kup
DESCRIPTION
kupTRANSCRIPT
KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
1
HUKUM PAJAK
HUKUM FORMAL HUKUM MATERIAL
- UU KUP
- UU PPSP
- UU PP
- UU PPh
- UU PPN
/PPn BM
- UU PBB
- UU PDRD
- UU Bea
Meterai
Pembedaan Hukum Pajak
2
PERPAJAKAN DI INDONESIA
Self Assessment System
Official Assessment System1983
1983
Wewenang untuk menentukan besarnya pajak yang terhutang ada pada pihak aparat pajak.
Wajib pajak bersifat pasif.
Hutang pajak timbul setelah dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak oleh aparat pajak.
Wewenang untuk menentukan besarnya pajak yang terhutang ada pada wajib pajak sendiri.
Wajib pajak aktif.
Pihak aparat perpajakan tidak ikut campur melainkan hanya mengawasi.
Sistem Pemungutan Pajak
Withholding systemkewenangan untuk menentukan besarnya pajak terhutang ada pada pihak ketiga yang bukan wajib pajak dan bukan aparat pajak
3
DASAR HUKUM
KETENTUAN UMUM DAN
TATA CARA PERPAJAKAN
UU Nomor 6 Tahun 1983
Perpu Nomor 5 Tahun 2008
UU Nomor 28 Tahun 2007
UU Nomor 16 Tahun 2000
UU Nomor 9 Tahun 1994
UU Nomor 16 Tahun 2009
4
Pembagian BABUU KUP
Bab 1 : Ketentuan UmumBab 2 : NPWP, Pengukuhan PKP, SPT, dan Tata Cara Pembayaran Bab 3 : Penetapan dan Ketetapan PajakBab 4 : Penagihan PajakBab 5 : Keberatan dan BandingBab 6 : Pembukuan dan PemeriksaanBab 7 : Ketentuan KhususBab 8 : Ketentuan PidanaBab 9 : PenyidikanBab 10 : Ketentuan PeralihanBab 11 : Ketentuan Penutup
5
PENGERTIAN PAJAK
Menurut UU No. 28 Tahun 2007 adalah kontribusi wajib kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
PAJAK
6
APBN YANG SEBAGIAN BESAR DARI PAJAK DIGUNAKAN UNTUK
MEMBIAYAI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN & PEMBANGUNAN
Posyandu, Imunisasi
Pendidikan
Fasilitas & Infrastruktur
Transportasi masal
Pertahanan & Keamanan
Kelestarian LHPenanggulan Bencana
Kelestarian Budaya
Pelayanan kesehatan
Penegakan Hukum
Subsidi Pangan & BBM Dana Alokasi Umum
PEMILIHAN UMUM
7
Wajib Pajak
orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan
kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
8
Badan
Contoh :
PT, CV, BUMN / BUMD, firma, koperasi, dana pensiun, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik atau organisasi yang sejenis, bentuk badan lainnya, termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap
sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha
9
NPWP & NPPKP
Sebagai sarana dalam administrasi perpajakan
Sebagai tanda pengenal/identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan
15 digit
01 . 234 . 456 . 7 . 890 . 123
Kode Cabang
Kode KPPKode Wajib Pajak
10
WAJIB PAJAK
Wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP
PERSYARATAN OBJEKTIF
PERSYARATAN SUBJEKTIF
11
PembagianSubjek Pajak
Subjek PajakDalam Negeri
Subjek PajakLuar Negeri
BukanSubjek Pajak
12
SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI• orang pribadi yang :
- bertempat tinggal di Indonesia,
- berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, atau
- dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia;
• badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia; kecuali unit tertentu dari badan pemerintah yang memenuhi kriteria:
- pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
- pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
- penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah; dan
- pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara;• warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan
yang berhak.13
orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan,
badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang :
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui BUT di Indonesia atau
dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia tanpa melalui BUT di Indonesia.
SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI
14
Bukan Subjek pajaka) kantor perwakilan negara asing;
b) pejabat-pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat-pejabat lain dari negara asing dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut serta negara bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik
c) …15
c) organisasi-organisasi internasional dengan syarat:
1) Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut; dan
2) tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia selain memberikan pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota; (PMK 15/2010)
d) pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional sebagaimana dimaksud pada huruf c, dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha, kegiatan, atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia. 16
Subyek Pajak kah?
1. Citibank NA2. Bank BNI3. Bank Indonesia4. Garuda Indonesia5. Departemen Perhubungan6. Kedubes Amerika7. Forum Keluarga Betawi Asli8. WHO
17
Siapa yang wajib NPWP?
WPOPTidak menjalankan usaha/
pek bebas tapi penghasilan pd suatu bulan > PTKP
Wanita Kawin Pisah Harta
Menjalankan usaha/pekerjaan bebas
WP Badan
WP Pemungut/Pemotong pajak
Wanita kawin dapat
mendaftar atas
namanya sendiri
18
Kapan mendaftar (NPWP)
1 bulan setelahSaat usaha
Mulai dijalankan
WPOP yg tdk menjalankan usaha/pek bebas tapi peng
sd suatu bulan > PTKP
WP Badan
WPOP yang menjalankan usaha/pekerjaan bebas
Paling lambat Pada akhir bln
Berikutnya penghTelah melebihi
PTKP
WP Pemungut/Pemotong pajak
Sebelum saatTerutang PPh 19
PTKP
Keterangan
PTKP BARU SEJAK 1 JANUARI 2013
PTKP LAMAMulai 1-1-2009
SETAHUN(Rp)
SEBULAN(Rp)
SETAHUN(Rp)
SEBULAN(Rp)
WP 24.300.000,- 2.025.000,- 15.840.000,- 1.320.000,-
WP KAWIN 2.025.000,- 168.750,- 1.320.000,- 110.000,-
ISTERI BEKERJA 24.300.000,- 2.025.000,- 15.840.000,- 1.320.000,-
TANGGUNGAN (Max 3 orang)
@2.025.000 168.750,- 1.320.000,- 110.000,-
20
Persyaratan NPWPORANG PRIBADI YANG WAJIB MENDAFTARKAN DIRI UNTUK MENDAPATKAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) :WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MENJALANKAN USAHA ATAU PEKERJAAN BEBAS WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG TIDAK MENJALANKAN USAHA ATAU PEKERJAAN BEBAS, YANG MEMPEROLEH PENGHASILAN DIATAS PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK;WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI LAINNYA.
KTP BAGI PENDUDUKINDONESIA , ATAU PASPORBAGI ORANG ASING
NB:WANITA KAWIN YG INGIN MELAKSANAKAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN SENDIRI DAPATMEMILIKI NPWP ATAS NAMANYA
21
Kewajiban NPWP bagi Wanita Kawin
Wanita kawin hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim
Wanita kawin secara tertulis melakukan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta
Wanita kawin suaminya tidak bekerjaWanita kawin penghasilan suami dibawah PTKPWanita kawin penghasilan suami maupun istri
diatas PTKP
22
Tempat Pendaftaran NPWP• KPP YANG WILAYAH
KERJANYA MELIPUTI TEMPAT TINGGAL ATAU TEMPAT KEDUDUKAN WP YBS.
• DALAM HAL KEGIATAN USAHA DI BEBERAPA TEMPAT, JUGA WAJIB MENDAFTARKAN DIRI KE KPP YANG WILAYAH KERJANYA MELIPUTI TEMPAT-TEMPAT KEGIATAN USAHA WP;
• DALAM HAL TEMPAT TINGGAL ATAU TEMPAT KEDUDUKAN WP BERADA DALAM DUA ATAU LEBIH WILAYAH KERJA KPP, DIREKTUR JENDERAL PAJAK DAPAT MENETAPKAN KPP TEMPAT WP TERDAFTAR. 23
Siapa yang wajib dikukuhkan sebagai PKP ?
WPOP
WP Badan
Yang memenuhi ketentuan sebagai Pengusaha yang dikenakan PPN sesuai UU
PPN Wajib melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai PKP
Untuk mengetahui identitas PKP
melaksanakan hak dan kewajiban di bidang PPN
24
Kapan melaporkan usaha (Pengukuhan PKP)
Sblm melakukanpenyerahan
BKP/JKP
Pengusaha Kecil
WP Badan
WPOP yang menjalankan usaha/pekerjaan bebas
Paling lambat Pada akhir masaPajak berikutnya
Setelah omzet> 600 juta
25
Dimana mendaftar NPWP/Pengukuhan PKP?
Wajib Pajak Tempat Pendaftaran di KPP yang meliputi :
Kewajiban Pajak
Orang Pribadi Tempat Tinggal WP PPh Pasal 25 OP PPh Psl
21/22/23/26/4(2) PPN & PPnBM PBB & BPHTBBadan Tempat Kedudukan WP PPh Badan PPh Psl
21/22/23/26/4(2)/15 PPN & PPnBM PBB & BPHTB
Cabang, perwakilan
Tempat Kegiatan Usaha PPN & PPnBM PPh Psl
21/22/23/26/4(2) PBB & BPHTBWP OP tertentu
(Penj Psl 2(3)) Tempat Tinggal WP Tempat Kegiatan
Usaha
PPN & PPnBM
26
Penerbitan NPWP dan PKP secara Jabatan
NPWP dan/atau
pengukuhan PKP secara
Jabatan
WP telah menenuhi persyaratan objektif dan
subjektif namun tidak mau mendaftar
Pengusaha yang dikenai PPN namun tidak
melaporkan usahanya
Kewajiban perpajakan bagi WP tersebut dimulai sejak saat WP memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, paling lama 5 tahun sebelum diterbitkannya NPWP dan/atau dikukuhkannya sebagai PKP. 27
Kapan direspon?
