konjungtivitis

26
KONJUNGTIVITIS KONJUNGTIVITIS Dr. Junaedi Dr. Junaedi Sirajuddin Sirajuddin , , Sp. M. Sp. M. BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Upload: amaliyah-ilm

Post on 11-Aug-2015

166 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

Bahan Kuliah ppt

TRANSCRIPT

Page 1: KONJUNGTIVITIS

KONJUNGTIVITIKONJUNGTIVITISS

Dr. Junaedi Dr. Junaedi SirajuddinSirajuddin, Sp. , Sp. M.M.

BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Page 2: KONJUNGTIVITIS

1

KONJUNGTIVITISKONJUNGTIVITISDefinisiDefinisi

Konjungtivitis a/ peradangan konj. yg. ditandai o/ Konjungtivitis a/ peradangan konj. yg. ditandai o/ dilatasi dilatasi vaskularvaskular, , infiltrasi selularinfiltrasi selular dan dan eksudasi.eksudasi.

KlasifikasiKlasifikasi

Sering didasarkanSering didasarkan

a. Penyebabnyaa. Penyebabnya

b. Usia kejadiannyab. Usia kejadiannya

c. Tipe eksudatnyac. Tipe eksudatnya

d. Perlangsungannya d. Perlangsungannya

KONJUNGTIVITIS BAKTERI KONJUNGTIVITIS BAKTERI

Merupakan konjungtivitis yg. paling sering (akut & kronik)Merupakan konjungtivitis yg. paling sering (akut & kronik)

• • akut: ditandai vasodilatasi dan sekret mukopurulen, disertai akut: ditandai vasodilatasi dan sekret mukopurulen, disertai dgn.dgn. iritasi iritasi,,

sensasi benda asingsensasi benda asing, , melengket.melengket.

Page 3: KONJUNGTIVITIS

2

• • kronik: onsetnya lebih lambat, berlarut-larut.kronik: onsetnya lebih lambat, berlarut-larut.

Gambaran klinisGambaran klinis

A. GejalaA. Gejala

Iritasi bilateral, inj.konj., eksudat purulen, Iritasi bilateral, inj.konj., eksudat purulen, aglutinasi palpaglutinasi palp., ., edema edema

palp. (kadang-2).palp. (kadang-2).

Mula-2 terkena biasanya satu mata, kemudian ke mata yg. Mula-2 terkena biasanya satu mata, kemudian ke mata yg. lainlain

(melalui tangan).(melalui tangan).

Penyebarannya ke org. lain bisa melalui benda-2 yg. dipakai Penyebarannya ke org. lain bisa melalui benda-2 yg. dipakai

penderita.penderita.

Konj. purulen Konj. purulen

penyebabnya penyebabnya N. gonorhoeaeN. gonorhoeae dan dan N. meningitidis .N. meningitidis .

Ditandai eksudat Ditandai eksudat purulen yg. banyakpurulen yg. banyak. Gej. konjungtivitis . Gej. konjungtivitis

meningokok biasanya lbh. ringan dp. konj. gonokok.meningokok biasanya lbh. ringan dp. konj. gonokok.

Setiap konj. berat dgn. banyak eksudat perlu dilakukan Setiap konj. berat dgn. banyak eksudat perlu dilakukan pem. lab. pem. lab.

dgn. segera dan R/ yg. segera pula.dgn. segera dan R/ yg. segera pula.

Page 4: KONJUNGTIVITIS

3

Page 5: KONJUNGTIVITIS

4

Konj. kataralis akut (Konj. kataralis akut (pinkeyepinkeye))

sering mewabah dan tanda khasnya : hiperemis konj. akut sering mewabah dan tanda khasnya : hiperemis konj. akut disertai disertai

sekret mukopurulen. Penyebabnya: sekret mukopurulen. Penyebabnya: H.aegyptiusH.aegyptius, , pneumokokpneumokok. . BisaBisa

disertai perdarahan subkonj.disertai perdarahan subkonj.

