kualitas bahasa berita media online metrojambi.com (analisis wacana...

83
1 KUALITAS BAHASA BERITA MEDIA ONLINE METROJAMBI.COM (Analisis Wacana Kritis dalam Pemberitaan Pemilu 2019) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Oleh AMRIZAL FADLI NIM: UK.150245 PROGRAM STUDI KOMUNKASI DAN PENYIARAN ISLAM KOSENTRASI ILMU JURNALISTIK FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    KUALITAS BAHASA BERITA MEDIA ONLINE

    METROJAMBI.COM (Analisis Wacana Kritis dalam

    Pemberitaan Pemilu 2019)

    SKRIPSI

    Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1)

    Pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

    Fakultas Dakwah

    Oleh

    AMRIZAL FADLI

    NIM: UK.150245

    PROGRAM STUDI KOMUNKASI DAN PENYIARAN ISLAM

    KOSENTRASI ILMU JURNALISTIK

    FAKULTAS DAKWAH

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

    JAMBI

    2019

  • 2

  • 3

  • 4

  • 5

    MOTTO

    ََُٰۡتمۡ یَٰٰۤایَُّہا الَِّذیَۡن اَٰمُنوٰۡۤا ِانۡ َجٓاَءُکمۡ َفاِسق ٌۢ ِبَنَبٍا َفَتَبیَُّنوٰۡۤا َانۡ ُتِصیُۡبوۡا َقوۡم ٌۢا ِبَجَہاَلٍۃ َفُت ََٰٰ َما َف ُُوۡا صِۡب

    ِدِمیۡن

    Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jika seorang fasik membawa suatu

    berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan

    suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu

    menyesali perbuatanmu itu (QS. Al-Hujarat, 49:6)”1

    1Tim Penerjemah dan PenafsiranAl-Qur’an, Al-Qu’an dan

    Terjemahannya(Jakarta:Departemen Agama RI., 515)

  • 6

    ABSTRAK

    Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kualitas Bahasa Berita pada Media

    Online Metrojambi.com dalam Pemberitaan Pemilu 2019 Calon Legislatif. Kita

    Tau Media berfungsi sebagai penyebar informasi. Oleh karena itu berita yang di

    sampaikan kepada masyarakat harus jelas tanpa ada penyimpangan makna atau

    arti. Media Online Metrojambi.com yang ikut memberitakan pemilu 2019 tentang

    pemberitaan calon Legislatif provinsi Jambi. Ada beberapa penulisa atau

    pemakaian bahasa yang kurang tepat.

    Skripsi ini menggunakan metode Analisis Wacana Kritis yang di

    kembangkan oleh Norman Fairclough. Fairclough melakukan analisis berdasarkan

    tiga demensi, yakni, analisis teks, analisis praktik wacana, dan analisis konteks

    sosial.

    Menganalisis kasus pemberitaan pemilu calon legislatif provinsi jambi 2019

    dalam pemberitaan metrojambi.com. pada akhirnya menunjukkan kualitas bahasa

    pemberitaan media pada pemilu 2019 yang lalu, ini bisa dilihat dari sisi berita

    yang di tulis wartawan metrojambi.com, saat rapat redaksi. Disini media online

    metrojambi.com memberitakan pemilu ini kepada masyarakat sesuai apa yang

    wartawa dapat dilapangan.

  • 7

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini kupersembahkan kepada orang-orang yang aku sayangi dan yang telah

    berjasa dalam membantu menyelesaikan skripsi ini yaitu kepada

    Ayahandaku , Ibundaku (Kelurga besar saya Amrina Yusra,Amilia wati,

    Amrizhari) sepupu(azam) dan teman-teman (bonok, subhan) sahabat/i

    (pergerakan) Serta adek-adik ku, tidak lupa har,juwita,mayla,dan para mantan-

    mantan, dan seluruh keluarga besarku. Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa

    terima kasih kepada kalian yang telah memberikan motivasi dan kasih sayang,

    serta cinta kasih yang tiada terhingga yang tak mungkin dapat kubalas hanya

    dengan selembar kertas yang bertulisan kata cinta dan persembahan.

    Dosen pembimbing Akhirku, Bapak Samsu,S.Ag., M.Pd.I., Ph.Ddan Bapak Beni

    Saputra, MA Terimakasih banyak untuk Bapak, telah rela dan tulus meluangkan

    banyak waktu dalam memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh

    kesabaran dan kecermatan hingga akhir penulisan skripsi ini.

    Buatteman-temanseperjuanganku di FakultasDakwahkhususnya buat teman-

    temanku ilmu jurnalistik IJ A dan seluruh prodi KPI sukses selalu buat kalian,

    dan teman-teman yang setia sampai ketitik yang bahagia ini. Terimah kasih atas

    bantuan, doa, nasehat, hiburan, ocehan, ejekkan, dan semangat yang kalian

    berikan selama aku kuliah, aku tak akan melupakan semua yang telah kalian

    berikan selama ini. Terimahkasih untuk semuanya. Akhir kata, semoga skripsi ini

    membawa manfaat bagi kita semua.

  • 8

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb

    Dengan mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah

    SWT.Penulis panjatkan karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya serta hanya

    kepada-Nya penulis berserah diri memohon hidayah dan pertologan-Nya sehingga

    terselesaikan penulisan skripsi ini.

    Selanjutnya sholawat beriring salam penulis sampaikan kepada Nabi

    Muhammad SAW, seterusya kepada semua keluarga, sahabat dan segenap

    pengikut beliau sampai hari kiamat.

    Tulisan yang “ Kualitas Bahasa Berita Media Online Metrojambi.com

    (Analisis Wacana Kritis dalam Pemberitaan Pemilu 2019”ini adalah skripsi yang

    disusun dan diajuakan untuk melengkapi dan memenuhi persyaratan memperoleh

    gelar Sarjana Starta Satu (S1) dalam ilmu Jurnalistik pada Fakultas Dakwah UIN

    Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    Selanjutnya selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis

    menyampaikn ucapan terimakasih yang tiada terhingga kepada yang terhormat :

    1. Bapak Samsu, S.Ag.,M.Pd.I., Ph.D selaku Dosen pembimbing I yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan.

    2. Bapak Beni Saputra, MA selaku Dosen pembimbing II yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan.

    3. Bapak Drs. Sururudin M.Pd selaku Ketua Jurusan/Prodi Ilmu Jurnalistik Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    4. Bapak Samsu, S.Ag, M.Pd.I., Ph.D selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    5. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH., M.Hum selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha

    Saifuddin Jambi.

    6. Bapak Prof. Dr.H. Su’aidi, MA., Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    7. Bapak Dr. H. Hidayat, M. Pd selaku Wakil Rektor II Bidang Administrasi Perencanaan dan Keuangan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    8. Ibu Dr. Hj Fadilla, M. Pd selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    9. Bapak dan Ibu Dosen dan Asisten Dosen di lingkungan Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    10. Karyawan dan Karyawati Perpustakaan di lingkungan Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    11. Karyawan dan Karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    12. Kepada teman-teman seperjuagan Ilmu Jurnalistik angkatan 2015 lokal A dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah

    banyak memberikan bantuan dan dukungan penulis selama penelitian dan

    penulisan skripsi ini.

  • 9

    Penulis panjatkan do’a kepada ALLAH SWT.Semoga segala bantuan

    pengorbanan jasa baik yang diberikan kepada penulis secara langsung maupun

    tidak langsung serta amal shaleh dari beliau-beliau mendapat balasan dari

    ALLAH SWT.

    Akhirnya, jika dalam penulisan ini terdapat kekurangan dan kekhilafan

    baik teknik maupun strategi serta materi-materi yang disajikan, penulis

    mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca demi kesempurnaan skripsi

    ini.Terima kasih penulis haturkan kepada para pembaca, semoga tulisan ini

    bermanfaat nantinya.

    Amin yaa rabbal alamin

  • 10

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL

    NOTA DINAS .............................................................................................. i

    SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................. ii

    PENGESAHAN ........................................................................................... iii

    MOTTO ....................................................................................................... iv

    ABSTRAK ................................................................................................... v

    PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi

    KATA PENGANTAR ................................................................................. vii

    DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

    BAB I PENDAHULUAN

    A. LatarBelakangMasalah .................................................................. 1

    B.Permasalahan .................................................................................. 4

    C. BatasanMasalah ............................................................................. 4

    D. TujuanPenelitian ........................................................................... 5

    E. KerangkaTeori ............................................................................... 5

    F. MetodePenelitian ........................................................................... 10

    G. PengecekanKeabsahan Data ......................................................... 15

    H. StudiRelevan ................................................................................. 16

    BAB II PROFIL KORAN MEDIA METRO JAMBI.COM

    A. Sejarah Berdirinya MetroJambi.com ............................................ 18

    B. Jumlah Keadaan Karyawan Metrojambi.com ............................... 19

    C. Visi dan Misi Metrojambi.com ..................................................... 20

    D. Sarana dan Prasarana Metrojambi.com ......................................... 20

    E. Struktur Organisasi Metrojambi.com ............................................ 21

  • 11

    BAB III LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

    A.Landasan teori ................................................................................ 26

    B.Kerangka Konsep ........................................................................... 32

    BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

    A. Wacana Pemberitaan Metrojambi.com ......................................... 38

    B. Kualitas Bahasa Metrojambi.com ................................................. 51

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan .................................................................................... 64

    B.ImplikasiPenelitian ......................................................................... 64

    DAFTAR PUSTAKAN ...............................................................................

    LAMPIRAN-LAMPIRAN .........................................................................

    CURRICULUM VITAE .............................................................................

  • 12

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Kualitas adalah tolak ukur yang terkait dengan kemampuan, skill,

    kecerdasan dan lain-lainnya. Menurut sedarmayati dalam bukunya Sumber Daya

    Manusia dan produktivitas Kerja, bahwa “Kualitas adalah suatu ukuran yang

    menyatakan seberapa jahu telah dipenuhi berbagai persyaratan dan kemampuan”.2

    Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh

    suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama , berinteraksi , dan mengidentifikasi

    diri. Percakapan (perkataan) yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun,

    budi bahasa atau perangai serta tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang

    (baik buruknya kelakuan menunjukkkan tinggi rendah asal atau keturunan).

    Bahasa jurnalistik adalah bahasa komunikasi massa yang berfungsi

    sebagai pemberi informasi pengantar pemberitaan yang biasa digunakan media

    cetak dan elektronik. Bahasa jurnalistik harus mengunkan bahasa baku, atau kata

    lain sesuai dengan Ejaan yang disempurnakan (EYD). Selain itu, bahasa

    jurnalistik juga harus mudah dipahamoleh pembacanya, karena pembaca tidak

    punya banyak waktu untuk memahami kata-kata yang sulit. Bahasa merupakan

    sarana untuk menyampaikan informasi kepada khalayak atau public, jelas

    tidaknya informasi sangat ditentukan oleh benar tidaknya bahasa yang dipakai.

    Untuk itu dunia pers atau jurnalistik sebagai pemberi informasi kepada public

    harus menggunakan bahasa yang baik dan benar agar khalayak atau public dapat

    memahami maksud yang ingin disamapikan.3

    Kualitas berarti harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa

    menyesatkan jika dalam memberikan informasi. Dalam suatu kualitas yang

    menyatakan seberapa jahu telah terpenuhi berbagai persyaratan, kemampuan,

    kecerdaan dan harapan dari sebuah kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan

    2Sedarmayati, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja (Bandung : Simbiosa Reka-

    tama Media, 2001), 52.

