antiseptik final

36
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Antiseptik adalah disinfektan nontoksik karena digunakan pada kulit, mukosa, dan jaringan hidup lainnya. Antiseptik yang umum digunakan adalah povidone-iodine, sebuah kompleks yodium , komponen bakterisida , dengan polyvinylpyr -rolidone ( povidone ), fungsi povidone iodine untuk pengobatan luka , terutama luka kronis yang paling sering terlihat dalam praktek terapi fisik.[1] Tujuan setiap larutan anti septik adalah menurunkan secara cepat mikroorganisme pada kulit tanpa merusak kulit. Sterilisasi kulit secara sempurna tidak mungkin dilakukan. Infeksi bakteri sebelum operasi biasanya diakibatkan oleh mikroorganisme flora normal kulit. Penggunaan antiseptik yang dilakukan pra operatif saat ini yang sering digunakan adalah Povidone iodine10% . Povidone iodine merupakan senyawaan dari Povidone dengan polimer Polyvinyl pivoidone atau PVP2. Preparat aktif Povidone iodine dapat mereduksi tingkat kepadatan kuman aerob dan anaerob sebanyak 30-40%3. Selain itu Povidone iodine bisa dipakai dalam berbagai bentuk, seperti scrap untuk bedah, atau

Upload: rifqi-ardi-firmansyah

Post on 06-Sep-2015

62 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

farmasi

TRANSCRIPT

124

PENDAHULUAN

Latar BelakangAntiseptik adalah disinfektan nontoksik karena digunakan pada kulit, mukosa, dan jaringan hidup lainnya. Antiseptik yang umum digunakan adalah povidone-iodine, sebuah kompleks yodium , komponen bakterisida , dengan polyvinylpyr -rolidone ( povidone ), fungsi povidone iodine untuk pengobatan luka , terutama luka kronis yang paling sering terlihat dalam praktek terapi fisik.[1]

Tujuan setiap larutan anti septik adalah menurunkan secara cepat mikroorganisme pada kulit tanpa merusak kulit. Sterilisasi kulit secara sempurna tidak mungkin dilakukan. Infeksi bakteri sebelum operasi biasanya diakibatkan oleh mikroorganisme flora normal kulit. Penggunaan antiseptik yang dilakukan pra operatif saat ini yang sering digunakan adalah Povidone iodine10% . Povidone iodine merupakan senyawaan dari Povidone dengan polimer Polyvinyl pivoidone atau PVP2. Preparat aktif Povidone iodine dapat mereduksi tingkat kepadatan kuman aerob dan anaerob sebanyak 30-40%3. Selain itu Povidone iodine bisa dipakai dalam berbagai bentuk, seperti scrap untuk bedah, atau pembersih kulit dengan basis deterjen atau dalam bentuk-bentuk yang lain. Povidone iodine juga berguna untuk mengurangi secara signifikan kejadian komplikasi luka.[2]Salah satu kemajuan terbesar dalam pembedahan saat ini adalah pemahaman bagaimana mengurangi resiko infeksi. Setiap prosedur pembedahan sekecil apapun dapat menimbulkan resiko infeksi. Pencegahan infeksi merupakan salah satu bagian terpenting dalam setiap pembedahan dan dimulai sebelum melakukan tindakan. Infeksi masih merupakan masalah yang kompleks di rumah-rumah sakit, dengan morbiditas, mortalitas yang tinggian menimbulkan waktu perawatan lebih lama serta menghabiskan biaya yang besar. WHO melaporkan prevalensi infeksi nosokomial bervariasi antara 3 % - 21 %, dan infeksi luka operasi (ILO) mencakup 5 % - 31 % dari total angka infeksi nosokomial.[2]Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah ; Bagaimana efektivitas povidone iodine terhadap waktu penyembuhan luka ?

Tujuan Penulisan

Mengetahui efektivitas povidone iodine 10% terhadap waktu penyembuhan luka.

Manfaat Penulisan1. Bagi Institusi Pendidikan

Memberikan informasi dan menambah referensi mengenai efektivitas dari povidone iodine 10% terhadap waktu penyembuhan luka.