Konj. kataralis subakut Konj. kataralis subakut

Penyebab utamanya: Penyebab utamanya: H.influenzaeH.influenzae. Eksudatnya sedikit, berair.. Eksudatnya sedikit, berair.

Konj. kataralis kronik Konj. kataralis kronik

Penyebabnya: Penyebabnya: S. aureusS. aureus, , M. lacunataM. lacunata..

M. lacunata (kadangkala juga stafilokok) menyebabkan M. lacunata (kadangkala juga stafilokok) menyebabkan

konjungtivitis angular (berkaitan dgn. konjungtivitis angular (berkaitan dgn. dermatitisdermatitis), ), membentuk fisura membentuk fisura

kantus dan sekret yg. sedikit. kantus dan sekret yg. sedikit.

Page 6: KONJUNGTIVITIS

5

B. Pem. laboratoriumB. Pem. laboratorium

Pem. mikroskopis Pem. mikroskopis kerokan konjkerokan konj. (pewarnaan . (pewarnaan GramGram atau atau GiemsaGiemsa) )

tampak banyak sekali tampak banyak sekali neutrofil PMN.neutrofil PMN.

Pada semua kasus perlu dilakukan Pada semua kasus perlu dilakukan pem. langsungpem. langsung dan dan pembiakanpembiakan

serta serta uji sensitisasiuji sensitisasi..

Komplikasi & sequeleKomplikasi & sequele

• • Blefaritis marginal kronik (Blefaritis marginal kronik (konjungtivitis stafilokokkonjungtivitis stafilokok))

• • Parut konj. (konj. membran atau pseudomembran)Parut konj. (konj. membran atau pseudomembran)

• • Ulkus atau perforasi korneaUlkus atau perforasi kornea

• • Iritis toksik (Iritis toksik (N.gonorrhoeaeN.gonorrhoeae))

Page 7: KONJUNGTIVITIS

6

Pengobatan Pengobatan

• • R/ spesifikR/ spesifik tergantung hasil pem. tergantung hasil pem. identifikasi bakteriidentifikasi bakteri

Bisa dimulai R/ topikal (sulfonamid / antibiotik) sambil Bisa dimulai R/ topikal (sulfonamid / antibiotik) sambil menunggumenunggu

hasil pem. lab.hasil pem. lab.

• • Irigasi sakus konj. (larutan fisiologis)Irigasi sakus konj. (larutan fisiologis)

• • Penyuluhan higiene (preventif) Penyuluhan higiene (preventif)

PrognosisPrognosis

Akut: sembuh sendiri, kecuali konj. stafilokok, gonokok, Akut: sembuh sendiri, kecuali konj. stafilokok, gonokok,

meningokok.meningokok.

Kronik: tdk. Bisa sembuh sendiri.Kronik: tdk. Bisa sembuh sendiri.

Page 8: KONJUNGTIVITIS

7

KONJUNGTIVITIS KLAMIDIAKONJUNGTIVITIS KLAMIDIA

TRAKOMATRAKOMA

Penyebaran: kontak langs. atau melalui benda-2 yg. dipakai Penyebaran: kontak langs. atau melalui benda-2 yg. dipakai penderita.penderita.

Gambaran klinisGambaran klinis A. GejalaA. Gejala Masa inkubasi: 7 (5-14) hari.Masa inkubasi: 7 (5-14) hari. Bayi & anak: Bayi & anak: Serangan biasanya tdk. kentaraSerangan biasanya tdk. kentara Umumnya sembuh tanpa penyulit Umumnya sembuh tanpa penyulit Orang dewasa:Orang dewasa: Bersifat akut / subakutBersifat akut / subakut Penyulit bisa timbul lbh. awal. Penyulit bisa timbul lbh. awal.

lakrimasi, fotofobia, nyeri, eksudasi, edema palp., kemosis, lakrimasi, fotofobia, nyeri, eksudasi, edema palp., kemosis, hiperemia, hipertrofi papil, folikel (tarsus & limbus), keratitis hiperemia, hipertrofi papil, folikel (tarsus & limbus), keratitis sup., pembentukan panus, benjolan preaurikular yg. nyeri.sup., pembentukan panus, benjolan preaurikular yg. nyeri.

