konsep dasar asuhan keperawatn pasien dhf

75
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DHF Perawat mempunyai peranan yang sangat penting dalam perawatan pasien secara terus- menerus berhubungan sangat penting untuk itu perawat harus mengetahui peranan dan fungsinya secara tepat dan selalu mempertahankan hubungan terapetik, kerjasam ayang ditandai dengan tukar-menukar prilaku, perasaan, pikiran dan pengalaman. a. Melakukan pengkajian kebutuhan keperaawatn pasien : - Mengkaji data dasar kebutuhan Bio- Psiko- sosio- spiritual pasien dari berbagai sumber ( Pasien, keluarga, rekam medik dan anggota tim kesetahatn lain. ) - Mengidentifikasi sumber-sumber yang potensial dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan paien - Merumuskan diagnosa keperawatn sesuai dengan kebutuhan pasien berdasarkan data-data yang dikumpulkan - Mendokumentasikan setiap perubahan. b. Merencanaka asuhan keperawatn pasien - Membuat diagnosa keperawatan - Bekerjasama dengan pasien, Keluarga , dan anggota kesehatan lain - Dalam mencapai tujuan program tindakan p-ada pasien

Upload: sinar-rembulan

Post on 06-Nov-2015

36 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kdk

TRANSCRIPT

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATN PASIEN DHF

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DHF

Perawat mempunyai peranan yang sangat penting dalam perawatan pasien secara terus- menerus berhubungan sangat penting untuk itu perawat harus mengetahui peranan dan fungsinya secara tepat dan selalu mempertahankan hubungan terapetik, kerjasam ayang ditandai dengan tukar-menukar prilaku, perasaan, pikiran dan pengalaman.

a. Melakukan pengkajian kebutuhan keperaawatn pasien :

Mengkaji data dasar kebutuhan Bio- Psiko-sosio- spiritual pasien dari berbagai sumber ( Pasien, keluarga, rekam medik dan anggota tim kesetahatn lain. )

Mengidentifikasi sumber-sumber yang potensial dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan paien

Merumuskan diagnosa keperawatn sesuai dengan kebutuhan pasien berdasarkan data-data yang dikumpulkan

Mendokumentasikan setiap perubahan.

b. Merencanaka asuhan keperawatn pasien

Membuat diagnosa keperawatan

Bekerjasama dengan pasien, Keluarga , dan anggota kesehatan lain

Dalam mencapai tujuan program tindakan p-ada pasien

Menetapkan criteria evaluasi tindakan keperawatan

Membuat rencana asuhan sesuai dengan diagnosa keoerawatan dan tindakan keperawatan berdasarkan protocol, prosedur dan standar yang ada

c. Melaksanakan tindakan keperawatan pasien :

Melaksanakan prosedur keperawatan

Melaksanakan observasi

Memberikan pendidikan kesehatan

Kolaborasi pelaksanaan program pengobatan

d. Mengevalusai hasil Keperawatan pasien.

Evaluasi dilakukan dengan menggunakan kriteri evaluasi

Melibatkan pasien dan keluarga serta anggota tim kesehatan lain.

e. Mendokumentasikan proses keperawatan

Mencatat sesuai dengan pelaksaan proses keperawatan

Mencantumkan nama dan tanda tangan perawat yang melakukan tindakan keperawatn

Demam Berdarah Dengue

Definisi :

Suatu penyakit infeksi akut terutama menyerang anak yang disebabkan oleh virus dengue dengan gejala utama demam dan manifestasi perdarahan pada kulit atau pun bagian tubuh lainnya yang bertendensi menimbulkan renjatan dan dapat berlanjut danagn kematian.

A. Klinis

Demam tinggi, mendadak terus-menerus selama 2-7 hari

Manipestasi perdarahanbaik melalui uji torniquet ( + ) maupun perdarahan spontan pada kulit ( peteki, ekimosis, Memar ) dan / atau di tempat lain seperti epistaksis, perdarahan gusi, hematemisis dan melena.

Hepatomegali

Renjatan yang ditandai nadi cepat dan lemah sdampai tak teraba, tekanan nadi menyempit ( < 20 mm Hg ) atau hipotensi ( < 80 mmHg ) sampai tak terukur disertai kulit dingin, lembab, dan kegelisahan.

B. Klasifikasi DHF

Derajat I : Demam diseertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan. Uji torniquet (+), Trombositopenia, dan hemokonsentrasi.

Derajat II : Derajat satu ditambah perdarahan spontan pada kulit dan /atau di tempat lain.

Derajat III: Renjatan ( kegaaglan sirkulasi ) Yang ditandai dengan nadi cepat dan lambat, tekanan nadi menurun, ( < 20 mmHg ) atau hipotensi disertai kulit dingin, lembab, dan gelisah.

Derajat IV : Renjatan dalam dengan nadi tak teraba dan terisi tak teratur.

C. Laboraturium

1. Trombositopenia : Trombosit < 150.000/ mmHg atau penurunan progresif pada pemeriksaan periodic disertai waktu perdarahan yang memanjang.

2. Hemokensentrasi : Hematokrit pada MRS > 20 % atau meningkat progresif pada pemeriksaan priodik.

3. Diagnosa ditegakan bila di temuklan 2 kriteri klinis dan 2 kriteria laboraturium

D. Penatalaksanaan :

1. Penggantian cairan ( Volume Plasma )

Minum banyak 11/2 2 Liter / hari, berupa air gula, susu teh dengan gula atau air buah.

Pemberian caira intravena

2. Tranfusi darah dengan indikasi :

Perdarahan GI berat : Melena, hematemisis

Dengan pemeriksaan HB, HCT, Secara priodik terus terjadi penurunan, sementara penderita masih terjadi perdarahan atau keadaan akut semakin menurun.

DEPARTEMAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS HASANUDIN

FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM PENDIDIKAN NERSJL. PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALAN REA KM. 10 MAKASAR 90245

TEIP : O411 58 6296 (LANGSUNG ) Fak : 0411-586297, 0411 586200 pesawat 2150

KEPERAWATAN ANAK

I. Biodata

A. Identitas Klien

1. Nama/Nama Panggilan

: Devita Sari /

2. Tempat tanggal lahir/Usia

: 02 Juni 1997

3. Jenis Kelamin

: Perempuan

4. Agama

: Islam

5. Pendidikan

: SD

6. Alamat

: Jl. Kandea No. 27

7. Tanggal Masuk

: 02 Juni 2003 Pk. 20.00 Wit.

8. Tanggal Pengkajian

: 03 Juni 2003 Pk. 08.30 Wit

9. Diagnosa Medik

: DHF

10. Rencana Terapi

: Dilembar belakang

B. Identitas Orang Tua

1. Ayah

a. Nama

: Muhammad Sapri

b. Usia

: 35 Tahun

c. Pendidikan

: SMA

d. Pekerjaan/Sumber Penghasilan: Wiraswasta

e. Agama

: Islam

f. Alamat

: Jl. Kandea No. 27

2. Ibu

a. Nama

: Sahriah

b. Usia

: 33 Tahun

c. Pendidikan

: SMP

d. Pekerjaan/Sumber Penghasilan: IRT

e. Agama

: Islam

f. Alamat

: Jl. Kandea No. 27

C. Identitas Saudara Kandung

NoNamaUsiaHubunganStatus Kesehatan

1.

