kul minggu 2 smp 4 besaran karakteristik penampang

Download Kul Minggu 2 Smp 4 Besaran Karakteristik Penampang

If you can't read please download the document

Upload: jeremy-hyde

Post on 26-Oct-2015

62 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Fakultas TeknikJurusan Teknik SipilUniversitas Brawijaya

  • Luas Penampanga. Bidang berbentuk tak beraturan

    Luas penampang didefinisikan sebagai integral dari luas elemendiferensial dA

    denganA : Luas penampang secara keseluruhan (mm2)dA : Luas elemen diferensial = dx . Dydx : Lebar elemendy : Tinggi elemen

  • Example:

    1. Tentukan luas daerah B dibawah kurva : y = x4 2x3 + 2 diantara x = -1 dan x = 2

  • Answer :

    5,1 10

    51

    2 - 2

    1 -

    5

    1- 4

    2

    16 -

    5

    32

    2 4

    2

    5

    2 2 -

    2

    1-

    45

    2

    1-

    4

    xxx

    dxxxALuas B

  • antara nilai mempunyai yangsumbu x

    oleh dibatasidan -1 persamaan mempunyai

    yang parabola semisegmenberbentuk yang bidang luasTentukan 3.

    2

    2

    b

    xhxfy

  • bhhb

    b

    hbhb

    b

    hxhx

    dxhb

    xdxhA

    dxb

    xhydxdA

    dAA

    b

    b

    bb

    3

    2

    3

    3

    3

    3

    1 .

    2

    3

    0

    2

    3

    0

    0

    2

    2

    0

    2

    2

  • b. Penampang bidang mempunyai tepi tak beraturan dan tidakterdefinisi secara sistematis sederhana

    Luas penampang dapat ditentukan dengan membagi bidangmenjadi elemen-elemen terhingga yang kecil-kecil, kemudianmenjumlahkannya.

    Dengan :

    n = Jumlah elemen yang terbentuk

    A i = Luas elemen ke i (in2 atau mm2)

    n

    i

    iAA1

  • c. Penampang Bidang Secara Umum

  • Momen Statis

    Momen statis dari suatu luasan terhadap sumbu x dan ydidefinisikan sebagai integral dari hasil kali luas setiapelemendiferensialdA dengan jarak titik berat luasan elementersebutterhadap suatu sumbuyang ditinjau

    Terhadap sumbu x :

    Terhadap sumbu y :

    )mmatau (iny.dA M 3 3sx

    )mmatau (inx.dA M 3 3sy

  • Titik Pusat Berat Benda

    Titik pusat berat suatu penampangdapat dinyatakan sebagai titiktangkap resultante gaya dalam arah horizontal dan vertikal atausuatu titik dimana semuaberat terpusat pada titik tersebut. Koordinatx dan y dari pusat berat sama dengan momen statis dibagi denganluas penampang

    M1 M2M3

    Dimana:m1, m2, m3 =massapiasx1, x2, x3 = jarak massa terhadaptitik pusat Opada sumbuxy1, y2, y3 = jarak massa terhadaptitik pusat Opada sumbuy

    = jarak titik berat bendaterhadap sumbux dan yM = m

    yx dan

  • Prinsip Besaran Momen

    M

    mxx

    mxxm

    xmxmxmxm ...332211

    Dengancara yang sama:M

    myy

  • Titik Berat Bidang / Penampang

    A

    xax

    .

    A

    yay

    .

    Dimana:a1, a2, a3 =luas penampangpiasx1, x2, x3 =Jarakpenampangterhadap sumbuyy1, y2, y3 =Jarakpenampangterhadap sumbuxA = a = a1 + a2 + a3 +

  • Contoh:Tentukantitik berat penampangberikut:

    y1 y2

    X

    Y

    Penampang ABCH:

    a1 = 10 x 3 = 30 cm2

    x1 = 5 cm

    y1 = 15 3/2 = 13,5 cm

    Penampang DEFG:

    a2 = (15 3) x 3 = 36 cm2

    x2 = 5 cm

    y2 = (15 3) = 6 cm

    53630

    536530. xx

    A

    xax 41,9

    3630

    6365,1330. xx

    A

    yay

  • 3. Tampang L

    Bagian LuasMomenStatisterhadap

    x y

    I (15x20)=300 300x10=300 300x7,5=2250

    II -(10x15)=-150 -150x12,5=-1875 -150x10=-1500

    Jumlah 150 1125 750

    5150

    750.

