kpa nasional · pdf filepengembangan kebijakan ... kolaborasi hiv dan tb te-lah dilakukan di...

8
MEMASUKI pertengahan tahun 2011, upaya koordinasi dan penguatan ka- pasitas dalam penanggulangan AIDS secara nasional terus ditingkatkan Pada bulan Juni 2011 dilakukan per- siapan perluasan program penanggu- langan AIDS untuk 10 provinsi di Grup C—SSF melalui Pelatihan Penguatan Kapasitas Staf KPA Provinsi dan Kabu- paten/Kota. Untuk mempercepat pelaporan data, KPAN mengembangkan pencatatan dan pelaporan pemantauan secara online. KPAN juga mengadakan pelatihan Peningkatan Peran Polisi Pamong Praja (Pol PP) untuk memperkuat im- plementasi intervensi struktural . Pada pertemuan tingkat tinggi PBB untuk pencapaian MDG’s 2015 di New York bulan Juni ini, Indonesia men- girimkan Delegasi perwakilan untuk berpartisasi. Kegiatan lain yang dilaporkan adalah pertemuan KPAN dengan masyarakat sipil. Begitu pula kegiatan dokumen- tasi program HIV dan AIDS di Provinsi Papua. Dokumen HIV dan AIDS yang telah didigitalisasi juga disampaikan dalam laporan ini.*** Kabar Menara Topas 9 Kabar Menara Topas 9 Kabar Menara Topas 9 Kabar Menara Topas 9 www.aidsindonesia.or.id www.aidsindonesia.or.id www.aidsindonesia.or.id www.aidsindonesia.or.id Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011 Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011 Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011 Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011 KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Sekretariat KPA Nasional: Menara Topas lantai 9— Jalan MH. Thamrin Kav.9 Jakarta Telp.021.3901758 Fax. 021.3902665 Peserta Pelatihan Satpool PP Pertemuan dengan Delegasi Global Fund Pertemuan Masyarakat Sipil Kilas laporan Lokakarya Lokakarya Lokakarya Lokakarya Peningkatan Peningkatan Peningkatan Peningkatan Peran Satuan Peran Satuan Peran Satuan Peran Satuan Polisi PP Polisi PP Polisi PP Polisi PP Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pencatatan Pencatatan Pencatatan Pencatatan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Online Online Online Online Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Penguatan Penguatan Penguatan Penguatan Kapasitas Tim Kapasitas Tim Kapasitas Tim Kapasitas Tim KPA Provinsi Grup KPA Provinsi Grup KPA Provinsi Grup KPA Provinsi Grup C C C C Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan RAN bagi Laki RAN bagi Laki RAN bagi Laki RAN bagi Laki-laki laki laki laki Risiko Tinggi Risiko Tinggi Risiko Tinggi Risiko Tinggi Info digitalisasi Info digitalisasi Info digitalisasi Info digitalisasi dokumen HIV dan dokumen HIV dan dokumen HIV dan dokumen HIV dan AIDS Perpusta- AIDS Perpusta- AIDS Perpusta- AIDS Perpusta- kaan kaan kaan kaan Online Online Online Online Delegasi Indonesia pada Sidang Umum PBB

Upload: nguyenanh

Post on 02-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KPA Nasional · PDF filePengembangan Kebijakan ... Kolaborasi HIV dan TB te-lah dilakukan di Puskes-mas ini. Sarana dan prasarana pendukung juga tersedia, termasuk retrovi

MEMASUKI pertengahan tahun 2011,

upaya koordinasi dan penguatan ka-

pasitas dalam penanggulangan AIDS

secara nasional terus ditingkatkan

Pada bulan Juni 2011 dilakukan per-

siapan perluasan program penanggu-

langan AIDS untuk 10 provinsi di Grup

C—SSF melalui Pelatihan Penguatan

Kapasitas Staf KPA Provinsi dan Kabu-

paten/Kota.

Untuk mempercepat pelaporan data,

KPAN mengembangkan pencatatan

dan pelaporan pemantauan secara

online.

KPAN juga mengadakan pelatihan

Peningkatan Peran Polisi Pamong

Praja (Pol PP) untuk memperkuat im-

plementasi intervensi struktural .

Pada pertemuan tingkat tinggi PBB

untuk pencapaian MDG’s 2015 di New

York bulan Juni ini, Indonesia men-

girimkan Delegasi perwakilan untuk

berpartisasi.