2.

3.

4. Ilham

Devita Sari

Agusitina

Rifal8 Tahun

6 Tahun

4 Tahun

2 TahunKakak

Klien

Adik

Aduk

Sehat

Sakit

Sehat

Sehat

II. Keluhan Utama/Alasan Masuk Rumah Sakit :

- Pasien mengeluh badan demam, muntah-muntah, sakit kepala , tidak mau makan.

III. Riwayat Kesehatan

A. Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien mengalami demam sudah 5 hari yang lalu waktu ada di rumah. Orang tua klien sudah membawa klien ke puskesmas dan sudah diberi obat, demam klien turun namun demamnya kadang naik lagi. Demam di rasakan terutama pada malam hari dan sepanjang malam. Klien demam, muntah + 10 X, perut sedikit kembung, makan tidak mau, minum sedikit- sedikit (+ 150 cc ) dan perdarahan pada ginggiva. Pada pemeriksaan kembali di Puskesmas pada tanggal 20 Juni 2003 klien di duga ( SUSP. DHF ) kemudian di rujuk ke R.S. Labuang Baji.

Klien ditrima di IGD kemudian disarankan opname, dan diberikan terapi IVFD : di dua tempat :

Asering 28 tetes / menit

Dektran 70% 24 tetes / menit

Deksametason 2 x 1 Ampul ( IV )

Ottopan Syr. 60 Ml 3 x 1 Cth.

Ampicillin 4 x 400 Mg ( IV)

P : Klien mengalami demamam selama dirumah sudah 5 hari yang lalu.

Q : Demam dirasakan turun kalau habis menum obat, dan akan timbul kembali.

R : Demam / panas dirasakan seluruh tubuh

S : Skala demam ; 38o C.

T : Demam dirasakan siang hari dan meningkat pada malam hari.

B. Riwayat Kesehatan lalu

Pernah sakit dan dirawat di Ruamah Sakit dengan batuk-batuk, dan demam

Tidak pernah mengalami jatuh.

Perkembangan anak normal sesuai dengan umur perkembangan

Tidak pernah alergi makan dan reksi obat-obatan

C .Riwayat Kesehatan keluarga

Kakak perderita tidak pernah alergi makan.

Tidah ada anggota keluarga yang menderita pentakit lain,

D. Genogram

Keterangan :

Laki-Laki

Perempuan

Klien

IV. Riwayat Immunisasi

NoJenis Immunisasi

Waktu PemberianReaksi Setelah Pemberian

1.BCG

Usia 1 bulan-

2.DPT (I,II,III)

Usia 2,3,4 bulanDemam

3.Polio (I,II,III,IV)

Usia 2,3,4 Bulan-

4.Campak

Usia 9 bulan-

5.Hepatitis

Hepatitis-

6.Lain-lain

--

V. Riwayat Tumbuh Kembang

C. Pertubuhan Fisik

1. Berat Badan Lahir : 2,80 Kg

2. Tinggi Badan : 48 Cm

3. Waktu tumbuh gigi: 7 bulan , Tanggal gigitahun. (- )

B. Perkembangan tiap tahap

Usia anak saat:

1. Berguling

: tidak ingat

2. Duduk

: tidak ingat

3. Merangkak

: 10 bulan

4. Berdiri

: 1 tahun

5. Berjalan

: 1 Tahun

6. Senyum kepada orang lain pertama kali: 6 bulan

7. Bicara pertama kali

: 1tahun

8. Berpakaian tanpa bantuan

: 4 Tahun

VI. Riwayat Nutrisi

A. Pemberian ASI

1. Pertama kali disusui: Sejak Dari lahir

2. Cara pemberian

: Setiap kali menangis:

3. Lama pemberian

: 1 tahun.

B. Pemberian susu formula

1. Alasan pemberian

: Asi berkurang airnya

2. Jumlah pemberian

: 2 Tahun

3. Cara memberikan

: Dengan dot

C. Pemberian makanan tambahan:

a. Pertama kali diberikan usia : 4 bulan.

b. Jenis: Bubur susu:

: Pisang:in-lain:

D. Pola perubahan nutrisi tiap tahapan usia sampai nutrisi saat ini :

NoUsiaJenis NutrisiLama Pemberian

0 4 bulan

4 12 bulan

Saat ini

ASI + bubur tim

ASI + bubur tim

1 Tahun

VII. Riayat Psichososial

Anak tinggal di rumah sendiri

Lingkungan berada di pinggir kota

Lingkungan berada di pinggir kota

Rumah agak jauh dari sekolah:, Ada halaman tempat bermain,

Kadeang klien tidur dengan nenek

Hubungan antar anggota keluarga baik

Pengasuh anak ibu dan nenek

VIII. Riwayat Spiritual

Support system dalam keluarga: Suport Dalam keluraga nenek dan tante

Kegiatan keagamaan

: kegiatan shalat rutin dan mengaji

IX. Reaksi Hospitalisasi

A. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap

Orang tua / keluarga membawa klien ke rumah sakit karena dirujuk oleh PKM ke RS. Labunag BAji

Orang tua merasa cemas dan kawatir mengenai keadaan penyait anaknya

Orang tua selalu menanyakan pakah sakitnya klien dan apa dapat sembuh

Selain ibu nenek dan tante yang menemani klien di rumah sakit

Apakah dokter menceritakan keadaanmu: Ya

B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap

Anak tidak tau tentang keaadaan sakitnya

Anak merasa bosan di rumah sakit, takut setiap akan dilakukan tindakan dan ingin cepat pulang

X. Aktivitas Sehari-hari

A. Nutrisi

KondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. Selera makan

2. Menu makan

3. Frekuensi makan

4. Makanan yang disukai

5. Makanan pantangan

6. Pembatasan pola makan

7. Cara makan

8. Ritual saat makan Baik

Nasi, telur , tempe,sayur

3x sehari

- Rori, indomi, Es.

tidak ada

tidak ada

Makan sendiri

Berdoa sebelum makan- Kurang nafsu makan

- Nasi, telur, sayur, tidak sampai porsi

roti, indomi

Tidak ada

Tidak ada

Disuapi nenek

Berdoa

B. Cairan

KondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. Jenis minuman

2. Frekuensi minum

3. Kebutuhan cairan

4. Cara pemenuhan Air putih

Setiap haus minum

Terpenuhi

Minum sendiri

Air putih dan susu putih

Setiap haus, + 800cc/hr

-

Minum sendiri.+ Infus

( IVFD : Asering 50 tt/m

C. Eliminasi (BAB/BAK)

KondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. Tempat pembuangan

2. Frekuensi (waktu)

3. Konsistensi

4. Kesulitan

5. Obat pencaharWC

1 X sehari

Lunak (kuning coklat)

