kup (ketentuan umum dan tata cara perpajakan) · 2017-09-20 · bahan ajar kup (ketentuan umum dan...

129
BAHAN AJAR KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) IRWAN ARIBOWO SUSI ZULVINA JURUSAN PAJAK POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

Upload: trannhi

Post on 03-Mar-2019

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

BAHAN AJAR

KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan)

IRWAN ARIBOWO

SUSI ZULVINA

JURUSAN PAJAK

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

Page 2: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat_Nya sehingga kami dapat menyelesaikan bahan ajar ini. Penyusunan

bahan ajar ini merujuk pada Keputusan Direktur Politeknik Keuangan Negara

STAN Nomor KEP-68/PKN/2017 tanggal 21 April 2017 tentang Pembentukan

Tim Penyusunan Bahan Ajar Di Lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN

yang menugaskan kami untuk menyusun bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan

Tata Cara Perpajakan).

Kami menyadari sepenuhnya bahwa bahan ajar ini jauh dari sempurna.

Tiada gading yang tak retak, sehingga sumbang saran selalu diharapkan untuk

perbaikan bahan ajar ini.

Terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah

membantu terselesaikannya bahan ajar ini. Besar harapan kami, semoga bahan

ajar ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa dan pembaca pada

umumnya.

Jakarta, Agustus 2017

Penyusun

Irwan Aribowo

Susi Zulvina

Page 3: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

ii

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

II. PENDAFTARAN DAN PELAPORAN..........................................................12

III. PEMBUKUAN DAN PENCATATAN..........................................................21

IV. PEMBAYARAN PAJAK................................................................................25

V. PELAPORAN PAJAK....................................................................................33

VI. PEMERIKSAAN PAJAK...............................................................................43

VII. KETETAPAN PAJAK...................................................................................49

VIII. PENAGIHAN PAJAK..................................................................................63

IX. SENGKETA PAJAK.....................................................................................75

X. RESTITUSI DAN IMBALAN BUNGA.......................................................88

XI. KETENTUAN PIDANA...............................................................................90

XII. PENYIDIKAN.............................................................................................100

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................105

Page 4: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Error! No text of specified style in document..1. Fase Kewajiban

Perpajakan

Gambar 2.1. Mendaftarkan Diri Untuk Memperoleh NPWP

Gambar 2.2. Penghapusan NPWP dan/atau Pencabutan PKP

Gambar 3.1. Latar Belakang Pengenaan Pajak

Gambar 6.1. Tujuan Pemeriksaan

Gambar 7.1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Gambar 7.2. SKPKBT

Gambar 7.3. kema SKPN

Gambar 7.4. Skema SKPLB

Gambar 7.5. Alasan Permohonan Pengembalian Pajak yang Seharusnya Tidak

Terutang

Gambar 7.6. Skema STP

Gambar 7.7. Skema STP Bunga Penagihan

Gambar 8.1. Alur dan Jadwal Penagihan Pajak

Gambar 9.1. Mekanisme Melakukan Permohonan dan Pencabutan Permohonan

Gambar 9.2. Skema Batasan Melakukan Permohonan

Gambar 9.3. Skema Bentuk Keputusan Permohonan Pengurangan, Penghapusan

atau Pembatalan

Page 5: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

iv

DAFTARTABEL

Tabel Error! No text of specified style in document.-1 Batas Waktu

Pembayaran atau Penyetoran Pajak

Tabel 5-1 Batas Waktu Penyampaian SPT

Page 6: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

v

PETUNJUK PENGGUNAAN BAHAN AJAR

Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) untuk para

mahasiswa Jurusan Pajak ini, direncanakan akan diberikan dalam jangka waktu

perkuliahan selama satu semester. Untuk membantu mempermudah pemahaman,

sebaiknya para mahasiswa dapat membaca bahan ajar ini terlebih dahulu sebelum

mengikuti pembelajaran di kelas. Selanjutnya petunjuk berikut ini diharapkan

dapat membantu mahasiswa memperoleh hasil pembelajaran yang efektif dan

optimal, yaitu :

1. Pembelajaran menggunakan metode pembelajaran untuk orang dewasa,

dengan variasi metode seperti ceramah, diskusi, presentasi dan lain-lain.

2. Peserta perlu memahami dan mempraktikkan ketentuan yang terdapat

dalam bahan ajar KUP ini.

3. Peralatan yang dipergunakan di kelas meliputi pensil, ballpoint, kalkulator,

kertas, penghapus, LCD Projector, laptop, pointer, spidol, papan tulis, post

it, tack it, flip chart, dan lain-lain.

4. Mahasiswa diminta melakukan diskusi dengan mahasiswa lainnya minimal

dalam suatu kelompok agar memperoleh pemahaman secara lebih

mendalam.

Apabila diperlukan, para pengajar siap untuk berdiskusi dan membantu

para mahasiswa baik di dalam maupun luar kelas dalam rangka memahami

materi-materi yang tersaji dalam bahan ajar ini.

Page 7: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

vi

PETAKONSEP BAHAN AJAR

KUP

Pendahuluan Pendaftaran

dan Pelaporan

Pembukuan dan

Pencatatan

Pembayaran Pajak

Pelaporan Pajak

Pemeriksaan Pajak

Ketetapan Pajak

Penagihan Pajak

Sengketa Pajak

Restitusi dan Imbalan Bunga

Ketentuan Pidana

Penyidikan

Page 8: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Hukum Pajak Material dan Hukum Pajak Formal

Tata cara pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan yang lebih

sederhana menjadi ciri dan corak dalam perubahan Undang-Undang.

Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan, yang

selanjutnya disebut dengan UU KUP adalah hukum pajak formal bagi

Undang-Undang Pajak yang lainnya.Hukum dapat dibagi menjadi dua yaitu

hukum pajak formal dan hukum material. Demikian juga dengan Hukum

pajak, terbagi menjadi hukum pajak formal dan hukum pajak material.

Hukum pajak formal adalah hukum pajak yang mengatur tentang bagaimana

caranya hukum pajak material bisa dijalankan dan menjadi nyata. Dengan

kata lain hukum pajak formal mengatur bagaimana tata cara dalam

melaksanakan hukum pajak material (misalnya PPh atau PPN). Dengan

demikian UU KUP akan lebih banyak “berbicara” bagaimana hukum pajak

material seperti PPh atau PPN dilakukan.

Secara garis besar dalam UU KUP akan banyak membicarakan

tentang hak dan kewajiban Wajib Pajak (WP). Kewajiban Wajib Pajak

antara lain seperti mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP,

melaporkan usahanya untuk dikukuhkan menjadi PKP, pembukuan,

penyetoran pajak, melaporkan SPT dan kewajiban-kewajiban lainnya.

Sedangkan hak Wajib Pajak antara lain seperti pengajuan keberatan,

pengajuan banding, pengajuan restitusi dan hak-hak lainnya. UU KUP juga

sedikit mengatur tentang fiskus, antara lain seperti kewajiban untuk menjaga

rahasia wajib pajak. Undang-Undang pajak yang termasuk hukum pajak

formal adalah sebagai berikut:

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan

Tata Cara Perpajakan, sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000.

Tujuan pembelajaran:

Mahasiswa mampu memahami sistematika undang-undang KUP

Page 9: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

2

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 sebagaimana teah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan

Pajak dengan Surat Paksa.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pengadilan Pajak.

Hukum pajak material adalah hukum pajak yang memuat antara lain

norma-norma yang menerangkan keadaan-keadaan, perbuatan-perbuatan

dan peristiwa-peristiwa hukum yang harus dikenakan pajak, siapa-siapa

yang harus dikenakan pajak, berapa besarnya pajak, kapan timbulnya

pajak, berapa besarnya tarif dan pajak yang harus dibayar, hapusnya utang

pajak, dan hubungan hukum antara pemerintah dan wajib pajak. Undang-

Undang pajak yang termasuk dalam hukum pajak material antara lain

sebagai berikut:

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan

diundangkan Lembaran Negara Nomor 50 Tahun 1983, Tambahan

Lembaran Negara 3263, yang telah berkali-kali diubah terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang PPN Barang dan Jasa

dan PPnBM diundangkan Lembaran Negara Nomor 51 Tahun 1983,

Tambahan Lembaran Negara nomor 3264, yang telah berkali-kali

diubah, terakhir dengan UU Nomor 42 Tahun 2009.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan

Bangunan diundangkan dalam Lembaran Negara Nomor 68 Tahun

1985, Tambahan Lembaran Negara nomor 3312, yang telah berkali-

kali diubah terakhir dengan UU Nomor 12 Tahun 1994.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai

diundangkan Lembaran Negara Nomor 69 Tahun 1983, Tambahan

Lembaran Negara nomor 3313.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah diundangkan Lembaran Negara Nomor 41 Tahun

1998.

Page 10: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

3

1.2. Reformasi Perpajakan Tahun 1983

Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pancasila menjadi dasar

negara Negara Republik Indonesia dan Undang-Undang Dasar 1945

sebagai sumber hukum tertinggi dalam kehidupan bernegara. Negara

Indonesia menjunjung tinggi hak dan kewajiban warga negara dan

menempatkan pajak sebagai salah satu perwujudan kewajiban kenegaraan

bagi para warganya. Dengan demikian, pajak merupakan sarana bagi

masyarakat untuk berperan serta dalam pembiayaan negara dan

pembangunan nasional.

Sejak tahun 1983, Indonesia melakukan perubahan sistem perpajakan.

Sistem perpajakan yang baru ini memberikan kepercayaan kepada subyek

pajak untuk melaksanakan kewajiban serta memenuhi haknya di bidang

perpajakan. Dengan perubahan sistem perpajakan yang baru ini diharapkan

dapat segera mewujudkan perluasan dan peningkatan kesadaran kewajiban

perpajakan serta meratakan pendapatan masyarakat. Ciri dan corak

tersendiri dari sistem pemungutan pajak tersebut adalah:1

a. pemungutan pajak merupakan perwujudan dari pengabdian kewajiban

dan peran serta Wajib Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama

melaksanakan kewajiban perpajakan yang diperlukan untuk

pembiayaan negara dan pembangunan nasional;

b. tanggung jawab atas kewajiban pelaksanaan pajak, sebagai

pencerminan kewajiban di bidang perpajakan berada pada anggota

masyarakat Wajib Pajak sendiri. Pemerintah, dalam hal ini aparat

perpajakan sesuai dengan fungsinya berkewajiban melakukan

pembinaan, penelitian dan pengawasan terhadap pelaksanaan

kewajiban perpajakan Wajib Pajak berdasarkan ketentuan yang

digariskan dalam peraturan perundang-undangan perpajakan;

c. anggota masyarakat Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk dapat

melaksanakan kegotong-royongan nasional melalui sistem

menghitung, memperhitungkan, dan membayar sendiri pajak yang

1Penjelasan Umum UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang KUP

Page 11: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

4

terhutang (self assessment), sehingga melalui sistem ini pelaksanaan

administrasi perpajakan diharapkan dapat dilaksanakan dengan lebih

rapi, terkendali, sederhana dan mudah untuk dipahami oleh anggota

masyarakat Wajib Pajak.

Berdasarkan ketiga prinsip pemungutan pajak tersebut, Wajib Pajak

diwajibkan menghitung, memperhitungkan, dan membayar sendiri jumlah

pajak yang seharusnya terhutang sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan, sehingga penentuan penetapan besarnya

pajak yang terhutang berada pada Wajib Pajak sendiri. Selain dari pada itu

Wajib Pajak diwajibkan pula melaporkan secara teratur jumlah pajak yang

terhutang dan telah dibayar sebagaimana ditentukan dalam peraturan

perundang-undangan perpajakan. Dengan sistem ini diharapkan

pelaksanaan administrasi perpajakan yang berbelit-belit dan birokratis

akan dihilangkan. Jelaslah bahwa sistem pemungutan pajak yang

ditentukan menurut Undang-Undang ini, memberi kepercayaan lebih besar

kepada anggota masyarakat Wajib Pajak untuk melaksanakan kewajiban

perpajakannya.

Selain itu jaminan dan kepastian hukum mengenai hak dan kewajiban

perpajakan bagi Wajib Pajak lebih diperhatikan, dengan demikian dapat

menggugah peningkatan kesadaran dan tanggung jawab perpajakan di

masyarakat. Tugas administrasi perpajakan tidak lagi seperti yang terjadi

pada waktu yang lampau, dimana administrasi perpajakan meletakkan

kegiatannya pada tugas merampungkan/menetapkan semua SPT guna

menentukan jumlah pajak yang terhutang dan jumlah pajak yang

seharusnya dibayar, tetapi menurut ketentuan undang-undang ini

administrasi perpajakan berperan aktif dalam melaksanakan pengendalian

administrasi pemungutan pajak yang meliputi tugas-tugas pembinaan,

penelitian, pengawasan, dan penerapan sanksi administrasi. Pembinaan

masyarakat Wajib Pajak dapat dilakukan melalui berbagai upaya, antara

lain pemberian penyuluhan pengetahuan perpajakan baik melalui media

masa maupun penerangan langsung kepada masyarakat.

Perubahan tersebut diharapkan dapat menunjang sepenuhnya laju

pembangunan dan mempercepat terwujudnya pemerataan pendapatan

masyarakat, peningkatan serta perluasan tingkat kesadaran kewajiban

Page 12: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

5

perpajakan, pemerataan dan perluasan tingkat kesadaran kewajiban

perpajakan, pemerataan dan perluasan obyek kena pajak dan peningkatan

penerimaan negara sejalan dengan perkembangan Pembangunan Nasional

sehingga mempercepat terwujudnya cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945.

1.3. Ketentuan Umum

Dalam Undang-Undang KUP, yang dimaksud dengan:

1. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh

orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung

dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat.

2. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar

pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak

dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan.

3. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan

kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan

usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer,

perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik

daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi,

koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,

organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya,

lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi

kolektif dan bentuk usaha tetap.

4. Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun

yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang,

mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha

perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar daerah

pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar

daerah pabean.

5. Pengusaha Kena Pajak adalah Pengusaha yang melakukan

penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak

Page 13: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

6

yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan

Nilai 1984 dan perubahannya.

6. Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada

Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang

dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak

dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

7. Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajib

Pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang

terutang dalam suatu jangka waktu tertentu sebagaimana ditentukan

dalam Undang-Undang ini.

8. Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali

bila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan

tahun kalender.

9. Bagian Tahun Pajak adalah bagian dari jangka waktu 1 (satu) Tahun

Pajak.

10. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu

saat, dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak, atau dalam Bagian

Tahun Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan.

11. Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan

untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek

pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

12. Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu

Masa Pajak.

13. Surat Pemberitahuan Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk

suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak.

14. Surat Setoran Pajak adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak

yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah

dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui tempat pembayaran

yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.

15. Surat ketetapan pajak adalah surat ketetapan yang meliputi Surat

Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Page 14: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

7

Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Nihil, atau Surat Ketetapan Pajak

Lebih Bayar.

16. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar adalah surat ketetapan pajak

yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak,

jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi

administrasi, dan jumlah pajak yang masih harus dibayar.

17. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan adalah surat

ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang

telah ditetapkan.

18. Surat Ketetapan Pajak Nihil adalah surat ketetapan pajak yang

menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit

pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.

19. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar adalah surat ketetapan pajak

yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah

kredit pajak lebih besar daripada pajak yang terutang atau seharusnya

tidak terutang.

20. Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak

dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda.

21. Surat Paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya

penagihan pajak.

22. Kredit Pajak untuk Pajak Penghasilan adalah pajak yang dibayar

sendiri oleh Wajib Pajak ditambah dengan pokok pajak yang terutang

dalam Surat Tagihan Pajak karena Pajak Penghasilan dalam tahun

berjalan tidak atau kurang dibayar, ditambah dengan pajak yang

dipotong atau dipungut, ditambah dengan pajak atas penghasilan yang

dibayar atau terutang di luar negeri, dikurangi dengan pengembalian

pendahuluan kelebihan pajak, yang dikurangkan dari pajak yang

terutang.

23. Kredit Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai adalah Pajak

Masukan yang dapat dikreditkan setelah dikurangi dengan

pengembalian pendahuluan kelebihan pajak atau setelah dikurangi

dengan pajak yang telah dikompensasikan, yang dikurangkan dari

pajak yang terutang.

Page 15: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

8

24. Pekerjaan bebas adalah pekerjaan yang dilakukan oleh orang pribadi

yang mempunyai keahlian khusus sebagai usaha untuk memperoleh

penghasilan yang tidak terikat oleh suatu hubungan kerja.

25. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan

mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara

objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk

menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk

tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan.

26. Bukti Permulaan adalah keadaan, perbuatan, dan/atau bukti berupa

keterangan, tulisan, atau benda yang dapat memberikan petunjuk

adanya dugaan kuat bahwa sedang atau telah terjadi suatu tindak

pidana di bidang perpajakan yang dilakukan oleh siapa saja yang

dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara.

27. Pemeriksaan Bukti Permulaan adaiah pemeriksaan yang dilakukan

untuk mendapatkan bukti permulaan tentang adanya dugaan telah

terjadi tindak pidana di bidang perpajakan.

28. Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang

bertanggung jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang

menjalankan hak dan memenuhi kewajiban Wajib Pajak sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

29. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara

teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang

meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah

harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup

dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan laporan laba

rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut.

30. Penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menilai

kelengkapan pengisian Surat Pemberitahuan dan lampiran-

lampirannya termasuk penilaian tentang kebenaran penulisan dan

penghitungannya.

31. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan adalah

serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari

serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang

Page 16: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

9

tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta menemukan

tersangkanya.

32. Penyidik adalah pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan

Direktorat Jenderal Pajak yang diberi wewenang khusus sebagai

penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang

perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

33. Surat Keputusan Pembetulan adalah surat keputusan yang

membetulkan kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan

penerapan ketentuan tertentu da!am peraturan perundang-undangan

perpajakan yang terdapat dalam surat ketetapan pajak, Surat Tagihan

Pajak, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan,

Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan

Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan

Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak, Surat

Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak, atau Surat

Keputusan Pemberian Imbalan Bunga.

34. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan

terhadap surat ketetapan pajak atau terhadap pemotongan atau

pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak.

35. Putusan Banding adalah putusan badan peradilan pajak atas banding

terhadap Surat Keputusan Keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak.

36. Putusan Gugatan adalah putusan badan peradilan pajak atas gugatan

terhadap hal-hal yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan dapat diajukan gugatan.

37. Putusan Peninjauan Kembali adalah putusan Mahkamah Agung

atas permohonan peninjauan kembali yang diajukan oteh Wajib Pajak

atau oleh Direktur Jenderal Pajak terhadap Putusan Banding atau

Putusan Gugatan dari badan peradilan pajak.

38. Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak

adalah surat keputusan yang menentukan jumlah pengembalian

pendahuluan kelebihan pajak untuk Wajib Pajak tertentu.

39. Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga adalah surat

keputusan yang menentukan jumlah imbalan bunga yang diberikan

kepada Wajib Pajak.

Page 17: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

10

40. Tanggal dikirim adalah tanggal stempel pos pengiriman, tanggal

faksimili, atau dalam hal disampaikan secara langsung adalah tanggal

pada saat surat, keputusan, atau putusan disampaikan secara langsung.

41. Tanggal diterima adalah tanggal stempel pos pengiriman, tanggal

faksimili, atau dalam hal diterima secara langsung adalah tanggal

pada saat surat, keputusan, atau putusan diterima secara langsung.

1.4. Fase Dalam Pemenuhan Kewajiban Perpajakan

Untuk memudahkan dalam mempelajari Undang-Undang KUP,

diperkenalkan beberapa fase yang mungkin dilalui oleh Wajib Pajak dalam

memenuhi kewajiban perpajakannya. Fase-fase tersebut antara lain:

a) Fase timbulnya hak dan kewajiban di bidang perpajakan

Fase ini dimulai dengan berlakunya Undang-Undang. “Pajak dan

pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur

dengan Undang-Undang” (Pasal 23A UUD 1945).

b) Fase self assessment

Fase ini dimulai ketika suatu pihak berdasarkan UU PPh ditentukan

sebagai WP mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak dan kemudian

kepadanya diberikan NPWP. Termasuk dalam fase ini antara lain;

melakukan pembukuan atau pencatatan, menghitung pajak terutang,

melakukan pembayaran dan melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT).

c) Fase pengawasan

Fase ini dimulai pada saat SPT yang disampaikan WP dilakukan

pemeriksaan pajak.

d) Fase sengketa

Fase ini dimulai pada saat WP merasa tidak puas dengan keputusan yang

diterbitkan oleh DJP. Termasuk dalam fase ini adalah proses pengajuan

keberatan atas suatu ketetapan pajak.

e) Fase penyelesaian sengketa

Fase ini bermuara ke lembaga yang menangani banding atau gugatan

yaitu Pengadilan Pajak.

Page 18: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

11

Gambar Error! No text of specified style in document..1.Fase Kewajiban

Perpajakan

Page 19: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

12

RANGKUMAN

1. Hukum pajak dibagi menjadi dua yaitu hukum pajak formal dan hukum pajak

material.

