kti mardilah kebidanan
DESCRIPTION
KTI MARDILAH kebidananTRANSCRIPT
KARYA TULIS ILMIAH
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RSUPDr. MOHAMMAD HOESINPALEMBANGTAHUN 2012
MARDILAH10.0183
AKADEMI KEBIDANAN PERSADAPALEMBANG2013
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RSUPDr. MOHAMMAD HOESINPALEMBANGTAHUN 2012
KARYA TULIS ILMIAHDiajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh GelarAhli Madya (AM. Keb) Pada Akademi Kebidanan Persada Palembang
MARDILAH
10.0183
AKADEMI KEBIDANAN PERSADAPALEMBANG2013
HALAMAN PENGESAHAN
TELAH DIUJI DAN LULUS PADA
HARI/ TANGGAL : SABTU, 02 MARET 2013
JUDUL PROPOSAL: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2012
PENYUSUN : MARDILAH
NIM : 10.0183
1. Pembimbing I: Arlina Ismaryani, SST ( ......)
2. Pembimbing II: Intan Kumalasari, SST ( ..)
3. Penguji: Dra. Hj. Radiostuti, MM (..................)
Mengetahui,DirekturAkademi kebidanan Persada Palembang
Elvina Indah Syafriani, SST NIDN. 02.1811.8701
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Nama Lengkap : Mardilah NIM :100183 Tempat / tanggal lahir : Tanjung bulan, 28 mei 1992 Agama : Islam Alamat : Desa Tanjung Bulan Kabupaten OI Telepon / Hp : Status : Belum Menikah Nama ayah : H. Dumyati. D Nama Ibu : Hj. Siti Zubaidah. Z
B. Riwayat Pendidikana. SDN Tanjung Bulan : Lulusan Tahun 2004b. PON- PES AL - ITTIFAQIAH : Lulusan Tahun 2007c. MAN SAKATIGA : Lulusan Tahun 2010Akbid Persada Palembang. : Sedang Mengikuti Ujian Akhir Program
Moto dan PersembahanMotto 1. Diam bukan berarti takut, tapi diam lebih mulia dari pada membicarakan keburukan orang lain.2. Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakan hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali. Ingat hanya Allah apapun dan dimanapun kita berada kepada dia-lah tempat meminta dan memohon. Kupersembahkan Untuk
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta Nabi Besar Nabi Muhammad SAW sebagi suri tauladan kita,sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan keadaan sehat walafiat. Kedua orang tua saya (H. Dumyati dan Hj. Siti zubaidah) yang telah banyak memberikan doa setiap langkahku dengan tulus dan ikhlas, semangat, dukungan, baik secara moril dan materil, saudara-saudaraku (Arsyadi, Sadimah, Rohimin, Solihin dan wahyudi) yang telah memberikan support dan dukungan serta kebahagiaan. Seluruh keluarga besar orang tuaku, yang telah memberikan doa, semangat, saran, dukungan yang tiada henti-hentinya kepada saya. Ibu arlina Ismaryarni, SST selaku Pembimbing I dan Ibu Intan Kumala Sari, SST selaku pembimbing II yang telah membimbing selama pembuatan karya tulis ilmiah ini. Sahabatku (Australia Room = Yuliana, Lus Anggraini, Dwi maritha Pratiwi, Lili karlina, Deby ariska, Lolla Laurenciah, Emmy Arsy, Robiatul Awalia, Gita Merisa Rinanti, Eli Herawati, Eva Jadidah dan Apriza dwi Wahyuni. Sameone yang telah membantu dan telah memberikan support dari sebelum dan setelah selesai pembuatan karya tulis ilmiah ini. Teman- teman yang telah banyak membantu saat pembuatan KTI ini, teman satu bimbingan (Yuliana, Emmy Arsy, Lolla Laurenciah, Gita Merisa Rinanti dan Reni Fatkhul) dan adik (Dewi, yuni, dan eka) yang telah membantu. Dan seluruh adik tingkat yang ada di Akademi Kebidanan Persada Palembang tetaplah menjaga nama baik almamater dimanapun kalian berada.
ABSTRAK
Mardilah, 2013, Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Plasenta Previa di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2013, KTI, Jurusan Kebidanan Persada Palembang Pembimbing : (1) Arlina Ismaryani, SST (2) Intan Kumalasari, SSTKata kunci : Kejadian Plasenta Previa, Umur Ibu, Riwayat Abortus, Jarak KehamilanBerdasarkan data yang didapat dari medicak Record tentang kejadian plasenta previa di Instalasi rawat Inap Kebidanan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2010, sebanyak 79 orang dari 2980 (2,6%), tahun 2011 sebanyak 187 orang dari 2942 (6,3%) dan tahun 2012 sebanyak 84 orang dari 1320 (2,7%)Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian plasenta previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012.Metode yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatn cross sectional, sampel penelitian ini diambil dengan teknik total sampling yang berjumlah 196 orang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang megalami perdarahan antepartum di Instalasi Rawat Inap Kebidanan Palembang tahun 2012.Berdasarkan hasil analitik univariat dari 196 responden didapat 84 orang (42,9%) yang mengalami plasenta previa, responden dengan umur resiko tinggi sebanyak 117 (59,7%), responden dengan riwayat abortus sebanyak 141 (71,9%), dan responden dengan jarak kehamilan sebanyak 125 (63,8%), sedangkan hasil dari analisa bivariat antara umur resiko tinggi dengan kejadian plasenta previa sebanyak 60 orang (51,3%), didapat p value 0,006 0,05, responden yang mengalami riwayat abortus dengan kejadian plasenta previa sebanyak 53 orang (37,6%), didapat p value 0,026 0,05, dan responden yang mengalami jarak kehamilan dengan kejadian plasenta previa sebanyak 45 orang (36,0%), didapatkan p value 0,015 0,05. Hal ini menunjukan ada hubungan bermakna antara umur ibu,riwayat abortus, dan jarak kehamilan dengan kejadian plasenta previa.Diharapkan kepada pihak RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, khususnya petugas poli dan ruangan perawatan kebidanan diharapkan dapat meningkatkan penyuluhan kepada remaja, PUS (pasangan usia subur) dan ibu hamil terutama resiko plasenta previa, dengan mengembang program KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi)dan Konseling mengenai penangan secara dini komplikasi yang mungkin terjadi sehingga angka kesakitan dan kematian akibat plasenta previa lebih menurun.
ABSTRACT
Mardilah, 2013, Factors Factors Associated With Placenta Previa in Genesis General Hospital Center (Dr) Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2012, KTI, Department of Obstetrics Persada Palembang.Supervisor : (1) Arlina Ismaryani, SST (2) Intan Kumalasari, SSTKeywords : Placenta Previa Genesis, Age Mom, Abortion History, Distance Pregnancy
Based on the data obtained from the medical records of the events medicak placenta previa in Inpatient Obstetric care Installations RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2010, as many as 79 out of 2980 (2.6%), in 2011 as many as 187 people out of 2942 (6.3%) and in 2012 as many as 84 people out of 1320 (2.7%).The purpose of research to determine the factors associated with the incidence of placenta previa in the department of Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2012.The method used is an analytical survey by pendekatn cross sectional sample was taken with a sampling technique, amounting to a total of 196 people. The population in this study were all mothers megalami antepartum bleeding in Inpatient Obstetric Installation Palembang in 2012.Based on the analytical results of the univariate obtained from 196 respondents 84 people (42.9%) who had placenta previa, respondents with a high risk age were 117 (59.7%), respondents with a history of abortion as much as 141 (71.9%), and respondents a distance of 125 pregnancies (63.8%), while the results of the bivariate analysis between age at high risk of placenta previa with the incident of 60 people (51.3%), obtained p value 0.006 0.05, respondents who experienced miscarriage the incidence of placenta previa by 53 people (37.6%), obtained p value 0.026 0.05, and respondents who experienced pregnancy spacing incidence of placenta previa with as many as 45 people (36.0%), obtained p value 0.015 0.05. This shows there is a significant relationship between maternal age, history of abortion, and pregnancy spacing incidence of placenta previa.Expected to any department of Dr. Mohammad Hoesin Palembang, especially poly and room attendant obstetric care is expected to increase outreach to youth, EFA (couples of childbearing age) and pregnant women are particularly risk of placenta previa, the program expands KIE (Communication, Information, Education) and counseling regarding the handling of early complications that may occur so that the morbidity and mortality due to placenta previa much reduced.
