kuljar tugas

Upload: lukman-abdurrachman

Post on 14-Oct-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 kuljar tugas

    1/20

    Factor keberhasilan kuljar

    1. Genotipe Tanaman

    Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan morfogenesis

    eksplan dalam kultur invitro adalah genotip tanaman asal eksplan diisolasi.

    Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa respon masing-masing eksplan

    tanaman sangat bervariasi tergantung dari spesies, bahkan varietas, atau

    tanaman asal eksplan tersebut. Pengaruh genotip ini umumnya berhubungan

    erat dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan eksplan,

    seperti kebutuhan nutrisi, at pengatur tumbuh, dan lingkungan kultur. !leh

    karena itu, komposisi media, at pengatur tumbuh dan lingkungan

    pertumbuhan yang dibutuhkan oleh masing-masing varietas tanaman

    bervariasi meskipun teknik kultur jaringan yang digunakan sama. Perbedaan

    respon genotip tanaman tersebut dapat diamati pada perbedaan eksplan

    masing-masing varietas untuk tumbuh dan beregenerasi. "asing-masing

    varietas tanaman berbeda kemampuannya dalam merangsang pertumbuhan

    tunas aksilar, baik jumlah tunas maupun kecepatan pertumbuhan tunas

    aksilarnya. Hal serupa juga terjadi pada pembentukan kalus, laju

    pertumbuhan kalus serta regenerasi kalus menjadi tanaman lengkap baik

    melalui pembentukan organ-organ adventif maupun embrio somatik.

    #egenerasi dan perkembangan organ adventif dan embrio somatik juga

    sangat ditentukan oleh varietas tanaman induk. Perbedaan pengaruh genetik

  • 5/24/2018 kuljar tugas

    2/20

    ini disebabkan karena perbedaan kontrol genetik dari masing-masing

    varietas serta jenis kelamin tanaman induk.

    2. Media kultur

    Perbedaan komposisi media, komposisi at pengatur tumbuh dan jenis media

    yang digunakan akan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan regenerasi

    eksplan yang dikulturkan.

    a. $omposisi "edia

    Perbedaan komposisi media, seperti jenis dan komposisi garam-garam

    anorganik, senyawa organik, at pengatur tumbuh sangat

    mempengaruhi respon eksplan saat dikulturkan. Perbedaan komposisi

    media biasanya sangat mempengaruhi arah pertumbuhan dan

    regenerasi eksplan. "eskipun demikian, media yang telah

    diformulasikan tidak hanya berlaku untuk satu jenis eksplan dan

    tanaman saja. %eberapa jenis formulasi media bahkan digunakan

    secara umum untuk berbagai jenis eksplan dan varietas tanaman,

    seperti media "S. &amun ada juga beberapa jenis media yang

    diformulasikan untuk tanaman-tanaman tertentu misalnya 'P", ('

    dll. "edia-media tersebut dapat digunakan untuk berbagai tujuan

    seperti perkecambahan biji, kultur pucuk, kultur kalus, regenerasi

    kalus melalui organogenesis dan embriogenesis. "edia yang

    dibutuhkan untuk perkecambahan biji, perangsangan tunas-tunas

    aksilar umumnya lebih sederhana dibandingkan dengan media untuk

    regenerasi kalus baik melalui organogenesis maupun embryogenesis.

  • 5/24/2018 kuljar tugas

    3/20

    b. $omposisi hormon pertumbuhan.

    $omposisi dan konsentrasi hormon pertumbuhan yang ditambahkan

    dalam media sangat mempengaruhi arah pertumbuhan dan regenerasi

    eksplan yang dikulturkan. $omposisi dan konsentrasi hormon

    pertumbuhan yang ditambahkan ke dalam media kultur sangat

    tergantung dari jenis eksplan yang dikulturkan dan tujuan

    pengkulturannya. $onsentrasi hormon pertumbuhan optimal yang

    ditambahkan ke dalam media tergantung pula dari eksplan yang

    dikulturkan serta kandungan hormon pertumbuhan endogen yang

    terdapat pada eksplan tersebut. $omposisi yang sesuai ini dapatdiperkirakan melalui percobaan-percobaan yang telah dilakukan

    sebelumnya disertai percobaan untuk mengetahui komposisi hormon

    pertumbuhan yang sesuai dengan kebutuhan dan arah pertumbuhan

    eksplan yang diinginkan.