2. Anggota masyarakat Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk dapat

melaksanakan kegotong-royongan nasional melalui sistem menghitung,

memperhitungkan, dan membayar sendiri pajak yang terhutang (self

assessment.

3. Fase dalam pemenuhan kewajiban perpajakan meliputi fase timbulnya hak

dan kewajiban perpajakan, fase self assessment, fase pengawasan, fase

sengketa dan penyelesaian sengketa.

LATIHAN

1. Jelaskan pengertian hukum pajak formal dan hukum pajak material!

2. Apakah yang dimaksud dengan self assessment?

3. Sebut dan jelaskan fase dalam pemenuhan kewajiban perpajakan!

Page 20: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

13

II. PENDAFTARAN DAN PELAPORAN

2.1. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Pengukuhan Pengusaha Kena

Pajak (PKP)

Dalam Pasal 1 angka 6 UU KUP disebutkan bahwa Nomor Pokok

Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak

sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai

tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan

kewajiban perpajakannya. Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi

persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantor

Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau

tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok

Wajib Pajak (Pasal 2 ayat (1) UU KUP). Saat mulai menjadi Wajib Pajak

dalam literatur sering disebut dengan istilah taatbestand yaitu pada saat syarat

subjektif bertemu dengan syarat objektif sehingga memenuhi syarat sebagai

Wajib Pajak. Dalam penjelasan Pasal 2 ayat (1) UU KUP disebutkan pula

bahwa semua Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan

objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

berdasarkan sistem self assessment, wajib mendaftarkan diri pada kantor

Direktorat Jenderal Pajak untuk dicatat sebagai Wajib Pajak dan sekaligus

untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak.

Persyaratan subjektif adalah persyaratan yang sesuai dengan

ketentuan mengenai subjek pajak dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan

1984 dan perubahannya. Persyaratan objektif adalah persyaratan bagi

subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan atau diwajibkan

untuk melakukan pemotongan/pemungutan sesuai dengan ketentuan Undang-

Undang Pajak Penghasilan 1984 dan perubahannya. Kewajiban mendaftarkan

diri tersebut berlaku pula terhadap wanita kawin yang dikenai pajak secara

terpisah karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki

Tujuan pembelajaran:

Mahasiswa mampu memahami kewajiban mendaftarkan diri dan

melaporkan usaha

Page 21: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

14

secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta.

Wanita kawin selain tersebut di atas dapat mendaftarkan diri untuk

memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak atas namanya sendiri agar wanita

kawin tersebut dapat melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban

perpajakannya terpisah dari hak dan kewajiban perpajakan suaminya. Nomor

Pokok Wajib Pajak tersebut merupakan suatu sarana dalam administrasi

perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas

Wajib Pajak. Oleh karena itu, kepada setiap Wajib Pajak hanya diberikan satu

Nomor Pokok Wajib Pajak. Selain itu, Nomor Pokok Wajib Pajak juga

dipergunakan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam

pengawasan administrasi perpajakan. Dalam hal berhubungan dengan

dokumen perpajakan, Wajib Pajak diwajibkan mencantumkan Nomor Pokok

Wajib Pajak yang dimilikinya. Terhadap Wajib Pajak yang tidak

mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak dikenai

sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan

objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang

perpajakan wajib mendaftarkan diri pada Kantor Pelayanan Pajak yang

wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak

dan kepada Wajib Pajak diberikan NPWP. NPWP terdiri dari 15 (lima belas)

digit, yaitu 9 (sembilan) digit pertama merupakan kode WP dan 6 (enam) digit

berikutnya merupakan kode administrasi perpajakan.

01 . 234 . 567 . 8 - 999 . 000

Kode WP Kode KPP (pertama kali terdaftar) Kode cabang

Wajib Pajak yang wajib mendaftarkan diri tersebut meliputi:

a. Wajib Pajak orang pribadi, yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan

bebas dan memperoleh penghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena

Pajak;

b. Wajib Pajak orang pribadi, yang menjalankan usaha atau pekerjaan

bebas;

c. Wajib Pajak badan yang memiliki kewajiban perpajakan sebagai

pembayar pajak, pemotong dan/atau pemungut pajak sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan;

Page 22: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

15

d. Wajib Pajak badan yang hanya memiliki kewajiban perpajakan sebagai

pemotong dan/atau pemungut pajak sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan di bidang perpajakan; dan

e. Bendahara yang ditunjuk sebagai pemotong dan/atau pemungut pajak

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

Termasuk Wajib Pajak orang pribadi yang wajib mendaftarkan diri

adalah wanita kawin yang dikenai pajak secara terpisah karena:

a. hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim;

b. menghendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan

penghasilan dan harta; atau

c. memilih melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya

terpisah dari suaminya meskipun tidak terdapat keputusan hakim atau

tidak terdapat perjanjian pemisahan penghasilan dan harta.

Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usaha atau

pekerjaan bebas, wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP paling

lama pada akhir bulan berikutnya setelah penghasilan Wajib Pajak tersebut

pada suatu bulan yang disetahunkan telah melebihi Penghasilan Tidak Kena

Pajak.

Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau melakukan

pekerjaan bebas, wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP paling

lambat 1 (satu) bulan setelah saat usaha atau pekerjaan bebas, nyata-nyata

mulai dilakukan.

Wajib Pajak badan wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP

paling lambat 1 (satu) bulan setelah saat pendirian.

Bendahara wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP paling

lambat sebelum melakukan pemotongan dan/atau pemungutan pajak.

Untuk memperoleh NPWP, Wajib Pajak wajib mendaftarkan diri pada:

a. Kantor Pelayanan Pajak atau Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan

Konsultasi Perpajakan yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal

atau tempat kedudukan Wajib Pajak; atau

Page 23: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

16

b. Kantor Pelayanan Pajak tertentu yang ditetapkan oleh Direktur

Jenderal Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

di bidang perpajakan.

Wajib Pajak orang pribadi pengusaha tertentu selain mendaftarkan diri

ke Kantor Pelayanan Pajak atau Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan

Konsultasi Perpajakan juga mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak

yang wilayah kerjanya meliputi tempat-tempat kegiatan usaha Wajib Pajak.

Sedangkan setiap Wajib Pajak sebagai Pengusaha yang dikenai pajak

berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan

perubahannya, wajib melaporkan usahanya pada kantor Direktorat Jenderal

Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan

Pengusaha, dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi

Pengusaha Kena Pajak. Fungsi pengukuhan Pengusaha Kena Pajak selain

dipergunakan untuk mengetahui identitas Pengusaha Kena Pajak yang

sebenarnya juga berguna untuk melaksanakan hak dan kewajiban di bidang

Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah serta

untuk pengawasan administrasi perpajakan.Wajib Pajak sebagaimana yang

dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) UU KUP tersebut, wajib melaporkan

usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP pada:

a. Kantor Pelayanan Pajak atau Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan

Konsultasi Perpajakan yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal

atau tempat kedudukan, dan/atau tempat kegiatan usaha Wajib Pajak;

atau

b. Kantor Pelayanan Pajak tertentu yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal

Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang

perpajakan.

Wajib Pajak yang mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP dan/atau

melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP dapat mengajukan

permohonan secara elektronik atau tertulis dilampiri dengan dokumen yang

disyaratkan.2 Permohonan secara tertulis tersebut disampaikan:

3

2 Pasal 4 ayat (1) PMK Nomor 182/PMK.03/20015 3 Pasal 4 ayat (2) PMK Nomor 182/PMK.03/20015

Page 24: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

17

a. secara langsung;

b. melalui pos; atau

c. melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.

Gambar 2.1. Mendaftarkan Diri Untuk Memperoleh NPWP

Berdasarkan permohonan Wajib Pajak maka Kepala Kantor Pelayanan

Pajak atau Kepala Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan

melakukan:4

a) penerbitan NPWP paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung setelah

permohonan diterima secara lengkap; dan

b) pengukuhan PKP paling lama 10 (sepuluh) hari kerja terhitung setelah

permohonan diterima secara lengkap.

Pengukuhan PKP dilakukan setelah Kepala Kantor Pelayanan Pajak atau

Kepala Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan meneliti

dan memastikan keberadaan tempat dan kegiatan usaha Wajib Pajak.

Terhadap Wajib Pajak atau Pengusaha Kena Pajak yang tidak memenuhi

kewajiban untuk mendaftarkan diri dan/atau melaporkan usahanya dapat

diterbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau pengukuhan Pengusaha Kena 4 Pasal 5 ayat (1) PMK Nomor 182/PMK.03/20015

Page 25: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

18

Pajak secara jabatan. Hal ini dapat dilakukan apabila berdasarkan data yang

diperoleh atau dimiliki oleh Direktorat Jenderal Pajak ternyata orang pribadi

atau badan atau Pengusaha tersebut telah memenuhi syarat untuk

memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau dikukuhkan sebagai

Pengusaha Kena Pajak.

2.2. Penghapusan NPWP

Penghapusan NPWP dilakukan terhadap Wajib Pajak yang sudah tidak

memenuhi persyaratan subjektif dan/atau objektif sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.Penghapusan NPWP

dilakukan antara lain dalam hal:

1) Wajib Pajak orang pribadi yang telah meninggal dunia dan tidak

meninggalkan warisan;

2) Wajib Pajak badan dilikuidasi atau dibubarkan karena penghentian atau

penggabungan usaha;

3) Wajib Pajak bentuk usaha tetap yang telah menghentikan kegiatan

usahanya di Indonesia;

4) Wajib Pajak bendahara pemerintah yang tidak lagi memenuhi syarat

sebagai Wajib Pajak karena yang bersangkutan sudah tidak lagi

melakukan pembayaran;

5) Wajib Pajak orang pribadi yang telah meninggalkan Indonesia untuk

selama-lamanya;

6) Wajib Pajak yang memiliki lebih dari 1 (satu) NPWP untuk

menentukan NPWP yang dapat digunakan sebagai sarana administratif

dalam pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan;

7) Wajib Pajak orang pribadi yang berstatus sebagai pengurus, komisaris,

pemegang saham atau pemilik dan pegawai yang telah diberikan NPWP

melalui pemberi kerja/bendahara pemerintah dan penghasilan netonya

tidak melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak;

8) warisan yang belum terbagi dalam kedudukan sebagai Subjek Pajak

sudah selesai dibagi;

9) wanita yang sebelumnya telah memiliki NPWP dan menikah tanpa

membuat perjanjian pemisahan harta dan penghasilan serta tidak ingin

Page 26: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

19

melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya terpisah

dari suaminya;

10) wanita kawin yang memiliki NPWP berbeda dengan NPWP suami dan

pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakannya

digabungkan dengan pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban

perpajakan suami; atau

11) anak belum dewasa yang telah memiliki NPWP.

Penghapusan NPWP tersebut dapat dilakukan melalui:

a. permohonan Wajib Pajak; atau

b. secara jabatan.

Pengajuan permohonan Wajib Pajak dalam rangka penghapusan NPWP

dilakukan secara elektronik atau tertulis, dan dilampiri dengan dokumen yang

disyaratkan. Permohonan secara tertulis disampaikan:

a. secara langsung;

b. melalui pos; atau

c. melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.

Penghapusan NPWP atas permohonan Wajib Pajak atau secara jabatan

dilakukan berdasarkan hasil Pemeriksaan. Berdasarkan hasil Pemeriksaan,

Kepala Kantor Pelayanan Pajak melakukan penghapusan NPWP dalam hal

Wajib Pajak tidak sedang mengajukan upaya hukum dan memenuhi

ketentuan:

a. tidak mempunyai utang pajak;

b. mempunyai utang pajak namun penagihannya sudah daluwarsa;

c. mempunyai utang pajak namun Wajib Pajak orang pribadi

meninggal dunia dengan tidak meninggalkan warisan dan

tidak mempunyai ahli waris, pelaksana wasiat, pengurus harta

peninggalan, atau ahli waris tidak dapat ditemukan; atau

d. mempunyai utang pajak namun Wajib Pajak tidak mempunyai harta

kekayaan.

Dalam hal penghapusan NPWP dilakukan berdasarkan permohonan

Wajib Pajak, Kepala Kantor Pelayanan Pajak harus menerbitkan keputusan

atas permohonan penghapusan NPWP dalam jangka waktu paling lama 6

(enam) bulan untuk Wajib Pajak orang pribadi atau 12 (dua belas) bulan

Page 27: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

20

untuk Wajib Pajak badan, sejak tanggal permohonan Wajib Pajak diterima

secara lengkap.

2.3. Pencabutan Pengukuhan PKP

Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib

Pajak dapat melakukan pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

Direktur Jenderal Pajak setelah melakukan pemeriksaan harus memberikan

keputusan atas permohonan pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal permohonan diterima

secara lengkap. Pencabutan pengukuhan PKP dilakukan terhadap PKP yang

sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif dan/atau objektif sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan. Pencabutan

pengukuhan PKP dilakukan dalam hal:

a. PKP dengan status Wajib Pajak non efektif;

b. PKP yang tidak diketahui keberadaan dan/atau kegiatan usahanya;

c. PKP menyalahgunakan pengukuhan PKP;

d. PKP pindah alamat ke wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak lain;

e. PKP yang sudah tidak memenuhi persyaratan sebagai PKP; atau

f. PKP telah dipusatkan tempat terutangnya Pajak Pertambahan Nilai di

tempat lain.

Pencabutan Pengukuhan PKP dapat dilakukan dengan melalui:

a. permohonan Wajib Pajak; atau

b. secara jabatan.

Dokumen yang disyaratkan sebagai kelengkapan permohonan

pencabutan pengukuhan PKP meliputi dokumen yang menunjukkan bahwa

Wajib Pajak secara subjektif dan/atau objektif sudah tidak lagi memenuhi

persyaratan sebagai PKP. Dalam hal pencabutan pengukuhan PKP dilakukan

berdasarkan permohonan Wajib Pajak, Kepala Kantor Pelayanan Pajak

menerbitkan keputusan atas permohonan pencabutan pengukuhan PKP dalam

jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal permohonan Wajib Pajak diterima

secara lengkap. Apabila jangka waktu 6 (enam) bulan tersebut terlampaui dan

Kepala Kantor Pelayanan Pajak tidak menerbitkan keputusan, maka

permohonan Wajib Pajak dianggap dikabulkan dan Kepala Kantor Pelayanan

Page 28: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

21

Pajak menerbitkan Surat Keputusan Pencabutan Pengukuhan PKP dalam

jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan setelah jangka waktu 6 (enam) bulan

berakhir.

Pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan dilakukan dalam hal

berdasarkan data dan/atau informasi perpajakan yang dimiliki atau diperoleh

Direktur Jenderal Pajak diketahui bahwa Wajib Pajak tidak memenuhi

persyaratan subjektif dan/atau objektif. Pencabutan pengukuhan PKP atas

permohonan Wajib Pajak atau secara jabatan dilakukan berdasarkan hasil

Pemeriksaan.

Gambar 2.2. Penghapusan NPWP dan/atau Pencabutan PKP

Page 29: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

22

RANGKUMAN

1. Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib

mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah

kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan

kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

2. Persyaratan subjektif adalah persyaratan yang sesuai dengan ketentuan

mengenai subjek pajak dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan 1984 dan

perubahannya. Persyaratan objektif adalah persyaratan bagi subjek pajak

yang menerima atau memperoleh penghasilan atau diwajibkan untuk

melakukan pemotongan/pemungutan sesuai dengan ketentuan Undang-

Undang Pajak Penghasilan 1984 dan perubahannya.

3. Penghapusan NPWP dilakukan terhadap Wajib Pajak yang sudah tidak

memenuhi persyaratan subjektif dan/atau objektif sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

4. Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak

dapat melakukan pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

LATIHAN

1. Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan tertentu wajib

mendaftarkan diri pada Kantor Pelayanan Pajak. Sebut dan jelaskan

persyaratan tertentu tersebut.

2. Jelaskan mekanisme penghapusan NPWP!

3. Jelaskan mekanisme pencabutan PKP!

Page 30: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

23

III. PEMBUKUAN DAN PENCATATAN

3.1. Pengertian Pembukuan

Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara

teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi

harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan

dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan

keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak

tersebut (Pasal 1 angka 29 UU KUP).

3.2. Yang Wajib Melakukan Pembukuan

Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau

pekerjaan bebas dan Wajib Pajak badan di Indonesia wajib

menyelenggarakan pembukuan. Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas

catatan mengenai harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta

penjualan dan pembelian sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang

terutang. Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang

selain Rupiah dapat diselenggarakan oleh Wajib Pajak setelah mendapat izin

Menteri Keuangan.

Pembukuan diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel

akrual dan stelsel kas. Perubahan terhadap metode pembukuan dan/atau tahun

buku harus mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak. Pembukuan

dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain Rupiah dapat

diselenggarakan oleh Wajib Pajak setelah mendapat izin Menteri Keuangan.

3.3. Yang Tidak Wajib Melakukan Pembukuan Tetapi Wajib Melakukan

Pencatatan

Wajib Pajak yang dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan

pembukuan tetapi wajib melakukan pencatatan, adalah Wajib Pajak orang

pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang sesuai

Tujuan pembelajaran:

Mahasiswa mampu menjelaskan kewajiban pembukuan atau pencatatan

bagi Wajib Pajak dan Pengusaha Kena Pajak

Page 31: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

24

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan diperbolehkan

menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma Penghitungan

Penghasilan Neto dan Wajib Pajak orang pribadi yang tidak melakukan

kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.

Pencatatan terdiri atas data yang dikumpulkan secara teratur tentang

peredaran atau penerimaan bruto dan/atau penghasilan bruto sebagai dasar

untuk menghitung jumlah pajak yang terutang, termasuk penghasilan yang

bukan objek pajak dan/atau yang dikenai pajak yang bersifat final.

Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan

memperhatikan iktikad baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha

yang sebenarnya. Pembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan di

Indonesia dengan menggunakan huruf latin, angka Arab, satuan mata uang

rupiah, dan disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa asing yang

diizinkan oleh Menteri Keuangan.

3.4. Jangka Waktu Penyimpanan Dokumen

Buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau

pencatatan dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan

yang dikelola secara elektronik atau secara program aplikasi on-line wajib

disimpan selama 10 (sepuluh) tahun di Indonesia, yaitu di tempat kegiatan

atau tempat tinggal Wajib Pajak orang pribadi, atau di tempat kedudukan

Wajib Pajak badan.

3.5. Sanksi Tidak Terpenuhinya Kewajiban Pembukuan dan Pencatatan

1) Sanksi Administrasi

Bagi Wajib Pajak yang tidak menyelenggarakan pembukuan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 atau pada saat diperiksa tidak

memenuhi permintaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 sehingga

Direktur Jenderal Pajak tidak dapat menghitung jumlah pajak yang

seharusnya, Direktur Jenderal Pajak berwenang menerbitkan Surat Ketetapan

Pajak Kurang Bayar dengan penghitungan secara jabatan, yaitu penghitungan

pajak didasarkan pada data yang tidak hanya diperoleh dari Wajib Pajak saja.

Atas kekurangan pembayaran pajak tersebut ditagih dengan Surat Ketetapan

Pajak Kurang Bayar ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan

Page 32: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

25

sebesar:

a. 50% (lima puluh persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang

dibayar dalam satu Tahun Pajak;

b. 100% (seratus persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang

dipotong, tidak atau kurang dipungut, tidak atau kurang disetor, dan

dipotong atau dipungut tetapi tidak atau kurang disetor; atau

c. 100% (seratus persen) dari Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan

PajakPenjualan Atas Barang Mewah yang tidak atau kurang dibayar.

Pembuktian atas uraian penghitungan yang dijadikan dasar penghitungan

secara jabatan oleh Direktur Jenderal Pajak dibebankan kepada Wajib Pajak.

Sebagai contoh:

1) pembukuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 tidak lengkap

sehingga penghitungan laba rugi atau peredaran tidak jelas;

2) dokumen-dokumen pembukuan tidak lengkap sehingga angka-angka

dalam pembukuan tidak dapat diuji; atau

3) dari rangkaian pemeriksaan dan/atau fakta-fakta yang diketahui besar

dugaan disembunyikannya dokumen atau data pendukung lain di suatu

tempat tertentu sehingga dari sikap demikian jelas Wajib Pajak telah

tidak menunjukkan iktikad baiknya untuk membantu kelancaran jalannya

pemeriksaan.

2) Sanksi Pidana

Tidak terpenuhinya kewajiban pembukuan atau pencatatan oleh Wajib

Pajak sebagaimana terdapat dalam UU KUP Pasal 39 ayat 1 huruf g (tidak

menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan di Indonesia, tidak

memperhatikan atau tidak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lain)

dan huruf h (tidak menyimpan buku, catatan, atau dokumen yang menjadi

dasar pembukuan atau pencatatan dan dokumen lain termasuk hasil

pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara elektronik atau

diselenggarakan secara program aplikasi on-line di Indonesia sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 28 ayat (11)) sehingga dapat menimbulkan kerugian

pada pendapatan negara, dikenakan sanksi pidana berupa pidana penjara

paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda

Page 33: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

26

paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang

dibayar dan paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak

atau kurang dibayar. Pidana tersebut ditambahkan 1 (satu) kali menjadi 2

(dua) kali sanksi pidana apabila seseorang melakukan lagi tindak pidana

dibidang perpajakan sebelum lewat 1 (satu) tahun, terhitung sejak selesainya

menjalani pidana penjara yang dijatuhkan (Pasal 39 ayat (2) UU KUP).

