kopeng resort and education park (pendekatan …eprints.ums.ac.id/54983/10/naskah publikasi-100.pdf2...
TRANSCRIPT
KOPENG RESORT AND EDUCATION PARK
(PENDEKATAN GREEN ARCITECTURE)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Strata I padaProgram Studi Arsitektur Fakultas Teknik
Oleh:
JHENI INDRIAWATI CUTTYA
D300130106
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
iii
1
KOPENG RESORT AND EDUCATION PARK
(PENDEKATAN GREEN ARCITECTURE)
ABSTRAK
Pariwisata adalah industri yang terbesar dan telah membuktikan pertumbuhannya secara
signifikan dari tahun ke tahun. World tourism organization memperkirakan bahwa pada tahun 2020
akan terjadi peningkatan sebesar 200% terhadap angka kunjungan wisatawan dunia saat ini.
Indonesa merupakan negara kepulauan yang memiliki ragam suku dan budaya, Indonesia juga
memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah dan itu merupakan peluang industri pariwisata Di
Indonesia. Kecamatan Kopeng, Kabupaten Semarang adalah salah satu daerah yang memiliki
potensi wisata yang cukup besar karena berada di kaki Gunung Merbabu. Sektor wisata yang di
tawarkan adalah pemandangan khas pegunungan, pertanian, peternakan, air terjun, wisata air
(rafting), dan paralayang dan tentunya budaya dari masyarakat di Kecamatan Kopeng. Membuat
kawasan penginapan menjadi tempat rekreasi yang dilengkapi dengan fasilitas edukasi yang tetap
berkonsep Green Architekture merupakan salah satu usaha dalam pengembangan sektor pariwisat
Di Indonesia. Sebagai kawasan yang syarat denan kegiatan yang kreatif dan rekreatif serta
memberikan edukasi yang dapat di manfaatkan oleh para pengunjung di kawasan wisata Kopeng
baik turis lokal maupun turis mancanegara.
Kata Kunci: Pariwisata, Kopeng, edukasi
ABSTRACT
Tourism is the largest industry and has shown significant growth from year to year. World
tourism organization estimates that by 2020 there will be an increase of 200% of the number of
tourists visit the world today. Indonesa an archipelago that has ethnic and cultural diversity,
Indonesia also has abundant natural resources and it is an opportunity in Indonesia's tourism
industry. Kopeng subdistrict, Semarang regency is one area that has a large enough tourism
potential being at the foot of Mount Merbabu. Tourism sector in the offer is a typical view of the
mountains, farms, ranches, waterfalls, water tours (rafting), and paragliding, and of course the
culture of the people in the District Kopeng. Making the area a place of recreation accommodation
facilities equipped with permanent education concept Green Architekture is one attempt pariwisat
sector development in Indonesia. As a condition region primarily creative and recreational
activities as well as provide education that can be utilized by the visitors in the tourist area Kopeng
both local tourists and foreign tourists.
Keywords: Tourism, Kopeng, education
2
PENDAHULUAN 1.
Pariwisata adalah industri yang terbesar dan telah membuktikan pertumbuhannya secara
signifikan dari tahun ke tahun. World tourism organization memperkirakan bahwa pada tahun
2020 akan terjadi peningkatan sebesar 200% terhadap angka kunjungan wisatawan dunia saat ini.
Indonesa merupakan negara kepulauan yang memiliki ragam suku dan budaya, Indonesia juga
memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah dan itu merupakan peluang industri pariwisata Di
Indonesia. Dalam undang-undang kepariwisataan no. 10 tahun 2009 didefinisikan sebagai
pariwisata, yaitu berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan
yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. Wisata
pegunungan adalah salah satu destinasi yang menarik bagi para wisatawan karena udara yang
sejuk, pemandangan yang indah dan pertanina yang menarik untuk para wisatawan dari kota, dan
Kecamatan Kopeng, Kabupaten Semarang adalah salah satu daerah yang memiliki potensi wisata
yang cukup besar karena berada di kaki Gunung Merbabu. Sektor wisata yang di tawarkan adalah
pemandangan khas pegunungan, pertanian, peternakan, air terjun, wisata air (rafting), dan
paralayang dan tentunya budaya dari masyarakat di Kecamatan Kopeng.
Sektor pertanian yang ada di daerah Kopeng adalah buah ataupun tanaman hias sangat
berkembang untuk tanaman buah yang paling populer adalah kebun strowberi namun juga ada
kebun jambu dan untuk tanaman hias berbagai macam bunga juga yang menjadi penghasilan dari
penduduk desa sealain itu juga ada perkebunan sayur yang sangat potensial untuk memenuhi
permintaan pasar di sekitar daerah Kopeng itu sendiri. Dari sektor peternakan daerah kopeng
merupakan daerah penghasil susu karena ada beberapa peternakan yang cukup besar dan dari
ternak-ternak milik penduduk setempat.