Tidak ada

Tidak ada

WC

1 x sehari

Lunak (kuning coklat )

Tidak ada

Tidak ada

D. Istirahat Tidur

KondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. Jam tidur :

Siang

Malam

2. Pola tidur

3. Kebiasaan sebelum tidur

4. Kesulitan tidur Jam 13. 00 15.00

Jam 21.00 06.00

Kadang tidak sesuai waktu

Tidak ada

Tidak ada

- Jam 13 15- 2003

- Jam 21.00 05.00

- Kadang terbangun malam hari

- Tidak ada

- tidak ada

E. Olah ragaKondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. Program olah raga

2. Jenis dan frekuensi

3. Kondisi setelah olah ragaDilakukan teratur

Senam, tiap jumat

Segar dan sehat Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Tidak ada

F. Personal Gygiene

KondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. Mandi

Cara

Frekuesni

2. Cuci rambut

Frekuensi

Cara

3. Gunting kuku

Frekuensi

Cara

4. Gosok gigi

Frekuensi

CaraMandiri sendir

2 x 1

3 x seminggu

cuci rambut

Setiap kuku panjang

2x 1,dibantu ortu

2 x sehari

digosok sendiriDibantu orang tua

Sabun mandi , waslap

Belum pernah

Belu pernah

1 X sehari

dibantu orang tua

G. Aktivitas / Mobilitas Fisik

KondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. Kegiatan sehari-hari

2. Pengaturan jadwal harian

3. Penggunaab alat bantu aktivitas

4. Kesulitan pergerakan tubuhKesekolah , bermain

Sekolah, istirahat, bermain, mengaji

Tidak ada

Tidak adaKlien tidur aja

Mengikuti program pengobatan & perawatan

Tidak ada

Sakit gerah karena perut kembung, dan sesak

H. Rekreasi

KondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. Perasaan saat Sekolah.

2. Waktu luang

3. Perasaan setelah rekreasi/bermain

4. Waktu senggang keluarga

5. Kegiatan Hari liburSenang banyak teman

Bermain sam kakak .

Senang , gembira

Nonton TV, istirahat

Di rumahBosan, Ingin cepat pulang

Bedres, kondisi lemah

Bergantian menjaga anak di RS.

XI. Pemeriksaan Fisik

A. Keadaan Umum Klien : Klien tampak lemah, sesak nafas, perut kembung.

B. Tanda-tanda vital

Suhu

: 38o C

Nadi

: 120 X/ mnt

Respirasi

: 60 x

Tekanan darah: 100 / 70 mmHg

C. Antropometri

Tinggi badan

: 113 cm

Berat badan

: 15 Kg

Lingkar lengan atas: 15 cm

Lingkar kepala

: 47 cm

Lingkar dada

: 53 cm

Lingkar perut

: 56 cm

D. Sistem Pernapasan

Hidung: Simetris kiri kanan tidak ada skret, tidak ada polip, ada pernafasan cuping hidung, epistaksis tidak ada.

Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar, tidak ada tomor

Dada :

Bentuk dada Normal: simetris

Perbandingan ukuran anterior-posterior dengan tranversal ; 1 : 2

Gerakan dada: Simetris kiri- kanan , ikut gerakan nafas, tidak ada retraksi

Suara napas: ronki awal,

Tidak ada clubbing finger:

E. Sistem Cardio Vaskuler

Conjungtiva: sedikit Anemia , bibir kering, Arteri carotis: teraba Lemah, Ukuran jantung: Normal: ictus kordis teraba pada ICS 5 midklavikula kiri

Capillary Refilling Time:

detik

F. Sistem Pencernaan

Sklera tidak ikterus , tidak mau makan oleh karena gelisah sesak nafas, Bibir kering , lidah kotor, gerakan peristaltic tidak terdengar, tidak terapba hati- limfa.

Mulut: Kemampuan menelan susah karena sesak.

Gaste: ada kembung:

G. System Indra

1. Mata

Kelopak mat: Kelopak mata tidak edema, alis mata dan bulu mata merata.

Lapang pandang: Lapangan pandang 150o2. Hidung

Penciuman normal , tidak ada secret yang menghalangi saluran nafas.Penciuman normal tidak ada scret yang menghalangi pernafas:

Sekret yang menghalangi penciuman tidak ada.

3. Telinga

Keadaan daun telinga simetris kiri kanan , canal auditiri bersih, tidak ada sirumen, Fungsi pendengaran baik,

H. System Syaraf

1. Fungsi Cerebral

a. Status Mental:

Memori ; Klien mampu mengetahui dimana dia berada di RS, orang, ( Ibu, nenek, tente, dan perawat ).

Daya ingat : Klien mampu mengingat 3 buah benda yang diperlihatkan ( Pulpen, Buku, sendok, ). Mampu mengingat sekolahnya. Skore : 5

Berhitung : Klien mampu menyebutkan jawaban perhitungan sederhana Score : 2

Bahasa: Klien dapat mengikuti perintah , klien dapat mengenali benda-benda yang dapat diperlihatkan dengan menyebutkan benda-benda tersebut ( Pulpen, Sendok )

Klien dapat mengukuti apa yang diperintahkan misalnya angkat tangan, pegang pulpen ) Skore : 7

b. Kesadaran :

Eyes 4 : membuka mata spontan

Verbal 5 : Orenrasi baik

Motrik 6 : Menuruti perintah

c. Fungsi Bicara :

Ekspresif : Klien mampu mengungkapkan perasaannya ( kalu sakit bilang sakit )

Reseptif : Klien mampu mengikuti ucapan yang diperintahkan ( mengucapkan minum )

2. Fungsi Cranial

1) Nervus I ( Olfaktorius ) : Klien mampu membedakan bau minyak tawon dengan bau susu.)

2) Nervus II ( Opticus ) : Lapang pandang 150o,

Ketajaman penglihatan baik

3) Nervus III,IV,VI :

a. N. III : ( Okulomotorius ) : Pupil isokor, miosis bila ada rangsangan cahaya

b. N. IV : ( Trochlearis ) : Bola mata dapat digerakan kebawah dan keatas

c. N. VI : Bola mata dpat degerakan kbawah dan keatras

4) Nervus V ( Trigeminus ) dan VII ( Fasialis )

Sensorik : Refleks Korne Mengedif , dapt membedakan panas den dingin pada wajah

Motorik : Klien dapat mengunyah

Nervus VII : Dapat membedakan rasa manis, asam dan pahit

5) Nervus VIII ( Akustikus )

Cochlear : Ketaman penglihatan baik

Vestibular : Tidak dapt dilakukan karena klien sesak.

6) Nervus IX ( Glasopharengius ): Tidak diperiksa klien gelisah

7) Nervus X ( Vagus ) : Posisi avula di tengah dan tertarik keatas saat mengucapkan ahh.

8) Nervus XI ( Aksesorius ) :

Sternocledomastoideus : Mampu menahan tahan pemeriksa ketiha menoleh kesamping

Trapezius : Bahu dapat menahan tahan tangan pemeriksa

9) Nervus XII ( Hipoglosus ) :

Dapat menggerakan lidah kiri kanan , ke depan belakang.