Berkas diterima lengkap
Paling lambathari kerja berikutnya
Pendaftaran NPWP Pengukuhan PKP
Paling lambat 3hari kerja berikutnya
Kartu NPWP
Surat KeteranganTerdaftar
SuratPengukuhan
PKP 28
Syarat NPWP dapat dihapus
WPOP
WP Badan
BUT
Dilikuidasi karena penghentian atau
penggabungan usaha
Menghentikan kegiatan usahanyadi Indonesia
Diajukan permohonan oleh WP/Ahli Waris apabila WP tdk lagi memenuhi persyaratan Objektif dan/subjektif
Atau ….Dianggap perlu oleh Dirjen Pajak
Krn tdk memenuhi syaratObjektif dan subjektif
29
Penghapusan NPWP/PKP
Permohonan Penghapusan
NPWP
Permohonan Pencabutan
PKP
Pemeriksaan oleh DJP
P.L 6 bulan untuk WP OP
P.L 12 bulan untuk WP Badan
Paling lambat6 bulan
Penghapusan NPWP/PKPDapat dilakukan secara jabatan
atau
30
WAJIB PAJAK PINDAH ALAMATWAJIB PAJAK PINDAH ALAMAT
Permohonan WP dengan Surat Pernyataan Pindah
Menerbitkan SURAT PINDAH kepada Wajib Pajak
KPP baru menerbitkan NPWP dan atau SPPKP(menggunakan nomor lama dengan mengganti
kode KPP baru)
KPP Lama KPP Baru
Menerbitkan Surat Pem-beritahuan Pindah,dikirimkan ke KPP Lama
32
KEWAJIBAN WAJIB PAJAKSELAIN MENDAFTARKAN DIRI UNTUK MEMILIKI NPWP, APA?
3 MMenghitungMenghitung Pajak yang
terutang
MelaporMelapor
MembayarMembayar
33
Pembukuan & Pencatatan
34
Pembukuan dan Pencatatan(Pasal 1 angka 29)
Pembukuan
proses pencatatan yang dilakukan secara teratur
data & informasi keuangan
Jumlah Harga Perolehan & Penyerahan Barang/Jasa
harta
ph & biaya modal
kewajiban
laporan keuangan
neraca
laporan laba rugi
35
Yg Wajib Pembukuan(Pasal 28)
WPOP yang melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas PEMBUKUAN
WP BadanWAJIB
PENGECUALIAN:WPOP yang diperbolehkan menghitung penghasilan
neto dengan menggunakan Norma Penghitungan
Penghasilan Neto
WPOP yang tidak melakukan
kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas.
36
Norma PenghitunganPs. 14 (2) UU PPhWajib Pajak orang pribadi yang melakukan
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang peredaran brutonya dalam 1 (satu) tahun kurang dari Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah), boleh menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto, dengan syarat memberitahukan kepada Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan pertama dari tahun pajak yang bersangkutan.
37
Ketentuan-ketentuan Pembukuan(Pasal 28)
memperhatikan itikad baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya
diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual dan stelsel kas
harus diselenggarakan di Indonesia
menggunakan huruf latin, angka Arab, satuan mata uang rupiah, dan disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa asing yang diizinkan oleh Menkeu
Perubahan terhadap metode pembukuan dan/atau tahun buku harus mendapat persetujuan dari Dirjen Pajak
Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan:
38
Pembukuan dalam Mata Uang Asing dan Rp
*Berdasarkan PMK No. 196/PMK.03/2007
WP dapat menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan Bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar AS:
WP dalam rangka PMA
Bentuk Usaha TetapWP Kontraktor KKS
WP dalam rangka Kontrak Karya
Kontrak Investasi Kolektif (KIK)WP yg mendaftarkan emisi sahamnya di bursa efek LN
$
WP yang berafiliasi langsung dengan perusahaan induk di luar negeri
39
Arti Pencatatan(Pasal 28)
Terdiri atasdata yang dikumpulkan
secara teratur ttg
peredaran atau penerimaan bruto
dan/atau ph bruto sbg
PENCATATAN
dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang, termasuk ph yang bukan objek pajak dan/atau yang dikenai pajak yang bersifat final
(Bentuk dan tatacara Pencatatan diatur dgn PMK)
40
Penyimpanan Dokumen Pembukuan
*Berdasarkan Pasal 28 UUKUP
Buku, catatan, dan dokumen termasuk hasil
pengolahan data
dasar pembukuan/ pencatatan
10 tahun
di Indonesia
41
Pelaporan &Pembayaran
42
Surat Pemberitahuan (Pasal 3)Self Assessement System
MenghitungMemperhitungkanMembayarmelaporkan
Pajak Terutang
SPT
Tahunan
Masa
Manual
Elektronik
Psl 12(1)
43
SURAT PEMBERITAHUAN(SPT)
SPT MASA SPT TAHUNAN
SPTSurat yg oleh WP digunakan untuk melaporkan
Penghitungan dan atau Pembayaran Pajak, Objek Pajak dan atau bukan Objek Pajak,
dan atau Harta dan Kewajiban
UNTUK SUATUMASA PAJAK
UNTUK SUATUTAHUN PAJAK ATAU
BAGIAN TAHUN PAJAK
44
PPh (Umum) Bagi PKP Bagi Pemotong/Pemungut
Melaporkan dan mempertanggungjawbkan penghitungan jumlah pajak terutang dan melaporkan :
pembayaran pajak tahun berjalan
Pemotongan pajak oleh pihak lain
penghasilan yang mrpkn Obyek Pajak – bukan obyek pajak
Harta dan kewajiban
Melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah PPN & PPnBM yang terutang dan melaporkan:
Pengkreditan PM-PK Pembayaran sendiri
maupun melalui pihak lain dalam satu masa pajak
Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkannya
45
Jenis SPT
SPT Tahunan
SPT Masa
PPh Pasal 21 dan Pasal 26PPh Pasal 22PPh Pasal 23 dan Pasal 26PPh Pasal 4 ayat 2PPh Pasal 15PPh Pasal 25PPN (form 1107 & 1108)PPn BM (form 1101BM)
46
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 181/PMK.03/2007
SPT
Formulir kertas
(hardcopy)
e-SPT
Secara langsung ditempat yangditetapkan DJP
Secara langsung / cara lain yaitu mengunduh format SPT / aplikasi e-SPT di situs DJP
Wajib ditandatangani
WP atau Kuasa WP
1. Tanda tangan biasa2. Tanda tangan stempel3. Tanda tangan
elektronik/digitalTanda tangan stempel dan tanda tangan elektronik/digital
mempunyaikekuatan hukum yang sama dengan tanda tangan biasa
47
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 181/PMK.03/2007
SPT
Secara langsung
Via Pos
Cara lain
Jasa ekspedisi
e-filing
Tanda penerimaan surat
Bukti pengiriman surat
Bukti Penerimaan Elektronik
BUKTIPENERIMAANSPT
48
SPT DIANGGAP TIDAK DISAMPAIKAN tidak ditandatangani; tidak sepenuhnya dilampiri keterangan
dan/atau dokumen; SPT LB disampaikan setelah 3 tahun dan telah
ditegur secara tertulis; disampaikan setelah Dirjen Pajak melakukan
pemeriksaan atau menerbitkan surat ketetapan pajak.
49
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 183/PMK.03/2007
Pasal 2
WP PPh tertentu adalah WP yang memenuhi kriteria :
WP orang pribadi yang dalam satu Tahun Pajak menerima/memperoleh penghasilan neto tidak melebihi PTKP
Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan kegiatan usaha atau tidak melakukan pekerjaan bebas.
Dikecualikan dari menyampaikan SPT Masa PPh 25 dan SPT Tahunan OP
Dikecualikan dari menyampaikan SPT Masa PPh 25
Pasal 3
50
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 182/PMK.03/2007
Pasal 2
WP kriteria tertentu adalah WP yang memenuhi kriteria :
WP usaha kecil- OP- -Badan
WP didaerah tertentu
Dapat melaporkan beberapa masa pajak dalam satu SPT Masa
Dapat melaporkan beberapa masa pajak dalam satu SPT Masa
Pasal 3
51
Batas Waktu Penyampaian SPTPasal 3 (3) dan 3 (4)Jenis SPT Batas Waktu Pelaporan
SPT Masa PPh Pasal 21/26 SPT Masa PPh Pasal 22
/pemungut lainnya SPT Masa PPh Pasal 23 dan Pasal
26 SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2 dan
Pasal 15 SPT MasaPPh Pasal 25 SPT Masa PPN (form 1195 & 1101
WAPU) SPT Masa PPn BM (form 1101BM)
Max 20 hari setelahakhir masa pajak
PPh Pasal 22 dan PPN/PPnBMOleh Bea Cukai
Max 7 hari setelahPenyetoran
PPN/PPnBM & PPh Psl 22 oleh Bendaharawan
Max tgl 14 setelahakhir masa pajak
SPT Tahunan PPh OP Max 3 bulan setelah akhir thn pajak, dpt diperpanjang dengan Surat Pemberitahuan tertulis p.l 2 bulan SPT Tahunan PPh Badan Max 4 bulan setelah akhir thn pajak, diperpanjang p.l 2 bulan
52
Sanksi keterlambatan tidak dikenakan untuk : WP OP yang telah meninggal dunia WP OP yang sudah tidak melakukan
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas WP OP WNA yang tidak lagi tinggal di
Indonesia BUT yang tidak melakukan kegiatan usaha di
Indonesia Bendahara yang tidak melakukan
pembayaran lagi WP yang terkena bencana (diatur dgn
Sanksi keterlambatan tidak dikenakan untuk : WP OP yang telah meninggal dunia WP OP yang sudah tidak melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas WP OP WNA yang tidak lagi tinggal di Indonesia BUT yang tidak melakukan kegiatan usaha di Indonesia Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi WP yang terkena bencana (diatur dgn Permenkeu)WP lain (diatur dengan Permenku)WP Badan yang tidak melakukan kegiatan usaha lagi tapi
belum dibubarkan.
Sanksi Keterlambatan PelaporanPsl 7(1)-7(2)
Sanksi adminitrasi berupa denda : Rp. 500.000,- untuk SPT Masa PPN Rp. 100.000,- untuk SPT Masa lainnya Rp. 100.000,- untuk SPT Tahunan PPh OP Rp. 1.000.000,- untuk SPT Tahunan PPh Badan
53
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 184/PMK.03/2007
SPT Masa atau laporan
hasil pemungutan
KPPdisampaikan
Batas akhir pelaporan bertepatan dengan hari libur (Sabtu/ hari libur nasional termasuk hari Pemilu yangditetapkan oleh Pcmerintah dan cuti bersama)
Hari Kerja berikutnya
54
Batas Waktu Pembayaran Pajak (pasal 9 (2))
SPT Masa PPh Pasal 21/26SPT Masa PPh Pasal 23/26SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2SPT Masa PPh Pasal 15SPT Masa PPh Pasal 22 Badan Tertentu
SPT Masa PPh Pasal 25 SPT Masa PPN/PPnBM incl WAPU non Bdhwn
SPT Tahunan/PPh Pasal 29
Max tgl 10 setelahakhir masa pajak
Max tgl 15 setelahAkhir masa pajak/sebelumSpt dilaporkan
SPT Masa PPh Pasal 22 Bendahara
SPT Masa PPN/PPnBM, PPh PAsal 22 Bea Cukai
Hari yang sama
Sehari setelah pemungutan
SPT Masa PPN/PPnBM BendaharaMax tgl 7 setelah akhir masa pajak
Sebelum SPT PPh disampaikan
55
PEMINDAHBUKUAN (Pbk)PEMINDAHBUKUAN (Pbk)
Dasar dilakukan Pbk :1. Adanya kelebihan pembayaran pajak yang besarnya
dinyatakan dalam SKPLB2. Telah dilakukan pembayaran pajak yang seharusnya
tidak terutang yang besarnya dinyatakan dalam SKPKB3. Karena adanya SK Keberatan dan Putusan Banding yang
menyebabkan kelebihan pembayaran pajak4. Adanya pembayaran yang lebih besar dari pajak terutang
dalam suatu surat ketetapan pajak yang mengakibatkan kelebihan pembayaran pajak
5. Adanya kesalahan dalam mengisi SSP, baik yang menyangkut WP sendiri maupun WP lain
6. Adanya pemecahan setoran pajak yang berasal dari SSP menjadi beberapa jenis pajak atau setoran dari beberapa Wajib Pajak.