Gambar3.1. Latar Belakang Pengenaan Pajak

Page 34: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

27

RANGKUMAN

1. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur

untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta,

kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan

penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan

keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak

tersebut.

2. Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan

bebas dan Wajib Pajak badan di Indonesia wajib menyelenggarakan

pembukuan.

3. Wajib Pajak yang dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan

pembukuan tetapi wajib melakukan pencatatan, adalah Wajib Pajak orang

pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan diperbolehkan

menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma Penghitungan

Penghasilan Neto dan Wajib Pajak orang pribadi yang tidak melakukan

kegiatan usaha atau pekerjaan bebas

4. Buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan

dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang

dikelola secara elektronik atau secara program aplikasi on-line wajib

disimpan selama 10 (sepuluh) tahun di Indonesia.

5. Tidak dipenuhinya kewajiban pembukuan atau pencatatan dapat berakibat

dikenai sanksi administrasi maupun sanksi pidana.

LATIHAN

1. Jelaskan pengertian pembukuan dan pencatatan!

2. Jelaskan Wajib Pajak yang harus menyelenggarakan pembukuan!

3. Jelaskan Wajib Pajak yang tidak wajib melakukan pembukuan tetapi wajib

melakukan pencatatan!

Page 35: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

28

IV. PEMBAYARAN PAJAK

4.1. Tempat dan Sarana Pembayaran/Penyetoran Pajak

Pembayaran dan penyetoran pajak dilakukan ke Kas Negara melalui:

a. layanan pada loket/teller (over the counter); dan/atau

b. layanan dengan menggunakan Sistem Elektronik lainnya, pada Bank

Persepsi/Pos Persepsi/Bank Devisa Persepsi/Bank Persepsi Mata Uang

Asing.

Pembayaran dan penyetoran pajak dilakukan dengan menggunakan

Surat Setoran Pajak (SSP) atau sarana administrasi lain yang disamakan

dengan SSP. Pembayaran dan penyetoran pajak meliputi pembayaran dan

penyetoran PPh, PPN, PPnBM, Bea Meterai, dan PBB. Surat Setoran Pajak

berfungsi sebagai bukti pembayaran pajak apabila telah disahkan oleh Pejabat

kantor penerima pembayaran yang berwenang atau apabila telah

mendapatkan validasi, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan

Peraturan Menteri Keuangan.

Sarana administrasi lain dalam pembayaran dan penyetoran pajak dapat

berupa:

1) BPN (Bukti Penerimaan Negara) atas pembayaran dan penyetoran

pajak melalui system pembayaran pajak secara elektronik atau dengan

datang langsung ke Bank Persepsi

2) SSPCP atas pembayaran dan penyetoran PPh Pasal 22 impor, PPN

impor, dan PPnBM impor serta PPN Hasil Tembakau Buatan Dalam

Negeri;

3) Bukti Pbk atas pembayaran dan penyetoran pajak melalui

Pemindahbukuan; atau

4) Bukti penerimaan pajak lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Tujuan pembelajaran:

Mahasiswa mampu menjelaskan ketentuan mengenai pembayaran pajak

Page 36: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

29

SSP atau sarana administrasi lain dinyatakan sah dalam hal telah

divalidasi dengan NTPN. Dikecualikan dari ketentuan bukti pembayaran

tersebut, untuk bukti Pbk dinyatakan sah dalam hal telah ditandatangani oleh

Pejabat yang berwenang untuk menerbitkanbukti Pbk. Terkait dengan

pembayaran yang dilakukan oleh Wajib Pajak, diakui sebagai pelunasan

kewajiban sesuai dengan tanggal bayar yang tertera pada BPN atau tanggal

bayar berdasarkan validasi MPN pada SSP atau sarana administrasi lain.

4.2. Jangka Waktu Pembayaran/Penyetoran Pajak

Tabel Error! No text of specified style in document.-1 Batas Waktu

Pembayaran atau Penyetoran Pajak

No Jenis Setoran Disetor Paling Lama

1 PPh Pasal 4 ayat (2) yang

dipotong oleh Pemotong

Pajak Penghasilan

Tanggal 10 (sepuluh) bulan

berikutnya setelah Masa Pajak

berakhir kecuali ditetapkan lain oleh

Menteri Keuangan.

2 PPh Pasal 4 ayat (2) yang

harus dibayar sendiri oleh

Wajib Pajak

Tanggal 15 (lima belas) bulan

berikutnya setelah Masa Pajak

berakhir kecuali ditetapkan lain oleh

Menteri Keuangan

3 PPh Pasal 15 yang dipotong

oleh Pemotong PPh

Tanggal 10 (sepuluh) bulan

berikutnya setelah Masa Pajak

berakhir

4 PPh Pasal 15 yang harus

dibayar sendiri

Tanggal 15 (lima belas) bulan

berikutnya setelah Masa Pajak

berakhir

5 PPh Pasal 21 yang dipotong

oleh Pemotong PPh

Tanggal 10 (sepuluh) bulan

berikutnya setelah Masa Pajak

berakhir

6 PPh Pasal 23 dan PPh Pasal

26 yang dipotong oleh

Pemotong PPh

Tanggal 10 (sepuluh)bulan

berikutnya setelah Masa Pajak

berakhir

7 PPh Pasal 25 Tanggal 15 (lima belas) bulan

berikutnya setelah Masa Pajak

berakhir

Page 37: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

30

No Jenis Setoran Disetor Paling Lama

8 PPh Pasal 22, PPN atau PPN

dan PPnBM atas impor

Bersamaan dengan saat pembayaran

Bea Masuk dan dalam hal Bea

Masuk ditunda atau dibebaskan, PPh

Pasal 22, PPN atau PPN dan PPnBM

atas impor harus dilunasi pada saat

penyelesaian dokumen

pemberitahuan pabean impor

9 PPh Pasal 22, PPN atau PPN

dan PPnBM atas impor yang

dipungut oleh DJBC

Dalam jangka waktu 1 (satu) hari

kerja setelah dilakukan pemungutan

pajak

10 PPh Pasal 22 yang dipungut

oleh bendahara

Pada hari yang sama dengan

pelaksanaan pembayaran atas

penyerahan barang yang dibiayai

dari APBN/D, dengan menggunakan

SSP atas nama rekanan dan

ditandatangani oleh bendahara

11 PPh Pasal 22 atas penyerahan

bahan bakar minyak, gas, dan

pelumas kepada

penyalur/agen atau industri

yang dipungut oleh Wajib

Pajak badan yang bergerak

dalam bidang produksi bahan

bakar minyak, gas, dan

pelumas

Tanggal 10 (sepuluh) bulan

berikutnya setelah Masa Pajak

berakhir

12 PPh pasal 22 yang

pemungutannya dilakukan

oleh Wajib Pajak badan

tertentu sebagai Pemungut

Pajak

Tanggal 10 (sepuluh) bulan

berikutnya setelah Masa Pajak

berakhir

13 PPN atau PPn dan PPnBM

yng terutang dalam satu

Masa Pajak

Akhir bulan berikutnya setelah Masa

Pajak berakhir dan sebelum Surat

Pemberitahuan Masa PPN

disampaikan

14 PPN yang terutang atas

pemanfaatan Barang Kena

Pajak tidak berwujud

dan/atau Jasa Kena Pajak

dari luar Daerah Pabean

harus disetor oleh orang

pribadi atau badan yang

memanfaatkan Barang Kena

Pajak tidak berwujud

dan/atau Jasa Kena Pajak

dari luar Daerah Pabean

Tanggal 15 (lima belas) bulan

berikutnya setelah saat terutangnya

pajak

Page 38: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

31

No Jenis Setoran Disetor Paling Lama

15 PPN atau PPN dan PPnBM

yang pemungutannya

dilakukan oleh Bendahara

Pemerintah atau instansi

Pemerintah yang ditunjuk

Tanggal 7 (tujuh) bulan berikutnya

setelah Masa Pajak berakhir

16 PPN atau PPN dan PPnBM

yang pemungutannya

dilakukan oleh Pejabat

Penandatangan Surat

Perintah Membayar sebagai

Pemungut PPN, harus disetor

Pada hari yang sama dengan

pelaksanaan pembayaran kepada

PKP Rekanan Pemerintah melalui

Kantor Pelayanan Perbendaharaan

Negara

17 PPN atau PPN dan PPnBM

yang pemungutannya

dilakukan oleh Pemungut

PPN selain Bendahara

Pemerintah atau instansi

Pemerintah yang ditunjuk

Tanggal 15 (lima belas) bulan

berikutnya setelah Masa Pajak

berakhir

18 PPh Pasal 25 bagi Wajib

Pajak dengan kriteria tertentu

sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 3 ayat (3b)

Undang-Undang KUP yang

melaporkan beberapa Masa

Pajak dalam satu SPT Masa

Pada akhir Masa Pajak terakhir

19 Pembayaran masa selain PPh

Pasal 25 bagi Wajib Pajak

dengan kriteria tertentu

sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 3 ayat (3b)

Undang-Undang KUP yang

melaporkan beberapa masa

pajak dalam satu SPT Masa

Sesuai dengan batas waktu untuk

masing-masing jenis pajak

Selain itu, terdapat beberapa ketentuan terkait pembayaran antara lain:

a. Kekurangan pembayaran pajak yang terutang berdasarkan Surat

Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan harus dibayar lunas sebelum

Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan disampaikan tetapi

tidak melebihi batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan

Pajak Penghasilan.

b. Bea Meterai harus dilunasi pada saat terutang Bea Meterai.

c. Pajak yang terutang berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang

harus dilunasi paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal diterimanya

Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang oleh Wajib Pajak.

Page 39: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

32

d. Pajak yang terutang berdasarkan Surat Ketetapan Pajak PBB harus

dilunasi paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal diterimanya Surat

Ketetapan Pajak PBB oleh Wajib Pajak.

e. Pajak yang terutang berdasarkan Surat Tagihan Pajak PBB harus dilunasi

paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal diterimanya Surat Tagihan Pajak

PBB oleh Wajib Pajak.

f. Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, serta Surat

Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan Surat Keputusan

Keberatan, Surat Keputusan Pembetulan, Putusan Banding, serta Putusan

Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus

dibayar bertambah, harus dilunasi dalam jangka waktu 1 (satu) bulan

sejak tanggal diterbitkan. Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan

atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan Pajak

Kurang Bayar Tambahan untuk Tahun Pajak 2008 dan sesudahnya,

jangka waktu untuk jumlah pajak yang belum dibayar pada saat

pengajuan keberatan sebesar pajak yang tidak disetujui dalam

pembahasan akhir hasil pemeriksaan, tertangguh sampai dengan 1 (satu)

bulan sejak tanggal penerbitan Surat Keputusan Keberatan.

g. Untuk jumlah pajak yang tidak disetujui dalam hasil pembahasan akhir

hasil pemeriksaan baik sebagian atau seluruhnya, namun tidak diajukan

keberatan, harus dilunasi dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal

diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan

Pajak Kurang Bayar Tambahan untuk Tahun Pajak 2008 dan sesudahnya.

h. Dalam hal Wajib Pajak mengajukan banding atas Surat Keputusan

Keberatan sehubungan dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan untuk Tahun Pajak 2008

dan sesudahnya, jangka waktu pelunasan jumlah pajak yang belum

dibayar tertangguh sampai dengan 1 (satu) bulan sejak tanggal

penerbitan Putusan Banding.

i. Bagi Wajib Pajak usaha kecil dan Wajib Pajak di daerah tertentu, jangka

waktu pelunasan dapat diperpanjang menjadi paling lama 2 (dua) bulan

sejak tanggal penerbitan.

Dalam hal tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran pajak

bertepatan dengan hari libur, pembayaran atau penyetoran pajak dapat

Page 40: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

33

dilakukan paling lambat pada hari kerja berikutnya. Hari libur yang dimaksud

adalah hari Sabtu, hari Minggu, hari libur nasional, atau hari yang diliburkan

untuk penyelenggaraan Pemilihan Umum, atau cuti bersama secara nasional.

Saat ini Wajib Pajak dapat melakukan pembayaran/penyetoran pajak

dengan sistem pembayaran pajak secara elektronik. Sistem pembayaran pajak

secara elektronik adalah bagian dari sistem Penerimaan Negara secara

elektronik yang diadministrasikan oleh Biller Direktorat Jenderal Pajak dan

menerapkan Billing System. Billing System adalah metode pembayaran

elektronik dengan menggunakan Kode Billing. Pembayaran/penyetoran pajak

meliputi seluruh jenis pajak, kecuali pajak dalam rangka impor yang di-

administrasikan pembayarannya oleh Biller Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

dan pajak yang tata cara pembayarannya diatur secara khusus. Transaksi

pembayaran/penyetoran pajak secara elektronik dilakukan melalui Bank/Pos

Persepsi dengan menggunakan Kode Billing. Transaksi

Pembayaran/penyetoran pajak tersebut dapat dilakukan melalui Teller

Bank/Pos Persepsi, Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Internet Banking dan

EDC (Electronic Data Capture yaitu alat yang dipergunakan untuk transaksi

kartu debit/kredit yang terhubung secara online dengan sistem/ jaringan Bank

Persepsi).

Atas pembayaran/penyetoran pajak secara elektronik maka Wajib Pajak

akan menerima BPN sebagai bukti setoran. BPN diterbitkan dalam bentuk:

a) Dokumen bukti pembayaran yang diterbitkan Bank/Pos Persepsi untuk

pembayaran/penyetoran melalui Teller dengan Kode Billing

b) Struk bukti transaksi untuk pembayaran melalui ATM dan EDC

c) Dokumen elektronik untuk pembayaran/penyetoran melalui internet

banking

d) Teraan BPN pada SSP/SSP PBB, untuk pembayaran melalui Teller

Bank/Pos Persepsi dengan menggunakan SSP/SSP PBB.

Wajib Pajak dapat memperoleh Kode Billing antar lain dengan cara:

1) Membuat sendiri pada Aplikasi Billing DJP yang dapat diakses melalui

laman Direktorat Jenderal Pajak dan laman Kementerian Keuangan

2) Melalui Bank/Pos Persepsi atau pihak lain yang ditunjuk oleh Direktur

Jenderal Pajak

Page 41: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

34

3) Diterbitkan secara jabatan oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam hal

terbit ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, SPPT PBB atau SKP PBB

yang mengakibatkan kurang bayar.

4.3. Sanksi Administrasi Karena Terlambat Membayar/Menyetor

Menteri Keuangan menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan

penyetoran pajak yang terutang untuk suatu saat atau Masa Pajak bagi masing-

masing jenis pajak, paling lama 15 (lima belas) hari setelah saat terutangnya

pajak atau berakhirnya Masa Pajak. Kekurangan pembayaran pajak yang

terutang berdasarkan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan harus

dibayar lunas sebelum Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan disampaikan.

Pembayaran atau penyetoran pajak yang dilakukan setelah tanggal jatuh

tempo pembayaran atau penyetoran pajak, dikenai sanksi administrasi berupa

bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan yang dihitung dari tanggal jatuh

tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan

dihitung penuh 1 (satu) bulan.

Atas pembayaran atau penyetoran pajak yang dilakukan setelah tanggal

jatuh tempo penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan, dikenai sanksi

administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan yang dihitung

mulai dari berakhirnya batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan

Tahunan sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung

penuh 1 (satu) bulan.

Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, serta Surat

Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan Surat Keputusan Keberatan,

Surat Keputusan Pembetulan, Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan

Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah,

harus dilunasi dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal diterbitkan.

Bagi Wajib Pajak usaha kecil dan Wajib Pajak di daerah tertentu,

jangka waktu pelunasan dapat diperpanjang paling lama menjadi 2 (dua) bulan

yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan.

Direktur Jenderal Pajak atas permohonan Wajib Pajak dapat

memberikan persetujuan untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak

termasuk kekurangan pembayaran paling lama 12 (dua belas) bulan, yang

Page 42: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

35

pelaksanaannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

Batas waktu pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang untuk

suatu saat atau Masa Pajak ditetapkan oleh Menteri Keuangan dengan batas

waktu tidak melampaui 15 (lima belas) hari setelah saat terutangnya pajak atau

berakhirnya Masa Pajak. Keterlambatan dalam pembayaran dan penyetoran

tersebut berakibat dikenai sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan. Ketentuanini mengatur pengenaan

bunga atas keterlambatan pembayaran atau penyetoran pajak. Untuk jelasnya

cara penghitungan bunga tersebut diberikan contoh sebagai berikut:

Angsuran masa Pajak Penghasilan Pasal 25 PT A tahun 2008

sejumlah Rp10.000.000,00 per bulan. Angsuran masa Mei tahun

2008 dibayar tanggal 18 Juni 2008 dan dilaporkan tanggai 19 Juni

2008. Apabila pada tanggal 15 Juli 2008 diterbitkan Surat Tagihan

Pajak, sanksi bunga dalam Surat Tagihan Pajak dihitung 1 (satu)

bulan sebagai berikut:

1 x 2% x Rp 10.000.000,00 = Rp 200.000,00

Atas permohonan Wajib Pajak, Direktur Jenderal Pajak dapat

memberikan persetujuan untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak

yang terutang termasuk kekurangan pembayaran Pajak Penghasilan

yang masih harus dibayar dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak

Penghasilan meskipun tanggal jatuh tempo pembayaran telah ditentukan.

Kelonggaran tersebut diberikan dengan hati-hati untuk paling lama 12 (dua

belas) bulan dan terbatas kepada Wajib Pajak yang benar-benar sedang

mengalami kesulitan likuiditas.

Page 43: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

36

RANGKUMAN

1. Pembayaran dan penyetoran pajak dilakukan dengan menggunakan Surat

Setoran Pajak (SSP) atau sarana administrasi lain yang disamakan dengan

SSP.

2. Surat Setoran Pajak berfungsi sebagai bukti pembayaran pajak apabila telah

disahkan oleh Pejabat kantor penerima pembayaran yang berwenang atau

apabila telah mendapatkan validasi.

3. Dalam hal tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran pajak bertepatan

dengan hari libur, pembayaran atau penyetoran pajak dapat dilakukan paling

lambat pada hari kerja berikutnya.

4. Sistem pembayaran pajak secara elektronik adalah bagian dari sistem

Penerimaan Negara secara elektronik yang diadministrasikan oleh Biller

Direktorat Jenderal Pajak dan menerapkan Billing System.

5. Pembayaran atau penyetoran pajak yang dilakukan setelah tanggal jatuh

tempo pembayaran atau penyetoran pajak, dikenai sanksi administrasi berupa

bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan.

6. Pembayaran atau penyetoran pajak yang dilakukan setelah tanggal jatuh

tempo penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan, dikenai sanksi

administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan.

LATIHAN

1. Jelaskan terkait dengan SSP dinyatakan sebagai bukti pembayaran pajak

yang sah!

2. Jelaskan terkait dengan tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran

pajak yang bertepatan dengan hari libur!

3. Apa yang Anda ketahui tentang Billing System!

Page 44: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

37

V. PELAPORAN PAJAK

5.1. Surat Pemberitahunan

Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan

untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak

dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Surat Pemberitahuan

yang selanjutnya disebut SPT adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan

untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak

dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

Terdapat 2 (dua) jenis SPT, meliputi:

a. SPT Tahunan PPh, yaitu SPT untuk suatu Tahun Pajak atau

BagianTahun Pajak

b. SPT Masa, yaitu SPT untuk suatu Masa Pajak yang terdiri dari:

1. SPT Masa PPh

2. SPT Masa PPN

3. SPT Masa PPN bagi Pemungut PPN.

Bentuk SPT dapat berupa:

a. Formulir kertas (hardcopy)

b. Dokumen elektronik.

Di dalam SPT paling sedikit memuat beberapa hal, seperti:

a. Jenis pajak

b. Nama Wajib Pajak dan Nomor Pokok Wajib Pajak

c. Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak yang

bersangkutan

d. Tanda tangan Wajib Pajak atau kuasa Wajib Pajak.

Tujuan pembelajaran:

Mahasiswa mampu menjelaskan ketentuan mengenai Surat

Pemberitahuan

Page 45: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

38

SPT Tahunan PPh juga memuat data mengenai:

a. Jumlah peredaran usaha

b. Jumlah penghasilan, termasuk penghasilan yang bukan merupakan

objek pajak

c. Jumlah Penghasilan Kena Pajak

d. Jumlah pajak yang terutang

e. Jumlah kredit pajak

f. Jumlah kekurangan atau kelebihan pajak

g. Jumlah harta dan kewajiban

h. Tanggal pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29

i. Data lainnya yang terkait dengan kegiatan usaha Wajib Pajak.

SPT Masa PPh, juga memuat data mengenai:

a. Jumlah objek pajak, jumlah pajak yang terutang, dan/atau jumlah

pajak dibayar

b. Tanggal pembayaran atau penyetoran

c. Data lainnya yang terkait dengan kegiatan usaha Wajib Pajak.

