teknik asepsis dalam otopsi

15
11/24/2014 1 Teknik asepsis dalam otopsi di kamar jenazah dan keadaan bencana alam Yuti Malinda BHBP 7 2014 FKG UNPAD Bahaya bagi orang yg kontak langsung dgn mayat infeksi kronis: virus hepatitis B, virus hepatitis C, human immunodeficiency virus (HIV), enterik patogen, dan Mycobacterium tuberculosis(1) perlu perlindungan diri. korban bencana alam meninggal akibat trauma (bukan krn infeksi akut). Kematian suhu tubuh turun cepat semua bakteri dan virus juga mati mo sulit berpindah dari mayat ke vektor, dan dari vektor ke manusia risiko kecil ke masyarakat.

Upload: swarantika2305

Post on 27-Sep-2015

45 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Sedikit tentang forensik dan teknik otopsi

TRANSCRIPT

  • 11/24/2014

    1

    Teknik asepsis dalam otopsidi kamar jenazah dankeadaan bencana alam

    Yuti MalindaBHBP 7 2014FKG UNPAD

    Bahaya bagi orang yg kontak langsung dgn mayat infeksi kronis: virus hepatitis B, virus hepatitisC, human immunodeficiency virus (HIV), enterikpatogen, danMycobacterium tuberculosis(1)

    perlu perlindungan diri.

    korban bencana alammeninggal akibat trauma(bukan krn infeksi akut).

    Kematian suhu tubuh turun cepatsemuabakteri dan virus juga matimo sulitberpindah dari mayat ke vektor, dan dari vektorke manusia risiko kecil ke masyarakat.

  • 11/24/2014

    2

    HIB dan HIV Resiko tinggi terpapar HIB dan HIV: patolog, stafruang mayat, dan tim yang mengambil sisa tubuhmanusia Transmisi penyakit HIB dan HIV:

    ekspose perkutan (jarum suntik atau tertembus bendatajam); kontak langsung dgn membran mukosa (mata, hidung,atau mulut); kontak langsung dengan kulit yang tidak utuh(terkelupas, pecah-pecah, terinflamasi, atau denganluka trauma yang terlihat).

  • 11/24/2014

    3

    Hepatitis Hepatitis menyebabkan: demam kuning, cytomegalovirusdan infeksi Epstein-Barr, dan rubella konginetal. virus hepatitis : utama menyerang hati. 6 jenis virus hepatitis:

    A: penularan rute oral B: sangat menular. Penularan melalui darah atau produk darah,transmisi seksual, dan penetrasi kulit. C: rute penularan sama seperti hepatitis B, tetapi kurangmenular D, E, dan F.

    Transplantasi organ dari cadavers dapat menularkanhepatitis Ada Resiko petugas kamar mayat menjadi terkontaminasi

    HIV Orang yang meninggal karena HIV dapat beresikomenularkan. Efek cytopathic dari HIV pada T4 helper lymphocytesmenyebabkan kegagalan sistem imun AIDS HIV ditemukan dalam cairan pleura, cairan perikardial, dandarah pasien meninggal setelah disimpan pada 2C sampaiselama 16,5 hari setelah kematian. Pada otopsi pasien AIDS post mortem 6 hari: Viable HIVdapat diisolasi dari potongan tulang, spleen,otak, sumsumtulang, dan kelemjar lymph. mayat yang terinfeksi HIV akan diikuti dengan infeksioportunistik (tuberkulosis)lebih menular dari HIV nyasendiri.

  • 11/24/2014

    4

    tuberkulosis Penyakit infeksi kronis;

    Paru-paru Agen:

    M. tuberculosis Bakteri tahan asam bentuk panjang tipis Dikultur di medium Lowenstein-

    Jensen yang terlihat sebagaikoloni yang rough, kering, danberwarna kuning.

    Partikel dan percikan yangmengandungM.tuberkulosisdapat masuk melalui respirasi. Resiko meningkat: pekerjadengan cadaver Formalin adalah tuberocidal Penelitian:

    tubercle bacilli dari cadaverstidak infeksius Gagal dikultur bacilli tetap viable

    Cadaver terinfeksi yang telahdi awetkan: tetap infeksiusselama 24 - 48 jam UNCLEAR

    organisme pencernaan Mayat : keluar feses petugas lebih mudah terkena

    organisme pencernaan > virus blood borne patogen. Pekerja dapat terkena melalui :

    kontak langsung dengan tubuh korban dan pakaian kotor, Penularan: rute fecal-oral.

    kontaminasi ke peralatan lainnya: tandu dan kendaraanuntuk transportasi atau penyimpanan mayat.

