konsep asepsis, antiseptik & infeksi nosokomial.pptx

8/17/2019 KONSEP ASEPSIS, ANTISEPTIK & INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx

1/99

KONSEP ASEPSIS, ANTISEPTIK &

INFEKSI NOSOKOMIAL

Rosyidah Arafat


2/99

• ASEPSIS PRINSIP MEMPERTAHANKANKEADAAN BEBAS KUMAN. Suasana yang steril

harus terus di lakukan supaya enghindari

in!eksi kuan pat"gen.

• ANTISEPSIS #ARA DAN TINDAKAN $AN%

DIPER&UKAN UNTUK MEN#APAI KEADAANBEBAS KUMAN PAT'%EN.


3/99

TINDAKAN ANTISEPTIK

1. Hand higyene

2. Penggunaan APD3. Penggunaan Alat yang steril

4. Melakukan tindakan dengan teknik

aseptik


4/99

Kebersihan

Tangan


5/99

Culture plate showing growth of bacteria 24

hr after a nurse placed her hand on the plate


6/99

Sebelum Cuci Tangan

Tangan Petugas di letakkan pada Plat Agar Darah dandikultur 72 Jam akan menghasilkan koloni kuman yangtumbuh subur.Kuman berasal dari fora tetap dan fora

sementara di lipatan kulit, kuku, sela jari tangan


7/99

Sesudah Cuci Tangan

Cuci tangan dengan air di waskom

dengan Sabun antiseptik

CUCI TANGAN DG.LARUTAN CUCI

TANGAN (Ako!o "#moien$

#moien % giserin& propien giko dan sorbito & akan meunakkan kuit dan

'embantu mencega! kerusakan kuit(kering& peca!& iritasi& dermatitis)arena sering mencuci tangan dengan sabun dan air


8/99

Acknoledge!ent " #H$ #orld Alliance for Patient %afety


9/99


10/99


11/99

*eraatan+pakaian k!usus ,ang digunakan oe! petugasuntuk perindungan diri dari

agen in-eksi. (S/A&CDC$

*engertian A*D


12/99

RespiratorGo0es1ace protection %'asker1ace s!ied1ace mask

Gowns/ead co0erings Aas kaki +sepatu tertutup

2enis34enis A*D


13/99


14/99

Examples of N95 Particulate

Respirators

14

Du(k)ill#up style

*an !"ld *lat !"ld

http"&&.pande!icflu.go'&plan&healthcare&!askguidancehc.ht!l

( h P


15/99

Tahapan penggunaan APD

(ahapan Penggunaan APD


16/99


17/99

sitirohani)1*+yahoo.co!

sitirohani)1*+yahoo.co!


18/99

Autoca0e tape


19/99


20/99


21/99


22/99

,-/0%, -$%$0$M,A

Health are Associated

,nfections HA,%


23/99

Hais Adalah ,nfeksi yang

ter5adi atau didapat penderitaketika !endapatkan pelayanan

diru!ah sakit.


24/99

HAIs MASALAH DI YAN!S DI S!L"#"H D"NIA

L$S % &IAYA %!#"'IAN #S

( )S % !CACA*AN%!MA*IAN

*"N*"*AN H""M% CI*#A #S

)!NC!'AHAN DAN

)!N'!NDALIAN

IN+!SI ,))I-

!.AS)ADAAN

IS$LASIM!M"*"S MA*A

#AN*AI IN+!SI


25/99

#I*!#IA HAIS

Lokasi sama tapi

mikroba berbeda

Atau sebaliknya

Awal dirawat tida/ ada

tanda /linis infe/si

*anda infe/si ti0bul 0ini0al

1 24 3a0 se3a/

0ulai perawatan

[email protected]

