kontruksi citra pemerintah kabupaten bekasi melalui media

27
Communication Studies – School of Humanities Batch 2013 KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA RELATIONS Ayu Kurnia Lestari, Dindin Dimyati President University, Jababeka Education Park, Cikarang Baru, Indonesia, +62 821 13630119, [email protected] ABSTRAK Humas memiliki peran dalam membentuk citra positif pemerintah. Salah satunya upaya membentuk citra positif dengan menjaga hubungan baik dengan media. Upaya untuk membina hubungan media, Humas Pemerintah Kabupaten Bekasi melakukan berbagai kegiatan yang memiliki hubungan dengan media, yaitu: press release atau siaran pers, konferensi pers atau jumpa pers, pers briefing, kunjungan pers, resepsi pers, peliputan kegiatan, dan wawancara pers (Abdullah, 2001: 80-100). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan sumber data penelitian berupa hasil wawancara dengan narasumber. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam rangka kontruksi citra positif Pemerintah Kabupaten Bekasi, Bagian Humas melakukan dengan strategi media relations, sehingga program pemerintah dapat tersampaikan kepada khalayak publik. Kata Kunci : Humas, Media Relasi, Citra, Publikasi ABSTRACT Public Relations has a role in building a positive image of the government. One of the efforts to establish a positive image by keeping good contact with the media. Efforts to foster media relations, Bekasi District Government Public Relations perform various activities that have media relations, namely: press release, press conference, press briefing, press visit, press receptions, activity coverage, and press interviews (Abdullah, 2001: 80-100). This research uses qualitative method with research data source in the form of interview result with resource person. Techniques of data collections using observation, interviews, and documentation. This research concludes that in order to construct positive image of Bekasi Regency Government, Public Relations Division performs with media relations strategy, so that government program can be delivered to public audiences. Keyword : Public Relations, Media Relations, Image, Publication. 1

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

Communication Studies – School of HumanitiesBatch 2013

KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUIMEDIA RELATIONS

Ayu Kurnia Lestari, Dindin DimyatiPresident University, Jababeka Education Park, Cikarang Baru, Indonesia,

+62 821 13630119, [email protected]

ABSTRAK

Humas memiliki peran dalam membentuk citra positif pemerintah. Salah satunyaupaya membentuk citra positif dengan menjaga hubungan baik dengan media.Upaya untuk membina hubungan media, Humas Pemerintah Kabupaten Bekasimelakukan berbagai kegiatan yang memiliki hubungan dengan media, yaitu:press release atau siaran pers, konferensi pers atau jumpa pers, pers briefing,kunjungan pers, resepsi pers, peliputan kegiatan, dan wawancara pers(Abdullah, 2001: 80-100). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengansumber data penelitian berupa hasil wawancara dengan narasumber. Teknikpengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam rangka kontruksi citra positifPemerintah Kabupaten Bekasi, Bagian Humas melakukan dengan strategi mediarelations, sehingga program pemerintah dapat tersampaikan kepada khalayakpublik.

Kata Kunci : Humas, Media Relasi, Citra, Publikasi

ABSTRACT

Public Relations has a role in building a positive image of the government. Oneof the efforts to establish a positive image by keeping good contact with themedia. Efforts to foster media relations, Bekasi District Government PublicRelations perform various activities that have media relations, namely: pressrelease, press conference, press briefing, press visit, press receptions, activitycoverage, and press interviews (Abdullah, 2001: 80-100). This research usesqualitative method with research data source in the form of interview result withresource person. Techniques of data collections using observation, interviews,and documentation. This research concludes that in order to construct positiveimage of Bekasi Regency Government, Public Relations Division performs withmedia relations strategy, so that government program can be delivered to publicaudiences.

Keyword : Public Relations, Media Relations, Image, Publication.

1

Page 2: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

1. PENDAHULUAN

Pada era sekarang ini keberadaan unit Public Relations atau Humassemakin diperhatikan baik pada organisasi private (swasta) maupun padaorganisasi publik (pemerintah). Perkembangan ini dapat dilihat dengan semakinbanyaknya organisasi/lembaga yang menempatkan bidang PublicRelations/Humas dalam struktur organisasinya. Keberadaan PublicRelation/Humas dalam sebuah organisasi/lembaga berperan dalammenjembatani kepentingan organisasi dengan masyarakat atau publiknya.

Demikian halnya dengan organisasi/lembaga pemerintahan, keberadaanunit kehumasan di sebuah lembaga atau instansi pemerintahan merupakankebutuhan baik secara fungsional dan operasional dalam rangka komunikasi duaarah dengan publik/masyarakat serta menyebarluaskan dan mempublikasikanprogram dan kegiatan instansi tersebut. Komunikasi dan publikasi program sertakegiatan instansi pemerintah tersebut merupakan upaya dalam rangkamenciptakan citra positif yang akan terakumulasi menjadi sebuah reputasi yangbaik bagi instansi pemerintah tersebut, dimana reputasi sebaiknya diperlukanuntuk membangun kepercayaan masyarakat/publik.

Dengan demikian terlihat jelas peran penting unit kehumasan padainstansi pemerintah, dimana goalnya adalah untuk menjaga kepercayaan publikdengan cara membangun citra dan reputasi yang baik dari organisasi/instansi.Terlebih dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yangsangat pesat dalam hal penyampaian pesan atau informasi dewasa ini, yangberdampak pada semakin kritisnya pola pikir masyarakat pada umumnya.

Kondisi ini mengakibatkan sebuah organisasi atau instansi pemerintahdituntut untuk lebih peka dan kreatif dalam pengelolaan informasi kepadamasyarakat. Informasi atau pesan yang disampaikan oleh instansi pemerintahtidak hanya semata-mata bersifat monoton atau hanya itu-itu saja, melainkanharus lebih variatif, mengikuti perkembangan zaman namun harus mendidik danmendorong pola pikir masyarakat kearah positif. Dalam rangka penyebarluasaninformasi kepada publik, maka pemerintah menggunakan bantuan media massa.Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa media mempunyai kekuatanmenyampaikan informasi secara cepat serta massal dan juga media mampumengkonstruksikan sebuah informasi yang akan disampaikan. Asumsi dasaritulah yang mendasari pemerintah melakukan kerjasama dengan media.

Mengelola relasi yang baik dengan media menjadi hal yang penting untukmenunjang kegiatan Humas sebagai unit yang berperan dalam publikasi danmembangun citra positif pemerintah. Bahkan tidak jarang berdasarkan kacamataumum bahwa keberhasilan dari suatu unit Humas didasarkan pada jumlahpemberitaan yang disiarkan media massa. Namun kerjasama dan hubungan baikdengan media massa tersebut seyogyanya harus dilakukan secara profesional.

2

Page 3: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

Hubungan baik yang terbangun antara pemerintah dengan mediatentunya akan sangat menguntungkan bagi pemerintah. Hal ini dikarenakanpemerintah merupakan organisasi publik yang segala sesuatunya berkaitandengan publik, sehingga apa yang dilakukan oleh pemerintah maka publikseharusnya mengetahuinya, dalam hal ini peran media massa yangmenyebarluaskan informasi tersebut secara massal kepada masyarakat ataupublik. Hubungan baik ini juga diperlukan dalam hal peran agenda setting mediamassa dalam membentuk opini publik seperti yang digambarkan oleh WalterLippmann sebagai pseudoenvironment atau lingkungan palsu. Dalam hal inimedia massa lebih sederhana dalam menyusun realita yang kompleks sehinggaapa yang masyarakat ketahui tentang realita merupakan hasil dari penjagaangerbang oleh media (Lippmann dalam Little Jhon dan Foss, 2011: 415-416).Sehingga dengan demikian diperlukan peran media dalam menyampaikaninformasi kepada masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab pemerintahkepada masyarakat disamping untuk memperbaiki citra pemerintah yangdewasa ini dianggap cenderung negatif di mata publik.

Humas Pemerintah dalam menjalankan tugasnya, memerlukan peran darimedia massa yang dinilai memiliki kekuatan untuk mempengaruhi opini publik.Pesan atau informasi yang disampaikan Humas Pemerintah melalui media massadiharapkan dapat membantu menciptakan opini publik terhadap organisasipemerintah. Untuk memperlancar proses interaksi positif dan penyebarluasaninformasi mengenai publikasi pembangunan nasional pada media massadibutuhkan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan antaraorganisasi dengan media massa (Ruslan, 2000:96-97). Dengan demikianmembangun hubungan antara media dengan Humas Pemerintah merupakankeharusan untuk memperlancar pencapaian tujuan dari aktifitas kehumasan.