SPT Masa PPN, memuat data mengenai:

a. Jumlah penyerahan

b. Jumlah Dasar Pengenaan Pajak

c. Jumlah Pajak Keluaran

d. Jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan

e. Jumlah kekurangan atau kelebihan pajak

f. Tanggal penyetoran

g. Data lainnya yang terkait dengan kegiatan usaha Wajib Pajak.

SPT Masa PPN bagi Pemungut PPN, memuat data mengenai:

a. Jumlah Dasar Pengenaan Pajak

b. Jumlah pajak yang dipungut

c. Jumlah pajak yang disetor

d. Tanggal pemungutan

e. Tanggal penyetoran

f. Data lainnya yang terkait dengan kegiatan usaha Wajib Pajak.

SPT terdiri dari SPT induk dan lampiran yang merupakan satu kesatuan

yang tidak terpisahkan.

Page 46: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

39

5.2. Kewajiban Wajib Pajak

Setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPT dengan benar, lengkap, dan

jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab,

satuan mata uang Rupiah, dan menandatangani serta menyampaikannya ke

kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau

dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.

Wajib Pajak badan yang diizinkan untuk menyelenggarakan pembukuan

dengan menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar Amerika

Serikat, wajib menyampaikan SPT PPh Wajib Pajak badan beserta

lampirannya dalam bahasa Indonesia kecuali lampiran berupa laporan

keuangan, dan menggunakan satuan mata uang Dollar Amerika Serikat.

5.3. Tempat dan Cara Pengambilan SPT

SPT berbentuk formulir kertas (hardcopy) dapat diambil secara

langsung di Kantor Pelayanan Pajak dan tempat lain yang ditetapkan oleh

Direktur Jenderal Pajak. SPT berbentuk dokumen elektronik dapat diambil

secara langsung oleh Wajib Pajak atau dengan cara lain yang ditetapkan oleh

Direktur Jenderal Pajak.

5.4. Penandatangan SPT

SPT yang disampaikan wajib ditandatangani oleh Wajib Pajak atau

kuasa Wajib Pajak.Dalam hal SPT ditandatangani oleh kuasa Wajib Pajak,

SPT harus dilampiri dengan surat kuasa khusus sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan. Penandatanganan SPT

dilakukan dengan cara:

a. tanda tangan biasa

b. tanda tangan stempel

c. tanda tangan elektronik atau digital.

Ketiga tanda tangan tersebut mempunyai kekuatan hukum yang sama.

5.5. Tempat dan Cara Penyampaian

Penyampaian SPT oleh Wajib Pajak ke Kantor Pelayanan Pajak atau tempat

Page 47: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

40

lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak, dapat dilakukan:

a. secara langsung

b. melalui pos dengan bukti pengiriman surat

c. dengan cara lain.

Adapun cara penyampaian SPT dengan cara lain dilakukan melalui:

a. perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat

b. saluran tertentu yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak sesuai

dengan perkembangan teknologi informasi.

Terkait dengan penyampaian SPT maka akan diberi bukti penerimaan.

Bukti pengiriman surat untuk penyampaian SPT dianggap sebagai bukti

penerimaan sepanjang SPT tersebut lengkap. Tanggal pengiriman surat yang

tercantum dalam bukti pengiriman surat dianggap sebagai tanggal

penerimaan sepanjang SPT tersebut lengkap.

5.6. Batas Waktu Penyampaian

Tabel Error! No text of specified style in document.-1 Batas Waktu

Penyampaian SPT

No Jenis SPT Masa Batas Waktu

SPT Masa

1 PPh Pasal 22, PPN atau PPN dan PPnBM atas

impor

tidak dilaporkan/

disampaikan

2 PPh Pasal 22, PPN atau PPN dan PPnBM atas

impor yang dipungut oleh Direktorat Jenderal

Bea dan Cukai

secara mingguan

paling lama pada hari

kerja terakhir minggu

berikutnya

3 PPh Pasal 4 ayat (2) yang dipotong oleh

Pemotong PPh 20 (dua puluh) hari

setelah Masa Pajak

berakhir

4 PPh Pasal 15 yang dipotong oleh Pemotong

PPh

5 PPh Pasal 21 yang dipotong oleh Pemotong

Page 48: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

41

No Jenis SPT Masa Batas Waktu

PPh

6 PPh Pasal 22 atas penyerahan bahan bakar

minyak, gas, dan pelumas kepada

penyalur/agen atau industri yang dipungut

oleh Wajib Pajak badan yang bergerak dalam

bidang produksi bahan bakar minyak, gas, dan

pelumas

7 PPh pasal 22 yang pemungutannya dilakukan

oleh Wajib Pajak badan tertentu sebagai

Pemungut Pajak

8 PPh Pasal 23 yang dipotong oleh Pemotong

PPh

9 PPh Pasal 26 yang dipotong oleh Pemotong

PPh

10 PPh Pasal 4 ayat (2) yang harus dibayar

sendiri oleh Wajib Pajak

11 PPh Pasal 15 yang harus dibayar sendiri

12 PPh Pasal 25 dibayar

13 PPh Pasal 25 bagi Wajib Pajak dengan kriteria

tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

ayat (3b) Undang-Undang KUP yang

melaporkan beberapa Masa Pajak dalam satu

SPT Masa 20 (dua puluh) hari

setelah Masa Pajak

berakhir 14 Pembayaran masa selain PPh Pasal 25 bagi

Wajib Pajak dengan kriteria tertentu

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat

(3b) Undang-Undang KUP yang melaporkan

beberapa masa pajak dalam satu SPT Masa

15 PPh Pasal 22 yang dipungut oleh bendahara 14 (empat belas) hari

setelah Masa Pajak

berakhir

16 PPN atau PPN dan PPnBM yang terutang akhir bulan

Page 49: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

42

No Jenis SPT Masa Batas Waktu

dalam satu Masa Pajak berikutnya setelah

Masa Pajak berakhir 17 PPN yang terutang atas kegiatan membangun

sendiri harus disetor oleh orang pribadi atau

badan yang melakukan kegiatan membangun

sendiri

18 PPN atau PPN dan PPnBM yang

pemungutannya dilakukan oleh Pemungut

PPN selain Bendahara Pemerintah atau

instansi Pemerintah yang ditunjuk

19 PPN atau PPN dan PPnBM yang

pemungutannya dilakukan oleh Bendahara

Pengeluaran sebagai Pemungut PPN

20 PPN yang terutang atas pemanfaatan Barang

Kena Pajak tidak berwujud dan/atau Jasa Kena

Pajak dari luar Daerah Pabean harus disetor

oleh orang pribadi atau badan yang

memanfaatkan Barang Kena Pajak tidak

berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak dari luar

Daerah Pabean

21 PPN atau PPN dan PPnBM yang

pemungutannya dilakukan oleh Pejabat

Penandatangan Surat Perintah Membayar

sebagai Pemungut PPN

SPT Tahunan

1 SPT PPhTahunan Wajib Pajak Orang Pribadi 3 (tiga) bulan setelah

akhir Tahun Pajak

2 SPT PPhTahunan Wajib Pajak Badan 4 (empat) bulan

setelah akhir Tahun

Pajak

Dalam hal batas akhir pelaporan bertepatan dengan hari libur, pelaporan

dapat dilakukan paling lambat pada hari kerja berikutnya. Hari libur yang

Page 50: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

43

dimaksud adalah hari Sabtu, hari Minggu, hari libur nasional, hari yang

diliburkan untuk penyelenggaraan Pemilihan Umum, atau cuti bersama secara

nasional.

5.7. Perpanjangan Jangka Waktu Penyampaian SPT Tahunan

Wajib Pajak dapat memperpanjang jangka waktu penyampaian SPT

Tahunan paling lama 2 (dua) bulan sejak batas waktu penyampaian SPT

Tahunan dengan cara menyampaikan pemberitahuan perpanjangan SPT

Tahunan. Pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan disampaikan dalam

bentuk formulir kertas (hardcopy) atau dalam bentuk dokumen elektronik.

Pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan disampaikan ke Kantor Pelayanan

Pajak sebelum batas waktu penyampaian SPT Tahunan berakhir, dengan

dilampiri:

a. Penghitungan sementara pajak terutang dalam 1 (satu) Tahun Pajak

yang batas waktu penyampaiannya diperpanjang

b. Laporan keuangan sementara

c. Surat Setoran Pajak atau sarana administrasi lain yang kedudukannya

disamakan dengan Surat Setoran Pajak sebagai bukti pelunasan

kekurangan pembayaran pajak yang terutang, dalam hal terdapat

kekurangan pembayaran pajak.

Pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan wajib ditandatangani oleh

Wajib Pajak atau kuasa Wajib Pajak. Dalam hal pemberitahuan perpanjangan

SPT Tahunan ditandatangani oleh kuasa Wajib Pajak, pemberitahuan

perpanjangan SPT Tahunan harus dilampiri dengan surat kuasa khusus sesuai

dengan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

5.8. Sanksi Administrasi atas Tidak atau Terlambat Menyampaikan SPT

Apabila SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu penyampaian

atau batas waktu perpanjangan penyampaian SPT, Wajib Pajak dikenai

sanksi administrasi berupa denda sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 7

ayat (1) Undang-­Undang KUP. Pengenaan sanksi administrasi berupa

denda tidak dilakukan terhadap:

Page 51: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

44

a. Wajib Pajak orang pribadi yang telah meninggal dunia

b. Wajib Pajak orang pribadi yang sudah tidak melakukan kegiatan

usaha atau pekerjaan bebas

c. Wajib Pajak orang pribadi yang berstatus sebagai warga negara asing

yang tidak tinggal lagi di Indonesia

d. Bentuk Usaha Tetap yang tidak melakukan kegiatan lagi di

Indonesia

e. Wajib Pajak badan yang tidak melakukan kegiatan usaha lagi tetapi

belum dibubarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

f. Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi

g. Wajib Pajak yang terkena bencana, yang ketentuannya diatur dengan

Peraturan Menteri Keuangan

5.9. Wajib Pajak Penghasilan Tertentu yang Dikecualikan dari Kewajiban

SPT PPh

Wajib Pajak Pajak Penghasilan tertentu dikecualikan dari kewajiban

menyampaikan SPT. Wajib Pajak Pajak Penghasilan tertentu merupakan

Wajib Pajak yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Wajib Pajak orang pribadi yang dalam satu Tahun Pajak menerima atau

memperoleh penghasilan neto tidak melebihi Penghasilan Tidak Kena

Pajak sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 7 Undang-Undang

PPh

b. Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan kegiatan usaha atau

tidak melakukan pekerjaan bebas.

5.10. SPT Dianggap Tidak Disampaikan

SPT dianggap tidak disampaikan apabila:

a. SPT tidak ditandatangani sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7

b. SPT tidak sepenuhnya dilampiri keterangan dan/atau dokumen

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3)

c. SPT yang menyatakan lebih bayar disampaikan setelah 3 (tiga)

tahun sesudah berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak atau

Tahun Pajak, dan Wajib Pajak telah ditegur secara tertulis

Page 52: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

45

d. SPT disampaikan setelah Direktur Jenderal Pajak melakukan

pemeriksaan, melakukan pemeriksaan bukti permulaan secara

terbuka, atau menerbitkan surat ketetapan pajak.

5.11. Pembetulan SPT

Wajib Pajak dengan kemauan sendiri dapat membetulkan SPT yang

telah disampaikan dengan menyampaikan pernyataan tertulis, dengan syarat

Direktur Jenderal Pajak belum melakukan tindakan:

a. penyampaian surat pemberitahuan hasil Verifikasi dalam rangka

menerbitkan surat ketetapan pajak

b. penyampaian surat pemberitahuan Pemeriksaan kepada Wajib Pajak,

wakil, kuasa, pegawai, atau anggota keluarga yang telah dewasa dari

Wajib Pajak; atau penyampaian pemberitahuan Pemeriksaan Bukti

Permulaan.

Pernyataan tertulis dalam pembetulan SPT dilakukan dengan cara memberi

tanda pada tempat yang telah disediakan dalam SPT yang menyatakan bahwa

Wajib Pajak yang bersangkutan membetulkan SPT. Dalam hal pembetulan

SPT menyatakan rugi atau lebih bayar, pembetulan SPT harus disampaikan

paling lama 2 (dua) tahun sebelum daluwarsa penetapan.

Dalam hal Wajib Pajak menerima surat ketetapan pajak, Surat

Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pembetulan, Putusan Banding, atau

Putusan Peninjauan Kembali Tahun Pajak sebelumnya atau beberapa Tahun

Pajak sebelumnya, yang menyatakan rugi fiskal yang berbeda dengan rugi

fiskal yang telah dikompensasikan dalam SPT Tahunan yang akan dibetulkan

tersebut, Wajib Pajak dapat membetulkan SPT Tahunan dalam jangka waktu

3 (tiga) bulan setelah menerima surat ketetapan pajak, Surat Keputusan

Keberatan, Surat Keputusan Pembetulan, Putusan Banding, atau Putusan

Peninjauan Kembali.

Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri SPT Tahunan yang

mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksi

administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan atas jumlah

pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak saat penyampaian SPT berakhir

sampai dengantanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1

Page 53: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

46

(satu) bulan.

Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri SPT Masa yang mengakibatkan

utang pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksi administrasi

berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan atas jumlah pajak yang

kurang dibayar, dihitung sejak jatuh tempo pembayaran sampai dengan

tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.

Page 54: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

47

RANGKUMAN

1. Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk

melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau

bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan.

2. Setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPT dengan benar, lengkap, dan jelas,

dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab,

satuan mata uang Rupiah, dan menandatangani serta menyampaikannya ke

kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau

dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.

3. SPT yang disampaikan wajib ditandatangani oleh Wajib Pajak atau kuasa

Wajib Pajak.

LATIHAN

1. Apa yang Anda ketahui tentang SPT? Sebutkan jenis SPT!

2. Jelaskan terkait dengan perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT

Tahunan!

3. Apakah yang menyebabkan SPT dianggap tidak disampaikan?

Page 55: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

48

VI. PEMERIKSAAN PAJAK

6.1. Pengertian Pemeriksaan Pajak

Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data,

keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional

berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan

kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Pemeriksaan

merupakan hak yang dimiliki oleh Direktur Jenderal Pajak. Direktur Jenderal

Pajak berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan

pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak dan untuk tujuan lain dalam

rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

(Pasal 29 ayat (1) UU KUP).

Direktur Jenderal Pajak dalam rangka pengawasan kepatuhan

pemenuhan kewajiban perpajakan berwenang melakukan pemeriksaan untuk:

a. menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak,

dan/atau

b. tujuan lain dalam rangka mslaksanakan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan.

Gambar 6.1. Tujuan Pemeriksaan

Tujuan pembelajaran:

Mahasiswa mampu memahami ketentuan mengenai pemeriksaan pajak

Page 56: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

49

Pemeriksaan dapat dilakukan di kantor (Pemeriksaan Kantor) atau di

tempat Wajib Pajak (Pemeriksaan Lapangan) yang ruang lingkup

pemeriksaannya dapat meliputi satu jenis pajak, beberapa jenis pajak, atau

seluruh jenis pajak, baik untuk tahun-tahun yang lalu maupun untuk tahun

berjalan. Pemeriksaan dapat dilakukan terhadap Wajib Pajak, termasuk

terhadap instansi pemerintah dan badan lain sebagai pemungut pajak atau

pemotong pajak.

6.2. Kriteria Pemeriksaan

Pelaksanaan pemeriksaan dalam rangka menguji pemenuhan kewajiban

perpajakan Wajib Pajak dilakukan dengan menelusuri kebenaran Surat

Pemberitahuan, pembukuan atau pencatatan, dan pemenuhan kewajiban

perpajakan lainnya dibandingkan dengan keadaan atau kegiatan usaha

sebenarnya dari Wajib Pajak.

Selain itu, pemeriksaan dapat juga dilakukan untuk tujuan lain,

diantaranya:

a. pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan

b. penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak

c. pengukuhan atau pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

d. Wajib Pajak mengajukan keberatan

e. pengumpulan bahan guna penyusunan Norma Penghitungan Penghasilan

Neto

f. pencocokan data dan/atau alat keterangan

g. penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah terpencil

Page 57: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

50

h. penentuan satu atau lebih tempat terutang Pajak Pertambahan Nilai

i. pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak

j. penentuan saat mulai berproduksi sehubungan dengan fasilitas perpajakan;

dan/atau pemenuhan permintaan informasi dari negara mitra

k. Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda

Pemeriksaan dilaksanakan oleh petugas pemeriksa yang jelas

identitasnya. Oleh karena itu, petugas pemeriksa harus memiliki tanda

pengenal pemeriksa dan dilengkapi dengan Surat Perintah Pemeriksaan, serta

memperlihatkannya kepada Wajib Pajak yang diperiksa. Petugas pemeriksa

harus menjelaskan tujuan dilakukannya pemeriksaan kepada Wajib Pajak.

Petugas pemeriksa harus telah mendapat pendidikan teknis yang cukup dan

memiliki keterampilan sebagai pemeriksa pajak. Dalam menjalankan

tugasnya, petugas pemeriksa harus bekerja dengan jujur, bertanggung jawab,

penuh pengertian, sopan, dan objektif serta wajib menghindarkan diri dari

perbuatan tercela.

Pendapat dan simpulan petugas pemeriksa harus didasarkan pada bukti

yang kuat dan berkaitan serta berlandaskan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan. Petugas pemeriksa harus melakukan pembinaan kepada

Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

6.3. Kewajiban WP Pada Saat Diperiksa

Kewajiban yang harus dipenuhi oleh Wajib Pajak yang diperiksa

disesuaikan dengan tujuan dilakukannya pemeriksaan baik dalam rangka

menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan maupun untuk tujuan

lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan. Apabila Wajib Pajak menyelenggarakan pencatatan atau

pembukuan dengan menggunakan proses pengolahan data secara elektronik

(electronic data processing/EDP), baik yang diselenggarakan sendiri maupun

yang diselenggarakan melalui pihak lain, Wajib Pajak harus memberikan

akses kepada petugas pemeriksa untuk mengakses dan/atau mengunduh data

Page 58: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

51

dari catatan, dokumen, dan dokumen lain yang berhubungan dengan

penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak,

atau objek yang terutang pajak. Dengan demikian, Wajib Pajak yang diperiksa

juga memiliki kewajiban memberikan kesempatan kepada pemeriksa untuk

memasuki tempat atau ruangan yang merupakan tempat penyimpanan

dokumen, uang, dan/atau barang yang dapat memberi petunjuk tentang

keadaan usaha Wajib Pajak dan melakukan peminjaman dan/atau pemeriksaan

di tempat-tempat tersebut.

Dalam hal petugas pemeriksa membutuhkan keterangan lain selain buku,

catatan, dan dokumen lain, Wajib Pajak harus memberikan keterangan lain

yang dapat berupa keterangan tertulis dan/atau keterangan lisan. Keterangan

tertulis misalnya:

a. surat pernyataan tidak diaudit oleh Kantor Akuntan Publik

b. keterangan bahwa fotokopi dokumen yang dipinjamkan sesuai dengan

aslinya

c. surat pernyataan tentang kepemilikan harta

d. surat pernyataan tentang perkiraan biaya hidup

Keterangan lisan misalnya:

a. wawancara tentang proses pembukuan Wajib Pajak

b. wawancara tentang proses produksi Wajib Pajak

c. wawancara dengan manajemen tentang transaksi-transaksi yang bersifat

khusus

6.4. Sanksi Pemeriksaan

Di dalam Pasal 13 UU KUP mengatur, bahwa:

(1) Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah saat terutangnya pajak

atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun

Pajak, Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan

Pajak Kurang Bayar dalam hal-hal sebagai berikut:

a. apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain

pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar

b. apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka

Page 59: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

52

waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) dan

setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada

waktunya sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran

c. apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain

mengenai Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas

Barang Mewah ternyata tidak seharusnya dikompensasikan

selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenai tarif 0% (nol

persen)

d. apabila kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28

atau Pasal 29 tidak dipenuhi sehingga tidak dapat diketahui

besarnya pajak yang terutang atau

e. apabila kepada Wajib Pajak diterbitkan Nomor Pokok Wajib

Pajak dan/atau dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak

secara jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat

(4a).

(2) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam Surat Ketetapan

Pajak Kurang Bayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

dan huruf e ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga

sebesar 2% (dua persen) per bulan paling lama 24 (dua puluh

empat) bulan, dihitung sejak saat terutangnya pajak atau

berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak

sampai dengan diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang

Bayar.

(3) Jumlah pajakdalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, dan huruf d

ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar

a. 50% (lima puluh persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak

atau kurang dibayar dalam satu Tahun Pajak;

b. 100% (seratus persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak

atau kurang dipotong, tidak atau kurang dipungut, tidak atau

kurang disetor, dan dipotong atau dipungut tetapi tidak atau

kurang disetor; atau

c. 100% (seratus persen) dari Pajak Pertambahan Nilai Barang

dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang

Page 60: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

53

tidak atau kurang dibayar.

