konsep farmako perawat
TRANSCRIPT
PUSTAKA :1. Goodman & Gilman’s, 1981, The Pharmacological
Basic Of Therapetics, 9th edition (Asli).2. Sulistia Gan, 1995, Farmakologi & Terapi, Edisi 4,
Bag. Farmakologi- UI, Jakarta.3. Ernst Mutschler, 1997, Dinamika Obat, Buku ajar
Farmakologi & Toksikologi, Edisi kelima, ITB Bandung.
4. Robert Priharjo, 1995, Teknik Dasar Pemberian obat bagi perawat, EGC, Buku Kedokteran.
5. V.Nuraini Widjajanti, Apt.Dra.,1989. Obat-obatan, Kanisius Jakarta
6. Richard Harkness, 1989, Interaksi Obat, ITB Bandung
7. Moh.Anief, Apt., 2002, Perjalanan & Nasib Obat dalam badan, Gadjah Mada University Press.
TUGAS POKOK PERAWAT
(KepMenPan No 94 thn 2001 ttg Jabfung Perawat)
Memberikan pelayanan keperawatan berupa asuhan asuhan
keperawatan/kesehatan Individu, keluarga, kelompok, keperawatan/kesehatan Individu, keluarga, kelompok,
Masyarakat Masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan
kesehatan, Serta pembinaan peran serta masyarakat
dalam rangka kemandiriankemandirian di bidang keperawatan/
kesehatan
KepMenkes RI No: 279/Menkes/SK/IV/200Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan
Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
• Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) pada
dasarnya adalah Pelayanan Keperawatan Profesional
yang merupakan perpaduan antara konsep Kesehatan
Masyarakat dan Konsep Keperawatan yang ditujukan
pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada
kelompok Resiko Tinggi dalam upaya pencapaian
derajat kesehatan yang optimal dilakukan melalui
Promotif dan Preventif
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN PASIEN PASIEN DETEKSI DINI (SASARAN DETEKSI DINI (SASARAN PRIORITAS)PRIORITAS)
• POLIKLINIK POLIKLINIK PUSKESMAS, PUSKESMAS,
• PUSTU,PUSTU,• PUSLING, PUSLING, POSYANDU, POSYANDU,
• POS KES POS KES DESADESA
PENYULUHAN PENYULUHAN KESEHATANKESEHATANTINDAKAN TINDAKAN KEPERAWATANKEPERAWATAN(DIRECT CARE)(DIRECT CARE)KONSELING KONSELING KEPERAWATANKEPERAWATANPENGOBATAN PENGOBATAN (SESUAI KEWENANGAN(SESUAI KEWENANGAN))
DOKUMENTASI DOKUMENTASI KEPERAWATANKEPERAWATAN
RUJUKAN PASIEN/MASALAH RUJUKAN PASIEN/MASALAH KESKES
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN (PRIORITAS) ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN (PRIORITAS) KONTAK KONTAK PUSKESMASPUSKESMAS
KUNJUNGAN RUMAH OLEH PERAWAT (HOME KUNJUNGAN RUMAH OLEH PERAWAT (HOME VISITVISIT/HOME CARE) TERENCANA/HOME CARE) TERENCANA PEMBINAAN PEMBINAAN KELUARGAKELUARGAPENGKAJIAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN
ANGGOTA ANGGOTA KELUARGA LAIN KELUARGA LAIN DETEKSI DINI DETEKSI DINI KASUS/MASALAH KONTAK KASUS/MASALAH KONTAK SERUMAHSERUMAH PENDIDIKAN/ PENYULUHAN PENDIDIKAN/ PENYULUHAN KESEHATAN/KESEHATAN/KEPERAWATAN TERENCANA DI KEPERAWATAN TERENCANA DI KELUARGAKELUARGATINDAKAN KEPERAWATAN (DIRECT TINDAKAN KEPERAWATAN (DIRECT CARE) CARE) PENDERITAPENDERITAPEMANTAUAN KETERATURAN PEMANTAUAN KETERATURAN
