jurusan akuntansi fakultas ekonomi universitas …lib.unnes.ac.id/2219/1/5560.pdf · artinya: allah...
TRANSCRIPT
PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, LIKUIDITAS
DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN
WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN
PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BEI
Skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana ekonomi prodi Akuntansi
Oleh
Syaikhul Hadi Permana
3351405565
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2009
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:
Hari :
Tanggal :
Menyetujui, Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Drs. Heri Yanto, MBA Indah Fajarrini, SE,Akt, M.Si NIP. 196307181987021001 NIP. 197804132001122002
Mengetahui, Ketua Jurusan Akuntansi
Amir Mahmud, S.Pd, M.Si NIP. 197212151998021001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang panitia ujian skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:
Hari :
Tanggal :
Dosen Penguji
Drs. Agus Wahyudin,M.Si NIP. 196208121987021001
Anggota I
Drs. Heri Yanto, MBA NIP. 196307181987021001
Anggota II
Indah Fajarrini, SE,Akt, M.Si NIP. 197804132001122002
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. Agus Wahyudin,M.Si NIP. 196208121987021001
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Agustus 2009
Syaikhul Hadi Permana NIM. 3351405565
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
یرفع اهللا الذین امنوا منكم والذین اوتوا العلما درجات )١١: المجادلة (
Artinya: Allah akan mengangkat orang yang beriman diantara kamu
dan berilmu beberapa derajat (Q.S. Al-Mujadalah:11)
Skripsi ini saya persembahkan kepada Bapak, Ibu,
adik-adikku serta seluruh keluargaku tercinta.
Terima kasih atas doa dan dukungannya baik moril maupun materil.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan
Properti Yang Terdaftar di BEI”
Penulisan skripsi ini merupakan kewajiban untuk melengkapi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Negeri Semarang
Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
baik itu berupa dorongan, nasehat, kritik, dan saran. Sehingga pada kesempatan
ini dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si Rektor Universitas Negeri
Semarang
2. Bapak Drs. Agus Wahyudin, M.Si Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Semarang.
3. Bapak Amir Mahmud, S.Pd, M.Si Ketua Jurusan Akuntansi
4. Bapak Drs. Heri Yanto, MBA serta ibu Indah Fajarini, SE,Akt,M.Si selaku
dosen pembimbing skripsi yang banyak membantu memberikan koreksi dan
masukan dengan penuh kesabaran kepada penulis selama penyusunan skripsi.
5. Ibu Trisni Suryarini, SE, M.Si selaku dosen wali program studi SI Akuntansi.
vii
6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan ilmunya kepada penulis sehingga penulis memperoleh
pengetahuan atas ilmu yang diberikannya.
7. Keluargaku tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan baik
moril maupun materil hingga terselesaikannya skripsi ini.
8. Teman-temanku terkhusus teman-teman dari program studi akuntansi SI prl
angkatan 05 yang telah memberikan dukungannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak
membantu sejak awal penyusunan skripsi ini
Semoga Tuhan berkenan membalas budi baik yang telah memberikan
bantuan, petunjuk serta bimbingan kepada peneliti. peneliti berharap semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan semua pihak yang
membutuhkan.
Semarang, Agustus 2009
Penulis
viii
Abstrak Syaikhul Hadi Permana. 2009. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Properti yang Terdaftar di BEI. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Drs. Heri Yanto, MBA dan Indah Fajarini, SE, Akt, M.Si..
Kata Kunci : Profitabilitas, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Ukuran Perusahaan dan Ketepatan Waktu Penyampaian laporan Keuangan
Ketepatan waktu pelaporan keuangan sangat dibutuhkan oleh pemakai
informasi laporan keuangan. Laporan keuangan ini sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, oleh karena itu, laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu. Banyak perusahaan prroperti yang terdaftar di BEI dengan laporan keuangan yang disajikan tidak tepat waktu, hal ini menjadi dasar dalam melakukan penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas serta ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI.
Penelitian dilakukan pada perusahaan properti yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia selama tahun 2005-2007. Jumlah perusahaan properti yang terdaftar di BEI sebanyak 48 perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut kemudian diklasifikasikan berdasarkan kelengkapan informasi yang dimiliki, sehingga diperoleh sampel penelitian sebanyak 25 perusahaan. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik dan pengujian hipotesis.
Data penelitian diperoleh dari sampel perusahaan properti. Hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut ini profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan disebabkan manajemen tidak menganggap ROA yang tinggi sebagai berita baik yang dapat mempercepat penyampaian laporan keuangan, hal ini ditunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,712 > 0,05. Leverage (DER) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan disebabkan manajemen tidak menganggap DER yang tinggi sebagai berita buruk bagi perusahaan yang mengakibatkan penundaan dalam penyampaian laporan keuangan, hal ini ditunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,260 > 0,05. Likuiditas (CR) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan disebabkan manajemen tidak menganggap CR yang tinggi sebagai berita baik yang dapat mempercepat penyampaian laporan keuangan, hal ini ditunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,251 > 0,05. Ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan disebabkan perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan besar memerlukan waktu yang lama untuk
ix
menyampaikan laporan keuangannya, hal ini ditunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,462 > 0,05. Terdapat pengaruh profiabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan secara bersama-sama terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, hal ini ditunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,109 yang berarti variabilitas variable dependen yang dapat dijelaskan oleh variable independen dalam penelitian ini diantaranya profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan sebesar 10,9%, sedangkan sisanya yaitu 89.1% dijelaskan oleh variable-variabel lain diluar model penelitian.
Secara parsial variabel-variabel dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI dikarenakan informasi tersebut belum cukup untuk mengidentifikasi perusahaan yang dapat menyampaikan laporannya dengan tepat waktu atau tidak, sedangkan secara simultan variabel-variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Bagi penelitian yang selanjutnya disarankan untuk menambahkan variabel lain yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
PERNYATAAN ................................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
ABSTRAK ........................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................ 8
1.3. Tujuan Peneltian ................................................................. 9
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................... 11
2.1. Landasan Teori ................................................................... 11
2.1.1. Profitabilitas ............................................................. 11
2.1.2. Leverage ................................................................... 13
2.1.3. Likuiditas ................................................................. 15
2.1.4. Ukuran Perusahaan ................................................... 17
2.1.5. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan .. 18
2.1.6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan ............................ 28
2.1.7. Perusahaan Properti .................................................. 30
2.3. Kerangka Pikir ................................................................... 31
xi
2.3 Hipotesis ............................................................................. 37
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 38
3.1. Jenis Penelitian ................................................................... 38
3.2. Populasi Penelitian ............................................................. 39
3.3. Sampel Penelitian ............................................................... 39
3.4. Variabel Penelitian ............................................................ 41
3.4.1. Variabel Dependen ................................................... 41
3.4.2. Variabel Independen ................................................. 42
3.5. Metode Pengumpulan Data ................................................ 45
3.6. Metode Analisis Data ......................................................... 46
3.6.1. Regresi Logistik ........................................................ 46
3.6.2. Uji Hipotesis ............................................................. 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 50
4.1. Hasil Penelitian .................................................................. 50
4.1.1. Deskripsi Variabel ..................................................... 51
4.1.1. Uji Regresi Logistik .................................................. 52
4.1.2. Pengujian Hipotesis ................................................... 56
4.2. Pembahasan ........................................................................ 60
BAB V PENUTUP ................................................................................ 64
5.1 Kesimpulan ........................................................................ 64
5.3. Saran ................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 67
LAMPIRAN .................................................................................................. 69
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Peneletian Terdahulu ......................................................................... 34
Tabel 3.1. Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel ........................................... 40
Tabel 3.2. Variabel Penelitian ............................................................................ 44
Tabel 4.1. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan
Sampel ............................................................................................ 50
Tabel 4.2. Deskripsi Variabel Penelitian............................................................. 51
Tabel 4.3. Hosmer and Lemeshow Test .............................................................. 53
Tabel 4.4. Nilai -2 Log L ................................................................................... 54
Tabel 4.5. Nilai Precentage Correct .................................................................... 54
Tabel 4.6. Cox & Snall’s R Square dan Nilai Nigelkerke R Square .................... 55
Tabel 4.7. Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik ................................................. 56
Tabel 4.8. Hasil Uji Simultan ............................................................................. 58
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................ 35
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyaknya perusahaan yang memperjualbelikan sahamnya di Bursa
Efek Indonesia menjadikan sebagian masyarakat tertarik untuk mengelola
sumber daya modal yang mereka miliki dengan menginvestasikan atau
menanamkan modalnya pada perusahaan yang sahamnya beredar di Bursa
Efek Indonesia. Mereka memilih cara ini karena mereka ingin mendapatkan
pendapatan yang lebih dari modal yang mereka miliki dibandingkan dengan
menabungkan uangnya di bank yang hanya menghasilkan bunga yang sifatnya
relative tetap besarannya. Bursa Efek Indonesia adalah pasar/bursa yang
memperjual belikan surat-surat berharga yang dimiliki perusahaan yang sudah
go publik dengan kata lain perusahaan memperjual belikan sahamnya pada
masyarakat luas, salah satu jenis perusahaan yang memperjual belikan
sahamnya di Bursa Efek Indonesia adalah perusahaan properti. Perusahaan-
perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia ini memiliki kewajiban
untuk menyampaikan laporan keuangannya kepada pihak-pihak yang terkait,
terutama kepada investor yang telah menanamkan modalnya pada perusahaan
mereka.
Laporan keuangan merupakan wujud pertanggungjawabaan dari
manajemen suatu perusahaan terhadap pihak-pihak yang memiliki
kepentingan dengan perusahaan tersebut, dimana laporan keuangan ini sangat
2
diperlukan untuk mengambil keputusan. Tujuan dari laporan keuangan adalah
untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja,
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Oleh karena
itu, laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila
informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan
sebelum informasi tersebut kehilangan kemampuannya dalam mempengaruhi
pengambilan keputusan.
Menurut Hilmi dan Ali (2008) ketepatan waktu (timeliness) merupakan
salah satu faktor penting dalam menyajikan suatu informasi yang relevan.
Karakteristik informasi yang relevan harus mempunyai nilai prediktif dan
disajikan tepat waktu. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam
pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya
karena manfaat dari kandungan informasi yang ada dalam laporan keuangan
akan semakin berkurang seiring berjalannya waktu.
Berdasarkan regulasi di Indonesia bahwa tepat waktu merupakan
kewajiban bagi perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk
menyampaikan laporan keuangan secara berkala. Tahun 1996, BAPEPAM
mengeluarkan lampiran keputusan ketua BAPEPAM No.80/PM/1996, yang
mewajibkan bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan
laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan auditor independennya
kepada BAPEPAM selambat-lambatnya 120 hari setelah tanggal laporan
tahunan perusahaan. Namun sejak tanggal 30 September 2003, Bapepam
3
semakin memperketat peraturan dengan dikeluarkannya Peraturan Bapepam
Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-
36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.
Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 ini menyatakan bahwa laporan keuangan
tahunan harus disertai dengan laporan Akuntan dengan pendapat yang lazim
dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan
ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Peraturan Bapepam
dan LK Nomor X.K.6 menyatakan bahwa dalam hal penyampaian laporan
tahunan dimaksud melewati batas waktu penyampaian laporan keuangan
tahunan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 tentang
Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, maka hal tersebut
diperhitungkan sebagai keterlambatan penyampaian laporan keuangan
tahunan.
Ketepatan pelaporan keuangan diperlukan untuk efektivitas
pengawasan oleh Bapepam dan ketersediaan informasi bagi masyarakat,
ketepatan waktu juga diperlukan oleh investor sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan investasi. Agar pengambilan keputusan investasi
berdaya guna dan relevan, maka diperlukan ketersediaan informasi yang tepat
waktu. Pentingnya ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan,
menarik peneliti untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan,
diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali (2008) meneliti
tentang ketepatan waktu dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi
4
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, yang dilakukan terhadap
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ periode 2004-2006. Hasil yang
diperoleh dari penelitian tersebut adalah profitabilitas yang diukur dengan
ROA, likuiditas yang diukur dengan CR, kepemilikan publik dan reputasi
kantor akuntan publik dinyatakan berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan sedangkan variabel leverage yang diukur
dengan DER, ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset dan opini
auditor tidak mempunyai pengaruh secara signifikan.