    5,7150

    1125.

    o

    o

    A

    xa

    A

    Mx

    A

    ya

    A

    My

    sy

    sx

  • Soal:

    Tentukantitik berat penampangberikut:

  • MOMEN INERSIA BIDANG (I)

    r1

    r2

    r3

    a1

    a2a3

    2

    33

    2

    22

    2

    11

    2

    ...

    .

    rararaI

    raI

    Jika luas bidang yang diarsir:

    a1 = dA1

    a2 = dA2

    a3 = dA3

    Jarak terhadap sumbu y:

    r1 = x1

    r2 = x2

    r3 = x3

    Maka momen inersia

    terhadap sumbu x:

    Maka momen inersia

    terhadap sumbu y:

    2

    xx dA I y2

    yy dA I x

  • Example :

    Inersia segiempatterhadap sumbux melalui titik berat

    3333

    33

    33

    2

    1

    2

    1

    3

    21

    21

    2

    2

    .12

    1

    24

    2

    24

    24

    81

    381.

    3

    21

    321

    3

    ..3

    1

    I

    b.dy dA

    I

    t

    t

    2

    1

    tbbtbtbt

    tbtb

    tb

    tb

    by

    dybyx

    dAy

    t

    t

    y

    yx

  • dx

    dy

    y

    3333

    33

    33

    21

    21

    3

    2b1

    2b1

    2

    2

    .12

    1

    24

    2

    24

    24

    81

    381.

    3

    21

    321

    3

    ..3

    1

    . I

    d.dx dA

    I2

    1

    bddbdbdb

    bdbd

    bd

    bd

    dx

    dxxd

    dAx

    b

    b

    y

    x

    xy

    Momeninersia segiempatterhadap sumbuy melalui titik berat

  • Momeninersia pada penampangberlubang

    Momen inersia segiempat

    ABCD terhadap sumbu x:

    Ixx = 1/12 b d3

    Momen inersia segiempat

    EFGH terhadap sumbu x :

    Ixx = 1/12 b1 d13

    Momen inersia segiempat

    berlubang:

    Ixx = Ixx (ABCD) - Ixx (EFGH)

    Ixx = 1/12 b d3 - 1/12 b1 d13

    Dengan cara yang sama, Momen inersia segiempat berlubang

    terhadap sumbu y :

    Iyy = Iyy (ABCD) - Iyy (EFGH)

    Iyy = 1/12 d b3 - 1/12 d1 b13

  • MomenInersia PenampangLingkaran

    dA = dr

    = keliling sebuah cincin

    r = jari-jari cincin

    dr = lebar cincin

    r2 = x2+y2

  • 4

    4

    4

    0

    4

    0

    4

    0

    3

    0

    2

    0

    2

    0

    222

    00

    2

    4

    1

    2

    1.

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    4

    2

    2 ) 2(

    R

    RII I

    Rrr

    drrdr rrI

    I I

    dAydAxdAyxdArI

    pyx

    RR

    RR

    p

    yx

    RRRR

    p

  • MomenInersia Pada SistemKoordinat Translasi

    a & b = koordinat pusat berat Oterhadap sumbu

    sumbux // sumbusumbuy // sumbu

    AbbMsIyIy

    dAbdAxbdAx

    dAxbdAxIy

    y .2 '

    .2.

    . '

    2

    22

    22

    AaaMsIxIx

    dAadAyadA

    dAyadAIx

    x .2 '

    2y

    y' '

    2

    22

    22

    Bila:

    koordinat X, Y bertitiktangkap pada titik beratpenampang, maka Msx danMsy =0

    .AbIyIy'

    .AaIxIx'

    2

    2

  • Momen inersia segitiga terhadap sumbu x

    dAyx2I

    3

    0

    3

    0

    2

    0

    22

    .12

    1penampang)dasar thd(I

    .12

    1''.

    ''.

    '.'.

    .'

    ''

    '

    at

    atdytttt

    aI

    ttdytt

    ajarakLuas

    dytt

    adyadALuas

    at

    ta

    t

    t

    a

    a

    x

    t

    x

    3

    2

    3

    2

    0

    .36

    1

    32.

