referat om

20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pigmentasi adalah pengendapan zat warna, pewaraan atau perubahan warna pada suatu bagian oleh pigmen (zat pewarna). 1 Pigmentasi umumnya disebabkan oleh 5 pigmen utama yaitu: melanin, melanoid, oxyhemoglobin, hemoglobin dan karoten, selain itu pigmen lainnya bilirubin dan besi. Melanin adalah pigmen warna coklat pada kulit, gusi dan membran mukosa mulut. Pigmentasi dapat berasal dari berbagai akibat seperti pigmentasi endogenus, pigmentasi fokal melanotik, pigmentasi diffuse, melanosis yang berhubungan dengan penyakit sistemik atau genetic, pigmentasi idiopatik, depigmentasi, pigmentasi yang berhubungan dengan hemoglobin dan zat besi, serta pigmentasi eksogenus. 2 Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pigmentasi diffuse khususnya smokers melanosis. Smokers melanosis adalah pigmentasi fokal jinak dari mukosa oral yang banyak ditemukan pada wanita dengan umur lebih dari 30 tahun. 3 Smokers melanosis merupakan melanosis diffuse yang banyak ditemukan pada perokok terlihat di anterior fasial gingival 1

Upload: rando-feranda

Post on 18-Nov-2015

93 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

refrat om

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPigmentasi adalah pengendapan zat warna, pewaraan atau perubahan warna pada suatu bagian oleh pigmen (zat pewarna).1 Pigmentasi umumnya disebabkan oleh 5 pigmen utama yaitu: melanin, melanoid, oxyhemoglobin, hemoglobin dan karoten, selain itu pigmen lainnya bilirubin dan besi. Melanin adalah pigmen warna coklat pada kulit, gusi dan membran mukosa mulut.Pigmentasi dapat berasal dari berbagai akibat seperti pigmentasi endogenus, pigmentasi fokal melanotik, pigmentasi diffuse, melanosis yang berhubungan dengan penyakit sistemik atau genetic, pigmentasi idiopatik, depigmentasi, pigmentasi yang berhubungan dengan hemoglobin dan zat besi, serta pigmentasi eksogenus.2 Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pigmentasi diffuse khususnya smokers melanosis.Smokers melanosis adalah pigmentasi fokal jinak dari mukosa oral yang banyak ditemukan pada wanita dengan umur lebih dari 30 tahun.3 Smokers melanosis merupakan melanosis diffuse yang banyak ditemukan pada perokok terlihat di anterior fasial gingival maksila dan mandibula, mukosa bukal, lateral lidah, palatal, dan dasar mulut.2 Smokers melanosis terjadi akibat adanya peningkatan produksi melanin pada lapisan basal sel epithelium yang distimulasi oleh rokok. Gejala klinis utama dari smokers melanosis seperti adanya pigmentasi macula multiple kecoklatan atau plak lokalis terutama pada attached gingiva mandibular anterior dan interdental papil.3 Untuk membedakan Smokers Melanosis dari lesi pigmentasi lainnya diperlukan proses yang tepat sehingga dapat pula dilakukan terapi dan perawatan yang efektif untuk lesi Smokers melanosis.

B. Rumusan Masalahi) Bagaimana cara menegakkan diagnosa dari Smokers Melanosis?ii) Apa saja perawatan dari lesi Smokers melanosis?

C. Tujuan Penulisani) Untuk mengetahui cara penegakkan diagnose dari Smokers Melanosisii) Untuk mengetahui terapi dan perawatan dari Smokers Melanosis

BAB IIANAMESIS DAN GAMBARAN KLINIS

Para peneliti telah menemukan bahwa adanya peranan pigmentasi melanin diakumulasi oleh macam-macam obat seperti nikotin (bahan campuran polyacylic) yang terkandung dalam sebatang rokok. Ketika nikotin berperan dalam afinitas melanin di rambut, juga berperan dalam afinitas melanin yang terdapat pada kulit dan jaringan lainnya (seperti mukosa mulut). Nikotin yang terdapat dalam sebatang rokok akan menstimulasi secara langsung melanocytes untuk meproduksi melanosomes, dimana akan menghasilkan peningkatan endapan pigmen melanin pada basil melanosis dengan berbagai macam jumlah takaran melanin. Melanosis rongga mulut terjadi pengendapan melanin dalam lapisan sel basal pada lapisan epitelium mukosa mulut. Pigmentasi melanin pada membran mukosa mulut secara normal dilihat mengelilingi daerah mukosa. Melanosis rongga mulut adalah suatu lesi yang bersifat reversibel, dapat hilang apabila menghentikan kebiasaan merokok. Smoker melanosis yang terjadi pada golongan etnis kulit hitam maupun kulit putih, dimana meningkatnya pigmentasi yang berhubungan langsung dengan kebiasaan merokok (banyaknya jumlah rokok yang dihisap setiap hari, jenis rokok yang dihisap, lama merokok dan cara seseorang menghisap rokok). Pigmentasi gingiva meningkat sebanding dengan konsumsi tembakau.6