    3Setiawan, Kbbi Offline ( Bandung: PT Anugrah Cahaya, 2004), 271.

  • 13

    data, fakta dan pesan, opini dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui

    keadaan yang terjadi diluar sana.4

    Secara umum, media massa yang terdiri atas media cetak, elektronik dan

    media siber memiliki fungsi yang sama, yaitu menyiarkan informasi. Siapa yang

    tidak mengenal kata “berita”. Setiap orang di dunia ini pasti mengenal kata yang

    satu ini. Hampir setiap hari, manusia selalu membaca, ataupun mendengar berita

    melalui berbagai media. Setiap hari, manusia selalu disuguhkan berita, baik

    berkaitan dengan dirinya sendiri, ataupun yang tidak terkait dengan dirinya sama

    sekali. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berita dapat diartikan sebagai

    sebuah cerita ataupun keterangan yang memuat informasi mengenai berbagai

    kejadian ataupun peristiwa yang hangat. 5

    Metrojambi.com adalah portal berita digital yang telah sejak Oktober

    2010.Kini di tahun 2016, menjadi media metrojambi.com dengan peringkat nomor

    satu di Jambi, dengan rangking dumia 251,534 dan rangki Indonesia 2,615 versi

    Alexa.com per\April 2016.Tema berita yang kami angkat yakni berita Jambi

    digital. Berfokus pada pembaca jambi, dalam provisi jambi yang terjangkau di

    kabupaten kota yang ada di provinsi jambi. Berita Metrojambi.com di update

    selama 24 jam dan dikunjungi mencapi hingga ratusan ribu visitor, dan 1 juta

    halaman setiap bulannya. Metrojambi.com berada di bawah naugan PT.Berita

    Metro Digital, sebuah usaha penerbitan yang selama ini mengelola Media Online

    Metrojambi.com.kini dapat menjawab tantangan kebutuhan informasi masyarakat

    Jambi, yang lebih up to date.6

    Eksistensi media dalam dimensi ruang dan waktu terus meningkat.Seiring

    dengan perkembangan alat teknologi komunikasi dan informasi yang semakin

    canggih, dunia pers bukan lagi sebuah keinginan melaikan sudah menjadi

    keharusan zaman. Media sudah menjadi kebutuhan sehari hari, sehingga sulit

    hidup tanpa media. Kemajuan zaman terasa hampa tanpa kehadiran wahana

    4Hikmat Kusumaningrat, dan PurnamaKusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktis

    (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), 168 5 Asep Saeful Muhtadi, JurnalistikPendekatan Teori dan Praktis (Jakarta: Logos, 1999), 3.

    6Daily, Internet, diakses mealaui alamat https://id.m.Daily.org/DY /metro jambi diakses

    pada taggal 21 Maret 2019.

  • 14

    komunikasi massa sebagai pendukung dalam setiap aksi dan reaksi yang terjadi.

    Setiap saat terjadi perubahan baik dalam bentuk nevolusi maupun revoluisi.Dalam

    kondidi demikian, media berperan aktif untuk update dan share informasi.Atas

    kemajuan tersebut, akses informasi semakin mudah dan cepat.Perangkatnya

    sangat bervariasi sehigga kita tinggal menentukan pilihan sesuai keinginan.

    Tentunya banyak dampak positif yang dapat dirasakan atas kehadiran beragam

    bentuk media.Seiring dengan itu, dampak negative yang ditimbulkan juga turut

    menyertai.

    Menurut kepala kantor bahasa provinsi jambi Saiful Lubis mengatakan,

    media di Jambi masih banyak ditemukan kesalahan dalam penggunaan bahasa

    Indonesia di media massa, khususnya media online, di Jambi. Ada 720 berita yang

    diambil untuk dikaji oleh dirinya di kantor bahasa selama enam bulan, 9 dari

    media cetak dan 30 dari daring atau media online, Saiful mengatakan media

    online mempunyai kesalahan yang lebih banyak dibandingkan media cetak.

    Mengingat pemberitaan media online lebih cepat dan mempunyai waktu yang

    terbatas dalam hal penulisan dan penyuntingan berita.7

    Peristiwa politik selalu menarik perhatian media massa sebagai bahan

    liputan. Hal ini terjadi karena dua factor yang saling berkaitan. Pertama,dewasa

    ini politik berada di era medialis (politics in the age of mediation), yakni media

    massa, sehingga hampir mustahil kehidupan politik dipisahkan dari media massa.

    Malahan para akltor politik senantiasa berusaha menarik perhatian wartawan agar

    aktivitas politiknya memperoleh liputan dari media.Kedua, peristiwa politik dalam

    bentuk tingkah laku dan pernyataan para aktor politik lazimnya selalu mempunyai

    nilai berita sekalipun peristiwa politik itu bersifat rutin berkala, seumpamanya

    rapat partai atau pertemuan seorang tokoh politik dengan para

    pendukungnya.Apalagi jika peristiwa politik itu bersifat luar biasa seperti

    pergantian presiden di tengah masa jabatan dan pembubaran parlemen. Alhasil,

    liputan politik senatiasa menghiasi berbagai media setiap harinya.Liputan politik

    juga cenderung lebih rumit ketimbang reportase bidang kehidupan lainnya.Pada

    suatu pihak, liputan politik memiliki dimensi pembentukan opini public (public

    7Saiful Lubis, kepala kantor bahasa provinsi jambi, wawancara 14 maret 2019

  • 15

    opinion), baik yang diharapkan oleh para politisi maupun oleh para wartawan.

    Terutama oleh para actor politik, berita politik diharapkan mempengaruhi sikap

    khalayak mengenai masalh yang dibicarakan si aktor. Para aktor politik

    menginginkan publik ikut terlibat dalam pembicaraan dan tindakan politik melalui

    pesan politik yang disampaikannya. Dalam komunikasi politik, aspek

    pembentukan opini ini memang menjadi tujuan utama, karena hal ini akan

    mempengaruhi pencapaian-pencapaian politik para aktor politik.8

    Media massa tidak hidup dalam situasi yang vakum. Struktur dan

    penampilan media ditentukan oleh banyak faktor baik eksternal mupun internal.

    Dalam banyak kasus, system politik merupakan faktor eksternal yang sangat

    berpengaruh terhadap struktur dan penampilan media. Sistem politik yang

    diterapkan oleh sebuah negara ikut menentukan mekanisme kerja media massa

    negara itu: mempengaruhi cara media massa tersebut mengkontruksikan realitas.

    Umumnya dalam sistem yang otoritarian, selera penguassa menjadi acuan dalam

    mengkontrusikan realitas.

    B. Permasalahan

    Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, masalah pokok yang

    diangkat sebagai kajian utama penelitian ini bagaimana Kualitas Bahasa Berita

    Media Online Metrojambi.comi; Analisis Wacana Kritis Dalam Pemberitaan

    Pemilu Provinsi Jambi Khususnya Pemberitaan Calon Legislatif DPRD Provinsi

    Jambi Februari sampai maret 2019?. Dalam upaya mengkongkretkan pokok

    masalah tersebut, beberapa masalah krusial yang akan diangkat melalui karya ini

    adalah:

    1. Bagaimana wacana pemberitaan Metrojambi.com tentang calon Legislatif

    DPRD Provinsi Jambi?

    2. Bagaimana kualitas bahasa pemberitaan Pemilu Provinsi Jambi khususnya

    calon legislatif DPRD Provinsi Jambi di Media Online MetroJambi.com?

    C. Batasan Masalah

    Penelitian ini hanya berbicara tentang, bagaimana wacana pemberitaan

    metrojambi.com dan kualitas bahasa berita pada Media Online MetroJambi.com

    8Ibnu hamad, kontruksi Reaslitas Politik dalam Media Massa (Jakarta: Granit, 2004) 78.

  • 16

    pada pemberitaan calon legislatif DPRD Provinsi Jambi. Hal ini dibatasi untuk

    memfokuskan peneliti pada studi wacana pemberitaan dan terhadap kulitas bahasa

    berita Media OnlineMetroJambi.com. sementara yang akan diteliti pada kasus

    pemberitaan Pemilu Jambi khususnya calon legislatif DPRD Provinsi Jambi

    Februari sampai Maret 2019.

    D. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan

    sebagai berikut:

    1. Bagaiman wacana pemberitaan metrojambi.com khususnya calon legislatif

    DPRD Provinsi Jambi di Media OnlineMetroJambi.com.

    2. Mengetahui kualitas bahasa pemberitaan Pemilu Provinsi Jambi khususnya

    calon legislatif DPRD Provinsi Jambi di Media Online MetroJambi.com.

    Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

    a. Untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan di bidang jurnalistik tentang

    kualitas bahasa berita di MetroJambi.com.

    b. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Srata Satu (SI)

    dalam program, studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Jurusan Ilmu

    Jurnalistik, Fakultas Dakwah Universitas Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    E. Kerangka Teori

    Dalam melakukan penelitian, teori membantu peneliti mentukan tujuan

    dan arah penelitian dalam memilih konsep-konsep yang tepat guna pendekatan

    metodologi kualitatif. Teori memberikan kepada kita suatu kerangka yang

    membantu dalam melihat permasalahan.

    Penelitian ini diikat oleh analisis wacana kritis yang dikembangkan

    Norman Fairclough. Menurutnya analisis wacana kritis melihat wacana

    pemakaian bahasa dalam tuturan dan tulisan sebagai bentuk dari praktis sosial.

    Menggambarkan wacana sebagai praktik sosial memyebabkan sebuah hubungan

    dialektis di antara peristiwa diskursif tertentu dengan situasi, dan struktur sosial

    yang membentuknya. 9

    9Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT LkiS Printing

    Cemerlang, 2001), 07.

  • 17

    Berdasarkan pernyataan tersebut, setiap orang memiliki pandangannya

    sendiri mengenai peristiwa yang dilihatnya. Jika orang pertama melihat banjir

    sebagai bencana alam dan sudah diatur oleh Tuhan dan orang kedua memandang

    bahwa banjir bisa dicegah karena itu merupakan ulah manusia, pendapat keduanya

    benar.Mungkin saja orang yang menganggap bencana alam itu merupakan orang

    yang agamis sudah terpengaruh oleh ajaran agama kemudian menyerahkan

    segalanya pada Tuhan dan orang kedua memiliki pemikiran yang lebih terbuka

    sehingga memiliki pola pikir lebih mengenai peristiwa banjir.

