kostum tokoh gagaha n pria d alam tari · pdf fileian persyara adya d3 tek oleh : lan rakhm...

198
KOSTU Diaj U JU UM TOKOH DENGAN jukan Kepad Untuk Meme G PRO URUSAN PE UNIV H GAGAHA SUMBER I Pr da Fakultas T enuhi Sebag Gelar Ahli M Nur Wu 07 OGRAM ST ENDIDIKA FAKU VERSITAS N AN PRIA D IDE BAJU royek Akhir Teknik Univ gian Persyara Madya D3 Tek Oleh : ulan Rakhm 7514131033 TUDI TEKN N TEKNIK ULTAS TEK NEGERI Y 2011 DALAM TA TELUK BE r versitas Nege atan Guna M knik Busana mandari 3 NIK BUSAN K BOGA DA KNIK YOGYAKAR ARI PANGIM ELANGA eri Yogyaka Memperoleh a NA AN BUSANA RTA i MPEN rta A

Upload: duongthu

Post on 30-Mar-2018

254 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

KOSTU

DiajU

JU

UM TOKOHDENGAN

jukan KepadUntuk Meme

G

PRO

URUSAN PE

UNIV

H GAGAHASUMBER I

Pr

da Fakultas Tenuhi Sebag

Gelar Ahli M

Nur Wu07

OGRAM ST

ENDIDIKA

FAKU

VERSITAS N

AN PRIA DIDE BAJUroyek Akhir

Teknik Univgian Persyara

Madya D3 Tek

Oleh : ulan Rakhm7514131033

TUDI TEKN

N TEKNIK

ULTAS TEK

NEGERI Y

2011

DALAM TATELUK BEr

versitas Negeatan Guna Mknik Busana

mandari 3

NIK BUSAN

K BOGA DA

KNIK

YOGYAKAR

ARI PANGIMELANGA

eri YogyakaMemperoleh a

NA

AN BUSANA

RTA

i

MPEN

rta

A

Page 2: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

ii

Page 3: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

iii

Motto:

Bukanlah seorang remaja bijak yang berkata ini bapak ibu saya, tetapi

ini diri saya dengan prestasi. ( Muazin Fauzi )

Belajarlah dari kegagalan, kelak akan lebih tangguh dalam menghadapi

kesulitan berikutnya (Kahlil Gibran).

Tersenyumlah meskipun terkadang senyum itu terasa berat dan

menyakitkan, karena kegagalan adalah awal dari keberhasilan.

( Afrianda Syahputra )

Page 4: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

iv

Proyek Akhir ini Kupersembahkan untuk:

Kedua orang tua yang selalu memberikan doa, dukungan baik moril

maupun materiil.

Keluarga, Mas Yulma, Mbak Nana, Mas dedi, I’am, A’is yang memberi

pengarahan, motivasi , dan dukungannya

Afrianda Syahputra yang banyak membantu, memberikan penjelasan

tentang sumber ide dan memberi motivasi sehingga penyusun dapat

menyelesaikan Proyek akhir

Sahabat –sahabat, angkatan 2007, Rere, Tifa, Tatik, dan Kunik yang

memberikan masukan, dan semangat.

Almamaterku.

Page 5: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

v

ABSTRAK

KOSTUM GAGAHAN PRIA PADA TARI PENGIMPEN DENGAN SUMBER IDE BAJU TELUK BELANGA

Oleh: Nur Wulan Rakhmandari

07514134033

Proyek akhir ini bertujuan untuk : 1) dapat mencipta disain Kostum tari tokoh Gagahan Pria pada Tari Pengimpen dengan sumber ide “Baju Teluk Belanga” 2) dapat membuat kostum tari tokoh Gagahan Pria pada Tari Pengimpen dengan sumber ide “Busana Teluk Belanga ”3) dapat menampilkan kostum tari tokoh Gagahan Pria pada Tari Pengimpen dalam pertunjukan pergelaran “Kolaborasi SENDIKAR” dengan sumber ide “ BajuTeluk Belanga” Proses penciptaan desain kostum Gagahan Pria pada Proyek Akhir ini diawali dengan mengkaji tema, alur, karakter tokoh. Pada Tari Pangimpen ini bertemakan Percintaan. Alur yang digunakan yaitu alur maju. Memiliki karakter yaitu pemberani, tegas, dinamis dan romatis. Oleh karena itu penyusun mengambil sumber ide Baju Teluk Belanga dengan ciri khusus yang diambil adalah sampin yang direapkan pada celemek panggul. Untuk membuat desain yang sesuai penyusun menerapkan unsur – unsur dan prinsip desain. Sehingga desain kostum yang penyusun ciptakan berupa kemeja tanpa lengan, celana panji dan celemek pangul. Proses pembuatan kostum ini melalui 3 tahap yaitu: (1) tahap persiapan, yang terdiri dari pembuatan disain produksi, pengambilan ukuran, pembuatan pola kostum, perancangan bahan dan harga, penyiapan dan penyusutan bahan;(2) tahap pelaksanaan, yang terdiri dari peletakan pola pada bahan, pemotongan dan pemberian tanda pada jahitan, penjelujuran, pengepasan I, perbaikan, dan pengepasan II;(3) tahap evaluasi hasil meliputi : (a) mengevaluasi kesesuaian antara desain kostum dengan tema dan sumber ide yang sudah dipilih. ( b) kesesuaian pemilihan warna dan jenis bahan dengan desain, bahan dan warna tersebut. (c) Kesesuaian Sumber ide yang diambil yaitu Baju Teluk belanga mengambarkan karakter Tokoh Gagahan Pria pada Tari Pengimpen. Kostum tari Tokoh Gagahan Pria ditampilkan pagelaran Kolaborasi Sendikar yang melalui 3 tahap yaitu: (1) tahap persiapan yang meliputi menampilkan Kostum Tari Pengimpen, penentuan anggaran serta penentuan waktu dan tempat penyelenggaraan pagelaran;(2) tahap pelaksanaan yaitu pagelaran seni tari dengan tema besar Kolaborasi Sendikar yang dilaksanakan di Stage Tari Tedjakusuma FBS UNY dengan kolaborasi mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Tata Busana dan Tata Rias dan Kecantikan angkatan 2007 serta mahasiswa Fakultas Seni Tari dan Bahasa jurusan Seni Tari angkatan 2006;(3) tahap evalusai semua kegiatan pagelaran berjalan lancar meskipun banyak kekurangan. Hasil Proyek Akhir berupa Kostum Tari Tokoh Gagahan Pria pada Tari Pengimpen dengan sumber ide Baju Teluk Belanga yang terdiri dari tiga bagian yaitu : rompi dengan krah shanghai, celana panji dan sampin yang sudah dikembangkan serta jabot dan sampur yang dijepit pada ban pinggang sampin. Hiasan yang digunakan pada kostum tari ini ialah payet daun warna emas. Bahan yang digunakan adalah satin bridal pada rompi dan celana panji, satin manohara pada sampur, rompi dan ban pinggan, Kain panjang motif batik parang digunakan untuk sampin dan jabot. Kostum tari ini digunakan pada tarian Pengimpen dengan nomor urut 10 pada pagelaran seni tari dengan tema ”Kolaborasi Sendikar”. Diselenggarakan pada 4-5 Juni 2010 di Stage Tari Tedjakusuma Fakultas Bahasa dan Seni UNY.

Page 6: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

vi

ABSTRACT

COSTUME OF GAGAHAN PRIA ON PENGIMPEN DANCE BASED ON THE SOURCE IDEA OF TELUK BELANGA CLOTHING

Nur Wulan Rakhmandari

07514134033

The objectives of this final project are : 1) to design of the figure of Gagahan Pria on Pengimpen Dance based on the source idea Teluk Belanga Clothing, 2) to create the dancing costume of Gagahan Pria on Pengimpen Dance based on the source idea Teluk Belanga Clothing, 3) to present the costume of Gagahan Pria on Pengimpen Dance in according to the theme of “SENDIKAR Collaboration”.

The making process of this costume begins by learning the theme, plot, and character of the figures. Pengimpen Dance carries romantic theme and forward plot which has brave,firm,dynamic and romantic characteristics. Therefore, the writer takes the source idea of Teluk Belanga Clothing. The choosen special characteristic is sampin, which is applied on hipster apron. To create such a costume, the writer applies some elements and principles of design, and the results are a sleeveless top, panji pants, and hipster apron. The making of this costume is divided into three stages, namely: (1) Preparation, consists of making production design, measuring, making pattern, planning fabric and price, preparation and contraction fabric (=penyusutan bahan); (2) Implementation, consists of putting the pattern on fabric, cutting and marking on stitch, basting, fitting I, repairing, and fitting II; (3) Result evaluation concerning: (a) the accordance between costume design with theme and chosen source idea, (b) the accordance between colour and type of fabric with design,fabric and colour, (c) the accordance between the source idea, that is, Teluk Belanga Clothing which describes the characteristic of the figure of Gagahan Pria on Pengimpen Dance. The dance costume of Gagahan Pria performed in Kolaborasi Sendikar consists of three steps, namely: (1) Preparation, that is, performing the costume of Pengimpen Dance and planning budget, time and venue (2) Implementation, that is, dance performance with the main title Kolaborasi Sendikar held on Yogyakarta State University Tedjakusuma stage, by the students from Faculty of Tehnic majoring Design and Make-Up 2007 with those from Dance Art and Letters Faculty majoring Dance 2006; (3) Evaluation, that the event has well conducted despite imperfect.

The results of the final project is the dance costume of Gagahan Pria Figure on Pengimpen Dance based on the source idea Teluk Belanga Clothing. They are in three pieces, namely: a vest with shanghai collar, panji pants, and modified sampin, jabot and sampur or scarf clipped on its belt. Decoration used in this costume is payet in golden leaves. The fabric are bridal satin for vest and panji pants, manohara satin for sampur, vest and belt, whereas long cloth in batik Parang motif is used for sampin and jabot. The costume is used on the dance show titled “Sendikar Collaboration” conducted at Tedjakusuma dance stage of the Faculty of Letters and Arts in Yogyakarta State University on 4 and 5 June 2010 with the consecutive number 10.

Page 7: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

vii

KATA PENGANTAR

Sujud syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Proyek Akhir dengan judul Kostum Gagahan Pria pada Tari Pengimpen dengan

Sumber Ide Baju Teluk Belanga.

Dalam penyusunan Laporan Proyek Akhir ini tentunya tidak lepas dari pihak-

pihak lain yang telah memberikan bantuan berupa materi maupun spiritual baik

secara langsung maupun tidak langsung. Penulis mengucapkan terima kasih

banyak kepada pihak-pihak tersebut, diantaranya kepada:

1. Prof Dr. H. Rochmat Wahab, M.Pd, M. A, selaku Rektor Universitas

Negeri Yogyakarta.

2. Wardan Suyanto, Ed. D, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Yogyakarta.

3. Dr. Sri Wening, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Boga Busana

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

4. Sri Widarwati, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Teknik Busana Fakultas

Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

5. Sri Emy Yuli Suprihatin, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan arahan, masukan, ilmu, dukungan, dan semangat kepada

penyusun demi kesempurnaan Proyek Akhir ini.

Seluruh dosen pengampu yang telah banyak membantu penulis dalam

menyusun laporan Proyek Akhir ini yang dapat penulis tidak sebutkan satu

persatu. Demikian laporan ini dibuat, semoga laporan Proyek Akhir ini

bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.

Yogyakarta,

Penyusun

Nur Wulan Rakhmandari

Page 8: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iii ABSTRAK ....................................................................................................... iv KATA PENGANTAR ..................................................................................... v DAFTAR ISI .................................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Batasan Istilah ................................................................................. 3 C. RumusanMasalah .............................................................................. 5 D. Tujuan ............................................................................................... 5 E. Manfaat ........................................................................................... 6

BAB II. KAJIAN TEORI ................................................................................. 8

A. KONSEP GARAPAN TARI ........................................................... 8

1. PENGERTIAN TARI ............................................................... .. 8 2. JENIS – JENIS TARI ................................................................. 11

a. Tari Tradisional .................................................................... .. 11 b. Tari non tradisional .............................................................. . 12

3. KONSEP TARI PANGIMPEN .......................................... . 13 a.Karakteristik Tari Pangimpen ............................................... 13 b.Alur Cerita Tari Pangimpen .................................................. 14 c. Tema Tari Pangimpen............................................................. 15 d. Plot Adegan Tari Pangimpen.................................................. 15 e. Mode Penyajian Tari Pangimpen............................................. 16 f. Lighting Tari Pangimpen ......................................................... 17

B. SUMBER IDE ................................................................................. . 20 1. Pengertian Sumber Ide ............................................................... 21

a.Macam – macam Sumber ide .................................................. 21 b. Cara Pengambilan Sumber Ide .............................................. 21

2. Tari Pangimpen ........................................................................... 23 3. Sumber Ide Baju Teluk Belanga ................................................. 25

C. DISAIN ........................................................................................... 29 1. Unsur dan Prinsip Disain ........................................................... 30 a. Unsur Desain ........................................................................ 31 b. Prinsip-Prinsip Desain .......................................................... 48

Page 9: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

ix

2. Desain Kostum. .......................................................................... 59 a. Pengertian Desain Kostum ................................................... 60

b. Penggolongan desain ............................................................ 61 c. Teknik Penyajian Gambar .................................................... 64

3. Desain Hiasan Kostum Tari ....................................................... 69 4. Desain Pelengkap Kostum Tari .................................................. 72

D. Kostum Tari .................................................................................... 75 1. Pengertian Kostum Tari ............................................................. 75 2. Penggolongan Kostum Tari ....................................................... 76 3. Karakteristik Kostum Tari.......................................................... 77

a. Model atau Siluet Kostum Tari ............................................ 78 b. Bahan Kostum Tari .............................................................. 79 c. Warna Kostum Tari .............................................................. 80 d. Tekstur Bahan Kostum Tari ................................................. 82

4. Pola Kostum Tari ....................................................................... 83 a. Pengambilan Ukuran ............................................................ 84 b. Metode atau Sistem Pembuatan Pola kostum Tari ............... 87 5. Teknologi Kostum Tari .............................................................. 90

a. Teknologi Penyambungan (Kampuh) .................................. 90 b. Teknologi Interfacing .......................................................... 92 c. Teknologi Facing ................................................................. 92 d. Teknologi Interlining .......................................................... 93 e. Teknoligi Lining ................................................................... 93 6. Teknologi Pengepresan .............................................................. 94 E. PENCIPTAAN KOSTUM TARI TOKOH GAGAHAN PRIA

DENGAN SUMBER IDE “ BAJU TELUK BELANGA”............. 96 F. PENTAS TARI “ KOLABORASI SENDIKAR ” .......................... 108

BAB III. PROSES PEMBUATAN DAN GELAR SENI TARI ...................... 114

A. PROSES PEMBUATAN KOSTUM TARI .................................... 114

1. Persiapan .................................................................................... 114 a. Pembuatan Gambar Kerja Kostum Tari ............................... 114 b. Pengambilan Ukuran ............................................................ 122 c. Pembuatan Pola Kostum Tari ............................................... 123 d. Perancangan Bahan dan Harga............................................. 139 e. Penyusutan Bahan ................................................................ 147

2. Pelaksanaan ................................................................................ 147 a. Peletakan Pola pada Bahan................................................... 147 b. Pemotongan dan Pemberian Tanda Jahitan.......................... 148 c. Penjelujuran dan Penyambungan ......................................... 148 d. Evaluasi Proses I .................................................................. 151 e. Penjahitan ............................................................................. 151 f. Evaluasi Proses II.................................................................. 153 3. Evaluasi Hasil ............................................................................ 153

Page 10: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

x

B. MENAMPILKAN KOSTUM TARI ............................................... 155

1. Persiapan .................................................................................... 155

a. Membentuk Panitia Pagelaran Tari ......................................... 155 b. Menentukan Tema ................................................................... 161 c. Menentukan Tujuan Pelaksanaan ............................................ 161 d. Menentukan Waktu dan Tempat Penyelenggaraan ................. 161 e. Menentukan Anggaran ............................................................ 162 2. Pelaksanaan ................................................................................ 163 3. Evaluasi Hasil ............................................................................ 165

C. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 167

a. Proses Penciptaan Kostum ................................................................ 167 b. Proses Pembuatan Kostum ................................................................. 168 c. Pelaksanaan Pagelaran Tari ................................................................ 169

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 173

A. KESIMPULAN ............................................................................... 173 B. SARAN ........................................................................................... 175

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 177

Page 11: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kostum Klono Topeng .................................................................. 23

Gambar 2. Baju Teluk Belanga ........................................................................ 27

Gambar . Denah Panggung Gelar Seni Tari ” Kolaborasi Sendikar”............ 109

Gambar 3. Sketsa Dersain Skala 1 : 6 ............................................................. 101

Gambar 5. Gambar Presentasi Bagian Depan Skala 1 : 6 .............................. 102

Gambar 6. Gambar Presentasi Bagian Belakang Skala 1 : 6.. ......................... 103

Gambar 7. Disain Hiasan kemeja tanpa lengan dengan payet daun Bagian Depan

Skala 1 : 6......................................................................................... 104

Gambar 8.Disain Hiasan kemeja tanpa lengan dengan payet daun Bagian

Belakang Skala 1 : 6 ..................................................................... . 105

Gambar 9. Gambar Kerja kemeja tanpa lengan Bagian Depan Skala 1 :6....... 115

Gambar 10. Gambar Kerja kemeja tanpa lengan Bagian Belakang Skala 1: 6.. 116

Gambar11. Gambar Kerja Celana Panji Bagian Depan Skala 1: 6 ................. 117

Gambar 12. Gambar Kerja Celana Panji Bagian Belakang Skala 1 :6 .......... 118

Gambar 13.Gambar Kerja Celemek Panggul Bagian Depan Skala 1: 6 ......... 119

Gambar 14. Gambar Kerja Celemek Panggul Bagian BelakangSkala 1 :6 ..... 120

Gambar 15.Gambar Kerja Hiasan Rompi Skala1: 6....................................... 121

Gambar 16. Gambar Pola Dasar Kemeja Pria Bagian depan dan Belakang

Skala 1 : 6 ..................................................................................... 124

Gambar 17. Pola Krah Shanghai Skala 1 : 6 ................................................... 126

Gambar 18 . Pola kemeja tanpa lengan Bagian Depan dan Belaka Skala 1: 6 127

Gambar 19. Mengubah Pola kemeja tanpa lengan bagian depan dan belakang 128

Gambar 20. Pola Celana panji bagian depan Skala 1 : 6.................................. 129

Gambar 21. Pola celana panji bagian belakang Skala 1 : 6 .............................. 130

Gambar 22. Pecah Pola celana panji bagian depan dan belakang ban pinggang dan

kikik Skala 1 : 6............................................................................. 131

Gambar 23. Pola Celemek panggul susun I Skala 1 : 6 .................................. 132

Gambar 24. PolaCelemek Panggul susun II Skala 1 : 6 ................................... 133

Gambar 25. Pecah Pola Celemek Panggul susun I dan II Skala 1 : 6 .............. 135

Page 12: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

xii

Gambar 26. Pecah Pola Jabot Skala 1 : 6 ......................................................... 136

Gambar 27. Pola Ban Pinggang Skala 1 : 6 ..................................................... 137

Gamabar 28. Pola Sampur Skala 1 : 6............................................................. 141

Gambar 28. Rancang Bahan Sampin dan Jabot Skala 1: 6 .............................. 142

Gambar 29. Rancang Bahan Kain Sampur dan ban pinggangSkala 1:6 .......... 143

Gambar 30. Rancang Bahan Furing Skala 1: 6 ............................................... . 144

Page 13: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perancangan Bahan dan Harga .......................................................... 117

Tabel 2. Evaluasi Proses I ................................................................................ 150

Tabel 3. Evaluasi Proses II ............................................................................... 153

Page 14: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto Penari Tampak Depan

Lampiran 2. Foto Penari Tampak Samping

Lampiran 3. Foto Penari Tampak Belakang

Lampiran 4. Foto Penari Bersama Desainer

Lampiran 5. Foto Kolaborasi Penari Bersama Desainer

Page 15: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara yang kaya dengan keaneragaman

kebudayaan, salah satunya yaitu tari. Tari adalah keindahan ekspresi jiwa

manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui

estetika. Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan

diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang

simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta (Haukins: 1990, 2). Kesenian tari

semakin berkembang dengan kreasi baru baik kostum maupun gerakan tari.

Dalam kesenian tari yang ada di Indonesia ada 2 macam tarian yaitu tari

tradisional dan tari non tradisional. Tari tradisional adalah tari yang memiliki

sifat sifat kelanggengan dan ciri khas setiap gerakan tarianya. Gerak gerik tari

tradisional memiliki susunan yang telah diatur dari hasil pemikiran yang jelas.

Dalam setiap gerak gerik tarianya memiliki arti dan filosofi. Tari non

tradisional adalah tari yang sudah berkembang dari pemikiran tarian terdahulu.

Tari non tradisinal tidak memiliki filosofi atau sejarah.

Kostum Tari adalah busana atau kostum yang dipakai untuk penari.

Hubungan antar keduanya sangat berkaitan menurut Harry Bernstein, seorang

ahli tari dari Universitas Adelphi, kesan tarian dapat ditingkatkan dengan

unsur – unsur yang erat hubungannya. Kostum tari merupakan unsur dari

sebuah tarian. Jika kita menonton sebuah tarian dan menghayatinya, maka

Page 16: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

2

tarian itu merupakan kesatuan yang kostum tari termasuk didalamnya. Oleh

sebab itu kostum tari sangat membantu tarian untuk menciptakan suatu

karakter tertentu.

Dalam menciptakan kostum tari tentunya penyusun harus menciptakan

kostum tari yang nyaman dan sesuai dengan karakter penari. Selain itu

penyusun juga harus melihat unsur gerak dari si penari. Apabila karakter

penarinya berkarakter tegas, tentunya penyusun harus menciptakan kostum tari

yang menggambarkan unsur tegas. Hal ini dikarenakan kostum tari dapat

menyembunyikan kepribadian penarinya dan yang tampak adalah gambaran

tokoh atau karakter dari penarinya. Oleh karena itu, untuk menciptakan kostum

tari sebaiknya kita harus mengetahui tema dari tari yang akan dibawakan.Tari

Pangimpen termasuk dalam tari kontemporer, kreasi baru serta drama tari

karena tari Pangimpen merupakan gubahan Tari Klana Topeng yang diciptakan

oleh mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni. Tari ini berceritakan tentang kisah

percintaan antara Panji Klana Sewandana dengan Dewi Sekartaji. Alur yang

terkandung dalam cerita ini adalah alur maju, dimana panji Klana Sewandana

jatuh cinta kepada Dewi Sekartaji, tetapi cinta itu hanyalah angan – angan,

karena Dewi sekartaji tidak mencintai Panji Klana Sewandana. Dalam cerita ini

tokoh Panji memiliki kepribadian pemberani dan tegas, sehingga karakter

tersebut dapat dijadikan latar belakang dalam membuat desain kostum tari.

Karya Proyek Akhir ini dibuat dengan tema “Kostum Tari”. Dalam tema

tersebut penyusun dapat menyimpulkan bahwa kostum tari terdiri dari berbagai

macam jenis, baik kostum tari Tradisional maupun Non Tradisional.

Page 17: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

3

Disamping itu Indonesia memiliki beranekaragam tari daerah yang memiliki

ciri khas masing- masing Hal tersebut menginspirasikan mahasiswa untuk

menciptakan suatu karya kostum yang kreatif dan inovatif tanpa

menghilangkan ciri khas dari kostum tarian daerah tersebut. Dengan demikian

karya Proyek Akhir dengan judul “Kostum Gagahan Pria dalam Tari

Pangimpen dengan Sumber IdeBaju Teluk Belanga”, penyusun tertarik untuk

menciptakan kostum tari Gagahan Pria karena memiliki batasan dari segi

karakter baik sifat yang tegas, pemberani, dinamis dan romantis. Sumber ide

yang diambil adalah sumber ide yang dapat menggambarkan karakter dari

tokoh Gagahan Pria yaitu sifat tegas dan pemberani. Sumber ide diambil dari

Baju Teluk Belanga, baju yang biasa dipakai oleh kaum melayu pria. Baju

tersebut berupa songkok pada kepala, baju koko, sampin, dan celana panjang

dengan motif pucuk rebung.

Berdasarkan kajian diatas maka Tari Pangimpen termasuk dalam tari

kontemporer, kreasi baru, dan drama tari. Pada Proyek Akhir ini penyusun

tertarik mengambil Sumber Ide Baju Teluk Belanga dengan menerapkan

bentuk sampin pada bagian lingkar panggul, dimana bentuk tersebut

menggambarkan karakter tokoh Gagahan Pria yaitu tegas, pemberani, dinamis

dan romantis

A. BATASAN ISTILAH

Untuk memperjelas maksud dan tujuan dari penulisan laporan

Proyek Akhir ini, maka penyusun merasa perlu memberikan batasan

Page 18: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

4

pengertian dari setiap istilah yang akan digunakan dalam proyek akhir ini,

meliputi :

1. Kostum Tokoh Gagahan Pria

Kostum tari yang dikenakan oleh tokoh Gagahan Pria dalam Tari

Pangimpen yang mempunyai karakter tegas, dinamis, pemberani, dan

romantis.

2. Tari pangimpen

Tari Pangimpen” merupakan karya tari yang bersumber pada Tari

Klono Topeng Gaya Yogyakarta yang sudah dikembangkan menjadi

tari kontemporer. Tari pangimpen ini mengisahkan tentang khayalan

percintaan seorang raja yang sedang jatuh cinta pada seorang putri.

Seperti halnya tari Klono Topeng yang bertemakan percintaan karya

tari ini juga bertemakan percintaan.

3. Sumber Ide

Sumber ide adalah segala sesuatu yang sebagai dijadikan sumber

inspirasi bagi seorang desainer untuk menciptakan suatu gagasan baru

yang lebih kreatif dan inovatif.

4. Baju Teluk Belanga

Baju Teluk Belanga adalah salah satu busana yang termasuk

Busana Adat Riau, Busana Adat Riau sering juga disebut Busana

Melayu dalam Proyek Akhir ini dibatasi dengan busana yang dipakai

oleh kaum pria terdiri dari tanjak atau songkok pada kepala, baju koko,

mengenakan kalung dukuh, keris, pending, untuk ikat pinggang,

Page 19: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

5

sampin yang panjangnya sampai diatas lutut, celana panjang pada

bagian bawah memakai motif pucuk rebung, selop.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas maka penjelasan

yang dimaksud judul tersebut adalah penyusun menciptakan kostum

tari gagahan pria dengan mangambil sumber ide Baju Teluk Belanga

yaitu cirri khusus dari sampin yang dikhususkan pada bentuk dari

hasil lilitan sampin.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang

akan dibahas dalam laporan proyek akhir ini, yaitu:

1. Bagaimana mencipta desain Kostum Gagahan Pria dengan sumber ide

“Baju Teluk Belanga” ?

2. Bagaiamana membuat Kostum Gagahan Pria dengan sumber ide

“ Baju Teluk Belanga”?

3. Bagaimana menampilkan kostum gagahan pria dengan Sumber Ide

Baju Teluk Belanga pada pagelaran SENDIKAR ( Seni Pendidikan

Karakter) ?

D. TUJUAN

Sesuai dengan rumusan diatas, tujuan yang ingin dicapai dari penulisan

Tugas Akhir ini adalah :

Page 20: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

6

1. Dapat menciptakan desain Kostum Gagahan Pria dengan Sumber Ide

Baju Teluk Belanga.

2. Dapat membuat Kostum Gagahan Pria dengan Sumber Ide Baju Teluk

Belanga.

3. Dapat menampilkan Kostum Gagahan Pria dalam tari Pangimpen

dengan Sumber Ide Baju Teluk Belanga dalam suatu pagelaran tari yang

bertema “Kolaborasi SENDIKAR”.

E. MANFAAT

Adapun manfaat dari Proyek Akhir ini antara lain :

1. Bagi Penyusun

a. Dapat menambah pengetahuan tentang pembuatan kostum tari dan

filosofinya.

b. Dapat mengasah, dan menerapkan kemampuan, keahlian, dan

pengetahuan yang dimiliki kedalam karya nyata yang dituangkan pada

kostum tari.

c. Dapat mendorong, memotifasi dan melatih agar lebih kreatif dalam

menciptakan karya baru.

d. Mencipta kostum maupun busana tidak hanya terpancang pada

pagelaran ataupun fashion show. Akan tetapi dapat juga diapresiasikan

dengan kolaborasi dengan seni tari.

Page 21: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

7

2. Bagi Progam Studi

a. Untuk memberikan referensi kostum tari yang dapat dijadikan

inspirasi dalam mencipta desain dan karya baru.

b. Melahirkan desainer-desainer yang handal sehingga mampu bersaing

di dunia luar.

c. Mensosialisasikan karya cipta mahasiswa Program Studi Teknik

Busana, Universitas Negeri Yogyakarta kepada masyarakat dan dunia

industri busana.

d. Mengembangkan kostum tari menjadi lebih luas.

