kuliah marine kultur-udang by mr suminto

24

Upload: muhammadnursihabuddi

Post on 29-Dec-2015

83 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Materi Kuliah Budidaya Krustasea

TRANSCRIPT

Page 1: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto
Page 2: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

PENERAPAN TEKNOLOGI INTENSIF DAN SUPER INTENSIF

TEKNOLOGI SUPER INTENSIF INTENSIF1. Luas Tambak (m2) 1000-2500 3000-50002. Padat Tebar (ekor) 300-500/m2 100-300/m23. Kedalaman Air (m) 1,5 – 1,75 1,0 – 1,24. Peddal Wheel (unit) 6 – 8 4 – 65. Turbo Circular Pump 4 – 6 -6. Probiotic & Biofloc Yes or No Yes or No7. Water Management Yes Yes

Page 3: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

PendahuluanPendahuluan

• Budidaya udang secara intensif, memerlukan pergantian air yang cukup dan menghasilkan limbah baik padat maupun cair yang banyak mengandung bahan organik, mineral (terutama N dan P), plankton serta bakteri sehingga dapat merusak (mencemari) lingkungan.

• Pembukaan dan perluasan (ekspansi) tambak seringkali disertai dengan penebangan pohon bakau dan penimbunan (reklamasi) laut.

• Penggunaan air tanah (sumur bor) sering kali dilakukan untuk mengatur salinitas, dan efeknya dapat berpengaruh terhadap sumber air di sekitar dan intrusi air laut.

• Budidaya udang secara intensif, memerlukan pergantian air yang cukup dan menghasilkan limbah baik padat maupun cair yang banyak mengandung bahan organik, mineral (terutama N dan P), plankton serta bakteri sehingga dapat merusak (mencemari) lingkungan.

• Pembukaan dan perluasan (ekspansi) tambak seringkali disertai dengan penebangan pohon bakau dan penimbunan (reklamasi) laut.

• Penggunaan air tanah (sumur bor) sering kali dilakukan untuk mengatur salinitas, dan efeknya dapat berpengaruh terhadap sumber air di sekitar dan intrusi air laut.

Page 4: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

• Rembesan air tambak, dapat menyebabkan salinasi lahan disekitarnya sehingga berpengaruh terhadap produktivitas lahan pertanian sehingga terjadi perbedaan kepentingan.

• Adanya pembangunan tambak, kadang-kadang menyebabkan terhalangnya nelayan menuju ke laut (karena tertutupnya jalan menuju ke laut) sehingga sering terjadi konflik sosial.

• Penurunan kualitas air yang terjadi secara terus menerus karena limbah yang dibuang tidak melalui proses pengendapan, menyebabkan penurunan daya dukung dan memicu munculnya berbagai kasus penyakit yang berujung pada kegagalan.

• Rembesan air tambak, dapat menyebabkan salinasi lahan disekitarnya sehingga berpengaruh terhadap produktivitas lahan pertanian sehingga terjadi perbedaan kepentingan.

• Adanya pembangunan tambak, kadang-kadang menyebabkan terhalangnya nelayan menuju ke laut (karena tertutupnya jalan menuju ke laut) sehingga sering terjadi konflik sosial.

• Penurunan kualitas air yang terjadi secara terus menerus karena limbah yang dibuang tidak melalui proses pengendapan, menyebabkan penurunan daya dukung dan memicu munculnya berbagai kasus penyakit yang berujung pada kegagalan.

Page 5: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

• Untuk meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi udang tambak, menjaga kelestarian lingkungan, serta mencegah terjadinya konflik sosial sekaligus untuk memenuhi persyaratan pasar global maka perlu adanya standarisasi dalam pembudidayakan udang secara intensif di tambak.

• Ada beberapa hal yang menjadi tuntutan dalam pasar global, yang meliputi : Jaminan mutu, keamanan pangan dan ketertelusuran. Disamping itu, dalam proses produksinya harus menerapkan teknologi yang ramah lingkungan, tidak merusak / mencemari lingkungan, menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan tidak menggunakan bahan-bahan yang dilarang (obat / bahan kimia yang berbahaya)

• Untuk meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi udang tambak, menjaga kelestarian lingkungan, serta mencegah terjadinya konflik sosial sekaligus untuk memenuhi persyaratan pasar global maka perlu adanya standarisasi dalam pembudidayakan udang secara intensif di tambak.

