konstruksi baja

Upload: ronit13

Post on 29-Oct-2015

334 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

BAB IV KONSTRUKSI BAJA BAB IVKONSTRUKSI BAJA

Pekerjaan Baja ada 4 tahapan I. Perencanaan dan Penggambaran II. Fabrikasi III. Erection IV. Pasca Erection

IV.1. PERENCANAAN & PENGGAMBARAN

IV.1.1. Mekanisme perencanaan dan penggambaran konstruksi baja.

Dalam mekanisme diatas pada bagian yang dipisahkan oleh garis putus-putus ini adalah biladalam pelaksanaannya di kerjakan oleh sub kontraktor lain.Dalam perencanaan konstruksi baja ini yang terpenting adalah selalu diadakan check and re-check gambar baja dengan konsultan (bila ada) antara gambar baja dengan struktur atau de-ngan arsitek/sipil.

IV.1.2. Pemahaman gambar baja.

Konsep pemahaman gambar-gambar Baja / Gambar Pelaksanaan sebelum masuk bengkel : 1. Denah keseluruhan, ukuran -ukuran total bangunan, jarak dan dimensi 2. Detail-detail gambar ( yang terkait dengan tabel baja ): * Sambungan * Pengelasan * Baut-baut * Angkur-angkur / pengangkuran * Profil : yang tersedia di pasaran: sesuai dengan perhitungan

Dalam gambar detail baja untuk ukuran-ukuran yang biasanya tidak ditentukan seperti mi- salnya pada kelekan kuda-kuda portal sebaiknya dipakai standarisasi ukuran yang biasa dipakai, jadi tidak menggunakan skala.

IV.2. FABRIKASI :

Setelah gambar kerja telah di check dan recheck serta disetujui oleh Pimpinan Teknik untuk di laksanakan maka pihak bengkel dapat segera melaksanakan fabrikasi di bengkel atau di site dengan selalu diadakan pengawasan dan pengecekan oleh pelaksana.

Untuk pekerjaan baja yang terkait dengan gambar sipil seperti misalnya pengangkuran dan stek-stek, agar dibuat terlebih dahulu untuk dapat segera dipasang.

IV.2.1. PENGANGKURAN

Fungsi : Pemegang Struktur atas ( Kolom / Kuda-kuda) pada posisi yangyang sebenarnya / tepat.

b kolom IWF a 2 a aplat landas l

h 2l

Angkur besi beton dimana : a = l >= 5 cm

Penempatan dan pemasangan angkur : As-as kolom, cara menentukan adalah ; * Buat Bouwplank setempat.* Mal pengangkuran dari multiplex t = 9 mm dan diberi as * Angkur dipasang di mal dan diberi 2 baut dan dipasang pada atas danbawah mal.* Ditarik benang / as ditarik 2 arah sesuai mal membentuk 2 arah siku* Angkur di las dengan besi beton kolom dengan elevasi atas waterpass.* Begesting kolom dipasang.* Kolom dicor* Mal angkur dilepas

Untuk plat landas yang lebih tebal dari 16 mm sebaiknya tebal mal sesuai dengantebal plat atau angkur dicheck vertikalnya satu persatu.

Berdasarkan tumpuannya : a. Tumpuan pada kolom pedestal Fungsi : Jepit - sendi ----> harus sesuai dengan perhitungan struktur. b. Tumpuan pada kolom atas. Fungsi : Jepit - Jepit Sendi - SendiSendi - Rol

Pengangkuran baja dilaksanakan oleh Sipil di bawah Supervisi dari divisi baja, hal ini dimaksudkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan bila terjadi masalah pada saat erection oleh divisi baja.

IV. 2.2. PENGELASAN

Peralatan : 1. Generator / Genset 2. Onvomer/ Trafo las3. Kabel las + dan -4. Stang las (handle)5. Topeng las6. Kawat las

Kawat las yang biasa dipakai ada 3 jenis : Diameter 2,6 mm untuk Pelat baja tipis, diameter 3,2 mm, dan 4,0 mm untuk plat baja yang lebih tebal Selain itu type Kawat RD 460 dan RD 260, yang biasa dipakai adalah type RD 460. Energi / daya yang digunakan untuk pengelasan yang sempurna : - Untuk kawat diameter 2,6 mm -----> 3.000 Watt - 8.000 Watt- Untuk kawat diamater 3,2 dan 4,0 mm ------> 5.000 Watt - 12000 WattDihindarkan adanya pengelasan pokok setelah kap baja terpasang terhadap bahaya keruntuhan.