Page 9: KONJUNGTIVITIS

8

Page 10: KONJUNGTIVITIS

9

Klasifikasi Mac. Callan Klasifikasi Mac. Callan

Tahap I (Tahap I (hiperplasia limfoid dinihiperplasia limfoid dini))

Tarsus sup: hipertrofi papil dan folikel yg. kecil-2 (blm. Tarsus sup: hipertrofi papil dan folikel yg. kecil-2 (blm. masak)masak)

IIA (IIA (trakoma nyatatrakoma nyata))

Tarsus sup: hipertrofi papil dan folikel yg. besar-2 Tarsus sup: hipertrofi papil dan folikel yg. besar-2 (masak)(masak)

IIB (IIB (trakoma nyatatrakoma nyata) )

Tarsus sup: lbh. banyak hipertrofi papil dan menutupi Tarsus sup: lbh. banyak hipertrofi papil dan menutupi folikel.folikel.

III (III (trakoma sikatrisialtrakoma sikatrisial) )

Tarsus sup: parut konj. dini - garis-2 putih halus pd. Tarsus sup: parut konj. dini - garis-2 putih halus pd. subepitel subepitel

konj. disertai folikel-2 persisten dan hipertrofi papil pd. konj. disertai folikel-2 persisten dan hipertrofi papil pd. konj.konj.

IV (IV (sembuhsembuh))

Tarsus sup: parut konj. berbentuk bintang atau linier Tarsus sup: parut konj. berbentuk bintang atau linier tanpa tanpa

peradangan.peradangan.

Klasifikasi yg. lain:Klasifikasi yg. lain:

a. Klasifikasi intensitas rx. radanga. Klasifikasi intensitas rx. radang

b. Klasifikasi efek kebutaan yg. timbulb. Klasifikasi efek kebutaan yg. timbul

Page 11: KONJUNGTIVITIS

10

Page 12: KONJUNGTIVITIS

11

B. B. Pem. laboratoriumPem. laboratorium

Kerokan konj. (pewarnaan Kerokan konj. (pewarnaan GiemsaGiemsa): reaksi PMN): reaksi PMN

Pewarnaan antibodi fluoresen pd. hapusan kerokan dpt. Pewarnaan antibodi fluoresen pd. hapusan kerokan dpt. mendeteksimendeteksi

TRIC agent (TRIC agent (trachoma inclusion conjunctivitistrachoma inclusion conjunctivitis))

Uji mikro-imunofluoresensi dpt. membedakan antara Uji mikro-imunofluoresensi dpt. membedakan antara organisme organisme

subgrup A dari B.subgrup A dari B.

Diagnosis bandingDiagnosis banding

- Konj. folikular- Konj. folikular

- Folikulosis- Folikulosis

- Konj. vernal - Konj. vernal

Komplikasi & sequele Komplikasi & sequele

- - Parut konj. Parut konj. entropion, trikiasis entropion, trikiasis

trikiasis trikiasis lesi kornea (aberasi, ulkus, infeksi, parut) lesi kornea (aberasi, ulkus, infeksi, parut)

- Ptosis- Ptosis

- Obstruksi duktus nasolakrimal- Obstruksi duktus nasolakrimal

- Dakriosistitis- Dakriosistitis

Page 13: KONJUNGTIVITIS

12

Pengobatan:Pengobatan:

oral: Tetrasiklin / doksisiklin / eritromisinoral: Tetrasiklin / doksisiklin / eritromisin

tetes / salep mata : Sulfonamid / tetrasiklin / eritromisin / tetes / salep mata : Sulfonamid / tetrasiklin / eritromisin / ripampisin.ripampisin.

