bab ii kajian pustaka 2.1. 2.1.1. pembelajaran cd...

22
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Media Pembelajaran CD Interaktif Briggs berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan sebagainya (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/konsep-media-pembelajaran/) . National Education Associaton mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/konsep-media pembelajaran/) . Brown mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/konsep-media- pembelajaran/) . Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad ke-20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet. Media pembelajaran memiliki beberapa fungsi, diantaranya: 1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar-gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial. 2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan:

Upload: hoangnhu

Post on 28-Jun-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori

2.1.1. Media Pembelajaran CD Interaktif

Briggs berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk

menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan sebagainya

(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/konsep-media-pembelajaran/).

National Education Associaton mengungkapkan bahwa media pembelajaran

adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk

teknologi perangkat keras.

(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/konsep-media pembelajaran/).

Brown mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan

dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas

pembelajaran (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/konsep-media-

pembelajaran/). Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat

bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar

pertengahan abad ke-20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan

digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya

dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran

menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.

Media pembelajaran memiliki beberapa fungsi, diantaranya:

1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki

oleh para peserta didik. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek

langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik.

Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk

gambar-gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.

2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang

tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik

tentang suatu obyek, yang disebabkan:

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

6

(a) Obyek terlalu besar;

(b) Obyek terlalu kecil;

(c) Obyek yang bergerak terlalu lambat;

(d) Obyek yang bergerak terlalu cepat;

(e) Obyek yang terlalu kompleks;

(f) Obyek yang bunyinya terlalu halus;

(g) Obyek mengandung bahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media

yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.

3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta

didik dengan lingkungannya.

4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan

5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.

6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.

7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.

8. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit

sampai dengan abstrak.

Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah

segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran,

perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya

proses belajar pada diri peserta didik.

CD Interaktif adalah salah satu media interaktif yang bisa terbilang baru.

Media ini sebenarnya merupakan pengembangan dari teknologi internet yang

akhir-akhir ini berkembang pesat. Sebagaimana dimaklumi bahwa teknologi

internet saat ini menjadi salah satu tolak ukur majunya suatu perusahaan. Dari

data disebutkan bahwa lebih dari 200 juta orang menggunakan media ini,

termasuk di antaranya penduduk Indonesia.

CD Interaktif merupakan sebuah media yang menegaskan sebuah format

multimedia dapat dikemas dalam sebuah CD (Compact Disk) dengan tujuan

aplikasi interaktif di dalamnya. CD ROM (Read Only Memory) merupakan satu-

satunya dari beberapa kemungkinan yang dapat menyatukan suara, video, teks,

dan program dalam CD (Tim Medikomp, 1994).

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

7

Dari sini jelas bahwa sistem interaktif yang dipakai CD Interaktif sama

persis dengan sistem navigasi pada internet, hanya yang berbeda di sini adalah

media yang dipakai keduanya. CD Interaktif memakai media off line berupa CD

sementara Internet memakai media on line.

(http://maroebeni.wordpress.com/2008/11/05/perkembangan-multimedia-dan-cd-

interaktif/).

Menurut Agung dalam www.teknoprenaur.comCD interaktif adalah

rekaman gambar hidup atau gambar bergerak yang saling berurutan. Sedangkan

pengertian lain cd interaktif adalah CD pembelajaran yang mempunyai fungsi

memberi informasi, di dalamnya terdapat tombol-tombol yang bisa menuju ke

fasilitas lainnya.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran CD interaktif adalah rekaman gambar hidup yang dapat

menyampaikan bahan pelajaran dan dapat membantu mempertajam pesan yang

disampaikan dengan menarik minat melalui indera, karena merupakan gabungan

antara pandangan, suara dan gerakan. Dengan menggunakan CD interaktif

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam pelajaran IPA

khususnya pada materi gaya.

Menurut Maroebeni (Savara, 2003) kelebihan dan kekurangan CD

interaktif antara lain:

1. Penggunanya bisa berinteraksi dengan program komputer.

2. Menambah pengetahuan, pengetahuan yang dimaksud adalah materi

pelajaran yang disajikan CD interaktif.

3. Tampilan audio visual yang menarik.

Sedangkan kekurangan CD interaktif antara lain:

1. Medium yang digunakan hanya komputer.

2. Membatasi target audience karena hanya pemakai komputer saja yang

dapat mengaksesnya.

3. Pemeliharaan harus lebih hati-hati daripada buku (tidak boleh kena

panas, tergores berat atau pecah).

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

8

Selain kelebihan dan kelemahan pembelajaran menggunakan media

pembelajaran CD interaktif, terdapat juga langkah-langkah penggunaannya.

