konsep dan implementasi mbs.ppt

53
Direktorat Pembinaan SMP Direktorat Pembinaan SMP Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Pendidikan Dasar dan M M enengah enengah DEPARTEMEN PENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN TAHUN 20 20 15 15

Upload: rizal-nebraska

Post on 06-Dec-2015

527 views

Category:

Documents


136 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

Direktorat Pembinaan SMPDirektorat Pembinaan SMP

Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Pendidikan Dasar dan MMenengahenengah

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDAN KEBUDAYAAN

TAHUN TAHUN 20201515

Page 2: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

Standar Kompetensi Lulusan

Standar Penilaian Pendidikan

Pen

did

ik

ISI

Pro

ses

Sara

na &

P

rasara

na

Standar Pendanaan dan Pengelolaan

STANDAR NASIONAL PENDIDIKANSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

STANDAR PENGELOLAAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN, STANDAR PENGELOLAAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN, PEMDA, DAN PEMERINTAHPEMDA, DAN PEMERINTAH

• DIKDASMEN :menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas

• DIKTI :menerapkan otonomi perguruan tinggi yang dalam batas-batas yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku memberikan kebebasan dan mendorong kemandirian

STANDAR PENGELOLAAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN, STANDAR PENGELOLAAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN, PEMDA, DAN PEMERINTAHPEMDA, DAN PEMERINTAH

• DIKDASMEN :menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas

• DIKTI :menerapkan otonomi perguruan tinggi yang dalam batas-batas yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku memberikan kebebasan dan mendorong kemandirian

PENDAHULUAN

Page 3: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

TUJUAN KEGIATANTUJUAN KEGIATAN

Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan dapat:dapat:

1. Menjelaskan pengertian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS);

2. Menjelaskan Asumsi dan Tujuan MBS;3. Menjelaskan perubahan yang perlu dilakukan

untuk menuju MBS;4. Menjelaskan permasalahan implementasi MBS; 5. Mengidentifikasi indikator-indikator pelaksanaan

MBS yang baik di sekolah masing-masing; dan6. Merancang tahapan pelaksanaan MBS di sekolah

masing-masing.

Page 4: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

CAKUPAN MATERICAKUPAN MATERI

Materi sesi ini mencakup:

1.Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS);

2.Asumsi dan Tujuan MBS;3.Perubahan yang perlu dilakukan untuk

menuju MBS;4.Permasalahan dalam implementasi MBS; 5.Indikator pelaksanaan MBS yang baik; dan6.Tahapan pelaksanaan MBS.

Page 5: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

AKTIVITAS PENDAMPINGANAKTIVITAS PENDAMPINGAN

Untuk mencapai tujuan-tujuan sesi ini, peserta akan:

1. Mendengarkan ceramah dan mencatat butir-butir penting tentang manajemen berbasis sekolah;

2. Mengajukan pertanyaan untuk memperoleh kejelasan/ informasi lebih lanjut, mengklarifikasi pemahaman, dan mengajukan pendapat terkait manajemen berbasis sekolah;

3. Melakukan identifikasi perubahan yang diperlukan di sekolah masing-masing untuk menuju MBS yang baik; dan

4. Menyusun rancangan tahapan pelaksanaan MBS di sekolah masing-masing.

Page 6: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

Prinsip-prinsip MBSPrinsip-prinsip MBS1. MBS adalah model pengelolaan sekolah berdasarkan

kekhasan, kebolehan, kemampuan dan kebutuhan sekolah. Dengan batasan seperti ini, maka MBS menjamin adanya keberagaman dalam pengelolaan sekolah, tetapi harus tetap dalam koridor kebijakan pendidikan nasional.

2. Tidak ada lagi penekanan pada keseragaman dan dijamin adanya keberagaman.

3. Dalam MBS, sekolah memiliki kewenangan dan tanggung-jawab yg lebih besar dalam menyelenggarakan urusan-urusan sekolah (pengambilan keputusan, kebijakan, perencanaan, program, pengelolaan sumberdaya, dsb.) akan tetapi harus tetap dalam koridor kebijakan pendidikan nasional (pusat).