    Hormon pertumbuhan yang digunakan untuk perbanyakan secara

    invitro adalah golongan auksin, sitokinin, giberelin, dan growth

    retardant. )uksin yang umum dipakai adalah *)) +*ndole )cetic

    )cid, *%) +*ndole %utyric )cid, &)) +&aphtalena )cetic )cid,

    dan ,-/ +,-dichloropheno0y )cetic )cid. Selain itu beberapa

    peneliti pada beberapa tanaman menggunakan juga 1P)

    +1hloropheno0y )cetic )cid. Sitokinin yang banyak dipakai adalah

    $inetin +Furfuryl )mino Purine, %)P2%) +%enyl )mino

    Purine2%enyl )denine, i-P +-isopentenyl )denin. %eberapa

    sitokinin lainnya yang juga digunakan adalah eatin, thidiauron dan

    P%) +3+benylamino-4-+-tetrahydropyranyl-4H-purine. Hormon

    pertumbuhan golongan giberellin yang paling umum digunakan

    adalah 5)6, selain itu ada beberapa peneliti yang menggunakan 5)

  • 5/24/2018 kuljar tugas

    4/20

    dan 5)7, sedangkan growth retardant yang sering digunakan adalah

    )ncymidol, Paraclobutraol dan 8*%), )b) dan 111.

    c. $eadaan fisik media.

    "edia yang umum digunakan dalam kultur jaringan adalah medium

    padat, medium semi padat dan medium cair. $eadaan fisik media

    akan mempengaruhi pertumbuhan kultur, kecepatan pertumbuhan dan

    diferensiasinya. $eadaan fisik media ini mempengaruhi pertumbuhan

    antara lain karena efeknya terhadap osmolaritas larutan dalam media

    serta ketersediaan oksigen bagi pertumbuhan eksplan yang

    dikulturkan."edia yang umum digunakan dalam mikropropagasi adalah media

    semi-solid +semi padat dengan cara menambahkan agar. "edia semi

    padat ini digunakan karena beberapa alasan antara lain9 eksplan yang

    kecil mudah terlihat dalam media padat, selama kultur eksplan tetap

    berada pada orientasi yang sama, eksplan berada di atas permukaan

    media sehingga tidak diperlukan teknik aerasi tambahan pada kultur,

    orientasi pertumbuhan tunas dan akar tetap, dan kalus tidak pecah

    seperti jika ditempatkan pada media cair. &amun penambahan agar

    dalam beberapa kasus dapat menghambat pertumbuhan karena9 agar

    mungkin mengandung senyawa penghambat yang dapat menghambat

    morfogenesis beberapa kultur atau memperlambat pertumbuhan

    kultur, eksudasi fenolik dari eksplan terserap oleh media yang

    menempel dengan eksplan sehingga dapat mempengaruhi

    pertumbuhan eksplan, agar harus dicuci bersih dari akar sebelum

    diaklimatisasi, dan perlu waktu yang lebih banyak untuk mencuci

    gelas kultur misalnya botol-botol harus diautoclave untuk melarutkan

    agar sebelum dicuci.

  • 5/24/2018 kuljar tugas

    5/20

    3. Lingkungan tumbuh

    a Suhu.

    8anaman umumnya tumbuh pada lingkungan dengan suhu yang

    tidak sama setiap saat, misalnya pada siang dan malam hari

    tanaman mengalami kondisi dengan perbedaan suhu yang cukup

    besar. $eadaan demikian bisa dilakukan dalam kultur invitro

    dengan mengatur suhu siang dan malam di ruang kultur, namun

    laboratorium kultur jaringan selama ini mengatur suhu ruang kultur

    yang konstant baik pada siang maupun malam hari. :mumnyatemperatur yang digunakan dalam kultur in vitro lebih tinggi dari

    kondisi suhu invivo. 8ujuannya adalah untuk mempercepat

    pertumbuhan dan morfogenesis eksplan.

    Pada sebagian besar laboratorium, suhu yang digunakan adalah

    konstan, yaitu ;

  • 5/24/2018 kuljar tugas

    6/20

    b $elembaban relatif.