Kegiatan lain yang dilaporkan adalah

pertemuan KPAN dengan masyarakat

sipil. Begitu pula kegiatan dokumen-

tasi program HIV dan AIDS di Provinsi

Papua.

Dokumen HIV dan AIDS yang telah

didigitalisasi juga disampaikan dalam

laporan ini.***

Kabar Menara Topas 9Kabar Menara Topas 9Kabar Menara Topas 9Kabar Menara Topas 9

www.aidsindonesia.or.idwww.aidsindonesia.or.idwww.aidsindonesia.or.idwww.aidsindonesia.or.id

Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

Sekretariat KPA Nasional: Menara Topas lantai 9— Jalan MH. Thamrin Kav.9 Jakarta Telp.021.3901758 Fax. 021.3902665

Peserta Pelatihan Satpool PP Pertemuan dengan Delegasi Global Fund Pertemuan Masyarakat Sipil

Kilas laporan

• Lokakarya Lokakarya Lokakarya Lokakarya

Peningkatan Peningkatan Peningkatan Peningkatan

Peran Satuan Peran Satuan Peran Satuan Peran Satuan

Polisi PPPolisi PPPolisi PPPolisi PP

• Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan

Pencatatan Pencatatan Pencatatan Pencatatan

Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan

OnlineOnlineOnlineOnline

• Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan

Penguatan Penguatan Penguatan Penguatan

Kapasitas Tim Kapasitas Tim Kapasitas Tim Kapasitas Tim

KPA Provinsi Grup KPA Provinsi Grup KPA Provinsi Grup KPA Provinsi Grup

C C C C

• Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan

RAN bagi LakiRAN bagi LakiRAN bagi LakiRAN bagi Laki----laki laki laki laki

Risiko TinggiRisiko TinggiRisiko TinggiRisiko Tinggi

• Info digitalisasi Info digitalisasi Info digitalisasi Info digitalisasi

dokumen HIV dan dokumen HIV dan dokumen HIV dan dokumen HIV dan

AIDS Perpusta-AIDS Perpusta-AIDS Perpusta-AIDS Perpusta-

kaan kaan kaan kaan OnlineOnlineOnlineOnline

Delegasi Indonesia pada Sidang Umum PBB

Page 2: KPA Nasional · PDF filePengembangan Kebijakan ... Kolaborasi HIV dan TB te-lah dilakukan di Puskes-mas ini. Sarana dan prasarana pendukung juga tersedia, termasuk retrovi

Laporan Triwulan Kemkes

hingga tahun 2010, menye-

butkan bahwa penambahan

jumlah kasus AIDS pada

pada laki-laki berisiko dan

pasangannya terus mening-

kat.

Secara teori, laki-laki adalah

kelompok yang berisiko

tertular dan menularkan

HIV kepada pasangannya.

Sehingga upaya yang fokus

sangat dibutuhkan

Namun, laki-laki yang mela-

kukan perilaku risiko tinggi

sangat tersebar dan sulit

teridentifikasi. Untuk itu

perlu dilakukan kajian yang

mendalam untuk mengeta-

hui karakter serta se-

barannya, baik dari lokasi

maupun interaksi sosialnya,

untuk memahami perilaku

berisiko terhadap penula-

ran HIV.

Menjawab hal ini, KPAN

melaksanakan pertemuan

untuk mengembangkan

Rencana Aksi Nasional

(RAN) Pencegahan HIV

pada Laki-laki Risiko Tinggi

(LRT) pada tanggal 14 Juni

2011 di Jakarta.

Pada pertemuan, diperoleh

masukan rencana pengem-

bangan RAN LRT, kebutu-

han program di tempat dan

lingkungan kerja berisiko

dan ditetapkan tim kecil

untuk penyusunan RAN.

Tindak lanjut pertemuan

ini, seluruh peserta yang

hadir akan menjadi tim

kecil untuk menyusun kebi-

jakan, ditambah anggota

lain dari sektor terkait.

Selain itu, juga disepakati

akan dilakukan pertemuan

untuk mendapat pembela-

jaran dari program yang

telah dilakukan, serta mela-

kukan finalisasi draft kebija-

kan dan RAN LRT.

3. Tidak lagi menggunakan istilah

“pendampingan” tetapi

“pemberdayaan”, dimana setiap

individu berdaya untuk menjadi-

kan dirinya sehat dan produktif

4. Tidak sekedar program penanggu-

langan HIV pada tempat kerja,

tetapi merupakan satu kesatuan

dengan Program pencegahan HIV

melalui transmisi seksual (PMTS)

yang komprehensif, dengan

pendekatan intervensi struktural.