3. Bagi Masyarakat

a. Memperoleh wawasan tentang berbagai macam busana dan

perkembanganya.

b. Memperoleh informasi bahwa mahasiswa Teknik Busana Fakultas

Teknik Universitas Negeri Yogyakarta mampu menciptakan hasil

karya kostum tari yang dapat diterima oleh pengamat mode maupun

kalangan masyarakat.

c. Dapat menjadi ide baru dalam mempertunjukkan busana tidak hanya

diwujudkan dalam fashion show tetapi juga dapat diapresiasikan lewat

pertunjukan tari – tarian atau pentas seni.

Page 22: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. KONSEP GARAPAN TARI

Konsep dalam membuat kostum tari, hal yang sangat penting adalah

memahami konsep sebuah tarian. Agar karakter tari yang diciptakan dapat

sesuai dengan konsep tari yang di pentaskan. Secara umum karakter tari dapat

dipahami melalui pengertian tari, jenis – jenis tari, dan konsep tari pangimpen.

Berikut uraian secara rinci :

1. Pengertian Tari

Tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan

bentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika. Tari juga bisa

diungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. Pada sisi lain

Suryodiningrat seorang ahli tari Jawa dalam buku Babad Lan Mekaring

Djoged Djawi menambahkan, tari merupakan gerak dari seluruh anggota

tubuh yang selaras dengan irama musik (gamelan) diatur oleh irama yang

sesuai dengan maksud tertentu. Dengan demikian pengertian tari secara

menyeluruh merupakan gerak tubuh manusia yang indah diiringi musik

ritmis yang memiliki maksud tertentu.

Tari merupakan salah satu unsur atau elemen kebudayaan dan juga

merupakan perilaku estetis yang dimiliki oleh setiap manusia. Tari adalah

keindahan ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi

bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis

dan sebagai ungkapan si pencipta (Haukins, 1990 : 2). Menurut Sunaryadi

Page 23: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

9

( 2000 : 1 ) perbedaan bentuk tari sangat dipengaruhi oleh nilai- nilai sosial

budaya yang berlaku pada komunitas masing- masing. Seni pada hakikatnya

merupakan upaya dari manusia untuk mengintepretasikan kembali

pengalaman hidupnya ( Jazuli, 1994 :14 ). Sebuah karya tari yang

diciptakan manusia sebagai bentuk ekspresi budaya dan merupakan

ungkapan sosialnya sehingga karya seni diciptakan oleh manusia, tidak

hanya untuk kepentingan dirinya sendiri tetapi juga untuk kebutuhan orang

lain (Wadiyo, 2006 : 141).

Menurut Sodjono ( 1996:6 ) tari adalah bentuk ciptaan manusia yang

dapat menimbulkan perasaan tertentu pada seseorang.

Bastom ( 1992 : 10) menyatakan bahwa tari berasal dari rasa indah yang

terkandung dalam jiwa orang dilahirkan dengan perantaraan alat- alat

komunikasi, ke dalam bentuk yang dapat dilengkapi oleh indera. Berdasarkan

pendapat di atas dapat dikemukan bahwa tari adalah keindahan ekspresi jiwa

manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak

sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis yang diciptakan manusia

sebagai bentuk ekspresi .

Dalam proses penyelenggaraan tari terbagi hal- hal yang perlu

diperhatikan diperoleh adalah : konsep garpan tari yang meliputi : jenis- jenis

tari, konsep Tari pengimpen, alur cerita, tema, plot adegan, model penyajian

dan lighting tari. Agar lebih jelas berikut ini akan diuraikan secara rinci:

Page 24: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

10

2. Jenis – Jenis Tari

Jenis jenis tari tidak banyak penggolongannya. Melalui media gerak

tubuh manusia dipakai untuk mengungkapkan ide- ide, perasaan dan

pengalaman sang seniman untuk menciptkan tari menjadi kreasi baru.

Sehingga perkembangan kebudayaan Indonesia menjadi meningkat dengan

keaneragaman jenis tari. Jenis jenis tari digolongkan menjadi dua macam

yaitu tari tradisional dan tari non tradisional, yang akan penyusun uraikan

dibawah ini :

a) Tari Tradisional

Tari Tradisional adalah tari yang memiiki sifat – sifat kelanggengan

dan ciri khas disetiap gerakan tariannya. Gerak gerik tari tradisional

memiliki susunan yang telah diatur dari hasil pemikiran yang jelas.

Setiap gerakannya memiliki arti dan filosofi.

Contoh Tari Tradisional yaitu :

a) Tari Gebyok anting anting b) Tari Kecak Bali c) Tari KumbangYogyakarta d) Tari Klana Topeng Gaya Yogyakarta e) Tari Golek Ayun-Ayun Yogyakarta f) Tari Tepak Sumatra Selatan g) Tari Merak

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tari

tradisional adalah tari yang tidak dapat dirubah karena memiliki filosofi

dan arti di setiap gerak geriknya. Sehingga kebudayaan tari tradisional

perlu dilestarikan oleh generasi – generasi bangsa Indonesia.

Page 25: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

11

b) Tari non Tradisional

Tari non Tradisional adalah tari yang sudah berkembang dari

pemikiran tarian yang terdahulu. Tari non tradisional tidak memiliki

filosofi atau sejarah. Menurut perkembanganya tari non tradisional sudah

dikembangkan menjadi dua yaitu tari kontemporer dan tari kreasi baru.

Tari Kontemporer yaitu tari yang digarap sesuai perkembangan jaman

pada saat ini. Contoh dari tari kontemporer adalah:

a) Tari wek-wek karya Didik nini towok b) Tari yapong karya Bagos Kussudihardjo c) Tari Wira Pertiwi karya Wiwik. d) Tari Pengimpen karya LintangWidati P dan Hermawan Sinung N.

Sedangkan Tari Kreasi Baru yaitu Tari yang tidak mengacu pada filosofi

dan tidak bersumber pada tari tradsional.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Tari non

Tradisional adalah tari yang sudah dikembangkan tetapi tidak

meninggalkan ciri khas tarian tersebut. Tari Pengimpen merupakan jenis

tari kontemporer yang mengambil sumber ide dari Tari Klana Topeng

gaya Yogyakarta, yang sudah dikembangkan menjadi tarian kontemporer

sehingga gerakan tarian semakin bervariasi tanpa meninggalkan ciri khas

tarian Klana Topeng Gaya Yogyakarta. Dalam pagelaran seni tari dengan

tema ”Kolaborasi SENDIKAR”

Page 26: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

12

3. Konsep Tari Pengimpen

Konsep adalah suatu rencana atau susunan agar dalam berkarya nanti

mempunyai gambaran yang jelas. Dalam konsep Tari Pengimpen ini

bersumber pada Tari Klana Topeng Gaya Yogyakarta. Dengan

mengembangkan gerak- gerak Tari Tradisional Gaya Yogyakarta yang

sudah ada disesuaikan dengan ide garap dan kreatifitas penata tari, sehingga

menjadi suatu bentuk karya tari yang dapat dinikmati. Ada 4 konsep Tari

Pengimpen yaitu :

a). Karakteristik Tari Pangimpen

1. Tari pangimpen termasuk tipe tari dramatik. Tari Dramatik adalah

Tari yang memusatkan perhatian pada sebuah kejadian atau

peristiwa dengan memaparkan cerita. Begitu juga dengan Tari

pangimpen. Tari Pangimpen memusatkan perhatian pada sebuah

kejadian yaitu percintaan. Khayalan seorang raja yang sedang jatuh

cinta dengan seorang putri.

2. Tari Pengimpen memiliki dua karakter yaitu karakter gagahan

untuk putra dan alusan untuk putri.

3. Dalam garapan Tari Pengimpen memerankan dua tokoh yaitu

Tokoh Panji dan Dewi Sekartaji, yang mana Tokoh Panji memiliki

empat karakter yaitu tegas, pemberani, gagah, dan romantis.

Sedangkan Dewi Sekartaji juga memiliki empat karakter yaitu

anggun, lembut, rendah hati dan sabar yang diperankan oleh empat

Page 27: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

13

penari Gagahan Putra dan empat penari Alusan Putri yang setiap

penari memerankan satu karakter Panji dan Dewi Sekartaji.

4. Tari Pengimpen berjumlah 8 penari, yang terdiri dari 4 penari putri

memerankan tokoh Alusan dan 4 penari putra memerankan tokoh

Gagahan.

5. Orientasi pada garapan Tari Pengimpen merupakan garapanTari

Kontemporer.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Konsep

adalah Pembuatan rencana supaya dalam mencipta suatu ide mempunyai

gambaran yang jelas. Konsep Tari Pengimpen bersumber dari Tari Klana

Topeng Gaya Yogyakarta yang mengambil dua tokoh yaitu Panji dan

Dewi Sekartaji yang diperan oleh empat tokoh Gagahan Putra dan empat

tokoh Alusan Putri pada Tari Pengimpen.

b) Alur Cerita Tari Pangimpen

Alur adalah suatu cerita dari peristiwa keperistiwa lainya sehingga

menimbulkan cerita yang utuh dan berkesinambungan. Dalam garapan

Tari Pengimpen ini menggunakan alur maju. Alur maju adalah

menceritakan garapan tari yang menggambarkan peristiwa atau cerita

secara runtut dari awal sampai akhir. Dalam hal ini Tari Pengimpen

menceritakan adegan awal, tengah dan akhir peristiwa yaitu dari peristiwa

pemuda berkhayal bertemu dengan pujaan hati kemudian memadu kasih

dengan pujaan hati dan akhir terbangun dari tidur dan terkejut serta merasa

kecewa, marah dan sedih ternyata semua hanya hayalan saja.

Page 28: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

14

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa alur cerita

adalah suatu peristiwa keperistiwa lainya sehingga menimbulkan cerita

yang utuh. Alur cerita pada Tari Pengimpen menggunakan alur maju, yang

menceritakan kisah percintaan dari awal, tengah dan akhir sehingga

menjadi cerita yang utuh.

c) Tema Tari Pengimpen

Tema adalah pokok pikiran, gagasan utama atau ide dasar yang

menjadi dasar pencitaan suatu tari. Tema yang diangkat dalam

penggarapan Tari Pengimpen adalah tema pencintaan yang bersumber ide

dari kisah Tari Klana Topeng Gaya Yogyakarta yaitu kisah percintaan

Tokoh Panji dan Dewi Sekartaji. Kisah percintaan Panji Dan Dewi

Sekartaji diperan oleh Tokoh Gagahan Putra dan Tokoh Alusan Putri

dalam Tari Pengimpen. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikaji bahwa

tema Tari Pengimpen merupakan tema pencintaan yang diperan oleh

Gagahan Putra dan Alusan Putri.

d) Plot Adegan Tari Pengimpen

Plot adalah suatu urutan cerita dari suatu peristiwa keperistiwa

lainya atau adegan cerita. Dalam garapan Tari Pengimpen ini terbagi

dalam beberapa adegan, yaitu:

a. Introduksi : Khayalan atau halusinasi.

b. Adegan I : Kegelisahan karena sedang kasmaran.

c. Adegan II : Mimpi bertemu dengan pujaan hati.

Page 29: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

15

d. Adegan III ending : Kecewa, sedih, marah,karena semua hanyalah

mimpi.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikaji bahwa plot adegan Tari

Pengimpen menggambarkan sosok pemuda yang kasmaran terhadap

kecantikan Dewi Sekartaji. Dalam plot adegan Tari Pengimpen ini terbagi

menjadi 3 adegan yang berurutan.

e) Mode Penyajian Tari Pengimpen

Mode penyajian adalah segala sesuatu yang disajikan atau

ditampilkan dari awal sampai akhir untuk dapat dinikmati atau dilihat

didalamnya mengandung unsur- unsur nilai nilai keindahan yang

disampaikan oleh pencipta kepada penikmat. Mode penyajian dalam

garapan Tari Pengimpen ini menggunakan mode penyajian

representasional. Menurut Jazuli (1994 : 5) tari berdasarkan bentuk

geraknya dibedakan menjadi dua yaitu Tari representasional dan tari non

representasional. Tari representasional adalah tari yang menggambarkan

sesuatu dengan jelas. Sedangkan tari non representasional adalah tari

melukiskan sesuatu secara simbolis biasanya menggunakan gerak-

gerakan maknawi. Gerak maknawi adalah gerak-gerakan yang memiliki

maksud atau arti dari melambangkan suatu hal.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikaji bahwa Mode penyajian

adalah segala sesuatu yang disajikan atau ditampilkan dari awal sampai

akhir untuk dapat dinikmati. Dalam Tari Pengimpen menggambarkan

peristiwa secara jelas yaitu kisah percintaan Gagahan putra terhadap

Page 30: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

16

Alusan Putri yang diceritaan dari awal sampai akhir cerita sehingga

mudah dipahami oleh penonton.

e) Lighting Tari Pengimpen

Lighting atau pencahayaan sebuah pementasan adalah tata lampu atau

pencahayaan yang dapat memperjelas suatu gerakan dan cerita. meliputi

pementasan teater, tari, opera, ballet atau konsert boleh dipersembahkan di

mana-mana saja. Menrut ( Riverra monarie ) Lighting atau pencahayaan

adalah seperangkat penataan lampu untuk keperluan pementasan tari.

Berfungsi untuk penerangan. penciptaan suasana atau untuk memperjelas

peristiwa pada suatu adegan, yang diperlukan tidak hanya sekumpulan

pemain dan penonton. Namun, kehadiran atau kewujudan elemen

tambahan seperti set, properti dan pencahayaaan bukan saja akan

memperkayakan lagi bentuk persembahan namun memperkayakan mutu

persembahan pemain dan meningkatkan nilai estetika penonton yang

menyaksikan pementasan tersebut. Pencahayaan merupakan salah satu

elemen visual yang penting. Elemen pencahayaan dalam seni pementasan

khususnya tarian, bertujuan untuk menerangi tubuh dan pergerakan penari,

ia turut memainkan peranan sebagai agen dramatik dalam tarian,

mengawal dan menarik perhatian, melakar dan membentuk image.

Teknikal pencahayaan di dalam tarian tidaklah perlu serumit dalam

pementasan teater. Keindahan dalam pementasan hanyalah satu elemen

kecil dan bukan satu keutamaan dasar. Namun begitu pencahayaan dalam

pementasan tarian mestilah dibuat secara teratur dan sistematik.

Page 31: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

17

Pencahayaan tersebut tidak boleh dibuat sesuka hati dan sekadar untuk

mencantikkan pentas dan persembahan saja. Beberapa tatacara tertentu

yang perlu difahami dan dipatuhi adalah :

1. Fokus

Fokus dapatlah dimaksudkan sebagai kemampuan pencahayaan

yang dipancarkan untuk menarik perhatian penonton terhadap apa yang

ingin ditonjolkan oleh penari. Ia boleh dilakukan dengan memberikan

mood dan gabungan komposisi warna yang sesuai pada ruang atau

penari yang mahu difokuskan.

2. Pergerakan

Pergerakan melibatkan, perubahan cahaya yang menggambarkan

pergerakan suasana dalam pementasan. Seperti terang dan gelap,

perubahan waktu dan sebagainya.

3. Warna

Penggunaan warna memberikan kesan yang besar kepada mood

persembahan. Penggunaan warna memberikan interpretasi berbeda

terhadap mood dan situasi yang digambarkan. Contohnya, warna biru

yang melambangkan kesayuan. Pencahayaan amat penting untuk

memberi gambaran situasi daripada masa kini ke masa silam.

Menyinari gerak penari dan mempertajamkan ekspresi gerak dan tubuh

penari. Menambahkan mood dan atmosfera kepada sesuatu

persembahan yaitu dengan permainan warna dalam pencahayaan pentas.

Sebagai contoh warna terang menggambarkan keceriaan dan

Page 32: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

18

keseronokan, warna sejuk menggambarkan sesuatu perasaan dan

keadaan kemurungan. Low Lighting yang memberikan efek bayang-

bayang menggambarkan keadaan misteri dan seram. Selain itu,

pencahayaan dapat mencipta komposisi dengan menunjukan pandangan

mata penonton kepada elemen-elemen yang penting yaitu dengan

penggunaan teknik pencahayaan fokus. Pencahayaan juga dapat

mencipta dimensi terhadap objek di atas pentas.

Sedangkan dalam garapan Tari Pengimpen menggunakan lighting

berwarna merah dan kuning karena untuk mempertegas alur cerita dan

warna maupun komposisi cahaya sesuai dengan kebutuhan konsep tari

yaitu:

a.) Lampu merah dengan efek cahaya redup akan memberi suasana

romatis dan kasmaran.

b.) Lampu kuning dengan cahaya redup akan memberi suasana

gelisah dan kecewa.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikaji bahwa lighting adalah

seperangkat penataan lampu untuk keperluan pementasan tari yang

berfungsi untuk penerangan, penciptaan suasana atau untuk memperjelas

peristiwa pada suatu adegan. Tari Pengimpen menggunakan lighting

merah dan kuning untuk memperjelas peristiwa pada suatu adegan.

Dengan demikian susunan konsep garapan Tari Pengimpen yaitu jenis

tari, konsep Tari Pengimpen, alur cerita, tema, plot adegan, mode

Page 33: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

19

penyajian dan lighting dalam pagelaran tari dengan tema ”Kolaborasi

SENDIKAR”.

B. SUMBER IDE

Menciptakan karya atau Desain sebaiknya mengetahui tema, karakter

yang akan dimunculkan untuk memperjelas menciptakan suatu karya. Ada

beberapa pengertian secara umum tentang pengertian sumber ide yaitu:

1. Pengertian Sumber Ide

Sumber ide adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan ide

seseorang untuk menciptakan desain ide baru (Sri Widarwati, 1996:58).

Untuk mengembangkan mode Baju perlu adanya sumber ide. Sumber ide

diperlukan untuk merangsang lahirnya suatu kreasi baru. Sumber ide dapat

diambil dari benda-benda yang ada disekeliling kita dan peristiwa-peristiwa

yang terjadi. Untuk menciptakan kreasi baru dalam mencipta Baju. Menurut

Widjiningsih, sumber ide merupakan langkah awal yang harus diperhatikan

sebelum membuat sebuah desain. Sumber ide juga diartikan sesuatu atau

sumber yang dapat merangsang lahirnya suatu kreasi (Widjiningsih, 2000).

Dalam membuat hasil karya dengan pedoman pada sumber ide yang sudah

ada berarti mengambil sebagian unsur yang terdapat pada sumber acuan

untuk menciptakan karya baru.

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa Sumber Ide

adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan ide seseorang untuk

menciptakan desain ide baru sehingga dapat merangsang lahirnya suatu

kreasi.

Page 34: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

20

a. Macam – macam Sumber Ide

Secara garis besar sumber ide dalam menciptakan suatu desain

Baju menurut Chodiyah dan Wisri (1982 : 72) dikelompokkan menjadi

3 yaitu :

1) Sumber ide Baju penduduk dunia termasuk pakaian - pakaian adat di suatu wilayah di dunia, contoh pakaian yang dijadikan sumber ide misalnya ceongsam (Cina), Kebaya (Jawa), kimono (Jepang).

2) Sumber ide dari peristiwa – peristiwa penting nasional maupun internasional, misalnya pakaian dari olimpiade, SEA Games, PON, hari kartini dan lain-lain.

3) Sumber ide dari benda-benda alam, misalnya bentuk dan warna pada flora dan fauna, bentuk bintang, bulan sabit, matahari.

Berdasarkan macam – macam Sumber ide dalam mencipta desain

busana ataupun kostum dapat mengambil salah satu dari macam –

macam Sumber ide.

b. Cara pengambilan Sumber Ide

Dari macam-macam sumber ide tersebut tidak harus

mengambil secara keseluruhan, melainkan dapat mengambil bagian-

bagian tertentu yang dianggap penting yang menjadi ciri khas dan

menarik untuk dijadikan sumber ide. Menurut Chodiyah dan Wisri A

Mamdy (1998) sumber ide tersebut adalah :

1) Ciri khusus dari sumber ide, misalnya baju kimono dimana ciri khususnya terletak pada lengan dan kerah.

2) Warna dari sumber ide, misalnya warna dari bunga kamboja yang berwarna putih dan kuning.

3) Bentuk luar atau siluet dari sumber ide, misalnya bentuk burung merak.

4) Tekstur dari sumber ide, misalnya pakaian wanita Bangkok bahan yang digunakan dari bahan sutra.

Page 35: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

21

Untuk mengembangkan sumber ide yang akan dituangkan

dalam penciptaan Baju, hendaknya terlebih dahulu mengetahui detail-

detail dari suatu ide yang akan dipakai. Suatu kreasi tidak terpancang

dari syarat-syarat tertentu yang baku. Setiap orang akan mempunyai

cara pandang yang berbeda terhadap suatu sumber ide, tergantung dari

mana segi penglihatanya. Oleh karena itu dengan sumber ide yang

sama akan menghasilkan karya yang berbeda (Sri Widarwati, 1996 :

58).

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa cara

pengambilan sumber ide itu dapat mengambil bagian-bagian tertentu

yang dianggap penting yang menjadi ciri khas dan menarik untuk

dijadikan sumber ide dan hendaknya terlebih dahulu mengetahui

detail-detail dari suatu ide yang akan dipakai.

Demikian dengan membuat kostum tari sebaiknya menentukan

sumber ide untuk mengambil ciri khusus dari sumber ide tersebut,

yaitu :

a. Ciri khusus dari sumber ide yaitu motif dan bentuk.

b. Warna dari sumber ide yaitu warna yang dapat menjadi simbol

atau filosofi suatu Sumber Ide.

c. Bentuk atau siluet dari sumber ide yaitu siluet A,H, I dan lainnya.

d. Tekstur dari sumber ide yaitu halus dan tebal, misalnya bahan satin.

Penjelasan di atas dapat dikemukan bahwa membuat kostum tari

sebaiknya mempertimbangkan ciri khusus yang diambil sebagai

Page 36: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

22

sumber ide. Untuk penciptaan Kostum Tari Pengimpen untuk Tokoh

Gagahan Pria dengan Sumber Ide Baju Teluk Belanga, pengambilan

sumber idenya berdasarkan ciri khusus dari sumber ide tersebut yaitu

bentuk dari sampin.

2. Tari Pangimpen

Tari adalah gerak tubuh yang bersinambung dalam suatu irama

tertentu dan dalam suatu ruangan tertentu, dimana gerakan tersebut

merupakan ungkapan rasa maupun bahasa. Sedangkan kostum adalah

busana yang dikenakan dalam suatu pertunjukan atau pentas seni,

busana tersebut dapat dikenakan dalam suatu pertunjukan kesenian,

baik berupa drama atau tari yang dibawakan oleh satu atau lebih dari

satu orang. Dalam menciptakan kostum tari, kita harus memperhatikan

karakter dari tari yang akan dibawakan oleh penari, karena karakter

merupakan ciri khas dari penokohan dalam tarian.

Tari Pangimpen adalah tari kontemporer, hal tersebut dikarenakan

tari Pangimpen bersumber pada tari Klana Topeng Gaya Yogyakarta.

Dengan mengembangkan gerak Tari Klana Topeng yang sudah ada

disesuaikan dengan ide garap dan kreatifitas penata tarinya, sehingga

menjadikan suatu karya tari yang dapat dinikmati oleh kalangan

masyarakat.

Tari Klana Topeng yang bertemakan percintaan ini berceritakan

tentang Panji Klana yang merupakan raja Lesanpura, ia jatuh hati

kepada Dewi Sekartaji. Tetapi cintanya itu hanyalah angan- angannya

Page 37: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

23

saja, karena Dewi Sekartaji telah menjadi permaisuri dari Panji Inu

Kertapati, raja dari kerajaan Jenggala. Sehingga keinginan Panji Klana

Suryawasesa untuk mendapatkan Dewi Sekartadji hanya khayalan saja.

Gambar 1. Kostum Tari Klono Topeng Gagah

Page 38: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

24

3. Sumber Ide Baju Teluk Belanga

Dalam mengembangkan suatu rancangan Baju, perlu adanya sumber

ide. Dimana sumber ide itu diperlukan untuk merancang lahirnya suatu

kreasi yang baru. Sumber ide yang diambil penyusun adalah Baju Teluk

Belanga. Baju Teluk Belanga adalah salah satu Baju adat yang berada di

Indonesia. Yaitu Baju melayu Riau. Dalam hal ini penyusun beranggapan

bahwa Baju suatu daerah harus dilestarikan, karena itu merupakan

warisan budaya bangsa. Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya

akan aneka ragam kebudayaan daerah. Kebudayaan itu tersebar merata di

seluruh propinsi di tanah air. Tiap-tiap daerah di Indonesia mempunyai

budaya dan adat istiadat masing-masing. Baju adat merupakan salah satu

jenis tradisi kebudayaan yang khas dari suatu daerah. Baju adat juga

termasuk bagian dari adat istiadat daerah setempat. Bentuknya merupakan

cerminan dari norma dan adat istiadat daerah bersangkutan. Memelihara

keberadaan baju adat merupakan salah satu upaya pelestarian kebudayaan

daerah yang akan menjadi cikal bakal kebudayaan nasional Indonesia.

Indonesia memiliki aneka ragam dan model baju adat. Baju - baju ini

secara jelas akan tergambar pada berbagai acara resmi misalnya resepsi

pernikahan. Meskipun demikian, tak sedikit dari para generasi muda yang

enggan mengenakan pakaian adat di daerahnya. Alasannya tentu saja

sederhana, tidak tren dan terkesan kampungan. Riau sebagai salah satu

propinsi pusat peradaban melayu di tanah air juga memiliki baju adat yang

cukup bervariasi. Desain baju adat Riau yang panjang dan hampir

Page 39: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

25

menutupi tubuh si pemakai mencerminkan tradisi melayu sebagai

kebudayaan yang diidentikkan dengan nilai-nilai keIslaman. Budaya

melayu banyak mengadopsi kebudayaan Islam sebagai sumbernya. Salah

satu contoh lain yang membuktikan kedekatan budaya melayu dengan

nilai-nilai Islam adalah adanya huruf arab melayu. Tulisan arab melayu

merupakan jenis tulisan melayu yang diukir menggunakan huruf-huruf

arab, bacaan dan ejaannya tetap sama yakni melayu atau Indonesia. Dalam

masyarakat Riau kepangkatan atau garis keturunan menjadi dasar pada

perbedaan cara berBaju. Meskipun bentuk dan coraknya sama namun

bahan pembuatannya benar benar berbeda. Kain sutera sangat biasa

dijumpai oleh kaum bangsawan. Baju Teluk Belanga terdiri dari tanjak

digunakan untuk menutup kepala, pada baju menggunakan baju koko,

pelengkap Bajunya menggunakan kalung dukuh, keris pada bagian depan,

pending untuk ikat pinggang, sampin dari bahan songket yang digunakan

untuk menutupi celana hingga sebatas lutut, celana panjang pada bagian

bawah menggunakan corak pucuk rebung, selop (Siti Dloyana Kusumah,

1997)

Setiap lekaki Melayu, lebih-lebih para bangsawan, mengenal

pakaian tradisional yang disebut sebagai Baju Teluk Belanga. Pada

kesempatan lain, yaitu ketika bepergian, tentunya pakaian yang dikenakan

beserta kelengkapannya tidak sama persis ketika berada di rumah. Namun,

jika seseorang akan pergi jauh (keluar dari daerahnya) bukan baju kurung

lagi yang dekenakannya, melainkan “Baju nasional”, sebagaimana orang-

Page 40: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

26

orang dari golongan etnik (sukubangsa) lainnya di Indonesia. Baju koko

tersebut dilengkapi dengan celana yang merupakan pasangannya. Baju

koko dan celana panjang yang terbuat dari bahan yang sama atau satu sut

(umumnya satin atau kilat barat).

Sampin adalah kain sarung yang dililitkan di pinggang sebagaimana orang memakai sarung. Bedanya, jika tanpa celana panjang, sarung itu sampai ke pergelangan kaki. Akan tetapi, jika memakai celana yang merupakan pasangan baju atasan maka panjang sampin kurang lebih hanya sampai sebatas lutut. (www.kiwod.com/pakaian-bangsawan-khas-riau/) Untuk kaum pria yang belum menikah panjangnya diatas lutut, dan untuk

kaum pria yang sudah menikah penggunaan sampin beberapa centimeter

dibawah lutut. Sampin itu sendiri berada di luar baju koko, sehingga

menutupi kedua saku bawah baju.

"Sampin" adalah dari "sampingan" yang berarti sebuah "iringan" atau "aksesori", dari baju atau pakaian. ( Wikipedia. )

Dari Baju Adat Riau tersebut, maka penyusun merancang dan

menciptakan Baju atau costume tari yang bertema Global “ Kostum Tari

Kontemporer” dengan mengambil ciri khusus dari sumber ide yaitu

bentuk dari sampin. Tetapi setelah mengalami perubahan desain dari Baju

Adat menjadi Kostum tari. Penyusun merancang dan mengembangkan

sumber ide Baju Teluk Belanga, dengan perkembangan secara bertahap.