• Ada beberapa hal yang menjadi tuntutan dalam pasar global, yang meliputi : Jaminan mutu, keamanan pangan dan ketertelusuran. Disamping itu, dalam proses produksinya harus menerapkan teknologi yang ramah lingkungan, tidak merusak / mencemari lingkungan, menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan tidak menggunakan bahan-bahan yang dilarang (obat / bahan kimia yang berbahaya)

Page 6: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

Penerapan GAP dan GHPPenerapan GAP dan GHP

• Ada 2 perangkat yang harus diperhatikan dan dilaksanakan dalam pembudidayaan udang yang bertanggung jawab, yaitu perangkat keras yang meliputi persyaratan pembangunan fisik tambak dan perangkat lunak yang mencakup manajemen tambak yang baik sesuai dengan GAP (Good Aquaculture Practices).

1. Pembangunan fisik tambak meliputi : Pemilihan lokasi, Perencanaan, tata letak dan konstruksi (pembuatan tambak) serta fasilitas yang diperlukan.

• Ada 2 perangkat yang harus diperhatikan dan dilaksanakan dalam pembudidayaan udang yang bertanggung jawab, yaitu perangkat keras yang meliputi persyaratan pembangunan fisik tambak dan perangkat lunak yang mencakup manajemen tambak yang baik sesuai dengan GAP (Good Aquaculture Practices).

1. Pembangunan fisik tambak meliputi : Pemilihan lokasi, Perencanaan, tata letak dan konstruksi (pembuatan tambak) serta fasilitas yang diperlukan.

Page 7: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

2. Sedangkan pengelolaan tambak yang baik meliputi :– Persiapan tambak yang baik– Pemilihan benur dan penebaran– Pengelolaan mutu air– Pengelolaan mutu air dan dasar tambak (lingkungan)– Pengelolaan pakan yang tepat– Pengelolaan kesehatan udang– Pengelolaan limbah– Cara panen yang baik– Pencatatan data secara lengkap – Penerapan GHP (Good Hygiene Practices) di tambak

2. Sedangkan pengelolaan tambak yang baik meliputi :– Persiapan tambak yang baik– Pemilihan benur dan penebaran– Pengelolaan mutu air– Pengelolaan mutu air dan dasar tambak (lingkungan)– Pengelolaan pakan yang tepat– Pengelolaan kesehatan udang– Pengelolaan limbah– Cara panen yang baik– Pencatatan data secara lengkap – Penerapan GHP (Good Hygiene Practices) di tambak

Page 8: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

Prinsip – prinsip Budidaya Udang yang Bertanggung Jawab

Prinsip – prinsip Budidaya Udang yang Bertanggung Jawab

• Mengacu pada “International Principles for Responsible Shrimp Farming 2006”, ada 8 Prinsip yang perlu diperhatikan meliputi :

1. Tata Letak Tambak2. Perencanaan Tambak3. Pemanfaatan Air4. Induk dan Benur5. Pengelolaan Pakan6. Pengelolaan Kesehatan7. Keamanan Pangan8. Tanggung jawab Sosial

• Mengacu pada “International Principles for Responsible Shrimp Farming 2006”, ada 8 Prinsip yang perlu diperhatikan meliputi :

1. Tata Letak Tambak2. Perencanaan Tambak3. Pemanfaatan Air4. Induk dan Benur5. Pengelolaan Pakan6. Pengelolaan Kesehatan7. Keamanan Pangan8. Tanggung jawab Sosial

Page 9: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

Prinsip 1 - Tata Letak TambakPrinsip 1 - Tata Letak Tambak

• Tambak baru harus dibangun di atas zona inter-tidal (pasang surut).• Tidak menebang bakau dan tanaman sensitif di lahan basah.• Tidak membangun tambak di lahan pasir atau lahan yang porous

sehingga air buangan yang mengandung garam merembes ke lahan pertanian maupun sumber air tawar.