Page 7: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

4. MBS harus memfasilitasi/mendukung proses belajar mengajar yang memberdayakan siswa, dengan model-model sebagai berikut: SAINTIFIK, PAKEM, CTL, pembelajaran tuntas, pembelajaran dengan melakukan, pembelajaran secara kooperatif, dan pembelajaran berbasis pengalaman.

5. MBS harus mampu menggerakkan warga sekolah dan masyarakat sekitar agar mendukung dan memberi kontribusi, baik dalam bentuk dana, pemikiran, moral, material, tenaga, dsb.

Page 8: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

Asumsi Perlunya MBSAsumsi Perlunya MBSAsumsi Perlunya MBSAsumsi Perlunya MBSPembaruan yang direncanakan dan di-

implementasikan secara terpusat sering tidak mampu memperbaiki inti kegiatan sekolah yaitu proses belajar mengajar;

Sekolah membutuhkan dukungan sumberdaya pendidikan yang ajeg dan konsisten, tetapi pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten tidak mampu memenuhinya;

Setiap sekolah memiliki kekhasan, keunikan, kebolehan, kemampuan dan kebutuhan yang berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya;

Page 9: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

Sekolah bukan sekedar subordinasi/ pelaksana program-program dari atas (pusat), akan tetapi mereka merupakan garda terdepan yang harus diberdayakan dalam pengambilan keputusan, dan pengelolaan secara mandiri;

Sekolah paling tahu permasalahan dan kebutuhannya sendiri;

Pengambilan keputusan oleh sekolah akan lebih sesuai dengan kepentingan sekolah.

Page 10: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

Tujuan MBSTujuan MBS Penerapan MBS ditujukan untuk Penerapan MBS ditujukan untuk

meningkatkan kinerja sekolah yang meningkatkan kinerja sekolah yang dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dilaksanakan dengan prinsip-prinsip MBS yang baikMBS yang baik

Kinerja sekolah yang dimaksud meliputi Kinerja sekolah yang dimaksud meliputi kualitas, efektifitas, produktivitas, kualitas, efektifitas, produktivitas, efisiensi, inovasi dan kecukupan efisiensi, inovasi dan kecukupan pendanaan sekolahpendanaan sekolah

Page 11: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

MBS MENUNTUT PERUBAHAN DALAM:

Sistem / Struktur Kultur / Kebiasaan Figur Hubungan Peran

Page 12: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

PERUBAHAN MENUJU MPMBSPERUBAHAN MENUJU MPMBS

Perubahan menuju MBS memakan waktu, karena setidaknya 2 alasan :1. Sekolah - sekolah di Indonesia sangat

beragam kondisinya (misalnya: sekolah di Jawa dan di luar Jawa, sekolah di pedesaan dan di perkotaan, sekolah negeri dan swasta, dsb).

2. Perubahan menuju MBS (konsep baru) melibatkan banyak pihak (Kepsek, guru, pengawas, Dinas, siswa, orang tua, dsb), dan paradigma yang baru.

Page 13: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

PERMASALAHAN “MBS” “MBS” Resistensi terhadap perubahan (Dinas pendidikan dan

sekolah); Ketidakjelasan pembagian urusan yang menjadi

kewenangan dan tanggungjawab sekolah dan dinas pendidikan;

Miskin wawasan tentang konsep sekolah sebagai sistem;

Kesulitan dalam menyusun RKS (RKJM) / RKAS (RKT);

Kesultan dalam menerapkan MBS; Kesulitan menerapkan prinsip-prinsip MBS yang baik

(partisipasi, transparansi, akuntabilitas, kemandirian, kerjasama, sustainibilitas, dsb.)

Page 14: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

Sekolah kurang berdaya dalam mengoptimalkan Sekolah kurang berdaya dalam mengoptimalkan partisipasi pemangku kepentingan sekolah partisipasi pemangku kepentingan sekolah ((stakeholders);stakeholders);

Ketidakpastian dalam pembiayaan pendidikan di Ketidakpastian dalam pembiayaan pendidikan di sekolah; dansekolah; dan

Belum optimalnya teamwork yang kompak, cerdas, Belum optimalnya teamwork yang kompak, cerdas, dinamis dan lincah dalam menerapkan MBS;dinamis dan lincah dalam menerapkan MBS;

MBS belum mendukung pembelajaran secara optimal; MBS belum mendukung pembelajaran secara optimal; Peran tim MBS belum optimal dalam memfasilitasi Peran tim MBS belum optimal dalam memfasilitasi

pelaksanaan MBS disekolah; danpelaksanaan MBS disekolah; dan Regulasi di daerah sering tidak sejalan dengan jiwa Regulasi di daerah sering tidak sejalan dengan jiwa

MBS.MBS.

