kuliah fisika matematika
DESCRIPTION
buku ini adalah panduan untuk mempelajari lebih jauh tentang fisika matematikTRANSCRIPT
Deret Fourier Fisika Matematika II 1
KULIAH 1 Fungsi Periodik dan Rerata Fungsi
A. Pendahuluan
Enam perkuliahan pertama membahas deret Fourier. Perkuliahan pertama tentang fungsi periodik dan penentuan nilai rerata fungsi pada suatu interval. Kedua topik ini merupakan konsep dasar penting untuk menentukan nilai koefisien deret Fourier. Oleh karena itu di akhir perkuliahan pertama, Saudara diharapkan mampu menentukan periode dari fungsi periodik, menggambar sket fungsi periodik, dan
menuliskan persamaan fungsi periodik berdasarkan sket/grafik. menentukan nilai rata-rata suatu fungsi pada interval tertentu
Agar mudah mengikuti perkuliahan ini, Saudara memiliki pemahaman tentang fungsi, grafik fungsi, dan integral. Saudara diharapkan membaca kembali keterampilan persyaratan ini dari buku-buku teks kalkulus. B. Fungsi Periodik
Deret Fourier adalah deret tak hingga dari fungsi sin dan cos atau eksponensial dari fungsi periodik. Deret Fourier diperlukan karena beberapa alasan antara lain, banyak permasalahan fisika seperti gelombang bunyi, radio, cahaya, arus listrik a-c, dan sebagainya terdiri dari gabungan berbagai frekuensi dan memiliki bentuk sin atau cos; fungsi periodik lebih tepat bila dikembangkan dalam deret dari fungsi yang periodik (sin dan cos merupakan fungsi yang periodik); deret pangkat tidak menampung fungsi yang diskontinyu dan fungsi yang tidak dapat didiferensialkan.
Bentuk umum dari deret Fourier bentuk sin – cos dari fungsi periodik dengan periode 2l adalah
102
1n
nn xl
nsinbxl
ncosaaxf
sedangkan deret Fourier bentuk eksponensial kompleks adalah
-n
xl
ni
necxf
dengan nnn c,b,a disebut sebagai koefisien Fourier. Untuk menentukan koefisien Fourier, fungsi periodik dan rerata fungsi pada suatu interval
harus dikuasai dengan baik. Fungsi periodik didefinisikan sebagai berikut Fungsi )(xf disebut fungsi periodik jika )()( xfpxf untuk setiap x; dengan p adalah periode fungsi )(xf .
Contoh: xsin memiliki periode 2 , 4 , 6 , …. karena xx sin2sin ; xsinxsin 4 ;
xsinxsin 6 , dan seterisnya (lihat grafik xsiny di bawah). Periode xsin adalah 2 karena 2 adalah nilai periode yang terkecil.
xsinnxsin 2
Deret Fourier Fisika Matematika II 2
xcos memilki periode 2 , 4 , 6 , …. karena xcosxcos 2 ; xcosxcos 4 ; xcosxcos 6 ; dan seterusnya (lihat grafik xcosy di halaman berikutnya).
Periode xcos adalah 2 karena 2 adalah nilai periode terkecil.
xcosnxcos 2
nxsin atau nxcos memiliki periode n2
xsin + xsin 2 memiliki periode 2 . Periode dari fungsi hasil penjumlahan fungsi-fungsi yang periodik adalah periode yang terbesar di antara fungsi-fungsi yang dijumlahkan.
x2sin memiliki periode 1 karena xx 2sin12sin
lxsin memiliki 2l karena
lxsin
lxsinlx
lsin
22
lxncos memiliki periode
nl2 karena
lxncos
lxncos
nlx
lncos
22
lxni
e
memiliki periode nl2 karena l
xninlx
lni
ee
2
Pada umumnya, fungsi periodik diberikan pada satu periode dan dituliskan sebagai
x
xxf
0,10,0
)(
Fungsi periodik ini memiliki periode 2 . Sket grafik )(xf ditunjukkan oleh gambar di bawah.
1
- 0 2 3 -2 -3
periode
periode
Deret Fourier Fisika Matematika II 3
Soal – soal 1.1 Tentukan apakah fungsi berikut periodik dan jika ya tentukan periodenya (periode terkecil atau disebut juga sebagai.periode fundamental).
1. xcosxsin 25 2.
1n lxncos 3. nxcos
kxnsin
2 4. nxnx cossin
5. k
xnk
xn 2cos2sin 6. t5cos3 7. 14sin2 t
8. )8cos(5.0 t 9. tsin5 10. tt 3cos3sin2 11. 88 2sin32sin3 tt 12. ttt 3sin2sinsin 13. ttt 6cos4cos2cos 14. Jika )(xf dan )(xg adalah fungsi periodik dengan periode p maka tunjukkan bahwa
)()()( xgbxfaxh juga periodik dengan periode p.
15. Jika )(xf adalah fungsi periodik dengan periode p maka tunjukkan bahwa
axf dan
)(bxg dengan a dan b konstanta (tidak sama dengan nol) juga periodik dengan masing-
masing periode ap dan bp .
Gambarkan grafik fungsi periodik berikut (fungsi diberikan pada satu periode)
16.
x
xxf
2,12,1
)( 17.
xxx
xf0,sin
0,0)(
18.
x
xx
xf
2,020,10,0
)( 19.
x
xkx
xf
2,022,2
2,0)(
20.
21
21
0,0,0
)(xxx
xf 21.
32,120,2/
)(xxx
xf
22. 20,)( xxxf 22. 11,)( 2 xxxf
23.
40,04,
)(xxxx
xf 24.
030
302x,
x,x)x(f
25.
846402
x,xx,x
)x(f
Tuliskan persamaan fungsi dari sket grafik fungsi periodik berikut ini 26. 27. 28. -
1
- 0 /2 -/2
a
- 0
0
Deret Fourier Fisika Matematika II 4
29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. C. Nilai Rerata Fungsi
Rerata dari satu set bilangan diperoleh dengan menjumlahkannya dan membagi dengan banyak bilangan. Dengan cara yang sama maka rerata fungsi )(xf pada interval (a, b) (lihat
Gambar 1.1) adalah n
xfxfxfxf n)(...)()()( 21 .
nxfxfxfxf n)(...)()()( 21
- 0 /2 -/2
/2
-
0
0 -
- 0 /2 -/2
/2
-
0
-
-
0
2
2 0
Vo
2 0
0 2
y
x x1=a
y = f(x)
Figure 1.1
xn=b x2 x3
Deret Fourier Fisika Matematika II 5
Jika jarak antar nx dan 1nx adalah sama yakni x, maka rerata )(xf pada interval (a, b) menjadi
xn
xxf
xnxxfxfxfxf
n
ii
n
121
)()(...)()()( dengan nx = b – a
Jika n dan x0 maka sehingga diperoleh rerata fungsi )(xf pada interval (a, b)
ab
dxxfxf
b
a
)(
)( (1.1)
Untuk fungsi periodik, biasanya rerata )(xf ditentukan pada interval periodenya. Pada kasus tertentu, rerata fungsi periodik ada yang bernilai nol, misalnya rerata sin x atau cos x pada interval periodenya (–, ) atau (0, 2). Berikut adalah contoh-contoh cara menentukan rerata suatu fungsi 1. Rerata x2sin dan x2cos pada interval satu periode Rerata x2sin pada satu periode yakni pada interval ,
π
π
dxxπ
2sin21 =
π
π
dxxπ 2
2cos121 =
)2sin(
41
21 xx =
21
42
Rerata x2cos pada satu periode yakni pada interval ,
dxx2cos
21 =
dxx
22cos1
21 =
)2sin(
41
21 xx =
21
42
Cara lain yang juga mudah adalah dengan menggunakan fakta bahwa luas daerah di bawah kurva x2sin dan x2cos untuk seperempat periode adalah sama.
dxxdxx 22 cossin atau
dxnxdxnx 22 cossin untuk n 0.