Menurut Nahwu (http://reachacuantique.student.umum.ac.id), Langkah awal

penggunaan media CD Interktif adalah dengan cara memasukkan CD interaktif ke

dalam CD-ROOM. Lalu klik tombol untuk memulai belajar dengan menggunakan

media CD Interktif ini. Pada tampilan awal akan muncul halaman utama yaitu

proses loading, pengguna harus menunggu terlebih dahulu hingga proses loading

selesai dan masuk pada halaman pembuka yang menghubungkan pada materi

yang akan dipelajari. Setelah muncul pada halaman pembuka maka secara

otomatis akan masuk kepada halaman berikutnya yaitu halaman menu.

Senada dengan Nahwu, Upi (2011) penggunaan media pembelajaran

interaktif memiliki lima langkah. Langkah-langkah penerapan model

pembelajaran Interaktif diawali dengan (1) persiapan, sebelum pembelajaran

dimulai guru menugaskan siswa untuk membawa alat peraga sederhana dan

mempersiapkan diri untuk menceritakan tentang fungsi masing-masing. (2)

kegiatan penjelajahan, pada saat pembelajaran di kelas siswa lain boleh

mengamati alat peraga dan mereka boleh mengajukan pertanyaan. (3) pertanyaan

siswa diarahkan guru mengenai materi yang akan dibahas. (4) penyelidikan, guru

dan siswa memilih pertanyaan untuk dieksplorasi lebih jauh. (5) refleksi, pada

pertemuan berikutnya di kelas dibahas hasil penyelidikan mereka untuk

memantapkan hal-hal yang sudah jelas dan memisahkan hal-hal yang masih perlu

diselidiki lebih jauh. Pada akhir kegiatan guru dapat memberikan tugas kepada

siswa untuk mengamati benda-benda di sekitar siswa untuk mengamati benda-

benda di sekitar mereka seperti buku dan tas sekolahnya. Salah satu kebaikan dari

model pembelajaran interaktif adalah bahwa siswa belajar mengajukan

pertanyaan, mencoba merumuskan pertanyaan, dan mencoba menemukan

jawaban terhadap pertanyaannya sendiri dengan melakukan kegiatan observasi

(penyelidikan).

Senada dengan Nahwu dan Upi, langkah langkah metode Interaktif

menurut Sudjana (2001: 87) yaitu:

1. Pengajar menyampaikan kompetensi sesuai indikator yang ingin dicapai.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

9

2. Pengajar mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh

peserta didik/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban.

3. Pengajar menjelaskan aturan-aturan yang harus diperhatikan oleh para peserta

didik, seperti: setiap orang menyampaikan satu pendapat, mengemukakan

pendapat atau gagasan dengan cepat, menyampaikan jawaban secara

langsung.

4. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang dan memberikan soal-

soal/permasalahan.

5. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat dan menyelesaikan tugas dengan

alternatif jawaban hasil diskusi.

6. Setiap kelompok(diacak kelompok tertentu) membaca/melaporkan hasil

diskusinya dan pengajar mencatat di papan tulis dan mengelompokkan sesuai

kebutuhan pengajar untuk rangkuman.

7. Dari data-data di papan tulis, peserta didik diminta membuat

kesimpulan/pengajar memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan

pengajar.

8. Untuk evaluasi, peserta didik membuat tugas mandiri sesuai dengan tema

yang telah didiskusikan.

Senada dengan pendapat Nahwu, Upi dan Sudjana menurut Arief Fadli

(2011) tahapan-tahapan dalam menggunakan media CD interaktif dibagi menjadi

3 tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.

1. Tahap persiapan meliputi:

a. Meneliti kelengkapan media audio interaktif dan petunjuk

pemanfaatan.

b. Memeriksa peralatan penyaji, bahan belajar, dan sarana penunjangnya

c. Mempelajari isi program.

d. Mengatur ruangan, tempat duduk siswa, dan peralatan penyaji.

e. Menjelaskan tujuan yang akan dicapai, topik yang akan dipelajari, dan

kegiatan yang akan dilakukan di kelas.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Guru berdiri di dekat peralatan pemanfaatan media dan tidak berjalan

ke sana kemari yang dapat mengganggu perhatian siswa.

b. Memutar CD interaktif dan mengatur volumenya.

c. Memperhatikan aktifitas siswa dan mengelola kelas sesuai rancangan

pembelajaran yang telah ditentukan.

d. Bila perlu hentikan CD interaktif dan beri kesempatan siswa untuk

bertanya.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

10

e. Hentikan CD interaktif dan memberi kesempatan siswa mengerjakan

tugas bila pada media tersebut terdapat tugas yang harus dikerjakan.

f. Bila perlu memutar ulang CD interaktif pada bagian yang kurang jelas

bagi siswa.