Dengan demikian pencegahan HIV

pada LRT, LSL, dan sekaligus pada

WPS, dilakukan secara terintegrasi

baik melalui Program Perlindun-

gan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3), program pada tempat

hiburan atau rekreasi yang banyak

dikunjungi karyawan/LRT.

1. Istilah Pelanggan Pekerja Seks

menjadi Laki-laki Risiko Tinggi

(LTR). Istilah ini tidak men-

stigma karena terfokus pada

perilaku yang berisiko. Bertu-

juan untuk mengurangi atau

meniadakan terjadinya infeksi

dari dan kepada laki-laki, yang

dengan demikian akan sangat

mengurangi penularan kepada

perempuan, dan pada

gilirannya, kepada bayi.

2. Pendekatan yang positif karena

menempatkan LRT sebagai

populasi kunci, dan bukan

bridging population (populasi

yang menjembatani); mereka

memegang kunci keberhasilan

dalam upaya penanggulangan

ini.

5. Kemitraan: Kementerian/

Lembaga, Sektor Swasta, dan

Non-Pemerintah untuk men-

yediakan informasi dan laya-

nan pencegahan HIV secara

komprehensif dan berkesinam-

bungan, terintegrasi dengan

K3.

6. Pembiayaan mandiri, oleh, dari

dan untuk sektor/lembaga

yang mengelola usaha dengan

melibatkan tenaga laki-laki

dalam jumlah besar.

7. Mengedepankan strategi den-

gan daya ungkit maksimal. Pe-

metaan lembaga potensial,

lokasi LRT, dan penyediaan

layanan pencegahan kompre-

hensif dengan pendekatan in-

tervensi struktural.

Pengembangan Kebijakan

Tujuh Pembaruan Dalam Pendekatan Terhadap LakiTujuh Pembaruan Dalam Pendekatan Terhadap LakiTujuh Pembaruan Dalam Pendekatan Terhadap LakiTujuh Pembaruan Dalam Pendekatan Terhadap Laki----laki Risiko Tinggi laki Risiko Tinggi laki Risiko Tinggi laki Risiko Tinggi (LRT) dan Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS) Paripurna(LRT) dan Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS) Paripurna(LRT) dan Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS) Paripurna(LRT) dan Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS) Paripurna

Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011

Ilustrasi sopir truk, salah satu kelompok laki-laki risiko tinggi (LRT)

Pengembangan Rencana Aksi Nasional Pencegahan HIV Pada LakiPengembangan Rencana Aksi Nasional Pencegahan HIV Pada LakiPengembangan Rencana Aksi Nasional Pencegahan HIV Pada LakiPengembangan Rencana Aksi Nasional Pencegahan HIV Pada Laki----laki Risiko Tinggi laki Risiko Tinggi laki Risiko Tinggi laki Risiko Tinggi

Page 3: KPA Nasional · PDF filePengembangan Kebijakan ... Kolaborasi HIV dan TB te-lah dilakukan di Puskes-mas ini. Sarana dan prasarana pendukung juga tersedia, termasuk retrovi

Pelibatan positif pemangku

kepentingan merupakan salah

satu komponen dalam

intervensi struktural program

Pencegahan HIV Melalui

Transmisi Seksual (PMTS).

Salah satu langkah penting

untuk mendukung hal ini adalah

dengan memberdayakan

Satuan Polisi Pamong Praja (Pol

PP). Atas dasar itu, di bulan

Juni, Kementerian Dalam Negeri

bersama Sekretariat

KPAN mengadakan

Lokakarya Penguatan

Peran Satuan Polisi PP.

Lokakarya ini bertujuan

untuk membantu Satpol

PP meningkatkan mutu

pelaksanaan tugasnya

dalam rangka melindungi

keluarga dan masyarakat dari

penularan HIV dan Infeksi

Menular Seksual (IMS).

Pelaksanaan lokakarya dibagi

dalam 4 regional yang meliputi 11

provinsi, yaitu Regional 1 (Sumut,

Sumsel, Riau dan Kepri); Regional

2 (Jateng, Jabar, Jatim dan Sulsel);

Regional 3 (Bali, DKI Jakarta,

Papua dan Papua Barat); Regional

4 (Lampung, Banten, NTT dan

Sulut). Rangkaian Lokakarya ini

berlangsung pada tanggal 7

hingga 22 Juni 2011 di Jakarta.

