om sesi 13 stress di tempat kerja

24
Manajemen Stress di Tempat Kerja

Upload: eisyasista

Post on 29-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Manajemen Stress di Tempat Kerja

Stress di Tempat Kerja

Merupakan hal yang hampir setiap hari dialami oleh para pekerja di kota besar. 

Urbanisasi dan industrialis disibukkan deadline penyelesaian tugas, tuntutan peran di tempat kerja, masalah keluarga, beban kerja berlebihan, dan masih banyak tantangan lainnya yang membuat stres menjadi suatu faktor  yang hampir tidak mungkin dihindari.

Pengertian Stres

Menurut Charles D, Spielberger: Stres adalah tuntutan-tuntutan

eksternal yang mengenai seseorang, misalnya obyek-obyek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara obyektif berbahaya.

Stres juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang.

Cary Cooper&Alison Straw:Gejala stres dapat berupa tanda-tanda:

Fisik nafas memburu, mulut & kerongkongan kering, tangan lembab, otot tegang, pencernaan terganggu, letih tidak beralasan, sakit kepala, salah urat dan gelisah.

Perilaku bingung, cemas, sedih, jengkel, salah paham,tidak berdaya, tidak mampu berbuat apa-apa, gelisah, merasa gagal, tidak menarik, kehilangan semangat, sulit konsentrasi, sulit berfikir jernih, sulit membuat keputusan, hilangnya kreatifitas, hilangnya gairah dlm penampilan, hilangnya minat thp orang lain.

Watak dan kepribadian sikap hati-hati menjadi cemas yang berlebihan, menjadi lekas panik, kurang percaya diri menjadi rawan, penjengkel menjadi meledak-ledak.

Braham: gejala stres dapat berupa tanda:

Fisik sulit tidur, sakit kepala, gangguan pencernaan, gatal-gatal, punggung sakit, urat pada bahu & leher tegang, keringat berlebihan, berubah selera makan, tekanan darah tinggi atau serangan jantung, kehilangan energi.

Emosional marah-marah, mudah tersinggung, terlalu sensitif, gelisah dan cemas, suasana hati mudah berubah, sedih, mudah menangis dan depresi, gugup agresif, mudah bermusuhan serta mudah menyerang, kelesuan mental.

Braham: gejala stres dapat berupa tanda:

Intelektual mudah lupa, kacau pikiran, daya ingat turun, sulit konsentrasi, melamun berlebihan, pikiran hanya dipenuhi 1 hal.

Interpersonal acuh, kepercayaan pada orang lain menurun, mudah mengingkari janji, senang mencari kesalahan orang lain atau menyerang dengan kata-kata, menutup diri secara berlebihan, dan mudah menyalahkan orang lain.

Stress Stres merupakan suatu kondisi ketegangan yang

mempengaruhi  emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang di mana ia terpaksa memberikan tanggapan melebihi kemampuan penyesuaian dirinya terhadap suatu tuntutan eksternal (lingkungan).

Stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang menghadapi lingkungannya

Sebagai hasilnya, pada diri karyawan berkembang berbagai macam gejala stres yang dapat menggangu pelaksanaan kerja mereka.

Stress Kerja

Stress Kerja

Luthans mendefinisikan stres kerja sebagai suatu tanggapan dalam menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh perbedaan individu dan proses psikologis, sebagai konsekuensi dari tindakan lingkungan, situasi atau peristiwa yang terlalu banyak mengadakan tuntutan psikologis dan fisik seseorang.

Dapat disimpulkan bahwa stres kerja timbul karena tuntutan lingkungan kerja dan tanggapan yang berbeda dari setiap individu dalam menghadapinya.

Gejala stres di tempat kerja:

Kepuasan kerja rendah Kinerja yang menurun Semangat dan energi menurun Komunikasi tidak lancar Pengambilan keputusan jelek Kreatifitas dan inovasi kurang Bergulat pada tugas-tugas yang

tidak produktif.

Stress kerja terjadi karena:

Adanya ketidakseimbangan antara karakterististik kepribadian karyawan dengan karakteristik aspek-aspek pekerjaannya.

Faktor-faktor Penyebab Stress Kerja:

Ada tiga kelompok utama pemicu stres (biasa disebut stressor) di tempat kerja: – Kelompok pertama adalah faktor pribadi, seperti:

keluarga, ekonomi rumahtangga, dan karakteristik kepribadian. Adanya persoalan pada kehidupan pernikahan, perceraian serta anak-anak yang tidak disiplin dan sulit diatur; penghasilan yang kurang mencukupi pemenuhan kebutuhan rumahtangga dan gaya hidup; serta kepribadian yang tertutup, mudah tersinggung, perfeksionis, sangat berorientasi pada waktu dan hasil.