    $elembaban relatif dalam botol kultur dengan mulut botol yang

    ditutup umumnya cukup tinggi, yaitu berkisar antara >?-44@. Aika

    mulut botol ditutup agak longgar maka kelembaban relatif dalam

    botol kultur dapat lebih rendah dari >?@. Sedangkan kelembaban

    relatif di ruang kultur umumnya adalah sekitar 7?@. Aika

    kelembaban relatif ruang kultur berada dibawah 7?@ maka akan

    mengakibatkan media dalam botol kultur +yang tidak tertutup

    rapat akan cepat menguap dan kering sehingga eksplan dan

    plantlet yang dikulturkan akan cepat kehabisan media. &amunkelembaban udara dalam botol kultur yang terlalu tinggi

    menyebabkan tanaman tumbuh abnormal yaitu daun lemah, mudah

    patah, tanaman kecil-kecil namun terlampau sukulen. $ondisi

    tanaman demikian disebut vitrifikasi atau hiperhidrocity. Sub-

    kultur ke media lain atau menempatkan planlet kecil ini dalam

    botol dengan tutup yang agak longgar, tutup dengan filter, atau

    menempatkan silica gel dalam botol kultur dapat membantu

    mengatasi masalah ini.

    c 1ahaya.

    Seperti halnya pertumbuhan tanaman dalam kondisi invivo,

    kuantitas dan kualitas cahaya, yaitu intensitas, lama penyinaran

    dan panjang gelombang cahaya mempengaruhi pertumbuhan

    eksplan dalam kultur invitro. Pertumbuhan organ atau jaringan

    tanaman dalam kultur invitro umumnya tidak dihambat oleh

    cahaya, namun pertumbuhan kalus umumnya dihambat oleh

    cahaya.

    Pada perbanyakan tanaman secara invitro, kultur umumnya

  • 5/24/2018 kuljar tugas

    7/20

    diinkubasikan pada ruang penyimpanan dengan penyinaran.

    8unas-tunas umumnya dirangsang pertumbuhannya dengan

    penyinaran, kecuali pada teknik perbanyakan yang diawali dengan

    pertumbuhan kalus. Sumber cahaya pada ruang kultur ini

    umumnya adalah lampu flourescent +8B. Hal ini disebabkan

    karena lampu 8B menghasilkan cahaya warna putih, selain itu

    sinar lampu 8B tidak meningkatkan suhu ruang kultur secara

    drastis +hanya meningkat sedikit. *ntensitas cahaya yang

    digunakan pada ruang kultur umumnya jauh lebih rendah +=2=?

    dari intensitas cahaya yang dibutuhkan tanaman dalam keadaannormal. *ntensitas cahaya dalam ruang kultur untuk pertumbuhan

    tunas umumnya berkisar antara 3??-=??? lu0. Perkecambahan dan

    inisiasi akar umumnya dilakukan pada intensitas cahaya lebih

    rendah.

    Selain intensitas cahaya, lama penyinaran atau photoperiodisitas

    juga mempengaruhi pertumbuhan eksplan yang dikulturkan. Bama

    penyinaran umumnya diatur sesuai dengan kebutuhan tanaman

    sesuai dengan kondisi alamiahnya. Periode terang dan gelap

    umumnya diatur pada kisaran >-=3 jam terang dan =3-> jam gelap

    tergantung varietas tanaman dan eksplan yang dikulturkan. Periode

    siang2malam +terang2gelap ini diatur secara otomatis

    menggunakan timer yang ditempatkan pada saklar lampu pada

    ruang kultur. /engan teknik ini penyinaran dapat diatur konstan

    sesuai kebutuhan tanaman.

    4. Kondisi Eksplan

  • 5/24/2018 kuljar tugas

    8/20

    Pertumbuhan dan morfogenesis dalam mikropropagasi sangat

    dipengaruhi oleh keadaan jaringan tanaman yang digunakan

    sebagai eksplan. Selain faktor genetis eksplan yang telah

    disebutkan di atas, kondisi eksplan yang mempengaruhi

    keberhasilan teknik mikropropagasi adalah jenis eksplan, ukuran,

    umur dan fase fisiologis jaringan yang digunakan sebagai eksplan.

    "eskipun masing-masing sel tanaman memiliki kemampuan

    totipotensi, namun masing-masing jaringan memiliki kemampuan

    yang berbeda-beda untuk tumbuh dan beregenerasi dalam kultur

    jaringan. !leh karena itu, jenis eksplan yang digunakan untukmasing-masing kultur berbeda-beda tergantung tujuan

    pengkulturannya.

