kresna ema

7
Kresna atau Krishna (De wanagari:ककककक; dilafalkan kṛṣṇa menurut IAST; dilafalkan 'kɹ̩ʂ.nə dalam bahasa Sanskerta) adalah salah satu Dewayang banyak dipuja oleh umat Hindukarena dianggap merupakan aspek dariBrahman. [1] Ia disebut pula Nārāyana, yaitu sebutan yang merujuk kepada perwujudan Dewa Wisnu yang berlengan empat di Waikuntha. Ia biasanya digambarkan sebagai sosokpengembala muda yang memainkanseruling (seperti misalnya dalamBhagawatapurana) atau pangeran muda yang memberikan tuntunan filosofis (seperti dalam Bhagawadgita). Dalam Agama Hindu pada umumnya, Kresna dipuja sebagai awatara Wisnu yang kedelapan, dan dianggap sebagai Dewa yang paling hebat dalam perguruan Waisnawa. Dalam tradisi Gaudiya Waisnawa, Kresna dipuja sebagai sumber dari segala awatara (termasuk Wisnu). Menurut kitab Mahabharata, Kresna berasal dari Kerajaan Surasena, namun kemudian ia mendirikan kerajaan sendiri yang diberi namaDwaraka. Dalam wiracarita Mahabharata, ia dikenal sebagai tokoh rajayang bijaksana, sakti, dan berwibawa. Dalam kitab Bhagawadgita, ia adalah perantara kepribadian Brahman yang menjabarkan ajaran kebenaran mutlak (dharma) kepada Arjuna. Ia mampu menampakkan secercah kemahakuasaan Tuhan yang hanya disaksikan oleh tiga orang pada waktu perang keluarga Bharata akan berlangsung. Ketiga orang tersebut adalah Arjuna, Sanjaya, dan Byasa. Namun Sanjaya dan Byasa tidak melihat secara langsung, melainkan melalui mata batin mereka yang menyaksikan perang Bharatayuddha.

Upload: herykaristiana5

Post on 26-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kresna Ema

Kresna atau Krishna (Dewanagari:कृ� ष्ण; dilafalkan kṛṣṇa menurut IAST; dilafalkan 'kɹ̩�ʂ.nə dalam bahasa Sanskerta) adalah salah satu Dewayang banyak dipuja oleh umat Hindukarena dianggap merupakan aspek dariBrahman.[1] Ia disebut pula Nārāyana, yaitu sebutan yang merujuk kepada perwujudan Dewa Wisnu yang berlengan empat di Waikuntha. Ia biasanya digambarkan sebagai sosokpengembala muda yang memainkanseruling (seperti misalnya dalamBhagawatapurana) atau pangeran muda yang memberikan tuntunan filosofis (seperti dalam Bhagawadgita). Dalam Agama Hindu pada umumnya, Kresna dipuja sebagai awatara Wisnu yang kedelapan, dan dianggap sebagai Dewa yang paling hebat dalam perguruan Waisnawa. Dalam tradisi Gaudiya Waisnawa, Kresna dipuja sebagai sumber dari segala awatara (termasuk Wisnu).

Menurut kitab Mahabharata, Kresna berasal dari Kerajaan Surasena, namun kemudian ia mendirikan kerajaan sendiri yang diberi namaDwaraka. Dalam wiracarita Mahabharata, ia dikenal sebagai tokoh rajayang bijaksana, sakti, dan berwibawa. Dalam kitab Bhagawadgita, ia adalah perantara kepribadian Brahman yang menjabarkan ajaran kebenaran mutlak (dharma) kepada Arjuna. Ia mampu menampakkan secercah kemahakuasaan Tuhan yang hanya disaksikan oleh tiga orang pada waktu perang keluarga Bharata akan berlangsung. Ketiga orang tersebut adalah Arjuna, Sanjaya, dan Byasa. Namun Sanjaya dan Byasa tidak melihat secara langsung, melainkan melalui mata batin mereka yang menyaksikan perang Bharatayuddha.