    Realitas ada karena hasil interpretasi dari masing-masing individu melihat

    suatu peristiwa. Schutz mengatakan tindakan manusia menjadi suatu hubungan

    sosial bila manusia memberikan arti atau makna tertentu terhadap tindakannya itu

    sebagai sesuatu yang penuh arti.10

    Eriyanto mengutip pertanyaan Pan dan Kosicki bahwa ada dua konsepsi

    framing yang saling berkaitan, yaitu konsepsi psikologi dan sosiologis. Pertama,

    dalam konsepsi psikologi. Framing dalam konsepsi ini lebih menekankan pada

    bagaimana seseorang memproses informasi dalam dirinya. Framing berkaitan

    dengan struktur dan proses kognitif, bagaimana seseorang mengolah sejumlah

    informasi dan ditunjukkan dalam skema tertentu. Framing di sini dilihat sebagai

    penempatan informasi dalam suatu konteks yang unik/khusus dan menempatkan

    elemen tertentu dari suatu isu/peritiwa tersebut menjadi lebih penting dalam

    mempengaruhi pertimbangan dalam memuat keputusan tentang realitas. Kedua,

    konsepsi sosiologis. Kalau pandangan psikologis lebih melihat pada proses

    internal seseorang, bagaimana individu secara kognitif menafsirkan suatu

    peristiwa dalam cara pandang tertentu, maka pandangan sosiologis lebih melihat

    pada bagaimana konstruksi sosial atas realitas. Frame di sini dipahami sebagai

    proses bagaimana seseorang mengklafikasikan, mengorganisasikan, dan

    menafsirkan dirinya. Frame di sini berfungsi membuat suatu realitas menjadi

    10George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), 59.

  • 18

    teridentifikasi, dipahami, dan dapat dimengerti karena sudah dilabeli dengan label

    tertentu.11

    1. Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough

    Dalam analsis wacana kritis (Critical Discourse Analysis/CDA), wacana

    disini tidak memahami mata sebagai studi bahasa. Pada akhirnya, analisis wacana

    memang menggunakan bahasa dalam teks untuk dianalisis.12

    Wacana secara khusus merupakan percakapan atau tuturan. Dapat

    dikatakan wacana adalah keseluruhan percakapan yang membentuk satu kesatuan

    karangan sehingga menjadi makna yang utuh. Sebagai sebuah percakapan, wacana

    berasal dari gagasan, pikiran, dan ide yang dapat dipahami pembaca atau

    pendengar.Istilah analisis wacana sangat ambigu. Michaels Stubbs mengarahkan

    sebagian besar pengertian tersebut kepada analisis bahasa secara alami terjadi

    menyabungkan pembicaaran atau wacana yang tertulis. Analisis wacana fokus

    pada bahasa dalam penggunaan konteks sosial dan dalam bagian dengan

    intraksi.13

    Banyak pakar komunikasi yang mengembangkan analisis wacana kritis

    dan salah satunya adalah Norman Fairclough. Norman Fairclough membagi

    analisis wacana dalam tiga yaitu teks, praktik wacana, dan praktik sosial budaya.

    Ia juga memasukkan kehorensi dan kohesivitas, bagaimana antarkata atau kalimat

    tersebut digabung sehingga membentuk perhatian. Semua elemen yang dianalisis

    tersebut dipakai untuk melihat tiga masalah berikut.

    Pertama, ideasional yang merujuk pada representasi tertentu yang ingin

    ditampilkan dalam teks, yang umumnya membawa muatan ideologis tertentu.

    Analisis ini pada dasarnya ingin melihat bagaimana sesuatu ditampilkan dalam

    teks yang bisa membawa muatan ideologis tertentu. Kedua, relasi, merujuk pada

    analisis bagaimana konstruksi hubungan di antara wartawan dengan pembaca,

    seperti apakah teks disampaikan secara informal atau formal, terbuka atau

    11

    Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (Yogyakarta:LkiS

    Group, 2002), 291. 12

    Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT LkiS

    Printing Cemerlang, 2001), 07. 13

    Michael Stubbs, Discourse Analysis (Oxford: Basil Blackwell Publisher Limited, 1983),

    01.

  • 19

    tertutup. Ketiga, identitas, merujuk pada konstruksi tertentu dari identitas

    wartawan dan pembaca, serta bagaimana personal dan identitas ini hendak

    ditampilkan.14

    Praktik wacana discoursepractice merupakan dimensi yang berhubungan

    dengan proses produksi dan konsumsi teks. Sebuah teks berita pada dasarnya

    dihasilkan lewat proses produksi teks yang berbeda, seperti bagaimana pola kerja,

    bagan kerja, dan rutinitas dalam menghasilkan berita. Teks berita diproduksi

    dalam cara yang spesifik dengan rutinitas dan pola kerja yang telah terstruktur di

    mana laporan wartawan di lapangan, atau dari sumber berita yang akan ditulis

    oleh editor, dan sebagainya. Media yang satu mungkin sekali mempunyai pola

    kerja dan kebiasaan yang berbeda dibandingkan dengan media lain. Produksi teks

    berita berbeda dibandingkan dengan media lain. Produksi teks berita semacam ini

    berbeda dengan ketika seorang penyiar menghasilkan teks puisi, yang umumnya

    dihasilkan dalam suatu proses yang personal. Proses konsumsi teks bisa jadi juga

    berbeda dalam konteks sosial yang berbeda pula. Konsumsi juga bisa dihasilkan

    secara personal ketika seseorang mengkonsumsi teks (seperti ketika menikmati

    puisi) atau secara kolektif (peraturan perundang-undangan dan sebagainya).

    Sementara dalam distribusi teks, tergantung pada pola dan jenis teks dan jenis teks

    dan bagaimana sifat institusi yang melekat dalam teks tersebut. Pemimpin politik,

    misalnya, dapat mendistribusikan teks tersebut dengan mengundang wartawan

    dan melakukan konferansi pers untuk disebarkan secara luas kepada khalayak. Hal

    yang berbeda mungkin dilakukan oleh kelompok petani dan pekerja dalam

    mengorganisasir pesan untuk disampaikan kepada khalayak.

    Sedangkan praktik sosial budaya adalah dimensi yang berhubungan

    dengan konteks di luar teks. Konteks di sini memasukkan banyak hal, seperti

    konteks situasi, lebih luas adalah konteks dari praktik institusi dari media sendiri

    dalam hubungannya dengan masyarakat atau budaya dan politik tertentu.

    Misalnya politik media, ekonomi media, atau budaya media tertentu yang

    14

    Norman Fairclough, Critical Discourse Analysis: The Critical Study Of Language (New

    York: Longman Group Limited, 1995), 97.

  • 20

    berpengaruh terhadap berita yang dihasilkannya. Ketiga dimensi tersebut dapat

    digambarkan sebagai berikut:

    Table 2.1 Analisis Wacana Kritis Metode Norman Fairclough

    Fairclough menggunakan kritik dan kritis dalam analisisnya untuk

    menandainya komitmen pada sebuah teori dan metode dialektika yang

    mengeksplorasi antarhubungan antara benda dan interkoneksi dari sebab dan efek

    yang mungkin terdistorsi dari impian manusia. Namun, Analisis Wacana Kritis

    pergi di luar kritik karena menggambarkan teori sosial dan teori bahasa, dan

    metodologi untuk analisis bahasa yang tidak secara umum didapat dan memiliki

    sumber penghasilan dan dalam investigasi mendalam yang berada pada melebihi

    pengalaman biasa.15

    Struktur sosial dapat dilihat dari teks yang muncul dalam pemberitaan.

    Teks tak hanya menggambarkan peristiwa yang ada, tapi di dalamnya

    tersembunyi maksud tertentu. Peristiwa ini terlukiskan melalui koherensi pada

    sebuah berita yang kemudian menjadi sebuah paragraf kemudian saling terhubung

    dengan paragraf lain sehingga menjadi sebuah wacana dalam pemberitaan.

    Teks pada peristiwa memunculkan tanda-tanda dari sikap dari sebuah

    media itu. Apakah media mendukung rakyat yang tertindas atau memihak kepada

    15

    Rosana Dolon and Julia Todoli, Analysing Identities in Discourse (Amsterdam: John

    Benjamins Publishing, 2008), 132-133.

    Produksi Teks

    TEKS

    Konsumsi Teks

    Praktik Wacana

    Praktik Sosial Budaya

    Proses Teks

    Analisis Produksi

    Analisis Sosial

  • 21

    orang yang memiliki jabatan. Teks tak pernah lepas dari bahasa. Bahasa

    digunakan untuk menutupi hubungan sosial dan proses yang secara sistematis

    menentukan bentuk bahasa yang dihasilkan melalui sebuah teks.

    2. Politik

    Peristiwa politik selalu menarik perhatian media massa sebagai bahan

    liputan. Hal ini terjadi karena dua factor yang saling berkaitan. Pertama,dewasa

    ini politik berada di era medialis (politics in the age of mediation), yakni media

    massa, sehingga hampir mustahil kehidupan politik dipisahkan dari media massa.

    Malahan para akltor politik senantiasa berusaha menarik perhatian wartawan agar

    aktivitas politiknya memperoleh liputan dari media.Kedua, peristiwa politik dalam

    bentuk tingkah laku dan pernyataan para aktor politik lazimnya selalu mempunyai

    nilai berita sekalipun peristiwa politik itu bersifat rutin berkala, seumpamanya

    rapat partai atau pertemuan seorang tokoh politik dengan para

    pendukungnya.Apalagi jika peristiwa politik itu bersifat luar biasa seperti

    pergantian presiden di tengah masa jabatan dan pembubaran parlemen.Alhasil,

    liputan politik senatiasa menghiasi berbagai media setiap harinya.Liputan politik

    juga cenderung lebih rumit ketimbang reportase bidang kehidupan lainnya.Pada

    suatu pihak, liputan politik memiliki dimensi pembentukan opini public (public

    opinion), baik yang diharapkan oleh para politisi maupun oleh para

    wartawan.Terutama oleh para actor politik, berita politik diharapkan

    mempengaruhi sikap khalayak mengenai masalh yang dibicarakan si aktor.Para

    aktor politik menginginkan publik ikut terlibat dalam pembicaraan dan tindakan

    politik melalui pesan politik yang disampaikannya. Dalam komunikasi politik,

    aspek pembentukan opini ini memang menjadi tujuan utama, karena hal ini akan

    mempengaruhi pencapaian-pencapaian politik para aktor politik.

    F. Metode penelitian

    Setiap karya ilmiah membutuhkan pembahasan dalam menggunakan

    metode untuk menganalisis dan membongkar suatu masalah. Metode itu sendiri

    berfungsi sebagai landasan yang menggabungkan suatu masalah, sehingga suatu

    masalah dapat diuraikan dan dijelaskan secara jelas dan dapat dipahami.Bogdan

  • 22

    dan Taylor yang dikutip Lexy J. Moleong mendefenisikan metodologi kualitatif

    sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

    tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.16

    Wacana adalah satuan bahasa yang lengkap sehingga dalam hirarki

    gramatikal merupakan satuan tertinggi atau terbesar. Dalam wacana ada koherensi

    dan kehosi tinggi yang berkesinambungan. Wacana juga mengandung konsep,

    gagasan, pikiran, atau ide yang utuh yang dapat dipahami oleh pembaca atau

    pendengar. Wadah dari analisis wacana merupakan setiap bentuk tulisan atau

    bahasa lisan, seperti percakapan atau artikel koran. Topik utama dalam analisis

    kritis wacana adalah struktur sosial yang mendasarinya, yang dapat diasomsikan

    atau di maiankan dalam percakapan atau teks. Ini menyangkut alat yang di pakai

    ketika orang terlibat dalam komunikasi seperti memperlambat suatu pidato untuk

    penekanan, penggunaan metamora dan lain sebagainya. Wacana ini di lakukan

    untuk mendapatkan data dari narasumber untuk memperjelas data yang

    dibutuhkan. 17

    1. Paradigma Penelitian

    Paradigma kritis mempunyai pandangan tersendiri terhadap bahasa berita,

    yang bersumber pada bagaimana berita tersebut diproduksi dan bagaimana

    kedudukan wartawan dan media bersangkutan dalam keseluruhan proses produksi

    berita. Paradigma kritis percaya bahwa wartawan dan media adalah entitas yang

    otonom, dan berita yang dihasilkan haruslah menggambarkan realitas yang terjadi

    di lapangan.18

    Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma kritis. Pandangan

    ini, tidak hanya melihat bahasa sebagai alat untuk memahami realitas objektif

    belaka dan untuk melihat maksud-maksud dari wacana tertentu. Paradigma kritis

    umumnya kualitatif dan menggunakan penafsiran sebagai basis utama memakai

    temuan.oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui kualitas

    16

    Lexy J, Moleong, Metodologi Penelitian Kuaitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

    Cetakan Kedelapan, 1997), 25. 17

    Aris Badara, Analisis Wacana, (Jakarta: Prenada 2012), 128. 18

    Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, 31.