Dalam lokakarya peserta

diberikan pemahaman tentang

HIV dan AIDS, posisi Satpol PP

terkait penegakkan HAM dan

berbagai pengalaman lapangan

dalam menciptakan tatanan sosial

yang lebih adil.

Tindak lanjut yang pertama,

diperlukannya penguatan lan-

dasan hukum terkait penanggu-

langan AIDS dan Peran Pol PP se-

cara nasional dan kedua, pengua-

tan kapasitas melalui pelatihan

dan pembuatan buku saku bagi

anggota Satpol PP.

Nafsiah Mboi menyampaikan

materi SRAN 2010-2014 yang

menjadi acuan dalam upaya

penanggulangan HIV dan AIDS di

Indonesia.

Pada diskusi ini, banyak masu-

kan disampaikan, mulai isu yang

berkembang di mailing list peng-

giat HIV hingga kasus yang ter-

Pada tanggal 20 Juni 2011 di

Sekretariat KPAN berlangsung

dialog antara KPAN dengan

perwakilan masyarakat sipil.

Hadir dalam dialog ini,

perwakilan LSM, lembaga

penelitian dan lembaga

internasional.

Dialog ini membahas peran

LSM dalam upaya

penanggulangan AIDS di

Indonesia, serta untuk lebih

meningkatkan kerjasama yang

telah ada. Dialog yang dimod-

eratori oleh PKBI DKI ini juga

merupakan lanjutan dari

pertemuan yang digagas oleh

PKBI dan HCPI.

Sebagai pengantar dalam

diskusi, Sekretaris KPAN, Ibu

jadi di masyarakat.

Dalam dialog juga ditekankan

bahwa peran LSM dalam upaya

penanggulangan AIDS amat

penting, karena itu KPAN selalu

membuka ruang untuk berkoor-

dinasi dan kerjasama.

Selain itu KPAN juga terbuka

dengan masukan yang inovatif

terutama untuk mendukung

program pencegahan yang efek-

tif serta meningkatkan cakupan .

Tindak lanjut dialog ini adalah

akan makin diperkuatnya

hubungan koordinasi, komuni-

kasi dan kerjasama antara KPAN

dengan unsur masyarakat sipil.

Koordinasi

Dialog Perwakilan Masyarakat Sipil untuk Program HIV dan AIDSDialog Perwakilan Masyarakat Sipil untuk Program HIV dan AIDSDialog Perwakilan Masyarakat Sipil untuk Program HIV dan AIDSDialog Perwakilan Masyarakat Sipil untuk Program HIV dan AIDS

Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011

Peserta Lokakarya Satpol PP

Dialog oleh salah satu peserta

Lokakarya Penguatan Peran Satuan Polisi Pamong Praja Lokakarya Penguatan Peran Satuan Polisi Pamong Praja Lokakarya Penguatan Peran Satuan Polisi Pamong Praja Lokakarya Penguatan Peran Satuan Polisi Pamong Praja

Page 4: KPA Nasional · PDF filePengembangan Kebijakan ... Kolaborasi HIV dan TB te-lah dilakukan di Puskes-mas ini. Sarana dan prasarana pendukung juga tersedia, termasuk retrovi

Indonesia menyatakan op-

timis dapat mencapai tar-

get 2015 yang dituangkan

dalam deklarasi politik ten-

tang HIV dan AIDS pada

pertemuan tingkat tinggi di

Markas Besar PBB di New

York, 8-10 Juni 2011 lalu.

Menteri Koordinator Kese-

jahteraan Rakyat, Bapak

Agung Laksono yakin Indo-

nesia bisa mencapai target

itu jika pemerintah pusat

dan daerah memiliki tekad

sama untuk mencapainya.

Dalam kesempatan ini

Menkokesra hadir sebagai

Ketua Delegasi RI pada

United Nation High Level

Meeting on HIV and AIDS,

di markas besar PBB New

York, AS. Ikut dalam

delegasi antara lain Sekre-

taris KPA Nasional, Ibu Dr.

Nafsiah Mboi, wakil Ke-

menterian Luar Negeri dan

perwakilan organisasi

masyarakat sipil.

Dalam pidatonya, Menko-

kesra yang juga Ketua KPA

Nasional, menyampaikan

bahwa, Indonesia hingga

kini terus menunjukkan

kemajuan dalam men-

jalankan berbagai target

menyangkut pencegahan

dan pengendalian HIV dan

AIDS. Kemajuan penting

dialami dalam hal kom-

posisi penyediaan dana

untuk obat-obatan, yang

saat ini bersumber, 70

prosen dari dana dalam

negeri dan 30 prosen dari

bantuan luar negeri, ter-

masuk Global Fund.