Bibliography : 14 (2005 2013)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, dengan diberikan kekuatan dan keyakinan sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Retensio Plasenta Pada Ibu Bersalin Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2012 sebagai syarat untuk untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Kebidanan di Akademi kebidanan persada palembang.Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan saran dari pembimbing, sehingga tidaklah berlebihan dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Vera Agustina, SST selaku pembimbing I, dan Ibu Sari Wahyuni, SST selaku pembimbing II, yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dalam penelitian ini.Selanjutnya penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada:1. Fanda F. Binu, ST, MBA, selaku ketua Yayasan Persada Palembang.2. Elvina Indah Syafriani, SST, selaku Direktur Akademi Kebidanan Persada Palembang.3. Dr. H. Yanuar Hamid, Sp.PD. MARS, selaku pimpinan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang beserta staf yang telah membantu dalam pengambilan data untuk penelitian.4. Seluruh dosen staf Akademi Kebidanan Persada Palembang, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan.5. Orang tuaku tercinta yang telah banyak membantu dengan doa yang tulus dan telah memberikan dukungan baik moril maupun materil.6. Teman-teman seperjuangan, seluruh adek tingkat dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini, sejak pemilihan judul hingga selesainya karya tulis ilmiah ini, penulis masih merasa banyak kekurangan, sehingga dibutuhkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, dengan harapan di kemudian hari penulis dapat lebih menyempurnakan karya tulis ilmiah lainnya. Akhirnya mudah-mudahan karya tulis ilmiah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Palembang, Maret 2013
Penulis
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL iiHALAMAN PENGESAHAN iii RIWAYAT HIDUP iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN vABSTRAK viABSTRACT vii KATA PENGANTAR viii DAFTAR ISI xDAFTAR GAMBAR xiiDAFTAR BAGAN xiiiDAFTAR TABEL xivDAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar belakang 11.2 Rumusan masalah 31.3 Tujuan Penelitian 31.3.1 Tujuan Umum 31.3.2 Tujuan khusus 41.4 Manfaat Penelitian 41.4.1Manfaat Teoritis 41.4.2 Manfaat Praktis 51.5 Kerangka Konsep 51.6 Hipotesis 61.7 Lokasi dan waktu penelitian 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Konsep Dasar Persalinan 8 2.1.1 Definisi Persalinan 8 2.1.2 tahapan Persalinan 9 2.1.3 Tanda-tanda persalinan 9 2.1.4 Bentuk Persalinan 10 2.1.5 Tujuan Asuhan Persalinan 112.2 Konsep Dasar Plasenta Previa 12 2.2.1 Definisi Plasenta Previa 12 2.2.2 Etologi Plasenta Previa 12 2.2.3 Tanda & Gejala Plasenta Previa 13 2.2.4 Klasifikasi Plasenta Previa 16 2.2.5 Patofisiologi 18 2.2.6 Diagnosis Plasenta Previa 19 2.2.7 komplikasi Plasenta Previa 21 2.2.8 Penatalaksanaan Plasenta Previa 23 2.3 Faktor-faktor yang berhubungan dengan Plasenta Previa 30 2.3.1 Umur 30 2.3.2 Riwayat Abortus 31 2.3.3 Jarak kehamilan 31 2.3.4 Paritas Ibu 33 2.3.5 Riwayat seksio Sesarea 33BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan penelitian 35 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 35 3.3 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 36 3.4 Teknik Pengelolahan dan analisa Data 36 3.5 Definisi operasional 39
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 41 4.1.1 Sejarah perkembangan ` 414.1.2 Identitas Rumah sakit 424.1.3 Visi, Misi, Motto dan tujuan Perusahaan 434.1.4 Sarana dan Prasarana 444.1.5 Struktur Organisasi dan Tata Kerja 454.1.6 Analisa Data 47 4.2 Pembahasan 54 4.2.1 Analisa Univariat 55 4.2.2 Analisa Bivariat 59
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 65 5.2 Saran 66
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 1.1 Kerangka Konsep 7 2.2 Pembagian Plasenta Previa menurut tingkatnya 17
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman 2.1 Penatalaksanaan Plasenta Previa 29
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman4.1 Susunan Pengawas RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012 454.2 Susunan Direksi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012 464.3 Sumber Daya Manusia RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2012 464.4 Distribusi Frekuensi pada Kejadian Plasenta Previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembnag tahun 2012 474.5 Distribusi Frekuensi Umur Ibu pada Kejadian Plasenta Previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012 474.6 Distribusi Frekuensi Riwayat Aborrtus pada Kejadian Plasenta Previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012 484.7 Distribusi Frekuensi Jarak Kehamilan pada Kejadian Plasenta Previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang taun 2012 494.8 Hubungan antara Umur ibu Dengan Kejadian Plasenta Previa di RSUP Dr. Mohammad hoesin Palembang tahun 2012 514.9 Hubungan antara Riwayat Abortus Dengan Kejadian Plasenta Previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012 524.10 Hubungan antara Jarak Kehamilan Dengan Kejadian Plasenta Previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012 53
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Lembar Check List 2. Lembar Tabulasi 3. Hasil Uji Statistik Analisa Univariat 4. Hasil Uji Statistik Analisa Bivariat 5. Lembar Pengajuan Judul KTI pembimbing I6. Lembar Pengajuan Judul KTI pembimbing II7. Lembar Konsultasi Pembimbing I8. Lembar Konsultasi Pembimbing II9. Surat Izin Pengambilan Data Akademi Kebidanan Persada Palembang10. Surat Izin Penelitian di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang11. Surat Selesai Penelitian di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangMenurut World Health Organization (WHO) bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia adalah 500.000 persalinan hidup, sedangkan jumlah kematian perinatal sekitar 10.000.000 orang. Seandainya seorang ibu hanya mempunyai 3 orang anak saja maka Angka Kematian Ibu (AKI) dapat diturunkan menjadi 300.000 orang, sedangkan Angka Kematian Perinatal (AKP) menjadi 5.600.000 orang dalam persalinan hidup (Manuaba, 2010).Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2010, angka kematian ibu masih berada pada angka 226/100.000 kelahiran hidup, jika dibandingkan dengan angka kematian ibu tahun 2007 sebesar 248/100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu tersebut sudah mengalami penurunan tetapi masih belum mencapai target nasional. Dimana target Millenium Development Goals (MDGs) yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) pada Tahun 2015 sebesar 102/100.000 kelahiran hidup (Sherly, 2010). Berdasarkan Data Dari Dinas Kesehatan kota Palembang tahun 2010 Angka Kematian Ibu (AKI) Kota Palembang sebesar 54 per 100.000 kelahiran hidup, 15 kematian ibu dari 29.486 kelahiran hidup, dari 15 kematian ibu disebabkan oleh perdarahan antepartum berjumlah 2 orang (13%), seksio sesarea 1 orang (7%), preeklampsia dan eklampsia sebanyak 5 orang (32%), akibat perdarahan post partum1 orang (1%), hipertensi 1 orang (7%), dan penyebab lain sebanyak 4 orang (27%) (Profil Dinkes Kota Palembang, 2007).Perdarahan sebagai penyebab kematian ibu, dimana perdarahan terbagi dua yaitu perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum merupakan kasus gawat darurat yang kejadiannya berkisar 3% dari semua persalinan. Perdarahan antepartum yang berbahaya bersumber pada kelainan plasenta yaitu plasenta previa dan solusio plasenta, sedangkan perdarahan yang tidak bersumber pada kelainan plasenta umpamanya kelainan serviks biasanya tidak seberapa berbahaya. Oleh karena itu, klasifikasi klinis perdarahan antepartum dibagi sebagai berikut: (1) plasenta previa, (2) solusio plasenta, dan (3) perdarahan antepartum yang belum jelas sumbernya (Prawirohardjo, 2009).Plasenta previa adalah plasenta dengan implantasi di sekitar segmen bawah rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Adapun faktor-faktor yang meningkatkan Plasenta Previa adalah umur, paritas, riwayat seksio sesarea, riwayat abortus, jarak kehamilan yang terlalu pendek ( 35 tahun karena tumbuh endometrium yang kurang subur (Manuaba, 2010).Prevalensi plasenta previa meningkat 3 kali pada umur ibu > 35 tahun. Plasenta previa dapat terjadi pada umur diatas 35 tahun karena endometrium yang kurang subur dapat meningkatkan kejadian plasenta previa (Manuaba, 2008). Menurut penelitian Susilawati (2007) di RSUP Palembang BARI menyatakan bahwa kejadian plasenta previa pada ibu hamil dengan usia < 20 atau > 35 tahun sebanyak 24 orang (6,76%) dari 355 responden, sedangkan usia 20 35 tahun yaitu sebanyak 40 orang (11,27%) dari 355 responden. Dari hasil chi-square didapatkan p value 0,011 0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian plasenta previa pada ibu hamil di RSUP Palembang BARI.Menurut penelitian Gendis Ayu Ardies (2010) di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto, menyatakan bahwa kejadian plasenta previa pada usia 25 -29 didapatkan p = 0,22 < 0.05 dan odds ratio 3,364 (1,188 < CI < 15,249 memiliki resiko 3,36 kali lebih besar untuk mengalami plasenta previa dibandingkan usia < 25 tahun. Pada usia 30 -34 didapatkan hasil p = 0,003 < 0,05 dan odds ratio 5,140 (1,732 < CI < 15,249). Menurut penelitian Zakia (2009) di RS Dr. Sobirin Kabipaten Musi Rawas, yang menyatakn bahwa dari hasi Uji Chi Square untuk variabel umur responden di dapatkan p value (1.000) > (0.05) artinya tidak ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian plasenta previa.2.3.2 Riwayat AbortusManuaba (2010), mengatakan 50% plasenta previa terjadi pada wanita yang pernah mengalami kuretasi, diduga disrupsi endometrium atau luka endometrium merupakan predisposisi terjadinya kelainan implantasi plasenta.Hasil penelitian Gendis Ayu Ardies (2010), di RSUD Prof, dr. Margono Soekarjo Purwokerto, menyatakan kejadian plasenta previa pada variabel riwayat abortus didapatkan hasil p = 0,041 < 0,05 dan odds ratio 2,515 (1,036 < CI < 6,103). Hal ini menunjukkan bahwa wanita dengan riwayat abortus memiliki resiko 2,52 kali lebih besar untuk mengalami plasenta previa dibandingkan dengan wanita tanpa riwayat abortus.Hasil penelitian Wardhana (2009) didapatkan riwayat abortus merupakan faktor risiko plasenta previa dengan odd rasio 3,497 (95% IK 1.183; 10.339); wanita dengan riwayat abortus mempunyai risiko plasenta previa 4 kali lebih besar dibanding wanita dengan tanpa riwayat abortus, dan terdapat hubungan bermakna faktor risiko abortus dengan terjadinya plasenta previa (p = 0.024). 2.3.3 Jarak KehamilanJarak kehamilan adalah jarak antara waktu kelahiran dengan kehamilan yang sedang berlangsung. Seorang ibu yang hamil atau melahirkan dengan jarak kelahiran yang < 2 tahun mempunyai kemungkinan 2 kali berisiko tinggi dibandingkan wanita dengan jarak kelahiran > 2 tahun (Manuaba, 2009).Dengan demikian semakin dekat jarak kelahiran dengan kehamilan berikutnya maka semakin besar peluang kematian perinatal. Jarak kehamilan yang terlalu dekat yaitu di bawah 24 bulan terjadi gangguan kesuburan di mana terjadi perluasan implantasi plasenta yang dapat menyebabkan pendarahan antepartum. Seorang wanita memerlukan 2-3 tahun antara kelahiran agar pulih alat reproduksinya. Keadaan endometrium yang kurang baik menyebabkan plasenta harus tumbuh menjadi luas untuk mencukupi kebutuhan janin. Plasenta yang tumbuh meluas akan mendekati atau menutup ostium uteri internum (Utami, 2007).Menurut penelitian Rahayu di RSUP Dr. Sardjito dan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta (2007), Data dianalisis dengan analisis bivariabel dan multi variabel dan uji hipotesisnya adalah uji chi-square dengan p = (0,05) maka berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel independen (umur ibu, riwayat abortus, dan jarak kehamilan) dan variabel dependen (kejadian plasenta previa).
