kti skripsi no.203 gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian asi eksklusif pada bayi umur 0-6...
TRANSCRIPT
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN
ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI UPT
PUSKESMAS ………. KECAMATAN ……….
KABUPATEN ……….
KARYA TULIS ILMIAH / SKRIPSI
Oleh:
................
NIM. ...............
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES ........
PROGRAM STUDI ................
TAHUN
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bila setiap orang tua mampu menyadari akan pentingnya ASI eksklusif
bagi bayi yang dilahirkan, maka masa depan generasi mendatang akan lebih baik
dan berguna bagi orang tua, bangsa dan negera. Salah satunya untuk mewujudkan
hal itu adalah dengan memberikan ASI eksklusif sejak dini. ASI eksklusif adalah
bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain, dan tanpa tambahan
makanan lain yang diberikan pada bayi sampai umur 6 bulan (Dinkes, 2008). ASI
mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi dan di produksi khusus oleh
tubuh ibu untuk bayinya. Agar ASI cepat keluar maka dianjurkan bayi disusui
dalam 30 menit pertama setelah dilahirkan. Komposisi ASI yang sesuai untuk
kebutuhan bayi dan mengandung Zat pelindung dengan kandungan terbanyak ada
pada kolustrum. Kolustrum adalah ASI yang berwarna kekuningan yang
dihasilkan tiga hari pertama setelah bayi lahir.
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa Air Susu Ibu (ASI)
merupakan makanan terbaik dan utama bagi bayi, karena didalam ASI terkandung
antibodi yang diperlukan bayi untuk melawan penyakit-penyakit yang
menyerangnya. Pada dasarnya ASI adalah imunisasi pertama karena ASI
mengandung berbagai zat kekebalan antara lain imunoglobin. Bayi yang tidak
mendapat ASI beresiko terhadap infeksi saluran pernafasan (seperti batuk, pilek)
diare dan alergi (Soekirman, 2006: 48-51). Namun saat ini pemberian ASI
eksklusif semakin menurun, penyebab menurunnya pemberian ASI eksklusif
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingya pemberian ASI eksklusif,
pemasaran susu formula, faktor sosial, ekonomi. Selain itu juga masih banyak
masyarakat yang suka memberi MP-ASI terlalu dini (Agnes, 2007).
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatana Indonesia (SDKI) tahun
2007-2008 pemberian ASI eksklusif pada bayi berumur 2 bulan hanya 64%.
Prosentase ini menurun dengan jelas menjadi 45% pada bayi berumur 2-3 bulan
dan 14% pada bayi berumur 4-5 bulan. Hanya 40% bayi mendapatkan ASI dalam
satu jam kelahiran sedangkan pemberian ASI eksklusif di kota Surabaya dari
15.983 bayi berusia 6 bulan, hanya 3.302 bayi diantaranya yang mendapat ASI.
Baru sekitar 20,66% bayi mendapat ASI secara eksklusif (Ririn Nur Febriani,
2009).
Dari data Dinas Kesehatan Banyuwangi bagian Kesehatan Keluarga
didapatkan data cakupan ASI eksklusif sebesar 61,93%, dan Puskesmas Grajagan
terdapat 50 bayi yang berumur 0-6 bulan hingga saat ini ibu yang menerapkan
ASI eksklusif hanya 40% dari target yang sudah ditentukan.
Pada dasarnya saat ini banyak ibu yang memberikan pengganti ASI
sebelum bayi berumur 6 bulan. Seharusnya pemberian ASI paling baik diberikan
sampai umur 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun. Jika dipaksa untuk
mengonsumsi selain ASI tidak menutup kemungkinan bayi bisa sakit. Hal ini
dikarenakan dapat mengakibatkan kekebalan bayi menurun. Padahal pemberian
ASI eksklusif selama 6 bulan pertama terbukti menurunkan angka kematian bayi
(AKB) dan angka kematian ibu (AKI) yang merupakan indikator kesehatan
(Kompas, 2007).
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah membuat program-program
yang dapat mendukung penggunaan ASI eksklusif antara lain melalui pemberian
pendidikan kesehatan tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif pada
masyarakat. Penelitian-penelitian yang dapat menunjang program pemberian ASI
eksklusif seperti tentang komposisi ASI juga terus dilakukan. Oleh karena itu
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang ”Pengetahuan Ibu Tentang
Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Umur 0-6 bulan di Puskesmas Grajagan
Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi”.
B. Pembatasan Dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas banyak sekali faktor yang mempengaruhi
pengetahuan ibu, maka dari itu peneliti membatasi pada tingkat tahu.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah pengetahuan
ibu tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan di Puskesmas
Grajagan Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi?
C. Tujuan Penelitian
Dari uraian pembatasan dan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif pada
bayi umur 0-6 bulan di Puskesmas Grajagan Kecamatan Purwoharjo Kabupaten
Banyuwangi.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Penelitian ini sangat bermanfaat untuk mengetahui secara spesifik
mengenai pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
2. Secara Praktis
Meningkatkan kualitas pengetahuan kesehatan khususnya tentang
pemberian ASI eksklusif.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini sebagai sarana untuk belajar menerapkan teori yang telah
diperoleh dalam bentuk nyata dan meningkatkan daya berpikir dalam
menganalisa suatu masalah.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Konsep Dasar Pengetahuan
a. Arti Pengetahuan
1) Pengetahuan adalah hasil atau dan dini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap satu obyek tertentu. Pengindraan terjadi
melalui panca indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba sehingga sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga. Jadi pengetahuan merupakan hasil
pengindraan kita. (Notoadmojo, 2003 : 127-128)
2) Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab
pertanyaan “what” misalnya : apa air, apa manusia, apa alam, dan
sebagainya.(Notoadmojo, 2005 : 3).
Pengetahuan mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi
perilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses sebagai berikut:
1) Awareness (Kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulasi (Obyek)
2) Interest (Merasa tertarik) terhadap stimulasi atau obyek tersebut
disini sikap obyek mulai timbul
3) Evaluation (Menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya
stimulasi tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah
lebih baik lagi.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
4) Trial, dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai
dengan apa yang di kehendaki.
5) Adaption, dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran dan sikap terhadap stimulasi.
Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan
bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap diatas.
(Notoadmojo, 2003:128)
b. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang di cakup dalam demain kognitif menurut Soekijo
Notoadmojo (2003) mempunyai 6 tingkatan yaitu :
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di
pelajari sebelumnya, pada tingkatan ini reccal (mengingat
kembali) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsang yang diterima. Oleh sebab itu tingkatan
ini adalah yang paling rendah.
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang di ketahui dan dapat
menginter prestasikan materi tersebut secara benar tentang objek
yang dilakukan dengan menjelaskan, menyebutkan contoh dan
lain-lain.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan
kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai
aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip
dan sebagainya dalam kontak atau situasi yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan suatu materi
atau objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih didalam
suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitan satu sama
lain, kemampuan analisis ini dapa dilihat dari penggunaan kata
kerja dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan,
mengelompokkan dan sebagainya.
5) Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis ini suatu
kemampuan untuk menyusun, dapat merencanakan, meringkas,
menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
penilaian terhadap suatu materi atau objek penilaian-penilaian itu
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
c. Cara Memperoleh Pengetahuan
Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman
yang berasal dari berbagai macam sumber, misalnya : media massa,
media elektrotik, buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster,
kerabat dekat dan sebagainya
Menurut Notoadmojo (2002) dari berbagai macam cara yang
telah di gunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang
sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua yakni : cara tradisional
atau non ilmiah dan cara modern atau yang disebut dengan cara ilmiah
1) Cara Tradisional Atau Non Ilmiah
Cara tradisional terdiri dari empat cara yaitu :
a) Trial and Error
Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,
bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu
bila seseorang menghadapi persoalan atau masalah, upaya
yang dilakukan hanya dengan mencoba-coba saja. Cara coba-
coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan
dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan
tersebut tidak berhasil maka di coba kemungkinan yang lain
sampai berhasil. Oleh karena itu cara ini disebut dengan
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
metode Trial (coba) dan Error (gagal atau salah atau metode
coba salah adalah coba-coba).
b) Kekuasaaan Atau Otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali
kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang, penalaran,
dan tradisi-tradisi yang dilakukan itu baik atau tidak.
Kebiasaan ini tidak hanya terjadi pada masyarakat tradisional
saja, melainkan juga terjadi pada masyakat modern.
Kebiasaan-kebiasaan ini seolah-olah diterima dari sumbernya
berbagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan ini
dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal
maupun informal, ahli agama, pemegang pemerintahan dan
sebagainya.
c) Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Adapun pepatah mengatakan “Pengalaman adalah guru
terbaik“. Pepatah ini mengandung maksud bahwa
pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau
pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan.
d) Jalan Pikiran
Sejalan perkembangan kebudayaan umat kebudayaan
umat manusia cara berpikir umat manuasiapun ikut
berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Dengan kata
lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia
telah menjalankan jalan pikirannya, baik melalui induksi
maupun deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya adalah
cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui
pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan.
2) Cara Modern Atau Cara Ilmiah
Cara baru memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih
sistematis, logis dan ilmiah yang disebut metode ilmiah. Kemudian
metode berfikir induktif bahwa dalam memperoleh kesimpulan
dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, membuat
catatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang
diamati.
(Notoatmodjo, 2002: 11-18).
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Pengetahuan ini dapat membentuk keyakinan sehingga seorang
berperilaku sesuai tertentu keyakinan tersebut.
Ada 3 faktor yang mempengaruhi kehidupan ibu :
1) Faktor predisposisi
a) Umur
Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saaat
dilahirkan sampai berulang tahun, semakin cukup umur,
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang
dalam berfikir dan bekerja.
b) Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah
menerima Informasi, sehingga semakin banyak pula
pengetahuan yang dimiliki. Sebaiknya pendidikan yang
kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang
terhadap nilai-nilai yang di perkenalkan.
c) Pengalaman
Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut
dapat diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber
pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu
pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya
memperoleh pengetahuan.
d) Pekerjaan
Menurut Markum (1991) bekerja umumnya merupakan kegiatan
yang menyita waktu, bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan keluarga.
2) Faktor Pendukung
a) Informasi
Informasi adalah penerangan, pemberitahuan, kabar atau berita
tentang suatu keseluruhan makna yang menunjang amanat.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Informasi memberikan pengaruh kepada seseorang meskipun
orang tersebut mempunyai tingkat pendidikan rendah tetapi
jika ia mendapatkan Informasi yang baik dari berbagai media,
maka hal ini dapat meningkatkan pengetahuan orang tersebut.
b) Lingkungan
Lingkungan adalah Seluruh kondisi yang ada di sekitar
manusia dan pengaruhnya dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. Menurut
Ann Manner (1998) lingkungan memberikan pengaruh sosial
pertama bagi seseorang dimana seseorang dapat mempelajari
hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada
sifat kelompok dalam lingkungan alam.(Nursalam, 2001: 133)
3) Faktor Pendorong
a) Sikap Petugas
Tatalaksana yang menunjang keberhasilan menyusui harus di
laksanakan seperti :
(a) Bayi baru lahir segera di berikan pada ibu untuk segera
disusui
(b) Merawat bayi bersama ibunya
(c) Mengajarkan teknik menyusui yang benar
(d) Mengajarkan cara pengeluaran ASI secara manual
(e) Jangan menjadualkan pemberian ASI
(f) Jangan memberikan kempeng atau dot pada bayi
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
b) Dari Keluarga
Keluarga (suami, nenek, bibik dan sebagainya) perlu di
Informasikan bahwa seorang ibu perlu dukungan dan bantuan
keluarga agar ibu berhasil menyusui misalnya dengan
menggantikan sementaratugas rumah tangga ibu (seperti
memasak, mencuci, membersihkan rumah) ibu dan bayi
membutuhkan waktu berkenalan.
e. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara
atau kuesioner yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur
dari subyek penelitian atau responden. (Notoadmodjo, 2003 : 130)
Skala ini menggunakan data kuantitatif yang berbentuk angka-
angka yang menggunakan alternatif jawaban serta menggunakan
peningkatan yaitu kolom menunjukkan letak ini maka sebagai
konsekuensinya setiap centangan pada kolom jawaban menunjukkan
nilai tertentu. Dengan demikian analisa data dilakukan dengan
mencermati banyaknya centangan dalam setiap kolom yang berbeda
nilainya lalu mengalihkan frekuensi pada masing-masing kolom yang
bersangkutan. Disini peneliti hanya menggunakan 2 pilihan yaitu :
1) “Benar” (B)
2) “Salah” (S)
Prosedur berskala atau (scaling) yaitu penentu pemberian angka
atau skor yang harus diberikan pada setiap kategori respon perskalaan.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Untuk mengukur pengetahuan menggunakan
rumus :
Keterangan :
P : Prosentase
f : Jumlah jawaban yang benar
h : Jumlah skor maksimal jika semua pertanyaan di jawab benar
Berdasarkan hasil perhitungan, kemudian hasilnya di
interprestasikan dalam beberapa kategori yaitu:
Baik : 76 - 100%
Cukup baik : 56 - 75%
Kurang baik : 40 - 55%
Tidak baik : <40%
(Arikunto, 2006:246)
2. Konsep Dasar Bayi
ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna karena di
dalamnya mengandung semua nutrien yang di perlukan bayi serta dalam
komposisi (Perbandingan) yang ideal. Bayi adalah seorang anak yang
belum dapat berjalan sehingga sangat perlu diberikan ASI eksklusif. Di
harapkan bahwa pertumbuhan maupun perkembangan bayi akan
berlangsung lebih baik. Hal itu meliputi pertumbuhan jasmani,
perkembangan kecerdasan serta perkembangan psikologis yakni kasih
sayang timbal balik antara bayi dan ibu yang mencerminkan akhlak yang
luhur.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Manfaat Gizi bagi bayi
Pada umumnya bayi dilahirkan setelah dikandung selama kurang
lebih 40 minggu, dengan berat badan sekitar 3 kg dan panjang badan 50
cm. Pada minggu pertama berat badan akan menurun, kemudian naik
terus-menerus sesuai bertambahnya umur, kecepatan kenaikan berat badan
pada setiap triwulan tidak sama, demikian juga pertambahan panjang
badan. Faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi normal
adalah masukan makanan yang kualitas maupun kuantitasnya baik,
manfaat masukan makanan atau gizi yang berkualitas maupun
kuantitasnya baik selain untuk tumbuh kembang bayi adalah untuk
menjaga kesehatan bayi atau mencegah timbulnya berbagai penyakit.(Erna
Francin Paath, 2005:102-104)
Apa yang dimakan bayi sejak usia dini merupakan pondasi penting
bagi kesehatan dan kesejahteraannya di masa depan. Keadaan gizi ibu
pada kehamilan merupakan penentu utama bagi kelangsungan hidup
anaknya menurunnya pertumbuhan pada bayi usia 4 bulan merupakan
tanda terjadinya keadaan gizi yang tidak baik. Kejadian ini bisa
disebabkan oleh dua hal yaitu karena asupan makanan yang salah atau
tidak memenuhi gizi seimbang karena penyakit infeksi dan yang kedua
penyebab langsung kurang gizi. (Soekirman, 2006: 62)
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
3. Konsep Dasar ASI Eksklusif
a. ASI
ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang
dibutuhkan bayi hingga enam bulan. ASI adalah makanan bernutrisi
dan berenergi tinggi, yang mudah untuk di cerna. (Bunda, 2008)
b. ASI Eksklusif
ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara eksklusif
adalah Bayi hanya diberikan air susu tanpa makanan tambahan lain
dianjurkan sampai enam bulan dan di susui sedini mungkin. (Siswono,
2005)
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa
tambahan cairan lain, dan tanpa tambahan makanan lain yang
diberikan pada bayi berumur 0 - 6 bulan (Dinkes, 2008)
Riset media mengatakan bahwa ASI eksklusif membuat bayi
berkembang dengan baik pada enam bulan pertama bahkan pada usia
lebih dari enam bulan.
