konsep dan aplikasi muzaraah

Upload: ahyan-gussalim

Post on 06-Jul-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    1/23

    Konsep dan Aplikasi Muzara'ah dalam Perekonomian Pertanian Islam

    PENDAHULUAN

    Tanah atau lahan adalah hal yang penting dalam sektor pertanian. Ajaran Islam

    menganjurkan apabila seseorang memiliki tanah atau lahan pertanian maka ia harus

    memanfaatkannya dan mengolahnya. Pengolahan lahan pertanian tersebut dapat dilakukan

    dengan berbagai cara sebagaimana yang telah diajarkan oleh Islam seperti halnya dengan cara

    diolah sendiri oleh yang punya atau dengan cara dipinjamkan kepada orang lain untuk digarap

    dengan menggunakan bagi hasil dalam sistem muza>ra’ah.1 [1] 

    Sebagai suatu kontrak kerjasama yang mempertemukan dua pihak yang berbeda dalam

     proses dan bersatu dalam tujuan. Kerjasama ini memerlukan beberapa kesepakatan berupa

    ketentuan-ketentuan yang meliputi aturan dan wewenang yang dirumuskan oleh kedua belah

     pihak yang akan menjadi patokan hukum berjalannya aktiitas bagi hasil tersebut tersebut.!ari latar belakang di atas Islam mempunyai solusi pemanfaatkan lahan pertanian dengan

    sistem yang lebih menunjukkan nilai-nilai keadilan bagi kedua belah pihak" yakni dengan cara

    kerjasama bagi hasil yang menggunakan sistem muza>ra’ah yang merupakan contoh kerjasama

    di bidang pertanian Islam. #leh karena itu" pembahasan makalah kali ini adalah berkisar tentang

    konsep dan aplikasi muza>ra’ah dalam ekonomi pertanian Islam.

    PEMBAHASAN

    A  Pen!ertian Muza>ra’ah

     Muza>ra’ah memiliki arti suatu kerjasama dalam bidang pertanian antara pihak pemilik 

    tanah dan penggarap tanah.$%$& Kata muza>ra’ah  berasal dari wa'an mufa>’alah dari akar kata

     zara’a yang sinonimnya(anbata" seperti dalam kalimat"#$%& ()%* + ,-./0 10 ,-2 

    1 [1] Yusuf al-Qaradlawi, al-H}ala>l wa al-H}ara>m f al-Isla>m, Cet.ke-13,

    (Beirut:al-Maktab al-Isla>m,1!"#, $lm. %&'-%'!.

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    2/23

    ) Allah menumbuhkan tumbuh-tumbuhan:artinya Allah menumbuhkannya danmengembangkannya.*+%+&

    !alam pengertian istilah" muza>ra’ah adalah suatu cara untuk menjadikan tanah

     pertanian menjadi produktif dengan bekerja sama antara pemilik dan penggarap dalammemproduktifkannya" dan hasilnya dibagi di antara mereka berdua dengan perbandingan

    ,nisbah yang dinyatakan dalam perjanjian atau berdasarkan urf ,adat kebiasaan/%/&" sedangkan

     benih ,bibit tanaman berasal dari pemilik tanah. 0ila dalam kerja sama ini bibit disediakan oleh

     pekerja" maka secara khusus kerja sama ini disebut dengan mukha>barah.1%1& 2enurut

    Abdurrahaman Isa" sebagaimana dikutip oleh 2asjpuk 3uhdi" mengenai hak dan kewajiban

    masing-masing dari pemilik lahan dan penggarap tanah bisa diatur sebaik-baiknya berdasarkan

    musyawarah mufakat baik menurut adat istiadat setempat maupun menurut perundang-undangan

    yang berlaku.4%4&Selain definisi di atas" pengertian muza>ra’ah secara termonologi terdapat beberapa

    definisi yang dikemukakan oleh ulama fikih" antara lain(  5lama 2alikiyah

    6789: ;< =>?@9

    ) Perserikatan dalam pertanian*  5lama Banabilah

    % [%]bdul )a$ma* +$aali dkk, Fiqih Muamalat, (akarta: e*/a*a 0re*ada Media

    +ru2, %"1"#, Cet.ke-1, $lm.11.

    3 [3]$mad 4ardi Musli/$, Fiqih Muamalat , (akarta: Mia*, %"1"#, $lm. 31.

      [4]

    Ibid., $lm.3%.

    5 [5] bdul )a$ma* +aali dkk, Fiqih Muamalat ........, $lm. 115.

    & [&]Mas6fuk 7u$di, Masa>il Fiqhiyah, Cet.ke-1", (akarta: 8k +u*u*9 9u*9,

    1'#, $lm.13".

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    3/23

     C

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    4/23

    0entuk kerja sama antara pemilik kebun dan petani penggarap dengan tujuan agar kebun itu

    dipelihara dan dirawat sehingga memberikan hasil yang maksimal. Kemudian hasil tersebut

    dibagi diantara mereka berdua sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Kerjasama dalam bentuk 

    musa>qat  ini berbeda dengan mengupah tukang kebun untuk merawat tanaman" karena hasil

    yang diterimanya adalah upah yang telah pasti ukurannya dan bukan dari hasilnya yang belum

    tentu. ]^%]^& Perbedaan tersebut dapat disimpulkan" yaitu(a.  Muza>ra’ah (benih dari pemilik lahan b.  Mukha>baroh (benih dari penggarapc.  Musa>qat  (perawatan tanaman atau pepohonan

    !ari penjelasan singkat diatas" dapat diketahui letak perbedaan antara muza>ra’ah dan

    mukha>barah adalah dari sisi asal benih" sedangkan musa>qat  adalah kerjasama dalam

     pemeliharaan dan perawatan pepohonan dalam sebidang kebun.4  Dasar Hukum Muza>ra’ah 

    !asar hukum yang digunakan para ulama dalam menetapkan hukum muza>ra’ah

    adalah sebuah hadis yang diriwayatkan oleh 0ukhari dan 2uslim dari Ibnu Abbas.