3. Tahap Tindak Lanjut

a. Mengajukan pertanyaan tentang materi CD interaktif.

b. Memberikan penguatan, penjelasan tambahan, dan pengayaan

terhadap materi yang telah didengarkan.

c. Jika perlu memutar kembali media audio pada bagian-bagian tertentu.

d. Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan isi program.

e. Memberikan tugas/latihan dan tes sesuai dengan topik.

f. Memeriksa jawaban siswa.

Dari beberapa pendapat di atas, langkah-langkah pembelajaran CD

interaktif yang akan digunakan peneliti yaitu melalui 3 tahap yaitu :

1. Tahap persiapan

a. Guru meneliti kelengkapan media audio interaktif dan petunjuk

pemanfaatan.

b. Guru memeriksa peralatan penyaji, bahan belajar, dan

sarana penunjangnya.

c. Guru mempelajari isi program.

2. Tahap pelaksanaan

a. Guru berdiri di dekat peralatan pemanfaatan media.

b. Mengatur tempat duduk siswa secara berkelompok dengan jumlah

anak tiap kelompok yaitu 4 orang.

c. Guru menyajikan serta mendemonstrasikan tentang materi yang ada

pada CD interaktif.

d. Guru memperhatikan aktifitas siswa dan mengelola kelas sesuai

rancangan pembelajaran yang telah ditentukan.

e. Guru menghentikan CD interaktif dan memberi kesempatan siswa

untuk bertanya.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

11

f. Siswa mendemonstrasikan berbagai contoh yang telah dilihat pada CD

interaktif.

3. Tahap tindak lanjut

a. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi CD interaktif.

b. Memberikan penguatan, penjelasan tambahan, dan pengayaan

terhadap materi yang telah didengarkan.

2.1.2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku subjek yang meliputi

kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dalam situasi tertentu berkat

pengalamannya berulang-ulang ( Hamalik 1995: 48). Pendapat tersebut didukung

oleh Sudjana (2007: 3) “hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang

mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya”. Menurut Bloom dalam Agus Suprijono

(2011:6-7) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.

Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension

(pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan),

analysys (menguraikan, menentukan hubungan), sysnthesis (mengorganisasikan,

merencanakan, membentuk bangunan baru, evaluation (menilai). Domain afektif

adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing

(nilai), organization (organisasi), Characterization (karakterisasi). Domain

psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga

mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan, keterampilan sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia

menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan

pengetahuan yang didapat untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Hasil belajar digunakan guru untuk digunakan sebagai ukuran atau kriteria

dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Ukuran hasil belajar dapat diperoleh

dari aktivitas pengukuran. Arikunto dan Jabar (2004) menyatakan pengertian

pengukuran (measurement) sebagai kegiatan membandingkan suatu hal dengan

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

12

satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif. Jadi pengukuran

memiliki arti suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara membandingkan sesuatu

dengan satuan ukuran tertentu sehingga data yang dihasilkan adalah data

kuantitatif. Menurut Cangelosi (1995) yang dimaksud dengan pengukuran

(Measurement) adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan

empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah

ditentukan. Dalam hal ini guru menaksir prestasi siswa dengan membaca atau

mengamati apa saja yang dilakukan siswa, mengamati kinerja mereka, mendengar

apa yang mereka katakan, dan menggunakan indera mereka seperti melihat,

mendengar, menyentuh, mencium, dan merasakan. Menurut Zainul dan Nasution

(2001) pengukuran memiliki dua karakteristik utama yaitu: 1) penggunaan angka

atau skala tertentu; 2) menurut suatu aturan atau formula tertentu..

Untuk menetapkan angka dalam pengukuran, perlu sebuah alat ukur yang

disebut dengan instrumen. Dalam dunia pendidikan instrumen yang sering

digunakan untuk mengukur kemampuan siswa seperti tes, lembar observasi,

panduan wawancara, skala sikap dan angket.

Dari pengertian pengukuran yang telah dipaparkan untuk mengukur hasil

belajar peserta didik digunakanlah alat penilaian hasil belajar. Penilaian hasil

belajar dapat diukur melalui teknik tes dan non tes.

1. Tes

Menurut Ebster’s Collegiate dalam Arikunto, 1995 (Endang Poerwanti,

dkk. 2008:4-4), tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensia, kemampuan

atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Tes menurut Nana Sudjana (2008:35) sebagai alat penilaian adalah

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari

siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan) atau dalam

bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan

mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan

penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran,

namun demikian dalam batas tertentu tes dapat pula digunakan untuk mengukur atau menilai hasil belajar bidang afektif dan psikomotoris.

Tes menurut Arikunto dan Jabar (2004) dalam Ana Ratna Wulan (2010)

merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

13

sesuatu dengan menggunakan cara atau aturan yang telah ditentukan. Dari

beberapa definisi di atas peneliti menyimpulkan, tes adalah sejumlah pertanyaan

atau soal-soal yang harus dijawab, dilakukan dalam waktu tertentu dan memiliki

tujuan tertentu guna mengukur kemampuan seseorang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian tes adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur kemampuan siswa serta menggunakan langkah –

langkah dan kriteria - kriteria yang telah ditentukan.