Awal dirawat tida/ dala0

Masa in/ubasi


26/99

A6/-

(MP( 0/7AR

R/%/R8$AR

M/($D/P/-7ARA-

(/MPA(MA%70

H$%(&P/9AM7R/-(A-

%iklus Penularan ,nfeksi pada %arana 0esehatan


27/99

,nfeksi Aliran Darah Pri!er ,ADP

,nfeksi %aluran 0e!ih ,%0

,nfeksi Daerah $perasi ,D$

HAP : 8AP

9enis HA,%

5/4/1


28/99

28

5/4/1

Definisi ADP

• IADP : ditemukan organisme dari hasil kultur darah semi /kuantitatif dengan tanda klinis yang jelas serta tidak disertai

infeksi yang lain ( tanpa ada organ atau jaringan lain yang

dicurigai sebagai sumber infeksi) dan / atau dokter yangmerawat menyatakan infeksi

• Plebitis ( Superficial & Deep Phlebitis )

pada daerah lokal tusukan infus ditemukan tanda-tanda merahseperti terbakar bengkak sakit bila ditekan ulkus sampai

eksudat purulen atau mengeluarkan cairan bila ditekan

5/4/1


29/99

2!

5/4/1

11/15/"!

PatogenesisPatogenesis

Faktor resiko potensial terjadinya kontaminasi pada alat intravaskuler

5/4/1


30/99

#"

5/4/1

Kriteria Penentuan

!olonisasi terlokalisasi kateter Terdapatnya pertumbuhan mikroorganisme yang

signifikan yaitu 15 cfu (colony forming unit)

dari segmen kateter ( CVC) tanpa disertai gejala infeksiInfeksi lokal

Terdapat pertumbuhan mikroorganisme > 15 cfu dr

segmen kateter disertai gejala lokal eritemapembengkakan

nyeri tekan dalam batas ! cm dari tempat insersi

kateter

dan purelensi ( pus)

5/4/1


31/99

#1

5/4/1

5/4/1


32/99

#2

5/4/1

Pemilihan "okasi #ena

Catheter insertion $" %angan menyingkat prosedurpemasangan kateter yang sudahditentukan- %angan melakukan prosedur cutdown

sebagai metode insersi


33/99

##

1A)TR31A)TR RISI)

5 +A*$# H$S*

25 )!#A.A*AN DI #S LAMA S!&!L"M INS!#SI

15 D"#ASI )!MASAN'AN LAMA

45 &AHAN DAN ""#AN A*!*!#

65 L$ASI INS!#SI

75 $M)$SISI CAI#AN IN+"S

85 )!M&!#SIHAN "LI* SAA* INS!#SI

95 )!N'ALAMAN SDM

5/4/1


34/99

#4

5/4/1

PERA!ATAN

okasi kateter"; Disinfeksi<; 5angan palpasi lokasi insersi

Dressing kateter "; gunakan kasa steril atau transparan dressing<; ganti dressing = 1 !inggu atau rusak< kotor< >asah< cegah

konta!inasi lokasi insersi<; 5angan >erikan salep anti!ikro>a secara rutin

Monitoring ,8 kateter "; Mini!al setiap shift dengan cara !elihat tanda infeksi danpalpasi

5/4/1


35/99

#5

5/ /

Pencegahan ADP

Pe!ilihan : Pelepasan ,8 "• Pilih Resiko ko!plikasi !ekanik • %esuai ,ndikasi ? segera lepaskan

• %egera pindahkan 5ika ada tanda Ple>itis dan untuk!e!ini!al ple>itis pada pasien deasa pindahkan lokasi ,8dengan aktu *2 @ B 5a!

• 9ika pe!asangan dengan /!ergenci pindakan ,8 = 4C 5a!• Pe!>erian darah< produk darah< ipid e!ulsion ad!inistrasi

set diganti 24 5a!

• 6unakanclose syste!• %etiap !anupulasi tu>ing kateter lakukan dekonta!inasi

5/4/1


36/99

#

Persiapan & pengontrolan pencampurancairan• Cek & re cek • %ingle dose 5ika !e!ungkinkan• 9ika Multi dosis !aka"

o %i!pan di le!ari pendingin atau sesuai reko!endasi pa>rik o 9angan gunakan 5ika rusak&eEpired atau ter5adi peru>ahan pada

'ial&cairan Fersihkan karet penutup 'ial !ulti dosis dengan alkohol se>elu!

