konflik dan stress di tempat kerja
DESCRIPTION
Bahan kuliahTRANSCRIPT
Konflik dan Stress di
tempat Kerja
Politeknik
Sawunggalih Aji
Stres Kerja
• Stres kerja merupakan stres yang bersumber
dari ling-kungan kerja. Stressor kerja sering
dikaitkan dengan tuntutan dan sumber daya.
1. Tuntutan merupakan tanggung jawab, tekanan,
kewajban, dan ketidak pastian yang dihadapi
individu di tempat kerja.
2. Sumber daya adalah hal-hal yang ada dalam kontrol
individu yang dapat digunakan untuk memenuhi
tuntutan.
• Respon terhadap stres kerja dapat berupa
stress positif eustres) maupun negatif (distres).
1. Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres
yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat
membangun).
2. Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres
yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif
(bersifat merusak).
Strategi Mengatasi Stres
Robbin & Judge (2008:2-178), Luthans
(2006:460) terdapat dua stategi dalam
mengatasi stres.
1. Strategi individual meliputi penerapan teknik
manajemen waktu, olah raga, pelatihan
relaksasi, dan perluasan jaringan sosial
(juga rekreasi dan pandai bersyukur-
pen.)
• Strategi organisasional, meliputi seleksi &
penempatan personel, pelatihan,
penetapan tujuan yg realistis, desain
ulang pekerjaan, peningkatan keterlibatan
karyawan, per-baikan komunikasi,
penawaran cuti panjang, dan penye-
lenggaraan program kesejahteraan
karyawan.
• Konflik berasal dari kata kerja Latin configere
yg berarti saling memukul. Secara sosiologis,
konflik diartikan sebagai suatu proses sosial
antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) dimana salah satu pihak berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan
mengalahkannya atau membuatnya tidak
berdaya.
• Robbins dan Judge (2-2008:173) konflik
sebagai suatu proses yang dimulai ketika
satu pihak memiliki persepsi bahwa
pihak lain akan atau telah mempengaruhi
secara negatif, sesuatu yg menjadi
kepedulian atau kepentingan pihak
pertama.
Penyebab Konflik
A. Faktor Manusia
• 1. Ditimbulkan oleh atasan, terutama
karena gaya kepemimpinannya.
• 2. Personil yang mempertahankan
peraturan-peraturan secara kaku.
• 3. Timbul karena ciri-ciri kepribadian
individual, antara lain sikap egoistis,
temperamental, sikap fanatik, dan sikap
otoriter.
B. Faktor Organisasi
• Persaingan dalam menggunakan
sumberdaya.
• Perbedaan tujuan antar unit-unit
organisasi.
• Interdependensi tugas.
• Perbedaan nilai dan persepsi.
• Kekaburan yurisdiksional.
• Masalah “status”.
• Hambatan komunikasi.
Akibat-akibat Konflik
Akibat negatif
• Menghambat komunikasi.
• Mengganggu kohesi (keeratan hubungan).
• Mengganggu kerjasama atau “team work”.
• Mengganggu proses produksi, bahkan dapat
menurunkan produksi.
• Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
• Individu atau personil mengalami tekanan (stress),
Akibat Positif dari konflik:
• Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis.
• Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan.
• Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi
perubahan dan perbaikan dalam sistem dan
prosedur, mekanisme, program, bahkan tujuan
organisasi.
• Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat
inovatif.
• Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap
perbedaan pendapat
Mengatasi Konflik
• Rujuk
• Persuasi
• Tawar-menawar
• Pemecahan masalah terpadu
• Penarikan diri
• Pemaksaan dan penekanan
Situasi
• Persaingan antar bagian pemasaran dan
bagian produksi
• Manager yang baru di ceraikan istrinya
• Konflik antar bagian karena beda suku
• Staff yang mau nikah gak jadi
Tugas
• Cari berita mengenai konflik atau stress
pada perusahaan/industri
http://www.slideshare.net/firmanbach/
Slide dapat di download pada;