Sedangkan penelitian yang dilakuakan oleh Respati (2004) dengan
judul faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan, yang dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di BEJ pada tahun
1999 menghasilkan ROA dan outsider ownership secara signifikan
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.
Sedangkan Market Value, kepemilikan pihak dalam (insider ownership) dan
DER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan yang terdaftar di BEJ.
Anisa (2004) juga melakukan penelitian mengenai ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan dengan kajian atas kinerja manajemen,
kualitas auditor dan opini audit pada perusahaan yang lising di BEJ pada tahun
2000, memperoleh hasil bahwa hanya variabel opini auditor yang berpengaruh
secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan
variabel kualitas auditor, profitabilitas (ROA) dan likuiditas (DER) tidak
5
berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
perusahaan yang lising di BEJ.
Petrolina dan Mukhlasin (2003) meneliti tentang ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan dengan judul pengaruh profitabilitas
perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan opini audit
sebagai moderating variabel yang dilakukan pada perusahan di BEJ pada
tahun 2000, menghasilkan profitabilitas berpengaruh secara signifikan
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan opini audit
berpengaruh terhadap interaksi antara profitabilitas dengan ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan.
Owusu-Ansah (2000) meneliti terhadap 47 perusahaan non keuangan
di Zimbabwe Stock Exchange (ZSE) dengan judul timeliness of corporate
financial reporting in emerging capital market: empirical evidence from the
zimbabwe stock exchange, menghasilkan variabel ukuran perusahaan dan
profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan pada perusahaan non keuangan di Zimbabwe
Stock Exchange (ZSE), sedang variabel waktu tunggu pelaporan, extra, bulan
berakhirnya laporan keuangan, kompleksitas operasi perusahaan dan umur
perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan.
Saleh (2004) juga meneliti tentang ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun
2000-2002, penelitian menghasilkan hanya variabel extra yang berpengaruh
secara signifikan, sedang variabel gear, profitabilitas, ukuran perusahaan,
6
umur perusahaan dan struktur kepemilikan tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan
manufaktur.
Penelitian ini berangkat dari research gap dimana dalam penelitan-
penelitian yang pernah dilakukan di atas terdapat perbedaaan hasil penelitian,
yaitu perbedaaan yang menyatakan bahwa variabel profitabilitas yang
diproksikan dengan ROA ditemukan berpengaruh secara signifikan, namun
dalam penelitian Anisa (2004) ditemukan tidak berpengaruh secara signifikan.
Perbedaan hasil penelitian juga terjadi pada variabel ukuran perusahaan yang
oleh penelitian Owusu-Ansah ditemukan berpengaruh secara signifikan
terhadap ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan, namun
dalam penelitian Hilmi dan Ali (2008) serta Saleh (2004) ditemukan tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu dalam menyampaikan
laporan keuangan.
Peneliti ingin menguji kembali mengenai ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan yang pernah dilakukan sebelumnya, dengan
menambah atau mengurangi variabel yang pernah diteliti sebelumnya. Adanya
tuntutan akan ketepatan waktu penyampaian dan publikasi laporan keuangan
kepada perusahaan oleh berbagai pihak yang menggunakan informasi laporan
keuangan dalam pengambilan keputusan, mendorong variabel ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan dijadikan sebagai objek dalam penelitian ini,
karena BAPEPAM telah mengeluarkan peraturan untuk menertibkan
perusahaan-perusahaan dalam penyampaian laporan keuangan dengan
7
memberikan sanksi administratif serta denda bagi perusahaan yang melanggar,
namun demikian masih saja ada perusahaan-perusahaan yang melanggar
dengan menyampaikan laporan keuangan auditannya tidak tepat waktu yaitu
melebihi waktu yang telah ditentukan selambat-lambatnya 90 hari setelah
tanggal laporan keuangan tahunan seperti yang di putuskan oleh BAPEPAM.
Hal ini terbukti dengan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dimana
dari 75 laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI dari tahun
2005-2007 terdapat 18 laporan keuangan perusahaan yang tidak tepat waktu
dalam penyampaiannya.
Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan dapat
ditentukan dengan melihat tanggal penyampaian laporan keuangan tersebut
kepada BAPEPAM. Adapun variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA).
2. Leverage yang diukur dengan Debt to equity ratio (DER)
3. Likuiditas yang diukur dengan Current Ratio (CR).
4. Ukuran perusahaan yang diukur dengan Ln dari total aset yang dimiliki
perusahaan.
Pengambilan variabel-variabel di atas dalam penelitian ini dikarenakan adanya
perbedaan hasil penelitian yang dilakukan peneliti terdahulu pada sebagian
variabel penelitian serta menambahkan variabel-variabel yang pernah diteliti
sebelumnya.
8
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas dan
ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, masalah yang diteliti selanjutnya dapat
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
a. Apakah profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia ( BEI )?
b. Apakah leverage berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia ( BEI )?
c. Apakah likuiditas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia ( BEI )?
d. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI )?
e. Apakah profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan secara
bersama sama berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
9
penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia ( BEI )?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah profitabilitas,
leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia ( BEI ) terutama pada perusahaan properti baik secara
parsial maupun secara bersama-sama.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi penulis, penelitian ini dapat digunakan sebagai media menyalurkan
ilmu yang diperoleh pada saat kuliah dengan praktek dilapangan guna
menambah pengetahuan dan pengalaman dibidang terkait.
b. Dapat membantu memberikan referensi dalam mengadakan
penelitian lebih lanjut tentang ketepatan waktu dalam menyampaiakan
laporan keuangan.
2. Manfaat Praktis
Bagi manajemen perusahaan. penelitian ini diharapkan mampu
memberikan informasi mengenai variabel apa saja dalam penelitian ini
10
yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan
keuangan yang mampu mempengaruhi dalam pengambilan keputusan
ekonomis.
Bagi investor, hasil penelitian juga diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan sebelum mengambil keputusan investasi di Bursa
Efek Indonesia.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan secara keseluruhan
didalam menghasilkan keuntungan selama periode tertentu. Profitabilitas
merupakan indikator keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba,
sehingga semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka semakin tinggi
pula kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya.
Penelitian Dyer dan Mc Hugh (1975) dalam Hilmi dan Ali (2006)
menunjukkan bahwa perusahaan yang memperoleh laba cenderung tepat
waktu menyampaikan laporan keuangannya dan sebaliknya jika mengalami
rugi perusahaan akan mengalami keterlambatan dalam menyampaikan laporan
keuangannya. Carslaw dan Kaplan (1991) dalam Hilmi dan Ali (2006)
menemukan bahwa perusahaan yang mengalami kerugian meminta auditornya
untuk menjadwalkan pengauditannya lebih lambat dari yang seharusnya,
akibatnya penyerahan laporan keuangannya terlambat. Berdasarkan kedua
penelitian tersebut dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa perusahaan akan
cenderung menunda penyampaian laporan keuangan apabila terdapat berita
buruk dalam laporan keuangan tersebut, karena berpengaruh pada kualitas
laporan keuangannya, sedangkan perusahaan yang memiliki profitabilitas
tinggi cenderung dalam menyampaikan laporan keuangannya tepat waktu
12
karena laporan keuangan dengan profitabilitas yang tinggi dapat dikatakan
bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik bagi
perusahaan, dan perusahaan tidak akan menunda penyampaian informasi
berisikan berita baik. Adapun indikator yang dapat digunakan untuk mengukur
profitabilitas suatu perusahaan terdiri dari :
1. Gros Profit Margin (GPM)
Gros Profit Margin (GPM) digunakan untuk menghitung kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bruto per rupiah penjualan. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Penjualan neto - Harga pokok penjualanPenjualan netoGPM =
2. Net Profit Margin (NPM)
Net Profit Margin (NPM) digunakan untuk menghitung kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba neto per rupiah penjualan. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Keuntungan neto setelah pajakPenjualan netoNPM =
3. Return On Assets (ROA)
Return On Assets (ROA) kemampuan perusahaan secara kesaluruhan didalam
menghasilkan keuntungan dengan keseluruhan aktiva yang tersedia didalam
perusahaan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Laba setelah pajakTotal AktivaROA = x100 %
13
4. Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) digunakan untuk menghitung kemampuan
perusahaan secara kesaluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan
keseluruhan modal yang tersedia didalam perusahaan. Rasio ini dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Laba setelah pajakModalROE = x100 %
5. Operating Ratio (OPR)
Operating Ratio (OPR) digunakan untuk mengukur besarnya biaya operasi per
rupiah penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
HPP + biaya adm. Penjualan
Penjualan netoOPR =
Terdapat banyak indikator yang dapat digunakan untuk mengukur
profitabilitas, namun dalam penelitian ini profitabilitas akan diukur dengan
menggunakan Return On Asset (ROA). Return On Asset ( ROA ) digunakan
sebagai indikator profitabilitas dalam penelitian ini dikarenakan ROA
merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh
profitabilitas dan manajerial efisiensi secara overal, semakin besar ROA
semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai dan semakin baik pula
posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan aset.
2.1.2 Leverage
Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
untuk membayar semua utang-utangnya. Menurut Respati (2004), tingginya
14
leverage mencerminkan tingginya resiko keuangan perusahaan. Tingginya
resiko ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak
bisa melunasi kewajiban atau hutangnya baik berupa pokok maupun
bunganya. Resiko perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan
mengalami kesulitan keuangan, kesulitan keuangan perusahaan merupakan
berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan di mata
masyarakat. Pihak manajemen perusahaan yang sedang mengalami kesulitan
keuangan akan cenderung menunda penyampaian laporan keuangan yang
berisi berita buruk. Rasio yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya
leverage terdiri atas:
1. Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to equity ratio (DER) digunakan untuk mengukur bagian dari setiap
rupiah modal sendiri yang dijadikan sebagai jaminan untuk keseluruhan utang
yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
Total HutangModalDER =
2. Long-Term Debt to Equity Ratio
Long-Term Debt to Equity Ratio digunakan untuk mengukur bagian dari setiap
rupiah modal sendiri yang dijadikan sebagai jaminan untuk utang jangka
panjang. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Utang Jk. PanjangModal sendiri
3. Time Interest Earned Ratio
15
Time Interest Earned Ratio digunakan untuk menghitung besarnya jaminan
keuntungan untuk membayar bunga utang jangka panjang. Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
EBIT
Bunga Utang Jk. Panjang
Dalam penelitian ini leverage diukur dengan menggunakan Debt to Equity
Ratio (DER) yaitu hubungan jumlah pinjaman yang diberikan para kreditur
dengan modal yang dimiliki perusahaan.
2.1.3 Likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini membandingkan
kewajiban jangka pendek dengan sumber daya jangka pendek (atau lancar)
yang tersedia untuk memenuhi kewajiban tersebut (Van Horne dan
Wachowicz, 2005: 205-2006). Seharusnya semakin tinggi rasio lancar atau
perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar, maka akan semakin besar
pula kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya.
Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi
kewajiban jangka pendeknya. Hal ini merupakan berita baik (good news) bagi
perusahaan, sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung untuk
tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya karena investor akan
lebih tertarik pada perusahaan dengan likuiditas yang tinggi yang berarti
16
perusahaan memiliki kemungkinan yang kecil untuk menunda pembayaran
utang jangka pendeknya. Likuiditas dapat diukur dengan rasio-rasio berikut:
1. Current Ratio (rasio lancar)
Current Ratio (rasio lancar) adalah kemampuan perusahaan untuk membayar
utang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar. Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus:
Aktiva LancarHutang LancarCR =
2. Quick Ratio
Quick Ratio adalah kemampuan perusahaan untuk membayar utang yang
harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid. Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus:
Kas + Efek + PiutangHutang LancarQR =
3. Working Capital to Total Asset Ratio
Working Capital to Total Asset Ratio digggunakan untuk menghitung
likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (neto). Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus:
Aktiva Lancar – Utang Lancar
Jumlah Aktiva
Rasio yang sering digunakan untuk mengukur likuiditas suatu perusahaan
adalah rasio lancar (Current ratio), sehingga penelitian ini dalam mengukur
likuiditas menggunakan Current ratio.