Pertemuan Tingkat Tinggi

ini dihadiri oleh 3.000 pe-

serta, termasuk 30 kepala

Negara dan pemerintahan.

Pertemuan ini menghasil-

kan "Political Declaration

on HIV and AIDS: Intensify-

ing our Efforts to Eliminate

HIV and AIDS"

Melalui deklarasi ini, untuk

pertama kali negara-negara

anggota PBB menetapkan

target-target global, baik

dalam upaya pencegahan

maupun pengobatan. Se-

lain berisi komitmen global

dalam meningkatkan upaya

penanggulangan HIV dan

AIDS, deklarasi secara

khusus juga menetapkan

berbagai langkah yang

akan ditempuh negara-

negara untuk mencapai

target tersebut.

Sebagai Ketua Delegasi RI

di Pertemuan, Menko

Kesra juga mengungkapkan

masih banyak tantangan

yang dihadapi Indonesia ke

depan, termasuk masih

tingginya rasa ketidakpe-

dulian dari beberapa kalan-

gan tentang isu HIV AIDS.

Secara spesifik, juga

ditegaskan kembali oleh

Sekretaris KPAN, Ibu Dr.

Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH,

ke depan Indonesia akan

memberi perhatian lebih

banyak kepada tiga isu,

yaitu yang terkait dengan-

perempuan, yang makin

banyak terinfeksi HIV; laki-

laki risiko tinggi dan

bekerja di tempat terpencil

seperti pertambangan,

perikanan, pertanian; serta

kalangan muda berusia 15-

24 tahun yang rentan terin-

feksi HIV karena gaya hidup

mereka, menjadi pekerja

seks atau penggunaa

narkoba suntik. ***

Pertemuan Tingkat Tinggi Sidang Umum PBBPertemuan Tingkat Tinggi Sidang Umum PBBPertemuan Tingkat Tinggi Sidang Umum PBBPertemuan Tingkat Tinggi Sidang Umum PBB

Page 4

Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011

Bapak Dr. H.R Agung Laksono,

“ Indonesia bersama

negara –negara lain di

dunia berkomitmen

memperkuat upaya

penanggulangan HIV

dan AIDS untuk

mencapai target

MDGs 2015”

Kerjasama Regional dan Internasional

Page 5: KPA Nasional · PDF filePengembangan Kebijakan ... Kolaborasi HIV dan TB te-lah dilakukan di Puskes-mas ini. Sarana dan prasarana pendukung juga tersedia, termasuk retrovi

Pada tanggal 6-10 Juni

2011 delegasi dari Global

Fund (GF) melakukan kun-

jungan ke Indonesia.

Kunjungan ini bertujuan

untuk melakukan konsultasi

dan kajian proyek dengan

semua penerima dana

utama PR (Principal Recipi-

ent) GF AIDS, Tuberkolosa

dan Malaria (GF-ATM).

Dalam kunjungan dibahas

mengenai pelaksanaan dan

status GF di ronde yang

sedang berjalan, serta me-

lakukan negosiasi untuk

ronde berikutnya dan re-

view dari pelaksanaan yang

telah berjalan.

Pada hari pertama dilaku-

kan pleno dengan semua

PR, yaitu KPAN, Dirjen P2PL

Kemkes, Aisiyah, PKBI, NU,

Perdhaki, CCM dan LFA

(Price Waterhouse Copper).

Pada sesi ini semua PR GF

AIDS, yaitu KPAN, Kemen-

kes dan PKBI menyampai-

kan paparan pencapaian

masing-masing. Sekretaris

KPAN, Ibu Nafsiah Mboi

menyampaikan paparan

tentang Progress of Project

Implementation SSF Fase 1.

Ibu Naf juga menyampaikan

tentang inovasi program

seperti High-risk Men,

Youth at Risk (15-24 tahun),

Intervensi Struktural untuk

program PMTS di 22 kab/

kota baru, penguatan para

Pekerja Seks dan Pelatihan

bagi petugas Satpol PP.

Dalam kunjungan ini, seka-

ligus juga memperkenalkan

jabatan Fund Portfolio Man-

ager (FPM) baru untuk East

Asia and the Pacific Global

Fund To Fight AIDS, Tuber-

culosis and Malaria FPM

Indonesia dari Mr. Olivier

Cavey kepada Ms. Qi Cui.