Page 2: Kresna Ema

Asal usul nama "Krishna"Dalam bahasa Sanskerta, kata Krishna berarti "hitam" atau "gelap", dan kata

ini umum digunakan untuk menunjukkan pada orang yang berkulitgelap. Dalam Brahma Samhita dijabarkan bahwa Krishna memiliki warna kulit gelap bersemu biru langit.[3] Dan umumnya divisualkan berkulit gelap atau biru pekat. Sebagai Contoh, di Kuil Jaganatha, diPuri, Orissa, India (nama Jaganatha, adalah nama yang ditujukan bagi Kresna sebagai penguasa jagat raya) di gambarkan memiliki kulit gelap berdampingan dengan saudaranya Baladewa dan Subadra yang berkulit cerah.

Kehidupan Sang KresnaIkthisar kehidupan Sri Kresna di bawah ini diambil dari Mahabharata, Hariwangsa, Bhagawatapurana, dan Wisnupurana. Lokasi dimana Kresna diceritakan adalah India Utara, yang mana sekarang merupakan wilayah negara bagian Uttar Pradesh, Bihar, Haryana, Delhi, danGujarat. Kutipan pada permulaan dan akhir cerita merupakan teologiyang tergantung pada sudut pandang cerita.

PenitisanKutipan di bawah ini menjelaskan alasan mengapa Wisnu menjelma. Dalam sebuah kalimat dalam Bhagawatapurana:

“ Dewa Brahma memberitahu para Dewa: Sebelum kami menyampaikan permohonan kepada Beliau, Beliau sudah sadar terhadap kesengsaraan di muka bumi. Maka dari itu, selama Beliau turun ke bumi demi menuntaskan kewajiban dengan memakai kekuatan-Nya sendiri sebagai sang waktu, wahai kalian para Dewa semuanya akan mendapat bagian untuk menjelma sebagai para putera dan cucu dari keluarga Wangsa Yadu.[4] ”

Kitab Mahabharata yang pertama (Adiparwa, bagianAdiwansawatarana) memberikan alasan yang serupa, meskipun dengan perbedaan yang kecil dalam bagian-bagiannya.

KelahiranKepercayaan tradisional yang berdasarkan data-data dalam sastra dan

perhitungan astronomi mengatakan bahwa Sri Kresna lahir pada tanggal 19 Juli tahun 3228 SM. Kresna berasal dari keluarga bangsawan di Mathura, dan merupakan putera kedelapan yang lahir dari puteri Dewaki, dan suaminyaBasudewa. Mathura adalah ibukota dari wangsa yang memiliki hubungan dekat seperti Wresni, Andhaka, dan Bhoja. Mereka biasanya dikenali sebagai Yadawa karena nenek moyang mereka adalah Yadu, dan kadang-kadang dikenal sebagai Surasena setelah adanya leluhur terkemuka yang lain. Basudewa dan Dewaki termasuk ke dalam wangsa tersebut. Raja Kamsa, kakak Dewaki, mewarisi tahta setelah menjebloskan ayahnya ke penjara, yaitu Raja Ugrasena. Karena takut terhadap ramalan yang mengatakan bahwa ia akan mati di tangan salah satu putera Dewaki, maka ia menjebloskan pasangan tersebut ke penjara dan berencana akan membunuh semua putera Dewaki yang baru lahir. Setelah

Page 3: Kresna Ema

enam putera pertamanya terbunuh, dan Dewaki kehilangan putera ketujuhnya, lahirlah Kresna. Karena hidupnya terancam bahaya maka ia diselundupkan keluar dan dirawat oleh orangtua tiri bernama Yasoda dan Nanda di Gokula, Mahavana. Dua anaknya yang lain juga selamat yaitu, Baladewa alias Balarama (putera ketujuh Dewaki, dipindahkan ke janin Rohini, istri pertama Basudewa) dan Subadra (putera dari Basudewa dan Rohini yang lahir setelah Baladewa dan Kresna). Tempat yang dipercaya oleh para pemujanya untuk memperingati hari kelahiran Kresna kini dikenal sebagai Krishnajanmabhumi, dimana sebuah kuil didirikan untuk memberi penghormatan kepadanya.