17
2.1.4 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi, antara lain besar
kecilnya ukuran perusahaan dapat ditunjukkan pada total nilai aktiva, total
penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Semakin
besar nilai item-item tersebut maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu.
Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin
banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar
kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia dikenal dalam masyarakat.
Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar informasi yang terkandung
didalam perusahaan tersebut
Dyer dan Mc Hugh (1975), Carslaw dan Kaplan (1991) dalam Hilmi
dan Ali (2006) dan Owusu-Ansah (2000) dalam penelitian mereka
menemukan bahwa ukuran perusahaan secara signifikan mempunyai
hubungan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Variabel
yang mereka gunakan untuk menjelaskan ukuran perusahaan adalah total aset.
Bukti empiris yang ada menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki aset
yang lebih besar dapat melaporkan lebih cepat dibandingkan dengan
perusahaan yang memiliki aset yang lebih kecil. Mereka berpendapat bahwa
perusahaan yang memiliki sumber daya (aset) yang besar memiliki lebih
banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem informasi
yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalian intern yang kuat, adanya
pengawasan dari investor, regulator dan sorotan masyarakat, hal ini
memungkinkan perusahaan dengan ukuran yang besar dalam melaporkan
18
laporan keuangan auditannya lebih cepat ke publik dibandingkan dengan
perusahaan yang lebih kecil.
2.1.5 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
2.1.5.1 Laporan Keuangan
a. Definisi laporan keuangan
Laporan keuangan menurut Baridwan (2004:17) merupakan
ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan.
Menurut IAI (2007:2), laporan keuangan merupakan bagian dari
proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan
(yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus
kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk
mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan oleh para pemilik
perusahaan. Laporan keuangan juga digunakan untuk memenuhi tujuan-
tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak di luar perusahaan
yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan.
Laporan keuangan memiliki arti yang penting dalam suatu
perusahaan, pada dasarnya laporan keuangan menggambarkan kondisi
19
keuangan yang berasal dari proses kegiatan akuntansi keuangan yang telah
menjalankan aktivitasnya selama periode tertentu. Laporan keuangan
disusun dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pihak dalam (intern)
perusahaan yaitu manajemen serta pihak luar (ekstern) perusahaan yang
berkepentingan terhadap perusahaan, yaitu pemilik perusahaan (pemegang
saham), investor, kreditor, kantor pajak dan lain sebagainya guna menjadi
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.
Laporan keuangan merupakan wujud pertanggung jawaban manajemen
kepada pemilik perusahaan, berdasarkan laporan keuangan perusahaan
tersebut maka pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan dapat
mengetahui keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa laporan
keuangan adalah sarana yang digunakan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pihak
internal maupun eksternal yang menjadi tanggungjawab manajemen.
b. Tujuan laporan keuangan
Tujuan utama dari laporan keuangan adalah memeberikan
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomis. Para
pemakai laporan akan menggunakannya untuk meramalkan,
membandingkan dan menilai dampak keuangan yang timbul dari
keputusan ekonomis yang diambilnya.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.1 paragraf 05 tahun
2007 menyatakan tujuan umum laporan keuangan adalah memberikan
20
informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka
membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung
jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya
yang dipercayakan kepada mereka. Tujuan laporan keuangan menurut
APB (Accounting Principles Board) statmen No. 4 dalam Harahap ( 2002:
126-127) adalah sebagai berikut:
1. Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan
posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya
secara wajar dan sesuai dengan GAAP.
2. Tujuan umum laporan keuangan disebutkan sebagai berikut:
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber
ekonomi dan kewajiban perusahaan.
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan
bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba.
Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk
menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan
harta dan kewajiban.
Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para
pemakai laporan.
c. Karakteristik laporan keuangan
21
Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu dapat dipahami,
relevan, keandalan dan dapat diperbandingkan (PSAK, 2007:5), berikut
uraian tentang ke empat karakteristik kualitatif pokok tersebut:
1. Dapat dipahami (Understanbility)
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan
keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh
pemakai. Penyajian informasi yang berlebihan harus dihindari karena
dapat mengaburkan informasi yang signifikan dan membuat laporan
keuangan sulit dipahami.
2. Relevan (Relevance)
Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai
dalam proses pangambilan keputusan. Informasi dikatakan relevan
apabila informasi tersebut memiliki manfaat, sesuai dengan tidakan
yang akan dilakukan oleh pemakai laporam keuangan. Informasi yang
relevan akan bermanfaat bagi investor, kreditur, dan pemakai lainnya,
apabila informasi tersebut dapat digunakan untuk mengevaluasi masa
lalu, masa sekarang, dan masa datang (predictive value) dan
menegaskan atau memperbaiki harapan yang dibuat sebelumnya
(feedback value). Agar relevan, informasi harus tersedia tepat waktu
bagi pengambil keputuasan sebelum mereka kehilangan kesempatan
atau kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang diambil.
3. Keandalan (Reliability)
22
Agar informasi berguna bagi kebutuhan pemakai maka informasi
tersebut harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika
bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat
diandalkan pemakainya sehingga penyajian yang tulus atau jujur
(faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan. Keandalan mengandung lima
aspek yaitu: (1) penyajian jujur, (2) substansi mengungguli bentuk, (3)
netralitas, (4) pertimbangan sehat, dalam kondisi ketidakpastian
digunakan pertimbangan sehat yang mengandung kehati-hatian, (5)
kelengkapan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap (full
disclosure) dalam batasan materialitas dan biaya.
4. Diperbandingkan (comparability)
Suatu informasi dikatakan bermanfaat apabila informasi tersebut
dapat saling diperbandingakan baik antar periode maupun antar
perusahaan. Disamping itu, informasi dikatakan bermanfaat jika
terdapat konsistensi dalam penyajiannya. Akan tetapi, perusahaan
diberi keleluasaan untuk mengubah metode Akuntansi yang diterapkan
selama perubahan tersebut diungkapkan secara jelas dalam laporan
keuangan.
d. Pengguna laporan keuangan
Laporan keuangan menyajikan informasi-informasi yang
dibutuhkan oleh berbagai pihak yang menggunakannya, diantara pihak-
pihak tersebut antara lain:
23
1. Manajer
Manajer perusahaan menggunakan laporan keuangan untuk menyusun
perencanaan perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam
usaha mencapai tujuan dan melakukan tindakan-tindakan koreksi yang
diperlukan
2. Investor
Para investor menggunakan laporan keuangan untuk memonitor
perusahaan dengan menggunakan laporan keuangan sebagai dasar
dalam mengambil keputusan investasi dalam sebuah perusahaan
3. Kreditur
Kreditur menggunakan laporan keuangan untuk menilai kemampuan
keuangan calon pengambil kredit, dari laporan keuangan ini kreditur
bersedia memberikan kredit jika perusahaan yang dipandang mampu
mengembalikan kredit dan bunganya tepat waktu.
4. Pemerintah
Laporan keuangan juga dibutuhkan oleh badan-badan pemerintah
tertentu seperti badan pelayan pajak ataupun Bapepam untuk dapat
menentukan pajak perusahaan atau mengawasi perusahaan.
5. Pemakai lainnya
Laporan keuangan juga dibutuhkan oleh pemakai lainnya, pemakai
lainnya dalam hal ini adalah pihak-pihak lain yang memiliki
kepentingan tertentu terhadap perusahaan seperti contoh organisasi
24
buruh yang membutuhkan laporan keuangan dalam rangka melakukan
tindakan-tindakan sesuai dengan kepentingan mereka.
e. Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan ini dapat digunakan untuk menilai
kinerja suatu perusahaan yang dilakukan dengan menggunakan data
keuangan perusahaan. Teknik yang digunakan dalam menganalisis laporan
keuangan adalah rasio keuangan. Adapun rasio-rasio keuangan tersebut
terdiri dari :
1) Rasio profitabilitas / rentabilitas
Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan
dalam memperoleh laba / kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba, Rasio ini terdiri dari : Gros Profit Margin
(GPM), Net Profit Margin (NPM), Operating Return On Assets
(OPROA), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE),
Operating Ratio (OPR).
2) Leverage / Solvabilitas
Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
untuk membayar semua utang-utangnya, Ratio ini terdiri atas : Debt
Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Long-Term Debt to Equity Ratio,
Long-Term Debt to Capitalization Ratio, Time Interest Earned, Cash
Flow Interest Coverage, Cash Flow to Net Income, Cash Return On
Sales.
3) Rasio likuiditas
25
Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
untuk memenuhi / membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi,
Rasio likuiditas ini antara lain : Current Ratio (rasio lancar), Quick
Ratio, Net Working Capital
4) Rasio Aktifitas
Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana efektifitas
penggunaan aset. Rasio ini terdiri dari: Total Assets Turnover, Fixed
Asset Turnover, Account Receivable Turnover, Inventory Turnover,
Acerage Collection Period, Days Sales in Inventory.
5) Rasio Pasar
Rasio ini dapat menunjukkan informasi reting perusahaan yang
diungkapkan dalam basis persaham Rasio ini terdiri dari : Divident
Yield (DY), Divident Per Share (DPS), Earning Per Share (EPS),
Divident Payout Ratio (DPR), Price Earning Ratio (PER), Book
Value Per Share (BV), Price to Book Value (PBV).
2.1.5.2 Penyampaian laporan keuangan
Pelaporan keuangan perusahaan publik di Indonesia diatur oleh
UU No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal, menurut undang-undang
tersebut diterangkan dengan jelas kewajiban untuk menyampaikan dan
mengumumkan laporan yang berisi informasi berkala tentang kegiatan
usaha dan keadaan keuangan perusahaan publik.
Ketentuan yang lebih spesifik tentang pelaporan perusahaan publik
diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.2, Lampiran Keputusan
26
Ketua Bapepam Nomor: KEP-38/PM/2003 tentang Laporan Tahunan yang
berlaku sejak tanggal 17 Januari 1996. Kemudian pada tanggal 7
Desember 2006, untuk meningkatkan kualitas keterbukaan informasi
kepada publik, diberlakukanlah Peraturan Bapepam dan Lembaga
Keuangan (LK) Nomor X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan
LK Nomor: KEP-134/BL/2006 yang diperbaharui kembali dengan
keluarnya keputusan ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan (LK)
Nomor: KEP-460/BL/2008 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan
Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik dimana hal tersebut tidak
hanya sekedar untuk efektivitas pengawasan oleh Bapepam dan
ketersediaan informasi bagi masyarakat, tapi juga diperlukan oleh investor
(pemodal) sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Laporan
keuangan yang harus diserahkan kepada Bapepam antara lain: (1) neraca,
(2) laporan laba-rugi, (3) laporan saldo laba, (4) laporan arus kas, (5)
catatan laporan keuangan (6) laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan, seperti: laporan
komitmen dan kontijensi perubahan untuk emiten dan perusahaan publik
yang bergerak dibidang perbankan.
Menurut Ang(1997) dalam Respati (2004) bahwa informasi yang
tepat waktu berarti jangan sampai informasi yang disampaikan sudah basi
atau sudah menjadi rahasia umum. Dyer dan Mc Hugh (1975) dalam Hilmi
dan Ali (2008) menggunakan tiga kriteria keterlambatan untuk melihat
ketepatan waktu dalam penelitiannya: (1) preliminary lag: interval jumlah
27
hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhir
preleminary oleh bursa (2) auditor’s report lag: interval jumlah hari antara
tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani, (3)
total lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai
tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa.
