pemikiran teologi dalam islam kemunculan dan pertumbuhannya

5
PEMIKIRAN TEOLOGI DALAM ISLAM: KEMUNCULAN DAN PERTUMBUHANNYA Pengantar Pemikiaran bidang teologi ini sebetulnya merupakan perkembangan intelektual atas aspek ajaran Islam bidang aqidah. Ajaran-ajaran bidang aqidah secara subsatansial dijelaskan dalam kedua sumber ajaran: al-quran dan al-hadits, dan dengan contoh-contoh serta penjelasannya dalam sunnah Nabi. Namun perkembangan ajaran aqidah itu sebagai pemikiran kegamaan bidang teologi baru berkembang setelah periode Khulafa al-Rasyidin, dan kemunculannya berhubungan erat dengan situasi politik pada akhir periode tersebut. Karena itu, persoalan politik sebagaimana dijelaskan pada kuliah terdahulu beriringan dengan pertumbuhan pemikiran di bidang teologi.

Upload: ukon-purkonudin

Post on 20-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Pembahasan pemikiran teologi dalam islam membahas beberapa kemunculan aliran-aliran teologi dalam islam setelah syiah, khaarij, asya'riyah muncul dan berkembang beberapa aliran seperti Mu'tajilah, Jabariyah, Qadariyah, kaum murjia'h, Mathuridiyah dan Asya'riyah

TRANSCRIPT

  • PEMIKIRAN TEOLOGI DALAM ISLAM: KEMUNCULAN DAN PERTUMBUHANNYA

    PengantarPemikiaran bidang teologi ini sebetulnya merupakan perkembangan intelektual atas aspek ajaran Islam bidang aqidah. Ajaran-ajaran bidang aqidah secara subsatansial dijelaskan dalam kedua sumber ajaran: al-quran dan al-hadits, dan dengan contoh-contoh serta penjelasannya dalam sunnah Nabi.Namun perkembangan ajaran aqidah itu sebagai pemikiran kegamaan bidang teologi baru berkembang setelah periode Khulafa al-Rasyidin, dan kemunculannya berhubungan erat dengan situasi politik pada akhir periode tersebut.Karena itu, persoalan politik sebagaimana dijelaskan pada kuliah terdahulu beriringan dengan pertumbuhan pemikiran di bidang teologi.

  • Latar kemunculan Pemikiran TeologiSewaktu terjadi penyelesaian konflik antara Ali ibn Abi Thalib dan Muawiyah ibn Abi Sufyan melalui jalan abitrase, sekelompok muslim yang disebut Khawarij menolak jalan tersebut karena dipandang bertentangan dengan ajaran Islam.Dengan merujuk al-Quran, surat al-Maidah ayat 44: kaum Khawarij memandang para tokoh muslim yang terlibat dan menyutujui arbitrase telah menjadi kafir dan mereka memutuskan untuk membunuhnya. Bertolak dari kasus itulah, yakni penentuan seseorang kafir dan tidak kafir bukan lagi masalah politik, melainkan soal teologi.

  • DOSA BESAR: AKAR MASALAH TEOLOGIBertolak dari perbuatan dosa besar itu, Kaum Khawarij memberikan kriteria kepada seseorang yang berdosa besar menjadi kafir.Padahal di dalam al-Quran sendiri kata kafir selalu dikontraskan dengan kata mukmin, dan pada umumnya kata kafir dialamatkan kepada mereka yang tidak percaya pada Nabi Muhammad dan ajarannya atau dipakai untuk golongan di luar Islam.Karena itu, bagi Kaum Khawarij bahwa di kalangan umat Islam sendiri terdapat orang yang bersifat kafir.Dalam perkembangannya, kriteria kafir di kalangan Khawarij sendiri bermacam-macam. 1) Kaum Muhakkimah berpendapat, bahwa orang yang melakukan syirk, zina, sihir,membunuh manusia tanpa sebab, memakan harta yatim, riba, dan meninggalkan medan pertempuran, termasuk perbuatan dosa besar dan orang yang mengerjakannya menjadi kafir. 2) Kaum Azariqah, lebih ekstrim lagi bahwa kafir itu sama dengan musyrik, dan merupakan dosa yang tidak bisa diampuni, bahkan orang muslim yang tidak sepaham dengan mereka juga termasuk musyrik. 3) Kaum Ibadiyah, lebih moderat, mereka berpandangan bahwa orang yang tidak sepaham dengannya sebagai musyrik, tetapi tidak pula mumin. dosa besar tidak membuat orang menjadi kafir, tetapi pelaku dosa besar bukan pula mumin.

  • Reaksi terhadap Faham KhawarijAdalah Kaum Murjiah yang membawa faham bertentangan dengan Khawarij. Menurut golongan ini, bahwa orang Islam yang berdosa besar tidak menjadi kafir dan mereka tetap mumin. Soal dosa besar diserahkan kepada keputusan Tuhan di hari perhitungan. Apakah ia akan diampuni kemudian masuk surga, ataukah tidak diampuni sehingga ia masuk neraka sesuai dengan dosanya, dan kemudian masuk surga.Seperti halnya Khawarij, Kaum Murjiah juga terpecah ke dalam beberapa golongan. Secara umum ada yang moderat dan ada yang ekstrim.Faham Kaum Murjiah itu dalam bentuk moderatnya diambil kemudian oleh Ahli Sunnah. Menurut golongan ini soal dosa besar diserahkan kepada Tuhan untuk diampuni atau tidak, tetapi akhirnya ia masuk surga juga.

  • PEMIKIRAN LAIN DAN KELANJUTANNYAMutazilah dan teologi rasionalJabariah dan teologi fatalismeQadariyah dengan free will dan free actAsyariyah dan al-Maturidiyah, keduanya berfaham moderat dan kemudian disebut Ahl al-SunnahAliran-aliran teologi yang masih hidup hingga dewasa ini dan disebut masih dalam lingkungan Islam adalah: Asyariyah, Maturidiyah, dan Mutazilah.