    7 _`9 `` E``> Q``R _9`J Z``OWJ GOJ

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    5/23

    ?`̀ F Q`R E`̀ GHR X?`̀ Y E`̀  R ?z`̀ @J { ?W`̀ v N`̀  | N`` R E`` M L } _LM : ~7  } } EFGHM : q7 ?FM Q { J: Q {M

    .67}

     'ari (bnu )mar bah%a *asullullah melakukan ker&a sama +penggarapan tanah" dengan

     penduduk haibar dengan imbalan separuh dari hasil yang keluar dari tanah tersebut, baik buah-buahan maupun tanaman. +Muttafa alaih"

    2ereka yang memperbolehkan akad muza>ra’ah   berdasarkan pendapat bahwa

    muza>ra’ah  merupakan akad syirkah  antara modal ,tanah dan pekerjaan sebagaimana

    akad mud}arabah yang hukumnya juga diperbolehkan karena adanya hajat yang mendesak 

    ,dibutuhkan. Akad muza>ra’ah  tersebut diperbolehkan sebagaimana akad  i"a>rah  dari

    segi kerjasama dalam hal penggarapan tanah. Adapun upah dari muza>ra’ah  adalah

    ditentukan dari hasil pengelolaan tanah tersebut.]$%]$&

    Sedangkan Imam Abu Banifah dan 3ufar" serta Imam asy-Syafii tidak 

    membolehkannya.]+%]+& Bal ini didasari oleh hadis xabi.

     ?`̀ R} }  =`̀ M7:8F9 •: Q { `̀ M ;`̀  G L``  _`̀ LM `̀ : ;L }`̀ : ~7  } } _HM : q7 €E9: Q { J J {E } QM E`` J {

    ?:‚F9 •

     'ari /sabit bin Adh-'hahhak bah%a sesungguhnya *asulullah $A0 melarang untuk melakukan

    muza>ra’ah , dan memerintahkan untuk melakukan mua>"arah +se%a-menye%a". +*. Muslim"

    #byek akad dalam muza>ra’ah  dinilai memiliki dimensi spekulatif yang tidak jelas

    kadarnya" karena yang dijadikan imbalan untuk petani adalah hasil panen yang belum ada

    ,ma’du>m dan tidak jelas , "aha>lah ukurannya" sehingga keuntungan yang akan

    dibagikan tidak jelas. 0oleh jadi panen gagal dan si petani tidak mendapat apa-apa dari

    1% [1%]4a$ba$ 7u$ailm wa #dillatuhu, u &, Cet.ke-,

    (@amaskus:@a>r al-Aikr, %""#, $lm. &!5.

    13 [13]Ibid$, $lm. &!.

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    6/23

    garapannya" sehingga akad ini berpotensi untuk terjadinya kerugian. 2ereka membantah dalil

    yang melegitimasi keabsahan akad muza>ra’ah  dari para ulama 2alikiyah dengan

    mengatakan bahwa perbuatan ƒasulullah Saw dengan penduduk Khaibar" bukanlah

    muza>ra’ah  " melainkan al-kharra" al-muqasamah" yaitu ketentuan pajak yang harus

    dibayarkan kepada ƒasulullah Saw setiap kali panen dalam presentase tertentu.

    Adapun menurut jumhur ulama fikih hukum muza>ra’ah adalah diperbolehkan. !asar 

    kebolehannya secara khusus merujuk pada hadis xabi dari Ibnu Abbas menurut riwayat al-

    0ukhari yang mengatakan(

     QM:Q { J7?FM} _HM : q Q`R E`GHR X?YE`R „?`@J?Wv N`| N`REM L` _LM : ;L : ~7 

    ?F 67 ) 2ah%asanya rasulullah memperker&akan penduduk khaibar dalam pertanian dengan imbalanbagian dari apa yang dihasilkannya dalam bentuk tanaman atau buah-buahan.+*.2ukhari, Muslim, Abu 'a%ud, dan 3asa’i".14 [14] 

    Selain itu dalam kitab %ubul as-%ala>m dijelaskan bahwa larangan tersebut terjadi

     pada awal Islam" kemudian setelah nabi dan para sahabatnya hijrah ke 2adinah" merekapun

    sangat membutuhkan pekerjaan tersebut dan sangat bermanfaat untuk kebelangsungan kehidupan

    mereka. #leh karena itu" hadis tentang larangan muza>ra’ah tersebut memiliki batasan" yakni

     jika dalam perjanjianya terdapat peraturan yang menekan salah satu pihak" sehingga

    memberatkannya.]1%]1&

    Akad muza>ra’ah  ini dalam operasionalnya menyerupai akad syirkah  dan

    i"a>rah. Muza>ra’ah  menyerupai akad syirkah dalam bersepakat pembagian penghasilan

    1 [1]bdul )a$ma* +$aali dkk, Fiqh Muamalat$$$$$$, $lm.115.

    15 [15]M$.*war, Fiqih Islam&Mua>’amalah, Mu'a>kah}at, (ara>id da' i'a>yah

    *Hukum +!rdata da' +ida'a Islam) !s!rta aidah-aidah Hukum'ya, (Ba*du*9:

    al-Ma?arif, 1!!#, $lm. '!-'.

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    7/23

    antara pemilik tanah dan penggarap dari segi pengelolaan tanah seperti kesepakatan untuk 

    membagi setengah atau seperempat untuk penggarap. Muza>ra’ah   juga menyerupai akad

    i"a>rah  dan upahnya adalah bagian yang telah ditentukan dari yang dihasilkan.]4%]4&

    Adapun bentuk muza>ra’ah  yang diharamkan oleh Islam menurut al-…aradlawi

    sebagaimana yang dikemukakan dalam al-Hala>l wa al-Hara>m  adalah muza>raah

    yang didalamnya terdapat unsur penipuan dan ketidak jelasan yang membawa kepada

     perselisihan. Para pemilik lahan mensyaratkan agar ia mendapat hasil bagian pada lahan tertentu

    dan hasil pada bagian lahan yang lainnya untuk petani penggarap.

    Pada praktik tersebut terdapat unsur penipuan dan ketidakjelasan" karena mungkin saja

     bagian lahan yang disyaratkan untuk pemilik lahan tersebut menghasilkan lebih banyak dari pada

    yang dihasilkan oleh petani penggarap sehingga akan membawa kepada perselisihan antara

    keduanya.]†%]†& 2isalnya" dari luas ].^^^ m persegi yang disepakati" pemilik lahan menetapkan

     bahwa dia berhak atas tanaman yang tumbuh di area +^^ m tertentu. Sedangkan tenaga buruh

    tani berhak atas hasil yang akan didapat pada †^^ m tertentu.