Karena 1cossin 22 nxnx maka
2cossin 22
dxdxnxnx sehingga
dxnxdxnx 22 cossin . Jadi rerata sin2 x dan cos2 x pada satu periode adalah
dxnx2sin
21 =
dxnx2cos
21 =
21 (1.2)
2 0
sin2x
2 0
cos2x
Deret Fourier Fisika Matematika II 6
b. Menentukan rerata nxmx cossin pada satu periode Cara 1: Menggunakan hubungan trigonometri DCDCDC sinsin)(cos)(sin2 2
121
dxnxmxcossin
21 =
dxxnmxnm )sin()sin(
41
=
xnm
nmxnm
nm)cos(1)cos(1
41
= 0 karena kk cos)cos( (1.3a)
Cara 2: Menggunakan formula Euler yakni ieekx
ikxikx
2sin
;
2cos
ikxikx eekx
; dan
0)(1
ikikikx eeik
dxe karena kee ikik cos sebab sin k = 0
dxnxmxcossin
21 =
dxee
iee inxinximximx
2.
221
=
dx
ieeee xnmixnmixnmixnmi
421 )()()()(
= 0 (1.3b) Dengan cara yang sama, maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut
(1.4)
Soal-soal 1.2
1. Buktikan bahwa
0sin
21 dxmx dan
0cos
21 dxmx
2. Buktikan bahwa
2
0
021 dxmxsin dan
2
0
021 dxmxcos
3. Buktikan bahwa
l
l
dxxl
ml
0sin21 dan
l
l
dxxl
ml
0cos21
0cossin
21 dxnxmx
0,00,
,0sinsin
21
21
nmnmnm
dxnxmx
0,10,
,0coscos
21
21
nmnmnm
dxnxmx
Deret Fourier Fisika Matematika II 7
4. Buktikan bahwa
0,00,
,0sinsin
21
21
nmnmnm
dxnxmx
5. Buktikan bahwa
0,10,
,0coscos
21
21
nmnmnm
dxnxmx
6. Buktikan bahwa
l
l nmnmnm
dxxl
nxl
ml
0,00,
,0sinsin
21
21
7. Buktikan bahwa
0,10,
,0coscos
21
21
nmnmnm
dxxl
nxl
ml
8. Buktikan bahwa
l
nm,nm,nm,
dxxl
ncosxl
mcosl
2
021
010
0
21
9. Buktikan bahwa l
dxxl
ncosxl
msinl
2
0
021
10. Buktikan bahwa
l
l
dxxl
nxl
ml
0cossin21
11. Buktikan bahwa l
dxxl
ncosxl
msinl
2
0
021
12. Buktikan bahwa
l
sebaliknyaatauganjilngenapmnm
mlganjilnmataugenapnm
mdxx
lnx
lm
0
22 ,,2,,,0
0,0cossin
Tentukan rerata fungsi berikut pada interval yang dicantumkan di belakangnya 13. xxx 3sin32sin2sin ; (0, 2) 14. xe1 ; (0, 1) 15. xsin ; (0, ) 16. x2
12cos ; (0, /2) 17. xcos ; (0, 3) 18. x2sin ; ),( 6
76
19. x3sin 2 ; (0, 4) 20. xx 6cos2 ; (0, /6) 21. sin x + sin2 x; (0, 2) 22. cos2 7x/2; (0, 8/7) 23. xxxx 3cossin2sinh3 23 at 5,5 24. xxxxxx 22 cos2cosh5cos43sin2 at ,
25. Buktikan bahwa )(21cossin 22 abdxkxdxkx
b
a
b
a
jika k(b – a) kelipatan
Gunakan no 25 untuk menentukan integral berikut:
26. a.
3/4
0
2
23sin
dxx b.
2/3
2/
2
2cos
dxx 27. a. 4/11
4/1
2cos dxx b.
2
1
2
3sin dxx
Deret Fourier Fisika Matematika II 8
28. a.
/2
0
2sin dtt b. 2
0
2 2cos dtt
29. Simpangan partikel yang bergerak harmonik sederhana terhadap posisi setimbang memiliki bentuk tAy sin atau )sin( tAy bergantung pada pemilihan syarat awal. Tunjukkan bahwa rerata energi kinetik partikel yang bermassa m (pada satu periode) sama untuk kedua formula di atas. Tentukan rerata energi kinetik untuk )sin( tAy dengan dua cara: (a) pemilihan batas integral sehingga pengubahan variabel dapat menyederhanakan integral ke dalam bentuk tsin ; (b) menderetkan )sin( t dengan penjumlahan trigonometri.
Deret Fourier Fisika Matematika II 9
KULIAH 2 Deret Fourier Bentuk Sin – Cos
A. Pendahukuan
Pada perkuliahan kedua ini, Saudara akan mempelajari deret Fourier bentuk sin – cos dari fungsi periodik dengan periode 2l dengan l adalah bilangan real. Saudara akan mempelajari bagaimana menentukan koefisien Fourier 0a , na , nb dan setelah menemukan nilainya kemudian mensubstitusikannya ke dalam bentuk umum deret Fourier, maka Saudara akan mendapatkan deret Fourier bentuk sin – cos dari fungsi tersebut. Oleh karena itu, di akhir perkuliahan kedua ini Saudara diharapkan mampu menentukan deret Fourier bentuk sin – cos dari fungsi periodik dengan periode sembarang.