  • 23

    bahasa berita khususnya pemberitaan pemilu di provinsi jambi pada tahun 2019 di

    Media Online metroJambi.com.

    2. Pendekatan Penelitian

    Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis wacana kritis yang

    dikembangkan Norman Fairclough. Pendekatan ini memusatkan perhatian pada

    kualitas dalam berita yang tercipta berdasarkan proses pada saat ruang produksi.

    Melalui analisis wacana kritis, kita tidak hanya mengetahui bagaimana kualitas

    bahasa berita, tapi juga pesan itu disampaikan lewat kata, kalimat, macam apa

    suatu berita disampaikan. Untuk meneliti sebuah masalah, selalu membutuhkan

    pendekatan dengan tujuan menggapai suatu penelitian.

    Menurut Fairclough dan Wodak, analisis wacana kritis melihat wacana

    pemakaian bahasa dalam tuturan dan tulisan sebagai bentuk dari praktis sosial.

    Menggambarkan wacana sebagai praktik sosial memyebabkan sebuah hubungan

    dialektis di antara peristiwa diskursif tertentu dengan situasi, dan struktur sosial

    yang membentuknya.19

    3. Setting dan Subjek Penelitian

    Setting dalam penelitian ini dilakukan di kantor metrojambi, pengambilan

    setting ini didasarkan pemilihan dan pertimbangan rasional dalam isi berita

    pemberitaan pemilu 2019 Provinsi Jambi pada Media Online MetroJambi.com.

    Objek penelitian ini berpusat pada media Online MetroJambi.com yang terbit

    pada priode– maret – april 2019. Subjek penelitian ini bepusat pada wartawan dan

    redaktur metrojambi.com Sedangkan objek yang di gunakan dalam penelitian ini

    sebagian di datangi atau obsevasi dan diwawancarai, didatangi untuk diamati atau

    observasi secara langsung.

    4. Sumber dan Jenis Data

    Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari, manusia, situasi/peristiwa,

    dan dokumen. Sumber data manusia berbentuk perkataan maupun tindakan

    sumber data orang yaitu sumber data yang memberikan data berupa jawaban lisan

    melalui wawancara. Sumber data suasana/peristiwa berupa suasana yang

    19

    Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, 07.

  • 24

    bergerak (peristiwa) atau pun diam (suasana). Adapun peristiwa dan suasana

    meliputi ruangan, suasana, dan proses. Sumber data tersebut merupakan objek

    yang akan diobservasi dalam penelitian ini.

    Ada pun jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data

    sekunder.

    a. Data primer ini menerangkan sejauh mana tingkat wacana Berita

    Pemberitan Pemilu 2019 Provinsi Jambi pada media Online

    MetroJambi.com.

    b. Data sekunder adalah data penunjang penelitian yang diperoleh dari

    berbagai sumber untuk melengkapi penelitian dan data yang diperoleh

    dari sumber berupa dokumentasi serta peristiwa yang bersipat tertulis,

    salah satunya propil surat kabar media Online MetroJambi.com.

    5. Metode Pengumpulan Data

    Prosedur pengumpulan data dalam studi ini menggunakan tiga teknik yang

    di lakukan, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.

    a. Observasi

    Observasi Suatu pengamatan terhadap objek yang diteliti baik

    secara langsung maupun tidak langsung, untuk memperoleh data yang

    harus dikumpulkan dalam penelitian. Observasi ini dilakukan dengan

    mengumpulkan setiap berita pada koran Media Online MetroJambi.com

    mengenai pemberitan pemilu 2019 Provinsi Jambi. Hasil analisis dari

    berbagai kasus yang ada dalam pemberitaan tersebut, fokus berita yang

    diambil untuk diteliti pada bulan februari-maret 2019.

    b. Wawancara

    Wawancara merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting

    dalam penelitian komunikasi kualitatif yang melibatkan manusia sebagai

    subjek (pelaku atau aktor) sehubungan dengan realitas atau gejalah yang

    dipilih untuk diteliti. Sebelum dilakukan wawancara sebaiknya peneliti

  • 25

    telah mempersiapkan sejumlah pertannyaan yang disesuaikan dengan data

    yang diperlukan.20

    Dalam hal ini wawancara dilakukan kepada orang yang

    berkepentingan dalam penelitian, yaitu wartawan dan pimred pada bagian

    kriminal surat kabar media Online MetroJambi.com.

    c. Dokumentasi

    Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data melalui data-

    data dokumenter, berupa catatan, buku dan google, yang dapat

    memberikan informasi tentang objek yang diteliti. Studi dokumen

    merupakan pelengkap dari metode wawancara dalam penelitian

    kualitatif.21

    Dokumentasi yang peneliti gunakan berupa arsip-arsip dan

    buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini. Buku-buku yang bermuat

    tentangpolitik.

    6. Teknik Analisis Data

    Sesuai dengan bentuk penelitianya, dalam penelitian ini, analisis data yang

    dilakukan sejak pengumpulan data secara keseluruhan. Data kemudian dicek

    kembali, secara berulang.

    Adapun teknik analisis data yang dilakukan adalah: sesuai dengan fakta

    dan fenomena yang ada.

    a. Reduksi Data

    Data yang diperoleh di lapangan ditulis atau diketik dalam bentuk

    uraian atau laporan yang terinci. Laporan-laporan ini perlu direduksi dan

    dirangkum. Karena data yang direduksikan memberikan gambaran yang

    lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah penelitian

    untuk mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan.22

    20

    Pawito, Ph. D, Penelitian Komunikasi Kualitatif (yogyakarta: PT. Lks Pelangi Aksara

    Yogyakarta, 2007), 132.

    21

    Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,

    2013),240. 22

    Kaelen, Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner (Yogyakarta: Ghalia Indonesia

    2012), 132-133.

  • 26

    Adapun analisis reduksi data dalam penelitian ini digunakan untuk

    memperoleh gambaran umum tentang kualitas bahasa pemberitan pemilu

    2019 Provinsi Jambi pada Media Online MetroJambi.com.

    b. Display Data

    Data yang bertumpuk-tumpuk, dan laporan di lapangan yang tebal

    sulit ditangani, sulit mencari intinya karena banyaknya dan sulit pada

    melihat detail yang banyak. Dengan demikian peneliti dapat menguasai

    data dan tidak tenggelam dalam tumpukan detail. Membuat “display” ini

    juga merupakan bagian dari kegiatan analisis.

    c. Kesimpulan dan Verifikasi

    Sejak semula peneliti berusaha mencari makna data yang

    dikumpulkannya. Untuk itu ia mencari pola, tema hubungan, persamaan,

    hal-hal yang sering timbul, dan sebagainya. Jadi data yang diperoleh ia

    sejak mula berupaya mengambil kesimpulan.

    G. Pemeriksaan Keabsahan Data

    Untuk memperoleh data yang terpecaya dan dapat dipercaya, maka

    peneliti melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data yang didasarkan atas

    sejumlah kriteria. Dalam penelitian kualitatif , upaya pemeriksaan keabsahan data

    yang dilakukan lewat tiga cara yaitu:

    1. Perpanjangan ke ikut sertaan

    Jika hal ini dilakukan maka membatasi gangguan dari dampak peneliti

    pada konteks, membatasi kekeliruan peneliti, dan mengkonpensasikan pengaruh

    dari kejadian atau peristiwa yang memiliki pengaruh sesaat.

    2. Triangulasi data

    Triangulasi adalah teknik pemikrisaan keabsahan data yang

    memamfaatkan sesuatu yang diluar data pada pokok data itu untuk keperluan

    pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data itu.

    3. Diskusi dengan teman Sejawat

    Menurut Arifullah, langkah akhir untuk menjamin keabsahan data peneliti

    adalah peneliti melakukan penelitian dengan teman sejawat, guna memastikan

    bahwa data yang diterima benar-benar real bukan persepsi sepihak dari peneliti

  • 27

    atau informen. Melalui cara tersebut diharapkan peneliti mendapatkan

    sumbangan, masukan dan saran yang berharga dalam meninjau keabsahan data.23

    H. Studi Relevan

    Penelitian-penelitian tentang kualitas bahasa berita pada surat kabar ada

    beberapa dibahas oleh peneliti yang dituangkan dalam beberapa tulisan skripsi .

    Seperti skripsi yang di tulis oleh Siti Fitria Aprilliani “Analisis Wacana Kritis

    Pemberitaan pada Surat Kabar Harian Kompas studi deskriptif kualitatif

    pemberitaan Budi Gunawan sebagai kepala polisi republik indonesia tahun 2015.

    Siti Fitria Aprilliani menyimpulkan pada pemberitaan pencalonan Budi Gunawan

    sebagai kapolri, yaitu bahwa media SKH kompas terlibat dalam proses kontruksi

    pemberitaan pencalonan Budi Gunawan. Wacana yang muncul dalam SKH

    Kompas tanggal 7-16 Januari 2015 menunjukkan bahwa pencalonan Budi

    Gunawan sebagai kapolri bernuansa nepotisme dan SKH berupaya menyajikan

    berita yang bersipat netral. Adanya pendekatan dengan pemegang kekuasaan

    menjadi jembatan untuk memperoleh jabatan politikus Budi Gunawan di

    kepolisian. Nuansa nepotisme pada pergantian kapolri mengindikasikan adanya

    politik balas budi pad Budi Gunawan.24

    Persamaan dengan penulis yaitu sama-sama membahas tentang analisis

    wacana kritis hanya saja Siti Fitria Aprilliani membahas tentang pemberitaan

    pencalonan Budi Gunawan sebagai kepalak polisi Republik Indonesia tanggal 07-

    16 Januari 2015, namun dalam hal ini saya mencoba fokus di satu objek saja,

    yaitu kaulitas bahasa berita pemberitan pemilu 2019 provinsi jambi dengan

    penggunaan analisis wacana kritis. Sebagai mana terlihat dari studi relevan ini

    bahwa belum ada di antara kajian ini yang membahas tentang kualitas bahasa

    berita pemberitan pemilu provinsi jambi.

