kuliah jembatan

32
ASPEK TEKNIS BIDANG PEKERJAAAN JEMBATAN Mata Kuliah Teknik Bangunan Khusus

Upload: nia-fauzia

Post on 01-Dec-2015

106 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

mengenai jembatan dan konstruksi nya

TRANSCRIPT

ASPEK TEKNIS

BIDANG PEKERJAAAN JEMBATAN

Mata KuliahTeknik Bangunan Khusus

JEMBATANJembatan merupakan struktur yang melintasi sungai, teluk,

atau kondisi-kondisi lain berupa rintangan yang berada lebih rendah, sehingga memungkinkan kendaraan, kereta api maupun pejalan kaki melintas dengan lancar dan aman. Jika jembatan berada di atas jalan lalu lintas biasa maka biasanya dinamakan viaduct.

Struktur jembatan dapat dibedakan menjadi bagian atas (super struktur) yang terdiri dari deck atau geladak, sistem lantai, dan rangka utama berupa gelagar atau girder, serta bagian bawah (sub struktur) yang terdiri dari pier atau pendukung bagian tengah, kolom, kaki pondasi (footing), tiang pondasi dan abutmen. Super struktur mendukung jarak horisontal di atas permukaan tanah

JEMBATAN ZAMAN PURBA

JEMBATAN ZAMAN ROMAWI KUNO

JEMBATAN ZAMAN PERTENGAHAN

JEMBATAN ZAMAN BESI & BAJA

JEMBATAN ZAMAN MODERN

JEMBATAN1. Bangunan atas

(rangka, composite, precast, beton convensional)

2. Landasan

(baja, rubber bearing/baji)

3. Bangunan Bawah

(pasangan batu, masif, pile cap)

4. Pondasi

(tiang pancang, bore pile, sumuran)

5. Oprit

6. Bangunan Pengaman

JEMBATAN

BANGUNAN ATASStruktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima

beban langsung yang meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati tambahan, beban lalu-lintas kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki, dll, meliputi :

Trotoar : Slab lantai trotoar. Slab lantai kendaraan, Gelagar (Girder), Balok diafragma, Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan melintang), Tumpuan/Landasan (Bearing).

LANDASAN

BANGUNAN BAWAH

Kepala jembatan (Abutment, landhofd)…umumnya merangkap sbg retaining wall/tekanan tanah aktif

Pilar (pier)… beban pilar tidak hanya vertikal tetapi juga beban horisontal spt : gaya gesekan, aliran, rem dan gempa

PONDASI

Pondasi dangkal (pondasi telapak, pondasi langsung : beban langsung dipikul oleh tanah pondasi

Pondasi dalam (sumuran, tiang pancang : beban diteruskan ke tanah pondasi dalam)

PONDASI Pondasi Langsung

1. Termasuk pondasi dangkal

2. Dipergunakan bila tanah :

a. cukup keras dan padat

b. tegangan ijin tanah >2 kg/cm2

c. kedalaman > 3 m dari dasar sungai

d. bebas gerusan sungai (scouring

vertikal/horisontal)

3. Bentang jembatan tidak mengurangi profil basah sungai

PONDASI SUMURAN

1. Jenis pondasi dalam2. Tegangan ijin > 3 kg/cm23. Kedalaman > 4 m4. Bebas gerusan5. Profil penampang basah sugai tdk terganggu6. Diameter sumuran sebaiknya > 3m

PONDASI TIANG PANCANG

1. Jenis pondasi dalam2. Tiang pancang beton/baja diamater > 30 cm3. Daya dukung pada tumpu dan geser4. Bangunan bawah perlu pile cap5. Berat hammer > 2,2 ton 6. Pada kalendering terakhir (0,5 cm/10 pukulan)7. Bila kalendering meragukan dilakukan loading test8. Lapisan pondasi > 8 m9. Perhatikan potensi daya scouring

Dimana : Qu = daya dukung (kg)W = berat hammer (kg)H = tinggi jatuh hammer

(cm)S = kalendering terakhir

(cm)E = Elastisitas tiang

(kg/cm2)L = panjang tiangWp = berat tiang pancang

(kg)A = luas penampang tiang

(cm2)SF = Qu/Q ijin > 3

O P R I T

Tinggi timbunan harus diperhatikan

Mutu material timbunan Cara penimbunan Untuk subgrade yang jelek,

perlu :- trucuk/turap/bronjong, dll- kombinasi gorong gorong/box untuk

mengurangi berat material

BANGUNAN PENGAMAN

1. Pada Jembatan- terhadap gerusan- terhadap longsoran- terhadap tumbukan benda hanyutan- thd tumbukan kendaraan/guard rail

2. Pada Sungai- pengaman pada sungai secara keseluruhan

TERIMAKASIH