Prognosis:Prognosis:

Tergantung: - kondisi lingkunganTergantung: - kondisi lingkungan

- terapi (lbh.awal, memadai) - terapi (lbh.awal, memadai)

Page 14: KONJUNGTIVITIS

13

KONJUNGTIVITIS INKLUSI KONJUNGTIVITIS INKLUSI

2 bentuk: - Neonatorum (Konj. inklusi neonatorum, blenore 2 bentuk: - Neonatorum (Konj. inklusi neonatorum, blenore inklusi) inklusi)

- Dewasa (konj. inklusi dewasa)- Dewasa (konj. inklusi dewasa)

Gambaran klinisGambaran klinis

A. GejalaA. Gejala

NeonatorumNeonatorum: onset 5-12 hari sesudah lahir, konjungtivitis : onset 5-12 hari sesudah lahir, konjungtivitis papilarpapilar

(akut), dgn. sekret purulen, pseudomembran (hiperakut) (akut), dgn. sekret purulen, pseudomembran (hiperakut) parut.parut.

DewasaDewasa:: masa inkubasi 4-12 hari, konj. dgn. papil dan folikel, masa inkubasi 4-12 hari, konj. dgn. papil dan folikel,

pseudomembran tdk. adapseudomembran tdk. ada parut tdk. adaparut tdk. ada. .

B. Pem. laboratoriumB. Pem. laboratorium

Kerokan konj. (pewarnaan Giemsa): bhn. inklusi Kerokan konj. (pewarnaan Giemsa): bhn. inklusi intrasitoplasmik pd.intrasitoplasmik pd.

sel epitel.sel epitel.

Page 15: KONJUNGTIVITIS

14

Diagnosis banding:Diagnosis banding:

- - TrakomaTrakoma ditularkan dari mata ke mata ditularkan dari mata ke mata

parut konj.sering terjadiparut konj.sering terjadi

panus besar +panus besar +

parut kornea dan parut kornea dan Herbert pitHerbert pit + +

Page 16: KONJUNGTIVITIS

15

Pengobatan:Pengobatan:

• • NeonatusNeonatus: salep mata : salep mata tetrasiklin 1 % / eritromisin / tetrasiklin 1 % / eritromisin / sulfonamid sulfonamid

sangat efektif.sangat efektif.

DewasaDewasa: oral : oral tetrasiklin / doksisiklin / eritromisin tetrasiklin / doksisiklin / eritromisin

• • Pasangan seksualPasangan seksual perlu diperiksa dan diobati juga. perlu diperiksa dan diobati juga.

Page 17: KONJUNGTIVITIS

16

KONJUNGTIVITIS VIRUSKONJUNGTIVITIS VIRUS

K. FOLIKULAR AKUT K. FOLIKULAR AKUT

1. DEMAM FARINGOKONJUNGTIVA1. DEMAM FARINGOKONJUNGTIVA

- Ditandai faringitis, demam dan - Ditandai faringitis, demam dan konjungtivitis folikularkonjungtivitis folikular..

- Keadaan yg. sangat menular (10-12 hari) biasanya unilateral - Keadaan yg. sangat menular (10-12 hari) biasanya unilateral dan dan

sembuh sendiri sesudah 5-14 hari.sembuh sendiri sesudah 5-14 hari.

- Umumnya disebabkan - Umumnya disebabkan adenovirus tipe 3adenovirus tipe 3

- Identifikasi virus dgn. uji netralisasi- Identifikasi virus dgn. uji netralisasi

- Tdk. ada R/ khusus.- Tdk. ada R/ khusus.

2. KERATOKONJUNGTIVITIS EPIDEMIK2. KERATOKONJUNGTIVITIS EPIDEMIK

- Biasanya gejala sistemik tdk. ada dan bilateral.- Biasanya gejala sistemik tdk. ada dan bilateral.

- Berlangsung 7-14 hari.- Berlangsung 7-14 hari.

- Bisa terdpt. keratitis epitel, sensitivitas kornea normal, - Bisa terdpt. keratitis epitel, sensitivitas kornea normal, perdarahanperdarahan

konj., membran konj. dan edema palp.konj., membran konj. dan edema palp.