3.5 Definisi Operasional3.5.1 Variabel DependenKejadian Plasenta Previa Pengertian: Semua ibu yang terkena plasenta previa berdasarkan diagnosa oleh dokterCara ukur : Mencatat data dari rekam medik Alat ukur : Check listHasil ukur : 1. Ya : Bila ibu terdiagnosa plasenta previa. 2. Tidak : Bila ibu tidak terdiagnosa plasenta previa.(Rukiyah, 2010)Skala ukur : Nominal3.5.2 Variabel independen1. Umur IbuPengertian : Usia ibu pada saat melahirkan Cara ukur : Mencatat data dari rekam medik Alat ukur : Check listHasil ukur : 1. Resiko Tinggi : Bila umur ibu < 20 tahun dan > 35 tahun2. Resiko Rendah :Bila umur ibu 20-35 tahun(Manuaba, 2010)Skala ukur : Ordinal
2. Riwayat abortusPengertian :Ibu hamil yang pernah mengalami keguguran Cara ukur : Mencatat data dari rekam medik Alat ukur :Check listHasil ukur : 1. Ya : Bila ibu pernah mengalami keguguran2. Tidak :Bila ibu tidak pernah mengalami keguguran (Rukiyah, 2011)Skala ukur : Nominal3. Jarak kehamilanPengertian : Jarak antara waktu kelahiran yang lalu dengan kehamilan yang sedang berlangsung.Cara ukur : Mencatat data dari rekam medikAlat ukur : Check listHasil ukur: 1. Resiko Tinggi : Bila jarak kehamilan < 2 tahun 2. Resiko Rendah : Bila jarak kehamilan > 2 tahun(Manuaba, 2010)Skala ukur : Ordinal
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian4.1.1 Sejarah Perkembangan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang didirikan pada th 1953 atas prakarsa Menteri Kesehatan RI Dr.Mohammad Ali (Dr.Lee Kiat Teng) dengan biaya Pemerintah Pusat. Pada tgl 03 Januari 1957 rumah sakit ini mulai operasional, yang dapat melayani masyarakat se Sum. bag. sel dimana saat itu meliputi Propinsi Sumatera Selatan, Lampung Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung. RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang baru memiliki Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap (fasilitas 78 TT), beberapa waktu kemudian memiliki pelayanan Laboratorium, Apotik, Radiologi, Emergency dan peralatan Penunjang Medik Lainnya. Seiring dengan perkembangan waktu, rumah sakit ini semakin berkembang, baik fasilitas, sarana dan prasarana. Sumber daya manusianya tersedia para spesialis lengkap dan beberapa sub spesialis sehingga mengubah tipenya dari kelas B menjadi Rumah Sakit Umum Pusat tipe A dan menjadi rumah sakit terbesar dan sebagai pusat rujukan layanan kesehatan se Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung dan Bangka Belitung. Tahun 1993 1994 RSUP Palembang mengubah status dari RS Vertikal (RS Penerima Negara Bukan Pajak) menjadi RS Swadana. Sesuai SK Menkes RI no.1279/Menkes/SK/XI/1997; RSUP Palembang resmi bernama RSUP Dr.Moh.Hoesin Palembang. Dengan UU no 20/1997, menjadi Rumah Sakit Instansi Pengguna PNBP, dimana rumah sakit dapat memanfaatkan dana dari hasil pendapatan sesuai dengan anggaran yang diproyeksikan rumah sakit dan diselaraskan dengan pendapatan melalui prosedur KPKN disamping itu subsidi pemerintah tetap seperti sediakala.Tahun 2000 dengan PP No 122/2000, RSUP Dr.Moh.Hoesin Palembang ditetapkan menjadi salah satu dari 13 Rumah Sakit Pemerintah menjadi Rumah Sakit Perusahaan Jawatan Di Indonesia dan operasionalnya dimulai tanggal 01 Januari 2002. Sebagai RS Perjan secara operasional RSMH Palembang masih tetap melaksanakan fungsi pelayanan sosialnya bagi masyarakat ekonomi kurang mampu melalui program JPSBK (Gakin), sejak tahun 2005 dikelolah oleh PT. ASKES Indonesia menjadi program ASKESKIN. Kemudian tahun 2005 berdasarkan PP 23 / 2005 tgl 13 Juni 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dengan SK Menkes RI no: 1243/Menkes/SK/VIII/2005, tanggal 11 Agustus 2005 tentang Penetapan 13 eks Rumah Sakit Perjan statusnya menjadi Unit Pelaksana Tekhnis Depkes RI dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Implementasinya RSUP Dr.Moh.Hoesin Palembang sebagai Badan Layanan Umum dilaksanakan pada Januari 2006.4.1.2 Identitas Rumah sakitNama Rumah Sakit: RSUP Dr.Mohammad Hoesin PalembangKode Rumah Sakit: 167.1013Direktur Utama: dr.H.Yanuar Hamid,Sp.PD,MARSAlamat: Jl.Jend Sudirman Km 3,5 PalembangKecamatan / Kota: Ilir Timur 1 / PalembangKode / Telepon / Faximile : 0711.354088 (Hunting)Faximile : 0711.351318E-mail: [email protected], [email protected] Rumah Sakit : Kelas A Pendidikan / SK Menkes. No.634 / 12 September 2009 Luas Tanah: 218.455 m Tahun pembangunan: 1953Tahun operasional: 1957
4.1.3Visi , Misi dan Motto RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang 1. Visi RSUP Dr.Mohammad Hoesin Menjadi Rumah Sakit Pusat Pelayanan Kesehatan, Pendidikan dan Penelitian terbaik dan bermutu se Sumatera, 2. Misi RSUP Dr.Mohammad Hoesin a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan berkualitas tinggi.b. Menyelenggarakan jasa pendidikan dan penelitian dalam bidang kedokteran dan kesehatan.c. Menyelenggarakan promosi kesehatan.