!enusukkan alat ke 'ial 0ategori , 6unakan alat steril setiap kali akan !enga!>il cairan dari 'ial !ulti

dosis < dan hindari konta!inasi alat se>elu! !ene!>us karet 'ial. 0ategori , Fuang 'ial !ulti dosis >ila sudah kosong< >ila dicurigai atau terlihat

adanya konta!inasi< atau >ila telah !encapai tanggal kadaluarsa. 0ategori ,

5/4/1


37/99

#7

5/4/1


38/99

#8

5/4/1


39/99

#!

**I IAD*

56


40/99

ISK RS A!TI

at"eter#Associate$

!rinar% Tract Inection


41/99

• A7(, G 4 I dari seluruh infeksi nosoko!ial• Da!pak

!eningkatkan !or>iditas dan !ortalitas

Penye>a> >aktere!ia ke 2 tersering setelah8

!e!perpan5ang la!a peraatan 2J4 hari

!eningkatkan pe!>iayaan !eningkatkan penggunaan AF yg tak perlu


42/99

Deinisi

• ,nfeksi saluran ke!ih ,%0 RE infla!asi urotheliu!K in'asi >akteri< >akteriuria dan lekosituria

• Fakteriuria " >akteri didala! urin<

nor!alnya >e>as >akteri indikator uta!aJJJkolonisasi >akteri atau ,%0<Fakteriuria tanpa ,%0 " konta!inasi kulit< uretra<prepuce atau introitus.

• ekosituria " leukosit dala! urin !engindikasikan

adanya infeksi atau reaksi infla!asi urotel terhadap >akteri<pada pria nor!alnya 1J2&PF anita sa!pai L&PF


43/99

Patogenesis A!TI

Awal ,saat pemasangan ' ino(ulasi me(ani( ataute"ni( pemasangan %ang

)uru(

Lanjut ' melalui e(stra $an intraluminal route


44/99

Presentasi "linis

• Paling sering adalah asy!pto!atic.

• A7(, sy!pto!atic

Rasa tak nya!an suprapu>is< de!a!<!enggigil

atau nyeri pinggang

Terpasang kateter atau dilepas < 3 hari

first positive specimen urin >48 jam bakteriuria

lekosituria


45/99

*enataaksanaan

(ehnik pe!asangan kateter secara aseptic dan!en5aga kateter dala! closed syste! adalah halterpenting untuk !enekan resiko ,%0.

0ateterJ!eatal 5unction harus di>ersihkan tiaphari dengan air >ersih< penggunaan anti>iotictopical dihindari karena dapat !enye>a>kankoloni pathogen yang resisten seperti

pseudo!onas.epas kateter sesegera !ungkin sesudah tidak

diperlukan.


46/99

A-(,F,$(,0

Anti>iotic hanya di>erikan pada sy!pto!atic

,%0 dan dihentikan 4C 5a! setelah tanda infeksi!ereda.

Pe!>erian anti>iotic siste!ik dapat !enekan

insiden >akteriuria pada short ter!< tapi setelah3 atau 4 hari insiden >ateriurianya sa!a.


47/99


48/99

. Cat!eter Use

a. 0ateter urin dipasang hanya atas indikasi danke>utuhan< >ukan untuk kenya!anan yang !eraat. Category

>. Pada kasus2 tertentu< drainage urin dengan kondo!kateter< sistosto!i dan inter!ittent kateterisasi dapat

digunakan untuk !enggantikan indelling kateter.Category

8. /andwas!ing

uci tangan setiap se>elu! dan sesudah !e!anipulasikateter atau perangkatnya. Category


49/99

9. Cat!eter Insertion a. Pe!asangan kateter harus secara tehnik aseptic denganperalatan steril. Category

>. 6unakan 6lo'es< drape< sponges< an appropriate

antisepticsolution untuk !e!>ersihkan periurethral dan lu>ricant

5elly tunggal untuk insersi kateter. Category

c. 6unakan kateter ukuran sekecil !ungkin tapi drainagenya

cukup >aik untuk !e!ini!alisasi trau!a urethra.Category

d. 0ateter !enetap harus difiksasi yang >enar untuk!encegah

er erakan dan traksi urethra. Cate or


50/99

:. Cosed Sterie Drainage a. harus di5aga aliran urin lancar< steril< closed syste!! Category

