konsep garap tar gurndil

15
KONSEP GARAP TARI FLS2N TINGKAT KABUPATEN SMA NEGERI 1 CIBEBER Tema : “Menggali, melestarikan, mengembangkan dan memanfaatkan potensi budaya daerah sebagai identitas Bangsa.” Judul : “ Tarian Sang Gurandil” A. Latar Belakang Aktivitas penambang liar batu emas di Daerah Lebak Banten Selatan khususnya daerah Cikotok-Cibeber sangat marak terjadi sejak salah satu perusahaan yakni PT. ANTAM gulung tikar. Awalnya di Cikotok terdapat salah satu perusahaan pertambangan Emas yang terkenal yakni PT.ANTAM. Indikasi endapan emas di daerah Cikotok ditemukan pada tahun 1839 oleh pemerintah Hindia Belanda. Pada tahun 1939 dibangun pabrik pengolahan emas di Pasir Gombong oleh perusahaan swasta Belanda NV. Mijnbouw Maatschappy Zuid Bantam (NV. MMZB). Pada tahun yang sama tambang emas Cikotok dan Cipicung dibuka secara resmi. Produksi tambang terhenti antara tahun 1942-1945 karena pecahnya Perang Dunia 1

Upload: wisnu-natural

Post on 22-Nov-2015

68 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Konsep Garap Tar Gurndil

TRANSCRIPT

KONSEP GARAP TARIFLS2N TINGKAT KABUPATENSMA NEGERI 1 CIBEBER

Tema: Menggali, melestarikan, mengembangkan dan memanfaatkan potensi budaya daerah sebagai identitas Bangsa.Judul : Tarian Sang Gurandil

A. Latar Belakang Aktivitas penambang liar batu emas di Daerah Lebak Banten Selatan khususnya daerah Cikotok-Cibeber sangat marak terjadi sejak salah satu perusahaan yakni PT. ANTAM gulung tikar. Awalnya di Cikotok terdapat salah satu perusahaan pertambangan Emas yang terkenal yakni PT.ANTAM. Indikasi endapan emas di daerah Cikotok ditemukan pada tahun 1839 oleh pemerintah Hindia Belanda. Pada tahun 1939 dibangun pabrik pengolahan emas di Pasir Gombong oleh perusahaan swasta Belanda NV. Mijnbouw Maatschappy Zuid Bantam (NV. MMZB). Pada tahun yang sama tambang emas Cikotok dan Cipicung dibuka secara resmi. Produksi tambang terhenti antara tahun 1942-1945 karena pecahnya Perang Dunia kedua dan masa pendudukan Jepang. Jepang mengambil alih tambang emas Cikotok dengan menunjuk perusahaan Jepang bernama Mitsui Kosha Kabushiki Kaisha dengan tujuan mengambil bijih timah hitam dari Cirotan untuk keperluan perang. Semasa kemerdekaan antara tahun 1945 hingga tahun 1948, tambang emas Cikotok dikuasai oleh pemerintah RI dibawah Jawatan Pertambangan Pusat Republik Indonesia. Ketika clash ke dua dengan Belanda, tanggal 23 Desember 1948, tambang Cikotok kembali dikuasai oleh Belanda sampai pengakuan kedaulatan pada tahun 1949. Karena keadaan tambang yang rusak berat selama pendudukan Jepang, dan biaya untuk merehabilitasi kembali membutuhkan biaya yang sangat besar maka pada tahun 1950 pertambangan Cikotok dijual oleh NV. MMZB kepada N.V. Perusahaan Pembangunan Pertambangan (N.V. P3). Selama kurun waktu 1954 hingga 1957 N.V. P3 melakukan rehabilitasi tambang dan pabrik sehingga sejak 1957 pertambangan mulai beroperasi lagi dengan pusat pertambangan di Cikotok dan Cirotan. Tahun 1991 ditemukan deposit emas baru di daerah Cikidang. Setelah melalui pekerjaan persiapan, penambangan dan perbaikan pabrik pengolahan, produksi pun dimulai pada pertengahan tahun 1997. Hasil Produksi Pabrik pengolahan batu bijih terletak di desa Pasir Gombong yang berjarak sekitar 5 km dari kantor Aneka Tambang Cikotok. Batu bijih yang dibawa dari tambang diolah melalui lima tahapan, yakni pra olahan, dimana bijih besi digerus dan digiling halus oleh mesin penggiling berputar berukuran raksasa yang di dalamnya dimasukkan peluru penggiling. Sesudah halus, lalu ke tahap sianidasi yaitu pelarutan logam Au dan Ag dalam media larutan sianida, kemudian disaring melalui proses filtrasi dengan beberapa bak penampung dengan ukuran yang tidak kalah besar. Tahap akhir adalah presipitat. Presipitat yang mengandung emas dan perak yang dikonsentrasi akan dibawa ke tempat pemurnian logam mulia. Jangan dibayangkan emas yang dihasilkan berupa butiran-butiran emas seperti yang kita kira, melainkan berupa serbuk-serbuk emas yang dikumpulkan di laboratorium. Melalui proses kimia, butiran-butiran halus emas tersebut dapat menyatu dan terakumulasi. Kebutuhan air dalam pemrosesan bijih emas dipasok dari sungai Cimadur yang mengalir di belakang pabrik. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan listrik baik bagi pabrik maupun perumahan di sekitar desa Pasir Gombong diperoleh dari PLTA Pasir Gombong. [footnoteRef:1] [1: Sejarah Pertambangan Emas Cikotok di unduh dari http://bataviase.co.id/detailberita-10420045.html 17 Maret 2014.]