Untuk memudahkan proses perkuliahan kedua ini, Saudara diharapkan menyiapkan keterampilan dasar tentang integral fungsi sin atau cos dan integral sin atau cos dikalikan dengan fungsi x. Saudara diharapkan membaca kembali keterampilan persyaratan ini dari buku-buku teks kalkulus. B. Deret Fourier Bentuk Sin – Cos
Fungsi periodik )(xf dengan periode 2l dapat dideretkan ke dalam deret Fourier bentuk sin – cos yang memiliki bentuk umum sebagai berikut
1
0
2 nnn x
ln sinbx
ln cosaaxf (2.1)
nn ba dan disebut sebagai koefisien Fourier. Menentukan 0a Rerata fungsi pada sisi kiri dan setiap fungsi pada sisi kanan persamaan (2.1) pada satu periode dalam interval l,l adalah
...dxxl
cosal
dxal
dxxfl
l
l
l
l
l
l
1021
21
21
21 ...dxx
lnsinb
l...dxx
lsinb
l
/
ln
l
l
2
121
1 (2.2)
Berdasarkan persamaan (1.3a) dan (1.3b) pada KULIAH 1, maka dapat diperoleh bahwa seluruh suku pada sisi kanan persamaan (2.2) sama dengan nol kecuali suku pertama sehingga diperoleh
l
l
f(x)dxl
a 10 (2.3)
Menentukan 1a
Setiap suku pada persamaan (2.1) dikalikan dengan xl
cos kemudian ditentukan nilai
reratanya pada interval l,l
...dxxl
ncosxl
cosal
...dxxl
cosal
x dxl
cosal
x dxl
cos xfl
l
ln
l
l
l
l
l
l
2
121
21
21 2
1021
...xdxl
cosxl
nsinbl
...dxxl
cosx l
sinbl
l
ln
l
l
2
121
1 (2.4)
Berdasarkan persamaan (1.4) pada KULIAH 1, maka seluruh suku pada sisi kanan persamaan (2.4) sama dengan nol kecuali suku pertama sehingga dapat diperoleh
l
l
x dxl
cosxfl
a 11 (2.5)
Deret Fourier Fisika Matematika II 10
Menentukan na
Seluruh suku pada kedua sisi persamaan (2.1) dikalikan dengan xl
ncos kemudian
ditentukan nilai reratanya pada interval l,l
l
ln
l
l
l
l
l
l
xdxl
ncosal
dxxl
ncosxl
cosal
x dxl
ncosal
x dxl
ncos xfl
2102
1
21
21
21
21
...xdxl
ncosxl
nsinbl
...dxxl
ncosx l
sinbl
l
ln
l
l
2
121
1 (2.6)
Berdasarkan persamaan (1.4) pada KULIAH 1, maka dapat ditentukan maka seluruh suku pada sisi kanan persamaan (2.6) sama dengan nol kecuali suku yang mengandung cos kuadrat sehingga dapat diperoleh
l
ln x dx
lncosxf
la 1 (2.7)
Menentukan nb
Seluruh suku pada kedua sisi persamaan (2.1) dikalikan dengan xl
nsin kemudian
ditentukan nilai reratanya pada interval l,l
l
lm
m
l
lm
l
l
l
l
dxxl
nsinxl
msinbl
xdxl
nsinxl
mcosal
x dxl
nsinal
x dxl
nsinxfl 2
121
21
21
102
1
(2.8)
Berdasarkan persamaan (1.4) pada KULIAH 1, maka dapat ditentukan maka seluruh suku pada sisi kanan persamaan (2.8) sama dengan nol kecuali suku ketika m = n sehingga dapat diperoleh
l
ln x dx
lnsinxf
lb 1 (2.9)
Dengan demikian dapat dirangkum bahwa
Contoh 1, tentukan deret Fourier bentuk sin – cos dari
x,x,
xf01
00
Fungsi ini memiliki periode 2 , sehingga l Menentukan 0a
1011
0
0
0
dxdxf(x)dxπ
aπ
π
Deret Fourier bentuk sin – cos dari fungsi periodik dengan periode 2l adalah
1
0
2 nnn x
ln sinbx
ln cosaaxf
dengan
l
ln x dx
lncosxf
la 1 and
l
ln x dx
lnsinxf
lb 1
Deret Fourier Fisika Matematika II 11
Grafik fungsi ini ditunjukkan oleh Gambar 2.1 Menentukan na
π
π
π
πn nx dx. nx dx.
π nx dxf(x)
πa
0
0
cos1cos01cos1
π
n ,nπ
nxsinn.π nx dxcosπ
a0
000
111
na = 0 kecuali n = 0 karena telah ditentukan sebelumnya bahwa 0a = 1 Menentukan nb
π
π
π
πn nx dx. nx dx.
π nx dxf(x)
πb
0
0
sin1sin01sin1
1110
11
0
n
π
n nππ
nnxcos
π nx dxsin
πb atau
odd2
even0n,n
n,bn
Dengan demikian deret Fourier bentuk sin – cos dari fungsi tersebut adalah
odd,n n
nxsinπ
xf1
221 atau
...xsinxsinxsinxsin
πxf
77
55
33
12
21
Sket/grafik deret Fourier ini dapat dilihat pada Gambar 2.2
. -6 -4 -2 2 4 6
0.2
0.4
0.6
0.8
1
-6 -4 -2 2 4 6
0.2
0.4
0.6
0.8
1
2 suku 3 suku
-6 -4 -2 2 4 6
0.2
0.4
0.6
0.8
1
-6 -4 -2 2 4 6
0.2
0.4
0.6
0.8
1
4 suku 501 suku Gambar 2.2 Grafik n suku pertama dari deret Fourier
1
– 0 2 3 –2 –3 Gambar 2.1
Deret Fourier Fisika Matematika II 12
Contoh 2, tentukan deret Fourier sin – cos dari
x,x,
xg00
01
Periode fungsi adalah 2 , maka l Menentukan 0a
1011
0
0
0
dxdxdxxfπ
aπ
π
Menentukan na
π
π
π
πn dx nx dxcos
π nx dxcosxf
πa
0
0
011
0
000111 ,nnxsinn.π nx dxcos
πan
0na keculai 0n karena 0a = 1 Menentukan nb
π
π
π
πn nx dxsin. nx dxsin.
π nx dxsinxf
πb
0
0
0111
nn nπn
nxcosπ
nx dxsinπ
b 111011 0
ganjil2genap0
n,n
n,bn
Deret Fourier sin – cos dari fungsi tersebut adalah
odd,n n
nxsinπ
xg1
221
Contoh 3, tentukan deret Fourier sin – cos dari
x,
x,xh
0101
Menentukan 0a
011
0
0
0
dxdxdxxfπ
aπ
π
Menentukan na
π
π
π
πn nx dxcos nx dxcos
π nx dxcosxf
πa
0
011
00
01
n
nxsinn
xsinπ
an
Menentukan nb
π
π
π
πn nx dxsin. nx dxsin.