3. Motto RSUP Dr.Mohammad Hoesin Kesembuhan dan Kepuasan Anda merupakan Kebahagiaan Kami
4 . Tujuan RSUP Dr. Mohammad Hoesin a. Meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat.b. Meningkatkan citra pelayanan pemerintah kepada masyarakat di bidang kesehatan.c. Menghasilkan tenaga Dokter Umum, Spesialis dan Sub Spesialis serta Keperawatan yang berkualitas dan bermoral tinggi.4.1.4 Sarana dan PrasaranaRSUP Dr.Moh.Hoesin Palembang terletak di Jl.Jend.Sudirman Km 3,5 Palembang (Pusat kota arah timur) di Ibukota Propinsi Sumatera Selatan, yang mempunyai fasilitas dan kemampuan menyelenggarakan berbagai jenis pelayanan spesialis dan sub spesialis; dan menjadi pusat pelayanan rujukan di wilayah Sumatera bagian Selatan.Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang telah membangun beberapa gedung antara lain COT dan gedung Brain & Heart Center, dimana COT sendiri merupakan salah satu pelayanan dengan standar internasional, sedangkan pelayanan Brain & Heart Center merupakan pelayanan pertama di indonesia yang menggabungkan antara pelayanan Jantung dan Stroke ( Penyakit otak dan syaraf ). sedangkan luas lahan selebihnya digunakan untuk bangunan gedung Instansi kesehatan lainnya serta lahan yang masih kosong. Pada tanggal 4 November 2011 telah diresmikan Instalasi Gawat Darurat oleh Menteri Kesehatan RI DR.dr Endang Rahayu Sedyaningsih, PH, dimana IGD yang baru menerapkan pelayanan yang berstandar Internasional, dimana pasien dilayani secara terpadu dengan memprioritaskan kegawatdaruratan dan kerjasama tim.4.1.5 Struktur organisasi dan Tata Kerja Struktur Organisasi RSUP Dr.Moh.Hoesin Palembang saat ini terdiri dari seorang Direktur Utama dibantu oleh 3 (tiga) orang Direktur yaitu Direktur Keuangan, Direktur Umum, SDM & Pendidikan serta Direktur Medik & Keperawatan, ditambah dengan Komite Medik, Komite Keperawatan, Komite Etik & Hukum dan Komite MUTU, serta Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan beberapa Kepala Instalasi sesuai dengan kebutuhan, sedangkan Kepala Bidang dan Kepala Bagian kebawah berdasarkan SK Menkes R.I No. 347/Menkes/SK/II/2011. Adapun susunan Dewan Pengawas dan Direksi adalah sbb : Tabel 4.1Susunan Dewan Pengawasan Rumah Sakit UmumDr. Mohammmad Hoesin PalembangNoNamaJabatan
1dr. Bambang Giatno Raharjo, MPHKetua
2Prof. Dr. Ir. H. Zainal Ridho Djakfar MSc Anggota
3Prof.dr.Drg Farouk Hoesin , MDS, Sp.Ort (K)Anggota
4Prof.Dr . Laksono Trisnantoro, MSc, Ph.DAnggota
5Dr. Djoko Hidayanto, SE, MAnggota
6Mayuri Hasani, SH, MMSekretaris
Sumber:Profil RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang 2012
Tabel 4.2Susunan Direksi Rumah Sakit UmumDr. Mohammmad Hoesin Palembang
NoNamaJabatan
1dr.H.Yanuar Hamid,Sp.PD,MARSDirektur Utama
2dr.H.Welly Refnealdi,M.KesDirektur Keuangan
3Dr.H.K.M.Yamin Alsoph,Sp.B(K)OnkDirektur Medik & Keperawatan
4Dr.dr.H.M.Alsen Arlan,Sp.B-KBDDire Direktur Umum, SDM & Pendidikan
Sumber:Profil RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang 20124.1.6Ketenagaan Tabel 4.2Sumber Daya Manusia Rumah Sakit UmumDr. Mohammmad Hoesin Palembang
NODataJumlah
1Dokter Spesialis158 orang
2Dokter Spesialis Gigi1 orang
3Dokter PPDS475 orang
4Dokter Umum36 orang
5Dokter Brigade Siaga Bencana7 orang
6Dokter Gigi6 orang
7Apoteker11 orang
8Perawat / Bidan819 orang
9Paramedis Non Perawatan223 orang
10Tenaga Non Kesehatan632 orang
JUMLAH 1.368 orang
Sumber:Profil RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang 20124.1.7 Analisa Data 1. Analisa Univariat Analisa ini dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan presentase dari variabel independen (Umur Ibu, riwayat abortus, dan jarak kehamilan) dan Varaibel dependen (kejadian plasenta previa). Adapun jumlah sampel 124 orang.a. Kejadian Plasenta PreviaDalam penelitian ini kejadian Plasenta previa dibagi menjadi dua kategori yaitu ya (bila ibu terdiagnosa plasenta previa dan tidak (bila ibu tidak terdiagnosa plasenta previa), untuk data selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi pada Kejadian Plasenta Previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012
NoKejadian Plasenta PreviaFrekuensi(Responden)Persen (%)
1Ya8442,9
2Tidak11257,1
Jumlah196100
Sumber : hasil penelitian lapangan diolah tahun 2013Berdasarkan dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa sebagian kecil responden terdiagnosa plasenta previa sebanyak 84 responden (42,9%), dari 196 responden.
b. Umur IbuDalam penelitian umur ibu yang dibagi menjadi dua kategori yaitu resiko tinggi (bila umur ibu < 20 tahun > 35 tahun) dan resiko rendah (bila umur ibu 20-35 tahun), untuk data selengkapnya dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 4.5Distribusi Frekuensi Umur Ibu pada Kejadian Plasenta Previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012
NoUmurFrekuensi(Responden)Persen (%)
1Resiko tinggi11759,7
2Resiko rendah 7940,3
Jumlah196100
Sumber : hasil penelitian lapangan diolah tahun 2013Berdasarkan dari tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki umur resiko tinggi pada kejadian plasenta previa sebanyak 117 responden (59,7%), dari 196 responden.c. Riwayat AbortusDalam penelitian ini riwayat abortus dibagi menjadi dua kategori yaitu ya (bila ibu pernah mengalami riwayat abortus) dan tidak (bila ibu tidak pernah mengalami riwayat abortus), untuk data selengkapnya dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Riwayat abortus pada Kejadian Plasenta Previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012
NoRiwayat AbortusFrekuensi(Responden)Persen (%)
1Ya 14171,9
2Tidak 5528,1
Jumlah196100
Sumber : hasil penelitian lapangan diolah tahun 2013
Berdasarkan dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki riwayat abortus pada kejadian plasenta previa sebanyak 141 responden (71,9%), dari 196 responden.d. Jarak kehamilanDalam penelitian ini Jarak kehamilan dibagi menjadi dua kategori yaitu resiko tinggi (bila jarak kehamilan < 2 tahun) dan resiko rendah (bila jarak kehamilan > 2 tahun), untuk data selengkapnya dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Jarak kehamilan pada Kejadian Plasenta Previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012
NoJarak kehamilanFrekuensi(Responden)Persen (%)
1Resiko tinggi12563,8
2Resiko rendah5536,2
Jumlah196100
Sumber : hasil penelitian lapangan diolah tahun 2013 Berdasarkan dari tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki jarak kehamilan resiko tinggi pada kejadian plasenta previa sebanyak 125 responden (63,8%), dari 196 responden. 2. Analisa Bivariat Analisa ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (umur ibu, riwayat abotus, dan jarak kehamilan) dengan variabel dependen (kejadian plasenta previa). Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi- Square dengan menggunakan batas kemaknaan pada = 0,05 (CI 95%) bila p value < (0.05), yang berarti ada hubungan antara umur ibu, riwayat abortus dan jarak kehamilan dengan kejadian plasenta previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012. Jika p value > (0.05), yang berarti tidak ada hubungan antara umur ibu, riwayat abortus dan jarak kehamilan dengan kejadian plasenta previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012.a. Hubungan antara Umur Ibu dengan kejadian plasenta previaPenelitian ini dilakukan pada 196 responden, dimana umur ibu dibagi menjadi dua kategori yaitu resiko tinggi (bila umur ibu < 20 - > 35 tahun) dan resiko rendah (bila umur ibu 20 35 tahun), sedangkan kejadian plasenta previa di bagi menjadi dua kategori yaitu ya (bila ibu terdiagnosa plasenta previa), dan tidak (bila ibu tidak terdiagnosa plasenta previa), untuk data selengkapnya dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 4.8Hubungan antara umur ibu dengan kejadian plasenta previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012
NoUmur ibuKejadian Plasenta PreviaJumlahKemaknaan p Value
YaTidak
n%n%N%
1Resiko tinggi6051,35748,7117100
0,006
(Bermakna)
2Resiko rendah2430,45569,679100
Jumlah 84112196
Sumber : hasil penelitian lapangan, di olah tahun 2013Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa proporsi responden memiliki umur resiko tinggi terdiagnosa plasenta previa sebanyak 60 responden (51,3%), lebih besar dibandingkan responden memiliki umur resiko rendah terdiagnosa plasenta previa sebanyak 24 responden (30,4%). Dari hasil uji statistik uji chi square di peroleh p Value 0,006 0,05 yang berarti ada hubungan bermakna antara umur ibu dengan kejadian plasenta previa, sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian plasenta previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012 terbukti secara statistik.b. Hubungan Riwayat Abortus dengan kejadian Plasenta PreviaPenelitian ini dilakukan pada 196 responden, dimana riwayat abortus di bagi menjadi dua kategori yaitu ya (bila ibu pernah mengalami riwayat abortus) dan tidak (bila ibu tidak pernah mengalami abortus), sedangkan kejadian plasenta previa di bagi menjadi dua kategori yaitu ya (bila ibu terdiagnosa plasenta previa), dan tidak (bila ibu terdiagnosa plasenta previa). Untuk data selengkapnya dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 4.9 Hubungan antara Riwayat Abortus dengan kejadian plasenta previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012
NoRiwayat AbortusKejadian Plasenta PreviaJumlahKemaknaan p Value
YaTidak
n%n%N%
1Ya 5337,68862,41411000,026
(Bermakna)
2Tidak 3156,42443,655100
Jumlah 84112196
Sumber : hasil penelitian lapangan, di olah tahun 2013
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa proporsi responden dengan riwayat abortus yang terdiagnosa plasenta previa sebanyak 53 orang (37,6%), lebih besar dibandingkan responden tidak dengan riwayat abortus yang terdiagnosa plasenta previa sebanyak 31 orang (56,4%). Dari hasil uji statistik Chi-Square diperoleh p value 0,026 0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara riwayat abortus dengan kejadian plasenta previa sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara riwayat abortus dengan kejadian plasenta previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012 terbukti secara statistik.c. Hubungan antara Jarak Kehamilan dengan kejadian Plasenta Previa Penelitian ini dilakukan pada 196 responden, dimana jarak kehamilan dibagi menjadi dua kategori yaitu resiko tinggi (bila jarak kehamilan 2tahun) dan resiko rendah (bila jarak kehamilan > 2 tahun), sedangkan kejadian plasenta previa di bagi menjadi dua kategori yaitu ya (bila ibu terdiagnosa plasenta previa), dan tidak (bila ibu tidak terdiagnosa plasenta previa). Untuk data selengkapnya dapat dilihat dari tabel di bawah ini:Tabel 4.10 Hubungan antara Jarak kehamilan dengan kejadian plasenta previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012
NoJarak kehamilan Kejadian Plasenta PreviaJumlahKemaknaan p Value
YaTidak
n%N%N%
1Resiko tinggi4536,08045,11251000.015
(Bermakna)
2Resiko rendah3954,93264,071100
Jumlah 84112196
Sumber : hasil penelitian lapangan, di olah tahun 2013 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa proporsi responden memiliki jarak kehamilan resiko tinggi terdiagnosa plasenta previa sebanyak 45 orang (36,0%), lebih besar dibandingkan responden memiliki jarak kehamilan resiko rendah terdiagnosa plasenta previa sebanyak 39 orang (54,9%). Dari hasil uji statistik uji chi square di peroleh p Value 0,015 0,05 yang berarti ada hubungan bermakna antara umur ibu dengan kejadian plasenta previa, sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian plasenta previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012 terbukti secara statistik.