Di hari terakhir kunjungan,

diadakan acara hiburan dan

ramah tamah bersama

delegasi di Ancol.

Kab, Jayapura.

Di Puskesmas, para dokter

dibantu dengan perawat

dan petugas penjangkau

secara aktif melakukan

berbagai upaya, penyulu-

han dan pemberian infor-

masi, tes dan konseling

HIV, serta dukungan pen-

gobatan.

Kolaborasi HIV dan TB te-

lah dilakukan di Puskes-

mas ini. Sarana dan

prasarana pendukung juga

tersedia, termasuk retrovi-

ral (ARV).

Dinas Kesehatan Kab.

Upaya penanggulangan

AIDS secara komprehensif

telah berjalan lama di

Papua. Untuk mendapat-

kan dokumentasi kegiatan

lapangan tentang upaya

penanggulangan AIDS ini,

KPAP bekerja sama den-

gan Dinas Kesehatan me-

lakukan liputan lapangan

tentang kegiatan yang se-

dang dilaksanakan.

Sebagai salah satu contoh

untuk menggambarkan

upaya penanggulangan

AIDS secara komprehensif

dipilih Puskesmas Sentani,

Jayapura juga telah mela-

kukan tes dan konseling

HIV secara mobile ke

wilayah yang sulit men-

jangkau layanan kese-

hatan karena kendala

geografis.

Hasil lengkap liputan ini

akan menjadi bagian dari

Laporan Evaluasi imple-

mentasi Program di 6 Sek-

tor yang dilakukan KPAN.

bekerjasama dengan sek-

tor kementerian lembaga

terkait.

Kunjungan Delegasi Global Fund ke IndonesiaKunjungan Delegasi Global Fund ke IndonesiaKunjungan Delegasi Global Fund ke IndonesiaKunjungan Delegasi Global Fund ke Indonesia

Liputan Lapangan Dokumentasi Kegiatan Program HIV dan AIDS Liputan Lapangan Dokumentasi Kegiatan Program HIV dan AIDS Liputan Lapangan Dokumentasi Kegiatan Program HIV dan AIDS Liputan Lapangan Dokumentasi Kegiatan Program HIV dan AIDS

Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011

Perwakilan NU hadir dalam pertemuan

Dialog dengan Dinas Kesehatan

Pemantauan dan Evaluasi

Page 6: KPA Nasional · PDF filePengembangan Kebijakan ... Kolaborasi HIV dan TB te-lah dilakukan di Puskes-mas ini. Sarana dan prasarana pendukung juga tersedia, termasuk retrovi

Dalam rangka memperkuat koor-

dinasi di tingkat Provinsi, KPAP

Papua mengadakan pertemuan

evaluasi pada tanggal 21-22 Juni

2011 di Sentani, Kab. Jayapura

Papua.

Acara dihadiri oleh Sekretaris,

Pengelola Program, Pengelola Ad-

ministrasi dan Keuangan dari 8 KPA

Kabupaten/Kota di Papua serta un-

sur Dinas Kesehatan Provinsi

Papua.

KPA Kabupaten/Kota yang hadir

adalah Kota Jayapura, Kab.

Jayapura, Kab. Jayawijaya, Kab.

Merauke, Kab. Sorong, Kab. Paniai,

Kab. Nabire dan Kab. Mimika.

Dalam pembukaan yang disampai-

kan oleh Bapak Sudjarwo, Sekre-

taris KPAP, KPA harus terus men-

ingkatkan peran dalam kepemimpi-

nan dan koordinasi dalam upaya

penanggulangan AIDS, baik dengan

sektor (Dinas dan Badan Kab/Kota)

dan LSM. Komunikasi yang baik

juga harus makin ditingkatkan.

Pada acara ini, dipaparkan capaian

perkembangan program dan lapo-

ran keuangan oleh masing-masing

KPA Kab/Kota, misalnya tentang

kendala dalam distribusi kondom di

satu daerah dan juga kemajuan

dalam penguatan pokja lokasi di

daerah lainnya.

Tindak lanjut pertemuan adalah

disepakatinya perencanaan dan

penguatan target dari masing-

masing KPA.