Sesuai dengan peraturan yang ditetetapkan di Indonesia bahwa tepat
waktu merupakan kewajiban bagi perusahaan terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) untuk menyampaikan laporan keuangan secara berkala.
Pada tahun 1996, BAPEPAM mengeluarkan lampiran keputusan ketua
BAPEPAM No.80/PM/1996, yang mewajibkan bagi setiap emiten dan
perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan
perusahaan dan laporan auditor independennya kepada BAPEPAM
selambat-lambatnya 120 hari setelah tanggal laporan tahunan perusahaan.
Namun sejak tanggal 30 September 2003, Bapepam semakin memperketat
peraturan dengan dikeluarkannya Peraturan Bapepam Nomor X.K.2,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-36/PM/2003 tentang
Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Peraturan Bapepam
Nomor X.K.2 ini menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus
disertai dengan laporan Akuntan dengan pendapat yang lazim dan
disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga
(90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Dan dalam Peraturan
Bapepam dan LK Nomor X.K.6 dinyatakan bahwa dalam hal penyampaian
laporan tahunan dimaksud melewati batas waktu penyampaian laporan
28
keuangan tahunan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor
X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, maka
hal tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan penyampaian laporan
keuangan tahunan.
Laporan keuangan yang tepat waktu dapat mempengaruhi
kemampuan manajemen dalam mengambil keputusannya. Jika terdapat
penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan manfaat didalam mempengaruhi kualitas
keputusan yang diambil manajemen.
2.1.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu dalam
penyampaian laporan keuangan suatu perusahaan, hal ini didasarkan oleh
penelitian-penelitian terdahulu yang meneliti tentang faktor-faktor yang
memepengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
perusahaan.
Hilmi dan Ali (2008) meneliti tentang ketepatan waktu dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan, penelitian dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di BEJ periode 2004-2006. Hasil yang diperoleh dari penelitian
tersebut adalah profitabilitas yang diukur dengan ROA, likuiditas yang
diukur dengan CR, kepemilikan publik dan reputasi kantor akuntan publik
29
dinyatakan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan.
Sedangkan penelitian yang dilakuakn oleh Respati (2004) yang
dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di BEJ pada tahun 1999
menghasilkan ROA dan outsider ownership secara signifikan berpengaruh
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang terdaftar
di BEJ.
Penelitian yang dilakukan oleh Anisa (2004) mengenai ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang lising di BEJ
pada tahun 2000, memperoleh hasil bahwa hanya variabel opini auditor
yang berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan yang lising di BEJ.
Petrolina dan Mukhlasin (2003) meneliti tentang ketepatan waktu
penyampaian laporan pada perusahan yang terdaftar di BEJ pada tahun
2000, menghasilkan profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan opini audit
berpengaruh terhadap interaksi antara profitabilitas dengan ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan.
Penelitian Ownsu-Ansah (2000) meneliti tentang ketepatan waktu
pada perusahaan yang ada di pasar saham Zimbabwe, menjadikan ukuran
perusahaan, profitabilitas, waktu tunggu pelaporan dan umur perusahaan
sebagai faktor-faktor yang diteliti dalam menentukan ketepatan waktu
penyampaian laporan. Berdasarkan beberapa penelitian diatas, terdapat
30
banyak faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu dalam
penyampaian laporan keuangan. Berdasarkan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan
tersebut, dalam penelitian ini hanya diambil beberapa faktor saja yang
akan digunakan untuk menguji kembali pengaruhnya. Faktor-faktor yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain:
Profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA).
Leverage yang diukur dengan Debt to equity ratio (DER)
Likuiditas yang diukur dengan Current Ratio (CR).
Ukuran perusahaan yang diukur dengan Ln dari total aset yang dimiliki
perusahaan.
2.1.7 Perusahaan Properti
Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan
berkumpulnya semua faktor produksi. Perusahaan Properti merupakan
perusahaan publik yang bergerak dalam bidang real estate. Real estate
merupakan sebuah istilah hukum yang mencakup tanah bersama dengan apa
pun yang tinggal tetap di atas tanah tersebut, seperti bangunan (Wikipedia
Indonesia ). Perusahaan properti di Indonesia identik dengan perusahaan yang
bergerak dibidang perumahaan ataupun penyedia tempat tinggal.
31
2.2 Kerangka Berpikir
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses
akuntansi, dimana laporan keuangan tersebut menjadi bahan informasi bagi
para pemakainya sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam proses
pengambilan suatu keputusan. Laporan keuangan juga merupakan wujud
pertanggungjawaban dari manajemen atas pengelolaan perusahaan.
Guna memaksimalkan manfaat dan nilai dari laporan keuangan
tersebut, maka diperlukan adanya ketepatan waktu dalam penyampaiannya.
Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan akan berpengaruh
terhadap kemampuan dari berbagai pihak dalam mengambil keputusan-
keputusan ekonominya. Jika laporan keuangan disampaikan tidak tepat pada
waktunya, maka akan menyebabkan informasi yang terdapat dalam laporan
keuangan tersebut kehilangan nilai didalam mempengaruhi kualitas
keputusan.
Laporan keuangan mengandung informasi-informasi yang dapat
mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan suatu
perusahaan. Diantara informasi-informasi tersebut antara lain informasi
mengenai profitabilitas, leverage, likuiditas serta ukuran suatu perusahaan.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan secara keseluruhan
didalam menghasilkan keuntungan dengan keseluruhan aktiva yang tersedia
didalam perusahaan. Profitabilitas merupakan salah satu indikator
keberhasilan perusahaan untuk dapat menghasilkan laba sehingga semakin
32
tinggi profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba bagi perusahaannya.
Perusahaan dengan profitabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa
laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik dan
perusahaan yang mengalami berita baik akan cenderung menyerahkan
laporan keuangannya tepat waktu. Hal ini juga berlaku jika profitabilitas
suatu perusahaan rendah dimana hal ini mengandung berita buruk, sehingga
perusahaan cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan
keuangan dengan meminta pada auditornya untuk menunda menunda
penyampaian laporan keuangannya kepada BAPEPAM.
Leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar
semua utang-utangnya. Tingginya leverage mencerminkan tingginya resiko
keuangan perusahaan, dimana tingginya resiko ini menunjukkan adanya
kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak bisa melunasi kewajiban atau
hutangnya baik berupa pokok maupun bunganya. Resiko perusahaan yang
tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan,
kesulitan keuangan perusahaan merupakan berita buruk yang akan
mempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat. Pihak manajemen
perusahaan dengan leverage yang tinggi cenderung akan menunda
penyampaian laporan keuangan karena informasi yang terkandung berisi
berita buruk yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan dimasa yang
akan datang.
33
Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi likuiditas perusahaan maka
akan semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban
jangka pendeknya. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi
dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini merupakan berita baik
(good news) bagi perusahaan, sehingga perusahaan dengan kondisi seperti
ini cenderung untuk tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya,
karena informasi tersebut dapat menarik investor untuk menanamkan
modalnya kepada perusahaan tersebut.
Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar informasi yang
terkandung didalam perusahaan tersebut, perusahaan dengan ukuran yang
besar memiliki lebih banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi
dan sistem informasi yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalian
intern yang kuat, adanya pengawasan dari investor, regulator dan sorotan
masyarakat yang lebih besar dibanding perusahaan yang berukuran kecil.
Hal ini memungkinkan perusahaan dengan ukuran yang besar dalam
melaporkan laporan keuangan auditannya lebih cepat ke publik
dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.
Penelitian tentang ketepatan waktu dalam penyampaian laporan
keuangan sudah banyak dilakukan oleh peneliti terdahulu, berikut tabel
penelitian tentang ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang
pernah dilakukan.
34
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Alat analisis Hasil
Utari Hilmi dan Syaiful Ali ( 2008)
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar di BEJ Periode 2004-2006)
Regresi logistik
Profitabilitas yang diukur dengan ROA, likuiditas yang diukur dengan CR, kepemilikan publik dan reputasi kantor akuntan publik dinyatakan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sedangkan variabel leverage yang diukur dengan DER, ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset dan opini auditor tidak mempunyai pengaruh secara signifikan.
Nur Anisa (2004)
Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan: Kajian Atas Kinerja Manajemen, Kualitas Auditor, dan opini Audit
Regresi logistik
Hanya variabel opini auditor yang berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan sedangkan variabel kualitas auditor, profitabilitas (ROA) dan leverage (DER) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang lising di BEJ.
Thio Anastasia Petronila dan Mukhlasin (2003)
Pengaruh Profitabilitas perusahaan terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan dengan Opini Audit Sebagai Moderating Variabel
Regresi logistik
Profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan opini audit berpengaruh terhadap interaksi antara profitabilitas dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
35
Stephen Owusu-Ansah (2000)
Timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Market: Empirical Evidence from The Zimbabwe Stock Exchange
Regresi logistik
Ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan non keuangan di Zimbabwe Stock Exchange (ZSE), sedang variabel waktu tunggu pelaporan, extra, bulan berakhirnya laporan keuangan, kompleksitas operasi perusahaan dan umur perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan.
Novita Wening Tyas Respati (2004)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta
Regresi logistik
ROA dan outsider ownership secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Sedangkan Market Value, kepemilikan pihak dalam (insider ownership) dan DER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEJ
Rahmaf Saleh (2004)
Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta
Regresi berganda
Hanya variabel Extra yang berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur, sedang variabel gear, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan struktur kepemilikan tidak berpengaruh secara signifikan.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dapat digambar kerangka pikir
sebagai berikut:
36
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
2.3 Hipotesis
Hipotesis adalah prediksi tentang fenomena ( Kiney Jr, 1986 dalam
Jogiyanto). Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka diperoleh hipotesis
sebagai berikut:
H1: Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI )
H2: Leverage berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Profitabilitas (X1)
Leverage (X2)
H1
H2 Ketepatan waktu pelaporan keuangan
Likuiditas (X3) H3
H4 Ukuran
Perusahaan (X4)
H5
37
H3: Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI)
H4: Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI)
H5: Profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI)
38
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ilmiah mendasarkan pada metode yang harus
dipertanggungjawabkan dan mendasari teori-teori yang relevan. Oleh sebab itu
diperlukan pemilihan dan penentuan metode penelitian yang tepat, guna
mencapai tujuan penelitian.
Menurut pendekatan analisisnya penelitian dengan pendekatan
kuantitatif dan penelitan dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan menurut
kedalamanan alisisnya terbagi atas penelitian deskriptif dan penelitian
inferensial. Penelitian deskriptif meliputi penelitian kasus ( case studies ),
penelitian kausal komparatif, penelitian korelasi dan penelitian inferensial.
Berdasarkan karakteristik masalahnya jenis penelitian yang
dilaksanakan termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu
penelitian yang mengungkap besar kecilnya suatu pengaruh atau hubungan
antara variabel yang dinyatakan dalam angka-angka, dengan cara
mengumpulkan data-data yang merupakan faktor pendukung terhadap
pengaruh antara variabel-variabel yang bersangkutan kemudian mencoba
untuk dianalisis. Penelitian menguji pengaruh profitabilitas, leverage,
likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI dimana data yang
digunakan berasal dari laporan keuangan periode 2005 sampai dengan 2007.
39
3.2 Populasi Penelitian
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung
ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik
tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jenis yang ingin
dipelajari sifat-sifatnya ( Sudjana, 1996:6 ).
Penelitian ini mengambil populasi perusahaan properti yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2005 sampai dengan 2007 yang laporan
keuangannya terdapat pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD)
tahun 2008 yaitu sebanyak 48 perusahaan.
3.3 Sampel Penelitian
Sampel penelitian sering didefinisikan sebagi bagian dari populasi
(Nurul Zuriah, 2006:119). Sampel penelitian ini diambil dari perusahaan
properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel dengan
beberapa kriteria yang ditentukan oleh peneliti.