    Selanjutnya skripsi yang dibahas oleh Jeffry Prabu Prakoso “ Relasi bahasa,

    kuasa, dan ideologi tokoh di media analisis wacana kritis isu korupsi dalam

    23

    Arifullah DKK, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin

    IAIN STS Jambi, (Jambi:Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2015), 68. 24

    Siti Fitria Aprilliani=skripsi+analisis+wacana+kritis+pemberitaan+pada+surat+kabar+

    harian kompas https://www.Siti.co.id/search?A=, diakses pada 27 Maret 2019.

    https://www.siti.co.id/search?A%20

  • 28

    pemberitaan dahlan iskan melawan anggota dewan perwakilan rakyat di koran

    tempo”. Skripsi ini hampir sama dengan penulis dengan menggunakan metodologi

    kualitatif dengan pendekatan analisi wacana kritis, hanya saja jeffry Prabu

    Prakoso membahas tentang relasi bahsa, kuasa, dan ediologi tokoh di media koran

    tempo.25

    Adapun kasus yang penulis angkat pada penulisan skripsi kali ini

    mengangkat tentang “kualitas bahasa beritapemberitan pemilu 2019 Provinsi

    Jambi”. berdasarkan fakta yang dihimpun oleh tim redaksi MetroJambi.com,

    penulis akan memcoba mendalami dalam penulisan berita yang di dapat

    dilapangan untuk di kaji lebih lanjut seputar kualitas bahasa berita. Mengetahui

    kualitas berita yang di hasilkan di lapangan. Pola pemberitaan sangat berkaitan

    dengan aspek hukum dan etika komunikasi dalam media.

    25

    Jeffry Prabu Prakoso//skripsi Analisis Wacana Kritis Isu Korupsi dalam Pemeritaan

    Dahlan Iskan Melawan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat di Koran Tempo https://www.Jeffry

    .co.id/search?A =, diakses pada 27 Maret 2019.

  • 29

    BAB II

    GAMBARAN UMUM METROJAMBI.COM

    A. Sejarah Berdirinya Metrojambi.com

    Didalam tatanan negara maju, pers telah menjadi bagian yang sangat

    penting , karena pers memiliki kekuatan dan peranan yang sangat srategis dalam

    mewarnai kehidupan ketatanegaraan. Peran pers adalah penyeimbang dan kontrol

    terhada jalannya pemerintahan. Kekuatan ini la yang mengantarkan pers pada

    urutan yang ke empat setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif.

    Oleh karenanya, agar kekuatan dan peran pers yang sangat besar itu tidak

    disalah artikan dan salah tafsirkan, maka pers dituntut untuk menggunakan

    fungsinya dengan tetap, sesuai dengan standar Junalisme yang benar. Pers juga

    harus memiliki peran penyeimbang agar tidak menjurus kearah trial by press.

    Inilah amanat yang akan tetap dan terus di emban MetroJambi.com. Sebagai

    media yang ada di tengah ketatnya persaingan penerbitan persurat kabar di

    Provinsi Jambi.26

    Metrojambi.com adalah media online yang menyajikan berita konten lokal

    jambi. Berfokus pada pembaca yang ada di provinsi jambi yang menjangkau

    hungga ke seluruh kota dan kabupaten. Terbit perdana pada 27 desember 2003

    lalu, dan di lahirkan oleh PT Jambi Metro yang bernaung di bawah Group Jawa

    Post (Media terbesar di Indonesia), metrojambi.com awalnya dikenal sebagai

    surat kabar dengan tema berita khusus kriminal. Namun, seiring dengan tingkat

    kebutuhan informasi yang di butuhkan masyarakat semakin beragam,

    metrojambi.com kini lebih menyajikan berita informasi umum yang lebih variatif.

    Hingga 7 tahun berjalan, metrojambi mampu menjadi salah satu surat kabar

    terpecaya yang ada di provinsi jambi. Terbukti , metrojambi.com telah

    mendapatkan 3 kali kepercayaan oleh perintah daerah,sebagai media tempat

    pengumuman pengadaan barang dan jasa di provinsi jambi, yakni pada tahun

    2008,2009,2010 Metrojambi.com terbit 7 hari dalam sepekan,dengan format,

    ukuran panjang 7 kolom dan tinggi 54 cm dalam 2 edisi warna. Ditunjang dengan

    26

    Dokumentasi. 04 Oktober 2019. Metrojambi.com

  • 30

    tampilan perwujudan yang kreatif dan tidak menonton seperti media umumnya,

    yang membuat metrojambi.com menjadi media yang selalu berbeda dari media

    online lainnya di Jambi.

    B. Jumlah dan Keadaaan Karyawan Metrojambi.com

    Jumlah karyawan maupun pegawai di lingkungan Media Online harian

    metrojambi.com merupakan karyawan ( tenaga kerja) yang sudah bekerja dalam

    waktu lama, dan terdaftar sebagai kegiatan produksi, pelayanan, administrasi,

    pendidikan, promosi , periklanan dan pengawasan lapangan lingkungan surat

    kabar harian metrojambi.com. Untuk mengetahui jumlah dan keadaan pegawai di

    lingkungan surat kabar harian metrojambi.com dapat di ketahui dalam table

    berikut:

    Tabel 2.2 Jumlah dan Keadaan Pegawai di Media Online

    Metrojambi.com

    Bidang pekerjaan Jumlah

    General Manager 1

    Pemimpin perusahaan 1

    Pemimpin Redaksi 1

    Manager Keuangan 1

    Divisi Iklan 3

    Divisi Pemasaran 4

    Divisi Umum 1

    Kabag Pracetak 3

    Redaktur 7

    Wartawan 38

    Sesuai dengan tabel di atas tentang jumlah dan keadaan pegawai harian

    pagi MetroJambi.com. Masih banyak kekurangan sumber daya manusia terutama

    di bagian kewartawanan, sehingga sistem pembritaan belum berjalan dengan

    lancar dan masih banyak tenaga yang di butuhkan

  • 31

    C.Visi dan Misi Metrojambi.com

    1. Visi

    Menyuarakan kebenaran, keadilan, dan kejujuran informasi

    2. Misi

    Menjadikan “ Media Online Metrojambi.com” unggul dengan

    muatan berita lokaal di Provinsi Jambi

    D. Sarana Dan Prasarana Metrojambi.com

    Sarana merupakan segala sesuatu yang di gunakan untuk mencapai tujun.

    Sedangkan prasarana merupakan sesuatu yang terwujud sebelum sarana. Sarana

    dan prasarana dimaksud disini adalah suatu yang di gunakan sebagi alat untuk

    memperlancar kegiatan media. Sara dan prasarana dalam kegiatan media tidak

    akan berjalan bahkan tidak berjalan sama sekali tanpa adanya sarana penunjang.

    Untuk meningkatkan kualitas pemberitaan tentunya tidak terlepas dengan

    sumber daya manusia (SDM) serta sarana dan prasarana. Untuk SDM, ini

    berkaitan dengan kemampuan wartawan hingga pimpinan redaksi dalam

    pengolahan informasi hingga pimpinan redaksi dalam pengolahan informasi

    hingga menjadi berita yang diterbitkan dalam metrojambi.com. Jika punya sdm

    baik dan bermutu, tentunya berita yang di dapat ataupun yang diterbitkan juga

    berkualitas. Sara dan prasarana juga penting. Jika punya sarana dan prasarana

    penunjang yang baik, berita yang di hasilkan wartawan bisa lebih baik.

    Oleh sebab itu , peningkatan sdm serta sarana dan prasarana di kredaksian

    memang menjadi salah satufous utama dalam upaya memajukan perusahaan san

    surat kabar metrojambi.com.

    Berdasarkan dokumen media metrojambi.com, sarana dan prasarana yang

    akan di manajemen metrojambi.com adalah sebagai berikut:

  • 32

    Tabel 2.3

    Dokumen Metrojambi.com

    Sarana dan prasarana Jumlah

    Computer 20 unit

    Printer 4 unit

    Internet 1 unit

    Server (computer data) 1 unit

    Telephon 4 unit

    Faximile 1 unit

    Televisi 2 unit

    Kamera digital 2 unit

    Kamera saku (pocket) 2 unit

    Ruang Pemimpin rekasi 1 ruangan

    Ruang pertemuan 1 ruangan

    Ruang keuangan 1 ruangan

    Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sarana dan prasarana keseluruhan

    bagian redaksi cukup memadai untuk pihak redaksi metrojambi.com , terlihat dari

    jumlah ruangan dan peralatan yang ada semuanya digunakan dengan maksimal

    oleh redaksi harian pagi metrojambi.com untuk kegiatan redaksi.

    E. Struktur Organisasi Metrojambi.com

    Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi di mana struktur organisasi

    ini menyusun dan menjelas peran atau tugas dan wewenang dari berbagai bagian

    atau devisi, dan bagaimana setiap bagian tersebut berhubungan dengan tanggung

    jawab atas hasil kerja.

    Adapun tugas pokok dan fungsi yang penulis temukan dalam penelitian ini

    ada beberapa bagaian struktur organisasi dari media online metrojambi.com yaitu:

    General Maneger, kemudian ada namanya pimpinan perusahaan yangbagian ini

    mencakup di dalamnya ada maneger keuangan, devisi iklan, devisi pemasaran,

    dan devisi umum. Sedangkan dibagian penanggung jawab keredaksian mencakup

    di dalamnya ada kepala bagian percetakan, redaktur daerah, redaktur pendidikan,

  • 33

    redaktur hukum dan kriminal, redaktur metropolis, redaktur politik dan redaktur

    foto. Pada bagian- bagian tersebut terdapat wartawan masing-masing. Adapun

    uraian tugas dan fungsi managemen Metrojambi.com yaitu sebagai berikut:

    a. Pemimpin Utama

    Pemimpin umum merupakan orang yang mengawasi seluruh

    operasional perusahaan yang terlibat dalam semua aktifitas perusahaan dan

    juga koordinasi semua karyawan perusahaan termasuk pendataan-

    pendataan masing-masing karyawan. Selain itu tugas dan fungsi pimpinan

    umum adalah:

    1) Memeriksa dan mengamati berita yang akan diterbitkan

    2) Menerima masukan, kritik dan saran dari pembaca maupun dari

    karyawan

    3) Menyelesaikan masalah yang timbul dari pemberitaan atau permintaan

    pihak-pihak yang merasa dirugikan dalam pemberitaan.

    b. Pemimpin Perusahaan

    Pemimpin perusahaan atau orang yang dipilih dan diangkat oleh

    dewan komisaris, melalui rapat umum pemegang saham yang memiliki

    kewenangan dan kewajiban dalam perusahaan atau kegiatan usaha yang

    berada dalam pengawasan, yaitu bagian pemasaran, bagian keuangan dan

    bagian periklanan.

    c. Pemimpin Redaksi

    Pemimpin redaksi adalah orang yang dipercaya oleh perusahaan

    untuk menjalankan perusahaan danpempunyai tugas untuk menguasai

    kegiatan pracetak dan percetakan, serta mengadakan pengawasan terhadap

    pemuatan berita dan kegiatan-kegiatan redaksi yang selalu diadakan, guna

    untuk selalu mengevaluasi berita-berita yang akan terbit.

  • 34

    Tugas dan Fungsi Pemimpin Redaksi adalah:

    1) Bekerja secara jujur, proaktif, dan bertanggung jawab

    2) Mengawasi kinerja organisasi secara proposionalbsedemikian rupa

    sehingga setiap fugsiterpimpin dapat bekerja dengan baik, berprestasi

    dan mencapai target-target yang telah dicapai.