c. Manfaat Pemberian ASI
1) Bagi Bayi
a) ASI sebagai nutrisi
Air susu seorang ibu juga secara khusus disesuaikan
untuk bayinya sendiri, misalnya ASI dari seorang ibu yang
melahirkan bayi prematur komposisinya akan berbeda dengan
ibu yang melahirkan bayi cukup bulan. ASI merupakan sumber
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan
disesuaikan dengan pertumbuhan kebutuhan bayi yang paling
sempurna baik kualitas maupun kuantitasnya.
b) ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat
imunoglobulin (zat kekebalan tubuh) dari ibunya melalui ari-
ari. Namun kadar zat ini akan cepat sekali menurun segera
setelah bayi lahir. Badan bayi sendiri baru membuat zat
kekebalan cukup banyak sehingga mencapai kadar propektif
pada waktu berusia 9 sampai 12 bulan.
c) ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan
Dengan memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi
berusia enam bulan akan menjamin tercapainya perkembangan
potensi kecerdasan anak secara optimal. Hal ini karena selain
sebagai nutren yang lokal dengan komposisi yang tepat, serta
disesuaikan dengan kebutuhan bayi. ASI juga mengandung
nutren-nutren khusus yang diperlukan otak agar tumbuh
optimal.
d) ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang
Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena
menyusui akan merasakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan
merasa aman tentram terutama karena masih dapat mendengar
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
detak jantung ibunya yang sudah ia kenal sejak dalam
kandungan.
2) Bagi Ibu
a) Menjarangkan kehamilan
Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman murah dan
cukup berhasil
b) Lebih ekonomis / murah
Dengan memberikan ASI berarti menghemat untuk pengeluaran
susu formula perlengkapan menyusui dan persiapan pembuatan
minum susu formula.
c) Tidak merepotkan dan hemat waktu
ASI dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan atau
memasak air, juga tanpa harus mencuci botol dan tanpa
menunggu
d) Halal
e) Mudah di cerna dan lain-lain.
f) Mencegah Perdarahan Post Partum
Hisapan bayi menghasilkan hormon progesteron yang merangsang
kontraksi rahim untuk mencegah perdarahan
g) Mengecilkan rahim
Dengan meningkatnya hormon oksitosin, membantu rahim kembali
keukuran semula.
h) Mengurangi terjadinya anemia
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Resiko anemia karena kekurangan zat besi dapat dihindari dengan
penundaan kembalinya masa haid dan pengurangan perdarahan.
i) Lebih cepat langsing kembali
Di perlukan energi untuk menyusui dan pembentukan ASI diambil
dari cadangan lemak yang tertimbun.
j) Menimbulkan ikatan batin yang kuat antara ibu dan anak
k) Mengurangi kemungkinan kanker payudara, rahim dan ovarium
l) Mengurangi kemungkinan oesteoporosis dan rematik
Resiko terkena oesteoporosis 4 kali lebih kecil dibandingkan
dengan wanita yang tidak menyusui.
m) Portabel dan praktis
Mudah dibawa, kapan dan dimana saja, siap minum dengan suhu
yang selalu tepat.
d. Tanda ASI cukup pada bayi
1) Bayi buang air kecil 5-6 x sehari
2) Bayi buang air besar 2x atau lebh sehari
3) Mengakhiri menyusu sendiri
4) Bayi rileks dan puas setelah minum
5) Bayi bertambah berat badan sekitra 750 gram – 1 kilogram setiap
bulannya. (March, 2007)
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
e. Komposisi yang terkandung dalam ASI
1) Protein
Protein dalam ASI mencapai kadar yang lebih dari cukup
untuk pertumbuhan optimal, sementara ASI juga mengandung
muatan yang mudah larut yang sesuai untuk ginjal bayi yang belum
matang.
2) Lemak
Seperti halnya substansi protein dalam ASI dapat membantu
absorsi lemak. Fungsi kolesterol dengan kadar tinggi dalam ASI
tidak sepenuhnya dipahami tetapi di perkirakan bahwa kadar awal
ini dapat mempengaruhi tubuh dalam menangani suatu substansi di
kemudian hari.
3) Karbohidrat – Laktosa
Perkembangan sistem saraf pusat merupakan bagian dari
fungsi laktosa dalam ASI; laktosa juga memberi sekitar 40%
kebutuhan energi bayi. Asupan laktosa yang berlebihan kadang-
kadang dicurigai terjadi pada bayi yang mendapat ASI, yang
bersifat mudah marah, gelisah dan konsistensi feces encer.
4) Vitamin
ASI memberi vitamin yang cukup bagi bayi, walaupun
kadarnya bervariasi sesuai dengan alat maternal. Penting bagi bayi
untuk mendapatkan kolustrum dan kemudian susu awal untuk
memastikan bahwa vitamin yang larut diperoleh bayi pemancaran
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
sinar matahari selama 30 menit setiap minggu ke kepala dan tangan
menghasilkan vitamin D yang cukup.
5) Mineral
Zat besi di dalam ASI berikatan dengan protein yang tidak
terkait jika terdapat kadar seng dan tembaga. Penting bagi bidan
untuk memperhatikan manfaat ASI dalam diet dan istilah anti
infeksi.(Christine Henderson, 2006 : 443-445)
f. Tiga bentuk ASI dengan karakteristik dan Komposisi berbeda
diantaranya :
1) Kolustrum
a) Pengertian
Kolostrum adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar
payudara setelah melahirkan (4-7 hari) yang berbeda
karakteristik fisik dan komposisinya dengan ASI matang dengan
volume 150-300 ml/hari
- Berwarna kuning jernih dengan protein berkadar tinggi
- Mengandung : imunoglobin, laktoferin, ion-ion (Na, Ca, K,
Zn, Fe), vitamin (A,D,E,K) lemak dan rendah laktosa.