• Tidak membangun tambak baru di daerah yang melampaui daya dukung yang ada.

• Mempertahankan daerah penyangga dan jarak antara tambak yang satu dengan yang lain.

• Mematuhi penggunaan lahan sesuai dengan tata ruang dan pengelolaan pantai.

• Meningkatkan daya dukung tambak yang ada di daerah pasang surut dan daerah bakau melalui penanaman bakau, serta meninggalkan tambak yang tidak produktif dan membuat tambak yang lebih produktif di atas daerah pasang surut.

• Tambak baru harus dibangun di atas zona inter-tidal (pasang surut).• Tidak menebang bakau dan tanaman sensitif di lahan basah.• Tidak membangun tambak di lahan pasir atau lahan yang porous

sehingga air buangan yang mengandung garam merembes ke lahan pertanian maupun sumber air tawar.

• Tidak membangun tambak baru di daerah yang melampaui daya dukung yang ada.

• Mempertahankan daerah penyangga dan jarak antara tambak yang satu dengan yang lain.

• Mematuhi penggunaan lahan sesuai dengan tata ruang dan pengelolaan pantai.

• Meningkatkan daya dukung tambak yang ada di daerah pasang surut dan daerah bakau melalui penanaman bakau, serta meninggalkan tambak yang tidak produktif dan membuat tambak yang lebih produktif di atas daerah pasang surut.

Page 10: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

Prinsip 2 - Perencanaan Tambak

Prinsip 2 - Perencanaan Tambak

• Memperkecil kemungkinan terjadinya erosi dan salinasi di sekitar tambak yang sedang dibangun, serta melindungi kerusakan daerah penyangga.

• Memperkecil munculnya pengaruh tanah sulfat-masam selama pembangunan maupun operasional tambak.

• Menjaga keanekaragaman kehidupan dan memulihkan habitat alami dalam pembangunan tambak.

• Memperkecil kerusakan area (seperti terciptanya gundukan tanah maupun lubang)

• Membangun tanggul, saluran dan infrastruktur dengan cara tidak mengganggu tata guna air.

• Menjauhkan air buangan dari saluran masuk untuk mengindari polusi tambak itu sendiri.

• Memperkecil kemungkinan terjadinya erosi dan salinasi di sekitar tambak yang sedang dibangun, serta melindungi kerusakan daerah penyangga.

• Memperkecil munculnya pengaruh tanah sulfat-masam selama pembangunan maupun operasional tambak.

• Menjaga keanekaragaman kehidupan dan memulihkan habitat alami dalam pembangunan tambak.

• Memperkecil kerusakan area (seperti terciptanya gundukan tanah maupun lubang)

• Membangun tanggul, saluran dan infrastruktur dengan cara tidak mengganggu tata guna air.

• Menjauhkan air buangan dari saluran masuk untuk mengindari polusi tambak itu sendiri.

Page 11: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

Prinsip 3 - Pemanfaatan AirPrinsip 3 - Pemanfaatan Air

• Tidak menggunakan air tanah (sumur air tawar) untuk mengatur salinitas.

• Menggunakan air secara efisien dengan cara mengurangi pergantian air.

• Mengurangi pengeluaran limbah dan endapan ke lingkungan.• Mengembalikan kondisi air buangan dengan cara menurunkan kadar

nutrien, bahan organik, dan limbah padat kemudian dibuang keluar.• Membuat kolam pengendapan (karantina) pada saluran air masuk

maupun saluran pengeluaran.• Mengelola mutu air dan lahan untuk menjaga kestabilan lingkungan

di dalam tambak udang.• Mematuhi peraturan dan petunjuk penggunaan air dan buangan

limbah.

• Tidak menggunakan air tanah (sumur air tawar) untuk mengatur salinitas.

• Menggunakan air secara efisien dengan cara mengurangi pergantian air.