PENGOBATANPENGOBATANPENGENDALIAN INFEKSI DI PENGENDALIAN INFEKSI DI KELUARGAKELUARGA
DOKUMENTASI DOKUMENTASI KEPERAWATANKEPERAWATAN
KELUARGAKELUARGARAWAN KESRAWAN KESPRIORITASPRIORITAS
KONSELING KONSELING KEPERAWATAN/KESEHATANKEPERAWATAN/KESEHATAN
KELUARGKELUARGA A
D/ KASUSD/ KASUSTLPTLP
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN INDIVIDUINDIVIDUDI KELOMPOKDI KELOMPOKPENDIDIKAN/PENYULUHAN PENDIDIKAN/PENYULUHAN KESEHATANKESEHATANDI KELOMPOKDI KELOMPOKPENGOBATAN (SESUAI PENGOBATAN (SESUAI KEWENANGAN)KEWENANGAN)RUJUKAN PENDERITA/ MASALAH RUJUKAN PENDERITA/ MASALAH KESKES
DOKUMENTASI DOKUMENTASI KEPERAWATANKEPERAWATAN
KONSELING KEPERAWATAN/KESKONSELING KEPERAWATAN/KES
KUNJUNGAN PERAWAT KE KELOMPOK PRIORITAS TERENCANAKUNJUNGAN PERAWAT KE KELOMPOK PRIORITAS TERENCANA
•POSYANDPOSYANDUU BALITABALITA•POSYANDPOSYANDU U USILAUSILA•PANTIPANTI ASUHANASUHAN•LAIN LAINLAIN LAIN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIENASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMASPUSKESMAS/RS/RS
PENGKAJIAN KEPERAWATAN INDIVIDUPENGKAJIAN KEPERAWATAN INDIVIDU
TINDAKAN KEPERAWATAN TINDAKAN KEPERAWATAN •LANGSUNG (DIRECT CARE)LANGSUNG (DIRECT CARE)•TIDAK LANGSUNG ( LINGKUNGAN )TIDAK LANGSUNG ( LINGKUNGAN )
PENDIDIKAN /PENYULUHAN PENDIDIKAN /PENYULUHAN KESEHATANKESEHATANPENCEGAHAN INFEKSI DI RUANGANPENCEGAHAN INFEKSI DI RUANGAN
PENANGGULANGAN KASUS GAWAT PENANGGULANGAN KASUS GAWAT DARURATDARURAT
PENGOBATAN ( SESUAI PENGOBATAN ( SESUAI KEWENANGAN)KEWENANGAN)
RUJUKAN PASIEN/ MASALAH KESRUJUKAN PASIEN/ MASALAH KES
DOKUMENTASI KEPERAWATANDOKUMENTASI KEPERAWATAN
RUANG RUANG RAWAT RAWAT INAPINAPPUSKPUSK/RS/RS
ASPEK HUKUM & PERAN PERAWAT DALAM PENGOBATAN
• Bila terjadi kekeliruan atau kesalahan, penyidik akan mengetahui siapa yang bertanggungjawab.
• Artinya perawat yang melakukan kesalahan order dan menimbulkan masalah pada pasien akan mendapat sanksi hukum tergantung pada jenis penyimpangan yang dilakukan.
• Dasar Hukum Undang-undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 pasal 77 (sanksi administrasi), Pasal 55 (Sanksi terhadap masalah perdata), pasal80-82 (sanksi terhadap masalah pidana).
• Untuk mencegah terkena sanksi ini, maka perawat harus teliti, benar, dan hati-hati.
PENGERTIAN FARMAKOLOGI
ARTI SEMPIT : ilmu tentang penggunaan obat untuk diagnosa, pencegahan, dan penyembuhan Suatu penyakit.
ARTI LUAS : ilmu tentang sejarah, sumber, sifat kimia-fisika, komposisi, cara kerja, efek fisiologis, penggunaan klinis, dan efek toksik dari obat-obatan.
• Paham dan dapat menggunakan obat untuk maksud diagnosis, pencegahan dan pengobatan penyakit.
• Hub dgn Bidan : diharapkan Bidan mampu dan mengerti pengggunaan obat-obat yang semasa kehamilan, persalinan, dan setelah melahirkan.