Yang sangat penting untuk hasil yang ingin kita capai dalam melas konstruksi baja, ialah cara melas, dimana yang perlu diperhatikan adalah keserbasamaan (keseragaman) dan rupa las, serta kematangan pengelasan. Setelah pengelasan biasanya akan timbul kerak-kerak las ini harus dibersihkan dengan cara diketok-ketok dengan palu (hammer).

IV.3. ERECTION

Persiapan dan peralatan : 1. Box2. Tali tambang3. Tali baja4. Liyer5. Takel6. Peralatan Las7. Blander8. Kunci / Kunci momen9. Alat Bantu (bbalok-balok kayu, dll)

Man Power untuk Erection : Untuk Erection baja harus dipersiapkan tenaga kerja yang memadai. Tenaga kerja ini da- pat dibagi menurut pekerjaannnya : - Langsiran baja yang telah difabrikasi ditempatkan di lokasi menurut kode-kode yang ada. - Tenaga penarik Liyer dan tali baja. - Tenaga yang menempat baja pada posisi untuk dipasang baut-baut. - Tenaga pemasangan tali baja / tali tambang - Tenaga pengelasan, pasang gording dan pasang mur baut, serta supervisi.

Contoh Erection Kuda-kuda Portal dan Kolom IWF : 1. Schedule fabrikasi dan erection. 2. Perencanaan arah erection, penempatan bahan hasil fabrikasi, misalnya : Untuk kuda-kuda / kap baja vakwerk sesuai dengan kode-kode yang terdapat pada Shop drawing. 3. Erection kolom IWF dengan box pipa 4. Pemasangan Regel / koker antar kolom 5. Box besar dipasang pada kuda Kuda-kuda yang pertama - Ketinggian box min 3 m dari puncak kuda-kuda- Jumlah box tergantung dari bentang kuda-kuda < 23 m menggunakan1 Box , ( L < 23 m = 1 Box, 23 < L < 46 = 2 Box )Penarikan tambang/sling pada baja untuk kuda-kuda > 23.00 m pada 4 arah. Untuk beban berat harus pakai sling baja. 6. Kuda-kuda dirangkai di bawah. Pemeriksaan awal terhadap panjang dan hasil pengelasan. 7. Kuda-kuda pada bagian atas diikat dengan tali baja yang ditarik dengan Liyer. (dicheck kekakuan horisontal awal apakah perlu pengaku tambahan ). 8. Samping kanan / kiri kuda-kuda diberi tali tambang untuk menjaga posisi agar tidak terpuntir atau dipegang dengan box pipa. 9. Bentang kuda-kuda yang sudah dirangkai dichek bentangnya = bentang kolom 10. Kuda - kuda dibaut pada kolom. 11. Box Utama digeser pada posisi kuda-kuda kedua. 12. Selanjutnya kuda-kuda yang telah dirangkai dibawah dan telah dicheck panjang dan pengelasan segera diangkat dan dipasang. (sesuai langkah 5 s/d 10). 13. Setelah 2 kuda-kuda terpasang, untuk membantu kekakuan segera dipasang gording dan ikatan angin. 14. Untuk kuda-kuda ketiga dan seterusnya dengan langkah yang sama. Untuk penumpukan bahan kap baja, beban bahan diperhitungkan terhadap kekuatan plat atau balok beton.

Pada erection awal koordinator harus berada di lapangan untuk supervisi langsung. Selama erection berlangsung, pelaksana lapangan harus mengikuti jalannya erection serta berfungsi sebagai supervisi.