Tes sangat bermacam-macam bentuk dan jenisnya. Menurut Endang

Poerwanti, dkk (2008:4-5) jenis-jenis tes berdasarkan waktu penyelenggaraannya

yaitu:

a. Tes masuk (entrance test)

Diselenggarakan sebelum dan menjelang suatu program pengajaran dimulai.

b. Tes formatif (formative test)

Dilakukan pada saat program pengajaran sedang berlangsung (progress),

tujuannya untuk memperoleh informasi tentang jalannya pengajaran sampai

tahap tertentu.

c. Tes Sumatif (summative tes)

Diselenggarakan untuk mengetahui hasil pengajaran secara keseluruhan

(total). Konsekuensi dari tes yang menekankan hasil pengajaran secara

keseluruhan, maka item tes sumatif atau bahan cakupannya meliputi seluruh

materi yang telah disampaikan. Tes sumatif diberikan di akhir suatu pelajaran

atau akhir semester.

d. Pra-tes dan post-tes

Untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki seorang siswa di awal program

pengajaran, kadang-kadang diselenggarakan pra-tes. Hasil pra-tes digunakan

untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa pada awal program pengajaran.

Kemajuan yang dicapai bisa dilihat dari perbandingan hasil pra-tes dengan

hasil tes yang diselenggarakan di akhir program pengajaran (post-test).

2. Non Tes

Teknik nontes sangat penting dalam mengases peserta didik pada ranah

afektif dan psikomotor, berbeda dengan teknik tes yang lebih menekankan

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

14

pada aspek kognitif. Ada beberapa macam teknik non tes (Endang Poerwanti,

2008; 3-19 – 3-31), yaitu:

1. Observasi

Observasi terkait dengan kegiatan evaluasi proses dan hasil belajar

dapat dilakukan secara formal yaitu observasi dengan menggunakan

instrumen yang sengaja dirancang untuk mengamati unjuk kerja dan

kemajuan belajar peserta didik, maupun observasi informal yang dapat

dilakukan oleh pendidik tanpa menggunakan instrumen.

2. Komposisi dan Presentasi

Peserta didik menulis dan menyajikan karyanya. Presentasi dilakukan

secara lisan guna mempertanggungjawabkan hasil kerja siswa.

3. Proyek Individu dan Kelompok

Mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan serta dapat

digunakan untuk individu maupun kelompok. Berupa pemberian tugas

baik secara individu mapun kelompok.

Dari keterangan di atas, hasil belajar siswa diukur dengan tes objektif dalam

bentuk pilihan ganda dan hasil diskusi serta presentasi yang dilakukan siswa saat

kegiatan pembelajaran berlangsung. Dari jenis tes yang akan dilakukan maka

pengukurannya menggunakan teknik tes dan non tes sehingga penilaiannya terdiri

dari penilaian produk dan penilaian proses. Nilai akhir diperoleh dari 40%

penilaian proses (diskusi dan presentasi kelompok) + 60% penilaian hasil (tes

objektif).Sebelum membuat instrumen, hal yang harus terlebih dahulu dilakukan

adalah membuat kisi-kisinya. Kisi-kisi instrumen penelitian terdiri dari:

1. Kisi-Kisi Tes

Menurut Naniek Sulistya Wardani (2009), format kisi-kisi soal terdiri dari

identitas dan 5 kolom utama. Identitas meliputi nama sekolah, mata pelajaran,

kelas, waktu tes, standar kompetensi dan kompetensi dasar serta jumlah soal harus

diisi dengan jelas. Kolom 1 berisi indikator. Pada kolom ini berisi indikator-

indikator sesuai dengan tujuan pembelajaran, kolom 2 berisi pokok bahasan/sub

pokok bahasan. Kolom ini berkaitan dengan materi pembelajaran yang digunakan

sebagai acuan mengajar dan membuat instrumen, kolom 3 berisi proses berfikir

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

15

yang dibagi lagi menjadi 6 kolom terdiri dari C1, C2, C3, C4, C5, dan C6. Sesuai

dengan taksonomi Bloom dalam domain kognitif terdiri dari c1 sampai c6.