A. Anamnesa Anamnesa smokers melanosis mengenai riwayat penderita akan kebiasaan merokok. Anamnesa meliputi : keluhan utama dan riwayat penyakit yang sedang dialami, riwayat kesehatan gigi, riwayat keluarga, riwayat sosial ekonomi pasien, ada atau tidaknya kebiasaan merokok pada pasien, lamanya pasien memiliki kebiasaan merokok dan intensitas merokok pasien.

B. Gambaran Klinis Gambaran klinis yang terlihat pada smokerrs melanosis menunjukkan bercak coklat difus yang ukurannya beberapa sentimeter dan biasanya terdapat pada gingiva anterior mandibula dan mukosa pipi. Pada perokok pipa menunjukkan pigmentasi pada mukosa bukal. Pada beberapa orang menggunakan rokok seperti rokok putih yang ditempatkan pada kavitas mulut, akan menunjukkan pigmentasi pada palatum keras. Lesi ini tidak mempunyai symptom, perubahan yang terjadi tidak menunjukkan premalignat.7 Gigi pada smokers melanosis menunjukkan berwarna coklat muda sampai coklat tua dan disertai dengan halitosis menyertai keadaan tersebut disebabkan oleh adanya perubahan aliran darah dan pengurangan pengeluaran ludah mengakibatnya rongga mulut menjadi kering dan lebih anaerob. Smokers melanosis biasanya terjadi pada Ras Kaukasian yang menunjukkan prevalensi 31% pada gingiva cekat.

Gambar 1. Smokers Melanosis pada Rahang Bawah

BAB IIIDIFRENSIAL DIAGNOSA SMOKERS MELANOSIS

Pigmentasi RasialPigmentasi umumnya disebabkan oleh 5 pigmen utama yaitu: melanin, melanoid, oxyhemoglobin, hemoglobin dan karoten, selain itu pigmen lainnya bilirubin dan besi. Melanin adalah pigmen warna coklat pada kulit,gusi dan membran mukosa mulut. Pigmentasi melanin pada gusi lebih banyak pada individu yang berkulit hitam.Hiperpigmentasi gusi disebabkan oleh deposisi melanin yang berlebih pada lapisan basal dan suprabasal epithelium, melanin ini diproduksi oleh melanosit. Pigmentasicoklat atau hitam dan perubahan jaringan gusi dapat disebabkan oleh faktor lokal dan sistemik.Ras atau etnik telah diketahui menjadi salah satu penyebab pigmentasi melanin pada rongga mulut. Pada individu atau seseorang keturunan Afrika, Asia Timuratau etnis Hispanik ditemukan jumlah melanin yang lebih banyak dan prevalensi terjadinya pigmentasi gusi lebih tinggi. Secara umum pada individu dengan kulit coklat tidak memperlihatkan pigmentasi jaringan yang jelas meskipun ditemukan sejumlah melanosit pada epithelium gusi.Secara klinis pigmentasi melanin pada gusi tidak menggangu masalah kesehatan,tetapi keluhan gusi berwarna hitam atau coklat mengganggu penampilan terutama jika pewarnaan gusi ini terlihat ketika berbicara atau tersenyum. Perawatan hiperpigmentasi gusi terdiri dari berbagai macam cara dan metode yaitu : gingivektomi, gingivektomi dengan free gingival autografting,electrosurgery, cryosurgery, bahan kimia seperti fenol 90%, tehnik abrasi dengan bor diamond. 7

Gambar 2. Pigmentasi RasialAddison diaseasePenyakit addison (Addisons disease) merupakan insufisiensi adenokortikal disebabkan destruksi atau disfungsi dari seluruh korteks adrenal. Hal ini berpengaruh terhadap fungsi glukokortikoid dan mineralokortikoid. Onset penyakit ini biasanya terjadi ketika 90% atau lebih dari kedua korteks adrenal mengalami disfungsi atau rusak.Gejala klinis addison diasease berupa pigmentasi lokal makula coklat atau difus. Penemuan kulit yang lain seperti vitiligo, di mana paling sering tampak berkaitan dengan keadaan hiperpigmentasi addison disease idiopatik autoimun. Hal ini karena terjadi destruksi autoimun terhadap melanosit. Kelemahan progresif, lelah, nafsu makan kurang, dan kehilangan berat badan juga merupakan gejala klinis yang sering dikeluhkan pasien.