Adapun kriteria yang telah ditentukan dalam penelitian ini dalam
pengambilan sampel antara lain:
1. Perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-
2007 yang mempublikasikan laporan keuangan tahunanya secara konsisten
di Indonesian Capital Market Directory (ICMD).
40
2. Perusahaan properti yang mempunyai kelengkapan data pelaporan
keuangan tahunan yang telah diaudit ke Bapepam dari tahun 2005 sampai
dengan 2007
3. Perusahaan properti yang tidak keluar dari BEI selama periode penelitian
4. Perusahaan properti yang tanggal penyampaian laporan keuangannya
terdapat di pojok BEI.
Berdasarkan metode proses pengambilan sampel yang digunakan
peneliti diatas, didapat 25 perusahaan properti sebagai sampel dengan laporan
keuangan dari tahun 2005 sampai dengan 2007 yang di ambil dari 48
perusahaan properti yang ada di Bursa Efek Indonesia sebagai populasi dalam
penelitian ini. Berikut nama-nama perusahaan yang dijadikan sampel dalam
penelitian ini:
Tabel 3.1
Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel
NO NAMA PERUSAHAAN KODE
BURSA
1 Bakrieland Development Tbk ELTY
2 Bhuwantala Indah Permai Tbk BIPP
3 Bintang Mitra Semestaraya Tbk BMSR
4 Citojaya Kontridoreksa Tbk CKRA
5 Ciputra Surya Tbk CTRS
6 Duta Anggada Realty Tbk DART
7 Duta Pertiwi Tbk DUTI
8 Gowa Makassar Tourism Development Tbk GMTD
9 Indonesia Prima Property Tbk MORE
41
10 Jakarta International Hotels & Dev Tbk JIHD
11 Jakarta Setia Budi International Tbk JSPT
12 Jaya Real Property Tbk JRPT
13 Kridaperdana Indahgraha Tbk KPIG
14 Lamicitra Nusantara Tbk LAMI
15 Lippo Cikarang Tbk LPCK
16 New Century Development Tbk PTRA
17 Pakuwon Jati Tbk PWON
18 Panca Wiratama Sakti Tbk PWSI
19 Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJJA
20 Pudjiadi & Sons Tbk PNSE
21 Pudjiadi Prestige Tbk PUDP
22 Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk RBMS
23 Roda Panggon Harapan Tbk RODA
24 Surya Inti Permata Tbk SIIP
25 Surya Semesta Internusa Tbk SSIA
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek
penelitian ( Arikunto, 2006:126). Variabel yanng digunakan dalam penelitian
ini meliputi:
3.4.1 Variabel Dependen / Variabel Terikat ( Y )
Variabel terikat yaitu variabel yang besar kecilnya dipengaruhi oleh
variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia, variabel ini ditandai dengan simbol “Y“. Ketepatan waktu
disini dapat dilihat dari tanggal penyampaian laporan keuangan perusahaan
42
kepada Bapepam, jika laporan keuangan disampaikan selambat-lambatnya
pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan
maka perusahaan dianggap tepat waktu sedangkan jika melebihi tanggal
tersebut maka perusahaan dianggap tidak tepat waktu. Laporan keuangan yang
disampaikan tepat waktu diberi nilai 1, sedangkan yang tidak tepat waktu
diberi nilai 0.
3.4.2 Variabel Independent / Variabel bebas ( X )
Variabel bebas yaitu variabel yang memberikan pengaruh pada
variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini antara
lain:
Profitabilitas (X1)
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam
menghasilkan keuntungan dengan keseluruhan aktiva yang tersedia
didalam perusahaan. penggunaan profitabilitas sebagai salah satu variabel
dalam penelitian ini diukur dengan Return On Asset (ROA). Adapun
rumus yang dapat digunakan untuk menghitung ROA adalah:
Laba setelah pajakTotal AktivaROA = x100 %
Leverage (X2)
Leverage, menurut Weston dan Copeland (1995) dalam Hilmi dan Ali,
digunakan untuk mengukur tingkat aktiva perusahaan yang telah dibiayai
43
oleh penggunaan hutang. Leverage disini diukur dengan Debt to equity
ratio (DER) yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
Total HutangModalDER =
Likuiditas (X3)
Likuiditas yaitu kemampuan perusahaan dalam membayar utang dengan
aktiva lancar yang tersedia. Likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan
Current Ratio (CR), sebagai pedoman umum CR sudah dianggap baik jika
berada pada tingkat 2,00. Current Ratio (CR) dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
Aktiva LancarHutang LancarCR =
4. Ukuran perusahaan (X4)
Ukuran perusahaan digunakan sebagai variabel penelitian karena dianggap
memiliki andil bagi perusahaan dalam menyampaikan laporan
keuangannya, ukuran perusahaan dapat diukur dengan total aset. Dalam
penelitian ini, ukuran perusahaan dapat dinilai berdasarkan Ln total aset
perusahaan dengan alasan untuk menghindari adanya data yang
terdistribusi tidak normal jika ukuran perusahaan hanya dihitung dengan
total aset.
Ukuran Perusahaan = Ln Total Aset
44
Tabel 3.2
Variabel Penelitian
No Nama Variabel Definisi Oprasional Indikator Cara Pengukuran
1. Ketepatan Waktu
Perusahaan diwajibkan menyampaikan laporan keuangan yang disertai pendapat dari auditor kepada Bapepam selambat-lambatnya 90 hari setelah tanggal laporan keuangan.
1 = tepat 0 = tidak
tepat
Perusahaan yang menyampaikan laporan keuangannya selambat-lambatnya 90 hari setelah tanggal laporan keuangan dinyatakan tepat waktu, sedangkan perusahaan yang penyampaiannya melebihi batas maksimal maka dianggap tidak tepat waktu
2. Profitabilitas Kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan
ROA Profitabilitas dapat diukur dengan cara membagi laba setelah pajak dengan total aktiva perusahaan
3. Leverage Mengukur tingkat aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang
DER Leverage dapat diukur dengan cara membagi total hutang dengan modal perusahaan
4. Likuiditas Kemampuan perusahaan dalam membayar utang dengan aktiva lancar yang tersedia
CR Likuiditas dapat diukur dengan cara membagi aktiva lancar dengan hutang lancar perusahaan
5. Ukuran Perusahaan (size)
Besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat dilihat berdasarkan sumber daya yang dimiliki, total aset, luas pengungkapan laporan keuangan dan lain-lain.
Total aset Ukuran perusahaan dapat diukur dengan mencari Ln dari total aset
45
3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah metode observasi nonperilaku dengan cara observasi analisis catatan.
Observasi analisis catatan dapat berupa pengumpulan data baik dari catatan
data sekarang atau catatan data historis. ( Jogiyanto, 2004:91 ). Observasi
analisis catatan ini digunakan untuk mendapatkan data-data tertulis dari
laporan keuangan emiten / perusahaan properti yang yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan
perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005-
2007 yang terdapat pada Indonesian Capital Market Derectory (ICMD) tahun
2008, yang ada di pojok BEI UNDIP. Data-data yang diambil antara lain:
a. Tanggal publikasi laporan keuangan yang didapat dari pojok BEI UNDIP.
b. Return On Asset (ROA) yang didapat dari hasil pembagian laba bersih
setelah pajak dengan total aktiva yang terdapat dalam Indonesian Capital
Mareket Directory tahun 2008
c. Debt to equity ratio (DER) yang didapat dari hasil pembagian total hutang
dengan modal yang terdapat dalam Indonesian Capital Mareket Directory
tahun 2008
d. Current Ratio (CR) yang didapat dari hasil pembagian aktiva lancar
dengan hutang lancar yang terdapat dalam Indonesian Capital Mareket
Directory tahun 2008
e. Total Asset yang terdapat dalam Indonesian Capital Mareket Directory
tahun 2008
46
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu kegiatan untuk memproses data guna
menarik kesimpulan, analisis data merupakan langkah selanjutnya setelah data
terkumpul, dimana teknik analisis data menggunakan program statistik SPSS
versi 16. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
3.6.1 Regresi Logistik
Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
analisis regresi logistik. Analisis regresi logistik digunakan untuk mengetahui
pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang
terdaftar di BEI, karena variabel dependen dalam penelitian ini berbentuk
dummy maka pengujian hipotesis dalam penelitian ini sangat tepat jika
menggunakan regresi logistik. Analisis dengan regresi logistik tidak
memerlukan asumsi normalitas data pada variabel bebasnya, sehingga regresi
logistik umumnya digunakan jika asumsi multivariete normal distribution
tidak dipenuhi. Adapun bentuk model persamaan regresi logistik dalam
penelitian ini adalah:
Ln = ¥â0 + ¥â 1 ( Profitabilitas) + ¥â 2 (Leverage) +
¥â 3 (Likuiditas) + ¥â 4 (Size) + e
1 - TL
TL
47
Keterangan:
Ln = Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
(merupakan variabel dummy, kategori 1 untuk
perusahaan yang tepat waktu dan 0 untuk perusahaan
yang tidak tepat waktu)
¥â0 = Konstanta
Profitabilitas = Return On Assets (ROA)
Leverage = Debt Equity Ratio (DER)
Likuiditas = Current Ratio (CR)
Size = Ln Total Aset
¥â 1, ¥â 2, ¥â 3, ¥â 4 = Koefisien Regresi (variabel independen)
e = Faktor Gangguan
a. Menilai Model Fit
Analisis pertama yang perlu dilakukan adalah menilai kelayakan
model regresi dengan melihat nilai 2χ hitung yang ada pada tabel Hosmer and
Lemeshow Goodness of Fit dibandingkan dengan nilai 2χ tabel. Adapun
kriteria pengambilan keputusan adalah: Jika 2χ hitung > 2χ tabel, maka model
yang dihipotesiskan tidak fit dengan data, jika 2χ hitung < 2χ tabel, maka
model yang dihipotesiskan fit dengan data. Setelah menilai kelayakan model
regresi, langkah selanjutnya adalah menilai overall fit model.
TL
1 - TL
48
Menilai overall fit model (keseluruhan model) terhadap data model fit
dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi likelihood. Penilaiannya
dilakukan dengan membandingkan nilai -2 Log Likelihood ( -2LogL ) pada
overall block number (block number = 0) dengan -2LogL pada block number
akhir (block number = 1). Menilai overal fit model terhadap data model fit
dengan menggunakan penilaian Cox dan Snall’s R Square yang merupakan
ukuran yang mencoba meniru ukuran R2 pada multiple regresion yang
didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang
dari 1 (satu) dan nilai nigelkerke’s R2 yang dapat diinterpretasikan seperti nilai
R2 pada multiple regresion (Ghozali, 2002:233)
b. Estimasi Parameter dan Interpretasinya
Estimasi parameter dapat dilihat melalui koefisien regresi. Koefisien
regresi dari tiap variabel-variabel yang diuji menunjukkan hubungan antar
variabel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara
nilai probabilitas (sig) dengan tingkat signifikansi ( ).
3.6.2 Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel
indepanden berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapun kriteria
pengujiannya adalah sebagai berikut:
a. tingkat signifikansi ( ) yang digunakan adalah sebesar 5% (0,05)
49
b. kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis didasarkan pada
signifikansi probabilitas, yaitu dengan kriteria:
Ho : = 0, yaitu tidak ada pengaruh signifikan
Ha : ? 0, yaitu ada pengaruh signifikan
Kesimpulan :
jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima atau menolak Ha
jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak atau menerima Ha
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan properti
yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) pada tahun 2005 sampai dengan
tahun 2007. Penelitian ini mengambil sample sebanyak 25 perusahaan properti
yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel. Sebanyak 25 perusahaan yang
dijadikan sample dalam penelitian ini, jumlah perusahaan yang menyampaikan
laporan keuangannya dengan tepat waktu dan jumlah perusahaan yang
menyampaikan laporan keuangannya dengan tidak tepat waktu dapat dilhat
dalam tabel berikut ini:
Table 4.1 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
Perusahaan Sampel
Tahun
Keterangan 2005 2006 2007 Jumlah
Tepat waktu 22 17 18 57
Tidak tepat waktu 3 8 7 18
Jumlah 25 25 25 75
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2009
Berdasarkan table 4.1 menunjukkan bahwa perusahaan properti yang
menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 25 perusahaan dari tahun 2005
51
sampai dengan 2007 dengan 75 laporan keuangan, dari 75 laporan keuangan
tersebut terdapat 57 laporan keuangan perusahaan yang disampaikan dengan
tepat waktu. Sedangkan sisanya yaitu sebanyak 18 laporan keuangan
perusahaan tidak tepat waktu dalam penyampaiannya.