Pertemuan Evaluasi Tiga Bulanan KPA Provinsi PapuaPertemuan Evaluasi Tiga Bulanan KPA Provinsi PapuaPertemuan Evaluasi Tiga Bulanan KPA Provinsi PapuaPertemuan Evaluasi Tiga Bulanan KPA Provinsi Papua

Pelatihan Pengelolaan Program Untuk Staf KPA di Provinsi SSF Grup CPelatihan Pengelolaan Program Untuk Staf KPA di Provinsi SSF Grup CPelatihan Pengelolaan Program Untuk Staf KPA di Provinsi SSF Grup CPelatihan Pengelolaan Program Untuk Staf KPA di Provinsi SSF Grup C

KPAP dan KPA Kab/Kota dalam m e l a k s a n a k a n p r o g r a m , manajemen keuangan maupun monitoring dan evaluasi program d a n m e m i m p i n s e r t a m e n g k o o r d i n i r p r o g r a m penanggulangan HIV dan AIDS secara terpadu antara SR’s, S S R ’ s , s e r t a p e m a n g k u kepentingan lain,

Bidang yang dilatihkan kepada para staf KPA Provinsi dan KPA Kab/Kota adalah manajemen program, manajemen keuangan dan monitoring serta monitoring dan evaluasi.

Pelatihan yang dilaksanakan di Depok, pada tanggal 12-16 Juni 2011 ini dihadiri oleh 149 peserta KPAP dan KPAK/K, termasuk dari

KPAK mandiri, Kutai Timur dan Belitung Timur.

Tindak lanjut Pelatihan adalah KPAP dan KPAK/K akan meningkatkan koordinasi untuk pelaksanaan program di wilayah masing-masing, sesuai dengan rencana kerja yang disusun, memperkuat manajemen pelaksanaan program.

Program penanggulangan HIV dan AIDS dengan dukungan SSF dimu-lai 1 Juli 2010 oleh 4 PR (KPAN, Kemenkes, PKBI dan NU) di 33 provinsi. Untuk 10 provinsi group C program dilakukan oleh 3 PR (KPAN, Kemenkes dan NU) yang sudah dimulai pada 1 Juli 2011 hingga 30 Juni 2012.

Agar pelaksanaan program berjalan efektif dan efisien, dilakukan perte-muan persiapan dan peningkatan kapasitas Staf KPAP dan KPAK/K SSF Group C, yaitu Provinsi Nan-groe Aceh Darussalam, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Kali-mantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku Utara dan 37 Kabupaten/Kota.

T u j u a n p e r t em u a n a d a l a h meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta kapasitas staf

Page 6

Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011

Peserta Pelatihan dari Banda Aceh

Pembukaan oleh Sekretaris KPAP Papua, Bapak Sudjarwo.

Penguatan KPA Nasional dan Daerah

Page 7: KPA Nasional · PDF filePengembangan Kebijakan ... Kolaborasi HIV dan TB te-lah dilakukan di Puskes-mas ini. Sarana dan prasarana pendukung juga tersedia, termasuk retrovi

Untuk meningkatkan sistem moni-

toring dan evaluasi (ME) capaian

program penanggulangan AIDS,

perlu dilakukan mekanisme pela-

poran dan pencatatan yang efektif

dan efisien. Untuk itu KPAN mela-

kukan pelatihan pencatatan dan

pelaporan monitoring berbasis

web untuk Pengelola ME (PM)

Provinsi dan Pengelola Program

(PP) Kabupaten/kota, khususnya

SSF Grup C.

Pelatihan yang dilaksanakan di

Depok, 16-19 Juni 2011 ini bertu-

juan meningkatkan kapasitas

pengelola (PM dan PP) dalam me-

lakukan pencatatan dan pelaporan

berbasis internet.

Melalui pelatihan, PM dan PP di-

harapkkan dapat melakukan entry

data dan mengunggah laporan secara

online melalui internet, mengolah

data sesuai kebutuhan untuk berba-

gai tingkatan, dapat mengunduh

hasil laporan dari internet dan

mengolahnya menggunakan alat

analisa lainnya.

Dalam pelatihan, diberikan materi

tentang pelaporan dan ME, pen-

genalan komputer dan internet.

Dilanjutkan dengan praktek,

pengisian form, input data, serta

pengolahan dan penyajian data

sederhana.

Tindak lanjut pelatihan adalah pe-

serta harus mampu melakukan

pelaporan melalui web di daerah

masing-masing tepat waktu.