    Organisme gastrointestinal tidak dapat bertahanlama di lingkungan resiko infeksi kecil.

  • 11/24/2014

    5

    Kontaminasi pada saluran air Kontaminasi saluran air karena: sistem sanitasimengalami kerusakan yang luas

    Kemungkinan kecil terkontaminasi disebabkanoleh sisa tubuh manusia (bakteri atau virusgastrointestinal ) yang kontak dengan sistemair minum umum

    Penyakit yang ditularkan melaluiserangga

    Lalat hinggap di feses, sampah dan mayatyang membusuk transfer ke makananmanusia. Risiko tertular bakteri diare sepertishigellosis(1).

    Nyamuk (malaria dan demam berdarah):tidak menyebar dari mayat. nyamuk lebih tertarik dengan karbon dioksidayang dihasilkan oleh manusia yang hidup; Olehkarena itu, vektor nyamuk ini tidak akan tertarikpada mayat(1).

  • 11/24/2014

    6

    Dirty contamination reduction clean

    Dibersihkan dgn air hangat dan sabun cair(dgn sifat surfaktan yang baik ) untukmenghilangkan zat berbahaya yang tersisapada kulit dan rambut korban

  • 11/24/2014

    7

    ALAT PELINDUNGDIRI

    langkah sederhana untukmengurangi risiko infeksi yangterkait dengan penanganan sisatubuh manusia: alat pelindung (APD). instruksi dasar tentang risiko dantindakan pencegahan yangmungkin diperlukan. Universal precaution harus diikutisaat ada potensi terpapar darahdan cairan tubuh, dan entericprecaution untuk mengendalikaninfeksi gastrointestinal dan efeksamping dari toksin bakteriintestinal.

  • 11/24/2014

    8

    Sarung tangan jika mayat tersebut rusak parah Gunakan sarung tangan tahan air

    yang terbuat dari polyvinyl chloride (PVC), vinil, karet, atau lateks. untuk situasi terdapat pecahan kaca dan ujung yang tajam (saat

    mengambil tubuh dari reruntuhan rumah) Gunakan sarung tanganpemadam kebakaran.

    untuk keadaan di mana banyak terdapat darah sarung tangan sesuaiukuran, erat di pergelangan tangan untuk mencegah kontaminasi ketangan.

    Sarung tangan disposible yang telah digunakan dilepaskandisimpan kantong khusus dibuang dengan cara yang tepat.

    Sarung tangan yang digunakan berulang: harus dibersihkan dandidesinfeksi.

    Jangan memegang barang-barang pribadi (pulpen atau sisir) , saatmengenakan sarung tangan kotor.

    Gunakan sarung tangan baru setelah menangani satu tubuh, atausekelompok tubuh(1).

    Masker dan kacamata pelindung Digunakan saat ada kemungkinan percikan darah dalamjumlah besar. Biasanya tidak diperlukan ketika menangani tubuh setelahbencana alam karena masker akan membatasi ventilasi pekerja akan lebih mudah lelahmenggunakan maskerakan memperlambat dalam bertugas memindahkan,menyimpan, dan menyiapkan mayat.

    Umumnya, tidak ada bahaya kontaminasi melalui saluranpernapasan karena tidak ada fungsi pernafasan pada mayatdan tidak menimbulkan bahaya bagi orang yang menanganimayat tersebut. Gas dan bau menyengatmengganggumasker untukmenutupi hidung dan mulut.

  • 11/24/2014

    9

    Pelindung respirasi Adanya zat berbahaya (gas atau bau) dalam konsentrasi toxic dapat terekspose saat pertama kali mendapatkan mayat. mudah menguap menghilang dengan cepat 100 gram zat toxic akan menguap dalam waktu 5 menit dariwaktu pemaparan. petugas kesehatan yang tidak dilindungimengalami iritasi kulitdan pernafasan dari gas chlorine (mudah menguap dan sangatberacun) diperkirakan telah menempel pd pakaian korban shg pakaian yang terkontaminasi harus cepat dilepas dandiisolasi, korban didekontaminasi di ruangan dengan ventilasi yang baik.

  • 11/24/2014

    10

    Pakaian Luaran Pakaian disposible: direkomendasikan untukbanyak situasi. Gaun atau celemek harus dipakai selamaprosedur yang cenderung menghasilkan cipratandarah atau cairan tubuh lain. Sepatu boot tertutup direkomendasikan untukdigunakan. Gunakan sepatu karet atau penutup sepatu yangsesuai saat keadaan ada potensi alas kaki menjadisangat terkontaminasi. Jas hujan juga berguna pada keadaan badai.