• Mengurangi pengeluaran limbah dan endapan ke lingkungan.• Mengembalikan kondisi air buangan dengan cara menurunkan kadar

nutrien, bahan organik, dan limbah padat kemudian dibuang keluar.• Membuat kolam pengendapan (karantina) pada saluran air masuk

maupun saluran pengeluaran.• Mengelola mutu air dan lahan untuk menjaga kestabilan lingkungan

di dalam tambak udang.• Mematuhi peraturan dan petunjuk penggunaan air dan buangan

limbah.

Page 12: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

Prinsip 4 - Induk dan BenurPrinsip 4 - Induk dan Benur

• Mencegah dampak negatif akibat penangkapan induk dan benur alam.

• Memberikan pilihan terhadap species udang lokal dan asli.• Menerapkan biosecurity dan karantina untuk memperkecil

masuknya bibit penyakit.• Menggunakan stok domestikasi apabila memungkinkan.• Menebar benur berkualitas baik untuk meningkatkan hasil

panen.• Mematuhi persyaratan nasional, regional dan internasional

terhadap perpindahan dan karantina hewan.

• Mencegah dampak negatif akibat penangkapan induk dan benur alam.

• Memberikan pilihan terhadap species udang lokal dan asli.• Menerapkan biosecurity dan karantina untuk memperkecil

masuknya bibit penyakit.• Menggunakan stok domestikasi apabila memungkinkan.• Menebar benur berkualitas baik untuk meningkatkan hasil

panen.• Mematuhi persyaratan nasional, regional dan internasional

terhadap perpindahan dan karantina hewan.

Page 13: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

Prinsip 5 - Pengelolaan PakanPrinsip 5 - Pengelolaan Pakan

• Menggunakan pakan yang bermutu.• Menggunakan pakan secara efisien.• Menghindari sisa pakan.

• Menggunakan pakan yang bermutu.• Menggunakan pakan secara efisien.• Menghindari sisa pakan.

Page 14: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

Prinsip 6 - Pengelolaan Kesehatan

Prinsip 6 - Pengelolaan Kesehatan

• Menerapkan pengelolaan kesehatan untuk mencegah stres dan menitik beratkan pencegahan daripada mengobati.

• Menjaga biosecurity dan meminimalkan penularan penyakit antara induk, hatchery dan tambak.

• Menerapkan strategi pengelolaan untuk mencegah penyebaran penyakit intern dan antar tambak.

• Menggunakan obat yang diperbolehkan (teregistrasi) dan menghindari penggunaan antibiotik.

• Menerapkan pengelolaan kesehatan untuk mencegah stres dan menitik beratkan pencegahan daripada mengobati.

• Menjaga biosecurity dan meminimalkan penularan penyakit antara induk, hatchery dan tambak.

• Menerapkan strategi pengelolaan untuk mencegah penyebaran penyakit intern dan antar tambak.

• Menggunakan obat yang diperbolehkan (teregistrasi) dan menghindari penggunaan antibiotik.

Page 15: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

Prinsip 7 - Keamanan PanganPrinsip 7 - Keamanan Pangan

• Tidak menggunakan obat dan bahan kimia yang dilarang.

• Menggunakan obat dan bahan kimia yang terdaftar.

• Menerapkan sistem quality control untuk menghasilkan udang yang bermutu dan aman dikonsumsi.

• Melakukan pengawasan terhadap kebersihan saat panen, penangan dan pengangkutan.

• Tidak menggunakan obat dan bahan kimia yang dilarang.

• Menggunakan obat dan bahan kimia yang terdaftar.

• Menerapkan sistem quality control untuk menghasilkan udang yang bermutu dan aman dikonsumsi.

• Melakukan pengawasan terhadap kebersihan saat panen, penangan dan pengangkutan.

Page 16: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

Prinsip 8 - Tanggung Jawab Sosial

Prinsip 8 - Tanggung Jawab Sosial

• Menghindari konflik dengan masyarakat sekitar.• Memberikan manfaat bagi masyarakat.• Menjamin kesejahteraan pekerja• Memperkecil resiko bagi petambak kecil yang terlibat dalam

tambak udang melalui pelatihan, kursus, dukungan keuangan dan teknik yang sesuai.

