kuljar tugas
TRANSCRIPT
-
5/24/2018 kuljar tugas
1/20
Factor keberhasilan kuljar
1. Genotipe Tanaman
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan morfogenesis
eksplan dalam kultur invitro adalah genotip tanaman asal eksplan diisolasi.
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa respon masing-masing eksplan
tanaman sangat bervariasi tergantung dari spesies, bahkan varietas, atau
tanaman asal eksplan tersebut. Pengaruh genotip ini umumnya berhubungan
erat dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan eksplan,
seperti kebutuhan nutrisi, at pengatur tumbuh, dan lingkungan kultur. !leh
karena itu, komposisi media, at pengatur tumbuh dan lingkungan
pertumbuhan yang dibutuhkan oleh masing-masing varietas tanaman
bervariasi meskipun teknik kultur jaringan yang digunakan sama. Perbedaan
respon genotip tanaman tersebut dapat diamati pada perbedaan eksplan
masing-masing varietas untuk tumbuh dan beregenerasi. "asing-masing
varietas tanaman berbeda kemampuannya dalam merangsang pertumbuhan
tunas aksilar, baik jumlah tunas maupun kecepatan pertumbuhan tunas
aksilarnya. Hal serupa juga terjadi pada pembentukan kalus, laju
pertumbuhan kalus serta regenerasi kalus menjadi tanaman lengkap baik
melalui pembentukan organ-organ adventif maupun embrio somatik.
#egenerasi dan perkembangan organ adventif dan embrio somatik juga
sangat ditentukan oleh varietas tanaman induk. Perbedaan pengaruh genetik
-
5/24/2018 kuljar tugas
2/20
ini disebabkan karena perbedaan kontrol genetik dari masing-masing
varietas serta jenis kelamin tanaman induk.
2. Media kultur
Perbedaan komposisi media, komposisi at pengatur tumbuh dan jenis media
yang digunakan akan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan regenerasi
eksplan yang dikulturkan.
a. $omposisi "edia
Perbedaan komposisi media, seperti jenis dan komposisi garam-garam
anorganik, senyawa organik, at pengatur tumbuh sangat
mempengaruhi respon eksplan saat dikulturkan. Perbedaan komposisi
media biasanya sangat mempengaruhi arah pertumbuhan dan
regenerasi eksplan. "eskipun demikian, media yang telah
diformulasikan tidak hanya berlaku untuk satu jenis eksplan dan
tanaman saja. %eberapa jenis formulasi media bahkan digunakan
secara umum untuk berbagai jenis eksplan dan varietas tanaman,
seperti media "S. &amun ada juga beberapa jenis media yang
diformulasikan untuk tanaman-tanaman tertentu misalnya 'P", ('
dll. "edia-media tersebut dapat digunakan untuk berbagai tujuan
seperti perkecambahan biji, kultur pucuk, kultur kalus, regenerasi
kalus melalui organogenesis dan embriogenesis. "edia yang
dibutuhkan untuk perkecambahan biji, perangsangan tunas-tunas
aksilar umumnya lebih sederhana dibandingkan dengan media untuk
regenerasi kalus baik melalui organogenesis maupun embryogenesis.
-
5/24/2018 kuljar tugas
3/20
b. $omposisi hormon pertumbuhan.
$omposisi dan konsentrasi hormon pertumbuhan yang ditambahkan
dalam media sangat mempengaruhi arah pertumbuhan dan regenerasi
eksplan yang dikulturkan. $omposisi dan konsentrasi hormon
pertumbuhan yang ditambahkan ke dalam media kultur sangat
tergantung dari jenis eksplan yang dikulturkan dan tujuan
pengkulturannya. $onsentrasi hormon pertumbuhan optimal yang
ditambahkan ke dalam media tergantung pula dari eksplan yang
dikulturkan serta kandungan hormon pertumbuhan endogen yang
terdapat pada eksplan tersebut. $omposisi yang sesuai ini dapatdiperkirakan melalui percobaan-percobaan yang telah dilakukan
sebelumnya disertai percobaan untuk mengetahui komposisi hormon
pertumbuhan yang sesuai dengan kebutuhan dan arah pertumbuhan
eksplan yang diinginkan.
