konsep farmako perawat

67
FARMAKOLOGI & TERAPI DRA.TETI WIDIHARTI,APT.MKM

Upload: dedi-kun

Post on 19-Jul-2015

199 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

FARMAKOLOGI & TERAPI

DRA.TETI WIDIHARTI,APT.MKM

PUSTAKA

PUSTAKA :1. Goodman & Gilman’s, 1981, The Pharmacological

Basic Of Therapetics, 9th edition (Asli).2. Sulistia Gan, 1995, Farmakologi & Terapi, Edisi 4,

Bag. Farmakologi- UI, Jakarta.3. Ernst Mutschler, 1997, Dinamika Obat, Buku ajar

Farmakologi & Toksikologi, Edisi kelima, ITB Bandung.

4. Robert Priharjo, 1995, Teknik Dasar Pemberian obat bagi perawat, EGC, Buku Kedokteran.

5. V.Nuraini Widjajanti, Apt.Dra.,1989. Obat-obatan, Kanisius Jakarta

6. Richard Harkness, 1989, Interaksi Obat, ITB Bandung

7. Moh.Anief, Apt., 2002, Perjalanan & Nasib Obat dalam badan, Gadjah Mada University Press.

KONSEP DASAR FARMAKOLOGI KONSEP DASAR FARMAKOLOGI DALAM KEPERAWATANDALAM KEPERAWATAN

MENGAPA PERAWAT MENGAPA PERAWAT HARUS BELAJAR HARUS BELAJAR FARMAKOLOGI ?FARMAKOLOGI ?

TUGAS POKOK PERAWAT

(KepMenPan No 94 thn 2001 ttg Jabfung Perawat)

Memberikan pelayanan keperawatan berupa asuhan asuhan

keperawatan/kesehatan Individu, keluarga, kelompok, keperawatan/kesehatan Individu, keluarga, kelompok,

Masyarakat Masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan,

pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan

kesehatan, Serta pembinaan peran serta masyarakat

dalam rangka kemandiriankemandirian di bidang keperawatan/

kesehatan

KepMenkes RI No: 279/Menkes/SK/IV/200Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan

Kesehatan Masyarakat di Puskesmas

• Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) pada

dasarnya adalah Pelayanan Keperawatan Profesional

yang merupakan perpaduan antara konsep Kesehatan

Masyarakat dan Konsep Keperawatan yang ditujukan

pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada

kelompok Resiko Tinggi dalam upaya pencapaian

derajat kesehatan yang optimal dilakukan melalui

Promotif dan Preventif

PENGKAJIAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN PASIEN PASIEN DETEKSI DINI (SASARAN DETEKSI DINI (SASARAN PRIORITAS)PRIORITAS)

• POLIKLINIK POLIKLINIK PUSKESMAS, PUSKESMAS,

• PUSTU,PUSTU,• PUSLING, PUSLING, POSYANDU, POSYANDU,

• POS KES POS KES DESADESA

PENYULUHAN PENYULUHAN KESEHATANKESEHATANTINDAKAN TINDAKAN KEPERAWATANKEPERAWATAN(DIRECT CARE)(DIRECT CARE)KONSELING KONSELING KEPERAWATANKEPERAWATANPENGOBATAN PENGOBATAN (SESUAI KEWENANGAN(SESUAI KEWENANGAN))

DOKUMENTASI DOKUMENTASI KEPERAWATANKEPERAWATAN

RUJUKAN PASIEN/MASALAH RUJUKAN PASIEN/MASALAH KESKES

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN (PRIORITAS) ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN (PRIORITAS) KONTAK KONTAK PUSKESMASPUSKESMAS

KUNJUNGAN RUMAH OLEH PERAWAT (HOME KUNJUNGAN RUMAH OLEH PERAWAT (HOME VISITVISIT/HOME CARE) TERENCANA/HOME CARE) TERENCANA PEMBINAAN PEMBINAAN KELUARGAKELUARGAPENGKAJIAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN

ANGGOTA ANGGOTA KELUARGA LAIN KELUARGA LAIN DETEKSI DINI DETEKSI DINI KASUS/MASALAH KONTAK KASUS/MASALAH KONTAK SERUMAHSERUMAH PENDIDIKAN/ PENYULUHAN PENDIDIKAN/ PENYULUHAN KESEHATAN/KESEHATAN/KEPERAWATAN TERENCANA DI KEPERAWATAN TERENCANA DI KELUARGAKELUARGATINDAKAN KEPERAWATAN (DIRECT TINDAKAN KEPERAWATAN (DIRECT CARE) CARE) PENDERITAPENDERITAPEMANTAUAN KETERATURAN PEMANTAUAN KETERATURAN

PENGOBATANPENGOBATANPENGENDALIAN INFEKSI DI PENGENDALIAN INFEKSI DI KELUARGAKELUARGA

DOKUMENTASI DOKUMENTASI KEPERAWATANKEPERAWATAN

KELUARGAKELUARGARAWAN KESRAWAN KESPRIORITASPRIORITAS

KONSELING KONSELING KEPERAWATAN/KESEHATANKEPERAWATAN/KESEHATAN

KELUARGKELUARGA A

D/ KASUSD/ KASUSTLPTLP

PENGKAJIAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN INDIVIDUINDIVIDUDI KELOMPOKDI KELOMPOKPENDIDIKAN/PENYULUHAN PENDIDIKAN/PENYULUHAN KESEHATANKESEHATANDI KELOMPOKDI KELOMPOKPENGOBATAN (SESUAI PENGOBATAN (SESUAI KEWENANGAN)KEWENANGAN)RUJUKAN PENDERITA/ MASALAH RUJUKAN PENDERITA/ MASALAH KESKES

DOKUMENTASI DOKUMENTASI KEPERAWATANKEPERAWATAN

KONSELING KEPERAWATAN/KESKONSELING KEPERAWATAN/KES

KUNJUNGAN PERAWAT KE KELOMPOK PRIORITAS TERENCANAKUNJUNGAN PERAWAT KE KELOMPOK PRIORITAS TERENCANA

•POSYANDPOSYANDUU BALITABALITA•POSYANDPOSYANDU U USILAUSILA•PANTIPANTI ASUHANASUHAN•LAIN LAINLAIN LAIN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIENASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMASPUSKESMAS/RS/RS

PENGKAJIAN KEPERAWATAN INDIVIDUPENGKAJIAN KEPERAWATAN INDIVIDU

TINDAKAN KEPERAWATAN TINDAKAN KEPERAWATAN •LANGSUNG (DIRECT CARE)LANGSUNG (DIRECT CARE)•TIDAK LANGSUNG ( LINGKUNGAN )TIDAK LANGSUNG ( LINGKUNGAN )

PENDIDIKAN /PENYULUHAN PENDIDIKAN /PENYULUHAN KESEHATANKESEHATANPENCEGAHAN INFEKSI DI RUANGANPENCEGAHAN INFEKSI DI RUANGAN

PENANGGULANGAN KASUS GAWAT PENANGGULANGAN KASUS GAWAT DARURATDARURAT

PENGOBATAN ( SESUAI PENGOBATAN ( SESUAI KEWENANGAN)KEWENANGAN)

RUJUKAN PASIEN/ MASALAH KESRUJUKAN PASIEN/ MASALAH KES

DOKUMENTASI KEPERAWATANDOKUMENTASI KEPERAWATAN

RUANG RUANG RAWAT RAWAT INAPINAPPUSKPUSK/RS/RS

ASPEK HUKUM & PERAN PERAWAT DALAM PENGOBATAN

• Bila terjadi kekeliruan atau kesalahan, penyidik akan mengetahui siapa yang bertanggungjawab.

• Artinya perawat yang melakukan kesalahan order dan menimbulkan masalah pada pasien akan mendapat sanksi hukum tergantung pada jenis penyimpangan yang dilakukan.