Dengan karakteristik sebagai wisata edukasi, hadir dengan memiliki konsep
mengintegrasikan sektor peternakan dan sektor pertanian yang kaya akan nilai edukasi dan
manfaat pembelajaran serta penguatan keilmuan kepada peserta, dengan metode yang
menyenangkan. Secara umum konsep agrowisata mengandung pengertian suatu kegiatan
perjalanan atau wisata yang dipadukan dengan aspek-aspek kegiatan pertanian.Pengertian ini
mengacu pada unsur rekreatif yang memang sudah menjadi ciri kegiatan wisata, unsur
pendidikan dalam kemasan paket wisatanya, serta unsur sosial ekonomi dalam pembangunan
pertanian dan perdesaan. Daerah perkebunan, sentra penghasil sayuran tertentu dan wilayah
perdesaan berpotensi besar menjadi objek agrowisata. Potensi yang terkandung tersebut harus
dilihat dari segi lingkungan alam, letak geografis, jenis produk, atau komoditas pertanian yang
dihasilkan, serta sarana dan prasarananya (Sumarwoto,1990)
3
METODE 2.
Adapun metode yang digunakan adalah metode pembahasan yang digunakan untuk
mendukung penyusunan studio konsep perancangan, antara lain:
1. Pemetaan dan identifikasi masalah.
2. Pengumpulan data, melalui:
a. Observasi pada eksisting site
b. Studi literatur
3. Melakukan analisa dari berbagai data yang telah diperoleh sebagai acuan perencenaan yang
sesuai dengan tujuan, sasaran dan faktor-faktor lain yang berpengaruh untuk dianalisa serta
diselesaikan untuk menjawab permasalahan yang sudah dirumuskan
HASIL DAN PEMBAHASAN 3.
3.1. Site Lokasi dan Potensi Site
Gambar 3.1. Site
(Sumber: https://www.google.co.id/maps diakses 27 Maret 17)
Tabel 3.3. Tabel Potensi Tapak Site 1
Kondisi Tapak Keterangan
Orientasi tapak Berada di jalur utama Jalan Raya Kopeng
Luas 10.371,66 m²
Topografi Tanah berkontur kemiringan relatif sedang
View Memiliki view bagus karena menghadap ke Gunung
Telomoyo dan Kota Salatiga
Prospek tapak Prospek tapak secara umum bagus karena berada d jalur
utama Jalan Raya Kopeng, dan bersebelahan dengan
masjid besar kopen “Masjid Baitul Ikhsan” (Sumber: Analisa Penulis, 2017)
Dengan batasan batasan sebagai berikut:
Batas Barat : Masjid Baitul Ikhsan
Batas Utara : Lahan Perkebunan
4
Batas Timur : Penginapan
Batas Selatan : Jl. Raya Kopeng
3.2. Konsep Makro
Gambar 3.2. Analisa Makro
Sumber: Sketsa ide Penulis, 2017
5
3.3. Konsep dan Besaran Ruang
Tabel 3.1. Program Ruang
Pembuatan program ruang bersumber dari Data Arsitek, dengn flow pada ruangan berkisar aantara 20% s/d
30% sedangkan utuk out door antara 30% s/d 50% .