Kostum tari bagian mengenakan atasan Baju atasan yaitu Kemeja tanpa

lengan. Namun pada dasarnya Tari Pangimpen yang mengacu pada Tari

Klono Topeng. Kostum tari yang penyusun buat adalah pada atasan tidak

mengenakan kostum hanya mengenakan sampur yang disilangkan di

Page 41: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

27

badan. Dalam kostum tari ini penyusun mengembangkan menjadi kostum

atasan yang tidak berlengan dengan bentuk menyilang. Sehingga terlihat

seperti kaweng dalam ciri khas tari Gagahan Pria. Pada pinggang

menggunakan celemek panggul. Celemek panggul adalah hasil

pengembangan dari sampin.

Gambar 2. Baju Teluk Belanga Sumber : de.academic.ru

Page 42: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

28

C. DESAIN

Dalam pembuatan atau merancang suatu model Baju, terlebih dahulu harus

membuat desain Baju. Dalam memilih suatu desain Baju diperlukan

pengetahuan, dan ketelitian agar dapat memilih desain yang tepat sesuai

keinginan kita. Desain Baju merupakan bentuk mengekspresikan perasaan

seseorang yang dituangkan dalam bentuk benda atau karya. Desain merupakan

suatu rancangan atau gambaran suatu obyek atau benda yang dibuat

berdasarkan susunan dari garis, bentuk, warna dan tekstur (Sri Widarwati,

1993 :2).

Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa desain adalah hasil akhir dari

sebuah proses pemikiran atau ide kreatif yang dibuat berdasarkan susunan dari

garis bentuk warna dan tekstur. Dalam pembuatan desain Baju pengetahuan

mengenai unsur – unsur dan prinsip – prinsip desain perlu diketahui dan

dipelajari ( Sri Widarwati, 1993 : 2). Menurut Widjiningsih ( 1992 : 2 ) desain

adalah suatu rancangan gambar yang nantinya akan dilaksanakan dengan

tujuan tertentu, yang berupa susunan garis, bentuk, warna, dan tekstur.

Sedangkan menurut Arifah A. Riyanto (2003 : 1) desain dapat diartikan

rancangan sesuatu yang dapat diwujudkan pada benda nyata atau prilaku

manusia yang dapat dirasakan, dilihat, didengar dan diraba. Menurut (Atisah

Sipahelut & Petrussumadi, 1991 : 9) desain ialah pola rancangan yang menjadi

dasar pembuatan suatu benda buatan. Atas dasar pengertian desain di atas

dapat disimpulkan bahwa desain adalah rancangan yang tersusun dari garis,

Page 43: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

29

bentuk, ukuran, warna, dan tekstur menjadi satu kesatuan yang menarik antara

bagian yang satu dengan lainnya.

Desain terbagi menjadi dua, yaitu desain struktur dan desain hiasan.

Desain struktur adalah Desain yang berdasarkan bentuk, ukuran, warna, dan

tekstur dari suatu benda, baik bentuk benda yang mempunyai ruang maupun

gambaran dari satu benda. Desain hiasan adalah desain yang berfungsi untuk

memperindah sautu benda. Desain hiasan dapat berupa garis, warna, atau

bahan – bahan lain. Pada desain Baju hiasan ini dapat berupa krah, bordir ,

pita hias, biku, manik- manik, dan lain – lain.

1. Unsur dan Prinsip Desain

Unsur-unsur desain Baju atau elemen-elemen desain yaitu segala

sesuatu yang dipergunakan untuk menyusun suatu rancangan. Agar desain

yang akan dibuat menjadi indah dan sesuai dengan kegunaan, maka perlu

cara penyusunan unsur – unsur tersebut. Selain itu juga harus mengetahui

bagian bagian Baju dan pelengkap Baju agar dapat memilih dan

menerapkannya didalam desain Baju yang baik, sehingga dapat tercipta

Baju yang selaras serasi dan seimbang. Menurut Sri Widarwati (1993) ada

beberapa unsur desain yang harus diketahui yaitu :

Unsur-unsur dan prinsip-prinsip Desain adalah pengetahuan yang dapat

digunakan oleh seorang desainer untuk memecahkan masalah-masalah

yang dihadapi dalam pembuatan Desain (Chodiyah & Wisri A Mamdy,

1982: 48). Unsur dan prinsip desain Baju dengan kostum tari memiliki

unsur dan prinsip yang sama dalam menciptakan suatu Baju yaitu:

Page 44: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

30

a. Unsur Desain

Unsur-unsur desain adalah segala sesuatu yang digunakan untuk

menyusun suatu rancangan (Sri Widarwati, 2000 : 7). Unsur desain

adalah unsur yang digunakan untuk mewujudkan desain, sehingga

orang lain dapat membaca desain itu (Atisah Sipahelut

Petrussumadi,1991 : 24). Unsur-unsur Desain adalah unsur-unsur yang

digunakan untuk mewujudkan Desain, sehingga orang lain dapat

membaca Desain itu (Atisah Sipahelut Petrussumadi 1991: 24).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa unsur desain

adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyusun dan

mewujudkan suatu rancangan desain, sehingga orang lain dapat

membaca desain tersebut. Adapun unsur-unsur dalam desain Baju

adalah :

1) Garis

Garis merupakan unsur yang tertua yang digunakan untuk

mengungkapkan emosi dan perasaan seseorang. ( Sri Widarwati,

2000 : 7 ). Menurut Widjiningsih ( 1982 : 2 ) garis adalah unsur

yang dapat digunakan untuk mewujudkan emosi, garis itu pula dapat

menggambarkan sifat seseorang. Sedangkan menurut Prapti

Karomah dan Sicilia Sawitri ( 1986 : 35 ) garis adalah himpunan

atau kumpulan titik – titik yang ditarik dari titik yang satu ke titik

yang lain sesuai dengan arah dan tujuan. Menurut Atisah Sipahelut

Petrussumadi (1991 : 24) yang dimaksud dengan unsur garis ialah

Page 45: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

31

hasil goresan dengan benda keras diatas permukaan benda alam

(tanah, pasir, daun, batang, pohon dan sebagainya) atau benda

buatan (kertas, papan tulis, dinding dan sebagainya). Menurut Sri

Widarwati (2000 : 8-9) garis dapat dibedakan menjadi dua macam

yaitu :

a) Garis lurus mempunyai sifat kaku, kokoh, keras, tetapi dengan arah garis yang berbeda akan memberikan kesan yang berbeda pula.

b) Garis lengkung mempunyai sifat memberi suasana riang, luwes, lembut dan feminine.

Sifat-sifat garis menurut Prapti Karomah dan Sicilia

Sawitri (1986: 36):

a) Garis lurus, memberi kesan kaku, kuat, tegas, dan gagah. b) Garis melengkung, memberi kesan lembut, indah, dan feminine. c) Garis vertical, memberi kesan melangsingkan, meninggikan,

stabil, dan sifat agung. d) Garis horizontal, memberi kesan melebarkan, memendekkan,

tenang dan tentram. e) Garis diagonal, memberi kesan lincah, gembira dan muda,

garis diagonal yang mengarah horizontal memberi kesan menggemukkan dan garis diagonal yang mengarah vertical memberi kesan melangsingkan.

Dalam desain Baju garis mempunyai fungsi sebagai berikut:

a) Membatasi bentuk strukturnya (siluet). b) Membagi bentuk struktur menjadi bagian-bagian yang

merupakan hiasan dan menentukan model, contoh garis empire, garis princess, longtorso, yoke (pas).

c) Menentukan periode suatu Baju (siluet periode empire, periode princess).

d) Memberi arah dan pergerakan (Chodiyah dan Mamdy,1982 : 8).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

garis adalah hasil goresan benda keras diatas suatu permukaan

yang digunakan untuk mengungkapkan emosi dan perasaan

Page 46: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

32

seseorang. Sehingga Melalui garis yang diterapkan pada Bajunya.

Dengan garis tersebut dapat diketahui pesan yang tertuang dalam

karyanya sehingga selain sebagai hiasan, siluet sebuah Baju dapat

diketahui oleh perancangnya.

Menurut Sumaryono (1998 : 5) Garis adalah unsur tari

memiliki arti dalam karakter penari yaitu sebagai berikut:

a) Garis simetris memiliki karakter gerak halus dan lembut. b) Garis asimetris memiliki karakter gerak yang halus tetapi dinamis. c) Garis vertikal memiliki karakter kaku dan gagah. d) Garis harizonal digunakan untuk karakter raksasa atau jahat. e) Garis lengkung memiliki karakter gerak gemulai dan lembut.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa garis

adalah unsur tari memiliki arti dalam karakter penari. Kostum tari

memiliki makna yang bertujuan menjelaskan karakter dalam suatu

gerakan tari. Selain itu garis juga mempunyai sifat-sifat tertentu.

Penerapan garis dapat ditemui pada penciptaan kostum yaitu garis

hias, motif dan siluet yang berfungsi untuk menjelasan karekter

penari.

2. Arah

Arah adalah segala seuatu yang mengarahkan pandangan

tertentu. Namun arah belum tentu terjadi karena garis. Contohnya

kancing yang disusun sejajar arah horisontal sehingga membentuk

seperti garis horisontal (Sri Emy Yuli S ). Setiap garis mempunyai

arah, yaitu mendatar (horizontal), tegak lurus (Vertikal), dan miring

ke kiri dan miring ke kanan (diagonal) (Sri Widarwati, 2000 : 8).

Page 47: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

33

Arah merupakan kesan dari suatu benda, baik benda mati maupun

benda hidup ( Atisah Sipahelut & Petrussumadi, 1991 : 25 ).

Menurut (Arifah A. Riyanto, 2003 : 32) antara garis dan arah saling

berkaitan, karena semua garis mempunyai arah yang vertikal,

horizontal, diagonal dan lengkung.

Menurut Widjiningsih (1982:4) sifat arah dibagi menjadi

empat macam,yaitu:

a) Arah mendatar (horizontal), memberi kesan tenang, tentram dan pasif.

b) Arah tegak lurus (vertical), memberi kesan agung, kokoh, stabil, lincah dan berwibawa.

c) Miring kekiri memberi kesan lincah, gembira, dan melukiskan gerakan perpindahan yang dinamis

d) Miring kekanan memberi kesan lincah, gembira dan melukiskan gerakan perpindahan yang dinamis.

Sedangkan menurut Sri Widarwati (1992: 8-9) sifat arah

terbagi menjadi lima, yaitu:

a) Arah garis tegak lurus (vertical) memberikan kesan kelurusan dan melangsingkan.

b) Arah garis lurus mendatar (horizontal) memberikan kesan perasaan tenang, melebarkan dan memendekkan objek.

c) Arah garis lurus miring memberikan kesan dinamis dan lincah. d) Arah garis miring mengarah horizontal memberikan kesan

menggemukkan. e) Arah garis miring mengarah vertical memberikan kesan

melangsingkan.

Berdasarkan pendapat di atas penyusun menyimpulkan bahwa arah

dan garis sangat berhubungan, karena garis lurus arah vertikal,

horizonal dan diagonal, selain garis lurus juga terdapat garis

Page 48: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

34

lengkung. Sifat arah diterapkan pada Baju memberikan kesan

kepada pemakai.

Sedang menurut (Sumaryono ,1998 : 5) arah adalah unsur

yang memiliki arti yang menjelaskan karakter penari, yaitu :

a) Arah diagonal pada peletakan motif bertujuan memperjelas karakter lembut pada gerakan tari.

b) Arah vertikal pada garis lipit-lipit bertujuan memperjelas karaker gagahan pada gerakan tari.

c) Arah lengkung pada draperi bertujuan memperjelas karakter gemulai dan feminim pada gerakan tari.

Berdasarkan pendapat di atas, penyusun menyimpulkan bahwa arah

adalah unsur yang memiliki arti yang menjelaskan karakter penari,

yang diterapkan pada kostum tari yang memberi kesan pada penari.

Penerapan arah dapat ditemui pada penciptaan kostum yaitu arah

hias, motif yang berfungsi untuk menjelasan karakter penari

melalui gerakan tari.

3) Bentuk

Setiap benda mempunyai bentuk tersendiri. Begitu pula dengan

Baju. bentuk – bentuk bagian Baju dan motif dapat menentukan

berhasil tidaknya sebuah rancangan Baju.

Dalam suatu desain khususnya desain Baju akan didasarkan

pada beberapa bentuk yang biasanya bentuk geometris atau bentuk

lainya sebagai variasai pada figure seseorang atau pada Baju

(Arifah A Riyanto, 2003 : 38). Bentuk adalah suatu bidang yang

ditarik garis yang tersusun dalam suatu ruang (Widjiningsih,

1982:5). Begitu pula dengan Baju. bentuk – bentuk bagian Baju

Page 49: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

35

dan motif dapat menentukan berhasil tidaknya sebuah rancangan

Baju. Unsur bentuk ada dua dimensi dan tiga dimensi. Bentuk dua

dimensi adalah bidang datar yang dibatasi oleh garis, sedangkan

bentuk tiga dimensi adalah ruang bervolume yang dibatasi oleh

permukaan. Bentuk-bentuk dalam Baju antara lain bentuk kerah,

bentuk lengan, bentuk rok, bentuk saku, pelengkap Baju dan motif

(Sri Widarwati, 1993: 10). Bentuk rok berdasarkan desainya dibagi

menjadi beberapa macam yaitu :

a) Rok suai

Rok dengan bentuk yang paling sederhana tanpa ada

pengembang pola.

b) Rok pias

Rok yang terdiri dari beberapa pias biasanya rok pias terdiri dari

paisa 4, 6, 8, 10 dan seterusnya.

c) Rok A line

Rok yang memiliki bentuk menyerupai huruf A yaitu ramping

pada bagian pinggang dan melebar pada bagian bawah.

d) Rok draperi

Rok yang terdapat draperi. Biasanya darperi terletak diatas

pinggang, draperi bias didapat dengan cara pecah pola atau

dengan cara draping.

e) Rok kerut

Rok yang terdapat kerutan.

f) Rok lipit

Rok lipit terdapat dua macam rok lipit hadap dan rok lipit searah.

g) Rok balon

Rok yang terdapat gelembung besar menyerupai balon.

h) Rok balut

Page 50: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

36

Rok yang hanya di balut saja.

i) Rok bertingkat

Rok yang mempunyai tingkatan.

j) Rok susun

Rok yang berbentuk susun.

Berdasarkan bentuk desainnya lengan ada berbagai macam bentuk

yaitu:

a) Lengan suai / licin

Lengan yang pas tanpa ada kerutan pada bahu.

b) Lengan puff

Lengan yang mengembang pada bagian atas dan bawah lengan

dan pendek

c) Lengan dolman

Lengan yang mempunyai lengan agak kedalam dan longgar.

d) Lengan balon

Lengan yang bagian tengah mengembang menyerupai balon.

e) Lengan peasant

Lengan panjang tiga perempat, penuh dengan kerut pada bagian

atas dan bawah.

f) Lengan lonceng

Lengan yang bagian bawahnya mengembang sehingga

menyerupai lonceng.

g) Lengan bishop

Lengan licin pada bagian pangkal lengan dan pada bagian ujung

menggembung, panjang lengan sampai pergelangan tsngan serta

dilengkapi dengan manset.

h) Lengan slit

Lengan yang pada belahan pertengahan lengan memakai sehelai

ban sempit pada garis bawah lengan.

Page 51: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

37

i) Lengan cape

Lengan berbentuk setengah lingkaran, dipasang tanpa kerut pada

bagian kerah.

j) Lengan kimono

Lengan yang digunting setali dengan bagian bajunya.

Dari beberapa pernyataan tentang bentuk diatas, dapat diketahui

bahwa bentuk adalah perwujudan nyata suatu benda yang dapat

dilihat atau dirasakan dan memiliki dimensi. Menurut Prapti

Karomah (1986 : 15 ) bentuk garis leher berdasarkan desainnya

dibagi menjadi beberapa macam yaitu :

a) Leher bulat Garis leher dengan bentuk yang paling sederhana tanpa ada pengembang pola.

b) Leher U Garis leher dengan bentuk U, yaitu adanya perubahan pola dengan penurunan garis leher 1,5 cm.

c) Leher Segi empat Garis leher dengan bentuk segi empat, yaitu adanya perubahan pola dengan penurunan garis leher 1,5 cm dan mengurangi garis bahu 1 cm.

d) Leher V Garis leher dengan bentuk huruf V.

e) Leher hati( heart ) Garis leher dengan bentuk jantung hati.

f) Leher mendatar (sabrina) Garis leher dengan bentuk datar, melewati leher sampai bahu.

g) Leher tegak Garis leher yang garisnya dinaikkan sehingga bentuknya tegak pada leher.

Menurut sifatnya bentuk dibedakan menjadi dua yaitu:

a) Bentuk geometris, misalnya segitiga, kerucut, segiempat, trapesium, lingkaran dan silinder.

b) Bentuk bebas, misalnya, bentuk daun, bunga, pohon, titik air, batu-batuan dan lain-lain (Sri Widarwati, 2000 : 10).

Page 52: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

38

Menurut Arifah A. Riyanto (2003) bentuk dibedakan menjadi lima,

yaitu:

a) Bentuk segi empat dan segi panjang. b) Bentuk segi tiga dan kerucut. c) Bentuk lingkaran dan setengah lingkaran. d) Bentuk yang mempunyai isi dan ruang. e) Bentuk sebagai hiasan. Menurut penjelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk

adalah suatu bidang yang ditarik garis yang tersusun dalam suatu

ruang. Sedangkan bentuk yang diterapkan pada Baju antara lain

bentuk kerah, bentuk lengan, bentuk rok, bentuk saku, pelengkap

Baju dan motif. Selain itu bentuk terdiri dari bentuk dua dimensi

yaitu bidang datar, bentuk tiga dimensi yaitu ruang yang bervolume

dan bentuk geometris.

Sedangkan unsur bentuk tari menurut Hadi ( 2003: 24)

bentuk adalah salah satu aspek ruang yang selalu ada dalam tari.

Bentuk seni sebagai cipta seniman merupakan wujud dari ungkapan

isi, pandangan dan tanggapannya kedalam bentuk fisik yang dapat

ditangkap indra. Bentuk adalah lahiriah tidak lebih dari suatu

medium, yaitu alat untuk mengungkapkannnya dan menyatakan

keseluruhan tari (Indriyanto, 1998/ 1999 : 119). Bentuk adalah

organisasi dan kekuatan – kekuatan sebagai hasil struktur internal

atau bagian tari ( Soedarsono,1998 : 45). Sedangkan menurut KBBI

(1999 : 119), Bentuk adalah wujud yang ditampilkan yaitu:

a) Bentuk motif bunga pada kostum memiliki karakter feminine yang menggambarkan karakter penari putri.

Page 53: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

39

b) Bentuk motif ukir- ukiran pada kostum memiliki karakter gagah yang menggambarkan karakter penari putra.

c) Bentuk motif kupu- kupu, burung merak memiliki karakter riang yang menggambarkan karakter penari anak- anak.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang unsur bentuk, maka dapat

dikatakan bahwa bentuk adalah satu wujud dari tata Baju yang

saling tergantung serta terkait satu sama lain, dan dapat ditangkap

oleh indera sebagai media untuk mengciptakan arti yang ingin

disampaikan oleh penciptanya. Sedangan bentuk yang diterapkan

pada kostum tari bisa dilihat dari bentuk hiasan,kerah, lengan dan

bentuk kostum sehingga menggambarkan karakter pada penari.

4) Ukuran

Desain dipengaruhi oleh ukuran, sehingga untuk memperoleh

desain yang memperlihatkan suatu keseimbangan kita harus

mengatur ukuran unsur yang digunakan dengan baik (Widjiningsih,

1982 : 4).Sedangkan menurut (Sri Widarwati, 1993 : 10). Ukuran

merupakan suatu unsur yang perlu di perhitungkan dalam desain.

Garis dan bentuk mempunyai ukuran yang berbeda, karena ukuran

panjang atau pendeknya garis dan besar atau kecilnya bentuk

menjadi berbeda.

Biasanaya pada Desain Baju, ukuran garis dan bentuk mempunyai

tingkatan. Ukuran ini harus diperhatikan karena mempengaruhi

keseluruhan penampilan Baju yang dibuat. Agar memperoleh

kesatuan Desain yang harmonis, diperlikan ukuran yang sesuai.

Page 54: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

40

Baik sesuai antara bagian yang satu dengan yang lain pada Baju

maupun sesuai terhadap ukuran pemakai.

Ukuran yang kontras pada desain Baju dapat menimbulkan

perhatian yang menghidupkan suatu desain, tetapi dapat pula

menghasilakan ketidaksamaan apabila ukurannya tidak sesuai

(widjiningsih, 1982:5). Ukuran pada Baju misalnya dipakai untuk

mengukur panjang rok. Menurut Sri Widarwati (1993:10) ada lima

ukuran panjang rok, yaitu:

a) Mini : rok yang panjangnya 10-15 cm diatas lutut. b) Kini : rok yang panjangnya sampai lutut. c) Midi : rok yang panjangnya 10-15cm dibawah lutut. d) Maxi : rok yang panjangnya diatas pergelangan kaki. e) Longdrees : Gaun panjang.

Menurut pendapat Djati Pratiwi (2001: 60) ukuran panjang

pendek rok dapat dibedakan menjadi beberapa ukuran yaitu :

a) Rok micro : rok yang panjangnya sampai pangkal paha. b) Rok mini : rok yang panjangnya sampai pertengahan paha. c) Rok kini : rok yang panjangnya sampai batas lutut. d) Rok midi : rok yang panjangnya sampai pertengahan betis. e) Rok maxi : rok yang mempunyai bentuk panjang sampai

mata kaki. f) Rok floor : rok yang panjangnya sampai menyentuh lantai. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ukuran

dapat mempengaruhi panjang pendeknya garis dan besar kecilnya

bentuk, yang dapat menimbulkan perhatian dan menghidupkan

suatu desain.

Sedangkan ukuran pada kostum tari mempengarui teknik gerak

dan karakter penari yaitu :

Page 55: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

41

a) Rok pendek paha atau 10 diatas lutut yaitu menggambarkan

karakter penari lincah dan riang.

b) Rok panjang sampai lutut yaitu menggambarkan karakter penari

yang gerakanya lincah dan gemulai.

c) Rok panjang sampai pergelangan kaki menggambarkan karakter

penari yang lembut dan anggun.

Berdasarkan penjelasan di atas Penyusun menyimpulkan bahwa

ukuran mempengarui karakter penari. Penerapan ukuran kostum

tari pada panjang pendek ukuran pada mempengarui gerak tari

dan sifat penari.

5) Nilai Gelap Terang / Value

Nilai gelap terang adalah suatu sifat warna yang

menunjukkan apakah warna mengandung hitam atau putih (Sri

Widarwati 2000 : 10), nilai ini menunjukkan terang gelapnya corak

warna yang digunakan dalam Baju. Baju kostum pada umumnya

menggunakan warna gelap atau mencolok (warna terang berkilau).

Suatu warna dikatakan gelap apabila warna tersebut cenderung

kewarna hitam dan dikatakan terang apabila warna tersebut

cenderung kewarna putih.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat ditambahkan nilai gelap terang

tidak hanya menunjukkan apakah warna mengandung hitam atau

putih. Tetapi seberapa banyak suatu benda terkena cahaya yang

juga akan mempengaruhi nilai gelap terangnya. Semakin banyak

Page 56: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

42

terkena cahaya benda dapat terlihat terang dan sebaliknya semakin

sedikit terkena cahaya benda akan kelihatan gelap.

Sedangkan dalam tari kostum tari pada umumnya sama

menggunakan warna gelap atau mencolok (warna terang berkilau),

karena dalam hal gelap terang warna mampun komposisi cahaya

sesuai dengan kebutuhan konsep tari. Beberap hal mempengarui

nilai gelap terang dalam menari yaitu:

a) Karakter misalnya warna bahan dan hiasan warna cerah

melihatkan karakter penari riang, sedangan warna gelap

melihatkan karakter penari gelisah, sedih, atau romatis.

b) Cahaya atau lighting juga mempengarui nilai gelap terang pada

bahan, yang menimbulkan kesan alur cerita. Misal warna

bahan merah hati dengan cahaya kuning akan menimbulkan

warna merah keunguan.

Berdasarkan pendapat di atas penyusun menyimpulkan bahwa

gelap terang pada pencahayaan akan mempengarui suasana atau

peristiwa pada suatu agedan. Hal ini bisa lihat dari contoh di atas

bahwa warna kostum tari akan pengarui karakter penari dan

pencahayaan pada panggung juga memberi efek pada alur cerita.

Penerapan pada kostum bisa dilihat dari hiasan dan pemilihan

warna bahan sehingga memberi efek gelap terang dan komposisi

cahaya sesuai dengan kebutuhan konsep tari.

Page 57: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

43

6) Warna

Warna menjadi sebagian dari pribadi manusia dimana

terdapat pada lingkungan masyarakat dan budaya tertentu. Warna

mempunyai apresiasi nilai – nilai estetika tertentu pula. Warna

dapat menunjukkan identitas pribadi seseorang bukan suatu

bangsa. Oleh sebab itu pemilihan warna dalam Baju mempunyai

berbagai aspek yang harus diperhatikan. Sehingga tidak dapat

dijadikan generalisasi bahwa warna Baju yang cocok bagi

seseorang, cocok pula bagi orang lain.

Warna membuat sesuatu kelihatan lebih indah dan menarik.

Oleh karena itu dalam berbagai bidang seni rupa, pakaian, hiasan,

tata ruang dan yang lain warna memegang peranan penting

(Widjiningsih, 1982 : 6). Pemilihan kombinasi warna yang tepat

akan memberikan kesan yang menarik meskipun Baju telah

memiliki garis desain yang baik, tetapi bila pemilihan warna tidak

tepat, maka akan Nampak tidak serasi atau kontras (Sri

Widarwati,1993 : 12). Menurut Prang penggolongan warna dibagi

menjadi lima, yaitu :

a) Warna primer : adalah warna – warna yang tidak dapat dihasilkan dari campuran warna –warna lain. Warna primer ialah merah, biru, kuning.

b) Warna sekunder : adalah warna yang dihasilkan dari percampuran antara warna primer, pencampuran warna ini menghasilkan warna ungu, hijau, jingga.

c) Warna antara (intermedient) : ungu biru, hijau jingga, merah ungu, jingga kuning hijau.

Page 58: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

44

d) Warna tersier : adalah campuran warna –warna sekunder. Yaitu biru kehijauan, ungu kebiruan, ungu kemerahan, hijau kekuningan, jingga kebiruan. e) Warna kwarter.

Sedangkan menurut Arifah Ariyanto (2003), warna dapat dibedakan

menjadi :

a) Warna dingin, yaitu warna yang mengandung unsur hijau dan biru (hijau, biru hijau, biru ungu dan ungu). Warna ini memberikan kesan menjauh dan lebih kecil.

b) Warna panas, yaitu warna yang mengandung unsur merah dan kuning (merah, merah jingga dan kuning) warna panas mempunyai sifat mendorong.

Menurut Sulasmi Darmaprawira ( 2002 : 146 ) ada beberapa faktor

yang mempengaruhi dalam penampilan, yaitu:

1) Efek Cahaya

2) Tekstur

3) Umur Pemakai

4) Ukuran Pemakai

5) Kepribadian Pemakai

6) Wajah Pemakai

7) Kesempatan Memakainya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

warna memiliki daya tarik tersendiri. Selain itu pemilihan

motif dan kombinasi warna dapat memberikan kesan gemuk

atau kurus. Selain itu keindahan dalam suatu Baju sangat

dipengaruhi oleh pemilihan kombinasi warna. Berdasarkan

pendapat diatas dapat diketahui bahwa warna adalah unsur

Page 59: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

45

desain yang memegang peranan penting, karena membuat

sesuatu berkesan lebih indah, menarik, baik dalam bidang seni,

desain, pakaian, hiasan maupun tata ruang

Konsep warna menurut Pajianto ( 2003 : 139) ada 4 arti

yaitu sebagai berikut:

a) Kuning: Berarti riang dan menarik, mendorong sistem saraf dan pikiran. Warna kuning menimbulkan muda, kuning merupakan salah satu elemen dari udara yang merupakan simbolisasi dari matahari, pasir dan kekuatan dalam pikiran.

b) Hijau: Melambangkan pada rumput dan perpohonan memberi kesan tenang dan santai.

c) Orange: Memberi kesan kehangatan jaminan membangkitkan pikiran emosional.

d) Coklat: Memberi kesan kehidupan netralitas keintiman dan kesan tadisional serta kesuburan.

e) Hitam : Berkesan elegan,kebijaksanaan, bersifat netral.

Dalam konsep warna memiliki arti dan karakter dalam

menggambarkan suasana penari. Warna juga mempengarui

lighting atau cahaya untuk memberi efek cahaya waktu

pementasan yaitu :

a) Warna kostum merah,emas dan coklat dengan cahaya

warna merah memberi efek romatis, sedih dan gelisah.

b) Warna kostum orange, hijau dan biru dengan cahaya warna

kuning memberi efek riang dan lembut.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

konsep warna memiliki daya tarik tersendiri yang

menggambarkan suasana penari. Selain itu keindahan dalam

suatu kostum sangat dipengaruhi oleh pemilihan kombinasi

Page 60: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

46

warna dan lighting atau cahaya karena membantu menambah

daya tari dan menjelaskan kisah peran penari.