Gambar 3. Addison Disease pada Regio gigi 21,22

Amalgam tatooTato amalgam adalah perubahan warna jinak membran mulut yang dihasilkan dari partikel amalgam jatuh ke kecil, luka terbuka yang dibuat selama perawatan gigi atau trauma sesaat setelah pengobatan gigi, ketika kecil, partikel amalgam segar masih melekat pada mukosa. Tato amalgam muncul sebagai makula yang lembut, tanpa rasa sakit, nonulcerated, biru / abu-abu / hitam tanpa sekitarnya reaksi eritematosa (dua angka ke kiri). Hal ini paling sering ditemukan pada gingiva atau mukosa alveolar, tetapi banyak kasus terlihat pada mukosa bukal dan tidak ada situs anatomi yang kebal dari perubahan ini. Tato ditemukan lebih sering pada wanita dibandingkan pada pria, mungkin karena perempuan lebih sering mencari perawatan gigi. Hal ini juga terlihat lebih sering dengan bertambahnya usia pasien, mungkin karena meningkatnya paparan prosedur dari waktu ke waktu. Tato ini hanya cukup dibatasi dari mukosa sekitarnya dan biasanya kurang dari 0,5 cm. diameter terbesar, meskipun contoh langka telah lebih dari 3.0 cm. dalam ukuran. Lesi dengan partikel yang lebih besar akan terlihat pada radiografi gigi rutin. Tidak ada pengobatan yang diperlukan, tetapi biopsi eksisi sering dilakukan dalam rangka untuk menyingkirkan melanoma atau lesi berpigmen lain. Lesi terlihat pada radiografi biasanya tidak dibiopsi dan mereka terjadi di perbatasan vermilion terlihat dari bibir biasanya dihapus karena alasan estetika. Tidak ada potensi ganas untuk lesi ini.

Gambar 4. Amalgam Tattoo pada Regio gigi 15, 16

Smokers MelanosisPigmentasi Rasial/Rasial MelanosisAddison DiseaseAmalgam Tattoo

DefinisiMerupakan perubahan karakteristik warna pada permukaan mukosa. Kondisi ini bukan merupakan proses fisiologis yang normal melainkan hasil dari pigmentasi abnormal melanin pada lapisan sel basal di mukosa.Hiperpigmentasi gusi disebabkan oleh deposisi melanin yang berlebih pada lapisan basal dan suprabasal epitheliumPenyakit addison (Addisons disease) merupakan insufisiensi adenokortikal disebabkan destruksi atau disfungsi dari seluruh korteks adrenal. Hal ini berpengaruh terhadap fungsi glukokortikoid dan mineralokortikoid.Tato amalgam adalah perubahan warna jinak membran mulut yang dihasilkan dari partikel amalgam jatuh ke kecil, luka terbuka yang dibuat selama perawatan gigi atau trauma sesaat setelah pengobatan gigi,

EtiologiNikotin yang terdapat dalam sebatang rokok akan menstimulasi melanocytes secara langsung untuk memproduksi melanosomes, yang mana akan menghasilkan peningkatan endapan pigmen melanin pada basil melanosis dengan berbagai macam jumlah takaran melanin. Destruksi autoimun terhadap melanositPartikel amalgam yang melekat pada mukosa

Gejala KlinisMuncul sebagai patch yang berwarna coklat yang diffuse yang paling sering mengenai gingival anterior, palatum, dan mukosa bukal. Intensitas pigmentasi tergantung pada dosis dan lamanya penggunaan tembakau.gusi berwarna hitam atau coklat mengganggu penampilan terutama jika pewarnaan gusi ini terlihat ketika berbicara atau tersenyum.Pigmentasi lokal makula coklat atau difus.Kelemahan progresif, lelah, nafsu makan kurang, dan kehilangan berat badan.Makula, tanpa rasa sakit, nonulcerated, biru / abu-abu / hitam tanpa reaksi eritematosa. Hal ini paling sering ditemukan pada gingiva atau mukosa alveolar, tetapi banyak kasus terlihat pada mukosa bukal. Berukuran kurang dari 0,5 cm, diameter terbesar, meskipun jarang lebih dari 3 cm.