Belum optimalnya hubungan yang harmonis antara Humas Pemerintahdengan Media tentu akan menghambat lancarnya penyebaran informasi yangmenjadi tanggung jawab pemerintah khususnya Bagian Humas. Hal ini bisamenyebabkan informasi yang disampaikan oleh media massa tidak sesuaidengan yang diharapkan pemerintah yang barang tentu akan berdampak negatifterhadap pemberitaan yang disampaikan dan pesan/informasi yang disampaikanjuga akan dimaknai berbeda oleh publik. Disamping itu hubungan yang tidakharmonis bisa mengakibatkan pemberitaan yang tidak berimbang yang tentusaja akan merugikan pihak pemerintah dalam menjaga reputasinya. Di eraketerbukaan pers dewasa ini, dimana kontrol pemerintah terhadap dunia persdibatasi seminimal mungkin bahkan bisa dibilang tidak ada, sangat jarang mediasecara inisiatif sendiri menampilkan pemberitaan pers yang mengangangkatkeberhasilan pemerintah. Media cenderung lebih senang mengangkatpenyimpangan, kasalahan maupun kekeliruan yang dilakukan oleh pemerintah.Hal tersebut terjadi karena dianggap lebih memiliki nilai berita (news value)untuk dijual, bahkan terdapat anekdot yang menyebutkan bad news is goodnews and good news is bad news. Fakta inilah yang mendorong pemerintahmelalui unit kehumasan untuk meningkatkan hubungan baik dengan mediamassa agar informasi yang disampaikan mempunyai maksud seperti apa yang

3

Page 4: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

diharapkan oleh pemerintah dan secara jumlah pemberitaan pun minimal dapatberimbang.

Pemerintah Kabupaten Bekasi sebagaimana Pemerintah Daerah yang laindituntut untuk melakukan upaya-upaya agar program-program kerja yangdijalankan dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat.Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, media memiliki peranan yang sangatpenting dalam mendukung kesuksesan setiap program yang akan dijalankan.Melalui media, banyak opini berkembang di masyarakat yang kerap menurunkankepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah. Untuk itulah diperlukanhubungan yang baik dalam mengelola pers, sehingga antara pemerintah danmedia bisa saling bekerja sama. Pada prakteknya informasi yang beredar dimedia massa sebagian besar adalah informasi yang menyoroti hal-hal negatifdari pemerintah, hal tersebut secara tidak langsung mengakibatkanketidakharmonisan dalam hubungan antara Pemerintah Kabupaten Bekasidengan Media.

Disamping itu dalam era kebebasan pers membawa efek pesatnyapertumbuhan media massa. Namun tumbuhnya media massa tersebut dibarengidengan munculnya oknum-oknum wartawan yang tidak profesional. Hal tersebutmengakibatkan menurunkan citra pers yang dinilai sangat terhormat danbermartabat. Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi, wartawan yang tidakprofesional tersebut kerap dinamakan sebagai “wartawan gadungan” atau kerapdijuluki wartawan tanpa surat kabar. Kelompok wartawan ini masuk dalamgolongan wartawan yang tidak resmi medianya. Keberadaaannya sangatmeresahkan masyarakat, khususnya pejabat-pejabat di pemerintah karenawartawan tersebut kerap mendatangi pejabat tertentu dengan membawa beritanegatif yang disertai pemerasan. Wartawan yang seperti itu bukanlahmerupakan wartawan yang sesungguhnya. Hal itu karena berita yang dibuattidak dimuat di media yang terbit secara teratur. Keberadaaan oknum-oknumberdampak pula pada ketidakharmonisan hubungan antara PemerintahKabupaten Bekasi dengan Media yang berada di Kabupaten Bekasi. Bertitik tolakdari peneliti di atas, maka menarik untuk diteliti mendalam mengenaiBagaimana Kontrusksi Citra Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasimelalui Media Relations yang dilakukan oleh Bagian Humas danProtokol Sekretariat Daerah Kabupaten Bekasi.

2. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL

2.1 Tinjauan Pustaka

a. Pengertian, Fungsi dan Peran Humas

Di dalam suatu organisasi, disadari atau tidak, Humas memainkan peranpenting bagi organisasi tersebut. Kesadaran akan pentingnya unit Humas bagisebuah organisasi sudah semakin banyak disadari. Humas membantu organisasidalam menciptakan, membangun serta menjaga citra dan reputasi organisasidimata publik. Definisi Humas sendiri banyak dikemukakan oleh para ahli, antaralain menurut P. Seitel adalah “…. a planned process to influence public opinion,through sound character and proper performance, based in muttuality

4

Page 5: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

satisfactory to way communications” (Seitel, 2004:2), artinya Humas adalahsebuah proses terencana yang mempengaruhi pendapat publik melalui karakterdan kinerja yang baik, berdasarkan komunikasi dua arah yang memuaskan. Daripengertian ini terlihat jelas bahwa Humas memainkan peran dan tugas pentingdalam membentuk opini publik dari suatu organisasi agar publik bisa melihatkeberadaan organisasi sebagai hal yang positif. Penekanan lain dalam definisi iniadalah komunikasi dua arah, tidak hanya penyampaian informasi dari organisasike publiknya tetapi juga dari publik ke organisasi tersebut.

Menurut British Institute of Public Relations (IPR) mendefinisikan Humassebagai hal yang menyangkut reputasi, hasil dari apa yang anda lakukan, apayang anda katakan dan apa yang orang lain katakan mengenai anda. PraktekHumas adalah sebuah ilmu yang menjaga reputasi dengan tujuan mendapatkanpengertian dan dukungan serta mempengaruhi opini dan perilaku (Newson, Turk,Kruckeberg, 2004:2)

Sedangkan berdasarkan Peraturan Menteri Negara PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 30 Tahun 2011 TentangPedoman Umum Tata Kelola Kehumasan di Lingkungan Instansi Pemerintahdisebutkan bahwa Hubungan Masyarakat adalah usaha yang sengaja dilakukandan direncanakan secara berkesinambungan dalam rangka menciptakan danmemelihara niat baik dan saling pengertian antara lembaga dan institusi denganpubliknya. Selanjutnya dalam peraturan ini disebutkan bahwa Humas Pemerintahadalah lembaga Humas dan/atau praktisi Humas Pemerintah yang melakukanfungsi manajemen dalam bidang informasi dan komunikasi yang persuasif,efektif dan efisien, untuk menciptakan hubungan yang harmonis denganpubliknya melalui berbagai sarana kehumasan dalam rangka menciptakan citradan reputasi yang positif instansi pemerintah.

Dari beberapa pengertian Humas tersebut di atas, terdapat beberapa halpenting mengenai pengertian Humas yang akan berpengaruh terhadap peran,fungsi dan tugas Humas yaitu: komunikasi yang baik antara organisasi danpublik, membangun opini publik serta membangun citra dan reputasi yangpositif.

Sebagai suatu unit/bagian dari organisasi, Humas memiliki fungsitersendiri dalam sebuah organisasi. Adapun fungsi Humas dalam sebuahorganisasi menurut Seitel (2004:10) meliputi : Writing, Media Relations,Planning, Counseling, Researching, Publicity, Marketing Communications,Community Relations, Consumer Relations, Employee Relations, GovernmentAffairs, Investor Relations, Special Public Relations, Public Affair and issuemanagement, and Website development and Web Interface.

Disamping itu, menurut Edward L. Bernay, terdapat 3 fungsi utamaHumas, yaitu memberikan penerangan kepada masyarakat, melakukan persuasiuntuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung, danberupaya mengintegrasikan sikap serta perbuatan suatu badan/lembaga sesuaidengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya (Ruslan, 2010:18).

5

Page 6: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

Sedangkan untuk Humas Pemerintah, dalam Peraturan MenteriPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 30 Tahun 2011disebutkan fungsi Humas Pemerintah adalah:

1) Membentuk, meningkatkan serta memelihara citra, dan reputasi positifinstansi pemerintah dengan menyediakan informasi tentang kebijakan,program dan kegiatan instansi.

2) Menciptakan iklim hubungan internal dan eksternal yang kondusif dandinamis.

3) Menjadi penghubung instansi dengan publiknya.4) Melaksanakan fungsi manajemen komunikasi, yang meliputi kegiatan

perencanaan, pelaksanaan dan pemberian masukan dalam pengelolaaninformasi.

Dalam menjalankan fungsinya tersebut Humas mempunyai peran yangsangat penting. Humas berperan sebagai komunikator yang mempunyai fungsiganda yaitu keluar dan kedalam organisai. Keluar, yakni memberikan informasikepada khalayak sesuai kebijakan instansinya. Ke dalam yaitu Humas wajibmenyerap reaksi dari khalayak untuk kepentingan instansinya (Widjaja,2002:63).

Menurut Rosady Ruslan (2010:23) seorang Public Relations Officer secaragaris besar aktifitas utamanya berperan sebagai communicator, relationship,back up management dan good image maker. Hal tersebut sejalan denganperan Humas Pemerintah yang diamanatkan dalam Peraturan MenteriPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 30 Tahun 2011,dimana peran Humas Pemerintah meliputi unsur-unsur:

1) KomunikatorHumas Pemerintah berperan membuka akses dan saluran komunikasi duaarah, antara instansi pemerintah dan publiknya, baik secara langsungmaupun tidak langsung, melalui sarana kehumasan.

2) FasilitatorHumas Pemerintah berperan membuka akses dan saluran komunikasi duaarah, antara instansi pemerintah dan publiknya, baik secara langsungmaupun tidak langsung, melalui sarana kehumasan.

3) DesiminatorHumas Pemerintah berperan dalam pelayanan informasi terhadap internalorganisasi dan publiknya, baik langsung maupun tidak langsung,mengenai kebijakan dan kegiatan masing-masing instansi pemerintah.

4) KatalisatorHumas Pemerintah berperan dalam melakukan berbagai pendekatan danstrategi guna mempengaruhi sikap dan pendapat publik untukmenyelaraskan kepentingan pemerintah dengan publik.

5) Konselor, advisor dan InterpratorHumas merupakan konsultan, penasihat dan penerjemah kebijakanpemerintah.