- Pengeluaran kolustrum berlansung sekitar dua tiga hari dan
diikuti ASI yang mulai berwarna putih.
b) Manfaat
- Kolustrum mengadung zat kekebalan terutama IGA untuk
melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
- Jumlah kolustrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari
hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun
sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Oleh karena itu kolustrum diberikan pada bayi.
- Kolustrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan
mengadung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai
dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.
- Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang
pertama berwarna hitam kehijauan.
2) ASI Transisi (peralihan/antara)
a) Pengertian
ASI transisi adalah ASI yang dihasilkan setelah
kolustrum (8-20 hari) dimana kadar lemak dan laktosa lebih
tinggi dan kadar protein, mineral lebih rendah. ASI antara,
mulai berwarna bening dengan susunan yang disesuaikan
kebutuhan bayi dan kemampuan mencerna usus bayi.
b) Komposisi
- Kadar protein rendah sedangkan kadar lemak dan karbohidrat
tinggi
- Volume juga meningkat
3) ASI sempurna (ASI matang)
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
ASI sempurna adalah ASI yang dihasilkan 21 hari setelah
melahirkan dengan volume bervariasi yaitu 300-850 ml/hari
tergantung pada besarnya stimulasi saat laktasi.
Pengeluaran ASI penuh sesuai dengan perkembangan usus bayi,
sehingga dapat menerima susunan ASI sempurna
g. Faktor-Faktor yang mempengaruhih produksi ASI :
1) Frekuensi penyusuan
Pada studi 32 ibu dengan bayi prematur disimpulkan bawa
produksi ASI akan optimal dengan pemompaan ASI lebih dari 5
kali per hari selama bulan pertama setelah melahirkan. Pemompaan
dilakukan karena bayi prematur belum dapat menyusu.
Studi lain yang dilakukan pada ibu dengan bayi cukup bulan
menunjukkan bahwa frekuensi penyusuan 10 ± 3 kali per hari
selama 2 minggu pertama setelah melahirkan beruhubungan
dengan produksi ASI yang cukup. Berdasarkan hal ini
direkomendasikan penyusuan paling sedikit 8 kali perhari pada
periode awal setelah melahirkan. Frekuensi penyusuan ini
berkaitan dengan kemampuan stimulasi hormon dalam kelenjar
payudara.
2) Berat lahir
Prentice (1984) mengamati hubungan berat lahir bayi dengan
volume ASI. Hal ini berkaitan dengan kekuatan untuk menghisap,
frekuensi, dan lama penyusuan dibanding bayi yang lebih besar.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Berat bayi pada hari ke dua dan usia satu bulan sangat erat
berhubungan dengan kekuatan menghisap yang mengakibatkan
perbedaan yang besar dibanding bayi yang mendapat formula. De
Carvalho (1982) menemukan hubungan positif berat lahir bayi
dengan frekuensi dan lama menyusui selama 14 hari pertama
setelah melahirkan. Bayi berat lahir rendah (BBLR) mempunyai
kemampuan menghisap ASI yang lebih rendah dibanding dengan
bayi yang berat lahir normal ( > 2500 gr). Kemampuan menghisap
bayi lebih rendah ini meliputi frekuensi dan lama penyusuan yang
lebih rendah dibanding bayi berat lahir normal yang akan
mempengaruhi stimulasi hormon prolaktif dan oksitosin dalam
memproduksi ASI.
3) Umur kehamilan saat melahirkan
Umur kehamilan dan berat lahir mempengaruhi ASI. Hal ini
disebabkan bayi yang lahir prematur (umur kehamilan kurang dari
34 minggu) sangat lemah dan tidak mampu menghisap secara
efektif sehingga produksi ASI lebih rendah daripada bayi yang
lahir tidak prematur. Lemahnya kemampuan menghisap pada bayi
prematur dapat disebabkan berat badan yang rendah dan belum
sempurnanya fungsi organ.
4) Umur dan parintas
Umur parintas tidak berhubungan atau kecil hubungannya
dengan produksi ASI yang diukur sebagai intik bayi terhadap ASI.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Lipsman et al (1985) dalam ACC/SCN (1991) menemukan bahwa
pada ibu menyusui usia remaja dengan gizi baik, intik ASI
mencukupi berdasarkan pengukuran pertumbuhan 22 bayi dari 15
bayi. Pada ibu yang melahirkan lebih dari satu kali, produksi ASI
pada hari keempat setelah melahirkan lebih tinggi dibanding ibu
yang melahirkan pertama kali.
5) Stres dan penyakit akut
Ibu yang cemas dan stres dapat mengganggu laktasi
sehingga mengganggu produksi ASI karena menghambat
pengeluaran ASI akan berlangsung baik pada ibu yang merasa
rileks dan nyaman. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengkaji
dampak dari berbagai tipe stres ibu khususnya kecemasan dan
tekanan darah terhadap produksi ASI.
6) Konsumsi rokok
Merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan
mengganggu horman prolaktin dan oksitosin untuk produksi ASI.
Merokok akan mentsimulasi pelepasan adrenalin dimana adrenalin
akan menghambat pelepasan oksitosin. Studi Lyon (1983);
Matheson, (1989) menunjukkan adanya hubungan antara merokok
dan penyapihan dini meskipun volume ASI tidak diukur secara
langsung. Meskipun demikian pada studi ini dilaporkan bahwa
prevalensi ibu perokok yang masih menyusui 0-6 minggu setelah
melahirkan lebih sedikit daripada ibu yang tidak perokok dari
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
kelompok sosial ekonomi sama, dan bayi dari ibu perokok
mempunyai insiden sakit perut yang lebih tinggi. Anderson et at
(1982) mengemukakan bahwa ibu yang merokok lebih dari 15
batang rokok per hari mempunyai prolaktin 30 – 50% lebih rendah
pada hari pertama dan hari ke 21 setelah melahirkan dibanding
dengan yang tidak merokok.
7) Konsumsi alkohol
Meskipun minuman alkohol dosis rendah di satu sisi dapat
membuat ibu merasa lebih rileks sehingga membantu proses
pengeluaran ASI namun di sisi lain etanol dapat menghambat
produksi oksitosin. Kontraksi rahim saat penyusuan merupakan
indikator produksi oksitosin.