• Dasar Hukum Undang-undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 pasal 77 (sanksi administrasi), Pasal 55 (Sanksi terhadap masalah perdata), pasal80-82 (sanksi terhadap masalah pidana).

• Untuk mencegah terkena sanksi ini, maka perawat harus teliti, benar, dan hati-hati.

Logos = Ilmu

Pharmakon = Obat

FARMAKOLOGI

Ilmu yg mempelajari Obat

PENGERTIAN FARMAKOLOGI

ARTI SEMPIT : ilmu tentang penggunaan obat untuk diagnosa, pencegahan, dan penyembuhan Suatu penyakit.

ARTI LUAS : ilmu tentang sejarah, sumber, sifat kimia-fisika, komposisi, cara kerja, efek fisiologis, penggunaan klinis, dan efek toksik dari obat-obatan.

• Paham dan dapat menggunakan obat untuk maksud diagnosis, pencegahan dan pengobatan penyakit.

• Hub dgn Bidan : diharapkan Bidan mampu dan mengerti pengggunaan obat-obat yang semasa kehamilan, persalinan, dan setelah melahirkan.

Tujuan Mempelajari Farmakologi :

RUANG LINGKUP FARMAKOLOGI

1. FARMAKOGNOSI : Ilmu yang mempelajari bentuk makr dan mikro dari tanaman

2. FARMASI : Ilmu yang mempelajari formulasi obat

3. FARMAKOKINETIKA : Ilmu yang mempelajari mekanisme masuknya obat sampai dikeluarkan dari dalam tubuh.

4. FARMAKODINAMIKA : Ilmu yang mempelajari mekanisme kerja dan efek obat

RUANG LINGKUP FARMAKOLOGI

5. FARMAKOTERAPI : Ilmu yang mempelajari penggunaan obat untuk penyembuhan suatu penyakit.

6. TOKSIKOLOGI : Ilmu yang mempelajari tentang keracunan

7. BAKTERIOLOGI : Ilmu yang mempelajari tentang bakteri8. POSOLOGI : Ilmu yang mempelajari tentang dosis

obat

9. KEMOTERAPI : Ilmu yang empelajari penggunaan zat kimia dalam pengobatan tpenyakit.

Prinsip Farmakologi :

Obat dalam tubuh mengalami proses :- Fasa Biofarmasi/Farmaseutika

Desintegrasi - Disolusi- Fasa Farmakokinetik

Absorpsi –Distribusi- Biotransformasi - Ekskresi

- Fasa FarmakodinamikInteraksi Obat >< Reseptor – Efek Teurapeutik

FASE KERJA OBAT :

• Fase Farmaseutika

• Fase Farmakokinetika

• FaseFarmakodinamika

FASE FARMASEUTIKA

– Hancurnya bentuk sediaan obat

– Melarutnya bahan obat

BIOFARMASI /FARMASEUTIKA

• Ilmu yang menyelidiki pengaruh-pengaruh pembuatan sediaan atas kegiatan terapeutik obat.

• Faktor formulasi yg dpt merubah efek obat :

• Bentuk fisik zat aktif• Keadaan kimiawi• Zat pembantu• Proses yg digunakan untuk membuat

sediaan

DEFINISI

• Umum : Segala sesuatu proses yang tubuh lakukan terhadap obat, yaitu absorpsi, transportasi, biotransportasi, distribusi, dan ekskresi.

• Khusus : mempelajari perubahan-perubahan konsentrasi obat dan metabolitnya dalam darah dan jaringan sebagai fungsi dari waktu.

FASE FARMAKOKINETIKA

ARTI LAIN : Nasib obat dalam tubuh(Pengaruh Tubuh terhadap obat)

OBAT-----------DARAH (PLASMA)---------TEMPAT KERJA----------EFEK

PROSES-------------ADME---------------ABSORPSI ---------- INVASI ---------------DISTRIBUSI

------------- METABOLISME --------- ELIMINASI, ------------ EKSKRESI

• Proses Invasi : Proses yang berlangsung pada pengambilan suatu bahan obat kedalam organisme

• Proses Eliminasi : Proses yang menyebabkan penurunan konsentrasi obat dalam organisme.