Tambang emas di Cikotok Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak Provinsi Banten, yang beroperasi sejak tahun 1936, resmi ditutup pada tahun 2011. Hingga Saat ini di pertambang emas Cikotok sudah tidak ada eksploitasi lagi namun hanyalah reboisasi di tempat-tempat bekas penambangan. Kini banyak para penambang liar atau istilah local disebut Gurandil[footnoteRef:2] yang memanfaatkan peluang tersebut dengan menggali kembali tempat-tempat yang berpotensi memiliki batuan emas. [2: Istilah lokal daerah Cikotok untuk menyebut para penambang liar batu emas.]

Para penambang liar atau Gurandil tersebut merupakan sebuah profesi kerja kebanyakan masyarakat di daerah sekitar Cikotok. Karena menjadi seorang Gurandil akan dengan mudahnya memperoleh keuntungan yang besar dan cepat. Sehingga tak heran, sebagian yang beruntung dari masyarakat Cikotok dapat menjadi kaya mendadak. Seperti membuat rumah baru yang megah, kendaraan yang mewah, serta hal-hal lain yang bersifat hedonisme[footnoteRef:3]. Namun tak sedikit juga dari masyarakat dari seluruh wilayah yang ada di Cikotok pun mengalami kegagalan menjadi seorang Gurandil, nyawa lah yang menjadi taruhannya. Banyak pula cerita yang mengisahkan seorang Gurandil terjebak di dalam lobang (tempat mengambil batu emas di dalam tanah) karena tempat tersebut runtuh, sehingga tertimbun didalamnya sampai meninggal dunia. [3: Istilah untuk kebiasaan masnusia yang suka berfoya-foya.]

Cerita di atas melatarbelakangi penulis untuk menjadikan Gurandil sebagai ide dalam membuat sebuah karya tarian dalam rangka FLS2N Tingkat Kabupaten sekolah SMA NEGERI 1 Cibeber. Sesuai dengan tema yang diajukan oleh panitia FLS2N yakni Menggali, melestarikan, mengembangkan dan memanfaatkan potensi budaya daerah sebagai identitas Bangsa. Sebagai mana dijelaskan oleh Koentjaraningrat bahwa :Kebudayaan memiliki 7 unsur universal yang merupakan isi dari semua kebudayaan yang ada di dunia, adalah : (1). Sistem religi dan upacara keagamaan; (2). System organisasi kemasyarakatan; (3). System pengetahuan; (4). Bahasa ; (5). Kesenian ; (6). System mata pencaharian ; (7). System teknologi dan peralatan.[footnoteRef:4] [4: Koentjaraningrat,( kebudayaan mentalis dan pengembangan, Jakarta:1992)]

Hal tersebut penulis anggap menarik, karena Gurandil adalah salah satu kebudayaan baru yang ada di Wilayah Cikotok, selain itu Gurandil pun merupakan sebuah profesi baru yang banyak dinikmati dan dilakukan oleh kebanyakan masyarakat di wilayah Cikotok.

B. Orientasi GarapanPada karya ini saya berorientasi pada budaya masyarakat wilayah Cikotok yang kebanyakan berprofesi sebagai seorang Gurandil. Tarian yang dibuat seolah-olah menceritakan kehidupan sang Gurandil dengan berbagai fenomena nya yang terjadi. Tarian ini bersifat drama tari yang dikembangkan dan menitik beratkan pada pola gerak non konvensional. Artinya, tarian yang tidak seperti biasanya, namun terjadi percampuran gerak tari tradisi dan gerak tari modern serta gerak-gerak tari kontemporer[footnoteRef:5] sesuai dengan cerita. [5: Istilah dalam ranah kreatifitas yang menunjukan unsur kebaruan.]