π nx dxsinxf
πb
0
0
1111
111110
011 0
nnn nπn
nxcosnnxcos
π nx dxsin
πb
Deret Fourier Fisika Matematika II 13
odd4
even0n,n
n,bn
Deret Fourier sin – cos dari fungsi tersebut adalah
odd,n n
nxsinπ
xh1
4
Deret Fourier sin – cos pada contoh 3 dapat diperoleh dari deret Fourier contoh 1 dikurangi deret Fourier contoh 2 karena xgxfxh . Deret Fourier sin – cos pada contoh 3 dapat juga ditentukan dari contoh 1 karena dapat diperoleh bahwa 12 xfxh . Dengan
menggunakan ide ini, maka deret Fourier sin – cos dari
23
2
22
10
x,x,
xl dapat diperoleh
dari deret Fourier contoh 1 yang digeser sejauh 2 ke kiri atau 2
xfxl dan deret
Fourier nya adalah (mengganti x dengan 2x pada contoh 1
1
1
1
2
121212
212
21
n
n
oddn n
xncosnxnsin
πxl
Soal-soal 2 Setiap fungsi di bawah ini adalah fungsi periodik dengan periode 2. Gambar grafik fungsi tersebut untuk beberapa periode kemudian tentukan deret Fourir bentuk sin – cos
1.
xx
xf0,0
0,1)( 2.
x
xx
xf
2,020,10,0
)( 3.
x
xxf
2,12,0
)(
4.
x
xxf
2,12,1
)( 5.
xk
xkxf
0,0,
)( 6.
x
xx
xf
2,120,1
0,0)(
7.
020202021
xdanx,
xdanx,)x(f 8.
23
21221
x,
x,)x(f
9.
xx
xf0,2
0,0)( 10.
x
xkx
xf
2,022,2
2,0)( 11.
xxx
xf0,
0,0)(
12. xxxf ,)( 13. xxxf ,1)( 14.
x
xxxf
0,00,
)(
15.
xxx
xf0,sin
0,0)( 16.
xx
xxxf
0,0,
)(
17.
xx
xxxf
0,40,4
)( 18. xxxf ,)( 2
Deret Fourier Fisika Matematika II 14
19. 20,)( 2 xxxf 20. xexf x ,)(
21. xxxf ,cosh)( 22.
23
2,41
22,)(
2
2
x
xxxf
23.
23
2,022,cos
)(0
x
xxVxf 24.
x
xxVxf0,0
0),1()(2
0
25. 20,1)( xxxf 26. xxxxf ,)( 2 27. xexf x ,)( 28. xxxf ,)( 3 29. Tunjukkan bahwa xxxf ,)( dapat dituliskan sebagai
0
212)12cos(42)(
n nxnxf
30. Tunjukkan bahwa xxxf ,sin)( dapat dituliskan sebagai
02 142cos42)(
n nnxxf
Masing-masing grafik berikut ini diberikan untuk satu periode. Tentukan deret Fourier bentuk sin – cos dari setiap grafik berikut ini. 31. 32.
33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
1
- 0 /2 -/2
a
- 0 -
0
- 0 /2 -/2
/2
-
0
0 -
- 0 /2 -/2
/2
-
0
-
-
0
Deret Fourier Fisika Matematika II 15
40. 41. 42. Soal – soal no 43 – 84 adalah soal-soal no 1 – 42 tetapi dengan periode 2l (–l, l). Hal ini berarti diganti dengan l atau /2 diganti dengan l/2. Tentukan deret Fourier bentuk sin – cos dari setiap fungsi tersebut. Fungsi=fungsi pada soal – soal no 85 – 88 diberikan untuk satu periode. Sket grafik fungsi untuk tiga periode dan tentukan deret Fourier bentuk sin – cos dari setiap fungsi tersebut. 85a. 2xxf , – < x < ; b. 2xxf , 0 < x < 2 86a. xexf , – < x < ; b. xexf , 0 < x < 2 87a. xxf 2 , –2 < x < 2; b. xxf 2 , 0 < x < 4 88a. xsinxf , –1/2 < x < 1/2; b. xsinxf , 0 < x < 1 89. Fungsi xxf diberikan pada interval – 1 < x < 1. Sket grafik fungsi tersebut jika
periodenya 2 dan tentukan deret Fourier bentuk sin – cos dari fungsi tersebut. Masing-masing grafik berikut ini diberikan untuk satu periode. Sket grafik fungsi untuk tiga periode dan tentukan deret Fourier bentuk sin – cos dari fungsi-fungsi tersebut.
90. xxf , 0 < x < 2 91.
30,101,0
)(xx
xf
92. 2xxf , 0 < x < 10 93.
21
21
0,0,0
)(xxx
xf
94.
32,120,2/
)(xxx
xf
2
2 0
Vo
2 0
0 2
Deret Fourier Fisika Matematika II 16
KULIAH 3 Deret Fourier Bentuk Eksponensial Kompleks
A. Pendahuluan
Saudara akan mempelajari deret Fourier bentuk eksponensial kompleks dari fungsi periodeik dengan periode 2l dengan l adalah bilangan real, pada perkuliahan ketiga ini. Saudara juga akan mempelajari bagaimana menentukan koefisien nc dan menemukan deret Fourier bentuk ekpsonensial kompleks dari suatu fungsi periodik setelah mensubstitusikan nilai koefisien Fourier nc ke dalam bentuk umum deret Fourier bentuk ekpsonensial kompleks. Oleh karena itu, di akhir perkuliahan ketiga ini, diharapkan Saudara mampu menentukan deret Fourier bentuk ekpsonensial kompleks dari fungsi periodik dengan periode sembarang/bebas.
