang tidak sengaja dari wadah mengakibatkan isinya tidak lengkap dan berkurang.

E. Pembagian Larutan 1. larutan yang mengandung air

a. Air

Penuntun Praktikum Farmasetika I, Semester II, 20082

Page 3: La Rutan

Komposisi utama dalam banyak sediaan adalah air, tidak berasa, bebas dari mengiritasi membuatnya ideal sebagai pelarut.

b. Air AromatikAir aromatik diketahui sebagai air yang berkhasiat obat, bersih. Larutan air jenuh dari minyak menguap atau bahan aromatik lain atau bahan yang mudah menguap.

c. DouchesLarutan yang mengandung air digunakan secara langsung pada bagian atau ke dalam rongga tubuh. Fungsi sebagai pembersih dan bahan antiseptik.

d. garglelarutan yang mengandung air digunakan untuk mencegah infeksi pada faring dan nasofaring dengan melawan udara dari paru-paru selanjutnya gargle tertahan ditenggorokan.

e. enemabentuk injeksi pada rektal untuk mengosongkan perut, pengaruh sistem oleh absorpsi (retensi enema) atau efek lokal yang menyebabkan penyakit.

f. MouthwashLarutan yang mengandung air yang paling banyak digunakan untuk menghilangkan bau busuk, penyegar atau efek antiseptik atau mengontrol plak.

g. juicejuice dibuat dari sari buah segar mengandung banyak air dan digunakan dalam pembuatan pembuatan sirup yang bekerja sebagai bahan pembawa

h. Larutan pencuci hidungBiasanya digunakan untuk menghilangkan isi dari hidung dalam bentuk tetes atau semprot

i. Larutan otikLarutan ini biasanya dibuat untuk sediaan yang berhubungan dengan telinga

Penuntun Praktikum Farmasetika I, Semester II, 20083

Page 4: La Rutan

j. larutan irigasibiasanya digunakan untuk mencuci atau membersihkan luka bekas perban operasi atau untuk mengelap tubuh. Karena digunakan untuk luka terbuka maka harus memenuhi persyaratan dari injeksi , steril dan bebas pirogen.

2. Larutan pekat dan manisa. Sirup

Larutan yang mengandung gula dalam air atau cairan lainnyab. madu

bentuk cairan pekat, mirip dengan sirup digunakan sebagai pembawa

c. mucilagopekat, kental, cairan adhesi yang dibuat dengan mendispersikan gom dalam air atau dengan ekstraksi dengan prinsip mucilago dari bahan tumbuhan dan air.

d. jellykelompok gel yang berstruktur lengket dengan kadar cairan yang tinggi biasanya air

3. Larutan yang tidak mengandung aira. Kolodian

sediaan cair yang berisi piroxilin (suatu nitroselulosa) dalam campuran etil eter dan etanol.

b. elixirlarutan hidralkoholik yang jernih, memiliki rasa yang enak dan rasanya manis dimalsudkan untuk penggunaan oral. Digunakan sebagai pengaroma, pembawa seperti elixir aromatic.

c. gliserin/gliseratcampuran bahan obat yang didalamnya terdapat tidak kurang dari 50% gliserin

d. Linimenlarutan atau campuran dari berbagai macam bahan dalam minyak, larutan alkohol, dari sabun dan emulsi.

e. Inhalasi dan inhalan

Penuntun Praktikum Farmasetika I, Semester II, 20084

Page 5: La Rutan

obat yang digunakan melalui hidung atau jalur pernapasan oral untuk efek lokal dan sistemik. Memiliki sifat tekanan uap yang tinggi dan dibawa oleh udara menuju saluran hidung dimana obat tersebut memiliki efek.

