kurikulum rekonstruksi sosial

Upload: m-saikhul-arif

Post on 05-Apr-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 KURIKULUM REKONSTRUKSI SOSIAL

    1/2

    A. KURIKULUM REKONSTRUKSI SOSIALModel konsep Pengembangan Kurikulum rekonstruksi sosial adalah Pengembangan

    kurikulum yang berpusat pada kemampuan siswa dalam mencapai tujuan yang

    diharapkan melalui kegiatan kerjasama dengan teman, lingkungan maupun guru.

    Kurikulum ini lebih memusatkan perhatian pada problema-problema yang dihadapinya

    dalam masyarakat. Pada kurikulum ini, pendidikan bukan upaya sendiri, melainkan

    kegiatan bersama, interaksi, dan kerja sama. Kerja sama dan interaksi yag terjadi bukan

    hanya antara guru dan siswa, melainkan antara siswa dengan siswa, siswa dengan

    lingkungan serta siswa dengan sumber belajar lainnya.

    Pandangan rekonstruksi sosial di dalam kurikulum dimulai sekitar tahun 1920-an.

    Harold Rug melihat adanya kesenjangan antara kurikulum dengan masyarakat. Rug

    menginginkan siswa dapat mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah sosial

    sehingga diharapkan dapat menciptakan masyarakat baru yang lebih stabil.

    Ciri-ciri desain kurikulum rekonstruksi sosial adalah sebagai berikut:

    1. Bertujuan utama menghadapkan para siswa pada tantangan, ancaman, hambatan-hambatan atau gangguan-gangguan yang dihadapi manusia dalam masyarakat.

    2. Kegiatan belajar dipusatkan pada masalah-masalah sosial yang mendesak.3. Pola-pola organsasi kurikulum ini disusun seperti sebuah roda, ditengah-tengahnya

    sebagai poros merupakan masalah yang menjadi tema utama.

    Kurikulum rekonstruksi sosial memiliki komponen-komponen yang sama dengan

    model kurikulum lain tetapi isi da bentuk-bentuknya berbeda. Komponen-komponen

    kurikulum rekonstruksi sosial adalah sebagai berikut:

    1. Tujuan dan isi kurikulum.a)Tujuan program pendidikan setiap tahun berubah.

    2. Metode.a)Bagi rekonstruksi sosial, belajar merupakan kegiatan bersama, ada kebergantungan

    antara seorang dengan lainnya, tidak ada kompetisi, yag ada adalah kerjasama,

    pengertian dan konsensus.

    3. Evaluasi.a)Siswa dilibatkan dalam memilih, menyusun, dan menilai bahan yang akan diujikan.

    Nama : M Saikhul Arif

    Nim : 091024255

    Kelas : TP2009B

    Tugas : EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

  • 7/31/2019 KURIKULUM REKONSTRUKSI SOSIAL

    2/2

    MAKNA PERKEMBANGAN SOSIAL

    Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat

    juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma

    kelompok, moral, dan tradisi; meleburkan diri menjadi suatu kesatuan dan saling

    berkomunikasi dan bekerja sama.

    Anak dilahirkan belum bersifat sosial. Dalam arti, dia belum memiliki kemampuan untuk

    bergaul dengan orang lain. Untuk mencapai kematangan sosial, anak harus belajar tentang

    cara-cara menyesuaikan diri dengan orang lain. Kemampuan ini diperoleh anak melalui

    berbagai kesempatan atau pengalaman bergaul dengan orang-orang di lingkungannya, baik

    orangtua, saudara, teman sebaya atau orang dewasa lainnya.

    Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan

    orangtua terhadap anak dalam mengenakkan berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma-

    norma kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh kepada anaknya

    bagaimana menerapkan norma-norma tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Proses

    bimbingan orangtua dan guru ini lazim disebut sosialisasi.

    Proses sosialisasi dilakukan dengan :

    1.Belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosialSetiap kelompok sosial mempunyai standar bagi para anggotanya tentang perilaku yang

    dapat diterima. Untuk dapat bermasyarakat anak tidak hanya harus mengetahui perilaku

    yang dapat diterima, tetapi mereka juga harus menyesuaikan perilaku dengan patokan

    yang dapat diterima.

    2. Memainkan Peran Sosial yang Dapat DiterimaSetiap kelompok sosial mempunyai pola kebiasaan yang telah ditentukan dengan

    seksama oleh para anggotanya dan dituntut untuk dipatuhi. Sebagai contoh, ada peran

    yang telah disetujui bersama bagi orang tua dan anak serta bagi guru dan murid.

    3. Perkembangan Sikap SosialUntuk bermasyarakat/ bergaul dengan baik anak-anak harus menyukai orang dan aktivitas

    sosial. Jika mereka dapat melakukannya, mereka akan berhasil dalam penyesuaian sosial

    yang baik dan diterima sebagai anggota kelompok sosial tempat mereka menggabungkan

    diri.