Meliputi: C1 Menghafal (Remember): menarik kembali informasi yang tersimpan

dalam memori jangka panjang. Mengingat merupakan proses kognitif yang paling

rendah tingkatannya, C2 Memahami (Understand): mengkonstruk makna atau

pengertian berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, atau mengintegrasikan

penge tahuan yang baru ke dalam skema yang telah ada dalam pemikiran peserta

didik, C3 Mengaplikasikan (Aply): mencakup penggunaan suatu prosedur guna

menyelesaikan masalah atau menger jakan tugas. Kategori ini mencakup dua

macam proses kognitif: menjalankan dan mengimplementasikan, C4 Menganalisis

(Analyze): menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke unsur-unsurnya dan

menentukan bagai mana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut. Ada tiga

macam proses kognitif yang tercakup dalam mengana lisis: menguraikan ,

mengorganisir , dan menemukan pesan tersirat, C5 Mengevaluasi (Evaluate):

membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Ada dua

macam proses kognitif yang tercakup dalam kategori ini: memeriksa dan

mengritik, C6 Membuat (create): menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu

bentuk kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam kategori

ini, yaitu: membuat, merencanakan, dan memproduksi.

Kolom selanjutnya yaitu tingkat kesukaran soal yang terdiri dari rendah,

sedang, dan tinggi. Untuk menentukan kesukaran soal, kita bisa menggunakan

acuan proses berfikir. Soal yang termasuk kategori rendah yaitu soal yang masuk

ke dalam kategori C1, soal sedang yang terdapat dalam kategori C2 dan C3,

sedangkan soal tinggi adalah soal yang masuk dalam kategori C4, C5 dan C6.

Kolom terakhir yaitu kolom nomor soal, kolom ini diisi sesuai dengan nomor soal

yang akan digunakan dalam instrumen. Setelah selesai membuat kisi-kisi, maka

langkah selanjutnya adalah membuat instrumen sesuai dengan kisi-kisi yang telah

dibuat.

2. Kisi-Kisi Non Tes

Selain kisi-kisi tes, ada juga kisi-kisi non tes. Kisi-kisi non tes perlu dibuat

ketika kita akan menggunakan teknik non tes. Kisi-kisi non tes dibuat dengan cara

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

16

disesuaikan dengan apa yang akan kita ukur serta dengan apa kita akan

mengukurnya. Format kisi-kisi non tes secara garis besar terdiri dari 3 kolom.

Kolom pertama berisi nomor urut. Kolom ke dua berisi indikator/pernyataan yang

akan diukur atau diamati. Kolom ketiga berisi skor, bisa juga jawaban. Skor bisa

dituliskan dengan angka 1, 2, 3, 4, bisa juga kolom ke tiga diisi dengan pernyataan

tinggi, sedang, rendah, setuju, tidak setuju, ya, tidak, lebih disesuaikan dengan

kebutuhan dan tujuan kita. Pengukuran menggunakan teknik tes dan non tes,

sehingga penilaiannya terdiri dari penilaian proses dan penilaian produk/hasil.

2.1.3. Mata Pelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja

tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat

menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam

sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam

kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan

memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri

dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh

pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan

manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.

Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk

terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran

Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada

pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui

penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific

inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah

serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

17

karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman

belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan

proses dan sikap ilmiah.

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI

merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta

didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan

pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik

untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang

difasilitasi oleh guru. (Permendiknas No. 22 Tahun 2006)

Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut.

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi dan masyarakat

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,

menjaga dan melestarikan lingkungan alam

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA

sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek

berikut.

1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,

tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

18

2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan

gas

3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya dan pesawat sederhana

4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-

benda langit lainnya.

Pencapaian tujuan IPA dapat dimiliki oleh kemampuan peserta didik yang

standar dinamakan dengan Standar Kompetensi (SK) dan dirinci ke dalam

Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi dasar ini merupakan standar minimum yang

secara nasional harus dicapai oleh siswa dan menjadi acuan dalam pengembangan

kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada

pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan

pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru. Secara rinci SK dan KD untuk

mata pelajaran IPA yang ditujukan untuk siswa kelas IV SD disajikan melalui

tabel 2.1 berikut ini:

Tabel 2.1

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPA

Kelas IV Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas IV

7. Energi dan

Perubahannya

Memahami gaya dapat

mengubah gerak dan atau

bentuk suatu benda.

7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya

( dorongan dan tarikan ) dapat mengubah

gerak suatu benda.

7.2 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya

( dorongan dan tarikan ) dapat mengubah

bentuk suatu benda.

2.2. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Menurut hasil penelitian dari Nurmawan Bekti Wibowo yang berjudul

Pemanfaatan CD Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok

Bahasan Pengukuran Panjang dan Berat Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 4

Sugihan Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011. Hasil penelitian ini adalah

penggunaan CD Interaktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

19

tersebut terlihat dari nilai rata-rata siswa sebelum dilakukan tindakan sebesar

50,00 meningkat menjadi 60,00 pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 70,56

pada siklus II. Ketuntasan belajar juga mengalami peningkatan dari pra siklus

44% meningkat menjadi 61% pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 89% pada

siklus II. Keberhasilan tersebut juga dikarenakan oleh siswa dalam mengikuti

pembelajaran yang menunjukkan perubahan yang positif yaitu siswa lebih

interaktif, aktif dan bersemangat selama proses pembelajaran berlangsung.