IV.4. PASCA ERECTION

1. Pemeriksaan tegaklurus (lot) dari kolom.2. Pemeriksaan pemasangan baut / las (Check Total)3. Semua sambungan dicheck4. Pengecatan ulang meni besi5. Periksa lendutan apakah sesuai dengan batas yang diberi oleh koordinator.6. Pengerjaan grouting bawah base plate dengan semen grouting (bila ada) Diposkan oleh Tentang Pelaksanaan Proyek di 07:16

Daftar isi[sembunyikan] 1 TEKNIK STRUKTUR BANGUNANDENGAN KONSTRUKSI BAJA 1.1 6.1. Sifat Baja sebagai Material Struktur Bangunan 1.2 6.1.1. Keuntungan Baja sebagai Material Struktur Bangunan 1.2.1 Kekuatan Tinggi 1.2.2 Kemudahan Pemasangan 1.2.3 Keseragaman 1.2.4 Daktilitas 1.3 6.1.2. Sifat Mekanis Baja 1.3.1 Standar Nasional Indonesia 1.4 6.3. Konsep Sambungan Struktur Baja 1.4.1 6.3.1. Sistem Struktur dengan Konstruksi Baja 1.4.1.1 BALOK 1.4.1.2 GIRDER PLAT 1.4.1.3 KONSTRUKSI KOMPOSIT 1.4.1.4 RANGKA BATANG DAN JOIST BATANG TERBUKA 1.4.1.5 PELENGKUNG 1.4.1.6 CANGKANG 1.4.1.7 STRUKTUR KABEL 1.4.1.8 UKURAN ELEMEN 1.5 6.3.2. Jenis Alat Sambung Bukan Las

TEKNIK STRUKTUR BANGUNANDENGAN KONSTRUKSI BAJA 6.1. Sifat Baja sebagai Material Struktur Bangunan Penggunaan baja sebagaibahan struktur utama dimulai padaakhir abad kesembilan belas ketikametode pengolahan baja yangmurah dikembangkan denganskala yang luas. Baja merupakanbahan yang mempunyai sifatstruktur yang baik. Baja mempunyaikekuatan yang tinggi dansama kuat pada kekuatan tarikmaupun tekan dan oleh karena itubaja adalah elemen struktur yangmemiliki batasan sempurna yangakan menahan beban jenis tarikaksial, tekan aksial, dan lenturdengan fasilitas yang hampir sama.Berat jenis baja tinggi, tetapiperbandingan antara kekuatanterhadap beratnya juga tinggisehingga komponen baja tersebuttidak terlalu berat jika dihubungkandengan kapasitas muat bebannya,selama bentuk-bentuk strukturyang digunakan menjamin bahwabahan tersebut dipergunakansecara efisien.6.1.1. Keuntungan Baja sebagai Material Struktur Bangunan Di samping kekuatannya yang besar untuk menahan kekuatan tarikdan tekan tanpa membutuhkan banyak volume, baja juga mempunyai sifatsifatlain yang menguntungkan sehingga menjadikannya sebagai salah satubahan bangunan yang sangat umum dipakai dewasa ini. Beberapakeuntungan baja sebagai material struktur antara lain:Kekuatan Tinggi Dewasa ini baja bisa diproduksi dengan berbagai kekuatan yangbisa dinyatakan dengan kekuatan tegangan tekan lelehnya (Fy) atau olehtegangan tarik batas (Fu). Bahan baja walaupun dari jenis yang palingrendah kekuatannya, tetap mempunyai perbandingan kekuatan per-volumelebih tinggi bila dibandingkan dengan bahan-bahan bangunan lainnya yangumum dipakai. Hal ini memungkinkan perencanaan sebuah konstruksi bajabisa mempunyai beban mati yang lebih kecil untuk bentang yang lebihpanjang, sehingga. memberikan kelebihan ruang dan volume yang dapatdimanfaatkan akibat langsingnya profil-profil yang dipakai.Kemudahan Pemasangan Semua bagian-bagian dari konstruksi baja bisa dipersiapkan dibengkel, sehingga satu-satunya kegiatan yang dilakukan di lapangan ialahkegiatan pemasangan bagian-bagian konstruksi yang telah dipersiapkan.Sebagian besar dari komponen-komponen konstruksi mempunyai bentukstandar yang siap digunakan bisa diperoleh di toko-toko besi, sehinggawaktu yang diperlukan untuk membuat bagian-bagian konstruksi baja yangtelah ada, juga bisa dilakukan dengan mudah karena komponen-komponenbaja biasanya mempunyai bentuk standar dan sifat-sifat yang tertentu, sertamudah diperoleh di mana-mana.Keseragaman Sifat-sifat baja baik sebagai bahan bangunan maupun dalam bentukstruktur dapat terkendali dengan baik sekali, sehingga para ahli dapatmengharapkan elemen-elemen dari konstruksi baja ini akan berperilakusesuai dengan yang diperkirakan dalam perencanaan. Dengan demikianbisa dihindari terdapatnya proses pemborosan yang biasanya terjadi dalamperencanaan akibat adanya berbagai ketidakpastian.Daktilitas Sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar dibawah pengaruh tegangan tarik yang tinggi tanpa hancur atau putus disebutsifat daktilitas. Adanya sifat ini membuat struktur baja mampu mencegahterjadinya proses robohnya bangunan secara tiba-tiba. Sifat ini sangatmenguntungkan ditinjau dari aspek keamanan penghuni bangunan bilaterjadi suatu goncangan yang tiba-tiba seperti misalnya pada peristiwagempa bumi.Di samping itu keuntungan-keuntungan lain dari struktur baja, antaralain adalah: Proses pemasangan di lapangan berlangsung dengan cepat. Dapat di las. Komponen-komponen struktumya bisa digunakan lagi untukkeperluan lainnya. Komponen-komponen yang sudah tidak dapat digunakan lagi masihmempunyai nilai sebagai besi tua. Struktur yang dihasilkan bersifat permanen dengan carapemeliharaan yang tidak terlalu sukar.Selain keuntungan-keuntungan tersebut bahan baja juga mempunyaikelemahan-kelemahan sebagai berikut: Komponen-komponen struktur yang dibuat dari bahan baja perludiusahakan supaya tahan api sesuai dengan peraturan yang berlakuuntuk bahaya kebakaran. Diperlukannya suatu biaya pemeliharaan untuk mencegah baja daribahaya karat. Akibat kemampuannya menahan tekukan pada batang-batang yanglangsing, walaupun dapat menahan gaya-gaya aksial, tetapi tidakbisa mencegah terjadinya pergeseran horisontal6.1.2. Sifat Mekanis Baja Menurut SNI 0317292002 tentang TATA CARA PERENCANAANSTRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG Sifat mekanis bajastruktural yang digunakan dalam perencanaan harus memenuhi persyaratanminimum yang diberikan pada Tabel 6.1. Tegangan leleh Tegangan leleh untuk perencanaan (f y) tidak bolehdiambil melebihi nilai yang diberikan Tabel 6.1. Tegangan putus Tegangan putus untuk perencanaan (fu) tidakboleh diambil melebihi nilai yang diberikan Tabel 6.1.Tabel 6.1. Sifat mekanis baja struktural