3. Tes Fungsi sensorik

Rasa Sakit : Klien dapai melokalisir rasa sakit tempat tusukan pena

Vibrasi: Klien mampu meraakan getaran

Koordinasi : Klien mampu menyentuhka ujung jarinya ke ujug jari perawat kemudian ke hidungnya

Sentuhan : Klien mampu merasakan sentuhan kapas yang disentuhkan pada kulitnya.

Dis kriminasi : tidak dapat dilakukan karena klien gelisah

4. Fungsi motorik

- Massa Otot normal : Tonus otot , klien mempu mengkontraksikan ototnya,

5. Fungsi cerebellum

Keseimbangan: Tidak dapt dilakukan jkien sesak

Fugsi koordinasi Baik

6. Fungsi reflek

- RTB ( + )

R.T Patela ( + )

- RTT ( + )

R. T Achiles ( + )

7. Rangsangan Meningen

- Kaku Kuduk (-)

Bruzinsky I (-)

- Kernigsign (-)

Brudzinsky II (- )

I. System Muskulo Skeletal

1. Kepala: Bentuk kepala :Normal cepal, Gerakan: Normal

2. Vertebrae; Tidak ada kelainan bentuk , dan tidak ada nyeri tekan.

3. Pelvis : Gaya jalan normal

4. Lutut : Balotemen ( + )

5. Kaki : Dapat melakukan dordopleksi, plantar fleksi, inversi dan eversi

6. Tangan : Tidak ada kelainan bentuk, bahu simetris.

J. System Integumen

1. Rambut : Warna hitam tidak mudah dicabut.

2. Kulit : Warna sawo matang, kelembaban cukup trugor baikmukosa bibir kering

3. Kuku : Tidak tampak cubing pengger

K. System Endokrim

1. Kelenjar Thyroid : Tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid

2. Ekskresi urine berlebihan normal

3. Suhu tubuh meningkat , keringat berlebihan

L. System Perkemihan

1. Tidak ada odema

2. Tidak ada bendungan kandung kemih :

M. System Reproduksi

a. Payudarac : Putting ( + ) , Areola mamae ( + ):

b. Labia mayora dan minora ; Bersih, tidak ada sekret:

XII. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan.1. Perkembangan Kognitif

klien kadang menolak kadang dilakukan kerja sama dlam pemeriksaan

2. Perkembangan Psikosexual

Tidak dapat bersosialisasi dengan teman, tidak ada teman

3. Perkembangan Psikosoial

- Klien merasa bosan berada di rumah saki ingin cepat pulang

XIII. Test Diagnostik

Tanggal : 15 April 2003

Laboratorium :

Nilai normal

WBC

: + 12.1 x 103 m/mm3

5000 10.000/mm3

Lymp

: 35.3 %

RBC

: -4.56 x 106 m/mm3

4,5 5,5 juta/mm3

HCT

: -33.2 %

4,0 4,8 %

HB

: -10.7 gr/dl

13 16 gr %

MCV

: -72.8 fl

80 97

MCH

: -23.5 pg

26.5 33.5

MCHC

: 32.2 g/dl

315 35.0

PLT

: + 560 x 103/( l

150 400

Urinalysis

SG: 1.005

PH: 7

Leu: Neg.

Nit: Neg

Pro: Neg

Glu: 100 mg/dl

KET: Neg

UBG: Norm

Bil: Neg

A. Ro Photo

B. CT Scan

C. MRI, USG, EEG, ECG, dll

XIV. Therapi saat ini (Tulis dengan rinci)

Kebutuhan Cairan

BB = 15 Kg

Umur 6 Tahun

Minum = 2 Gelas ( 400 cc )

IWL = ( 30 6 ) X 15Kg BB = 360 cc/hari

360

(( = 15 tts / menit

24

SWL urine = 2 cc x 15 Kg x 24 jam = 720 cc

Faces= -

Muntah =

100 cc

820 cc

Total : SWL + IWL = 820 + 360 + 100

= 1280 cc.

Mentenence= 1000 + ( 5 x 15 )

= 1075

Kebutuhan cairan : antar 1075 s/d 1280 cc

Jadi out put intake = 1280 cc 400 cc

= 880 cc

= 880 cc = 36,6 tts/mnt

24 Jam

ANALISA DATA

Data EtiologiMasalah

2. DS :

- Klien mengatakan demm

- Klien mengeluhnsakit kepala

DO :

- wajah tampak kemerahan

- Mukosa mulut kering

- Badan terasa hangat

- TD : 100 / 70 mmHG

- N : 120 x / mnt

- P ; 60 x / mnt

- S ; 38 o c

3. DS :

- Mengeluh mual muntah

- Klien kurang nafsu makan

DO :

- Lidah tampak kotor

- Porsi makan yang disediakan tidak dihabiskan

( hanya 4 sdm yg dihabiskan)

- Perut kembun

4. DS :

DO :

- Perdarahan ginggiva

- Hb : 8 gr %

- HCt : 30 %

- Trombosit 35.000 /mm3

5. DS :

- Badan lemah

Do :

- Klien nampak lemah

Kebutuhan klien dibantu orang tua

6. DS :

Orang tua khawatir mengenai keadaan anaknya

DO :

Orang tua nampak gelisah

Ekspresi cemas / tegangInfeksi

Degrdasi jaringan tubuh

Pelepasan toksin oleh virus

Virus dalam jaringan dan

Darah difagositosis oleh

Lykosit, lymposit, makropak

Pengeluran zat pirogen

Melepaskan zat interleukim 1

Prostaglandin E2 kedalam cairan tubuh ( pirogen likosit/pirogen endogen)

Mencapai hipotalamus

( merangsang set poin)

set poin berubah pada titik nol

Reaksi peningkatan suhu

Menggigil

Tubuh menyesuaikan

Reaksi demam

Mual / muntah

Pengeluaran isi lambung

Kurang nafsu makan

Intake tidak adekuat

Met. Glukosa terganggu

PertukaranATP/ ADP

Menurun

Suplai nutrisi ke jaringan TGG

GGn. Pemenuhan kebutuhan nutrisi

Infeksi dengue

Revlikasi virus

Kompleks antibody virus

Agregasi trombosit

Pembersihan trombosit O/ RES

Trombositopenia

Perdarahan yang berlebihan

Mual/ muntah

Pengeluaran isi lambung

Kurang nafsu makan

Metaboisme glukosa terganggu

PertukaranATP/ ADP

Menurun

Suplai nutrisi ke jaringan tubuh menurun

Energi berkurang

Kelemahan otot

Aktivitas intoleran

Perubahan status kesehatan

Kurang informasi

Stresor bagi keluarga

Koping tidak epektif

Cemas

Peningkatan suhu tubuh

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

Resiko terjadi perdarahan lebih lanjut

Ganngguan aktivitas sehari-hari

Cemas

Klasifikasi Data

Data Subyektif

- Orang tua klien mengeluh anaknya sesak nafas

- Klien mengatakan demam

- Klien mengeluhnsakit kepala- Mengeluh mual muntah

- Klien kurang nafsu makan- Badan lemah

- Orang tua khawatir mengenai keadaan anaknya

Data Obyektif

- wajah tampak kemerahan

- Mukosa mulut kering

- TD : 100 / 70 mmHG

- N : 120 x / mnt

- P ; 60 x / mnt

- S ; 38 o c

- Lidah tampak kotor

- Porsi makan yang disediakan tidak dihabiskan

( hanya 4 sdm yg dihabiskan)

- Perut kembun

- Perdarahan ginggiva

- Hb : 8 gr %

- HCt : 30 %

- Trombosit 35.000 /mm3

- Klien nampak lemah

- Kebutuhan klien dibantu orang tua

- Orang tua nampak gelisah

- Ekspresi cemas / tegang

- Badan terasa hangat

Klien nampak sesak.