Page 15: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

PRA & PASCA MPMBS ?PRA & PASCA MPMBS ?MBSSEBELUM

SESUDAH

Output(NUN, olah raga, kesenian, dsb.)

Proses (pembelajaran, bimbingan, dsb.)

Input(guru, materi ajar, sarpras, dsb.)

Prinsip-prinsip MBSRencana Pengembangan

Sekolah(desain, pelaksanaan, hasil)

? ?

Page 16: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

TAHAPAN TAHAPAN PELAKSANAAN “MBS”PELAKSANAAN “MBS”

1.1. Setiap sekolah harus menyusun rencana Setiap sekolah harus menyusun rencana kerjakerja sekolah (Rsekolah (RKKS)S) atau rencana kerja/program jangka atau rencana kerja/program jangka menengah (RKJ/PM)menengah (RKJ/PM), , yaitu rencana yaitu rencana jangka jangka menengah (menengah (44 tahun) tahun) dan rencana kegiatan dan dan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) atau rencanaanggaran sekolah (RKAS) atau rencana jangka jangka pendek (1 tahun) sebagai bentuk jaminan mutu pendek (1 tahun) sebagai bentuk jaminan mutu pendidikanpendidikan yang yang disusun berdasarkan kebutuhan disusun berdasarkan kebutuhan dan kemampuan sekolah;dan kemampuan sekolah;

2. Menata kembali organisasi sekolah agar lincah 2. Menata kembali organisasi sekolah agar lincah dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran, dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran, pelibatan warga sekolah dan masyarakat, dan pelibatan warga sekolah dan masyarakat, dan terhindar dari jalan berliku untuk mengambil terhindar dari jalan berliku untuk mengambil keputusan di tingkat sekolah; keputusan di tingkat sekolah;

Page 17: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

3.3. Sekolah melakukan pengawasan terhadap Sekolah melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan program untuk memastikan pelaksanaan program untuk memastikan

kepatuhannya terhadap kepatuhannya terhadap RKS/RKASRKS/RKAS yang telah yang telah

disusun;disusun;

4.4. Sekolah melakukan koordinasi unit-unit yang Sekolah melakukan koordinasi unit-unit yang

ada di sekolah dalam rangka membangun tim ada di sekolah dalam rangka membangun tim

kerja yang kompak, cerdas, dinamis, dan lincah;kerja yang kompak, cerdas, dinamis, dan lincah;

5 Melakukan evaluasi pendidikan di sekolah secara 5 Melakukan evaluasi pendidikan di sekolah secara

komprehensif (input, proses, dan output) komprehensif (input, proses, dan output)

setelah melaksanakan MBS;setelah melaksanakan MBS;

Page 18: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

6. Lakukan pengembangan kapasitas sekolah, baik kelembagaan maupun sumberdayanya (sumber-daya manusia dan sumberdaya selebihnya) melalui berbagai cara: pelatihan, diskusi kelompok terfokus, lokakarya, dsb.

7. Pertegas pembagian urusan manajemen yang menjadi kewenangan dan tanggung jawab di Sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota (Redistribusikan otoritas, responsi-bilitas, akuntabilitas, dan abilitas);

8. Terapkan tata kelola pendidikan yang baik (partisipasi, transparansi, akuntabilitas, penegakan hukum, keadilan, efektifitas dan efisiensi, profesionalisme, demokrasi, dsb.).