7) Tekstur

Tekstur adalah sifat permukaan dari garis, bidang

maupun bentuk (Widjiningsih, 1982 : 5). Sedangkan menurut

(Enny Zuhni Khayati, 1997 :1). Tekstur merupakan sifat

permukaaan dari suatu benda yang dapat dilihat, diraba dan

dirasakan. Sifat – sifat permukaan tersebut antara lain kaku,

kasar, lembut, halus, tebal, tipis dan transparan (tembus terang),

(Sri Widarwati, 1993 : 14).

Garis, bidang dan bentuk mempunyai suatu tekstur atau

sifat permukaan, selain dapat dilihat juga dapat dirasakan.

Misalnya sifat permukaan yang kaku, lembut, kasar, halus,

tebal ,tipis dan tembus terang (Chodiyah dan Wisri A. Mamdy,

1982 : 22). Menurut Arifah A. Riyanto (2003 : 47) Pemilihan

tekstur hendaknya disesuaikan dengan model yang dirancang.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dijelaskan bahwa tekstur

adalah suatu garis, bidang atau bentuk yang dapat dilihat dan

dirasakan yaitu lembut, kasar, kaku, tipis, tebal dan tembus

terang pada permukaan pada bahan.

Demikian dengan kostum tari unsur tekstur hendaknya

disesuaikan dengan model yang dirancang karena terpengaruh

dengan karakter penari, yaitu lembut, kasar, alus, tebal dan tipis.

Page 61: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

47

Teksur pada kostum mencermin karakter penari sesuai dengan

tokoh atau peran misalnya :

a) Tekstur lembut digunakan untuk penari yang memiliki

karakter alusan.

b) Tekstur tebal digunakan untuk penari putra yang memiliki

karakter gagah.

c) Tekstur kasar dan kaku untuk penari putra yang

memerankan karakter jahat .

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

tekstur hendaknya disesuaikan dengan model yang dirancang

karena terpengaruh dengan karakter penari. Penerapan tekstur

pada kostum akan membantu dalam gerak dan peran atau

karakter yang dimaikan pada suatu adegan.

b. Prinsip Desain

Suatu hukum kombinasi yakni bagaimana unsur unsur itu disusun

atau dikombinasikan untuk mengahsilkan efek tertentu. Prinsip-

prinsip desain adalah suatu cara menggunakan dan

mengkombinasikan unsur-unsur desain menurut prosedur tertentu

(Widjiningsih, 1982 : 11). Sedangkan menurut Sri Widarwati (2000 :

15). Prinsip desain adalah suatu cara untuk menyusun unsur-unsur

sehingga tercapai perpaduan yang memberi efek tertentu.

Menurut Sri Widarwati (2000 : 15-21) prinsip-prinsip desain terdiri

dari:

Page 62: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

48

1) Keselarasan / Kesatuan

Suatu obyek dikatakan selaras apabila dalam obyek tersebut

adanya kesinambungan antara unsur – unsur, ide, tema. Misalkan

dalam sebuah Baju yang memilki tema flora, maka akan tercetus

ide tentang penggunaan warna – warna natural atau alam seperti

hijau pada daun, kuning pada bunga matahari, tidak mungkin

tercetus warna metalik. Penerapan warna dalam sebuah desian

Baju, harus mempunyai ketertarikan atau kesinambungan. Jangan

sampai menggunkan warna yang banyak dan saling kontras.

Sehingga menimbulkan kesan terlalu ramai. Keselarasan

merupakan asas yang paling penting diantara semua asas desain.

Keselarasan adalah suatu asas dalam seni yang mencerminkan

kesatuan melalui pemilihan dan susunan objek dan ide-ide

(Chodiyah dan Wisri A. Mamdy, 1982 : 25). Sedangkan

keselarasan dalam pengertiannya yang pokok berarti kesan

kesesuaian, antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam

suatu benda, atau antara benda yang satu dengan benda lain yang

dipadukan, atau juga antara unsur yang satu dengan yang lainnya

pada suatu susunan (komposisi) ( Atisah Sipahelut, 1991 : 19).

Keselarasan adalah kesatuan diantara macam-macam unsur desain

walaupun berbeda tetapi membuat tiap-tiap bagian itu kelihatan

bersatu. Keselarasan atau keserasian dapat dicapai dengan tiga hal

yaitu, keselarasan dalam garis dan bentuk, keserasian dalam

Page 63: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

49

tekstur, dan keserasian dalam warna (Sri Widarwati, 2000 : 15-17).

). Keselarasan dalam suatu desain dapat dicapai dengan beberapa

cara, yaitu :

a) Keselarasaan Dalam Garis dan Bentuk Keselarasan dala garis dan bentuk pada Baju, misalnya bentuk kerah bulat dan bentuk saku membulat pada sudutnya.

b) Keselarasan Dalam Tekstur Tekstur yang kasar tidak dapt dikombinasikan dengan tekstur yang halus. Pengkombinasian tekstur dalam model Baju harus serasi sehingga Baju lebih menarik.

c) Keselarasan dalam Warna Keselarsan dalam warna akan dicapai dengan tidak menggunakan terlalu banyak warna. Pedoman yang lebih dari tiga warna bahkan dua sudah cukup.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikaji bahwa keselarasan

adalah keserasian atau kesesuaian antara bagian yang satu dengan

bagian yang lain dalam suatu benda yang mencerminkan kesatuan

melalui pemilihan dan susunan objek dan ide-ide.

Demikian dengan kostum tari keselarasan sangat penting

karena kostum tari memiliki bagian yang harus menampilkan

keserasiaan yaitu, kostum dengan perlengkapan tari yang sesuai

dengan jenis tarianya. Misalnya tari mengGagahan pria

menggunakan sampur untuk selempang. Keserasiaan juga bisa

dilihat dari perlengkapan aksesoris dengan kostum dan properti

dalam jenis tarian tersebut.

Demikian dengan pembuatan kostum tari harus selaras pada

memakainya misalnya :

Page 64: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

50

a) Tekstur halus dengan dikombinasi dengan tekstur kilau akan

memberi kesan gemulai.

b) Warna gelap dikombinasi warna terang akan memberi efek

cerah.

c) Bentuk motif geometris memberi kesan tegas.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kostum

tari akan kelihatan selaras jika yang menggunakan sesuai dengan

kebutuhan dalam menari. Penerapan kesalaran pada kostum bisa

dilihat pada pemilihan garis hias, bentuk, warna, tekstur dan motif

sehingga akan memberi kesan yang indah dan serasi.

2) Perbandingan atau proporsi

Perbandingan digunakan untuk menampakkan lebih besar

atau lebih kecil dan memberikan kesan adanya hubungan satu

dengan yang lain, yaitu pakaian dan pemakainya. Perbandingan

yang kurang sesuai dalam berBaju akan kelihatan kurang

menyenangkan (Sri Widarwati, 1993 : 17).

Perbandingan adalah penyusunan unsur-unsur desain pada suatu

desain Baju dengan perbandingan yang baik sehingga mencapai

suatu keselarasan yang menyenangkan penglihatan dan perasaan

serta memberi kesan yang lebih indah pada si penakai Prapti

Karomah & Secilia Sawitri (1986:69) menurut Arifah A. Ariyanto

proporsi pada suatu desain Baju yaitu cara mendapatkan unsur-

unsur atau bagian-bagian Baju yang berkaitan dengan jarak,

Page 65: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

51

ukuran, jumlah, tingkatan, atau bidang pada suatu model Baju

(2003:52). Pendapat lain mengatakan proporsi yaitu hubungan

suatu bagian dengan bagian yang lain dalam suatu susunan

(Widjiningsih, 1982:13).

Menurut Widjiningsih (1993 ; 17), untuk memperoleh proporsi

yang baik haruslah diperhatikan hal – hal sebagai berikut :

a) Harus mengetahui bagaimana menciptakan hubungan jarak yang baik supaya memperoleh susunan yang menyenangkan.

b) Harus dapat membuat perubahan dalam membuat perubahan dalam rupa sesuai dengan yang diinginkan supaya memperoleh ukuran dan bentuk yang baik.

c) Supaya dipertimbangkan apakah ukuran itu dapat dikelompokkan bersama – sama dengan baik.

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa

perbandingan atau proporsi adalah cara menempatkan unsur –

unsur dalam suatu susunan desain Baju yang menimbulkan suatu

keselarasan yang menyenangkan dan memberi kesan adanya

hubungan antara pakaian dengan pemakainya.

Proporsi yang diterapkan pada suatu desain Baju dapat

memberi kesan lebih tinggi, lebih pendek, lebih besar, atau lebih

kecil pada penampilan seseorang (Arifah A. Ariyanto, 2003:52).

Pada dasarnya relasi perbandingan proporsi pada Desain Baju

dapat dilakukan pada satu atau semua dari empat tingkatan seperti

dikemukakan oleh Marian L. Davis (1980: 243) pada bukunya

Visual Design In Dress, yaitu:

Page 66: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

52

a) Proporsi yang pertama, yaitu proporsi dalam suatu bagian memperbandingkan panjang ke lebar dalam satu benda segi empat atau rok.

b) Proporsi yang kedua, yaitu proporsi diantara bagian- bagian dari suatu desain seperti proporsi dalam satu model rok dan blus. Proporsi diantara bagian- bagian dari suatu desain ini dapat pula berupa proporsi warna yang dikombinasikan dengan warna lain, atau bahan polos dengan bahan bercorak.

c) Proporsi yang ketiga, yaitu proporsi dari keseluruhan bagian suatu desain, dapat dicontohkan dengan membandingkan keseluruhan Baju dengan adanya warna gelap dan terang polos dan bercorak,dan lain-lain.

d) Proporsi yang keempat, yaitu proporsi dari tatanan Baju dengan pelengkapnya seperti adanya bentuk dan ukuran suatu desain yang melengkapinya saat dikenakan.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

perbandingan atau proporsi memiliki unsur desain perbandingan

yang baik sehingga mencapai suatu keselarasan dalam bagian-

bagian Baju yang berkaitan dengan jarak, ukuran, jumlah,

tingkatan, atau bidang pada suatu model Baju.

Demikin dengan kostum tari perbandingan atau proporsi

pada suatu desain akan memberi daya tarik tersendiri. Sehingga

perbandingan baik warna, hiasan, garis pada kostum juga

menentukan jenis peranan yaitu :

a) Perletakan warna, hiasan, garis,bentuk dan ukuran untuk

menentuk tokoh atau peran dalam tari.

b) Peletakan sampur tinggi rendah yang berfungsi untuk jenis

gerakan.

Page 67: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

53

Perdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

Perbandingan kostum tari akan memberi daya tarik baik

kemampuan atau jenis peran dalam tarian. Dalam penerapan

perbandingan pada kostum bisa dalam dilihat dalam pemilihan

warna, hiasan, garis,bentuk dan ukuran.

3) Keseimbangan

Keseimbangan adalah pengaturan unsur-unsur desain pada

Baju secara baik sehingga nampak serasi pada si pemakai. Asas ini

digunakan untuk memberikan perasaan ketenangan dan kestabilan

(Sri Widarwati, 1993 : 17). Ada dua macam untuk memperoleh

keseimbangan yaitu simetris dan asimetris

1) Keseimbangan Simetris Jika unsur-unsur bagian kiri dan bagian kanan suatu desain sama jarakya dari pusat.

2) Keseimbangan Asimetris Jika unsur-unsur bagian kiri dan bagian kanan suatu desain tidak sama jaraknya dari pusat melainkan dengan diimbangi oleh suatu unsur lain. Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa

keseimbangan adalah pengaturan unsur-unsur desain pada Baju

secara baik sehingga nampak serasi dan memberikan perasaan

ketenangan dan kestabilan pada si pemakai.

4) Irama / ( Rhytm )

Irama ( rhytm) pada suatu desain Baju merupakan suatu

pergerakan yang teratur dari suatu bagian kebagian lainnya, yang

dapat dirasakan dengan penglihatan (Arifah A.Riyanto, 2003 : 57).

Menurut Sri Widarwati (2000 : 17), irama adalah pergerakan yang

Page 68: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

54

dapat mangalihkan pandangan mata dari satu bagian kebagian lain.

Sedangkan menurut Atisah Sipahelut Petrussumadi (1991 : 20)

irama ialah untaian kesan gerak yang ditimbulkan oleh unsur-unsur

yang dipadukan secara berdampingan dan secara keseluruhan

dalam suatu komposisi.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa irama

adalah suatu pergerakan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur yang

dipadukan secara berdampingan dan secara keseluruhan dalam

suatu komposisi yang dapat mengalihkan pandangan mata dari

suatu bagian kebagian lain. Ada empat macam cara untuk

menghasilkan irama dalam desain Baju, yaitu:

a) Pengulangan ( Repetition )

Pengulangan (repetition) dalam suatu desain Baju yaitu

penggunaan satu unsur desain yang diletakkan pada dua atau

beberapa bagian pada suatu desain Baju, seperti garis, bentuk,

tekstur, ruang, warna dan corak (Arifah A.Riyanto, 2003 : 57).

Menurut Sri Widarwati (2000 : 17) pengulangan adalah suatu

cara untuk menghasilkan irama antara lain melalui

pengulangan garis misalnya lipit, renda, kancing, dan

sebagainya. Sedangkan menurut Widjiningsih (1982 : 22)

pengulangan secara teratur suatu bentuk pada jarak-jarak

tertentu menciptakan pergerakan yang membawa pandangan

mata dari suatu unit ke unit berikutnya.

Page 69: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

55

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dijelaskan bahwa

pengulangan adalah penggunaan suatu unsur desain seperti

garis, tekstur, ruang, warna dan corak untuk menghasilkan

irama yang membawa pandangan mata dari suatu unit ke unit

berikutnya.

b) Radiasi

Garis pada pakaian yang memancar dari pusat perhatian

akan menghasilkan suatu irama yang dinamakan radiasi. Garis-

garis radiasi pada Baju terdapat pada kerutan-kerutan yang

memancar dari garis lengkung (Chodiyah dan Wisri A Mamdy,

1982 : 31). Menurut Arifah A. Riyanto (2003 : 64) radiasi

adalah garis yang memancar dari pusat perhatian kesegala arah

yang menghasilkan irama. Sedangkan menurut Widjiningsih

(1982 : 19) radiasi yaitu sejenis pergerakan yang memancar

dari titik pusat kesegala arah.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikemukan bahwa radiasi

adalah garis pada pakaian yang menghasilkan irama dan

memancar dari pusat perhatian kesegala arah.

c) Peralihan ukuran

Pengulangan dari ukuran besar keukuran kecil atau

sebaliknya akan menghasilkan irama yang disebut peralihan

ukuran (gradation) (Chodiyah dan Wisri A Mamdy, 1982 : 32).

Menurut Arifah A. Riyanto (2003 : 62) peralihan ukuran adalah

Page 70: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

56

rangkaian yang berdekatan atau yang berdampingan serupa,

yang sama bentuknya atau jaraknya berubah secara bertahap

dari ukuran atau jarak yang sempit menjadi besar dalam suatu

unit atau melebar.

Sedangkan menurut Sri Widarwati (2000 : 21) peralihan ukuran

adalah pengulangan dari ukuran besar ke ukuran kecil atau

sebaliknya. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan

bahwa peralihan ukuran adalah suatu rangkaian yang

berdekatan yang berubah secara bertahap dari ukuran besar ke

ukuran kecil atau sebaliknya sehingga menghasilkan irama.

d) Pertentangan dan kontras

Menurut Sri Widarwati (2000 : 21), pertemuan antara

garis tegak lurus dan garis mendatar pada lipit-lipit atau garis

hias adalah contoh pertentangan atau kontras. Kain berkotak-

kotak atau lipit-lipit juga merupakan contoh pertentangan.

Menurut Widjiningsih (1982 : 10) pertentangan atau kontras

merupakan kombinasi dari unsur-unsur yang tidak mempunyai

persamaan atau bertentangan. Sedangkan menurut Chodiyah

dan Wisri A Mamdy (1982 : 33) pertentangan atau kontras

adalah pertemuan antara garis tegak lurus dan garis mendatar

pada lipit-lipit atau garis luar. Berdasarkan penjelasan di atas

dapat disimpulkan bahwa pertentangan dan kontras adalah

kombinasi dari unsur-unsur desain yang bertentangan.

Page 71: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

57

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa

irama (rhytm) pada suatu desain Baju merupakan suatu

pergerakan yang teratur dari suatu bagian kebagian lainnya,

yang dapat dirasakan dengan penglihatan. Penerapan pada

Baju ada empat macam cara untuk menghasilkan irama dalam

desain Baju, yaitu: pengulangan, radiasi, peralihan uluran dan

pertentangan serta kontras.

Demikian dengan kostum tari rhytm atau irama yang

memiliki tingkatan. Sedangakan menurut Had ( 2003: 62)

bahwa irama adalah salah satu elemen estetis dalam tari yang

sangat kuat. Sedangan irama dalam kostum tari bisa dihasilkan

melalui berbagai macam cara yaitu:

a) Warna cerah kewarna gelap atau sebaliknya.

b) Jarak sampur tinggi rendah.

c) Hiasan garis yang berlipit lipit, berkerut dan peletakan

tinggi rendah hiasan ( payet , bordir dan motif).

d) Draperi yang memiliki tingkatan tinggi rendah.

e) Circle berkerut atau bergelombang.

Berdasarkan penjelsan di atas dapat disimpulkan bahwa

irama adalah salah satu elemen estetis dalam tari yang sangat

Page 72: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

58

kuat. Sedangan penerapan irama pada kostum tari bisa

berupa pemilihan warna bahan, motif, hiasan dan garis.

5) Pusat perhatian

Desain Baju harus mempunyai satu bagian yang lebih

menarik dari bagian-bagian lainnya, dan ini disebut pusat

perhatian. Pusat perhatian pada Baju dapat berupa kerah yang

indah, ikat pinggang, lipit pantas, kerutan, bros, syal, warna

dan lain-lain. Pusat perhatian ini hendaknya ditempatkan

pada suatu yang baik dari sipemakai. (Sri Widarwati, 2000 :

21). Dalam meletakkan pusat perhatian pada sebuah desain

hendaknya disusun mana yang akan dijadikan pusat perhatian

yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya, atau hanya satu-

satunya pusat perhatian (Arifah A. Riyanto, 2003 : 6).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan

bahwa pusat perhatian adalah suatu bagian yang lebih

menarik dari bagian-bagian lainnya dalam suatu Baju. Pusat

perhatian dapat terdiri dari pusat perhatian pertama, kedua

dan ketiga atau hanya satu-satunya pusat perhatian.

Demikian dengan pusat perhatian pada kostum adalah

suatu benda yang memiliki daya tarik lebih dari benda yang

lain.

Kostum tari pusat perhatian bisa dilihat dalam berbagai

segi yaitu, hiasan, bentuk kostum, properti dan alur cerita sehingga

Page 73: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

59

menjadi pusat perhatian penonton. Contoh tersebut bisa dijelaskan

dibawah ini yaitu:

a) Hiasan bisa berupa bordir, manik, payet yang diletakan pada

bagian tertentu misalnya kerah, lengan dan lain- lain.

b) Bentuk kostum misalnya kostum kelinci, burung merak dan

kostum semar.

c) Properti misalnya dibuat dengan emas yang diukir dan dikasih

permata yang berwarna- warni.

d) Alur cerita lucu, sedih dan romatis.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

pusat perhatian adalah suatu benda yang memiliki daya tarik lebih

dari benda yang lain. Penerapan pusat perhatian pada kostum tari

bisa dilihat dalam berbagai segi yaitu, hiasan, bentuk kostum,

properti dan alur cerita sehingga menjadi pusat perhatian penonton.

2. Desain Kostum Tari

Desain kostum tari sebenar sama dengan Desain Baju yang

memiliki arti sebagai proses rancangan bentuk dengan tujuan supaya

benda yang dirancang mempunyai fungsi atau berguna serta mempunyai

nilai keindahan. Desain dihasilkan melalui pemikiran, pertimbangan,

perhitungan, rasa oleh karena itu lebih baik mengerti secara umum

tentang pengertian Desain kostum tari yaitu :

Page 74: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

60

a. Pengertian Desain Kostum Tari

Kostum sering juga disebut dengan Baju Desain Baju adalah

suatu rancangan atau gambaran suatu objek atau benda yang dibuat

berdasarkan susunan dari garis, bentuk, warna dan tekstur. Desain ini

meliputi desain stuktur yang berupa siluet dan tekstur hiasan yang

hanya untuk memperindah (Sri Widarwati, 1993 : 3).

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa desain Baju

adalah suatu rancangan gambar dibidang Baju yang berupa susunan

garis, bentuk, warna dan tekstur

Desain adalah suatu rancangan atau gambaran suatu obyek atau

benda, dibuat berdasarkan susunan dari garis, bentuk, warna dan

tekstur (Chodiyah & Wisri A Mamdy, 1982: 6). Sedangkan menurut

Arifah A. Riyanto (2003: 1) Desain Baju yaitu rancangan model

Baju yang berupa gambar dengan mempergunakan unsur garis,

bentuk, siluet (silhouette), ukuran, tekstur yang dapat diwujudkan

menjadi Baju. Desain Baju ialah rancangan suatu gagasan di bidang

pakaian yang memungkinkan orang mewujudkan bendanya (Z.D.

Enna Tamimi 1982: 25). Desain kostum tari ialah rancangan Baju

yang didalam bentuk dan fungsinya, memahami dan mengetahui

nilai-nilai yang berkaitan dengan topik seperti nilai filosofi, historis,

etis, estetik Bajulgerak dan nilai religi (Sri Kurniati, 2006: 2)

Berdasarkan penjelasan di atas Penyusun menyimpulkan

bahwa Desain Baju untuk sebuah kostum tari adalah rancangan atau

Page 75: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

61

gambaran suatu Baju yang dibuat berdasarkan jenis tarian yang akan

dimainkan, serta terdapat unsur nilai-nilai yang berkaitan dengan

topik seperti nilai filosofi, historis, etis, estetik Baju/gerak dan nilai

religi.

b. Penggolongan Desain Kostum Tari

Menurut Chodiyah dan Wisri A. Mamdy (1982 : 2), terdapat

dua macam Desain yaitu :

1) Desain Struktur

Desain struktur adalah Desain berdasarkan bentuk, ukuran,

warna dan tekstur dari suatu benda. Desain dapat berbentuk benda

yang merniliki tiga ukuran (dimensi) maupun gambaran dari suatu

benda dan dikerjakan diatas kertas. Menurut Arifah. A. Riyanto

(2003: 71) yang dimaksud Desain structural pada Baju ialah suatu

susunan garis, bentuk yang dipadukan menjadi suatu rancangan

model Baju yang dapat berbentuk menjadi berbagai siluet.

Sedangkan menurut Sri Widarwati (2000: 2) Desain struktur pada

Desain Baju mutlak harus dibuat dalam suatu Desain dan disebut

siluet. Berdasarkan garis yang digunakan dibedakan berbagai

macam struktur dasar siluet model pakaian. Macam-macam siluet

tersebut adalah Siluet A (gaun terusan dengan bagian badan yang

ketat tetapi kemudian melebar ke bawah), I (gaun terusan dengan

bentuk longgar dan lurus dari atas ke bawah), Y (gaun terusan

dengan bagian badan sangat longgar tetapi roknya ketat), X (gaun

terusan dengan bagian badan biasa, pinggang ketat dan bagian

Page 76: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

62

bawahnya bermodel payung), H (Baju yang mempunyai garis luar

lurus dari atas kebawah, ditengah dipotong oleh garis melintang

dan bustle (gaun terusan yang pada bagian pantat besar dan turun

ke bawah mengecil).

Desain struktur adalah susunan dari garis, bentuk, warna dan

tekstur dari suatu benda yang mempunyai ruang maupun

gambaran dari suatu benda (Widjiningsih, 1982: 1).

Bedasarkan pendapat di atas Penyusun menyimpulkan bahwa

Desain struktur adalah suatu Desain Baju yang mutlak harus

dibuat dalam suatu Desain melalui suatu susunan garis, bentuk,

ukuran, warna dan tekstur dari suatu benda yang dipadukan

menjadi suatu rancangan model Baju yang dapat berbentuk

menjadi berbagai siluet.

Adapun syarat-syarat Desain struktur meliputi:

a) Bentuk sederhana dan indah.

b) Disesuaikan dengan warnanya.

c) Praporsi yang baik.

d) Dibuat dari bahan yang sesuai.

2) Desain Hiasan

Desain hiasan pada Desain Baju adalah bagian-bagian

dalam bentuk struktur yang tujuannya untuk mempertinggi

keindahan Desain strukturnya. Adapun syarat-syarat menurut

(Widjiningsih 1992: 2) Desain hiasan meliputi:

a) Penggunaan hiasan tidak berlebihan.

Page 77: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

63

b) Letak hiasan mempertimbangkan dengan bentuk strukturnya. c) Memperhatikan efek-efek yang ditimbulkan dari latar

belakang Desain struktur. d) Pola hiasan disesuaikan dengan bentuk badan. e) Hiasan harus sesuai dengan bahan Desain strukturnya.

Desain hiasan juga dapat diartikan sebagai Desain

dekoratif yaitu suatu Desain yang dibuat untuk memperindah

Desain struktur baik sebagai hiasan saja maupun mempunyai

fungsi ganda (Arifah. A. Riyanto, 2003 : 72). Menurut

(Widjiningsih, 1982 : 1) Desain hiasan Baju merupakan bagian-

bagian dalam bentuk strukturnya yang dibuat dengan tujuan

meningkatkan kualitas keindahan pada Baju. Pada Desain Baju

hiasan dapat berbentuk krah, saku, renda-renda, pita hias,

kancing-kancing, lipit-lipit, sulaman dan lain-lain. Desain

hiasan adalah Desain yang berfungsi untuk memperndah suatu

benda. Sedangkan menurut Sri Widarwati (2000: 2) yang

dimaksud dengan Desain hiasan pada Baju adalah bagian-

bagian dalam bentuk struktur yang tujuannya untuk

mempertinggi keindahan Desain struktur. Menurut Arifah A.

Riyanto (2003: 68), Desain Baju dapat dibagi menjadi tiga

bagian, yaitu :

a) Desain Fungsional Desain fungsional yaitu Desain yang memperhatikan tentang manfaat dan penampilan dari Baju yang dipakai seseorang. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan ataupun dari bagian-bagiannya. Contohnya Baju untuk sekolah, tidur, kerja, saku, lubang, kancing, dan lain-lain. Oleh karena itu, dalam membuat Baju perlu dipikirkan secara keseluruhan dari fungsi Baju tersebut dan bagian-bagiannya.

Page 78: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

64

b) Desain Struktural Desain struktural adalah suatu susunan garis, bentuk, yang dipadukan menjadi suatu rancangan model Baju yang dapat berbentuk menjadi berbagai macam siluet, seperti A, S, H, I, Y dan bustle.

c) Desain Dekoratif Desain dekoratif ialah suatu Desain yang dibuat untuk memperindah Desain strukturalnya baik hiasan saja maupun mempunyai fungsi ganda. Yang bersifat Desain dekoratif lebih dekat hubungannya dengan pengaruh visual atau penampilannya. Jadi, apabila hiasan tersebut dihilangkan tidak akan mempengaruhi struktur Desain Bajunya, seperti peletakkan renda pada bagian dada, lipit jarum, hiasan dengan berbagai teknik menghias (menyulam, terawang, bordir, aplikasi, dan lain-lain), bisban, kerah, quilting. Selain yang bersifat dekoratif saja, adapula yang berfungsi ganda, ialah bersifat dekoratif dan bersifat fungsional, misalnya kancing, smoke, kerutan dengan elastis atau benang karet, saku, manset.

Berdasarkan penjelasan di atas Penyusun menyimpulkan

bahwa Desain hiasan adalah suatu Desain atau bagian-bagian

dalam bentuk struktur yang bertujuan untuk memperindah dan

mempertinggi Desain struktur baik sebagai hiasan saja

maupun mempunyai fungsi ganda.

c. Teknik Penyajian Gambar

Pada dasarnya teknik penyajian gambar desain Baju dengan

kostum sama karena untuk mendapatkan suatu hasil karya yang baik,

harus mengetahui teknik penyelesaiannya. Dalam desain Baju, yang

dimaksud dengan teknik penyelesaian ialah cara menyelesaikan

gambar desain Baju yang telah diciptakan diatas tubuh sehingga

gambar tersebut dapat terlihat:

1) Bahan dan permukaan tekstil serta warna yang dipakai.

Page 79: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

65

2) Hiasan pada pakaian yang dijahitkan seperti kancing, renda dan

bisban.

3) Teknik penyelesaian desain Baju itu, misalnya lipit jarum,

kantong yang ditempelkan dan kantong dalam (Chodiyah dan

Wisri A.Mamdy, 1982 : 123).

Sedangkan menurut Sri Widarwati (1996: 72), teknik

penyajian gambar bertujuan untuk mengembangkan ide-ide dan

menerapkannya pada kertas secepat mungkin.