Agar mampu mengikuti perkuliahan ini dengan baik, sebaiknya Saudara menyiapkan diri dengan penguasaan integral eksponensial atau integral eksponensial kali dengan fungsi x. Saudara diharapkan membaca kembali keterampilan persyaratan ini dari buku-buku teks kalkulus. B. Deret Fourier Bentuk Eksponensial Kompleks Formula Euler menyatakan bahwa fungsi sin dan cos dapat dituliskan sebagai fungsi eksponensial kompleks sebagai berikut
ieex
lnsin
xl
nixl
ni
2
dan 2
xl
nixl
nieex
lncos
Dengan demikian deret Fourier bentuk sin – cos (persamaan (2.1) pada KULIAH 2) dapat dituliskan sebagai deret Fourier bentuk eksponensial kompleks sebagai berikut
102
1
nnn x
lnsinbx
lncosaaxf
...eabeeaebeaebea...axfx
lix
li
i
xl
ixl
i
i
xl
ixl
i
i
xl
i
2
221
121
121
121
121
2
221
2
221
021
...ei
baei
baei
baei
baaxfx
lix
lix
lix
li
222
2221111
021
22222222
...ececececcxfx
lix
lix
lix
li
2
2
2
2110
...ececcecec...xfx
lix
lix
lix
li
2
2101
2
2
n
xl
ni
necxf (3.1)
nc is Fourier coefficient Menentukan 0c Rerata setiap suku pada kedua sisi persamaa (3.1) pada satu periode l,l adalah
...dxecl
dxecl
dxecl
dxecl
dxcl
dxxfl
l
l
xl
ixl
il
l
l
l
xl
il
l
xl
il
l
l
l
2
2
2
2110 21
21
21
21
21
21 (3.2)
Deret Fourier Fisika Matematika II 17
Karena 0
ikikl
l
xl
kiee
ikldxe maka seiap suku pada sisi kanan persamaan (3.2)
berharga nol kecuali suku pertama, sehingga dapat diperoleh
l
l
dxxfl
c21
0 (3.3)
Menentukan nc
Rerata setiap fungsi pada kedua sisi persamaan (3.1) setelah dikalikan dengan x
lni
e
pada satu
periode l,l adalah
m
l
l
xl
n-ixl
mi
m
l
l
xl
n-idxeec
l dx exf
l 21
21
Karena 0
ikikl
l
xl
kiee
ikldxe kecuali k = 0 (hal ini terjadi pada saat m = n) maka
dapat diperoleh
l
l
xl
n-i
n dx exfl
c21 (3.4)
Dengan demikian dapat dirangkum bahwa
Contoh 3.1. Tentukan deret Fourier bentuk eksonensial kompleks dari
πx,
xπ,xf
0100
(contoh pada KULIAH 2). Menentukan 0c Fungsi tersebut memiliki periode 2 , sehingga l
ππ
π
dxπ
dxxfπ
c0
0 21
21
21
Menentukan nc
π
inx
π
π
π
inxn dxedx
πdx exf
πc
0
0
021
21
0genap0ganjil1
121
21
0 n,n,ine
πinine
πc iππ
πinx
n
Substitusikan koefisien ini ke dalam persamaan (3.1) untuk menemukan deret Fourier bentuk eksponensial kompleks sebagai berikut
ganjil
121
,n
inxein
xf (3.5)
Deret Fourier bentuk eksponensial kompleks dari fungsi dengan periode 2l dalam interval (–l, l) adalah
n
xl
nπi
necxf dengan
l
l
xl
n-i
n dx exfl
c21
Deret Fourier Fisika Matematika II 18
Dapat dibuktikan bahwa deret Fourier bentuk ekpsonensial kompleks ini sama dengan deret Fourier bentuk sin – cos sebagaimana pada contoh pada KULIAH 2. Dengan menggunakan formula Euler, persamaan (3.5) dapat diuraikan dan dikumpulkan sebagai berikut
n
ixixixinx
n ...eeeiπ
ecxf531
121 53
531
1 53 ixixix eeeiπ
...i.ee
i.ee
iee
πxf
ixixixixixix
523222
21 5533
...xsinxsinxsin
πxf
55
33
12
21 sebagaimana pada contoh pada KULIAH 2.
Contoh 3.2, menentukan deret Fourier bentuk ekpsonensial kompleks dari Find the complex
lxllx
xf2,1
0,0)( .
Grafik fungsi ini ditunjukkan oleh Gambar 3.1 di bawah ini. Menentukan 0c
21
210
21
21 2
0
2
00
l
l
ll
dxl
dxl
dxxfl
c
Menentukan nc
l
l
xl
nπill xl
nπi
n dx el
dxl
dxexfl
c2
0
2
0 210
21
21
)(21
/21 2
2/
nin
l
llxin
n eeinlin
el
c
odd10even0
121
n,in
n,)e(
inc n
n
n
inxnecxf )(
...eeeei
xfl/xil/xil/xil/xi
33111
21 33
...πx/lsinπx/lsin
πxf
33
12
21
Soal-soal 3. Soal-soal no 1 – 94 adalah soal-soal no 1 – 94 dari Soal-soal 2. Untuk setiap soal, tentukan deret Fourier bentuk eksponensial kompleks. Buktikan dengan menggunakan formula Euler bahwa jawaban setiap soal sama dengan jawaban yang ditemukan pada KULIAH 2.
1
l –l 0 2l 3l –2l –3l Gambar 3.1
Deret Fourier Fisika Matematika II 19
95. Simbol x berarti bilangan bulat terbesar kurang dari atau sama dengan x (contoh, [3] = 3, [2.1] = 2, [–4.5] = –5). Tentukan deret Fourier bentuk eksponensial kompleks dari
fungsi 21
xx dengan periode 1.
96. Tentukan deret Fourier bentuk eksponensial kompleks dari tietf )( dengan periode 2 pada interval ,
Deret Fourier Fisika Matematika II 20
KULIAH 4 Deret Sin dan Deret Cos
A. Introduction
Sebelum membahas deret Fourier sin yang sering disebut sebagai deret sin atau deret cos, definisi fungsi genap dan ganjil serta akibatnya pada nilai koefisien Fourier diberikan sebagai konsep dasar. Saudara akan menemukan bahwa koefisien Fourier 0nb untuk fungsi genap, sehingga mendapatkan deret cos atau sebalikanya bahwa keofisien Fourier 0na untuk fungsi ganjil sehingga mendapatkan deret sin. Dengan demikian, di akhir perkuliahan keempat ini diharapkan Saudara mampu menentukan deret Fourier bentuk sin (deret sin) dari suatu fungsi periodik deret Fourier bentuk cos (deret cos) dari suatu fungsi periodik
Agar Saudara tidak mengalami kesulitan mengikuti perkuliahan keempat ini, sebaikanya Saudara menguasai karakteristik fungsi genap dan ganjil, integral fungsi sin atau cos dan integral sin atau cos dikalikan dengan fungsi x. Saudara diharapkan membaca kembali keterampilan persyaratan ini dari buku-buku teks kalkulus. B. Fungsi Genap dan Ganjil 1. Even Functions. xf merupakan fungsi genap jika xfxf or grafik xf untuk –x adalah cermin dari grafik untuk x terhadap sumbu y
Contoh: 2xxf , karena xfxxxf 22 (lihat Gambar 4.1) xcosxf , karena xfxcosxcosxf (lihat Gambar 4.1)
2. Fungsi Ganjil. xf merupakan fungsi ganjil jika xfxf
Contoh: xxf , karena xfxxf xsinxf karena xfxsinxsinxf
Beberapa fungsi adalah fungsi genap, beberapa fungsi lain adalah fungsi ganjil dan beberapa fungsi lain bukan fungsi genap dan bukan fungsi ganjil (contoh, xexf ). Akan tetapi setiap fungsi dapat dituliskan sebagai jumlah fungsi genap dan fungsi ganjil, yakni
)()(21)()(
21)( xfxfxfxfxf dengan bagian pertama fungsi genap dan bagian
kedua adalah fungsi ganjil.