Klien nampak lemah.

Nafas cuping hidung ( + )

Analisa Data

DataEtiologi

Masalah

1. DS :

Orang tua klien mengeluh anaknya sesak.

DO :

Klien nampak sesak.

Klien nampak lemah.

Nafas cuping hidung ( + )

-TD : 100 / 70 mmHG

- N : 120 x / mnt

- P ; 60 x / mnt

- S ; 38 o c

Infeksi dengue

Revlikasi virus

Kompleks antibody virus

Agregasi trombosit

Pembersihan trombosit O/ RES

Trombositopenia

Perdarahan yang berlebihan

( Perdarahan internal di paru)

Keluarnya cairan dari intravaskuler ke ekstravaskuler

Penumpukan cairan di paru

Edema paru

Gangguan pertukaran gas

Di alveoli

Sesak nafas

Gangguan pertukaran gas

RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa KeperawatanTujuan RencanaRasional

1. Gangguan pertukaran gas b. d edema alveoli , ditandai dengan :

DS :

Orang tua klien mengeluh anaknya sesak.

DO :

Klien nampak sesak.

- Klien nampak lemah.

Klien memperlihatkan perbaikan ventilasi, pertukaran gas secara optimal dan oksigenasi jaringan secara adekuat, dengan kriteria :

Klien tidak sesak.

Klien aktif.

- Pada pemeriksaan auskultasi tidak ditemukan lagi bnyi tambahan pernafasan1. Observasi tingkat kesadaran, selidiki adanya perubahan

2. Kaji frekwensi, kedalaman pernafasan dan tanda-tanda sianosis setiap 2 jam.3. Dorong pengeluaran sputum, pengisapan (suction) bila diindikasikan.

4. Lakukan palpasi fokal fremitus5. Kolaborasi dengan tim medis pemberian O2 sesuai dengan indikasi6. Kaji tanda vital pernafasan, nadi, tekanan darah.1.Gelisah dan ansietas adalah manifestasi umum pada hipoksia, GDA memburuk disertai bingung/somnolen menunjukkan disfungsi serebral yang berhubungan dengan hipoksemis.

2. Berguna dalam evaluasi derajat distress pernafasan adan/atau kronisnya proses penyakit. Sianosis mungkin perifer (terlihat pada kuku) atau sentral (terlihat sekitar bibir dan atau telinga). Keabu-abuan dan sianosis sentral mengindikasikan beratnya hipoksemia.

3. Kental, tebal dan banyaknya sekresi adalah sumber utama gangguan pertukaran gas pada jalan nafas kecil, pengisapan dibutuhkan bila batuk tidak efektif.

4. Penurunan getaran vibrasi diduga ada pengumpulan cairan atau udara terjebak.5. Dapat memperbaiki/mencegah memburuknya hipoksia

6. Sebagai indicator adanya gangguan dlm sistempernafasan

RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa KeperawatanTujuan RencanaRasional

2. Peningkatan suhu tubuh b.d infeksi dengue ditandai dengan

2. DS :

- Klien mengatakan demm

- Klien mengeluhnsakit kepala

DO :

- wajah tampak kemerahan

- Mukosa mulut kering

- Badan terasa hangat

- TD : 100 / 70 mmHG

- N : 120 x / mnt

- P ; 60 x / mnt

- S ; 38 o c

- Suhu tubuh dalam batas normal

( 36 36,8 o c )

- Klien bebas dari demam1. Kaji saat timbulnya demam

2. Observasi tanda-tanda vital tiap 3 jam

3. anjurkan klien untuk minum banyak + 1500 perhari

4. beri kompres hangat pada daerah dahi, axilla, lipat paha.

5. Anjurkan untuk tidak memakai selimut dan pakaian tebal

6. Kolaborasi untuk anti peretik1. Untuk mengidentifikasi pola demam klien

2. Tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum klien.

3. Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak

4. Kompres hangat dapat menurunkan suhu tbuh

5. Pakaian yang tipis akan membantu mengurangi penguapan tubuh.

6. Obat antiperetik membantu klien menurunkan suhu tubuh diharapkan suhu nol

RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa KeperawatanTujuan RencanaRasional

3. Gangguan kebutuhan nutrisi b.d intake yang tidak adekuat pemenuhan

ditandai dengan :

- Mengeluh mual muntah

- Klien kurang nafsu makan

DO :

- Lidah tampak kotor

- Porsi makan yang disediakan tidak dihabiskan

( hanya 4 sdm yg dihabiskan)

- Perut kembun

Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi , klien mampu menghaabiskan makanan sesuai porsi yang dihabiskan

BB mnecapai BB normal ( 22 Kg)

2.n + 8 = 2.6 + 8

= 22 Kg

1. Kaji Keluhan mual dan muntah klien

2. Beri makanan dalam porsi kecil dengan prekuensi sering

3. timbang berat badan tiap minggu

4. Jelaskan manfaat makanan / nutrisi bagi klien terutama saat klien sakit.

5. Menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan TKTP

1. Untuk menetapkan cara mengatasinya dan sebagai dasar intervensi selanjutnya

2. Dilatasi gaster dapat terjadi , bila pemberian makanan terlalu cepat setelah periode puasa atau mencegah mual dan muntah

3. Untuk mengetahui ststus gizi pasien

4. Meningkatkan pengetahun klien dan orang tua tentang nutrisi sehingga motivasi untuk makan meningkat

5. Makanan yang banyak mengandung kalori dapat meningkatkan BB dan memperbaiki status nutrisi pasien

RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa KeperawatanTujuan RencanaRasional

4. Resiko terjaaadi perdrahan lebih lanjut b.d trombositopenia

Ditandai dengan

. DS :

DO :

- Perdarahan ginggiva

- Hb : 8 gr %

- HCt : 30 %

- Trombosit 35.000 /mm3

Tidak terjadi tanda-tanda perdarahan lebih lanjut

( epistaksis, ekimosis , hematoma, melena , hematemisis )

Nilai trombosit meningkat

( Normal : 200.00 500.000/mm3)

( Hb : 12 - 14 gr %)

( Ht : 37 43 % )

1. Obsevasi tanda tanda vital tiap 2 jam

2. Monitor jumlah trombosit , HCt, Hb tiap hari

3. Jelaskan pada keuarga segera melapor jika ada tanda tanda perdarahan lebih lanjut : ( epistaksis , melena , hematemisis , ekimosis , hematom )

1. Tanda-tanda vital dalam batas normal menandakan keadaan umum klien baik, serta untuk memastikan klien tidak mengalami perdarahan

2. Dengan jumlah trombosit yang dipatau tiap hari dapat diketahui tingkat kebocoran pembuluh darah dan kemungkinan perdarahan yang dapat dialami pasien.