ABSORPSI

Definisi :

• Absorpsi = proses penyerapan obat dari tempat pemberian, menyangkut jml obat (%) dr dosis, yg ditranfer ke siskulasi sistemik.

• Bioavalabilitas = Jml obat (%) dr bentuk sediaan yg mencapai sirkulasi sistemik.

ABSORPSI

KECEPATAN ABSORPSI TERGANTUNG PADA :• Sifat fisika-kimia bahan obat• Besarnya partikel• Sediaan obat, formulasi, dan dosis• Faktor penderita• Rute pemberian obat dan tempat pemberian• Waktu kontak dengan permukaan absorpsi• Besarnya luas permukaaan yang mengabsorpsi• Aliran darah organ yang mengabsorpsi

ABSORPSI

a. Absorpsi melalui bukal dan sublingual

b. Absorpsi melalui rute oral

c. Absorpsi melalui rektum

d. Absorpsi melalui hidung

e. Absorpsi melalui mata

f. Absorpsi melalui paru-paru

g. Absorpsi melalui kulit.

h. Absorpsi melalui parenteral

ABSORPSI MELALUI ORAL

• Absorpsi melalui sal cerna umumnya merupakan difusi pasif

• Absorpsi secara tranport aktif terjadi di usus halus (untuk obat yg struktur kimianya mirip dgn zat-zat makanan).

Keuntungan

a. lebih cepat dan teraturb. Dapat diberikan kepada pasien yg

tidak kooperatif c. Berguna pada saat darurat.Kerugiana. Butuh cara aseptis, sediaan harus sterilb. Disertai rasa nyeri, c. Kemungkinan bahaya penularan penyakitd. Sukar melakukan sendiri

ABSORPSI SECARA PARENTERAL

ABSORPSI SECARA PARENTERAL

• Intra Vena (IV)Tidak mengalami absorpsi, kadar obat dlm darah diperoleh dgn cepat, tepat dan dapat disesuaikan dgn respos pasien.Efek toksik mudah terjadi, obat tidak dapat ditarik kembali.

• Subkutan (SK)Hanya utk obat yg tidak menyebabkan iritasi jaringan.Absorpsi biasanya lambat dan konstan shg efeknya bertahan lama.

ABSORPSI SECARA PARENTERAL

• Intra Muskular (IM)Kelarutan dalam air menentukan kec. & kelengkapan absorpsi obat.Obat yg larut dlm air diabsorpsi cukup cepat, tgt dari aliran darah & tmpt suntikan

• IntratekalSuntikan lgsg ke dlm ruang subaraknoid spinal, dilakukan bila ingin efek obat cepat dan setempat, spt pd selaput otak / sumbu serebrospinal, anastesi spinal & infeksi SSP akut

• Absorpsi melalui epitel paru2 dan mukosa sal nafas.

Keuntungan : a. Absorpsi cepat karena permukaan

absorpsi sangat luas, b.Terhindar dari eliminasi di hati. c. Pada asma bronkial, obat dapat

langsung mengenai sasaranKerugian a. Diperlukan alat dan metoda khusus yg agak sulit, b. Sukar mengatur dosis, c. Banyak obat mengiritasi epitel paru2.

ABSORPSI SECARA INHALASI

ABSORPSI SECARA TOPIKAL

Pada Kulit :Sedikit obat yang dapat menembus kulit utuh, tgt kelarutan dlm lemak dan luas permukaan kulit yg terpapar.

Absorpsi meningkat pd kulit yg terkelupas / luka bakar.

Banyak digunakan utk penyakit kulit sebagai salep : antibiotik, kortikosteroid,antihistamin, dan fungisid. Beberapa untuk obat sistemik.