4.2Pembahasan Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr, Mohammad Hoesin Palembang tahun 2013 yang terletak di jalan Sudirman Km. 3,5 Palembang pada Bulan Februari 2013. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 196 orang. Dimana sampel penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang mengalami perdarahan antepartum yang dirawat di instalasi Rawat Inap Kebidanan pada bulan Januari-Desember 2012. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total populasi dengan jumlah sampel penelitian ini adalah 196 orang.Kemudian data dikumpulkan dengan mencatat data medical Record untuk mengetahui Variabel umur ibu, riwayat abortus, dan jarak kehamilan dengan kejadian plasenta previa. Selanjutnya data yang telah dikumpulkan di olah dan dilakukan analisis data yang terdiri dari analisis univariat dengan anlisis bivariat. Analisis univariat dilakukan dengan sistem komputerisasi sehingga didapatkan daftar distribusi frekuensi dari masing-masing variabel. Sedangkan dari analisis bivariat dilakukan uji kedua hubungan antara variabel menggunakan uji statistik chi-Square dengan p Value (0,05) dimana analisis data tersebut langsung di olah dengan Statistical Product and Sevice Solution (SPSS) versi 16.0 sehingga didapatkan nilai untuk melihat kemaknaanya.4.2.1 Analisis Univariat 1. Kejadian Plasenta Previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Pada penelitian ini diketahui bahwa sebagian kecil responden yang terdiagnosa plasenta previa sebanyak 84 responden (42,9%), dari 196 responden.Berdasarkan dari data Instalasi Rawat Inap Kebidanan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada tahun 2010 sebanyak 79 orang (2,6%), tahun 2011 sebanyak 187 orang (6,3%), dan tahun 2012 sebanyak 84 (42,9%). Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Halistiana (2009), di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang yang menyatakan bahwa yang terkena plasenta previa sebanyak 36 orang (10,1%), lebih kecil dibanding ibu yang tidak terkena plasenta previa sebanyak 320 orang (89,9%). Pada penelitian ini ternyata angka kejadian plasenta previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang cenderung mengalami penurunan, namun demikian, pendarahan antepartum dengan kejadian plasenta previa adalah salah-satu penyebab kematian ibu bersalin, kejadian plasenta cenderung mengalami penurunan hal ini dikarenakan ibu hamil sudah banyak mengetahui bahaya kehamilan resiko tinggi, dan ibu hamil rajin memeriksakan kandungannya selama kehamilannya pada tenaga kesehatan untuk mengetahui deteksi dini komplikasi yang mungkin terjadi, selain itu didukung oleh alat teknologi seperti Ultra sonografi (USG), yang mempermudah mendeteksi jika ada kelainan dan komplikasi. 2.Umur IbuPada penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki umur resiko tinggi pada kejadian plasenta previa sebanyak 117 responden (59,7%), dari 196 responden.Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Gendis Ayu Ardies (2010) di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto, menyatakan bahwa responden dengan umur resiko tinggi sebanyak 60 orang (65,9%), lebih besar di banding dengan ibu resiko rendah sebanyak 31orang (34,4%). Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Susilawati (2007) di RSUP Palembang BARI menyatakan bahwa responden dengan resiko tinggi sebanyak 24 orang (6,76%), lebih kecil dibanding dengan ibu resiko rendah sebanyak 40 orang (11,27%).Pada penelitin ini ternyata bahwa responden memiliki umur resiko tinggi (< 20 tahun atau > 35 tahun) lebih besar dibandingkan responden yang tidak memiliki umur resiko rendah (20-35 tahun), hal ini dikarenakan responden memiliki resiko tinggi kurang peduli akan keadaan kehamilannya dan mereka juga kurang mengetahui bahaya hamil pada umur resiko tinggi, bisa dikarenakan menikah pada di usia yang dewasa memikirkan mengejar prestasi/karir terlebih dahulu, ibu yang pernah menjalani pengobatan infetil (mandul), sehingga kehamilan pada umur resiko tinggi meningkat.3. Riwayat AbortusPada penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar responden yang memiliki riwayat abortus pada kejadian plasenta previa sebanyak 141 responden (71,9%), dari 196 responden.Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Gendis Ayu Ardies (2010) di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto, menyatakan bahwa responden dengan riwayat abortus sebanyak 51 orang (56,0%), lebih besar di banding dengan ibu resiko rendah sebanyak 40 orang (43,9%).Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wardhana (2009) menyatakan bahwa responden dengan resiko tinggi sebanyak 27 (34,1%), lebih kecil dibanding dengan ibu resiko rendah sebanyak 55 orang (69,6%). Pada penelitian ini ternyata bahwa responden yang memiliki riwayat abortus sebanyak 141 (71,9), lebih besar dibandingkan responden yang tidak memiliki riwayat abortus, hal ini bisa disebabkan karena sekarang ini banyaknya kejadian hamil yang tidak diinginkan (hamil di luar nikah) yang membuat seseorang yang sedang hamil tersebut melakukan aborsi karena malu atas perbuatannya dan tidak mengetahui bahaya aborsi/keguguran untuk kehamilan selanjutnya, juga bisa disebabkan karena hamil yang tidak diinginkan ibu yang mengalami kegagalan dalam kontrasepsi sehingga ibu tersebut ingin mengakhiri kehamilannya dengan cara minum obat tradisional dan memakan buah-buahan yang asam untuk mengugurkan kandungannya, sehingga ketika seseorang itu benar-benar menginginkan anak lagi, kehamilan ibu tersebut mempunyai resiko tinggi. 4. Jarak kehamilan Pada penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki jarak kehamilan resiko tinggi pada kejadian plasenta previa sebanyak 125 responden (63,8%), dari 196 responden.Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Jusvika Di RSUD Tenriawaru Kelas B Kab. Bone (2010) menyatakan bahwa responden dengan jarak kehamilan resiko tinggi sebanyak 26 orang (10,4%), lebih besar di banding dengan jarak kehamilan resiko rendah sebanyak 14 orang (5,6%). Penelitian ini tidak sejalan dengan Penelitian Rahayu di RSUP Dr. Sardjito dan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta menyatakan bahwa responden yang mengalami jarak kehamilan sebanyak 62 orang (36,2%), lebih kecil dibandingkan dengan responden yang tidak pernah mengalami riwayat abortus 109 orang (63,7%).Pada penelitian ini ternyata bahwa responden memiliki jarak kehamilan resiko tinggi sebanyak 125 orang (63,8%), lebih besar dibandingkan, responden memiliki jarak kehamilan resiko rendah, hal ini disebabkan responden memiliki jarak kehamilan resiko tinggi tidak mengikuti program keluarga berencana sehingga jarak kelahiran dengan jarak kehamilan tidak bisa dikontrol, serta kurangnya pengetahuan terhadap resiko jarak kehamilan yang dekat, karena mereka selalu menganggap banyak anak itu banyak rezeki tanpa menghiraukan jarak kehamilan dan tidak mengetahui resiko yang akan terjadi.4.2.2 Analisa Bivariat1. Hubungan umur ibu dengan kejadian plasenta previaBerdasarkan tabel analisis dapat diketahui bahwa proporsi responden memiliki umur resiko tinggi terdiagnosa plasenta previa sebanyak 60 responden (51,3%), lebih besar dibandingkan responden memiliki umur resiko rendah terdiagnosa plasenta previa sebanyak 24 responden (30,4%).Dari hasil uji statistik uji chi square di peroleh p Value 0,006 0,05 yang berarti ada hubungan bermakna antara umur ibu dengan kejadian plasenta previa, sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian plasenta previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012 terbukti secara statistik.Hasil penelitian ini sejalalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Susilawati (2007) di RSUD Palembang BARI, dari hasil Uji Statistik Chi-Square untuk variabel umur ibu didapatkan p Value (0,011) (0,05), yang berarti ada hubungan antar umur dengan kejadian plasenta previa.Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gendis Ayu Ardies (2010) di RSUD Dr. Margono Soekardjo Purwokerto, dimana secara uji statistik diperoleh OR=3,364, yang berarti berhubungan, umur resiko tinggi untuk mengalami kejadian plasenta previa 3,364 kali beresiko, di dapatkan hasil p value 0,003 yang artinya da hubungan antara umur ibu dengan kejaian plasenta previa.Pada penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Zakia (2009) di RS Dr. Sobirin Kabipaten Musi Rawas, yang menyatakn bahwa dari hasi Uji Chi Square untuk variabel umur responden di dapatkan p value (1.000) > (0.05) artinya tidak ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian plasenta previa.Pada penelitian ini ternyata bahwa responden memiliki umur resiko tinggi terdiagnosa plasenta previa lebih besar, hal ini dikarenakan semakin tua umur seseorang, maka semakin meningkat resiko terjadinya plasenta previa, yang disebabkan oleh penurunan kinerja organ reproduksi seorang wanita akibat pengendoran otot rahim sehingga plasenta tidak melekat dengan sempurna dan posisi plasenta menjadi abnormal begitu juga sistem kekebalan tubuh menurun, dan itu relatif muda mengalami komplikasi persalinan, pada usia < 20 tahun (usia muda) juga resiko terkena plasenta previa karena endometrium belum siap menerima hasil konsepsi dan belum matang untuk dibuahi. Oleh karena itu sebaiknya hamil saat berumur 20 35 tahun yang merupakan umur yang aman untuk hamil dan persalinan atau usia refroduksi. 2. Hubungan antara riwayat abortus dengan kejadian plasenta previa Berdasarkan tabel analisis dapat diketahui bahwa proporsi responden dengan riwayat abortus yang terdiagnosa plasenta previa sebanyak 53 orang (37,6%), lebih besar dibandingkan responden tidak dengan riwayat abortus yang terdiagnosa plasenta previa sebanyak 31 orang (56,4%).Dari hasil uji statistik Chi-Square diperoleh p value 0,026 0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara riwayat abortus dengan kejadian plasenta previa sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara riwayat abortus dengan kejadian plasenta previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012 terbukti secara statistik.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Gendis Ayu Ardies (2010), di RSUD Prof, dr. Margono Soekarjo Purwokerto, menyatakan kejadian plasenta previa pada variabel riwayat abortus didapatkan hasil p = 0,041 < 0,05 dan odds ratio 2,515 (1,036 < CI < 6,103). Hal ini menunjukkan bahwa wanita dengan riwayat abortus memiliki resiko 2,52 kali lebih besar untuk mengalami plasenta previa dibandingkan dengan wanita tanpa riwayat abortus.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wardhana (2009) di RSUD Majelangka didapatkan riwayat abortus merupakan faktor risiko plasenta previa dengan odd rasio 3,497 (95% IK 1.183; 10.339); wanita dengan riwayat abortus mempunyai risiko plasenta previa 4 kali lebih besar dibanding wanita dengan tanpa riwayat abortus, dan terdapat hubungan bermakna faktor risiko abortus dengan terjadinya plasenta previa (p = 0.024). Pada penelitian ini ternyata responden memiliki riwayat abortus terdiagnosa plasenta previa lebih besar dibandingkan responden yang tidak memiliki riwayat abortus terdiagnosa plasenta previa, hal ini berkaitan dengan jaringan parut yang ditimbulkan pada saat kuretase, dimana ketika terjadi kehamilan berikutnya dapat mengakibatkan plasenta terbentuk tidak pada bagian superior uterus melainkan pada bagian bawah uterus yang disebut dengan plasenta previa. Dan riwayat abortus juga berkaitan dengan robekan pada uterus yang mengakibatkan plasenta berubah posisi menjadi abnormal, biasanya menutupi jalan lahir. Penyebab pasti plasenta previa belum diketahui. Namun resiko terjadinya kondisi ini meningkat jika ibu pernah mengalami plasenta previa pada kehamilan sebelumnya, menjalani operasi caesar pada persalinan sebelumnya, menjalani kehamilan kedua dan seterusnya hamil dengan usia di atas 35 tahun,dan ibu pernah mengalami operasi pada rahim misalnya kuret akibat keguguran atau operasi untuk menghilangkan miom.
3. Hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian plasenta previaBerdasarkan tabel analisis dapat diketahui bahwa proporsi responden memiliki jarak kehamilan resiko tinggi terdiagnosa plasenta previa sebanyak 45 orang (36,0%), lebih besar dibandingkan responden memiliki jarak kehamilan resiko rendah terdiagnosa plasenta previa sebanyak 39 orang (54,9%). Dari hasil uji statistik uji chi square di peroleh p Value 0,015 0,05 yang berarti ada hubungan bermakna antara umur ibu dengan kejadian plasenta previa, sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian plasenta previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012 terbukti secara statistik.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Rahayu (2007) di RSUP Dr. Sardjito dan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, menyatakan bahwa dari hasil Uji Chi square untu variabel jarak kehamilan merupakan faktor resiko plasenta previa dengan OR =(2,95%CI)=(1,03-3,85). Dan terdapat hubungan bermakna faktor jarak kehamilan dengan terjadinya plasenta previa (p = 0,012).Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dr. Budi Santoso (2008), di RS Dr. Hasan Sadikin Bandung, yang menyatakan bahwa dari hasil Uji Chi-Square untuk variabel jarak kehamilan merupakan faktor resiko plasenta previa dengan OR (95% CI) 1,52 (0,82-2,83) wanita dengan jarak kehamilan mempunyai resiko 2 kali lebih besar terkena plasenta previa dan terdapat hubungan bermakna faktor jarak kehamilan dengan terjadinya plasenta previa (p = 0,007).Pada penelitian ini ternyata responden memiliki jarak kehamilan resiko tinggi (jarak kehamilan 2 tahun), yang terdiagnosa plasenta previa lebih kecil dibandingkan responden memiliki jarak kehamilan resiko rendah. Hal ini berkaitan dengan kehamilan yang sering dengan jarak yang singkat akan membuat rahim terus menerus bekerja keras menahan beban, tidak adanya kesempatan untuk istirahat dan memulihkan kondisi membuatnya rentan sehingga membuat plasenta berimplantasi abnormal yang di sebut plasenta previa. Jarak kehamilan yang terlalu dekat yaitu di bawah 24 bulan terjadi gangguan kesuburan di mana terjadi perluasan implantasi plasenta yang dapat menyebabkan pendarahan antepartum. Seorang wanita memerlukan 2-3 tahun antara kelahiran agar pulih alat reproduksinya. Keadaan endometrium yang kurang baik menyebabkan plasenta harus tumbuh menjadi luas untuk mencukupi kebutuhan janin. Plasenta yang tumbuh meluas akan mendekati atau menutup ostium uteri internum semakin dekat jarak kelahiran dengan kehamilan berikutnya maka semakin besar peluang kematian perinatal.
BAB VPENUTUP
5.1kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada bulan januari februari 2013 di tarik kesimpulan sebagai berikut:1. Dari hasil distribusi frekuensi kejadian plasenta previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang diketahui bahwa sebagian kecil ibu bersalin yang disertai plasenta previa sebanyak 84 orang (42,9%) dari 196 responden2. Dari hasil distribusi frekuensi umur ibu dengan kejadian plasenta previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang diketahui bahwa sebagian besar ibu dengan umur resiko tinggi sebanyak 117 orang (59,7%) dari 196 responden.3. Dari hasil distribusi frekuensi riwayat abortus dengan kejadian plasenta previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang diketahui bahwa sebagian besar ibu bersalin dengan riwayat abortus sebanyak 141 orang (71,9%) dari 196 responden.4. Dari hasil distribusi frekuensi jarak kehamilan dengan kejadian plasenta previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang diketahui bahwa sebagian besar ibu bersalin dengan jarak kehamilan sebanyak 125 orang (63,8%) dari 196 responden.5. Dari hasil uji statistik uji chi square di peroleh p Value (0.006) (0,05) sehingga hipotesis terbukti secara statistik yang menyatakan bahwa ada hubungan bermakna antara umur ibu dengan kejadian plasenta previa, di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012.6. Dari hasil uji statistik uji chi square di peroleh p Value (0,026) (0,05) sehingga hipotesis terbukti secara statistik yang menyatakan bahwa ada hubungan bermakna antara riwayat abortus dengan kejadian plasenta previa, previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012.7. Dari hasil uji statistik uji chi square di peroleh p Value (0,015) (0,05) sehingga hipotesis terbukti secara statistik yang menyatakan bahwa ada hubungan bermakna antara jarak kehamilan dengan kejadian plasenta previa, previa di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012.