(4) Besarnya pajak yang terutang yang diberitahukan oleh Wajib

Pajak dalam Surat Pemberitahuan menjadi pasti sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan apabila

dalam Jangka waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa

Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak tidak diterbitkan

surat ketetapan pajak.

(5) Walaupun jangka waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) telah lewat, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

tetap dapat diterbitkan ditambah sanksi administrasi berupa bunga

sebesar 48% (empat puluh delapan persen) dari jumlah pajak yang

tidak atau kurang dibayar, apabila Wajib Pajak setelah jangka

waktu tersebut dipidana karena melakukan tindak pidana di

bidang perpajakan atau tindak pidana lainnya yang dapat

menimbulkan kerugian pada pendapatan negara berdasarkan

putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

Page 61: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

54

RANGKUMAN

1. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data,

keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional

berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan

pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka

melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

2. Direktur Jenderal Pajak dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan

kewajiban perpajakan berwenang melakukan pemeriksaan untuk:

a. menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak,

dan/atau

b. tujuan lain dalam rangka mslaksanakan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan.

3. Pemeriksaan dapat dilakukan di kantor (Pemeriksaan Kantor) atau di tempat

Wajib Pajak (Pemeriksaan Lapangan) yang ruang lingkup pemeriksaannya

dapat meliputi satu jenis pajak, beberapa jenis pajak, atau seluruh jenis

pajak, baik untuk tahun-tahun yang lalu maupun untuk tahun berjalan.

4. Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang

Bayar dalam hal-hal sebagai berikut:

a. apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang

terutang tidak atau kurang dibayar

b. apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu

Page 62: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

55

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) dan setelah ditegur secara

tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam

Surat Teguran

c. apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai

Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah

ternyata tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak

seharusnya dikenai tarif 0% (nol persen)

d. apabila kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 atau Pasal 29

tidak dipenuhi sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak yang

terutang atau apabila kepada Wajib Pajak diterbitkan Nomor Pokok

Wajib Pajak dan/atau dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak secara

jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4a).

LATIHAN

1. Jelaskan pengertian dari pemeriksaan!

2. Sebutkan tujuan pemeriksaan!

3. Jelaskan kewajiban Wajib Pajak pada saat dilakukan pemeriksaan pajak!

Page 63: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

56

VII. KETETAPAN PAJAK

7.1. Penetapan

Sejak reformasi Undang-Undang perpajakan tahun 1983, sistem

pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia adalah selfasssesment. Dalam

kerangka sistem self-assestment tersebut, Wajib Pajak diberikan kewenangan

penuh untuk mendaftarkan diri, menghitung, memperhitungkan, menyetor,

dan melaporkan pajak-pajak yang terutang. Dengan demikian, pembayaran

pajak oleh Wajib Pajak tidak tergantung pada adanya penerbitan surat

ketetapan pajak oleh kantor pajak. Seperti yang tercantum dalam Pasal 12 UU

KUP dinyatakan hal sebagai berikut:

1) Setiap Wajib Pajak, wajib membayar pajak yang terutang sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dengan tidak

menggantungkan pada adanya surat ketetapan pajak.

2) Jumlah Pajak yang terutang menurut Surat Pemberitahuan yang

disampaikan oleh Wajib Pajak adalah jumlah pajak yang terutang sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

3) Apabila Direktur Jenderal Pajak mendapatkan bukti jumlah pajak yang

terutang menurut Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat

Tujuan pembelajaran:

Mahasiswa mampu menjelaskan ketentuan mengenai penetapan dan

ketetapan serta menghitung jumlah pajak yang harus dibayar dan sanksi

administrasi dalam surat ketetapan pajak dan surat tagihan pajak

Page 64: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

57

(2) tidak benar, Direktur Jenderal Pajak menetapkan jumlah pajak yang

terutang.

Berdasarakan ketentuan tersebut, sepanjang fiskus tidak mendapatkan

bukti bahwa jumlah pajak yang terutang menurut Surat Pemberitahuan (SPT)

tidak benar, maka jumlah pajak yang terutang menurut SPT yang telah

disampaikan tersebut, dianggap benar. Namun sebaliknya, jika fiskus

mendapatkan bukti kesalahan pada pengisian SPT oleh Wajib Pajak, maka

fiskus akan melakukan penetapan pajak dan harus diikuti oleh Wajib Pajak

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

7.2. Fungsi Surat Ketetapan Pajak

a. Sarana untuk melakukan koreksi fiskal terhadap WP tertentu yang nyata-

nyata atau berdasarkan hasil pemeriksaan tidak memenuhi kewajiban

formal dan atau kewajiban material dalam memenuhi ketentuan

perpajakan.

b. Sarana untuk mengenakan sanksi administrasi perpajakan.

c. Sarana administrasi untuk melakukan penagihan pajak.

d. Sarana untuk mengembalikan kelebihan pajak dalam hal lebih bayar.

e. Sarana untuk memberitahukan jumlah pajak yang terutang.

7.3. Fungsi Surat Tagihan Pajak

a. Sebagai koreksi atas jumlah pajak yang terutang menurut SPT Wajib

Pajak.

b. Sarana untuk mengenakan sanksi berupa bunga atau denda.

c. Sarana untuk menagih pajak.

7.4. Saat Terutangnya Pajak

Pada prinsipnya pajak terutang pada saat timbulnya objek pajakyang

dapat dikenakan pajak, namun untuk kepentingan administrasi perpajakan

saat terutangnya pajak tersebut adalah:

a. Pada suatu saat, untuk PPh yang dipotong oleh pihak ketiga;

Page 65: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

58

b. Pada akhir masa, untuk PPh karyawan yang dipotong oleh pemberi kerja,

atau yang dipungut oleh pihak lain atas kegiatan usaha, atau oleh

Pengusaha Kena Pajak atas pemungutan PPN Barang dan Jasa dan PPn

atas Barang Mewah;

c. Pada akhir tahun pajak, untuk Pajak Penghasilan.

7.5. Daluwarsa Penetapan Pajak

Daluwarsa penetapan pajak ditentukan dalam jangka waktu 5 tahun

sesudah saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak, bagian tahun

pajak atau tahun pajak. Penentuan masa 5 tahun ini tidak sesuai dengan

ketentuan daluwarsa penyimpanan buku-buku, catatan-catatan, dokumen-

dokumen yang menjadi dasar pembukuan dan pencatatan Wajib Pajak,

sehingga dapat terjadi kondisi dimana Wajib Pajak masih diharuskan untuk

menyimpan buku, padahal tidak dipakai ketika sedang dilakukan

pemeriksaan.

7.6. Produk Hukum

Produk hukum yang diterbitkan oleh fiskus sebagai akibat dari proses

penetapan pajak dapat berupa Surat Ketetapan Pajak (SKP), dan/atau Surat

Tagihan Pajak (STP). Penerbitan produk hukum tersebut dapat merupakan

hasil penelitian, pemeriksaan, atau penagihan. Adapun jenis-jenis SKP dan

STP akan dijelaskan di bawah ini:

a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)

SKPKB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah

pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok

pajak, besarnya sanksi administrasi, dan jumlah yang masih harus dibayar.

SKPKB diterbitkan hanya terhadap kondisi-kondisi tertentu, yaitu hanya

terhadap WP yang nyata-nyata atau berdasarkan hasil pemeriksaan tidak

memenuhi kewajiban formal dan/atau kewajiban material. Ketentuan

mengenai SKPKB diatur dalam Pasal 13 UU KUP.

Page 66: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

59

Gambar 7.1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Contoh Soal:

1. PT XYZ adalah WP badan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan

barang-barang elektronik, menyampaikan SPT PPh badan Tahun 2008

(tahun takwim) pada tanggal 30 April 2009, dengan perincian sbb:

Penghasilan Neto Rp1.000.000.000,00

PPh terutang Rp 282.500.000,00

Page 67: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

60

Kredit Pajak Rp 202.500.000,00

Pajak yang kurang dibayar Rp 80.000.000,00

Kekurangan (PPh Pasal 29) tersebut dibayar tanggal 29 April 2009.

Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata Penghasilan Neto

seharusnya adalah Rp1.100.000.000,00 sehingga PPh terutang seharusnya

adalah Rp312.500.000,00 dan SKPKB terbit tanggal 10 Oktober 2009,

bagaimana sanksi atas hasil pemeriksaan tersebut?

Jumlah Pokok Pajak Rp312.500.000,00

Jumlah Kredit Pajak Rp282.500.000,00

Jumlah Kekurangan Pokok Pajak Rp 30.000.000,00

Sanksi administrasi (bunga 10 bulan) =>

( 2% x 10 x 30JT) Rp 6.000.000,00

Jumlah pajak yang masih harus dibayar Rp 36.000.000,00

2. PT PQR adalah pabrikan tekstil yang sudah dikukuhkan sebagai Pengusaha

Kena Pajak, melaporkan SPT Masa PPN Desember 2008 dengan rincian

sbb:

Pajak Keluaran Rp200.000.000,00

Pajak Masukan Rp230.000.000,00

Kurang/(Lebih) bayar (Rp30.000.000,00)

Atas kelebihan tersebut dikompensasikan ke Masa Januari 2009.

Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan, Pajak Keluaran adalah sebesar

Rp220.000.000,00 sehingga terdapat jumlah yang tidak seharusnya

dikompensasi, dan SKPKB terbit tanggal 10 Desember 2009, bagaimana

sanksi atas hasil pemeriksaan tersebut?

Jumlah Pokok Pajak Rp 220.000.000,00

Jumlah Kredit Pajak (Rp 230.000.000,00)

Jumlah Lebih bayar (Rp 10.000.000,00)

Dikompensasikan ke Masa Jan 2009 Rp 30.000.000,00

Jumlah kekurangan Pokok Pajak Rp 20.000.000,00

Page 68: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

61

Sanksi adm. Pasal 13 (3) c (100% x 20 JT) Rp 20.000.000,00

Jumlah pajak yang masih harus dibayar Rp 40.000.000,00

b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)

SKPKBT adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas

jumlah pajak yang telah ditetapkan (dalam surat ketetapan pajak yang telah

diterbitkan sebelumnya).

Ketentuan mengenai SKPKBT diatur dalam Pasal 15 UU KUP, yang secara

garis besar menyebutkan bahwa Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan

SKPKBT dalam jangka waktu 5 tahun sesudah saat pajak terutang,

berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak atau tahun pajak, apabila

ditemukan data baru (novum) dan atau data yang semula belum terungkap

yang mengakibatkan penambahan jumlah pajak yang terutang.

Pengertian Data Baru, dan Data yang Semula Belum Terungkap

Gambar 7.2.SKPKBT

“data baru” adalah data atau keterangan mengenai segala

sesuatu yang diperlukan untuk menghitung besarnya jumlah pajak

yang terutang yang oleh WP belum diberitahukan pada waktu

penetapan semula, baik dalam SPT dan lampiran-lampirannya

Page 69: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

62

Contoh Soal:

1. Terhadap SPT PPh Pasal 23 Masa Desember 2013 a.n. PT Anggara telah

dilakukan pemeriksaan dan diterbitkan SKPKB tanggal 1 Oktober 2014

dengan perincian sebagai berikut :

Jumlah Pokok Pajak : Rp 200.000.000,00

Jumlah Kredit Pajak : Rp 156.000.000,00

Jumlah Kekurangan Pokok Pajak : Rp 44.000.000,00

Sanksi Administrasi bunga pasal 13 ayat (2) : Rp 8.800.000,00

Jumlah yang masih harus dibayar : Rp 52.800.000,00

Pada Bulan Maret 2015 ditemukan data baru berupa objek PPh Pasal 23

yang belum dipotong oleh PT Anggara dan seharusnya dilaporkan dalam

SPT Masa Desember 2013 dengan jumlah pokok pajak Rp30.000.000,00

sehingga seharusnya jumlah pokok pajak pada masa Desember adalah

Rp230.000.000,00.

DJP menerbitkan SKPKBT tanggal 17 Maret 2015 dengan rincian

sebagai berikut :

Jumlah Pajak : Rp 230.000.000,00

Jumlah Pajak yang telah ditetapkan : Rp 200.000.000,00

Tambahan Jumlah Pajak : Rp 30.000.000,00

Sanksi Administrasi (kenaikan 100%) : Rp 30.000.000,00

Jumlah pajak yang masih harus dibayar : Rp 60.000.000,00

Page 70: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

63

c. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)

SKPN adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah

pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak

terutang dan tidak ada kredit pajak.

Gambar 7.3. Skema SKPN

d. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)

SKPLB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah

kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari

pada pajak yang terutang atau tidak seharusnya terutang. SKPLB diterbitkan

sehubungan dengan hasil pemeriksaan baik atas SPT LB yang diajukan

restitusi, SPT LB yang tidak diajukan restitusi, SPT Nihil, maupun SPT KB.

Pemeriksaan

Jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar sama

dengan jumlah pajak yang terutang, atau pajak tidak terutang

dan tidak ada kredit pajak atau tidak ada pembayaran pajak

SURAT KETETAPAN PAJAK NIHIL

Page 71: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

64

Gambar 7.4. Skema SKPLB

Gambar 7.5. Alasan Permohonan Pengembalian Pajak yang

Seharusnya Tidak Terutang

Penelitian

Page 72: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

65

Dalam hal SPT LB diajukan restitusi, Dirjen Pajak harus

menerbitkan surat ketetapan pajak (SKPLB, SKPN atau SKPKB) dalam

jangka waktu 12 (dua belas) bulan. Apabila dalam jangka waktu 12 (dua

belas) bulan tersebut belum diterbitkan SKPLB, maka permohonan restitusi

wajib pajak dianggap dikabulkan dan SKPLB harus diterbitkan selambat-

lambatnya dalam jangka waktu 1 bulan setelah 12 (dua belas) bulan

tersebut terlewati. Atas pajak yang lebih dibayar ini (sama dengan lebih

bayar pada SPT) ditambah imbalan bunga 2% per bulan (Pasal 17B

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 ).

e. Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak

(SKPPKP)

Dalam hal permohonan restitusi atas SPT LB tersebut diajukan oleh

Wajib Pajak dengan kriteria tertentu, Dirjen Pajak setelah melakukan

penelitian harus menerbitkan Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan

Kelebihan Pajak (SKPPKP) paling lambat 3 (tiga) bulan sejak permohonan

diterima (untuk PPh) dan paling lambat 1 (satu) bulan sejak permohonan

diterima (untuk PPN).

Setelah menerbitkan SKPPKP tersebut di atas, Dirjen Pajak masih

dapat melakukan pemeriksaan terhadap wajib pajak dimaksud dan

menerbitkan surat ketetapan pajak. Apabila hasil pemeriksaan tersebut

berupa SKPKB, jumlah kekurangan pajaknya dikenakan sanksi kenaikan

100%.

f. Wajib Pajak Kriteria dan Persyaratan Tertentu

Page 73: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

66

Contoh Soal :

1. Pada Tahun 2010 atas PT “X” telah diterbitkan SKPPKP sebesar Rp

80.000.000,- untuk PPh Badan Tahun Pajak 2009. Di Tahun 2012,

dilakukan pemeriksaan PPh Badan untuk Tahun Pajak 2009 dengan hasil

sebagai berikut:

PPh terutang sebesar Rp 100.000.000,-

Kredit Pajak:

- PPh Pasal 22 Rp 20.000.000,-

- PPh Pasal 23 Rp 40.000.000,-

- PPh Pasal 25 Rp 90.000.000,-

Bagaimana ketetapan pajak atas hasil pemeriksaan tersebut?

SKPKB PPh dengan perhitungan sebagai berikut:

PPh yang terutang sebesar (a) Rp 100.000.000,-

Kredit Pajak:

- PPh Pasal 22 Rp 20.000.000,-

- PPh Pasal 23 Rp 40.000.000,-

- PPh Pasal 25 Rp 90.000.000,-

(b) Rp 150.000.000,-

SKPPKP (c) Rp 80.000.000,-

Jumlah pajak yang dapat dikreditkan (d=b-c) Rp 70.000.000,-

Pajak yang kurang dibayar (a-d) Rp 30.000.000,-

Sanksi administrasi kenaikan 100% Rp 30.000.000,-

Jumlah yang masih harus dibayar Rp 60.000.000,-

Page 74: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

67

2. PT Calvin adalah Wajib Pajak badan yang melakukan kegiatan usaha

perdagangan video game, menyampaikan SPT PPh Badan tahun 2013

pada tanggal 30 April 2014, dengan rincian :

Penghasilan Neto : Rp 25.000.000.000,-

PPh Terutang : Rp 6.250.000.000,-

Kredit Pajak : Rp 5.000.000.000,-

Pajak yang kurang dibayar : Rp 1.250.000.000,-

Kekurangan PPh Pasal 29 tersebut telah dibayar tanggal 27 April 2014

Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata Penghasilan Neto

seharusnya adalah Rp16.000.000.000,- sehingga PPh terutang

seharusnya Rp 4.000.000.000,-

DJP menerbitkan SKPLB dengan rincian :

Pajak yang terutang : Rp 4.000.000.000,-

Jumlah Kredit Pajak : Rp 6.250.000.000,-

Jumlah kelebihan pembayaran pajak : Rp 2.250.000.000,-

g. Surat Tagihan Pajak (STP)

STP adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi

administrasi berupa bunga dan/atau denda.

Gambar 7.6. Skema STP

Page 75: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

68

Gambar 7.7. Skema STP Bunga Penagihan

Contoh Soal:

1. Tn. Billy menyampaikan SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa

Februari 2014 dengan kondisi kurang bayar sebesar Rp120.000,- pada

tanggal 20 Maret 2014. Dari hasil penelitian ternyata seharusnya terdapat

kurang bayar sebesar Rp210.000,-. STP diterbitkan pada tanggal 12 Mei

2014.

Penghitungan STP tersebut adalah :

Pokok Pajak yang kurang dibayar : Rp90.000,-

Sanksi administrasi berupa bunga : 90.000 x 2% x 3 Rp 5.400,-

Pajak yang masih harus dibayar Rp95.400,-

Penghitungan 3 bulan adalah sejak tanggal jatuh tempo pembayaran

sampai dengan diterbitkannya Surat Tagihan Pajak

Page 76: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

69

2. PT. Minahasa Makmur adalah Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang

melakukan penjualan BKP dengan harga jual Rp350.000,- pada masa

Maret 2014. Atas penjualan tersebut tidak diterbitkan faktur pajak. Atas

hal tersebut dapat diterbitkan STP dengan sanksi denda sebesar

Rp350.000 x 2% = Rp7.000,-. Selain itu jika dilakukan penelitian atau

pemeriksaan, Wajib Pajak dapat dikenakan sanksi administrasi berupa

bunga apabila terdapat kekurangan bayar atas PPN-nya.

3. PT Meong adalah Wajib Pajak Badan yang melakukan kegiatan

perdagangan hewan peliharaan, menyampaikan SPT PPh Badan tahun

2013 pada tanggal 30 April 2014, dengan rincian sebagai berikut :

Penghasilan Neto : Rp 125.000.000.000,-

PPh Terutang : Rp 31.250.000.000,-

Kredit Pajak : Rp 25.400.000.000,-

PPh yang kurang dibayar : Rp 5.850.000.000,-

Kekurangan (PPh Pasal 29) tersebut dibayar tanggal 28 April 2014

Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata penghasilan neto

seharusnya Rp150.000.000.000,- sehingga PPh terutang seharusnya

adalah Rp37.500.000.000,-

DJP menerbitkan SKPKB tanggal 28 Desember 2014 dengan rincian :

Jumlah Pokok Pajak : Rp 37.500.000.000,-

Jumlah Kredit Pajak : Rp 31.250.000.000,-

Jumlah Kekurangan Pokok Pajak : Rp 6.250.000.000,-

Sanksi Administrasi (bunga 12 bulan) : Rp 1.500.000.000,-

Jumlah Pajak yang Masih Harus Dibayar : Rp 7.750.000.000,-

Page 77: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

70

RANGKUMAN

1. Pada prinsipnya pembayaran pajak oleh Wajib Pajak tidak tergantung pada

adanya penerbitan surat ketetapan pajak (self assessment).

2. Apabila Direktur Jenderal Pajak mendapatkan bukti jumlah pajak yang

terutang menurut Surat Pemberitahuan tidak benar, Direktur Jenderal Pajak

menetapkan jumlah pajak yang terutang.

3. Produk hukum yang diterbitkan oleh fiskus sebagai akibat dari proses

penetapan pajak dapat berupa Surat Ketetapan Pajak (SKP), dan/atau Surat

Tagihan Pajak (STP).

LATIHAN

1. Jelaskan produk hukum apa saja yang dapat diterbitkan oleh DJP

berdasarkan hasil penelitian, pemeriksaan maupun penagihan!

2. Jelaskan yang dimaksud dengan Surat Keputusan Pengembalian

Pendahuluan Kelebihan Pajak (SKPPKP)!

Page 78: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

71

VIII. PENAGIHAN PAJAK

Tindakan penagihan pajak dapat dilakukan terhadap Penanggung

Pajak karena yang bersangkutan mempunyai utang pajak yang tidak

dibayar atas suatu atau beberapa surat ketetapan pajak yang telah jatuh

tempo (1 bulan sejak tanggal penerbitan). Utang pajak adalah pajak yang

masih harus dibayar termasuk sanksi administrasi berupa bunga, denda

atau kenaikan yang tercantum dalam surat ketetapan pajak atau surat

sejenisnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan.