Page 19: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

INDIKATOR INDIKATOR UTAMA UTAMA MBSMBS

Kemandirian

(otonomi),

kemitraan,

partisipasi,

keterbukaan, dan

akuntabilitas

Page 20: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

INDIKATOR MBS LAINNYAINDIKATOR MBS LAINNYAINDIKATOR MBS LAINNYAINDIKATOR MBS LAINNYA

1.1. Wawasan ke DepanWawasan ke Depan

2.2. Penegakan HukumPenegakan Hukum

3.3. KeadilanKeadilan

4.4. DemokrasiDemokrasi

5.5. KepekaanKepekaan

6.6. ProfesionalProfesional

7.7. Efektif dan EfisienEfektif dan Efisien

8.8. Kepastian Jaminan MutuKepastian Jaminan Mutu

Page 21: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

KEMANDIRIAN-KEMANDIRIAN-OTONOMI SEKOLAHOTONOMI SEKOLAH

1. Otonomi = kemandirian = swa (swakelola,swadana,swasembada, swakarya, swalayan, dsb).

2. Kemandirian adalah sifat tak tergantung pada pihak lain.

Page 22: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

Kemandirian memiliki 5 komponen utama yaitu:

1) bebas, yakni tumbuhnya tindakan atas kehendak sendiri dan bukan karena pihak lain;

2) progresif dan ulet, nampak pada usaha mengejar prestasi, penuh ketekunan, merencanakan dan mewujudkan harapan-harapan-nya;

3) berinisiatif, yakni mampu berpikir dan bertindak secara asli/ orisinal/baru, kreatif dan penuh penuh inisiatif;inisiatif;

4)4) pengendalian dari dalam, yakni kemampuan pengendalian dari dalam, yakni kemampuan mengendalikan diri dari dalam, kemampuan mengendalikan diri dari dalam, kemampuan mempengaruhi lingkungan atas pra-karsanya sendiri; mempengaruhi lingkungan atas pra-karsanya sendiri; dan dan

5)5) kemantapan diri, yang ditunjukkan oleh harga diri dan kemantapan diri, yang ditunjukkan oleh harga diri dan percaya diri.percaya diri.

Page 23: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

Jadi, sekolah mandiri artinya sekolah yang Jadi, sekolah mandiri artinya sekolah yang memiliki otonomi (kewenangan dan memiliki otonomi (kewenangan dan tanggung-jawab) yang signifikan untuk tanggung-jawab) yang signifikan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam menyelenggarakan sekolah.sendiri dalam menyelenggarakan sekolah.

Perlu dicatat, bahwa dalam konteks Perlu dicatat, bahwa dalam konteks

Indonesia, kemandirian sekolah yang Indonesia, kemandirian sekolah yang dimaksud haruslah tetap dalam bingkai/ dimaksud haruslah tetap dalam bingkai/ koridor visi, misi, tujuan, standar, legislasi koridor visi, misi, tujuan, standar, legislasi dan regulasi, dan kebijakan-kebijakan dan regulasi, dan kebijakan-kebijakan pendidikan nasional.pendidikan nasional.

Page 24: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

Prinsip Otonomi dalam manajemen Prinsip Otonomi dalam manajemen sekolah dapat diartikan sebagai sekolah dapat diartikan sebagai kemandirian pengelolaan urusan-urusan kemandirian pengelolaan urusan-urusan sekolah berdasarkan kemampuan, sekolah berdasarkan kemampuan, kebutuhan dan karakteristik yang dimiliki kebutuhan dan karakteristik yang dimiliki oleh sekolah tetapi tetap dalam sistem oleh sekolah tetapi tetap dalam sistem pendidikan nasional. pendidikan nasional.

Dalam MBS, sekolah memiliki Dalam MBS, sekolah memiliki kewenangan dan tanggungjawab yang kewenangan dan tanggungjawab yang signifikan untuk mengatur dan mengurus signifikan untuk mengatur dan mengurus dirinya sendiri.dirinya sendiri.

Page 25: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

Kemandirian sekolah akan terwujud jika Kemandirian sekolah akan terwujud jika memiliki 2 tingkat kesiapan, yaitu: memiliki 2 tingkat kesiapan, yaitu:

Kemampuan,Kemampuan, meliputi kemampuan meliputi kemampuan sumberdaya manusia dan sumberdaya sumberdaya manusia dan sumberdaya selebihnya (uang, peralatan, perlengkapan, selebihnya (uang, peralatan, perlengkapan, bahan, perbekalan, dsb.), manajemen, bahan, perbekalan, dsb.), manajemen, organisasi, kepemimpinan dan administrasi. organisasi, kepemimpinan dan administrasi.