PerawatanMemberikan instruksi kepada pasien untuk berhenti merokok karena alasan kesehatan. Selain itu jika pasien mau berhenti merokok dapat dilakukan Gingiva Depigmentation Surgery yang biasanya dilakukannya gingivektomy.

Gingivektomi, gingivektomi dengan free gingival autografting,electrosurgery, cryosurgery, bahan kimia seperti fenol 90%, tehnik abrasi dengan bor diamond.

Tidak ada pengobatan yang diperlukan, tetapi biopsi eksisi sering dilakukan untuk menentukan melanoma atau lesi berpigmen lain.

Tabel 1. Smokers Melanosis dan Diagnosa Bandingnya

BAB IVPERAWATAN DAN TERAPI

Pada penderita smokers melannosis tidak ada perawatan yang dianjurkan namun lesi secara bertahap menghilang setelah berhenti merokok dan mungkin menghilang setelah beberapa periode bulan atau tahun.

BAB VKESIMPULAN

Melanosis rongga mulut adalah suatu lesi yang bersifat reversibel, dapat hilang apabila menghentikan kebiasaan merokok. Smoker melanosis yang terjadi pada golongan etnis kulit hitam maupun kulit putih, dimana meningkatnya pigmentasi berhubungan langsung dengan kebiasaan merokok (banyaknya jumlah rokok yang dihisap setiap hari, jenis rokok yang dihisap, lama merokok dan cara seseorang menghisap rokok). Pigmentasi gingiva meningkat sebanding dengan konsumsi tembakau.Anamnesa smokers melanosis mengenai riwayat penderita akan kebiasaan merokok. Anamnesa meliputi : keluhan utama dan riwayat penyakit yang sedang dialami, riwayat kesehatan gigi, riwayat keluarga, riwayat sosial ekonomi pasien, ada atau tidaknya kebiasaan merokok pada pasien, lamanya pasien memiliki kebiasaan merokok dan intensitas merokok pasien. Gambaran klinis yang terlihat pada smokerrs melanosis adalah menunjukkan bercak coklat difus yang ukurannya beberapa sentimeter dan biasanya terdapat pada gingiva anterior mandibula dan mukosa pipi. Gigi pada smokers melanosis menunjukkan berwarna coklat muda sampai coklat tua dan disertai dengan halitosis menyertai keadaan tersebut disebabkan oleh adanya perubahan aliran darah dan pengurangan pengeluaran ludah mengakibatnya rongga mulut menjadi kering dan lebih anaerob.Pada penderita smokers melannosis tidak ada perawatan yang dianjurkan namun lesi secara bertahap menghilang setelah berhenti merokok dan mungkin menghilang setelah beberapa periode bulan atau tahun.

DAFTAR PUSTAKA

1. Kamus saku kedokteran Dorland, 25th edition, 1995, hal. 859 W.B Saunders Company, Philadelphia2. Burkets Oral Medicine, 11th edition, 2008, Martin S. Greenberg; Michael Glick; Jonathan A. Ship hal: 107-127 BC Decker. Inc, Ontario3. Treatment of Oral Disease, 2005, George Laskaris, hal. 158 Thieme, Germany4. http://www.jisponline.com/viewimage.asp?img=JIndianSocPeriodontol_2011 _15_4_402_92580_f1.jpg5. (http://www.maxillofacialcenter.com/BondBook/mucosa/amaltattoo.html)6. Anymous. Smoking and Oral Health. (2002). 7. Yerger VB, Malone RE. Melanin and nicotine : A Review of Literatur. Nicotine and Tobacco Research 2006; 8 (4): 487-498. 8. Scully Crispian. Oral and Maxillofacial Medicine: The Basis of Diagnosis and Treatment. Churchill Livingston Elvisier, 20089. http://hu-tu-tu.blogspot.com/2011/04/smokers.html

REFERAT ORAL MEDICINE

SMOKERS MELANOSISPENEGAKAN DIAGNOSA SERTA PERAWATANNYA

Disusun Oleh:

Rahmadityarani 2013-16-115Rando Feranda 2013-16-116Ranita Kurnia 2013-16-117

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)JAKARTA2014

13