konjungtivitis

43
Conjunctivitis DOKTER PEMBIMBING : dr. Erin Arsianti, Sp.M.,M.Kes DISUSUN OLEH : Brianata Susanto / 41100060 Septian Dewi Periska / 41100063 Timotius Henry Laksmana/ 41100077 RUMAH SAKIT MATA DR. YAP YOGYAKARTA – FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA YOGYAKARTA 2015

Upload: sufrianusbrianrantesalu

Post on 14-Apr-2016

255 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Slide 1

ConjunctivitisDOKTER PEMBIMBING :dr. Erin Arsianti, Sp.M.,M.KesDISUSUN OLEH :Brianata Susanto / 41100060Septian Dewi Periska / 41100063Timotius Henry Laksmana/ 41100077RUMAH SAKIT MATA DR. YAP YOGYAKARTA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA YOGYAKARTA2015

Anatomi dan Fisiologi KonjungtivaKonjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak mata bagian belakangKonjungtiva mempunyai dua macam kelenjar:Kelenjar sekretori musin(sel goblet, kripta dari Henle dan kelenjar Manz)Kelenjar lakrimalis aksesorius(Krause dan Wolfring)

Anatomi

Anatomi

Anatomi

Konjungtivitis AlergiKonjungtivitis AlergiSeasonal Allergic Conjunctivitis (SAC)Perrenial Allergic Conjunctivitis (PAC)Vernal Keratoconjunctivitis (VKC)Atopic Keratoconjunctivitis (AKC)Giant Papillary Conjunctivitis (GPC)

ManagementPenghambat mediator inflamasiMast cell stabilizer (Cromolyn Sodium, Necrodomil)Antihistamin (Cetirizine, Loratadine)VasokonstriktorKortikosteroidTetes mataOralSalep mataSub tarsal injeksi suspensi steroid konjungtiva : Dapat diberikan injeksi Triamcinolone Acetonide maupun betamethasone yang diinjeksikan melalui konjungtiva sub tarsal palpebra superior pada kasus yang parahSurgical treatment : Pada kasus dimana hiperplasi papilla konjungtiva bertambah parah dan merusak epitel kornea, dapat dilakukan reseksi conjunctiva tarsal dan papilla dapat dilakukan

Konjungtivitis ViralPeradangan pada konjungtiva yang disebabkan oleh agen virusKeadaan ini berkisar antara infeksi ringan yang cepat sembuh sendiri hingga penyakit berat yang dapat menimbulkan cacatDibedakan menjadi konjungtivitis virus akut dan konjungtivitis virus kronisKonjungtivitis Viral AkutDemam FaringokonjungtivitisEtiologiAdenovirus tipe 3 dan 7Gambaran KlinikDemam 38,3-40 cTerdapat sekret berair dan sedikit Kelenjar preaurikuler dapat membesarFotofobiaFaringitis TerapiTidak ada pengobatan yang spesifik. Sembuh dalam 10 hari

Keratokonjungtivitis epidemikaEtiologiAdenovirus tipe 8 dan 19

Masa InkubasiMasa inkubasi 8-9 hari dan masa infeksius 14 hari

Gambaran KlinikMata berair, silau dan seperti ada pasirPerdarahan konjungtivaFolikel terutama terdapat pada konjungtiva bawah, kadang-kadang terdapat pseudomembranKelenjar preaurikular dapat membesar dan nyeri tekan(+)Gejala di kornea berupa infiltrasi bulat kecil, superfisial, atau subepitel

Terapitidak ada pengobatan yang spesifik.Perbaikan terjadi dalam 2 minggukortikosteroid hindari

Konjungtivitis herpes simplekVirus herpes tipe 1umumnya pada anak-anak

Gejala klinis : Injeksi unilateralIritasiSekret mukoid NyeriFotofobia Khasnya Nodus preaurikuler yang nyeri tekan

Pengobatan Umumnya sembuh sendiriAntivirus topikal harus diberikan untuk mencegah terkenanya korneaAntivirus diberikan selma 7-10 harikortikosteroid kontraindikasi Konjungtivitis New CastleEtiologiVirus New CastleJarang terjadi

Epidemiologi Penyakit ini biasanya terdapat pada pekerja peternakan unggas yang ditulari virus New Castle yang terdapat pada unggas

Gambaran KlinikGejala influenza (demam ringan, sakit kepala dan nyeri sendi)Rasa sakit pada mata, gatal, mata berairPenglihatan kabur dan fotofobiaEdema palpebra ringan, kemosis dan sekret yang sedikitFolikel pada konjungtiva tarsal inferiorPembesaran kelenjar getah bening preaurikel nyeri tekan(-)

TerapiPengobatan yang spesifik sampai saat ini belum ada. antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder disertai obat-obat simptomatik

Konjungtivitis hemoragik akutEtiologiKonjungtivitis ini disebabkan infeksi enterovirus 70 dan kadang virus coxcackie A24Virus ini dituarkan dari orang ke orang atau dari benda penular

Masa Inkubasikhas : Masa inkubasi pendek 8-48 jam berlangsung singkat (5-7 hari)

Gambaran Klinikrasa sakitFotofobiasensasi benda asingbanyak mengeluarkan air mataedema palpebraperdarahan subkonjungtivaKemosis (kadang)Terapi SimtomatikKonjungtivitis Viral KronisBlefarokonjungtivitis Molluscum KontagiosumNodul moluscum pada margo palpebra dan alis mata dapat menyebabkan :Konjungtivitis folikuler kronis unilateralKeratitis superior Pannus superior