>. kateter dan tu>e drainage tidak >oleh dilepas kecuali atasindikasi. Category

;. Irrigation a. irigasi harus dihindari kecuali untuk !engantisipasi o>struksi

!is" post tur prostate< irigasi dengan anti>iotic tidak >oleh digunakan apalagi untuk !encegah infeksi. Category

>. sa!>ungan kateter dan tu>e drainage harus di>erikandisinfektan se>elu! dilepas. Category

c. irigasi kandung ke!ih dilakukan dengan tehnik aseptic<

!enggunakan syringe 'olu!e yang >esar dan sterile irrigant yang langsung di>uang setelah digunakan. Category

d. >ila kateter >erkontri>usi !enye>a>kan aliran tak lancar< gantisegera. Category


51/99

il dari >agian distal

kateter yang sudah di>ersihkan dan dicuci dengan

disinfektan !enggunakan syringe dan 5aru! yang steril.Category

>. Fila perlu 'olu!e yang le>ih >anyak untuk pe!eriksaan urin khusus< a!>il dari drainage >ag secara aseptik. Category

=. Urinar, 1ow a. 9aga aliran urin lancar. Category

>. Agar aliran urin >e>as lancar1. 9angan ada >agian yang terlipat&kinking<2. 0antong urin harus dikosongkan secara teratur dengan

pena!pung yang terpisah<3. 0ateter atau aliran yang tidak lancar harus diirigasi<4. 7rin >ag harus di5aga selalu le>ih rendah dari kandung

ke!ih. Category

> 'eata Care


52/99

>. 'eata Care Dua kali sehari dicuci dengan po'idoneJiodine

solution dan dicuci dengan air dan sa>un tidak ter>ukti!enekan angka infeksi< sehingga sekarang tidak

disarankan. Category

7?. Cat!eter C!ange Inter0a Penggantian pada kateter !enetap harus teratur atau sesuai

indikasi. Category

77. Spatia Separation o- Cat!eteri@ed *atients 7ntuk !e!ini!alisasi cross infeksi< pasien dengan

indelling

kateter terinfeksi dan tidak se>aiknya dipisah. Category

7. acterioogic 'onitoring Penilaian >acteriologic untuk !onitor teratur pada pasien

dengan kateter untuk keperluan data tidakdireko!endasikan. Category


53/99

” urgical ite Infection ( I )”

Infeksi akibat tindakan Pembedahan,dapatmengenaiberbagai lapisan jaringantubuh,superfisial atau dalam.” (bukanhanya infeksiluka operasi)

Diklasifikasikan menjadi:• Infeksi insisional superfisial• Infeksi insisional dalam• Infeksi organ/ rongga

K it i SSI


54/99

Kriteria SSI

!igure. "ross#se$tion o% abdominal &all depi$ting"D" $lassi'$ations o% surgi$al site in%e$tion.22

Guideline for Prevention of Surgical Site Infection,CDC


55/99

Kriteria Infeksi Insisional uperfisial

Infeksi pada luka insisi (kulit dan sub!utan),terjadi dalam "# hari pas!a bedah.kriteria diba$ah ini %

Keluar cairan purulen dari luka insisi Kultur positif dari cairan yang keluar atau jaringan yang diambil secara aseptik Ditemukan paling tidak satu tanda infeksi : nyeri,

bengkak lokal, kemerahan, kecuali bila hasil kulturnegatif

Dokter yang menangani menyatakan infeksi.