8) Pil kontrasepsi
Penggunaan pil kontrasepsi kombinasi estrogen dan
progestin berkaitan dengan penurunan volume dan durasi ASI
(Koetsawang, 1987 dan Lonerdal, 1986), sebaiknya bila pihal
hanya mengandung progestin maka tidak ada dampak terhadap
volume ASI (WHO : 1988). Berdasarkan hal ini WHO
merekomendasikan pil progestin untuk ibu menyusui yang
menggunakan pil kontrasepsi. (Suhariyono, 2008)
h. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI
1) Perubahan sosial budaya
a) Ibu-ibu bekerja atau kesibukan sosial lainnya
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
b) Meniru teman, tetangga atau orang terkemuka yang memberikan
susu botol.
c) Merasa ketinggalan jaman jika menyusui bayinya
2) Faktor psikologis
a) Takut kehilangan daya tarik sebagi seorang wanita
b) Tekanan batin
3) Faktor Fisik Ibu
4) Faktor kurangnya Informasi dari petugas kesehatan di masyarakat
kurang mendapat penerangan tentang manfaat pemberian ASI.
i. Tujuh Langkah Keberhasilan ASI Eksklusif
1) Mempersiapkan payudara ibu jika diperlukan
2) Mempelajari ASI dan tata laksana menyusui
3) Menciptakan dukungan keluarga, teman dan sebagainya
4) Memilih tempat melahirkan yang “sayang bayi” seperti “Rumah
sakit sayang bayi “ atau “ Rumah bersalin yang sayang bayi”.
5) Memilih tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI secara
eksklusif
6) Mencari ahli persoalan menyusui seperti klinik laktasi atau
konsultasi untuk persiapan apabila kita menemui kesukaran
7) Menciptakan suatu sikap yang positif tentang ASI dan menyusui.
j. Faktor-faktor pendukukung keberhasilan pemberian ASI
1) Ibu harus yakin bahwa mampu menyusui bayinya.
2) Ibu cukup minum (8-12 gelas/hari)
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
3) Ibu dalam keadaan pikiran tenang dan damai
4) Perhatian cara meletakkan bayi dan cara meletakkan puting pada
mulut bayi dan benar
5) Makin sering payudara dihisap bayi, makin banyak produksi susu
untuk bayi.
6) Pengertian dan dukungan keluarga, terutama dari suami sangat
penting.
(Siregar Arifin, 2004)
B. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Faktor predisposisi
- Umur
- Pendidikan
- Pengalaman
- Pekerjaan
Faktor pendukung
- Lingkungan
- Masyarakat
Faktor
- Sikap Petugas
- Keluarga
Pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
- Pengertian ASI eksklusif
- Manfaat pemberian ASI terhadap bayi
- Manfaat pemberian ASI terhadap ibu
Baik :
76-100%
Cukup baik:
56-75%
Kurang baik:
40-55%
Tidak baik:
<40%
Kerangka Penelitian silahkan susun sendiri
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual, pengetahuan ibu tentang pemberian ASI
eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan di Puskesmas Grajagan.
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
(Sumber Arikunto, 2006)
Berdasarkan pengetahuan dari kerangka konsep di atas dapat
dijelaskan bahwa pengetahuan ibu dapat dipengaruhi oleh faktor dari umur
pendidikan, pengalaman, pekerjaan. Faktor-faktor tersebut semuanya tidak
diteliti, sedangkan pada tingkat pengetahuan yang diteliti sebatas tahu saja
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
tentang pengertian ASI eksklusif, manfaat pemberian ASI pada bayi,
manfaat pemberian ASI pada ibu.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancang Bangun Penelitian
Desain yang digunakan penulis adalah deskriptif yaitu metode
penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau
deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif (Notoatmodjo, 2005:138).
Sedangkan jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu berbentuk angka-angka
hasil perhitungan atau pengukuran (Arikunto, 2006 : 246)
B. Variabel
1. Jenis Variabel
Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu
pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi umur 0-6
bulan
2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah pembatasan ruang lingkup atau
pengertian variabel – variabel yang diamati atau diteliti (Notoadmojo :
2002)
Tabel 3.1 Definisi operasional variabel pengetahuan ibu tentang pemberian
ASI ekslusif pada bayi umur 0-6 bulan di Puskesmas Grajagan.
VariabelDefinisi
OperasionalKriterian Skala
Pengetahuan ibu
tentang
pemberian ASI
Hasil tahu, atau
pemahaman ibu
tentang pemberian
Jawaban
Benar : 1
Salah : 0
Ordinal
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
eksklusif pada
bayi umur 0-6
bulan
ASI eksklusif pada
bayi umur 0-6 bulan
meliputi:
- pengertian ASI
eksklusif
- manfaat pemberian
ASI pada bayi
- manfaat pemberian
ASI bagi ibu
Pernyataan:
Baik :
76 - 100%
Cukup baik :
56 - 75%
Kurang baik :
40 - 55%
Tidak baik : <40%
Arikunto, 2006:246
C. Populasi
Populasi adalah kesuluruhan obyek penelitian atau obyek penelitian yang diteliti
(Notoadmojo, 2005:79). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang
mempunyai bayi 0-6 bulan yang berada di Puskesmas Grajagan yang
berjumlah 30 responden.
D. Sampel
1. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
(Arikunto,2006: 131)
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah semua ibu yang mempunyai
bayi umur 0-6 bulan yang memberikan ASI eksklusif di Puskesmas
Grajagan. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
total sampling yaitu cara pegambilan sampel dengan mengambil seluruh
anggota popuasi menjadi sampel (Alimul Aziz, 2003)
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Besar sampel yang diambil sebanyak 30 responden.
2. Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteriktis yang dapat di masukkan atau layak untuk
diketahui yaitu :
1) Ibu yang mempunyai bayi umur 0-6 bulan dan bersedia dilakukan
penelitian.
2) Ibu yang mempunyai bayi umur 0-6 bulan dapat membaca dan
menulis.
b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah ibu yang tidak layak untuk di teliti menjadi responden
yaitu :
1) Ibu yang tidak bersedia menjadi responden.
2) Ibu yang buta huruf.
(Nursalam, 2003:96-97)
E . Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi yang digunakan untuk penelitian adalah Puskesmas Grajagan. Pemilihan
daerah tersebut didasarkan pada jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif
masih rendah.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai bulan 21 Juli sampai 5 Agustus .......
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik pengumpulan data
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan data primer yaitu
setelah lembar kuesioner dibagikan kepada responden lembar tersebut
akan diambil pada hari itu juga untuk kemudian diolah.
2. Instrumen pengumpulan data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
kuesioner dan lembar persetujuan (informed consent) sebelum
membagikan kuesioner terlebih dahulu peneliti memberikan/membagikan
lembar persetujuan menjadi responden yang diisi langsung oleh
responden, setelah responden bersedia/setuju kemudian lembar kuesioner
dibagikan.
G. Teknik Analisa Data
1. Editing
Peneliti mengumpulkan dan memeriksa kembali pembenaran yang
telah diperoleh dari responden. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
adalah menjumlah dan melakukan korelasi.
2. Coding
Merupakan tahap kedua setelah editing dimana peneliti memberikan
setiap kuesioner yang disebarkan untuk memudahkan dalam pengolahan
data.
3. Scoring
Peneliti memberikan skor untuk tiap-tiap pertanyaan nilai 1 untuk
jawaban benar dan nilai 0 untuk jawaban salah.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
4. Tabulating
Tabulasi adalah pengorganisasian data sedemikain rupa agar dengan
mudah dapat dijumlahkan, disusun dan ditata untuk disajikan dan
dianalisis. Dimana peneliti memasukkan data yang telah terkumpul ke
dalam tabel distribusi frekuensi.