f. Oleovitaminminyak dari hati ikan yang diencerkan dengan minyak nabati yang dapat dimakan atau dari larutan vitamin yang terkandung atau terkonsentrasi dalam minyak ikan (biasanya vitamin A dan D)

g. Spirith. Obat tetes untuk sakit gigi

4. Berdasarkan jumlah zat terlarut dalam larutan :a. larutan encer ; larutan yang mengadung sejumlah kecil zat terlarut A

dalam larutanb. larutan pekat ; mengadung sejumlah besar bahan dalam larutanc. larutan jenuh; sejumlah zat A yang tepat larut pada batas

kelarutannya dalam air pada suhu kamard. larutan lewat jenuh ; sejumlah zat A yang melebihi batas kelarutannya

dalam air pada suhu kamar. Larutan ini tidak stabil dan pengadukannya dapat menyebabkan larutan ini menjadi larutan jenuh yang stabil.

5. berdasarkan sifat fisika kimia larutan :a. Larutan mikromolekulerb. Larutan micellarc. Larutan makromolekuler

6. Berdasarkan tempat kegunaannya :a. diminum secara oral ( mixtura, elixir, sirup, draught, pediatric drops)b. digunakan pada tempat tenggorokan dan mulut ( mouthwash,

gargle, throat paint, throat spray,)c. dimasukkan kedalam rongga tubuh ( douche, enema, ear drops,

nasal drops)F. Komposisi Larutan 1. Pembawa ; adalah medium dimana bahan obat terlarut atau terdispersi.

Contohnya ; air, air aromatic2. Bahan obat/zat aktif

Penuntun Praktikum Farmasetika I, Semester II, 20085

Page 6: La Rutan

3. Adjuvan/bahan tambahan ;meliputi a. penstabil kimia, antioksidan untuk mengurangi proses oksidasi dari

larutan contohnya 0,1 % asam asetat dan 0,1 % na metabisulfitb. pewarna ; biasanya digunakan pewarna sintetik dengan konsentrasi

0,0005% - 0,01 %.c. pengaroma ; spirit lemon, spirit jeruk,d. pengawet ; metil paraben (fase air) 0, 2 % dan propil paraben (fase

minyak) (0,02%)TAKARAN DALAM LARUTAN :Menurut farmakope Edisi III ada 2 macam sendok yaitu:

- sendok kecil (5ml)- sendok besar ( 15 ml)

Menurut Farmakope Belanda ada 3 macam sendok obat yaitu :- cth ( cochlear theae ) sendok teh volume 5 ml- C ( cochlear ) sendok makan volumenya 15 ml- Cp ( cochlear pultis ) volumenya 8 ml

Yang sering dipakai adalah sendok teh dan sendok makanJika pemakaiannya menggunakan penetes/pipet maka aturan pemakaiannya harus jelas pada bagian yang digunakan misalnya tetes mata apakah mata kiri atau mata kanan. Untuk pemakaian dalam yang mengandung zat yang mempunyai dosis maksimum maka harus dihitung terlebih dahulu. Jika penetes yang digunakan bukan penetes baku maka harus dapat dilakukan kalibrasi penetes/pipet. Defenisi penetes baku dapat dilihat pada ketentuan umum farmakope Indonesia.

Cara kalibrasi penetes :

Penuntun Praktikum Farmasetika I, Semester II, 20086

R/ Solutio lugoli sf 50 ml S 2 dd X gtt

Pro : Andika Umur : 12 tahun

Page 7: La Rutan

Misal setelah dikalibrasi :1 ml solutio lugoli = 15 tetesMaka : 10 tetes x 1 ml = 0,67 ml

15 tetes

DM Iodium 20/60 mgMaka 12 / 20 x 20/60 mg = 12/36 mg

1 x pakai = 0,67 ml/50 ml x 0,1 g = 0,00134 g = 1,34 mg < 12 mg% 1x pakai = 1,34 /12 mg x 100% = 11,16 %1 hari pakai = 2 x 0,67 ml = 1,34 ml1,34 ml/50 ml x 0,1 g = 0,00268 g = 2,68 mg < 36 mg% 1 hari pakai = 2,68 mg/36 mg x 100% = 7,44 %

Perhitungan yang sama dilakukan pada dosis KI.