Dasar dilakukan Pbk :1. Adanya kelebihan pembayaran pajak yang besarnya
dinyatakan dalam SKPLB2. Telah dilakukan pembayaran pajak yang seharusnya
tidak terutang yang besarnya dinyatakan dalam SKPKB3. Karena adanya SK Keberatan dan Putusan Banding yang
menyebabkan kelebihan pembayaran pajak4. Adanya pembayaran yang lebih besar dari pajak terutang
dalam suatu surat ketetapan pajak yang mengakibatkan kelebihan pembayaran pajak
5. Adanya kesalahan dalam mengisi SSP, baik yang menyangkut WP sendiri maupun WP lain
6. Adanya pemecahan setoran pajak yang berasal dari SSP menjadi beberapa jenis pajak atau setoran dari beberapa Wajib Pajak.
PEMINDAHBUKUAN (Pbk)PEMINDAHBUKUAN (Pbk)Syarat Formal Pbk :1. Diajukan kepada Ka.KPP yg berwenang melakukan Pbk2. Diajukan secara tertulis dengan melampirkan :
a. Asli SSP yg akan dipindahbukukanb. Asli PIB dalam hal Pbk dilakukan utk PPh Pasal 22 impor atau PPN
Imporc. Daftar Nominatif WP yg menerima Pbk utk pemecahan SSP oleh Bendaharawan/Pemotong/Pemungutd. Fc. SPT Masa/Tahunan yg setorannya diajukan Pbk besrta pembetulannyae. Bukti Potong asli PPh Pasal 23 dan surat pernyataan tidak pernah membuat bukti potong PPh Pasal 23 dalam hal bukti potong tsb belum pernah dibuatf. Alasan pengajuan Pbk secara jelas disertai bukti-bukti pendukung
lainnya yang diperlukan3. Dalam hal nama dan pemegang asli SSP (yg mengajukan Pbk) tidak
sama dgn nama dan NPWP yg tercantum dlm SSP, maka pada permohonan disamping harus menyertakan lampiran pd huruf a s.d f juga harus menyertakan surat pernyataan dari WP yang nama dan NPWP-nya tercantum dalam SSP bahwa SSP tersebut sebenarnya bukan pembayaran pajak utk kepentingan sendiri dan tidak keberatan dipindahbukukan kepada WP yang mengajukan Pbk.
Syarat Formal Pbk :1. Diajukan kepada Ka.KPP yg berwenang melakukan Pbk2. Diajukan secara tertulis dengan melampirkan :
a. Asli SSP yg akan dipindahbukukanb. Asli PIB dalam hal Pbk dilakukan utk PPh Pasal 22 impor atau PPN
Imporc. Daftar Nominatif WP yg menerima Pbk utk pemecahan SSP oleh Bendaharawan/Pemotong/Pemungutd. Fc. SPT Masa/Tahunan yg setorannya diajukan Pbk besrta pembetulannyae. Bukti Potong asli PPh Pasal 23 dan surat pernyataan tidak pernah membuat bukti potong PPh Pasal 23 dalam hal bukti potong tsb belum pernah dibuatf. Alasan pengajuan Pbk secara jelas disertai bukti-bukti pendukung
lainnya yang diperlukan3. Dalam hal nama dan pemegang asli SSP (yg mengajukan Pbk) tidak
sama dgn nama dan NPWP yg tercantum dlm SSP, maka pada permohonan disamping harus menyertakan lampiran pd huruf a s.d f juga harus menyertakan surat pernyataan dari WP yang nama dan NPWP-nya tercantum dalam SSP bahwa SSP tersebut sebenarnya bukan pembayaran pajak utk kepentingan sendiri dan tidak keberatan dipindahbukukan kepada WP yang mengajukan Pbk.
Contoh 1 :
1. PT Bank TEPU (NPWP 02.000.222.4-423.000) melakukan pembayaran utk pajak simpanan/deposito/giro dengan kode MAP/KJS 411124-104 (PPh Pasal 23 utk jasa) Rp. 10.000.000. Seharusnya pembayaran menggunakan kode MAP/KJS 411128-404 (Pembayaran PPh Pasal 4(2) pajak simpanan/deposito/giro)
2. Atas kesalahan tersebut PT Bank TEPU (NPWP 02.000.222.4-423.000) dapat mengajukan pemindahbukuan kepada KPP tempat PT Bank TEPU terdaftar dengan dilampiri SSP Asli Lembar ke-1
3. Untuk memudahkan proses pemindahbukuan dari KPP maka disarankan setiap pembayaran pajak hanya dibayarkan kepada bank persepsi atau kantor pos yang sudah on-line dengan sistem MP3/MPN
Contoh 1 :
1. PT Bank TEPU (NPWP 02.000.222.4-423.000) melakukan pembayaran utk pajak simpanan/deposito/giro dengan kode MAP/KJS 411124-104 (PPh Pasal 23 utk jasa) Rp. 10.000.000. Seharusnya pembayaran menggunakan kode MAP/KJS 411128-404 (Pembayaran PPh Pasal 4(2) pajak simpanan/deposito/giro)
2. Atas kesalahan tersebut PT Bank TEPU (NPWP 02.000.222.4-423.000) dapat mengajukan pemindahbukuan kepada KPP tempat PT Bank TEPU terdaftar dengan dilampiri SSP Asli Lembar ke-1
3. Untuk memudahkan proses pemindahbukuan dari KPP maka disarankan setiap pembayaran pajak hanya dibayarkan kepada bank persepsi atau kantor pos yang sudah on-line dengan sistem MP3/MPN
Batas Waktu Pembayaran Pajak Pajak – (cont)
STP, SKPKB, SK Keberatan, SK Pembetulan, Putusan Banding, Putusan PK harus dilunasi dalam jangka waktu 1 bulan sejak tanggal diterbitkan (Psl 9 – 3)
Bagi WP usaha kecil dan WP didaerah tertentu – dapat diperpanjang p.l. 2 bulan (Psl 9-3a) PMK 187/PMK.03/2007
Atas permohonan WP, DJP dapat memberikan persetujuan untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak termasuk kekurangan pembayaran pajak dalam SPT Tahunan paling lama 12 bulan.
59
Sanksi keterlambatan pembayaran pajak
60
DASAR HUKUM : PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 184/PMK.03/2007
Tanggal Jatuh Tempo bertepatan dengan
hari libur
Hari Kerja berikutnya
Sabtu/ hari libur nasional termasuk hari Pemilu yang
ditetapkan oleh Pemerintah dan cuti bersama
dilakukan di Kantor Pos / bank yang
ditunjuk oleh Menkeu
JATUH TEMPO PADA HARI LIBUR
61
Sarana & Tempat Pembayaran Pajak (psl 10)
SSP Standar SSP Khusus
Offline :Kantor PosBank BUMN/BUMDBank yang ditunjuk DJPLoket pembayaran di pelabuhan untuk FLN
Online :Teller PT.Pos IndonesiaTeller Bank PersepsiATM atau Internet Banking
62
Pembetulan SPT (Pasal 8)
63
Pembetulan SPT (Pasal 8)- cont.Pasal Ketentuan/
KondisiSyarat Konsekuensi
8(3) WP sudah diperiksa tapi blm dilakukan penyidikan
Dengan kemauan sendiri mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya
Membayar kekurangan pajak terutang
tidak dilakukan penyidikan
dikenakan sanksi 150 % dari jumlah KB
8 (4) dan 8(5)
WP sudah diperiksa tetapi blm diterbitkan surat ketetapan pajak
Dengan kemauan sendiri mengungkapkan pengisian SPT
Dilakukan dalam laporan tersendiri
Harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya
jika ada KB ditambah sanksi 50 %
Harus dilunasi sebelum laporan tersendiri disampaikan
Pemeriksaan tetap dilanjutkan
8(6) Lihat UU Lihat UU Lihat UU64
Kuasa Wajib Pajak
65
Dasar HukumPasal 32 UU KUP
(UU No. 6 Tahun 1983 stdd UU No. 28 Th 2007)PP No. 80 Tahun 2008Peraturan Menkeu (PMK- 22/PMK.03/2008) => tentang Persyaratan Serta Pelaksanaan Hak dan
Kewajiban Seorang Kuasa”Surat Edaran Ditjen Pajak (SE -16/PJ.2008)
=> tentang Penegasan sehubungan dengan penunjukan seorang Kuasa dengan surat kuasa khusus
66
Dalam menjalankan Hak dan Kewajiban WP
1. Dilaksanakan sendiri oleh WP (wakil WP)
2. Menunjuk Kuasa dengan surat kuasa khusus (diatur dlm Peraturan Menkeu)
67
Wakil Wajib PajakWP dpt Diwakili :
Badan dlm Likuidasi
Wali/Pengampunya
Dalam Hal
Warisan blm Terbagi
Badan dlm
PembubaranBadan Pailit
Badan Anak blm Dewasa
Salah seorang
Ahli waris/Pelaksana
wasiat
LikuidatorOrang / Bdn
yg mlkk pemberesan
KuratorPengurus
Oleh :
Bertanggung Jawab RentengAtas pembayaran pajak
terutang 68
Syarat menjadi Kuasa (umum) (Ps .2 dan 3 PMK 22//PMK.03/2008)
1. memiliki NPWP;2. telah menyampaikan SPT Tahunan PPh Tahun
Pajak terakhir;3. memiliki surat kuasa khusus (lampiran I PMK 22) 4. Surat pernyataan sebagai konsultan pajak →bagi
konsultan5. Surat Pernyataan Sebagai Karyawan Tetap
Wajib Pajak → bagi kuasa non konsultan – status karyawan WP
6. Menguasai ketentuan peraturan perpajakan=> buktinya apa ? …………………………. next page
Seorang kuasa hrs memenuhi syarat tertentu untuk melaksanakan hak / kewajiban perpajakan tertentu Wajib Pajak (Ps.1 PMK
22/PMK.03/2008)
69
Siapa yang dapat dianggap menguasai peraturan perpajakan?