Untuk mengukur pengetahuan ibu tentang pemberian
ASI eksklusif, menggunakan rumus :
Keterangan :
P : Prosentase
f : Jumlah jawaban yang benar
h : Skor maksimal jika semua pertanyaan dijawab benar
Berdasarkan hasil perhitungan, kemudian hasilnya di interprestasikan dalam
beberapa kategori yaitu :
Baik : 76 - 100% (10-12 jawaban yang benar)
Cukup baik : 56 - 75% (7-9 jawaban yang benar)
Kurang baik : 40 - 55% (4-6 jawaban yang benar)
Tidak baik : <40% (1-13 jawaban yang benar)
(Arikunto, 2006:246)
H. Etika Penelitian
Penelitian yang menggunakan manusia sebagai subyek tidak boleh
bertentangan dengan etika. Tujuan penelitian ini harus etis dalam arti hak-hak
responden harus dilindungi. (Nursalam, 2003)
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Sebelum mengadakan penelitian, peneliti mengadakan observasi dan
kemudian mengajukan ijin permohonan melalui surat ijin dari Politeknik
Kesehatan Majapahit Mojokerto mengadakan penelitian dengan etika :
1. Lembar persetujuan menjadi responden/Informed consent
Diberikan kepada responden dengan pemberian penjelasan mengenai
tujuan penelitian dan proses pengambilan data.
2. Anominity
Subyek tidak perlu mencantumkan nama dalam kuesioner untuk menjaga
privasi, untuk mengetahui keikutsertaan responden menulis nama (inisial)
pada masing-masing lembar pengumpulan data.
3. Confidentiality
Kerahasiaan Informasi yang telah dikumpulkan dijamin oleh peneliti
I. Keterbatasan Penelitian
Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner yang peneliti
buat sendiri dan belum pernah diujicobakan sehingga reabilitas dan
validitasnya perlu disempurnakan.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran lokasi tempat pnelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Grajagan Kecamatan
Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi pada tanggal 21 Juli – 5 Agustus ......
dengan jumlah sampel 30 responden.
Luas wilayah Puskesmas Grajagan adalah 1.000 Ha yang berjarak 1
km dari pasar Curahjati. Disebelah utara perbatasan dengan Desa
Galagahagung, sebelah timur berbatasan dengan Desa Sumberasri, sebelah
barat berbatasan dengan Desa Bangorejo. Di Puskesmas Grjaagan
dipimpin oleh 1 orang Kepala Desa yaitu Dokter, terdapat 11 bidan, 9
perawat, 1 dokter gigi dan 3 staff.
2. Data Umum
a. Karakteristik Umur Responden
Umur responden disajikan dalam bentuk tabel berikut:
Tabel 4.1 : Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur diPuskesmas Grajagan Kecamatan PurwoharjoKabupaten Banyuwangi tanggal 21 Juli – 5 Agustus.......
Umur Frekuensi Prosentase
<> 3 10%
> 30 Tahun 19 63,3%
> 30 tahun 8 26,7%
Jumlah 30 100%
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa dari 30 responden
sebagian besar 19 orang (63,3%) dalam umur 20 – 30 tahun dan
sebagian kecil 3 orang (10%) memiliki umur <>
b. Karakteristik Pendidikan Responden
Pendidikan responden disajikan dalam bentuk tabel berikut:
Tabel 4.2 : Distribusi frekuensi responden berdasarkanpendidikan di Puskesmas Grajagan KecamatanPurwoharjo Kabupaten Banyuwangi tanggal 21 Juli –5 Agustus .......
Pendidikan Frekuensi Prosentase
SD 12 40%
SMP 14 46,7%
SMA 4 13,3%
PT - -
Jumlah 30 100%
Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa dari 30 responden
sebagian besar 14 orang (46,7%) berpendidikan SMP dan sebagian
kecil 4 orang (13,3%) berpendidikan SMA.
c. Karakteristik Pekerjaan Responden
Pekerjaan responden disajikan dalam bentuk tabel berikut:
Tabel 4.3 : Distribusi frekuensi responden menurut pekerjaan diPuskesmas Grajagan Kecamatan PurwoharjoKabupaten Banyuwangi tanggal 21 Juli – 5 Agustus.......
PendidikanFrekuensi
h Prosentase (%)
IRT 16 53,3%
Tani 14 46,7%
PNS - -
Jumlah 30 100%
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa dari 30 responden
sebagian besar 16 orang (53,3%) IRT dan sebagian kecil 14 orang
(46,7%) tani.
d. Karakteristik Jumlah Anak Responden/Paritas
Paritas responden disajikan dalam bentuk tabel berikut:
Tabel 4.4 : Distribusi frekuensi responden menurut paritas/jumlahanak di Puskesmas Grajagan Kecamatan PurwoharjoKabupaten Banyuwangi tanggal 21 Juli – 5 Agustus.......
Jumlah AnakFrekuensi
h Prosentase (%)
1 orang 16 53,3%
2 orang 11 36,7%
3 orang 2 6,7%
> 3 orang 1 3,3%
Jumlah 30 100%
Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa dari 30 responden
sebagian besar 16 orang (53,3%) mempunyai 1 anak dan sebagian
kecil 1 orang (3,3%) mempunyai anak lebih dari 3 anak.
3. Data Khusus
a. Pengetahuan Ibu Tentang Pengertian ASI Eksklusif
Pengetahuan ibu tentang pengertian ASI eksklusif disajikan
dalam bentuk tabel berikut:
Tabel 4.5 : Distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentangpengertian ASI di Puskesmas Grajagan KecamatanPurwoharjo Kabupaten Banyuwangi tanggal 21 Juli –5 Agustus .......
Pengertian ASIEksklusif
Frekuensi
h Prosentase (%)
Baik 6 20%
Cukup baik 12 40%
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Kurang baik 10 33,3%
Tidak baik 2 6,7%
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas dari 30 responden sebagian besar
memiliki pengetahuan cukup baik tentang pengertian ASI eksklusif
yaitu sebanyak 12 orang (40%) dan sebagia kecil memiliki pengetahuan
tidak baik tentang pengertian ASI eksklusif yaitu sebanyak 2 orang
(6,7%).
b. Pengetahuan Ibu Tentang Manfaat ASI pada Bayi
Pengetahuan ibu tentang manfaat ASI pada bayi ibu disajikan
dalam bentuk tabel berikut:
Tabel 4.6 : Distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang manfaatASI eksklusif pada bayi di Puskesmas GrajaganKecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangitanggal 21 Juli – 5 Agustus .......
Manfaat ASIPada Bayi
Frekuensi
h Prosentase (%)
Baik 12 40%
Cukup baik 15 50%
Kurang baik 3 10%
Tidak baik - -
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di aas dari 30 responden sebagian besar
memiliki pengetahuan cukup baik tentang manfaat ASI pada bayi yaitu
sebanyak 15 orang (50%) dan sebagian kecil memiliki pengetahuan
kurang baik tentang manfaat ASI pada bayi yaitu sebanyak 3 orang
(10%).
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
c. Pengetahuan Ibu Tentang Manfaat ASI pada Ibu
Pengetahuan ibu tentang manfaat ASI pada bayi ibu disajikan
dalam bentuk tabel berikut:
Tabel 4.7 : Distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang manfaatASI pada ibu di Puskesmas Grajagan KecamatanPurwoharjo Kabupaten Banyuwangi tanggal 21 Juli –5 Agustus .......