Cara perhitungan dosis untuk obat sediaan cair :Perhitungan dosis pemakaian untuk obat sediaan cair sama seperti pada pulveres dimana dihitung menggunakan rumus perhitungan dosis maksimum sesuai umur pasien namun disini berdasarkan volume sendok yang dipakai dalam resep.

Misalnya :

Dik Diketahui DM CTM -/40 mg Ardi 2 tahun = 2/14 x 40 mg = 5,711 mg

Penuntun Praktikum Farmasetika I, Semester II, 20087

R/ Paracetamol 0,25 CTM 0,002 Solvent ad 100 ml

S 3dd Cth 1

Pro : Ardi ( 2 tahun)

Page 8: La Rutan

Pemakaian sekali = 5 ml/100 ml x 2 mg =0,1 mg

Pemakaian sehari =

3 x 0,1 mg = 0,3 mg < 5,711 mg

Yang perlu diperhatikan dalam melarutkan zat-zat :a. Asam Borat

asam borat ada 2 yaitu : (kristal) untuk larutan dan halus untuk serbuk tabur. Boorwater 3 %; asam borat kristal dilarutkan dalam air panas. Air hangat + asam borat.Bila ada gliserin bisa dilarutkan atau digerus dengan gliserin menjadi borogliserin.

b. Argentum proteinicum (protargol)Peka terhadap cahaya. Dilarutkan dalam tempat gelap dengan dua

cara yaitu :1. dilarutkan diatas air (airnya 2x bobotnya) lalu didiamkan 15 menit

caranya; dalam cawan porselin : air + argentum lalu dimasukkan dalam lemari.

2. jika ada gliserin, protargol digerus dulu dengan gliserin lalu ditambahkan air sampai larut (simpan dalam botol berwarna gelap)

c. Argentum coloidale ( Colargol)Digerus dengan sedikit air (1/4nya) kemudian diencerkan dengan sisanya atau dimasukkan dalam botol, ditambahkan air lalu dikocok dengan kuat (dalam botol sebam)

d. Sublimat (untuk tetes mata)Dilarutkan dengan air hangat harus hati-hati dalam melarutkan karena sublimat pekat dan bila terpercik ke mata bisa menjadi buta. Untuk menghindarinya maka digunakan erlenmeyer tertutup.

e. KloralhidratHarus dilarutkan dalam keadaan dingin.

f. Larutan PK 1 % kalium permanganat (berwarna ungu)PK digerus dalam dahulu kemudian dimasukkan dalam air hangat. Larutan didinginkan tanpa dikocok karena bisa jadi batu kawi dan jika terjadi endapan maka diambil bagian yang jernih. Tidak bisa disaring dengan

Penuntun Praktikum Farmasetika I, Semester II, 20088

Page 9: La Rutan

kapas, kertas saring karena bersifat oksidator kuat tetapi dengan serat asbes, dan gelas filter.

g. Pepsin (enzim)Untuk pepsin sukar larut dalam air tetapi larut dalam HCl cara melarutkannya ; pepsin dicampur air 10x bobotnya kemudian ditambahkan HCl (tidak boleh disimpan dalam persediaan)

h. Succus liquaritae (Glycirrhizae succus)Dapat dibuat dengan dua cara ;1. jika dalam jumlah banyak digerus dengan air mendidih 10 kalinya2. jika dalam jumlah sedikit digerus dengan air hangat sama

banyaknya, diaduk-aduk dan ditambahkan air sedikit-dikit hingga larut lalu disaring dengan flanel/kasa.

i. Kamfer (champora)Kamfer digerus, dimasukkan dalam botol kering ditambahkan spritus fortior (96%) 2x bobotnya kocok hingga larut. Lalu ditambahkan air panas yang tersedia sambil ditutup kocok hingga larut.