3. keterlibatan keluarga dengan segera melaporkan terjadinya perdarahan ( nyata ) akan membantu pasien mendapatkan penanganan sedini mengkin.

RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa KeperawatanTujuan RencanaRasional

5. Gangguan aktivitas sehari-hari

b . d kelemahan fisik ,

ditandai dengan :

5. DS :

- Badan lemah

DO :

- Klien nampak lemah

- Kebutuhan klien dibantu orang tua

Kebutuahan aktivitas sehari-hari terpenuhi Pasien mampu mandiri setelah bebas dari demam1. Kaji hal-hal yang mampu /tidak mempu dilakukan klien sehubungan dengan kelemahan fisiknya

2. Bantu klien memenuhi kebutuhan aktivitasnya sesuai dengan tingkat keterbatasan klien ( mandi, makan, BAK )

3. Jelaskan tentang hal-hal yang membantu kekuatan fisiknya meningkat.

4. Berikan aktivitas / permainan yang sesuai dengan tingkat perkembangannya.

1. Untuk mengetahui tingkat ketergantungan klien dalam memenuhi kebutuhannya

2. Pemberian bantuan sangat diperlukan oleh klien pada saat kondisinya lemah dan perawat bertanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan pasien tanpa membuat klien mengalami ketergantunghan.

3. Dengan menjelaskan yang diberikan pada klien maka klien termotivasi untuk kooperatif selama perawatan

4. Anak tidak bosan dengan adanya hospitalisasi

RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa KeperawatanTujuan RencanaRasional

6. Kecemasan orang tua b . d koping inefektif ditandai dengan :

DS :

Orang tua khawatir mengenai keadaan anaknya

DO :

Orang tua nampak gelisah

- Ekspresi cemas / tegang

Kecemasan orang tua berkurang dengan criteria :

Ekspresi wajah orang tua tenang

Orang tua tidak gelisah

Orang tua mengerti tentang keadaan anaknya

1. Kaji tingkat kecwemasan

( Ringan, sedang, berat, panik )

2. Jalin hubungan saling percaya dengan klien / keluarga

3. Beri kesempatan pada keluarga untuk mengungkapkan rasa cemasnya

4. HE tentang manajemen penyakit DHF

1. Mengetahui tingkat kecemasan yang dialami keluarga

2. Agar klien / keluarga bersikap terbuka

3. Meringankan beban pikiran orang tua

4. Dengan mengetahui kondisi anaknya diharapkan orang tua mengerti dan dapat mengantisipasi hal-hal yang akan dialami selanjutnya.

RENCANA KEPERAWATAN

No. DXTanggalJamImplementasiParaf/Nama

1

2 6-200308.30

09,00

10.30

12.30- Mengobservasi tingkat kesadaran, selidiki adanya perubahan :

Hasil : kesadaran ompos mentis, tampak lemah dan sesak .

- Menekaji frekwensi, kedalaman pernafasan dan tanda-tanda sianosis setiap 2 jam.Pernafasan dalam inspirasi memanjang dan cepat, tampak agak pucat.

- Melakukan palpasi fokal fremitus : tidak teraba fokal premitus- Memberikan O2 2 lt /mnt , mengukur tanda vital pernafasan, nadi, tekanan darah.

Klien agak gelisah,

- TD : 100 / 70 mmHG

- N : 120 x / mnt

- P ; 60 x / mnt

- S ; 38 o c

- Mengkaji frekwensi, kedalaman pernafasan dan tanda-tanda sianosis setiap 2 jam. Klien masih sesak, pernafasan cepat, agak pucat

- TD : 110 / 70 mmHG

- N : 140 x / mnt

- P ; 60 x / mnt

- S ; 38 o c Mengkaji frekwensi, kedalaman pernafasan dan tanda-tanda sianosis setiap 2 jam.

Klien masih sesak, pernafasan cepat, sianosis tidak ada .

- TD : 120 / 80 mmHG

- N : 144 x / mnt

- P ; 60 x / mnt

- S ; 38 o c

RENCANA KEPERAWATAN

No. DXTanggalJamImplementasiParaf/Nama

1

3 6 -200308.00

08.20

08,30

10.00

12.00- Mengobservasi tingkat kesadaran, selidiki adanya perubahan :

Hasil : Klien tampak lemah dan sesak .

- Mengkaji frekwensi, kedalaman pernafasan dan tanda-tanda sianosis setiap 2 jam.Pernafasan dalm inspirasi memanjang dan cepat ( 60 x / mnt ), tampak agak pucat.

- Melakukan palpasi fokal fremitus : tidak teraba fokal premitus- Melakukan observasi penggunaan O2 : menambah air pada tabung humidifier pada batas level, skala pemberian 2 lt /mnt , mengukur tanda vital pernafasan, nadi, tekanan darah.

Klien tampak agak tenang,

- TD : 110 / 70 mmHG

- N : 126 x / mnt

- P ; 42 x / mnt

- S ; 37,4 o c

- Mengkaji frekwensi, kedalaman pernafasan dan tanda-tanda sianosis setiap 2 jam. Klien masih sesak, pernafasan cepat, agak pucat ( 40 x/ mnt )

- Mengkaji frekwensi, kedalaman pernafasan dan tanda-tanda sianosis setiap 2 jam. Klien masih sesak, pernafasan cepat, sianosis tidak ada ( 48 x / mnt )

RENCANA KEPERAWATAN

No. DXTanggalJamImplementasiParaf/Nama

1

4 6 -200308.00

08.20

08,30

10.00

12.00- Mengobservasi tingkat kesadaran, selidiki adanya perubahan :

Hasil : Klien tampak lemah dan sesak .

- Mengkaji frekwensi, kedalaman pernafasan dan tanda-tanda sianosis setiap 2 jam.Pernafasan dalm inspirasi memanjang dan cepat ( 60 x / mnt ), tampak agak pucat.

- Melakukan palpasi dan auskultasi : tidak teraba fokal premitus dan ronki (+)- Melakukan observasi penggunaan O2 : Mengganti tabung O2 , memberikan O2 -

2 lt /mnt , mengukur tanda vital pernafasan, nadi, tekanan darah.