    3) Mampu menjabarkan dan mengimplentasikan setiap kebijakan

    perusahaan untuk dilaksanakan oleh fungsi terkait dan mengevaluasi

    secara berkala.

    4) Mampu menerapkan manajemen kerja dibagian profesional akuntabel

    dalam semua fungsi terpimpin.

    5) Terbuka untuk menunjukan kreatifitas seni dan ide-ide positif dalam

    bekerja yang dapat menghasilkan kualitas produk dan jasa.

    6) Sanggup dengan sepenuhnya hati mematuhi peraturan, tata tertib

    prusahaan dan perundang-undangan.

    7) Dapat menciptakan pertanggung jawaban dan menjaga keamanan,

    kebersihan, tata tertib, kesopanan dan kesusilaan dalam iklim kerja

    yang sehat.

    d. Redaktur

    Tugas dan Fungsi adalah

    1) Bekerja secara jujur, proaktif dan bertanggung jawab langsung kepada

    pemimpin redaksi teteang pekerjaan setiap hari.

    2) mencari berita dan bertanggung jawab atas segala berita yang akan

    dimuat.

    3) Membersihkan wewenang tugas kepada wartawan.

    4) Mengedit berita yang masuk apakah layak dimuat atau tidak.

  • 35

    Tabel 2.4 Gambar Struktur Organisasi Metrojambi.com

    General manager

    Agus Dini Putra

    Pimpinan Perusahaan

    Sakti AlamWatir

    Manger keuangan

    Willy Sulayani

    Divisi Iklan Hasan Poni

    Divisi pemasaran Mukidam

    Divisi umum

    Paryano

    Penanggung Jawab

    redaktur

    Herry Novealdi

    Redaktur

    Daerah

    Thaufani

    Hasan

    R.Hukum

    Dan Kriminal

    Syahrial

    Redaktur

    kota Anton

    Redaktur

    politik Sabar

    Yusminardi

    Redaktur

    Foto

    Hardiyansyah

    s

    Kabag

    Pracetak

    Jauhari Nur

  • 36

    F. Sumber Daya Manusia (SDM) Metrojambi.com

    Keadaan pegawai dan karyawan Metrojambi.com, dari hasil wawancara

    dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data sebagai berikut.

    Dalam sumber daya manusia harian pagi Metrojambi.com memiliki keposisi

    berdasarkan kepandaian, pengalaman dan pendidikan.

    Dalam komposisi kepegawaian dai harian pagi metro jambi memiliki

    sumber daya manusia mayoritas menaungi jenjang pendidikan stara satu (S1),

    seperti dalam bidang kewartawanan yang dipilih dan di angkat menjadi wartawan

    di media online tersebut telah bergelar sarjana. Surat kabar metrojambi.com tidak

    asal dalam memilih kepegawaian terutama untuk wartawan, jika ada wartawan

    yang belum menyandang gelar sarjana itu karena dari pihak perusahaan tersebut

    menarik kembali mahasiswa magang yang menurut mereka mempunyai

    kemampuan yang bagus dalam dunia jurnalistik

  • 37

    BAB III

    LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

    A. Landasan Teori

    1. Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough

    Dalam analsis wacana kritis (Critical Discourse Analysis/CDA),

    wacana disini tidak memahami mata sebagai studi bahasa. Pada akhirnya,

    analisis wacana memang menggunakan bahasa dalam teks untuk dianalisis.27

    Wacana secara khusus merupakan percakapan atau tuturan. Dapat

    dikantan wacana adalah keseluruhan percakapan yang membentuk satu

    kesatuan karangan sehingga menjadi makna yang utuh. Sebagai sebuah

    percakapan, wacana berasal dari gagasan, pikiran, dan ide yang dapat

    dipahami pembaca atau pendengar.

    Istilah analisis wacana sangat ambigu. Michaels Stubbs mengarahkan

    sebagian besar pengertian tersebut kepada analisis bahasa secara alami terjadi

    menyamungkan pembicaaran atau wacana yang tertulis. Analisis wacana

    fokus pada bahasa dalam penggunaan konteks sosial dan dalam bagian

    dengan intraksi.28

    Analisis wacana tidak dapat dipisahkan dari bahasa tindakan dan

    situasinya. Tindakan ini meliputi pemicara dan pendengar dan tidak ada

    hubungan yang saling bergantung. Dari sini terlihat wacana hadir dalam

    kehidupan sehari-hari dengan penggunaan bahasa yang sangat fleksibel.

    Untuk memahami analisis wacana itu sangat sulit jika tidak cukup

    memahami dan berpengetahuan minim tentang studi bahasa. Cara agar

    27

    Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT LkiS

    Printing Cemerlang, 2001), 07. 28

    Michael Stubbs, Discourse Analysis (Oxford: Basil Blackwell Publisher Limited,

    1983),01.

  • 38

    mencegah semua itu adalah dengan mempelajari secara khusus transkip

    bagian data percakapan.

    Banyak pakar komunikasi yang mengembangkan analisis wacana kritis

    dan salah satunya adalah Norman Fairclough. Norman Fairclough membagi

    analisis wacana dalam tiga dimensi teks teks, praktik wacana

    discoursepractice, dan praktik sosial budaya sociocultural practice. Dalam

    model Fairclough, teks di sini dianalisis secara ligustik, dengan melihat

    kosakata, semantik, dan tata kalimat. Ia juga memasukkan kehorensi dan

    kohesivitas, bagaimana antarkata atau kalimat tersebut digabung sehingga

    membentuk perhatian. Semua elemen yang dianalisis tersebut dipakai untuk

    melihat tiga masalah berikut.

    Pertama, ideasional yang merujuk pada representasi tertentu yang ingin

    ditampilkan dalam teks, yang umumnya membawa muatan ideologis tertentu.

    Analisis ini pada dasarnya ingin melihat bagaimana sesuatu ditampilkan

    dalam teks yang bisa jaimembawa muatan ideologis tertentu. Kedua, relasi,

    merujuk pada analisis bagaimana konstruksi hubungan di antara wartawan

    dengan pembaca, seperti apakah teks disampaikan secara informal atau

    formal, terbuka atau tertutup. Ketiga, identitas, merujuk pada konstruksi

    tertentu dari identitas wartawan dan pembaca, serta bagaimana personal dan

    identitas ini hendak ditampilkan.29

    Praktik wacana discoursepractice merupakan dimensi yang

    berhubungan dengan proses produksi dan konsumsi teks. Sebuah teks berita

    pada dasarnya dihasilkan lewat proses produksi teks yang berbeda, seperti

    bagaimana pola kerja, bagan kerja, dan rutinitas dalam menghasilkan berita.

    Teks berita diproduksi dalam cara yang spesifik dengan rutinitas dan pola

    kerja yang telah terstruktur di mana laporan wartawan di lapangan, atau dari

    sumber berita yang akan ditulis oleh editor, dan sebagainya. Media yang satu

    mungkin sekali mempunyai pola kerja dan kebiasaan yang berbeda

    dibandingkan dengan media lain. Produksi teks berita berbeda dibandingkan

    29

    Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT LkiS Printing

    Cemerlang, 2001), 10

  • 39

    dengan media lain. Produksi teks berita semacam ini berbeda dengan ketika

    seorang penyiar menghasilkan teks puisi, yang umumnya dihasilkan dalam

    suatu proses yang personal. Proses konsumsi teks bisa jadi juga berbeda

    dalam konteks sosial yang berbeda pula. Konsumsi juga bisa dihasilkan

    secara personal ketika seseorang mengkonsumsi teks (seperti ketika

    menikmati puisi) atau secara kolektif (peraturan perundang-undangan dan

    sebagainya). Sementara dalam distribusi teks, tergantung pada pola dan jenis

    teks dan jenis teks dan bagaimana sifat institusi yang melekat dalam teks

    tersebut. Pemimpin politik, misalnya, dapat mendistribusikan teks tersebut

    dengan mengundang wartawan dan melakukan konferansi pers untuk

    disebarkan secara luas kepada khalayak. Hal yang berbeda mungkin

    dilakukan oleh kelompok petani dan pekerja dalam mengorganisasir pesan

    untuk disampaikan kepada khalayak.30

    Sedangkan praktik sosial budaya sociocultural pratice adalah dimensi

    yang berhubungan dengan konteks di luar teks. Konteks di sini memasukkan

    banyak hal, seperti konteks situasi, lebih luas adalah konteks dari praktik

    institusi dari media media sendiri dalam hubungannya dengan masyarakat

    atau budaya dan politik tertentu. Misalnya politik media, ekonomi media,

    atau budaya media tertentu yang berpengaruh terhadap berita yang

    dihasilkannya. Ketiga dimensi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

    30

    Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT LkiS Printing

    Cemerlang, 2001), 15

  • 40

    Tabel 2.5

    Produksi

    Teks

    Teks

    Konsumsi

    Teks

    DISCOURSE

    PRACTICE

    SOCIOCULTURAL PRACTICE

    Sebelum demensi tersebut dianalisis, kita perlu melihat praktik diskursif

    dari komunitas pemakai bahasa yang disebut sebagai order of discourse.

    Order of discourse adalah hubungan diantara tipe yang berbeda, seperti tipe

    diskursif, ruang kelas, dan kerja, semuanya memberikan batas-batas

    bagaimana teks diproduksi dan dikonsumsi. Secara sederhana, order of

    discourse ini seperti layaknya pakaian: pakaian di kantor berbeda dengan

    ketika tidur, waktu berenang atau ke pesta. Tentu saja tidak ada larangan

    memakai pakaian kerja atau renang waktu tidur, tetapi pemakai dibatasi dan

    didisiplinkan lewat bentuk diskursif yang berbeda. Demikian juga halnya

    dalam lapangan komunikasi. Pembicaraan di pasar berbeda dengan

    pebicaraan di mall; pembicaraan di rumah berbeda dengan pembicaraan di

    tempat kerja. Bukan hanya pada struktur wacana, apa yang dibicarakan, tetapi

    juga pemakaian bahasa yang berbeda-beda pula. Pemakaian bahasa

    menyesuiakan dengan praktik diskursif di tempat di mana ia berada, ia tidak

    bebas memakai bahasa. Ketika menganalisis teks berita perlu dilihat dulu

    order of discourse dari berita tersebut: apakah berita tersebut berbentuk

    hardnews, feature, artikel, ataukah editorial. Ini akan membantupeneliti untuk

  • 41

    memakai teks, proses produksi dari teks, dan konteks sosial dari teks yang

    dihasilkan.31

    2. Kerangka KonsepBahasa dalam Kuasa dan Kekuatan Ideologi

    Penulisan berita tak pernah lepas dari bahasa. Penulisan bahasa

    menggambarkan kepribadian orang yang menulisnya. Bahkan dengan melihat

    bahasa yang digunakan, kita dapat mengetahui banyak tentang orang tersebut,

    seperti engetahuannya, pendidikannya, dan lainnya.