Hormon pertumbuhan yang digunakan untuk perbanyakan secara
invitro adalah golongan auksin, sitokinin, giberelin, dan growth
retardant. )uksin yang umum dipakai adalah *)) +*ndole )cetic
)cid, *%) +*ndole %utyric )cid, &)) +&aphtalena )cetic )cid,
dan ,-/ +,-dichloropheno0y )cetic )cid. Selain itu beberapa
peneliti pada beberapa tanaman menggunakan juga 1P)
+1hloropheno0y )cetic )cid. Sitokinin yang banyak dipakai adalah
$inetin +Furfuryl )mino Purine, %)P2%) +%enyl )mino
Purine2%enyl )denine, i-P +-isopentenyl )denin. %eberapa
sitokinin lainnya yang juga digunakan adalah eatin, thidiauron dan
P%) +3+benylamino-4-+-tetrahydropyranyl-4H-purine. Hormon
pertumbuhan golongan giberellin yang paling umum digunakan
adalah 5)6, selain itu ada beberapa peneliti yang menggunakan 5)
-
5/24/2018 kuljar tugas
4/20
dan 5)7, sedangkan growth retardant yang sering digunakan adalah
)ncymidol, Paraclobutraol dan 8*%), )b) dan 111.
c. $eadaan fisik media.
"edia yang umum digunakan dalam kultur jaringan adalah medium
padat, medium semi padat dan medium cair. $eadaan fisik media
akan mempengaruhi pertumbuhan kultur, kecepatan pertumbuhan dan
diferensiasinya. $eadaan fisik media ini mempengaruhi pertumbuhan
antara lain karena efeknya terhadap osmolaritas larutan dalam media
serta ketersediaan oksigen bagi pertumbuhan eksplan yang
dikulturkan."edia yang umum digunakan dalam mikropropagasi adalah media
semi-solid +semi padat dengan cara menambahkan agar. "edia semi
padat ini digunakan karena beberapa alasan antara lain9 eksplan yang
kecil mudah terlihat dalam media padat, selama kultur eksplan tetap
berada pada orientasi yang sama, eksplan berada di atas permukaan
media sehingga tidak diperlukan teknik aerasi tambahan pada kultur,
orientasi pertumbuhan tunas dan akar tetap, dan kalus tidak pecah
seperti jika ditempatkan pada media cair. &amun penambahan agar
dalam beberapa kasus dapat menghambat pertumbuhan karena9 agar
mungkin mengandung senyawa penghambat yang dapat menghambat
morfogenesis beberapa kultur atau memperlambat pertumbuhan
kultur, eksudasi fenolik dari eksplan terserap oleh media yang
menempel dengan eksplan sehingga dapat mempengaruhi
pertumbuhan eksplan, agar harus dicuci bersih dari akar sebelum
diaklimatisasi, dan perlu waktu yang lebih banyak untuk mencuci
gelas kultur misalnya botol-botol harus diautoclave untuk melarutkan
agar sebelum dicuci.
-
5/24/2018 kuljar tugas
5/20
3. Lingkungan tumbuh
a Suhu.
8anaman umumnya tumbuh pada lingkungan dengan suhu yang
tidak sama setiap saat, misalnya pada siang dan malam hari
tanaman mengalami kondisi dengan perbedaan suhu yang cukup
besar. $eadaan demikian bisa dilakukan dalam kultur invitro
dengan mengatur suhu siang dan malam di ruang kultur, namun
laboratorium kultur jaringan selama ini mengatur suhu ruang kultur
yang konstant baik pada siang maupun malam hari. :mumnyatemperatur yang digunakan dalam kultur in vitro lebih tinggi dari
kondisi suhu invivo. 8ujuannya adalah untuk mempercepat
pertumbuhan dan morfogenesis eksplan.
Pada sebagian besar laboratorium, suhu yang digunakan adalah
konstan, yaitu ;
-
5/24/2018 kuljar tugas
6/20
b $elembaban relatif.