6) Presciber

6

Page 7: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

Humas berperan sebagai salah satu instrumen strategis pemimpin puncakpenentu kebijakan.

Dalam menjalankan fungsi dan perannya, aktivitas Humas sehari-hariadalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik (two way communications)antara organisasi atau lembaga yang diwakilinya dengan pihak publik, yangbertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainyatujuan tertentu. Peranan pokok public relations atau Humas jika dibandingkandengan bidang profesi kewartawanan mempunyai perbedaan dalammenjalankan fungsi dan tugasnya. Wartawan dengan media massa dan publicrelations/Humas, di satu pihak mempunyai persamaan memiliki kekuatan (powerof opinion) dalam membentuk opini publik dan di lain pihak media massamerupakan alat kontrol sosial, sedangkan public relations lebih menekankanfungsi untuk menggalang pengertian antara lembaga yang diwakilinya denganpublik yang menjadi target sasarannya (Ruslan, 2010:10).

Jika ditelaah fungsi dan kepentingan masing-masing pihak akan terlihatperbedaannya. Sebagai contoh, jika lembaga atau pejabat lembaga sedang“bermasalah” dengan opini publiknya, maka bagi wartawan hal tersebut justrumerupakan sesuatu untuk dijadikan sumber berita (make a resource news),apalagi menyangkut pemberitaan yang negatif, bila perlu didramatisasi atau diblow up sedemikian rupa agar menarik perhatian pembaca atau publik.Sedangkan bagi Humas sendiri hal tersebut merupakan situasi yang tidakmenguntungkan, bila perlu justru “ditutup-tutupi” dengan berbagai alasan untukmenutup saluran informasi (to kill the information technique) agar berita negatiftersebut tidak terekspos keluar. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya,aparatur Humas tidak dibenarkan dengan sengaja mengekspos ataumemaparkan hal yang negatif dari lembaga yang diwakilinya itu kepada pihakpers atau publik. sebaliknya, pihak Humas harus berupaya keras menjaga citralembaga (maintenance of good image) di mata publiknya.

Untuk membina hubungan baik dengan media massa perlu dipahamiadanya perbedaan fungsi serta tugas antara PR dan pers agar tidak terjadipertentangan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing. Fungsi PRkalau dibandingkan dengan fungsi pers maka akan terlihat bertolak belakang.Ruslan (2010:159) mengatakan bahwa secara umum pers berfungsi memberikaninformasi, penyebaran pengetahuan, unsur mendidik dan menghibur bagipembacanya. Selain itu fungsi khusus pers adalah kemampuan untukmempengaruhi opini masyarakat, melaksanakan sistem kepengawasan sosial.Hal tersebut memiliki pertentangan dengan fungsi PR yang justru berkaitandengan publikasi bersifat positif, dengan penyebaran informasi atau pesan untukmeningkatkan pengenalan (awareness), mendidik, menciptakan citra dan opinimasyarakat kepada sesuatu yang positif serta menghindarkan unsur-unsurpemberitaan atau publikasi yang bersifat negatif, sensasional, polemik ataukontroversial di masayarakat.

b. Citra

Citra tidak hadir begitu saja melainkan ia merupakan hasil bentukan yangtersistematis dan terprogram oleh kepentingan-kepentingan. Dalam pandangan

7

Page 8: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

aliran konstruktivis berasumsi bahwa segala realitas yang hadir dimuka bumi inimemiliki dorongan-dorongan atau motif yang dipengaruhi oleh dunia sosialnyaatau keadaan yang sedang berlangsung. Begitu juga dengan upaya pencitraanyang berusaha dihadirkan oleh sebuah perusahaan. Citra walaupun abstraktetapi memiliki kandungan nilai atas persepsi masyarakat tentang suatu hal.Segala hal yang dlihat oleh masyarakat dan dinilai positif atau negatifmerupakan sesuatu hal yang dapat dibentuk.

Menurut Canton dalam Soemirat (2004: 111), citra adalah “image: theimpression, the feeling, the conception which the public has of a company: aconsciously created impression of an object, person or organization” (citraadalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan: kesan yangdengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi).

Citra mencerminkan apa yang dipikirkan, emosi dan persepsi individu.Walaupun orang melihat hal yang sama, tapi pandangan mereka bisa berbeda.Persepsi inilah yang membentuk citra dari sebuah organisasi (Alifahmi, 2005).Esensi tujuan Humas di dunia pemerintahan adalah membuat berbagai programpemerintah agar dapat membentuk, meningkatkan serta memelihara citra positifdan reputasi baik agar dapat memperoleh opini publik yang menguntungkan,serta dukungan dan simpati rakyat atau publik. Citra sengaja diciptakan Humasdalam dunia pemerintahan dalam bentuk events (kegiatan-kegiatan), kampanyedan program-program (Ardianto, 2011).

c. Konstruksi

Konstruksi adalah suatu bangunan yang disusun secara terencana untukmembangun sesuatu. Dalam konteks untuk menciptakan suatu pandangansebuah lembaga. Dan dalam hal ini juga melibatkan Aktor sosial, yakni manusia,dimana memiliki peran dalam mengembangkan suatu konsep untuk menjadikenyataan. Pengetahuan yang digunakan manusia memiliki sifat tidak terlihatdan relatif. Menurut teori yang dikemukan oleh Peter L. Berger yakni TeoriKonstruksi Sosial, Istilah konstruksi sosial merupakan teori yang awalnyadikemukakan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann di bukunya yangberjudul The Social Construction of Reality. Di dalam buku ini, merekamenjelaskan istilah realitas sosial, yang kemudian didefinisikan dikatakanmemiliki dimensi subjektif dan objektif (rujukan Hanneman 2012).

Realitas sosial merupakan hal yang penting untuk dipelajari bagimasyarakat. Realitas sosial ini juga memiliki kaitan yang kuat dengan mediamassa. Sebagai sarana penyampai informasi kepada masyarakat luas, mediamasa memiliki kekuatan dalam membentuk realitas sosial di dalam masyarakat.Konstruksi realitas sosial dalam media massa memiliki karakteristik dan tahapantertentu yang menarik untuk disimak. Penelitian ini akan menjabarkan teori sertatahapan konstruksi realitas sosial dalam media massa. Realitas sosial dapatdiciptakan oleh manusia secara objektif melalui suatu proses ekternalisasi, yangartinya bagaimana realitas objektif tersebut mempengaruhi proses internalisasi,yang merupakan jenis realitas yang subjektif. Manusia dan masyarakat dalam halini berhubungan secara dilektis. Hal ini menandakan bahwa manusia bukannyasuatu produk akhir, melainkan suatu proses yang akan segera terbentuk.

8

Page 9: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

Manusia tidak akan pernah diam atau stagnan dalam menjalankanhidupnya di tengah masyarakat. Berger dan Lukmann mendefinisikan manusiadengan istilah dialektis, dinamis dan plural. Manusia bukannya suatu realitastunggal akhir. Manusia adalah realitas yang dinamis dan plural. Dapat diketahui,sikap manusia dalam menghadapi kenyataan sangatlah relatif. Hal inimenandakan bahwa realitas sangatlah plural bergantung pada manusianya.Proses dialektis manusia ini dijabarkan Berger dan Luckmann.

d. Hubungan Media (Media Relationship)

Menurut Jefkins (2004) Hubungan Media adalah usaha untuk mendapatkanpublikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi publicrelations dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagikhalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Menurut RusadyRuslan (2010) memberikan definisi bahwa press relations adalah suatu kegiatankhusus dari pihak public relations untuk melakukan komunikasi penyampaianpesan, atau informasi tertentu mengenai aktivitas yang bersifat kelembagaan,perusahan/institusi, produk dan kegiatan bersifat individual lainnya yang perludipublikasikan melalui kerjasama dengan pihak pers atau media massa untukmenciptakan publisitas dan citra. Kata press relations sampai saat ini masihbanyak sering dipergunakan untuk menggambarkan hubungan dengan mediapenyiaran.

Semakin berkembangnya media massa dan juga Public Relations, istilahlain yang sangat tepat digunakan adalah media relations atau hubungan denganmedia. Semua kegiatan yang dilakukan oleh Humas instansi pemerintah ataupunperusahaan tentunya akan menggunakan media massa dan bukan hanyamenggunakan media cetak. Media elektronik juga dapat mempublikasi informasiatau prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi, dan juga media online telahberkembang pesat sekarang ini. Hal itu dapat mengarah pada upaya untukmempublikasikan sebuah informasi atau pesan dari Humas agar publik yangmenjadi stakeholder dari sebuah organisasi khususnya instansi pemerintahmendapatkan cukup pengetahuan tentang semua kegiatan yang sudah tercapaioleh organisasi tersebut. Hubungan baik tersebut tidak hanya dengan mediacetak saja, melainkan juga dengan semua media massa lainnya. Hal itu pentingkarena akan mempengaruhi keberhasilan suatu program dan cukup efisiensehingga tidak memerlukan banyak dana dan daya untuk mempublikasikansuatu informasi.