j. Ekstrak kental ; gerus dengan air sama banyaknya encerkan dengan air hangat sedikit demi sedikit.

k. Genta violet; obat sariawan. Ditaburkan didalam cawan, dibiarkan beberapa lama tanpa diaduk

l. Rivanol; obat kompres; dilarutkan dalam air hangatm. Ekstrak kering; digerus, ditimbang masukkan dalam mortir dilarutkan

dalam air sama banyaknya setelah larut diencerkan.n. Tanin; mudah larut dalam air dan gliserin. Jika pelarutnya air dan gliserin

maka tanin dilarutkan terlebih dahulu dalam air kemudian ditambahkan gliserin.

o. Iodium; sangat sukar larut dalam air namun sangat mudah larut dalam garam-garam kompleksnya seperti dalam larut pekat KI dan NaI.

Melarutkan dengan pemanasan tidak diperbolehkan jikaa. Pelarutnya aqua aromaticum (air yang mengandung minyak atsiri)b. Zat yang akan ditambahkan adalah cairan etanolc. Untuk zat aktif yang terurai dengan pemanasand. Larutan yang mengandung gas/pembuatan saturasi contoh; ascal

(asetilo salisilat calcicus) dimana jika dipanaskan akan terurai menjadi

Penuntun Praktikum Farmasetika I, Semester II, 20089

Page 10: La Rutan

asam salisilat. Asetosal tidak bisa dibuat larut. Bila ada resep obat minum aspirin maka dibuat dalam bentuk ascal terlebih dahulu.

e. Jika mengandung luminal natrium, barbital natrium akan mengendap menjadi phenil etil

f. Cloralhidrat akan terurai menjadi kloroform dan asam formiatg. Enzim(pepsin) , diatas 70oC tidak berkhasiath. Natrium hidrogen karbonat akan terurai menjadi natrium karbonat dan

karbondioksidai. Apabila suatu senyawa harus dilarutkan di dalam air dengan

penghangatan maka hendaknya senyawa tersebut dimasukkan dalam air yang telah dihangatkan terlebih dahulu.

Langkah-langkah dalam melarutkan :1. Periksa DM ( over atau tidak)2. lihat kelarutan zat berkhasiat3. Lihat kestabilan4. Untuk zat yang sukar larut tapi tidak menguap, digerus terlebih

dahulu lalu ditimbang5. melarutkan sebaiknya menggunakan erlenmeyer (mulutnya kecil)6. untuk bahan-bahan yang mudah menguap tidak dipanaskan lagi tapi

jika ada zat yang butuh pemanasan, airnya dibagi 2, setelah dingin baru dicampurkan

7. untuk bahan yang higroskopis ditimbang dengan kaca arloji8. untuk minyak-minyak menguap ditambahkan terakhir

SUSPENSIA. Pengertian Suspensi

Suspensi adalah sediaan cair yang merupakan suatu system heterogen terdiri dari 2 fase yaitu fase eksternal/fase kontinyu/fase pendispersi yang terdiri dari cairan atau semi padat dan fase terdispersi/fase internal/fase diskontinyu terdiri dari partikel yang tidak larut biasanya diameter lebih dari 0,1 um terdispersi dalam cairan atau gas. Cthnya; caladin lotio, antasida suspensi,amoxcillin, ampisilin suspensi, suspensi injeksi (penicillin, ampisilin).

B. Suspensi adalah system termodinamika yang stabil

Penuntun Praktikum Farmasetika I, Semester II, 200810

Page 11: La Rutan

Untuk mencapai suatu keadaan yang stabil secara termodinamika suatu sistem cenderung untuk mengurangi energi bebas permukaan yaitu dengan menurunkan tegangan permukaan atau mengurangi luas permukaan.