    :mur eksplan sangat berpengaruh terhadap kemampuan eksplan

    tersebut untuk tumbuh dan beregenerasi. :mumnya eksplan yang

    berasal dari jaringan tanaman yang masih muda +juvenil lebih

    mudah tumbuh dan beregenerasi dibandingkan dengan jaringan

    yang telah terdiferensiasi lanjut. Aaringan muda umumnya

    memiliki sel-sel yang aktif membelah dengan dinding sel yang

    belum kompleks sehingga lebih mudah dimodifikasi dalam kultur

    dibandingkan jaringan tua. !leh karena itu, inisiasi kultur biasanya

    dilakukan dengan menggunakan pucuk-pucuk muda, kuncup-

    kuncup muda, hipokotil, inflorescence yang belum dewasa, dll.

    Aika eksplan diambil dari tanaman dewasa, rejuvenilisasi tanaman

    induk melalui pemangkasan atau pemupukan dapat membantu

    untuk memperoleh eksplan muda agar kultur lebih berhasil.

    :kuran eksplan juga mempengaruhi keberhasilan kultur. Cksplan

    dengan ukuran kecil lebih mudah disterilisasi dan tidak

  • 5/24/2018 kuljar tugas

    9/20

    membutuhkan ruang serta media yang banyak, namun

    kemampuannya untuk beregenerasi juga lebih kecil sehingga

    dibutuhkan media yang lebih kompleks untuk pertumbuhan dan

    regenerasinya. Sebaliknya semakin besar eksplan, maka semakin

    besar kemungkinannya untuk membawa penyakit dan makin sulit

    untuk disterilkan, membutuhkan ruang dan media kultur yang lebih

    banyak. :kuran eskplan yang sesuai sangat tergantung dari jenis

    tanaman yang dikulturkan, teknik dan tujuan pengkulturannya.

    Faktor-aktor !ang mempengaruhi kultur "aringan

    #da beberapa aktor !ang mempengaruhi keberhasilan kultur

    "aringan

    1. Faktor lingkungan

    a$ %uhu

    &eberapa hasil penelitian menun"ukkan suhu mempengaruhi

    pertumbuhan dan perkembangan tanaman baik se'ara in vitro maupun

    in vivo. Menurut K(T#K et al. )2**+$, respon tanaman terhadap

    'ekaman suhu tinggi merupakan enomena !ang sangat kompleks.

    ertumbuhandan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh suhu lebih

    dari aktor lingkungan lainn!a pada saat air bukan merupakan aktor

    pembatas )T/0# et al., 2*1*$. Tanaman umumn!a tumbuh pada

    lingkungan dengan suhu !ang tidak sama setiap saat, misaln!a pada

    siang dan malam hari tanaman mengalami kondisi dengan perbedaan

    suhu !ang 'ukup besar. Keadaan demikian bisa dilakukan dalam

    kultur initro dengan mengatur suhu siang dan malam di ruang kultur,

    namun laboratorium kultur "aringan selama ini mengatur suhu ruang

  • 5/24/2018 kuljar tugas

    10/20

    kultur !ang konstant baik pada siang maupun malam hari. /mumn!a

    temperatur !ang digunakan dalam kultur in itro lebih tinggi dari

    kondisi suhu inio. Tu"uann!a adalah untuk memper'epat

    pertumbuhan dan morogenesis eksplan.

    ada sebagian besar laboratorium, suhu !ang digunakan adalah

    konstan, !aitu 25 )kisaran suhu 1+-325$. Tanaman tropis umumn!a

    dikulturkan pada suhu !ang sedikit lebih tinggi dari tanaman empat

    musim, !aitu 2+5 )kisaran suhu 24-325$. &ila suhu siang dan malam

    diatur berbeda, maka perbedaan umumn!a adalah 4-65, ariasi !ang

    biasa dilakukan adalah 25 siang dan 2*5 malam, atau 265 siangdan 245 malam. Meskipun hampir semua tanaman dapat tumbuh

    pada kisaran suhu tersebut, namun kebutuhan suhu untuk masing-

    masing "enis tanaman umumn!a berbeda-beda. Tanaman dapat

    tumbuh dengan baik pada suhu optimumn!a. ada suhu ruang kultur

    diba7ah optimum, pertumbuhan eksplan lebih lambat, namun pada

    suhu diatas optimum pertumbuhan tanaman "uga terhambat akibat

    tinggin!a la"u respirasi eksplan.

    b$

    h merupakan ariabel !ang sangat penting pada kultur "aringan nilai

    media !ang biasa digunakan adalah 4,6-, ) #rditti 8 Ernst 1993$.