NO KEBUTUHAN
RUANG KAPASITAS
JUMLAH
RUANG
BESAR
RUANG
A AREA PARKIR
1 Parkir motor karyawan 100 1 300
2 Parkir mobil 20 1 585
3 Parkir motor 100 1 325
4 Hall 400 1 416
JUMLAH AREA
PARKIR 1626
B Kantor Pelayanan
1 Resepsionis 1 1 2,4
2 R. Direktur Utama 1 1 2,4
3 R. Kepala Pariwisata 1 1 2,4
4 R. Staff pariwisata 4 1 9,6
5 R. Kepala Resort 1 1 2,4
6 R. Staff Resort 10 1 24
7 R. Kepala Restoran 1 1 2,4
8 R. Staff Restoran 10 1 24
9 R. Sekertaris 4 1 9,6
10 R. Pelayanan Jasa 5 1 1,2
11 R. Bagian Keuangan 3 1 7,2
12 R.Arsip 3 1 7,2
13 Lobby 70 1 18,2
JUMLAH KANTOR
PELAYANAN 113
C KAMAR STANDAR
1 Kamar Tidur 2 68 3244,8
2 Kamar Mandi 1 68 234
JUMLAH KAMAR
STANDAR 3478,8
D KAMAR SUITE
1 Kamar Tidur 2 6 360
2 Kamar Mandi 1 6 36
3 R Tamu 4 6 150
JUMLAH KAMAR
SUITE 546
E unit restoran dan bar
1 tempat makan 200 1 780
2 dapur bersih 4 1 8,64
3 ruang lavatory 3 1 14,4
JUMLAH UNIT
RESTORAN DAN BAR 803,04
F unit dapur
1 ruang persiapan ruang
masak 2 1 122,4
2 gudang makanan 5 1 54
3 gudang alat 2 1 21,6
4 ruang terima bahan
makanan 1 1 10,8
5 ruang kereta makanan 10 1 10,8
6 ruang lavatory 3 1 14,4
Jumlah unit dapur 111,6
6
NO KEBUTUHAN
RUANG KAPASITAS
JUMLAH
RUANG
BESAR
RUANG
G unit binatu
1 ruang desinfektan 1 1 10,8
2 ruang cuci 3 1 32,4
3 ruang pengeringan 1 1 48
4 pengeringan mesin 1 1 14,4
5 ruang seterika 4 1 43,2
6 ruang penyimpanan 2 1 19,2
7 ruang jahit 2 1 10,8
8 ruang pengawas 1 1 10,8
9 ruang lavatory 3 1 14,4
Jumlah unit binatu 160,8
H ruang makan/istirahat
pegawai
1 ruang makan 127 1 342,9
2 dapur 15 2 144
3 lavatory 4 1 19,2
Jumlah ruang istirahat
pegawai 681,3
I ruang pertemuan
1 ruang pertemuan 100 1 337,5
2 ruang persiapan 1 1 27
3 ruang kontrol 1 1 11,7
Jumlah ruang
pertemuan 1057,5
J fasilitas umum
1 mushola 100 1 93,6
NO KEBUTUHAN
RUANG KAPASITAS
JUMLAH
RUANG
besar
ruang
2 toko/kantin 4 1 46,8
3 Fotocopy 2 1 5,4
4 ATM 8 1 31,2
Jumlah fasilitas umum 177
K Ruang Servis
1 KM / WC 6 1 3,9
2 Gudang peralatan 4 1 10,4
3 Ruang panel 3 1 11,7
4 Ruang genset 6 1 28,8
5 Ruang AHU 4 1 15,6
6 Ruang Chiller 8 1 114,4
7 Ground Tank 9 1 70,2
8 Roof Tank 6 1 46,8
9 Tangki IPAL 4 1 10,4
10 Ruang kontrol (CCTV) 9 1 35,1
11 Pos jaga 3 1 15,6
12 Drop off mobil 4 1 15,6
Jumlah fasilitas umum 184,8
L Fasilitas Outdoor
1 Perkebunan Sayuran 150 1 900
2 kebun binatang mini 150 1 900
3 Kolam renang 100 1 390
4 Bar outdoor 50 1 110
2300
Luas Ruang
Bangunan(m2) 11239,84
SIRKULASI
BAGUNAN 11239,84 X
TOTAL RUANG
KOPENG RESORT
AND EDUCATION
PARK 14611,792
(Sumber: Analisa Penulis,2017)
7
3.4. Gagasan Ide Bentuk
Gambar 3.3. ide bentuk
Sumber: Analisa Penulis, 2017
Pemilihan bentuk lengkung adalah bertujuan untuk pemaksimalan view dari dalam
hotel, karena aspek utama yang ditawarkan adalah view kendahan alam.
Gambar 3.4. ide bentuk
Sumber: Analisa Penulis, 2017
8
3.5. Konsep Arsitektur
1. Eksterior
Kondisi iklim pada site perencanaan resort adala tropis dengan curah hujan yang
cukup tinggi maka rencana atap menggunakan atap miring dan dak namun dengan
treatmen khusus untuk air hujan dan untuk dimanfaatkan menjadi balkon.
Gambar 3.5. Atap Dak
(Sumber: http://www.popeti.com )
Meminialkan bukaan dan memberikn shading untuk bagian yang terpapar matahari siang
secara langsung.