Page 18: KONJUNGTIVITIS

17

- Disebabkan - Disebabkan adenovirus tipe 8 dan 19.adenovirus tipe 8 dan 19.

- Tenaga kes. yg. memeriksa dan mengobati penderita harus- Tenaga kes. yg. memeriksa dan mengobati penderita harus

memperhatikan kebersihan tangan dan alat.memperhatikan kebersihan tangan dan alat.

3. KONJUNGTIVITIS HEMORAGIK AKUT3. KONJUNGTIVITIS HEMORAGIK AKUT

- Sering dinamakan - Sering dinamakan konjungtivitis Apollo XIkonjungtivitis Apollo XI, mula-mula di , mula-mula di GhanaGhana

(1969).(1969).

- Disebabkan - Disebabkan enterovirus tipe 70.enterovirus tipe 70.

- Masa inkubasinya - Masa inkubasinya pendekpendek (8-48 jam) (8-48 jam)

dan perjalanan penyakitnya juga dan perjalanan penyakitnya juga

pendekpendek (5-7 hari). (5-7 hari).

- Sembuh sendiri dlm. 5-7 hari.- Sembuh sendiri dlm. 5-7 hari.

Page 19: KONJUNGTIVITIS

18

KONJUNGTIVITIS VIRUS KRONIKKONJUNGTIVITIS VIRUS KRONIK

1. BLEFAROKONJ. MOLUSKUM KONTAGIOSUM1. BLEFAROKONJ. MOLUSKUM KONTAGIOSUM

- Benjolan-benjolan kecil moluskum (pd. margo palp.) - Benjolan-benjolan kecil moluskum (pd. margo palp.) konj. konj. kronik kronik

unilateral, keratitis sup. dan panus superior.unilateral, keratitis sup. dan panus superior.

- Disembuhkan dgn. - Disembuhkan dgn. eksisieksisi benjolan konj. benjolan konj.

Page 20: KONJUNGTIVITIS

19

2. BLEFAROKONJ. VARISELA - ZOSTER2. BLEFAROKONJ. VARISELA - ZOSTER

- - ZosterZoster: konjungtivitis biasanya papilar, tetapi ada juga : konjungtivitis biasanya papilar, tetapi ada juga folikel, folikel,

pseudomembran dan vesikula pseudomembran dan vesikula ulkus ulkus

Pada thp. awal timbul pembesaran kel. limfe preaurikularPada thp. awal timbul pembesaran kel. limfe preaurikular

- - VariselaVarisela: sering terjadi konjungtivitis kataralis yg. ringan: sering terjadi konjungtivitis kataralis yg. ringan

- Kerokan konj. (zoster & varisela): sel-2 raksasa dan monosit.- Kerokan konj. (zoster & varisela): sel-2 raksasa dan monosit.

- Tdk. ada R/ yg. memuaskan, tetapi- Tdk. ada R/ yg. memuaskan, tetapi interferoninterferon & & acyclovir acyclovir

memberikan harapan.memberikan harapan.

Page 21: KONJUNGTIVITIS

20

KONJUNGTIVITIS PARASITKONJUNGTIVITIS PARASIT

ONKOSERSIASISONKOSERSIASIS

• • Infeksi parasit Infeksi parasit Onchocercae volvulusOnchocercae volvulus, endemis di daerah , endemis di daerah tropis, tropis,

ditularkan melalui gigitan lalat hitam (ditularkan melalui gigitan lalat hitam (blackfliesblackflies) yg. telah ) yg. telah terinfeksi terinfeksi

((river blindnessriver blindness).).

• • MikrofilariaMikrofilaria yg. ada dlm. kulit manusia ( yg. ada dlm. kulit manusia (hospeshospes), terhisap oleh ), terhisap oleh

simulium simulium betina pd. saat menggigit betina pd. saat menggigit hospeshospes..