$elembaban relatif dalam botol kultur dengan mulut botol yang
ditutup umumnya cukup tinggi, yaitu berkisar antara >?-44@. Aika
mulut botol ditutup agak longgar maka kelembaban relatif dalam
botol kultur dapat lebih rendah dari >?@. Sedangkan kelembaban
relatif di ruang kultur umumnya adalah sekitar 7?@. Aika
kelembaban relatif ruang kultur berada dibawah 7?@ maka akan
mengakibatkan media dalam botol kultur +yang tidak tertutup
rapat akan cepat menguap dan kering sehingga eksplan dan
plantlet yang dikulturkan akan cepat kehabisan media. &amunkelembaban udara dalam botol kultur yang terlalu tinggi
menyebabkan tanaman tumbuh abnormal yaitu daun lemah, mudah
patah, tanaman kecil-kecil namun terlampau sukulen. $ondisi
tanaman demikian disebut vitrifikasi atau hiperhidrocity. Sub-
kultur ke media lain atau menempatkan planlet kecil ini dalam
botol dengan tutup yang agak longgar, tutup dengan filter, atau
menempatkan silica gel dalam botol kultur dapat membantu
mengatasi masalah ini.
c 1ahaya.
Seperti halnya pertumbuhan tanaman dalam kondisi invivo,
kuantitas dan kualitas cahaya, yaitu intensitas, lama penyinaran
dan panjang gelombang cahaya mempengaruhi pertumbuhan
eksplan dalam kultur invitro. Pertumbuhan organ atau jaringan
tanaman dalam kultur invitro umumnya tidak dihambat oleh
cahaya, namun pertumbuhan kalus umumnya dihambat oleh
cahaya.
Pada perbanyakan tanaman secara invitro, kultur umumnya
-
5/24/2018 kuljar tugas
7/20
diinkubasikan pada ruang penyimpanan dengan penyinaran.
8unas-tunas umumnya dirangsang pertumbuhannya dengan
penyinaran, kecuali pada teknik perbanyakan yang diawali dengan
pertumbuhan kalus. Sumber cahaya pada ruang kultur ini
umumnya adalah lampu flourescent +8B. Hal ini disebabkan
karena lampu 8B menghasilkan cahaya warna putih, selain itu
sinar lampu 8B tidak meningkatkan suhu ruang kultur secara
drastis +hanya meningkat sedikit. *ntensitas cahaya yang
digunakan pada ruang kultur umumnya jauh lebih rendah +=2=?
dari intensitas cahaya yang dibutuhkan tanaman dalam keadaannormal. *ntensitas cahaya dalam ruang kultur untuk pertumbuhan
tunas umumnya berkisar antara 3??-=??? lu0. Perkecambahan dan
inisiasi akar umumnya dilakukan pada intensitas cahaya lebih
rendah.
Selain intensitas cahaya, lama penyinaran atau photoperiodisitas
juga mempengaruhi pertumbuhan eksplan yang dikulturkan. Bama
penyinaran umumnya diatur sesuai dengan kebutuhan tanaman
sesuai dengan kondisi alamiahnya. Periode terang dan gelap
umumnya diatur pada kisaran >-=3 jam terang dan =3-> jam gelap
tergantung varietas tanaman dan eksplan yang dikulturkan. Periode
siang2malam +terang2gelap ini diatur secara otomatis
menggunakan timer yang ditempatkan pada saklar lampu pada
ruang kultur. /engan teknik ini penyinaran dapat diatur konstan
sesuai kebutuhan tanaman.
4. Kondisi Eksplan
-
5/24/2018 kuljar tugas
8/20
Pertumbuhan dan morfogenesis dalam mikropropagasi sangat
dipengaruhi oleh keadaan jaringan tanaman yang digunakan
sebagai eksplan. Selain faktor genetis eksplan yang telah
disebutkan di atas, kondisi eksplan yang mempengaruhi
keberhasilan teknik mikropropagasi adalah jenis eksplan, ukuran,
umur dan fase fisiologis jaringan yang digunakan sebagai eksplan.
"eskipun masing-masing sel tanaman memiliki kemampuan
totipotensi, namun masing-masing jaringan memiliki kemampuan
yang berbeda-beda untuk tumbuh dan beregenerasi dalam kultur
jaringan. !leh karena itu, jenis eksplan yang digunakan untukmasing-masing kultur berbeda-beda tergantung tujuan
pengkulturannya.
