kontruktifisme

13

Click here to load reader

Upload: hunaepi

Post on 18-Jun-2015

278 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONTRUKTIFISME

Apakah Pandangan Belajar Menurut Teori Konstruktivis

• Guru tidak dapat hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa (hal. 2)• Siswa harus membangun pengetahuan didalam benaknya sendiri (hal 2)• Siswa harus menjadikan informasi itu miliknya sendiri (hal 2)• Pengajaran yang berpusat pada siswa atau student-centered instruction. Didalam kelas

yang berpusat pada siswa sedangkan guru adalah membantu siswa menemukan fakta, konsep atau prinsip bagi diri mereka sensiri (hal 3)

• Piaget dan Vigostky menekankan bahwa perubahan kongnitif hanya terjadi jika konsepsi-konsepsi yang telah dipahami sebelumnya diolah melalui suatu proses ketidakseimbangan dalam upanya memahami informasi-informasi baru (hal 3)

• Piaget dan Vigostky menekankan adanya hakikat sosial dari belajar, dan keduanya menyarankan untuk menggunakan kelompok-kelompok belajar dengan kemampuan anggota kelompok yang berbeda-beda untuk mengupayakan perubahan pengertian atau belajar (hal 3-4)

• Empat prinsip kunci 1. Penekanana pada hakikant sosial dari pembelajaran (4)2. Siswa belajar konsep paling baik apabila konsep itu berda dalam zona perkembangan

terdekat mereka (4-3)

Page 2: KONTRUKTIFISME

3. Pemagangan Kongnitif yang diturunkan dari teori Vygotsky menekankan pada kedua-duanya, hakikat sosial dari belajar dan zona perkembangan terdekat adalah pemagangan kongnitif (Gardner,1991). (hal 5)

4. Teori vygotsky menekankan bahwa scaffolding atau mediated learning atau dukungan tahap demi tahap untuk belajar dan pemecahan masalah (Konzuli & Presseisen, 1995) sebagai suatu hal yang penting dalam pemikiran konstruktivis moderen (6).

• Pengajaran top-down artinya siswa mulai dengana masalah-masalah yang kompleks untuk dipecahkan dan selanjutnya memecahkan atau menemukan (dengan bantuan guru) keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan (hal 7)

• Staretgi bottom-up tradisional dimana keterampilan-keterampilan dasar secara bertahap dilatihkan untuk mewujudkan keterampilan-keterampilan yang lebih kompleks. (hal 7)

• Pendekatan konstruktiviseme dalam penagajaran menerapkan pembelajaran kooperatif secara luas, berdasarakan teori bahwa siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit jika mereka saling mendiskusikan maslah tersebut dengan temannya (8).

Page 3: KONTRUKTIFISME

• Asumsi sentral Pendekatan kontrukstivisme adalah belajar itu ditemukan; meskipun apabila kita menyampaikan sesuatu kepada siswa, mereka harus melakukan oprasi mental atau kerja otak atas onformasi itu untuk membuat informasi itu masuk kedalam pemahaman mereka (9)

• Pemebajaran generatif yaitu teori yang menekankan pengintegrasian aktif materi baru degan skemata yang ada dibenak siswa (9)

• Pembelajaran dengan penemuan (Wilcox, 1993), siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsif-prinsif, dan guru medorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri (10).

• Kontruktivisme manganut visi wawasan siswa ideal sebagai seorang pelajar yang memiliki kemampuan mengatur dirinya sendiri atau self-regulated learner (Weinsteins & McCombs, 1995) (12).

• Self-regulated learner adalah seseorang yang memiliki pengetahuan tentang startegi belajar epektif dan bagaiman serta kapan menggunakan pengethaun itu (Bandura, 1991) (12)

Page 4: KONTRUKTIFISME

• Vygotsky mengatakan fungsi-fungsi mental yang lebih tinggi, termasuk di dalammnya kemampuan untuk mengarahkan memori dan atensi untuk tujuan tertentu serta kemampuanuntuk berfikir dalam simbol-simbol, adalah prilaku yang memerlukan bantuan media (14).

• Assisted learning, guru adalah agen budaya yang memandu pengajaran sehingga siswa akan menguasai secara tuntas keterampilan-keterampilan yang memungkinkan fungsi kongnitif yang lebih tinggi (14)

• Pengajar terbalik (reciprocal teaching) metode pengajaran berdasarkan prinsip-prinsip pengajuan pertayaan, yang mana keterampilan-keterampilan metakongnitif diajarkan melalui pengajaran lansung dan pemodelan oleh guru untuk memperbaiki kinerja membaca siswa yang membaca pemahamannya rendah (15)

Page 5: KONTRUKTIFISME

SOAL• Apakah hakekat dari teori konstruktivis?