Teknik penyajian gambar dibagi menjadi lima, yaitu

1) Design Sketching

Maksud design sketching atau mengambar sketsa ialah

untuk mengembangkan ide-ide dan menerapkannya pada kertas

secepat mungkin. Dalam design sketching ini kita harus dapat

mengembangkan style dengan cara kita sendiri. Dalam design

Sketching kita harus dapat mengembangkan style sesuai dengan

kreatifitas dan imajinasi kita sendiri.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar sketsa

menurut Sri Widarwati (1993) adalah :

a) gambar sketsa harus jelas, tidak menggunakan detail-detail yang tidak berguna.

b) Dapat dibuat langsung diatas kertas c) Sikap lebih variasi, memperlihatkan segi- segi yang menarik

dari desain d) Menggambar semua detail dalam kertas e) Tidak menghapus apabila timbul ide baru f) Memilih desain yang disukai

Page 80: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

66

2) Production Sketching

Production sketching ialah suatu sketsa yang akan digunakan

untuk tujuan produksi suatu Baju. Production sketching

dimaksudkan untuk membantu para pembuat pola dalam

menjalankan tugasnya. Jadi seorang pembuat pola harus bisa

membaca sketsa dan menganalisa dari sketsa desain yang ada.

3) Presentation Drawing

Presentation drawing adalah suatu sajian gambar atau koleksi

yang ditunjukkan kepada pelanggan atau (buyer). Oleh karena

itu dalam penyajian dan pengaturannya (lay out) harus

memperhatikan hal-hal berikut:

a) Membuat sketsa desain dengan teliti pada kertas.

b) Membuat sheet bagian belakang (back view). Digambarkan

diatas proporsi tubuh atau digambar sebagai (flat).

c) Beri sedikit keterangan tentang detail pakaian.

d) Menempelkan contoh bahan pada sheet, jangan terlalu besar

cukup 2 ½ cm x 2 ½ cm.

4) Fashion Ilustration

Fashion Ilustration adalah suatu sajian gambar fashion yang

dimaksudkan untuk tujuan promosi suatu desain. Seorang

fashion illustrator bertugas membuat suatu ilustrasi untuk suatu

promosi sesuatu desain dan biasanya bekerja untuk suatu

majalah, koran, buku dan lain-lain. Untuk fashion illustration

Page 81: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

67

menggunakan proporsi tubuh 9 X atau 10 X tinggi kepala.

Dalam hal ini kaki dibuat lebih panjang.

5) Three Dimention Drawing

Three dimention drawing merupakan suatu sajian gambar

yang menampilkan ciptaan desain Baju dengan bahan

sebenarnya. Dibuat dalam tiga kenampakkan (tiga dimensi).

Gambar ini umumnya digunakan untuk mempromosikan bahan

baru dari suatu industri tekstil, biasanya berupa gambar proporsi

tubuh dengan menghadap kedepan, luwes dan menarik.

Bagian gambar yang tidak diselesaikan dengan bahan tetap harus

diselesaikan dengan menggunakan cat air. Sedangkan bagian

pakaian diselesaikan dengan menggunakan kain yang

sesungguhnya dengan cara diselipkan pada bagian sisi-sisinya.

Pada bagain yang menonjol diberi kapas. Pada bagian belakang

kertas diberi kertas lain untuk menutupi kampuh atau sisa bahan.

Dari lima macam teknik penyajian gambar yang dijelaskan

diatas menggunakan tiga teknik penyajian dalam laporan ini.

Penyajian gambar pertama berupa desain sketching, dimana

terdapat desain bagian-bagian Baju yang kemudian

dikembangkan menjadi satu kesatuan dalam suatu desain kostum

tari. Penyajian gambar kedua berupa production sketching yaitu

berupa gambar kerja Baju dan gambar kerja hiasan Baju.

Penyajian gambar ketiga berupa presentation drawing dengan

Page 82: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

68

mengambar bagian depan dan belakang Baju, dari sajian gambar

ini dijelaskan bagian-bagian dari kostum tari yang dirancang.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

penyajian gambar adalah cara menyelesaikan gambar desain

Baju sesuai keinginan dengan mengembangkan ide-ide dan

menerapkannya pada kertas dengan secepat mungkin.

Adapun langkah-langkah dalam menggambar tiga dimensi

adalah sebagai berikut :

a) Menggambar desain busana diatas proporsi tubuh yang lengkap

b) Menyelesaikan gambar (memberi warna).

c) Memotong pada bagian-bagian tertentu, misalnya pada panjang

bahu sampai batas panjang lengan atas dan bawah, sisi badan

kanan dan kiri. Untuk bagian lubang leher, lubang lengan dan

batas bawah rok tidak dipotong. Bagian ini diselesaikan dengan

penyelesaian jahitan yang gesungguhnya.

d) Menggunting bahan sesuai model ditambah beberapa cm untuk

penyelesaian jahitan.

e) Menjahit dan menyelesaikan kerung leher, lubang lengan,

bagian bawah rok dan melengkapinya sesuai model.

f) Memberi lem pada bagian-bagian yang nantinya tertutup bahan

g) Menempelkan kapas sebagian agar tidak mengenai bahan

h) Memasukkan bahan pada bagian yang terpotong kemudian lem

pada bagian buruk (sebaliknya)

Page 83: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

69

i) Memasukkan sejumlah kapas agar berkesan timbul dan tampak

lebih menarik. Penambahan kapas menyesuaikan bentuk tubuh

dan model.

j) Memberi lapisan kertas yang kuat untuk menutupi dan

merapikan sajian gambar pada bagian buruk.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa teknik penyajian

gambar model busana dapat digambar lengkap dengan proporsi

tubuh, dapat pula tidak, dengan penyajian gambar lengkap yang

terdiri dari sketsa gambar, model bagian muka, belakang diberi

warna atau corak sesuai bahan yang direncanakan beserta contoh

bahannya.

3. Desain Hiasan Kostum Tari

Menurut Sri Widarwati (1993: 2), Desain hiasan adalah

Desain untuk memperindah Desain struktur. Menurut Chodiyah

(1980: 5) mendefinisikan Desain hiasan Baju ialah Desain yang

berfungsi untuk memperindah suatu Baju. Sedangkan menurut

(Enny Zuhni Khayati, 1998: 17) yang dimaksud Desain hiasan

Baju atau garniture Baju adalah segala sesuatu yang dihiaskan

pada Baju agar Baju tersebut nampak indah. Penempatan dan

pemilihan garniture yang tepat akan menunjang dan

meningkatkan mutu serta keharmonisan penampilan Baju secara

keseluruhan. Sementara menurut Sri Widarwati (2000: 1) yang

Page 84: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

70

dimaksud dengan Desain hiasan yaitu Desain yang berfungsi

untuk memperindah Desain strkturnya.

Menurut Widjiningsih (1982: 2) untuk menciptakan Desain

hiasan yang baik haruslah memenuhi syarat:

a. Penggunaan hiasan secara terbatas (tidak berlebihan) b. Letak hiasan harus disesuaikan dengan bentuk strukturnya c. Latar belakang dapat memberikan efek kesederhanaan dan keseluruhan terhadap Desain tersebut d. Pada hiasan harus disesuaikan dengan badannya e. Hiasan harus sesuai dengan bahan Desain strukturnya dan sesuai dengan pemeliharaannya. Menurut Enny Zuhni Khayati (1998: 18) secara garis besar dilihat

dari bahannya hiasan Baju digolongkan menjadi: (a) Hiasan dari

benang; (b) Hiasan dari kain; (c) Hiasan dari logam; (d) Hiasan

dari kayu: (e) Hiasan dari plastic; (f) Hiasan dari bahan istimewa;

(g) Macam-macam renda.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih hiasan Baju

menurut Enny Zuhny Khayati (1998: 17-18) adalah:

a. Hiasan Baju harus sesuai dengan nuansa dan karakter Baju pokoknya.

b. Hiasan Baju juga harus sesuai dengan karakteristik pemakainya.

c. Harus disesuaikan dengan suasana dan kesempatan pakainya. d. Disesuaikan dengan kondisi fisik yang ingin ditonjolkan

melalui hiasan tersebut. e. Disesuaikan dengan kondisi keungan keluarga. Berdasarkan jenisnya hiasan Baju dapat dibedakan menjadi:

a. Hiasan dari benang, meliputi macam-macam tusuk hias,

sulaman, renda, benang (rumbai), dan macam-macam bordir.

b. Hiasan dari kain, berupa:

Page 85: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

71

1. Patch Work, adalah hiasan dari kain yang dipotong-potong

menurut motif atau bentuk kemudian diselesaikan dengan

menyambung bagian-bagian motif menjadi bentuk yang utuh

(Enny Zuhni Khayati, 1998).

2. Inkrustasi adalah meletakkan secamping kain pada kain lain

bagian buruknya dengan menggunakan tusuk hias

(Widjiningsih, 1982: 87).

3. Aplikasi, adalah hiasan dari kain dengan cara meletakkan

secarik kain di atas bahan utama pada bagian baiknya

(Prapti Karomah, 1990). Teknik ini diselesaikan dengan tiga

cara, yaitu:

a. Diselesaikan dengan tusuk feston.

b. Aplikasi relief / corsage.

c. Aplikasi dengan sum.

c. Hiasan dari logam

d. Hiasan dari plastik/mika

e. Hiasan dengan manik-manik renda

f. Hiasan istimewa

g. Breading, yaitu hiasan berupa tali

h. Ribbing, yaitu sejenis bahan dari tricon (kaos) yang

biasanya digunakan sebagai hiasan dan detail Baju

i. Hiasan prada, yaitu usaha atau rekayasa manusia untuk

mendapatkan warna kuning keemasan atau putih keperakan

Page 86: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

72

pada proses pewarnaan atau pencelupan kain batik atau

tekstil kerajinan

j. Hiasan manik-manik, merupakan butiran atau lempengan

yang pada bagian tengahnya memiliki lubang kecil yang

berfungsi untuk melekatkan barang atau kain yang dihias.

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa jenis hiasan Baju itu

bermacam- macam yang bertujuan untuk memperindah dan

mempertinggi nilai ekonomi dari benda yang dihiasnya.

Sedangkan hiasan manik-manik pada kostum tari dapat

memberikan citra anggun dan menarik perhatian. Pemilihan dan

penyusunan warna yang tepat dan serasi akan menimbulkan kesan

indah dan eksklusif.

4. Desain Pelengkap kostum

Pelengkap busana adalah segala sesuatu yang dikenakan dari ujung

rambut sampai ujung kaki setelah mengenakan busana pokok. Untuk

melengkapi dalam berbusana baik yang mempunyai fungsi bagi si

pemakai (milineris) maupun yang hanya sebagai hiasan (assesoris),

(Prapti Karomah, 1990 : 1). Pelengkap busana dapat berupa sepatu tumit

tinggi, tas, gelang, kalung, cincin, giwang, jam ,topi, kaca mata dan

sebagainya. Accessories kostum yaitu pakaian yang melangkapi bagian -

bagian Baju yang bukan pakai dasar. Demikian dengan pelengkap Baju

(Accessories) adalah semua yang kita tambahkan pada Baju setelah

mengenakan gaun, rok dan blus dan kebaya dan lain-lain. Walaupun

Page 87: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

73

kelihatannya kecil dan kurang berarti, pelengkap Baju dapat

memperbaiki atau memperindah si pemakai. Pakaian yang sederhana

dapat kelihatan lebih menarik (Chodiyah dan Wisri A.Mamdy, 1982 : 45-

46). Menurut Prapti Kharomah dan Sicilia Sawitri, (1998) pelengkap

adalah semua benda yang kita tambahkan atau kita pakai setelah benda

pokok. Tujuannya adalah untuk memperindah penampilan (dress up).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dijelaskan bahwa pelengkap

Baju adalah semua benda besar atau kecil yang digunakan untuk

melengkapi penampilan dalam berBaju baik yang bersifat praktis atau

untuk menambah keindahan saja.

Sedangkan menurut Sri Widarwati (2000 : 33), ditinjau dari

fungsinya pelengkap Baju dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

a. Pelengkap Baju praktis, yaitu semua pelengkap Baju yang disamping

mempunyai fungsi untuk memperindah penampilan, tetapi

mempunyai fungsi khusus untuk melindungi tubuh sipemakai,

misalnya: sepatu, topi, kacamata dan tas.

b. Pelengkap Baju estetis, yaitu pelengkap Baju yang hanya memenuhi

fungsi memperindah Baju yang dikenakan. Yang termasuk pelengkap

Baju estetis yaitu:

1) Perhiasan seperti: kalung, gelang, cincin, anting-anting, peniti, bros,

tusuk konde, giwang.

2) Selendang atau syal, ikat pinggang yang tidak sewarna dengan

Baju.

Page 88: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

74

Dalam tari Accessories sangat penting karena antara aksesoris

dengan properti memiliki berbedaan yang tidak bergitu jelas. Karena

seringkali yang disediakan untuk properti tetapi digunakan untuk

aksesoris atau sebaliknya. Hal untuk membedakan antara aksesoris

atau properti jika suatu aksesoris yang dikenakan oleh pemeran apabila

tidak digunakan untuk membantu acting maka tetap desebut sebagai

aksesoris, tetapi kalau barang itu digunakan untuk membantu

permainan maka disebut dengan properti.

Macam – macam aksesoris tari terdiri dari berbagai bagian yaitu:

1) Bagian kaki misalnya gelang kaki

2) Bagian pinggang sabuk timah dan stagen.

3) Bagian tangan gelang tangan dan cincin (supe).

4) Bagian kuping anting- anting, giwang dan grompolan.

5) Bagian leher kalung ulur.

6) Bagian rambut mahkotah, cundhuk mentul, iket kodhok bineset dan

gelung.

Sedangakan properti untuk menari berupa keris, tombak, sampur dan

kipas. Dari berberapa contoh di atas aksesoris dan properti berfungsi

sebagai pelengkap dalam kostum tari. Berdasarkan penjelasan diatas

dapat disimpulkan bahwa accessories sangat penting karena antara

aksesoris dengan properti memiliki berbedaan yang tidak bergitu jelas

karena dalam seni tari accessories mempunyai dua fungsi yaitu sebagai

hiasan atau pelengkap tari.

Page 89: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

75

D. Kostum Tari

Dalam kostum tari memilki makna atau arti yang berbeda- beda namun

memiliki fungsi sama yang akan dijelaskan dalam pengertian kostum tari

dibahwa ini.

1.Pengertian Kostum Tari

Kostum tari adalah kostum atau busana yang dipergunakan untuk para

penari dalam melaksanakan tariannya. ( Drs. Onong Nugraha ). Seorang

penari juga dapat menyampaikan karakter dari tarian yang ditarikannya

melalui warna dan corak busana. Kostum tari dalam aspek sebuah tarian

juga penting sehingga kostum juga mendapat perhatian dari penata tari.

Kostum dan assesorisnya atau pelengkap busananya bukan hanya penting

untuk ungkapan tarian, tetapi juga ikut berperan dalam mencapai asas –

asas yang terpenting dari tarian itu yaitu bentuk khayali dari suatu tokoh

peran. Untuk menghayati suatu tokoh peran dalam tarian selain ditujukan

kepada bahasa geraknya juga pada kostum tariannya. Sehingga

keikutsertaan kostum tari dalam tarian merupakan saham terbesar pada

suatu pagelaran tari atau seni pertunjukan tari. Kostum tari adalah alat

yang dipakai untuk menutupi bagian- bagian tubuh sesuai dengan norma

masyarakat berlaku. Pemakai Baju dalam tari lebih pada pertimbangan

keindahan sesuai dengan kebutuhan penarinya ( Cahyono, 2006 : 242 ).

Menurut Suparjan ( 1982 : 114 ) bahwa kostum harus enak dipakai, tidak

mengganggu gerak tari, menari sedap dipandang mata, dan bila perlu

murah harganya serta mudah didapat. Fungsi kostum adalah untuk

mendukum tema atau isi tari dan untuk memperjelas peranan dalam suatu

Page 90: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

76

sajian tari ( Juzali, 1994 : 17 ). Sedangkan menurut La Mery ( 1965 : 17 -

108 ) adalah Baju yang dirancang dan dipakai khusus oleh penari untuk

keperluan pementasan tari. Berdasarkan pendapat diatas bahwa kostum

tari adalah Baju yang dirancang yang digunakan penari yang enak

dipakai , tidak terganggu gerak tari dan dalam menari pertimbangkan

keindahan didalam pementasan tari.

4. Penggolongan Kostum Tari

Menurut buku teaterku ( 24 : 2010) kostum tari adalah tipe atau

macam –macam kostum sesuai dengan pengaturan Baju dan

pemakaiannya kostum tari yang digolongkan menjadi 4, yaitu:

a. Kostum Historis

Kostum Historis adalah kostum yang sesuai dengan periode atau

zaman. Kita dapat tahu tipe-tipe kostum tersebut berdasarkan tahun

pireodenya. Contohnya :

1) Kostum kerajaan Majapahit

2) Kostum Yunani dan kostum Mesir dan lain- lain.

b. Kostum Tradisional

Kostum Tradisional adalah kostum yang merupakan penggambaran

karakter secara spesifuk, simbolik, disylisasi dari setiap negara / daerah.

Contoh:

1) Kostum Kunti

2) Kostum Dewi sekartaji dan Panji dan lain- lain

Page 91: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

77

c. Kostum Nasional

Kostum Nasional adalah kostum dari suatu negara / daerah yang

mempunyai ciri khas tertentu. Contoh :

1) Baju India ( kain sari).

2) Baju Batak (Ulos)

3) Baju Arab (gamis ) dan lain- lain.

d. Kostum Kontemporer

Kostum Kontemporer adalah jenis kostum yang sesuai dengan

zaman dan masa yang sedang berlangsung dan mengikuti

perkembangan desain mode. Contoh : rajutan, jeans, tangtop dan lain-

lain. Kostum Kontemporer juga bisa diartikan dengan Kostum yang

sudah melalui berbagai tahap dan perkembangannya. Kostum

Kontemporer juga memiliki ide pemikiran yang telah berkembang dan

mengikuti trend.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dijelaskan bahwa kostum

tari adalah Baju yang dikenakan kehidupan masyarakat yang terlihat

dalam peran dan karakter masing –masing. kostum tari bermacam –

macam kostum sesuai dengan pengaturan Baju dan pemakaiannya.

3. Karakteristik Kostum Tari

Kostum tari dan riasan, adalah merupakan salah satu penunjang

dalam pementasan tari yang harus diperhatikan, baik Desain, warna, nilai

tekstur bahan, cara pemakaian, serta kepraktisan. Dalam pemakaianya,

perlu diperhatikan juga karakteristik dari penari yang akan menggunakan

Page 92: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

78

kostum tari tersebut, sehingga tidak mengganggu gerak dan memberikan

kenyamanan pada sipemakai.

Untuk membuat kostum tari harus diperhatikan tentang

karakteristik kostum tari, agar tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan

bahan, model, warna, tekstur, serta assesoris. Maka kostum tari harus

memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Model atau Siluet Kostum Tari

Siluet adalah bagian luar atau keseluruhan dari pakaian (Prapti

Karomah, 1990 : 15). Siluet adalah bentuk luar bayangan dari benda.

Siluet busana adalah bentuk luar dari busana (Sicilia Sawitri, 1998 :

93). Siluet kostum tari sama diartikan dengan siluet sebuah Baju.

Siluet Baju ada bermacam-macam baik berupa gaun, rok, blus, celana

dan sebagainya masing-masing mempunyai bentuk yang bervariasi

(Widjiningsih, 1994: 70). Menurut Arifah A Riyanto (2003: 132)

siluet adalah garis sisi luar atau garis sisi bayangan luar dari sebuah

model Baju atau pakaian. Sedangkan menurut Chodiyah (1982), siluet

pada Baju dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu, siluet dasar (A, X, I,

H, Y) dan siluet gabungan (misalnya antara X dan I, H dan X).

Sedangkan siluet pada kostum tari menentukan bentuk kostum dan

sifat penari.

1) Siluet A bentuk kostum yang bagian badan yang ketat tetapi

kemudian melebar kebawah, sifat penari yang anggun serta alus.

2) Siluet X bentuk kostum yang bagian badan biasa, pinggang ketat

dan bagian bawahnya bermodel payung, sifat penari yang riang.

Page 93: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

79

3) Siluet I bentuk kostum dengan bentuk longgar dan lurus dari atas

kebawah, sifat penari yang lincah.

4) Siluet H bentuk kostum yang mempunyai garis lurus dari atas

kebawah dan ditengah dipotong oleh garis melintang ,sifat penari

tegas.

5) Siluet Y bentuk kostum yang bagian atasannya banyak detail dan

pada bawahan hanya menggunakan celana.

Berdasarkan penjelasan di atas Penyusun menyimpulkan

bahwa siluet adalah bentuk luar atau garis sisi bayangan luar dari

suatu Desain kostum tari yang menjelaskan sifat penari. Sehingga

bentuk siluet pada kostum tari menentukan karakter penari dan juga

mempengaruhi dalam gerak tari.

b. Bahan Kostum Tari

Pemilihan bahan yang akan digunakan untuk kostum tari harus

memperhatikan segi kenyamanan bahan yang akan dipakai. Karena

ketidaknyamanan penari dengan kostum yang akan dibuat dapat

sangat mengganggu. Hendaknya memilih jenis bahan untuk kostum

yang nyaman tidak terlalu tebal, tidak kasar, sehingga tidak

menimbulkan iritasi pada kulit dan dapat menyerap keringat. Bahan

yang digunakan untuk pembuatan kostum tari biasanya dipilih bahan

bahan yang tidak mewah yang diutamakan adalah bahan yang

digunakan pada saat menari dapat memberi efek yang bagus. Bahan –

bahan yang biasanya dikenakan adalah bahan yang tidak terlalu mahal

dan tidak terlalu mewah. Contoh bahan yang digunakan adalah satin,

Page 94: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

80

sifon, silk , satin, beledu, kain renda, chiffon, lame, sutera, dan bahan

yang dapat memberi efek tertentu pada penari. (Riverra Monarie). Bila

menggunakan bahan yang bermotif sebaiknya dipilih motif yang

sesuai dengan makna yang terkadung dari isi cerita tarian yang akan

dimainkan agar tidak menghilangkan unsur kebudayaannya, bila ingin

memakai kain yang ringan melangsai maka harus dilapisi lapisan atau

furing yang menyerap keringat dengan warna yang senada atau

kontras. Menurut Sri Kurniati (2006: 45) kostum tari tradisional

biasanya menggunakan bahan yang menarik, dan sesuai dengan jenis

tarian yang akan disajikan. Sedangkan jenis bahan kostum tari juga

menggambarkan jenis tarian daerah yaitu:

1) Bahan kain songket identik jenis tarian Sumatera.

2) Bahan kain batik identik jenis tarian Jawa.

3) Bahan kain sasirangan identik dengan jenis tarian Kalimantan.

4) Bahan kain poleng identik jenis tarian Bali.

5) Bahan kain ulos identik jenis tarian Batak dan lain – lainya.

Berdasarkan penjelasan di atas Penyusun menyimpulkan bahwa jenis

bahan itu berbagai macam dan menentukan jenis tarian berasal. Bahan

kostum tari haruslah menggunakan bahan-bahan yang baik, menarik

dan sesuai dengan penempatannya sehingga kelihatan istimewa.

c. Warna Kostum Tari

Pemilihan warna dalam kostum tari juga berperan penting dalam

perwujudan karakter atau tokoh yang akan ditarikan Dalam pemilihan

warna juga harus dicermati apakah warna yang dipilih termasuk dalam

Page 95: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

81

warna primer, sekunder, ataupun tersier. Namun tidak ada salahnya

jika penata kostum mempunyai eksperimen dalam penggabungan

warna pada kostum tari. “Sebaiknya seorang perancang kostum tari

harus berani bereksperimen.” Pendapat ( Riverra Monarie). Dalam

pemilihan warna kostum tari juga memikirkan lighting atau

pencahayaan pada saat pentas Karena warna kostum tari juga

menimbulkan efek pencahayaan yang juga berperan penting. Untuk

tari tarian yang banyak menggunakan gerakancepat atau gerak

gerakan dengan tempo sedang pilihan bahan yang sedikit kaku dapat

menjadi pilihan. Terlebih lagi banyak bahan bersifat kaku yang

memiliki banyak pilihan warna dan corak menarik. Menurut Sri

Kurniati (2006 :13) Untuk kesempatan tari tradisional warna bahan

yang digunakan adalah warna cerah tetapi lembut atau warna yang

agak gelap tetapi tidak mencolok. Pada kesempatan saat penyambutan

tokoh pemimpin warna bahan yang digunakan adalah warna yang

cerah, berkilau dan menarik. Sedangkan pada kesempatan saat

pementasan atau pertunjukan seni menggunakan warna bahan yang

cerah, mencolok, dan menarik perhatian orang banyak.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa warna

kostum tari disesuai dengan jenis tarian, alur cerita dan tempat

pementasan.

Page 96: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

82

d. Tekstur Bahan Kostum Tari

Setiap bahan memiliki sifat bahan berbeda beda sehingga harus

berhati hati dalam memilih bahan untuk kostum tari. Namun pada

dasarnya sifat bahan hanya terbagi menjadi dua yaitu kaku dan lentur.

Jika bahan bersifat lentur maka membuat seolah olah bahan tersebut

mengikuti gerak gerik kita diatas panggung dan membuat efek

tersendiri. Pada setiap gerakan tertentu seperti misalnya berputar,

menggerakan tangan, atau kaki, dsb. Tekstur kaku membuat efek

tegas pada penari. Tekstur kaku bisa kita jumpai pada satin bridal.

Tekstur adalah keadaan permukaan suatu benda baik benda

alam maupun buatan (Atisah Sipahelut dan Petrussumadi, 1991: 17).

Menurut Sri Widarwati (2000: 14) tekstur merupakan sifat

permukaan benda yang dapat dilihat, dan dirasakan sifat-sifat

permukaan tersebut antara lain: kaku, lembut, kasar, halus, tebal,

tipis dan tembus terang (transparan). Sedangkan menurut Enny

(Zuhni Khayati, 1998: 45) tekstur bahan untuk Baju khusus biasanya

lembut, licin, berkilau tidak kaku, dan tidak tebal dan juga

memberikan rasa nyaman pada saat dipakai.

Menurut Sri Kurniati (2006 :13) Untuk kesempatan tari tradisional

saat upacara keagamaan tekstur bahan yang digunakan adalah lembut

dan halus, kostum tari tradisional saat penyambutan tokoh

masyarakat merupakan kostum yang paling mewah, terutama bagi

wanita. Bahan yang digunakan bertekstur lebih tebal tetapi lembut,

Sedangkan pada kesempatan saat pementasan atau pertunjukan seni

Page 97: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

83

menggunakan bahan yang pada umumnya bertekstur halus, bersifat

ringan, melayang

Berdasarkan penjelasan di atas Penyusun menyimpulkan bahwa

tekstur bahan Baju kostum tari adalah keadaan permukaan suatu

benda baik benda alam maupun buatan yang dapat dilihat dan

dirasakan.

4. Pola Kostum Tari

Pola kostum merupakan suatu potongan kain atau kertas yang

dipakai sebagai contoh untuk membuat baju atau busana ketika bahan

digunting (Porrie Muliawan, 1992). Pola juga dikatakan jiplakan bentuk

badan seseorang yang biasanya dibuat dari kertas (Z.D. Enna T, 1982 :

133). Dari beberapa keterangan tentang pola, dapat diketahui bahwa pola

adalah jiplakan bentuk badan yang dipakai sebagai pedoman ketika

memotong bahan baku untuk dijadikan busana. Terdapat berbagai macam

pola untuk membuat busana seperti pola badan, pola lengan, pola rok, pola

celana, dan pola kulot. Kita dapat membuat berbagai macam busana

dengan menggunakan metode pola yang kita pilih dan kita dapat

mengembangkan pola sesuai dengan desain busana yang diinginkan.

Dalam membuat kostum atau Baju langkah pertama yaitu

mengambil ukuran untuk membuat pola sesuai dengan bentuk tubuh

penarik yaitu :

Page 98: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

84

a. Pengambilan Ukuran

Untuk memperoleh pola busana yang pas dan cocok dengan

model memerlukan ukuran bagian tubuh model secara tepat dan

akurat. Setiap system atau metode pembuatan pola konstruksi

memiliki jenis kebutuhan tentang ukuran yang berbeda – beda.

Sebelum melakukan pengukuran, model yang hendak diambil

ukuranya harus menggunakan peter ban yang diikatkan pada bagian –

bagian tertentu dalam tubuh, hal ini dimaksudkan agar ukuran yang

diperoleh akurat selain itu atribut busana yang membuat tubuh

bertambah besar sebaiknya di tanggalkan. (Porrie Muliawan, 1989 : 2).

Dalam pengambilan ukuran teknik Baju dengan teknik kostum

memiliki persamaan yang dibutuhkan dalam pembuatan kostum tari

rancangan penyusun adalah sebagai berikut.

Ukuran – ukuran yang dibutuhkan dalam pembuatan pola kostum tari

dengan sumber ide Busana teluk Belanga adalah :

1) Ukuran untuk pola badan

a) Lingkar leher

Diukur sekeliling batas leher dengan meletakkan jari telunjuk

di lekuk leher.

b) Lingkar badan

Diukur sekeliling badan atas yang terbesar, melalui pucak dada,

ketiak, letak sentimeter pada badan belakang harus datar dari

ketiak sampai ketiak. Diukur badan dahulu kemudian ditambah

4 cm atau diselakan 4 jari.