TerapiPada kelainan ini dapat dilakukan eksisi atau insisi sederhana pada nodul yang memungkinkan darah tepi yang memasukinyakrioterapi akan menyembuhkan konjungtivitis. Blefarokonjungtivitis varicella-zosterGambaran KlinikHiperemia dan konjungtivitis infiltratif disertai erupsi vesikularPembesaran kelenjar preaurikuler yang nyeri tekan.Parut palpebra, entropion, dan bulu mata salah arah. Kornea di dekatnya mengalami infiltrasi dan bertambah pembuluh darahnya

TerapiPada kondisi ini diberikan asiklovir oral dosis tinggi (800 mg/ oral 5x selama 10 hari)

Konjungtivitis morbiliGambaran KlinikKonjungtiva nampak seperti kacaPembengkakan plica semilunaris (tanda meyer)Konjungtivitis eksudatif dengan sekret mukopurulen(sebelum erupsi kulit)Bercak-bercak koplik pada konjungtiva Keratitis epithelial dapat terjadi pada anak-anak dan dewasa

TerapiTidak ada terapi yang spesifik kecuali ada infeksi sekunderpada pasien kurang gizi dan imunoinkompeten sering disertai infeksi HSV dan infeksi bakteri sekunder

Diagnosis BandingKomplikasiInfeksi pada kornea (keratitis) dan apabila tidak ditangani bisa menjadi ulkus korneaKonjungtivitis Bakterial ETIOLOGIKonjungtivitis bakterial dapat disebabkan oleh hampir semua bakteri patogen. Stafilokokus sp, Haemofilus sp, Streptokokus pneumonia, dan Moraxella sp merupakan beberapa bakteri patogen yang dapat menyebabkan konjungtivitis bakterial. Infeksi Streptokokus dan Haemafilus merupakan infeksi yang paling sering terjadi pada anak-anak (Quinn et al., 2002).

KLASIFIKASIHiperakut onset gejala tiba-tiba, dan progresnya cepat, dapat terjadi perforasi korneaAkut tanda dan gejalanya bertahan kurang dari 3-4 minggu. Kronis tanda dan gejalanya menetap sekurang-kurangnya 4 mingguCronau et al., 2010Tanda dan GejalaKonjungtivitis bakterial memiliki gambaran klinis yakni kejadiannya akut, terdapat hiperemia, sensasi benda asing, sensasi terbakar, sekret mukopurulen.Fotofobia dapat muncul bila kornea terlibat. Pada penderita konjungtivitis visus tidak terganggu, mata lengket saat bangun pagi.Kejadiannya bilateral walau kedua mata terjadi tidak bersamaan Suharjo & Hartono, 2007Sekret purulen ditemukan pada infeksi bakteri akut yang berat. Sekret mukopurulen ditemukan pada infeksi bakteri ringan dan infeksi klamidia. Sekret mukoid dapat dibedakan dengan pemeriksaan sederhana yakni dengan membasahi kapas sedikit kemudian mengusapkan ke sekret, apabila sekret terserap maka purulen, dan bila dapat memanjang berarti sekretnya mukoid Evaluasi radang konjungtiva meliputi diantaranya mengenai jenis sekret, jenis reaksi konjungtiva, ada tidaknya pseudomembran atau membran, dan ada tidaknya limfadenopati preaurikular

Differensial DiagnosisTerdapat beberapa sumber yang menyampaikan beberapa diferensial diagnosis untuk konjungtivitis bakterial yakni Konjungtivitis allergic, konjungtivitis irritan, Glaukoma sudut tertutup, Uveitis anterior, Keratitis ( Bilkhu et al, 2013)

Terdapat jurnal lain yang membaginya berdasarkan kesamaan timbulnya mata merah , sehingga differensial diagnosis diantaranya konjungtivitis virus, herpes zooster optalmika, dry eye, blepharitis, abrasi korneal dan benda asing, perdarahan subkonjungtiva, episkleritis, keratitis, Iritis, Glaukoma akut sudut tertutup, trauma kimia, Scleritis (Cronau et al, 2010)

Diagnosis

TreatmentTerapi antibiotik awalnya biasanya menggunakan tetes mata kloramfenikol (0,5%- 1%) digunakan 6 kali sehari minimal selama 3 hari, atau dapat juga diberikan tetes mata antibiotik berspektrum luas 6 kali (Suhardjo & Hartono, 2007).

Tabel. Pengobatan berdasarkan bakteri penyebab (Lang, 2006)

Temuan Klinik dan sitologiVirusBakteriKlamidiaAlergiGatalMinimalMinimalMinimalHebatHiperemia kojungtiva bulbiUmumUmumUmumUmumBerair mataBanyakSedangSedangSedangEksudasiMinimalBanyakBanyakMinimalAdenopati preaurikulerSeringJarangSering padaKonjungtivitisInklusiTak adaHasil Kerokan sakulus konjungtiva inferiorMonositBakteri, pmnpmn,sel plasmaEosinofilDisertai sakit tenggorokan dan demamKadang-kadangKadang-kadangTak pernahTak pernahEdukasiJika keluhan memberat pasien diminta datang kembali ke Pusat pelayanan kesehatan. Mengedukasi pasien agar mau menggunakan obat secara rutin,istirahat yang cukup dan makan bergizi.

Management dari conjungtivitis bakterial berpusat pada self-care. Edukasi yang diberikan kepada pasien meliputi :infeksi bersifat self limiting yang dapat kembali dalam satu sampai dua minggu dan resiko komplikasi serius rendah, antibiotik topikal sering tidak efektif untuk melawan virus, jika pasien menggunakan lensa kontak diminta untuk tidak digunakan terlebih dahulu, untuk membersihkan kelompak mata dari dischage dapat digunakan kapas steril yang direndam dengan air hangat, mencuci tangan secara rutin setelah atau sebelum menyentuh matamenghindari pengunaan handuk bersama-sama dan penggunaan bantal untuk mencegah penyebaran (Bilkhu et al., 2013).