Penjelasan Pasal 28 ayat (3) PP 80 tahun 2007 jo. Pasal 3 PMK 22/PMK.03/2008 menyatakan sebagai berikut:◦ Konsultan Pajak sebagai seorang kuasa dianggap
menguasai peraturan ketentuan perundang-undangan perpajakan apabila dapat menyerahkan fotokopi surat izin praktik konsultan pajak yang dilengkapi surat pernyataan sebagai konsultan pajak.
◦ Seorang kuasa yang bukan konsultan pajak dianggap menguasai peraturan ketentuan perundang-undangan perpajakan apabila dapat menyerahkan fotokopi sertifikat brevet atau ijazah pendidikan formal di bidang perpajakan yang diterbitkan oleh perguruan tinggi negeri atau swasta dengan status terakreditasi A, sekurang-kurangnya tingkat Diploma III.
70
Siapa yang dapat mjd Kuasa
Klasifikasi Kuasa WP
Konsultan Pajak
Bukan Konsultan Pjk
Bukan Karyawan
Karyawan
• Wajib Pajak orang pribadi → tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas;
• Wajib Pajak orang pribadi → menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dengan peredaran bruto atau penerimaan bruto tidak lebih dari Rp1,8 miliar dalam 1 tahun; atau
• Wajib Pajak badan → peredaran bruto tidak lebih
dari Rp2,4 miliar dalam 1 tahun.
Hanya dpt menerima kuasa dari:
Syarat khusu
s
Karyawan tetap (dng srt
pernyataan)
71
Pengertian & Tujuan Pemeriksaan
*Berdasarkan Pasal 1 UU KUP
menguji kepatuhan tujuan lain
dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
STANDAR PEMERIKSAAN (PER-199/PMK.03/2007)
menghimpun
mengolah
DataKeterangan
Bukti
Objektif
Profesional
72
• satu, beberapa, atau seluruh jenis pajak
• satu atau beberapa Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak
• tahun-tahun lalu maupun tahun berjalan
Pemeriksaan Untuk Menguji Kepatuhan
*Berdasarkan PMK 199/PMK.03/2007
Ruang Lingkup
• WP mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak
SPT yang LB
SPT yang Rugi
Merger, konsolidasi, ekspansi, likuidasi,
pembubaran
tidak menyampaikan /menyampaikan
SPT tapi melampaui
jangka waktu dalam Surat
Teguran
Risk Based Selection(Kriteria Seleksi)
Pemeriksaan Lapangan(4-8 bulan)
Pemeriksaan Kantor
(3-6 bulan)
73
Pemeriksaan untuk Tujuan Lain
*Berdasarkan Pasal 29 UU KUP
Pemberian NPWP secara jabatan
WP mengajukan keberatan
Pengukuhan atau pencabutan pengukuhan PKP
Penghapusan NPWP
Penentuan WP di daerah terpencil
Pencocokan data & alket.
Pengumpulan bahan guna penyusunan NPPNPenentuan tempat
terutang PPN (pemusatan)
Pemenuhan permintaan informasi dari negara mitra P3B
Penentuan saat mulai berproduksi sehubungan dengan fasilitas perpajakan
Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak
Jenis Pemeriksaan Tujuan Lain
74
Hak & Kewajiban WP(dalam Pemeriksaan)
*Berdasarkan PMK 199/PMK.03/2007
1. meminta diperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan SP3
2. meminta penjelasan tentang alasan & tujuan Pemeriksaan
3. meminta diperlihatkan Surat Tugas4. menerima SPHP5. menghadiri Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan 6. mengajukan permohonan untuk dilakukan
pembahasan oleh Tim Pembahas7. memberikan pendapat/penilaian atas pelaksanaan
Pemeriksaan
Hak WP
*Tambahan (dalam hal Pemeriksaan Lapangan)
meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan pemberitahuan secara tertulis sehubungan dengan pelaksanaan
Pemeriksaan Lapangan75
Hak & Kewajiban WP(dalam Pemeriksaan)
*Berdasarkan PMK 199/PMK.03/2007
1. memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan
2. memberikan kesempatan untuk mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara elektronik
3. memberikan kesempatan untuk memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, diduga atau patut diduga digunakan untuk menyimpan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan
4. memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan5. menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP6. memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis yang
diperlukan
Kewajiban WP
(Pemeriksaan lapangan)
76
Hak & Kewajiban WP(dalam Pemeriksaan)
*Berdasarkan PMK 199/PMK.03/2007
1. memenuhi panggilan untuk datang menghadiri Pemeriksaan
2. memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan
3. memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan4. menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP5. meminjamkan KKP yang dibuat oleh Akuntan Publik6. memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis yang
diperlukan
Kewajiban WP
(Pemeriksaan Kantor)
77
Kewajiban Pihak Ketiga(dalam pemeriksaan)
*Berdasarkan UU Pasal 35 dan PMK 199/PMK.03/2007
Pihak Ke III
Kantor Administrasi
Konsultan Pajak
Notaris
Akuntan Publik
Bank
Pihak III lain
WAJIBmemberikan Keterangan/
bukti
Pihak ke III harus memberikan keterangan paling lama 7 hari sejak diterimanya surat permintaan keterangan atau bukti atau surat izin
dari pihak yang berwenang
78
Proses Pemeriksaan
PELAKSANAANPEMERIKSAAN SPHP
ClosingConference
skpSTP
79
PRODUK PEMERIKSAAN PAJAK
SKPKB
Pokok Pajak
>Kredit Pajak
SKPLBPokok Pajak
<Kredit Pajak
SKPNPokok Pajak
=Kredit Pajak
SKPKBT
Ada data baru & utang pajak
STP Sanksi adm.
DILANJUTKAN PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN
KETETAPAN
80
81
PENETAPAN DAN KETETAPAN PAJAK
82
PRODUK PEMERIKSAAN
PAJAK
SKPKB
Pokok Pajak
>Kredit Pajak
SKPLBPokok Pajak
<Kredit Pajak
SKPNPokok Pajak
=Kredit Pajak
SKPKBT
Ada data baru & penambahan pajak terutang
STP Sanksi adm.
DILANJUTKAN PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN
KETETAPAN
83
SURAT KETETAPAN PAJAK
Surat ketetapan pajak adalah surat ketetapan yang meliputi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Nihil, atau Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar.
(Pasal 1 angka 15 UU KUP)
84
PENERBITAN SKPKBDalam jangka waktu 5 (lima tahun) setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak, Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dalam hal-hal sebagai berikut :
a. apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar;
b. apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran;
c. apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai PPN dan PPnBM ternyata tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenai tarif 0 % (nol persen);
d. apabila kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 atau Pasal 29 tidak dipenuhi, sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak yg terutang.
Pasal 13 (1) UU KUP
e. apabila kepada Wajib Pajak diterbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak secara jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4a).
85
PENERBITAN SKPKB
apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar;
Pasal 13 (1) huruf aUU KUP
Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf e ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) per bulan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan, dihitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak sampai dengan diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar. {Pasal 13 (2) UU KUP}
Contoh: SPT PPh badan Tahun 2008 (Tahun Takwim) dilakukan pemeriksaan dan diterbitkan SKPKB tanggal 20 Desember 2009.
31/12/08
Berakhirnya tahun pajak
1/1/09 20/12/09
Terbit SKPKB
12 bulan
a
86
ContohPT XYZ adalah WP badan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan barang-barang elektronik, menyampaikan SPT PPh badan Tahun 2008 (tahun takwim) pada tgl 30 April 2009, dengan perincian sbb:
Penghasilan Neto Rp1.000.000.000,00
PPh terutang Rp 282.500.000,00
Kredit Pajak Rp 202.500.000,00
Pajak yang kurang dibayar Rp 80.000.000,00
Kekurangan (PPh Pasal 29) tersebut dibayar tgl 29 April 2009.
Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata Penghasilan Neto seharusnya adalah Rp1.100.000.000,00 sehingga PPh terutang seharusnya adalah Rp312.500.000,00.
DJP menerbitkan SKPKB tanggal 10 Oktober 2009
Jumlah Pokok PajakRp312.500.000,00
Jumlah Kredit PajakRp282.500.000,00
Jumlah Kekurangan Pokok Pajak Rp 30.000.000,00
Sanksi administrasi (bunga 10 bulan) Rp 6.000.000,00
Jumlah pajak yang masih harus dibayar Rp 36.000.000,00
87
PENERBITAN SKPKB
apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran;
Pasal 13 (1) huruf b UU KUP
Jumlah pajak dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, dan huruf d ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar :
a. 50 % (lima puluh persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang dibayar dalam satu Tahun Pajak;
b. 100 % (seratus persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang dipotong, tidak atau kurang dipungut, tidak atau kurang disetor, dan dipotong atau dipungut tetapi tidak atau kurang disetor; atau
c. 100 % (seratus persen) dari Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang tidak atau kurang dibayar.
{Pasal 13 (3) UU KUP}
b
88
ContohPT ABC adalah WP badan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Sampai dengan tanggal 30 April 2009, PT ABC belum menyampaikan SPT Tahunan PPh badan tahun 2008. Oleh KPP diterbitkan Surat Teguran pd tgl 20 Mei 2009 agar menyampaikan SPT dimaksud paling lambat tgl 3 Juni 2009. PT ABC baru menyampaikan SPT tersebut tgl 5 Juni 2009, dengan perincian sbb:
Rugi (Rp200.000.000,00)
PPh terutang Rp --
Kredit Pajak Rp --
Pajak yang kurang dibayar Rp --
Apabila setelah dilakukan pemeriksaan ternyata menunjukan laba neto sebesar Rp100juta sehingga PPh terutang seharusnya adalah Rp12.500.000,00.
DJP menerbitkan SKPKB tanggal 10 Desember 2009
Jumlah Pokok Pajak Rp12.500.000,00
Jumlah Kredit Pajak Rp --
Jumlah Kekurangan Pokok Pajak Rp12.500.000,00
Sanksi administrasi (50%) Rp 6.250.000,00
Jumlah pajak yang masih harus dibayar Rp18.750.000,00
89
PENERBITAN SKPKB
apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah ternyata tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenakan tarif 0 % (nol persen);
Pasal 13 (1) huruf c UU KUP
Jumlah pajak dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, dan huruf d ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar :… c. 100 % (seratus persen) dari Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang tidak atau kurang dibayar.