Kelebihan penelitian ini yaitu hasil penelitian yang ditunjukan cukup baik,

perolehan nilai rata-rata pada kondisi awal 50,00 dan pada siklus II menjadi

70,56. Setelah dikaji diketahui kelebihan dari penelitian ini yaitu pencapaian

ketuntasan belajar siswa terlihat cukup signifikan mulai dari pra siklus, siklus 1

dan siklus 2. Kelemahan dari penelitian ini yakni belum 100% siswa tuntas

belajar. Berdasarkan kelemahan dan kelebihan penelitian ini peneliti akan

melakukan penelitian lebih lanjut terkait penggunaan media pembelajaran CD

Interaktif.

Menurut hasil penelitian dari Udin Reski Wahyudi yang berjudul “Pengaruh

Penggunaan Media CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA

Negeri 2 Maros (Studi Pokok Materi Sifat Koligatif Larutan)”. Hasil penelitian

ini adalah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penggunaan media CD

interaktif terhadap hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 2 Maros (F hitung =

18,570 dengan nilai Signifikansi = 0,000), terdapat perbedaan pengaruh yang

signifikan antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang

memiliki motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar kimia. Berdasarkan

hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dengan

penerapan metode CD interaktif baik digunakan dalam proses belajar kimia.

Kelebihan penelitian ini yaitu terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara

siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi

belajar rendah terhadap prestasi belajar kimia dengan F hitung = 18,570 dengan

nilai Signifikansi = 0,000).

Menurut hasil penelitian Rahajeng Imani (2009) degan judul

“Pengembangan Media CD Interaktif untuk Pembelajaran Membaca Teks Bahasa

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

20

Arab untuk Siswa Kelas X Madrasah Aliyah”. Skripsi, Jurusan Sastra Arab,

Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh

pentingnya penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran bahasa asing.

Tujuan dari penelitian ini, yaitu: (1) mendeskripsikan langkah-langkah pembuatan

media, (2) mendeskripsikan tampilan media, (3) mendeskripsikan langkah-

langkah penggunaan media, dan (4) mendeskripsikan prestasi siswa telah

menggunakan media. Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan

kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil skor angket ahli materi, ahli media,

dan subjek penelitian. Sedangkan data kualitatif diperoleh dari tanggapan ahli

media, ahli materi, subjek penelitian, hasil observasi dan hasil wawancara.

Instrumen pengumpul data terdiri atas peneliti (human instrument ) selaku

instrumen utama dan didukung oleh instrumen pendukung yaitu angket untuk ahli

media, ahli materi dan siswa, pedoman observasi, pedoman wawancara, dan

dokumentasi. Subjek uji coba produk adalah siswa kelas X.2 MA Al Maarif

Singosari. Hasil pengembangan berupa media interaktif dalam bentuk kepingan

CD untuk keterampilan membaca teks bahasa Arab bagi siswa MA kelas X

semester gasal. Langkah-langkah pembuatan media CD interaktif adalah: (1)

menentukan materi, latihan soal, gambar dan animasi yang sesuai dengan tema,

dan merekam suara sebagai contoh pelafalan teks dan mufrodat, (2) mendesain

semua materi, latihan soal, gambar, animasi, dan suara ke dalam tampilan slide-

slide dan kemudian di-link-kan sesuai dengan tombol-tombol yang ada, (3)

menambahkan lagu diawal dan akhir tampilan, petunjuk penggunaan media, dan

profil pembuat media. Hasil data kuantitatif untuk tampilan dan langkah

penggunaan adalah sebagai berikut: (1) hasil validasi media sebesar 86,54% dan

dikategorikan valid/tanpa revisi, (2) hasil validasi materi sebesar 77,5% dan

dikategorikan valid/tanpa revisi, (3) hasil uji coba produk sebesar 84,58% dan

dikategorikan valid/tanpa revisi. Hasil analisis data kualitatif untuk tampilan dan

langkah penggunaan media adalah sebagai berikut: (1) keakuratan pemberian

harakat masih perlu diperhatikan, (2) ketidak tepatan pemaknaan kata dalam teks

dengan menggunakan gambar, (3) ketidak jelasan tulisan dan suara pelafal teks,

(4) ketidakakuratan hyperlink antar slide. Sementara hasil belajar siswa setelah

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

21

menggunakan media ini adalah 85% atau 34 dari 40 siswa memperoleh nilai

melebihi standar kelulusan sebesar 7,5, dengan rata-rata kelas 84,7. Kelebihan

dari penelitian ini adalah bahwa siswa cukup antusias mempelajari teks bahasa

Arab dengan menggunakan media CD interaktif. Hal ini dapat dilihat dari

keberhasilan 85% siswa kelas X.2 yang memperoleh nilai melebihi standar

kelulusan mata pelajaran. Proses revisi dilakukan pada: (1) kejelasan tulisan dan