Klien tampak agak tenang,

- TD : 100 / 60 mmHG

- N : 126 x / mnt

- P ; 44 x / mnt

- S ; 37,8 o c

- Mengkaji frekwensi, kedalaman pernafasan dan tanda-tanda sianosis setiap 2 jam. Klien masih sesak, pernafasan cepat, agak pucat ( 44 x/ mnt )

- Mengkaji frekwensi, kedalaman pernafasan dan tanda-tanda sianosis setiap 2 jam. Klien masih sesak, pernafasan cepat, sianosis tidak ada ( 48 x / mnt )

RENCANA KEPERAWATAN

No. DXTanggalJamImplementasiParaf/Nama

2

2 6 -200308.30

09,00

09.10

09.20

09.35

09.45 Menngkaji saat timbulnya demam , hasil :

Demam sejak 5 hari yang lalu , tidak terus menerus, demam seluruh badan , ektremitas dingin, terutama pada malam hari.

- Mangukur tanda tanda vital ; hasil:

TD : 100 /70 mmHg P : 60 x / mnt

N : !20 x / mnt S : 38o c

- Memberi kompres hangat : pada dahi dengan menggunakan sapu tangan .

- Menganjurkan keluraga untuk tidak memakaikan selimut dan pakaian tebal : hasil ; Keluarga tidak meggunakan sarung sebagai selimut

- Menganjurkan keluarga untuk memberi minum sedikit sedikit agar tidak aspirasi :

Hasil : klien minum sedikit-sedikit pakai sendok ( 50 cc )

- Mengkolaborasikan untuk pemberian obat antiperetik : Hasil;

Klien mendapat obat syirup ottopan syrup 3 x 1 Cth.

RENCANA KEPERAWATAN

No. DXTanggalJamImplementasiParaf/Nama

2

3 6 -200308.00

09,30

10.00

11.20

12.00

12.30 Menngkaji keadaan demam klien , hasil :

Demam terus menerus, demam seluruh badan , ektremitas dingin, terutama pada malam hari.

- Mangukur tanda tanda vital ; hasil:

Klien tampak tidak gelisah

- TD : 110 / 70 mmHG

- N : 126 x / mnt

- P ; 42 x / mnt

- S ; 37,4 o c

- Memberi kompres hangat : pada dahi dengan menggunakan sapu tangan .

- Menganjurkan untuk tidak berpakaian tebal dan jangan mengompres pada perut klien : hasil ; Keluarga mengerti dan tidak mengompres pada perut

- Menganjurkan keluarga untuk memberi minum sedikit sedikit agar tidak aspirasi :

Hasil : klien mau minum sedikit-sedikit pakai sendok ( 20 cc )

- Memberikan obat antiperetik : Hasil;

Klien mendapat obat syirup ottopan syrup 3 x 1 Cth.

No. DXTanggalJamImplementasi

2

4 6 -200308.00

09,30

11.00

11.20

12.00

12.30 Menngkaji keadaan demam klien , hasil :

Demam masih dari tadi malam turun naik terus, demam seluruh badan , ektremitas dingin, terutama pada malam hari.

- Mangukur tanda tanda vital ; hasil:

Klien tampak tidak gelisah

- TD : 100 / 60 mmHG

- N : 126 x / mnt

- P ; 44 x / mnt

- S ; 37,8 o c- Memberi kompres hangat : pada dahi dengan menggunakan sapu tangan .

- Mengganti alas / laken yang basah : hasil ; klien tidur beralas sarung yang kering

- Membantu untuk memberi minum sedikit sedikit agar tidak aspirasi :

Hasil : klien mau minum sedikit-sedikit pakai sendok ( 20 cc )

- Memberikan obat antiperetik : Hasil;

Klien mendapat obat syirup ottopan syrup 3 x 1 Cth.

RENCANA KEPERAWATAN

No. DXTanggalJamImplementasiParaf/Nama

3

2 6 -200308.30

10,00

12.00

12.10

12.20- Mengkaji keluhan mual dan muntah . Hasil :

Muntah waktu dirumah, selama di RS. Tidak ada muntah

- Menimbang berat dan mengukuur TB, Hasil :

BB : 15 Kg Tb : 113 cm

BB terhadap umur :

BB Normal = 2.n + 8 = 22 Kg

Persentasenya = BB

BBN X 100 =

= 15 Kg

22 Kg X 100 = 68 %

61 - 75 % ( grade II ) Malnutrisi sedang

- Menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan TKTP seperti ; daging, tempe, sayur, telur, nasi, singkong, dll, hasil ; keluarga mengerti

- Membantu klien makan sedikit-sedikit, Hasil :

Porsi yang disediakan tidak dihabiskan hanya 4 sdm yang dimakan

- Menganjurkan pada anak tentang manfaat makanan/ nutrisi untuk kesembuhannya , Hasil : anak makan hanya 2 sdm

RENCANA KEPERAWATAN

No. DXTanggalJamImplementasiParaf/Nama

3

3 6 -200308.30

11.30

12.00

12.30

- Mengkaji keluhan mual dan muntah dan kembung Hasil :

Klien tidak pernah muntah, namun kembung bertambah ( Lingkar perut ; 55 cm ) dan kurang nafsu makan

- Menjelaskan pada klien tentang manpaat makan untuk tubuh , hasil :

Klien agak gelisah dan kurang kooperatif.- Menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan TKTP seperti ; daging, tempe, sayur, telur, nasi, dll, hasil ; keluarga mengerti, sementara klien sesak dan kurang mau makan

- Membantu klien makan sedikit-sedikit, Hasil :

Porsi yang disediakan tidak dihabiskan hanya 2 sdm yang dimakan

RENCANA KEPERAWATAN

No. DXTanggalJamImplementasiParaf/Nama

3

4 6 -200308.00

11.30

12.10

12.30

- Mengkaji keluhan mual dan muntah dan kembung Hasil :

Klien pernah muntah 1X campur darah pada malam hari , dan kembung bertambah ( Lingkar perut ; 59,5 cm ) dan kurang nafsu makan

- Menjelaskan pada klien tentang manpaat makan untuk tubuh , hasil :

Klien agak gelisah, sesak, dan kurang kooperatif.- Menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan TKTP seperti ; daging, tempe, sayur, telur, nasi, dll, hasil ; keluarga mengerti, sementara klien sesak dan kurang mau makan

- Membantu klien makan sedikit-sedikit, Hasil :

Porsi yang disediakan tidak dihabiskan hanya 2 sdm yang dimakan

RENCANA KEPERAWATAN

No. DXTanggalJamImplementasiParaf/Nama

4

2 6-200309.30

13.00

13.20- Mengukur tanda-tanda vital , Hasil :

TD : 100 / 70 N : 122 x /mnt

P : 52 x/ mnt S : 37,4oc

- Monitor jumlah trombosit , HCt, Hb, Hasil :

Hb : 8 % 12 14 %

HCt : 30 % 37 43 %

Tomb : 35.000 / mm o 200.000 500.000/ mm3

- Menjelaskan pada keluarga untuk segera melapor jika ada tanda-tanda perdarahan seperti ; ekimosis, epistaksis, hematom, hematemisis , melena , perdarahan gusi, dll :

Orang tua mengatakan ada perdarahan pada gusi.