• • Filaria betina dewasa mengeluarkan banyak sekali mikrofilaria Filaria betina dewasa mengeluarkan banyak sekali mikrofilaria yg. bisayg. bisa

berinvasi ke mata dan menyebabkan berbagai lesi pd. segmen berinvasi ke mata dan menyebabkan berbagai lesi pd. segmen anterioranterior

konjungtivitiskonjungtivitis

• • Diagnosis: - biopsi kulit / konj.Diagnosis: - biopsi kulit / konj.

- eosinofilia- eosinofilia

- riwayat peny.- riwayat peny.

- lokasi geografis- lokasi geografis

• • Pengobatan : Pengobatan : Dietilkarbamasin sitrat ( Dietilkarbamasin sitrat (HetrazanHetrazan))

KortikosteroidKortikosteroid

Page 22: KONJUNGTIVITIS

21

KONJUNGTIVITIS IMUNOLOGIK (ALERGIK)KONJUNGTIVITIS IMUNOLOGIK (ALERGIK)

1. KONJ. DEMAM JERAMI (1. KONJ. DEMAM JERAMI (HAY FEVERHAY FEVER) )

• • Suatu radang konj. ringan nonspesifik dan biasanya Suatu radang konj. ringan nonspesifik dan biasanya disebabkan disebabkan

radang demam jerami (radang demam jerami (rinitis alergikrinitis alergik).).

Biasanya ada riwayat alergi.Biasanya ada riwayat alergi.

• • Gejala: Gejala: mata gatalmata gatal, lakrimasi, mata merah, inj. konj. yg. , lakrimasi, mata merah, inj. konj. yg. ringan.ringan.

Pada serangan akut, sering dijumpai kemosis hebat. Sekret Pada serangan akut, sering dijumpai kemosis hebat. Sekret mirip mirip

benang. Kerokan konj.: benang. Kerokan konj.: eosinofileosinofil. Papil dan folikel tdk. ada.. Papil dan folikel tdk. ada.

• • Pengobatan: - VasokonstriktorPengobatan: - Vasokonstriktor

- Kompres dingin- Kompres dingin

- Antihistamin oral- Antihistamin oral

2. KERATOKONJ. VERNAL2. KERATOKONJ. VERNAL

= Konj. musiman, musim panas= Konj. musiman, musim panas

• • Suatu radang konj. bilateral, rekuren, bersifat musiman Suatu radang konj. bilateral, rekuren, bersifat musiman (musim (musim

panas), menyerang kelompok usia panas), menyerang kelompok usia prepubertasprepubertas (lk. > pr.) (lk. > pr.)

Page 23: KONJUNGTIVITIS

22

• • Ada 2 btk. Ada 2 btk. palpebral dan limbal . palpebral dan limbal .

• • Gejala: Gejala: mata sangat gatalmata sangat gatal dgn. sekret dgn. sekret sep. : benangsep. : benang

Ada riwayat alergi dlm. keluargaAda riwayat alergi dlm. keluarga

Konj. tampak mirip susu (Konj. tampak mirip susu (milky appearancemilky appearance))

Pd. konj. palp. sup.: papil raksasa dgn. Pd. konj. palp. sup.: papil raksasa dgn. cobblestonecobblestone

appearance. appearance. Terdpt. sekret bentuk benang dan Terdpt. sekret bentuk benang dan

pseudomembran (pseudomembran (tanda Maxwell-Lyonstanda Maxwell-Lyons).).

Selama fase aktif, bisa terlihat bintik-2 keputihan di Selama fase aktif, bisa terlihat bintik-2 keputihan di limbus limbus

((Trantas dotTrantas dot). Sering terlihat ). Sering terlihat

mikropanus.mikropanus.

• • Lab. : olesan eksudat konj. (Giemsa) :Lab. : olesan eksudat konj. (Giemsa) :

banyak eosinofil banyak eosinofil

• • Pengobatan :Pengobatan :

- steroid (topikal / sistemik)- steroid (topikal / sistemik)

- kromolin- kromolin

- vasokonstriktor lokal - vasokonstriktor lokal

- kompres dingin- kompres dingin

Page 24: KONJUNGTIVITIS

23

3. KERATOKONJ. ATOPIK3. KERATOKONJ. ATOPIK

- Sering menyertai - Sering menyertai dermatitis atopikdermatitis atopik

- Gejala: mata terasa panas, sekret mukoid, mata merah dan - Gejala: mata terasa panas, sekret mukoid, mata merah dan fotofobia. fotofobia.

