konsep hidronefrosis

Upload: maya-rachmah

Post on 14-Oct-2015

78 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

LP ASKEP HIDRONEFROSIS

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 KONSEP HIDRONEFROSIS

    1/11

    LAPORAN PENDAHULUAN

    DAN ASUHAN KEPERAWATAN

    HIDRONEFROSIS

    Oleh:

    Maya Rachmah Sari

    0910723033

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    2014

  • 5/24/2018 KONSEP HIDRONEFROSIS

    2/11

    KONSEP HIDRONEFROSIS

    1. Definisi

    Hidronefrosis adalah dilatasi piala dan perifer ginjal pada satu atau kedua ginjal

    akibat adanya obstruksi pada aliran normal urin menyebabkan urin mengalir balik sehingga

    tekanan di ginjal meningkat. Adanya hidronefrosis merupakan respon fisiologis terhadap

    gangguan aliran urine. Meskipun hal ini sering disebabkan oleh proses obstruksi, tetapi

    dalam beberapa kasusu seperti megaureter sekunder untuk refluks pra lahir, sistem

    pengumpulan mungkin tidak membesar karena tidak adanya obstruksi.

    Obstruksi aliran kemih proksimal terhadap kandung kemih dapat mengakibatkan

    penimbunan cairan bertekanan dalam pelviks ginjal dan ureter yang dapat mengakibatkan

    absorbsi hebat pada parenkim ginjal. Apabila obstruksi ini terjadi di ureter atau kandung

    kemih, tekanan balik akan mempengaruhi kedua ginjal tetapi jika obstruksi terjadi di salah

    satu ureter akibat adanya batu atau kekakuan maka hanya satu ginjal yang rusak.

    2. Etiologi

    Ureter

    Intrinsik Fungsional Ekstrinsik

    a. ureteropelvic junstion

    stricture

    b. ureterovesical junstion

    obstruction

    c. papillary necrosis

    d. ureteral fold

    e. ureteral stricture

    f. blood clot

    g. ureteral tumor

    a. infeksi gram negatif

    b. neurogenic bladder

    a. retroperitoneal lymphoma

    b. retroperitoneal sarcoma

    c. kanker serviks

    d. kanker prostat

    e. inflammatory bowel

    disease

    f. uterine prolapse

    g. kehamilan

    h. ovaryan cyst

  • 5/24/2018 KONSEP HIDRONEFROSIS

    3/11

    h. fungus ball

    i. ureteral calculus

    j. ureterocole

    i. diverticulitys

    j. tubovarian abcess

    Kandung Kemih

    Intrinsik Fungsional Ekstrinsik

    a. karsinoma kandung kemih

    b. bladder calculi

    c. bladder nect contracture

    d. cystocele

    e. primary baldder neck

    hypertropy

    a. neurogenic bladder

    b. vesicoureteral reflux

    a. pelvic lipomatosis

    Uretra

    Intrinsik Ekstrinsik

    a. uretthral stricture

    b. urethral valves

    beningn prostatic hyperplasia

    3. Patofisiologi

    Hidronefrosis merupakan respon fisiologis hasil dari proses anatomis atau fungsional

    dari suatu gangguan aliran urine. Gangguan ini dapat terjadi dimana di sepanjang saluran

    urine ginjal sampai ke meatus uretra. Obstruksi pada aliran normal urine menyebabkan urine

    mengalir balik sehingga tekanan ginjal meningkat. Jika obstruksi terjadi di uretra atau

    kandung kemih, tekanan balik akan mempengaruhi kedua ginjal. Tetapi jika obstruksi terjadi

    di salah satu ureter akibat adanya batu atau kekakuan, maka hanya satu ginjal yang rusak.

    Kenaikan tekanan ureter menyebabkan perubahan yang ditandai dengan difiltrasi

    glomerular, fungsi tubular dan aliran darah ginjal. Laju filtrasi glomerulus (GFR) menurun

    secara signifikan dalam hitungan jam setelah obstruksi akut. Penurunan signifikan GFR

    dapat bertahan selama berminggu-minggu setelah relief obstruksi. Selain itu, kemampuan

    tubular ginjal untuk mengangkut natrium, kalium dan proton serta berkonsentrasi dan untuk

    mencairkan urine sangat terganggu.