    ‡ara seperti ini adalah cara muza>ra’ah  yang diharamkan. Inti larangannya ada pada

    masalah harar . Sebab boleh jadi salah satu pihak akan dirugikan. 2isalnya" bila panen dari

    lahan yang +^^ m itu gagal" maka pemilik lahan akan dirugikan. Sebaliknya" bila panen di lahan

    yang †^^ m itu gagal" maka buruh tani akan dirugikan. 2aka yang benar adalah bahwa hasil

     panen keduanya harus disatukan terlebih dahulu" setelah itu baru dibagi hasil sesuai dengan

     perjanjian prosentase.

    1& [1&]4a$ba$ 7u$ailm wa #dillatuh$$$$$, $lm. &!'.

    1' [1']l-Qaradlawi, al-Hala>l wa al-Hara>m......,$lm. %'".

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    8/23

    #leh karena itu seharusnya masing-masing pihak mengambil bagiannya itu dari hasil

    tanah dengan suatu perbandingan yang disetujui bersama. ˆika hasilnya itu banyak" maka kedua

     belah pihak akan ikut merasakannya" dan jika hasilnya sedikit" kedua-duanya pun akan mendapat

    sedikit pula. Apabila sama sekali tidak menghasilkan apa-apa" maka kedua-duanya akan

    menderita kerugian. ‡ara tersebut merupakan pembagian yang lebih adil untuk kedua belah

     pihak.

    !engan demikian kita dapati bahwa pendapat jumhur ulama ,2alikiyah" Banabilah dan

    3hahiriyah adalah pendapat yang lebih kuat" yaitu hukum bolehnya akad muza>ra’ah  ini.

    Bal itu dikarenakan akad muza>ra’ah  ini sejalan dengan prinsip-prinsip syariah dan

    maqa>s}id'y a. Akad ini bertujuan untuk saling membantu antara petani yang tidak memiliki

    lahan olahan dengan para pemilik lahan yang tidak mampu mengolah lahannya" dengan

    ketentuan hasilnya mereka bagi dengan sesuai dengan kesepakatan bersama.

    D  5ukun dan S6arat Muza>ra’ah 

    ].  2enurut 5lama Banafiyahƒukun muza>ra’ah  menurut ulama Banafiyah hanya berupa i>"a>b ,ungkapan penyerahan

    lahan dari pemilik lahan dan qabu>l  ,pernyataan menerima lahan untuk diolah dari petani

    yang keduanya harus diucapakan secara jelas.$.  2enurut 5lama Banabilah

    Adapun ulama Banabilah tidak mensyaratkan adanya qabu>l$ secara lafad'" namun cukup

    dengan suatu tindakan saja yang menunjukkan adanya qabu>l. !engan demikian qabu>lnya

    hanya berupa perbuatan dari penggarap.][

    %][&Adapun jumhur ulama yang membolehkan akad muza>ra’ah  mengemukakan

     beberapa rukun dan syarat yang harus dipenuhi" sehingga akad dianggap sah. ƒukun

    muza>ra’ah  menurut mereka adalah(

    1! [1!]4a$ba$ 7u$ailm wa #dillatuhu$$$$$$, $lm. &!&.

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    9/23

    a  Pemilik lahan b  Petani penggarapc  #bjek muza>ra’ah  yaitu antara manfaat dan hasil kerja petani. Apabila bibit berasal dari

     petani maka objeknya adalah manfaat lahan dan apabila bibit berasal dari pemilik lahan maka

    objeknya adalah hasil kerja petani.]\%]\&d  I>"a>b  dan qab>ul . xamun dalam hal ini" ulama ma'hab Banabilah mangatakan bahwa

     penerimaan ,qabu>l akad muza>ra’ah  tidak perlu dengan ungkapan" tetapi boleh juga

    dengan tindakan" yaitu petani langsung mengolah lahan tersebut.$^%$^&2enururt Banafiah akad muza>ra’ah  adalah sama dengan akad  syirkah lainnya"

    yakni termasuk akad yang hairu la>zim ,tidak mengikat. 2enurut 2alikiyah" apabila sudah

    dilakukan penanaman bibit" maka akad menjadi la>zim  ,mengikat. Akan tetapi menurut

     pendapat yang kuat di kalangan 2alikiyah" semua syirkah amwa>l  hukumnya la>zim

    dengan telah terjadinya I>>"a>b  qabu>l.  Sedangkan menurut Banabilah muza>ra’ah

    dan musa>qah merupakan akad yang hairu la>zim yang bisa dibatalkan oleh masing-

    masing pihak dan akad menjadi batal karena meninggalnya salah satu pihak. $]%$]&Adapun penjelesan mengenai syarat muza>ra’ah" secara singkat Ali Abd ar-ƒasul

    menjelaskan dalam karyanya al-Maba>di’ al-Iqtis}a>di> f al-Isla>m" bahwa syarat sah

    muza>ra’ah  ada delapan" antara lain($$%$$&Adanya dua pihak yang berakad

    1 [1]4a$ba$ 7u$ailm wa #dillatuhu, /et. ke-3, (@amaskus:@a>r

    al-Aikr,1!#, $lm.&15.

    %" [%"]bdul i @a$la*, et.al, .'siklo/!di Hukum Islam, (akarta: I/$tiar Baru a*

    ;ee, 1, $lm. 1%'3.

    %1 [%1]4a$ba$ 7u$ailm wa #dillatuhu$$$$$, $lm. &!&-&!'.

    %% [%%]li bd ar-)asul, al-Maba>di’ al-Iqtis0a>di> f al-Isla>m, (air: @a>r al-Aikr

    al-Drabi>, 1!"#, $lm.%-3".