Tarian sang Gurandil menceritakan tetang kehidupan dua orang manusia yang berprofesi sebagai Gurandil dengan pasang surutnya penghasilan mereka. Kedua orang tersebut berasal dari masyarakat kurang mampu sehingga mereka terpaksa mencari nafkah hidup menjadi seorang Gurandil. Namun, impian dan kenyataan tidak selalu berbanding lurus, mereka pun mengalami kegagalan menjadi seorang Gurandil karena batuan yang merak dapat selalu memiliki kadar[footnoteRef:6] kecil. Nominal yang didapatpun tidak seberapa. Hingga pada akhirnya mereka berpindah-pindah lobang dan menemukan lobang yang berkadar tinggi, tapi belum sempat mereka menikmati hasil mereka harus meninggal tertimbun tanah di lobang yang berkadar tinggi tersebut. [6: Istilah local untuk menyebutkan kualitas batuan emas.]

Cerita tersebut disusun dan di simbolkan dalam tarian menjadi 3 adegan berikut:Adegan 1 : Penari memasuki panggung dengan membawa sekarung batuan yang dipikulnya. Gerakan tari yang digunakan dalam adegan ini adalah gerak berjalan kontemporer seiring dengan aluna music tarawangsa.Adegan 2 : Penari mengeksplor property karung yang dibawa. Adegan 3 : klimaks dari tarian ini menceritakan sang Gurandil meninggal.

C. Garap MusikPenggarapan musik ini menggukan beberapa reportoar lagu yang digabungkan. Lagu bubuka (kesenian Tarawangsa), lagu Bubuka (karya SAMBA SUNDA), dan lagu Ki Sunda Ragrag Cimata (karya kelompok music SAMBA SUNDA dosen Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung, karya komposisi Wisnu Wirandi, S.Sn. Reportoar-reportoar lagu tersebut digabungkan, dengan di awali oleh jentreng tarawangsa sebagai bubuka, lalu dilanjutkan oleh lagu bubuka dari SAMBA SUNDA sebagai jembatannya dan diakhiri oleh lagu Ki Sunda Ragrag Cimata sebagai lagu dari cerita tari yang disampaikan.

D. Property Property yang digunakan adalah karung yang berisi kertas. Karung ini sebagai symbol dari satu beban batu emas yang biasa di ambil oleh para Gurandil di dalam lobang. Dalam hal ini, terdapat sebuah representasi dalam penggarapan seni. Seperti dikatakan oleh Prof. Jakob Sumardjo tentang representasi seni bahwa : Pertama, seni itu representasi sikap ilmiah atas kenyataan alam dan kenyataan social. Kedua, seni adalah representasi karakteristik general dari alam dan emosi manusia umumnya. Ketiga, seni adalah karakteristik general dalam alam dan manusia yang dilihat secara subjektif oleh senimannya. Keempat, seni adalah representasi bentuk ideal yang melekat pada alam kenyataan dan alam fikiran seniman. Kelima, seni adalah representasi bentuk ideal yang transcendental. Keenam, seni adalah representasi dunia seni itu sendiri (seni demi seni).[footnoteRef:7] [7: Jakob soemardjo (Filsafat Seni: 2000)]

E. TIM PRODUKSIa. Konseptor : Wisnu Wirandi, S.Snb. Penata Musik: Wisnu Wirandi, S.Snc. Penata Gerak : Denida, Triana, dan Wisnu Wirandi, S.Snd. Penata Kosutum : Denida, Triana, dan Wisnu Wirandi, S.Sn

F. PENARIPeran penari yang seharusnya laki-laki di perankan oleh dua orang wanita, yakni bernama Denida Priliana kelas X.2 dan Triana Fuzi astuti kelas X.2 di SMA Negeri 1 Cibeber.