Manfaat ASIPada Ibu
Frekuensi
h Prosentase (%)
Baik 6 20%
Cukup baik 10 33,3%
Kurang baik 13 43,4%
Tidak baik 1 3,3%
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di aas dari 30 responden sebagian besar
memiliki pengetahuan kurang baik tentang manfaat ASI pada ibu yaitu
sebanyak 13 orang (43,4%) dan sebagian kecil memiliki pengetahuan
tidak baik tentang manfaat ASI pada ibu yaitu sebanyak 1 orang
(3,3%).
d. Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas
Grajagan Kecamatan Purwoharjo.
Tabel 4.8 : Distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentangpemberian ASI eksklusif di Puskesmas GrajaganKecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangitanggal 21 Juli – 5 Agustus .......
Baik11
36,7%Cukup baik
1550%
Kurang baik4
13,3%
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Tidak baik--
Jumlah30
100%Berdasarkan tabel di atas dijelaskan bahwa 30 responden
sebagian besar 15 orang (50%) mempunyai pengetahuan cukup baik,
dan sebagian kecil 4 orang (13,3%) mempunyai pengetahuan kurang
baik.
B. Pembahasan
1. Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas
Grajagan Kecamatan Purwoharjo.
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 30 responden
yang ada di Puskesmas Grajagan sebagian besar 19 orang (63,3%) dalam
umur 20 – 30 tahun dan sebagian kecil 3 orang (10%) memiliki umur <>
Berdasarkan tabulasi silang antara umur dengan pengetahuan dapat
diketahui bahwa responden yang memiliki umur 20 – 30 tahun sebanyak
19 orang, dimana 47,4% berpengetahuan baik, 52,6% berpengetahuan
cukup baik. Sedangkan responden yang memiliki umur <>
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari 30 responden
yang ada di Puskesmas Grajagan sebagian besar 14 orang (46,7%)
memiliki tingkat pendidikan SMP dan sebagian kecil 4 orang (13,3%)
berpendidikan SMA).
Berdasarkan tabulasi silang antara pendidkan dengan pengetahuan
dapat diketahui bahwa responden yang memiliki tingkat pendidikan SMP
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
sebanyak 14 orang, dimana 35,17% berpengetahuan baik, 57,1%
berpengetahuan cukup baik, 7,2% berpengetahuan kurang baik. Sedangkan
responden yang memiliki tingkat pendidikan SD sebanyak 12 orang
dimana 41,7% berpengetahuan baik dan 41,7% berpengetahuan cukup
baik, 16,7% berpengetahuan kurang baik, seperti yang telah dijelaskan
oleh Koencoroningrat (1997) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang maka maskin mudah menerima informasi sehingga
makin banyak pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang
kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-
nilai yang baru diperkenalkan (Nursalam dan Siti Pariani, 2001). Hal ini
juga diungkapkan oleh YB. Mantra yang dikutip oleh Notoatmodjo (1997)
bahwa pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku
seseorang dalam pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap
berperan serta dalam pembangunan kesehatan. Makin tinggi tingkat
pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi sehingga makin
banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Agar seseorang dapat melakukan
sesuatu prosedur dengan baik maka seseorang harus sudah ada pada
tingkat pengetahuan aplikasi (Bloom dalam Notoatmodjo. 1996:129).
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
Berdasarkan uraian di atas, semakin banyatinggi tingkat pendidikan
seseorang maka semkain baik pula dalam mengaplikasikan materi, ibu
yang berpendidikan tinggi akan lebih baik dibandingkan dengan ibu yang
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
berpendidikan rendah dalam merawat bayinya terutama dalam pemberian
ASI eksklusif. Di Puskesmas Grajagan sudah memiliki pendidikan cukup
baik yaitu SMP.
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa dari 20 responden
yang ada di Puskesmas Grajagan sebagian besar 16 orang (35,3%) bekerja
sebagai IRT dan sebagian kecil 14 orang (46,7%) bekerja sebagai tani.
Berdasarkan tabulasi silang antara pekerjaan dengan pengetahuan
dapat diketahui bahwa responden yang bekerja sebagai IRT sebanyak 16
orang dimana 31,3% berpengetahuan baik, 56,2% berpengetahuan cukup
baik, 12,5% berpengetahuan kurang baik sedangkan responden yang
bekerja sebagai tani sebanyak 14 orang dimana 42,9% berpengetahuan
baik, 42,9% berpengetahuan cukup baik, 14,2% berpengetahuan kurang
baik. Seperti yang telah dijelaskan oleh Markum (1991) bahwa bekerja
umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu, bekerja bagi ibu-ibu
akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga yang pada
kenyataannya bahwa rutinitas dan aktivitas pekerjaan secara umm
memang lebih banyak menyita waktu, pikiran, dan tenaga (Nursalam dan
Siti Pariani, 2001:133) ibu-ibu yang ada di Puskesmas Grajagan 53,3%
adalah ibu yang bekerja sebagai IRT sehingga sebagian besar waktunya
digunakan untuk mendapatkan informasi tentang gizi terutama dalam
pemberian ASI eksklusif bisa melalui media massa atau media elektronik.
Meskipun demikian ada sebagian dari responden yang memiliki
pengetahuan kurang tentang pemberian ASI eksklusif secara tepat.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dari 30 responden
yang ada di Puskesmas Grajagan sebagian memiliki jumlah anak 1 orang
yaitu sebanyak 16 orang (53,3%) dan sebagian kecil responden yang
memiliki jumlah anak > 3 yaitu sebanyak 1 orang (3,3%).
Berdasarkan tabulasi silang antara jumlah anak dengan
pengetahuan dapat diketahui bahwa responden yang memiliki jumlah anak
1 orang sebanyak 16 orang, dimana 50% mempunyai pengetahuan baik,
43,7% mempunyai pengetahuan cukup baik, 6,3% mempunyai
pengetahuan kurang baik. Sedangkan responden yang memiliki jumlah
anak 2 orang sebanyak 11 orang, dimana 18,2% mempunyai pengetahuan
baik, 63,6% mempunyai pengetahua cukup baik, 18,2% mempunyai
pengetahuan kurang baik. Seperti yang telah dijelaskan oleh Notoatmodjo
(2003) bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau
pengalaman ini merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan. Dimana pengetahuan ini akan mendasari perilaku seseorang
dari pengetahuan yang didapat oleh ibu tersebut tentang pemberian ASI
eksklusif maka akan mempengaruhi sikap dalam penerapan secara
langsung.
2. Pengetahuan ibu tentang pengertian ASI ekslusif
Berdasarkan analisa dan interprestasi data yang didapat bahwa
kurang dari 50% berpengetahuan cukup yaitu 30 responden (40%)
berpengetahuan kurang yaitu 10 responden (33,3%) berpengetahuan baik
yaitu 6 responden (20%). Hal ini dapat dilihat dari jawaban yang ebnar
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
pada kuisioner tentang pengertian ASI ekslusif. Hal ini dapat dilihat lagi
dari latar belakang pendidikan mereka yaitu SMP.