Kesanggupan,Kesanggupan, sangat dipengaruhi oleh sangat dipengaruhi oleh kepentingan yang bersumber dari kebutuhan. kepentingan yang bersumber dari kebutuhan. Oleh karena itu, agar tercapai tingkat Oleh karena itu, agar tercapai tingkat kesiapan kesanggupan yang memadai, perlu kesiapan kesanggupan yang memadai, perlu diupayakan pemenuhan kepentingan yang diupayakan pemenuhan kepentingan yang bersumber dari kebutuhan.bersumber dari kebutuhan.

Page 26: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

2. MBS MEMERLUKAN 2. MBS MEMERLUKAN KEMITRAANKEMITRAAN DENGAN DENGAN

MASYARAKATMASYARAKAT

1. Syarat : adanya tujuan bersama

2. Perlu keterbukaan3. Respek satu sama lain4. Resiko & tanggung jawab

bersama

Page 27: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

RAGAM MASYARAKATRAGAM MASYARAKAT

1. Kelompok Orang Tua

2. Kelompok Asosiasi

3. Kelompok Praktisi

4. Kelompok Akademisi

5. Kelompok Pengusaha

6. Tokoh Masyarakat

7. dsb.

Page 28: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

DUKUNGAN MASYARAKATDUKUNGAN MASYARAKAT

Dana / Finansial -Moral / Mental -Jasa (pemikiran, keterampilan) -

Material (barang) -dsb. -

Page 29: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

Perbanyak mitra sekolah dan libatkan mereka Perbanyak mitra sekolah dan libatkan mereka

dalam penyelenggaraan sekolahdalam penyelenggaraan sekolah

Rumuskan kembali ketentuan/limitasi : peran Rumuskan kembali ketentuan/limitasi : peran

unsur-unsur sekolah, kebiasaan, hubungan unsur-unsur sekolah, kebiasaan, hubungan

antar unsur sekolah, dsb.antar unsur sekolah, dsb.

Terapkan prinsip-prinsip MBS yang baikTerapkan prinsip-prinsip MBS yang baik

Klarifikasikan fungsi-fungsi manajemen Klarifikasikan fungsi-fungsi manajemen

(rencana, program, organisasi, regulasi, (rencana, program, organisasi, regulasi,

implementasi, koordinasi dan evaluasi)implementasi, koordinasi dan evaluasi)

Page 30: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

3. PARTISIPASIA. LatarbelakangA. Latarbelakang

Partisipasi masyarakat penting Partisipasi masyarakat penting untuk meningkatkan rasa untuk meningkatkan rasa memiliki, peningkatan rasa memiliki, peningkatan rasa memiliki akan meningkatkan memiliki akan meningkatkan rasa tanggungjawab, dan rasa tanggungjawab, dan peningkatan tanggungjawab peningkatan tanggungjawab akan meningkatkan akan meningkatkan dedikasi/kontribusi.dedikasi/kontribusi.

Page 31: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

B. Pengertian B. Pengertian PartisipasiPartisipasi

Partisipasi, adalah proses dimana Partisipasi, adalah proses dimana stakeholders terlibat aktif baik stakeholders terlibat aktif baik dalam pengambilan keputusan, dalam pengambilan keputusan, pembuatan kebijakan, pembuatan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, dan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan/pengevaluasian pengawasan/pengevaluasian program pendidikan di sekolah.program pendidikan di sekolah.

Page 32: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

C. Tujuan PartisipasiC. Tujuan Partisipasi Tujuan utama peningkatan partisipasi Tujuan utama peningkatan partisipasi

adalah untuk : adalah untuk : meningkatkan kontribusi,meningkatkan kontribusi,memberdayakan kemampuan memberdayakan kemampuan

stakeholders, stakeholders, meningkatkan peran stakeholders, meningkatkan peran stakeholders, menjamin agar setiap keputusan menjamin agar setiap keputusan

mencerminkan aspirasi stakeholders mencerminkan aspirasi stakeholders dandan

menjadikan aspirasi tersebut sebagai menjadikan aspirasi tersebut sebagai panglima.panglima.