Pada Mata :dimaksudkan utk efek lokal pada mata. Absoprsi melalui kornea

TABLETKAPSUL

-Desintegrasi -Disolusi

-Absorpsi-Biotransformasi-Distribusi -Ekskresi

-Interaksi dgn Reseptor-Efek Teurapeutik

Fasa Farmakodinamik

Fasa Biofarmasi

Fasa Farmakokinetik

HASIL TERAPI

Pharmaceutical availability

Biological availability

• Pharmaceutical availability :

ukuran utk bag obat yg dilepaskan dari bentuk pemberiannya dan tersedia utk proses absorpsi

Waktu

Kadar zat aktif / metabolit yg

siap diabsorpsi

Larutan

Tablet

• Bilogical availability :

persentase obat yg diabsorpsi oleh tubuh dari suatu dosis yg diberikan dan tersedia untuk melakukan efek terapeutiknya.

Waktu

Kadar zat aktif / metabolit dlm plasma

MEC

MTC

Masa kerja Obat

Awal kerja obat Akhir kerja obat

DISTRIBUSI

PROSES :OBAT---------PEMBULUH DARAH-------OBAT+ALIRAN DARAH--------SISTEM SIRKULASI.

Faktor yang mempengaruhi distribusi :• Kelarutan • Pasokan darah dari organ dan jaringan• Pengarahan obat (Drug targetting)

• Obat yg terdistribusi ke tempat kerja (reseptor) akan menimbulkan efek.

BIOTRANSFORMASI/METABOLISME

• Biotransformasi = metabolisme obat = proses perubahan struktur kimia obat yg terjadi dlm tubuh dan dikatalis olh enzim.

• Obat yg diabsorpsi dlm usus akan diangkut melalui pembuluh porta ke hati. Pemberian sublingual, parenteral dan rektal tidak mll porta & hati.

• Di hati seluruh/sebag obat diubah jadi kurang/tidak aktif (Proses Detoksifikasi / bio-inaktifasi), ttp bbrp obat malah jadi lebih aktif (bio-aktivasi)

BIOTRANSFORMASI/METABOLISME

Tempat Proses : Terutama terjadi dalam hati Usus, ginjal, paru 2, limfa, otot, kulit, darah

(Hanya sebagian kecil atau kadar yang rendah).

Enzim yang terlibat dalam biotransformasi : Terikat pada struktur (terlokalisasi, terutama

dalam membran retikulum endoplasma dan sebagian mitokondria)

tidak terikat pd struktur.

BIOTRANSFORMASI/METABOLISME

• Perubahan dlm hati melibatkan enzim mikrosomal yg terdapat di hati dgn reaksi biokimia : – Reaksi perombakan : oksidasi, reduksi, hidrolisa.– Reaksi penggabungan (konjugasi)

• Kecepatan biotransformasi bertambah dgn meningginya [obat], dan tgt pada :– Fungsi hati– Usia, pd bayi akan lbh lambat– Faktor genetika,– Pemakaian obat lain.

PENGARUH BIOTRANSFORMASI PADA USIA

1. Pada bayi baru lahir, terutama bayi prematur, kelengkapan beberapa enzim yang terlibat dalam biotransformasi masih tidak mencukupi.

2. Sebaliknya pada usia anak 1-8 tahun laju biotransformasi lebih cepat dibandingkan orang dewasa, hal ini disebabkan oleh perbandingan berat hati terhadap berat badan lebih besar.

3. Sedangkan pada usia lanjut, terjadi penurunan laju metabolisme, pasokan darah hati berkurang sehingga laju biotransformasinya berkurang.

EKSKRESI

• Pengeluaran obat / metabolitnya dari tubuh trutama dilakukan oleh ginjal mll urin, di samping itu dgn cara lain :– Kulit, mll keringat,– Paru-paru, dg pernafasan keluar,– Empedu, obat enterohepatik,– ASI, hati-hati pengaruh ke bayi!