    12

    1

    Iberat) titik thd(I

    attat

    at

    jarakLuasxx

  • Tentukan besarnya momen inersia untuk perhitungan teganganlentur dari penampangpada gambardi bawah.

  • Menentukantitik berat penampang

    Berhubung momen inersia yang diinginkan akan dipergunakandalam perhitungan lenturan, maka momen inersia ini haruslahdiperhitungkan terhadap sumbuyang melalui titik berat penampang

    KeteranganLuas(A) (mm 2)

    Jaraktitik berat thd. alas (y (mm ))

    A x y (mm3)

    LuasTotal 40 x 60 = 2400 30 2400 x 30 = 72000

    Luas Rongga dalam

    -(20 x 30) = -600 35 -600 x 35 = -21000

    = 1800 = 51000

  • dasar dari mm 3,28800.1

    000.51

    A

    A.yy

    Momeninersia terhadap sumbux

    untuk luas penampangluar

    44

    4442

    0

    4422

    44

    3

    3

    o

    10 . 72,69

    10 . 69,010.50,4.

    10 . 69,03,28302400.

    10 . 7212

    60.40..

    21

    mm

    mmyAIIx

    mmyA

    mmhbI

  • untuk rongga dalam

    44

    4442

    0

    4422

    44

    3

    3

    o

    10 . 7,19

    10 . 69,210.50,4.

    10 . 69,23,2835600.

    50 . 50,412

    30.20..

    21

    mm

    mmyAIIx

    mmyA

    mmhbI

    4 4

    44

    10 . 65,50

    10 . 7,1910 . 72,69

    berlubang penampanguntuk I

    mm

  • Dari gambar terlihat bahwar2 = x2 + y 2

    Sehinggarumus momeninersia polar dapat juga ditulis sbb :

    dAydAx

    dAyxdArIp

    22

    222

    Ip = Ix + Iy

    MOMEN INERSIA POLAR :

  • Hubungan MomenInersia Polar dan MomenInersia terhadap sumbux dan y

    2

    2

    bAIycIy

    aAIxcIx

    baAIyc Ixc

    bAaAIyc IxcIp

    Iy IxIp

    22

    22

    : maka

    : Berhubung

    Momen inersia polar nilainya makin besar apabila titik yangditinjau terletak makin jauh dari pusat berat bidang.

  • MomenInersia TerhadapDua Sumbu(Silang) Ixy

    Ixy adalah produk inersia terhadap pusat berat bidang yangditinjau . Produk inersia dapat bertanda positif , negatif, ataubernilai 0 tergantung pada letak sumbu terhadappenampangtersebut.

    A

    xy dAxyI

    ..'' AbaIxyyIx

    Sehingga, untuk koordinat translasi :

    Produk inersia bernilai o, apabilasalah satu sumbunya merupakansumbusimetris penampang

  • Jari-jari Inersia (Radius Girasi)

    Jari-jari inersia terhadap sumbux :

    Jari-jari inersia terhadap sumbuy:

    )(cmA

    Ir xx

    )(cmA

    Ir

    y

    y

    Ix dan Iy berturut-turut sama dengan momen inersiaterhadap sumbux dan sumbuy, dan A samadenganluas bidang.

  • Suatupenampangpada gambar. Tentukan:1. Momeninersia terhadap sumbux dan sumbuy dari penampang2. Ixy (produk inersia)

  • Berhubung sumbu y adalah sumbu simetris, maka

    Ixy=0. Sumbu x dan sumbu y adalah sumbu utama.

    Penampang dibagi atas 8 bagian.

  • Titik Berat Penampang

    Bagian Luas A (cm2)Jarak terhadap

    sumbu x

    Momen statis:

    A.YLetak sumbu

    I 150 x 150 = 2250 7,5 16875

    II 150 x 30 = 4500 75+15 = 90 405000

    III 15 x 25 = 375 165 12,5 = 152,5 57187,5

    IV 375 152,5 57187,5

    V (15) (15) = 112,5 165-25-1/3.15=135 57187,5

    VI 112,5 135 57187,5

    VII (20) (20) = 200 15+1/3(20)=21,67 4334

    VIII 200 21,67 4334

    Total 8125 Total 575293