Page 33: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

D. Upaya-Upaya Peningkatan D. Upaya-Upaya Peningkatan PartisipasiPartisipasi Membuat peraturan dan pedoman Membuat peraturan dan pedoman

tatacara berpartisipasi, tatacara berpartisipasi, menyediakan sarana partisipasi dan menyediakan sarana partisipasi dan

saluran komunikasi, saluran komunikasi, melakukan (advokasi, publikasi, melakukan (advokasi, publikasi,

transparansi, relasisasi) terhadap transparansi, relasisasi) terhadap stakeholders, stakeholders,

melibatkan stakeholders sesuai melibatkan stakeholders sesuai dengan relevansi, yurisdiksi, dengan relevansi, yurisdiksi, kompetensi dan kompatibilitas tujuan kompetensi dan kompatibilitas tujuan yang akan dicapai.yang akan dicapai.

Page 34: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

E. Indikator Keberhasilan E. Indikator Keberhasilan PartisipasiPartisipasi

Keberhasilan partisipasi dapat ditunjukkan oleh Keberhasilan partisipasi dapat ditunjukkan oleh indikator-indikator berikut: indikator-indikator berikut:

meningkatnya kontribusi/dedikasi stakeholders,meningkatnya kontribusi/dedikasi stakeholders, meningkatnya kepercayaan meningkatnya kepercayaan stakeholdersstakeholders

kepada sekolah, kepada sekolah, meningkatnya tanggungjawab dan kepedulian,meningkatnya tanggungjawab dan kepedulian, meningkatnya kualitas dan kuantitas masukan meningkatnya kualitas dan kuantitas masukan

(kritik & saran), dan (kritik & saran), dan keputusan benar-benar mengekspresikan keputusan benar-benar mengekspresikan

aspirasi dan pendapat aspirasi dan pendapat stakeholders.stakeholders.

Page 35: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

F. PERMASALAHAN LAPANGAN

KONDISI SEKOLAHKONDISI SEKOLAH

FAKTOR POLITISFAKTOR POLITIS

FAKTOR SOSIALFAKTOR SOSIAL

FAKTOR EKONOMIFAKTOR EKONOMI

TUNTUTAN MASYARAKATTUNTUTAN MASYARAKAT

KEPEMIMPINAN-ENTREPRENEURSHIPKEPEMIMPINAN-ENTREPRENEURSHIP

UPAYA: IGA, PENCITRAAN PUBLIK, UPAYA: IGA, PENCITRAAN PUBLIK,

LAYANAN (QA), DLLLAYANAN (QA), DLL..

Page 36: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

4. TRANPARANSI4. TRANPARANSI4. TRANPARANSI4. TRANPARANSI

Sekolah adalah organisasi pelayanan Sekolah adalah organisasi pelayanan publik dalam bidang pendidikan publik dalam bidang pendidikan yang diberi mandat oleh masyarakat yang diberi mandat oleh masyarakat sehingga transparansi merupakan sehingga transparansi merupakan hak publik. hak publik.

Pengembangan transparansi sangat Pengembangan transparansi sangat diperlukan untuk membangun diperlukan untuk membangun keyakinan dan kepercayaan publik keyakinan dan kepercayaan publik terhadap sekolah.terhadap sekolah.

A. Latarbelakang

Page 37: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

B. Pengertian B. Pengertian TransparansiTransparansi

Transparansi adalah keadaan dimana Transparansi adalah keadaan dimana setiap orang yang terkait dengan setiap orang yang terkait dengan pendidikan dapat mengetahui proses pendidikan dapat mengetahui proses dan hasil pengambilan keputusan dan dan hasil pengambilan keputusan dan kebijakan sekolah. kebijakan sekolah.

Transparansi sama dengan polos, apa Transparansi sama dengan polos, apa adanya, tidak bohong, tidak curang, adanya, tidak bohong, tidak curang, jujur, dan terbuka terhadap publik jujur, dan terbuka terhadap publik tentang apa yang dikerjakan oleh tentang apa yang dikerjakan oleh sekolah.sekolah.