Guideline for Prevention of Surgical SiteInfection, CDC


56/99

Kriteria Infeksi Insisional &alam

In-eksi pada uka insisi& ter4adi daam 8?!ari pasca beda! atau sampai 7 ta!un biaada impant.Terdapat paing tidak satu keadaan

dibawa! ini % 0eluar cairan purulen dari luka insisi< tapi >ukan

>erasal dari rongga & organ % ecara spontan !engala!i dehisens atau

dengan senga5a di>uka oleh ahli >edah dan palingsedikit satu dari tanda >erikut " de!a! G3C <nyeri lokal


57/99

Kriteria Infeksi 'rganongga

Infeksi yang terjadi dalam "# hari pas!abedah apabila tidak ada implantInfeksi terjadi dalam * tahun pas!a bedahapabila terdapat implant

Paling sedikit menunjukkan satu gejala berikut : Drainase purulen dari drain yang dipasang

melalui luka insisi kedalam organ / rongga Ditemukan organisme melalui aseptik kultur dari

organ / rongga. Dokter menyatakan infeksi pada organ tsb

Guideline for Prevention of Surgical SiteInfection, CDC

LC

F kt ik +I” (*)


58/99

Faktor esiko +I” (*)(Intrinsik)

Usia

Status Gizi

DiabetesPerubahan respon imun

Infeksi di tempat lain

Lama rawat inap preoperatif Obesitas

Merokok

Kolonisasi Mikro organisme

L


59/99

Faktor esiko +I” ()(-kstrinsik) Petugas

eknik pembedahan

Lingkungan

!lat

S i l Sit f ti P ti


60/99

Surgical Site nfection Pre#ention

$undles Components

*. Prophyla!tik antibiotik

.Di berikan 1 jam sebelum insisi .Seleksi penggunaan antibiotika sesuai dengan

aturan di S

.Di berikan hanya untuk !" jam

S i l Sit f ti P ti


61/99


$undles Components

. Kontrol gula darah

Rationae% /,perg,cemia !as been associated wit!increased in3!ospita morbidit, and mortait, -or mutipemedica and surgica conditions.

Risk o- in-ection is signi-icant, !ig!er -or patients

undergoing CAG i- bood gucoses are ee0ated.

Deep wound in-ections in diabetic patients undergoingcardiac surger, is reduced b, controing bood gucosee0es B ?? mg+dL in t!e immediate postoperati0e period.

S i l Sit f ti P ti


62/99


$undles Components

".Pen!ukuran rambut sebelum operasi Cukur rambut bia menggangu 44aann,a

operasi apabia !arus dicukur gunakaneektik cipper

Rationae% Ra@or s!a0ing !as beenassociated wit! increased SSIs attributed

to microscopic cuts in t!e skin t!at ser0e as-oci -or bacteria mutipication


63/99


64/99

#encegahan SSI yang lain• $erhenti merokok 1 bulan sebelum operasi• %andi pasien dengan antiseptik malam dan pagi hari

sebelumoperasi• #etugas tidak memakai jam tangan ,gelang,cincin• &idak berkuku panjang dan memakai kutek


65/99

#encegahan SSI yang lain• 'akukan kebersihan tangan sesuai prosedur standar• #etugas yang sakit di larang untuk bekerja di kamar

bedah dan S• (unakan baju khusus kamar bedah

D 6uideline for Pre'ention of %urgical %ite ,nfections< 1


66/99

#encegahan SSI yang lain• (unakan tehnik aseptik dan surgical selama

prosedur operasi

• (unakan antiseptik untuk preparasi kulitsebelum operasi

# h SSI l i


67/99

#encegahan SSI yang lain

$ (unakan instrumen steril sesuai standar$ #elihara )entilation di kamar bedah :

* &ekanan udara positif* #ertukaran udara 1+ /jam

* Suhu antara 1- !" 0* Kelemban udara " 2 3

$ersihan permukaan area lingkungan kamar

secara adek4at dengan cairan desinfektan


68/99

56# 7 5entilator 6ssociated #neumonia 8

#neumonia didapat bila lebih dari "9 jam setelah menggunakan )entilasimekanis.