Page 99: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

85

c) Lingkar pinggang

Diukur sekeliling pinggang pas dahulu kemudian ditambah 1

cm atau diselakan 1 jari.

d) Lingkar panggul

Diukur sekeliling bawah yang terbesar ditambah 2 cm

sebelah atas puncak pantat dengan centimeter datar. Diukur

pas kemudian ditambah 4 cm atau diselakan 4 jari.

e) Tinggi panggul

Diukur dari bawah ban peter pinggang sampai dibawah ban

centimeter di panggul.

f) Panjang punggung

Diukur dari tulang leher yang menonjol di tengah belakang

lurus ke bawah sampai ban peter pinggang.

g) Lebar punggung

Diukur 9 cm di bawah tulang leher yang menonjol atau

pertengahan jarak bahu terendah dan ketiak dari batas lengan

kiri sampai batas lengan kanan.

h) Panjang sisi

Diukur dari batas ketiak ke bawah ban peter pinggang

dikurangi 2 atau 3 cm.

Page 100: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

86

i) Lebar muka

Diukur 5 cm dibawah lekuk leher atau pertengahan jarak

bahu terendah dan ketiak dari batas lengan yang kanan

sampai batas lengan yang kiri.

j) Panjang muka

Diukur dari lekuk leher di tengah muka ke bawah sampai di

bawah ban peter pinggang.

k) Tinggi dada

Diukur dari batas ban peter pinggang tegak lurus ke atas

sampai di puncak buah dada.

l) Panjang bahu

Diukur pada jurusan di tengah belakang daun telinga dari

batas leher ke puncak lengan atau bahu yang terendah.

m) Ukuran uji / ukuran kontrol

Diukur dari tengah muka di bawah ban peter serong melalui

puncak buah dada ke puncak lengan terus serong ke belakang

pas bawah ban peter.

n) Panjang celana

Diukur dari batas pinggang sampai bawah kaki yang

dikehendaki.

Page 101: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

87

b. Metode/ Sistem Pembuatan Pola Kostum

Didalam pembuatan busana diperlukan pola. Dalam pembuatan

busana dikenal ada dua cara pembuatan pola busana, yaitu secara

draping dan secara kontruksi (Widjiningsih, 1994 : 3). Draping adalah

cara membuat pola ataupun busana dengan meletakkan kertas tela

sedemikian rupa diatas badan seseorang yang akan dibuatkan

busananya dengan bantuan jarum pentul (Widjiningsih, 1994 : 3).

Untuk mendapat bentuk yang sesuai dengan bentuk tubuh diperlukan

lipit pantas. Untuk cara yang kedua adalah pola kontruksi. Yang

dimaksud dengan pola kontruksi yaitu pola yang dibuat berdasarkan

ukuran-ukuran yang diambil dari bagian-bagian badan yang

diperhitungkan secara sistematis. Berdasarkan ukuran-ukuran ini

kemudian dibuatlah gambar pada kertas sehingga tergambar bentuk

badan muka dan belakang, rok, lengan, krah, dan sebagainya

(Widjiningsih, 1994 : 3). Didalam pola kontruksi, kemudian

berkembanglah menjadi bermacam-macam system, yaiti system JHC

meyneke, system Charmant, system Muhawa, system Sho-en, system

Dress Making, dan system praktis.

Saat membuat pola busana, kita harus memperhatikan beberapa hal

seperti:

1) Sewaktu mengambil ukuran harus benar – benar tepat dan

cermat. Model diikat dengan peter ban pada beberapa bagian

Page 102: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

88

tubuh. Model harus berdiri dengan tegap janagn sampai

membungkuk.

2) Cara menggambarkan lengkung – lengkung pola pada busana

harus luwes, seperti menggambar kerung lengan, kerung leher,

garis panggul dll.

3) Perhitungan yang dilakukan harus cermat dan teliti sesuai

dengan rumus, agar hasil yang diperoleh benar.

Metode pembuatan pola Baju dan kostum memiliki metode

pembuatan pola sama yang terdiri dari dua macam yaitu :

1) Draping

Meletakkan sehelai kain muslin atau kertas dilangsaikan pada

boneka jadi, dengan membuat beberapa lipit pada bahan jiplakan

bentuk badan ini menjadi bentuk dasar pola Baju yang disebut

memulir atau draping (Porrie Muliawan, 1989: 2). Sementara

menurut Sicilia Sawitri (1994 : 19) draping adalah pembuatan pola

atau Baju langsung pada badan atau paspop dengan menggunakan

kertas stella atau kain coba.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa draping

adalah cara membuat pola ataupun Baju yang langsung dikenakan

pada boneka atau pun tubuh manusia.

2) Konstruksi pola

Konstruksi pola adalah pola yang dibuat berdasarkan ukuran

dari bagian-bagian badan yang diperhitungkan secara matematis

Page 103: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

89

dan digambar pada kertas sehingga tergambar bentuk badan muka

belakang, rok, lengan, kerah, dan sebagainya

(Widjiningsih 1994 : 3). Menurut Djati Pratiwi (2001 : 16) pola

konstruksi adalah pola yang dibuat dengan konstruksi bidang

datar/flat pattern, pola ini merupakan pengembangan dari pola

yang dibuat dengan konstruksi padat/boneka.

Sistem pola konstruksi ini dapat membuat pola untuk dirinya

sendiri dan untuk orang lain.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kontruksi

pola adalah pola yang dibuat dengan kontruksi bidang datar atau

Flat pattern berdasarkan ukuran dari bagian-bagian badan yang

diperhitungkan secara matematis dan digambar pada kertas

sehingga tergambar bentuk badan depan belakang, rok, lengan,

kerah dan sebagainya. Untuk mendapat hasil pola kontruksi yang

baik harus dikuasai hal-hal berikut ini antara lain:

a) Cara pengambilan macam-macam ukuran yang dilakukan

secara cermat dan tepat dengan menggunakan peter ban sebagai

alat penolong sewaktu mengukur dan mengambil pita pengukur

untuk mengukur.

b) Cara mengambar bentuk tertentu seperti garis leher, garis

kerung lengan dan yang lain harus lancar dan luwes.

c) Perhitungan pecahan dari ukuran yang ada dalam kontruksi

dilakukan secara cermat dan tepat (Widjiningsih, 1994).

Page 104: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

90

Berdasarkan penjelasan di atas Penyusun menyimpulkan bahwa

kontruksi pola adalah pola yang dibuat dengan kontruksi bidang

datar berdasarkan ukuran dari bagian-bagian badan yang

diperhitungkan secara matematis dan digambar pada kertas

sehingga tergambar bentuk badan depan belakang, rok, lengan,

kerah dan sebagainya.

5. Teknologi Kostum Tari

Teknologi busana atau kostum merupakan salah satu cara atau teknik

yang digunakan dalam pembuatan busana agar hasilnya pas dan nyaman

dipakai. Didalam pembuatan kostum Teknologi Busana dan kostum

memiliki teknik sama dalam proses menjahit.Teknologi Baju terdiri dari:

a. Teknologi Penyambungan (Kampuh)

Kampuh adalah kelebihan jahitan atau tambahan jahitan untuk

menghubungkan dua bagian dari Baju yang dijahit. Misalnya

menghubungkan bahu depan dan bahu belakang, sisi depan dengan sisi

belakang (Nani Asri Yulianti, 1993 : 4). Kampuh adalah jahitan yang

terdiri dari satu bagian atau lebih dari pakaian (Soekano, 2000).

Menurut Nanie Asri Yulianti (1993 : 4-9). Kampuh terdiri dari dua

macam yaitu :

1) Kampuh buka

Kampuh buka adalah kelebihan jahitan yang dihubungkan dua

bagian dari Baju yang dijahit secara terbuka. Macam-macam

kampuh buka antara lain:

Page 105: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

91

a) Kampuh buka diselesaikan dengan obras

b) Kampuh buka diselesaikan dengan dijahit tepi

c) Kampuh buka diselesaikan dengan dirompok

d) Kampuh buka diselesaikan dengan digunting zig-zag

e) Kampuh buka diselesaikan dengan tusuk balut dan tusuk feston

Pemilihan kampuh didasari pada jenis kain yang digunakan,

sistem penjahitan, dan desain Baju.

2) Kampuh tutup

Kampuh ini disebut kampuh tutup karena kelebihan jahitan

dari dua bagian kain yang tidak terbuka tetapi menjadi satu.

Macam-macam kampuh tutup antara lain:

a) Kampuh balik

Kampuh balik ini biasanya digunakan pada pakaian anak,

pakaian dalam wanita, pakaian dewasa wanita yang terbuat dari

bahan tembus terang dan lenan rumah tangga. Keuntungan dari

penggunaan kampuh balik ini adalah kuat dan rapi.

Macam-macam kampuh balik antara lain:

(1) Kampuh balik biasa

(2) Kampuh balik semu

(3) Kampuh balik yang diubah (digeser)

Page 106: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

92

b) Kampuh pipih

Kampuh pipih digunakan untuk pakaian bayi, pakaian

pria dan pada tempat-tempat yang harus pipih. Lebar jahitan

1cm, jadi ½ atau ¾ cm.

c) Kampuh perancis

Kampuh ini untuk menghubungkan dua bagian kain

dengan satu kali setikan . kampuh ini digunakan untuk bahan-

bahan yang tipis seperti poplin. Lebar kampuh 1cm, jadi ½ cm

atau ¾ cm.

d) Kampuh sarung

Kampuh sarung dipakai untuk menyambung bahan

berkotak, untuk menjahit pakaian yang dipakai bolak-balik,

untuk garis lengkung pada model pakaian. Kampuh ini pada

bagian baik terdapat satu jalur setikan (Nanie Asri Yulianti

1993 : 6-9).

b. Teknologi Interfacing

Interfacing (lapisan dalam) yaitu sepotong bahan pembentuk

biasanya dipotong sama serupa dengan lapisan singkap dan

pakaiannya (Goet Poespo, 2005 : 59). Menurut Radias Saleh dan

Aisyah Jafar (1991 : 101), interfacing terdiri dari dua jenis yaitu:

1) Interfacing yang berperekat, cara merekatkannya dengan

mengunakan seterika panas hingga menempel.

Page 107: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

93

2) Interfacing tidak berperekat, pada bagian buruk bahan diberi tusuk

atau setikan penahan, (pembantu).

c. Teknologi Facing

Lapisan singkap (facings) dipergunakan pada penyelesaian

pinggiran kasar atau tiras. Lapisan singkap bisa dipotong baik pada

lajur benang yang sama dengan bagian yang harus dilapisi atau dengan

bahan berlajur benang serong (kumai) (Goet Poespo, 2005 : 68). Bahan

yang digunakan untuk facing menurut Nanie Asri Yulianti (1993)

adalah:

1) Sewarna dengan bahan pokok.

2) Berbeda warnanya dengan bahan Baju, perlu diingat kombinasi

warna harus sesuai dengan Bajunya.

d. Teknologi Interlining

Interlining (lapisan antara) yaitu sepotong bahan pembentuk

dipotong sama serupa dari bagian sebuah desain dan dipergunakan

diantara suatu bahan pelapis (lining) dan bagian dari desain. Yang

dikontruksikan terpisah dan digabungkan dengan tusuk flanel (catch

stitch) pada lapisan singkap (facing) pakaiannya sebelum bahan

pelapis dijahitkan kedalam. Ini diperlukan untuk kehangatan sekalian

sebagai pembentuk (Goet Poespo, 2005 : 60).

e. Teknologi Lining

Lining (bahan pelapis) yaitu sepotong atau potongan-potongan

bahan pembentuk yang sebagian atau keseluruhan menutupi bagian

Page 108: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

94

dalam dari pakaian. Yang dipotong dari bagian-bagian pola yang

nantinya akan menutupi dan dikontruksikan secara terpisah dari

pakaiannya dan digabungkan pada bagian kampuh yang pokok, seperti

garis pinggang. Diselesaikan pada sisi bawah sekalian membentuk

pakaiannya (Goet Poespo, 2005 : 60). Contoh bahan yang digunakan

dalam lining ini antara lain sutera, crepe, satin yang halus, sutera

taffeta, rayon, asahi, abute, erow dan sebagainya. Penyelesaian lining

ada dua macam, yaitu:

1) Pemasangan lining dengan teknik lepas

Pemasangan lining dengan teknik lepas yaitu bahan lining dan

bahan utama diselesaikan tersendiri pada bagian-bagian tertentu,

yaitu pada bagian kampuh sisi-sisi Baju, kupnat kemudian bahan

utama dan bahan lining disatukan.

2) Pemasangan lining dengan teknik lekat

Pemasangan lining dengan teknik lekat yaitu bahan utama dan

bahan lining dijahit secara bersama-sama.

6. Teknologi Pengepresan

Penyetrikaan adalah proses melicinkan pakaian yang kusut dan

berkerut serta lembab setelah dicuci dan dijemur, dan uap sebagai

pembantu membentuk pakaian agar rapi. Ada tiga tingkatan dalam proses

penyetrikaan atau pengepresan yaitu : sebelum pemotongan, sebelum

penjahitan, yang disebut under pressing, dan setelah pakaian selesai

dijahit yang disebut dengan final pressing. Teknik pengepresan dilakukan

agar busana atau jahitan yang dihasilkan rapi, maka setelah dijahit harus

Page 109: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

95

dipress dengan cara disetrika. Alat-alat pengepresan antara lain : iron,

iron board (papan setrika), wooden clapper (kayu penekan), needle

board (papan jarum), sleeve board (papan lengan), press mit, seam roll,

tailor’s ham (bantalan pengepresan). Pengepresan merupakan suatu cara

agar kampu-kampuh terlihat lebih pipih dan rapi. Pengepresan dilakukan

setiap kali selesai menjahit dengan menggunakan setrika dengan suhu

yang disesuaikan dengan bahan kostumnya. Ada tiga tingkatan dalam

proses penyeterikaan atau pengepresan yaitu: sebelum pemotongan,

selama penjahitan yang disebut under pressing. (Sicilia Sawitri, 1997).

Kunci untuk memperoleh suatu “penampilan ahli” adalah menyetrika

bahan setiap mulai menjahit kemudian disetrika lagi bilamana pakaian

sudah selesai dijahit (Goet Poespo, 2005 : 21). Berdasarkan penjelasan

di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi pengepresan adalah suatu cara

untuk merapikan bahan Baju sebelum dijahit dan memipihkan kampuh-

kampuh setelah proses penjahitan untuk memperoleh hasil akhir yang

baik dan rapi. Dalam pembuatan kostum tari rancangan penyusun,

teknologi pengepresan dilakukan setiap kali selesai menjahit dengan suhu

sedang dan bantuan air yang disemprotkan pada permukaan bahan agar

mendapatkan hasil akhir yang lebih baik. Kostum tari menggunakan

teknologi pengerpesan untuk merapikan kostum supaya kelihat indah.

Page 110: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

96

E. PENCIPTAAN KOSTUM TARI TOKOH GAGAHAN PRIA DENGAN

SUMBER IDE ”BAJU TELUK BELANGA”

Dalam proses penciptaan kostum tari diawali dengan mendisain kostum

agar diperoleh sebuah hasil kostum tari yang sesuai. Dalam mendisain

kostum penyusun harus mengkaji tema dari tari pangimpen. Tari Pangimpen

bertemakan percintaan, yaitu mengisahkan tentang seortang raja yang sedang

jatuh cinta kepada seorang putri. Setelah mengkaji tema alur yang digunakan

adalah alur maju, alur maju adalah alur yang diceritakan runtut dari awal

sampai akhir. Tokoh yang dimunculkan adalah Gagahan Pria yang

mempunyai karakter tegas, dinamis, pemberani dan romantis. Setelah

mengkaji tema, alur cerita dan karakter yang akan dimunculkan penyusun

mengkaji sumber ide. Sumber ide yang penyusun ambil adalah baju Teluk

Belanga dengan mengambil cirri khusunya yaitu bentuk dari sampin. Untuk

memperkuat karakter yang akan dimunculkan maka penyusun juga

menerapkan unsur – unsur dan prinsip desain pada kostum tari sehingga

dalam pembuatan karya baru harus memperhatikan sumber ide yang akan

dipergunakan dengan mempertimbangkan prinsip dan unsur dessain agar

karyua atau desain yang diperoleh baik.

Sesuai dengan tema gelar kostum tari yang akan diselenggarakan yaitu

“ Kostum Tari Kontemporer” dengan mengambil tema khusus “ Tari

Pangimpen” dimana kostum tari ini mengambil cirri khusus dari baju Teluk

Belanga yang sudah dikembangkan dan merupakan salah satu etnik nusantara

yang perlu dilestarikan dan mempunyai karakterisitik dan daya tarik yang

hebat. Kostum Tari Pangimpen yang diciptakan penyusun mengambil cirri

Page 111: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

97

khusus dari sumber ide yaitu Baju Teluk belanga dengan mengambil bentuk

dari sampin. Sampin adalah kain yang dililitkan di pinggang kemudian

penyusun kembangkan menjadi bentuk sampin yang sudah berpola.

Kostum tari yang penyusun buat terdiri dari 3 bagian yaitu kemeja tanpa

lengan, celana bentuk panji,dan celemek panggul dari batik motif parang

gurdho. Celemek panggul adalah produk jadi dari pengembangan bentuk

sampin. Dari penuangan ide tersebut perancang menciptakan sebuah desain

kostum tari bersiluet H yang terdiri dari busana atasan atau kemeja tanpa

lengan menggunakan krah shanghai pada bawahan mengguanakn celana

bentuk panji dengan panjang sampai lutut, pada bagian bawah celana

menggunakan elastic lebar 2 ½ cm, pada celemek panggul menggunakan kain

batik motif parang gurdho pada tingkatan ke dua mengguankan bahan satin

berwarna merah hati, pada tengah sampin penyusun kembangkan memakai

jabot dengan bahan batik motif parang gurdo, pada panggul sisi kanan dan

kiri pinggang terdapat sampur dengan panjang sampai mata kaki dijepit pada

bagian ban pinggang sampin.

Bahan yang dipergunakan untuk kemeja tanpa lengan adalah satin bridal

warna merah hati dengan kombinasi satin emas begitu juga dengan celana

menggunakan bahan dan warna yang sama dengan kemeja tanpa lengan. Pada

sampin dan jabot menggunakan batik motif parang gurdho yang menjadi cirri

khas dari Penari gagahan Pria, pada sampur yang terletak disisi kanan kiri

menggunakan bahan satin emas.

Page 112: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

98

Dalam menciptakan kostum tari ini penyusun menerapkan unsur dan

prinsip desain agar memperoleh desain kostum tari yang serasi. Penerapan

garis lengkung ini diterapkan pada kemeja tanpa lengan dan sampur, garis

lengkung pada kemeja tanpa lengan ini memberi kesan romantis. Selain garis

lengkung juga menggunakan garis lurus vertical pada Jabot dan bentuk dari

sampin sehingga terkesan tegas dan gagah.

Unsur arah menjadi salah satu penyeimbangan dalam penciptaan kostum

tari. Unsur arah yang digunakan dalam penciptaan kostum tari ini adalah arah

diagonal pada hiasan kemeja tanpa lengan memberikan kesan dinamis dan

arah horisontal pada hiasan belakang kemeja tanpa lengan. Pemakaina unsur

bentuk dalam pembuatan kostum tari ini adalah pada bagian krah

menggunakan krah shanghai sehingga terkesan tegas dan berani seperti

karakter seorang raja. Unsur ukuran pada kostum tari ini adalah pada celana

dengan menggunakan umuran midi yaitu ukuran panjang celana 10 cm di

bawah lutut. Kostum tari ini menggunakan nilai gelap terang atau value pada

kostum atasan mengarah pada warna gelap yaitu merah marun dan pada

sampur mengarah ke warna cerah yaitu warna emas. Dalam penciptaan

sebuah kostum unsur warna juga juga berperan penting dalam menciptakan

hasil karya kostum tari yang selaras serasi dan seimbang dengan tokoh yang

akan ditarikannya, agar busana ini dapat memancarkan karakterisitik yang

akan ditampilkannya. Tidak hanya itu saja pemilihan kombinasi warna yang

tepat akan memberikan kesqan yang menarik, penerapan unsur warna yang

penyusun pakai adalah warna primer yaitu terdiri dari warna merah dan

Page 113: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

99

kuning ( emas ) warna warna tersebut merupakan warna yang belum

mengalami pencampuran warna.

Selain mempertimbangkan unsur desain untuk mencipta sebuah desain

kostum tari juga mempertimbangkan prinsip prinsip desain. Prinsip

keserasian atau keslarasan pada kostum ini dapat terlihat pada keserasian

dalam warna pada perpaduan antara warna merah marun dan warna emas

dimana warna tersebut terlihat serasi. Prinsip perbandingan pada kostum tari

ini terlihat pada bahu yang ditinggikan sehingga memunculkan karakter tegas

dan gagah sesuai dengan tarian yang akan ditarikan yaitu Gagahan Pria, tidak

hanya dilihat dari segi penampilan tetapi penyusun menggunakan warna

merah marun untuk memberi kesan pemberani dan tegas, seperti halnya

karakter dalam tarian tersebut. Keseimbangan yang diterapkan dalam

mencipta kostum tari ini adalah simetris karena pada kemeja tanpa lengan

dibuat menyilang dengan jarak yang sama antara keduanya, begitu juga

dengan sampur yang memiliki ukuran dan panjang yang sama. Prinsip Irama

penyusun terapkan pada pengulangan hiasan payet yang disusun membentuk

mengikuti bentuk kemeja tanpa lengan. Irama pertentangan pada pertemuan

antara garis lurus dan lengkung pada Jabot. Pusat Perhatian ( Center Of

Interest ) penyusun terapkan pada Jabot yang ditambah dengan hiasan prada.

Kostum Tari Gagahan Pria ini akan dituangkan dalam desain sketching,

presentation drawing, desain hiasan dan pelengkap kostum. Desain sketching

digambar dentgan proporsi yang baik tampakdepan dengan penyelesaian

Page 114: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

100

menggunakan marker hitam. Presentation drawing digambar bagian muka

dan bagian belakang dengan penyelesaian mix media.

Page 115: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

101

Gambar 4. Sketsa Disain Kostum Tokoh Gagahan Pria Skala 1 : 6

Page 116: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

G

.Celana

Celemek ptingkat I

Celemek panggul tinII

Gambar 5. G

a panji

anggul

ngkat

Gambar Prese

(ta

entasi Kostu

ampak depan

Skala 1 : 6

um Tokoh Ga

n)

agahan Pria

Kancdiam

kemelenga

Ban

Krah

Sam

Ja

ma

102

cing logammeter 2 cm

eja tanpa an

pinggang.

h shanghai

mpur

abot

anset

m

Page 117: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

103

Gambar 6. Gambar Presentasi Kostum Tokoh Gagahan Pria ( Tampak Belakang )

Skala 1 : 6

manset

Celana panji

Celemek panggul susun II

Kemeja tanpa lengan

Krah Shanghai

Celemek panggul susun I

Sampur

Page 118: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

Gambar 7. Desain HiaB

san Kostum agian DepanSkala 1 : 6

Tokoh Gagn

ahan Pria

Hiasdaun

bemeben

kemele

104

san Payet dipasang

erjajar engikuti ntuk dari eja tanpa engan.

Page 119: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

105

Gambar 8. Desain Hiasan Kostum Tokoh Gagahan Pria

Bagian Belakang

Skala 1 : 6

.

Hiasan Payet daun dipasang

berjajar mengikuti bentuk dari

kemeja tanpa lengan.

Page 120: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

Gambar 9. Desain HiaB

san Kostum agian Depan

Skala 1 : 6

M“pbapasa

Tokoh Gagn

Memberikan prada“pada agian motifarang gurdhoampin

ahan Pria

f batik o pada

106

Page 121: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

107

Gambar 10. Desain Hiasan Kostum Tokoh Gagahan Pria

Bagian Belakang

Skala 1 : 6

Pemberian hiasan “Prada” pada bagian belakang sampin.

Page 122: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

108

F. PENTAS SENI ”KOLABORASI SENDIKAR

Kolaborasi Produksi Gelar Koreografi 2010 ” Kolaborasi SENDIKAR

( Seni Pendidikan Karakter)” Kegiatan Gelar Koreografi merupakan suatu

kegiatan yang diselenggarakan untuk menumbuhkan berbagai kreativitas

dalam melestarikan keanekaragaman seni budaya yang digarap bagus melalui

kemilau sentuhan imajimasi, edukatif, ekspresi, kerampilan, berkreasi dan

berkarya dalam seni pertunjukan yang mendidik.

Gelar Koreografi sendiri mempunyai tujuan antara lain:

1. Sebagai sarana hiburan dan pengetahuan baik untuk para pengamat mode

maupun masyarakat umum.

2. Memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang kolaborasi antara

Jurusan Tata Baju dengan Pendidikan Seni tari Universutas Negeri

Yogyakarta. Melatih para mahasiswa dalam berorganisasi dan

berhubungan dengan dunia luar, khususnya mengenai penyelenggaraan

gelar koreografi.

3. Memberi bekal pengetahuan pengalaman serta kreativitas berkarya untuk

menggembangkan gagasan dalam konteks budaya.

Sebelum menampilkan Kostum Gagahan Pria pada Tari Pengimpen yang

harus memperhatian dalam tataan panggung yaitu:

Page 123: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

109

1.Tempat Pentas

Suatu pertunjukan apapun bentuk selalu menentukan tempat atau

ruang untuk menyelenggarakan pertunjukan tersebut. Pertunjukan adalah

klasi atau karena yang akan dipergunakan untuk membawakan suatu

pertunjukan atau pementasan. Pola panggung ” Kolaborasi SENDIKAR”

Gambar 9. Gambar Denah Panggung Gelar ” Kolaborasi SENDIKAR”

Keterangan menurut kode huruf yaitu:

A : Panggung pentas bentuk persegi panjang.

B1 danB2 : Tempat musik atau iringan rawitan

C : Tempat duduk penonton dan tamu undangan

2.Tata Lampu atau Lighting

Tata lampu adalah seperangkat penataan lampu untuk keperluan

pementasan. Menurut Hadi ( 2003 : 92 ) adalah pener tata cahaya sangat

mendukung suatu bentuk pertunjukan tari. Fungsinya untuk penerangan,

C

A

B1 B2

Page 124: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

110

penciptakan suasan atau untuk memperjelas peristiwa pada suatu adegan.

Hal – hal yang mempengaruhi peneran pada penari yaitu :

a) Alur cerita atau kisah, warna yang digunakan pada penerang atau

cahaya yang digunakan pada Tari Pengimpen merah dan kuning,

yang menggambarkan cinta yang membara.

b) Kostum tari, warna yang digunakan yaitu warna merah hati, emas

dan putih. Hal ini mempengaruhi kecahayaan untuk memperkuat alur

cerita atau kisah cerita.

c) Tata rias adalah hal yang paling penting peka dihadapan penonton,

karena biasanya penonton sebelum menikmati tarian selalu

memperhatikan wajah penari baik untuk mengetahui tokoh atau peran

yang dibawakan maupun untuk mengetahui penarinya

Jazuli (2002 : 19). Fungsi lampu dengan tata rias sangat penting

karena akan mempengaruhi suatu karakter tokoh yang sedang

dibawakan, untuk memperkuat akspresi dan untuk menambah daya

tarik penampilan. Tata rias penari putra dan putri adalah tata rias

wajah dan rambut. Rias wajah yang digunakan pada Tari Pengimpen

yaitu rias korektif yaitu rias yang hanya mempertegas garis- garis

wajah saja, karena Tari Pengimpen menggunakan properti topeng

yang menggunakan warna dasar emas yang berarti bersifat kesabaran

dalam menghadapi segala sesuatu. Tata rias rambut penari putra

hanya diberi gel sedangkan putri tidak disanggul akan tetapi dengan

Page 125: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

111

rambut kerinting gadul yang ditambah rambut pasang yang berwarna

emas dan hiasan rambut lainya.

3. Iringan dan Musik

Iringan dan musik adalah musik sangat penting dalam mendukung

sebuah penyajian tari. Musik dalam tari bukan hanya sekedar sebagai

iringan saja tetapi juga sebagai pelengkap tari yang sangat berkaitan, yang

dapat memberi suasana yang diinginkan dan mendukum alur cerita. Musik

yang digunakan adalah Tari Pengimpen diiringi gending “Bendrong” dan

perawit lainya.

4. Tata Suara

Tata suara adalah seperangkat alat sumber bunyi untuk tujuan musik

untuk iringan tari. Tata suara pada Tari Pengimpen menggunakan musik

iringan tari menggunakan alat musik yang langsung dimainkan.

Dalam penyelenggaraan pagelaran ” Kolaborasi SENDIKAR ”juga

membutuhkan dukungan dari berbagai pihak diantara lain yaitu:

1. Program non sponsor

Program non sponsor yaitu pagelaran Busana dilakukan dan

ditanggung oleh pihak penyelenggara sendiri tanpa bekerja dengan pihak

lain. Keuntungan penyelenggaraan dengan cara ini adalah

penyelenggaraan dapat menggunakan bahan tekstil, pemilihan warna

menurut desain dan tidak terikat dengan pihak manapun. Kekurangan

dari program ini adalah semua biaya penyelenggaraan pagelaran Baju

ditanggung oleh pihak penyelenggara.