    Tingkat gangguan fungsional secara langsung berkaitan dengan durasi dan luasnya

    obstruksi. Pada gangguan fungsinal yang terjadi bersifat reversibel dengan sedikit

    perubahan anatomis. Pada kondisi kronis akan mengakivatkab atifi tubulus mendalam dan

    keilangan nefron permanen.

    Peningkatan tekanan ureter juga menghasilkan refluks pyelovenous dan

    pyelomphatic. Perubahan bruti dalam saluran kemih bergantung pada durasi, derajat dan

    tingkat obstruksi. Dalam pengumpulan internal, derajat dilatasi dibatasi oleh parenkim ginjal.

  • 5/24/2018 KONSEP HIDRONEFROSIS

    4/11

    4. Manifestasi Klinis

    Gejalanya tergantung pada penyebab penyumbatan, lokasi penyumbatan serta

    lamanya penyumbatan:

    a. Pasien mungkin asimtomatik jika awitan terjadi secara bertahap. Obstruksi akut

    dapat menimbulkan rasa sakit dipanggul dan pinggang. Jika terjadi infeksi maka

    disuria, menggigil, demam dan nyeri tekan serta piuria akan terjadi. Hematuri dan

    piuria mungkin juga ada. Jika kedua ginjal kena maka tanda dan gejala gagal ginjal

    kronik akan muncul, seperti:

    Hipertensi (akibat retensi cairan dan natrium).

    Gagal jantung kongestif.

    Perikarditis (akibat iritasi oleh toksik uremi)

    Pruritis (gatal kulit).

    Butiran uremik (kristal urea pada kulit).

    Anoreksia, mual, muntah, cegukan.

    Penurunan konsentrasi, kedutan otot dan kejang.

    Amenore, atrofi testikuler

    b. Jika penyumbatan timbul dengan cepat (hidronefrosis akut), biasanya akan

    menyebabkan kolik renalis ( nyeri yang luar biasa di daerah antara tulang rusuk dan

    tulang panggul) pada sisi ginjal yang terkena.

    c. Jika penyumbatan berkembang secara perlahan (hidronefrosis kronis), bisa tidak

    menimbulkan gejala atau nyeri tumpul di daerah antara tulang rusuk dan tulang

    pinggul).

    d. Nyeri yang hilang timbul terjadi karena pengisian sementara pelvis renalis atau

    karena penyumbatan sementara ureter akibat ginjal bergeser ke bawah.

    e. Air kemih dari 10% penderita mengandung darah

    f. Sering ditemukan infeksi saluran kemih (terdapat nanah di dalam air kemih), demam

    dan rasa nyeri di daerah kandung kemih atau ginjal

    g. Jika aliran air kemih tersumbat, bisa terbentuk batu (kalkulus).

    h. Hidronefrosis bisa menimbulkan gejala saluran pencernaan yang samar-samar,

    seperti mual, muntah dan nyeri perut.

    i. Gejala ini kadang terjadi pada penderita anak-anak akibat cacat bawaan, dimana

    sambungan ureteropelvik terlalu sempit.

    j. Jika tidak diobati, pada akhirnya hidronefrosis akan menyebabkan kerusakan ginjal

    dan bisa terjadi gagal ginjal

  • 5/24/2018 KONSEP HIDRONEFROSIS

    5/11

    5. Pemeriksaan Diagnostik

    a. USG : memberikan gambaran ginjal, ureter dan kandung kemih

    b. Urografi intravena : menunjukkan aliran kemih melalui ginjal

    c. Sistoskopi : melihat kandung kemih secara langsung

    d. Laboratorium : pemeriksaan darah dapat menunjukkan adanya kadar urea yang

    meningkat karena ginjal tidak mampu membuang limbah metabolik

    6. Penatalaksanaan Medis

    Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan memperbaiki penyebab obstruksi,

    untuk menangani infeksi, dan untuk mempertahankan serta melindungi fungsi renal. Untuk

    mengurangi obstruksi urin harus dialihkan dengan tindakan nefrostomi atau tipe diversi

    lainnya. Infeksi ditangani dengan agen antimikrobial karena sisa urin dalam kaliks

    menyebabkan infeksi dan pielonefritis. Pasien disiapkan untuk pembedahan untuk

    mengankat lesi obstruktif (batu, tumor, obstruksi ureter). Jika salah satu ginjal rusak parah

    dan fungsinya hancur, maka nefrektomi dapat dilakukan.