• Mengadakan training bagi petani dan pekerja tentang pelaksanaan budidaya udang yang bertanggung jawab.

• Menghindari konflik dengan masyarakat sekitar.• Memberikan manfaat bagi masyarakat.• Menjamin kesejahteraan pekerja• Memperkecil resiko bagi petambak kecil yang terlibat dalam

tambak udang melalui pelatihan, kursus, dukungan keuangan dan teknik yang sesuai.

• Mengadakan training bagi petani dan pekerja tentang pelaksanaan budidaya udang yang bertanggung jawab.

Page 17: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

PermasalahanPermasalahan

• Pada umumnya tambak udang yang dibangun belum memiliki pengolahan limbah (kolam sedimentasi limbah). Bahkan sebagian tambak hingga saat ini ada yang belum memiliki tandon (kolam pengendapan dan penampungan air masuk).

• Sebagian petambak belum menyadari pentingnya menjaga biosecurity.

• Masih ada petambak yang menggunakan benur asal induk lokal yang tidak SPF yang penting harganya murah.

• Sebagian petambak lebih mengutamakan harga dan waktu pembayaran yang lama (YARNEN) daripada mutu pakan.

• Pada umumnya tambak udang yang dibangun belum memiliki pengolahan limbah (kolam sedimentasi limbah). Bahkan sebagian tambak hingga saat ini ada yang belum memiliki tandon (kolam pengendapan dan penampungan air masuk).

• Sebagian petambak belum menyadari pentingnya menjaga biosecurity.

• Masih ada petambak yang menggunakan benur asal induk lokal yang tidak SPF yang penting harganya murah.

• Sebagian petambak lebih mengutamakan harga dan waktu pembayaran yang lama (YARNEN) daripada mutu pakan.

Page 18: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

• Keterbatasan alat pengukur parameter mutu air yang dimiliki oleh petambak. Banyak tambak yang belum memiliki mini lab.

• Untuk melakukan perbaikan dan melengkapi persyaratan teknis tersebut di atas, identik dengan pengeluaran dana yang tidak sedikit. Sementara kondisi para petambak saat ini dihadapkan dengan banyak permasalahan seperti :– Kenaikan BBM yang cukup tinggi yang berakibat naiknya semua

bahan-bahan saprotam maupun kebutuhan hidup tenaga kerja.– Sebagian petambak lebih memilih tidak

mengoperasikan/mengurangi jumlah kolam. Atau beralih teknologi dari intensif menjadi tradisional/tradisional plus.

• Keterbatasan alat pengukur parameter mutu air yang dimiliki oleh petambak. Banyak tambak yang belum memiliki mini lab.

• Untuk melakukan perbaikan dan melengkapi persyaratan teknis tersebut di atas, identik dengan pengeluaran dana yang tidak sedikit. Sementara kondisi para petambak saat ini dihadapkan dengan banyak permasalahan seperti :– Kenaikan BBM yang cukup tinggi yang berakibat naiknya semua

bahan-bahan saprotam maupun kebutuhan hidup tenaga kerja.– Sebagian petambak lebih memilih tidak

mengoperasikan/mengurangi jumlah kolam. Atau beralih teknologi dari intensif menjadi tradisional/tradisional plus.

Page 19: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

• Banyak Lembaga Sertifikasi yang memiliki standar yang berbeda-beda. Ada yang mudah dipenuhi ada yang susah. Dari segi biaya ada yang harus membayar mahal untuk mendapatkan sertifikat dari lembaga sertifikasi. Di antara lembaga sertifikasi yang ada dan diakui antara lain :– GAA / ACC– HACCP– Europe GAP– ISO– Dll.

• Dengan banyaknya lembaga sertifikasi maka cukup membingungkan, karena tiap negara memiliki persyaratan sertifikasi dari lembaga sertifikasi tertentu.

• Banyak Lembaga Sertifikasi yang memiliki standar yang berbeda-beda. Ada yang mudah dipenuhi ada yang susah. Dari segi biaya ada yang harus membayar mahal untuk mendapatkan sertifikat dari lembaga sertifikasi. Di antara lembaga sertifikasi yang ada dan diakui antara lain :– GAA / ACC– HACCP– Europe GAP– ISO– Dll.