    :amun pada umumn!a untuk pertumbuhan media !ang sesuai

    adalah ,*-;, sehingga apabila ph ierik 196+$. Menurut #rditti

    dan Ernst )1993$ pengambilan atau pen!erapan berbagai media

    dipengaruhi oleh nilai !ang mengatur reaksi biokimia !ang ter"adi

    dalam kultur sel atau "aringan.

    '$ Kelembaban

  • 5/24/2018 kuljar tugas

    11/20

    Kelembaban relati dalam botol kultur dengan mulut botol !ang

    ditutup umumn!a 'ukup tinggi, !aitu berkisar antara 6*-99?. @ika

    mulut botol ditutup agak longgar maka kelembaban relati dalam botol

    kultur dapat lebih rendah dari 6*?. %edangkan kelembaban relati di

    ruang kultur umumn!a adalah sekitar +*?. @ika kelembaban relati

    ruang kultur berada diba7ah +*? maka akan mengakibatkan media

    dalam botol kultur )!ang tidak tertutup rapat$ akan 'epat menguap dan

    kering sehingga eksplan dan plantlet !ang dikulturkan akan 'epat

    kehabisan media. :amun kelembaban udara dalam botol kultur !ang

    terlalu tinggi men!ebabkan tanaman tumbuh abnormal !aitu daunlemah, mudah patah, tanaman ke'il-ke'il namun terlampau sukulen.

    Kondisi tanaman demikian disebut itriikasi atau hiperhidro'it!. %ub-

    kultur ke media lain atau menempatkan planlet ke'il ini dalam botol

    dengan tutup !ang agak longgar, tutup dengan ilter, atau

    menempatkan sili'a gel dalam botol kultur dapat membantu mengatasi

    masalah ini.

    2. Faktor media

    Media merupakan aktor penentu dalam perban!akan dengan kultur

    "aringan. Komposisi media !ang digunakan tergantung dengan "enis

    tanaman !ang akan diperban!ak. Media !ang digunakan biasan!a

    terdiri dari garam mineral, itamin, dan hormon. %elain itu, diperlukan

    "uga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. 0at pengatur

    tumbuh )hormon$ !ang ditambahkan "uga berariasi, baik "enisn!a

    maupun "umlahn!a, tergantung dengan tu"uan dari kultur "aringan

    !ang dilakukan. Media !ang sudah "adi ditempatkan pada tabung

  • 5/24/2018 kuljar tugas

    12/20

    reaksi atau botol-botol ka'a. Media !ang digunakan "uga harus

    disterilkan dengan 'ara memanaskann!a dengan autokla.

    Keberhasilan perban!akan dan perkembangbiakan tanaman dengan

    metode kultur "aringan se'ara umum sangat tergantung pada "enis

    media. Media tumbuh pada kultur "aringan sangat besar pengaruhn!a

    terhadap pertumbuhan dan perkembangan eksplan serta bibit !ang

    dihasilkann!a. (leh karena itu, ma'am-ma'am media kultur "aringan

    telah ditemukan sehingga "umlahn!a 'ukup ban!ak.

    #da dua penggolongan media tumbuhA media padat dan media 'air.

    Media padat pada umumn!a berupa padatan gel, seperti agar, dimananutrisi di'ampurkan pada agar. Media 'air adalah nutrisi !ang

    dilarutkan di air. Media 'air dapat bersiat tenang atau dalam kondisi

    selalu bergerak, tergantung kebutuhan. Komposisi media !ang

    digunakan dalam kultur "aringan dapat berbeda komposisin!a.

    erbedaan komposisi media dapat mengakibatkan perbedaan

    pertumbuhan dan perkembangan eksplan!ang ditumbuhkan se'ara in

    vitro. Media Murashige dan %koog )M%$ sering digunakan karena

    'ukup memenuhi unsur hara makro, mikro dan itamin untuk

    pertumbuhan tanaman.

    #KLBM#TB%#%B K/LT/ @#B:G#:

    Prinsip kultur jaringan adalah mengambil sebagian jaringan tanaman,

    kemudian menumbuhkannya di dalam media buatan, sehingga tumbuhmenjadi tanaman yang sempurna. Aaringan tertentu pada tanaman, seperti

    ujung akar, pucuk, kambium, tunas yang masih kecil.

    #klimatisasiadalah pemindahan tanaman dari lingkungan steril +in

    vitro kelingkungan semisteril sebelum dipindahkan ke lapangan.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Gelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Agarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komposisi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eksplan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Agarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komposisi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eksplan&action=edit&redlink=1
  • 5/24/2018 kuljar tugas

    13/20

    )klimatisasi merupakan saat paling kritis dalam perbanyakan tanaman

    secara kultur in vitro karena peralihan dari heterotrhop ke autotroph.