    a. hidronefrosis akut

    Jika fungsi ginjal telah menurun, infeksi menetap atau nyeri yang hebat, maka air

    kemih yang terkumpul diatas penyumbatan segera dikeluarkan (biasanya melalui

    sebuah jarum yang dimasukkan melalui kulit)

    Jika terjadi penyumbatan total, infeksi yang serius atau terdapat batu, maka bisadipasang kateter pada pelvis renalis untuk sementara waktu

    b. hidronefrosis kronik

    Diatasi dengan mengobati penyebab dan mengurangi penyumbatan air kemih

    Ureter yang menyempit atau abnormal bisa diangkat melalui pembedahan dan

    ujung-ujungnya disambungkan kembali

    Dilakukan pembedahan untuk membebaskan ureter dari jaringan fibrosa. Jika

    sambungan ureter dan kandung kemih tersumbat, maka dilakukan pembedahan

    untuk melepaskan ureter dan menyambungkannya kembali di sisi kandung kemih

    yang berbeda

    Jika uretra tersumbat, maka pengobatannya meliputi terapi hormonal untuk

    kanker prostat, pembedahan dan pelebaran uretra dengan dilator

  • 5/24/2018 KONSEP HIDRONEFROSIS

    6/11

    ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIDRONEFROSIS

    1. Pengkajian

    a. Demografi

    Ditemukan pada laki-laki di atas usia 60 tahun

    Perempuan lebih banyak terjadi daripada laki-laki

    Pekerjaan yang meningkatkan statis urine (sopir, sekretaris, dll)

    b. Riwayat kesehatan

    Riwayat penyakit dahulu: Riwayat adanya ISK kronis, obstruksi sebelumnya,

    riwayat gout, riwayat pembedahan

    Riwayat kesehatan keluarga : Riwayat kalkulus dalam keluarga, penyakit ginjal,

    gout, diabetes Data fokus

    - Makanan atau cairan Gejala: Mual/muntah, nyeri tekanan abdomen dan

    ketidakcukupan pemasukan cairan, tidak minum air dengan cukup

    - Aktivitas dan istirahat Gejala: Pekerjaan monoton, pekerjaan dimana

    pasien terpajan pada lingkungan bersuhu tinggi, keterbatasan aktivitas

    sehubungan dengan kondisi sebelumnya

    - Eliminasi terutama BAK Gejala: Riwayat adanya ISK kronis, obstruksi

    sebelumnya, penurunan haluaran urine, kandung kemih penuh

    - Sirkulasi Tanda : peningkatan TD/nadi (nyeri, ansietas, gagal ginjal), kulit

    hangat dan kemurahan, pucat

    - Nyeri/kenyamanan Gejala : episode akut nyeri berat, lokasi tergantung pada

    lokasi obstruksi, contoh : pada panggul diregio sudut kortovertebral dan

    menyebar ke punggung, abdomen dan turun kelipatan paha

    c. Pemeriksaan penunjang

    Laboratorium : Darah (hematologi; GD I/II, BGA) dan Urine (kultur urine, urine

    24 jam)

    Radiodiagnostik

    USG/CR abdomen

    BNO IVP

    Renogram / RPG

    Poto thorax

  • 5/24/2018 KONSEP HIDRONEFROSIS

    7/11

    2. Diagnosa Keperawatan

    a. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adanya tekanan di ginjal yang

    meningkat

    b. Gangguan perubahan eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi saluran kemih

    c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang

    tidak adekuat mual, muntah

    d. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh

    3. Rencana Intervensi

    a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya tekanan ginjal yang

    meningkat

    Tujuan : nyeri terkontrol / berkurang Kriteria hasil : pasien mengatakan nyeri

    berkurang dengan spasme terkontrol, tampak rileks, mampu istirahat dengan tepat

    Intervensi

    o Catat lokasi, lamanya, intensitas dan penyebaran, pertahankan TTV

    Rasional : bantu mengevaluasi tempat obstruksi dan kemajuan gerakan kalkulus

    o Bantu dan dorong penggunaan nafas, berfokus bimbingan imajinasi dan aktivitas

    terapeutik

    Rasional : memberikan kesempatan untuk pemberian perhatian dan membanturelaksasi otot