{Pasal 13 (3) UU KUP}
c
90
ContohPT PQR adalah pabrikan tekstil yang sudah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, melaporkan SPT Masa PPN Desember 2008 dengan rincian sbb:
Pajak KeluaranRp200.000.000,00
Pajak MasukanRp230.000.000,00
Kurang/(Lebih) bayar(Rp30.000.000,00)
Atas kelebihan tersebut dikompensasikan ke Masa Januari 2009.
Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan, Pajak Keluaran adalah sebesar Rp220juta sehingga terdapat jumlah yang tidak seharusnya dikompensasi,
DJP menerbitkan SKPKB tanggal 10 Desember 2009
Jumlah Pokok Pajak Rp220.000.000,00
Jumlah Kredit Pajak (Rp230.000.000,00)
Jumlah Lebih bayar (Rp10.000.000,00)
Dikompensasikan ke Masa Jan’09 Rp 30.000.000,00
Jumlah kekurangan Pokok Pajak Rp 20.000.000,00
Sanksi adm. Pasal 13 (3) c (100%) Rp 20.000.000,00
Jumlah pajak yang masih harus dibayar Rp 40.000.000,00
91
PENERBITAN SKPKB
apabila kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 atau Pasal 29 tidak dipenuhi sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak yang terutang.
Pasal 13 (1) huruf d UU KUP
Ketentuan mengenai PEMBUKUAN
Kewajiban WP ketika dilakukan pemeriksaan
Jumlah pajak dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, dan huruf d ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar :
a. 50 % (lima puluh persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang dibayar dalam satu Tahun Pajak;
b. 100 % (seratus persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang dipotong, tidak atau kurang dipungut, tidak atau kurang disetorkan, dan dipotong atau dipungut tetapi tidak atau kurang disetorkan;
c. 100 % (seratus persen) dari Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang tidak atau kurang dibayar.
{Pasal 13 (3) UU KUP}
d
92
ContohPT XYZ adalah WP badan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan barang-barang elektronik, menyampaikan SPT PPh badan Tahun 2008 (tahun takwim) pada tgl 30 April 2009, dengan perincian sbb:
Penghasilan Neto Rp1.000.000.000,00
PPh terutang Rp 282.500.000,00
Kredit Pajak Rp 202.500.000,00
Pajak yang kurang dibayar Rp 80.000.000,00
Kekurangan (PPh Pasal 29) tersebut dibayar tgl 29 April 2009.
Apabila ketika dilakukan pemeriksaan ternyata PT XYZ tidak meminjamkan buku2, catatan2 serta dokumen yang menjadi dasar pengisian SPT sehingga pajak terutang tidak dapat dihitung. Berdasarkan data yang ada DJP menetapkan Penghasilan Neto sebesar Rp1,1milyar.
DJP menerbitkan SKPKB tanggal 10 Oktober 2009
Jumlah Pokok Pajak Rp312.500.000,00
Jumlah Kredit Pajak Rp282.500.000,00
Jumlah Kekurangan Pokok Pajak Rp 30.000.000,00
Sanksi adm. Pasal 13 (3) huruf a (50%) Rp 15.000.000,00
Jumlah pajak yang masih harus dibayar Rp 45.000.000,00
93
DALUWARSA PENERBITAN SKPKB
(1) Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak, Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar…”
Pasal 13 UU KUP
(4) Besarnya pajak yang terutang yang diberitahukan oleh Wajib Pajak dalam Surat Pemberitahuan menjadi pasti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak, tidak diterbitkan surat ketetapan pajak.
(5) Walaupun jangka waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar tetap dapat diterbitkan ditambah sanksi administrasi berupa bunga sebesar 48 % dari jumlah pajak yg tidak atau kurang dibayar, apabila Wajib Pajak setelah jangka waktu tersebut dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan atau tindak pidana lainnya yang dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara berdasarkan putusan pengadilan yg telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
94
PENERBITAN SKPKBT
Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak apabila ditemukan data baru yang mengakibatkan penambahan jumlah pajak yang terutang setelah dilakukan tindakan pemeriksaan dalam rangka penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan.
Pasal 15 UU KUP
ayat 1
termasuk data baru adalah data yang semula belum terungkap
sudah pernah diterbitkan surat ketetapan pajak
Apabila skp terdahulu terbit berdasarkan pemeriksaan maka dilakukan pemeriksaan ulang. Apabila skp terbit berdasarkan keterangan lain maka dilakukan pemeriksaan, bukan pemeriksaan ulang
95
PENERBITAN SKPKBT Pasal 15 UU KUP
Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah kekurangan pajak tersebut.
Kenaikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak dikenakan apabila Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan itu diterbitkan berdasarkan keterangan tertulis dari Wajib Pajak atas kehendak sendiri, dengan syarat Direktur Jenderal Pajak belum mulai melakukan tindakan pemeriksaan dalam rangka penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan.
ayat 2
ayat 3
96
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan.
(Pasal 1 angka 17 UU KUP)
JUMLAH PAJAK Rp10.000.000,00
JUMLAH PAJAK YANG TELAH DITETAPKAN Rp 6.000.000,00
TAMBAHAN JUMLAH PAJAK Rp 4.000.000,00
BESARNYA SANKSI ADMINISTRASI Rp 4.000.000,00
TAMBAHAN JUMLAH PAJAK YANG MASIH
HARUS DIBAYAR Rp 8.000.000,00
97
DALUWARSA PENERBITAN SKPKBT Pasal 15 UU KUP
Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak apabila ditemukan data baru yang mengakibatkan penambahan jumlah pajak yang terutang setelah dilakukan tindakan pemeriksaan dalam rangka penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan.
Apabila jangka waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan tetap dapat diterbitkan ditambah sanksi administrasi berupa bunga sebesar 48% (empat puluh delapan persen) dari jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar, dalam hal Wajib Pajak setelah jangka waktu 5 (lima) tahun tersebut dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan atau tindak pidana lainnya yang dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
ayat 1
ayat 4
98
SURAT KETETAPAN PAJAK LEBIH BAYAR (SKPLB)
PAJAK YANG TERUTANG Rp10.000.000,00
JUMLAH KREDIT PAJAK Rp16.000.000,00
JUMLAH KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAKRp6.000.000,00
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar daripada pajak yang terutang atau seharusnya tidak terutang.
(Pasal 1 angka 19 UU KUP)
99
PENERBITAN SKPLB Pasal 17 UU KUP
Direktur Jenderal Pajak setelah melakukan pemeriksaan, menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar apabila jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar lebih besar daripada jumlah pajak yang terutang.
ayat 1
Berdasarkan permohonan Wajib Pajak, Direktur Jenderal Pajak, setelah meneliti kebenaran pembayaran pajak, menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar apabila terdapat pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
ayat 2
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar masih dapat diterbitkan lagi apabila berdasarkan hasil pemeriksaan dan/atau data baru ternyata pajak yang lebih dibayar jumlahnya lebih besar daripada kelebihan pembayaran pajak yang telah ditetapkan.
ayat 3
100
PENERBITAN SKPLB Pasal 17 UU KUP
Direktur Jenderal Pajak setelah melakukan pemeriksaan, menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar apabila jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar lebih besar daripada jumlah pajak yang terutang.
untuk PPh, jumlah kredit pajak lebih besar dari jumlah pajak yang terutang,
untuk PPN, jumlah kredit pajak lebih besar dari jumlah pajak yang terutang.
untuk PPnBM, jumlah pajak yang dibayar lebih besar daripada jumlah pajak yang terutang.
SKPLB tersebut diterbitkan setelah dilakukan pemeriksaan atas SPT yang disampaikan WP yang menyatakan kurang bayar, nihil, atau lebih bayar yang tidak disertai dengan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak. Apabila WP setelah menerima SKPLB dan menghendaki pengembalian kelebihan pembayaran pajak, wajib mengajukan permohonan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2).
Jika terdapat pajak yang dipungut oleh Pemungut PPN, jumlah pajak yang terutang dihitung dengan cara jumlah Pajak Keluaran dikurangi dengan pajak yang dipungut oleh Pemungut PPN tersebut
ayat 1
101
PENERBITAN SKPLB Pasal 17 UU KUP
Berdasarkan permohonan Wajib Pajak, Direktur Jenderal Pajak, setelah meneliti kebenaran pembayaran pajak, menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar apabila terdapat pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
Dalam hal terjadi kesalahan pemotongan atau pemungutan
a. Terlalu besar dipotong/dipungut; b. Seharusnya tidak dipotong/tidak dipungut
dan pajak yang salah dipotong/dipungut tsb telah disetorkan dan dilaporkan, WP yang melakukan pemotongan/pemungutan atau PKP yang melakukan pemungutan tidak dapat meminta kembali pajak yang salah dipotong atau dipungut tsb.
Per. Menkeu No. 190/PMK.03/2007
PPh yang salah dipotong atau dipungut tsb dapat diminta kembali oleh Wajib Pajak yang dipotong/dipungut dengan surat permohonan, sepanjang belum dikreditkan.
PPN dan PPnBM yang salah dipungut tsb dapat diminta kembali oleh PKP yang dipungut dengan surat permohonan, sepanjang belum dikreditkan atau belum dibebankan sebagai biaya.
Jangka waktu paling lama 3 bulan sejak surat permohonan diterima
Pengembalian dapat dilakukan melalui WP/PKP yang memotong/memungut, dalam hal: a) tidak memiliki NPWP; b) subjek pajak luar negeri; atau c) terdapat kesalahan penerapan ketentuan oleh pemotong/pemungut.
ayat 2
102
SURAT KETETAPAN PAJAK NIHIL (SKPN)
POKOK PAJAKRp10.000.000,00
JUMLAH KREDIT PAJAKRp10.000.000,00
PAJAK NIHIL Rp --
Surat Ketetapan Pajak Nihil adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.
(Pasal 1 angka 18 UU KUP)
POKOK PAJAK Rp --
JUMLAH KREDIT PAJAK Rp --
PAJAK NIHIL Rp --
103
STP
103
PK
P
surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksiadministrasi berupa bunga dan/atau denda.