:mur eksplan sangat berpengaruh terhadap kemampuan eksplan
tersebut untuk tumbuh dan beregenerasi. :mumnya eksplan yang
berasal dari jaringan tanaman yang masih muda +juvenil lebih
mudah tumbuh dan beregenerasi dibandingkan dengan jaringan
yang telah terdiferensiasi lanjut. Aaringan muda umumnya
memiliki sel-sel yang aktif membelah dengan dinding sel yang
belum kompleks sehingga lebih mudah dimodifikasi dalam kultur
dibandingkan jaringan tua. !leh karena itu, inisiasi kultur biasanya
dilakukan dengan menggunakan pucuk-pucuk muda, kuncup-
kuncup muda, hipokotil, inflorescence yang belum dewasa, dll.
Aika eksplan diambil dari tanaman dewasa, rejuvenilisasi tanaman
induk melalui pemangkasan atau pemupukan dapat membantu
untuk memperoleh eksplan muda agar kultur lebih berhasil.
:kuran eksplan juga mempengaruhi keberhasilan kultur. Cksplan
dengan ukuran kecil lebih mudah disterilisasi dan tidak
-
5/24/2018 kuljar tugas
9/20
membutuhkan ruang serta media yang banyak, namun
kemampuannya untuk beregenerasi juga lebih kecil sehingga
dibutuhkan media yang lebih kompleks untuk pertumbuhan dan
regenerasinya. Sebaliknya semakin besar eksplan, maka semakin
besar kemungkinannya untuk membawa penyakit dan makin sulit
untuk disterilkan, membutuhkan ruang dan media kultur yang lebih
banyak. :kuran eskplan yang sesuai sangat tergantung dari jenis
tanaman yang dikulturkan, teknik dan tujuan pengkulturannya.
Faktor-aktor !ang mempengaruhi kultur "aringan
#da beberapa aktor !ang mempengaruhi keberhasilan kultur
"aringan
1. Faktor lingkungan
a$ %uhu
&eberapa hasil penelitian menun"ukkan suhu mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman baik se'ara in vitro maupun
in vivo. Menurut K(T#K et al. )2**+$, respon tanaman terhadap
'ekaman suhu tinggi merupakan enomena !ang sangat kompleks.
ertumbuhandan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh suhu lebih
dari aktor lingkungan lainn!a pada saat air bukan merupakan aktor
pembatas )T/0# et al., 2*1*$. Tanaman umumn!a tumbuh pada
lingkungan dengan suhu !ang tidak sama setiap saat, misaln!a pada
siang dan malam hari tanaman mengalami kondisi dengan perbedaan
suhu !ang 'ukup besar. Keadaan demikian bisa dilakukan dalam
kultur initro dengan mengatur suhu siang dan malam di ruang kultur,
namun laboratorium kultur "aringan selama ini mengatur suhu ruang
-
5/24/2018 kuljar tugas
10/20
kultur !ang konstant baik pada siang maupun malam hari. /mumn!a
temperatur !ang digunakan dalam kultur in itro lebih tinggi dari
kondisi suhu inio. Tu"uann!a adalah untuk memper'epat
pertumbuhan dan morogenesis eksplan.
ada sebagian besar laboratorium, suhu !ang digunakan adalah
konstan, !aitu 25 )kisaran suhu 1+-325$. Tanaman tropis umumn!a
dikulturkan pada suhu !ang sedikit lebih tinggi dari tanaman empat
musim, !aitu 2+5 )kisaran suhu 24-325$. &ila suhu siang dan malam
diatur berbeda, maka perbedaan umumn!a adalah 4-65, ariasi !ang
biasa dilakukan adalah 25 siang dan 2*5 malam, atau 265 siangdan 245 malam. Meskipun hampir semua tanaman dapat tumbuh
pada kisaran suhu tersebut, namun kebutuhan suhu untuk masing-
masing "enis tanaman umumn!a berbeda-beda. Tanaman dapat
tumbuh dengan baik pada suhu optimumn!a. ada suhu ruang kultur
diba7ah optimum, pertumbuhan eksplan lebih lambat, namun pada
suhu diatas optimum pertumbuhan tanaman "uga terhambat akibat
tinggin!a la"u respirasi eksplan.
b$
h merupakan ariabel !ang sangat penting pada kultur "aringan nilai
media !ang biasa digunakan adalah 4,6-, ) #rditti 8 Ernst 1993$.
