gambar kontruksi bangunan "irigasi"
TRANSCRIPT
Gambar Kontruksi Bangunan“IRIGASI”
TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMKN 2 KLATEN
OLEH : EKA AFRIANTI SANJANI 12505249004
1 IRIGASI 2 JARINGAN IRIGASI3 DAERAH IRIGASI
adalah usaha penyediaan, pengaturan , dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian.
adalah saluran, bangunan dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk penyediaan, pembagian,pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi
adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi
VIDEO IRIGASI
TUJUAN PEMBUATAN IRIGASI
Pembukaan daerah pesawahan baru
Peningkatan produksi pangan
Pemanfaatan air untuk sungai untuk keperluan lainnya seperti : Air minum,PLTA, Industri, dll
MANFAAT IRIGASI
1.Mengatasi kekurangan pangan/bahaya kelaparan2.Meningkatkan produksi dan hasil jual tanaman 3.Peningkatan kesejahteraan masyarakat4.Pembangkit tenaga listrik5.Transportasi air6.Efek terhadap kesehatan7. Supply air baku8.Peningkatan komunikasi dan transportasi
PEMBUATAN SALURAN IRIGASIUntuk pembangunan sarana pengairan terutama sarana irigasi harus dilakukan penelitian/penyelidikan yang antara lain :Ketersediaan air sepanjang tahun1. Sifat-sifat tanah didaerah aliran sungai yang airnya akan
dimanfaatkan untuk irigasi yang akan diairi2. Topografi daerah pengaliran3. Luasan areal yang akan diairi4. Janis tanaman pangan5. Potensi produksi setiap tanaman pangan6. Curah hujan dihulu sungai maupun didataran rendah
JARINGAN IRIGASI Jaringan Irigasi merupakan suatu kesatuan saluran dan bangunan yang dipergunakan untuk mengalirkan air dari sungai ke sawah berdasarkan besarnya kebutuhan air pada petak - petak kuarter
Besarnya kebutuhan akan air dipetak kuarter untuk irigasi ini akan mempengaruhi kapasitas saluran kuarter. Besarnya kapasitas saluran pada petak kuarter akan mempengaruhi besarnya kapasitas saluran di saluran tersier, besarnya, kapasitas saluran tersier akan berpengaruh pada kapasitas saluran sekunder kemudian akan berpengaruh terhadap kapasitas saluran primer dan bangunan utama (Headworks).
PETAK IRIGASI Petak irigasi terbagi dalam empat kategori :
1. Petak Primer2. Petak Sekunder3. Petak Tersier4. Petak kuarter
Salu
ran
Sek
unde
r
Bangunan bagi dengan pintu sadapBangunan sadap
bendung
Intake In take
Saluran Primer
Saluran tersier
Saluran pembuang
PETAK IRIGASI : PETAK PRIMER
1. Petak primer dilayani oleh satu saluran primer yang mengambil airnya langsung dari sumber air, biasanya sungai. berupa bendung, bendungan, rumah pompa, dll.
2. Petak primer terdiri dari beberapa petak sekunder yang mengambil air langsung dari saluran primer
3. Bila satu bendung terdapat dua pintu (intake) kiri dan kanan, maka terdapat dua petak primer.
4. Saluran primer diusahakan sejajar dengan kontur atau garis tinggi.
PETAK IRIGASI : PETAK SEKUNDER
Biasanya petak sekunder menerima air dari bangunan bagi yang terletak di saluran primer atau sekunder.
Petak sekunder terdiri dari beberapa petak tersier yang kesemuanya dilayani oleh satu saluran sekunder
Batas-batas petak sekunder pada umumnya berupa tanda-tanda topografi yang jelas, misal saluran pembuang.
Luas petak sekunder bisa berbeda beda tergantung pada situasi daerah.
PETAK IRIGASI : PETAK TERSIER
Petak ini menerima air irigasi yang dialirkan dan diukur pada bangunan sadap (off take) tersier.