Figure 4.1
Deret Fourier Fisika Matematika II 21
Contoh:
xxxxx eeeee 21
21
Integral fungsi genap pada interval simetrik, seperti (–, ) atau (–l, l), dapat disederhanakan,
seperti
ll
l
dxxdxx0
22 2 . Integral fungsi ganjil pada interval simetrik akan bernilai nol, seperti
l
l
dxx 0sin . Jadi dapat dirangkum bahwa
C. Deret Fourier Cos dan Deret Fourier Sin 1. Deret Fourier Cos
Jika xf merupakan fungsi genap, maka lxnxf cos)( merupakan fungsi genap sehingga:
0
2makagenapJika
0
n
l
n
b
dxlxncosxf
laxf
2. Deret Fourier sin
Jika xf merupakan fungsi ganjil, maka lxnxf sin)( merupakan fungsi ganjil sehingga:
l
n
n
xdxsinxfl
b
,axf
0
20
makaganjilJika
genapxfjikadxxf
ganjilxfjikadxxf l
l
l)(,)(2
)(,0)(
0
Deret Fourier cos dari fungsi genap adalah
1
021
nn x
lnπ cosaaxf
dengan l
dx)x(fl
a0
02 dan
l
n dxlxnxf
la
0
cos)(2
Deret Fourier sin dari fungsi ganjil adalah
1n
n xl
nπ sinbxf
dengan
l
n dxlxnsin)x(f
lb
0
2
Deret Fourier Fisika Matematika II 22
Dengan demikian jika suatu fungsi xf didefinisikan pada (0, l) maka ia dapat : dideretkan sebagai deret Fourier sin – cos atau ekponensial dengan periode l, yakni
1
021
nnn x
lnπ sinbx
lnπ cosaaf(x) ;
l
ln x dx
lnπ cosf(x)
la 1 ;
l
ln ll
b dx xnf(x)sin 1
atau
n
ncf(x) lxni
e
;
l
l
lxn-i
n f(x) el
c dx21
dideretkan sebagai deret Fourier cos dengan menjadikan xf fungsi genap dengan
periode 2l yakni
1
021
nn x
lnπ cosaaxf dengan
l
dx)x(fl
a0
02 dan
l
n dxlxnxf
la
0
cos)(2
dideretkan sebagai deret Fourier sin dengan menjadikan xf fungsi ganjil dengan
periode 2l; yakni
1n
n xl
nπ sinbxf dengan
l
n dxlxnsin)x(f
lb
0
2
Contoh: Tentukan
1,0
0,1)(
21
21
xx
xf dalam (a) deret Fourier bentuk sin; (b) deret Fourier
bentuk cos; dan (c) deret Fourier bentuk sin – cos Jawab: (a) xf dijadikan fungsi ganjil; periode = 2
Untuk fungsi ganjil,
1n
n xl
nπ sinbxf dengan
l
n dxlxnsin)x(f
lb
0
2
)12
(cos20
cos2 2/1
n
nxn
nbn
2
1 b ; 24
2 b ; 32
3 b ; 04 b , …
Jadi diperoleh
...xsinxsinxsinnsinxf
55
33
222
(b) xf dijadikan fungsi genap; periode = 2
1
1 -1 -1/2 1/2
1
1 -1 -1/2 1/2
Deret Fourier Fisika Matematika II 23
Untuk fungsi genap
1
021
nn x
lnπ cosaaxf dengan
l
n dxlxnxf
la
0
cos)(2
2/1
0
1
00 12)(
12 dxdxxfa
2sin2
sin2cos)(12
0
2/11
0
nn
a
xnn
xdxnxfa
n
n
Jadi diperoleh
...
55cos
33cos
1cos2
21f(x) xxx
(c) xf sebagaimana adanya; periode = 1
Deret Fourier bentuk eksponensial
n
ncf(x) lxni
e
dengan
l
l
lxn-i
n f(x) el
c dx21
21dxdx
11 2/1
0
1
00 f(x) c ;
2/1
0
21
0
2 dxdx11 xin-xin-
n ef(x) ec
0,0,
2)1(1
21 1
genapnganjiln
ininec in
nin
n
Jadi diperoleh
...
331
21)(
6622
xixixixi eeee
ixf
...xsinxsinxf
3622
21
Soal-soal 4 Tulislah masing-masing fungsi berikut sebagai jumlah fungsi genap dan ganjil 1a. inxe b. xxe 2a. x1ln b. xcosxsinx 1
3a. 1345 xxx b. xe1 Fungsi-fungsi berikut diberikan pada satu periode. Sket untuk beberapa periode, tentukan sebagai fungsi genap atau ganjil dan tentukan deret Fourier yang sesuai.
4.
x
xxf
0,10,1
)( 5.
lx
xlxf
0,10,1
)(
6.
21dan120
111xx,
x,)x(f 7. 2/2/,)( xxxf
8. 2/12/1,)( 2 xxxf 9. 2/2/,)( xxxf
10. xxxf ,cosh)( 11.
10,101,1
)(xxxx
xf
1
1 -1 -1/2 1/2
Deret Fourier Fisika Matematika II 24
12.
428
208x,
x,xf 13.
4004
x,xx,x
xf
14.
030
302x,
x,xxf 15. x,xcosxf 0
16. 10010 x,xxxf 17.
2
0x,xx,xcos
xf
Fungsi berikut diberikan pada interval 0 < x < b. Sket beberapa periode dari fungsi genap dengan periode 2b, fungsi ganjil dengan periode 2b dan fungsi dengan periode b. Tentukan deret Fourier dari ketiga jenis fungsi tersebut.
18.
12/1,1
2/10,1)(
xx
xf 19. xxxf 0,cos)(
20.
21,2
10,)(
xxxx
xf 21.
31,010,1
)(xx
xf
22. 10,)( 2 xxxf 23.
2010,20
100,10)(
xx
xf
24. 20 x,xxf
25. It’s given a function of
21,210,
)(xxx
xf
a. Sketch at least three periods of the graph of the function represented by the sine series for xf . Without finding any series, answer the following questions.
b. To what value does the sine series in (a) converge at x = 1; x = 0; x = – 1; x = 2? c. If the given function is continued with period 2 and then is represented by a complex
exponential series
n
xinnec , what is the value of
nnc 2
26. Given
21,210,
)(xxx
xf
a. Sketch at least three periods of the graph of the function represented by the cosine series for xf .
b. Sketch at least three periods of the graph of the function represented by the exponential Fourier series of period 2 for xf .
c. To what value does the cosine series in (a) converge at x = 0; x = 1; x = 2; x = – 2? d. To what value does the exponential series in (b) converge at x = 0; x = 1; x = 3/2;
x = – 2? 27. Find an appropriate Fourier for xtf )( with period of 2 on the interval , .
28. Find the three Fourier series of
21,210,
)(xxx
xf .