Media Relations bisa diartikan, ”merupakan bagian dari public relationseksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan mediamassa sebagai sarana komunikasi antar organisasi dan publik-publiknya untukmencapai tujuan organisasi”. Dari sisi organisasi, membina danmengembangkan hubungan baik dengan media massa itu paling tidak berartimemenuhi serta menanggapi kebutuhan dan kepentingan media massaterhadap organisasi tersebut. Hubungan media dan pers merupakan sebagaialat, pendukung atau media kerjasama untuk kepentingan proses publikasi danpublisitas berbagai kegiatan program kerja untuk kelancaran aktifitas komunikasiHumas dengan publik (Ruslan, 2010:167). Sifat komunikasi dalam publicrelations adalah dua arah, maka praktik media relations bukan hanya

9

Page 10: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

mengkomunikasikan ke luar organisasi melainkan juga menjadi komunikan yangbaik dari apa yang dikomunikasikan dari luar organisasi. Secara sederhana, biladigambar arus pola komunikasi dalam praktik media relations pada lembagapemerintahan adalah seperti berikut:

Gambar 2 : Pola Komunikasi

Gambar tersebut menunjukkan, organisasi menyampaikan informasi,gagasan atau citra melalui media massa kepada publik. Sedangkan, publik bisamenyampaikan aspirasi, harapan, keinginan atau informasi melalui media massapada organisasi. Media massa bukan sekedar mampu untuk menyampaikansuatu pesan kepada publik, namun juga memiliki fungsi untuk mendididik,mempengaruhi, menginformasikan, dan menghibur. Maka dari itu media massajuga memiliki potensi untuk mengubah sikap, pendapat, perilaku,membangkitkan kesadaran, serta dapat mendorong tindakan.

Dalam hal upaya untuk membina hubungan media, public relations akanmelakukan berbagai kegiatan yang memiliki hubungan dengan media, yaitu:

a. press release atau siaran persb. konferensi pers atau jumpa persc. pers briefing, kunjungan pers,d. resepsi pers,e. peliputan kegiatan dan,f. wawancara pers (Abdullah, 2001: 80-100).

Sedangkan menurut Jefkins dalam Triyono (2013) menjelaskan beberapabentuk hubungan pers, antara lain :

1) Kontak pribadi (personal contact)

Yang menjadi dasar keberhasilan press relations tergantung ”apa danbagaimana” kontak pribadi antara kedua belah pihak terjalin secarainformal, seperti adanya kejujuran, saling pengertian dan saling

10

Media Massa

Pemerintah Kabupaten

Publik / Masyarakat

Hubun

gan

Baik

Citrapositif

Page 11: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

menghormati serta kerja sama yang baik demi terciptanya tujuan ataupublikasi yang positif.

2) Pelayanan informasi atau berita (news services)

Pelayanan yang sebaik-baiknya yang diberikan oleh pihak public relationskepada pers dalam bentuk pemberian informasi baik tertulis maupundalam bentuk rekaman.

3) Mengantisipasi kemungkinan hal darurat (contingency plan)

Untuk mengantisipasi kemungkinan permintaan yang sifatnya mendadakdari para wartawan, maka seorang praktisi public relations harus siapmelayani dengan sebaik mungkin.

Karena media massa mempunyai peran yang sangat penting bagi publicrelations, maka menjadi sebuah keniscayaan bagi seorang praktisi publicrelations untuk menjalin hubungan yang baik dengan media massa.

Dari berbagai penjelasan tersebut dapat disimpulkan tujuan dari sebuahpelaksanaan kegiatan media relations dalam suatu organisasi adalah dapatmengubah sikap pro menjadi kontra dan kontra menjadi pro terhadap tindakanyang akan dilakukan oleh sebuah organisasi.

2.2 Penelitian Sebelumnya

Citra positif merupakan hal yang sangat diperlukan oleh setiap organisasitermasuk organisasi pemerintahan. Hal tersebut dapat terlihat dari beberapapenelitian tentang membangun citra positif pemerintah khususnya yangdilakukan oleh Humas telah dilakukan, antara lain :

- Strategi Komunikasi Humas Dalam Membentuk Citra Pemerintahan di KotaMalang (Sisilia Herlina, 2015)Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriftif kualitatif. Hasil penelitianini menunjukkan strategi komunikasi Public Relations di Bagian HumasSekretariat Daerah Pemerintah Kota Malang adalah dengan melaksanakandua komunikasi adalah komunikasi internal dan komunikasi external.Hambatan-hambatan Public Relation di Bagian Humas yang antara lainkurang memadainya sumber daya manusia, besarnya kebutuhan biaya dankesulitan dalam kreatifitas.

- Peran Humas Dalam Membentuk Citra Pemerintah (Evawani Elysa Lubis,2012)Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif kualitatif.Dalam penelitian ini digambarkan dan dianalisis peran Humas SekretariatDaerah Provinsi Riau dalam membentuk citra positif Pemerintah ProvinsiRiau. Selain itu juga dijelaskan faktor penghambat dan pendukung aktivitasHumas Sekretariat Daerah Provinsi Riau dalam membentuk citra positif sertamedia yang digunakan.

- Peran Kehumasan Dalam Membangun Citra Pemerintah di Kabupaten KutaiBarat (Wiji Kasmirus, 2013)Dalam penelitian ini menjelaskan bagaimana peran Humas dalammembangun citra Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, keterbukaan informasi

11

Page 12: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

pemerintahan, hubungan antara Pemerintah Kabupaten Kutai Barat denganmasyarakatnya serta bagaimana Humas membina citra dan martabatpemerintahan beserta faktor-faktor penghambatnya.

- Peranan Humas Setda Kabupaten Sukoharjo Dalam Membina HubunganAntara Pemkab Dengan Media (Poppy Nueke Sulistyani, 2015)Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tujuan untukmengetahui peran Humas Setda Kabupaten Sukoharjo dalam membinahubungan baik antara SKPD dengan media massa yang sebelumnya sempatmerenggang karena adanya isu “wartawan bodrek”. Adapun Hasil dalampenelitian ini disimpulkan bahwa Humas Setda Kabupaten Sukoharjo Telahmelaksanakan perannya sebagai jembatan komunikasi bagi SKPD denganmedia massa sesuai dengan tupoksi Humas sebagai instansi pemerintahan.Suksesnya Humas Setda Kabupaten Sukoharjo dalam menjalankan perannyaditandai dengan harmonisnya hubungan antara SKPD dengan media massasehingga citra yang didapatkan di masyarakat cenderung positif.

- Strategi Humas Pemkab Boyolali Dalam Meningkatkan Citra PemerintahKabupaten Boyolali (Wartini, 2016)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi apa yang digunakan olehHumas Pemkab Boyolali dalam meningkatkan citra Pemkab Boyolali.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknikpengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan observasi. Hasilpenelitian menyimpulkan bahwa Humas Pemkab Boyolali telah menjalankanstrategi Humas yaitu mengelola relasi, mengembangkan strategi danmengembangkan jaringan. Strategi media relations yang dijalankan olehHumas Pemkab adalah press conference, press tour, press gathering, pressinterview, press release dan media pitching. Dari kegiatan serta strategitersebut maka terjalin hubungan yang harmonis antara keduanya sertameningkatnya citra pemkab Boyolali.

Namun demikian, peneliti untuk mengetahui peran Humas dalamKontruksi Citra Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Media Relations. Disinipeneliti menggunakan teori (Abdullah, 2001: 80-100) dalam bentuk kegiatanyaitu: press release atau siaran pers, konferensi pers atau jumpa pers, persbriefing, kunjungan pers, resepsi pers, peliputan kegiatan dan, wawancara pers.Salah satu upaya untuk menjalin hubungan yang baik antara PemerintahKabupaten Bekasi melalui Humas dengan media massa/insan pers.

2.3. Kerangka Konseptual

Setiap Organisasi berupaya membangun citra yang positif denganberbagai bentuk kegiatan. Demikian pula halnya dengan Pemerintah KabupatenBekasi, dimana melalui unit Bagian Humas berupaya membangun citra positifyang salah satunya melaui publikasi atau penyampaian informasi kepadamasyarakat. Dalam kegiatan publikasi ini Bagian Humas membutuhkan peranmedia untuk dapat menyebarluaskan informasi dalam rangka publikasi.

Mengingat peran penting media dalam rangka membantu publikasiinformasi dari pemerintah, maka diperlukan adanya kerjasama antaraPemerintah Kabupaten Bekasi yang dalam hal ini diwakili oleh Bagian Humasdengan pihak media. Kerjasama ini akan berjalan efektif apabila terdapat adanya

12

Page 13: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

hubungan baik antara Pemerintah Kabupaten Bekasi dengan Media. Untuk itulahmaka Bagian Humas sejalan dengan peran, fungsi dan tugasnya untuk menjalinhubungan yang baik dengan media, sehingga Bagian Humas dituntut untukmembangun hubungan baik dengan media dengan berbagai cara atau kegiatan.

Adapun bagan alur kerangka berpikir pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2. Kerangka Konseptual

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Bagian Humas dan Protokol Setda KabupatenBekasi yang berlokasi di Kompleks Perkantoran Pemkab Bekasi Desa SukamahiKecamatan Cikarang Pusat. Lokasi ini dipilih karena tempat ini adalah pusataktivitas kehumasan Pemerintah Kabupaten Bekasi. Dan dalam penelitian ini,penulis menggunakan deskriptif kualitatif untuk menjawab rumusan masalah.Dengan metode ini, penulis berusaha memaparkan hasil dari data yang telah

13

PEMKAB BEKASI

BAGIAN HUMAS

MEDIA PERS

PUBLIKASI

CITRAPOSIT

IF

HU

BU

NG

AN

M

ED

IA

Page 14: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

didapatkan. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, menurutBodgan dan Taylor (Moleong, 2003:3) menyatakan bahwa pendekatan kualitatifmerupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Pemilihan informan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalahberdasarkan pada asas subjek yang menguasai permasalahan, memiliki data,dan bersedia memberikan informasi lengkap serta akurat. Informan yangbertindak sebagai sumber data dan informasi harus memenuhi syarat, yang akanmenjadi informan narasumber (key informan) dalam penelitian ini adalahpejabat/aparat Bagian Humas Kabupaten Bekasi yang menjalankan MediaRelations.

Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini yaitu:

1) Wawancara untuk memperoleh data yang akurat tentang penelitian ini,dilakukan wawancara dengan informan, adapun yang menjadi informan adalahKepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Kabupaten Bekasi,dan KasubagHumas. Adapun teknik wawancara yang dipergunakan adalah wawancaraterstruktur dimana penulis menyiapkan pedoman wawancara sebagai patokandan dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan lanjutan dengan tetapmengacu pada pokok pertanyaan yang ada dalam pedoman wawancara

2) Observasi, peneliti melakukan pengamatan secara rinci, juga menyesuaikandiri/terlibat langsung dalam penelitian ini sesuai dengan kemampuan penelititerhadap objek penelitian. Dengan keberadaan penelitian di lapangan melaluipengamatan berperan serta, peneliti dengan sendirinya memiliki kesempatanuntuk mengumpulkan data langsung dari informan lebih terinci dan lebih cermat,hal ini dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman dan makna yang mendalamtentang peran, fungsi dan kegiatan Humas Sekretariat Kabupaten Bekasi dalammenjalankan media relations.

3) Studi pustaka, adalah salah satu sumber pengumpul data dimana sumberkepustakaan ini diperoleh dari buku, surat kabar juga peraturan yang adakaitannya dengan pembahasan penelitian.

Teknik analisis data mempunyai prinsip yaitu untuk mengolah data danmenganalisis data yang terkumpul menjadi data yang sistematis, teratur,terstruktur, dan mempunyai makna. Dalam penelitian ini tahapan analisis dataterdiri dari :

- Reduksi Data, dimana data yang diperoleh dari lapangan dicatat secara telitidan rinci. Semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data semakinbanyak, kompleks dan rumit sehingga perlu dilakukan analisis data melaluireduksi data. Mereduksi data berarti mencatat, merangkum, meneliti hal-halyang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting , dicari tema danpolanya.

14

Page 15: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

- Penyajian Data, dimana dalam hal ini peneliti akan menyajikan data dalambentuk teks, untuk memperjelas hasil penelitian maka dapat dibantu denganmencantumkan gambar atau foto.

- Penarikan Kesimpulan, dimana kesimpulan dalam penelitian ini adalahmerupakan temuan yang berupa deskripsi atau gambaran suatu objekmenjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal.

4. PEMBAHASAN

Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Pemerintah KabupatenBekasi yang mempunyai tanggung jawab menjalankan tugas pokok fungsi(tupoksi) menjaga Citra Pemerintah Kabupaten Bekasi. Sehingga Humas menjalinkemitraan dan menjaga hubungan baik secara kelembagaan dengan media,yang berguna untuk mengkontruksi Citra Pemerintah Kabupaten Bekasi melaluiMedia Relation difokuskan kepada tiga hal yaitu Peran Humas, Media Relations,dan Publikasi Informasi.

4.1. Fungsi dan Peranan Bagian Humas dan Protokol Setda KabupatenBekasi

Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten Bekasi secara umummemiliki tugas pokok merencanakan operasional, mengelola,mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan programdan kegiatan dibidang kehumasan dan protokol. Fungsi ini tertuang dalamPeraturan Bupati Bekasi Nomor 52 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, SusunanOrganisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah KabupatenBekasi, sebagimana dalam pasal 97 disebutkan, Bagian Humas dan Protokoldalam menjalankan tugas pokoknya memiliki fungsi dalam hal penyusunanbahan kebijakan daerah, penyelenggaraan tugas, pengaturan sertapengevaluasian pelaksanaan program dan kegiatan dibidang Kehumasan danProtokol.

Selain tugas dan fungsi, Bagian Humas dan Protokol juga berperan dalammengkoordinasi pelaksanaan urusan kehumasan disetiap Organisasi PerangkatDaerah (OPD) (Dinas/Badan/Kecamatan) dilingkungan Pemerintah KabupatenBekasi sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan Kabag Humas dan ProtokolSekretariat Pemerintah Kabupaten Bekasi Yanyan Akhmad Kurnia, dirinyamengatakan “Bagian Humas dan Protokol merupakan penyelenggaraan danpelayanan kehumasan serta keprotokolan Utama di Lingkungan PemerintahKabupaten Bekasi, disamping itu kami bertugas mengkoordinasikan hal-halterkait dengan kehumasan dan keprotokolan di masing-masing SKPD yang ada diLingkungan Kabupaten Bekasi serta melaksanakan tugas lain yang diberikan olehpimpinan/atasan sesuai dengan bidang tugasnya, sehingga apapun tentangPemerintah Daerah Humas bisa menyampaikan kepada masyarakat melaluimedia, oleh sebab itu Humas dengan media harus berhubungan baik. Namundalam hal ini kami tidak melarang media dalam menjalankan tugas sebagaifungsi kontrol”.

15

Page 16: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

Pelaksanaan program dan kegiatan kehumasan yang diselenggarakan olehBagian Humas Pemerintah Kabupaten Bekasi pada dasarnya selain bertujuansebagai penghubung antara pemerintah dengan masyarakat dan pihak-pihaklain. Juga memiliki fungsi untuk mengedukasi masyarakat agar berpartisipasidalam pelaksanaan pembangunan serta berperan aktif memberikan kontrolprogram demi kemajuan di Wilayah Kabupaten Bekasi.

Peran Humas dalam pelaksanaan pemerintahan di Kabupaten Bekasiseyogyanya sangat penting, karena Humas merupakan corong pemerintah darisemua informasi pemerintahan yang harus didengar dan dipahami olehmasyarakat serta juga sebagai bagian yang menyerap aspirasi-aspirasi darimasyarakat. Terkait dengan peran Humas sebagaimana yang disampaikanmenurut Rosady Ruslan (2010) dimana Humas sebagai Public Relation Officerdalam aktifitasnya berperan sebagai Communicator, Relationship, Back upmanagement dan Good image maker, berlaku juga untuk Bagian Humas danProtokol Kabupaten Bekasi, dimana :

- Communicator berarti peran sebagai komunikator yang baik secaralangsung maupun tidak langsung, melalui media ataupun secara tatap muka,baik secara lisan ataupun tulisan. Dalam melaksanakan peran tersebutseringkali Bagian Humas dijadikan unit terdepan untuk berhadapan denganpencari informasi termasuk dari pihak media/wartawan. Terlebih pada BagianHumas dan Protokol Kabupaten Bekasi melekat tugas sekretariat PPID(Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) yang bertugas melayanipermohonan informasi.

- Relationship merupakan peran dalam membangun hubungan yang positifantara lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan eksternal,dengan mengupayakan terciptanya saling pengertian, kepercayaan,dukungan, kerjasama dan toleransi antara kedua pihak tersebut, dan dalambentuk membangun relasi serta menjaga kemitraan Bagian Humas danProtokol dalam bentuk kerjasama publikasi, media gathering, persconference dan lain-lain.

- Back up management merupakan peran Humas dalam melaksanakandukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain seperti manajemenpromosi, operasional, pengawasan dan sebagainya dalam kerangkapencapaian tujuan organisasi. Selain itu ketika ada informasi ataupun dalambentuk berita yang lebih dikenal berita miring yang menyudutkanpemerintah. Bagian Humas harus mengambil peran dalam menjaga citrakelembagaan dengan bentuk konfrensi pers untuk klarifikasi adanyainformasi yang membuat citra rusak supaya menjadi baik kembali.

- Dan peran good image maker adalah peran dalam menciptakan citra ataupublikasi yang positif yang merupakan prestasi, reputasi dan sekaligusmenjadi tujuan utama bagi aktifitas Humas dalam melaksanakan manajemenkehumasan dalam membangun citra dari organisasi yang diwakilinya. Dalamprakteknya dilakukan melalui publikasi kegiatan yang dilakukan baik melaluikerjasama publikasi dengan media massa, pembuatan media internalmaupun pembuatan promosi luar ruang berupa spanduk dan baliho.

16

Page 17: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

Dalam melaksanakan fungsi dan perannya, Humas Kabupaten Bekasi tidakbisa lepas dari peran media massa yang bertugas di Kabupaten Bekasi. Mediamassa seperti media cetak, media online dan elektronik memiliki kemampuanmenyiarkan informasi kepada masyarakat secara luas. Pentingnya peran mediamassa dalam pelaksanaan kehumasan di Kabupaten Bekasi sebagaimanadisampaikan Rhamdan Nurul Ikhsan, S.IP menyatakan bahwa “Menurut bagianHumas, media sendiri merupakan mitra bagi kita dalam hal mempublikasikaninformasi. Jadi media massa bukanlah objek dari kegiatan-kegiatan kami, tetapilebih sebagai partner dalam rangka mengedukasi masyarakat dalammendapatkan kebutuhan informasi dan juga sebaliknya kami dari pemerintahkabupaten untuk mengetahui apa yang diharapkan oleh masyarakat”.