Petak tersier harus terletak langsung berbatasan langsung dengan saluran sekunder atau saluran primer, kecuali apabila petak-petas tersier tidak secara langsung terletak disepanjang jaringan saluran irigasi utama.
Petak tersier mempunyai batas-batas yang jelas misalnya : parit, jalan, batas desa dan sesar medan.
Ukuran optimum suatu petak tersier adalah antara 50 - 100 ha. Ukurannya dapat ditambah sampai maksimum 150 ha jika keadaan topografi memaksa demikian.
PETAK IRIGASI : PETAK KUARTER
◦ Ukuran optimum suatu petak kuarter adalah 8 - 15 ha. ◦ Lebar petak akan bergantung pada cara pembagian air, yakni apakah air dibagi dari satu sisi atau kedua sisi saluran kuarter.
◦ Di daerah-daerah datar atau bergelombang, petak kuarter dapat membagi air ke dua sisi. Dalam hal ini lebar maksimum petak akan dibatasi sampai 400 m (2 x 200 m).
◦ Pada tanah terjal, dimana saluran kuarter mengalirkan air ke satu sisi saja, lebar maksimum diambil 300 m. Panjang maksimum petak ditentukan oleh panjang saluran kuarter yang diisinkan (500 m).
SALURAN IRIGASISaluran terbagi dalam 4 kategori :1. Saluran Irigasi Utama2. Saluran Irigasi Tersier3. Saluran Pembuang Utama4. Saluran Pembuang Tersier
Salu
ran
Sek
unde
rBangunan bagi dengan pintu sadapBangunan sadap
bendungIntake In
takeSaluran Primer
Saluran tersier
Saluran pembuang
SALURAN IRIGASI UTAMA
Terdiri dari saluran irigasi Primer dan Sekunder Saluran primer membawa air dari jaringan utama ke
saluran sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi. Batas ujung saluran primer adalah pada bangunan bagi yang terakhir
Saluran sekunder membawa air dari saluran primer ke petak-petas tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas saluran sekunder adalah pada bangunan sadap terakhir.
SALURAN IRIGASI TERSIER• Saluran irigasi tersier membagi air dari bangunan sadap tersier di
jaringan utama ke dalam petak tersier lalu di saluran kuarter. • Batas ujung saluran ini adalah box bagi kuarter yang terakhir.• Saluran kuarter membawa air dari box bagi kuarter melalui bangunan
sadap tersier atau parit sawah ke sawah.
SALURAN PEMBUANG UTAMA• SALURAN PEMBUANG PRIMER MENGALIRKAN AIR LEBIH DARI SALURAN
PEMBUANG SEKUNDER KELUAR DAERAH IRIGASI. • SALURAN PEMBUANG PRIMER SERING BERUPA SALURAN PEMBUANG ALAM
YANG MENGALIRKAN KELEBIHAN AIR KE SUNGAI, ANAK SUNGAI ATAU KE LAUT.• SALURAN PEMBUANG SEKUNDER MENAMPUNG AIR DARI JARINGAN
PEMBUANG TERSIR DAN MEMBUANG AIR TERSEBUT KE PEMBUANG PRIMER ATAU LANGSUNG KE PEMBUANG ALAM DAN KELUAR DAERAH IRIGASI.
SALURAN PEMBUANG TERSIER
• Saluran pembuang tersier terletak di dan antara petak-petek tersier yang termasuk dalam unit irigasi sekunder yang sarna danmenampung air, baik dari pembuangan kuarter maupun dari sawah-sawah. • Air tersebut dibuang ke dalam jaringan pembuang
sekunder.• Saluran pembuang sekunder menerima buangan air dari
saluran pembuang kuarter yang menampung air langsung dari sawah.
BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYABendung
Bendung (weir) dipakai untuk meninggikan muka air di sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier
Kantong Lumpur Kantung Lumpur dibuat untuk mencegah sedimen layang agar tidak masuk ke saluran pembawa dan ke petak sawah. Kantung Lumpur pada umumnya dibuat di sebelah hilir pintu intake bendung, sebelum saluran induk
Saluran Primer Saluran primer membawa air dari jaringan utama ke saluran sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi. Batas ujung saluran primer adalah pada bangunan bagi yang terakhir
BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYASaluran Sekunder
•Saluran sekunder membawa air dari saluran primer ke petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran ini adalah pada bangunan sadap terakhir
Saluran Tersier•Saluran tersier membawa air dari bangunan sadap tersier di jaringan utama ke dalam petak tersier lalu ke saluran kuarter. Batas ujung saluran ini adalah boks bagi kuarter melalui bangunan sadap tersier atau parit sawah ke sawah-sawah
Saluran pembuang primer •mengalirkan air lebih dari saluran pembuang sekunder ke luar daerah irigasi. Pembuang primer sering berupa saluran pembuang alamiah yang mengalirkan kelebihan air tsb ke sungai, anak sungai, atau ke laut
BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA
• Bangunan Bagi • Bangunan bagi adalah bangunan irigasi yang berfungsi membagi air
dari saluran primer ke saluran sekunder, atau dari saluran sekunder ke saluran sekunder lain.
• Bangunan Sadap• Bangunan sadap berfungsi membagi air dari saluran sekunder atau
saluran primer ke saluran tersier• Bangunan Pengukur• Aliran akan diukur di hulu saluran primer, di cabang saluran primer, dan
di bangunan sadap sekunder maupun tersier. Peralatan ukur dapat dibedakan menjadi alat ukur aliran atas bebas (free overflow) dan alat ukur aliran bawah (underflow).
• Bangunan Pengatur• Untuk mencegah meninggi atau menurunnya muka air di saluran,
dipakai mercu tetap atau celah kontrol trapesium (trapezoidal notch)
BANGUNAN UTAMA
Bendung (weir) dipakai untuk meninggikan muka air di sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
Pintu Bilas
Pintu Intake
Pintu Pengambilan / Intake Bendung terletak pada awal saluran irigasi yang berfungsi untuk memasukan air dari bendung ke saluran sesuai kebutuhan
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
Pintu Bilas Pintu Intake
Pintu Bilas Bendung pada umumnya dibangun berdampingan dengan badan bendung, berfungsi untuk membersihkan sedimen dasar dan kotoran lainnya yang mengendap di belakang tubuh bendung
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
Pintu Bilas
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
Pintu Intake
Pintu Intake
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
Hulu Bendung
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
Hilir Bendung
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, MajalengkaSisi Bendung
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu BilasPintu Intake
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Sisi Bendung
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Bilas
Pintu Intake
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Intake
BANGUNAN UTAMA
Kantung Lumpur
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Bilas Kantung Lumpur
Kantung Lumpur
Kantung Lumpur dibuat untuk mencegah sedimen layang agar tidak masuk ke saluran pembawa dan ke petak sawah. Kantung Lumpur pada umumnya dibuat di sebelah hilir pintu intake bendung, sebelum saluran induk
BANGUNAN UTAMA
Kantung Lumpur
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Bilas Kantung Lumpur
Saluran Bilas
SALURAN
Saluran Primer
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Saluran primer membawa air dari jaringan utama ke saluran sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi. Batas ujung saluran primer adalah pada bangunan bagi yang terakhir
Dengan Lining
Tanpa Lining
SALURAN
Saluran Sekunder
