kritik hadits (2)

16

Upload: yunus-muzakki

Post on 05-Jul-2015

1.204 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kritik hadits (2)
Page 2: Kritik hadits (2)

KELOMPOK 12

AULIN RISDYA (12630084)

KHOSIDEH(12630094)

KRITIK HADITS

Page 3: Kritik hadits (2)

PENGERTIAN KRITIK HADITS

Kritik hadis dikalangan ahli hadis dikenal

dengan sebutan naqd al-hadis.

Kata “an-naq” dari sisi bahasa adalah

berarti mengkritik, menyatakan dan

memisahkan antara yang baik dari yang

buruk.

Page 4: Kritik hadits (2)

MENURUT EPISTIMOLOGI

"Naqd al-hadis adalah upaya membedakan antara hadis-hadis

sahih dari hadis-hadis da'if dan menetukan kedudukan para

periwayat hadis tentang kredibilitas maupun kecacatannya."

Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa makna

kritik hadis adalah suatu kegiatan penelitian hadis untuk

menemukan kekeliruan yang terdapat pada hadis Rasulullah Saw.

sehingga dapat ditentukan mana hadis dapat diterima dan mana

yang tidak, dan bagaimana kualitas periwayatan hadis yang

bersangkutan.

Page 5: Kritik hadits (2)

URGENSI KEGIATAN KRITIK HADITS

Hadis merupakan sumber ajaran Islam di sampingal-Qur'an. Mengingat begitu pentingnya hadis, makastudi atau kajian terhadap hadis akan terusdilakukan

Berbeda dengan ayat-ayat al-Qur'an yang semuanyadapat diterima, hadis tidak semuanya dapatdijadikan sebagai acuan atau hujah. Hadisada yang dapat dipakai, ada yang tidak. Di sinilahletak perlunya meneliti hadis.

Page 6: Kritik hadits (2)

Tujuan kritik sanad dan matan

Untuk mendapatkan data teks hadits ygmempetahankan formula kesahihan redaksi danmakna, dg mengeliminir unsur sisipan, tambahan ygmengganggu dan pertentangan dg dalil-dalil yang lebih kuat

Page 7: Kritik hadits (2)

HASIL KEGIATAN KRITIK HADITS YG TLH DILAKUKAN

menghasilkan kaidah dan berbagai metode yang sangat bagus dalam studi hadis, terutama untukPENELITIAN SANAD

Sementara itu, untuk studi matan atau teks hadisyang di dalamnya memuat informasi-informasi dariatau tentang Nabi Muhammad saw., secarametodologis masih jauh tertinggal

Page 8: Kritik hadits (2)

Cakupan kritik hadis

1. KRITIK SANAD

2. KRITIK MATAN

Page 9: Kritik hadits (2)

Kritik Matan

kritik matan hadis (naqd al-matn) dalam konteks iniialah usaha untuk menyeleksi matan-matan hadissehingga dapat ditentukan antara matan-matan hadis yang sahih atau lebih kuat dan yang tidak.

Page 10: Kritik hadits (2)

Kritik SANAD

Sanad adalah serangkaian perawi yang

menstransmisikan hadis dari Rasulullah.

Kritik sanad merupakan Penyeleksian yang

ditekankan pada aspek sanadnya. Sehingga dari

kajian tersebut melahirkan istilah sahih al-isnad dan

dhaif al-isnad.

Page 11: Kritik hadits (2)

untuk sanad hadis maka hal-hal yang perlu diteliti adalah:

kualitas personal sanad hadis yang mencakup kualitas kesalehan sanad (keadilan-nya) dan kapasitas tingkat intelektualnya (kedhabithannya),

ketersambungan seluruh sanad hadis, dan

terhindarnya sanad dan matan hadis dari sifat sudzudz dan illat.

Page 12: Kritik hadits (2)

Meneliti Keselamatan Matan Hadis dari Syadz dan „Illat

1. Kandungan pernyataannya bertentangan dengan akal

sehat.

2. Kandungan pernyataanya bertentangan dengan tujuan

pokok ajaran Islam.

3. Kandungan pernyataanya bertentangan dengan sunnatullah

(hukum alam).

4. Kandungan pernyataanya bertentangan dengan fakta

sejarah yang mutawatir.

Page 13: Kritik hadits (2)

INGKAR AS-SUNNAH

Dari segi Epistimologi. Ingkar Sunnah terdiri dari dua

kata yaitu Ingkar yang berarti Menolak,

Mengingkari. Sedangkan As-Sunnah berarti

perilaku,Syariat dan hadits.

Ingkar As-Sunnah adalah faham yang menolak sunnah

(hadits) Rasulullah SAW sebagai sumber hukum

ajaran islam yang kedua

Page 14: Kritik hadits (2)

Pengertian orientalis

Orientalis adalah segolongan sarjana-sarjana Barat yang melakukan pengkajian terhadap dunia timur, baik agama, bahasa, sejarah, adat-istiadat dan lain-lain, juga terkait hadis Nabi Muhammad saw.

Page 15: Kritik hadits (2)

Perspektif Orientalis

kritikan Goldziher

Bagian terbesar dari hadis yang dikatakan bersumber dariNabi adalah tidak benar.

Tokoh hadis Ibnu Syihab al-Zuhri merupakan orang yang diperalat atau dimanfaatkan oleh Khalifah Umawiyyah, Abdul Malik bin Marwan, untuk membuat hadis palsu yang secara politik, berpihak kepada penguasa Umawiyyah.

Goldziher tidak percaya kebenaran metodologi dan carapenulisan atau pembukuan hadis oleh ulama sudahdilakukan sejak abad kedua Hijriyah oleh Umar bin Abdul Aziz.

Page 16: Kritik hadits (2)