2. Manfaat Bagi Perkembangan Ilmu

Memberikan informasi tambahan di bidang farmasi kedokteran.

3. Bagi PenelitiSebagai data dasar untuk penelitian lebih lanjut, khususnya yang berkaitan dengan proses penyembuhan luka.

TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Povidone IodineFarmasi dan Farmakologi Povidone Iodine

Povidon iodine adalah suatu iodofor suatu kompleks yodium dengan polivinil pirolidon. Obat ini di klinik digunakan sebagai pengganti merkurokrom dan yodium tingtur karena tidak iritatif. Yodium yang dilepas, bekerja sebagai antiseptik berspektrum luas. Tersedia sebagai berbagai obat topikal yaitu : salep 10%, larutan 10%, shampo dan obat kumur (1%), sebagai pencuci tangan sebelum operasi. Larutan 10% dapat mengurangi populasi kumat sampai 85%, efektif untuk satu jam dan kembali ke populasi normal setelah 8 jam. Warna cokelat gelap dan baunya merupakan sifat obat ini yang kurang menguntungkan.[3]Kompleks iodofor ini mudah larut dalam air dan mudah dicuci dan kulit atau pakaian, bersifat lebih stabil karena tidak menguap dan kerjanya lebih panjang daripada iod karena sifat-sifatnya ini tingtur povidone-iod 10% dengan kadar iod bebas 1% telah menggantikan tingtur iodium konvensional. Penggunaannya terutama untuk desinfeksi kulit dalam bentuk tingtur, sabun cair, salep krim, lotion dan bedak tabur. Digunakan pula sebagai obat kumur mulut dan tenggorokan. Kadarnya yang biasa digunakan adalah 7,5% povidon-iod, yang ekivalen dengan kurang lebih 10% iod.[3]Povidone iodine bersifat bakteriostatis dengan kadar 640 g/ml dan bersifat bakterisid pada kadar 960 g/ml. Dalam 10% povidone iodine mengandung 1% iodium yang mampu membunuh bakteri dalam 1 menit dan membunuh spora dalam waktu 15 menit. Mekanisme kerja povidone iodine dimulai setelah kontak langsung dengan jaringan maka elemen iodine akan dilepaskan secara perlahan-lahan dengan aktifitas menghambat metabolisme enzim bakteri sehingga mengganggu multiplikasi bakteri yang mengakibatkan bakteri menjadi lemah. Iodine dalam jumlah yang kecil diserap masuk ke dalam aliran darah, sehingga menyebabkan efek sistemik dengan akibat shock aniksia jaringan. Penggunaan iodine yang berlebihan dapat menghambat proses granulasi luka. Povidone iodine yang biasa digunakan dalam perawatan luka hanya 10%. Hasil suatu penelitian menyatakan bahwa semakin tinggi konsentrasi iodine yang digunakan semakin mempercepat penyembuhan luka.[4]

Sifat Fisika dan Kimia Povidone Iodine

Sifat Fisika dan Kimia Povidone-Iodine

Struktur Kimia

2-Pyrrolidinone, 1-ethenyl-, homopolymer, compd. with iodine.Gambar II.1 Struktur povidone iodineNama Kimia : 1-Vinyl-2-pyrrolidine-iodine

Berat Molekul : 40.000 ug

Warna : coklat kekuningan, tak berbentuk serbuk, ringan, berbau,dalam bentuk larutan yaitu keemasan cat merah agak biru

Kelarutan : larut dalam air dan alkohol, praktis tak larut dalam kloroform, karbon tetra klorida, eter, hexane dan asetone.