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Saluran sekunder membawa air dari saluran primer ke petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran ini adalah pada bangunan sadap terakhir
Dengan Lining
Tanpa Lining
SALURAN
Saluran Tersier
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Saluran tersier membawa air dari bangunan sadap tersier di jaringan utama ke dalam petak tersier lalu ke saluran kuarter. Batas ujung saluran ini adalah boks bagi kuarter melalui bangunan sadap tersier atau parit sawah ke sawah-sawah
Dengan Lining
Dengan Lining
SALURAN
Saluran Tersier
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Tanpa Lining
Tanpa Lining
SALURAN
Saluran Pembuang
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Saluran pembuang primer mengalirkan air lebih dari saluran pembuang sekunder ke luar daerah irigasi. Pembuang primer sering berupa saluran pembuang alamiah yang mengalirkan kelebihan air tsb ke sungai, anak sungai, atau ke laut
SALURAN
Saluran Pembuang
BANGUNAN AIR
Saluran pembuang sekunder menampung air dari jaringan pembuang tersier dan membuang air tersebut ke pembuang primer atau langsung ke jaringan pembuang alamiah dan ke luar daerah irigasi
Saluran pembuang tersier terletak di dan antara petak-petak tersier yang termasuk dalam unit irigasi sekunder yang sama dan menampung air, baik dari pembuang kuarter maupun dari sawah-sawah. Air tersebut dibuang ke dalam jaringan pembuang sekunder
Saluran pembuang kuarter terletak di dalam satu petak tersier, menampung air langsung dari sawah dan membuang air tersebut ke dalam saluran pembuang tersier
Bangunan bagi terletak di saluran primer dan sekunder pada suatu titik cabang dan berfungsi untuk membagi aliran antara dua saluran atau lebih
BANGUNAN BAGI & SADAP
Bangunan Bagi Sadap
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Bagi (1)
Pintu Bagi (2)
Pintu Sadap (3)
BANGUNAN BAGI & SADAP
Bangunan Bagi Sadap
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Bagi (1)Pintu Bagi (2)
Celah Trapesium
BANGUNAN BAGI & SADAP
Bangunan Bagi Sadap
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Bagi (2)
Bangunan bagi dan sadap mungkin digabung menjadi satu rangkaian bangunan
Pintu Sadap (3)Bangunan sadap tersier mengalirkan air dari saluran primer atau saluran sekunder ke saluran tersier penerima
Pintu Sadap (3)
BANGUNAN BAGI & SADAP
Bangunan Bagi Sadap
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Bagi (4)
Pintu Bagi (5)
Pintu Sadap (6)
Pintu Sadap (7), (8)
BANGUNAN BAGI & SADAP
Bangunan Bagi Sadap
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Bagi (4)
Pintu Bagi (5)
Pintu Sadap (6)
BANGUNAN BAGI & SADAP
Bangunan Sadap
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Sadap
Pintu Sadap
BANGUNAN BAGI & SADAP
Bangunan Sadap
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Sadap
BANGUNAN BAGI & SADAP
Bangunan Sadap
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
BANGUNAN BAGI & SADAP
Bangunan Sadap
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
Pintu Sadap
Tampak Hilir
Tampak Hulu
Tampak Samping
BANGUNAN BAGI & SADAP
Bangunan Sadap
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, MajalengkaTampak Hilir
Tampak Hulu
Tampak Samping
BANGUNAN BAGI & SADAP
Boks Bagi Tersier
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
Boks-boks bagi di saluran tersier membagi aliran untuk dua saluran atau lebih (tersier, subtersier, dan/atau kuarter)
BANGUNAN PENGUKUR
Ambang (free overflow)
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Aliran akan diukur di hulu saluran primer, di cabang saluran primer, dan di bangunan sadap sekunder maupun tersier. Peralatan ukur dapat dibedakan menjadi alat ukur aliran atas bebas (free overflow) dan alat ukur aliran bawah (underflow).
BANGUNAN PENGATUR
Celah Trapesium
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
Untuk mencegah meninggi atau menurunnya muka air di saluran, dipakai mercu tetap atau celah kontrol trapesium (trapezoidal notch)
TUGAS PERENCANAAN IRIGASI