∆F = ∂Sl x ∆AKeseimbangan dicapai jika ∆F = 0 untuk suspensi kestabilan ini tidak

dapat dicapai sebab partikel suspensi cenderung untuk berflokulasi sehingga tegangan permukaan tetap ada (tidak berkurang) dan ∆F tidak sama dengan 0.

C. Keuntungan sediaan dalam bentuk suspensi : 1. ditujukan untuk bahan yang tidak dapat larut2. lebih stabil secara kimia jika dibandingkan dengan larutan3. rasa yang tidak enak daripada obat dapat ditutupi4. aksi terapi obat dapat diperpanjang5. merupakan bentuk sediaan yang ideal untuk pasien yang sulit menelan 6. dapat mengurangi luas permukaan dari obat yang dapat bersentuhan

dengan lidah sehingga kurang pahit daripada bentuk larutan.7. dosisnya dapat diatur

D. Keuntungan sediaan dalam bentuk suspensi :1. tidak menguntungkan dari segi massa dan wadah yang besar2. tidak stabil secara termodinamika3. mudah membentuk caking/sedimentasi karena adanya gaya gravitasi

E. Kriteria sebuah suspensi yang baik1. zat yang terdispersi halus tidak cepat mengendap2. jika dikocok perlahan-lahan endapannya harus cepat terdispersi3. kekentalan/viskositas suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar mudah

dikocok4. mengandung zat tambahan untuk menjamin kestabilan suspensi

(bahan pensuspensi, pewarna, pengaroma, pemanis dan pengawet)5. suspensi obat suntik/injeksi harus mudah disuntikkan dan tidak boleh

menyumbat jarum suntik.6. untuk lotion harus mudah menyebar pada daerah pemakaian tidak

boleh mengalir dari daerah pemakaian dan cepat kering.7. ukuran partikel ;

Penuntun Praktikum Farmasetika I, Semester II, 200811

Page 12: La Rutan

- suspensi halus ; 0,5 – 10 mikron- suspensi kasar ; 10 – 50 mikron

F. Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi :1. ukuran partikel

Ukuran partikel erat hubungannya dengan luas penampang partikel serta daya tekan keatas dari cairan suspensi. Semakin besar ukuran partikel semakin kecil luas penampangnya (dalam volume yang sama). Sedangkan semakin besar luas penampang partikel daya tekan ketas cairan akan memperlambat gerakan partikel untuk mengendap sehingga untuk memperlambat gerakan dapat dilakukan dengan cara memperkecil ukuran.

2. Viskositas/kekentalanKekentalan suatu cairan mempengaruhi kecepatan aliran dari suspensi. Cairan semakin kental, kecepatan aliran semakin turun dan sebaliknya. Kecepatan aliran dari cairan akan mempengaruhi gerakan turunnya partikel yang terdapat didalamnya. Hal ini dinayatakan dengan hukum stokes :

V = d 2 (P-Po) g n

dimana ; V = kecepatan alirand = diameter dari partikelP = berat jenis dari partikelPo = berat jenis dari cairang = gaya gravitasin = viskositas cairan

3. Jumlah partikelMakin besar konsentrasi partikel makin besar kemungkinan terjadinya endapan partikel dalam waktu singkat.

4. Muatan atau sifat dari partikelSuspensi terdiridari beberapa macam bahan yang sifatnya berbeda sehingga kemungkinan terjadinya interaksi antara bahan tersebut yang menghasillkan bahan yang sukar larut dalam cairan tersebut.

Penuntun Praktikum Farmasetika I, Semester II, 200812

Page 13: La Rutan

G. Komposisi Suspensi1. Zat aktif/bahan obat; zat yang dibuat dalam bentuk suspensi adalah zat

yang memiliki sifat fisika kimia antara lain sukar larut dalam air,lebih stabil dalam suspensi.