Berdasarkan hasil wawancara, bahwa dalam menjalankan peran danfungsinya Bagian Humas seringkali berkaitan dengan pihak media massa baikmedia cetak, media online maupun media elektronik, sehingga dalammenjalankan peran dan fungsinya tersebut diperlukan adanya hubungan yangbaik antara Bagian Humas dan Protokol dengan pihak media.

Dalam melaksanakan peran dan fungsinya, Bagian Humas dan Protokolmengalami beberapa kendala, antara lain :

- Keterbatasan sumber daya manusia, baik dari segi kuantitas maupun darisegi kualitas. Dari segi kuantitas terlihat dari kosongnya beberapa jabatanfungsional umum yang ada di Sub Bagian Humas. Sedangkan dari segikualitas dapat dilihat dari kurangnya pegawai yang memiliki keterampilanyang dibutuhkan seperti keterampilan dalam menulis, editing foto dan video,desain grafik dan lain-lain, pegawai yang tersedia lebih cenderung memilikiketerampilan di bidang administrasi. Untuk mengatasi hal tersebut BagianHumas mencoba mengatasi dengan menggunakan tenaga Non PNS atauhonorer walaupun dirasa masih belum dapat memenuhi kebutuhan optimaldikarenakan keterbatasan anggaran.

- Keterbatasan anggaran, dimana hal tersebut dikarenakan adanyapembatasan aloksi anggaran yang menyebabkan publikasi dengan polakerjasama dengan media massa lebih menitik beratkan kepada media cetakdan online yang bersifat lokal. Adapun untuk media cetak nasional danmedia elektronik berupa televisi dilakukan hanya sesekali dalam momen-momen tertentu.

- Keterbatasan sarana dan prasarana, dimana keterbatasan ruangan danpenataan ruangan yang tidak memadai, kurang memadainya sarana mediacenter, tidak adanya loket pelayanan menjadi masalah yang dikeluhkan baikoleh pagawai Humas maupun dari wartawan.

4.2. Kegiatan Media Relations di Pemerintah Kabupaten Bekasi

Di era keterbukaan informasi publik sekarang ini, Humas dituntut tidakhanya lebih terbuka tetapi juga lebih aktif dalam menyampaikan informasikepada publik. Transisi demokrasi di Indonesia menyebabkan terjadinya tuntutanpergeseran paradigma dalam penyelenggaraan pemerintahan yang semulacenderung tertutup menjadi lebih transparan, sehingga akses partisipasi publik

17

Page 18: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

berkembang semakin dinamis. Pemenuhan hak atas informasi publik tersebuttidak akan efektif apabila orang tidak memiliki akses terhadap informasi. Olehkarena itu, untuk menjangkau publik yang lebih luas humas memerlukan saranayang salah satunya adalah media massa.

Wartawan harus dipahami sebagai publik dalam artian mereka adalahorang yang secara aktif mencari informasi dan memprosesnya. Berbeda denganpublik yang mencari dan memproses informasi untuk dirinya sendiri, wartawanmencari informasi dan memprosesnya untuk disebarkan kepada khalayakpembaca media mereka. Sebagai pencari informasi yang harus bekerjaberdasarkan kaidah jurnalistik seperti mempertahankan objektifitas peliputan,melakukan peliputan yang berimbang, wartawan mempunyai tanggung jawabuntuk menyediakan informasi kepada publik sekaligus mereka juga berfungsisebagi pemberi feedback kepada lembaga yang ada. Sehingga disinilah BagianHumas Pemerintah Kabupaten Bekasi sebagai partner, karena keduanyabagaikan mata keping uang yakni saling keterkaitan dan bergantung.

Dalam peliputannya, wartawan akan mencari informasi yang mungkin sajatidak menguntungkan bagi lembaga. Sifat pekerjaan wartawan yang melakukanpenyeleksian berita menjadikan ada berita-berita yang tak disiarkan baik karenaprinsip-prinsip jurnalistik, kepentingan media tempat wartawan itu bekerja, kodeetik jurnalistik maupun adanya kepentingan yang lain. Dan sebaliknya adaberita-berita yang tidak ingin lembaga publikasikan yang malah menjadi bahanberita yang menarik bagi wartawan. Hal tersebut menuntut adanya kerjasamayang baik antara Humas dan wartawan. Karena hubungan yang baik inimemberikan kemungkinan bagi Humas untuk memahami segala peristiwa yangmungkin saja tidak disiarkan/dipublikasikan tetapi diketahui oleh wartawan. Ataujuga, jika suatu saat lembaga tempat Humas bekerja mengalami hal-hal negatif,wartawan mungkin akan mencari informasi penyeimbang sehingga liputantentang lembaga tersebut lebih netral.

Dalam hal hubungan baik dengan wartawan/media bukan saja bermanfaatuntuk memperoleh liputan yang memadai sehingga visibilitas lembaga tetapterjaga, tetapi penting artinya untuk memperoleh perkembangan dalammasyarakat yang tidak terberitakan oleh media massa namun diketahui olehpara wartawan, karena wartawan selalu didorong keinginan untuk mendapatkaninformasi yang sebanyak-banyaknya dan seakurat mungkin.

Sebagaimana yang dilakukan Humas Kabupaten Bekasi, dimana untukmenjalin hubungan yang baik antara Humas dengan media massa, masing-masing pihak harus saling memahami peran dan fungsinya masing-masing.Humas Kabupaten Bekasi juga menyadari bahwa media disamping merupakansaluran informasi bagi masyarakat juga sebagai alat kontrol sosial ataspenyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Bekasi. Dari pemahaman tersebutjelas sekali Humas sangat menyadari bahwa peran media sangat penting,sehingga perlu dibangun kerjasama dengan media. Pemahaman inilah yangmenjadi dasar bagi Humas Kabupaten Bekasi perlu menjalin hubungan dengan

18

Page 19: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

media masa, karena tanpa ada hubungan yang baik maka kerjasama tidak akanterwujud sesuai harapan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan yang baik denganwartawan maupun dengan media massa pada umumnya menjadi sangatpenting. Agar hubungan yang terjalin antara Humas dan wartawan atau mediaberjalan sebagaimana mestinya, perlu adanya saling memahami kedudukan danfungsinya masing-masing. Sebagaimana diungkapkan oleh Yanyan AkhmadKurnia bahwa dalam menjalin hubungan dengan wartawan dan media BagianHumas dituntut untuk : - Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pers/media.- Menunjukan sikap sopan tanpa mengurangi profesionalitas.- Adanya kejujuran dalam arti tidak memberikan informasi yang tidak akurat

atau bohong (Hoax).- Jangan meminta-minta atau mengemis kepada wartawan/media, misalnya

agar perss release bisa dimuat padahal nilai beritanya tidak ada sama sekali.- Selalu meng-update setiap data media dan wartawan agar dalam kerjasama

itu saling mengenal dengan baik antar kedua belah pihak dalam upayamembangun good relationship.

Pentingnya media relations bagi Humas pemerintah tidak terlepas dari“kekuatan” media massa yang tidak hanya mampu menyampaikan pesankepada banyak khalayak, namun lebih dari itu, media sebagaimana konsepdasar yang diusungnya memiliki fungsi mendidik, memengaruhi, mengawasi,menginformasikan, menghibur, memobilisasi, dan sebagainya. Dari sinilahmedia memiliki potensi strategis untuk memberi pengertian, membangkitkankesadaran, mengubah sikap, pendapat, dan perilaku sebagaimana tujuan yanghendak disasar lembaga.

Mengetahui pentingnya peran media massa bagi Pemerintah KabupatenBekasi dalam menjalankan tugas, maka perlu menjalin hubungan yang harmonisperlu dilakukan kepada media. Beberapa kegiatan media relations yangdilakukan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Bekasi antara lain:

a. Press Realease, merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan oleh HumasPemkab Bekasi kepada media massa berupa pernyataan tertulis dengan tujuanuntuk meluruskan informasi yang keliru dan cenderung menyesatkan sehinggadikhawatirkan berkembang menjadi presepsi atau opini yang negatif, untukmelengkapi informasi yang sudah berkembang dan sampai ke publik, untukmenjelaskan kebijakan dari Pemerintah Kabupaten atau untuk menyampaikansikap dan tanggapan dari Pemerintah Kabupaten Bekasi terhadap suatu kejadianatau peristiwa. Kegiatan ini sifatnya insidental, tergantung dari seberapa pentingkejadian tersebut untuk ditanggapi. Dalam hal press release ini Humas PemkabBekasi bertugas menyiapkan bahan press release untuk selanjutnya disetujuioleh Bupati dan Wakil atau Bupati/Sekretaris Daerah untuk selanjutnyadisebarluaskan kepada media massa. Sebagai contoh pada saat adanya kasusOperasi Tangkap Tangan (OTT) dari pihak Kepolisaian terhadap salah satu Stafdari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu, dimana setelahterjadi penangkapan untuk mencegah informasi menjadi simpang siur, maka

19

Page 20: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

Bagian Humas dan Protokol setelah mendapat persetujuan dari Bupati membuatPress Release yang menyatakan bahwa terjadi penangkapan oleh pihak aparatpenegak hukum dan apa yang dilakukan oleh oknum PNS tersebut berupamemungut sejumlah uang dalam rangka pengurusan perijinan adalah murnikesalah pribadi bukan merupakan kebijakan dari institusi. Selanjutnya SiaranPers/Press Relese tersebut dibagikan kepada wartawan/media baik secaralangsung melalui email dari para wartawan yang tercatat dan ditayangkan diwebsite Bagian Humas sebagai bahan informasi untuk masyarakat.