Ada eritema pd. margo palp. Ada eritema pd. margo palp.

Terdpt. papil halus (palp. inf.) Terdpt. papil halus (palp. inf.) papil raksasa jarangpapil raksasa jarang

- Lab.: kerokan konj. - Lab.: kerokan konj. eosinofil (tak sebanyak pd. Vernal) eosinofil (tak sebanyak pd. Vernal)

- Pengobatan: steroid topikal - Pengobatan: steroid topikal

4. KONJ. PAPIL RAKSASA4. KONJ. PAPIL RAKSASA

= = Pseudovernal Pseudovernal

- - Gejala: sangat mirip dgn. vernalGejala: sangat mirip dgn. vernal

Bisa terjadi pd. pemakai Bisa terjadi pd. pemakai mata palsumata palsu atau atau lensa lensa kontakkontak

Rx. sensitivitasRx. sensitivitas

- Pengobatan: mata palsu plastik - Pengobatan: mata palsu plastik ganti yg. kaca ganti yg. kaca

Lensa kontak diganti dgn. kacamata biasa.Lensa kontak diganti dgn. kacamata biasa.

Page 25: KONJUNGTIVITIS

24

5. KERATOKONJ. FLIKTEN5. KERATOKONJ. FLIKTEN

Suatu rx. hipersensitivitas selular thdp. Suatu rx. hipersensitivitas selular thdp. protein mikrobaprotein mikroba (basil (basil tbc., tbc.,

stafilokok, stafilokok, candidacandida))

• • Gejala: flikten berupa lesi Ø 1-3 mm, merah, menonjol, Gejala: flikten berupa lesi Ø 1-3 mm, merah, menonjol, dikelilingidikelilingi

daerah hiperemis.daerah hiperemis.

Pada limbus: umumnya berbentuk segitiga dgn. Pada limbus: umumnya berbentuk segitiga dgn. puncaknya puncaknya

ke arah kornea. Pusatnya menjadi ke arah kornea. Pusatnya menjadi putih keabu-putih keabu-abuanabuan dan dan

terjadi ulkus.terjadi ulkus.

• • Pengobatan: - kortikosteroid topikalPengobatan: - kortikosteroid topikal

- peny. yg. mendasarinya.- peny. yg. mendasarinya.

6. KERATOKONJ. SIKA6. KERATOKONJ. SIKA

Berkaitan dgn. Berkaitan dgn. Sindrom SjorgenSindrom Sjorgen (trias: keratokonj. sika, (trias: keratokonj. sika, xerostomia,xerostomia,

artritis).artritis).

• • Gejala:Gejala:

- khas: - khas: hiperemia konj. bulbihiperemia konj. bulbi dan dan gej. iritasigej. iritasi yg. tdk. yg. tdk. sebanding dgn. sebanding dgn.

tanda-2 radang.tanda-2 radang.

Page 26: KONJUNGTIVITIS

25

- Dimulai dgn. konjungtivitis kataralis- Dimulai dgn. konjungtivitis kataralis

- Pada pagihari tdk. ada atau hampir tdk. ada rasa sakit, - Pada pagihari tdk. ada atau hampir tdk. ada rasa sakit, tetapi tetapi

menjelang siangmenjelang siang atau atau malam harimalam hari rasa sakit rasa sakit semakin hebatsemakin hebat..

- Lapisan air mata berkurang (- Lapisan air mata berkurang (uji Schirmeruji Schirmer: abnormal): abnormal)

- Pewarnaan - Pewarnaan Rose bengalRose bengal uji diagnostik. uji diagnostik.

• • Pengobatan:Pengobatan:

- air mata buatan - air mata buatan vit. A topikalvit. A topikal

- - obliterasiobliterasi pungta lakrimal. pungta lakrimal.