Povidone iodine adalah suatu bahan yang dapat larut dalam air dingin, ethyl alcohol, isopropyl alcohol, polyethylene glycol, dan glycerol. Lebih stabil bila dibandingkan dengan larutan iodine tincture atau larutan lugol. Shelanski dalam percobaan secara in vitro pada tikus bahwa povidone iodine sebagai anti bakteri kurang toksik dibandingkan dengan iodine tincture.Unsur iodium merupakan suatu germisid efektif. Mekanismenya tidak diketahui dengan jelas. Larutan iodium 1:20.000 membunuh bakteri dalam 1 menit dan spora dalam 15 menit. Iodium yang digabungkan dengan polivinil pirolidon menghasilkan suatu kompleks iodofor. Tahun 1955, povidone iodine mulai diperdagangkaan setelah banyak diminati sebagai desinfektan. Merupakan antiseptik eksternal dengan spektrum mikrobisidal untuk pencegahan atau perawatan pada infeksi topikal yang berhubungan dengan operasi, luka sayat, lecet, mengurangi iritasi mukosa ringan. Povidone iodine terdiri dari polyvinylpyrrolidone (povidone) dan elemen iodine sekitar 9.0 % - 12.0% iodine.

Povidone iodine dapat membunuh gram positif dan gram negatif dari bakteri, jamur, virus, protozoa dan ragi. Komponen povidone membantu fungsi dari iodine dan larutan tingtur. Larutan povidone iodine (1% dari penggunaan iodine) dapat membunuh bakteri sekitar 85% lebih banyak dibandingkan larutan atau tingtur iodine. Preparat antiseptik povidone iodine adalah indikasi klinik untuk pencegahan dan pengobatan infeksi permukaan, untuk pencegahan dan pengobatan infeksi permukaan untuk desinfeksi luka bakar, cabik, abrasi dan sebelum operasi kulit.PreparatBentuk sediaan yang beredar di pasaran merupakan larutan Povidone iodine 10% yang tersedia dalam volume 30 ml, 60 ml, 300 ml, dan 1000 ml.[3]Penggunaan Povidone Iodine

Povidone iodine terutama digunakan untukmencegah dan mengobati infeksi pada luka. Sediaan antiseptik dapat digunakan untukmengobati luka memar, luka iris, luka lecet danluka bakarringan. Penerapan antiseptik pada luka mungkin perlu diikuti tindakan lain seperti pembersihan dan penutupan luka dengan pembalut agar tetap bersih dan terjaga.[5]Selain itu, dapat juga digunakan untuk:

Disinfeksi tangan: menjadi pengganti atau menyempurnakan membasuh tangan dengan air. Tenaga medis dan paramedis harusmelakukan disinfeksi tangan dengan antiseptik sebelum dan sesudah melakukan tindakan medis.

Disinfeksi pra-tindakan: antiseptik diterapkan ke lokasi tindakan untuk mengurangi flora kulit.

Disinfeksi membran mukosa: irigasi antiseptik dapat ditanamkan ke dalam uretra, kandung kemih atau vagina untuk mengobatiinfeksi atau membersihkan rongga sebelum kateterisasi.

Disinfeksi mulut dan tenggorokan: Obat kumur antiseptik dapat digunakan untuk mencegah dan mengobatiinfeksi mulut dan tenggorokan.Khasiat

Povidone iodine merupakan agen antimikroba, memiliki khasiat yang efektif dalam desinfeksi dan pembersihan kulit baik pra operasi maupun pasca operasi, dalam penatalaksanaan luka traumatik yang kotor pada pasien rawat jalan dan untuk mengurangi sepsis luka pada luka bakar. Berdasarkan kadarnya, povidon iodine 10% untuk mengobati bermacam-macam luka. Povidon iodine 7,5% sebagai sabun cair antiseptik untuk mandi, gatal-gatal di kulit, membersihkan kulit dan tangan sebelum melakukan operasai, membersihkan kulit yang akan dioperasi. Povidon iodine 1% mempunyai indikasi untuk peradangan dan infeksi mulut, tenggorokan, gigi, gusi lidah sariawan, pencegahan infeksi pada pembedahan luka dan pencabutan gigiIndikasi

Indikasi pemakaian : Untuk mensuci hamakan kulit, selaput lendir (termasuk vagina) pada operasi dan suntik.

Untuk membunuh kuman agar mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka (pada sebelum dan sesudah operasi).

Untuk mengompres luka-luka yang terinfeksi atau nanah.