8.1. Utang Pajak

Dalam Pasal 4 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia

Nomor 24/PMK.03/2008 jo PMK-85/PMK.03/2010 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Penagihan dengan Surat Paksa dan Pelaksanaan Penagihan

Seketika dan Sekaligus dijelaskan bahwa utang pajak adalah pajak yang

masih harus dibayar termasuk sanksi administrasi sebagaimana ditetapkan

dalam Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

(SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan

(SKPKBT), Surat Tagihan Pajak Pajak Bumi dan Bangunan (STPPBB),

Surat Tagihan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (STB), Surat

Ketetapan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (SKBKB), Surat

Ketetapan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Tambahan

(SKBKBT), Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan,

Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali yang menyebabkan

jumlah pajak yang harus dibayar bertambah.

Tujuan pembelajaran:

Mahasiswa mampu memahami ketentuan mengenai penagihan pajak

Page 79: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

72

8.2. Penanggung Pajak

Penanggung pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung

jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan

memenuhi kewajiban Wajib Pajak atau orang yang nyata-nyata ikut dalam

menjalankan perusahaan walaupun tidak ada dalam susunan pengurus

perusahaan, menurut peraturan perundang-undangan perpajakan.

Tindakan penagihan pajak berupa sita dapat dilakukan terhadap harta

pribadi milik penanggung pajak apabila petugas pajak (jurusita pajak)

tidak dapat menemukan harta yang dapat disita ditempat kedudukan dan

atau tempat usaha Wajib Pajak.

8.3. Mengangsur dan Menunda Pembayaran Pajak

Apabila Wajib Pajak mengalami kesulitan likuiditas atau mengalami

keadaan di luar kekuasaannya, sehingga tidak dapat memenuhi kewajiban

pajaknya (melunasi utang pajaknya) pada waktunya, Wajib Pajak dapat

mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Kantor Pelayanan

Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar untuk mengangsur atau menunda

pembayaran:

1. Pajak yang masih harus dibayar dalam Surat Tagihan Pajak, Surat

Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Tambahan, dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan

Keberatan, Putusan Banding yang menyebabkan jumlah pajak yang

harus dibayar bertambah;

2. Kekurangan pembayaran Pajak Penghasilan yang masih harus dibayar

dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 29 Undang-Undang Pajak Penghasilan

Dalam hal Wajib Pajak diperbolehkan mengangsur atau menunda

pembayaran pajak, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar

2% perbulan dari jumlah pajak yang masih harus dibayar dan bagian dari

bulan dihitung penuh satu bulan.

Page 80: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

73

Contoh:

Wajib Pajak menerima SKPKB sebesar Rp 1.120.000,00 yang diterbitkan

pada tanggal 2 Januari 2009 dengan batas akhir pelunasan tanggal 1

Februari 2009. Wajib Pajak tersebut diperbolehkan untuk mengangsur

pembayaran pajak dalam jangka waktu lima bulan dengan jumlah yang

tetap sebesar Rp 224.000,00. Sanksi administrasi berupa bunga untuk

setiap angsuran dihitung sebagai berikut:

a. Jika Wajib Pajak mengangsur:

Angsuran ke-1 : 2% x Rp 1.120.000,00 = Rp 22.400,00

Angsuran ke-2 : 2% x Rp 896.000,00 = Rp 17.920,00

Angsuran ke-3 : 2% x Rp 672.000,00 = Rp 13.440,00

Angsuran ke-4 : 2% x Rp 448.000,00 = Rp 8.960,00

Angsuran ke-5 : 2% x Rp 224.000,00 = Rp 4.480,00

Total bunga atas angsuran = Rp 67.200,00

b. Jika Wajib Pajak menunda :

Misalnya, Wajib Pajak diperbolehkan menunda sampai tanggal 30

Juni 2009 (5 bulan), maka dikenakan sanksi administrasi berupa

bunga atas penundaan pembayaran sebesar:

5 x 2% x Rp 1.120.000,00 = Rp 112.000,00

8.4. Dasar Penagihan Pajak

Dasar yang dipakai dalam melakukan penagihan pajak oleh Direktur

Jenderal Pajak adalah:

a. Surat Tagihan Pajak

b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

c. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan

d. Surat Ketetapan Pembetulan

e. Surat Ketetapan Keberatan

f. Putusan Banding

g. Putusan Peninjauan Kembali

yang menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah,

tidak dibayar oleh Penanggung Pajak sesuai dengan jangka waktu yang

ditetapkan.

Page 81: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

74

8.5. Proses Penagihan

Gambar 8.1. Alur dan Jadwal Penagihan Pajak

No.

JENIS TINDAKAN

ALASAN

WAKTU

PELAKSANAAN

1. Penerbitan Surat Teguran

atau Surat Peringatan atau

surat lain yang sejenis

(Pasal 8 sampai dengan

Pasal 11 Peraturan Menteri

Keuangan

No:24/PMK.03/2008

jo PMK-85/PMK.03/2010)

Penanggung Pajak

tidak melunasi

utang pajaknya

sampai dengan

jatuh tempo

Setelah 7 (tujuh)

hari sejak saat

jatuh tempo

Page 82: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

75

2. Penerbitan Surat Paksa

(Pasal 7 UU No.19/2000 dan

Pasal 15 sampai Pasal 23

Peraturan Menteri Keuangan

Nomor:24/PMK.03/2008 jo

PMK-85/PMK.03/2010)

Penanggung Pajak

tidak melunasi

utang pajaknya

dan kepadanya

telah diterbitkan

Surat Teguran atau

Surat Peringatan

atau surat lain yang

sejenis

Setelah lewat 21

hari sejak di

terbitkannya

Surat Teguran

atau Surat

Peringatan atau

surat lain yang

sejenis

3. Penerbitan Surat Perintah

Melaksanakan Penyitaan

(Pasal12UU No.19/2000)

Penanggung Pajak

tidak melunasi

utang pajaknya

dan kepadanya

telah

diberitahukan Surat

Paksa

Setelah lewat

2x24 jam Surat

Paksa

diberitahukan

kepada

Penanggung Pajak

4. Pengumuman Lelang

(Pasal 26 Peraturan Menteri

Keuangan Nomor:

24/PMK.03/2008 jo PMK-

85/PMK.03/2010)

Setelah

pelaksanaan

penyitaan ternyata

Penanggung Pajak

tidak melunasi

utang pajaknya

Setelah lewat

waktu

14 (empatbelas)

hari sejak tanggal

pelaksanaan

penyitaan

5. Penjualan/Pelelangan

Barang Sitaan

(UU No.19/2000 Pasal 26)

Pasal 28 Peraturan Menteri

Keuangan Nomor:

24/PMK.03/2008 jo PMK-

85/PMK.03/2010)

Setelah

pengumuman

lelang ternyata

Penangung Pajak

tidak melunasi

utang pajaknya

Setelah lewat

waktu 14 (empat

belas) hari sejak

Pengumuman

Lelang

Page 83: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

76

Penjelasan jangka waktu penyampaian Surat Teguran:

1. Dalam hal WP tidak menyetujui sebagian atau seluruhnya

jumlah pajak yang masih harus dibayar dalam pembahasan

akhir hasil pemeriksaan dan WP tidak mengajukan keberatan

atas SKPKB atau SKPKBT, kepada WP disampaikan Surat

Teguran setelah lewat 7 (tujuh) hari sejak saat jatuh tempo

pengajuan keberatan

2. Dalam hal WP tidak menyetujui sebagian atau seluruh jumlah

pajak yang masih harus dibayar dalam pembahasan akhir hasil

pemeriksaan, dan WP mengajukan permohonan banding atas

keputusan keberatan sehubungan dengan SKPKB atau

SKPKBT, kepada WP disampaikan Surat Teguran setelah 7

(tujuh) hari sejak saat jatuh tempo pengajuan banding

3. Dalam hal WP tidak menyetujui sebagian atau seluruh jumlah

pajak yang masih dibayar dalam pembahasan akhir hasil

pemeriksaan, dan mengajukan permohonan banding atas

keputusan keberatan sehubungan dengan SKPKB atau

SKPKBT, kepada WP disampaikan Surat Teguran setelah 7

(tujuh) hari sejak saat jatuh tempo pelunasan pajak yang masih

harus dibayar berdasarkan Putusan Banding

4. Dalam hal WP menyetujui seluruh jumlah pajak yang

masih harus dibayar dalam pembahasan akhir hasil

pemeriksaan, kepada WP disampaikan Surat teguran setelah 7

(tujuh) hari sejak saat jatuh tempo pelunasan

5. Dalam hal WP mencabut pengajuan keberatan atas

SKPKB atau SKPKBT setelah tanggal jatuh tempo pelunasan

tetapi sebelum tanggal diterima Surat Pemberitahuan Untuk

Hadir oleh WP, kepada WP disampaikan Surat Teguran setelah

7 (tujuh) hari sejak tanggal pencabutan pengajuan keberatan

tersebut

6. Dalam rangka Penagihan Pajak atas utang Bumi dan

Bangunan dan/atau Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan

Bangunan yang tercantum dalam STPPBB, SKBKB,

Page 84: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

77

SKBKBT, STB, atau Surat Keputusan Pembetulan, surat

Keputusan Keberatan, atau Putusan Banding, yang

menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah,

kepada WP disampaikan Surat teguran setelah 7 (tujuh) hari

sejak tanggal jatuh tempo pelunasan.

Penyampaian Surat teguran dapat dilakukan secara langsung,

melalui pos atau melalui jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan

bukti pengiriman surat.

8.6. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak atau Penanggung Pajak selama

Penagihan

Wajib Pajak/Penanggung Pajak berhak:

a. Meminta Jurusita Pajak memperlihatkan Kartu Tanda Pengenal

Jurusita Pajak.

b. Menerima Salinan Surat Paksa dan Salinan Berita Acara Penyitaan.

c. Menentukan urutan barang yang akan dilelang

d. Sebelum pelaksanaan lelang, Wajib Pajak/Penanggung Pajak diberi

kesempatan terakhir untuk melunasi utang pajak

termasuk biaya penyitaan, iklan dan biaya pembatalan lelang

dan melaporkan pelunasan tersebut kepada Kepala KPP yang

bersangkutan.

e. Lelang tidak dilaksanakan apabila Penanggung Pajak melunasi

utang pajak dan biaya penagihan pajak sebelum pelaksanaan lelang.

Kewajiban Wajib Pajak/ Penanggung Pajak

a. Membantu Jurusita Pajak dalam melaksanakan tugasnya;

Memperbolehkan Jurusita Pajak memasuki ruangan, tempat

usaha/tempat tinggal WP/Penanggung Pajak;

Memberikan keterangan lisan atau tertulis yang diperlukan.

b. Barang yang disita dilarang dipindahtangankan, dihipotikkan, atau

dipindahkan.

Page 85: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

78

8.7. Penagihan Seketika dan Sekaligus

Adalah Penagihan pajak yang dilaksanakan oleh Jurusita Pajak kepada

penanggung pajak tanpa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran yang

meliputi seluruh utang pajak dari semua jenis pajak, Masa Pajak, dan

Tahun Pajak. Penagihan seketika dan sekaligus dilaksanakan karena;

1. Penanggung pajak akan meninggalkan Indonesia untuk selama-

lamanya atau berniat untuk itu

2. Penanggung Pajak memindahtangankan barang yang dimiliki atau

yang dikuasai dalam rangka menghentikan/ mengecilkan kegiatan

perusahaan, atau pekerjaan yang dilakukannya di Indonesia

3. terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung Pajak akan membubarkan

badan usaha, atau menggabungkan usaha, atau memekarkan usaha,

atau memindahtangankan perusahaan yang dimiliki atau yang

dikuasainya, atau melakukan perubahan bentuk lainnya

4. badan usaha akan dibubarkan oleh negara

5. terjadi penyitaan atas barang Penanggung Pajak oleh Pihak ketiga atau

terdapat tanda-tanda kepailitan.

8.8. Hak Mendahulu

Maksud dari hak mendahulu adalah memberi kesempatan kepada

Pemerintah (kedudukannya sebagai kreditur preferen) untuk mendapatkan

bagian lebih dahulu dari kreditur lain atas hasil pelelangan barang-barang

milik Penaggung Pajak dimuka umum guna menutupi atau melunasi utang

pajaknya.

a. Negara mempunyai hak mendahulu untuk tagihan pajak atas barang

Wajib Pajak begitu pula atas barang-barang milik wakil yang menurut

peraturan perpajakan bertanggung jawab secara pribadi dan/atau

secara renteng.

b. Ketentuan tentang hak mendahulu, meliputi pokok pajak, bunga, dan

denda administrasi, kenaikan dan biaya penagihan.

c. Hak mendahulu untuk tagihan pajak melebihi segala hak mendahulu

lainnya, kecuali terhadap :

Page 86: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

79

• Biaya perkara yang semata-mata disebabkan karena suatu

penghukuman untuk melelang suatu barang bergerak maupun

tidak bergerak.

• Biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang yang

dimaksud

• Biaya perkara yang semata-mata disebabkan karena pelelangan

dan penyelesaian suatu warisan, biaya ini didahulukan daripada

gadai dan hipotek

Dalam hal Wajib Pajak dinyatakan pailit, bubar, atau dilikuidasi maka

kurator, likuidator, atau orang atau badan yang ditugasi untuk melakukan

pemberesan dilarang membagikan harta Wajib Pajak dalam pailit,

pembubaran atau likuidasi kepada pemegang saham atau kreditur lainnya

sebelum menggunakan harta tersebut untuk membayar utang pajak

Wajib Pajak tersebut.

Hak mendahulu hilang setelah melampaui waktu 5 (lima) tahun sejak

tanggal diterbitkan Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang

Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Keputusan

Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan

Peninjauan Kembali yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar

bertambah.

Perhitungan jangka waktu hak mendahulu ditetapkan sebagai berikut:

a. dalam hal Surat Paksa untuk membayar diberitahukan secara resmi

maka jangka waktu 5 (lima) tahun dihitung sejak pemberitahuan

Surat Paksa; atau

b. dalam diberikan penundaan pembayaran atau persetujuan angsuran

pembayaran maka jangka waktu 5 (lima) tahun tersebut dihitung

sejak batas akhir penundaan diberikan.

8.9. Daluwarsa Penagihan

Saat daluwarsa penagihan pajak perlu ditetapkan untuk memberi kepastian

hukum kapan utang pajak tersebut tidak dapat ditagih lagi.

Page 87: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

80

Hak untuk melakukan penagihan pajak, termasuk bunga, denda, kenaikan,

dan biaya penagihan pajak, daluwarsa setelah melampaui waktu 5

(lima) tahun terhitung sejak penerbitan Surat Tagihan Pajak, Surat

Ketetapan Pajak Kurang Bayar, serta Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Tambahan, dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan,

Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali.

1. Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat Teguran dan menyampaikan

Surat Paksa kepada Penanggung Pajak yang tidak melakukan

pembayaran utang pajak sampai dengan tanggal jatuh tempo

pembayaran. Dalam hal seperti itu daluwarsa penagihan dihitung sejak

tanggal penyampaian Surat Paksa tersebut.

2. Wajib Pajak menyatakan pengakuan utang pajak dengan cara:

• Wajib Pajak mengajukan permohonan angsuran dan penundaan

pembayaran utang pajak sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran.

Dalam hal seperti itu daluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal

surat permohonan angsuran atau penundaan pembayaran utang

pajak diterima oleh Direktur Jenderal Pajak.

• Wajib Pajak mengajukan permohonan pengajuan keberatan. Dalam

hal seperti itu daluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal surat

keberatan Wajib Pajak diterima Direktur Jenderal Pajak.

• Wajib Pajak melaksanakan pembayaran sebagian utang pajaknya.

Dalam hal seperti itu daluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal

pembayaran sebagian utang pajak tersebut.

3. Terdapat Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan

Pajak Kurang Bayar Tambahan yang diterbitkan terhadap Wajib Pajak

karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan berdasarkan

putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Dalam hal seperti itu daluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal

penerbitan ketetapan pajak tersebut.

8.10. Hapusnya Piutang Pajak

Penghapusan piutang pajak diatur dalam pasal 24 UU KUP, dimana

penghapusan tersebut harus didasari Peraturan Menteri Keuangan (PMK).

Page 88: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

81

Menteri Keuangan mengatur tata cara penghapusan dan menetukan

besarnya jumlah piutang pajak yang tidak dapat ditagih lagi.

Hal-hal yang dapat menyebabkan dihapuskannya piutang pajak, antara

lain:

1. WP telah meninggal dunia dan tidak mempunyai harta warisan atau

kekayaan

2. WP badan yang telah selesai proses pailitnya

3. WP yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai subjek pajak

4. Hak untuk melakukan penagihan telah daluwarsa.

Piutang pajak yang dapat dihapuskan, adalah piutang pajak yang tercantum

pada:

1. STP

2. SKPKB

3. SKPKBT

4. SPT Pajak Terhutang PBB

5. Surat Ketetapan Pajak

6. Surat Ketetapan Pajak Tambahan

7. SK Pembetulan, SK Keberatan, Putusan Banding, Putusan

Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang masih

harus dibayar bertambah.

8.10. Bunga Penagihan

Apabila atas pajak yang terutang pada SKPKB atau SKPKBT dan

tambahan yang harus dibayar berdasarkan SK Pembetulan, SK

Keberaratan atau Putusan Banding, pada saat jatuh tempo pembayaran

tidak atau kurang dibayar, maka atas jumlah pajak yang tidak atau kurang

dibayar itu, dikenakan sanksi administrasi berupa buga sebesar 2 %

sebulan untuk seluruh masa, yang dihitung dari tanggal jatuh tempo

sampai dengan pembayaran atau tanggal diterbitkannya STP dan bagian

dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.

Page 89: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

82

Contoh :

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar PPh Badan

Pada tanggal 18 Oktober 2014 diterbitkan SKPKB atas nama PT. Jujur

Setia dengan jumlah pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp100.000,-.

Wajib Pajak membayar utang pajak tersebut pada tanggal 20 November

2014 (sudah melewati jatuh tempo). Apabila pada tanggal 21 November

2014 diterbitkan Surat Tagihan Pajak Bunga Penagihan (STP Bunga

Penagihan) maka:

1. Dikenakan sanksi administrasi berupa bunga yang dihitung satu bulan

= 1 x 2% x Rp 100.000 = Rp 2.000,00. Bunga tersebut ditagih dengan

STP Bunga Penagihan sebesar Rp2.000,00.

2. Dalam hal Wajib Pajak diperbolehkan mengangsur atau menunda

pembayaran pajak, juga dikenakan bunga sebesar 2 % sebulan, dan

bagian bulan dihitung 1 (satu) bulan.

3. Dalam hal Wajib Pajak diperbolehkan menunda penyampaian SPT

dan ternyata perhitungan sementara pajak yang terutang kurang dari

jumlah pajak sebenarnya terutang, maka atas kekurangan pembayaran

pajak tersebut dikenakan bunga 2 % sebulan yang dihitung dari saat

berakhirnya kewajiban menyampaikan SPT sampai dengan tanggal

dibayarnya kekurangan pembayaran tersebut dan bagian dari bulan

dihitung penuh 1(satu) bulan.

Page 90: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

83

RANGKUMAN

1. Utang pajak adalah pajak yang masih harus dibayar termasuk sanksi

administrasi berupa bunga, denda atau kenaikan yang tercantum dalam surat

ketetapan pajak atau surat sejenisnya berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan.

2. Penanggung pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung

jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan

memenuhi kewajiban Wajib Pajak atau orang yang nyata-nyata ikut dalam

menjalankan perusahaan walaupun tidak ada dalam susunan pengurus

perusahaan, menurut peraturan perundang-undangan perpajakan.

3. Dalam hal Wajib Pajak diperbolehkan mengangsur atau menunda

pembayaran pajak, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2%

perbulan dari jumlah pajak yang masih harus dibayar dan bagian dari bulan

dihitung penuh satu bulan.

4. Penagihan seketika dan sekaligus adalah penagihan pajak yang dilaksanakan

oleh Jurusita Pajak kepada penanggung pajak tanpa menunggu tanggal jatuh

tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari semua jenis

pajak, Masa Pajak, dan Tahun Pajak.

5. Hak mendahulu adalah hak Pemerintah (dalam kedudukannya sebagai

kreditur preferen) untuk mendapatkan bagian lebih dahulu dari kreditur lain

atas hasil pelelangan barang-barang milik Penaggung Pajak dimuka umum

guna menutupi atau melunasi utang pajaknya.

6. Hak untuk melakukan penagihan pajak, termasuk bunga, denda, kenaikan,

dan biaya penagihan pajak, daluwarsa setelah melampaui waktu 5 (lima)

tahun terhitung sejak penerbitan Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan

Pajak Kurang Bayar, serta Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan,

dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan

Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali.