    !rganisme heterotroph adalah organisme yang kebutuhan makanannya

    memerlukan satu atau lebih senyawa karbon organik, makanannya

    tergantung pada hasil sintesis organisme lain. )dapaun organisme autotroph

    adalah organisme yang membuat makanannya dari at-at anorganik

    +/armono, ??6.

    $euntungan menanam dengan kultur jaringan antara lain 9

    =. /ihasilkan populasi tanaman dalam jumlah besar. $ultur jaringan dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman yang sukar

    diperbanyak dengan metode konvensional, seperti stek dan cangkok.

    6. /ihasilkan tanaman bebas virus dengan cara penumbuhan sel bebas virus

    dari tanaman induk yang terserang atau terinfeksi virus

    . $ultur jaringan dapat dilakukan setiap saat atau tidak tergantung musim

    ;. /apat dibuat variasi genetik melalui manipulasi sel genetik, seperti

    hibridisasi atau fusi dua sel somatik baik interspesifik maupun spesifik

    Faktor-faktor yang mempengaruhi aklimatisasi, antara lain9

    =. 8erjadinya proses transpirasi yang tinggi sehingga dapat menyebabkan

    hilangnya kandungan air dalam jaringan tanaman.

    . %ibit belum atau kurang mampu melakukan proses fotosintesis.

    6. 8erjadinya busuk atau kontaminasi oleh mikroorganisme.

    )dapun faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi keberhasilan

    aklimatisasi yaitu sebagai berikut9

  • 5/24/2018 kuljar tugas

    14/20

    =. $easaman +pH

    $easaman +pH adalah nilai yang menyatakan derajat keasaman atau

    kebasaan dari larutan dalam air. $easaman +pH suatu larutan menyatakan

    kadar dari ion H dalam larutan. &ilai di dalam pH berkisar antara ? +sangat

    asam sampai = +sangat basa, sedangkan titik netralnya adalah pada pHD7.

    Sel-sel tanaman yang dikembangkan dengan teknik kultur jaringan

    mempunyai toleransi pH yang relatif sempit dengan titil optimal antara pH

    ;,? dan 3,?. %ila eksplan sudah mulai tumbuh, pH dalam lingkungan kultur

    dalam media kultur jaringan mempunyai peran yang sangat penting dalam

    menstabilkan pH. Penyimpangan pH dalam medium yang mengandunggaram tinggi kemungkinan terjadi lebih kecil, karena kapasitas buffernya

    lebih besar. $apasitas kultur sel untuk penggunaan &HE sebagai satu-

    satunya sumber & tergantung pada pengaturan pH dari medium di atas ;.

    Pengukuran pH dapat dilakukan dengan pH meter, atau bila

    menginginkan yang lebih praktis dan murah dapat digunakan kertas pH. %ila

    ternyata pH medium masih kurang dari normal, maka dapat ditambahkan

    $!H =- tetes. Sedangkan apabila pH melampaui batas normal dapat

    dinetralkan dengan meneteskan H1B.

    . $elembaban

    $elembaban relatif +#H lingkungan biasanya mendekati =??@. #H

    sekeliling kultur mempengaruhi pola pengembangan. Aadi, pengaturan #H

    pada keadaan tertentu memerlukan suatu bentuk diferensiasi khusus.

    6. 1ahaya

    *ntensitas cahaya yang rendah dapat mempertinggi embriogenesis dan

    organogenesis. 1ahaya ultra violet dapat mendorong pertumbuhan dan

    pembentukan tunas dari kalus tembakau pada intensitas yang rendah.

  • 5/24/2018 kuljar tugas

    15/20

    Sebaliknya, pada intensitas yang tinggi proses ini akan terhambat.

    Pembentukan kalus maksimum sering terjadi di tempat yang lebih gelap.

    . 8emperatur

    8emperatur yang dibutuhkan untuk dapat terjadi pertumbuhan yang

    optimum umumnya adalah berkisar di antara ??-6??1. Sedangkan

    temperatur optimum untuk pertumbuhan kalus endosperm adalah sekitar

    ;?1. Faktor lingkungan, di samping faktor makanan +media tanam yang

    cocok, dapat mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi.