Untuk pengobatan pertama pada kecelakaan darurat terhadap luka, lecet maupun luka koyak.

Untuk mencegah infeksi dan penularan di rumah sakit atau praktek dokter.

Untuk mencegah infeksi pada kulit karena jamur dan kuman-kuman.

Untuk mengobati luka bakar derajat I, II dan III. Tindakan pra operasi dan pasca operasi.

Efek Samping

Povidon iodine harus hati-hati bila digunakan pada permukaan kulit rusak yang luas (misalnya luka bakar), karena iodium dapat diresorpsi dan meningkatkan kadarnya dalam serum sehingga dapat menimbulkan asidosis, neutropenia dan hipotirosis. Toksisitas dari povidon iodine dapat terjadi apabila zat ini masuk ke traktus gastro intestinal yang menyebabkan korosif. [6]Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan dari zat aktif povidone iodine sebagai antiseptik yaitu tidak merangsang, mudah dicuci karena larut dalam air dan stabil karena tidak menguap. Penggunannya yang berulang kali akan mengendap sehingga efeknya bertahan lama. Keuntungan lainnya yaitu povidon iodine akan tetap aktif pada luka yang terdapat darah, nanah, serum dan jaringan neukrotik. Warna coklat dan baunya merupakan sifat obat ini yang kurang menguntungkan. [6]FARMAKODINAMIK

Mekanisme Kerja

Povidone iodine merupakan iodine kompleks yang berfungsi sebagai antiseptik yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang ada di dalam atau di atas jaringan hidup. Aktivitas antimikroba povidone iodine didapatkan dari kemampuan oksidasi kuat iodine bebas terhadap asam amino, nukleotida dan ikatan ganda, dan juga lemak bebas tidak jenuh. Hal ini menyebabkan povidone iodine mampu merusak protein dan DNA mikroba. Senyawa iodine akan bereaksi secara kovalen dengan basa purin dan pirimidin sehingga bergabung dengan DNA atau membentuk ikatan silang antar rantai. Lesi DNA yang diinduksi secara kimia akan membunuh sel terutama dengan cara mengganggu replikasi DNA. Povidone iodine mempunyai spektrum luas, yang menginaktivasi mikroorganisme.[7]

Karakteristik desinfektan iodium timbul dari kemampuannya untuk menggantikan hidrogen kovalen terikat dalam senyawa yang mengandung -OH,-NH,-SH, atau kelompok fungsional CH. Povidone iodine menjadi iodophor polimer, bereaksi dengan oksigen yang mengandung gugus fungsional. Perbedaan antara larutan iodium konvensional dan iodophor adalah bahwa yang terakhir membawa hampir semua yodium dalam bentuk komplek, sehingga konsentrasi yodium bebas dalam larutan adalah selalu sangat rendah. Properti ini memiliki efek mengurangi kelemahan yang terkait dengan kehadiran unsur toksisitas yodium yaitu tingkat iritasi yang tinggi dan kekuatan pewarnaan. Tindakan biosida povidone iodine digunakan baik dalam pengobatan manusia dan hewan untuk membunuh pada kontak berbagai bakteri, virus, jamur, protozoa dan ragi. Faktor penentu dari aksi bakterisida povidone iodine tetap konsentrasi iodine bebas. Dalam formulasi farmasi yang mengandung kedua yodium dan iodida, efek bakterisida dapat hampir seluruhnya dikaitkan dengan molekul iodium bebas. Aksi mikrobiosidal povidone iodine, seperti yang dibahas sebelumnya, berkaitan dengan non-kompleks, usur bebas yodium, I2, bentuk aktif yang terpolarisasi oleh air dan karenanya dapat dianggap H2OI+. Iodium aktif ini bereaksi dalam reaksi elektrofilik dengan enzim rantai pernapasan serta dengan asam amino dari protein membran sel keduanya terletak di dinding sel.[8]PENELITIAN

Penulisan makalah ini menggunakan metode 5W+1H dalam menganalisa clinical trial /case history dari jurnal yang diambil. Adapun studi kasus tersebut antara lain:

Penelitian 1 : Perbedaan Kecepatan Penyembuhan Luka Sayat antara Penggunaan Lendir Bekicot (Achatina fulica) dengan Providone Iodine 10% dalam perawatan Luka Sayat pada Mencit (Mus musculus). 2010. Oleh: Zulaechah, Siti.