Masa kanak-kanak dan remajaNanda merupakan pemimpin di komunitas para pengembala sapi, dan ia

tinggal di Vrindavana. Kisah tentang Kresna saat masa kanak-kanak dan remaja ada di sana termasuk dengan siapa dia tinggal, dan perlindungannya kepada orang-orang sekitar. Kamsa yang mengetahui bahwa Kresna telah kabur terus mengirimkan raksasa (seperti misalnyaAgasura) untuk membinasakannya. Sang raksasa akhirnya terkalahkan di tangan Kresna dan kakaknya, Baladewa. Beberapa di antara kisah terkenal tentang keberanian Kresna terdapat dalam petualangan ini serta permainannya bersama para gopi (pengembala perempuan) di desa, termasuk Radha. Kisah yang menceritakan permainannya bersama para gopi kemudian dikenal sebagai Rasa lila.

Kresna Sang PangeranKresna yang masih muda kembali ke Mathura, dan menggulingkan kekuasaan

pamannya – Kamsa – sekaligus membunuhnya. Kresna menyerahkan tahta kembali kepada ayah Kamsa, Ugrasena, sebagai Raja para Yadawa. Ia sendiri menjadi pangeran di kerajaan tersebut. Dalam masa ini ia menjadi teman Arjuna serta para pangeran Pandawalainnya dari Kerajaan Kuru, yang merupakan saudara sepupunya, yang tinggal di sisi lain Yamuna. Kemudian, ia memindahkan kediaman para Yadawa ke kota Dwaraka (di masa sekarang disebut Gujarat). Ia menikahi Rukmini, puteri dari Bismaka dari Kerajaan Widarbha.

Menurut beberapa sastra, Kresna memiliki 16.108 istri, delapan orang di antaranya merupakan istri terkemuka, termasuk di antaranya Radha, Rukmini, Satyabama, danJambawati. Sebelumnya 16.000 istri Kresna yang lain ditawan oleh Narakasura, sampai akhirnya Kresna membunuh Narakasura dan membebaskan mereka semua. Menurut adat yang keras pada waktu itu, seluruh wanita tawanan tidak layak untuk menikah sebagaimana mereka masih di bawah kekuasaan Narakasura, namun Kresna dengan gembira menyambut mereka sebagai puteri bangsawan di kerajaannya. Dalam tradisi Waisnawa, para istri Kresna di Dwarka dipercaya sebagai penitisan dari berbagai wujud Dewi Laksmi.

Bharatayuddha dan Bhagawad GitaKresna merupakan saudara sepupu dari kedua belah pihak dalam perang

antara Pandawa dan Korawa. Ia menawarkan mereka untuk memilih pasukannya atau

Page 4: Kresna Ema

dirinya. Para Korawa mengambil pasukannya sedangkan dirinya bersama para Pandawa. Ia pun sudi untuk menjadi kusir kereta Arjuna dalam pertempuran akbar. Bhagawadgitamerupakan wejangan yang diberikan kepada Arjuna oleh Kresna sebelum pertempuran dimulai.

Kehidupan di kemudian hariSetelah perang, Kresna tinggal di Dwaraka selama 36 tahun. Kemudian pada

suatu perayaan, pertempuran meletus di antara para kesatriaWangsa Yadawa yang saling memusnahkan satu sama lain. Lalu kakak Kresna – Baladewa – melepaskan raga dengan cara melakukan Yoga. Kresna berhenti menjadi raja kemudian pergi ke hutan dan duduk di bawah pohon melakukan meditasi. Seorang pemburu yang keliru melihat sebagian kaki Kresna seperti rusa kemudian menembakkan panahnya dan menyebabkan Kresna mencapai keabadian. MenurutMahabharata, kematian Kresna disebabkan oleh kutukan Gandari. Kemarahannya setelah menyaksikan kematian putera-puteranya menyebabkannya mengucapkan kutukan, karena Kresna tidak mampu menghentikan peperangan. Setelah mendengar kutukan tersebut, Kresna tersenyum dan menerima itu semua, dan menjelaskan bahwa kewajibannya adalah bertempur di pihak yang benar, bukan mencegah peperangan.