4.1.1 Deskripsi Variabel
Sebagai tinjauan awal terhadap data penelitian, berikut ini akan
disajikan ringkasan data-data dalam bentuk statistik diskriptif untuk masing-
masing variabel.
Tabel 4.2
Deskripsi Variabel Penelitian
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROA 75 -63.00 37.90 1.4176 10.15737
DER 75 -2.40 20.00 1.3176 2.48309
CR 75 .10 113.00 5.6600 16.73872
SIZE 75 4.68 6.76 5.8227 .54447
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2009 Data penelitian pada tabel 4.2 tersebut menunjukkan bentuk statistik
deskriptif dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Kondisi
variabel profitabilitas berupa ROA menunjukkan rata-rata sebesar 1.4176
dengan standar deviasi sebesar 10,157337 serta nilai minimum -63,00 dan
nilai maksimum 37,90. Hal ini menunjukkan rata-rata ROA perusahaan
sampel memiliki nilai positif yang mengindikasikan bahwa perusahaan sampel
memiliki kemampuan untuk menghasilkan laba walaupun kecil nilainya.
Kondisi variabel leverage yang diukur menggunakan DER
menunjukkan rata-rata sebesar 1.3176 dengan standar deviasi sebesar 2,48309
52
serta nilai minimum sebesar -2,40 dan nilai maksimum 20,00. Hal ini
menunjukkan rata-rata DER perusahaan sampel memiliki nilai hutang yang
lebih besar dari modal yang mereka miliki.
Kondisi variabel likuiditas berupa CR menunjukkan rata-rata sebesar
5,6600 dengan standar deviasi sebesar 16,73872 serta nilai minimum 0,10 dan
nilai maksimum 113,000. Hal ini menunjukkan rata-rata perusahaan sampel
memiliki kemempuan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan
baik, hal ini ditunjukann dengan nilai rata-rata CR yang lebih tinggi dari 2,00.
Kondisi variabel ukuran perusahaan menunjukkan rata-rata sebesar
5,8227 dengan standar deviasi sebesar 0,54447 serta nilai minimum 4,68 dan
nilai maksimum 6,76. Hal ini menunjukkan rata-rata perusahaan sampel
memiliki total aset yang cukup bervariasi nilainya.
4.1.2 Uji Regresi Logistik
4.1.2.1 Menilai Model Fit
Sebelum menganalisis hasil regresi logistik, terlebih dahulu dilakukan
penilaian terhadap kelayakan model regresi serta keseluruhan model (overall
fit model). Parameter yang digunakan untuk kelayakan model ini adalah nilai
2χ hitung yang ada pada tabel Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit
dibandingkan dengan nilai 2χ tabel. Adapun kriteria pengambilan keputusan
adalah: Jika 2χ hitung > 2χ tabel, maka model yang dihipotesiskan tidak fit
dengan data, jika 2χ hitung < 2χ tabel, maka model yang dihipotesiskan fit
dengan data.
53
Table 4.3 Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 7.329 7 .395
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2009
Berdasarkan tampilan tabel Hosmer and Lemeshow Test pada output
SPSS pada tabel 4.3 ditunjukkan bahwa besarnya nilai statistik Hosmer and
Lemeshow Goodness of Fit sebesar 7.329 dengan probabilitas signifikansi
0,395 yang nilainya jauh di atas 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa model
yang dihipotesiskan fit dengan data dan model dinyatakan layak karena nilai
2χ hitung senilai 7.329 < 2χ tabel senilai 14,07 pada df = 7, hal ini
menunjukkan bahwa antara data dan model penelitian tidak terdapat
perbedaan yang signifikan..
Hasil analisis keseluruhan model (overall fit model) terhadap data
model fit dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi likelihood.
Penilaiannya dilakukan dengan membandingkan nilai -2 Log Likelihood ( -
2LogL ) pada overall block number (block number = 0) dengan -2LogL pada
block number akhir (block number = 1).
Tabel 4.4
Nilai -2 Log L
Block Number -2 Log Likelihood 0 82,662 1 76,984
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2009
54
Berdasarkan table 4.4 di atas, hasil analisis menunjukkan -
2logLikelihood pada block 0 sebesar 82,662 dan angka -2log Likelihood pada
block 1 sebesar 76,984. Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan nilai -2log
Likelihood dari block 0 ke block 1 yang mengartikan bahwa secara
keseluruhan model regresi logistik yang digunakan merupakan model yang
baik. Selain menggunakan -2Log Likelihood, overall model fit juga dapat
diketahui berdasarkan nilai overall percentage correct.
Tabel 4.5
Nilai Overall Percentage Correct
Block Number Nilai overall percentage correct
0 76,0 1 77,3
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2009
Berdasarkan tabel di atas, nilai overall percentage correct di block 1
senilai 77,3 lebih tinggi dibandingkan nilai overall percentage correct di
block 0 yaitu senilai 76,0. Hal ini juga mengartikan bahwa model regresi
dengan estimator pada variabel independen tepat dalam mengestimasi
pengaruh variabel independen terhadap ketepatan waktu. Menilai overal fit
model terhadap data model fit juga dapat dilakukan dengan menggunakan
penilaian Cox dan Snall’s R Square yang merupakan ukuran yang mencoba
meniru ukuran R2 pada multiple regresion yang didasarkan pada teknik
estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) dan nilai
55
nigelkerke’s R2 yang dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple
regresion (Ghozali, 2002:233)
Table 4.6 Cox & Snell’s R Square dan Nilai Nagelkerke R Square
Model Summary
Step -2 Log likelihood
Cox & Snell R
Square
Nagelkerke R
Square
1 76.984a .073 .109
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2009
Berdasarkan table 4.6, nilai Cox & Snell’s R Square sebesar 0,073 yang
berarti memiliki nilai kurang dari 1 (satu) dan nilai Nagelkerke R Square
sebesar 0,109 yang berarti variabilitas variable dependen ( ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan ) yang dapat dijelaskan oleh variable
independen dalam penelitian ini diantaranya profitabilitas (Return On Asset),
leverage (Debt Equity Ratio), likuiditas (Current Ratio) dan ukuran
perusahaan (total asset) sebesar 10,9%, sedangkan sisanya yaitu 89.1%
dijelaskan oleh variable-variabel lain diluar model penelitian.
4.1.2.2 Menguji Koefisien Regresi
Hasil pengujian koefisien regresi logistik pengaruh profitabilitas,
leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan properti pada tingkat signifikansi
5%, dapat dilihat pada tebel berikut:
56
Table 4.7 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a ROA -.013 .035 .136 1 .712 .987
DER -.221 .196 1.267 1 .260 .802
CR -.019 .017 1.320 1 .251 .981
SIZE .462 .602 .589 1 .443 1.587
Constant -1.072 3.469 .095 1 .757 .342
a. Variable(s) entered on step 1: ROA, DER, CR, SIZE.
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2009
Berdasarkan table 4.7, dengan demikian dapat diestimasi model regresi
logistik dalam penelitian ini sebagai berikut:
Ln = –1,072 – 0,013 (ROA) – 0,019 (CR) – 0,221 (DER)
+ 0,462 (Size)
4.1.3 Pengujian Hipotesis
4.1.3.1 Pengujian hipotesis pertama (H1)
Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, tampak bahwa besarnya
probabilitas kesalahan untuk variabel profitabilitas yang diukur menggunakan
return on asset (ROA) sebesar 0,712 dengan nilai koefisien regresi sebesar -
0,013. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah pada level kesalahan 5%
atau 0.05, berarti nilai 0,712 > 0,05. Hal ini menunjukkan variabel
profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan pada perusahaan properti yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005 sampai dengan 2007, sehingga H1
TL
1 - TL
57
dalam penelitian ini ditolak karena probabilitasnya melebihi dari yang telah
ditentukan.
4.1.3.2 Pengujian hipotesis kedua (H2)
Hasil analisis untuk hipotesis kedua diketahui bahwa besarnya
probabilitas kesalahan untuk variabel leverage yang diukur menggunakan debt
equity ratio (DER) sebesar 0,260 dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,221.
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah pada level kesalahan 5% atau
0.05, berarti nilai 0,260 > 0,05. Maka dapat disimpulkan variabel leverage
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2005 sampai dengan 2007, sehingga H2 dalam
penelitian ini ditolak karena probabilitasnya melebihi dari yang telah
ditentukan.
4.1.3.3 Pengujian hipotesis ketiga (H3)
Hasil analisis untuk hipotesis yang ketiga besarnya probabilitas
kesalahan untuk variabel likuiditas yang diukur menggunakan current ratio
(CR) sebesar 0,251 dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,019. Tingkat
signifikansi yang digunakan adalah pada level kesalahan 5% atau 0.05, berarti
nilai 0,251 > 0,05. Maka dapat disimpulkan variabel likuiditas tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2005 sampai dengan 2007, sehingga H3 dalam penelitian ini
ditolak karena probabilitasnya melebihi dari yang telah ditentukan.
58
4.1.3.4 Pengujian hipotesis keempat (H4)
Hasil analisis untuk hipotesis yang keempat besarnya probabilitas
kesalahan untuk variabel ukuran perusahaan yang diukur menggunakan total
aset sebesar 0,443 dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,462. Tingkat
signifikansi yang digunakan adalah pada level kesalahan 5% atau 0.05, berarti
nilai 0,443 > 0,05. Maka dapat disimpulkan variabel ukuran perusahaan tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2005 sampai dengan 2007, sehingga H4 dalam penelitian ini
ditolak karena probabilitasnya melebihi dari yang telah ditentukan.
4.1.3.5 Pengujian hipotesis kelima (H5)
Hasil analisis untuk hipotesis kelima dapat diketahui berdasarkan tabel
variabel in the equation berikut:
Tabel 4.8 Hasil Uji Simultan Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 0 Constant 1.153 .270 18.176 1 .000 3.167
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2009
Berdasarkan hasil analisis untuk hipotesis yang kelima besarnya
probabilitas kesalahan sebesar 0,000 , tingkat signifikansi yang digunakan
pada level kesalahan 5% atau 0.05, berarti nilai 0,000 < 0,05, dengan
demikian profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian
59
laporan keuangan pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2005 sampai dengan 2007, sehingga H5 dalam
penelitian ini dapat diterima.
Tabel 4.9
Pengujian Hipotesis
No Hipotesis Signifikansi Keputusan 1 H1 = Profitabilitas berpengaruh signifikan
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
.712 Ditolak
2 H2 = Leverage berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
.260 Ditolak
3 H3 = Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
.251 Ditolak
4 H4 = Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
.443 Ditolak
5 H5 = Profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
.0000 Diterima
4.2 Pembahasan
Berdasarkan pengujian regresi logistik yang telah dilakukan,
didapatkan bahwa variabel profitabilitas yang diukur dengan return on asset
(ROA) tidak berpengaruh signifikan secara statistik pada tingkat kesalahan
5%. Hal ini ditunjukkan dari hasil signifikansi 0,712 > 0,05, sehingga H1
penelitian ini ditolak. Hal ini menunjukkan perusahaan dengan ROA yang
tinggi belum tentu diikuti dengan ketepatan waktu dalam menyampaikan
laporan keuangannya, walaupun ROA yang tinggi merupakan berita baik bagi
60
perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Anisa (2004) dan Saleh (2004) yang menyatakan bahwa variabel profitabilitas
yang diukur menggunakan ROA diperoleh tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Pengaruh yang
diperoleh dari hasil penelitian adalah negatif sebesar -0,013, hasil ini tidak
sesuai dengan logika teorinya, yang berarti setiap satu unit kenaikan ROA
akan mengurangi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sebesar -
0,013, padahal profitabilitas merupakan berita baik bagi perusahaan yang
seharusnya dapat meningkatkan ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangannya. Pengaruh yang diperoleh dalam penelitian ini sesuai dengan
hasil penelitian yang diperoleh Hilmi dan Ali (2008), Anisa (2004) serta Saleh
(2004).
