kuliah_gulma3

13
III. DAMPAK (GANGGUAN) YANG DITIMBULKAN GULMA DAN KEHILANGAN HASIL TANAMAN BUDIDAYA A. ALELOPATI B. KEHILANGAN HASIL TANAMAN

Upload: anida-futri

Post on 03-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

dsfsdfsd

TRANSCRIPT

  • III. DAMPAK (GANGGUAN) YANG DITIMBULKAN GULMA DAN KEHILANGAN HASIL TANAMAN BUDIDAYA ALELOPATI KEHILANGAN HASIL TANAMAN

  • ALELOPATITiga gangguan yang ditimbulkan gulma:Berkurangnya satu atau lebih sumberdaya akibat kompetisi (cahaya, hara, atau air) = AlelospoliDihasilkannya senyawa kimia oleh tbh/gulma baik sewaktu masih hidup atau sudah mati = alelopatiMenjadi sumber timbulnya ganGguan lain baik secara fisik maupun biotik = alelomediasi (inang hama, penyakit dll)

  • Gulma menghasilkan seny penghambat (alelopati)Seny dari gulma yang dapat menghambat jenis tumbuhan lain = PhytoinhibitinPelepasan alelopatiMelalui penguapan ex. golongan terpenoid (Eucalyptus, artemisia, Salvia) melalui eksudat akar ex Asam oksalat dilepas resin XAD-4 (Chenopodium album), Asam benzoat, sinamat, dan fenolatPencucian dari bagian atas tumbuhan ex. Asam organik, gula, asam amino, pektat., giberrelin, terpoid, dan fenol (Chrysanthenum, sehingga tdk ada tanaman tumbuh dibawahnya)Pembusukan organ tumbuhan ex asam sianida, benzaldehide (tanaman Sorghum halapense)

  • B. Kehilangan hasilDOMINASIBerapa luas area yang ditumbuhi oleh sejenis tumbuhan atau kemampuan sesuatu jenis tumbuhan dalam hal bersaing terhadap jenis lainnya.

    a. Kelindunganb. Luas basalc. Biomassad. Volume

  • Tingkat kehilangan hasil akibat gulmaGulma pada lingkungan tumbuh tanaman, jika tidak dikendalikan dengan baik dapat menurunkan hasil panenan. Pada tanaman kedelai jika tidak dilakukan pengendalian gulma dengan baik dapat menurunkan hasil sebesar 18 sampai 68 persen tergantung dari kultivar, kesuburan tanah, dan jenis gulma (Bangun, 1992). Contoh : gulma teki, menurut Ardjasa dan Bangun (1993), gulma teki berumbi (Cyperus rotundus L.) dapat menurunkan hasil kedelai antara 16 sampai 20 persen.

  • Analisis vegetasiPengamatan PendahuluanPengamatan sepintas secara menyeluruh terhadap suatu komunitas vegetasi sehingga diperoleh gambaran umum mengenai garis besar kelompoknya, komposisinya dan bagaimana hubungannya dengan lingkungannya secara timbal balik. Dalam pengamatan ini dibuat catatan :Apakah komunitas yang terbesarJenis apakah yang paling dominanAdakah korelasi antara vegetasi dan jenis-jenis faktor lingkungan yang berpengaruh

  • b. Pengamatan petak contohDistribusi petak contohCara subyektifSampling acak tidak langsungSampling beraturanSampling bertingkat2. MetodeEstimasiMetode kuadratMetode garis atau rintisanMetode titik

  • Parameter KuantitatifPersentase penyebaran/abundansi (parameter ini hanya untuk peneliti yang berpengalaman, pengamtan dinyatakan dalam persen dari luas penyebaran gulam pada areal yang diamati)Kerapatan (jumlah individu suatu jenis tumbuhan pada tiap petak contoh)

  • 5. Nilai Penting (jumlah nilai nisbi kedua atau ketiga parameter diatas)6 perbandingan nilai penting/summed dominance ratio/SDR (jumlah nilai pentng dibagi jumlah besaran)

  • RANGKUMAN PARAMETER KUANTITATIFCONTOH KASUS

  • Koefisien KominitasUntuk membandingkan dua komunitas vegetasi atau dua macam vegetasi dari dua daerah

    2 W Koefisien komunitas gulma (C) = --------- x 100% a + bKeterangan :

    W = pasangan SDR terendaha = jumlah SDR pada komunitas pertamab = jumlah SDR pada komunitas kedua

  • Prinsip ini digunakan oula untuk menilai adanya variasi atau kesamaan dari berbagai komunitas dalam suatu areaKoefisien tersebut dapat bernilai positif ataupun negatifNilai C > 75% (ada kesamaan)Nilai C < 75% (ada perbedaan)

  • Contoh kasus

    Lahan OrganikV1V2Cynodon dactylon4.749.9Cyperus iria15.8130.41Cyperus rotundus12.630Echinochloa colonum23.36.7Fimbristylis miliacea08.89Leptochloa cinensis03.34Lindernia ciliata4.3812.07Ludwigia peruviana2.890Melochia sp5.110Monochoria vaginalis4.578.33philanthus niruri2.382.81Scoparia dulcis04.09Spenochloa zeylanica24.1913.45C52.03