Jawab ;Hakekat dari teori konstruktivisme adalah ide bahwa siswa harus menjadikan informasi itu miliknya sendiri

2. Berikan contoh sesuai dengan bidang anda tentang proses ketidakseimbangan dalam upaya siswa memahami informasi-informasi baru ?Jawab; menjelaskan tentang ciri tumbuhan dikotil dan monokotil pada siswa bahwa venasi daun menjari tidak bisa dikatan sebagi ciri dikotil karena pada tumbuhan monokotil juga terdapat sistem venasi tersebut. Dalam hal ini proses ketidak seimbangan siswa akan muncul karena yang mereka pahami bahwa sistem venasi tersebut memang dimiliki oleh tumbuhan dikotil bukan monokotil. Setelah itu barulah guru menjelaskan konsep yang sebenarnya sehingga siswa dapat memahami oinformasi-informasi baru.

Page 6: KONTRUKTIFISME

Bagaimana pembelajaran kooperatif digunakan dalam pengajaran

• Cooveratif learning merupakan metode pengajaran yang dimana siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar yang terdiri dari beberapa siswa yang memiliki kemampuan yang heterogen (25)

• Metode –metode pembelajaran kooperatif1. STAD (Student teams-Achievement Divisions), siswa ditempatkan dalam

tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi (Slavin, 1994). (26)

2. TAI (Team-Assisted Individualization), sama dengan STAD dalam menggunakan tim belajar empat anggota berkemampuan campur dan sertifikat untuk tim berkinerja tinggi. Yang membedakan adalah TAI menngambungkan pembelajran kooperatif dengan individual (Salavin, Leavy, & Madden, 1985) (27).

3. CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition), sebuah program komprensif atau luas dan lengkap untuk pengajaran membaca dan menulis untuk kelas-kelas tinggi sekolah dasar (steven & Salavin, 1995). (hal 28).

Page 7: KONTRUKTIFISME

• Jigsaw, model pembelajaran kooperatif dimana siswa ditempatkan kedalam tim beranggota enam orang untuk mempelajari materi akademik yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub-sub. (29).

• Learning Together adalah model pembelajaran kooperatif yang yang melibatkan siswa dengan kelompok heterogen beranggota empat atau lima orang dalam menangani suatu tugas (hal. 30)

• Group Investigation yaitu pembeljaran kooperatif yang melibatkan kelompok kecil diaman siswa bekerja menggunakan inquiri kooperatif, perencanaan, proyek, dan diskusi kelompok, dan kemudian mempresentasikan penemuan mereka kepada kelas. (30-31)

• Skrip Kooperatif, metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari (35)

• Pembelajaran kooperatif dikatagorikan menjadi dua katori besar yaitu;1. Group Study method, dalam metode ini siswa terutama bekerja sama saling

membantu mempelajari informasi atau keterampilan yan relatif telah terdefinisi dengan baik. (38)

2. Project-based learning, melibatkan siswa bekerja dalam kelompok untuk menyusun suatu laporan, eksperimen, atau proyek yang lain. (38-39

Page 8: KONTRUKTIFISME

SOAL1. Apakah yang menjadi ciri utama atau kekhasan pembelajaran kooperatif ?

Jawab:

ciri khas pembelajaran kooperatif adalah adanya penempatan siswa dalam kelompok-kelompok kecil pada saat proses belajar mengajar (PBM) yang terdiri dari anggota yang heterogen atau campur kemampuan.

2. Menurut pandangan anda apakah pembelajarn kooperatif dapat mencerminkan implementasi dari tujuan pendidikan seperti yang tertera dalam undang-undang ? Jelaskan.Jawab ;

Ya dapat. Hal ini dapat terlihat dalam proses pembelajaran kooperatif dimana siswa ditumbuh kembangkan kekompakan, tegang rasa, gotong royong, kebersamaan memahami perbedaan. Melalui dibuatnya kelopok-kelopok kecil yang heterogen dalam PBM.

Page 9: KONTRUKTIFISME

Bagaimana mengajarkan pemecahan masalah dan keterampilan berfikir ?