Dosis Obat

• Plasma Half Time T ½ = kecepatan eliminasi obat, ukuran utk lamanya efek obat, penting utk tentukan dosis dan frekuensi pemberian obat.

• Obat dgn T ½ panjang > 24 jam cukup diberikan dlm dosis 1 x 1 sehari

• Obat dgn T ½ pendek perlu diberikan 3 – 6 x sehari.

Dosis 1 x 1 sehari

Waktu

Kadar zat aktif / metabolit dlm plasma

MEC

MTC

Masa Efek Obat

Mulai efek obat Akhir efek obat

Dosis 3 x 1 sehari

Waktu

Kadar zat aktif /

metabolit dlm

plasmaMEC

MTC

Masa Efek Obat

Mulai efek obat

Akhir efek obat

1 2 3

Sehari

• Adalah ilmu yang mempelajari efek fisiologik dan biokimiawi obat terhadap berbagai organ tubuh yg sakit maupun yg sehat serta mekanisme kerjanya.

FARMAKODINAMIKA

DEFINISI : Ilmu yang mempelajari efek biokimiawi dan fisiologi obat serta mekanisme kerjanya.

PROSES : O + R------------AKSI---------EFEK (Obat) (Reseptor)

OBJEK : Identifikasi aksi utama menerangkan reaksi kimia antara obat dan sel karakteristik dari keseluruhan rangkaian aksi-efek.

FARMAKODINAMIKA

• TUJUAN MEMPELAJARI FARMAKODINAMIK

- Dapat memberikan dasar terapi yang rasional- Mampu merancang bahan kimia baru yang lebih baik dan lebih unggul sebagai obat.

3 HAL PENTING DALAM FARMAKODINAMIKA

- Mekanisme kerja obat- Hubungan antara struktur dan aktivitas- Hubungan dosis dengan respons obat

FARMAKODINAMIKA

• MEKANISME KERJA

RESEPTOR : Komponen makro molekul fungsional sel tubuh atau organisme tempat terjadinya interaksi kimia dengan obat atau zat kimia.

SIFAT : Spesifik untuk setiap obat, berupa enzim, dan terletak pada membran sel

INTERAKSI OBAT-RESEPTOR

K1D + R -------------------------DR------------ efek (Drug) (Reseptor) K2

HUBUNGAN DOSIS-RESPON PENDERITA

1. POTENSI OBAT Dipengaruhi oleh absorpsi, distribusi, biotransformasi, dan ekskresi, kemampuan bergabung dengan reseptor, dan sistem efektor

2. EFFICACY MAKSIMAL (kemanjuran) Tergantung pada kemampuan obat tersebut untuk menimbulkan efeknya setelah berintegrasi dengan reseptor

3. SLOPE (kemiringan)Menyatakan keamanan pemakaian obat dalam pengobatan

a. Slope yang curam menunjukan Batas keamanan (margin of savety) suatu obat yang sempit, sebaliknyab. Slope yang landai menandakan lebih aman.

RESEPTOR OBAT

• Kebanyakan obat bekerja melalui reseptornya yg berupa makromolekul spesifik pada sel.

• Reseptor mrpkn komponen fungsional pada sel shg obat hanya dapat mengubah kecepatan fungsi sel/organ ybs, ttp tidak memberikan fungsi baru.

• Obat yg menduduki reseptor fisiologik dan menimbulkan efek => AGONIS, tanpa efek => ANTAGONIS / BLOKER

• Kebanyakan Reseptor fisiologik mrpk komponen membran plasma.

• Cara kerja reseptor sangat khas, shg dikenal dgn prinsip Kunci dan Anak kuncinya

Reseptor

Obat

Efek Terapeutik yang diinginkan

ENZIM - ENZIM

• Protein yg bekerja sbg KATALISATOR antara 2 zat kimia,Yakni mempermudah / mendorong interaksi tanpa sendirinya turut ambil bagian pada reaksi

• Pada permukaan enzim terdapat “tempat aktif” yg berupa celah sempit, dimana 2 zat kimia yg sedang bersirkulasi dlm darah dapat ditahan shg terjadi interaksi.