Page 126: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

112

2. Program sponsor

Program sponsor yaitu penyelenggaraan pagelaran Baju

dilaksanakan bersama antara pihak desainer dengan pihak lain, baik itu

sponsor tunggal maupun sponsor bersama. Keuntungan dari program

sponsor ini adalah penyelenggara tidak boleh menolak jenis barang yang

diberikan oleh pihak sponsor.

Penyelenggaraan” Kolaborasi SENDIKAR ”meliputi tahap persiapan

dan pelaksanaan. Persiapan yang dilakukan adalah menentukan tema.

Tema Kolaborasi Produksi Gelar Koreogrfi 2010 yang dilakukan adalah

Kolaborasi Sendikar yang menggunakan sumber ide tertentu sesuai

keinginan desainer kemudian ciri khusus kostum diangkat dan

diaplikasikan untuk trend. Pembentukan panitia sebagai persiapan menurut

Sri Ardianti Kamil,1998 yaitu:

1. Ketua panitia yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap

keseluruhan penyelenggaraan gelar seni.

2. Wakil ketua panitia yaitu orang yang membantu ketua dari

penyelenggaraan gelar seni.

3. Sekretaris dan humas yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap

semua undangan, surat menyurat dan segala hal yang berhubungan

dengan masyarakat.

4. Bendahara yaitu orang yang berfungsi membuat anggaran biaya serta

membukukan segala pengeluaran dan pemasukkan uang dalam

penyelenggaraan dan pagelaran tari.

Page 127: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

113

5. Announcer yaitu orang yang bertanggung jawab atas gelar Baju,

biasanya menerangkan sebagai Master of Ceremony (MC).

6. Penanggung jawab peragawati dan ruang rias yaitu orang yang mengurus

segala hal yang berhubungan dengan peragawati.

7. Penanggung jawab ruangan yaitu orang yang mengurus segala hal,

keperluan teknis penyelenggaraan gelar Baju seperti lighting, sound

system, dokumentasi dan lain-lain.

Panitia yang dibentuk dalam pagelaran seni dengan tema “Kolaborasi

Sendikar” terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, sie sponsorship, sie

perlengkapan, sie dekorasi, sie publikasi/humas, sie dokumentasi, sie

percetakan, sie juri/penerima tamu, sie sound lighting, sie peragawati, sie

acara, sie make up, sie keamanan, dan sie konsumsi .

Pagelaran sanggar tari “Kolaborasi Sendikar” dalam pelaksanaannya

bekerjasama dengan sponsor yang mendukun acara tersebut.

Page 128: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

114

BAB III

PROSES PEMBUATAN DAN MENAMPILKAN KOSTUM TARI

A. PROSES PEMBUATAN KOSTUM

Perencanaan adalah faktor penting dalam proses pembuatan kostum

tari diperlukan suatu perencanaan agar tujuan dan karakterisitik kostum tari

dapat tercapai. Langkah-langkah dari perencanaan dalam proses pembuatan

kostum tari dengan sumber ide Baju Teluk Belanga antara lain :

1. Persiapan

Persiapan yaitu langkah awal setelah proses prencanan. Persiapan

dimaksud untuk mempermudah produksi yang akan dijalankan sehingga

dapat terlaksana dengan baik dan terorganisir. Adapun langkah - langkah

yang dibutuhkan didalam tahap persiapan ini, meliputi :

a. Pembuatan Gambar Kerja Kostum Tari

Pembuatan gambar kerja Kostum Tari dilengkapi dengan gambar

kerja hiasan kostum, dan gambar kerja pelengkap kostum. pembuatan

gambar – gambar ini dilakukan untuk mengetahui lebih detail bagian –

bagian yang akan dibuat, mulai dari ukuran, hiasan dan pelengkap

yang digunakan, selain itu juga untuk mempermudah proses

pembuatan sehingga kostum tari yang dihasilkan bermutu tinggi dan

sesuai dengan keinginan

Page 129: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

Gambar 99. Gambar K

B

34

3,5 cm

8 cm

Kerja Kemeja

agian Depan

12 cm

8 cm

cm

m

a Tanpa Leng

n

8 cm

26 cm

gan

70 cm

115

Page 130: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

116

Gambar 10. Gambar Kerja Kemeja Tanpa Lengan

Bagian Belakang

25 cm

82 cm

3,5 cm

45 cm

8 cm

Page 131: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

117

Gambar 11. Gambar Kerja Celana Panji Bagian Depan

70 cm

62 cm

40 cm 4 cm

49 cm

70 cm

60 cm

Page 132: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

118

Gambar12. Gambar Kerja Celana Panji Bagian Belakang

60 cm

5 cm

70 cm

70 cm

40 cm

49 cm

Page 133: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

G

60 cm

Gambar 13. G

27 cm

8 cm

85 cm

Gambar Ker

m

m

rja Celemek

70 cm

96

Panggul Ba

cm

agian Depan

85 c

1

119

m

15 cm

Page 134: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

120

Gambar 14. Gambar kerja Celemek Panggul Bagian Belakang

95 cm

8 cm

35 cm

8 cm 8 cm

27 cm 27 cm

85 cm

Page 135: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

KancinHias war

emas dengan

diamete2cm

Gam

ng rna

n er

mbar 15. Gam

mbar Kerja

Hiasan Rommpi

Pada tepi – rompi dihiadengan payyang mengerompi. Hiasterbuat dariberbentuk dwarna emasDengan pan0,5 cm.

Jarak antarasatu denganlainnya adal0,3 cm

121

tepi as yet elilingi sannya i payet daun s. njang

a payet n yang lah

Page 136: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

122

b. Pengambilan ukuran

Pengambilan ukuran disesuiakan dengan model kostum tari

yang akan dibuat. Dalam pengambilan ukuran juga harus teliti sesuai

dengan ukuran penari, jangan lupa tubuh model penari di beberapa

bagian diikat dengan peterban dan sikap model penari tegap. Dalam

mengambil ukuran diperlukan alat berupa meteran yang digunakan

dalam bentuk cm.

1) Ukuran – ukuran yang digunakan dalam pembuatan kemeja tanpa

lengan meliputi :

a) Lingkar leher : 45 cm

b) Lingkar badan : 82 cm

c) Panjang muka : 39 cm

d) Lebar muka : 34 cm

e) Panjang punggung : 47 cm

f) Lebar punggung : 39 cm

g) Lingkar pinggang : 70 cm

h) Panjang bahu : 12 cm

i) Lingkar kerung lengan : 44 cm

2) Ukuran – ukuran yang digunakan dalam membuat celemek

panggul susun 1 dan susun 2 :

a) Lingkar pinggang : 70 cm

b) Lingkar panggul : 86 cm

c) Tinggi panggul : 19 cm

Page 137: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

123

d) Panjang celemek panggul susun 1 : 27 cm

e) Panjang celemek panggul susun 2 : 35 cm

3) Ukuran – ukuran yang digunakan dalam membuat celana panji

a) Lingkar pinggang : 70 cm

b) Lingkar panggul : 86 cm

c) Lingkar pesak : 70 cm

d) Lingkar lutut : 40 cm

e) Panjang celana : 62 cm

f) Tinggi duduk : 28 cm

a. Pembuatan pola kostum tari

Merupakan langkah pengembangan dari pola dasar menjadi pola

sesuai dengan yang diinginkan. Untuk memperoleh pola dasar yang

baik, harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1) Mengambil ukuran dengan cermat dan teliti, serta menggunakan

peterband sebagai alat penolong.

2) Dalam menggambar bentuk lengkung harus luwes. Hal ini bisa

dibantu dengan penggunaan pengaris lengkung. Garis lengkung

diperlukan pada saat membuat kerung lengan, kerung leher dan

garis panggul.

3) Perhitungan pecahan dari ukuran garus cermat dan teliti.

Setelah pola dasar (skala 1 : 6) dibuat, langkah selanjutnya adalah

pecah pola untuk mendapatkan pola kostum tari yang diinginkan.

Page 138: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

Dalam p

Baju Tel

yang dib

tanpa len

dasar cela

pembuatan K

luk Belanga

buat adalah

ngan, pola

ana pria untu

Gam

Kostum Tari

a, menggunk

pola dasar

celemek pa

uk pembuata

mbar 16. PolSkala

Sumber : M

i Pangimpen

kan pola da

kemeja untu

anggul susun

an celana pan

la Dasar Kema 1 : 6

M.H Wancik

n dengan S

asar dan pe

uk pembuat

n 1 dan sus

nji.

meja

k

124

Sumber ide

cah model

tan kemeja

sun 2, pola

Page 139: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

125

Keterangan Pola Kemeja bagian depan dan belakang

Pola bagian Depan

1. A A’ : A – A’ = 2 cm

2. A – A” : 4 cm

3. A – B : 1/6 Lingkar Leher + ½ cm

4. A – C : 1/6 Lingkar Leher + 1 ½ cm

5. A” – D : ½ Lebar punggung + 1cm

6. B – E : Panjang kemeja

7. A’ – F : ½ Lingkar kerung lengan

8. F – G : ¼ Lingkar badan

9. C -C’ : E – E’ = 1 ½ cm

Bagian Belakang

Kutip pola bagian depan tanpa lidah bahu naik 4 cm, titik bahu tertinggi

bagian belakang ditarik garis lurus Tengah Belakang ( TB ) dan diturunkan 2 ½

cm, kemudian dibuat lengkung leher belakangnya.

Page 140: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

K

A

A

B

C

A

C

C

D

A

B

Keterangan

A – B

A – C

B – D

C – D

ABCD dibua

C – C’

C’ – C”

D – D’

A – C’ – C”

B – D’

pembuatan

: 3,5 cm

: ½ lingk

: sama de

: Sama de

at garis luru

: masuk 1

: naik 1 c

: naik 1 c

: dihubun

: dihubun

Gambar 17

pola krah sh

ar leher.

engan AC

engan AB

s dihubungk

1 cm

cm

cm

ngkan memb

ngkan memb

7. Pola Krah

Skala 1 : 6

hanghai :

kan membent

bentuk garis

bentuk garis

Shanghai

tuk persegi p

lengkung.

lengkung.

panjang.

126

Page 141: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

127

Bagian Depan Bagian Belakang

Gambar 18. Pola Kemeja Tanpa Lengan Bagian Depan dan Belakang Skala 1:6

Page 142: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

128

Gambar 19. Pola Kemeja tanpa Lengan Bagian Depan dan Belakang

dan pola krah shaghai Skala 1 : 6

Page 143: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

Gamb

bar 20. Pola

( Sum

Celana panjSkala 1 : 6

mber : Soekar

ji Bagian De

rno )

epan

129

Page 144: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

Gammbar 21. Pola Celana pan

( Sum

nji Bagian BSkala 1 : 6

mber : Soekar

Belakang dan

rno )

n ban pingga

130

ang

Page 145: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

Gammbar 22. Pecah Pola celBan pin

lana Panji banggang, dan Skala 1 ; 6

agian depan kikik.

dan belakan

131

ng.

Page 146: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

132

Gambar 23. Pola Celemek Panggul Susun I Skala 1 ; 6

Page 147: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

133

Gambar 24. Pola Celemek Panggul Susun II Skala 1 ; 6

Page 148: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

134

Keterangan Pembuatan Pola Celemek Panggul :

A – A’ : turun 1 ½ cm

A’ – A” : keluar 8 cm

A – B : ¼ lingkar pinggang + 1cm

A – C : tinggi panggul

C – D : ¼ lingkar panggul + 1 cm

Buat garis lurus dari B ke D

A – E : panjang rok

A” – E : digaris lurus

D – F : C _ E

E – E’ : masuk 6 cm

F – F’ : keluar 4 cm

F’ – F” : naik 2 cm

Digaris lengkung dari E’ sampai F” menyinggung

pertengahan garis F

G – H : ¼ lingkar pinggang – 1cm

G – G’ : turun 1 ½ cm

Diberi garis lengkung dari G – H

G – I : tinggi duduk

I – J : ¼ lingkar panggul – 1 cm

Di garis lurus dari H ke J

G’ – K : panjang rok

K – L : I – J

L – L’ : keluar 4 cm

L’ – L” : 3 cm

Page 149: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

Gambar 255. Pecah Pola

a Celemek PSkala 1 : 6

Panggul Susuun I dan II

135

Page 150: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

K

A

A

B

Keterangan P

A – B

A - C

B – C

Gamb

Pembuatan J

: 48 cm

: 60 cm

: dihub

lengk

bar 26. Pola JSkala 1 ; 6

Jabot :

m

m

bungkan me

kung.

Jabot

embentuk gaaris

136

Page 151: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

137

Gambar 27. Pola Ban pinggang Skala 1 : 6

Ketereangan pola ban pinggang :

A – B : 9 cm

A – C : ½ Lingkar pinggang + 1 cm

B – D : sama dengan AC

ABCD dihungkan membentuk persegi panjang

Page 152: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

K

Keterangan

A – B

A - C

B – D

D – C

Pembuatan p

: 50 cm

: 100 cm

: 60 cm

: dihubun

Gambar

pola sampur

ngkan memb

r 28. Pola SaSkala 1; 6

r :

bentuk garis

ampur

lengkun

138

Page 153: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

139

b. Perancangan Bahan Dan Harga

Marancang bahan adalah merancang seberapa cukupnya bahan

yang diperlukan untuk suatu model tertentu sekaligus dapat

mengetahui letak potongan-potongan yang diperlukan sesuai dengan

modelnya (Nanie Asri Y, 1990 : 22). Sedangkan menurut Djati Pratiwi

(2001 : 79), yang dimaksud dengan membuat rancangan bahan dan

harga adalah memperkirakan banyaknya keperluan atau kebutuhan

bahan pokok dan bahan pembantu serta biaya untuk mewujudkan

sebuah busana. Selanjutnya Djati Pratiwi mengemukakan bahwa

tujuan dari merancang adalah untuk memahami suatu model dengan

tepat dan cepat sekaligus dapat memperhitungkan banyaknya bahan

dan biaya yang diperlukan dalam pembuatan busana.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

merancang pada dasarnya adalah proses perancangan untuk membuat

suatu busana supaya diketahui sberapa banyaknya bahan dan

perkiraan biaya yan diperlukan didalam pembuatan busana.

Adapun cara merancang bahan yaitu :

1. Menyiapkan pola dan kertas payung dengan ukuran skala 1 : 6

2. Meletakkan pola diatas kertas payung dan menghitung banyaknya

bahan yang diperlukan ntuk tiap pola, lengkap dengan kampuh dan

kelimnya.

Page 154: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

140

3. Mengukur berapa banyaknya bahan yang diperlukan.

Dalam merancang bahan ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan, yaitu :

1) Arah serat kain atau serat benang harus sesuai dengan arah serat

pada busana atau pola.

2) Pola diletakkan pada bahan dimulai dari bagian – bagian busana

yang paling besar, sedang dan terakhir bagian yang kecil.

3) Untuk bahan yang bermoti sebaiknya diperhatikan arah atas dan

arah bawah motif serta tidak merusak motif dan motif tetap hidup.

Keuntungan yang dapat diperoleh dari merancang bahan dan

harga adalah :

1) Mengetahui banyaknya bahan yang diperlukan untuk membuat

busana, sehingga dapat menghemat bahan dan harga karena telah

diperhitungkan secara cermat.

2) Rancangan bahan digunakan sbagai pedoman pada waktu

meletakkan pola pada bahan sebenarnya, sehingga lebih efektif dan

efisien.

3) Menghemat waktu dalam meletakkan pola yang sebenarnya yaitu

pola besar karena sudah diketahui urutan letak pola seperti yang

sudah direncanakan sebelumnya.

4) Kemungkinan kesalahan arah serat kecil sekali.

Page 155: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

141

Gambar 29. Rancangan Bahan kemeja tanpa lengan dan celana Skala 1 : 6

Keterangan Rancangan Bahan

Nama Bahan : Satin bridal

Panjang kain : 150 cm

Lebar Kain : 170 cm

Page 156: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

142

Gambar 30. Rancang Bahan Sampin dan Jabot

Skala 1:6

Keterangan

Nama Bahan : Batik Motif Parang Gurdho

Panjang kain : 215 cm

Lebar Kain : 115 cm

Page 157: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

143

Gambar 31. Rancang Bahan Sampur Skala 1:6

Keterangan

Nama Bahan : Satin Manohara

Panjang kain : 100 cm

Lebar Kain : 150 cm

Page 158: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

144

Gambar32. Rancang Bahan Sampin dan Jabot Skala 1: 6

Keterangan

Nama Bahan : satin silk

Panjang kain : 125 cm

Lebar Kain : 115 cm

Page 159: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

145

Gambar 33. Rancang Bahan Furing Skala 1:6

Keterangan

Nama Bahan : Erro

Panjang kain : 100 m

Lebar Kain : 115 cm

Page 160: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

146

d. Perancangan Bahan dan Harga

Tabel.1. Perancangan Harga

Nama bahan Jumlah

yang diperlukan

Harga satuan(RP)

Jumlah (RP)

A. Bahan pokok

1. Kain satin Bridal

2. Kain satin silk

3. kain batik motif

B. Bahan tambahan

1. Kain Ero

2. Kain satin biasa

C. Bahan pembantu

1. kancing jamur

2. Kancing kait

3. Benang jahit

4. Mori Gula

5. Viselin

6. Kain keras

7. Elastik

D. Pelengkap busana

1. payet daun

2. Prada

150 cm

100 cm

150 cm

100 cm

200 cm

2 buah

1 pasang

2 buah

1 meter

1 meter

1 meter

2 meter

1 ons

Gliter

Rp. 27.000

Rp. 38.000

Rp. 32.000

Rp. 10.000

Rp. 11.000

Rp. 3.000

Rp. 500

Rp. 2.000

Rp. 11.000

Rp. 5.000

Rp. 10.000

Rp. 1.5 00

Rp 7.000

Rp 50.000

Rp. 30.500

Rp. 38.000

Rp. 32.000

Rp. 10.000

Rp. 22.000

Rp. 3.000

Rp. 500

Rp. 2.000

Rp. 11.000

Rp. 5.000

Rp. 10.000

Rp. 3.000

Rp 7.000

Rp 50.000

Total Rp.238.500

Page 161: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

147

c. Penyusutan bahan

Penyusutan bahan dilakukan sebelum bahan dipotong,

penyusutan dilakukan bertujuan supaya tenun lurik tidak akan

menyusut setelah dijadikan sebuah busana ketika nantinya akan

mengalami proses pencucian. Proses penyusutan ini tidak rumit yaitu

dengan cara kain direndam di dalam air selama 2 - 4 jam, kemudian di

angkat dan dijemur atau diangin-anginkan hingga kering lalu disetrika.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan langkah selanjutnya dari proses perencanaan.

Dalam proses pelaksanaan ini banyak hal-hal yang harus diperhatikan

sebelum dibuat agar sesuai dengan apa yang diharapkan. Ada beberapa hal

yang dilaksanakan dalam proses pembuatan kostum tari dengan sumber

ide Baju Teluk Belanga antara lain :

a. Peletakan pola dan bahan

Meletakan pola di atas bahan adalah menyusun pola-pola busana

yang sudah dibuat di atas bahan yang akan digunakan yang sudah

disiapkan sesuai dengan arah serat kain tersebut. Meletakan pola di

atas bahan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum

memotong kain. Untuk mempermudah dalam proses pemotongan

bahan maka kain dilipat menjadi dua sehingga diperoleh bagian kanan

dan kiri, kecuali untuk bahan-bahan yang harus mengepaskan atau

menyamakan motif maka akan lebih mudah jika dipotong perlembar.

Page 162: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

148

Untuk mempermudah dan menghemat waktu saat peletakan pola

sebaiknya melihat/mencontoh pada rancangan bahan yang sudah

dibuat. Pada saat penataan pola ini tidak boleh lupa diberi tanda

kampuh terlebih dahulu supaya mudah dalam proses pemotongan kain.

b. Pemotongan dan pemberian tanda jahitan

Setelah meletakan pola di atas bahan maka selanjutnya adalah

memotong bahan. Pemotongan bahan sesuai dengan batas kampuh

yang telah dibuat, pada saat memotong bahan sebaiknya bahan tidak

digeser-geser supaya arah serat bahan tersebut tetap lurus. Setelah

semua bahan terpotong maka dilanjutkan dengan memberi tanda

jahitan pada bahan dengan menggunakan rader dan karbon, warna

karbon yang digunakan sebaiknya yang mempunyai warna dekat

dengan warna kain tersebut supaya kain yang digunakan tidak

terkesan kotor.

c. Penjelujuran dan penyambungan

Setelah pola terpotong semua, pola disambung sampai terbentuk

menjadi busana. Tetapi penyambungan tidak dengan stik mesin,

melainkan dengan tusuk jelujur dengan tangan. Hal ini dilakukan agar

bila terjadi kesalahan pada pengepasan I mudah untuk

memperbaikinya.

Page 163: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

149

Adapun langkah-langkah penjelujuran adalah sebagai berikut :

1) Penjelujuran kemeja tanpa lengan :

a) Menjelujur potongan pada kerung lengan dengan potongan

bagian depan.

b) Menjelujur potongan bahan ke tiga pada bagaian tengah muka.

c) Mennyambung kerah dengan lapisan kerah

d) Menyambung sisi bagian atas dan bawah.

e) Menyatukan dengan pelapis.

f) Menjelujur krah

2) Penjelujuran Celana Panji :

a) Menjelujur lingkar pesak bagian tengah muka ( TM )

b) Menjelujur lingkar pesak bagian Tengah Belakang ( TB ).

c) Menjelujur sisi.

d) Menyatukan tengah muka dan tengah belakang.

e) Memasang elastik pada lutut. Menjelujur sisi bagian depan

dan belakang

f) Membuat ban pinggang yang dilapisi elastik.

g) Menyambung dan menjelujur ban pinggang dan celana.

3) Penjelujuran celemek panggul dengan batik motif parang gurdho

a) Menyambung perbagian 1 dan 2

b) Menjelujur sisi kanan dan kiri perbagian.

c) Menyambung dengan furing.

d) Menjahit Jabot

Page 164: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

150

e) Menyatukan celemek panggul 1 dan 2 yang sudah diberi

furing dengan ban pinggang.

d. Evaluasi Proses I (Pengepasan I)

Pengepasan I merupakan pengepasan kostum tari yang sudah

jadi pada tubuh model ( penari ) tetapi masih dalam bentuk jelujuran.

Pengepasan I bertujuan untuk mengetahui jatuhnya kostum pada tubuh

model. Adapun evaluasi ataupun kekurangan yang dialami pada

pengepasan I adalah :

Tabel. 2. Evaluasi Proses I

Aspek yang diamati Hasil pengamatan Cara mengatasi

Celana panji Lingkar pesak yang terlalu sempit.

Menambah lingkar pesak menjadi 70 dan penambahan kikik.

Keseluruhan kostum Kurang Hiasan Menambah hiasan payet pada kostum tari agar terlihat menarik.

e. Penjahitan

Yang perlu diperhatikan dalam proses menjahit adalah setiap kali

selesai menjahit harusmelakukan pengepresan. Adapun langkah-

langkah dalam menjahit kostum Tari Pangimpen dengan sumber ide

Baju teluk belanga adalah sebagai berikut :

1) Menjahit bahan utama kostum tari sebagai berikut :

a) Langkah Menjahit kemeja tanpa lengan pada bahan utama :

i. menjahit potongan – potongan pada bagian muka.

Page 165: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

151

ii. Menjahit sisi bagian belakang dan depan

iii. Menjahit kerah dan menyambungnya dengan lapisan

krah

iv. mengelim seluruh bagian kemeja tanpa lengan.

b) Langkah menjahit celana pada bahan utama :

i. Menyambung kikik dan lingkar pesak bagian tengah

muka ( TM )

ii. Menjahit lingkar pesak bagian Tengah Belakang ( TB ).

iii. Menjahit dan menyambung sisi luar celana.

iv. Menjahit dan menyambung sisi dalam celana.

v. Pada celana bagian bawah diberi elastik.

vi. Membuat ban pinggang dengan elastik.

vii. Menyambung ban pinggang dan celana.

c) Langkah menjahit celemek panggul pada batik motif parang

gurdho pada bahan utama :

i. MenyambungCelemek panggul perbagian 1 dan 2

ii. Menjahit sisi celemek panggul perbagaian.

iii. Membuat ban pinggang.

iv. Menjahit jabot dengan furing.

v. Menyatukan ban pinggang, jabot dan celemek panggul.

2.) Menjahit linning kostum tari dengan urutan sebagai berikut :

Page 166: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

152

a). Langkah Menjahit Lining keneja tanpa lengan :

i. Menjahit potongan – potongan pada bagian muka.

ii. Menjahit sisi bagian belakang dan depan

iii. Menjahit kerah dan menyambungnya dengan lapisan kerah

b). Langkah menjahit celana bentuk panji :

i. Menjahit kikk dan lingkar pesak bagian tengah muka

( TM )

ii. Menjahit lingkar pesak bagian tengah belakang ( TB )

iii. Menjahit dan menyambung sisi luar celana.

iv. Menjahit sisi dalam celana

v. Mengelim bagain bawah celana.

c). Langkah menjahit lining celemek panggul :

i. Menyambung celemek panggul perbagian 1 dan 2.

ii. Menjahit sisi kanan dan kiri celemek panggul perbagian.

d) Pemasangan asesoris/ornamen :

i. Pemasangan payet dengan teknik tusuk jelujur pada

sekeliling kemeja tanpa lengan untuk mempertegas bentuk

dari kemeja tanpa lengan itu sendiri.

ii. Penambahan prada pada sampin untuk mempertegas dan

memperjelas motif dari batik motif parang gurdho.

Page 167: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

153

f. Evaluasi Proses II

Pada saat pengepasan II, kostum tari sudah dijahit dengan mesin

dan sudah dipasang 70 % hiasan-hiasan dan pelengkapnya. Adapun

kekurangan atau evaluasi dalam pengepasan II adalah :

Tabel.3. Evaluasi Proses II

Aspek yang diamati Hasil pengamatan Cara mengatasi

Hiasan pada Kostum Hiasan belum semua terpasang

Melanjutkan mempayet.

Hiasan pada batik motif parang gurdho

Batik belum menggunkan prada.

Diberi prada pada motif.

3. Evaluasi hasil

Evaluasi hasil dilakukan setelah proses pembuatan kostum tari

dengan sumber ide ”Baju Teluk Belanga”. Tujuan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan dan hasil akhir keselurahan busana dengan konsep disain yang

diciptakan.

Adapun hasil evaluasi adalah sebagai berikut :

a) Kostum tari sudah sesuai dengan tema Tari Pangimpen yang mengandung

tema percintaan.

b) Kostum tari sudah sesuai dengan karakter dari Tokoh Gagahan Pria, yaitu

karakter gagah dan tegas yang diterapkan pada bentuk celemek panggul

bagian depan. Bentuk lengkung dari celemek panggul bagian belakang

mengesankan karakter romantis.

Page 168: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

154

c) Kostum tari sudah sesuai dengan sumber ide yang diambil, yaitu sumber

ide Baju Teluk Belanga dengan mengambil dari ciri khususnya yaitu

bentuk dari sampin.

d) Kostum tari sudah sesuai dengan unsur dan prinsip desain yang diterapkan.

e) Kostum tari sudah sesuai dengan gambar kerja kostum.

f) Kostum tari sudah sesuai dengan gambar hiasan kostum.

g) Kostum tari sudah sesuai dengan proses pembuatan pola. Dari pola dasar,

mengubah pola dasar dan pecah pola kostum.

h) Rancangan bahan sudah sesuai dengan kebutuhan pembuatan kostum tari.

i) Pemberian tanda pola harus tepat pada garis pola,karena sangat

berpengaruh terhadap siluet dari kostum yang akan dibuat.

j) Kostum tari sudah sesuai dengan proses penjahitan dan penyelesaian

kostum.

k) Evaluasi yang diamati dari penciptaaan kostum tari rancangan penyusun

antara lain ;

1. Lingkar pesak yang terlalu sempit.

2. Kurang Hiasan.

3. Batik belum menggunkan prada.

Page 169: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

155

B. MENAMPILKAN KOSTUM TARI

Penampilan kostum merupakan suatu ajang yang diselenggarakan

untuk memperkenalkan produk – produk kostum yang dihasilkan.

Pagelaran tari kali ini yaitu menampilkan kostum tari yang

dilaksanakan dengan adanya kolaborasi antara Program Studi

Pendidikan Teknik Busana, Program Studi Teknik Busana, Program

Studi Teknik Rias dan Kecantikan dan Program Studi Pendidikan Seni

Tari. Pelaksanaan pagelaran tari meliputi beberapa tahap, yaitu :

persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.