Sifat-sifat mekanis lainnya, Sifat-sifat mekanis lainnya baja struktural untukmaksud perencanaan ditetapkan sebagai berikut:Modulus elastisitas: E = 200.000 MPaModulus geser : G = 80.000 MPaNisbah poisson : = 0,3Koefisien pemuaian: = 12 x 10 -6 / o C Bentuk elemen baja sangat dipengaruhi oleh proses yang digunakanuntuk membentuk baja tersebut. Sebagian besar baja dibentuk oleh proseshot-rolling (penggilingan dengan pemanasan) atau cold-forming(pembentukan dengan pendinginan). Penggilingan dengan pemanasan(hot-rolling) adalah proses pembentukan utama di mana bongkahan bajayang merah menyala secara besar-besaran digelindingkan di antarabeberapa kelompok penggiling. Penampang melintang dari bongkahan yangash biasanya dicetak dari baja yang baru dibuat dan biasanya berukuransekitar 0,5 m x 0,5 m persegi, yang akibat proses penggilingan ukuranpenampang melintang dikurangi menjadi lebih kecil dan menjadi bentukyang tepat dan khusus.Batasan bentuk penampang melintang yang dihasilkan sangat besardan masing-masing bentuk memerlukan penggilingan akhir tersendiri.Bentuk penampang melintang I dan H biasanya digunakan untuk elemenelemenbesar yang membentuk balok

dan kolom pada rangka struktur.Bentuk kanal dan siku cocok untukelemen-elemen kecil seperti lapisantumpuan sekunder dan sub-elemenpada rangka segitiga. Bentukpenampang persegi, bulat, danpersegi empat yang berlubangdihasilkan dalam batasan ukuranyang luas dan digunakan sepertihalnya pelat datar dan batang soliddengan berbagai ketebalan.Perincian ukuran dan geometri yangdimiliki seluruh penampang standardidaftarkan dalam tabel penampangyang dibuat oleh pabrik baja.