:amun pada umumn!a untuk pertumbuhan media !ang sesuai
adalah ,*-;, sehingga apabila ph ierik 196+$. Menurut #rditti
dan Ernst )1993$ pengambilan atau pen!erapan berbagai media
dipengaruhi oleh nilai !ang mengatur reaksi biokimia !ang ter"adi
dalam kultur sel atau "aringan.
'$ Kelembaban
-
5/24/2018 kuljar tugas
11/20
Kelembaban relati dalam botol kultur dengan mulut botol !ang
ditutup umumn!a 'ukup tinggi, !aitu berkisar antara 6*-99?. @ika
mulut botol ditutup agak longgar maka kelembaban relati dalam botol
kultur dapat lebih rendah dari 6*?. %edangkan kelembaban relati di
ruang kultur umumn!a adalah sekitar +*?. @ika kelembaban relati
ruang kultur berada diba7ah +*? maka akan mengakibatkan media
dalam botol kultur )!ang tidak tertutup rapat$ akan 'epat menguap dan
kering sehingga eksplan dan plantlet !ang dikulturkan akan 'epat
kehabisan media. :amun kelembaban udara dalam botol kultur !ang
terlalu tinggi men!ebabkan tanaman tumbuh abnormal !aitu daunlemah, mudah patah, tanaman ke'il-ke'il namun terlampau sukulen.
Kondisi tanaman demikian disebut itriikasi atau hiperhidro'it!. %ub-
kultur ke media lain atau menempatkan planlet ke'il ini dalam botol
dengan tutup !ang agak longgar, tutup dengan ilter, atau
menempatkan sili'a gel dalam botol kultur dapat membantu mengatasi
masalah ini.
2. Faktor media
Media merupakan aktor penentu dalam perban!akan dengan kultur
"aringan. Komposisi media !ang digunakan tergantung dengan "enis
tanaman !ang akan diperban!ak. Media !ang digunakan biasan!a
terdiri dari garam mineral, itamin, dan hormon. %elain itu, diperlukan
"uga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. 0at pengatur
tumbuh )hormon$ !ang ditambahkan "uga berariasi, baik "enisn!a
maupun "umlahn!a, tergantung dengan tu"uan dari kultur "aringan
!ang dilakukan. Media !ang sudah "adi ditempatkan pada tabung
-
5/24/2018 kuljar tugas
12/20
reaksi atau botol-botol ka'a. Media !ang digunakan "uga harus
disterilkan dengan 'ara memanaskann!a dengan autokla.
Keberhasilan perban!akan dan perkembangbiakan tanaman dengan
metode kultur "aringan se'ara umum sangat tergantung pada "enis
media. Media tumbuh pada kultur "aringan sangat besar pengaruhn!a
terhadap pertumbuhan dan perkembangan eksplan serta bibit !ang
dihasilkann!a. (leh karena itu, ma'am-ma'am media kultur "aringan
telah ditemukan sehingga "umlahn!a 'ukup ban!ak.
#da dua penggolongan media tumbuhA media padat dan media 'air.
Media padat pada umumn!a berupa padatan gel, seperti agar, dimananutrisi di'ampurkan pada agar. Media 'air adalah nutrisi !ang
dilarutkan di air. Media 'air dapat bersiat tenang atau dalam kondisi
selalu bergerak, tergantung kebutuhan. Komposisi media !ang
digunakan dalam kultur "aringan dapat berbeda komposisin!a.
erbedaan komposisi media dapat mengakibatkan perbedaan
pertumbuhan dan perkembangan eksplan!ang ditumbuhkan se'ara in
vitro. Media Murashige dan %koog )M%$ sering digunakan karena
'ukup memenuhi unsur hara makro, mikro dan itamin untuk
pertumbuhan tanaman.
#KLBM#TB%#%B K/LT/ @#B:G#:
Prinsip kultur jaringan adalah mengambil sebagian jaringan tanaman,
kemudian menumbuhkannya di dalam media buatan, sehingga tumbuhmenjadi tanaman yang sempurna. Aaringan tertentu pada tanaman, seperti
ujung akar, pucuk, kambium, tunas yang masih kecil.
#klimatisasiadalah pemindahan tanaman dari lingkungan steril +in
vitro kelingkungan semisteril sebelum dipindahkan ke lapangan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Gelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Agarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komposisi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eksplan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Agarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komposisi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eksplan&action=edit&redlink=1 -
5/24/2018 kuljar tugas
13/20
)klimatisasi merupakan saat paling kritis dalam perbanyakan tanaman
secara kultur in vitro karena peralihan dari heterotrhop ke autotroph.