2. zat tambahan; bahan pensuspensi, pemanis, pengaroma, pewarna, pengaroma.1) bahan pensuspensi alam; umumnya digunakan GOM yang dapat

mengembang atau mengikat air sehingga campuran tersebut membentuk mucilago/lendir. Dengan terbentunya mucilage maka viskositas cairan akan bertambah besar dan akan menambah stabilitas suspensi. Contoh lain : gom acasia (gom arab), tragacanth, alginat, bolus alba, PGS (campuran sama banyak PGA, gula dan tragakan). Jika digunakan PGS maka jumlah yang digunakan adalah 2% dari volume (untuk zat yang berkhasiat keras) dan 1% dari volume (untuk zat yang tidak berkhasiat keras)

2) bahan pensuspensi sintetik- derifat selulosa ; CMC ( carboxi methyl selulosa) dan hydroksi

selulosa- golongan oraanik primer ; carbophol 934 merupakan serbuk putih

yang bereaksi asam dan sedikit larut dalam air. Biasanya digunakan kadar 1%.

H. Tipe Suspensi1. Suspensi deflokulasi

Partikel berada dalam wujud yang terpisah satu sama lain sehingga laju pengendapannya lambat. Partikel mengendap membentuk endapan yang kuat karena partikel mengisi ruang kosong diantaranya sehingga sulit didispersikan. Penampilan suspensi lebih menarik karena terdispersi dalam jangka waktu lama jika terjadi pengendapan supernatan tetap keruh.

2. Suspensi flokulasiPartikel membentuk agregat bebas sehingga laju pengendapannya cepat. Endapan yang terbentuk tidak kuat sehingga mudah didispersikan kembali dengan pengocokan. Penampilan suspensi kurang menarik karena supernatannya jernih.

Penuntun Praktikum Farmasetika I, Semester II, 200813

Page 14: La Rutan

I. Metode Pembuatan Suspensi1) Metode dispersi

Dengan cara menambahkan serbuk bahan obat kedalam mucilago yang telah terbentuk kemudian diencerkan.

2) Metode PrecipitasiZat yang hendak didispersikan, dilarutkan terlebih dahulu dalam pelarut organik kemudian dicampur dengan air akan terjadi endapan halus dan terdispersi dengan bahan pensuspensi. Pelarut organik yang sering digunakan ialah etanol, propilen glikol, PEG.

EMULSIA. Pengertian Emulsi

Emulsi adalah sediaan cair yang merupakan sistem heterogen yang tidak stabil secara termodinamika yang terdiri dari paling sedikit dua fase cairan yang tidak saling bercampur dimana yang satu terdispersi kedalam yang lainnya dalam bentuk tetesan kecil atau globul yang berukuran 0,1 – 100 um yang distabilkan dengan penambahan emulgator atau surfaktan yang cocok.

B. Pembagian EmulsiEmulsi ada 2 macam ;1) Emulsi naturalia atau emulsi alam. Contohnya susu (mentega terbagi

halus dalam partikel-partikel kecil dalam air dengan bantuan kasein). Biji-bijian yang mengandung minyak dapat dibuat emulsi alami seperti kacang kedele, emulsum semen cucurbitae.

2) Emulsi buatan atau emulsi artificaliaB. Keuntungan sediaan dalam bentuk emulsi ;

Penuntun Praktikum Farmasetika I, Semester II, 200814

Page 15: La Rutan

1. Beberapa obat menjadi lebih mudah diabsorpsi bila obat tersebut diberikan dalam bentuk emulsi yang digunakan secara oral

2. Formulator dapat mengontrol penampilan, viskositas dan derajat kekerasan (greasines) dari emulsi kosmetik maupun dermatologis.

3. Rasa dan bau dari beberapa obat dapat ditutupi jika dibuat dalam bentuk emulsi

4. Krim minyak dalam air mempunyai keuntungan yaitu dapat dioleskan diatas kulit dicampur dengan eksudat air dan dapat dihilangkan dari kulit dengan pencucian.