29. Find the three Fourier series of
21,210,
)(xxx
xf
Deret Fourier Fisika Matematika II 25
KULIAH 5 Teorema Dirichlet dan Parseval
A. Introduction
Pada perkuliahan kelima ini, Saudara akan mempelajari dua teorema penting yang sangat berguna pada fisika statistik yakni teorema Dirichlet dan Parseval. Teorema Dirichlet merupakan pernyataan tentang kekonvergenan fungsi xf pada titik diskontinyitas atau titik lompat sedangkan teorema Parseval mengajarkan tentang bagaimana menentukan jumlah deret takhingga. Oleh karena itu, di akhir perkuliahan kelima ini, Saudara diharapkan mampu menerapkan persyaratan Dirichlet untuk menentukan kekonvergenan fungsi periodik teorema Parseval untuk menentukan jumlah suatu deret
Agar Saudara mengikuti perkuliahan ini dengan mudah sebaiknya Saudara menguasai sket grafik fungsi, integral fungsi sin atau cos atau eksponensial dan integral sin atau cos atau eksponensial dikalikan dengan fungsi xf . Saudara disarankan untuk membaca kembali persyaratan ini pada buku-buku teks kalkulus. B. Dirichlet theorem Jika )(xf merupakan fungsi periodik; bernilai tunggal dan kontinyu; memiliki jumlah nilai maksimum dan minimum terbatas dalam satu periode; memiliki jumlah diskontunitas yang terbatas dan dxxf )( bernilai terbatas (konvergen) maka deret Fourier dari fungsi tersebut konvergen pada )(xf pada seluruh titik di mana
)(xf kontinyu dan deret Fourier konvergen pada titik tengah nilai diskontinyuitasnya pada titik diskontinyu. Contoh, gunakan teorema Dirichlet untuk menentukan nilai kekonvergenan deret Fourier dari
x,x,
)x(f01
00pada x sama dengan 0,
2
, , 2
3 , 2
Fungsi ini memenuhi persyaratan Dirichlet karena merupakan fungsi periodik dengan periode 2 ; memiliki nilai tunggal; memiliki nilai maksimum dan minimum yang terbatas; memiliki jumlah diskontunitas yang terbatas dan
0
dxdxxf
1
– 0 2 3 –2 –3
Deret Fourier Fisika Matematika II 26
Oleh karena itu kekonvergenan deret Fourier ditunjukkan oleh tabel di bawah ini. x –2 –3/2 – –/2 0 /2 3/2 2 f(x) 0.5 1 0.5 0 0.5 1 0.5 0 0.5
Pada contoh dalam KULIAH 2 telah diperoleh bahwa deret Fourier bentuk sin dari
x,x,
xf01
00 adalah
odd,n n
nxsinπ
xf1
221
Dengan menggunakan kekonvergenan nilai deret Fourier pada tabel di atas, diperoleh
bahwa 1xf pada 2
x . Jika disubstitusikan 2
x pada deret Fouirer sin di atas maka
dapat diperoleh bahwa
1
1
1212
211
n
n
nπ atau
4121
1
1
n
n
n atau
471
51
311
...
Soal-soal 5.1 I. Untuk setiap fungsi periodik pada Soal – soal 2 nomor 1 – 42, gunakan teorema
Dirichlet untuk menentukan nilai kekonvergenan deret Fourier pada x = 0, 2
, ,
23
, 2
II. Untuk setiap fungsi periodik pada Soal – soal 2 nomor 43 – 84, gunakan teorema Dirichlet untuk menentukan nilai kekonvergenan deret Fourier pada x = l/2; l; 3l/2; 2l.
III. Untuk setiap fungsi periodik pada Soal – soal 2 nomor 90 – 94, gunakan teorema Dirichlet untuk menentukan nilai kekonvergenan deret Fourier pada x = 1/2; 2; 5/2; 3.
95. Diberikan fungsi
21,210,
)(xxx
xf
a. Buat grafik deret cos dari fungsi di atas untuk tiga periode b. Buat grafik deret Fourier kompleks dari fungsi di atas untuk tiga periode c. Berapa nilai konvergensi deret cos pada x = 0; x = 1; x = 2; x = – 2 ? d. Berapa nilai konvergensi deret Fourier bentuk eksponensial pada x = 0; x = 1; x = 3/2;
x = – 2 ? C. Parseval’s Theorem
Teorema Parseval terkait dengan hubungan antara rerata kuadrat )(xf dan koefisien
dalam deret Fourier dengan asumsi bahwa
l
l
dxxf 2 adalah terbatas. Rerata dari masing-
masing kuadrat suku dari deret Fourier dari fungsi periodik dengan periode 2l adalah
2
102
12
xl
nπ sinbxl
nπ cosaaxfn
nn
Rerata 2xf adalah dxxfl
l
l
2)(21 ; Rerata
2
021
a adalah 202
1 a ;
Deret Fourier Fisika Matematika II 27
Rerata 2
x
lncosan adalah 2
21
na ; Rerata 2
x
lnsinbn adalah 2
21
nb
Rerata xl
nsinba. n
0212 atau x
lnxcosaa. n02
12 atau xl
msinxl
ncosba. mn2 adalah nol. Oleh
karenanya teorema Parseval dinyatakan oleh persamaan
dxxfl
l
l
2)(21 = 202
1 a +
1
221
nna +
1
221
nnb
Dengan cara yang sama maka dapat diperoleh
dxxfl
l
l
2)(21 =
nnc 2
Contoh, tentukan jumlah ...51
311 22 dengan deret
x
xxf
0,10,1
)( .
)(xf merupakan fungsi ganjil sehingga
ganjiln,
n
genapn,
nn )(
ndxnxsinnxdxsin)x(fb
4
0
00
11222
Rerata kuadrat f(x) adalah 11)1(21)(
21 0
0
222
dxdxdxxf
Berdasarkan teorema Parseval dxxf
2)(
21 =
ganjilnb 2
21 atau 1 =
ganjil
n24
21 .
Jadi 8
1 2
2
ganjiln n atau ...
51
311 22 =
8
2
Soal-soal 5.2
1. Buktikan bahwa dxxf
2)(
21 =
nnc 2
Gunakan teorema Parseval dan deret Fourier dari fungsi yang diberikan pada interval di sampingnya pada soal-soal nomor 2 – 20 berikut ini.
2. 11,)( xxxf untuk menentukan
n n2
1
3. 21
212 x,xxf untuk menentukan
14
1n n
4. xxxf ,1)( untuk menentukan
12
1n n
5. 2/2/,)( xxxf untuk menentukan
odd,n n14
1
6.
xxx
xf0,sin
0,0)( untuk menentukan jumlah dari ...
351
151
31
222
7.
02
20x,x
x,xxf untuk menentukan
14
1n n
Deret Fourier Fisika Matematika II 28
8. x,xxxf 0 untuk menunjukkan bahwa 6
1 2
12
n n
9. x,xxxf 0 untuk menunjukkan bahwa 12
1 2
12
1
n
n
n
10. x,xxxf 0 untuk menunjukkan bahwa 3212
1 3
13
1
n
n
n
11. x,xxxf 0 untuk menunjukkan bahwa 90
1 4
14
n n
12. x,xxxf 0 untuk menunjukkan bahwa 945
1 6
16
n n
13. x,xsinxf 0 untuk menunjukkan bahwa 16
875
153
131
1 2
222222
......
14. 112 x,xxf untuk menunjukkan bahwa 12
1 2
12
1
n
n
n
15. 112 x,xxf untuk menunjukkan bahwa 6
1 2
12
n n
16. 112 x,xxf untuk menunjukkan bahwa 90
1 4
14
n n
17. 112 x,xxf untuk menunjukkan bahwa 3212
1 3
13
1
n
n
n
18. Gunakan teorema Parseval untuk menunjukkan bahwa
12823
111
91
71
51
31
11 3
333333
...