!rganisme heterotroph adalah organisme yang kebutuhan makanannya
memerlukan satu atau lebih senyawa karbon organik, makanannya
tergantung pada hasil sintesis organisme lain. )dapaun organisme autotroph
adalah organisme yang membuat makanannya dari at-at anorganik
+/armono, ??6.
$euntungan menanam dengan kultur jaringan antara lain 9
=. /ihasilkan populasi tanaman dalam jumlah besar. $ultur jaringan dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman yang sukar
diperbanyak dengan metode konvensional, seperti stek dan cangkok.
6. /ihasilkan tanaman bebas virus dengan cara penumbuhan sel bebas virus
dari tanaman induk yang terserang atau terinfeksi virus
. $ultur jaringan dapat dilakukan setiap saat atau tidak tergantung musim
;. /apat dibuat variasi genetik melalui manipulasi sel genetik, seperti
hibridisasi atau fusi dua sel somatik baik interspesifik maupun spesifik
Faktor-faktor yang mempengaruhi aklimatisasi, antara lain9
=. 8erjadinya proses transpirasi yang tinggi sehingga dapat menyebabkan
hilangnya kandungan air dalam jaringan tanaman.
. %ibit belum atau kurang mampu melakukan proses fotosintesis.
6. 8erjadinya busuk atau kontaminasi oleh mikroorganisme.
)dapun faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi keberhasilan
aklimatisasi yaitu sebagai berikut9
-
5/24/2018 kuljar tugas
14/20
=. $easaman +pH
$easaman +pH adalah nilai yang menyatakan derajat keasaman atau
kebasaan dari larutan dalam air. $easaman +pH suatu larutan menyatakan
kadar dari ion H dalam larutan. &ilai di dalam pH berkisar antara ? +sangat
asam sampai = +sangat basa, sedangkan titik netralnya adalah pada pHD7.
Sel-sel tanaman yang dikembangkan dengan teknik kultur jaringan
mempunyai toleransi pH yang relatif sempit dengan titil optimal antara pH
;,? dan 3,?. %ila eksplan sudah mulai tumbuh, pH dalam lingkungan kultur
dalam media kultur jaringan mempunyai peran yang sangat penting dalam
menstabilkan pH. Penyimpangan pH dalam medium yang mengandunggaram tinggi kemungkinan terjadi lebih kecil, karena kapasitas buffernya
lebih besar. $apasitas kultur sel untuk penggunaan &HE sebagai satu-
satunya sumber & tergantung pada pengaturan pH dari medium di atas ;.
Pengukuran pH dapat dilakukan dengan pH meter, atau bila
menginginkan yang lebih praktis dan murah dapat digunakan kertas pH. %ila
ternyata pH medium masih kurang dari normal, maka dapat ditambahkan
$!H =- tetes. Sedangkan apabila pH melampaui batas normal dapat
dinetralkan dengan meneteskan H1B.
. $elembaban
$elembaban relatif +#H lingkungan biasanya mendekati =??@. #H
sekeliling kultur mempengaruhi pola pengembangan. Aadi, pengaturan #H
pada keadaan tertentu memerlukan suatu bentuk diferensiasi khusus.
6. 1ahaya
*ntensitas cahaya yang rendah dapat mempertinggi embriogenesis dan
organogenesis. 1ahaya ultra violet dapat mendorong pertumbuhan dan
pembentukan tunas dari kalus tembakau pada intensitas yang rendah.
-
5/24/2018 kuljar tugas
15/20
Sebaliknya, pada intensitas yang tinggi proses ini akan terhambat.
Pembentukan kalus maksimum sering terjadi di tempat yang lebih gelap.
. 8emperatur
8emperatur yang dibutuhkan untuk dapat terjadi pertumbuhan yang
optimum umumnya adalah berkisar di antara ??-6??1. Sedangkan
temperatur optimum untuk pertumbuhan kalus endosperm adalah sekitar
;?1. Faktor lingkungan, di samping faktor makanan +media tanam yang
cocok, dapat mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi.