5. Aksi obat dapat diperpanjang dari beberapa emulsi karena obat-obatan tersebut terdifusi dari fase air terdispersi melalui medium fase kontinyu minyak untuk mencapai aliran atau sirkulasi jaringan.

C. Kerugian EmulsiEmulsi kadang sulit dibuat dan membutuhkan teknik pemrosesan khusus untuk menjamin terbentuknya sediaan yang diinginkan dan mengurangi timbulnya masaalah yang berhubungan dengan ketidakstabilan emulsi.

D. Komponen Emulsi Emulsi yang stabil terdiri dari sedikitnya 3 komponen yaitu fase

terdispersi, fase pendispersi, dan bahan pengemulsi (emulgator)E. Tipe-tipe emulsi

1. Jika tetesan minyak didispersikan dalam suatu fase air kontinyu emulsi tersebut adalah emulsi minyak dalam air (m/a)

2. Jika minyak merupakan fase kontinyu dan air terdispersi dalam bentuk tetesan-tetesan didalamnya emulsi tersebut air dalam minyak (a/m)

3. Emulsi ganda secara keseluruhan dapat dibuat dengan karakeristik emulsi minyak dalam air dalam minyak (m/a/m) atau air dalam minyak dalam air (a/m/a)

F. Emulgator Emulgator adalah bahan yang digunakan untuk proses emulsifikasi dimana

dapat menurunkan tegangan antar muka fase minyak dan air ( dengan

Penuntun Praktikum Farmasetika I, Semester II, 200815

Page 16: La Rutan

membentuk lapisan yang kuat ) untuk mencegah koalesensi sampai pada tingkat yang tidak nyata.

G. Karakteristik emulgator yang baik :1. harus aktif pada permukaan dan mengurangi tegangan antar muka

sampai dibawah 10 dyne/cm2. harus diabsorpsi lebih cepat dan terdispersi sebagai lapisan kental

mengadheren yang dapat mencegah koalesensi3. memberikan tetesan-tetesan yang potensial listriknya cukup

sehingga terjadi saling tolak menolak4. harus meningkatkan viskositas emulsi5. harus aktif pada konsentrasi rendah

H. Mekanisme kerja dari emulgator ;1. Mengurangi tegangan antar muka2. pembentukan suatu lapisan antar muka3. pembentukan lapisan listrik ganda/ rangkap-penghalang listrik untuk

mendekati partikel-partikel.

I. Pembagian Emulgator ;1) Emulgator alam ;

- gummi arabicum ; acacia ; gom dari beberapa species acacia- agar ; bahan koloidal/hidrofilik dari beberapa famili algae- bentonit ; koloidal auminum silikat- cholesterol ; steroid alcohol- PGS (pulvis gummosus)- Viteli ovi ; kuning telur

2) Emulgator sintetik- carbomer = carboxy polymetyhlen- CMC = carboxymethilselulosa- Spanc- sorbiton ester. Monolaurat, monooleat- polysorbate 20, 60, 80 = tween- PEG (polietylen glikol) = macrogol- Natrii lauryl sulfat- stearil alcohol

Penuntun Praktikum Farmasetika I, Semester II, 200816

Page 17: La Rutan

- TEA (trietanolamin)J. cara Kerja untuk membuat corpus emulsi ;

1. Mortir kasar dan benar-benar kering 2. untuk membuat 100 bagian emulsi digunakan 10 bagian minyak lemak.

Gom arabnya (PGA) ½ kali jumlah minyak dan air ditambahkan untuk membuat corpus 1 ½ kali PGA.Untuk 100 bagian emulsi :

Minyak 10 bagianPGA ½ x minyakAir untuk corpus 1 ½ x PGA

4. Mortir + gom + air sekaligus aduk kuat sampai kental dan berbunyi5. setelah jadi kemudian encerkan dengan sedikit air masukkan dalam

botol6. bila ada sirup atau gliserin maka sirup dimasukkan dalam corpus

( karena dapat membantu emulsifikasi atau memantapkan emulsi) kemudian diencerkan