• Trasper belajar adalah kemampuan menggunakan informasi dan keterampilan untuk memecahkan masalah-masalah (42)

• Pemecahan masalah (problem solving), suatu keterampilan yang dapat diajarkan dan dipelajari. (43)

• Langkah-langkah dalam peroses pemecahan masalah. 1. Mengidentifikasi tujuan darai permasalahannya dan menemukan bagaimana cara

penyelesaiannya (43)2. Mean-end Analysis, teknik pemecahan masalah yang mendorong

mengindentifikasikan tujuan dari suatu masalah, situasi saat ini, dan apa yang perlu dilakukan untuk menguragi perbedaan antara dua kondisi tersebut. (44).

3. Penyarian informasi yang relevan (Extracting Relevan information) masalah-masalah yang realistik jarang ringkas dan teratur.

4. Penyajian Masalah untuk kebanyakan masalah, penyajian masalah dalam bentuk grafik mungkin merupakan suatu alat yang efektif dalam menemukan suatu pemecahan masalah. (46)

Page 10: KONTRUKTIFISME

• Fungsi terpencang-mati (functional fixedness), terblokirnya pemikiran menuju pemecahan masalah yang disebabakan ketidakmamapuan untuk melihat penggunaan-pengguanaan baru dari obyek-obyek atau ide-ide yang lebih dikenal. (47)

• Inkubasi, pemecahan masalah secara kreatif amat berbeda dengan proses langkah demi langkah secara analitis ynag digunakan untuk memecahakan masalah (46)

• Tidak tergesa-gesa mengambil keputusan, siswa harus didorong untuk tidak tergesa-gesa mengambil keputusan untuk mempertimbangkan semua kemungkinan sebelum mencoba memecahkan suatu pemecahan (49)

• Iklim yang sesuai, pemecahanmasalah secara kreatif tertunjang oleh lingkungan yang santai, bahkan lingkungan yang segar (Wallach and Kogan, 1968). (50)

• Analisis, salah stu metode pemecahan masalah secara kreatif yang sering disarankan adalah menganalisis dan mendaftar karakteristik utama atau unsur-unsur spesifik dari suatu masalah (Lesgold, 1988).

• Keterampilan-keterampilan berfikir, mengerjakan kemampuan-kemampuan kognitif yang mendasar. Siswa diajar startegi-startegi khusus untuk pendekatan pemecahan masalah secara kreatif seperti berikut (beyer, 1988);

1. Memikirkan ide-ide yang tidak umum2. Mencetuskan banyak ide

Page 11: KONTRUKTIFISME

3. Merencanakan4. Memetakkan kemungkinan-kemungkinan5. Memadukan fakta-fakta6. Merumuskan masalah secara jelas (51)

• Umpan balik, pemberian latihan dengan umpan balik (51)• Instrumental Enrichment (pengayaan keterampilan berfikir) program keterampilan

berfikir dimana siswa mengerjakan suatu rangkaian latihan paper-and-pencil yang dirancang untuk mengembangkan berbagi kemampuan intelektual (54)

• Pendekatan terhadap pengajaran keterampilan berfikir adalah memasukkan pengajaran itu ke dalam pelajaran sehari-hari dan pengalaman-pengalaman kelas, untuk menciptakan suatu “budaya berfikir” (Perkins, Jay, & Tishman, 1993). (57)

• Salah satu tujuan utama persekolahan adalah meningkatkan kemampuan siswa untuk berfikir kritis, membuat keputusan rasional tentang apa yang diperbuat atau apa yang diyakini (Ennis, 199; hitchcock, 1983). (61)

• Berfikir kritis (critical thinking), kemampuan untuk membuat keputusan rasional tentang apa yang dilakukan dan apa yang diyakini. (61)

Page 12: KONTRUKTIFISME

SOAL1. Kompon apa saja yang termasuk kedalam pemecahkan masalah yang kreatif

Jawab;a. Tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusanb. Iklim yang sesuaic. Analisisd. Keterampilan berfikire. Umpan balik

2. Apakah tujuan berfikir keritis?Jawab ;a. menciptakan suatu semangat berfikir kritisb. Mendorong siswa mempertanyakan apa yang mereka dengar dan mengkaji pikiran

mereka sendiri. c. Untuk memastikan tidak terjadi logika yang tidak konsisten atau keliru.

Page 13: KONTRUKTIFISME

SOAL

1. Apakah pembelajaran pendekatan konstruktivisme dapat mengajarkan secara kongnitif, apektif dan psikomotorik ?

2. Bentuk pembelajaran kooperatif adalah adanya kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari siswa yang heterogen (memiliki kemampua berbeda), seperti pada metode CIRC. Apakah jumlah kelompok pada pembelajaran kooperaif mempengaruhi proses pembelajaran, jelaskan ?

3. Bagaimanakah caranya menciptakan budaya berfikir siswa pada saat proses belajar mengajar (PBM) ?