5.2 Saran 1. Diharapkan dapat meningkatkan sumber-sumber bacaan baik buku-buku, majalah-majalah kesehatan terkini tentang penelitian terdahulu yang dapat digunakan untuk melengkapi referensi kepustakaan yang akan menunjang penelitian selajutnya. 2.Diharapkan agar dapaat meneliti variabel lain yang lebih bervariasi dan mencakup penelitian yang lebih luas dengan metode penelitian yang berbeda terutama yang berhubungan dengan kejadian plasenta previa. sehingga penelitian tentang plasenta previa dapat terus berkembang. Dan juga kepada pihak RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, khususnya petugas poli dan ruangan perawatan kebidanan diharapkan dapat meningkatkan penyuluhan kepada remaja, PUS (pasangan usia subur) dan ibu hamil terutama resiko plasenta previa, dengan mengembangkan program KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) dan konseling mengenai penanganan secara dini komplikasi yang mungkin terjadi sehingga angka kesakitan atau kematian akibat kejadian plasenta previa lebih menurun.
LEMBAR CHECK LIST
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANKEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RSUPDr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANGTAHUN 2012
NoNo MedrecPlasenta PreviaUmur IbuRiwayat AbortusJarak kehamilan
Ya (bila ter diagnosa plasenta previa)Tidak (bila tidak ter diagnosa Plasenta previa)Resiko tinggi (bila umur ibu 35 tahun)Resiko rendah(bila umur ibu 20-35 tahun)Ya (bila pernah mengalami keguguran)Tidak (bila tidak pernah mengalami keguguran)Resiko tinggi (bila jarak kehamilan 2 tahun)
1576979
2577116
3572904
4581130
5582519
6583334
7580431
8583905
9582168
10584116
11586188
12588723
13588694
14589833
15589502
16590768
17593957
18596411
19596153
20595205
21597541
22597399
23596920
24599572
25602208
LEMBAR CHECK LIST
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANKEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RSUPDr. MOHAMMAD HOESINPALEMBANG TAHUN 2012
NoNo MedrecPlasenta PreviaUmur IbuRiwayat AbortusJarak kehamilan
Ya (bila ter diagnosa plasenta previa)Tidak (bila tidak ter diagnosa Plasenta previa)Resiko tinggi (bila umur ibu 35 tahun)Resiko rendah(bila umur ibu20-35 tahun)Ya (bila pernah mengalami keguguran)Tidak (bila tidak pernah mengalami keguguran)Resiko tinggi (bila jarak kehamilan 2 tahun)
26605815
27602208
28604049
29602542
30605752
31606151
32606154
33606088
34606769
35603869
36608523
37610224
38611922
39611786
40612644
41612008
42613777
43606711
44599347
45618409
46617450
47619560
48626229
49621597
50621248
LEMBAR CHECK LIST
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2012NoNo MedrecPlasenta PreviaUmur IbuRiwayat AbortusJarak kehamilan
Ya (bila ter diagnosa plasenta previa)Tidak (bila tidak ter diagnosa Plasenta previa)Resiko tinggi (bila umur ibu 35 tahun)Resiko rendah(bila umur ibu 20-35 tahun)Ya (bila pernah mengalami keguguran)Tidak (bila tidak pernah mengalami keguguran)Resiko tinggi (bila jarak kehamilan 2 tahun)
51602140
52621618
53622070
54624482
55624469
56626625
57622551
58627168
59625202
60626959
61630246
62629305
63629257
64630907
65630995
66630904
67626051
68634401
69633157
70633114
71635286
72635110
73636660
74635914
75637626
LEMBAR CHECK LIST
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2012NoNo MedrecPlasenta PreviaUmur IbuRiwayat AbortusJarak kehamilan
Ya (bila ter diagnosa plasenta previa)Tidak (bila tidak terdiagnosa Plasenta previa)Resiko tinggi (bila umur ibu 35 tahun)Resiko rendah(bila umur ibu 20-35 tahun)Ya (bila pernah mengalami keguguran)Tidak (bila tidak pernah mengalami keguguran)Resiko tinggi (bila jarak kehamilan 2 tahun)
76638508
77638666
78638592
79686861
80643345
81647354
82641777
83648568
84649755
85649359
86650229
87649780
88651512
89651561
90655672
91654331
92654688
93658068
94660163
95659479
96655612
97661724
98661326
99662265
100638529
LEMBAR CHECK LIST
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2012NoNo MedrecPlasenta PreviaUmur IbuRiwayat AbortusJarak kehamilan
Ya (bila di terdi agnosa plasenta previa)Tidak (bila tidak ter diagnosa Plasenta previa)Resiko tinggi (bila umur ibu 35 tahun)Resiko rendah(bila umur ibu 20-35 tahun)Ya (bila pernah mengalami keguguran)Tidak (bila tidak pernah mengalami keguguran)Resiko tinggi (bila jarak kehamilan 2 tahun)
101665044
102666667
103666793
104671641
105671142
106671117
107670323
10867200
109669413
110634263
111676480
112675485
113666797
114675505
115679904
116679243
117670782
118681589
119681768
120681947
121683931
122683626
123687098
124688718
125481451
LEMBAR CHECK LIST
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2012NoNo MedrecPlasenta PreviaUmur IbuRiwayat AbortusJarak kehamilan
Ya (bila ter diagnosa plasenta previa)Tidak (bila tidak ter diagnosa Plasenta previa)Resiko tinggi (bila umur ibu 35 tahun)Resiko rendah(bila umur ibu 20-35 tahun)Ya (bila pernah mengalami keguguran)Tidak (bila tidak pernah mengalami keguguran)Resiko tinggi (bila jarak kehamilan 2 tahun)
126481571
127432135
128437329
129482140
130482148
131481484
132482513
133482507
134482323
135482576
136550216
137550242
138549733
139523249
140523857
141526161
142526130
143526699
144527470
145528427
146529393
147529484
148529425
149481451
150481571
LEMBAR CHECK LIST
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2012
NoNo MedrecPlasenta PreviaUmur IbuRiwayat AbortusJarak kehamilan
Ya (bila ter diagnosa plasenta previa)Tidak (bila tidak ter diagnosa Plasenta previa)Resiko tinggi (bila umur ibu 35 tahun)Resiko rendah(bila umur ibu 20-35 tahun)Ya (bila pernah mengalami keguguran)Tidak (bila tidak pernah mengalami keguguran)Resiko tinggi (bila jarak kehamilan 2 tahun)
151432135
152437329
153482140
154482148
155481484
156482513
157482507
158482323
159482576
160550216
161550242
162549733
163523249
164523857
165526161
166526130
167526699
168527470
169528427
170529393
171529484
172529425
173665044
174666667
175666793
LEMBAR CHECK LIST
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANGTAHUN 2012NoNo MedrecPlasenta PreviaUmur IbuRiwayat AbortusJarak kehamilan
Ya (bila ter diagnosa plasenta previa)Tidak (bila tidak ter diagnosa Plasenta previa)Resiko tinggi (bila umur ibu 35 tahun)Resiko rendah(bila umur 20-35 tahun)Ya (bila pernah mengalami keguguran)Tidak (bila tidak pernah mengalami keguguran)Resiko tinggi (bila jarak kehamilan 2 tahun)
176665044
177666667
178666793
179671641
180671142
181671117
182670323
18367200
184669413
185634263
186676480
187675485
188666797
189675505
190679904
191679243
192670782
193681589
194681768
195681947
196683931
Jumlah84112117791415512575
LEMBAR TABULASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2012
NoNoMedrecPlasenta PreviaUmur IbuRiwayat AbortusJarak Kehamilan
15769792111
25771162122
35729041122
45811302112
55825191222
65833341111
75804311222
85839051112
95821681122
105841162212
115861881222
125887231222
135886942211
145898332221
155895022211
165907682221
175939572111
185964112111
195961532111
205952052111
215975412211
225973992211
235969201122
245995722112
256022081222
266058151122
276022082111
286040492111
296025421222
306057522211
LEMBAR TABULASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2012
NoNoMedrecPlasenta PreviaUmur IbuRiwayat AbortusJarak Kehamilan
316061512221
326061542211
336060882122
346067692211
356038692112
366085232211
376102242221
386119222221
396117862222
406126442122
416120082112
426137772112
436067112111
445993472111
456184092111
466174502222
476195602211
486262292212
496215972221
506212482211
516021402111
526216182111
536220702111
546244822211
556244692211
566266252212
576225512211
586271682211
596252022211
606269592211
LEMBAR TABULASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2012
NoNoMedrecPlasenta PreviaUmur IbuRiwayat AbortusJarak Kehamilan
616302461111
626293052211
636292572222
646309071212
656309951222
666309041111
676260512222
686344011212
696331571221
706331141211
716352861112
726351101221
736366601112
746359141222
756376262222
766385081221
776386661221
786385922212
796868611221
806433452122
816473542122