7. bila ada garam atau elektrolit, asam basa, larutan elektrolit tingtur alkohol dan larutan yang bersifat adstringen diencerkan seencer-encernya , ditambahkan ke dalam corpus yang sudah diencerkan (untuk mencegah retaknya etmulsi)

8. untuk bahan-bahan minyak ikan, bahan tidak larut caranya ; digerus bahan yang tidak larut lalu ditambahkan air sedikit demi sedikit kemudian ditambahkan ke dalam emulsi yang sudah jadi.

K. Beberapa Pengecualian ; Minyak jarak

Gom yang digunakan 1/3 x minyak jarak karena lebih kental. Caranya 1. buat terlebih dahulu corpus emulsi dengan minyak

jarak 2x jumlah gom2. setelah corpus jadi ditambahkan sisa minyaknya

sedikit demi sedikit sambil diaduk3. bila sudah tidak terlihat tetes minyak, encerkan

sedikit demi sedikitR / Ol. Ricini 15 Mf emulsi 100

Penuntun Praktikum Farmasetika I, Semester II, 200817

Page 18: La Rutan

Maka ; PGA 1/3 x 15 = 5 gramDibuat dulu seperti ketentuan umum minyak = 2x PGA, ambil minyak jarak 10 g. Tambahkan 5 g PGA. Lalu tambahkan sisa minyak jarak 5 g dalam corpus.

Paraffin cair; ditambahkan gom sama banyaknya Minyak ikan (ol. Lecoris Aselli) ; dibuat dengan 3/10 kali minyak. Air

corpusnya 2 ½ kali gom Minyak ikan majemuk (Ol.Lecoris Aselli compositum) ; gomnya 3/8 kali

jumlah minyak. Air yang ditambahkan untuk membuat corpus 2x banyaknya gom.

Cera/lemak padat ; dilebur cera diatas tangas, kemudian ditambahkan gom arab sama banyak dengan cera lalu diaduk. Ditambahkan air panas 1 ½ kali bobot gom dan diaduk. Corpus baru diencerkan dengan air hangat, masukkan dalam botol dan kocok.

Ekstrak kental Jika jumlah ekstrak kental sedikit gomnya 2 ½ % dari berat total emulsi. Jika disamping ekstrak kental terdapat minyak lemak, maka gomnya ;Mis ; ol olivarum : gomnya ½ kali Ol.olivarum Ext.belladon : gomnya sama banyak dengan air yang ditambahkan 1 ½ kali gom.R / Ext. Belladona 0,5 Mf. Emulsi 150 PGA = 2 ½ / 100 x 150 = 3,75

R/ Ol. Olivarum 10 Ext Belladon 0,5 Mf emulsi 150

PGA = ½ x 10 = 5 Emulsi dengan minyak atsiri ;

- banyaknya gom yang ditambahkan sama banyaknya dengan minyak atsiri

- air yang ditambahkan 1 ½ kali gom

Penuntun Praktikum Farmasetika I, Semester II, 200818

Page 19: La Rutan

- jika disamping minyak atsiri ada minyak lemak maka gom yang digunakan ½ kali minyak lemak + sama banyak untuk minyak atsiri

- airnya 1 ½ kali gom Emulgator lain ; CMC, agar-agar, kuning telur ; ditambahkan 3 ml air +

sedikit demi sedikit minyaknya lalu diencerkan saring dengan kain kasar Emulgator tragakan ; dibuat lendir (mucilago) dengan cara tragakan

digerus dengan air 20 x tragakan lalu kedalam lendir tersebut ditetesi minyak.

Camphora dicampur langsung dengan kuning telur , lalu diencerkan.

Penuntun Praktikum Farmasetika I, Semester II, 200819