Gambar 3.4. eksterior
Sumber: Dokumen penulis, 2017
9
2. Interior
Memaksimalkan pandangan dari dalam setiap ruangan dengan mnggunakan material
kaca
Gambar 3.6. Interior
Sumber: Dokumen penulis, 2017
3.6. Analisa Struktur dan Utilitas
Contoh Gambar Keterangan
Dinding Penahan Tanah, tugas premier suatu
struktur dinding penan tanah adalah
menampung dan menyalurkan tekanan yang
diakibatkan oleh tanah (Heins Frick,2003)
10
Pondasi footplat, digunakan untuk tanah engan
daya dukung 1,5-2 kg/m2
bangunan 2-4 lantai,
kondisi tana sabil dan bahan ang digunakan
adalah beton bertulang. Dan di padukan dengan
pondasi tiang pancang karena kondisi tanah
yang tidak stabil.
Tangga, tangga adalah transportasi vertikal
yang utama dari semua banggunan, baik tangga
umum maupun tangga darurat yang dengan
spesifikasi yang mendukung kenyamanan untuk
pengguna baik dengan kondisi badan normal
maupun penyandang disabilitas
11
Lift , lift adalah salah satu alat transportasi
vertikal yang mengunakan sistem hidrolik,
ataupun katrol. Pada perencanaan resort ini
perancang berinovasi dengan penggunaan lift
dengan lintasan miring.
3.7. Utilitas
1. Jaringan Air Bersih
Air bersih di kawasan ini adalah dari sumber mata air namun dikelola oleh PDAM,
jadi kebutuhan air bersih untuk perencanaan resort di penuhi oleh PDAM setempat. System
yang digunakan untukmendistribusikan air pada perancangan resort ini adalah distribusi ke
bawah (down feed distribution).
Gambar 3.7 Pola aliran air bersih
(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2017 )
12
2. Jaringan Air Kotor
Grey Water
Treatmen yang di terapkan pada air kotor (grey water) adalah sistem reuse jadi
limbah air kotor dari dapur, lavatory,dan washtafel di kelola untuk menjadi air netral
untuk kemudian bisa digunakan kembali untuk flasing toilet dan menyiram tanaman.
Gambar 3.8 Pola aliran Grey Water
(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2017 )
Black Water
Treatmen yang di terapkan pada air kotor (black water) adalah air kotor dari
kloset disalurkan ke saptictank kemudian masuk ke sumur resapan. Saptictank yang
digunakan adalah saptictank dengan penyring biologis, berbahan fiberglass dirncang
denan teknologi khusus agar tidak mencemari lingkungan, memiliki sistem penguraian
bertahap, dilengkapi dengan sistem desinfektan.lebih efisien lahan, pemasangan lebih
cepat, tidak rembes dan tidak membutuhkan perawatan khusus.
13
Gambar 3.9. Biological Filter Saptictank
(Sumber: https://portabletoiletfiber.wordpress.com/septic-tank-biofil/, 2017)
4. PENUTUP Dalam perancangan Kopeng Resort and Education Park, penulis mempunyai tujuan yang
ingin dicapai yaitu membuat kawasan penginapan menjadi tempat rekreasi yang dilengkapi
dengan fasilitas edukasi yang tetap berkonsep Green Architekture
PERSANTUNAN
Terima Kasih kepada Kedua Orang tua yang telah memberikan do’a dan dukungan penuh kepada
penulis, adik tercinta Jhohan Hanif atas segala dukungan, dosen pembimbing Bapak Ir. Nurhasan,
M. T., yang telah banyak memberikan dukungan dan semangatnya kepada penulis, Gladito Bagus
Satrio Wibowo yang selalu memberi dukungan dan semangat pada penulis, serta sahabat-sahabat
penulis Graney Khoirunnisa, Kartika Sari, M. Haidar Anas, Nanik Sugiarsi, Yesi Rahma, Isnani
Septiana, Syfa, dan yang tidak bisa penulis sebutkn satu persatu.
DAFTAR PUSTAKA
James J. Spillane (1982), Ekonomi Pariwisata, Deresan, Yogyakarta : Kanisius
Musanef (1995) Manajemen Pariwisata di Indonesia. Jakarta, Gunung Harta
Peraturan Menteri Pariwista Republik Indonesia No 14 Tahun 2016
Richard komar, 2014 Hotel Managemen, Jakarta, Grasindo
SK. MENPARPOSTEL No.KM. 98 /PW.102/MPPT-87
SK Menteri Perhubunagan No:Pm 10/ Pw 301/ Phb 77
Soemarwoto, Otto, 1990. Ekologi, Lingkungan Hidup Pembangunan, Jakarta: Djambatan.
Suwantoro Gamal, 2009, Dasar-Dasar Pariwisata, yogyakart, Andi
14
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan
Kebudayaan
Yayuk Sri Perwani Yayuk, 2002 Housekeeping Make Up Room, Jakarta, Gramedia
https://www.google.co.id/maps (online) diakses pada tanggal 22 Maret 2017