b. Konferensi Pers atau press conference, merupakan suatu kegiatan yangdilakukan oleh Humas dengan mengundang wartawan atau beberapa perwakilanmedia massa untuk menyampaikan suatu informasi atau pernyataan (statment),seringkali diakhir sesi ditutup dengan tanya jawab. Berdasarkan hasil wawancaradengan informan satu, pada prakteknya di Pemerintah Kabupaten Bekasikonferensi pers ini dijadikan ajang untuk menyampaikan program-program darisetiap SKPD dengan narasumber kepala SKPD yang bersangkutan. Pelaksanaankonferensi pers dilakukan dengan model resepsi pers dimana tata tempat dibuatsedemikian rupa sehingga tidak terkesan konfrontasi antara narasumber denganwartawan. Disamping itu acara tersebut diselingi dengan jamuan makan siang.Hal tersebut menurut informan satu bertujuan untuk mencairkan suasanasehingga terjalin keakraban antara SKPD dengan para wartawan atau perwakilanmedia. Ada dua jenis konferensi pers yang dilakukan oleh Bagian Humas yaitukonfrensi perss yang dijadwalkan dan yang insidentil. Konfrensi pers yangdijadwalkan merupakan sarana penyampaian program-program dari SKPDtertentu seperti yang telah dilakukan oleh Bagian Humas dengan bekerjasamaDinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bekasi padatanggal 08 Mei 2017. Atau konfrensi pers yang dilakukan oleh Bagian Humassendiri dalam rangka menyampaikan program-program kerja kehumasan di awaltahun 2017. Sedangkan konfrensi pers yang dilakukan secara insidentil dilakukanapabila ada kejadian-kejadian yang sifatnya luar biasa dan perlu adanyapernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Bekasi atau pelurusan berita,seperti pada saat terjadi kasus vaksin palsu yang banyak melibatkan RumahSakit dan tempat kesehatan di wilayah Kabupaten Bekasi. Terkait dengan haltersebut maka Bagian Humas bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, IDI danRumah Sakit Swasta menggelar konfrensi pers untuk meluruskan informasi yangberedar di masyarakat, yang dilakukan pada tanggal 18 Juli 2016.

c. Resepsi Pers, merupakan kegiatan informal yang dilaksanakan oleh HumasKabupaten Bekasi dalam menjalin hubungan dengan media/wartawan. Sebagaicontohnya, kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap tahun oleh Bagian HumasKabupaten Bekasi dalam bentuk Buka Puasa Bersama dengan mengundang parawartawan yang terdaftar dan meliput kegiatan-kegiatan pemerintah KabupatenBekasi.

d. Peliputan Kegiatan, dimana dalam peliputan kegiatan tersebut HumasKabupaten Bekasi menyampaikan jadwal kegiatan Pemerintah Kabupaten Bekasi,khususnya jadwal Bupati, Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah. Penyampaianjadwal dilakukan melalui media sosial dimana para wartawan tergabung dalam

20

Page 21: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

satu grup media sosial (whatsapp), disamping itu jadwal kegiatan diinformasikanmelalui website Humas dan aplikasi Agenda Kegiatan Pemerintah KabupatenBekasi. Contohnya, dalam kegiatan ini juga tim dari Humas melakukan peliputandengan hasil berupa berita yang ditayangkan dalam website Humas, dengantujuan sebagai bahan informasi bagi masyarakat dan sebagai bahan berita bagiwartawan.

e. Media Gathering, merupakan agenda rutin dari Humas Pemerintah KabupatenBekasi dalam rangka mempererat hubungan dengan para wartawan yang seringmeliput di Wilayah Kabupaten Bekasi. Tujuan dari gathering ini adalah untukmempererat keakraban antara wartawan dengan pegawai di Bagian Humas,sehingga terjalin hubungan yang akan menciptakan kerjasama yang baik. Dalamkegiatan ini dilakukan kegiatan yang bersifat refreshing, bincang santai sertakegiatan outbound yang menciptakan suasana kebersamaan. Kegiatan mediagathering ini sudah rutin dilaksanakan oleh Bagian Humas, dimana setiaptahunnya dilakukan dua kali dengan peserta terdiri dari para wartawan sebanyakkurang lebih 35 (tiga puluh lima) orang yang dilakukan secara bergiliran.Beberapa kegiatan media gathering yang telah dilaksanakan oleh Bagian Humasdiantaranya bertempat di Pangandaran, Kepulauan Seribu dan Kabupaten Tegal

f. News Service, biasa dilakukan setiap hari oleh pegawai Humas kepadawartawan yang datang kekantor setiap saat untuk meminta data, berupa foto,video atau data lain untuk bahan publikasi.

g. Kontak Personal, merupakan langkah yang dilakukan oleh Humas KabupatenBekasi dalam berhubungan dengan para wartawan, dimana Humas membuatdatabase yang berisikan kontak para wartawan yang ada di Kabupaten Bekasiuntuk menginfokan suatu acara yang ada atau perlu diliput dan juga wartawanbisa mempunyai kontak para pegawai Humas.

Berdasarkan pemaparan diatas disimpulkan bahwa Humas KabupatenBekasi telah melakukan beberapa kegiatan untuk mewujudkan kerjasama yangbaik didasari dengan adanya hubungan yang baik antara Humas dengan media.Merangkul semua media yang ada merupakan kebijakan yang harus diambil olehHumas pemerintah tentunya dengan proporsi yang mereka miliki. RhamdanNurul Ikhsan, S.IP mengatakan bahwa “Dalam menjalin hubungan dan kerjasamadengan Humas, media tidak merasa diintervensi dalam mengangkat sebuahberita, pihak media juga sering kali melakukan konfirmasi kepada Humas jika adaopini yang berkembang di tengah masyarakat menyangkut hal-hal negatif yangdilakukan pemerintah. Sejauh ini hubungan media dengan Humas berjalandengan baik. Dan yang paling penting adalah memahami kedudukan masing-masing. Memang ada sentimen dari teman-teman media lainnya terutama mediamingguan, mereka merasa dibeda-bedakan oleh Humas, tetapi menurut sayaapa yang dilakukan Humas berdasarkan proporsi media tersebut”.

Salah satu kendala adalah belum optimalnya komunikasi dengan publikinternal seperti antar sesama SKPD sering kali membuat pemberitaanberdampak pada Pemerintah Daerah. Hal ini justru menimbulkan citra yang

21

Page 22: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

buruk bagi Pemerintah Daerah. Media sering dianggap mencari-cari kesalahan.Pemahaman SKPD ini justru merugikan pemerintah yang menghendaki adanyapublikasi di setiap SKPD. Seperti yang diungkap Rhamdan Nurul Ikhsan, S.IPbahwa “Ada SKPD yang terkadang takut dengan wartawan, padahal sebelumnyarekan wartawan telah melakukan konfirmasi kepada SKPD terkait tentang apayang akan dipublik. Tidak adanya jawaban dan konfirmasi dari SKPD tersebutakhirnya muncul anggapan oleh media bahwa ada sesuatu yang ditutup-tutupioleh SKPD tersebut”.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa Bagian HumasSekretariat Daerah sebagai koordinator kehumasan di daerah seharusnyamelakukan koordinasi yang terintegrasi agar terjalin komunikasi yang baik.Ketidaktahuan SKPD tentang adanya hubungan yang dijalin dengan media(media relations) membuat sebagian SKPD menjaga jarak dengan media. Untukitulah perlunya melakukan koordinasi dengan SKPD yang lain agar apa yangmenjadi tujuan lembaga pemerintah dapat berjalan dengan baik.

4.3. Publikasi Informasi dalam Membangun Citra

Tugas Humas membangun citra positif bagi Pemerintah KabupatenBekasi. Citra positif tersebut hanya dapat terbentuk ketika publik memilikipersepsi yang positif terhadap pemerintah. Maka untuk mencapai hal tersebut,salah satunya dibutuhkan publisitas sebagai tindakan yang membuat lembagadipandang baik oleh publik.

Salah satu citra positif yang ingin ditanamkan kepada masyarakat adalahKabupaten Bekasi yang produktif, berdaya saing dan sejahtera dalam lingkunganmasyarakat yang agamis. Demokratis, mengandung pengertian bahwapenyelenggaraan pemerintahan diwarnai dengan sikap santun yang salingmenghargai dalam setiap perbedaan dalam berfikir maupun bertindak, sertamelibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat. Produktif, menandungpengertian bahwa kualitas dan kuantitas kerja masyarakat Kabupaten Bekasisemakin meningkat dalam upaya mewujudkan pilar utama peningkatanperekonomian daerah. Berdaya saing, mengandung pengertian bahwaKabupaten Bekasi memiliki potensi dan keunggulan serta dapat menonjolkanhasil pembangunan yang telah dilaksanakan dalam bidang pertanian,perindustrian dan perdagangan. Sejahtera mengandung pengertian bahwakondisi kehidupan individu dan masyarakat dapat terpenuhi, baik kebutuhanlahir maupun batin. Dan Agamis, mengandung pengertian bahwa masyarakatKabupaten Bekasi senantiasa menerapkan norma agama dalam kehidupansehari-hari dan senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadapTuhan Yang Maha Esa serta memiliki akhlak mulia.