PENYEBAB DITERBITKANNYA
STP(Ps.14
)
PPh dalam tahun berjalan tidak atau KB
Tidak membuat FP atau membuat FP tapi tidak tepat
waktu
Tidakmengisi FP secara lengkap
Melaporkan FP ≠ masapenerbitan FP
Terdapat Kurang Bayar akibat Salah tulis &/hitung
Gagal berproduksi & telah diberikan pengembalian PM
WP dikenai Sanksi berupa Bunga atau Denda
+ SANKSIBUNGA 2%/bln
+ SANKSIDENDA 2% x DPP
+ SANKSIBUNGA 2%/bln
Catatan: (Pasal 14 (2)
STP memiliki kekuatan hukum yang sama dengan skp
Contoh :• Angsuran masa Pajak Penghasilan Pasal 25 PT Acoy tahun 2008
sejumlah Rp10.000.000,00 per bulan. Angsuran masa Mei tahun 2008 dibayar sebesar Rp. 5.000.000,- tanggal 13 Juni 2008 dan dilaporkan tanggal 19 Juni 2008.
• Apabila pada tanggal 15 Juli 2008 diterbitkan Surat Tagihan Pajak,
sanksi bunga dalam Surat Tagihan Pajak dihitung 1 (satu) bulan sebagai berikut:
• Pokok : 10.000.000-5.000.000 = Rp 5.000.000• Bunga : 2 x2% x Rp 5.000.000, = Rp 200.000• Jumlah STP = Rp 5.200.000
104
SPTLB (17B)dengan permohonan dalam SPT
(Selain WP sebagaimana dalam Pasal 17C dan Pasal 17D)
SPTLB (17B)dengan permohonan dalam SPT
(Selain WP sebagaimana dalam Pasal 17C dan Pasal 17D)
DIPERIKSADIPERIKSA
SKPLBSKPKB SKPNditerbitkan dalam jangka waktu 12 bulan
Sejak permohonan diterima secara lengkap
KETENTUAN 12 BULAN TIDAK BERLAKU TERHADAP WAJIB PAJAK YANG SEDANG DILAKUKAN
PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN
KETENTUAN 12 BULAN TIDAK BERLAKU TERHADAP WAJIB PAJAK YANG SEDANG DILAKUKAN
PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN
105
SPT LBdengan permohonan dalam SPT
(Pasal 17 B)
SPT LBdengan permohonan dalam SPT
(Pasal 17 B)
SKPLB = SPT SKPLB = SPT
DITAMBAH
IMBALAN BUNGA
2 % SEBULAN
SAMPAI SAAT DITERBITKAN
SKPLB
LEBIH DARI 12 BULANTIDAK ADA KEPUTUSAN
DITERBITKAN DALAM WAKTU PALING LAMBAT
1 BULAN
DITERBITKAN LEWAT JANGKA WAKTU 1 BULAN
106
KEPADA WAJIB PAJAK DITERBITKAN SKPLB
Pemeriksaan Bukti Permulaan(Pasal 17 B)
Tidak dilanjutkan dengan Penyidikan
dilanjutkan dengan penyidikan dan penuntutan tindak pidanadi bidang perpajakan, tetapi
diputus bebas/ lepas dari segalatuntutan hukum berdasarkan
putusan pengadilan yang telahmempunyai kekuatan
hukum tetap
dilanjutkan dengan penyidikan, tetapi tidak
dilanjutkan dengan penuntutan tindak pidana di bidang
perpajakan
IMBALAN BUNGA 2% PERBULAN, PALING LAMA 24 BLN
DITAMBAH
107
Penerbitan SKPPKP(Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak)
Penerbitan SKPPKP(Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak)
Setelah Dilakukan Penelitian (formal) terhadap SPT
PPNJangka Waktu
1 bulan
WP DENGAN KRITERIA TERTENTU (17C)
PPhJangka Waktu
3 bulan
Diterbitkan SKPPKP
Tidak menghendaki SKPPKP
Diproses sesuai dengan Pasal 17 B
108
Kriteria WP yang dapat diberikan SKPPKP
Kriteria WP yang dapat diberikan SKPPKP
WP YANG :1. TEPAT WAKTU DALAM PENYAMPAIAN SPT2. TIDAK MEMPUNYAI TUNGGAKAN PAJAK ( KECUALI YANG MEMPUNYAI IZIN
UNTUK MENUNDA ATAU MENGANGSUR )3. TIDAK PERNAH DIJATUHI HUKUMAN KARENA MELAKUKAN TINDAK PIDANA
DI BIDANG PERPAJAKAN DALAM JANGKA WAKTU 5 TAHUN TERAKHIR4. DALAM HAL LAPORAN KEUANGAN DIAUDIT , HARUS DENGAN PENDAPAT
WAJAR TANPA PENGECUALIAN ( 3 TAHUN BERTURUT-TURUT )
WP YANG :1. TEPAT WAKTU DALAM PENYAMPAIAN SPT2. TIDAK MEMPUNYAI TUNGGAKAN PAJAK ( KECUALI YANG MEMPUNYAI IZIN
UNTUK MENUNDA ATAU MENGANGSUR )3. TIDAK PERNAH DIJATUHI HUKUMAN KARENA MELAKUKAN TINDAK PIDANA
DI BIDANG PERPAJAKAN DALAM JANGKA WAKTU 5 TAHUN TERAKHIR4. DALAM HAL LAPORAN KEUANGAN DIAUDIT , HARUS DENGAN PENDAPAT
WAJAR TANPA PENGECUALIAN ( 3 TAHUN BERTURUT-TURUT )
PENETAPAN WAJIB PAJAK PATUH BERLAKU UNTUK JANGKA WAKTU 2 TAHUN KALENDER
109
WP DENGAN KRITERIA TERTENTU WP DENGAN KRITERIA TERTENTU
DAPAT DIPERIKSADALAM JANGKA WAKTU 5 TAHUN
DAPAT DIPERIKSADALAM JANGKA WAKTU 5 TAHUN
SKPKB
DITAMBAH SANKSIKENAIKAN 100 %
SETELAH DITERBITKAN SKPPKP
110
Penerbitan SKPPKP(Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak)
Penerbitan SKPPKP(Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak)
Setelah Dilakukan Penelitian (formal) terhadap SPT
PPNJangka Waktu
1 bulan
WP DGN PERSYARATANTERTENTU (17D)
PPhJangka Waktu
3 bulan
Diterbitkan SKPPKP
111
SYARAT WP YANG DAPAT DIBERIKAN SKPPKP
SYARAT WP YANG DAPAT DIBERIKAN SKPPKP
WP:1. ORANG PRIBADI YANG TIDAK MENJALANKAN USAHA ATAU
PEKERJAAN BEBAS.2. ORANG PRIBADI YANG MENJALANKAN USAHA ATAU PEKERJAAN
BEBAS DENGAN JUMLAH PEREDARAN USAHA DAN JUMLAH LB SAMPAI DENGAN JUMLAH TERTENTU.
3. BADAN DENGAN JUMLAH PEREDARAN USAHA DAN JUMLAH LB SAMPAI DENGAN JUMLAH TERTENTU.
4. PENGUSAHA KENA PAJAK YANG MENYAMPAIKAN SPT MASA PPN DENGAN JUMLAH PENYERAHAN DAN JUMLAH LB SAMPAI DENGAN JUMLAH TERTENTU
WP:1. ORANG PRIBADI YANG TIDAK MENJALANKAN USAHA ATAU
PEKERJAAN BEBAS.2. ORANG PRIBADI YANG MENJALANKAN USAHA ATAU PEKERJAAN
BEBAS DENGAN JUMLAH PEREDARAN USAHA DAN JUMLAH LB SAMPAI DENGAN JUMLAH TERTENTU.
3. BADAN DENGAN JUMLAH PEREDARAN USAHA DAN JUMLAH LB SAMPAI DENGAN JUMLAH TERTENTU.
4. PENGUSAHA KENA PAJAK YANG MENYAMPAIKAN SPT MASA PPN DENGAN JUMLAH PENYERAHAN DAN JUMLAH LB SAMPAI DENGAN JUMLAH TERTENTU
112
WP DENGAN SYARAT TERTENTU WP DENGAN SYARAT TERTENTU
DAPAT DIPERIKSADALAM JANGKA WAKTU 5 TAHUN
DAPAT DIPERIKSADALAM JANGKA WAKTU 5 TAHUN
SKPKB
DITAMBAH SANKSIKENAIKAN 100 %
SETELAH DITERBITKAN SKPPKP
113
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG
(Pasal 17 ayat (2))
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG
(Pasal 17 ayat (2))
meliputi Wajib Pajak badan dan orang pribadi termasuk orang pribadi yang belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
meliputi Wajib Pajak badan dan orang pribadi termasuk orang pribadi yang belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
DAPAT DIMINTA KEMBALI OLEH WAJIB PAJAK
MENGAJUKAN SURAT PERMOHONAN
114
TELAH DISETORKAN DAN DILAPORKAN
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG
AKIBAT KESALAHAN PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN
(Pasal 17 ayat (2) jo PMK 190/2007)
• PAJAK YANG DIPOTONG/ DIPUNGUT LEBIH BESAR DARIPADA PAJAK YANG SEHARUSNYA DIPOTONG/ DIPUNGUT
• PAJAK YANG DIPOTONG ATAU DIPUNGUT SEHARUSNYA TIDAK DIPOTONG ATAU TIDAK DIPUNGUT
DILAKUKAN TERHADAP PPN
DAN/ATAU PPnBM
KESALAHAN PEMOTONGAN ATAU
PEMUNGUTAN DILAKUKAN
TERHADAP PPh
WAJIB PAJAK / PKP YANG MELAKUKAN PEMOTONGAN ATAU
PEMUNGUTAN TIDAK DAPAT
MEMINTA KEMBALI PAJAK YANG SALAH DIPOTONG ATAU DIPUNGUT TERSEBUT
DAPAT DIMINTA KEMBALI OLEH WAJIB PAJAK YANG DIPOTONG
ATAU DIPUNGUT DENGAN SURAT PERMOHONAN,
SEPANJANG BELUM DIKREDITKAN
DAPAT DIMINTA KEMBALI SEPANJANG BELUM DIKREDITKAN
ATAU BELUM DIBEBANKAN SEBAGAI BIAYA
• PAJAK YANG DIPOTONG/ DIPUNGUT LEBIH BESAR DARIPADA PAJAK YANG SEHARUSNYA DIPOTONG/ DIPUNGUT
• PAJAK YANG DIPOTONG ATAU DIPUNGUT SEHARUSNYA TIDAK DIPOTONG ATAU TIDAK DIPUNGUT
115
S K P L B
TERDAPAT PEMBAYARAN PAJAK
YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG
3 BULAN BERKAS PERMOHONAN DITERIMA LENGKAP3 BULAN BERKAS PERMOHONAN DITERIMA LENGKAP
PENELITIANPENELITIAN
PermohonanATAS KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG SEHARUSNYA
TIDAK TERUTANG(Pasal 17 ayat (2) jo PMK 190/2007)
TIDAK TERDAPAT PEMBAYARAN PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK
TERUTANG
WAJIB PAJAK
DIBERITAHUKAN SECARA
TERTULIS
116
DAPAT DIBERIKAN PENGEMBALIAN PPN YANG TELAH DIBAYAR
TIDAK DIKONSUMSI DI DALAM DAERAH PABEAN
MELAKUKAN PEMBELIAN BKP DI DALAM DAERAH PABEANMELAKUKAN PEMBELIAN BKP DI DALAM DAERAH PABEAN
BUKAN SUBJEK PAJAK
DALAM NEGERI
BUKAN SUBJEK PAJAK
DALAM NEGERI
ORANG PRIBADI(Psl 17E)
ORANG PRIBADI(Psl 17E)
117
118
Imbalan Bunga
*Berdasarkan PMK 195/PMK.03/2007
a. keterlambatan pengembalian kelebihan pembayaran pajak
b. keterlambatan penerbitan SKPLB [Pasal 17B (3) UUKUP]
c. kelebihan pembayaran pajak [Pasal 17B (4) UUKUP]d. kelebihan pembayaran pajak karena pengajuan
keberatan, permohonan banding, atau permohonan peninjauan kembali
e. kelebihan pembayaran pajak karena SK Pembetulan, SK Pengurangan Ketetapan Pajak, atau SK Pembatalan Ketetapan Pajak atas skp atau STP mengabulkan sebagian atau seluruhnya [Pasal 27A (1A) UUKUP]
f. kelebihan pembayaran sanksi administrasi
Diberikan dalam hal:
Apabila pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan setelah jangka waktu 1 bulan, Pemerintah memberikan imbalan bunga sebesar 2% per bulan atas keterlambatan tersebut, dihitung sejak batas waktu s/d saat dilakukan
pengembalian kelebihan.