    )lasan perlunya dilakukan aklimatisaisi antara lain 9 :ntuk mengetahui teknik aklimatisasi tanaman.

    :ntuk mendapatkan media yang sesuai untuk pertumbuhan eksplan.

    :ntuk mengetahui pengaruh media aklimatisasi terhadap

    pertumbuhan dan keberhasilan aklimatisasi.

    Faktor-aktor !ang mempengaruhi tahap aklimatisasi

    $eberhasilan aklimatisasi kedelai ditentukan oleh berbagai faktor. Secara

    umum, faktor- faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan aklimatisasi

    tanaman kedelai adalah kondisi planlet +ukuran bibit, perakaran, kondisi

    lingkungan +ketepatan media tumbuh yang digunakan dan kelembapanudara, ketepatan perlakuan pra dan pasca transplantasi dari media invitro ke

    media tanah, dan sanitasi lingkungan dari infeksi penyakit +ulkarnain,

    ??4.

  • 5/24/2018 kuljar tugas

    16/20

    /kuran &ibit

    :kuran bibit kultur memengaruhi keberhasilan tahap aklimatisasi tanaman.

    Penggunaan bibit kultur yang kurang vigor menyebabkan tanaman banyak

    yang mati +Pardal et al. ??;. "isalnya pada tanaman pepaya yang

    dilaporkan oleh /amayanti et al. +??7 pada aklimatisasi tanaman pepaya.

    %ibit yang besar berpeluang tumbuh dengan baik dan sehat. (igor

    kuantitatif bibit kultur kedelai yang berhasil diaklimatisasi adalah tinggi

    bibit ;G3 cm, jumlah tunas G6 buah, dan jumlah akar G buah +Slamet et

    al. ??;. &amun, pada tanaman lain, vigor kuantitatif yang meliputi tinggi

    tanaman, jumlah akar, dan jumlah daun dalam kaitannya dengan persentase

    tanaman hidup hingga kini masih sulit didapatkan sumber informasinya.

    #kar

    Salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan aklimatisasi adalah

    perakaran. )kar yang makin banyak dan panjang akan meningkatkan bidang

    serapan hara +Bestari et al. =444. Aangkauan akar yang luas dapat memenuhi

    kebutuhan air secara cepat yang hilang akibat laju respirasi yang tinggi. Baju

    respirasi bibit kultur umumnya sangat tinggi akibat kurang sempurnanya

    jaringan dan sistem pembuluh tanaman. Hal ini juga dipengaruhi oleh

    perubahan suhu dan kelembapan dari lingkungan in vitro ke lingkungan in

    vivo yang berbeda.

    Lingkungan

    Faktor lingkungan yang mempengaruhi tahap aklimatisasi yaitu +ulkarnain,

    ??49

  • 5/24/2018 kuljar tugas

    17/20

    Suhu Udara

    Selama dalam lingkungan in vitro, planlet memperoleh suhu yang relative

    sama, yaitu ; =

  • 5/24/2018 kuljar tugas

    18/20

    cahaya di areal aklimatisasi harus diperhatikan agar suhu dan kelembapan

    dapat dipertahankan pada tingkat yang tidak membahayakan planlet.

    Pemberian naungan merupakan cara yang baik untuk menurunkan intensitas

    cahaya dan suhu dengan mempertahankan kelembapan agar tetap tinggi.

    Infeksi penyakit

    $ematian bibit kultur sering disebabkan oleh serangan hama atau penyakit.

    $ondisi lingkungan tumbuh yang kurang steril dapat menyebabkan akar atau

    batang bibit terserang hama. Buka akibat serangan hama dapat menjadi

    tempat infeksi penyakit. Serangan penyakit yang umum dijumpai adalahkarena jamur dan bakteri +5unawan =4>>. "enurut Bestari et al. +??=,

    serangan jamur dapat dipicu oleh pencucian bibit kultur yang kurang bersih

    dari media in vitro sebelum ditanam pada media berikutnya. %akteri yang

    sering merusak tanaman penting adalah Pseudomonas sp. +"achmud =4>3.

    Patogen layu bakteri ini dikenal memiliki kisaran inang dan daerah sebaran

    yang luas +Suryadi dan "achmud ??.

    Faktor-aktor !ang harus diperhatikan untuk keberhasilan aklimatisasi

    :ntuk meningkatkan laju keberhasilan pada tahap aklimatisasi, Pierik

    +=447 memberikan anjuran sebagai berikut 9

    :ntuk menghindari infeksi dari cendawan atau bakteri maka sisa-sisa

    medium +agar-agar hendaknya dicuci sampai bersih dan gunakan

    tanah steril sebagai substrat aklimatisasi.