• Dengan banyaknya lembaga sertifikasi maka cukup membingungkan, karena tiap negara memiliki persyaratan sertifikasi dari lembaga sertifikasi tertentu.

Page 20: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

Solusi, Saran dan UsulanSolusi, Saran dan Usulan

• Pemerintah (DKP) terus memberikan bimbingan dan motifasi kepada para petambak melalui penyuluhan, sarasehan atau seminar di berbagai daerah sentra produksi udang tentang cara berbudidaya udang yang baik dan bertanggung jawab.

• Mengingat kondisi petambak pada umumnya kurang bergairah dengan adanya keputusan pemerintah menaikkan harga BBM, maka yang perlu dilakukan adalah : – Pemerintah (dan perbankkan) memberikan dukungan

(kemudahan) dalam peminjaman modal untuk petambak.– Pemerintah (Mentamben, PLN) menyediakan sarana listrik yang

memadai untuk menggantikan BBM.

• Pemerintah (DKP) terus memberikan bimbingan dan motifasi kepada para petambak melalui penyuluhan, sarasehan atau seminar di berbagai daerah sentra produksi udang tentang cara berbudidaya udang yang baik dan bertanggung jawab.

• Mengingat kondisi petambak pada umumnya kurang bergairah dengan adanya keputusan pemerintah menaikkan harga BBM, maka yang perlu dilakukan adalah : – Pemerintah (dan perbankkan) memberikan dukungan

(kemudahan) dalam peminjaman modal untuk petambak.– Pemerintah (Mentamben, PLN) menyediakan sarana listrik yang

memadai untuk menggantikan BBM.

Page 21: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

Contoh Kolam Pengendapan Limbah Tambak

Contoh Kolam Pengendapan Limbah Tambak

Page 22: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

ContohTandon Air Masuk

ContohTandon Air Masuk

PengendapanPengendapan Kolam BandengKolam Bandeng

Rumput LautRumput LautIkan NilaIkan Nila

Ke Kolam

Page 23: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto

AcuanAcuan

• FAO/NACA/UNEP/WB/WWF. 2006. International Principles for Responsible Shrimp Farming. Network of Aquaculture Centres in Asia-Pacific (NACA). Bangkok, Thailand.

• Gautier D. 2002. The Adoption of Good Management Practices by the Shrimp industry on the Carribean Coast of Columbia. Report prepared under the World Bank, NACA, WWF and FAO Consortium Program on Shrimp Farming and the Environment. Work in Progress for Public Discussion. Published by the Consortium.

• MPEDA/NACA. 2003. Shrimp Health Management Extension Manual. Prepared by Network of Aquaculture Centres in Asia-Pacific (NACA) and Marine product Export Development Authority (MPEDA), India, in cooperation with the Aquatic Animal Health Research Institute, bangkok, Thailand; Siam Natural Resources, Ltd., Bangkok, Thailand; and AusVet Animal Health Services, Australia. Published by the MPEDA, Cochin, India

• FAO/NACA/UNEP/WB/WWF. 2006. International Principles for Responsible Shrimp Farming. Network of Aquaculture Centres in Asia-Pacific (NACA). Bangkok, Thailand.

• Gautier D. 2002. The Adoption of Good Management Practices by the Shrimp industry on the Carribean Coast of Columbia. Report prepared under the World Bank, NACA, WWF and FAO Consortium Program on Shrimp Farming and the Environment. Work in Progress for Public Discussion. Published by the Consortium.

• MPEDA/NACA. 2003. Shrimp Health Management Extension Manual. Prepared by Network of Aquaculture Centres in Asia-Pacific (NACA) and Marine product Export Development Authority (MPEDA), India, in cooperation with the Aquatic Animal Health Research Institute, bangkok, Thailand; Siam Natural Resources, Ltd., Bangkok, Thailand; and AusVet Animal Health Services, Australia. Published by the MPEDA, Cochin, India

Page 24: Kuliah Marine Kultur-Udang by Mr Suminto