Pasal 24 (5) PP 80/2007
IMBALAN BUNGA TIDAK DIBERIKAN
Keberatan/Banding/PKditerima sebagian atau
seluruhnyaMenyebabkan terjadinya
kelebihan pembayaran pajak
Kelebihan pembayaran akibat SK Keberatan,
Putusan Banding, atau Putusan PK atas SKPKB/
SKP KBT yang seluruhnya disetujui dlm Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
dan telah dibayar sebelum keberatan diajukan
kelebihan pembayaran akibat SK Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan PK atas sebagian jumlah pajak dalam SKPKB/ SKPKBT yang tidak disetujui dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, namun
dibayar sebelum pengajuan keberatan, permohonan
banding/PK, atau sebelum diterbitkan SK Keberatan, Putusan
Banding, atau Putusan PK119
PENAGIHAN PAJAKPasal 18 AYAT (1) UU KUP
STP SKPKB SKPKBT
SK PEMBETULAN SK KEBERATAN PUTUSAN BANDING PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
DASAR PENAGIHAN PAJAK
YG MENGAKIBATKAN PAJAK YG HARUS DIBAYAR BERTAMBAH
120
BUNGA PENAGIHAN
1.
Pajak yg terutang menurut SKPKB, SKPKBT, SK Pembetulan, SK Keberatan , Putusan Banding, Putusan PK yang menyebabkan pajak yang harus dibayar bertambah, apabila pada saat jatuh tempo pemba-yaran tidak/ kurang dibayar
Bunga dihitung dari tanggal jt. Tempo pem bayaran s/d tgl. Pem bayaran atau tgl STP
2.
Pajak yg terutang dlm hal WP diperbolehkan mengangsur / menunda pembayaran
3.
Kekurangan pajak yg belum dilunasi, apabila WP diberikan penundaan penyampaian SPT Tahunan PPh
Bunga dihitung dari saat berakhirnya penyampaian SPT s/d tgl pembayaran kekurangan pjk
Pasal 19 ayat (1), (2) dan (3) UU KUP
2 % PER BULAN dikenakan terhadap :
BAGIAN DARI BULAN DIHITUNG PENUH SATU BULAN121
PENAGIHAN PAJAKDENGAN SURAT PAKSA
Pasal 20 ayat (1), (3) UU KUP
STP SKPKB SKPKBT
SK PEMBETULANSK KEBERATANPUTUSAN BANDING, Putusan PK
Yang mengakibatkan pajak yg harus dibayar bertambah
SURATPAKSA
TIDAK DIBAYAR SESUAI JANGKA WAKTU SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 9 AYAT(3)
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa
dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan
yang berlaku (UU PPSP)
122
Jangka Waktu Penagihan
Ketetapan Pajak
Jatuh TempoKetetapan
Pajak
SuratTegoran(Psl 8(2))
SuratPaksa
(Psl 7-11)
SPMP(Psl 12-24)
PengumumanLelang
(Psl 25-26)
PenjualanLelang
(Psl 27-28)
1 bln 7 hari 21 hari 14 hari1 hari 14 hari
Penagihan Aktif(58 hari)
Penagihan Persuasif
Cegah
- San
dera
(Pasal 29-36)
123
DALUWARSA PENAGIHANPasal 22 ayat (1) UU KUP
HAK UNTUK MELAKUKANPENAGIHAN PAJAK
UU LAMA :DALUWARSASETELAH
LAMPAU WAKTU 10 TAHUN
SEJAK : SAAT TERUTANGNYA
PAJAK; ATAU BERAKHIRNYA :
MASA PAJAK; ATAUBAGIAN TAHUN PAJAK; ATAUTAHUN PAJAK YBS.
UU BARU :DALUWARSA 5 TAHUN
SEJAK PENERBITAN STP SKPKB/SKPKBT SK KEBERATAN PUTUSAN BANDING PUTUSAN PK
124
DALUWARSA PENAGIHAN TERTANGGUHDALUWARSA PENAGIHAN TERTANGGUH
Apabila
Pasal 22 ayat (2) dan penjelasan UU KUP
Daluwarsa sejak :
tanggal SP disampaikan
tgl surat permohonan diterima
Tanggal diterbitkan ketetapan pajak
Tanggal Surat Perintah Penyidikan
125
126
Tindak Pidana Perpajakan
127
128
Bentuk Tindak Pidana Perpajakan
*Berdasarkan Pasal 38 UU KUP
• tidak menyampaikan SPT• menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar atau tidak
lengkap , atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar sehingga
Menimbulkan kerugian pada pendapatan negara
DIPIDANAKurungan 3 bulan – 1 tahundenda 1-2 x pajak yang tidak/kurang dibayar
Setiap orang yang Alpa
Perbuatan tersebut merupakan perbuatan setelah perbuatan yang pertama kali
129
Bentuk Tindak Pidana Perpajakan
*Berdasarkan Pasal 39 UU KUP
Setiap Orang Yang Dengan Sengaja :
1. Tidak mendaftarkan diri2. Menyalahgunakan NPWP atau
Pengukuhan PKP3. Menggunakan tanpa hak NPWP atau
Pengukuhan PKP4. Tidak menyampaikan SPT5. Menyampaikan SPT dan atau keterangan
yg isinya tidak benar/tidak lengkap6. Menolak dilakukan pemeriksaan7. Memperlihatkan pembukuan, pencatatan
dan dokumen palsu8. Tidak menyelenggarakan pembukuan /
pencatatan / tidak memperlihatkan / meminjamkan buku, catatan atau dokumen
9. Tidak menyetorkan pajak yang dipotong / dipungut
menimbulkan kerugian pada pendapatan
negara
pidana penjara6 bulan - 6 tahun
denda 2 – 4 kali jumlah pajak
terutang yang tidak atau kurang dibayar
130
Bentuk Tindak Pidana Perpajakan
*Berdasarkan Pasal 39A UU KUP
Setiap orang yang dengan SENGAJA :
• menerbitkan dan/atau menggunakan FP, bukti Pot/Put, dan/atau bukti setoran pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya
• menerbitkan FP tetapi belum dikukuhkan sebagai PKP
pidana penjara2 - 6 tahun
denda 2-6 kali jumlah pajak dalam FP, bukti pot/put
131
Tindak Pidana Aparat pajak• Pegawai pajak yang karena kelalaiannya atau
dengan sengaja menghitung atau menetapkan pajak tidak sesuai dengan ketentuan UU perpajakan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Pegawai pajak yang dalam melakukan tugasnya dengan sengaja bertindak di luar kewenangannya yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dapat diadukan ke unit internal Depkeu yang berwenang melakukan pemeriksaan dan investigasi dan apabila terbukti melakukannya dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan per-UU-an.