1. Persiapan

Persiapan yang dilakukan untuk menyelenggarakan pentas tari

dengan tema “Gelar Kolaborasi SENDIKAR (Seni Pendidikan

Karakter)” antara lain :

a. Membentuk Panitia Pagelaran Tari

Pembentukan panitia bertujuan agar pagelaran tari dapat

terlaksana dengan baik dan lancar. Panitia dalam pagelaran tari

dengan tema “kolaborasi SENDIKAR (Seni Pendidikan

Karakter)” terdiri dari mahasiswa pendidikan seni tari,

pendidikan teknik busana, teknik busana dan tat arias.

Organisasi pada pagelaran tari yang terbagi dalam beberapa

seksi dimana dalam perlindungan Universitas Negeri

Yogyakarta menggunakan stuktur panitia. Kegiatan dibentuk

dari mahasiswa yang mengikuti pagelaran tersebut. Fungsi

Page 170: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

156

panitia adalah memberikan saran atau keputusan untuk

memecahkan permasalahan yang dihadapi antar bagian atau

seksi. Sebelum menentukan struktur kepanitiaan perlu

mengetahui syarat – syarat sebagai berikut :

1) Setiap anggota diberitahu apa yang menjadi tugas dan

kedudukan dalam proses pengambilan keputusan atau

dalam memecahkan masalah.

2) Setiap anggota disadarkan akan keterikatan untuk

menjalankan tugasnya dalam kepanitiaan sampai selesai.

3) Anggota panitia hendaknya dilatih bekerjasama dalam

suatu proses kegiatan dan memiliki hubungan antar pribadi

yang baik.

4) Anggota panitia merupakan suatu tim yang sama

kedudukannya untuk menyelesaikan tugas masing –

masing.

5) Ketua panitia harus memiliki jiwa kepemimpinan, mampu

menggerakkan kerjasama antar anggota - anggotanya.

6) Bantuan dan dukungan hendaknya diberikan oleh pimpinan

yang akan mengatur pelaksanaan keputusan yang telah

dibuat panitia.

7) Anggota harus mampu memupuk hubungan baik antar satu

anggota dengan anggota lainnya.

Page 171: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

157

Adapun susunan kepanitiaan pagelaran tari dan tugas,

wewenang serta tanggung jawab personal terdiri dari :

1) Pimpinan produksi

a) Penanggung jawab umum jalannya kepanitiaan

b) Mengatur dan mengarahkan gerak arah kepanitiaan

c) Optimalisasi sumber daya yang ada

d) Mengambil kebijakan yang bersifat internal dan

eksternal tentang kepanitiaan

2) Pimpinan artistik

a) Membantu pimpinan produksi dalam mengatur dan

menjalankan kepanitiaan

b) Mengkoordinasi jalannya kepanitiaan kepada setiap sie

3) Sekretaris

a) Mengatur administrasi dan kerumahtanggaan

kepanitiaan

b) Membuat proposal kegiatan yang nantinya

dipresentasikan sebelum dicetak

c) Menentukan kebijakan terkait administrasi

d) Pembuatan laporan pertanggungjawaban kepengurusan

e) Pengelolaan dan pendampingan administrasi setiap

kegiatan.

Page 172: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

158

4) Bendahara

a) Menentukan kebijakan keuangan organisasi secara

internal maupun eksternal

b) Pengelolaan keuangan kepanitiaan secara umum dan

menyeluruh

c) Mengatur keuangan secara seimbang dan seefisien

mungkin

d) Pembuatan laporan keuangan kepanitiaan secara

menyeluruh

5) Stage Manager

a) Mengatur keadaan panggung

b) Bertanggung jawab atas jalannya acara

6) Sie Sponsorship

a) Mencari chanel sponsor

b) Menjalin kerjasama dengan sponsor

c) Memahami dan bertanggung jawab kontrak kerja

dengan sponsor

d) Mengatur deadline kerja “dipresentasikan”

e) Bertanggungjawab terhadap ucapan terima kasih

7) Sie perlengkapan

a) Mensurvei tempat pelaksanaan kegiatan dengan

terperinci mengenai tempat acara berlangsung

Page 173: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

159

b) Pengadaan fasilitas – fasilitas guna mendukung

kelancaran kegiatan

c) Menjadi fasilitator untuk peminjaman alat dengan

jurusan

8) Sie konsumsi

a) Mensurvei tempat pembuatan makanan

b) Memesan makanan dan snack dengan penawaran menu

c) Mengatur snack atau makanan pada saat acara

d) Mengatur lay out pengaturan makanan

9) Sie lighting

a) Mengatur pengadaan lighting

b) Mengkoordinasi orang – orang yang menjalankan

lighting

10) Sie sound sistem

a) Mengatur pengadaan sound sistem

b) Menjadi koordinator dan bertanggung jawab terhadap

penggunaan sound sistem

11) Sie publikasi

a) Bertanggung jawab atas pempublikasian acara

b) Mempublikasikan acara ke berbagai media dan

masyarakat.

12) Sie humas

a) Mencetak proposal, pamphlet, leaflet dan undangan

Page 174: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

160

b) Menjadi fasilitator dengan jurusan

c) Bertanggungjawab terhadap open promo

13) Sie rias dan busana

a) Memfasilitasi perlengkapan rias

b) Memfasilitasi perlengkapan kostum tari

c) Mensinkronkan schedule acara

14) Sie dokumentasi

a) Mencari sponsor untuk dokumentasi

b) Mensurvei video

15) Sie keamanan

a) Mengamankan jalannya acara

b) Bertanggungjawab terhadap tempat parker

c) Menjadi fasilitator dengan petugas keamanan dan

memfasilitaskan kebutuhan

16) Sie MC dan among tamu

a) Mencari seseorang yang akan dijadikan MC dan among

tamu

b) Mengkoordinasi kepada MC dan among tamu dalam

menjlankan tugasnya

b. Menentukan Tema

Tema yang diambil dalam pagelaran tari kali ini adalah

“Gelar Kolaborasi SENDIKAR (Seni Pendidikan Karakter)”

yang bertujuan untuk menciptakan suatu karya seni yang lebih

Page 175: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

161

variatif, inovatif dan berkualitas sesuai dengan bidang masing –

masing yang disatukan dalam suatu wadah yaitu pagelaran tari

sehingga tercipta kolaborasi yang baik dan sempurna.

c. Menentukan Tujuan Pelaksanaan

Tujuan dari pagelaran tari dengan tema “Gelar Kolaborasi

SENDIKAR (Seni Pendidikan Tari)”, antara lain :

1) Memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang hasil

karya mahasiswa pendidikan seni tari,pendidikan teknik

busana, teknik busana dan tata rias.

2) Menumbuhkan kreatifitas dan profesionalisme mahasiswa

dalam membuat suatu karya

3) Menambah dan meningkatkan pengetahuan tentang seni

pertunjukan

4) Memberi bekal pengetahuan pengalaman serta kreativitas

berkarya untuk mengembangkan gagasan dalam konteks

budaya

d. Menentukan Waktu dan Tempat Penyelenggaraan

Pagelaran tari dengan tema “Gelar Kolaborasi SENDIKAR

(Seni Pendidikan Karakter) ”diselenggarakan dalam tiga

tahapan, dengan rincian waktu dan tempat sebagai berikut :

1) Gladi kotor

Hari / tanggal : Kamis, 03 Juni 2010

Waktu : 18.30 WIB - selesai

Page 176: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

162

Tempat : Stage Tedjakusuma FBS,

Universitas Negeri Yogyakarta

2) Gladi bersih

Hari / tanggal : Jum’at, 04 Juni 2010

Waktu : 18.30 WIB - selesai

Tempat : Stage Tedjakusuma FBS,

Universitas Negeri Yogayakarta

3) Pentas

Hari / tanggal : Sabtu, 05 Juni 2010

Waktu : 18.30 WIB - selesai

Tempat : Stage Tedjakusuma FBS,

Universitas Negeri Yogyakarta

e. Menentukan Anggaran

Penyelenggaraan pagelaran tari 2010 ini agar berjalan

lancar maka setiap mahasiswa dikenakan iuran. Untuk

mengurangi besarnya iuran maka panitia menggunakan

sponsorship dan proposal. Selain itu penentuan anggaran

memerlukan kecermatan dan ketelitian dalam menentukan

harga.

Pagelaran tari tahun ini diselenggarakan secara kolaborasi,

sehingga iuran yang dikeluarkan oleh masing – masing

kelompok berbeda. Akan tetapi untuk iuran wajib mahasiswa

semua disamakan sebagai dana utama dalam pagelaran tari

Page 177: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

163

tahun 2010 ini sebesar @ Rp. 125.000,00. Sedangkan iuran

dalam kelompok tari Pangimpen setiap mahasiswa dibebani @

Rp.140.000,00. Selain itu ditambah dengan biaya – biaya

ketidak hadiran sebesar Rp.10.000,00 – Rp.20.000,00 dan

biaya tiket sebesar @ Rp.10.000,00.

Adapun sponsor dalam pagelaran tari 2010 ini antara lain :

1) Flicker clothing

2) Sanggar seni Sendratasik PRADNYA WIDYA

3) RRI Yogyakarta

4) Kecrek Sanggar Seni Kolaborasi

5) Sanggar Busana FT UNY

6) Kimia Farma

7) Gendhis “Griya Kebaya”

8) B’Mentik rias pengantin dan catering

9) KOPMA UNY

10) Kedaulatan Rakyat

11) Salon Toppo

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan pagelaran tari dengan tema “Gelar kolaborasi

SENDIKAR (Seni Pendidikan Karakter)” diselenggarakan pada

hari sabtu tanggal 5 Juni 2010, acara ini dimulai pada pukul 18.30

WIB yang bertempat di Stage Tedjakusuma FBS, Universitas

Negeri Yogyakarta. Agar acara pagelaran tari ini dapat berjalan

Page 178: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

164

lancar maka panitia mempersiapkan semua perlengkapan dan

mengadakan breaving sebelum hari “H”.

Adapun susunan acara pagelaran tari dengan tema “Gelar

Kolaborasi SENDIKAR (Seni Pendidikan Karakter)” adalah

sebagai berikut :

1) Doa bersama

2) Opening

3) Gong I

a.) Semua panitia siap ditempat

b.) Pengrawit pembuka stanby sudah ditempat

4) Gong II

a.) Gamelan bunyi

b.) Pembukaan oleh MC

5) Pertunjukan “Gelar Kolaborasi SENDIKAR (Seni Pendidikan

Karakter)

a.) Profil mahasiswa Program studi Pendidikan Teknik

Busana, Teknik Busana, Tata Rias dan Kecantikan nomor

1 – 6

b.) Garapan tari penyaji 1-6

6) Gong III

a.) Istirahat

7) Pertunjukan “Gelar Kolaborasi SENDIKAR (Seni Pendidikan

Karakter)”

Page 179: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

165

a.) Profil mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik

Busana, Teknik Busana, Tata Rias dan Kecantikan nomor 7

– 12

b.) Garapan tari penyaji 7 – 12

8) Penutup

3. Evaluasi

Evaluasi sangat diperlukan untuk mengetahui kekurangan

dan hambatan yang ada pada pagelaran tari. Adapun evaluasi

tersebut meliputi :

a. Evaluasi Persiapan

1) Kurangnya koordinasi antara panitia Fakultas Teknik

dengan panitia Fakultas Bahasa dan Seni.

2) Terjadinya pembagian dana atau iuran yang kurang adil

antara pihak Fakultas Teknik dengan Fakultas Bahasa

dan Seni.

3) Kurang adanya keterbukaan antara panitia dari pihak

Fakultas Teknik dengan pihak Fakultas Bahasa dan

Seni.

b. Evaluasi Pelaksanaan

1) Kurang terkoordinirnya para desainer pada saat

menunggu untuk tampil ke panggung

Page 180: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

166

2) Kolaborasi penampilan kostum tari yang kurang adil,

karena pihak Pendidikan Seni Tari yang lebih

ditonjolkan.

3) Tempat acara yang kurang bersih dan kurang nyaman

4) Penayangan slide show foto – foto detail kostum yang

gagal ditampilkan.

c. Evaluasi Hasil

1) Banyaknya penari yang mengalami kesurupan

2) Acara kolaborasi berjalan dengan baik sesuai waktu

yang telah dijadwalkan.

3) Terlaksananya Kolaborasi yang bertempat di stage

Tedjakusuma Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Yogyakarta.

Page 181: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

167

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam menciptakan kostum harus ada keterkaitan antara disain kostum tari

dengan batasan karakter dari TokohGagahan Pria. Oleh karena itu, untuk

menciptakan disain kostum, penyusun harus mempelajari tahapan dari proses

penciptaan disain, proses pembuatan kostum, dan pelaksanaan pagelaran tari.

a. Proses Penciptaan Kostum

Dalam proses penciptaan kostum tari, penyusun perlu mengkaji terlebih

dahulu langkah – langkah dari penciptaan desain kostum tari antara lain:

mengkaji tema tari Pangimpen, tari ini termasuk dalam tema tari percintaan.

Selanjutnya yang perlu dipelajari adalah alur cerita, alur cerita dalam tari

Pangimpen adalah alur maju, alur maju adalah cerita yang dibawakan secara

berurutan dari awal sampai akhir. Dalam tari Pangimpen ini menceritakan

tentang seseorang yang sedang merasakan jatuh cinta. Selain mengkaji tema

dan alur, penyusun juga harus memahami karakter tokohGagahan Pria,

karakter tersebut antara lain sikap gagah, pemberani, tegas, dan romantis.

Selain itu, penyusun harus mempelajari sumber ide yang akan diambil.

Penyusun mengambil sumber ide baju teluk belanga dengan mengambil cirri

khususnya yaitu bentuk dari sampin karena unsure bentuk dari sampin

bagian depan mengesankan tegas dan gagah. Bentuk lengkung dari celemek

panggul mengesankan romantis. Sehingga sumber ide ini sesuai dengan

karakter yang akan dimunculkan. Dalam pembuatan kostum tari penerapan

unsur – unsur dan prinsp desain sangatlah penting untuk memperkuat

karakter dari tokoh Gagahan Pria. Penyusun menerapkan unsur garis,

Page 182: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

168

bentuk, ukuran, nilai gelap terang, warna dan tekstur. Sedangkan prinsip

yang diterapkan antara lain : prinsip keselarasan, proporsi, keseimbangan,

irama dan pusat perhatian. Setelah mengkaji proses penciptaan, penyusun

menuangkannya dalam sebuah desain gambar, antara lain: design sketching,

presentation drawing tampak muka dan belakang. Desain yang penyusun

ciptakan berupa kemeja tanpa lengan, celana panji dan celemek panggul.

Bahan yang digunakan adalah satin bridal dan satin Manohara Hiasan yang

digunakan berupa hiasan payet dengan warna emas pada bagian sekeliling

badan mengikuti bentuk dari kostum atasan, sehingga mempertegas bentuk

dari kostum tersebut. Celemek panggul menggunakan hiasan prada pada

motif batik untuk mempertegas motif dari batik itu sendiri.

b. Proses Pembuatan Kostum

Tahap awal dalam proses pembuatan kostum berupa tahap persiapan

yang meliputi pembuatan gambar kerja kostum, gambar kerja hiasan kostum

dan gambar kerja pelengkap kostum, pengambilan ukuran, pembuatan pola

kostum, perancangan bahan dan harga dan pembuatan pola sebenarnya.

Setelah tahap awal disetujui oleh dosen pembimbing,maka tahap selanjutnya

adalah meletakkan pola pada bahan utama, proses pemotongan bahan, dan

pemberian tanda pada pola. Tahap terakhir yaitu penjahitan dan

penyelesaian. Maka hasil dari pembuatan kostum penyusun berupa kemeja

tanpa lengan, celana panji dan celemek panggul. Bahan yang digunakan

adalah satin bridal dan satin Manohara. Hiasan yang digunakan berupa

Page 183: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

169

hiasan payet dengan warna emas pada kostum atasan dan prada pada

celemek panggul.

Dalam tahap - tahap tersebut terkadang mengalami kendala, baik

kekurangan pada kostum keseluruhan, kekurangan tersebut dapat berupa

kurang teliti dalam pengambilan ukuran, bentuk desain yang kurang bagus,

dan kekurangan lainnya, maka perlu diadakan evaluasi yaitu pengepasan I

dan pengepasan II. Dalam pengepasan I, kostum tari yang dikenakan penari

masih berupa jahitan jelujuran tangan, dalam pengepasan ini penyusun

mendapat kendala pada pesak celana terlalu sempit, maka untuk

mengatasinya adalah dengan menambah lingkar pesak menjadi 70 cm dan

penambahan kikik. Kendali terakhir adalah kurangnya hiasan cara

mengatasinya dalah penambahan prada pada celemek panggul. Hal tersebut

dilakukan sebelum pengadaan pengepasan II.

Setelah melalui pengepasan I, kostum tari tersebut dilanjutkan dengan

pengepasan II. Dalam pengepasan II ini kostum tari telah melalui hasil

akhir, sehingga tidak ada lagi perbaikan jahitan. Pengepasan II ini tentunya

dinilai oleh para dosen penguji, karena sudah merupakan hasil akhir dari

proses pembuatan kostum.

c. Pelaksanaan Pagelaran Tari

Pagelaran tari adalah cabang kebudayaan yang memiliki nilai etika dan

estetika dari suatu pagelaran. Pegelaran tari dapat dicapai apabila ditunjang

oleh unsure lain dari pagelaran yaitu kostum, rias serta dekorasi. Unsur

Page 184: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

170

tersebut dapat menghasilkan suatu karya yang indah, kreatif, berkarakter,

dinamis dan inovatif.

Kostum Tokoh Gagahan Pria dalam tari Pangimpen dengan sumber ide

Baju Teluk Belanga, ditampilkan dalam pagelaran tari yang bertema “

Kolaborasi SENDIKAR (Seni Pendidikan Karakter)”, yang diselenggarakan

melalui tiga tahapan, antara lain :

1. Gladi Kotor pada hari Kamis 3 Juni 2010

2. Gladi Bersih pada hari Jumat 4 Juni 2010

3. Pentas pada hari Sabtu 5 Juni 2010

Pagelaran tersebut diselenggarakan di Stage Tedjakusuma FBS

Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam pagelaran tersebut garapan tari

Pangimpen ditampilkan pada sesi ke-9. Panitia pagelaran tersebut adalah

mahasiswa Fakultas Teknik Busana, Tata Rias Kecantikan dan mahasiswa

Fakultas Seni tari Universitas Negeri Yogyakarta.

d. Evaluasi Akhir

Evaluasi akhir dilakukan untuk mengetahui kekurangan atau hambatan

dan keberhasilan dari proses penciptaan kostum sampai dengan pelaksanaan

pagelaran. Evaluasi akhir dari pembuatan Kostum Gagahan pria dalam Tari

Pangimpen dengan Sumber Ide Baju Teluk belanga antara lain:

Page 185: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

171

1. Evaluasi Proses Penciptaan Kostum

a. Kendala dalam menciptakan desain kostum, untuk mengatasi kendala

tersebut penyusun perlu mengadakan observasi pada saat penari

melakukan latihan.

b. Kostum tari sudah sesuai dengan sumber ide yang diambil oleh

penyusun yaitu Baju Teluk Belanga.

c. Penerapan unsur – unsur dan prinsip desain sudah sesuai dengan

kostum tari.

d. Kostum tari sudah sesuai dengan gambar kerja kostum dan hiasan

kostum.

e. Rancangan bahan sudah sesuai dengan kostum tari.

f. Kostum tari sudah sesuai dengan proses pembuatan kostum.

2. Evaluasi Proses Pembuatan Kostum

a. Terdapat kendala pada saat dilakukan evaluasi proses I dan evaluasi

proses II yang meliputi :

1. Bagian Celana lingkar pesak kurang panjang.

2. Kurangnya hiasan prada.

3. Evaluasi Pelaksanaan

Evaluasi ini dilakukan secara keseluruhan, dimulai dari tahap persiapan,

pelaksanaan sampai penyelenggaraan pagelaran. Evaluasi tersebut

diantaranya :

Page 186: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

172

a. Kurangnya koordinasi antara mahasiswa Fakultas teknik Busana dan

Tata Rias dengan pihak Fakultas Seni Tari pada saat persiapan

pagelaran.

b. Kurangnya rasa keterbukaan antara mahasiswa Fakultas tekni Busana

dan Tata Rias dengan pihak Fakultas Seni Tari.

c. Fasilitas dan sarana yang kurang memadai di tempat

diselenggarakannnya pagelaran tari.

d. Tempat pagelaran yang kurang bersih dan nyaman.

e. Koordinasi perancang kostum dengan penari yang kurang baik.

f. Perlengkapan dan dekorasi panggung yang digunakan pada saat

pagelaran sudah cukup baik.

g. Koordinasi panitia pada saat pagelaran sudah cukup baik.

h. Tema dan waktu penyelenggaraan pagelaran sudah sesuai dengan

rencana.

i. Pagelaran berlangsung dengan lancar dan mendapat sambutan yang

baik dari masyarakat.

Page 187: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

173

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pembahasan dalam pembuatan

Kostum Gagahan Pria dalam tari Pangimpen dengan sumber ide Baju Teluk

Belanga, penyusun dapat menyimpulkan :

1. Dalam proses penciptaan desain kostum, terlebih dahulu adalah mengkaji:

a) tema Tari Pangimpen, dimana Tari Pangimpen termasuk tema tari

erotik,b) alur cerita dalam Tari Pangimpen adalah alur maju, alur maju

adalah cerita yang dibawakan secara berurutan dari awal sampai akhir,

c) memahami karakter tokoh Panji Klono Suryawasesa, karakter tersebut

antara lain sikap yang gagah, pemberani, tegas dan romantis. d)

mempelajari dan memahami sumber ide yang akan diambil yaitu Sumber

Ide Baju Teluk Belanga dengan mengambil cirri khusus dari bentuk lilitan

sampin yang diterapkan pada celemek panggul. Sehingga hasil jadi desain

kostum Gagahan Pria yang penyusun ciptakan terdiri dari kemeja tanpa

lengan, celana panji dan celemek panggul.

2. Pembuatan Kostum Gagahan Pria dalam Tari Pangimpen dengan Sumber

Ide Baju Teluk Belanga dibuat melalui beberapa tahap. Tahap awal

dimulai dengan persiapan yang meliputi pembuatan desain kerja,

pengambilan ukuran, pembuatan pola kostum, perancangan bahan dan

harga, serta pemilihan bahan kostum tari. Tahap berikutnya adalah tahap

pelaksanaan yang meliputi peletakan pola pada bahan, pemotongan bahan,

Page 188: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

174

pemberian tanda jahitan, penjelujuran, Evaluasi I, penjahitan, dan Evaluasi

II. Evaluasi akhir atau keseluruhan dilakukan mulai dari proses

pembuatan kostum tari sampai hasil akhir dari kostum tersebut. Kostum

yang dihasilkan berupa kemeja tanpa lengan, celana panji dan celemek

panggul. Bahan yang digunakan adalah satin bridal dan satin Manohara.

Hiasan yang digunakan berupa hiasan payet dengan warna emas pada

bagian sekeliling kemeja tanpa lengan, selain itu diterapkan pula hiasan

prada pada motif batik parang gurdho.

3. Penyelenggaraan pagelaran tari ini melalui beberapa tahap, yaitu: a) tahap

persiapan, antara lain : pembentukan panitia: pembentukan panitia di

lakukan oleh mahasiswa Seni Tari FBS, penentuan tema: pagelaran tari ini

bertema “Kolaborasi SENDIKAR”, penentuan anggaran : dilakukan sesuai

ide garap masing – masing kelompok, penentuan tempat dan waktu, b)

tahap Pelaksanaan ; kostum tari ditampilkan dalam suatu pagelaran tari

yang diselenggarakan pada tanggal 3 sampai 5 Juni 2010, bertempat di

Stage Tedjokusuma FBS, Universitas Negeri Yogyakarta. Pagelaran di

selenggarakan melibatkan mahasiswa Fakultas Teknik Busana dan Tata

Rias Kecantikan, berkolaborasi dengan mahasiswa Fakultas Seni Tari

Universitas Negeri Yogyakarta. Kostum Gagahan Pria dengan Sumber Ide

Baju Teluk Belanga ditampilkan dalam tarian garapan pada sesi ke-9.

Dalam kepanitiaan tersebut penyusun menjadi seksi sponsor dari pihak

Fakultas Teknik. Tahap berikutnya berupa evaluasi keseluruhan dari

Page 189: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

175

pagelaran tari tersebut. Evalusi tersebut terdiri dari evaluasi persiapan

sampai pelaksanaan pagelaran.

B. SARAN

1. Dalam menciptakan desain, ada beberapa langkah yang disarankan.

Pertama mencari informasi dan referensi sebanyak-banyaknya tentang

sumber ide yang akan diciptakan. Kedua mempelajari referensi dan

mencermati setiap bagian yang akan menjadi perencanaan penciptaan

disain. Ketiga, menentukan sumber ide yang bersangkutan dengan tema.

Keempat, karakteristik dari sumber ide tersebut harus dipelajari terlebih

dahulu agar proses pembuatannya dapat berjalan lancar dan tidak banyak

mengalami kendala. Selanjutnya, dilanjutkan dengan proses penciptaan

disain yang sesuai dengan tema yang diambil.

2. Pada proses pembuatan kostum tari ini terdapat kendala pada perbedaan

pendapat antara penyusun dan koreografi dalam desain hiasan. Sehingga

penyusun harus mencari titik tengah untuk mencapai kesepakatan. Maka

disarankan agar kostum dan hiasan dapat tercipta dengan baik perlu adanya

komunikasi yang baik dengan koreografi, supaya tercipta Kostum tari yang

sesuai dengan karakter dan tokoh yang diperankan dalam suatu tarian.

3. Pemilihan tempat dan waktu penyelenggaraan pagelaran seni tari juga

perlu diperhatikan demi terwujudnya tujuan dan pagelaran seni tari dan

dalam proses penyelenggaran pagelaran seni tari, komunikasi yang baik

harus dibina dengan baik antar semua komponen yang terkait dengan

penyelenggaraan kegiatan baik antar dosen pembimbing maupun antar

panitia penyelenggara sehingga konflik dan permasalahan dapat diatasi

Page 190: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

176

dengan baik. Dalam proses penyelenggaraan ini terdapat indikator

keberhasilan yaitu harus disiplin dan bertanggung jawab hal ini perlu

dilakukan dengan tegas agar mudah dalam mengkoordinir.

Page 191: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

177

DAFTAR PUSTAKA

Arifah A. Riyanto. 2003. Desain Busana. Bandung : Yapemdo

Chodiyah dan Wisri. A. Mamdy.1982. Disain Busana Untuk SMKK/SMTK. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Endang Bariqina. 1990. Disain Menghias Kain. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta

Enny Zuhni Khayati. 1998. Teknik Pembuatan Busana III. Yogyakarta : FPTK IKIP Yogyakarta

Goet Poespo. 2005. Panduan Teknik Menjahit. Yogyakarta: Kanisius

. 2000. Aneka Rok Bawah. Yogyakarta: Kanisius

Marmien Sardjono. 1995. Rias Pengantin Gaya Yogyakarta. Yogyakarata : Kanisius

M.H.Wancik. 2000. Bina Busana II. Jakarta : Gramedia Pustaka utama

Nani Asri Yulianti. 1993. Teknologi Busana. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta

Neni Triana. 2002. Job Sheet Pola Busana Wanit., Bogor: SMK N 3 Bogor

Onong Nugroho. Komposisi Tari ,Yogyakarta : Akademi Seni Tari Yogyakarta

Porrie Muliawan. 1997. Analisa Pecah Model Busana Wanita. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia

Prapti Karomah. 1990. Tata Busana Dasar. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta

Prapti Karomah dan Sicilia Sawitri.1998. Pengetahuan Busana. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta

Sicilia Sawitri,dkk. 1997. Tailoring. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta

Soedarsono.1978.Diktat Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari. Yogyakarta : ASTI Yogyakarta

Soekarno. 2002. Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Sri Ardianti Kamil. 1986, Fashion Design. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sri Widarwati. 2000. Desain Busana I. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta

. 2000. Desain Busana II. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta

Sri Wisdiati. 1993. Sejarah Perkembangan Mode Busana. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta

Page 192: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

178

Soekarno & lanawati Basuki. 2004. Panduan Membuat Disain ilustrasi Busan., Jakarta : Kawan Pustaka

Widjiningsih. 2000. Kontruksi Pola Busana. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta

.1986. Desain Hiasan Busana dan Lenan Rumah Tangga. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta

Page 193: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

179

Page 194: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

Lammpiran 1. Fo

oto Penari Ta

ampak Depa

an

180

Page 195: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

Lammpiran 2. Fot

to Penari Tam

mpak Sampi

ing

181

Page 196: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

Lammpiran 3. Fot

o Penari Tam

mpak Belaka

ang

182

Page 197: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

Lammpiran 4. Fot

o Penari Ber

rsama Desainer

183

Page 198: KOSTUM TOKOH GAGAHA N PRIA D ALAM TARI · PDF fileian Persyara adya D3 Tek Oleh : lan Rakhm 514131033 UDI TEKN N TEKNIK LTAS TEK EGERI Y 2011 ALAM TA TELUK BE ersitas Nege tan Guna

Lampiran 5. Foto Kola

aborasi Pena

ari Bersama Desainer

184