    "usnahkan semua hama atau pathogen, seperti serangga, siput,

    cendawan, dan bakteri karena kondisi planlet masih lamah sehingga

  • 5/24/2018 kuljar tugas

    19/20

    sangat rentan terhadap serangan hama dan pathogen. Bakukan

    pemyemprotan pestisida secara teratur.

    :ntuk menghindari kerusakan akar, sebaiknya lakukan penanaman

    planlet pada tanah yang diayak +strukturnya seragam.

    5unakan medium dengan kadar garam yang rendah pada tahap

    perakaran. "isalnya komposisi medium "S I

    8erkadang diperlukan perlakuan suhu rendah +;

    minggu pertama untuk mematahkan dormansi, terutama terhadap

    umbi-umbi in vitro.

    %agan faktor-faktor yang mempengaruhi tahap aklimatisasi +Slamet et al.,.

    ?==.

    . suhu udara, kelembapan udara, dan intensitas cahaya.

    >#FT# /%T#K#

    Husni, )., S. Hutami, ". $osmiatin, dan *. "ariska. ??. Seleksi in vitro

    tanaman kedelai untuk meningkatkan sifat ketahanan terhadap cekaman

    kekeringan. Baporan 8ahunan Penelitian 8) ??6. %alai %esar Penelitian

    dan Pengembangan %ioteknologi dan Sumberdaya 5enetik Pertanian,

    %ogor. =3 hlm.

    Pierik, #.B.". =4>7.In Vitro 1ulture of Higher Plants. "artinus &.A. Hoff Publ.,

    Bondon. 6 pp.

  • 5/24/2018 kuljar tugas

    20/20

    #itchie 5), $1 Short, "# /avey. =44=. *n (itro )cclimatiation of

    1risanthemum and sugar beat plantlets by treatment with paclobutraol and

    e0posure to reduced humidity. A of C0p %ot. += 9 =;;7-=;36.

    #ohayati C, "arlina &. ??4. 8eknik aklimatisasi planlet anyelir +/ianthus

    caryophyllus B. untuk tanaman induk. %ull 8eknik Pert. =+ 9 7-7;.

    Slamet et al. ?==. Perkembangan 8eknik )klimatisasi 8anaman $edelai Hasil

    #egenerasi $ultur In Vitro. %alai %esar Penelitian dan Pengembangan

    %ioteknologi dan Sumberdaya 5enetik Pertanian. Aurnal Bitbang Pertanian,6?+, ?==.

    Susanti /. ??;. Pengujian berbagai media aklimatisasi untuk planlet tebu kultivar

    P) ==7 dan P) =4>. Skripsi. /epartemen 8anah Fakultas Pertanian *P%.

    :ntari #, Sandra, /" Puspitaningtyas. ??7. )klimatisasi bibit anggrek hitam

    +1oelogyne pandurata Bindl.. %ul $ebun #aya *ndo. =? += 9 =6-=4.

    Jusnita. ??6. $ultur Aaringan. 1ara "emperbanyak 8anaman Secara Cfesien.

    )gro "edia Pustaka. Aakarta.

    ulkarnain. ??4. $ultur Aaringan. Solusi Perbanyakan 8anaman %udidaya. %umi

    )ksara. Aakarta. ;? halaman.

    /iposkan oleh 8aufiK Hidayat di ?.=

    $irimkan *ni lewat Cmail%log8hisL%erbagi ke 8witter%erbagi ke Facebook

    https://plus.google.com/115041880366166703323http://thophick.blogspot.com/2012/06/aklimatisasi-planlet-hasil-perbanyakan.htmlhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8258346742547850011&postID=6187450764509960617&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8258346742547850011&postID=6187450764509960617&target=bloghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8258346742547850011&postID=6187450764509960617&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8258346742547850011&postID=6187450764509960617&target=facebookhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=8258346742547850011&postID=6187450764509960617https://plus.google.com/115041880366166703323http://thophick.blogspot.com/2012/06/aklimatisasi-planlet-hasil-perbanyakan.htmlhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8258346742547850011&postID=6187450764509960617&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8258346742547850011&postID=6187450764509960617&target=bloghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8258346742547850011&postID=6187450764509960617&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8258346742547850011&postID=6187450764509960617&target=facebook