*Berdasarkan Pasal 36A UU KUP
SERANGKAIAN TINDAKAN YANG DILAKUKAN
PENYIDIK
MENEMUKANTERSANGKANYA
UNTUK MENCARI DAN
MENGUMPULKAN BUKTI
MEMBUAT TERANGTINDAK PIDANA
DI BIDANG PERPAJAKAN
Penyidikan Pajak
*Berdasarkan Pasal 1 angka 31 UU KUP132
133
Penghentian Penyidikan Pajak
PPNS Jaksa Agung
DENGAN SYARAT:Setelah WP melunasi pajak
yg tidak atau kurang dibayar atau tidak
seharusnya dikembalikan ditambah dengan sanksi
administrasi berupa denda sebesar 4x jumlah pajak yg tidak atau kurang dibayar, atau yg tidak seharusnya
dikembalikan
1. Tidak cukup bukti2. Bukan tindak
pidana3. Daluwarsa4. Tersangka
meninggal dunia
Permintaan Menkeu untuk kepentingan penerimaan
negara
*Berdasarkan Pasal 44A & 44B UU KUP
SENGKETA PAJAK
134
Sengketa Pajak• Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul
dalam bidang perpajakan antara Wajib Pajak atau penanggung Pajak dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan Banding atau Gugatan kepada Pengadilan Pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk Gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan Undang-undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.(pasal 1 butir 5 UU PP)
135
SENGKETA PAJAK
TEMPAT PENYELESAIAN
DITJEN PAJAK
PENGADILANPAJAK
PENGADILAN NEGERI
MAHKAMAHAGUNG
136
SENGKETA PAJAK
PENYELESAIAN OLEH
DITJEN PAJAK
PEMBETULANskp
(PASAL 16)
KEBERATAN(PASAL 25 DAN 26)
PENGURANGAN / PENGHAPUSAN /
PEMBATALAN (PASAL 36)
137
SENGKETA PAJAKPENYELESAIAN
OLEHPENGADILAN PAJAK
Banding Gugatan
138
SENGKETA PAJAKPENYELESAIAN
OLEHPENGADILAN
NEGERI
Sanggahanpihak ketiga
ataspelaksanaan sita
PerlawananAtas
penyanderaan
Tindak pidanaperpajakan
139
SENGKETA PAJAKPENYELESAIAN
OLEHMAHKAMAH
AGUNG
Pemeriksaan KasasiAtas
Putusan PeradilanUmum
PemeriksaanPeninjauan Kembali
atas putusan yang telah berkekuatan
hukum tetap
Peninjauan KembaliAtas Putusan
Pengadilan Pajak
140
PERMOHONAN PEMBETULANPasal 16 AYAT (1) UU KUP
JabatanJabatanPermohonan WP
Permohonan WPDapat membetulkan :• surat ketetapan
pajak• STP• SK Pembetulan• SK Pengurangan
Sanksi Adm• SK Keberatan• SK Pengurangan
Ketetapan Pajak• SK Pembatalan
Ketetapan• SKPPKP• SKPIB
Kriteria yg dapat dibetulkan :
a)Kesalahan Tulisb)Kesalahan
Hitungc) Kekeliruan
penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan
Kriteria yg dapat dibetulkan :
a)Kesalahan Tulisb)Kesalahan
Hitungc) Kekeliruan
penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan
Sifat :- Kesalahan manusiawi, tdk ada
sengketa antara WP dan Fiskus- Dapat menambah, mengurangi,
menghapuskan- Jika masih salah – dapat dibetulkan lagi
Sifat :- Kesalahan manusiawi, tdk ada
sengketa antara WP dan Fiskus- Dapat menambah, mengurangi,
menghapuskan- Jika masih salah – dapat dibetulkan lagi
141
PERMOHONANPEMBETULAN
APABILA JANGKA WAKTU TELAH LEWAT, TIDAK MEMBERI SUATU KEPUTUSAN, MAKA PERMOHONAN PEMBETULAN YG
DIAJUKAN TSB DIANGGAP DITERIMA
Pasal 16 AYAT (2), (3) UU KUP
DIREKTUR JENDERAL PAJAKDIREKTUR JENDERAL PAJAK
SEJAK TGL SURAT PERMOHONAN DITERIMA,
HARUS MEMBERI KEPUTUSAN
DALAM JANGKA WAKTU 6 BULAN
142
KEBERATAN WP
SKPKB kecuali SKPKB berdasar Pasal 13 A
SKPKBT SKPLB SKP Nihil Pemotongan atau Pemungutan Pajak oleh
Pihak Ketiga
Pasal 25 ayat (1), ayat (7) UU KUP
Diajukan hanya kepada Direktur Jenderal Pajakatas SUATU:
143
SYARAT PENGAJUAN KEBERATAN
1. Tertulis dalam Bahasa Indonesia
2. Memuat jumlah Pajak yg terutang atau jumlah pajak yg dipotong atau dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan WP.
3. Memuat alasan-alasan yang jelas
4. Dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirim surat ketetapan pajak atau sejak tanggal pemotongan / pemungutan kecuali di luar kekuasaan Wajib Pajak (force mayeur)
5. WP harus melunasi minimal sebesar yang disetujui WP dalam pembahasan akhir (closing conference)
6. 1(satu) surat keberatan diajukan hanya untuk 1(satu) surat ketetapan pajak, untuk 1(satu) pemotongan pajak, atau untuk 1 (satu) pemungutan pajak
Pasal 25 ayat (2), ayat (3), ayat (4) UU KUP
syaratTIDAK DIPENUHI
TIDAK DIANGGAP SURAT KEBERATAN SEHINGGA
TIDAK DIPERTIMBANGKAN 144
PENYAMPAIAN SURAT KEBERATAN
Disampaikan ke KPP tempat WP terdaftar atau Ke Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan dalam Wilayah KPP
a. Disampaikan secara langsungb. Melalui pos dengan bukti pengiriman suratc. Dengan cara lain
Cara lain meliputi :a. Perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti
pengiriman suratb. e-Filing melalui Penyedia Jasa Aplikasi atau Application
Service Provider (ASP)
Pasal 8 PER-49/PJ./2009
145
PENCABUTAN SURAT KEBERATAN
a. Wajib Pajak dapat mencabut pengajuan keberatan sepanjang Surat Pemberitahuan untuk Hadir belum disampaikan Kepada Wajib Pajak
b.Yang dimaksud dengan disampaikan kepada Wajib Pajak adalah tanggal diterimanya Surat Pemberitahuan untuk Hadir oleh Wajib Pajak
c. Wajib pajak yang telah mencabut pengajuan keberatan tidak dapat mengajukan permohonan Pengurangan atau pembatalan ketetapan Pajak yang tidak benar
Pasal 11 PER-49/PJ./2009
146
PROSES & KEPUTUSAN KEBERATAN WP
Jika keputusan keberatan menolak atau mengabulkan sebagian :
WP dikenai sanksi administrasi berupa denda 50 % dari jumlah pajak y.m.h dibayar cfm SK Keberatan dikurangi pajak yang teah dibayar sebelum mengajukan keberatan
Pasal 25 ayat (9), 26 ayat (1), (3),(5) - Pasal 26 A ayat (4) UU KUP
Keputusan Keberatan dapat berupa : mengabulkan seluruhnya, mengabulkan
sebagian, menolak atau menambah jumlah pajak y.m.h dibayar
Dalam proses keberatan WP berhak hadir, memberikan keterangan atau memperoleh penjelasan mengenai keberatannya
WP yang mengungkapkan pembukuan, catatan, data, informasi atau keterangan lain dalam proses keberatan yang tidak diberikan pada saat pemeriksaan (kecuali jika belum dperoleh dari pihak ketiga) – data tersebut tidak dipertimbangkan dalam penyelesaian keberatan
Dirjen Pajak harus memberikan keputusan dlm : 12 bulan -> jika terlewati permohonan WP dianggap dikabulkan.
147
Contoh Perhitungan Utang Pajak Hasil Keberatan
Contoh 1:SKPKB hasil pemeriksaan = Rp100.000.000,00Setuju Hasil Pemeriksaan= Rp100.000.000,00Yang Harus Dilunasi Jika Tidak Keberatan = Rp100.000.000,00
Contoh 2:SKPKB hasil pemeriksaan = Rp100.000.000,00Setuju Hasil Pemeriksaan= Rp 30.000.000,00
Harus Dilunasi Sebelum Mengajukan Keberatan = Rp 30.000.000,00
Keputusan Keberatan, SKPKB menjadi = Rp 80.000.000,00Pajak Kurang Dibayar (80.000.000 - 30.000.000) = Rp 50.000.000,00Sanksi Denda (50% X Rp50.000.000) = Rp 25.000.000,00Harus Dilunasi jika Tidak Mengajukan Banding= Rp 75.000.000,00
148
PERMOHONAN BANDING
Ditulis dalam Bahasa Indonesia; Alasan yang jelas Dalam waktu paling lama 3 bulan sejak surat keputusan
keberatan diterima; Dilampiri salinan Surat Keputusan Keberatan
Hanya dapat diajukan banding kepada Badan Peradilan Pajak
syarat
Pasal 27 ayat (1), (2), (3), dan (5) UU KUP
ATAS SURAT KEPUTUSAN KEBERATAN
Catatan :Jangka waktu pelunasan tertangguh s.d. 1
bulan sejak Putusan BandingPajak yang belum dibayar pada SKPKB, SK Keb
pada saat banding belum merupakan utang pajak
149
PERMOHONAN BANDINGPasal 27 ayat (5.C)
Dalam hal Keputusan Banding : menolak atau mengabulkan sebagian:1.Jumlah pajak cfm Put.Banding dikurangi yang sudah dibayar
sebelum mengajukan keberatan JT p.l 1 bulan sejak tanggal Putusan Banding.
2.WP dikenai sanksi adm 100 % .
Contoh Tahun 2008 :
- SKPKB Rp. 1.000.000.000,- ; WP membayar Rp. 200.000.000,- (closing conference) ; WP Keberatan ; Kep. Keberatan KB Rp. 750.000.000,-
- WP mengajukan banding, Put. Banding Rp. 450.000.000,- maka
Sanksi Bunga Pasal 19 ( 2 % per bulan) tidak dikenakan Sanksi Denda Pasal 25 (9) 50 % tidak dikenakan WP dikenakan sanksi 100 % dari (Rp. 450 juta – Rp.
200.000.000)atau = Rp. 250.000.000,- sehingga jumlah yang masih harus dibayar menjadi Rp. 500.000.000,- dan wajib dilunasi 1 bulan sejak tanggal Putusan Banding.
150
36 (1) a : permohonan 36 (1) huruf a,b,c max 2 kali36 (1) b : permohonan 36 (1) huruf d hanya dapat dilakukan 1 kali36 (1) c : Jangka waktu keputusan max 6 bulan36 (1) d : Jika lewat, permohonan WP dianggap dikabulkan
151
IMBALAN BUNGA ATASKEBERATAN/BANDING
Dikembalikan, ditambah bunga :- 2 % perbulan, paling lama 24 bulan sejak tanggal
pembayaran yang menyebabkan kelebihan pembayaran pajak s/d tanggal diterbitkannya Keputusan Keberatan atau Putusan Banding
Keberatan/Banding diterima sebagian atau seluruhnya
Pasal 27 A ayat (1) UU KUP & KMK 540/KKMK.04/200
Sepanjang utang pajak dalam SKPKB dan atau SKPKBT telah dibayar yang menyebabkan kelebihan
pembayaran pajak
KUP 85152
GUGATAN Pasal 23 (2) UU KUP
Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, Pengumuman Lelang
Keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak
Keputusan selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) atau Pasal 26
Penerbitan surat ketetapan pajak atau SK Keberatan yang tidak sesuai prosedur
terhadap
153
154
SENGKETA PAJAK
UPAYA PENYELESAIAN DI MAHKAMAH AGUNG
PK
DJP
155
Keputusan yg dapat diajukan
Banding
Keputusan yg dapat diajukan
Gugatan
MAPENGADILAN
PAJAK
GUGATAN
BANDING
Pasal 77 (3) UUPP:Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan PK atas putusan PP kepada MA
UPAYA PENYELESAIAN DI MAHKAMAH AGUNG
Sekian &
Terima Kasih
156