    o Dorong dengan ambulasi sesuai indikasi dan tingkatkan pemasukan cairan

    sedikitnya 3-4 L/hari

    Rasional : hidrasi kuat meningkatkan lewatnya batu, mencegah statis urine dan

    mencegah pembentukan batu

    o Perhatikan keluhan penambahan / menetapnya nyeri abdomen

    Rasional : obstruksi dapat menyebabkan perforasi dan ekstravasasi urine ke

    dalam arca perianal

    o Berikan obat sesuai indikasi

    Rasional : biasanya diberikan sebelum episode akut untuk meningkatkan

    relaksasi otot / mental

    b. Gangguan perubahan eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi saluran kemih

    Tujuan : dapat berkemih dengan jumlah normal dewasa 1 ml/kgbb/jam

    Kriteria hasil : tidak mengalami tanda obstruksi

    Intervensi

    o Dorong meningkatkan pemasukan cairan

  • 5/24/2018 KONSEP HIDRONEFROSIS

    8/11

    Rasional : peningkatan hidrasi membilas bakteri darah dan membantu lewatnya

    batu

    o Tentukan pola berkemih normal dan perhatikan variasi

    Rasional : biasanya frekuensi meningkat bila kalkulus mendekati pertemuan

    uretrovesikal

    o Observasi perubahan status mental, perilaku atau tingkat kesadaran

    Rasional : akumulasi sisa berkemih dan ketidakseimbangan elektrolit dapat

    menjadi toksik di sistem saraf pusat

    o Catat Px laboratorium, ureum, creatinin

    Rasional : peningkatan ureum, creatinin mengindikasikan disfungsi ginjal

    o Amati keluhan Vu penuh, palpasi untuk distensi suprabubik, pertahankan

    penurunan keluaran urine

    Rasional : retensi urine dapat terjadi, menyebabkan distansi jaringan dan resiko

    infeksi, gagal ginjal

    c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang

    tidak adekuat, mual, muntah

    Tujuan : kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi

    Kriteria hasil : nafsu makan meningkat, tidak mengalami tanda malnutrisi lebih lanjut

    Intervensi

    o Kaji dan catat pemasukan dietRasional : membantu mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan diet

    o Berikan makan sedikit tapi sering

    Rasional : meminimalkan anoreksia dan mual sehubungan dengan status uremik

    o Timbang BB setiap hari\

    Rasional : perubahan kelebihan 0,5 kg dapat menunjukkan perpindahan

    keseimbangan cairan

    o Awasi Px lab, contoh BUN, albumin serum, natrium, kalium

    Rasional : indikator kebutuhan nutrisi, pembatasan aktivitas terapi

    o Berikan / Kolaborasi obat antidiuretik

    Rasional : menghilangkan mual, muntah, meningkatkan pemasukan oral

    d. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh

    Tujuan : tidak terjadi infeksi

    Kriteria hasil : tidak menunjukkan tanda dan gejala infeksi

    Intervensi

    o Tingkatkan cuci tangan yang baik pada pasien dan perawat

    Rasional : menurunkan resiko kontaminasi silang

  • 5/24/2018 KONSEP HIDRONEFROSIS

    9/11

    o Bantu nafas dalam, batuk dan pengubahan posisi

    Rasional : mencegah atelektosis dan kemobilisasi secret untuk menurunkan

    resiko infeksi

    o Kaji integritas kulit

    Rasional : ekskorisasi akibat gesekan dapat menjadi infeksi sekunder

    o Awasi tanda vital

    Rasional : demam dengan peningkatan nadi dan pernafasan adalah tanda

    peningkatan laju metabolik dan proses inflamasi

    o Awasi Px lab, contoh SDP dengan diferensial

    Rasional : SDP meningkat mengindikasi infeksi

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Muttaqin, Arif dan Sari, Kumala. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem

    Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika

    2. Price. Sylvia Anderson. 2005. patofisiologi konsep klinis psroses penyakit edisi 6

    volume 2. Jakarta : EGC

    3. Rabbins, Stanley C. buku ajar patologi II . Jakarta :EGC

    4. Sweringen. 2000. keperawatan medical bedah, edisi 2. Jakarta : EGC

    5. Smeltzer, Suzanne c. 2001. Buku ajar keperawatan medical bedah Brunner & suddarth

    edisi 8 vol 2. Jakarta :EGC

  • 5/24/2018 KONSEP HIDRONEFROSIS

    10/11

    KONSEP URETERORENOSKOPI (URS)

    Ureterorenoskopi berasal dari kata ureter (saluran kemih), reno (ginjal) dan scopy

    (melihat). Alat ini merupaka saran memeriksa seluruh saluran kemih sejak dari ujung saluran

    kencing hingga pielum ginjal. yaitu prosedur spesialitik menggunakan alat endoskopi

    semirigid/fleksibel berukuran sekitar 30 mm yang dimasukkan melalui saluran kemih ke

    dalam saluran ginjal (ureter) kemudian batu dipecahkan dengan gelombang udara. Tindakan

    ini memerluan pembusan umum atau regional dan rawat inap. Alat ini dapat mencapai batu

    dalam kaliks ginjal dan dapat diambil atau dihancurkan dengan sarana laser.

    Indikasi tindakan dilakukan bila:

    a. ukuran batu > 7mm

    b. kolik terusterusan yang tidak ada respon terhadap obat (intractable pain)

    c. adanya sumbatan terhadap ginjal (hidronefrosis)

    d. adanya infeksi

    e. bila secara konservatif 1 bulan tidak berhasil

    Keuntungan penggunaan URS antar alain:

    batu yang keras dapat dipecahkan

    ureter dapat dilebarkan perlahan saat memasukkan endoskopi yang nantinya akan

    dilewati oleh batu untuk keluar

    rasa sakit dan perdarahan bisa minimal

    Komplikasy yang dapat terjadi selama pemasangan URS antara lain: darah pada urine meskipun akan hilang dalam beberapa hari

    perforasi di ureter yang terjadi jika ada kebocoran urine dan da nyeri sehingga pelru

    dipasang double J Stent selama 2-6 minggu l untuk mencegah kebocoran dan

    memperkuat proses penyembuhan saluran ginjal

    KONSEP STENT URETER

    Stent ureter adalah alat berbentuk pipa yang dirancang agar dapat ditempatkan di

    dalam ureter. Stent atau ganjal tersebut digunakan untuk mempertahankan aliran urine padapenderita obstruktif ureter (akibat edema, striktur, fibrosis), memulihkan fungsi ginjal,

    mengalihkan haluaran urine, mempercepat penyembuhan dan mempertahankan patensi

    ureter sesudah pembedahan.

  • 5/24/2018 KONSEP HIDRONEFROSIS

    11/11

    Stent yang biasa terbuat dari silikon yang lunak dan lentur dapat dipasangkan secara

    permanen atau temporal. Stent ini dapat dimauskkan dalam sistokop atau selang nefrostomi

    atau dengan operasi terbuka. Komplikasi pemasnagan stent mencakup infeksi, reaksi

    inflamasi yang terjadi sekunder akibat adanya benda asing dalam traktus urogenialis,

    pembentukan kista dalam selang, perdarahan atau obstruksi karena bekuan darah di dalam

    stent. Stent ureter double J memiliki kelengkungan berbentuk J pada tiap ujungnya yang

    mencegah pergeseran stent ke atas atau ke bawah. Stent ini dapat digunakan untik

    menggantikan nefrostomi atau pielektomi pada drainase urine jangka pendek atau panjang.

    Intervensi keperawatan pada pasien dengan stent ureter double J mencakup

    pemantauan untuk mendeteksi perdarahan, observasi serta pengukuran volume urine yang

    dikeluarkan, pemeriksaan untuk mengkaji drainase yang purulen pad alokasi pemasangan

    kateter atau dalam kantong drainase dan pemantauan untuk mendeteksi pergeseran stent

    yang dibuktikan melalui nyeri kolik serta penurunan haluaran urine.