ENZIM - ENZIM

• Enzim tidak hanya menggabungkan melainkan juga merombak molekul-molekul, yg dinamakan substrat-substrat.

• Proses Enzimatis yg terkenal dlm tubuh:– Proses Pencernaan– Pembtkan & perubahan hormon & Vit– Perombakan zat endogen & eksogen dalam hati

• Enzim Bloker = obat2 ttt yg memiliki kesamaan struktur dgn suatu substrat yg mampu menduduki tempat aktif enzim tsb, shg reaksi normal tidak berjalan

ENZIM - ENZIM

• Enzim Bloker digunakan dg tujuan :– Mencegah terbtknya produk akhir, spt pd

sintesis asam urat (pd Encok), sintesis as folat pd kuman (Antibiotik)

– Melindungi Substrat, spt pd pengobatan ketagihan alkohol dimana kadar asetaldehid dipertahankan dlm plasma (tidak terjadi oksidasi oleh enzim aldehidoksidase), Clavulanic Acid memblokir enzim beta-lactamase yg dpt menginaktifkan penisilin.

Efek Terapeutik

• Tidak semua obat betul2 menyembuhkan penyakit, byk diantaranya yg meniadakan / meringankan gejalanya.

• Dari hal tsb dikenal 3 Jenis Terapi :– Terapi Kausal => penyebab peny ditiadakan.– Terapi simptomatis => meringankan gejala,

penyebab tidak dipengaruhi.– Terapi subsitusi => menggantikan zat tubuh

yg lazimnya diproduksi oleh organ yg sakit

Efek Terapeutik

• Faktor yg pengaruhi efek terapeutik :Cara & bentuk pemberian, sifat fiskim, bitransformasi, ekskresi, kondisi fisiologi pasien, bangsa, jenis kelamin, luas perm badan, bahkan kebiasaan makan.

• Efek Samping Obat = segala sesuatu khasiat obat yg tidak diinginkan untuk tujuan terapi yg dimaksud dlm dosis yg dianjurkan (WHO 1970)

• Idiosinkrasi = obat mberikan efek yg scr kualitatif total berlainan dr efek normalnya biasanya krn kelainan genetik pasien

Efek Samping

• Alergi = terjadinya reaksi khusus antara antigen dan antibodi.

• Antigen = kompleks yg terjadi antara obat dan protein.

• Antibodi = zat menangkis antigen.• Gejala alergi : urtikaria (gatal&bentol2),

kemerahan kulit, demam, serangan asma, anaphilactic shock, & kelainan2 darah.

• Fotosensitasi = kepekaan berlebihan thd cahaya akibat penggunaan obat, terut scr lokal.

Efek Samping

• Untuk menghindarkan timbulnya alergi kontak, dianjurkan jangan menggunakan alergen2 kontak terkenal => LIMA “A”

Antibiotika, Antiseptika, Anastesi lokal, Antimikotika & Antihistaminika

• Efek Teratogen = efek yg dihasilkan oleh obat yg pd dosis terapeutik utk ibu, mengakibatkan cacad pd janin. (Barbital, Antasid lambung, Asetosal, Amfetamin, besi & sulfonamid => pd trisemester 1; Hormon andro & proges, tetrasiklin, klorkuin, antidiabet oral)

INTERAKSI OBAT

• INTERAKSI FARMAKODINAMIKA

• INTERAKSI FARMAKOKINETIKA

Fase Absorpsi

Fase Distribusi

Fase Biotransformasi

Fase Ekskresi

INTERAKSI FARMAKODINAMIKA

• Dapat terjadi dengan berbagai cara dan dapat mengakibatkan berkurang

atau bertambahnya efek obat (B) dengan adanya obat (A) tersebut.

Contoh-contoh :

• Diuretika--- menurunkan kadar Kalium plasma -----memperkuat efek

glikosida jantung ----mempermudah timbulnya toksisitas glikosid.