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    10/23

    ].  Adanya lahan yang subur untuk pertania$.  ˆelasnya asal benih+.  ˆelasnya bagian orang yang tidak membawa benih/.  Pemilik lahan tidak ikut campur dalam pengelolaan tanah tersebut ,pengelolaan doserahkan

    sepenuhnya pada penggarap1.  ˆelasnya jenis benih yang akan ditanam4.  Ketentuan bagian dari hasil pengelolaan lahan

    Sedangkan syarat-syarat muza>ra’ah  menurut jumhur ulama adalah ada yang

    menyangkut orang yang berakad" benih yang yang akan ditanam" lahan yang dikerjakan" hasil

    yang akan dipanen" dan yang menyangkut jangka waktu berlakunya akad. $+%$+&].  5ntuk orang yang melakukan akad disyaratkan bahwa keduanya harus orang yang telah baligh

    dan berakal" karena kedua syarat inilah yang membuat seseorang dianggap telah cakap bertindak 

    hukum. Pendapat lain dari kalangan ulama ma'hab Banafi menambahkan bahwa salah seorang

    atau keduanya bukan orang yang murtad" karena tindakan orang yang murtad dianggap

    mauqu>(  ,tidak punya efek hukum sampai ia masuk Islam kembali. Akan tetapi Abu usuf 

    dan 2uhammad bin Basan asy-Syaibani tidak menyetujui syarat tambahan tersebut" karena akad

    muza>ra’ah  boleh dilakukan antara muslim dan non muslim.$.  Syarat yang menyangkut benih yang akan ditanam harus jelas" sehingga sesuai dengan kebiasaan

    tanah itu" benih yang ditanam tersebut jelas dan akan menghasilkan.+.  Adapun syarat yang menyangkut lahan pertanian adalah(

    a  2enurut adat dikalangan para petani" lahan tersebut bisa diolah dan menghasilkan.

    ˆika lahan tersebut adalah lahan yang tidak potensial untuk ditanami karena tandus

    dan kering" sehingga tidak memungkinkan dijadikan lahan pertanian" maka akad

    muza>ra’ah  tidak sah. b  0atas-batas lahan itu jelas.

    ‰ahan itu diserahkan sepenuhnya kepada petani untuk diolah. Apabila disyaratkan bahwa pemilik lahan ikut mengolah pertanian itu" maka akad muza>ra’ah  tidak 

    sah./.  Adapun syarat-syarat yang menyangkut dengan hasil panen adalah (

    %3 [%3]bdul i @a$la*, et.al, .'siklo/!di Hukum Islam$$$$$$, $lm.1%'3.

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    11/23

    a  Pembagian hasil panen bagi masing-masing pihak harus jelas. b  Basil itu benar-benar milik bersama orang yang berakad" tanpa ada unsur dari luar.c  Pembagian hasil panen itu ditentukan pada awal akad untuk menghindari perselisihan

    nantinya

    d  Basil tanaman harus berupa bagian yang belum dibagi di antara orang-orang yangmelakukan akad. Apabila ditentukan bahwa bagian tetentu diberikan kepada salah

    satu pihak maka akadnya tidak sah.$/%$/&E  Bentuk7Bentuk Akad Muza>ra’ah 

    Abu usuf dan 2uhammad Basan asy-Syaibani menyatakan bahwa dilihat dari segi sah

    atau tidaknya akad muza>ra’ah . 2aka ada empat bentuk muza>ra’ah  tersebut" yaitu(].  Apabila lahan dan bibit dari pemilik lahan" kerja dan alat dari petani" sehingga yang menjadi

    objek muza>ra’ah adalah jasa petani" maka hukumnya sah.$.  Apabila pemilik lahan hanya menyediakan lahan" sedangkan petani menyediakan bibit" alat" dan

    kerja" sehingga yang menjadi objek muza>ra’ah  adalah manfaat lahan" maka akad

    muza>ra’ah  juga sah.+.  Apabila lahan" alat" bibit" dari pemilik lahan dan kerja dari petani" sehingga yang menjadi objek 

    muza>ra’ah adalah jasa petani" maka akad muza>ra’ah  juga sah./.  Apabila lahan pertanian dan alat disediakan pemilik lahan sedangkan bibit dan kerja dari petani

    maka akad ini tidak sah. 2enurut Abu usuf dan 2uhammad menentukan alat pertanian dari

     pemilik lahan membuat akad ini jadi rusak" karena alat pertanian tidak bisa mengikut pada lahan.

    2enurut mereka" manfaat alat pertanian itu tidak sejenis dengan manfaat lahan" karena lahan

    adalah untuk menghasilkan tumbuh-tumbuhan dan buah" sedangkan manfaat alat hanya untuk 

    mengolah lahan. Alat pertanian menurut mereka harus mengikut pada petani penggarap bukan

    kepada pemilik lahan.

    8  Aki3at Akad Muza>ra’ah 2enurut jumhur ulama yang membolehkan akad muza>ra’ah  " apabila akad ini telah

    memenuhi rukun dan syaratnya" maka akibat hukumnya adalah( $1%$1&

    % [%]4a$ba$ 7u$ailm wa #dillatuhu$$$$$, $lm. &!!.

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    12/23

    ].  Petani ,penggarap bertanggung jawab mengeluarkan biaya benih dan biaya pemeliharaan

     pertanian tersebut.$.  0iaya pertanian seperti biaya pupuk" penuaian serta pembersihan tanaman ditanggung oleh

     petani dan pemilik lahan sesuai dengan persentase bagian masing-masing.+.  Basil panen dibagi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak /.  Pengairan dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak . apabila tidak ada

    kesepakatan maka berlaku kebiasaan di tempat masing-masing.1.  Apabila salah satu pihak meninggal dunia sebelum panen" maka akad tetap berlaku sampai

     panen" dan yang meninggal diwakili oleh ahli warisnya.2enurut Banafiah ada beberapa ketentuan untuk muza>ra’ah yang (asid atau tidak 

    tidak memenuhi salah satu syarat yang ditentukan diatas" antara lain($4%$4&

    ].  Tidak ada kewajiban apapun bagi mu'ari ,penggarap dari pekerjaan muza>ra’ah karenaakadnya tidak sah.

    $.  Basil yang diperoleh dari tanah garapan semuanya untuk pemilik benih" baik pemilik tanah

    mauun penggarap. !alam hal ini malikiyah dan Banabilah sepakat dnegan Banafiah" yaitu

     bahwa apabila akdnya (asid maka hasil tanaman untuk pemilik benih.+.  Apabila benihnya dari pihak pemilik tanah maka pengelola memperoleh upah atas pekerjaannya"

    karena fasidnya akad muza>ra’ah tersebut. Apabila benihnya berasal dari penggarap maka

     pemilik tanah berhak memperoleh sewa atas tanahnya" karena dalam dua kasus ini status

    akadnya menjadi sewa-menyewa./.  !alam muza>ra’ah yang (asid, apabila muza>ri’  telah menggarap tanah tersebut maka ia

    wajib diberi upah yang sepadan ,u"rah al-mis1li" meskipun tanah yang digarap tidak 

    menghasilkan apa-apa. Bal ini karena muza>ra’ah statusnya sebagai akad ijarah ,sewa-

    menyewa. Adapun dalam muza>ra’ah yang shahih" apabila tanah garapan tidak 

    %5 [%5] bdul i @a$la* et.al, .'siklo/!di Hukum Islam$$$$$$, $lm.1%'.