Humas Kabupaten Bekasi mempunyai tugas dalam publikasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintahan Kabupaten khususnya kegiatan-kegiatan pimpinan daerah. Humas Kabupaten Bekasi berupaya menyampaikaninformasi-informasi dari pemerintah kepada masyarakat khususnya sebagaiupaya mensosialisasikan program-program serta kemajuan-kemajuan yang telah

22

Page 23: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi. Artinya Humas dalam bertugasmenyampaikan informasi-informasi yang perlu diketahui oleh masyarakat banyakmenggunakan berbagai cara. Fungsi publikasi informasi seringkali bertujuanuntuk menunjukkan keadaan pihak yang ingin menyampaikan informasi. Ketikapihak yang menyampaikan informasi adalah Pemerintah Kabupaten Bekasi,maka informasi yang disampaikan adalah tentang kegiatan-kegiatanpemerintahan yang berkaitan dengan pembangunan Kabupaten Bekasi sertakemajuan-kemajuan yang telah dicapai pemerintah.

Keberhasilan publikasi ini tentu dipengaruhi oleh seberapa baik hubunganantara Humas dengan media, karena apabila tidak terdapat hubungan yang baikdengan media maka pihak media akan enggan membantu PemerintahKabupaten untuk mempublikasikan kegiatan-kegiatan yang telah dan akandilakukan oleh Pemerintah Daerah. Kalaupun pihak media membantu publikasidengan cara dibayar secara komersial, namun apabila tidak terdapat hubunganyang baik maka perbandingan antara berita positif yang sengaja dipublikasikandengan berita negatif akan lebih banyak berita negatif. Sehingga tujuan publikasidalam membangun citra positif Pemerintah Kabupaten Bekasi akan sia-sia.

Humas Kabupaten Bekasi dalam menyampaikan informasi kepada masyarakatdilakukan dengan berbagai cara, antara lain :

- Kerjasama dengan media baik media cetak yang terdiri dari majalah dankoran dan media elektroknik yang terdiri dari media online, radio danTelevisi dalam bentuk advertorial menyangkut kegiatan-kegiatan yangdilakukan oleh Pemerintah Kabupaten. Untuk media cetak harian khususnyauntuk media cetak harian lokal dilakukan kontrak kerjasama penerbitanadvertorial secara berkala. Dalam hal ini media yang menjadi mitra kerjakehumasan, setiap media memiliki kredibilitas, dengan spesifikasi mediatersebut untuk cetak banyak oplahnya dan untuk media online banyakpembacanya. Sebab kredibilitas media menjadi salah satu faktor humasmemilih salah satu media untuk bekerjasama dengan tujuan pesan itu bisasampai kepada masyarakat. Dan tujuan dari kerjasama ini untukmengimbangi pemberitaan negatif yang sering muncul di media massasehingga kecenderungan munculnya opini dan citra yang tidak baik padaPemerintah Kabupaten dapat dikurangi. Sedangkan kerjasama dengan mediacetak nasional dan media elektronik dilakukan secara insidentil seperti padasaat Hari Ulang Tahun Kabupaten Bekasi, mengingat keterbatasan anggaranuntuk publikasi. Adapun media yang kerjasama diantaranya : Media cetakseperti, Radar Cikarang, Karawang Bekasi Ekspres, Koran Bekasi, HarianPelita, dan Reaksi Nasional, dan jenis majalah terdiri dari majalah Tempo,Sindo weekly. Dan mendia elektroknik jenis Media Online seperti,Faktajabar.com, beritabekasi.co.id, koransidak.id, beritacikarang.com, dannewsbekasi.id. dan untuk radio bekerjasama dengan Radio Dakta, Attaqwa,dan radio Waibawa Mukti, dan untuk jenis Televisi Humas dan ProtokolPemkab Bekasi bekerjasama dengan TV Badar, Metro TV, dan TV One.

23

Page 24: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

- Penyampaian informasi melalui pembuatan majalah internal secara berkala.Dimana majalah internal ini tidak hanya dibagikan kepada SKPD namun jugadisebar sampai tingkat pemerintah desa.

- Pembuatan berita hasil liputan kegiatan Pemerintah Kabupaten, danditayangkan diwebsite Humas dengan alamat http://humas.bekasikab.go.id.Untuk lebih menyebarluaskan berita mengenai kegiatan PemerintahKabupaten Bekasi tersebut maka dibuat kegiatan dimana apabila wartawanmemberitakan ulang berita liputan yang dibuat Humas di website, maka bagimereka diberikan honorarium.

- Penggunaan media sosial Humas baik berupa instagram, facebook maupuntwitter untuk menyebarluaskan informasi dalam rangka publikasi yangtentunya konten dari informasi tersebut terlebih dahulu disesuaikan.

Menurut Drs. Yanyan Akhmad Kurnia, bahwa strategi Humas dalammembangun citra positif melalui kegiatan publikasi adalah dengan memberikaninformasi positif ke masyarakat, tentunya informasi yang disampaikan informasiyang bermutu dan akurat. Dengan publikasi yang dilakukan oleh Humas makadiharapkan citra Pemerintah Kabupaten Bekasi akan semakin meningkat yangpada akhirnya meningkatkan kepercayaan masyarakat yang berdampak padameningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Adapun target media dalam publikasi ini dilakukan secara bertahap dandisesuaikan dengan anggaran yang dimiliki oleh Bagian Humas. Langkah awalyaitu kerjasama publikasi secara rutin dengan Media cetak harian lokal, dimanadalam kerjasama ini media cetak harian lokal menayangkan berita kegiatanpemerintah Kabupaten Bekasi sebanyak minimal 1 berita advertorial per hariselama 5 hari dalam seminggu. Sedangkan untuk media cetak mingguan danmedia online lokal dilakukan dengan pendekatan publikasi menggunakan rilisberita dari Bagian Humas. Sedangkan untuk Media Nasional baik media cetakmaupun media elektronik dilakukan secara situasional yaitu pada saat Hari UlangTahun Kabupaten Bekasi.

5. KESIMPULAN

Pentingnya media relations bagi Humas Pemerintah tidak terlepas dari“kekuatan” media masa yang tidak hanya mampu menyampaikan pesan kepadabanyak khalayak, namun dari itu, media sebagaimana konsep dasar yangdiusungnya memiliki fungsi mendidik, mempengaruhi, mengawasi,menginformasikan, menghibur, memobilisasi, dan sebagainya. Dari sinilah mediamemiliki potensi strategis untuk memberi pengertian, membangkitkankesadaran, mengubah sikap, pendapat, dan perilaku sebagaimana tujuan yanghendak disasar lembaga. Humas dengan media saling memahami peran danfungsinya masing–masing. Melalui hubungan tersebut juga, Pemerintahmengharapkan berita yang berimbang dan tidak terkesan memojokkan. Atasdasar inilah hubungan yang berlangsung antara pemerintah dengan mediamassa dapat berjalan dengan baik. Sebagai saluran komunikasi, media massamemiliki karakteristik tersendiri dibandingkan media lainnya.

24

Page 25: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

Menjalin dan menjaga hubungan dengan media merupakan cara yangefektif untuk membantu, menjaga, dan meningkatkan citra atau reputasiorganisasi di mata stakeholder. Media Relations sangat penting artinya sebagaiwujud komunikasi dan mediasi antara suatu lembaga dengan publiknya. Di sisilain, fungsi media relations yang berjalan baik sangat bermanfaat bagi aktivitasHumas karena pihak media memberi perhatian pada isu–isu yang diperjuangkan.

25

Page 26: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Abdullah, Aceng, 2001, Press Relations Kiat Berhubungan Dengan Media Massa,Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Alifahmi, Hifni. 2005. Sinergi Komunikasi Pemasaran, Integrasi iklan, PublicRelation dan Promosi. Jakarta : Quantum Bisnis dan Manajemen.

Ardianto, Elvinaro dan Soemirat, Soleh. 2004. Dasar-Dasar Public Relations.Cetakan Ketiga. Bandung: Remaja Rosdakarya

Foss, Karen A, Littlejohn, Stephen W, 2011, Teori Komunikasi/ Teories of HumanCommunications, Jakarta: Salemba Humanika.

Iriantara, Yosal, 2011, Media Relations: Konsep, Pendekatam, dan Praktik.Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Moleong, Lexy, 2003. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : RemanjaRosdakarya

Newsom,D. Turk,JD & Kruckerg,D. 2004. This is PR, The Realities of PublicRelation. Canada: Thomson Learning, Inc.

Ruslan, Rosady, 2000, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta: PTRaja Grafindo Persada.

____________ , 2010. Manajemen Public Relation & Media Komunikasi : Konsepdan Aplikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Triyono, A. (2013). Strategi Media Relations Perguruan Tinggi Di Surakarta,Komuniti, (Vol. V No. 1 Maret 2013), 1–9. Universitas MuhammadiyahSurakarta.

Widjaja, H.A.W. (2002), Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta: BumiAksara.

Peraturan - Peraturan :

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 30 Tahun 2011 Tentang Pedoman Umum Tata Kelola Kehumasan di Lingkungan Instansi Pemerintah

Peraturan Bupati Bekasi Nomor 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Bekasi

26

Page 27: KONTRUKSI CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI MELALUI MEDIA

27