• Gol. sulfa (menghambat pemakaian PABA menjadi asam folat oleh sel

bakteri). Pemberian prokain (dihidrolisa dalam tubuh menjadi PABA)---

melawan efek antibakteri sulfa

INTERAKSI FARMAKODINAMIKA

• Sulfonamid (mencegah bakteri untuk

mensintesa dihidrofolat), Trimetoprim

(menghambat reduksi dihidrofolat menjadi

tetrahidrofolat).

Kedua obat ini bila diberikan bersama-sama

akan memiliki efek sinergistik yang kuat sebagai

obat antibakteri.

INTERAKSI FARMAKOKINETIKA

Fase Absorpsi

• Absorpsi melalui saluran cerna bisa diperlambat

oleh obat-obat yang menghambat gerakan

saluran cerna (Atropin, opium), atau

• dipercepat oleh obat-obat yang mempercepat

gerakan lambung-usus

INTERAKSI FARMAKOKINETIKA PADA FASE ABSORPSI

CONTOH :

• Kalsium dan Fe (membentuk kompleks yang tak larut dengan tetrasiklin, sehingga menghambat absorpsi tetrasiklin).

• Penambahan adrenalin pada suntikan anestesi lokal untuk anestesi infiltrasi, efek vasokonstriksi adrenalin memperlambat efek anestetik lokal.

INTERAKSI FARMAKOKINETIKA PADA FASE DISTRIBUSI

Fase DistribusiInteraksi pada obat-obat yang berkompetisi untukberikatan dengan protein plasma

Contoh :pemberian sulfonamid kepada neonatus menyebabkanKernikterus (karena sulfa mengusir bilirubin yang tidak begitu kuat terikat pada protein plasma sehingga bilirubin bebas ini akan merusak otak bayi).

INTERAKSI FARMAKOKINETIKA PADA FASE BIOTRANSFORMASI

Fase Biotransformasiadanya induksi enzim hepar oleh berbagai macamobat yang termasuk induktor enzim mikrosomalhati Contoh induktor : Barbiturat, Ripamfisin, Griseopulvin, Fenitoin, etanol, fenilbutazon.Obat yang metabolismenya dipengaruhi induktor : Kontrasepsi oral, digitoksin,

dsb

• Alopurinol pada pengobatan Gout (pirai), dimana alopurinol dapat

menghambat enzim xantin oksidase yang mengubah purin menjadi asam

urat., tetapi xantin oksidase juga diperlukan untuk metabolisme

merkaptopurin dan azatioprin (sitostatik). Maka bila diberikan bersama-

sama, alopurinol akan memperpanjang dan memperkuat efek obat anti

statika tersebut

INTERAKSI FARMAKOKINETIKA PADA FASE EKSKRESI

Fase Ekskresi• Suatu obat dapat mempengaruhi ekskresi obat lainnya

dengan cara mengubah ikatan protein. Dengan demikian mengubah kecepatan filtrasi glomeruli, lalu dapat menghambat sekresi tubuli, dan dapat mengubah aliran urin atau pH urin

Contoh : a. Probenesid yang menghambat sekresi penisilin,

sehingga akan memperpanjang efek penisilinb. Pemakaian diuretik (furosemid) pada kasus keracunan

obat dengan tujuan meningkatkan aliran urin dan meningkatkan ekskresi obat

INTERAKSI OBAT-MAKANAN

• Sejumlah senyawa makanan menyebabkan penundaan absorpsi, akibat perubahan pH lambung dan motilitas usus

• Contoh : Rifampisin dan Isoniazid absorpsinya ditunda atau sedikit pada penggunaan setelah makan dibandingkan dengan saat lambung kosong

• Tetrasiklin dengan susu atau makanan yang mengandung ion Ca, Mg, Fe absorpsinya dikurangi karena terbentuknya senyawa chelat yang tak larut.

• absorpsi Griseofulvin meningkat jika diberikan bersama makanan yang mengandung lemak.