Page 38: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

D. Upaya-Upaya D. Upaya-Upaya Peningkatan Peningkatan TransparansiTransparansiD. Upaya-Upaya D. Upaya-Upaya Peningkatan Peningkatan TransparansiTransparansiMendayagunakan berbagai jalur komunikasi,

baik langsung maupun tidak langsung;

Menyiapkan kebijakan yang jelas tentang cara mendapatkan informasi, bentuk informasi dan prosedur pengaduan apabila informasi tidak sampai kepada publik;

Mengupayakan peraturan yang menjamin hak publik untuk memperoleh informasi.

Page 39: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

C. Tujuan TransparansiC. Tujuan TransparansiC. Tujuan TransparansiC. Tujuan Transparansi

Pengembangan transparansi ditujukan untuk membangun kepercayaan dan keyakinan publik terhadap sekolah bahwa sekolah adalah organisasi pelayanan pendidikan yang bersih dan berwibawa.

Page 40: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

E. Indikator Keberhasilan E. Indikator Keberhasilan TransparansiTransparansi

Keberhasilan transparansi ditunjukkan oleh beberapa indikator berikut: meningkatnya keyakinan dan

kepercayaan publik kepada sekolah, meningkatnya partisipasi publik terhadap

penyelenggaraan sekolah, bertambahnya wawasan dan pengetahuan

publik terhadap penyelenggaraan sekolah, dan

berkurangnya pelanggaran terhadap peraturan tata tertib yang berlaku di sekolah.

Page 41: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

5. AKUNTABILITAS5. AKUNTABILITASA.A.LatarbelakangLatarbelakang Sekolah diberi mandat oleh Sekolah diberi mandat oleh

publik untuk menyelenggarakan publik untuk menyelenggarakan pendidikan sebaik-baiknya pendidikan sebaik-baiknya sehingga penyelenggara sekolah sehingga penyelenggara sekolah berkewajiban mempertanggung-berkewajiban mempertanggung-jawabkan proses dan hasil jawabkan proses dan hasil kerjanya kepada publik.kerjanya kepada publik.

Page 42: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

B. Pengertian AkuntabilitasB. Pengertian AkuntabilitasB. Pengertian AkuntabilitasB. Pengertian Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban penyelenggara organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban

Page 43: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

C. Tujuan AkuntabilitasC. Tujuan Akuntabilitas

Tujuan utama akuntabilitas adalah Tujuan utama akuntabilitas adalah

untuk mendorong terciptanya untuk mendorong terciptanya

akuntabilitas kinerja sekolah akuntabilitas kinerja sekolah

sebagai salah satu prasyarat sebagai salah satu prasyarat

untuk terciptanya sekolah yang untuk terciptanya sekolah yang

baik dan terpercaya.baik dan terpercaya.

Page 44: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

D.D. Upaya-Upaya Peningkatan Upaya-Upaya Peningkatan AkuntabilitasAkuntabilitas

menyusun aturan main tentang sistem akuntabilitas, menyusun pedoman tingkah laku dan sistem pemantauan

kinerja penyelenggara sekolah, menyusun rencana pengembangan sekolah dan

menyampaikan kepada publik diawal setiap tahun anggaran,

menyusun indikator yang jelas tentang pengukuran kinerja sekolah dan disampaikan ke publik,

melakukan pengukuran pencapaian kinerja sekolah dan hasilnya disampaikan kepada publik,

memberikan tanggapan terhadap pertanyaan atau pengaduan publik,

menyediakan informasi dan memperbarui rencana kinerja yang baru sebagai kesepakatan komitmen baru

Page 45: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

E. Indikator E. Indikator Keberhasilan Keberhasilan Akuntabilitas Akuntabilitas

meningkatnya kepercayaan dan kepuasan publik terhadap sekolah,

tumbuhnya kesadaran publik tentang hak untuk menilai terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah, dan

meningkatnya kesesuaian kegiatan-kegiatan sekolah dengan nilai dan norma yang berkembang di masyarakat.