Tujuan Mempelajari Farmakologi :
RUANG LINGKUP FARMAKOLOGI
1. FARMAKOGNOSI : Ilmu yang mempelajari bentuk makr dan mikro dari tanaman
2. FARMASI : Ilmu yang mempelajari formulasi obat
3. FARMAKOKINETIKA : Ilmu yang mempelajari mekanisme masuknya obat sampai dikeluarkan dari dalam tubuh.
4. FARMAKODINAMIKA : Ilmu yang mempelajari mekanisme kerja dan efek obat
RUANG LINGKUP FARMAKOLOGI
5. FARMAKOTERAPI : Ilmu yang mempelajari penggunaan obat untuk penyembuhan suatu penyakit.
6. TOKSIKOLOGI : Ilmu yang mempelajari tentang keracunan
7. BAKTERIOLOGI : Ilmu yang mempelajari tentang bakteri8. POSOLOGI : Ilmu yang mempelajari tentang dosis
obat
9. KEMOTERAPI : Ilmu yang empelajari penggunaan zat kimia dalam pengobatan tpenyakit.
Prinsip Farmakologi :
Obat dalam tubuh mengalami proses :- Fasa Biofarmasi/Farmaseutika
Desintegrasi - Disolusi- Fasa Farmakokinetik
Absorpsi –Distribusi- Biotransformasi - Ekskresi
- Fasa FarmakodinamikInteraksi Obat >< Reseptor – Efek Teurapeutik
BIOFARMASI /FARMASEUTIKA
• Ilmu yang menyelidiki pengaruh-pengaruh pembuatan sediaan atas kegiatan terapeutik obat.
• Faktor formulasi yg dpt merubah efek obat :
• Bentuk fisik zat aktif• Keadaan kimiawi• Zat pembantu• Proses yg digunakan untuk membuat
sediaan
DEFINISI
• Umum : Segala sesuatu proses yang tubuh lakukan terhadap obat, yaitu absorpsi, transportasi, biotransportasi, distribusi, dan ekskresi.
• Khusus : mempelajari perubahan-perubahan konsentrasi obat dan metabolitnya dalam darah dan jaringan sebagai fungsi dari waktu.
FASE FARMAKOKINETIKA
ARTI LAIN : Nasib obat dalam tubuh(Pengaruh Tubuh terhadap obat)
OBAT-----------DARAH (PLASMA)---------TEMPAT KERJA----------EFEK
PROSES-------------ADME---------------ABSORPSI ---------- INVASI ---------------DISTRIBUSI
------------- METABOLISME --------- ELIMINASI, ------------ EKSKRESI
• Proses Invasi : Proses yang berlangsung pada pengambilan suatu bahan obat kedalam organisme
• Proses Eliminasi : Proses yang menyebabkan penurunan konsentrasi obat dalam organisme.
ABSORPSI
Definisi :
• Absorpsi = proses penyerapan obat dari tempat pemberian, menyangkut jml obat (%) dr dosis, yg ditranfer ke siskulasi sistemik.
• Bioavalabilitas = Jml obat (%) dr bentuk sediaan yg mencapai sirkulasi sistemik.
ABSORPSI
KECEPATAN ABSORPSI TERGANTUNG PADA :• Sifat fisika-kimia bahan obat• Besarnya partikel• Sediaan obat, formulasi, dan dosis• Faktor penderita• Rute pemberian obat dan tempat pemberian• Waktu kontak dengan permukaan absorpsi• Besarnya luas permukaaan yang mengabsorpsi• Aliran darah organ yang mengabsorpsi
ABSORPSI
a. Absorpsi melalui bukal dan sublingual
b. Absorpsi melalui rute oral
c. Absorpsi melalui rektum
d. Absorpsi melalui hidung
e. Absorpsi melalui mata
f. Absorpsi melalui paru-paru
g. Absorpsi melalui kulit.
h. Absorpsi melalui parenteral
ABSORPSI MELALUI ORAL
• Absorpsi melalui sal cerna umumnya merupakan difusi pasif
• Absorpsi secara tranport aktif terjadi di usus halus (untuk obat yg struktur kimianya mirip dgn zat-zat makanan).
Keuntungan
a. lebih cepat dan teraturb. Dapat diberikan kepada pasien yg
tidak kooperatif c. Berguna pada saat darurat.Kerugiana. Butuh cara aseptis, sediaan harus sterilb. Disertai rasa nyeri, c. Kemungkinan bahaya penularan penyakitd. Sukar melakukan sendiri
ABSORPSI SECARA PARENTERAL
ABSORPSI SECARA PARENTERAL
• Intra Vena (IV)Tidak mengalami absorpsi, kadar obat dlm darah diperoleh dgn cepat, tepat dan dapat disesuaikan dgn respos pasien.Efek toksik mudah terjadi, obat tidak dapat ditarik kembali.