Menurut referensi dari Bhagawatapurana dan Bhagawad Gita, ditafsirkan bahwa Kresna wafat sekitar tahun 3100 SM.[6] Ini berdasarkan deskripsi bahwa Kresna meninggalkan Dwarka 36 tahun setelah peperangan dalam Mahabharata terjadi. Matsyapurana mengatakan bahwa Kresna berusia 89 tahun saat perang berkecamuk. Setelah itu Pandawa memerintah selama 36 tahun, dan pemerintahan mereka terjadi saat permulaan zaman Kaliyuga. Selanjutnya dikatakan bahwa Kaliyuga dimulai saat Duryodana dijatuhkan ke tanah olehBima berarti tahun 2007 sama dengan tahun 5108 (atau semacam itu) semenjak Kaliyuga.[7]

Hubungan keluargaAyah Kresna adalah Prabu Basudewa, yang merupakan saudara lelaki (kakak)

dari Kunti atau Partha, istri Pandu yang merupakan ibu paraPandawa, sehingga Kresna bersaudara sepupu dengan para Pandawa. Saudara misan Kresna yang lain bernama Sisupala, putera dari Srutadewa alias Srutasrawas, adik Basudewa. Sisupala merupakan musuh bebuyutan Kresna yang kemudian dibunuh pada saat upacara akbar yang diselenggarakan Yudistira.

Page 5: Kresna Ema

Kresna dalam BhagawadgitaKresna dianggap sebagai penjelmaan Sang Hyang Triwikrama, atau

gelar Bhatara Wisnu yang dapat melangkah di tiga alam sekaligus. Ia juga dipandang sebagai perantara suara Tuhan dalam menjalankan misi sebagai juru selamat umat manusia, dan disetarakan dengan segala sesuatu yang agung. Kutipan di bawah ini diambil dari kitabBhagawadgita (percakapan antara Kresna dengan Arjuna) yang menyatakan Sri Kresna sebagai awatara.

Kutipan Terjemahanyadā yadā hi dharmasya, glānir bhavati bhārata, abhyutthānam adharmasya tadātmanaṁ sṛjāmy aham

Kapan pun kebenaran merosot dan kejahatan merajalela, pada saat itu Aku turun menjelma, wahai keturunan Bharata (Arjuna)

paritrāṇāya sādhūnāṁ, vināśāyā ca duṣkṛtām, dharma-saṁsthāpanārthāẏa, sambhavāmi yuge yuge

Untuk menyelamatkan orang saleh dan membinasakan orang jahat, dan menegakkan kembali kebenaran, Aku sendiri menjelma dari zaman ke zaman

aham ātmā guḍākeśa sarva-bhūtāśaya-sthitaḥ, aham ādiś ca madhyaṁ ca bhūtānām anta eva ca

O Arjuna, Aku adalah Roh Yang Utama yang bersemayam di dalam hati semua makhluk hidup. Aku adalah awal, pertengahan dan akhir semua makhluk

purodhasāṁ ca mukhyaṁ māṁ viddhi pārtha bṛhaspatim, senāninām ahaṁskandaḥ, sarasām asmi sāgaraḥ

Wahai Arjuna, di antara semua pendeta, ketahuilah bahwa Aku adalah Brihaspati, pemimpinnya. Di antara para panglima, Aku adalah Kartikeya, dan di antara segala sumber air, Aku adalah lautan

prahlādaś cāsmi daityānāṁ, kālaḥkalayatām aham mṛgāṇāṁ ca mṛgendro ‘haṁ vainateyaś ca pakṣiṇām

Di antara para Detya, Aku adalah Prahlada, yang berbakti dengan setia. Di antara segala penakluk, Aku adalah waktu. Di antara segala hewan, Aku adalah singa, dan di antara para burung, Aku adalah Garuda.

dyūtaṁ chalayatām asmi tejas tejasvinām aham jayo ‘smi vyavasāyo ‘smi sattvasattvavatām aham

i antara segala penipu, Aku adalah penjudi. Aku adalah kemulian dari segala sesuatu yang mulia. Aku adalah kejayaan, Aku adalah petualangan, dan Aku adalah kekuatan orang yang kuat

Page 6: Kresna Ema

vṛṣṇīnāṁ vāsudevo ‘smi pāṇḍavānām dhanañjayaḥ, munīnām apy ahaṁ vyāsaḥkavīnām uśanā kaviḥ

Di antara keturunan Wresni, Aku ini Kresna. Di antara Panca Pandawa, Aku adalahArjuna. Di antara para Resi, Aku adalahWyasa. Di antara para ahli pikir yang mulia, aku adalah Usana.