Variabel leverage yang di ukur menggunakan debt equity ratio (DER)
tidak berpengaruh signifikan secara statistik pada tingkat kesalahan 5%. Hal
ini ditunjukkan dari hasil signifikansi 0,260 > 0,05, sehingga H2 dalam
penelitian ini ditolak. Hal ini menunjukkan perusahaan dengan DER yang
tinggi belum tentu akan menunda penyampaian laporan keuangannya yang
berakibat tidak tepat waktunya penyampaian laporan keuangan perusahaan
tersebut, walaupun DER yang tinggi dapat dikatakan sebagai berita buruk bagi
perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hilmi dan Ali (2008) dan Respati (2004) yang menyatakan variabel leverage
yang diukur menggunakan DER diperoleh tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan . Pengaruh yang
61
diperoleh dari hasil penelitian adalah negatif sebesar -0,221, hasil ini sesuai
dengan logika teorinya, yang berarti setiap satu unit kenaikan DER akan
mengurangi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sebesar -0,221,
karena DER yang tinggi merupakan berita buruk bagi perusahaan yang dapat
mengurangi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangannya.
Variabel likuiditas yang di ukur menggunakan current ratio (CR) tidak
berpengaruh signifikan secara statistik pada tingkat kesalahan 5%. Hal ini
ditunjukkan dari hasil signifikansi 0,251 > 0,05, sehingga H3 dalam pelitian
ini ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan CR yang tinggi
belum tentu diikuti dengan ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan
keuangannya, walaupun kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban
jangka pendek yang tinggi merupakan berita baik bagi perusahaan. Hasil
penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan
Ali (2008) yang menyatakan variabel likuiditas berpengaruh terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Pengaruh yang
diperoleh dari hasil penelitian adalah negatif sebesar -0,019, hasil ini tidak
sesuai dengan logika teorinya, yang berarti setiap satu unit kenaikan
kemampuan perusahaan melunasi utang jangka pendeknya akan mengurangi
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sebesar -0,019, karena CR
yang tinggi merupakan berita baik bagi perusahaan yang seharusnya dapat
meningkatkan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangannya.
Variabel ukuran perusahaan yang di ukur menggunakan total aset tidak
berpengaruh signifikan secara statistik pada tingkat kesalahan 5%. Hal ini
62
ditunjukkan dari hasil signifikansi 0,443 > 0,05, sehingga H4 dalam penelitian
ini ditolak. Hal ini menunjukkan perusahaan dengan aset yang besar belum
tentu akan berdampak pada kemampuan perusahaan dalam menyampaikan
laporan keuangannya dengan tepat waktu. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali (2008) yang menyatakan ukuran
perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Pengaruh yang diperoleh dari hasil penelitian
adalah positif sebesar 0,462, hasil ini sesuai dengan logika teorinya, yang
berarti setiap satu unit kenaikan total aset akan meningkatkan ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan sebesar 0,462, karena total aset yang tinggi
merupakan cerminan seberapa besar sumber daya manusia serta seberapa
canggih teknologi yang dimiliki suatu perusahaan yang dapat meningkatkan
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangannya.
Berdasarkan hasil penelitian, variabel yang ada dalam penelitian ini
tidak ada satupun yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia BEI tahun 2005-2007 secara parsial. Namun demikian secara
simultan, variabel profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan
berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI tahun 2005-2007. Hal ini
dapat ditunjukkan dengan signifikansi secara simultan sebesar 0,000 yang
lebih kecil dari tingkat kesalahan yang telah ditentukan yaitu 0,05, ini berarti
H5 dalam penelitian ini dapat diterima. Profitabilitas, leverage, likuiditas dan
63
ukuran perusahaan dalam penelitian ini tidak berpengaruh secara parsial
namun berpengaruh secara simultan, hasil ini menunjukkan bahwa dalam
menyampaikan laporan keungan perusahaan tidak menitik beratkan pada satu
informasi saja yang mampu mempengaruhi ketepatan waktu dalam
menyampaikan laporan keuangan namun semua informasi yang ada dalam
laporan keuangan tersebut.
64
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini mengambil sampel perusahaan properti yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2005-2007. berdasarkan hasil penelitian didapat
kesimpulan sebagai berikut:
1. Profitabilitas yang diukur menggunakan return on asset (ROA) memiliki
nilai koefisien regresi sebesar -0,013, dengan nilai signifikansi sebesar
0,712 > 0,05 maka dapat disimpulkan profitabilitas tidak berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuanganan,
sehingga H1 dalam penelitian ini ditolak.
2. Leverage yang diukur menggunakan debt equity ratio (DER) memiliki
nilai koefisien regresi sebesar -0,221, dengan nilai signifikansi sebesar
0,260 > 0,05 maka dapat disimpulkan leverage tidak berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuanganan,
sehingga H2 dalam penelitian ini ditolak.
3. Likuiditas yang diukur menggunakan current ratio (CR) memiliki nilai
koefisien regresi sebesar -0,019, dengan nilai signifikansi sebesar 0,251
Karena 0,251 > 0,05 maka dapat disimpulkan likuiditas tidak berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuanganan,
sehingga H3 dalam penelitian ini ditolak.
65
4. Ukuran perusahaan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,462, dengan
nilai signifikansi sebesar 0,443 > 0,05 maka dapat disimpulkan ukuran
perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuanganan, sehingga H4 dalam penelitian ini
ditolak.
5. Secara simultan, variabel profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran
perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI
tahun 2005-2007. hal ini dapat ditunjukkan dengan signifikansi secara
simultan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari tingkat kesalahan yang telah
ditentukan yaitu 5% atau 0,05 yang berarti H5 dapat diterima.
5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diajukan untuk penelitian
selanjutnya mengenai ketepatan waktu penyampaiaan laporan keuangan
adalah sebagai berikut:
1. Memperluas sampel penelitian, sehingga hasil dari penelitian akan lebih
luas dan tidak terbatas pada perusahaan properti saja.
2. Menambahkan variabel baru yang mungkin berpengaruh terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, karena dalam penelitian
ini hanya menghasilkan nilai nagelkerke R Square yang cukup kecil yaitu
sebesar 0,109 yang berarti variabilitas variable dependen ( ketepatan
66
waktu penyampaian laporan keuangan ) yang dapat dijelaskan oleh
variable independen dalam penelitian ini hanya sebesar 10,9%.
3. Menambahkan variabel yang berasal dari ekstern perusahaan, karena
dalam penelitinan ini hanya berasal dari variabel intern perusahaan saja.
67
Daftar Pustaka Anisa, Nur.2004.”Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan:
Kajian Atas Kinerja Manajemen, Kualitas Auditor, dan opini Audit”. Balance No 2 (September), 42-53
Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: RINEKA CIPTA Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program
SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Teori Akuntansi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada Hilmi, Utari dan Syaiful Ali.2008. “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar di BEJ Periode 2004-2006)” . Simposium Nasional Akuntansi XI
Husnan, Suad. (2001). Dasar-dasar Teori Portofolio Dan Analisis
Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat Indonesian Capital Market Directory. 2008. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Nomor Kep- 460/bl/2008
Owusu-Ansah, Stephen. 2000. “Timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Market: Empirical Evidence from The Zimbabwe Stock Exchange”. Journal Accounting and Business Research. Vol.30. No.3. pp.241-254.
Petronila, Thio Anastasia dan Mukhlasin. 2003. “Pengaruh Profitabilitas
perusahaan terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan dengan Opini Audit Sebagai Moderating Variabel”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Indonesia Atmajaya. Jakarta.
Respati, Novita, Wening Tyas. 2004. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Maksi vol.4
68
Saleh, Rachmat. 2004. “Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta” Simposium Nasional Akuntansi VII
Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: TARSITO Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995
Wikipedia Indonesia Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan.