• Subkutan (SK)Hanya utk obat yg tidak menyebabkan iritasi jaringan.Absorpsi biasanya lambat dan konstan shg efeknya bertahan lama.
ABSORPSI SECARA PARENTERAL
• Intra Muskular (IM)Kelarutan dalam air menentukan kec. & kelengkapan absorpsi obat.Obat yg larut dlm air diabsorpsi cukup cepat, tgt dari aliran darah & tmpt suntikan
• IntratekalSuntikan lgsg ke dlm ruang subaraknoid spinal, dilakukan bila ingin efek obat cepat dan setempat, spt pd selaput otak / sumbu serebrospinal, anastesi spinal & infeksi SSP akut
• Absorpsi melalui epitel paru2 dan mukosa sal nafas.
Keuntungan : a. Absorpsi cepat karena permukaan
absorpsi sangat luas, b.Terhindar dari eliminasi di hati. c. Pada asma bronkial, obat dapat
langsung mengenai sasaranKerugian a. Diperlukan alat dan metoda khusus yg agak sulit, b. Sukar mengatur dosis, c. Banyak obat mengiritasi epitel paru2.
ABSORPSI SECARA INHALASI
ABSORPSI SECARA TOPIKAL
Pada Kulit :Sedikit obat yang dapat menembus kulit utuh, tgt kelarutan dlm lemak dan luas permukaan kulit yg terpapar.
Absorpsi meningkat pd kulit yg terkelupas / luka bakar.
Banyak digunakan utk penyakit kulit sebagai salep : antibiotik, kortikosteroid,antihistamin, dan fungisid. Beberapa untuk obat sistemik.
Pada Mata :dimaksudkan utk efek lokal pada mata. Absoprsi melalui kornea
TABLETKAPSUL
-Desintegrasi -Disolusi
-Absorpsi-Biotransformasi-Distribusi -Ekskresi
-Interaksi dgn Reseptor-Efek Teurapeutik
Fasa Farmakodinamik
Fasa Biofarmasi
Fasa Farmakokinetik
HASIL TERAPI
Pharmaceutical availability
Biological availability
• Pharmaceutical availability :
ukuran utk bag obat yg dilepaskan dari bentuk pemberiannya dan tersedia utk proses absorpsi
Waktu
Kadar zat aktif / metabolit yg
siap diabsorpsi
Larutan
Tablet
• Bilogical availability :
persentase obat yg diabsorpsi oleh tubuh dari suatu dosis yg diberikan dan tersedia untuk melakukan efek terapeutiknya.
Waktu
Kadar zat aktif / metabolit dlm plasma
MEC
MTC
Masa kerja Obat
Awal kerja obat Akhir kerja obat
DISTRIBUSI
PROSES :OBAT---------PEMBULUH DARAH-------OBAT+ALIRAN DARAH--------SISTEM SIRKULASI.
Faktor yang mempengaruhi distribusi :• Kelarutan • Pasokan darah dari organ dan jaringan• Pengarahan obat (Drug targetting)
• Obat yg terdistribusi ke tempat kerja (reseptor) akan menimbulkan efek.
BIOTRANSFORMASI/METABOLISME
• Biotransformasi = metabolisme obat = proses perubahan struktur kimia obat yg terjadi dlm tubuh dan dikatalis olh enzim.
• Obat yg diabsorpsi dlm usus akan diangkut melalui pembuluh porta ke hati. Pemberian sublingual, parenteral dan rektal tidak mll porta & hati.
• Di hati seluruh/sebag obat diubah jadi kurang/tidak aktif (Proses Detoksifikasi / bio-inaktifasi), ttp bbrp obat malah jadi lebih aktif (bio-aktivasi)
BIOTRANSFORMASI/METABOLISME
Tempat Proses : Terutama terjadi dalam hati Usus, ginjal, paru 2, limfa, otot, kulit, darah
(Hanya sebagian kecil atau kadar yang rendah).
Enzim yang terlibat dalam biotransformasi : Terikat pada struktur (terlokalisasi, terutama
dalam membran retikulum endoplasma dan sebagian mitokondria)
tidak terikat pd struktur.
BIOTRANSFORMASI/METABOLISME
• Perubahan dlm hati melibatkan enzim mikrosomal yg terdapat di hati dgn reaksi biokimia : – Reaksi perombakan : oksidasi, reduksi, hidrolisa.– Reaksi penggabungan (konjugasi)
• Kecepatan biotransformasi bertambah dgn meningginya [obat], dan tgt pada :– Fungsi hati– Usia, pd bayi akan lbh lambat– Faktor genetika,– Pemakaian obat lain.