)lasan perlunya dilakukan aklimatisaisi antara lain 9 :ntuk mengetahui teknik aklimatisasi tanaman.
:ntuk mendapatkan media yang sesuai untuk pertumbuhan eksplan.
:ntuk mengetahui pengaruh media aklimatisasi terhadap
pertumbuhan dan keberhasilan aklimatisasi.
Faktor-aktor !ang mempengaruhi tahap aklimatisasi
$eberhasilan aklimatisasi kedelai ditentukan oleh berbagai faktor. Secara
umum, faktor- faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan aklimatisasi
tanaman kedelai adalah kondisi planlet +ukuran bibit, perakaran, kondisi
lingkungan +ketepatan media tumbuh yang digunakan dan kelembapanudara, ketepatan perlakuan pra dan pasca transplantasi dari media invitro ke
media tanah, dan sanitasi lingkungan dari infeksi penyakit +ulkarnain,
??4.
-
5/24/2018 kuljar tugas
16/20
/kuran &ibit
:kuran bibit kultur memengaruhi keberhasilan tahap aklimatisasi tanaman.
Penggunaan bibit kultur yang kurang vigor menyebabkan tanaman banyak
yang mati +Pardal et al. ??;. "isalnya pada tanaman pepaya yang
dilaporkan oleh /amayanti et al. +??7 pada aklimatisasi tanaman pepaya.
%ibit yang besar berpeluang tumbuh dengan baik dan sehat. (igor
kuantitatif bibit kultur kedelai yang berhasil diaklimatisasi adalah tinggi
bibit ;G3 cm, jumlah tunas G6 buah, dan jumlah akar G buah +Slamet et
al. ??;. &amun, pada tanaman lain, vigor kuantitatif yang meliputi tinggi
tanaman, jumlah akar, dan jumlah daun dalam kaitannya dengan persentase
tanaman hidup hingga kini masih sulit didapatkan sumber informasinya.
#kar
Salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan aklimatisasi adalah
perakaran. )kar yang makin banyak dan panjang akan meningkatkan bidang
serapan hara +Bestari et al. =444. Aangkauan akar yang luas dapat memenuhi
kebutuhan air secara cepat yang hilang akibat laju respirasi yang tinggi. Baju
respirasi bibit kultur umumnya sangat tinggi akibat kurang sempurnanya
jaringan dan sistem pembuluh tanaman. Hal ini juga dipengaruhi oleh
perubahan suhu dan kelembapan dari lingkungan in vitro ke lingkungan in
vivo yang berbeda.
Lingkungan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi tahap aklimatisasi yaitu +ulkarnain,
??49
-
5/24/2018 kuljar tugas
17/20
Suhu Udara
Selama dalam lingkungan in vitro, planlet memperoleh suhu yang relative
sama, yaitu ; =
-
5/24/2018 kuljar tugas
18/20
cahaya di areal aklimatisasi harus diperhatikan agar suhu dan kelembapan
dapat dipertahankan pada tingkat yang tidak membahayakan planlet.
Pemberian naungan merupakan cara yang baik untuk menurunkan intensitas
cahaya dan suhu dengan mempertahankan kelembapan agar tetap tinggi.
Infeksi penyakit
$ematian bibit kultur sering disebabkan oleh serangan hama atau penyakit.
$ondisi lingkungan tumbuh yang kurang steril dapat menyebabkan akar atau
batang bibit terserang hama. Buka akibat serangan hama dapat menjadi
tempat infeksi penyakit. Serangan penyakit yang umum dijumpai adalahkarena jamur dan bakteri +5unawan =4>>. "enurut Bestari et al. +??=,
serangan jamur dapat dipicu oleh pencucian bibit kultur yang kurang bersih
dari media in vitro sebelum ditanam pada media berikutnya. %akteri yang
sering merusak tanaman penting adalah Pseudomonas sp. +"achmud =4>3.
Patogen layu bakteri ini dikenal memiliki kisaran inang dan daerah sebaran
yang luas +Suryadi dan "achmud ??.
Faktor-aktor !ang harus diperhatikan untuk keberhasilan aklimatisasi
:ntuk meningkatkan laju keberhasilan pada tahap aklimatisasi, Pierik
+=447 memberikan anjuran sebagai berikut 9
:ntuk menghindari infeksi dari cendawan atau bakteri maka sisa-sisa
medium +agar-agar hendaknya dicuci sampai bersih dan gunakan
tanah steril sebagai substrat aklimatisasi.