suara, (2) ketepatanpemilihan gambar untuk pemaknaan kata, (3) keakurasian

harakat dan hyperlink, dan (4) petunjuk penggunaan media. Dari hasil analisis

data, dapat disimpulkan bahwa media ini dikategorikan valid/tanpa revisi dengan

penilaian 82,87%. Media ini layak digunakan sebagai alternatif media

pembelajaran untuk keterampilan membaca teks bahasa Arab. Kelebihan dari

penelitian yang dilakukan oleh Rahajeng Imani (2009) diatas yaitu pembelajaran

menggunkan CD interaktif lebih menarik bagi siswa karena ditampilkan gambar

animasi yang membuat siswa tertarik dan merasa tidak bosan dengan pembelajran

yang sedang berlangsung, kelemahan dari penelitian diatas yaitu siswa hanya

mendengarkan pelafalan dari CD seharusnya agar lebih jelas dan siswa lebih

mudah mempelajari pelafalan bahasa guru perlu memperjelas lafal yang ada di

CD.

Menurut penelitian Purtiana Septi (2011) “Pengaruh Pemanfaatan Media

Pembelajaran Compact Disc (CD) Interaktif Dan Power Point Terhadap Prestasi

Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa (Eksperimen pada

Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Ungaran Tahun 2010/2011)”. Skripsi, Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, (1)

pengaruh media pembelajaran Compact Disc (CD) Interaktif dan Power Point

terhadap prestasi belajar matematika, (2) pengaruh motivasi belajar siswa

terhadap prestasi belajar matematika, dan (3) interaksi antara media pembelajaran

dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa. Populasi

dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X semester 1 SMA N 2 Ungaran

tahun ajaran 2010/2011 sebanyak 9 kelas. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari

dua kelas, yaitu kelas X-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-8 sebagai kelas

kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

22

sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, metode

angket, dan metode dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji analisis

variansi dua jalan dengan sel tak sama, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat

analisis yang menggunakan metode Lilliefors untuk uji normalitas dan metode

Bartlet untuk uji homogenitas. Dari hasil analisis data dengan taraf signifikasi 5%

dipenuhi bahwa: (1) pengaruh media pembelajaran Compact Disc (CD) Interaktif

dan Power Point terhadap prestasi belajar matematika, dengan Fa = 4,387, (2) ada

pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika, dengan Fb

= 7,752, dan (3) tidak terdapat interaksi antara media pembelajaran dan motivasi

belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa, dengan Fab = 0,532.

(http://etd.eprints.ums.ac.id/11688/). Kelebihan dari penelitian di atas penggunaan

CD Interaktif dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.

Menurut penelitian Muzairin (2011) Efektivitas CD Interaktif sebagai

Media Pembelajaran pada Pokok Bahasan Materi Genetika di SMA Negeri 1

Mijen Demak. (Skripsi), Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Pada penelitian ini media yang digunakan adalah CD Interaktif. Oleh karena itu

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah CD Interaktif sebagai media

pembelajaran efektif diterapkan pada pokok bahasan materi genetika di SMAN 1

Mijen Demak. Materi pada CD Interaktif ini adalah mempelajari tentang gen,

DNA-RNA, dan sintesis protein di semester gasal kelas XII SMA. Penelitian ini

dilaksanakan di SMAN 1 Mijen pada kelas XII semester gasal tahun ajaran

2010/2011. Sampel penelitian ini diambil dua kelas dengan teknik purposive

sampling. Rancangan penelitian yang digunakan adalah one shot case study. Data

penelitian ini meliputi hasil belajar siswa, tanggapan siswa, aktivitas siswa, dan

tanggapan guru. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari, (1) ketuntasan belajar

klasikal siswa sebesar 100% dengan kategori sangat baik dan rata-rata nilai akhir

siswa kelas XII IPA 1 dan XII IPA 2 adalah 81,53 dan 84,89. (2) Aktifitas siswa

lebih dari 65% yaitu siswa kelas XII IPA 1 dan XII IPA 2 adalah 85,15% dan

88,47%. (3) Tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran lebih dari 65% yaitu

siswa kelas XII IPA 1 dan XII IPA 2 adalah 98% dan 95%. (4) guru berpendapat

bahwa pembelajaran menggunakan CD Interaktif dirasa lebih aktif, inovatif,

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

23

kreatif, dan lebih menarik selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil

penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan CD Interaktif

pada pokok bahasan materi genetika sub bahasan struktur DNA dan sintesis

protein efektif diterapkan di SMAN 1 Mijen Demak. Kelebihan penelitian ini

yaitu Hasil penelitian ini dapat dilihat dari, ketuntasan belajar klasikal siswa

sebesar 100%, aktivitas belajar siswa meningkat karena lebih aktif, inovatif, dan

kreatif. (http://lib.unnes.ac.id/7939/1/7380A.pdf).