    Bahasa itu tertanam oleh ideologi yang masuk dengan berbagai cara pada

    bermacam-macam jenis level. Kunci utama yang diberikan Norman Fairclough

    adalah apakah ideologi merupakan sebuah alat-alat struktur atau peristiwa. Dia

    menjawab, keduanya merupakan alat ideologi. Cara untuk memecahkannya

    adalah dengan menemukan kepuasan dialektika struktur dan kejadian.32

    Maksud dari pernyataan di atas pada sebuah media massa. Peristiwa yang

    menjadi pada masyarakat digabungkan dengan struktur antara masyarakat dengan

    media massa tersebut. Media massa yang memiliki kekuatan mempengaruhi

    publik dengan alat mereka, akhirnya memasukkan pikirannya sehingga membuat

    masyarakat tergiring pada pemahaman itu. Publik pun tak memiliki kekuasaan

    untuk melawan karena tidak memiliki alat untuk membalas doktrin tersebut.

    Martin Heideger dalam buku Littlejohn dan Karen berpendapat bahwa

    penggunaan bahasa setiap hari menciptakan suatu realitas dengan pengalaman

    alami. Peristiwa menjadi nyata karena dibentuk dengan bahasa beserta

    konteksnya. Komunikasi merupakan sarana makna yang ditandai melalui

    pengalaman.33

    Saat orang mengatakan bahwa kemacetan yang ada di Jakarta disebabkan

    karena banyaknya kendaraan pribadi, itu karena pengalaman yang dia alami setiap

    hari ketika merasakan langsung kemacetan. Melihat banyak kendaraan pribadi

    saat jam kerja, menciptakan kesimpulan baginya bahwa kendaraan pribadi harus

    31

    Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, 286-289. 32

    Norman Fairclough, Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language (New

    York: Longman Group Limited, 1995), 97. 33

    Stephen W Littlejohn and Karen A Foss, Theories of Human Communication, (United

    States: Wadsworth Publishing, 2007), 39.

  • 42

    dikurangi. Pendapat itu yang selalu dia keluarkan ketika ditanya bagaimana cara

    agar kemacetan di Jakarta berkurang.

    Saat orang tersebut memiliki pengaruh yang kuat terhadap orang sekitar,

    maka orang yang menjadi lawan bicaranya akan terpengaruh dengan realitas yang

    diciptakan orang tersebut. Akan tetapi jika lawan bicaranya lebih kuat untuk

    mempengaruhi orang pertama tersebut, orang pertama yang akan mengubah cara

    pandangnya mengenai kemacetan yang ada di Jakarta.

    Norman Fairclough mengibaratkan kekuatan bahasa seperti kekuatan dalam

    bahasa seperti perbincangan dokter dan pesien. Dan dokter memilih otoritas yang

    tinggi secara umum karena dokter paham tentang kedokteran dan pesien tidak.

    Dokter memiliki keputusan dan kontrol dalam penyembuhan.34

    Contoh tersebut digambarkan bahwa dokter tidak mungkin berkata bohong

    pada pesien. Jika dokter tersebut melontarkan perkataan bahwa umur pesien sudah

    dekat, pesien pasti percaya dengan pernyataan tersebut karena dokter yang

    memahami tentang kesehatan.

    Media massa juga memiliki kekuatan yang sama seperti dokter dan pesien.

    Bahkan media massa lebih dominan dalam penguasaan bahasanya terhadap

    publik. Publik menerima pengaruh cukup besar lewat bahasa yang diberitakan

    media massa dan tidak bisa berbuat apa-apa untuk melawan pengaruh tersebut.

    Masyarakat bisa menghindari dominasi tersebut dengan cara meninggalkan dan

    tidk membaca pemberitaan surat kabar yang diterbitkan media massa.

    Bahasa yang digunakan juga berhubungan dengan ideologi. Menurut

    Fairclough bahasa adalah bentuk paling umum dari kebiasaan sosial dan bentuk

    tingkah laku sosial. Ideologi selalu dihubungkan pada kekuatan karena umumnya

    ideologi terkandung dalam kebiasaan adat tergantung pada kekuatan orang

    tersebut.35

    Hal ini berarti apa yang diucapkan melalui bahasa seseorang kepada orang

    lain menggambarkan apa yang sedang orang itu pikirkan. Pikiran tersebut terdapat

    ideologi yang muncul baik secara implisit ataupun eksplisit dan tersampaiakn

    34

    Norman Fairclough, Language and Power Second Edition, 3thed. (New York: Routledge,

    2013), 1-2. 35

    Fairclough, Language and Power, 2.

  • 43

    melalui tindakan. Ideologi, berdasarkan pernyataan Fairclough di atas

    bisaterpengaruh oleh faktor sosial atau lingkungan. Dengan mengetahui bahasa

    yang digunakan, dapat diketahui apa yang orang tersebut pikirkan dan seperti apa

    kondisi lingkungan yang sudah dia hadapi.

    Norman Fairclough menggabungkan bahasa yang memiliki kekuatan

    berdasarkan teori Michel Foucault yang telah melalui peran utama wacana dalam

    perkembangan bentuk modern kekuasaan dan Jurgen Habermas yang teori aksi

    komunikasinya menyoroti cara distorsi komunikasi dengan pandangannya tentang

    bahasa yang dapat meminimalisir kekesaran dalam kekuasaan sehingga menjadi

    teori sosial.36

    Bahasa digunakan untuk menutupi hubungan dan proses-proses sosial yang

    secara sistematis menentukan berbagai macam sifat, maksudnya bentuk bahasa

    yang dihasilkan pada teks. Penutupan dalam sosial yang berhubungan pada

    gagasan wacana adalah bahasa merupakan bentuk ideologi dan bahasa tertanam

    oleh ideologi.37

    B. Kerangka Konsep

    1. Kualitas Bahasa Berita

    Syarat-syarat untuk mencapai kualitas bahasa berita itu menurut Mitchel

    V.Charnley dalam bukunya yaitu:

    a. Berita itu Harus Akurat

    keakuratan takta itu sendiri artinya bahwa setiap pernyataan dalam

    berita,nama orang. Jabatan. gelar, tempat peristixa, hari dan tanggal

    peristiwa, setiap kata atau ekspresi atau kaliamat definitive. setiap angka

    data statistik, harusdisajikan secara tepat dan tidak menimbulkan

    kesalahpahaman. baik bagi orang-orang yang diberikan, maupun bagi

    khalayak pembaca.

    Kesan keakuratan berita secara imum merupakan ketepatan atau

    ketelitianberita di sini tidak hanya terbatas kepada ketelitian mengenai

    rincian fakta yangspesifik tetapi keakuratan menganai keseluruhan berita

    36

    Fairclough, Language and Power, 10. 37

    Fairclough, Critical Discourse Analysis, 73.

  • 44

    secara umum, yaitu cara-cara keakuratan tersebut dikatakan bersama-sama

    dan tekenan yang diberikan.38

    Persoalan keakuratan berita sangat penting untuk menentukan

    kredibilitasmedia dimata publik. Kasus yang banyak muncul di media saat

    ini disebabkanantara lain minimnya cek-ricek dan kelalaian pencantuman

    sumber berita. darisejulah parameter yang digunakan untuk mengukur

    keakuratan berita, persoalanverifikasi terhadap fakta dan keakurtan

    penyajian menjadi masalah utama disejulah media. Menyangkut keakuratan

    berita beberapa media memilikikelemahan umum dalam hal teknik

    penulisan berita. termasuk disini kesesuaianjudul dengan isi berita, ejaan

    kata maupun tanda baca. Untuk itu, wartawan yangkemudian melanjutkan

    oleh pimret dan editor, perlu melakukan cek dan cek lagikoreksi kesalahan

    tulisan, dan meningkatkan kecermatan dalam penggunaanBahasa. Sekali

    lagi, indicator keakuratan yang pokok adalah sumber berita yangjelas dan

    adanya data-data yang mendukung.

    b. Berita itu Harus Seimbang

    Penekanan dan kelangkapan artinya bahwa setiap fakta

    umumnyamempunyai hubungan yang crat dengan fakta-fakta lain dan

    membangunhubungan yang penting dengan urutan peristiwa secara

    keseluruhan. Kelengkapan yaitu bahwa kelengkapan pada umumnya adalah

    masalahkeseimbangan fakta-fakta terpilih dan menyuguhkan suatu

    gambaran lengkapanmengenai keseluruhan peristiwa yang dapat dimengerti

    pembaca.Memilih dan menyusun artinya agar berita itu lengkap, wartawan

    tidakhanya meliput kesempatan akhir dari suatu akhir peristiwa secara rinci,

    melainkanwartawan tersebut mampu memilih dan menyusun fakta-fakta

    sehingga ia dapatmemberikan suatu keseimbangan pandangan dari seluruh

    situasi berita.39

    38

    M.Romli dan Asep Syamsul. Jonalistik Tarapan dan Kepemdisen. (Bandung: BaticPress.

    2003).35 39

    M.Romli dan Asep Syamsul. Jonalistik Tarapan dan Kepemdisen. (Bandung: BaticPress. 2003).

    36

  • 45

    Berita yang seimbang memerlukan narasumber lebih dari satu,

    penyajianberita cenderung lebih menyeluruh karena menggunakan lebih dari

    satunarasumber dengan berbagai sudut pandang. dengan demikian

    pembacamendapatkan gambaran yang menyeluruh terkait dengan peristiwa

    yang terkaityang diberitakan oleh media tersebut.

    c. Berita itu Harus Objektif

    Ditulis apa adanya artinya wartawan dalam memilih dan menyusun

    beritatidak memasukkan prasangka-prasangka pribadinya atau pesan dari

    pihak lain.

    Berita harus jujur merupakan erat kaitannya dengan berita

    interpretasi.Seringkali masalah yang diberitakan itu sangat kompleks.

    sehingga dengansendirinya memaksa wartawan mengadakan interpretasi

    dalam berita ataulaporan interpretasi, wartawan harus dapat

    mengungkapkan latar belakang yangrelevan untuk menjelaskan berita yang

    kompleks tersebut sehingga dapatmenolong pembaca untuk dapat lebih

    memahami suatu permasalahan yangdiberitakan.

    Objektivitas, dalam kaitannya dengan peliputan berita

    sebetulnyamerupakan suatu variabel yang sulit di ukur, karena dua hal:

    pertama, karenawartawan adalah manusia, dan manusia tidak pernah

    mampu melepaskan dirisecara keseluruhan dari pengaruh opini dan

    perasaan dari emosi mercka. Kedua,karena dalam peristiwa yang kompleks,

    wartawan tidak mungkin bisa melihatseluruh situasi kejadian secara

    keseluruhan.Tetapi menurut Adinegoro, objektif itu tidak menarik

    keuntungan samasekali, sedangkan bagi wartawan, berita objektif ialah

    laporan mengenai suatufakta yang mereka amati tanpa pandangan berat

    sebelah (bias).40

    Seorang wartawan harus memiliki sikap objektif, dengan sikap

    objektifnya,maka wartawan akan menulis berita yang objektif pula, yakni

    sesuai dengankenyataan, tidak berat sebelah dan bebas dari prasangka.

    40

    Kusumaningrat. Jinnalisik Teai & Praktik. (Yogyakarta: Ull Press, 2005). 54

  • 46

    Seorang penulis beritaakan memilih mana peristiwa atau perihal yang layak

    untuk dijadikan berita. Haiini bertujuan agar apa yang dituliskan benar-

    benar bermanfaat begi masyarakatyang membacanya. Disini dalam

    penulisan suatu berita yang objektif yang palingpenting kita ingat bahwa

    berita bukanlah sekedar fakta, tetapi fakta yang sudahditafsirkan.