    %& [%&]$mad 4ardi Musli/$, Fiqih Mu’amalat ....., $lm."%-"3. Ba/a 2e*6elasa*

    lebi$ ri*/i dalam 4a$ba$ 7u$ailm wa #dillatuhu, u 5,

    (@amaskus: @a>r al-Aikr, 1!#, $lm.&%5-&%&.

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    13/23

    menghasilkan apa-apa" maka muza>ri dan pemilik tanah sama sekali tidak mendapatkan apa-

    apa.1.  2enurut Imam Abu Banifah dan Abu usuf" upah yang sepadan dalam muza>ra’ah  yang

    (asid harus ditetapkan dengan jumlah yang disebutkan" sesuai dengan persetujuan kedua belah

     pihak. Sedangkan menurut 2uhammad bin Basan" upah yang sepadan harus dibayar penuh"

    karena ia merupakan ukuran harga ,nilai manfaat yang telah dipenuhi oleh penggarap.9  Ketentuan Muza>ra’ah  dalam Kompilasi Hukum Ekonomi S6ari:ah ;KHES?=>@

    !alam KBŠS pasal $14-$41 dijelaskan beberapa peraturan berkaitan pelaksanaan akad

    muza>ra’ah " yakni(

    ]. Pemilik lahan harus menyerahkan lahan yang akan digarap kepada pihak yang akan

    menggarap.

    $. Penggarap wajib memiliki keterampilan bertani dan bersedia menggarap lahan yang

    diterimanya.

    +. Penggarap wajib memberikan keuntungan kepada pemilik lahan bila pengelolaan yang

    dilakukannya menghasilkan keuntungan.

    /. Akad muza>ra’ah  dapat dilakukan secara mutlak dan atau terbatas.

    1. ˆenis benih yang akan ditanam dalam muza>ra’ah  terbatas harus dinyatakan secara

     pasti dalam akad" dan diketahui oleh penggarap.

    4. Penggarap bebas memilih jenis benih tanaman untuk ditanam dalam akad muza>ra’ah

    yang mutlak.

    %' [%'] om/ilasi Hukum .ko'omi %yariah, (akarta: e*/a*a 0re*ada Media +ru2,

    %""#, $lm.'&-'.

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    14/23

    †. Penggarap wajib memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lahan" keadaan cuaca"

    serta cara yang memungkinkan untuk mengatasinya menjelang musim tanam.

    [. Penggarap wajib menjelaskan perkiraan hasil panen kepada pemilik lahan dalam akad

    muza>ra’ah  mutlak.

    \. Penggarap dan pemilik lahan dapat melakukan kesepakatan mengenai pembagian hasil

     pertanian yang akan diterima oleh masing-masing pihak.

    ]^. Penyimpangan yang dilakukan penggarap dalam akad  muza>ra’ah  " dapat

    mengakibatkan batalnya akad itu.

    ]]. Seluruh hasil panen yang dilakukan oleh penggarap yang melakukan pelanggaran

    sebagaimana dalam huruf ,]^ menjadi milik pemilik lahan.

    ]$. !alam hal terjadi keadaan seperti pada ayat ,]]" pemilik lahan dianjurkan untuk 

    memberi imbalan atas kerja yang telah dilakukan penggarap.

    ]+. Penggarap berhak melanjutkan akad muza>ra’ah   jika tanamannya belum layak 

    dipanen" meskipun pemilik lahan telah meninggal dunia.

    ]/. Ahli waris pemilik lahan wajib melanjutkan kerjasama muza>ra’ah  yang dilakukan

    oleh pihak yang meninggal" sebelum tanaman pihak penggarap bisa dipanen.

    ]1. Bak menggarap lahan dapat dipindahkan dengan cara diwariskan bila penggarap

    meninggal dunia" sampai tanamannya bisa dipanen.

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    15/23

    ]4. Ahli waris penggarap berhak untuk meneruskan atau membatalkan akad muza>ra’ah

    yang dilakukan oleh pihak yang meninggal.

    B. Peranian Ba!i Hasil Pertanian di IndonesiaPada dasarnya" baik muza>ra’ah, mukha>barah  dan musa>qat   adalah

    konsep kerja sama bagi hasil dalam pengelolaan pertanian antara petani pemilik lahan dengan

     petani penggarap. !alam praktiknya" sebenarnya muza>ra’ah sudah menjadi tradisi

    masyarakat petani di pedesaan yang dikenal istilah bagi hasil. Khususnya di tanah ˆawa"

     praktik ini biasa disebut dengan maro" mertelu dan mrapat. $[%$[& Penerapan sistem ini pada

    umumnya dapat dilihat pada masyarakat pedesaan yang hidupnya mengandalkan pertanian.

    Karena sistem ini akan membentuk kerjasama antara pemilik lahan dan petani penggarap

    yang didasari rasa persaudaraan antara kedua belah pihak" dan juga sangat membantu mereka

    yang memiliki lahan tapi tidak mempunyai waktu untuk menggarapnya dan mereka yang

    tidak memiliki lahan tapi memiliki keahlian dalam bertani.

    Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan bagi hasil adalah perjanjian pengolahan tanah" dengan upah sebagian dari hasil yang diperoleh.$\%$\&

    Perjanjian bagi hasil dalam konteks masyarakat Indonesia bukanlah suatu hal yang baru"

    yakni sudah dikenal di dalam hukum adat. Konsep perjanjian bagi hasil pengolahan tanah

     pertanian telah diadopsi ke dalam hukum positif dengan dituangkan dalam undang-undang

    %! [%!]htt/&22aka(a/!'didika'$blos/ot$com234532452/!'!rtia'muzaraah$html6

     z78(4!94!93bab:b;

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    16/23

     xomor $ Tahun ]\4^ Tentang 0agi Basil Tanah Pertanian. !alam keentuan Pasal ] undang-

    undang ini disebutkan bahwa(

    * Per&an&ian bagi hasil ialah per&an&ian dengan nama apapun &uga yang diadakan

    antara pemilik pada satu pihak dan seseorang atau badan hukum pada pihak lain, yang dalam undang-undang ini disebut #penggarap berdasrkan per&an&ian mana penggerap

    diperkenankan oleh pemilik tersebut untuk menyelenggrakan usaha pertanian di atas

     pemilik, dengan pembagian hasilnya antara kedua belah pihak

    Adapun yang menjadi tujuan utama lahirnya undang-undnag ini sebagaimana

    dikemukakan dalam penjelasan umum poin + disebutkan(

    a. Agar pembagian hasil tanah antara pemilik dan oenggarapnya dilakukan atas dasar yang

    adil.

     b. !engan menegaskan hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari pemilik dan penggarap agar 

    terjamin pula kedudukan hukum yang layak bagi para penggarap" yang biasanya dalam

     perjanjian bagi hasil itu berada dalam kedudukan yang tidak kuat" yaitu karena umumnya

    tanah yang tersdia tidak banyak" sedangkan jumlah orang yang ingin menjadi

     penggarapnya adalah sangat besar.

    c. !engan terselenggaranya apa yang tersebut pada a dan b di atas" maka akan bertambah

     bergembiralah para petani penggarap" hal mana akan berpengaruh baik pula pada

     produksi tanah yang bersangkutan" yang berarti suatu langkah maju dalam melaksanakan

     program akan melengkapi )sandang pangan rakyat*.

    I  perasional Akad Muza>ra’ah  di Lem3a!a Per3ankan S6ari:ah

    Sektor pertanian ,agribisnis yang merupakan basis pertumbuhan ekonomi pedesaan"

    sangat strategis dalam meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi kemiskinan. Akan

    tetapi" sampai saat ini para petani masih dihadapkan pada kesulitan pembiayaan untuk 

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    17/23

     pengembangan usahanya. kurangnya keberpihakan perbankan syariah pada sektor pertanian

    indikasinya jelas" bahwa pembiayaan bank syariah dalam sektor pertanian masih sangat minim.

    0egitu banyaknya skim-skim bank syariah yang beroperasi saat ini" namun faktanya

     pembiayaan bank syariah dalam sektor ini masih sangat sedikit dibanding dengan sektor 

    lainnya. !engan kata lain" sektor pertanian masih dipandang sebelah mata oleh perbankan

    syariah saat ini

    Bal ini dikarenakan dari sudut pandang perbankan sendiri sektor pertanian kurang

    menarik untuk berinestasi. Karakteristik kegiatan usaha disektor pertanian yang penuh resiko"

     baik resiko produksi maupun jatuhnya harga telah menyebabkkan rendahnya minat lembaga perbankan dalam mendanai pembiayaan disektor ini. Selain itu" minimnya pembiayaan disektor 

    ini disebabkan besarnya resiko yang dihadapi perbankan" sebab pembayaran terhadap

     pembiayaan yang diberikan tidak secepat pembiayaan dalam sektor perdagangan. ˆika pada

    sektor perdagangan intensitas hasil dapat dihitung dalam waktu yang relatif singkat" bisa per-

     bulan" per-minggu bahkan per-hari. 0erbeda dengan pembiayaan pertanian yang menunggu

    waktu yang relatif lama" empat atau enam bulan.

    !alam kha'anah hukum bisnis syariah" hukum Islam telah memberikan aturan khusus

     bagi penerapan kontrak kerjasama pengolahan lahan tersebut dengan cara khusus sebagaimana

    dalam akad muza>ra’ah$. Secara teknis" kontrak muza>ra=ah tidak berbeda jauh dengan

    kontrak mudharabah. Banya saja muza>ra=ah berarti khusus untuk pengolahan lahan

     pertanian sebagai pengganti dari produksi yang diatur oleh suatu aturan tertentu. #leh karena

    itu" teknis pengaplikasian sistem ini dalam perbankan syariah hampir sama dengan sistem

     pembiayaan mudharabah$

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    18/23

    Kondisi ini terjadi disebabkan terdegradasinya isi ekonomi syariah pada perbankan

    syariah" disamping ketidakmampuan perbankan syariah untuk menggali dan mendinamisasi

    konsep agribisnis syariah secara praktis di lapangan. !engan demikian" menjadikan bank 

    syariah sebagai bank yang hanya berorientasi profit minded  tanpa memperhatikan kesejahteraan

    merata akan mereduksi makna kesyariahan" lebih dari itu akan mencederai ekonomi syariah itu

    sendiri.

    ‰ebih penting dari itu" bahwa sudah saatnya umat Islam menggali sistem ekonomi Islam

    dalam bidang agribisnis yang teruji secara konsep dan praktis. 0elum maksimalnya

     pemberdayaan ekonomi di bidang pertanian menunjukkan bahwa terjadi kesalahan dalammelihat konsep pertanian negeri ini. Adagium ibarat ) petani mati di lumbung * menandakan

    terjadi kesalahan besar manajemen pertanian di Indonesia. Tentu pembahasan konsep ini harus

    dilakukan secara komprehensif dari mulai sistem pertanian" manajemen pertanian hingga tata

    kelola swasta dan negara dalam bidang pertanian.+^%+^&

    C  akat Muza>ra’ah

    3akat hasil paroan sawah atau ladang ini diwajibkan atas orang yang punya benih"

    maka dalam mu'araah yang wajib 'akat adalah pemilik tanah" karena dialah yang menanam"

    sedangkan penggarap hanya mengambil upah kerja. Adapun dalam mukhabarah yang wajib

    'akat adalah penggarap ,petani" karena dialah hakikatnya yang menanam" sedangkan pemilik 

    tanag seolah-olah mengambil sewa tanahnya. ˆika benih berasal dari keduanya maka 'akat

    diwajibkan kepada keduanya jika sudah senisab sebelum pendapatn dibagi dua.