"usnahkan semua hama atau pathogen, seperti serangga, siput,
cendawan, dan bakteri karena kondisi planlet masih lamah sehingga
-
5/24/2018 kuljar tugas
19/20
sangat rentan terhadap serangan hama dan pathogen. Bakukan
pemyemprotan pestisida secara teratur.
:ntuk menghindari kerusakan akar, sebaiknya lakukan penanaman
planlet pada tanah yang diayak +strukturnya seragam.
5unakan medium dengan kadar garam yang rendah pada tahap
perakaran. "isalnya komposisi medium "S I
8erkadang diperlukan perlakuan suhu rendah +;
minggu pertama untuk mematahkan dormansi, terutama terhadap
umbi-umbi in vitro.
%agan faktor-faktor yang mempengaruhi tahap aklimatisasi +Slamet et al.,.
?==.
. suhu udara, kelembapan udara, dan intensitas cahaya.
>#FT# /%T#K#
Husni, )., S. Hutami, ". $osmiatin, dan *. "ariska. ??. Seleksi in vitro
tanaman kedelai untuk meningkatkan sifat ketahanan terhadap cekaman
kekeringan. Baporan 8ahunan Penelitian 8) ??6. %alai %esar Penelitian
dan Pengembangan %ioteknologi dan Sumberdaya 5enetik Pertanian,
%ogor. =3 hlm.
Pierik, #.B.". =4>7.In Vitro 1ulture of Higher Plants. "artinus &.A. Hoff Publ.,
Bondon. 6 pp.
-
5/24/2018 kuljar tugas
20/20
#itchie 5), $1 Short, "# /avey. =44=. *n (itro )cclimatiation of
1risanthemum and sugar beat plantlets by treatment with paclobutraol and
e0posure to reduced humidity. A of C0p %ot. += 9 =;;7-=;36.
#ohayati C, "arlina &. ??4. 8eknik aklimatisasi planlet anyelir +/ianthus
caryophyllus B. untuk tanaman induk. %ull 8eknik Pert. =+ 9 7-7;.
Slamet et al. ?==. Perkembangan 8eknik )klimatisasi 8anaman $edelai Hasil
#egenerasi $ultur In Vitro. %alai %esar Penelitian dan Pengembangan
%ioteknologi dan Sumberdaya 5enetik Pertanian. Aurnal Bitbang Pertanian,6?+, ?==.
Susanti /. ??;. Pengujian berbagai media aklimatisasi untuk planlet tebu kultivar
P) ==7 dan P) =4>. Skripsi. /epartemen 8anah Fakultas Pertanian *P%.
:ntari #, Sandra, /" Puspitaningtyas. ??7. )klimatisasi bibit anggrek hitam
+1oelogyne pandurata Bindl.. %ul $ebun #aya *ndo. =? += 9 =6-=4.
Jusnita. ??6. $ultur Aaringan. 1ara "emperbanyak 8anaman Secara Cfesien.
)gro "edia Pustaka. Aakarta.
ulkarnain. ??4. $ultur Aaringan. Solusi Perbanyakan 8anaman %udidaya. %umi
)ksara. Aakarta. ;? halaman.
/iposkan oleh 8aufiK Hidayat di ?.=
$irimkan *ni lewat Cmail%log8hisL%erbagi ke 8witter%erbagi ke Facebook
https://plus.google.com/115041880366166703323http://thophick.blogspot.com/2012/06/aklimatisasi-planlet-hasil-perbanyakan.htmlhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8258346742547850011&postID=6187450764509960617&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8258346742547850011&postID=6187450764509960617&target=bloghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8258346742547850011&postID=6187450764509960617&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8258346742547850011&postID=6187450764509960617&target=facebookhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=8258346742547850011&postID=6187450764509960617https://plus.google.com/115041880366166703323http://thophick.blogspot.com/2012/06/aklimatisasi-planlet-hasil-perbanyakan.htmlhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8258346742547850011&postID=6187450764509960617&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8258346742547850011&postID=6187450764509960617&target=bloghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8258346742547850011&postID=6187450764509960617&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8258346742547850011&postID=6187450764509960617&target=facebook