kutipan motor
TRANSCRIPT
![Page 1: Kutipan Motor](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083010/55cf9dc7550346d033af2708/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB II
LANDASAAN TEORI
2.1 Pengertian Inverter
Inverter merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk mengubah
tegangan searah menjadi tegangan bolak-balik dan frekuensinya dapat diatur.
Inverter ini sendiri terdiri dari beberapa sirkuit penting yaitu sirkuit converter
(yang berfungsi untuk mengubah daya komersial menjadi dc serta menghilangkan
ripple atau kerut yang terjadi pada arus ini) serta sirkuit inverter (yang berfungsi
untuk mengubah arus searah menjadi bolak-balik dengan frekuensi yang dapat
diatur-atur). Inverter juga memiliki sebuah sirkuit pengontrol.
2.2 Prinsip Kerja Inverter
2.2.1 Inverter 3 fasa
Pada dasarnya prinsip kerja pada inverter 3 Phasa sama dengan inverter 1
phasa. Yaitu dengan mengubah arus searah menjadi bolak-balik dengan frekuensi
yang beragam. Dimana tegangan arus DC ini dihasilkan oleh sirkuit converter
untuk kemudian diubah lagi menjadi arus AC oleh sirkuit inverter.
inverter memiliki dua buah sirkut utama, yaitu sirkuit converter dan sirkuit
inverter. Sirkuit converter berfungsi untuk mengubah daya komersial AC menjadi
arus searah serta menghilangkan ripple akibat penyearahan yang akan dilakukan
oleh dioda-dioda pada sirkuit converter ini dengan menggunakan kapasitor
penghalus (C). Tegangan DC dari converter itu kemudian menjadi sumber
tegangan untuk transistor-transistor pada sirkuit converter. Selain berfungsi untuk
mengubah kembali tegangan DC menjadi tegangan AC kembali, transistor-
transistor juga mempunyai fungsi utama untuk mengatur frekuensi keluaran
inverter yang beragam.
Inverter juga memiliki saklar-saklar seperti pada inverter 1 phasa yakni
untuk membentuk tegangan bolak-balik juga mengatur frekuensi keluaran inverter
yaitu S1-S6. Namun pada aplikasinya saklar-saklar ini diganti dengan
menggunakan enam buah transistor. Hal imi disebabkan karena saklar
5
![Page 2: Kutipan Motor](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083010/55cf9dc7550346d033af2708/html5/thumbnails/2.jpg)
konversional memiliki banyak kerugian diantaranya adalah pada kecepatan
perpindahan saklar. Apabila saklar berubah-ubah dengan kecepatan tidak konstan
untuk setiap perubahan tegangan (dari positif ke negative), tentunya frekuensi
yang dihasilkan akan tidak konstan pula. Setelah itu transistor dihidup-matikan
untuk menjalankan motor.
images.moammarilyas.multiply.multiplycontent.com
Motor dengan kecapatan ganda
Motor dengan kecepatan ganda atau dua kecepaan ini bisa dibangun dengan
dua cara, pertama memang belitan motor tersebut ada dua, misalnya satu belitan
dengan kecepatan 3000 rpm, dan pada stator yang sama dibelitkan belitan kedua
dengan kecepatan 1000 rpm, hal demikian tentu saja keterampilan yang sudah
diperoleh sudah mencakupi, adapun cara kedua yaitu belitan Dahlander.
Belitan jenis ini tidak menggunakan rumus – rumus karena hanya
mengembangkan system penyambungan belitan, berikut ini diberikan contoh –
contoh belitan dahlander :
a. untuk motor dengan 24 alur
b. untuk motor dengan 36 alur
6
![Page 3: Kutipan Motor](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083010/55cf9dc7550346d033af2708/html5/thumbnails/3.jpg)
http://k3titl-smknesaba.blogspot.com/2010/04/menggulung-motor-listrik-
3-fasa.html
Ada dua permasalahan pokok kelistrikan yang disebabkan oleh pemakaian motor induksi di
industri yaitu munculnya daya reaktif induktif yang menyebabkan menurunnya kualitas daya dan
faktor daya dengan impedansi tinggi, serta meningkatnya jatuhtegangan. Permasalahan kedua
muncul sebagai akibat dari sistem kendali motor secarakonvensional yang terbatas pada
pengendalian pada saat start saja yang hanya mampumenekan arus mula tanpa memperhatikan
sistem pengendalian yang proporsional denganmemperhatikan pemanfaatan daya pada
saat motor berjalan. Sistem pengendalian yang konvensional ini menyebabkan konsumsi
energi listrik tidak efisien, hasil produksi tidak fleksibel, dan sangat memungkinkan mudah
rusaknya motor listrik karena selalu dipaksabekerja pada kecepatan maksimal.Mengatasi
permasalahan tersebut dalam perancangan alat tugas akhir inimenawarkan sistem pengendalian
motor listrik yang memperhatikan permasalahan perbaikan kualitas daya dan faktor daya dan
sekaligus mampu mengendalikan motor baik pada saat start ataupun pada saat motor berjalan
yaitu dengan teknik Inverter SPWM (Sinusoidal Pulse Width Modulation) yang terkendali secara
volt/hertz. Teknik inibertujuan untuk mengendalikan tegangan keluaran dan frekuensi kerja
inverter 3 fasa secara bersama-sama dan proporsional melalui satu pengaturan tegangan referensi
padarangkaian konverter Volt/Hertz. Pengaturan tegangan DC referensi pada konverter volt/hertz
menghasilkan pulsa digital yang digunakan sebagai input data mikrokontroller yang diprogram
untuk menghasilkan sinyal referensi SPWM berupa gelombang sinus 3 fasa. Gelombang sinus 3
7
![Page 4: Kutipan Motor](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083010/55cf9dc7550346d033af2708/html5/thumbnails/4.jpg)
fasa yang terkendali amplitudo dan frekuensi ini dibandingkandengan sinyal Carrier gelombang
segitiga sehingga terjadi perbandingan indeks modulasi pada teknik SPWM yang menentukan
tegangan dan frekuensi keluaran inverter 3 fasa. Perancangan inverter volt/hertz berhasil
membangkitkan sumber 3 fasa sebagai pengendali motor AC 3 fasa dari sumber tegangan 1 fasa
dengan arus motor berupa gelombang sinus yang sefasa terhadap tegangan sumber sebagai bukti
perbaikan faktor daya. Selain itu motor listrik mampu dikendalikan kecepatannya dari frekuensi 10
Hz hingga 50 Hz secara linier.
(http://id.scribd.com/doc/25357070/Inverter-Volt-Hertz-Kontrol-Sebagai-
Pengendali-Motor-Ac)
8