Page 46: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

6. INCOME 6. INCOME GENERATING ACTIVITY GENERATING ACTIVITY

(IGA)(IGA)

6. INCOME 6. INCOME GENERATING ACTIVITY GENERATING ACTIVITY

(IGA)(IGA)A. Latarbelakang

Biaya pendidikan sekolah negeri rendah (pemerintah pusat dan daerah)

Partisipasi pembiayaan pendidikan (terutama sekolah swasta) oleh masyarakat bervariasi (relatif rendah)

Aspek legal mengamanatkan adanya sekolah mandiri

Bagi sekolah yg memiliki sumber daya yg memungkinkan perlu dibentuk IGA.

Page 47: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

B. Pengertian IGAB. Pengertian IGAKegiatan komersial sekolah yang

dilakukan untuk meningkatkan pendapatan, baik melalui usaha di dalam sekolah (intrapreneurship) maupun usaha komersial terpisah di luar sekolah yang dikelola secara profesional (interpreneurship) dan sekolah hanya sebagai pemilik atau pemegang saham. Bisa juga sekolah melakukan usaha komersial terpisah di luar sekolah yang dikelola oleh warga sekolah (enterpreneurship).

Page 48: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

C. Tujuan I G AC. Tujuan I G A

Untuk meningkatkan pendapatan sekolah berupa cadangan tetap untuk menjaga kelangsungan hidup dan perkembangan-nya.

Untuk membantu biaya kapital dan operasional sekolah.

Mewirausahakan warga sekolah (terutama siswa).

Page 49: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

D.D. Upaya-Upaya Upaya-Upaya Pengembangan IGAPengembangan IGA

Mengembangkan kapasitas SDM dalam penguasaan manajemen perusahaan,

Mengembangkan kapasitas sekolah agar mampu menyelenggarakan intra, inter, dan enterpreneurship,

Membangun jaringan komersial

Menghimpun/menggalang pemasukan dana sekolah melalui business plan dan menjualnya kpd masyarakat untuk memperoleh dukungan dana

Page 50: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

E. Indikator Keberhasilan IGA

Meningkatnya pendapatan sekolah

Meningkatnya jiwa kewirausahaan warga sekolah

Meningkatnya kemampuan mengelola usaha

Page 51: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

PEMBENTUKAN TIM PEMBENTUKAN TIM “MBS”“MBS”

Tim MBS terdiri dari unsur-unsur Tim MBS terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut: Dinas Pendidikan sebagai berikut: Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang mengurusi Kabupaten/Kota yang mengurusi manajemen pendidikan/sekolah manajemen pendidikan/sekolah sebagai ketua dan anggota, Pengawas sebagai ketua dan anggota, Pengawas Sekolah (SMP), dan Kepala SMP serta Sekolah (SMP), dan Kepala SMP serta ahli/peneliti/ahli/peneliti/PPemerhati MBS (jika ada).emerhati MBS (jika ada).

Page 52: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

TUPOKSI TIM “MBS”TUPOKSI TIM “MBS” Memfasilitasi dalam seleksi sekolah yang akan Memfasilitasi dalam seleksi sekolah yang akan

didukung dana pengembangan sekolah;didukung dana pengembangan sekolah; Memfasilitasi pelatihan MBS & Memfasilitasi pelatihan MBS & RKS/RKASRKS/RKAS;; Memfasilitasi penyusunan MBS & Memfasilitasi penyusunan MBS & RKS/RKASRKS/RKAS;; Memantau & membimbing pelaksanaan MBS & Memantau & membimbing pelaksanaan MBS &

RKS/RKASRKS/RKAS;; Melaksanakan evaluasi pelaksanaan MBS & Melaksanakan evaluasi pelaksanaan MBS &

RKS/RKASRKS/RKAS;; Membuat laporan hasil evaluasi MBS & Membuat laporan hasil evaluasi MBS & RKS/RKAS RKS/RKAS

serta usulan perbaikannya; serta usulan perbaikannya; Memfasilitasi dalam revisi MBS & Memfasilitasi dalam revisi MBS & RKS/RKASRKS/RKAS; dan; dan Memfasilitasi pelaksanaan legislasi & regulasi Memfasilitasi pelaksanaan legislasi & regulasi

pendidikan (UUSPN, SNP, Akreditasi dan SPM).pendidikan (UUSPN, SNP, Akreditasi dan SPM).

Page 53: KONSEP DAN IMPLEMENTASI MBS.ppt

5353