    3" [3"]$tt2:GGwww.was2ada./.idGi*deH.2$2

    2ti*J/mK/*te*tLiewJarti/leLidJ1%1'&:keduduka*-2erta*ia*-dalam-

    ek*mis

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    19/23

    2enurut usuf …aradhawi" bila pemilik itu menyerahkan penggarapan tanahnya

    kepada orang lain dengan imbalan seperempat" sepertiga" atau setengah hasil sesuai dengan

     perjanjian" maka 'akat dikenakan atas kedua bagian pendapatan masing-masing bila cukup

    senisab. 0ila bagian salah seorang cukup senisab" sedangkan yang seorang lagi tidak" maka

    'akat wajib atas yang memiliki bagian yang cukup senisab" sedangkan yang tidak cukup

    senisab tidak wajib 'akat. Tetapi Imam Syafii berpendapat bahwa keduanya dipandang satu

    orang yang oleh karena itu wajib secara bersamaan menanggung 'akatnya bila jumlah hasil

    sampai lima was‹" masing-masing mengeluarkan ]^Œ darpi bagiannya.+]%+]&

    Implikasi dari Penerapan AkadMuzara>’ah

      Apabila praktik muzara’ah dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang

    telah dikemukakan diatas" maka secara riel diterapkannya bagi hasil dengan menggunakan

    akad muza>ra’ah akan berdampak pada sektor pertumbuhan sosial ekonomi" seperti saling

    tolong menolong dimana antara pemilik tanah dan yang menggarapnya saling diuntungkan

    serta menimbulkan adanya rasa keadilan dan keseimbangan+$%+$&. ‰ebih lanjut hikmah yang

    terkandung dalam muza>ra’ah adalah(

    ]. Adanya rasa saling tolong-menolong atau saling membutuhkan antara pihak-pihak yang

     bekerjasama.

    $. !apat menambah atau meningkatkan penghasilan atau ekonomi petani penggarap

    maupun pemilik tanah.

    31 [31] bdul )a$ma* +$aali dkk, Fiqih Muamalat$$$$$$$lm.11.

    3% [3%] =$ari sa$ra*i da* )uf?a$ bdulla$, Fikih Mu’amalah.......,$lm. %1!.

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    20/23

    +. !apat mengurangi pengangguran.

    /. 2eningkatkan produksi pertanian dalam negeri.

    1. !apat mendorong pengembangan sektor riel yang menopong pertumbuhan ekonomi

    secara makro.

    L  Berakhirn6a Akad Muza>ra’ah 33?@Muzara’ah  terkadang berakhir karena telah terwujudnya maksud dan tujuan akad"

    misalnya tanaman telah selesai dipanen. Akan tetapi terkadang akad muzara’ah  berakhir 

    sebelum terwujudnya tujuan muzara’ah karena sebab-sebab berikut(

    ].  ˆangka waktu yang disepakati berakhir" akan tetapi apabila jangka waktu sudah habis sedangkan

    hasil penen belum layak panen maka akad tersebut tidak dibatalkan sampai panen tiba" dan

    hasilnya dibagi sesuai kesepakatan bersama diwaktu akad. #leh sebab itu" dalam waktu

    menunggu panen tersebut" menurut jumhur ulama petani berhak mendapatkan upah sesuai

    dengan upah minimum yang berlaku bagi petani setempat. Selanjutnya" dalam masa menunggu

    masa panen tersebut biaya tanaman seperti pupuk" biaya pemeliharaan" dan pengairan merupkana

    tanggung jawab bersama pemilik lahan dan petani sesuai persentase pembagian masing-masing.$.  2enurut ulama ma'hab Banafi dan ma'hab Banabila" apabila salah seorang yang berakad wafat"

    maka akad muza>ra’ah  berkahir" karena mereka berpendapat bahwa akad muza>ra’ah

    tidak dapat diwariskan. Akan tetapi ulama ma'hab 2aliki dan ma'hab Syaafii berpendaat

     bahwa akad muza>ra’ah  dapat diwariskan. #leh sebab itu" akad tidak berkahir dengan

    wafatnya salah satu pihak yaang berakad.

    +.  Adanya u'ur salah satu pihak" baik dari pemilik lahan maupun dari pihak petani yang

    menyebabkan mereka tidak bisa melanjutkan akad muza>ra’ah  tersebut. 5'ur yang

    dimaksud antara lain adalah(

    33 [33]bdul i @a$la* et.al, .'siklo/!di Hukum Islam$$$$$$, $lm.1%'. Ba/a:

    4a$ba$ 7u$ailm wa #dillatuhu$$$$$$, $lm. '""-'"%.

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    21/23

    a  Pemilik lahan terbelit hutang" sehngga lahan pertanian tersebut harus ia jual"

    karena tidak ada harta lain yang dapat meunasi hutang tersebut. Pembatalan ini

    harus dilaksanakan melalui campur tangan hakim. Akan tetapi apabila tumbuh-

    tumbuhan tersebut telah berbuah" tetapi belum layak panen" maka lahan tersebut

     boleh dijual sebelum panen. b  Adanya u'ur petani" seperti sakit atau harus melakukan perjalanan ke luar kota"

    atau sakit yang tidak dimungkinkan untuk bisa sembuh sehingga ia tidak mampu

    melaksanakan pekerjaannya.

    PENUTUP

    Kesimpulan

    !ari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa muza>ra’ah  merupakan akad

    kerjasama antara pemilik tanah pertanian dan penggarap ,petani dengan cara pemilik tanah

    menyerahkan tanahnya berikut dengan benihnya kepada pihak penggarap untuk diolah yang

    hasilnya dibagi berdua sesuai dengan kesepakatan bersama sebelumnya.Muza>ra’ah menurut jumhur ulama hukumnya diperbolehkan" karena muza>ra’ah adalah termasuk akad kerjasama

    antara modal dengan pekerjaan seperti halnya mudharabah.

    Pada hakikatnya muza>ra’ah merupakan salah satu dari bentuk kerjasama bagi hasil

    dalam bidang pertanian. Adapun perjanjian bagi hasil dalam konteks masyarakat Indonesia

     bukanlah suatu hal yang baru" yakni sudah dikenal di dalam hukum adat. Konsep perjanjian bagi

    hasil pengolahan tanah pertanian telah diadopsi ke dalam hukum positif dengan dituangkan

    dalam undang-undang xomor $ Tahun ]\4^ Tentang 0agi Basil Tanah Pertanian

    Akad muza>ra’ah  ini dalam operasionalnya menyerupai akad syirkah  dan

    i"a>rah. Muza>ra’ah menyerupai akad syirkah dalam bersepakat pembagian penghasilan

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    22/23

    antara pemilik tanah dan penggarap dari segi pengelolaan tanah seperti kesepakatan untuk 

    membagi setengah atau seperempat untuk penggarap. Muza>ra’ah   juga menyerupai akad

    i"a>rah  dan upahnya adalah bagian yang telah ditentukan dari yang dihasilkan. xamun

    demikian terdapat beberapa ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam praktik 

    muzara’ah agar akad tersebut menjadi akad yang sah.