Page 91: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

84

LATIHAN

1. Jelaskan pengertian Penanggung Pajak!

2. Apakah yang dimaksud dengan penagihan seketika dan sekaligus?

3. Sebutkan hal-hal yang dapat menyebabkan hapusnya piutang pajak!

Page 92: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

85

IX. SENGKETA PAJAK

Sengketa pajak dapat terjadi antara Wajib Pajak dengan petugas pajak yang

biasanya timbul karena perbedaan persepsi dalam interpretasi atas peraturan

perundang-undangan perpajakan. Persepsi petugas pajak secara yuridis biasanya

diwujudkan dalam STP, SKPKB, SKPKBT, SKPLB maupun SKPN. Dalam

menyelesaikan persengketaan antara Wajib Pajak dan petugas pajak, sebenarnya

peraturan perundang-undangan perpajakan Indonesia telah memberikan beberapa

solusi penyelesaiannya, antara lain:

a. Penyelesaian di Direktorat Jenderal Pajak

Pembetulan ketetapan pajak

Pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi

Pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak

Pengurangan atau pembatalan STP

Pembatalan hasil pemeriksaan dan SKP-nya

Keberatan

b. Penyelesaian di Pengadilan Pajak

Gugatan

Banding

c. Penyelesaian di Mahkamah Agung

Peninjauan Kembali (PK)

Tujuan pembelajaran:

Mahasiswa mampu menjelaskan ketentuan mengenai pembetulan

ketetapan pajak, pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi,

pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak, keberatan, banding, dan

gugatan

Page 93: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

86

9.1. Pembetulan Ketetapan Pajak

Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, petugas pajak secara

manusiawi bisa saja melakukan kesalahan seperti kesalahan tulis, kesalahan

hitung dan kesalahan penerapan peraturan perpajakan. Sepanjang ditemukan

kesalahan, maka baik secara jabatan maupun permohonan wajib pajak dapat

dilakukan pembetulan. Yang dimaksud dengan salah tulis, salah hitung, dan

salah penerapan adalah :

a. Kesalahan tulis, yaitu antara lain kesalahan penulisan nama , alamat,

NPWP, nomor ketetapan pajak, jenis pajak, masa atau tahun pajak

dan tanggal jatuh tempo

b. Kesalahan hitung, yaitu kesalahan yang berasal dari penjumlahan

dan atau pengurangan dan atau perkalian dan atau pembagian suatu

bilangan

c. Kekeliruan dalam penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan

perundang-undangan perpajakan, yaitu kekeliruan dalam

penerapan tarif, kekeliruan penerapan persentase Norma Penghitungan

Penghasilan Neto, kekeliruan penerapan sanksi administrasi,

kekeliruan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), kekeliruan

penghitungan PPh dalam tahun berjalan dan kekeliruan dalam

pengkreditan pajak.

Sebenarnya kesalahan tulis, kesalahan hitung dan kekeliruan

penerapan ketentuan tertentu dalam perturan perundang-undangan perpajakan

tidak menimbulkan persengketaan pajak karena sudah bersifat pasti.

Misalnya apabila petugas pajak menulis nama Wajib Pajak tidak perlu

dipersengketakan karena kesalahannya tidak perlu diperdebatkan atau

disengketakan.

Yang dapat dilakukan pembetulan adalah ketetapan pajak berupa:

1. Surat Ketetapan Pajak

2. Surat Tagihan Pajak

3. Surat Keputusan Pembetulan

4. Surat Keputusan Keberatan

Page 94: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

87

5. Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi

6. Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi

7. Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak

8. Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak

9. Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak

10.Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga.

Akibat adanya pembetulan ketetapan ini, mengakibatkan jumlah utang

pajak dari ketetapan-ketetapan pajak diatas menjadi berubah. Adanya

perubahan ini mengakibatkan adanya dasar penagihan pajak yang baru.

Jangka waktu penyelesaian permohonan adalah paling lama 6 (enam) bulan

sejak tanggal surat permohonan pembetulan diterima. Direktorat Jenderal

Pajak harus memberi keputusan atas permohonan pembetulan yang diajukan

Wajib Pajak tersebut. Apabila jangka waktu tersebut telah lewat, tetapi

Direktur Jenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan, permohonan

pembetulan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan.

Apabila permohonan diatas ditolak atau dikabulkan sebagian, maka

Wajib Pajak berhak meminta keterangan dan Direktur Jenderal Pajak wajib

memberikan keterangan secara tertulis mengenai hal-hal yang menjadi dasar

untuk menolak atau mengabulkan sebagian permohonan Wajib Pajak

tersebut.

9.2. Pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, Pengurangan atau

pembatalan ketetapan pajak, Pengurangan atau pembatalan STP,

Pembatalan hasil pemeriksaan dan SKP-nya

Dalam keadaan tertentu, ada pengenaan sanksi atas Surat Tagihan

Pajak, surat ketetapan pajak dan penetapan lainnya dapat dikurangkan atau

bahkan dihapuskan. Selain itu adanya ketetapan pajak yang secara prosedural

ternyata tidak memenuhi persyaratan maka dapat dibatalkan atau dihapuskan.

Pengurangan, penghapusan atau pembatalan ini dapat dilakukan secara

jabatan oleh Direktur Jenderal Pajak atau melalui permohonan Wajib Pajak,

yang terdiri dari :

Page 95: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

88

1. Mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga,

denda, dan kenaikan yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan dalam hal sanksi tersebut dikenakan

karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya.

Misalnya Wajib Pajak menyampaikan SPT melalui pos dan menerima

resi atas pengiriman tersebut. Ternyata pihak Kantor Pelayanan Pajak

tidak menerima SPT tersebut sehingga diterbitkan STP dan Wajib Pajak

dikenakan sanksi administrasi berupa denda. Atas hal tersebut Wajib

Pajak dapat mengajukan permohonan untuk dihapuskan sanksinya

dengan memberikan bukti resi bahwa Wajib Pajak telah

menyampaikan SPT tepat waktu.

2. Mengurangkan atau membatalkan surat ketetapan pajak yang tidak

benar. Misalnya dalam hal ini Wajib Pajak menyampaikan permohonan

keberatan atas surat ketetapan pajak yang diterbitkan oleh Kantor

Pelayanan Pajak tetapi ternyata tidak memenuhi persyaratan formal

sesuai dengan pasal 25 UU KUP, maka atas permohonan Wajib Pajak

dan berlandaskan unsur keadilan dapat mengurangkan atau

membatalkan surat ketetapan pajak yang tidak benar.

3. Mengurangkan atau membatalkan Surat Tagihan Pajak sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 14 yang tidak benar. Contoh adanya

pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi sebagai akibat

diterbitkan Surat Keputusan Keberatan atau Putusan Banding yang

menerima sebagian atau seluruh permohonan Wajib Pajak.

4. Membatalkan hasil pemeriksaan pajak atau surat ketetapan pajak dari

hasil pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa:

a. penyampaian surat pemberitahuan hasil pemeriksaan; atau

b. pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan Wajib Pajak.

Dalam rangka memberikan keadilan dan melindungi hak Wajib

Pajak, Direktur Jenderal Pajak atas kewenangannya atau atas

permohonan Wajib Pajak dapat membatalkan hasil pemeriksaan pajak

Page 96: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

89

yang dilaksanakan tanpa penyampaian surat pemberitahuan hasil

pemeriksaan atau tanpa dilakukan pembahasan akhir hasil pemeriksaan

dengan Wajib Pajak. Namun, dalam hal Wajib Pajak tidak hadir dalam

pembahasan akhir hasil pemeriksaan sesuai dengan batas waktu yang

ditentukan, permohonan Wajib Pajak tidak dapat dipertimbangkan.

Gambar 9.1. Mekanisme Melakukan Permohonan dan Pencabutan

Permohonan

Gambar 9.2. Skema Batasan Melakukan Permohonan

Page 97: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

90

Gambar 9.3. Bentuk Keputusan Permohonan Pengurangan,

Penghapusan atau Pembatalan

9.3. Keberatan

Dalam pemeriksaan pajak yang produk hukumnya berupa surat

ketetapan pajak, sangat mungkin terjadi perbedaan pendapat atas hasil

pemeriksaan antara Wajib Pajak dan Pemeriksa Pajak. Akibatnya, dapat

timbul sengketa pajak antara pihak-pihak tersebut. Wajib Pajak diberi hak

untuk menyampaikan permohonan keberatan kepada Direktur Jendral Pajak.

Permohonan keberatan Wajib Pajak harus memenuhi persyaratan formal agar

dapat diproses. Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Keputusan

Keberatan baik menerima, menerima sebagian, menolak dan menambah

jumlah pajak terutang. Selain hal tersebut diatas yang dapat diajukan

permohonan keberatan apabila ada pemotongan dan/atau pemungutan oleh

pihak lain.

Hal – Hal Yang Dapat Diajukan Keberatan

Wajib pajak dapat mengajukan keberatan atas :

1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)

2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)

3. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)

Page 98: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

91

4. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)

5. Pemotongan atau Pemungutan pajak oleh pihak ketiga berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Syarat formal pengajuan permohonan keberatan :

Permohonan keberatan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana

dimaksud diatas, bukan merupakan surat keberatan sehingga tidak

dipertimbangkan.

Format surat permohonan keberatan secara redaksional tidak diatur

khusus, sehingga Wajib Pajak dapat membuat surat permohonan keberatan

secara bebas sepanjang memenuhi persyaratan formal seperti tersebut diatas.

Page 99: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

92

Cara Penyampaian Surat Keberatan

Dimungkinkan Wajib Pajak belum mendapat penjelasan yang memadai

atas surat ketapan pajak atau pemotongan dan/atau pemungutan pihak lain.

Jika diminta oleh Wajib Pajak untuk keperluan pengajuan keberatan, Direktur

Jenderal Pajak wajib memberikan keterangan secara tertulis hal-hal yang

menjadi dasar pengenaan pajak, penghitungan rugi, atau pemotongan atau

pemungutan pajak.

Tata cara pengajuan dan penyelesaian keberatan diatur dengan atau

berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan yang antara lain mengatur tentang

pemberian hak kepada Wajib Pajak untuk hadir memberikan keterangan atau

memperoleh penjelasan mengenai keberatannya. Apabila Wajib Pajak tidak

menggunakan hak tersebut maka proses keberatan tetap dapat diselesaikan.

Page 100: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

93

Sebelum surat keputusan diterbitkan, Wajib Pajak dapat menyampaikan

alasan tambahan atau penjelasan tertulis. Hal ini untuk menguatkan

argumentasi dari Wajib Pajak sebelum surat keputusan keberatan diterbitkan.

Hasil dan Cara Penyampaian Keputusan Keberatan

Page 101: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

94

Sanksi Administrasi atas hasil Pengajuan Keberatan

Contoh :

Untuk tahun pajak 2013, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)

dengan jumlah pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp1.000.000.000,00

diterbitkan terhadap PT A. Dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, Wajib

Pajak hanya menyetujui pajak yang masih harus dibayar sebesar

Rp200.000.000,00. Wajib Pajak telah melunasi sebagian SKPKB tersebut

sebesar Rp200.000.000,00 dan kemudian mengajukan keberatan atas koreksi

lainnya. Direktur Jenderal Pajak mengabulkan sebagian keberatan Wajib Pajak

dengan jumlah pajak yang masih harus dibayar menjadi sebesar

Rp750.000.000,00. Dalam hal ini, Wajib Pajak tidak dikenai sanksi

administrasi sebagaimana diatur dalam Pasal 19 yaitu bunga penagihan atas

keterlambatan pembayaran setelah jatuh tempo, tetapi dikenai sanksi sesuai

penjelasan diatas, yaitu sebesar 50% x (Rp750.000.000,00 –

Rp200.000.000,00) = Rp275.000.000,00

Apabila Wajib Pajak mengajukan permohonan banding, sanksi

administrasi berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen) sebagaimana

dimaksud penjelasan diatas tidak dikenakan.

Page 102: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

95

Khusus bagi Wajib Pajak yang mengajukan keberatan atas ketetapan

pajak yang ditetapkan secara jabatan (ex officio), yaitu SKPKB yang

diterbitkan karena:

1. Wajib pajak tidak menyampaikan SPT Tahunan meskipun telah ditegur

secara tertulis

2. Tidak memenuhi kewajiban menyelenggarakan pembukuan

3. Menolak untuk memberikan kesempatan kepada pejabat pemeriksa

memasuki tempat-tempat tertentu yang dipandang perlu, dalam rangka

pemeriksaan guna menetapkan besarnya jumlah pajak yang terutang

Wajib Pajak harus dapat membuktikan ketidakbenaran ketetapan pajak

tersebut Apabila Wajib Pajak tidak dapat membuktikan ketidakbenaran surat

ketetapan pajak secara jabatan itu, maka keberatannya ditolak.

Proses Penyelesaian di Pengadilan Pajak Gugatan

Wajib Pajak atau penanggung pajak dapat mengajukan gugatan kepada

hanya badan peradilan pajak terhadap:

1. Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau

pengumuman lelang.

2. Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan

selain yang ditetapkan dalam pasal 25 ayat (1) dan pasal 26 UU KUP,

seperti SKPPKP atau SPMKP

3. Keputusan Pembetulan sebagaimana dimaksud dalam pasal 36 yang

berkaitan dengan STP

4. Keputusan Pengurangan/Penghapusan Sanksi Administrasi atau Keputusan

Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak yang tidak benar

sebagaimana dimaksud dalam pasal 36 yang berkaitan dengan STP

Jangka Waktu Pengajuan Gugatan

a. Gugatan terhadap angka 1, diajukan paling lambat 14 hari sejak

pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan atau

Pengumuman Lelang

Page 103: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

96

b. Gugatan terhadap angka 1, 2 dan 3 diajukan paling lambat 30 hari sejak

tanggal diterima keputusan yang digugat.

Ketentuan Pengajuan Gugatan

1. Gugatan diajukan kepada pengadilan pajak, dengan syarat:

2. Gugatan diajukan secara tertulis kepada pengadilan pajak dalam bahasa

Indonesia

3. Satu gugatan adalah untuk satu keputusan atau satu pelaksanaan penagihan

4. Diajukan oleh Penggugat, ahli waris, pengurus atau kuasa hukumnya

5. Disertai alasan yang jelas dan dicantumkan tanggal surat keputusan yang

di gugat

6. Dilampirkan surat keputusan yang di gugat.

Pada prinsipnya gugatan tidak menunda kewajiban perpajakan dan tidak

menghalangi pelaksanaan penagihan pajak. Namun penggugat dalam

gugatannya dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan penagihan pajak

tersebut ditunda. Permohonan penggugat tersebut dapat dikabulkan melalui

suatu Putusan Sela sebelum ditetapkannya putusan atas pokok sengketa,

dengan syarat apabila terdapat keadaan yang sangat mendesak yang

mengakibatkan kepentingan penggugat sangat dirugikan jika pelaksanaan

penagihan dilaksanakan.

Jangka Waktu Penyelesaian Permohonan Wajib Pajak

Apabila persyaratan formal telah dipenuhi, maka pengadilan pajak akan

memproses pengajuan gugatan WP melalui pemeriksaan acara biasa dan harus

memberi putusan atas permohonan gugatan WP paling lama 6 bulan sejak

surat gugatan diterima.

Hal-hal lain yang berkaitan dengan banding dan gugatan diatur dalam

Undang-Undang nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.

Page 104: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

97

9.4. Banding

Apabila Wajib Pajak tidak atau belum puas dengan keputusan yang

diberikan atas keberatan, Wajib Pajak dapat mengajukan banding kepada

pengadilan pajak.

Banding diajukan hanya kepada badan peradilan pajak atas surat

keputusan keberatan, dengan syarat :

a. Tertulis dalam bahasa Indonesia

b. Dalam jangka waktu 3 bulan sejak keputusan atas keberatan diterima

Wajib Pajak

c. Alasan yang jelas

d. Dilampiri salinan Surat Keputusan Keberatan

e. Satu Banding adalah untuk satu Surat Keputusan Keberatan

Jika diminta oleh Wajib Pajak untuk keperluan pengajuan keberatan,

Direktur Jenderal Pajak wajib memberikan keterangan secara tertulis hal-hal

yang menjadi dasar surat keputusan keberatan diterbitkan.

Dalam hal Wajib Pajak mengajukan banding, jangka waktu pelunasan

pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3), ayat (3a), atau Pasal 25

ayat (7), atas jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan

keberatan, tertangguh sampai dengan 1 bulan sejak tanggal penerbitan

Putusan Banding. Jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan

permohonan keberatan sebagaimana dimaksud penjelasan diatas tidak

termasuk sebagai utang pajak sampai dengan adanya putusan banding. Dalam

hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian, Wajib Pajak

dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 100% (seratus persen) dari

jumlah pajak berdasarkan Putusan Banding dikurangi dengan pembayaran

pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan.

Contoh penghitungan lanjutan dari penghitungan keberatan diatas :

Selanjutnya apabila Wajib Pajak mengajukan permohonan banding dan

hasil Putusan Pengadilan Pajak terkait besarnya pajak yang masih harus

dibayar menjadi sebesar Rp450.000.000,00. Dalam hal ini baik sanksi

administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan sebagaimana

diatur dalam Pasal 19 maupun sanksi administrasi berupa denda sebagaimana

Page 105: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

98

diatur dalam Pasal 25 ayat (9) tidak dikenakan. Namun, Wajib Pajak dikenai

sanksi administrasi berupa denda sesuai dengan ayat ini, sebesar 100% x

(Rp450.000.000,00 – Rp200.000.000,00) = Rp250.000.000,00.

Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan pengadilan khusus di

lingkungan peradilan tata usaha negara. Apabila persyaratan formal telah

dipenuhi, maka pengadilan pajak akan memproses pengajuan banding WP

melalui berita cara biasa dan harus memberi putusan atas permohonan

banding WP paling lama 12 bulan sejak surat banding diterima.

Terhadap Gugatan/ Banding dapat diajukan surat pernyataan

pencabutan kepada Pengadilan Pajak.

Gugatan/ Banding yang dicabut dihapus dari daftar sengketa dengan:

a. penetapan Ketua dalam hal surat pernyataan pencabutan

diajukan sebelum sidang;

b. putusan Majelis/ Hakim Tunggal melalui pemeriksaan dalam hal

surat pernyataan pencabutan diajukan setelah sidang atas

persetujuan tergugat.

Gugatan/ Banding yang telah dicabut melalui penetapan atau putusan

tidak dapat diajukan kembali.

9.5. Proses Penyelesaian di Mahkamah Agung (MA) Peninjauan Kembali

Apabila pihak yang bersangkutan tidak/belum puas dengan putusan

Pengadilan Pajak, maka pihak yang bersengketa dapat mengajukan

Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Pajak dan

hanya dapat diajukan 1 (satu) kali dan bila dicabut sebelum diputus maka

tidak dapat diajukan kembali.

Alasan-Alasan Peninjauan Kembali

1. Putusan Pengadilan Pajak didasarkan pada kebohongan atau tipu

muslihat pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus atau

didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian oleh hakim pidana

dinyatakan palsu

2. Terdapat bukti tertulis baru yang penting dan bersifat menentukan

Page 106: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

99

3. Dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari yang dituntut

4. Ada suatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa dipertimbangkan

sebab-sebabnya

5. Putusan nyata-nyata tidak sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan yang berlaku.

Jangka Waktu Peninjauan Kembali

a. Permohonan Peninjauan Kembali dengan alasan sebagaimana dimaksud

dalam angka 1 dan 2 diajukan paling lambat 3 bulan sejak diketahuinya

kebohongan atau tipu muslihat atau diketemukan bukti tertulis baru

b. Permohonan Peninjauan Kembali dengan alasan sebagaimana dimaksud

dengan alasan angka 3, 4 dan 5 diajukan paling lambat 3 bulan sejak

putusan dikirim oleh Pengadilan Pajak

Jangka Waktu Penyelesaian Permohonan Wajib Pajak

Mahkamah Agung mengambil putusan atas permohonan Peninjauan

Kembali yang diajukan wajib pajak:

1. dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak permohonan Peninjauan

Kembali diterima oleh Mahkamah Agung dalam hal putusan

Pengadilan Pajak diambil diambil melalui pemeriksaan acara biasa

2. dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak permohonan Peninjauan

Kembali diterima oleh Mahkamah Agung dalam hal putusan

Pengadilan Pajak diambil melalui pemeriksaan acara cepat.

Page 107: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

100

RANGKUMAN

1. Sengketa pajak dapat terjadi antara Wajib Pajak dengan petugas pajak yang

biasanya timbul karena perbedaan persepsi dalam interpretasi atas peraturan

perundang-undangan perpajakan.

2. Penyelesaian di Direktorat Jenderal Pajak, melalui:

Pembetulan ketetapan pajak

Pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi

Pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak

Pengurangan atau pembatalan STP

Pembatalan hasil pemeriksaan dan SKP-nya

Keberatan

3. Penyelesaian di Pengadilan Pajak, melalui proses:

Gugatan

Banding

4. Penyelesaian di Mahkamah Agung, melalui proses:

Peninjauan Kembali (PK)

LATIHAN

1. Sebutkan penyebab dilakukannya pembetulan ketetapan pajak!

2. Sebutkan persyaratan formal pengajuan permohonan keberatan!

3. Sebutkan persyaratan formal pengajuan permohonan banding!

Page 108: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

101

X. RESTITUSI DAN IMBALAN BUNGA

10.1. Restitusi

Kelebihan pembayaran pajak terjadi apabila dalam berdasarkan

pemeriksaan pajak terdapat jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang

dibayar lebih besar daripada jumlah pajak yang terutang atau telah

dilakukan pembayaran pajak yang tidak seharusnya terutang, maka atas hal

tersebut Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak

Lebih Bayar.