Penyebarluasan Informasi

5. Warga Peduli AIDS (Perwujudan dan Partisipasi

Masyarakat Dalam Penanggulangan HIV dan

AIDS)

6. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kesehatan

RI Selaku Ketua KPAN Nomor: 02/PER/MENKO/

KESRA/I/2007

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75

Tahun 2006

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Ta-

hun 2007– Peraturan Atas Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

9. Panduan Penyusunan Rencana Kerja dan Angga-

ran (RKA) Penanggulangan AIDS di Daerah

10. HIV dan AIDS Sekilas Pandang Edisi kedua

11. Pedoman Prosedur pelaksanaan Program Pengu-

rangan Dampak Buruk Bagi Pengguna NAPZA

Suntik di Puskesmas

12. Pedoman Program Pencegahan HIV Melalui

Transmisi Seksual

Untuk dokumen lain, dapat juga dilihat dan diunduh me-

lalui: www.aidsindonesia.or.id/elibrary. Sementara itu,

dokumen lain saat ini masih dalam proses dan akan terus

kami informasikan secara berkala melalui website terse-

but dan laporan bulanan KPAN.

Pusat Informasi AIDS Nasional (PIAN) KPAN secara rutin

mengembangkan dokumentasi e-book untuk dokumen, ar-

tikel, maupun pedoman yang terkait dengan informasi HIV

dan AIDS. Daftar dokumen yang telah dilakukan digitalisasi

dan diunduh dalam bentuk e-book. Daftar Buku Digitalisasi

saat ini antara lain:

1. Strategi Nasional penanggulangan HIV dan AIDS

2007-2010

2. Strategi dan Rencana Aksi Penanggulangan HIV dan

AIDS 2010-2014 (Ringkasan Eksekutif)

3. National HIV and AIDS Strategy and Action Plan

2010-2014 (Executive Summary)

4. Pedoman Advokasi penanggulangan HIV dan AIDS

Pengelolaan Data dan Informasi

Pelatihan Pencatatan dan Pelaporan Monitoring Berbasis Pelatihan Pencatatan dan Pelaporan Monitoring Berbasis Pelatihan Pencatatan dan Pelaporan Monitoring Berbasis Pelatihan Pencatatan dan Pelaporan Monitoring Berbasis WebWebWebWeb

Peserta melakukan ujicoba pelaporan

Page 8: KPA Nasional · PDF filePengembangan Kebijakan ... Kolaborasi HIV dan TB te-lah dilakukan di Puskes-mas ini. Sarana dan prasarana pendukung juga tersedia, termasuk retrovi

Rencana Kegiatan Bulan Juli 2011

Page 8

Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011

No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Rencana Hasil

1 Pertemuan Konsultasi untuk

Laporan Peran Masyarakat

Sipil dalam Penanggulangan

HIV dan ADS

Pertemuan dilakukan dalam

rangka penyusunan laporan

peran masyarakat sipil dalam

upaya penanggulangan AIDS

di Indonesia, terutama dalam

lima tahun terakhir.

Adanya laporan yang

komprehensif tentang

peran masyarakat sipil

dalam penanggulangan

AIDS di Indonesia.

2 Pertemuan Tim Pelaksana Melaporkan perkembangan

upaya yang telah dilakukan

dalam 3 bulan terakhir (April

– Juni 2011).

Adanya laporan

kegiatan sektor ke-

menterian dan lem-

baga, terutama persia-

pan HAS 2011.

3 Pertemuan Marathon Pernas

IV Jogjakarta

Melakukan seleksi abstrak

sekaligus menyusun rencana

kegiatan dalam Pernas IV di

Jogjakarta, termasuk simpo-

sioum dan skill building.

Adanya abstrak terpilih

baik oral dan poster,

juga tersusunnya rang-

kaian kegiatan acara

Pernas IV.

4 Pelatihan Kepemimpinan Staf

Sekretariat Populasi Kunci

Penguatan kapasitas bagi Sek-

retariat Jaringan Populasi

Kunci dalam upaya mem-

perkuat manajemen ke-

pemimpinan dan koordinasi.

Meningkatnya kapasitas

jaringan Populasi kunci

terutama dalam mana-

jemen dan kepemimpi-

nan

5 Rapat Koordinasi dan Evaluasi

GF SSF

Merupakan pertemuan koor-

dinasi rutin yang dilakukan 4

PR (Principal Recipients)

Global Fund untuk AIDS untuk

membahas laporan perkem-

bangan program.

Koordinasi yang makin

erat antar 4 PR, serta

persiapan dilakukannya

program komprehensif

di Grup C-SSF mulai Juli

2011.