PENGARUH BIOTRANSFORMASI PADA USIA
1. Pada bayi baru lahir, terutama bayi prematur, kelengkapan beberapa enzim yang terlibat dalam biotransformasi masih tidak mencukupi.
2. Sebaliknya pada usia anak 1-8 tahun laju biotransformasi lebih cepat dibandingkan orang dewasa, hal ini disebabkan oleh perbandingan berat hati terhadap berat badan lebih besar.
3. Sedangkan pada usia lanjut, terjadi penurunan laju metabolisme, pasokan darah hati berkurang sehingga laju biotransformasinya berkurang.
EKSKRESI
• Pengeluaran obat / metabolitnya dari tubuh trutama dilakukan oleh ginjal mll urin, di samping itu dgn cara lain :– Kulit, mll keringat,– Paru-paru, dg pernafasan keluar,– Empedu, obat enterohepatik,– ASI, hati-hati pengaruh ke bayi!
Dosis Obat
• Plasma Half Time T ½ = kecepatan eliminasi obat, ukuran utk lamanya efek obat, penting utk tentukan dosis dan frekuensi pemberian obat.
• Obat dgn T ½ panjang > 24 jam cukup diberikan dlm dosis 1 x 1 sehari
• Obat dgn T ½ pendek perlu diberikan 3 – 6 x sehari.
Dosis 1 x 1 sehari
Waktu
Kadar zat aktif / metabolit dlm plasma
MEC
MTC
Masa Efek Obat
Mulai efek obat Akhir efek obat
Dosis 3 x 1 sehari
Waktu
Kadar zat aktif /
metabolit dlm
plasmaMEC
MTC
Masa Efek Obat
Mulai efek obat
Akhir efek obat
1 2 3
Sehari
• Adalah ilmu yang mempelajari efek fisiologik dan biokimiawi obat terhadap berbagai organ tubuh yg sakit maupun yg sehat serta mekanisme kerjanya.
FARMAKODINAMIKA
DEFINISI : Ilmu yang mempelajari efek biokimiawi dan fisiologi obat serta mekanisme kerjanya.
PROSES : O + R------------AKSI---------EFEK (Obat) (Reseptor)
OBJEK : Identifikasi aksi utama menerangkan reaksi kimia antara obat dan sel karakteristik dari keseluruhan rangkaian aksi-efek.
FARMAKODINAMIKA
• TUJUAN MEMPELAJARI FARMAKODINAMIK
- Dapat memberikan dasar terapi yang rasional- Mampu merancang bahan kimia baru yang lebih baik dan lebih unggul sebagai obat.
3 HAL PENTING DALAM FARMAKODINAMIKA
- Mekanisme kerja obat- Hubungan antara struktur dan aktivitas- Hubungan dosis dengan respons obat
FARMAKODINAMIKA
• MEKANISME KERJA
RESEPTOR : Komponen makro molekul fungsional sel tubuh atau organisme tempat terjadinya interaksi kimia dengan obat atau zat kimia.
SIFAT : Spesifik untuk setiap obat, berupa enzim, dan terletak pada membran sel
INTERAKSI OBAT-RESEPTOR
K1D + R -------------------------DR------------ efek (Drug) (Reseptor) K2
HUBUNGAN DOSIS-RESPON PENDERITA
1. POTENSI OBAT Dipengaruhi oleh absorpsi, distribusi, biotransformasi, dan ekskresi, kemampuan bergabung dengan reseptor, dan sistem efektor
2. EFFICACY MAKSIMAL (kemanjuran) Tergantung pada kemampuan obat tersebut untuk menimbulkan efeknya setelah berintegrasi dengan reseptor
3. SLOPE (kemiringan)Menyatakan keamanan pemakaian obat dalam pengobatan
a. Slope yang curam menunjukan Batas keamanan (margin of savety) suatu obat yang sempit, sebaliknyab. Slope yang landai menandakan lebih aman.
RESEPTOR OBAT
• Kebanyakan obat bekerja melalui reseptornya yg berupa makromolekul spesifik pada sel.
• Reseptor mrpkn komponen fungsional pada sel shg obat hanya dapat mengubah kecepatan fungsi sel/organ ybs, ttp tidak memberikan fungsi baru.