Berdasarkan permohonan Wajib Pajak, Direktur Jenderal Pajak,

setelah meneliti kebenaran pembayaran pajak, menerbitkan Surat Ketetapan

Pajak Lebih Bayar apabila terdapat pembayaran pajak yang seharusnya

tidak terutang.

Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar masih dapat diterbitkan lagi

apabila berdasarkan hasil pemeriksaan dan/atau data baru ternyata pajak

yang lebih dibayar jumlahnya lebih besar daripada kelebihan pembayaran

pajak yang telah ditetapkan.

Atas permohonan Wajib Pajak, kelebihan pembayaran pajak

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Pasal 17B, Pasal 17C, atau Pasal

17D dikembalikan, dengan ketentuan bahwa apabila ternyata Wajib Pajak

mempunyai utang pajak, langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih

dahulu utang pajak tersebut.

Tujuan pembelajaran:

Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai restitusi dan Imbalan Bunga

Page 109: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

102

a. Pengembalian kelebihan pembayaran pajak sesuai dengan pasal

17B

Apabila pemeriksaan bukti permulaan tindak pidana di bidang

perpajakan tidak dilanjutkan dengan penyidikan; dilanjutkan dengan

penyidikan, tetapi tidak dilanjutkan dengan penuntutan tindak pidana

di bidang perpajakan; atau dilanjutkan dengan penyidikan dan

penuntutan tindak pidana di bidang perpajakan, tetapi diputus bebas

atau lepas dari segala tuntutan hukum berdasarkan putusan pengadilan

yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, dan dalam hal kepada

Wajib Pajak diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, kepada

Wajib Pajak diberikan imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) per

bulan untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan, dihitung sejak

berakhirnya jangka waktu 12 (dua belas) bulan sampai dengan saat

diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, dan bagian dari bulan

dihitung penuh 1 (satu) bulan.

B. Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak sesuai dengan Pasal

17C

1. Direktorat Jenderal Pajak cukup melakukan penelitian dan produk

hukum yang dikeluarkan bukan SKPLB tetapi Surat Keputusan

Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak (karena hasil dari

penelitian tetapi fungsinya sama dengan SKPLB).

2. Direktur Jenderal Pajak setelah melakukan penelitian atas SPT Lebih

Bayar dengan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak

Page 110: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

103

dari Wajib Pajak dengan kriteria tertentu (Wajib Pajak Patuh),

menerbitkan Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan

Pajak (SKPPKP) paling lambat :

a. 3 (tiga) bulan sejak permohonan diterima untuk Pajak

Penghasilan

b. 1 (satu) bulan sejak permohonan diterima untuk Pajak

Pertambahan Nilai.

sejak permohonan diterima secara lengkap.

Permohonan disampaikan dengan cara mengisi kolom dalam Surat

Pemberitahuan atau dengan surat tersendiri. Apabila setelah jangka

waktu tersebut terlewati SKPPKP belum diterbitkan, maka Kepala

Kantor Pelayanan Pajak harus menerbitkan SKPPKP paling lama 7

(tujuh) hari kerja setelah jangka waktu tersebut berakhir.

Kemudian dalam satu bulan setelah SKPPKP diterbitkan, aparat pajak

harus menerbitkan SPMKP setelah diperhitungkan jumlah utang

pajaknya. Keterlambatan penerbitan SPMKP juga menyebabkan

Wajib Pajak berhak menerima imbalan bunga sebesar 2% sebulan.

3. Direktur Jenderal Pajak dapat melakukan pemeriksaan terhadap Wajib

Pajak Kriteria Tertentu dan menerbitkan surat ketetapan pajak (dapat

berupa SKPKB, SKPLB maupun SKPN), setelah melakukan

pengembalian pendahuluan kelebihan pajak.

4. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut Direktur Jenderal

Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, jumlah

kekurangan pajak ditambah dengan sanksi administrasi berupa

kenaikan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah kekurangan

pembayaran pajak.

Kriteria Wajib Pajak yang Diberikan Pengembalian Pendahuluan

Wajib Pajak dapat diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan

pembayaran pajak dalam hal memenuhi persyaratan/kriteria sebagai

berikut:

1. Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan untuk semua

jenis pajak dalam 2 tahun terakhir.

Page 111: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

104

2. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak kecuali

telah memperoleh ijin untuk mengangsur atau menunda pembayaran

pajak.

3. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana di

bidang perpajakan dalam jangka waktu 10 tahun terakhir.

4. Dalam hal laporan keuangan diaudit oleh akuntan publik atau Badan

Pengawas Keuangan dan Pembangunan harus dengan pendapat wajar

tanpa pengecualian atau dengan pendapat wajar dengan pengecualian

sepanjang pengecualian tersebut tidak mempengaruhi laba rugi fiskal.

Syarat laporan yang diaudit :

* Disusun dalam bentuk panjang (long form report)

* Menyajikan rekonsiliasi laba rugi komersial dan fiskal.

Wajib Pajak yang memiliki kriteria-kriteria tersebut diatas disebut sebagai

Wajib Pajak Patuh dan ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah DJP atas

nama Direktur Jenderal Pajak pada setiap bulan Januari.

C. Pengembalian kelebihan pembayaran pajak sesuai dengan pasal 17D

1. Direktorat Jenderal Pajak cukup melakukan penelitian dan produk

hukum yang dikeluarkan bukan SKPLB tetapi Surat Keputusan

Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak (karena hasil dari

penelitian tetapi fungsinya sama dengan SKPLB).

2. Direktur Jenderal Pajak setelah melakukan penelitian atas SPT Lebih

Bayar dengan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak

dari Wajib Pajak dengan kriteria tertentu (Wajib Pajak Patuh),

menerbitkan Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan

Pajak (SKPPKP) paling lambat :

a. 3 (tiga) bulan sejak permohonan diterima untuk Pajak

Penghasilan

b. 1 (satu) bulan sejak permohonan diterima untuk Pajak

Pertambahan Nilai.

3. Direktur Jenderal Pajak dapat melakukan pemeriksaan terhadap Wajib

Pajak Kriteria Tertentu dan menerbitkan surat ketetapan pajak (dapat

Page 112: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

105

berupa SKPKB, SKPLB maupun SKPN), setelah melakukan

pengembalian pendahuluan kelebihan pajak.

4. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut Direktur Jenderal

Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, jumlah

kekurangan pajak ditambah dengan sanksi administrasi berupa

kenaikan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah kekurangan

pembayaran pajak.

Kriteria Wajib Pajak yang Diberikan Pengembalian Pendahuluan

Wajib Pajak yang dapat diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan

pembayaran pajak adalah:

a. Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usaha atau

pekerjaan bebas;

b. Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan

bebas dengan jumlah peredaran usaha dan jumlah lebih bayar sampai

dengan jumlah tertentu;

c. Wajib Pajak badan dengan jumlah peredaran usaha dan jumlah lebih

bayar sampai dengan jumlah tertentu; atau

d. Pengusaha Kena Pajak yang menyampaikan Surat Pemberitahuan

Masa Pajak Pertambahan Nilai dengan jumlah penyerahan dan jumlah

lebih bayar sampai dengan jumlah tertentu.

Alur restitusi pasal 17C dan 17D

Page 113: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

106

Jangka Waktu Penerbitan SKPPKP

D. Pengembalian kelebihan pembayaran pajak sesuai dengan pasal 17E

Orang pribadi yang bukan subjek pajak dalam negeri yang melakukan

pembelian Barang Kena Pajak di dalam daerah pabean yang tidak

dikonsumsi di daerah pabean dapat diberikan pengembalian Pajak

Pertambahan Nilai yang telah dibayar. Ketentuan mengenai ini

berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai beserta peraturan

pelaksanaannya.

10.2. Imbalan Bunga

Atas kelebihan pembayaran pajak selain yang dimaksud

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Pasal 17B, Pasal 17C, atau Pasal

17D juga atas Kelebihan pembayaran pajak sebagai akibat adanya Surat

Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan

Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Penghapusan Sanksi

Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, Surat

Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak, dan Putusan Banding atau

Putusan Peninjauan Kembali, serta Surat Keputusan Pemberian Imbalan

Page 114: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

107

Bunga dikembalikan kepada Wajib Pajak dengan ketentuan jika ternyata

Wajib Pajak mempunyai utang pajak, langsung diperhitungkan untuk

melunasi terlebih dahulu utang pajak tersebut.

Page 115: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

108

Page 116: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

109

Page 117: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

110

Page 118: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

111

RANGKUMAN

1. Atas permohonan Wajib Pajak, kelebihan pembayaran pajak sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 17, Pasal 17B, Pasal 17C, atau Pasal 17D

dikembalikan, dengan ketentuan bahwa apabila ternyata Wajib Pajak

mempunyai utang pajak, langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih

dahulu utang pajak tersebut.

2. Orang pribadi yang bukan subjek pajak dalam negeri yang melakukan

pembelian Barang Kena Pajak di dalam daerah pabean yang tidak

dikonsumsi di daerah pabean dapat diberikan pengembalian Pajak

Pertambahan Nilai yang telah dibayar.

LATIHAN

1. Jelaskan jangka waktu penyelesaian kelebihan pembayaran pajak sesuai

dengan pasal 17B!

2. Jelaskan kaitan antara pengembalian kelebihan pembayaran pajak dengan

utang pajak!

Page 119: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

112

XI. KETENTUAN PIDANA

Suatu tindakan akan dikatakan sebagai suatu tindak pidana apabila

tindakan tersebut masuk kriteria tindak pidana berdasarkan Undang-Undang

mengenai pidana. Dalam bidang perpajakan, meskipun masuk ke dalam

ranah tindak pidana umum, namun memiliki udang-undang khusus yang

mengatur tindak pidana tersebut, yaitu UU KUP. Dalam UU KUP, diatur

bagi beberapa pihak yang terkait dengan ketentuan pidana, yaitu :

1. Setiap orang selaku Wajib Pajak (WP)

2. Pejabat Pajak (fiskus)

3. Pihak Ketiga

4. Setiap orang yang menghalangi Penyidikan.

11.1. Ketentuan Pidana untuk Setiap Orang Selaku Wajib Pajak (WP)

A. Alpa (Pasal 38 UU KUP)

Alpa adalah perbuatan tidak sengaja, lalai, tidak hati-hati atau tidak

mempedulikan kewajibannya, dengan kata lain dapat disebutkan bahwa

alpa adalah perbuatan yang oleh pelakunya tidak dimengerti dan tidak

disadari akan akibat dari perbuatan tersebut.

Pasal 38 UU KUP

Setiap orang yang karena kealpaannya:

a. tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan; atau

b. menyampaikan Surat Pemberitahuan, tetapi isinya tidak benar atau

tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar

sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara dan

perbuatan tersebut merupakan perbuatan setelah perbuatan yang

pertama kali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13A,

Tujuan pembelajaran:

Mahasiswa mampu memahami tindak pidana di bidang Perpajakan

Page 120: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

113

didenda paling sedikit 1 (satu) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau

kurang dibayar dan paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang

tidak atau kurang dibayar, atau dipidana kurungan paling singkat 3 (tiga)

bulan atau paling lama 1 (satu) tahun.

Jika kita perhatikan kalimat di Pasal 38 diatas, ada pernyataan seperti ini,

“perbuatan tersebut merupakan perbuatan setelah perbuatan yang pertama

kali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13A”

Berikut ini adalah kutipan Pasal 13A UU KUP:

Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak menyampaikan Surat

Pemberitahuan atau menyampaikan Surat Pemberitahuan, tetapi isinya

tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya

tidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan

negara, tidak dikenai sanksi pidana apabila kealpaan tersebut pertama kali

dilakukan oleh Wajib Pajak dan Wajib Pajak tersebut wajib melunasi

kekurangan pembayaran jumlah pajak yang terutang beserta sanksi

administrasi berupa kenaikan sebesar 200% (dua ratus persen) dari jumlah

pajak yang kurang dibayar yang ditetapkan melalui penerbitan Surat

Ketetapan Pajak Kurang Bayar.

Yang menarik dari Pasal 13A ini adalah “kealpaan tersebut

pertama kali dilakukan oleh Wajib Pajak”, artinya di UU KUP kita dikenal

istilah alpa pertama, alpa kedua, dan seterusnya. Hal ini juga menjadi

pegangan bagi hakim di Pengadilan untuk memutuskan vonis bahwa Pasal

38 UU KUP hanya diterapkan (khususnya untuk tahun pajak 2008 dan

seterusnya) jika seorang Wajib Pajak sudah dikenakan sanksi Pasal 13A

UU KUP.

B. Sengaja

Pasal 39 ayat (1) UU KUP

Setiap orang yang dengan sengaja:

a. tidak mendaftarkan diri untuk diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak

atau tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha

Kena Pajak

Page 121: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

114

b. menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib

Pajak atau Pengukuhan Kena Pajak

c. tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan

d. menyampaikan Surat Pemberitahuan dan/atau keterangan yang isinya

tidak benar atau tidak lengkap

e. menolak untuk dilakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 29

f. memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang

palsu atau dipalsukan seolah-olah benar, atau tidak menggambarkan

keadaan yang sebenarnya

g. tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan di Indonesia,

tidak memperhatikan atau tidak meminjamkan buku, catatan, atau

dokumen lain

h. tidak menyimpan buku, catatan, atau dokumen yang menjadi dasar

pembukuan atau pencatatan dan dokumen lain termasuk hasil

pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara elektronik atau

diselenggarakan secara program aplikasi on-line di Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (11)

i. tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut sehingga

dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara

dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling

lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak

terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4 (empat) kali

jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

C.Pengulangan

Apabila seseorang melakukan lagi tindak pidana dibidang perpajakan

sebelum lewat 1 (satu) tahun, terhitung sejak selesainya menjalani pidana

penjara yang dijatuhkan, maka sanksi pidana ditambahkan 1 (satu) kali

menjadi 2 (dua) kali.

Page 122: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

115

D.Percobaan

Setiap orang yang melakukan percobaan untuk melakukan tindak pidana

menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib

Pajak atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, atau menyampaikan Surat

Pemberitahuan dan/atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak

lengkap, dalam rangka mengajukan permohonan restitusi atau melakukan

kompensasi pajak atau pengkreditan pajak, dipidana dengan pidana

penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 2 (dua) tahun dan

denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah restitusi yang dimohonkan

dan/atau kompensasi atau pengkreditan yang dilakukan dan paling banyak

4 (empat) kali jumlah restitusi yang dimohonkan dan/atau kompensasi atau

pengkreditan yang dilakukan.

11.2. Ketentuan Pidana bagi Pejabat Pajak (Fiskus)

Dalam melakukan tugas perpajakan, fiskus juga harus menaati peraturan

yang telah dibuat dalam KUP pada Pasal 34, dan jika tidak maka fiskus

dapat dikenakan sanksi seperti yang dijelaskan pada Pasal 41 UU KUP.

UU KUP mengatur tugas dari fiskus agar WP merasa aman dalam

melaksanakan tugas perpajakannya, baik dalam hal kerahasiaan data

pribadi nyata maupun data pajaknya.

Sanksi pidana Pasal 41 UU KUP:

1. Dalam hal pelanggaran dilakukan pejabat karena kealpaan maka

diancam pidana berupa pidana kurungan paling lama 1 tahun dan

denda paling banyak 25 juta

2. Dalam hal pelanggaran dilakukan pejabat dengan sengaja maka

diancam pidana berupa pidana penjara paling lama 12 tahun dan

denda paling banyak 50 juta

Sanksi pidana bagi pejabat akan dikenakan jika ada pengaduan dari orang

yang kerahasiaannya dilanggar.

Page 123: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

116

11.3. Ketentuan Pidana bagi Pihak Ketiga

Bagi pihak ketiga yang memiliki hubungan dengan WP seperti Bank,

Akuntan Publik, notaris, konsultan pajak, kantor administrasi wajib

memberikan keterangan atau bukti yang diminta dalam rangka

pemeriksaan pajak, penagihan pajak, atau tindak pidana dibidang

perpajakan. Apabila kewajiban ini dilanggar maka merupakan tindak

pidana di bidang perpajakan. Tindak pidana ini berupa sengaja:

1. Tidak memberi keterangan atau bukti

2. Memberi keterangan atau bukti yang tidak benar

Sanksi pidana berupa pidana kurungan paling lama 1 tahun dan denda

paling banyak Rp25.000.000,00.

11.4. Ketentuan Pidana bagi Setiap orang yang menghalangi Penyidikan

Bagi setiap orang yang menghalangi penyidikan tindak pidana di bidang

perpajakan diancam sanksi pidana dengan pidana penjara paling lama 3

tahun dan denda paling banyak Rp75.000.000,00. Sanksi pidana ini

berlaku juga bagi yang menyuruh melakukan, yang menganjurkan, atau

yang membantu melakukan tindak pidana di bidang perpajakan.

Page 124: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

117

RANGKUMAN

1.. Suatu tindakan akan dikatakan sebagai suatu tindak pidana apabila tindakan

tersebut masuk kriteria tindak pidana berdasarkan undang-undang mengenai

pidana.

2. Alpa adalah perbuatan tidak sengaja, lalai, tidak hati-hati atau tidak

mempedulikan kewajibannya, dengan kata lain dapat disebutkan bahwa alpa

adalah perbuatan yang oleh pelakunya tidak dimengerti dan tidak disadari

akan akibat dari perbuatan tersebut

LATIHAN

1. Jelaskan kriteria alpa yang terdapat dalam Pasal 38 UU KUP!

2. Jelaskan kriteria sengaja yang terdapat dalam Pasal 39 ayat (1) UU KUP!

Page 125: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

118

XII. PENYIDIKAN

12.1. Penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan

Penyidikan Tindak Pidana di bidang perpajakan adalah serangkaian

tindakan yang dilakukan untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang

dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang

terjadi serta menemukan tersangkanya.

A. Penyidik

Penyidik adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan

Direktorat Jenderal Pajak yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik

untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

B. Wewenang Penyidik

a. Menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau

laporan menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan

atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang

perpajakan agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih

lengkap dan jelas

b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang

pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan

sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan

sehubungan dengan tindak pidana dibidang perpajakan

d. memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain berkenaan dengan tindak

pidana di bidang perpajakan

Tujuan pembelajaran:

Mahasiswa mampu memahami ketentuan tentang penyidikan

Page 126: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

119

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti

pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain, serta melakukan

penyitaan terhadap bahan bukti tersebut

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas

penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan

g. menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan

ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan

memeriksa identitas orang, benda, dan/atau dokumen yang

dibawa

h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang

perpajakan

i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai

tersangka atau saksi

j. menghentikan penyidikan

k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan

tindak pidana di bidang perpajakan menurut ketentuan peraturan

perundang-undangan.

C. Penghentian Penyidikan

Penyidikan dihentikan dalam hal:

a. Tidak terrdapat cukup bukti

b. Peristiwa yang disidik bukan merupakan tindak pidana di bidang

perpajakan

c. Peristiwanya telah daluwarsa

d. Tersangkanya meninggal dunia

e. Untuk kepentingan penerimaan negara, atas permintaan Menteri

Keuangan, Jaksa Agung dapat menghentikan penyidikan tindak pidana

di bidang perpajakan paling lama dalam jangka waktu 6 bulan sejak

tanggal surat permintaan, sepanjang perkara pidana tersebut belum

dilimpahkan ke pengadilan.

Penghentian penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan hanya

dilakukan setelah Wajib Pajak melunasi utang pajak yang tidak atau

kurang di bayar atau yang tidak seharusnya dikembalikan dan ditambah

Page 127: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

120

dengan sanksi administrasi berupa denda sebesar 4 kali jumlah pajak yang

tidak atau kurang dibayar, atau yang tidak seharusnya dikembalikan.

Page 128: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

121

RANGKUMAN

1. Penyidikan Tindak Pidana di bidang perpajakan adalah serangkaian tindakan

yang dilakukan untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti

itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta

menemukan tersangkanya.

2. Penyidik adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan

Direktorat Jenderal Pajak yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik

untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

LATIHAN

1. Sebutkan kewenangan yang dimiliki oleh Penyidik (PPNS)!

2. Siapakah yang berhak menghentikan penyidikan karena alasan kepentingan

penerimaan negara?

Page 129: KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) · 2017-09-20 · Bahan ajar KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan) ... sedikit mengatur tentang fiskus, ... Selain itu jaminan

122

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan

Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2011 tentang

Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan.

Sugiharto, Hari. 2011. Modul Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan,

Pusdiklat Pajak.

Suharsono, Agus.2014. Modul KUP, Pusdiklat Pajak.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

182/PMK.03/2015 tentang Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib

Pajak, Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Penghapusan Nomor Pokok

Wajib Pajak dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.