&erutama penderita pasca operasi ronggathoraks dan abdomen bagian atas

dengan )entilasi mekanis dan resistenterhadap pelbagai antibiotik

56# dibedakan • 1. phase dini ; + hari

• !. hase lambat: < + hari


69/99

%a"tor pen&ebab Patogenesa'

• 1. su!>er penye>a> HAP"• alat kesehatan


70/99

• 3. Aspirasi >akteri patogen oropharing

• atau sekret lendir 5alan napas pasien

• yang !engandung >akteri disekitar• cuff /(( yang sering !asuk ke5alan

• napas >aah


71/99

Ke*aspa$aan Aspirasi

• 1.5arak kepala dengan te!pat tidur 3

• dera5at atau le>ih

• 2 Peraatan rongga !ulut tiap 4 5a!• &ku!ur tiap 4 5a!oleh !enggunakan sedotan

• 4.Duduk tegak dera5at aktu• !akan&snack 5ika !ungkin


72/99

Aspirasi precaution

• L.$>ser'asi pasien ketika sela!a !akan periksa

• suhu tu>uh B !enit setelah !akan untuk

• !engetahui ge!>ang puncak de!a!• B. !engukur dengan spiro!etri incenti'e

atau terapi dengan P//P

*.%uksiondipasang di se>elah te!pat tidur pasien

C. Petun5uk pengaasan'aspirasi dipasangdidekat

pasien

Prinsip Dasar Pencega"an +AP


73/99

Prinsip Dasar Pencega"an +AP

.1.%elalu !elakukan ke>ersihan tangan se>elu! dan

• setelah kontak dengan pasien 5ek yang terkonta!inasi atau tiadk dengan sekret pernapasan harus !e!akai sarung tangan.

2. Me!akai sarung tangan >aik sekali pakai saat

!engeluarkan sekret pernapasan

3. Me!akai selang suksion steril untuk aspiaras cairantrakhea atau peraatan trakheosto!iila!ungkin


74/99


75/99


76/99

• L.Me!ini!alkan la!a hari raat dengan 'entilator dan

• !enggunakan nonin'asis'e 'entilation >ila !ungkin

• B.!eninggikan 5arak kepala dengan te!pat tidur >ila tidak• kontraindikasi

• *Menghindari distensi la!>ung >erle>ihan

• C. Hindari ekstu>asi dan reintu>asiyang tidak >erencana

• .6unakan oro trakheal di>andingkan intu>asi nasotrakheal

• 1locking dan protonpu!pinhi>itorpada penderita yang tidak terdapat resiko ulkusla!>ung

•


77/99

• 11.Melakukan peraatan ke>ersihanrongga !ulut dengan

• cairan antiseptik

• 12. Menggunakan air steril untuk !e!>ilas alat

• pernapasan yang dipakai ulang

• 13.Mengganti sirkuit yang dipakai pernapasan >ila terdapat

• cairan e!>unila diketahui suspek resiko tinggiter5adi 8AP


78/99

• 1*. akukan kepatuhan HH< posisi

• kepala• epide!iologiiotik sesuai pola

ku!an

• lokal


79/99

$#rogram #encegahan dan #engendalian Infeksi %Ke$aspadaan Isolasi$ Ke$aspadan tandar$ Ke$aspadaan berdasarkan transmisi

% Sur)eilans % Diklat

% #encegahan Infeksi % #enggunaan 6ntimikroba rasional

!.AS)ADAAN


80/99

!.AS)ADAAN

S*ANDA#

&esehatan

karya'an

ebersihan tangan

(eralatan

pera'atan

pasien

)engelolaan li0bah

( benda ta3a0

)enggunaan A)D

(enempatan pasien)engendalian

ling/ungan

)enatala/sanaanlinen

(raktek lumbal

punksi

[email protected]

(enyuntikan

yan) aman

&ebersihan

pernapasan/

*tika batik


81/99

!.AS)ADAAN

&!#DASA#AN *#ANSMISI

onta/Droplet:)erci/an

Airborne:"dara

+,-

-hicken po

0A 30*

erpes imple

Aian 6nluensa 11

enin)ococcus

asker !5/

0espiratorikarun) tan)an

9aun

asker bedah

pelindun) mata dan

'[email protected]


82/99

ebersihan pernapasan danebersihan pernapasan dan


83/99

eti/a batu/eti/a batu/

Untuk mencega! transmisi semua IS*A(termasuk in-uen@a&pasien dengandemam +ge4aa sauran napas $ !arus

ditangani sesuai dengan kebersi!anpernapasan dan etika batuk.