RENCANA KEPERAWATAN

No. DXTanggalJamImplementasiParaf/Nama

4

4

3 6 2003

4 6 - 2006

08.00

09.00

09.30

11.00

14.00

08.00

10.00

11.00

13.30

- Mengukur tanda-tanda vital , Hasil :

- TD : 110 / 70 mmHG

- N : 126 x / mnt

- P ; 42 x / mnt

- S ; 37,4 o c

- Membantu mengambil sample darah untuk pemeriksaan trombosit, , Ht, Hb, hasil : hasil laboraturium belum selesai.

- Menjelaskan pada keluarga untuk segera melapor jika ada tanda-tanda perdarahan seperti ; ekimosis, epistaksis, hematom, hematemisis , melena , perdarahan gusi, dll :

Orang mengatakan ada perdarahan pada gusi masih ,

- Mengukur tanda-tanda vital , Hasil :

- TD : 110 / 70 mmHG

- N : 130 x / mnt

- P ; 42 x / mnt

- S ; 37,5 o c -gukur tanda-tanda vital , Hasil :

- TD : 110 / 70 mmHG - P ; 42 x / mnt

- N : 42 X /mnt - S ; 37,5

- Mengukur tanda-tanda vital , Hasil :

- TD : 100 / 60 mmHG - P ; 50 x / mnt

- N : 132 X /mnt - S ; 37,6 - Monitor jumlah trombosit , HCt, Hb, Hasil :

Hb : 9 % 12 14 %

HCt : 40 % 35 43 %

Tomb : 100.000 / mm o 200.000 500.000/ mm3

Post tranfusi 2 kantong darah

- Mengukur tanda-tanda vital , Hasil :

- TD : 100 / 60 mmHG - P ; 48 x / mnt

- N : 132 X /mnt - S ; 37,4 - Mengukur tanda-tanda vital , Hasil :

- TD : 100 / 60 mmHG - P ; 52 x / mnt

- N : 136 X /mnt - S ; 37,3

RENCANA KEPERAWATAN

No. DXTanggalJamImplementasiParaf/Nama

5

5

52 6 2003

3 6 - 2006

4 - 6 - 2003

12.00

12.30

13.00

13.10

09.00

09.30

10.00

09.00 - Mengkaji hal-hal yang mampu / tidak mampu dilakukan klien , hasil :

Klien BAB, BAK , Mandi, makan dengan bantuan keluarga

- Menjelaskan pada klien / keluarga tentang hal-hal yang dapat meningkatkan kekuatan fisik yaitu dengan menghabiskan porsi makanan yang diberikan maka akan membantu pemulihan tenaga , hasilnya ; klien / keluarga mengerti

- Menjelaskan pada klien / keluarga selama sesak klien harus istirahat di tempat tidur, makan, mandi, BAB, BAK ditempat tidur dan dibantu keluarga

- Meletekan gelas, susu, buah , diatas meja samping tempat tidur sehingga mudah dijangkau.

- Mengkaji ha- hal yang mampu dan tidak mampu dilakukan klien , hasil;

klien BAB/ BAK ditempat tidur dengan menggunakan pispot dengan bantuan keluarga

- Mambantu klien memenuhi kebutuhan , Hasil ;

menyeka klien dengan air hangat dengan menggunakan waslap

- Mmeberikan aktivitas bermain sesuai denga tingkat perkembangan :

Hasil : Sementara klien masih sesak, keadaan umum masih lemah, klien belum bisa dilakukan aktivitas bermain

- Mengkaji hal-hal yang mapu / tidak mampu dilakukan klien , hasil : klien mandi, BAB, BAK, Makan ditempat tidur

- Membantu klien memenuhi kebutuhannya, hasil : Perawat dan keluarga menyeka klien dengan air hangat menggunakan waslap

- Mengkaji kebutuhan bermain klien sesuai tingkat perkembangan , Hasil : klien sementara masih sesak , dan keadaan umum lemah belum bisa melakukan aktivas bermain.

RENCANA KEPERAWATAN

No. DXTanggalJamImplementasiParaf/Nama

6

6

6

62 6 -2003

3 6 2003

4 6 2003

5 6 -200311.00

10,00

09.00

09.20

10.00

11.00

07.30- Mengkaji tingkat kecemasan orang tua / keluarga klien .

Haisl : Orang tua berada pada tingkat kecemasan ringan, di tandai ibu merasa tidak nyaman, gelisah, pengungkapan pertanyaan

- Menjalin hubungan saling percaya dengan klien , hasil :

Klien / Keluarga mau menjawab ( kooperatif ) terhadap pertanyaan yang diajukan perawat.

- Melakukan HE tentang manajemen penyakit DHF , hasil ;Kelurga mengerti

- Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya , hasi l :

Keluarga menunjukan tentang penyakit anaknya dan perawat menjelaskan ; Keluarga mengerti dan kekhawatiran keluarga berkurang.

- Mengkaji tingkat kecemasan orang tua / keluarga klien .

Haisl : Orang tua berada pada tingkat kecemasan ringan sedang , di tandai orang tua merasa tidak nyaman, gelisah, menangis melihat keadaan anaknya dan sering pengungkapan pertanyaan

- Menjelaskan pada keluarga tentang keadaan penyakit klien , Hasil ;

Kelurga mengerti namun masih merasakan rasa khawatir dengan keadaan lkien yang semakin lemah .

- Mengkaji tingkat kecemasan orang tua / keluarga klien .

Haisl : Orang tua berada pada tingkat kecemasan sedang - berat, di tandai orang tua / kelurga gelisah, menangis melihat keadaan anaknya dan sering pengungkapan pertanyaan keadaan klien yang kritis, dan orang tua sempat pingsan ketika dokter menyatakan klien sudah tidak dapat ditolong lagi jiwanya ( meninggal ). Pada pukul

07.40 Klien menghembuskan nafas yang terakhir.

RENCANA KEPERAWATAN

No. DXTanggalJamImplementasiParaf/Nama

1

5 6 -200307.30

07.40- Mengobservasi tingkat kesadaran, selidiki adanya perubahan :

Hasil : Klien sudah tidak sadarkan diri dan sesak , edema seluruh tubuh, asites (+)

- Mengkaji frekwensi, kedalaman pernafasan dan tanda-tanda sianosis setiap 2 jam.Pernafasan dalm inspirasi memanjang dan cepat ( 60 x / mnt ), tampak pucat.

- Melakukan observasi penggunaan O2 : O2 terpasang 4 lt /mnt , mengukur tanda vital pernafasan, nadi, tekanan darah.

Klien tampak agak tenang,

- TD : 60/ tak terdengar mmHG

- N : tak teraba x / mnt

- P ; 30 x / mnt

- S ; 37,o c

- Mengkaji frekwensi, kedalaman pernafasan dan tanda-tanda sianosis setiap 1 jam. Klien masih sesak, pernafasan cepat, pucat, dan sianosis

TD tak teraba, nadi tak teraba , nafas satu-satu , dan klien menghembuskan nafas terakhir.