Faktor-faktor Penyebab Stress Kerja:

Kelompok kedua adalah faktor organisasi, seperti: pekerjaan, peran dan dinamika hubungan atau interaksi antar karyawan. – Pekerjaan yang bersifat rutin, monoton,

membutuhkan kecepatan dalam pengerjaan, tuntutan peran yang tidak jelas atau bertentangan dengan sistem nilai yang dianut.

– Budaya perusahaan yang sangat menekankan individualisme dan persaingan, struktur organisasi dengan kontrol dan komando yang ketat, kurangnya penguasaan terhadap teknologi yang digunakan, serta perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat di dalam perusahaan.

Faktor-faktor Penyebab Stress Kerja:

Kelompok ketiga adalah faktor lingkungan, seperti ekonomi, politik dan teknologi. Ketidakpastian kondisi politik, krisis ekonomi yang berkepanjangan,serta perkembangan teknologi yang mengancam kelangsungan kerja– Tidak adanya dukungan sosial. – Tidak adanya kesempatan berpartisipasi dalam

pembuatan keputusan di kantor.– Pelecehan seksual.– Kondisi lingkungan kerja.– Manajemen yang tidak sehat.– Tipe kepribadian.– Peristiwa atau pengalaman pribadi.

Davis & Newstrom: Stress kerja disebabkan:

1)  Tugas yang terlalu banyak.2)  Supervisor yang kurang pandai.3)  Terbatasnya waktu dalam mengerjakan

pekerjaan.4)  Kurang mendapat tanggung jawab yang

memadai.5)  Ambiguitas peran.6)  Perbedaan nilai dengan perusahaan.7)  Frustasi.8)  Perubahan tipe pekerjaan.9)  Konflik peran.

Dampak Stress Kerja:

1. Dampak stress kerja pada perusahaan

Terjadinya kekacauan kerja, hambatan baik dalam manajemen/operasional

–Mengganggu kenormalan aktivitas kerja

–Menurunkan tingkat produktivitas–Menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan

2. Dampak stress kerja pada karyawan:

a) Bekerja melewati batas kemampuanb) Sering terlambat masuk kerjac) Bolos kerjad) Kesulitan membuat keputusane) Kesalahan yang sembronof) Kelalaian menyelesaikan pekerjaang) Lupa akan janji yang telah dibuath) Kesulitan berhubungan dengan orang laini) Kerisauan tentang kesalahan yang dibuatj) Gejala fisik: alat pencernaan, tekanan darah

tinggi, radang kulit, radang pernapasan.

Manajemen Stress

lebih dari sekedar mengatasi stress, belajar menanggulanginya secara adaptif dan efektif. Maka, diperlukan pendekatan yang tepat dalam mengelola stress

ada 2 pendekatan: yaitu pendekatan individu dan pendekatan organisasi.

1. Pendekatan individual– Menerapkan manajemen waktu,

secara rutin melakukan latihan fisik dan mental seperti olahraga dan relaksasi, serta membina jejaring sosial yang luas.

Manajemen Stress

2. Pendekatan organisasional

5 hal yang bisa dilakukan perusahaan untuk membantu karyawan menangani stres di tempat kerja. – menghilangkan stressor atau pemicu

stres, – menjauhkan keryawan dari stressor, – mengubah persepsi karyawan terhadap

stressor– mengendalikan konsekuensi dari stres, – menyediakan dukungan sosial bagi

karyawan yang mengidap stres.

Contoh praktek manajemen stress:

konseling klinis dan personal, uraian pekerjaan yang jelas, jaminan kerja (asuransi dan tunjangan kesehatan) jam kerja yang fleksibel, tempat atau sarana bagi karyawan melakukan meditasi,

berolahraga dan berkesenian, keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan

keputusan dan perubahan di perusahaan, program-program yang terkait dengan perbaikan

kesehatan karyawan. dukungan sosial terutama orang terdekat, seperti

keluarga, teman sekerja, pemimpin atau orang lain.

3 Strategi menghadapi stres

1. Memperkecil dan mengendalikan sumber-sumber stres

2. Menetralkan dampak yang ditimbulkan oleh stres

3. Meningkatkan daya tahan pribadi.

Tips mengelola stressor, sehingga tidak membuat stress

Atur manajemen waktu. Penyebab stres yang paling umum di tempat kerja tidak mampu mengelola manajemen waktu.

Pastikan bahwa Anda harus mengatur jadwal kerja.

Di tempat kerja pastikan bahwa diri Anda sedang terfokus pada pekerjaan Anda dan lakukan langkah dem langkah.

Menggunakan relaksasi dan meditasi untuk merawat diri Anda.

Tugas Akhir

Setiap kelompok membuat roleplay/ simulasi/game, durasi waktu 20 menit, yang berhubungan dengan topik kuliah:– Team work (kelompok 1, 5)– Perubahan perilaku kesehatan (kel 2, 6)– Pengambilan keputusan (kel 3, 7)– Budaya organisasi (kel 4, 8)

Presentasi mulai minggu depan @ 4 kelompok diundi

Bobot penilaian ditekankan pada kekompakkan & keunikan