19. Tunjukkan bahwa 9612
1 4
14
n n dan
960121 6
16
n n
20. Tunjukkan bahwa 16
394543
1432
1321
1 2
222222222
.........
21. (a) Tentukan deret sin dengan periode 2 dari fungsi 2
)( xtf pada ,0 ;
(b) Gunakan hasil (a) untuk menghitung 2
1n
22. (a) Tentukan deret Fourier dengan periode 2 dari fungsi 21)( xtf pada 2,0 ;
(b) gunakan hasil (a) untuk menghitung 4
1n
23. Diberikan fungsi
21,210,
)(xxx
xf
a. Buat grafik deret sin dari fungsi di atas untuk tiga periode b. Berapa nilai konvergensi deret sin pada x = 1; x = 0; x = – 1 ? c. Jika fungsi diberikan di atas kontinyu dengan periode 2 dan dideretkan ke dalam deret
Fourier bentuk kompleks
n
xinnec maka berapa nilai dari
nnc 2 ?
Deret Fourier Fisika Matematika II 29
KULIAH 6 Aplikasi Deret Fourier pada Fisika
A. Pendahuluan Pada akhir perkuliahan tentang deret Fourier, Saudara akan mempelajari penerapan atau
aplikasinya pada bidang Fisika. Saudara akan menemukan bahwa deret Fourier merupakan keterampilan matematika yang penting untuk menganalisis permasalahan fisika. Pada perkuliahan keenam ini, kita hanya mendiskusikan aplikasi deret Fourier pada gelombang bunyi dan listrik. Akan tetapi, Saudara dapat mengembangkannya pada aplikasi pada bidang Fisika yang lain. Oleh karena itu di akhir perkuliahan keenam ini, diharapkan Saudara mampu menerapkan deret Fourier untuk menyelesaikan permasalahan fisika yang terkait.
Agar Saudara tidak mengalami kesulitan mengikuti perkuliahan keenam ini, sebaiknya Saudara menguasai materi perkuliahan kedua sampai dengan perkuliahan kelima. Saudara disarankan untuk membaca kembali materi perkuliahan KULIAH 2 sampai dengan KULIAH 5 serta membaca buku teks kalkulus untuk penguasaan ketarampilan matematika yang terkait. B. Aplikasi Deret Fourier pada Fisika
Besaran-besaran fisika seperti gelombang bunyi, radio, cahaya, arus AC, dan lain-lain merupakan contoh aplikasi deret Fourier karena besaran fisika tsb terdiri dari gabungan berbagai frekuensi. Gelombang bunyi akan mengganggu udara ketika gelombang bunyi melaluinya. Gangguan ini diwakili dengan perubahan tekanan udara terhadap waktu. Sebagai contoh, perubahan tekanan ditunjukkan oleh gambar di bawah.
Sebagaimana disebutkan di depan bahwa gelombang bunyi terdiri dari banyak frekuensi. Selanjutnya, untuk perubahan tekanan terhadap waktu yang ditunjukkan oleh gambar di atas, berapa frekuensi gelombang bunyi? Frekuensi berapa yang terdengar paling keras? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, langkah pertama adalah menderetkan fungsi tekanan terhadap waktu tp ke dalam deret Fourier. tp merupakan fungsi ganjil dengan periode
2621 detik sehingga l = 524
1 . Dengan demikian deret sin dari fungsi tp adalah
11
524sinsin)(n
nn
ltn
n tnbbtp
tdtntpbn 5241
05241
524sin)(2
10481
5241
104810
87 524sin524sin1048 dttndttnbn
nn
nb
nn
n 524coscos
87
5241cos1048 22
n
nb n
n cos871cos
8152
2
1
-1 1048
1
1
-1
5241
2621
87
87
87
p(t)
t (s) 10481
5241
Deret Fourier Fisika Matematika II 30
41
8712
1
b ;
415
871
815
22
2
b ;
31
41
871
32
3
b
04 b ; 51
41
5 b ;
315
41
6 b ;
71
41
7 b ; 08 b
44524
33524
2252430
1524
41 t.sint.sint.sintsin)t(p
...t.sint.sint.sin
6652430
55524
44524
Intensitas gelombang bunyi adalah sebanding dengan kuadrat amplitudo dari fungsi tekanan udara terhadap waktu. Dengan demikian perbandingan intensitas untuk setiap frekuensi ditunjukkan pada tabel berikut ini.
n 1 2 3 4 5 6 7 8 frekuensi 262 524 786 1048 1310 1572 1834 2096 Intensitas
relatif 1 225 1/9 0 1/25 25 1/49 0
Berdasarkan tabel di atas, gelombang bunyi terdiri dari frekuensi 262 Hz, 524 Hz, 786 Hz, 130 Hz dan seterusnya. Frekuensi 524 Hz (harmonik kedua) merupakan frekuensi yang terdengar paling keras karena intensitasnya paling besar Soal-soal 6 Berikut adalah grafik kelebihan tekanan udara akibat gelombang bunyi yang diberikan untuk satu periode. Tentukan frekuensi yang terpenting dan perbandingan intensitasnya. 1. 2
1
-1
6601
3301
2201
p(t)
t (s) 6601
3301
2201
3
1
7861
3931
2621
p(t)
t (s) 2621
- 3
-1
Deret Fourier Fisika Matematika II 31
3. Berikut adalah signal listrik (arus listrik atau tegangan listrik) yang periodenya 1/60 detik. Tentukan deret Fourier yang sesuai dan selanjutnya tentukan frekuensi yang terkandung pada setiap signal dan perbandingan intensitasnya. 4. fungsi sin 5. fungsi sin 6. 7. 8. 9. 10. Berapa nilai frekuensi yang paling jelas (kuat) terdengar dari gelombang bunyi yang
diwakili oleh
12 1)3(100
60cos)(n n
tntp ?
100
1201
601
t (s)
100
1201
601
t (s)
100
1201
601
t (s)
100
1201
601
t (s)
100
1201
601
t (s)
- 100
3
2
4401
p(t)
t (s)
–3
–2 4401
2201
220
1
10
1201
601
t (s)
– 10
Deret Fourier Fisika Matematika II 32
Daftar Rujukan 1. Mary L. Boas, ‘Mathematical Methods in the Physical Sciences’, 3rd edition, John Wiley
& Son, 2005. 2. K.F. Riley, M. P. Hobson, S. J. Bence, ‘Mathematical Methods for Physics and
Engineering’, 3rd edition, Cambridge University Press, 2006. 3. K.T. Tang, ‘Mathematical Methods for Engineers and Scientists 1, 2, 3’, Springer Verlag,
Berlin, 2006. 4. Arfken & Weber, ‘Mathematical Methods for Physicist’, Elsevier Academic Press,
California, USA, 2005