G. SINOPSIS TARIANGurandil merupakan istilah untuk sebuah profesi masyarakat cikotok yang bekerja sebagai penambang liar batu emas. Disebuah desa kecil wilayah cikotok hiduplah sebuah keluarga yang serba kekurangan dalam hal materi. Hingga pada akhirnya mereka memutuskan bergabung dengan para Gurandil untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan impian menjadi kaya dengan hasil Gurandil tersebut. Namun impian tidak selalu berbading lurus dengan kenyataan, mereka pun meninggal dunia karena tertimbun tanah di sebuah lobang tempat menggali batu emas. Disanalah terjadi sebuah Kekhawatiran dan kegelisahan akan perasaan hati, sehingga pada akhirnya pasrah pada kekuatan sang Ilahi. Karenanya, telingamu jangan dipakai untuk hal-hal yang tak layak didengar. Matamu jangan dipakai untuk melihat hal-hal yang tak layak untuk di lihat, mulutmu jangan dipakai untuk berkata hal-hal yang tak layak dikatakan, tangan mu jangan dipakai untuk meraba hal-hal yang tak layak diraba, fikiranmu jangan dipakai untuk memikirkan hal-hal yang tak layak difikirkan.

BIODATA PENULISNama Lengkap: Wisnu Wirandi, S.SnTTL: Lebak, 02 Januari 1991Jenis Kelamin: Laki-lakiGolongan Darah : AAlamat : Jl. Pramuka No. 05 Kp. Pasir Laban RT.01/01 Kp. Pasir Laban Desa Cikotok Kecamatan Cibeber Kab. Lebak Prov. BantenNo Handphone: 087722452802/085624172923E-mail: [email protected] : Wisnu WirandiFacebook: Wisnu NaturalPIN BB : 752D6B82

Pendidikan:Tahun 1997SDN Cikotok 1.Tahun 2003SMP Negeri 1 Cibeber.Tahun 2006 SMA Negeri 1 Cibeber.Tahun 2009Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung Jurusan Karawitan.

Pengalaman Organisasi:2010-2011 Ketua Angkatan Jurusan Karawitan angkatan 2009.2010-2011 - Benang Sari Mapala Arga Wilis STSI Bandung. Anggota Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jawa Barat. Anggota Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Jawa Barat. Peserta Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup WALHI Indonesia, di Balik Papan Kalimantan Timur. Anggota Yayasan Lentera Zaman (sebuah yayasan yang bergerak di bidang kebudayaan). 2012-2013 - Ketua Umum UKM MAPALA (Mahasiswa Pecinta Alam) Arga Wilis STSI Bandung. Ketua Divisi Pertunjukan di HIMAKA (Himpunan Mahasiswa Karawitan) Peserta Temu Wicara dan Kenal Medan (TWKM) Mahasiswa Pecinta Alam se- Indonesia.2013-2014 - Divisi Seni Budaya MAPALA Arga Wilis STSI Bandung.

Pengalaman Kreativitas:2006-2009 - Drumer Band Indi Banten Selatan NATURAL2007 The Best Pianis pada FL2SN tingkat SMA se-Kabupaten Lebak Selatan. 2009 -Pendukung ujian akhir S1 Karawitan Komposisi MusikGalau Sangad karya Nino, STSI Bandung. -Pendukung Rawikara Lentera Zaman pada Milangkala ke XI Lentera Zaman, Bandung.2010Penata musik Bandung Dance Festival II, Crossing The Border, Jurusan Tari STSI Bandung.2011Pendukung Ujian Akhir S1 Karawitan Komposisi Musik War and Way karya Nanang, STSI Bandung.2012Pendukung Ujian Semester penyutradaraan Teater sebagai Artistik Pertunjukan Teater Naskah Petang di Taman, STSI Bandung.2013Penelitian Kesenian Goong Gede di Kampung Guradog Desa Citorek- Banten Selatan. Judul KESENIAN GOONG GEDE Di Kampung Guradog Desa Citorek Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak Provinsi Banten (Tinjauan Fungsi dan Bentuk Gending).

Pengalaman Kerja :2011-2013 - ARTVENTURE OUT BOND (outbond education). HUMANOID ART, Percusion, (Kelompok seni TATANGGA RANDA) Pelaku seni UPACARA ADAT GROUP2013-2014- Guru Seni Budaya di SMA Negeri 1 Cibeber dan SMP Negeri 1 Cibeber

LEMBAR PENGESAHANKonsep Karya Seni Tari Dengan Judul

TARIAN SANG GURANDIL(SEBUAH KONSEP GARAP TARI KOMPOSISI BERTEMA DALAM ACARA FLS2N TINGKAT SMA SE-KABUPATEN)

Mengetahui,Kepala SMA N 1 Cibeber

ADJANG SUHARDJA, S.Pd.NIP. 196308021987031006Cikotok Cibeber, 03 Maret 2014 Guru Seni Budaya SMA N 1 Cibeber

WISNU WIRANDI, S.Sn

12