Pembentukan denganpendinginan (cold-forming) adalahmetode lain yang digunakan untukmembuat komponen-komponen bajadalam jumlah yang besar. Dalamproses ini, lembaran baja tipis dataryang telah dihasilkan dari prosespeng-gilingan dengan pemanasan dilipatatau dibengkokkan dalamkeadaan dingin untuk membentukpenampang melintang struktur(Gambar 6.3). Elemen-elemen yangdihasilkan dari proses ini mempunyaikarakteristik yang serupa denganpenampang yang dihasilkan dari proses penggilingan dengan pemanasan.Sisi paralel elemen-elemen tersebut memiliki penampang yang tetap, tetapiketebalan logam tersebut berkurang sehingga elemen-elemen tersebut lebihringan, dan tentunya memiliki kapasitas muat beban yang lebih rendah.Bagaimanapun, proses-proses tersebut memungkinkan pembuatan bentukpenampang yang sulit.Satu hal lain yang membedakan proses-prosestersebut adalah bahwa peralatan yang digunakan untuk proses pencetakandengan pendinginan lebih sederhana dan dapat digunakan untukmenghasilkan penampang melintang yang bentuknya disesuaikan untukpenggunaan yang khusus. Karena penampang yang dibentuk denganpendinginan memiliki kapasitas muat yang rendah, maka penampang initerutama digunakan untuk elemen sekunder pada struktur atap, sepertipurlin, dan untuk sistem lapisan tumpuan. Potensi elemen-elemen tersebutuntuk perkembangan di masa yang akan datang sangat besar. Komponen struktur baja dapat juga dihasilkan dengan pencetakan,yang dalam kasus yang sangat kompleks memungkinkan pembuatan bentukpenampang yang sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi, teknik inibermasalah ketika digunakan untuk komponen struktur, yang disebabkanoleh kesulitan untuk menjamin mutu cetakan yang baik dan sama dikeseluruhan bagian. Fungsi struktur merupakan faktor utama dalam penentuankonfigurasi struktur. Berdasarkan konfigurasi struktur dan beban rencana,setiap elemen atau komponen dipilih untuk menyangga dan menyalurkanbeban pada keseluruhan struktur dengan baik. Batang baja dipilih sesuaistandar yang ditentukan oleh American Institute of Steel Construction (AISC)juga diberikan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM).Pengelasan memungkinkan penggabungan plat dan/atau profil lain untukmendapatkan suatu profil yang dibutuhkan oleh perencana atau arsitek. Penampang yang dibuat dengan penggilingan panas, sepertidiperlihatkan pada Gambar 6.4. Penampang yang paling banyak dipakaiialah profil sayap lebar (wide-flange) [Gambar 6.4(a)] yang dibentukdengan penggilingan panas dalam pabrik baja. Ukuran profil sayap lebarditunjukkan oleh tinggi nominal dan berat per kaki (ft), seperti W18 X 97mempunyai tinggi 18 in (menurut AISC Manual tinggi sesungguhnya = 18,59in) dan berat 97 pon per kaki. (Dalam satuan SI, penampang W18 X 97disebut sebagai W460 x 142 yang tingginya 460 mm dan massanya 142kg/m). Balok Standar Amerika [Gambar 6.4(b)] yang biasanya disebutbalok I memiliki sayap (flange) yang pendek dan meruncing, serta badanyang tebal dibanding dengan profil sayap lebar. Balok I jarang dipakaidewasa ini karena bahan yang berlebihan pada badannya dan kekakuanlateralnya relatif kecil (akibat sayap yang pendek).Kanal [Gambar 6.4(c)] dan siku [Gambar 6.4(d)] sering dipakai baiksecara tersendiri atau digabungkan dengan penampang lain. Kanal misalnyaditunjukkan dengan C12 X 20,7, yang berarti tingginya 1.2 in dan beratnya20,7 pon per kaki. Siku diidentifikasi oleh panjang kaki (yang panjang ditulislebih dahulu) dan tebalnya, seperti, L6 X 4 X 3Profil T struktural [Gambar 6.4(e)] dibuat dengan membelah duaprofil sayap lebar atau balok I dan biasanya digunakan sebagai batang padarangka batang (truss). Profil T misaInya diidentifikasi sebagai WT5 X 44,dengan 5 adalah tinggi nominal dan 44 adalah berat per kaki; profil T inididapat dari W10 X 88,Penampang pipa [Gambar 6.4(f)] dibedakan atas "standar", "sangatkuat", dan "dua kali sangat kuat" sesuai dengan tebalnya dan jugadibedakan atas diameternya; misalnya, diameter 10 in-dua kali sangat kuatmenunjukkan. ukuran pipa tertentu.Boks struktural [Gambar 6.4(g)] dipakai bila dibutuhkan penampilanarsitektur yang menarik dengan baja ekspos. Boks ditunjukkan dengandimensi luar dan tebalnya, seperti boks struktural 8 X 6 X 1/4.