Meskipun latar belakang pendidikan mereka hanya SMP namun
mereka pernah mendapat informasi dari media atau penyuluhan dan
mempunyai pengalaman tentang pemberian ASI ekslusif. Hal ini
disebabkan oleh informasi yang didapat menurut Notoatmodjo (2005)
mengatakan pengalaman merupakan guru yang baik, yang bermakna
bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan, dan pengalaman pribadipun dapat digunakan
sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Disamping itu juga mereka
pernah mendapatkan infromasi dan pengalaman. Hal ini dapat diperkuat
oleh Notoatmodjo (2005) bahwa penalaman merupakan sumber
pengetahuan.
Kurang dari 50% responden memiliki pengetahuan kurang 3
responden (5,5%). Hal ini dapat dilatarbelakangi pendidikan SD dan SMP
disamping itu juga tidak pernah mendapatkan informasi dan tidak
memiliki pengalaman sama sekali dalam pemberian ASI ekslusif. Hal ini
dapat diperkuat oleh Notoatmodjo (2005) bahwa pengalaman merupakan
sumber pengetahuan.
Pendidikan berhubungan dengan transmisi pengetahuan, sikap,
kepercayaan, ketrampilan dan aspek kelakukan yang lain, dan merupakan
proses belajar dan mengajar. Pola kelakuan manusia menurut apa yang
diharapkan (Notoatmodjo, 2003).
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
3. Pengetahuan ibu tentang manfaat pemberian ASI ekslusif pada bayi
Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang didapat diketahui
bahwa dari 30 responden kurang dari 50% berpengetahuan cukup yaitu 15
responden (50%), kurang dari 50% berpengetahuan baik yaitu 12
responden (40%), berpengetahuan kurang yaitu 3 responden (10%),
Sebagian besar responden menjawab pada item soal yang benar
tentang manfaat pemberian ASI ekslusif pada bayi yaitu bayi yang sering
disusui oleh ibunya akan lebih meningkatkan jalinan kasih sayang antar
ibu dan bayi. Hal ini dapat dilihat dari latar belajar pendidikan yang
cukup yaitu SMP.
Pengetahuann cukup di atas mungkin disebabkan pendidikan
responden yang cukup dan pernah mendapat informasi tentang manfaat
pemberian ASI pada bayi dan adanya pengalaman dalam pemberian ASI
ekslusif. Pendapat Notoatmodjo (2003) bahwa pengetahuan dapat
dipengaruhi oleh pengalaman, fasilitas, dan sosial budaya. Disamping itu
juga responden yang tidak bekerja yaitu 16 responden (53,3%) sehingga
mempunyai banyak waktu luang untuk memperoleh informasi tentang
pemberian ASI ekslusif. Hal ini dimungkinkan karena bekerja umumnya
merupakan kegiatan yang menyita waktu.
Kurang dari 50% berpengetahun baik yaitu 12 responden (40%).
Hal ini dapat dilihat dari jawaban yang benar tentang manfaat pemberian
ASI pada bayi. Pada item yaitu meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Hal
ini dapat dilatar belakangi pendidikan yang cukup pernah mendapatkan
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
informasi tentang pemberian ASI. Hal ini diperkuat oleh Notoatmodjo
(2005) bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan.
4. Pengetahuan ibu tentang manfaat pemberian ASI ekslusif pada ibu
Berdasarkan analisa dan interpretasi data dapat diketahui bahwa
sebagian besar berpengetahuan kurang yaitu 13 responden (43,4%),
kurang dari 50% berpengetahuan cukup yaitu 10 responden (33,3%),
berpengetahuan baik yaitu 6 respoden (20%) dan berpengetahuan tidak
baik yaitu 1 responden (3,3%).
Sebagian besar responden berpengetahuan kurang yaitu 13
responden (43,4%). Hal ini dilihat dari jawaban yang salah pada item
soal, ibu yang lebih sering menyusui bayinya akan terkena kanker
payudara. Hal dapat dilihat dari latar belakang pendidikan yang cukup
disamping mereka pernah mendapatkan informasi tentang manfaat
pemberian ASI pada ibu dan mempunyai pengalaman.
Kurang dari 50% responden memiliki pengetahuan cukup yaitu 10
responden (33,3%). Hal ini dapat dilihat dari jawaban item soal yang
benar dan dapat diperkuat dengan jawaban responden tentang pemberian
ASI pada bayi dapat menimbulkan ikatan batin yang kuat antara ibu dan
anak. Responden pernah mendapatkan informasi dari media dan
penyuluhan, dan sebagian besar responden berpendidikan cukup yaitu
SMP.
Kurang dari 50% berpengetahuan baik yaitu 6 responden (20%).
Hal ini dilihat dari item soal tentang menfaat pemberian ASI pada ibu.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Pencapaian pengetahuan baik hal ini disebabkan pendidikan yang cukup,
mempunyai pengalaman dan pernah mendapatkan informasi. Hal ini
diperkuat oleh Notoatmodjo (2003) bahwa pengalaman merupakan guru
yang baik untuk memperoleh pengetahuan.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Puskesmas Grajagan
Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi pada tanggal 21 Juli – 5
Agustus ...... yang telah ditabulasi dan dibahas maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Grajagan
Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi dalam kategori cukup
yaitu sebanyak 15 orang (50%).
B. Saran
1. Bagi Masyarakat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan masyarakat khususnya
ibu-ibu yang mempunyai bayi dapat memberikan ASI ekslusif dan
mengerti tentang pentingnya ASI eksklusif.
2. Bagi peneliti
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat
dikembangkan lagi.
3. Bagi Petugas Kesehatan
Dari data yang diperoleh di Puskesmas Grajagan, hendaknya tenaga
kesehatan pada khususnya bidan lebih sering memberikan penyuluhan
tentang pemberian ASI eksklusif dengan media dan bahasa yang mudah
diterima masyarakat melalui leaflet, poster, dan stiker.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian, Rineka Cipta: Jakarta.Bunda. (2008). ”Pentingnya ASI Eksklsif”. (http://www.kelymom.com/new
man/risk of formula), di akses 25 Mei 2008.Depkes-Bonbol. (2008). ”ASI Eksklsif Modal Pembangunan”.
(http://www.kelyman.com), diakses 3 Juni 2008.Depkes RI. (2003). ”Buku Panduan Manajemen Laktasi”. Suara Merdeka
(www.Mc spotlinght.org), diakses 23 Juni 2008.Henderson, Christine, (2001). Konsep Kebidanan, EGC: Jakarta.March. (2007). ”Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia”. (www.aimi-asi.org),
diakses 27 Juni 2008.Moedjianto, Sarmini, (2009). Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
Poltekes Majapahit: Mojokerto.Notoadmojo, Soekidjo, (2005). Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta:
Jakarta.Notoadmojo, Soekidjo, (2003). Metodologi Penelitan Kesehatan. Rineka
Cipta: Jakarta.Notoadmojo, Soekidjo, (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineke
Cipta: Jakarta.Nursalam, (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta.Paath, Erna Francin, (2004). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi, EGC:
Jakarta.Siswono. (2005). ”hidup ASI Eksklusif” (On line).
(http:\\www.republika.co.id), diakses 28 Juni 2008.Suhariyono. (2008). ”Manajemen Laktasi”. Majalah Nirmala
(http://www.dinkesjatim.go.id), diakses 8 Mei 2008.Soekirman, (2006). Hidup Sehat. Primamedia Pustaka: Jakarta.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com