• Obat yg menduduki reseptor fisiologik dan menimbulkan efek => AGONIS, tanpa efek => ANTAGONIS / BLOKER
• Kebanyakan Reseptor fisiologik mrpk komponen membran plasma.
• Cara kerja reseptor sangat khas, shg dikenal dgn prinsip Kunci dan Anak kuncinya
Reseptor
Obat
Efek Terapeutik yang diinginkan
ENZIM - ENZIM
• Protein yg bekerja sbg KATALISATOR antara 2 zat kimia,Yakni mempermudah / mendorong interaksi tanpa sendirinya turut ambil bagian pada reaksi
• Pada permukaan enzim terdapat “tempat aktif” yg berupa celah sempit, dimana 2 zat kimia yg sedang bersirkulasi dlm darah dapat ditahan shg terjadi interaksi.
ENZIM - ENZIM
• Enzim tidak hanya menggabungkan melainkan juga merombak molekul-molekul, yg dinamakan substrat-substrat.
• Proses Enzimatis yg terkenal dlm tubuh:– Proses Pencernaan– Pembtkan & perubahan hormon & Vit– Perombakan zat endogen & eksogen dalam hati
• Enzim Bloker = obat2 ttt yg memiliki kesamaan struktur dgn suatu substrat yg mampu menduduki tempat aktif enzim tsb, shg reaksi normal tidak berjalan
ENZIM - ENZIM
• Enzim Bloker digunakan dg tujuan :– Mencegah terbtknya produk akhir, spt pd
sintesis asam urat (pd Encok), sintesis as folat pd kuman (Antibiotik)
– Melindungi Substrat, spt pd pengobatan ketagihan alkohol dimana kadar asetaldehid dipertahankan dlm plasma (tidak terjadi oksidasi oleh enzim aldehidoksidase), Clavulanic Acid memblokir enzim beta-lactamase yg dpt menginaktifkan penisilin.
Efek Terapeutik
• Tidak semua obat betul2 menyembuhkan penyakit, byk diantaranya yg meniadakan / meringankan gejalanya.
• Dari hal tsb dikenal 3 Jenis Terapi :– Terapi Kausal => penyebab peny ditiadakan.– Terapi simptomatis => meringankan gejala,
penyebab tidak dipengaruhi.– Terapi subsitusi => menggantikan zat tubuh
yg lazimnya diproduksi oleh organ yg sakit
Efek Terapeutik
• Faktor yg pengaruhi efek terapeutik :Cara & bentuk pemberian, sifat fiskim, bitransformasi, ekskresi, kondisi fisiologi pasien, bangsa, jenis kelamin, luas perm badan, bahkan kebiasaan makan.
• Efek Samping Obat = segala sesuatu khasiat obat yg tidak diinginkan untuk tujuan terapi yg dimaksud dlm dosis yg dianjurkan (WHO 1970)
• Idiosinkrasi = obat mberikan efek yg scr kualitatif total berlainan dr efek normalnya biasanya krn kelainan genetik pasien
Efek Samping
• Alergi = terjadinya reaksi khusus antara antigen dan antibodi.
• Antigen = kompleks yg terjadi antara obat dan protein.
• Antibodi = zat menangkis antigen.• Gejala alergi : urtikaria (gatal&bentol2),
kemerahan kulit, demam, serangan asma, anaphilactic shock, & kelainan2 darah.
• Fotosensitasi = kepekaan berlebihan thd cahaya akibat penggunaan obat, terut scr lokal.
Efek Samping
• Untuk menghindarkan timbulnya alergi kontak, dianjurkan jangan menggunakan alergen2 kontak terkenal => LIMA “A”
Antibiotika, Antiseptika, Anastesi lokal, Antimikotika & Antihistaminika
• Efek Teratogen = efek yg dihasilkan oleh obat yg pd dosis terapeutik utk ibu, mengakibatkan cacad pd janin. (Barbital, Antasid lambung, Asetosal, Amfetamin, besi & sulfonamid => pd trisemester 1; Hormon andro & proges, tetrasiklin, klorkuin, antidiabet oral)
INTERAKSI OBAT
• INTERAKSI FARMAKODINAMIKA
• INTERAKSI FARMAKOKINETIKA
Fase Absorpsi
Fase Distribusi
Fase Biotransformasi
Fase Ekskresi
INTERAKSI FARMAKODINAMIKA
• Dapat terjadi dengan berbagai cara dan dapat mengakibatkan berkurang
atau bertambahnya efek obat (B) dengan adanya obat (A) tersebut.