Banyak profil lainnya dibentuk dalam keadaan dingin (cold-formed)dari bahan plat dengan tebal tidak lebih dari 1 in, seperti yang diperlihatkanpada Gambar 6.5 dan Gambar 6.6. Beberapa keuntungan baja profil dinginantara lain: Lebih ringan Kekuatan dan kakuan yang tinggi Kemudahan pabrikasi dan produksi masal Kecepatan dan kemudahan pendirian Lebih ekonomis dalam pengangkutan dan pengelolaanBaja profil keadaan dingin dapat diklasifikasikan menjadi: elemen struktur rangka individu (Gambar 6.5) lembaran-lembaran panel dan dek (Gambar 6.6)

Standar Nasional IndonesiaMenurut SNI 03 1729 2002 tentang TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG, semua baja struktural sebelum ifabrikasi, harus memenuhi ketentuan berikut ini: SK SNI S-05-1989-F: Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan Bangunan dari Besi/baja); SNI 07-0052-1987: Baja Kanal Bertepi Bulat Canai Panas, Mutu dan Cara Uji; SNI 07-0068-1987: Pipa Baja Karbon untuk Konstruksi Umum, Mutu dan Cara Uji; SNI 07-0138-1987: Baja Kanal C Ringan; SNI 07-0329-1989: Baja Bentuk I Bertepi Bulat Canai Panas, Mutu dan Cara Uji; SNI 07-0358-1989-A: Baja, Peraturan Umum Pemeriksaan; SNI 07-0722-1989: Baja Canai Panas untuk Konstruksi Umum; SNI 07-0950-1989: Pipa dan Pelat Baja Bergelombang Lapis Seng; SNI 07-2054-1990: Baja Siku Sama Kaki Bertepi Bulat Canai Panas, Mutu dan Cara Uji; SNI 07-2610-1992: Baja Profil H Hasil Pengelasan dengan Filter untuk Konstruksi Umum; SNI 07-3014-1992: Baja untuk Keperluan Rekayasa Umum; SNI 07-3015-1992: Baja Canai Panas untuk Konstruksi dengan Pengelasan; SNI 03-1726-1989: Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung.6.3. Konsep Sambungan Struktur Baja6.3.1. Sistem Struktur dengan Konstruksi Baja Hampir semua sistem konstruksi baja berat terbuat dari elemenelemen linear yang membentang satu arah. Berbagai penampang baja profil dengan flens lebar yang tersedia dalam berbagai ukuran dapat digunakan. Banyaknya ukuran penampang ini memungkinkan fleksibilitas dalam desain elemen balok-dan-kolom. Meskipun hubungan sederhana (sendi) umumnya digunakan pada sistem ini, kita dapat dengan mudah membuat titik hubung yang mampu memikul momen. Struktur rangka yang titik-titik hubungnya mampu memikul momen, mempunyai tahanan terhadap beban lateral cukup besar. Kestabilan lateral juga dapat ditingkatkan dengan menggunakan dinding geser atau elemen pengekang diagonal.BALOK

Bentuk sayap lebar biasanya digunakan sebagai elemen yang membentang secara horizontal [lihat Gambar 6.7(a)]. Interval bentang yang mungkin untuk elemen ini sangat lebar. Elemen ini biasanya ditumpu sederhana kecuali apabila aksi rangka diperlukan untuk menjamin stabilitas, di mana hubungan yang mampu memikul momen digunakan. Bentuk-bentuk lain, seperti kanal, kadang-kadang digunakan untuk memikul momen, tetapi biasanya terbatas pada beban ringan dan bentang pendek.

GIRDER PLAT

Girder plat adalah bentuk khusus dari balok dengan penampang tersusun [Iihat Gambar 6.7(d)], Elemen ini dapat dirancang untuk berbagai macam beban maupun bentang yang dibutuhkan. Elemen struktur ini sangat berguna apabila beban yang sangat besar harus dipikul oleh bentang menengah. Elemen ini sering digunakan, misalnya sebagai elemen penyalur beban utama yang memikul beban kolom pada bentang bersih.

