konsep tentang stres

Upload: febrian-romandika

Post on 06-Mar-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

stres

TRANSCRIPT

KONSEP TENTANG STRESStres dan Stressor

Setiap orang mengalami stres dari waktu ke waktu, dan umumnya seseorang dapat mengadaptasi stres berjangka panjang atau menghadapi stres berjangka pendek sampai stres tersebut berlalu. Stres dapat menimbulkan tuntutan yang besar pada seseorang, dan jika seseorang tersebut tidak dapat mengadaptasi, maka dapat terjadi penyakit. Stres adalah segala situasi yang dimana tuntutan nonspesifik mengharuskan seorang individu untuk berespon atau melakukan tindakan (selye, 1976). Respon atau tindakan ini termasuk respon fisiologis dan psikologis, stres dapat menyebabkan perasaan negatif atau yang berlawanan dengan apa yang diinginkan atau mengancam kesejahteraan emosional. Stres dapat mengganggu seseorang dalam mencerap realitas, menyelesaikan masalah, berpikir secara umum ; dan hubungan seseorang dan merasa memiliki. Selain itu, stres dapat mengganggu pandangan umum seseorang terhadap hidup, sikap yang ditunjukan pada orang yang disayangi, dan status kesehatan (Kline-Leidy, 1990 ; Oberstet Al, 1991 ; Kosciulek, Mccubbin, Mccubbin,1993).

Persepsi atau pengalaman individu terhadap perubahan menimbulkan stres. Stimuli yang mengawali atau mencetuskan perubahan disebut stresor. Stresor menunjukan suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi dan kebutuhan tersebut bisa saja kebutuhan fisiologis, psikologis, an kultural. Stresor secara umum dapat diklasifikasikan sebagai internal dan eksternal. Stresor internal berasal dari dalam diri seseorang (mis : demam, kondisi seperti kehamilan atau menopause, atau suatu keadaan emosi seperti keadaan bersalah). Stresor eksternal berasal dari luar diri seseorang (mis : perubahan bermakna dalam suhu lingkungan, perubahan dalam peran keluarga atau sosial, atau tekanan dari pasangan).MEKANISME ADAPTASI FISIOLOGIS

Ketika seseorang menyadari tentang kebutuhan fisiologis yang tidak terpenuhi, seperti makanan atau kehangatan, tindakan yang akan dilakukan adalah untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk sebagian besar, bagaimana pun juga, adaptasi mencakup penyesuaian yang di buat tubuh secara otomatis untuk mempertahankan ekuilibrium. Mekanisme homeostasis ini adalah pengaturan mandiri ; dengan kata lain, mekanisme ini adalah otomatis. Namun demikian, pada individu yang sakit atau mengalami cidera, mekanisme ini mungkin tidak mampu untuk mempertahankan dan menopang homeostasis.

Mekanisme fisiologis adaptasi berfungsi melalui umpan balik negatif, yaitu proses dimana mekanisme kontrol merasakan suatu keadaan abnormal,seperti penurunan suhu tubuh, dan membuat suatu respon adaptif, seperti mulai mengigil untuk membangkitkan panas tubuh. Ketiga dari mekanisme utama yang di gunakan dalam mengadaptasi stresor di kontrol oleh medulla oblongata, formasi retikular, dan kelenjar hifopisis.

Medulla oblongata. Medulla oblongata mengontrol fungsi vital yang di perlukan untuk bertahan. Fungsi ini termasuk jantung, tekanan darah, dan pernafasan. Impuls yang menjalar ke dan dari medulla oblongata dapat meningkatkan atau menurunkan fungsi vital ini. Misalnya, pengaturan denyut jantung adalah sebagai hasil dari impuls sistem saraf simpatis dan parasimpatis yang menjalar dari medulla oblongata ke jantung. Frekuensi jantung meningkat dalam berespon terhadap denyut dari serabut saraf simpatis dan menurtut akibat impuls dari serabut para simpatis.

Formasi Retikular. Formasi retikular adalah kelompok kecil neuron dalam batang otak dan medulla spinalis. Kelompok ini juga mengontrol fungsi vital dan secara kontinu memantau status fisiolis tubuh melalui sambungan dengan traktus sensoris dan montoris. Misal nya, sel-sel tertentu dalam formasi retikular dapat menyebabkan orang yang tidur terbangun atau meningkatkan tingkat kesadarannya ketika timbul kebutuhan.

Kelenjar Hipofisis. Kelenjar hipofisis adalah kelenjar kecil yang melekat pada hipotalamus, menyuplai hormon yang mengontrol fungsi vital. Kelenjar hipofisis menghasilakan hormon yang di perlukan untuk beradaptasi terhadap stres. Selain itu, kelenjar hipofifis mengatur sekresi dari hormon-hormon tiroid, gonad, dan paratiroid. Sekresi hormon, seperti mekanisme homeostasis lainnya, normalnya di atur oleh mekanisme umpan balik yang secara kontinu memantau kadar hormon dalam darah. Ketika kadar hormon meningkat, kelenjar hipofisis menurunkan produksi hormon. Model Stres

Asal dan efek stres dapat di periksa dalam istilah kedokteran dan model teoritis perilaku. Model stres di gunakan untuk menidentifikasi stresor bagi individu tertentu dan mempredeksi respon individu tersebut terhadap stresor setiap model menekankan aspek stres yang berbeda.

Perawat menggunakan model stres untuk membantu klien mengatasi respon yang tidak sehat, non-produktif. Dengan modifikasi, model ini dapat membantu perawat berespon dalam merawat dengan cara yang menunjukan individualisasi bagi klien.

Model Stres Berdasarkan Respons

Model berdasar respon berkaitan dengan mengkhususkan respon atau pola respon tertentu yang mungkin menunjukan stresor. Model stres dari Selye (1976) adalah model berdasarkan respon yang mendefinisikan stres sebagai respon non-spesifik dari tubuh terhadap setiap tuntutan yang ditimpakan padanya. Stres ditunjukan oleh reaksi fisiologis spesifik, GAS. Sehingga respon seseorang terhadap stres benar-benar fisiologis dan tidak pernah dimodifikasi untuk memungkinkan pengaruh dari kognitif (McNett,1989).

Model berdasar respon tidak memungkinkan perbedaan individu dalam pola berespons. Kurangnya keleluasaan ini dapat menimbulkan beberapa kesulitan bagi perawat karena perbedaan individu harus diidentifikasi dalam fase pengkajian. Namun demikian, mungkin akan bermanfaat bila menentukan respon fisiologis.

MODEL BEDASAR STIMULUS

Model bedasar stimulus berfokus pada karateristik yang menganggu atau diskruptif di dalam lingkungan. Riset klasik yang mengidentifikasi stres sebagai stimulus telah menghasilkan perkembangan dalam skala penyesuaian sosial, yang mengukur efek peristiwa besar dalam kehidupan terhadap penyakit (Holmes & Rahe, 1976).