Contoh-contoh :
• Diuretika--- menurunkan kadar Kalium plasma -----memperkuat efek
glikosida jantung ----mempermudah timbulnya toksisitas glikosid.
• Gol. sulfa (menghambat pemakaian PABA menjadi asam folat oleh sel
bakteri). Pemberian prokain (dihidrolisa dalam tubuh menjadi PABA)---
melawan efek antibakteri sulfa
INTERAKSI FARMAKODINAMIKA
• Sulfonamid (mencegah bakteri untuk
mensintesa dihidrofolat), Trimetoprim
(menghambat reduksi dihidrofolat menjadi
tetrahidrofolat).
Kedua obat ini bila diberikan bersama-sama
akan memiliki efek sinergistik yang kuat sebagai
obat antibakteri.
INTERAKSI FARMAKOKINETIKA
Fase Absorpsi
• Absorpsi melalui saluran cerna bisa diperlambat
oleh obat-obat yang menghambat gerakan
saluran cerna (Atropin, opium), atau
• dipercepat oleh obat-obat yang mempercepat
gerakan lambung-usus
INTERAKSI FARMAKOKINETIKA PADA FASE ABSORPSI
CONTOH :
• Kalsium dan Fe (membentuk kompleks yang tak larut dengan tetrasiklin, sehingga menghambat absorpsi tetrasiklin).
• Penambahan adrenalin pada suntikan anestesi lokal untuk anestesi infiltrasi, efek vasokonstriksi adrenalin memperlambat efek anestetik lokal.
INTERAKSI FARMAKOKINETIKA PADA FASE DISTRIBUSI
Fase DistribusiInteraksi pada obat-obat yang berkompetisi untukberikatan dengan protein plasma
Contoh :pemberian sulfonamid kepada neonatus menyebabkanKernikterus (karena sulfa mengusir bilirubin yang tidak begitu kuat terikat pada protein plasma sehingga bilirubin bebas ini akan merusak otak bayi).
INTERAKSI FARMAKOKINETIKA PADA FASE BIOTRANSFORMASI
Fase Biotransformasiadanya induksi enzim hepar oleh berbagai macamobat yang termasuk induktor enzim mikrosomalhati Contoh induktor : Barbiturat, Ripamfisin, Griseopulvin, Fenitoin, etanol, fenilbutazon.Obat yang metabolismenya dipengaruhi induktor : Kontrasepsi oral, digitoksin,
dsb
• Alopurinol pada pengobatan Gout (pirai), dimana alopurinol dapat
menghambat enzim xantin oksidase yang mengubah purin menjadi asam
urat., tetapi xantin oksidase juga diperlukan untuk metabolisme
merkaptopurin dan azatioprin (sitostatik). Maka bila diberikan bersama-
sama, alopurinol akan memperpanjang dan memperkuat efek obat anti
statika tersebut
INTERAKSI FARMAKOKINETIKA PADA FASE EKSKRESI
Fase Ekskresi• Suatu obat dapat mempengaruhi ekskresi obat lainnya
dengan cara mengubah ikatan protein. Dengan demikian mengubah kecepatan filtrasi glomeruli, lalu dapat menghambat sekresi tubuli, dan dapat mengubah aliran urin atau pH urin
Contoh : a. Probenesid yang menghambat sekresi penisilin,
sehingga akan memperpanjang efek penisilinb. Pemakaian diuretik (furosemid) pada kasus keracunan
obat dengan tujuan meningkatkan aliran urin dan meningkatkan ekskresi obat
INTERAKSI OBAT-MAKANAN
• Sejumlah senyawa makanan menyebabkan penundaan absorpsi, akibat perubahan pH lambung dan motilitas usus
• Contoh : Rifampisin dan Isoniazid absorpsinya ditunda atau sedikit pada penggunaan setelah makan dibandingkan dengan saat lambung kosong
• Tetrasiklin dengan susu atau makanan yang mengandung ion Ca, Mg, Fe absorpsinya dikurangi karena terbentuknya senyawa chelat yang tak larut.
• absorpsi Griseofulvin meningkat jika diberikan bersama makanan yang mengandung lemak.