KONSTRUKSI KOMPOSIT Banyak sistem struktural yang tidak dapat dikelompokkan secara mudah menurut material yang digunakan. Sistem balok komposit seperti terlihat pada Gambar 6.7(c) sering kita jumpai. Dalam hal ini, baja adalah bagian yang diletakkan pertama kali, kemudian beton dicor di sekitar penghubung geser (shear connectors) di atas balok baja. Adanya penghubung geser tersebut menyebabkan balok baja dan beton di atasnya bekerja secara integral. Dengan demikian terbentuk enampang T dengan baja sebagai bagian yang mengalami tarik, dan beton yang mengalami tekan.

RANGKA BATANG DAN JOIST BATANG TERBUKA Merupakan variasi tak hingga dari konfigurasi rangka batang yang mungkin digunakan. Rangka batang dapat juga dibuat atau dirancang secara khusus untuk bentang dan beban yang sangat besar. Joist web terbuka yang merupakan produksi besar-besaran [lihat Gambar 6.7(b)], dapat digunakan baik untuk sistem lantai maupun atap. Elemen ini umumnya relatif ringan dan terdistribusi merata. Joist web terbuka umumnya ditumpu sederhana, tetapi bila diperlukan dapat dibuat hubungan kaku. Pada sistem yang sama dapat digunakan joist web terbuka dan flens lebar yang mempunyai titik hubung yang dapat memikul momensehingga kita mendapat aksi rangka yang dapat menahan beban lateral.

PELENGKUNG Pelengkung kaku dengan berbagai bentuk dapat dibuat dari baja. Pelengkung yang telah dibuat di luar lokasi (prefabricated) dan telah tersedia untuk bentang kecil sampai menengah. Telah ada pelengkung yang dirancang secara khusus dan mempunyai bentang sangat panjang [misalnya bentang 300 ft (90 m) atau lebih]. Pelengkung baja dapat dibuat dari penampang masif atau dinding terbuka.

CANGKANG Banyak bentuk cangkang yang menggunakan baja. Masalah utama dalam penggunaan baja untuk memperoleh permukaan berkelengkungan ganda adalah memuat bentuk dari elemen-elemen garis. Pada kubah,misalnya, baik pendekatan dengan rusuk atau geodesik adalah mungkin. Dek baja ringan yang erdimensi kecil umumnya digunakan untuk membentuk permukaan terluarnya. Pada situasi bentang kecil, permukaan baja melengkung dapat dibuat dengan menekan lembaran baja secara khusus agar serupa dengan cara yang digunakan dalam membuat bentuk baja berkelengkungan tunggal maupun ganda pada badan mobil.STRUKTUR KABELBaja adalah satu-satunya material yang dapat digunakan sebagai struktur kabel. Bentuk struktur kabel yang dapat dibuat tak hingga banyaknya. Kabel dapat digunakan untuk atap permanen yang permukaan penutupnya dapat berupa elemen rangka datar kaku atau permukaan membran.

UKURAN ELEMENGambar 6.8 mengilustrasikan batas-batas perbandingan tinggi bentang untuk beberapa sistem struktur baja yang umum digunakan. Kolom baja struktural umumnya mempunyai perbandingan tebal-tinggi bervariasi antara 1: 24 dan 1: 9, yang tergantung pada beban dan tinggi kolom.Keseluruhan kemungkinan bentang yang dapat dicapai dari beberapa sistem terangkum dalam gambar 6.9.

Setiap struktur adalah gabungan dari bagian-bagian tersendiri atau batang-batang yang harus disambung bersama (biasanya di ujung batang) dengan beberapa cara. Sambungan terdiri dari komponen sambungan (pelat pengisi, pelat buhul, pelat pendukung, dan pelat penyambung) dan alat pengencang (baut dan las).

6.3.2. Jenis Alat Sambung Bukan LasJenis-jenis sambungan struktur baja yang digunakan adalah pengelasan serta sambungan yang menggunakan alat penyambung berupa paku keling (rivet) dan baut. Baut kekuatan tinggi (high strength bolt) telah banyak menggantikan paku keling sebagai alat utama dalam sambungan struktural yang tidak ilas.