826417772122
836485682211
846497552122
856493592221
866502292121
876497802112
886515122112
896515612121
906556722221
916543312221
LEMBAR TABULASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2012
NoNoMedrecPlasenta PreviaUmur IbuRiwayat AbortusJarak Kehamilan
926546882111
936580682111
946601632111
956594792111
966556122212
976617242211
986613262212
996622652211
1006385292211
1016650441111
1026666671211
1036667931111
1046716411111
1056711421111
1066711172212
1076703231111
108672001212
1096694132111
1106342631112
1116764801211
1126754851111
1136667971111
1146755051112
1156799041111
1166792431111
1176707821111
1186815892211
1196817681212
1206819471111
1216839311121
1226836261111
LEMBAR TABULASIFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2012
NoNoMedrecPlasenta PreviaUmur IbuRiwayat AbortusJarak Kehamilan
1235769791111
1245771161211
1255729042211
1265811301122
1275825191222
1285833342111
1295804311111
1305839052111
1315821681112
1325841161122
1335861882122
1345887231111
1355886941112
1365898332222
1375895021121
1385907681121
1395939571111
1405964111212
1415961531111
1425952051112
1435975411111
1445973991211
1455969201211
1465995722211
1476022082211
1486058152111
1496022082221
1506040492112
1516025421122
1526057521122
LEMBAR TABULASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2012
NoNoMedrecPlasenta PreviaUmur IbuRiwayat AbortusJarak Ke2hamilan
1534321351211
1544373291112
1554821401112
1564821481122
1574814842112
1584825131121
1594825071111
1604823232121
1614825762122
1625502162122
1635502422222
1645497332121
1655232492122
1665238571212
1675261612121
1685261301122
1695266992111
1705274702122
1715284272222
1725293932122
1735294842222
1745294252112
1756650442222
1766650441122
1776666671111
1786667931121
1796716411121
1806711421222
1816711171122
1826703232112
183672002211
LEMBAR TABULASIFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGANDENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2012
NoNoMedrecPlasenta PreviaUmur IbuRiwayat AbortusJarak Kehamilan
1846650442212
1856666672111
1866667932111
1876716412111
1886711421212
1896711172111
1906703231111
191672002111
1926694131111
1936342631111
1946764801211
1956754852211
1966667972211
Keterangan Plasenta Previa Umur Ibu Riwayat Abortus Jarak kehamilan 1. Ya 1. Resiko Tinggi 1. Ya 1. Resiko tinggi2. Tidak 2. Resiko rendah 2. Tidak2. Resiko Rendah
HASIL UJI ANALISA UNIVARIAT (CHI SQUARE)FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGANDENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2012
1. Plasenta previaFrequensi Table
Kejadian Plasenta Previa
FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent
Validya8442.942.942.9
tidak11257.157.1100.0
Total196100.0100.0
2. Umur IbuFrequensi Tableumur ibu
FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent
Validresiko tinggi11759.759.759.7
resiko rendah7940.340.3100.0
Total196100.0100.0
3. Riwayat Abortus Frequensi Tableriwayat abortus
FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent
ValidYa14171.971.971.9
tidak5528.128.1100.0
Total196100.0100.0
4. Jarak Kehamilan
Frequensi Table
jarak kehamilan
FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent
Validresiko tinggi12563.863.863.8
resiko rendah7136.236.2100.0
Total196100.0100.0
HASIL UJI ANALISA BIVARIAT (CHI SQUARE)FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGANDENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2012
1. Umur ibu dengan kejadian Plasenta PreviaCase Processing Summary
Cases
ValidMissingTotal
NPercentNPercentNPercent
umur ibu * kejadian plasenta previa196100.0%0.0%196100.0%
Crosstab
kejadian plasenta previaTotal
yatidak
umur iburesiko tinggiCount6057117
% within umur ibu51.3%48.7%100.0%
% of Total30.6%29.1%59.7%
resiko rendahCount245579
% within umur ibu30.4%69.6%100.0%
% of Total12.2%28.1%40.3%
TotalCount84112196
% within umur ibu42.9%57.1%100.0%
% of Total42.9%57.1%100.0%
Chi-Square Tests
ValuedfAsymp. Sig. (2-sided)Exact Sig. (2-sided)Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square8.413a1.004
Continuity Correctionb7.5811.006
Likelihood Ratio8.5611.003
Fisher's Exact Test.005.003
Linear-by-Linear Association8.3701.004
N of Valid Casesb196
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 33,86.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value95% Confidence Interval
LowerUpper
Odds Ratio for umur ibu (resiko tinggi / resiko rendah)2.4121.3224.400
For cohort kejadian plasenta previa = ya1.6881.1572.463
For cohort kejadian plasenta previa = tidak.700.553.886
N of Valid Cases196
Directional Measures
Value
Nominal by IntervalEtaumur ibu Dependent.207
kejadian plasenta previa Dependent.207
Symmetric Measures
ValueAsymp. Std. ErroraApprox. TbApprox. Sig.
Interval by IntervalPearson's R.207.0692.950.004c
Ordinal by OrdinalSpearman Correlation.207.0692.950.004c
Measure of AgreementKappa.196.0662.901.004
N of Valid Cases196
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
2. Riwayat Abortus dengan kejadian Plasenta PreviaCase Processing Summary
Cases
ValidMissingTotal
NPercentNPercentNPercent
riwayat abortus * kejadian plasenta previa196100.0%0.0%196100.0%
Crosstab
kejadian plasenta previaTotal
yatidak
riwayat abortusyaCount5388141
% within riwayat abortus37.6%62.4%100.0%
% of Total27.0%44.9%71.9%
tidakCount312455
% within riwayat abortus56.4%43.6%100.0%
% of Total15.8%12.2%28.1%
TotalCount84112196
% within riwayat abortus42.9%57.1%100.0%
% of Total42.9%57.1%100.0%
Chi-Square Tests
ValuedfAsymp. Sig. (2-sided)Exact Sig. (2-sided)Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square5.695a1.017
Continuity Correctionb4.9541.026
Likelihood Ratio5.6591.017
Fisher's Exact Test.024.013
Linear-by-Linear Association5.6661.017
N of Valid Casesb196
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 23,57.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value95% Confidence Interval
LowerUpper
Odds Ratio for riwayat abortus (ya / tidak).466.248.878
For cohort kejadian plasenta previa = ya.667.487.914
For cohort kejadian plasenta previa = tidak1.4301.0321.983
N of Valid Cases196
Directional Measures
Value
Nominal by IntervalEtariwayat abortus Dependent.170
kejadian plasenta previa Dependent.170
Symmetric Measures
ValueAsymp. Std. ErroraApprox. TbApprox. Sig.
Interval by IntervalPearson's R-.170.071-2.409.017c
Ordinal by OrdinalSpearman Correlation-.170.071-2.409.017c
Measure of AgreementKappa-.143.061-2.386.017
N of Valid Cases196
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
3. Jarak Kehamilan dengan kejadian Plasenta Previa
Case Processing Summary
Cases
ValidMissingTotal
NPercentNPercentNPercent
jarak kehamilan * kejadian plasenta previa196100.0%0.0%196100.0%
Crosstab
kejadian plasenta previaTotal
yatidak
jarak kehamilanresiko tinggiCount4580125
% within jarak kehamilan36.0%64.0%100.0%
% of Total23.0%40.8%63.8%
resiko rendahCount393271
% within jarak kehamilan54.9%45.1%100.0%
% of Total19.9%16.3%36.2%
TotalCount84112196
% within jarak kehamilan42.9%57.1%100.0%
% of Total42.9%57.1%100.0%
Chi-Square Tests
ValueDfAsymp. Sig. (2-sided)Exact Sig. (2-sided)Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square6.625a1.010
Continuity Correctionb5.8751.015
Likelihood Ratio6.6101.010
Fisher's Exact Test.011.008
Linear-by-Linear Association6.5921.010
N of Valid Casesb196
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 30,43.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value95% Confidence Interval
LowerUpper
Odds Ratio for jarak kehamilan (resiko tinggi / resiko rendah).462.255.835
For cohort kejadian plasenta previa = ya.655.478.898
For cohort kejadian plasenta previa = tidak1.4201.0641.895
N of Valid Cases196
Directional Measures
Value
Nominal by IntervalEtajarak kehamilan Dependent.184
kejadian plasenta previa Dependent.184
Symmetric Measures
ValueAsymp. Std. ErroraApprox. TbApprox. Sig.
Interval by IntervalPearson's R.184.071-2.605.010c
Ordinal by OrdinalSpearman Correlation.184.071-2.605.010c
Measure of AgreementKappa.168.066-2.574.010
N of Valid Cases196
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.