'eiputi%


84/99

'eiputi%

'enutup muut E !idung saat batuk+ bersinF *akai tisu& buang ke tempat sampa! (kuning$ bia

tea! terkena sekret sauran napas dan Lakukan cuci tangan dg sabun +antiseptik danE

air mengair& ako!o !andrub setea! kontakdengan sekret

2aga 4arak ter!adap orang dg ge4aa IS*A dgdemam


85/99

*raktek men,untik ,ang aman

Mencegah 0F aki>at

Pe!akaian ulang 5aru!steril untuk peralatan suntik

,8 >e>erapa pasien 9aru! pakai ulang

o>at&cairan !ultidose

dapat !eni!>ulkan infeksiseperti F%,


86/99

Pen$egahan in%eksi prosedur (P

• 'asker harus dipakai klinisi saat !elakukan

lu!>al fungsi & anestesi spinal &epidural&pasangkateter 'ena sentral

• egah dropet -ora orofaringO dapat!eni!>ulkan meningitis bakteria

Ke&aspadaan Transmisi kontak


87/99

Ke&aspadaan Transmisi kontak

Per!ukaan lingkungan terkonta!inasi !elalui kontaktangan pasien atau petugas< gaun&alat &saputangan&tissue yang telah dipakai atau >enda yangterkonta!inasi cairan tu>uh

APDsarung tangangaun

epaskan gaun se>elu! !eninggalkan ruangan Mini!alisasi gerak pasien0ontrol lingkungan"cleaning : disinfeksi per!ukaan terkonta!inasi


88/99

Ke&aspadaan transmisi droplet

• Penyakit !enular leat droplet< ditularkan !elalui batuk& bersin dan berbicaradroplet kecil & >esar

• Droplet"

; Percikan GLQ! !elayang 5atuh !engenai!ukosa !ata< hidung atau !ulut orangtanpa pelindung pada 5arak = 1!

; Prosedur yang dapat !eni!>ulkan aerosol!is suction< >ronkoskopi< ne>ulising<intu>asi


89/99

• A(:

0as/er bedah:0edi/

sarung tangan

gaun

• ,atasi )erak pasien keluar 0. ra'at

• 0uan) terpisah++ berjarak ; 1m atau

kohortin)• -uci tan)an tiap melepas A(:

d t i i i b


90/99

ewaspadaan trans0isi airborne

$ +empatkan pasien di ruan) d) ;entilasi

0e0adai atau ruang dg 2

$ (akai respirator parti/ulat saat memasuki

ruan) d) risiko tin))i check tiap akan pakai$ ,atasi )erak pasien edukasi untuk etika batuk

pakai masker bila keluar 0. 0a'at

$ ,ila didapatkan ineksi irus/bakteri &A#"

belum pernah dilaporkanHA#"S dijalankanke'aspadaan transmisi airborne


91/99

Partikel kecil = Lµ! !engandung !ikro>a!elayang&!enetap di udara >e>erapa 5a!<ditransfer se>agai aerosol !elalui aliran udara

dala! ruangan &5arak le>ih 5auh dari 2 !

"ycobacterium T#$Campak$Cacar %ir$ %spergillus sp<tindakan yang !eni!>ulkan aerosol pada suspek

(Fasironkoskopi


92/99

• A(:

masker bedah


93/99

2J3

Penempatan pasien )

,dealnya di R dengan tekanan negatif

Pertukaran udara G12 E&5a!ila !ungkin

A N filter H/PA (erpisah >ila !e!ungkinkan atau

kohorting


94/99

(ondisi PP di RS


95/99


96/99

(ondisi PP di RS

( di i PP di RS


97/99

(ondisi PP di RS


98/99

1st GLOBAL PATIENT SAFETY CHALLENGE

To reduce

health care-associated inections

Hand h!"iene as the cornerstone


99/99

konsep asepsis, antiseptik & infeksi nosokomial.pptx

Documents