Luka adalah rusaknya sebagian jaringan tubuh, Biasanya pasien yang masuk ke klinik dengan luka akibat kecelakaan lalu lintas, jatuh, terkena benda tajam, dan lain-lain. Setelah ditangani di klinik, luka dirawat sendiri oleh pasien dengan obat yang dijual di toko seperti povidone iodine. Bahan tersebut efektif mematikan mikroba, tetapi dapat menimbulkan iritasi, resistensi dan infeksi yang harus diobati dengan obat yang lebih paten, dan harganya semakin mahal, sehingga masyarakat beralih kembali ke obat-obatan traditional yang lebih murah seperti lendir bekicot. Pendapat diatas mendorong usaha pengembangan perawatan luka dengan meminimalkan efek merugikan tubuh melalui penelitian bahan alam yang aman dan ekonomis.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kecepatan penyembuhan luka sayat yang diobati dengan lendir bekicot (Achatina fulica) dan yang diobati dengan povidone iodine 10% serta tanpa pengobatan dalam perawatan luka sayat pada mencit (Mus musculus).Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental laboratoris hewan coba. Sampel diambil secara acak (random) yang berjumlah18 mencit yang dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok I adalah kelompok yang dirawat menggunakan lendir bekicot, kelompok II adalah kelompok yang dirawat menggunakan povidone iodine 10% dan kelompok III adalah kelompok yang dirawat menggunakan NaCl. Lama penelitian 18 hari. Analisis data yang digunakan adalah One Way Anova dilanjutkan Post Hoc Tes dengan tingkat kepercayaan p = < 0,05.Hasil dan kesimpulan penelitian adalah pada kelompok lendir bekicot rerata lama penyembuhan 7,8 hari, Pada kelompok povidone iodine 10% 13,8 hari dan kelompok kontrol 11,6 hari. Hasil analisis dengan Uji One Way Anova nilai p (0,002) lebih kecil dari (0,05), artinya ada perbedaan bermakna (signifikan) pada kecepatan penyembuhan luka sayat. Kesimpulannya dari ketiga kelompok perlakuan, proses penyembuhan pada kelompok lendir bekicot lebih cepat dibanding kelompok povidone iodine 10% dan kelompok kontrol. [9]Penelitian 2 : Efektifitas Kesembuhan Luka Pada Penggunaan Rivanol Dengan Povidone Iodine. 2011. Oleh : Ayu Wulandari, Abdul Azis, Nindya Aryanti.

Vulnus laseratum adalah suatu trauma tumpul yang terjadi pada epidermis dan jaringan dibawahnya akibat kekerasan yang mengenainya melebihi elastisitas kulit. Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat penyembuhan, salah satunya adalah perawatan luka. Dengan pemilihan antiseptik yang sesuai dan tepat dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk membandingkan efektifitas rivanol dan povidone iodine. Jenis penelitian ini adalah penelitian prospektif dengan menggunakan rancangan studi komparatif. Populasi dari penelitian ini adalah semua pasien vulnus laseratum yang datang ke IGD RSUD Raden Mattaher pada bulan Februari dengan perawatan luka menggunakan rivanol dan povidone iodine. Sampel yang diambil untuk penelitian ini melalui accidental sampling, diperoleh 45 sample penelitian. Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa pasien yang mengalami vulnus laseratum ada 45 orang. 10 orang pasien lukanya di rawat dengan rivanol dan 35 orang yang dirawat lukanya menggunakan povidone iodine. Pada 10 responden yang menggunakan rivanol tidak ada yang sembuh sempurna sedangkan pada 35 responden yang menggunakan povidone iodine didapatkan 13 responden yang sembuh sempurna. Pada uji Mann- U Whitney diperoleh hasil nilai p 0,000 (p