2.3. Kerangka Pikir

Dalam pembelajaran materi IPA tentang gaya hasil belajar siswa rendah

yaitu di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk menangani

masalah tersebut dibutuhkan usaha untuk menciptakan suasana yang berbeda

untuk menarik dan meningkatkan keterlibatan siswa. Upaya yang peneliti lakukan

untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan prestasi belajar adalah dengan

mengunakan media pembelajaran CD Interaktif. Melalui media ini siswa akan

lebih mendalami materi dan diharapkan dapat mencapai nilai atau hasil yang

maksimal sesusui dengan indikator yang diharapkan. Adapun langkah-langkah

pembelajaran menggunakan CD Interaktif yang akan dilakukan adalah sebagai

berikut :

1. Tahap persiapan

a. Guru meneliti kelengkapan media audio interaktif dan petunjuk

pemanfaatan.

b. Guru memeriksa peralatan penyaji, bahan belajar, dan

sarana penunjangnya.

c. Guru mempelajari isi program.

2. Tahap pelaksanaan

a. Guru berdiri di dekat peralatan pemanfaatan media.

b. Mengatur tempat duduk siswa secara berkelompok dengan jumlah

anak tiap kelompok yaitu 4 orang.

c. Guru menyajikan serta mendemonstrasikan tentang materi yang ada

pada CD interaktif.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

24

d. Guru memperhatikan aktifitas siswa dan mengelola kelas sesuai

rancangan pembelajaran yang telah ditentukan.

e. Guru menghentikan CD interaktif dan memberi kesempatan siswa

untuk bertanya.

f. Siswa mendemonstrasikan berbagai contoh yang telah dilihat pada CD

interaktif.

3. Tahap tindak lanjut

a. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi CD interaktif.

b. Memberikan penguatan, penjelasan tambahan, dan pengayaan

terhadap materi yang telah didengarkan.

Dari ketiga tahap tersebut terlihat jelas bahwa siswa dituntut untuk aktif

dan kreatif dalam belajar. Mereka dibantu memahami materi dengan

menggunakan CD interaktif. Siswa akan merasa lebih senang dan tertarik untuk

belajar sehingga secara tidak langsung siswa memahami materi. Penilaian yang

dilakukan oleh guru tidak hanya berupa penilaian hasil melainkan juga

menggunakan penilaian proses, Sesuai dengan kegiatan yang dilakukan, guru

dapat mengukur penilaian proses dari laporan pengamatan, laporan pengukuran,

diskusi, presentasi dan menulis cerita. Penilaian hasil diperoleh dari skor tes

formatif yang dilakukan di akhir kegiatan pembelajaran. Maka diharapkan dengan

pembelajaran menggunakan cd Interaktif akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

Hasil belajar akan meningkat lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang

dilakukan secara konvensional. Penjelasan lebih rinci dijelaskan dalam gambar

berikut ini:

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

25

Gambar 2.1 Hubungan antara penggunaan media pembelajaran konvensional dengan

media pembelajaran CD interaktif

Pembelajaran IPA materi tentang gaya

Siswa kurang aktif hanya bercanda

ketika pelajaran berlangsung

Pembelajaran konvensional

Tes 2

Guru menyampaikan materi dengan

ceramah

Persiapan

- Meneliti kelengkapan media audio interaktif - Memeriksa peralatan penyaji

- Mempelajari isi program

Pembelajaran dengan menggunakan CD interaktif Tes 1

Hasil belajar <KKM 70

Penilaian hasil belajar

Tes 1

Penilaian hasil belajar Penilaian proses

Hasil belajar ≥ KKM 70

Tes 2

Pelaksanaan

- Mengatur siswa secara berkelompok

- Mendemonstrasikan tentang materi yang ada pada CD interaktif.

- Siswa memperhatikan CD interaktif

- Guru memberikan kesempatan siswa untuk

bertanya - Siswa mempresentasikan berbagai contoh yang

telah dilihat pada CD interaktif

Tindak Lanjut

- Guru mengajukan pertanyaan tentang materi CD interaktif.

- Memberikan penguatan, penjelasan

tambahan, dan pengayaan terhadap materi yang telah didengarkan.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. Pembelajaran CD Interaktifrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2219/3/T1_292010614_BAB II.… · digunakannya alat audio, ... Membentuk kelompok

26

2.4. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, kajian teori, dan kerangka berfikir, maka

peneliti membuat hipotesis didalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh positif

signifikan antara penggunaan media pembelajaran CD interaktif dengan hasil

belajar IPA siswa kelas IV di SD Negeri 1 Somogede Kecamatan Wadaslintang

Kabupaten Wonosobo Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012”.