    Maksudnya, walaupun berita yang disajikan benar-benar merupakanfakta

    atau benar-benar terjadi. tetapi oleh wartawan disajikan dengan cara

    yangberbeda-beda. Oleh karena itu, kita harus cermat dalam menangkap

    esensi berita

    d. Berita Harus Singkat dan Jelas

    Penyajian berita pada hakekatnya harus sejalan dengan bentuk

    berita. Beritaharus merupakan satu kesatuan, singkat, jelas, dan sederhana.

    Sebuah berita yanghambar, yang mengambang, tidak terorganisir, atau

    memiliki dua makna dalamtujuan isinya, tidaklah memiliki kualitas berita.41

    Menulis berita merupakan suatu upaya menyampaikan kabar atau

    sebuahinformasi mengenai suatu hal atau kejadian dalam bentuk tertulis,

    seorang penulisberita yang baik dapat menuliskan berita dengan lengkap,

    sehingga pembacaberita dapat memahami segala sesuatu yang disampaikan

    dalam berita tanpakesulitan dan tanpa adanya kesalahan tafsir. Kita tahu

    berita yang singkat ituadalah tidak bertele-tele, langsung kepada pokok

    permasalahan, sehingga tidakmenimbulkan kebosanan pada pembaca.

    Terkait dengan kejelasan suatu informasiyang didapatkan oleh wartawan,

    disini wartawan harus mengidenfikasi ulangsumber-sumber informasi

    sebelum menyajikan berita.

    e. Berita itu Harus Baru

    Tekanan pada unsur waktu dari suatu berita adalah penting karena

    pada masyarakat pada umumnya menyadari tentang eksistensi alam yang

    berisifatsementara, segala hal selalu berubah, dan konsumen berita atau

    41

    Kusumaningrat. Jinnalisik Teai & Praktik. (Yogyakarta: Ull Press, 2005). 55

  • 47

    pembaca biasanyamenginginkan informasi paling baru, paling aktual,

    mengenai pokok berita yangberhubungan dengan perubahan tersebut.42

    Berita yang baru tidak terlepas dari fakta yang di dapatkan, buakn

    suatuberita namanya jika tidak berdasarkan kenyataan. Sebuah berita yang

    baik ituharus lah yang baru. Karena tidak ada orang yang tertarik dengan

    sesuatu yangbersipat lama, sehingga ada istilahnya berita basi untuk

    menyebutkan sebuahinformasi tentang sebuah kejadian yang sudah lama

    terjadi. Bukan tidak mungkindalam penyajian berita baru disisipkan pula

    informasi yang fakta, sesuatu yangterjadi di masa lampau. Biasanya

    informasi yang sesuai dengan fakta semacam inipenting sifatnya karena

    memiliki hubungan dengan peristiwa yang terjadisekarang, sehingga

    keduanya harus dikaitkan dan menjadi bahan berita yangmenarik. Fakta

    menjadi semacam unsur pendukung kejadian baru. Karena jikaberita

    tersebut hanya memuat berita yang lama maka media tersebut

    akanberkualitas buruk dan supaya pembaca mengetahui informasi yang

    baru.

    Kualitas adalah tolak ukur yang terkait dengan kemampuan, skill,

    kecerdasan dan lain-lainnya. Menurut sedarmayati dalam bukunya Sumber

    Daya Manusia dan produktivitas Kerja, bahwa “Kualitas adalah suatu

    ukuran yang menyatakan seberapa jahu telah dipenuhi berbagai persyaratan

    dan kemampuan”.43

    Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan

    oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama , berinteraksi , dan

    mengidentifikasi diri. Percakapan (perkataan) yang baik, tingkah laku yang

    baik, sopan santun, budi bahasa atau perangai serta tutur kata menunjukkan

    sifat dan tabiat seseorang (baik buruknya kelakuan menunjukkkan tinggi

    rendah asal atau keturunan).

    42

    M. Romli. dan Asep Syamsul. Juenafistik Tarapun dan epenlisan, (Bandung: Batic Press.

    2003).38

    43

    Sedarmayati, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja (Bandung : Simbiosa Reka-

    tama Media, 2001), 52.

  • 48

    Bahasa jurnalistik adalah bahasa komunikasi massa yang berfungsi

    sebagai pemberi informasi pengantar pemberitaan yang biasa digunakan

    media cetak dan elektronik. Bahasa jurnalistik harus mengunkan bahasa

    baku, atau kata lain sesuai dengan Ejaan yang disempurnakan (EYD). Selain

    itu, bahasa jurnalistik juga harus mudah dipahamoleh pembacanya, karena

    pembaca tidak punya banyak waktu untuk memahami kata-kata yang sulit.

    Bahasa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada khalayak

    atau public,

    Kualitas adalah tolak ukur yang terkait dengan kemampuan, skill,

    kecerdasan dan lain-lainnya. Menurut sedarmayati dalam bukunya Sumber Daya

    Manusia dan produktivitas Kerja, bahwa “Kualitas adalah suatu ukuran yang

    menyatakan seberapa jahu telah dipenuhi berbagai persyaratan dan

    kemampuan”.44

    44

    Sedarmayati, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja (Bandung : Simbiosa Reka-

    tama Media, 2001), 52.

  • 49

    BAB IV

    TEMUAN DAN ANALISIS DATA

    A. Wacana Pemberitaan Metrojambi.com dalam Pemberitaan Pemilu

    Legislatif 2019

    Pada bab ini peneliti akan menjabarkan hasil temuan di lapangan dan

    menganalisis subjek penelitian. Hal ini berdasarkan rumusan masalah yang telah

    di jabarkan diawal. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, peneliti

    menggunakan 2 butir berita yang berkaiat dengan pemberitaan caleg dprd provinsi

    jambi di media online metrojambi.com yang diantaranya :

    Tabel 2.6

    No Judul Berita Tanggal Berita

    1 Kpu Resmi Coret Caleg PKS dari DCT 18 februari 2019

    2 Caleg Hanura Dapil Tanjabbar-Tanjabtim dilaporkan

    Pemalsuan Ijazah

    12 maret 2019

    Untuk menganalisis temua dilapangan, peneliti menggunakan metode

    penelitian analisis wacana model norman fairlough. Analisis tersebut mengacu

    pada proses tiga demensi, dianataraya teks, discourse practice dan sociocultural

    practice.

    1. Analisis Teks

    Pada analsisis teks fairlough menjabarkan tiga tahapan, pertama tahap

    representasi, tahap relasi dan tahap identitas. Pada tahap representasi, fairlough

    membagi menjadi beberapa thap yang diantaranya representasi dalam anak

    kalimat, representasi dalam kobinasi anak kalimat dan representasi dalam

    rangkaian antar kalimat.

    a. Analisis teks berita yang berjudul Kpu resmi coret caleg pks dari dct pada

    edisi 18 februari 2019

    Dalam menggunakan analysis wacana model fairclough hal pertama

    yang harus diamati ialah tahap representasi. Pada tahap representasi hal yang

    ingin disampaikan adalah bagamana seseorang, kelompok, tindakan, kegiatan

  • 50

    ditampilkan dalam teks. Firclough melihat hal in dari dua hal, dianatarayan

    melalui anak kalimat dan gabungan atau rangkaian antar kalimat.45

    Representasi dalam kalimat ialah aspek yng hubungan dengan

    penggunaan Bahasa yang digunakan untuk menggambarkan sebuah peristiwa.

    Dalam hal iniaspek yang harus diperhatikan ialah penggunaan kosakata dan

    tata Bahasa. Pemilihan kosa kata ini biasanya berhubungan dengan

    bagaimana sebuah peristiwa dikategorikan menjadi satu pragrap tertentu.

    Representasi dalam kobinasi anak kalimat ialah adanya sebuh

    koherensi antar satu anak kalimat dengan anak kalimat lain sehingga

    mnciptakan makna tertentu. Biasanya, kelimat kedua merupakan kalimat

    penjelas dari kalimat pertama. Biasanya kalimat tersebut dapat terlihat dari

    penggunaan kata hubung.

    Representasi dalam rangkaian kalimat ialah bagaimana dua kalimat

    atau lebih dirangkai sehingga menbentuk makna tertentu. Dalam hal ini, dapat

    terlihat bagaimana wartawan menggambarkan sebuah peristiwa. Penggunaan

    kutipan yang menggunakan biasanya dapat terlihat ide dominan yang akan

    ditampilkan.

    Pada pemberitaan ini isu yang di tampilkan ialah Kpu resmi coret

    caleg pks dari dct. Dalam pemberitaan metrojambi.com menampilkan kpu

    mencoret caleg pks dari dct.

    Menurut komisioner kpu povinsi jambi sanusi kpu sudah mencoret

    caleg tersebut dihbeberpa hari yang lalu. Jika dilihat pemberitaan tersebut,

    sanusi selaku komisioner kpu provinsi jambi menegaskan caleg dprd provinsi

    jambi dari partai keadilan sejahtera atas nama ruslan sudah di coret dari daftar

    calon tetap, karena ruslan terbukti bersalah melanggar administrasi

    pencalonna, ruslan mencalonkan diri dengan status masih sebagai pns.

    Melalui perubahan slogan yang ditampilkan pada pemberitaan ini, komisioner

    kpu provinsi jambi menyatakan bahwa sudah dicoret beberapa hari yang lalu.

    45

    Eriyanto analisis wacana halaman 290

  • 51

    Tabel 2.7

    Tindakan Lead :

    Komisi pemilihan umum provinsi jambi resmi telah

    mencoret calon legislative ( caleg ) dprd provinsi jambi

    dari partai keadilan sejahtera ( pks ) ruslan, dari daftar

    calon tetap ( dct ) pada pemilu 17 april 2019 mendatang.

    Peristiwa Paragraf tiga :

    Sanusi mengatakan, setelah namanya dicoret tidak bisa

    lagi diganti karena surat suara sudeh dicetak. “tidak bisa

    lagi, kalau ada yang mencoblos nanti suaranya akan

    masuk ke partai. Pungkasnya.

    Keadaan Paragraf ke empat :

    Berdasarkan putusan bawaslu provinsi jambi, nama

    ruslan harus dicoret dalam waktu 3 hari pasca putusan.

    Ruslan dinyatakan terbukti bersalah melanggar

    administrasi pencalonan, dia mencalonkan diri dengan

    status masih sebagai pns.

    Proses

    mental

    Kutipan sanusi:

    “sudah dicoret beberapa hari yang lalu” kata sanusi saat

    dihubnungi metrojambi.com

    Pada tingkat ini, bentuk tindakan menggambarkan bagaimana aktor

    melakukan suatu tindakan yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan

    terhadap seseorang. Representasi yang dihadirikan ialah kpu provinsi jambi

    telah mencoret calon legislatif dari partai keadilan sejahtera atas nama ruslan.

    Pada bentuk peristiwa menggambarkan bagaimana sebuah peristiwa

    digambarkan. Representasi yang dihadirkan ialah sanusi yang mengatakan

    bahwa caleg dari partai pks atas nama ruslan sudah di coret. Makna yang

    disampaikan adalah bahwa ruslan bukan lagi caleg yang akan bertarung di

    pemilu 17 april 2019.

    Pada bentuk keadaa