Jakarta: BUMI AKSARA
69
LAMPIRAN 1
TANGGAL PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN
PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2005, 2006 DAN 2007
NO NAMA PERUSAHAAN KODE 2005 2006 2007 BURSA
1 Bakrieland Development Tbk ELTY 20-05-06 18-04-07 31-03-08 2 Bhuwantala Indah Permai Tbk BIPP 31-05-06 02-04-07 01-04-08 3 Bintang Mitra Semestaraya Tbk BMSR 31-03-06 02-04-07 03-04-08 4 Citojaya Kontridoreksa Tbk CKRA 31-03-06 30-03-07 31-03-08 5 Ciputra Surya Tbk CTRS 31-03-06 30-03-07 31-03-08 6 Duta Anggada Realty Tbk DART 29-03-06 02-04-07 02-05-08 7 Duta Pertiwi Tbk DUTI 28-03-06 30-03-07 28-03-08 8 Gowa Makasar Tourism Development Tbk GMTD 23-03-06 30-03-07 04-03-08 9 Indonesia Prima Property Tbk MORE 29-03-06 30-03-07 31-03-08
10 Jakarta International Hotels & Dev Tbk JIHD 31-03-06 30-03-07 31-03-08 11 Jakarta Setia Budi International Tbk JSPT 31-03-06 29-03-07 31-03-08 12 Jaya Real Property Tbk JRPT 28-03-06 27-03-07 28-03-08 13 Kridaperdana Indahgraha Tbk KPIG 28-03-06 30-03-07 31-03-08 14 Lamicitra Nusantara Tbk LAMI 28-03-06 29-03-07 27-03-08 15 Lippo Cikarang Tbk LPCK 22-03-06 27-03-07 04-03-08 16 New Century Development Tbk PTRA 29-03-06 29-03-07 28-03-08 17 Pakuwon Jati Tbk PWON 01-06-06 30-03-07 24-04-08 18 Panca Wiratama Sakti Tbk PWSI 31-03-06 30-03-07 31-03-08 19 Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJJA 16-03-06 29-03-07 01-04-08 20 Pudjiadi & Sons Tbk PNSE 29-03-06 02-04-07 01-04-08 21 Pudjiadi Prestige Tbk PUDP 29-03-06 30-03-07 31-03-08 22 Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk RBMS 31-03-06 02-04-07 31-03-08 23 Roda Panggon Harapan Tbk RODA 29-03-06 02-04-07 01-04-08 24 Surya Inti Permata Tbk SIIP 04-03-06 23-03-07 31-03-08 25 Surya Semesta Internusa Tbk SSIA 29-03-06 02-04-07 31-03-08
70
LAMPIRAN 2
DATA KETEPATAN WAKTU, ROA, DER, CR DAN SIZE
PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2005
NO NAMA PERUSAHAAN KODE TL ROA DER CR SIZE BURSA
1 Bakrieland Development Tbk ELTY 0 3.64 1.01 2.1 6.41 2 Bhuwantala Indah Permai Tbk BIPP 0 -4.6 0.58 0.14 5.53 3 Bintang Mitra Semestaraya Tbk BMSR 1 -0.81 0.11 1.3 5.32 4 Citojaya Kontridoreksa Tbk CKRA 1 0.11 0.02 80.2 4.68 5 Ciputra Surya Tbk CTRS 1 6.38 0.97 1.7 6.27 6 Duta Anggada Realty Tbk DART 1 14.09 4.05 0.53 6.15 7 Duta Pertiwi Tbk DUTI 1 1.32 1.65 0.64 6.66 8 Gowa Makassar Tourism Development Tbk GMTD 1 2.48 2.54 0.7 5.43 9 Indonesia Prima Property Tbk MORE 1 -2.99 2.38 0.21 5.88
10 Jakarta International Hotels & Dev Tbk JIHD 1 -4.45 1.03 1.29 6.5 11 Jakarta Setia Budi International Tbk JSPT 1 -4.72 1.2 0.78 6.41 12 Jaya Real Property Tbk JRPT 1 4.64 0.42 1.46 6.16 13 Kridaperdana Indahgraha Tbk KPIG 1 2.54 0.04 13.1 4.99 14 Lamicitra Nusantara Tbk LAMI 1 0.45 1.31 1.87 5.57 15 Lippo Cikarang Tbk LPCK 1 0.34 1.5 1.07 6.05 16 New Century Development Tbk PTRA 1 -63.1 2.46 1.14 5.85 17 Pakuwon Jati Tbk PWON 0 37.95 20 1.04 6.23 18 Panca Wiratama Sakti Tbk PWSI 1 -9.36 -2.41 0.18 5.5 19 Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJJA 1 13.78 0.4 1.63 5.96 20 Pudjiadi & Sons Tbk PNSE 1 1.3 2 1.36 5.27 21 Pudjiadi Prestige Tbk PUDP 1 1.03 0.67 0.35 5.51 22 Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk RBMS 1 -1.09 0.12 7.25 5.32 23 Roda Panggon Harapan Tbk RODA 1 -1.99 0.05 20.1 4.87 24 Surya Inti Permata Tbk SIIP 1 12.5 0.15 1 5.79 25 Surya Semesta Internusa Tbk SSIA 1 5.18 1.42 0.87 6.15
71
LAMPIRAN 3
DATA KETEPATAN WAKTU, ROA, DER, CR DAN SIZE
PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2006
NO NAMA PERUSAHAAN KODE TL ROA DER CR SIZE BURSA
1 Bakrieland Development Tbk ELTY 0 2.82 0.79 1.15 6.38 2 Bhuwantala Indah Permai Tbk BIPP 0 -14.2 0.72 0.79 5.47 3 Bintang Mitra Semestaraya Tbk BMSR 0 -1.41 0.12 0.89 5.31 4 Citojaya Kontridoreksa Tbk CKRA 1 0.44 0.03 33.9 4.69 5 Ciputra Surya Tbk CTRS 1 9.4 0.64 2.24 6.25 6 Duta Anggada Realty Tbk DART 0 8.14 2.77 0.41 6.18 7 Duta Pertiwi Tbk DUTI 1 1.61 1.48 0.76 6.66 8 Gowa Makassar Tourism Development Tbk GMTD 1 2.75 2.33 0.71 5.43 9 Indonesia Prima Property Tbk MORE 1 3.04 1.96 0.11 5.86
10 Jakarta International Hotels & Dev Tbk JIHD 1 -1.22 1.87 1.04 6.68 11 Jakarta Setia Budi International Tbk JSPT 1 -1.38 1.31 0.85 6.41 12 Jaya Real Property Tbk JRPT 1 5 0.55 1.26 6.23 13 Kridaperdana Indahgraha Tbk KPIG 1 1.87 0.16 5.83 5.03 14 Lamicitra Nusantara Tbk LAMI 1 0.2 2.01 1.5 5.69 15 Lippo Cikarang Tbk LPCK 1 0.28 1.6 3.54 6.07 16 New Century Development Tbk PTRA 1 1.14 2.31 1.16 5.85 17 Pakuwon Jati Tbk PWON 1 8.04 1.93 0.51 6.43 18 Panca Wiratama Sakti Tbk PWSI 1 -9.31 -2.24 0.17 5.5 19 Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJJA 1 13.23 0.32 2.38 5.98 20 Pudjiadi & Sons Tbk PNSE 0 4.41 1.81 1.69 5.31 21 Pudjiadi Prestige Tbk PUDP 1 0.11 0.31 0.86 5.41 22 Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk RBMS 0 0.09 0.08 10.5 5.31 23 Roda Panggon Harapan Tbk RODA 0 0.33 0.03 37.3 4.86 24 Surya Inti Permata Tbk SIIP 1 13.44 0.1 1.52 5.84 25 Surya Semesta Internusa Tbk SSIA 0 1.6 1.24 0.9 6.13
72
LAMPIRAN 4
DATA KETEPATAN WAKTU, ROA, DER, CR DAN SIZE
PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2007
NO NAMA PERUSAHAAN KODE TL ROA DER CR SIZE BURSA
1 Bakrieland Development Tbk ELTY 1 2.35 0.36 3.14 6.76 2 Bhuwantala Indah Permai Tbk BIPP 0 -1.93 0.67 0.44 5.44 3 Bintang Mitra Semestaraya Tbk BMSR 0 1.28 0.01 114 5.27 4 Citojaya Kontridoreksa Tbk CKRA 1 0.83 0.23 4.65 4.77 5 Ciputra Surya Tbk CTRS 1 8.93 0.41 2.53 6.28 6 Duta Anggada Realty Tbk DART 0 3.98 4.04 0.23 6.4 7 Duta Pertiwi Tbk DUTI 1 1.31 1.37 0.78 6.65 8 Gowa Makassar Tourism Development Tbk GMTD 1 2.82 2.21 0.75 5.44 9 Indonesia Prima Property Tbk MORE 1 2.03 1.8 0.11 5.86
10 Jakarta International Hotels & Dev Tbk JIHD 1 -4.31 2.53 0.75 6.71 11 Jakarta Setia Budi International Tbk JSPT 1 0.98 1.37 0.61 6.43 12 Jaya Real Property Tbk JRPT 1 5.77 0.63 1.17 6.28 13 Kridaperdana Indahgraha Tbk KPIG 1 0.18 3.43 5.64 5.95 14 Lamicitra Nusantara Tbk LAMI 1 0.47 2.81 1.3 5.8 15 Lippo Cikarang Tbk LPCK 1 0.86 1.8 2.58 6.11 16 New Century Development Tbk PTRA 1 -0.42 1.67 1.37 5.73 17 Pakuwon Jati Tbk PWON 0 2.69 1.99 0.98 6.49 18 Panca Wiratama Sakti Tbk PWSI 1 -15.3 -1.99 0.16 5.47 19 Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJJA 0 11.03 0.57 2.65 6.11 20 Pudjiadi & Sons Tbk PNSE 0 5.78 1.72 0.73 5.33 21 Pudjiadi Prestige Tbk PUDP 1 2.67 0.25 1.56 5.4 22 Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk RBMS 1 0.38 0.2 4.59 5.34 23 Roda Panggon Harapan Tbk RODA 0 0.34 0.05 25 4.87 24 Surya Inti Permata Tbk SIIP 1 6.93 1.14 1.01 6.2 25 Surya Semesta Internusa Tbk SSIA 1 0.76 1.51 0.83 6.19
73
LAMPIRAN 5
HASIL PERHITUNGAN SPSS
Logistic Regression
[DataSet0]
Case Processing Summary
Unweighted Casesa N Percent
Selected Cases Included in Analysis 75 100.0
Missing Cases 0 .0
Total 75 100.0
Unselected Cases 0 .0
Total 75 100.0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of
cases.
Dependent Variable
Encoding
Original
Value Internal Value
0 0
1 1
74
Block 0: Beginning Block
Iteration Historya,b,c
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients
Constant
Step 0 1 82.839 1.040
2 82.662 1.150
3 82.662 1.153
4 82.662 1.153
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 82.662
c. Estimation terminated at iteration number 4
because parameter estimates changed by less than
.001.
Classification Tablea,b
Observed
Predicted
Ketepatan Percentage
Correct 0 1
Step 0 Ketepatan 0 0 18 .0
1 0 57 100.0
Overall Percentage 76.0
a. Constant is included in the model.
b. The cut value is .500
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 0 Constant 1.153 .270 18.176 1 .000 3.167
75
Variables not in the Equation
Score df Sig.
Step 0 Variables ROA .961 1 .327
CR 2.418 1 .120
DER 2.521 1 .112
SIZE .790 1 .374
Overall Statistics 6.359 4 .174
Block 1: Method = Enter
Iteration Historya,b,c,d
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients
Constant ROA CR DER SIZE
Step 1 1 77.574 -.401 -.008 -.017 -.149 .300
2 77.001 -.950 -.012 -.019 -.200 .434
3 76.985 -1.065 -.013 -.019 -.219 .460
4 76.984 -1.072 -.013 -.019 -.221 .462
5 76.984 -1.072 -.013 -.019 -.221 .462
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 82.662
d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than
.001.
76
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 5.678 4 .225
Block 5.678 4 .225
Model 5.678 4 .225
Model Summary
Step -2 Log likelihood
Cox & Snell R
Square
Nagelkerke R
Square
1 76.984a .073 .109
a. Estimation terminated at iteration number 5 because
parameter estimates changed by less than .001.
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 7.329 7 .395
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
Ketepatan = 0 Ketepatan = 1
Total Observed Expected Observed Expected
Step 1 1 4 4.037 4 3.963 8
2 3 2.348 5 5.652 8
3 1 2.091 7 5.909 8
4 1 1.840 7 6.160 8
5 2 1.676 6 6.324 8
6 1 1.591 7 6.409 8
7 4 1.503 4 6.497 8
8 1 1.359 7 6.641 8
9 1 1.553 10 9.447 11
77
Classification Tablea
Observed
Predicted
Ketepatan Percentage
Correct 0 1
Step 1 Ketepatan 0 2 16 11.1
1 1 56 98.2
Overall Percentage 77.3
a. The cut value is .500
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a ROA -.013 .035 .136 1 .712 .987
CR -.019 .017 1.320 1 .251 .981
DER -.221 .196 1.267 1 .260 .802
SIZE .462 .602 .589 1 .443 1.587
Constant -1.072 3.469 .095 1 .757 .342
a. Variable(s) entered on step 1: ROA, CR, DER, SIZE.
Correlation Matrix
Constant ROA CR DER SIZE
Step 1 Constant 1.000 .092 -.452 .190 -.994
ROA .092 1.000 -.056 -.188 -.093
CR -.452 -.056 1.000 .098 .412
DER .190 -.188 .098 1.000 -.259
SIZE -.994 -.093 .412 -.259 1.000
78
Ste
p nu
mber
: 1
Obs
erve
d Gr
oups
and
Pre
dict
ed P
roba
bili
ties
8 ┼
11
1
┼
│
11
1
│
│
11
1
│
F
│
11
1
│
R
6 ┼
11
1
┼
E
│
11
1
│
Q
│
1 11
1 1
│ U
│
1 11
1 1
│ E
4 ┼
1
1 1
110
1 1
┼
N
│
1
1 1
110
1 1
│
C
│
11
1 1
1 1
1011
1
│
Y
│
11
1 1
1 1
1011
1
│
2
┼
1
1 1
101
1 11
1101
111
1 1
┼
│
1
1 1
101
1 11
1101
111
1 1
│
│
0
0
1
0
0 1
001
0101
0000
0011
1 11
│
│
0
0
1
0
0 1
001
0101
0000
0011
1 11
│
Pred
icte
d ──
────
───┼
────
────
─┼──
────
───┼
────
───
──┼─
────
────
┼───
────
──┼─
────
────
┼───
────
──┼─
────
────
┼───
────
───
Pr
ob:
0
.1
.2
.3
.4
.5
.6
.7
.8
.9
1
Gr
oup:
00
0000
0000
0000
0000
0000
0000
0000
0000
0000
0000
0000
0000
1111
1111
1111
1111
11111
1111
1111
1111
1111
1111
1111
1111
1
Pred
icte
d Pr
obab
ilit
y is
of
Memb
ersh
ip f
or 1
The
Cut
Valu
e is
.50
Symb
ols:
0 -
0
1
- 1
Ea
ch S
ymbo
l Re
pres
ents
.5
Case
s.