    Kantong mayat mengurangi risiko infeksi untuk pengangkutan mayat yang sudah rusakparah.

    Kekurangan: mengurangi tingkat pendinginan mayatmempercepat pembusukan, terutama di iklimpanas.

  • 11/24/2014

    11

    Pencucian/ pembersihan Cuci Tangan dengan sabun dan air yang bersih dan matang setelah menangani

    mayat, sebelum dan setelah merokok, dan sebelum makan. Semua peralatan (pakaian, tandu, dan kendaraan untuk transportasi) dicuci

    dengan disinfektan setelah digunakan dan sebelum digunakan kembali. melepas APD dan pakaian reuseable yang terkontaminasi ke kantong tahan

    bocor atau kontainer. Jangan mencuci APD bergabung dengan cucian pribadi. Cuci dan keringkan reuseable APD dan pakaian sesuai dengan petunjuk pada

    labelnya, dalam air panas 160F dan deterjen selama 25 menit, atau untukmencuci dalam suhu rendah dapat menggunkan bahan kimia pada konsentrasiyang tepat.

    Gunakan disinfektan untuk dekontaminasi sarung tangan reuseable, kacamatapelindung, pelindung wajah, dan APD yang sama.

    Ikuti konsentrasi desinfektan dan waktu kontak sesuai aturan pabrik. Sikat sepatu terkontaminasi dan barang-barang kulit dengan sabun dan air

    panas. Tempatkan APD sekali pakai dan pakaian yang penuh, menetes, atau berlapis

    dengan darah kering ke dalam wadah limbah medis yang sesuai(1).

    Vaksinasi Vaksinasi hepatitis B :

    mencegah infeksi efektif 70% - 80% dalam waktu satu minggu daripaparan.

    Sudah vaksinasi BCGmemiliki perlindunganterhadap TB selanjutnya uji tuberkulin.

  • 11/24/2014

    12

    Setelah petugas bekerja, melepaskan alatpelindung diri dan mendekontaminasi dirinyadgn mandi.

    Fasilitas mencuci tangan harus disediakandisekitar daerah penanganan tubuh.

    Lantai ruangan harus selalu bersih, tidak licin,dan dibersihkan dengan desinfektan.

    Tidak ada sambungan antara dinding danlantai.

    Post Mortem roomAutopsy room

    Membuka tubuh, melepasdan menimbang bagian/organ tubuh. Tubuh mayat dipindahkandari ruang simpan ke mejaotopsi. Jaringan, organ dan ataucairan tubuh selamapemeriksaan post mortemdikumpulkan dan dibericairan pengawet padawadah tertentu.

  • 11/24/2014

    13

    Post-mortem tables Meja otopsi harusmudahdibersihkan dantingginya dapatdisesuaikan.

    Setiap meja otopsiharus ada aliran airdingan dan panasyang mudah di aksesdan tanpa tekanan.

  • 11/24/2014

    14

    dissecting bench Meja bedahmempunyai bentukyang meninggi danmenurun di satu sisiuntuk arahpembuangan air.

    Ada air mengaliruntuk membersihkanorgan. Untuk melakukan pemeriksaanmikroskopik organ dan jaringan.

    Finishing: Dinding dan lantai dibersihkan denganair dan desinfektan.

    Ruangan harus memiliki penerangan yang cukup. Instrumen kotor dibersihkan dengan washerdisinfektor otomatis dibawa ke unit sterilisasi.

    Sink untuk membersihkan alat. Menggunakan apron tahan air. Petugas harus mencuci tangan sebelum masukdan setelah keluar ruang post mortem.

    Staff changing area: Dipisahkan antara ruangganti pria dan wanita.

  • 11/24/2014

    15

    https://www.osha.gov/dts/osta/bestpractices/html/hospital_firstreceivers.html#table1

    Facilities for Mortuary and Post-Mortem Room ServicesDesign and briefing guidance scotland

    Brigades F, Program MW, Ground AP. Handling ofHuman Remains from Natural Disasters. 5403(410).

    Demiryrek D, Bayramolu A, Ustaelebi S. Infectiveagents in fixed human cadavers: a brief review andsuggested guidelines. Anat Rec [Internet]. 2002 Aug 15[cited 2014 Sep 26];269(4):1947. Available from:http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12209557