    ˆika merujuk dari karakter sistem muza>ra’ah" terdapat beberapa hikmah dan

    keuntungan yang dapat diambil dalam pemberlakuan akad tersebut" antara lain terwujudnya kerja

    sama yang saling menguntungkan antara pemilik tanah dengan petani penggarap. 2eningkatnya

    kesejahteraan masyarakat" tertanggulanginya kemiskinan" terbukanya lapangan pekerjaan

    terutama bagi petani yang memiliki kemampuan bertani.

     xamun demikian" menurut hemat penulis sistem muza>raah  ini jarang sekali

    diaplikasikan dalam dunia perbankan" karena karakteristik kegiatan usaha disektor pertanian

    yang penuh resiko" baik resiko produksi maupun jatuhnya harga telah menyebabkkan rendahnya

    minat lembaga perbankan dalam mendanai pembiayaan disektor ini. #leh karena itu diperlukan

    adanya pembedahan konsep teorotis ke dalam konsep aplikatif" sehingga akad muza>ra’ah

    mudah diberlakukan dalam membangun kerjasama antara sektor agribisnis dan sektor 

     perbankan. ?allahu a’lam bi as-s}awab

     DaFtar Pustaka

    ---------" ompilasi ukum 5konomi $yariah" ‡et ke-]" ˆakarta( Kencana Prenada 2edia Žroup"$^^\.

    Anshori" Abdul Žhafur"  ukum Per&an&ian (slam di (ndonesia: onsep, *egulasi dan (mplementasi, ogyakarta( Žadjah 2ada 5niersiti Press" $^]^.

    Anwar" 2oh."  6iih (slam:Mua>’amalah,  Mu'a>kahat, (ara>id da' i'a>yah+ukum Perdata dan Pidana (slam" 2eserta aidah-aidah ukumnya" 0andung(al-2aarif" ]\[[.

    !ahlan"Abdul A'i'i et.al" 5nsiklopedi ukum (slam" ˆakarta( Ichtiar 0aru an Boee" ]\\4.

  • 8/16/2019 Konsep Dan Aplikasi Muzaraah

    23/23

    Žha'ali" Abdul ƒahman dkk" 6ih Muamalat, ‡et. ke-]" ˆakarta(Kencana Prenada 2edia Žroup"$^]^.

    Baroen" xasroen" 6ih Mu’amalah" ‡et.ke-$" ˆakarta( Žaya 2edia Pratama"$^^†.

    2ardani" 6iih 5konomi $yari’ah: 6iih Muamalah" ˆakarta( Kencana Prenada 2edia Žroup.$^]$.

    2uslich" Ahmad ardi , 6iih Muamalat " ˆakarta(2i'an" $^]^.

     xabhani" Ta‹iyuddin an-" 2embangun Sistem Škonomi Alternatif Perspektif Islam" ‡et.ke-\"Surabaya( ƒisalah Žusti" $^^\.

    Pasaribu" ‡hairuman dan Suhrawardi K ‰ubis"  ukum Per&an&ian (slam" ˆakarta(Sinar Žrafika"]\\4.

    …aradlawi" usuf al-" al-H}ala>l wa al-H}ara>m f al-Isla>m ,  cet ke-]+" 0eirut(al-Maktab al-Isla>m"]\[^.

    ƒahman" Af'alur"  'oktrin 5konomi (slam 7ilid 8" alih bahasa Soeroyo dan xastangin"ogyakarta( !hana 0hakti akaf Prima asa" ]\\1.

    ƒasul" Ali Abd ar-" al-Maba>di’ al-Iqtis}a>d f al-Isla>m" Kairo( !ar al-‘ikr al-Arabi"]\[^.

    Sahrani" Sohari dan ƒufah Abdullah , 6ikih Muamalah" 0ogor( Žhalia Indonesia" $^]].

    Suhendi" Bendi" 6ih Muamalah" ˆakarta( ƒaja Žrafindo Persada" $^^†.

    Syariffudin" Amir" 9aris-9aris 2esar 6iih" 0ogor(Kencana" $^^+.

    Thayyar" Abullah bin 2uhammad ath-"  5nsiklopedia 6ikih Muamalah dalam pandangan 4 Mazhab" alih bahasa 2iftahul Khairi" ogyakarta(2aktabah al-Banif" $^^\.

    3uhaili" ahbah" al-Fiqh al-Isla>m wa #dillatuhu" ˆu' 1" ,!amaskus( @a>r al-‘ikr" ]\[\

    3uhaili" ahbah , al-Fiqh al-Isla>m wa #dillatuhu" ˆu' 4" ‡et ke-/" !amaskus( @a>r al-‘ikr" $^^/

    3uhdi" 2asjfuk" Masa@il Fiqhiyah" ‡et.ke-]^" ˆakarta( Toko Žunung Agung" ]\\†.

    http(’’akafapendidikan.blogspot.com’$^]$’^]’pengertianmu'araah.html“'”f^e1^e1$bab\b†/a.!iakses pada tanggal ]$-^]-$^]+.

    http(’’www.waspada.co.id’inde”.php“optioncom–content—iewarticle—id]$]†/4(kedudukanpertaniandalamekonomisyar iah—catid++—Itemid\[. !iakses tanggal ]$-^]-$^]+.

    http://akafapendidikan.blogspot.com/2012/01/pengertianmuzaraah.html?zx=f0e50e52bab9b74ahttp://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=121746:kedudukanpertaniandalamekonomisyariah&catid=33&Itemid=98http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=121746:kedudukanpertaniandalamekonomisyariah&catid=33&Itemid=98http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=121746:kedudukanpertaniandalamekonomisyariah&catid=33&Itemid=98http://akafapendidikan.blogspot.com/2012/01/pengertianmuzaraah.html?zx=f0e50e52bab9b74ahttp://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=121746:kedudukanpertaniandalamekonomisyariah&catid=33&Itemid=98http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=121746:kedudukanpertaniandalamekonomisyariah&catid=33&Itemid=98http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=121746:kedudukanpertaniandalamekonomisyariah&catid=33&Itemid=98