komunikasi persuasif riba crisis center dalam...

174
KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM SOSIALISASI GERAKAN ANTI RIBA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : HERA SETIAWATI NIM 1112051000018 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M  

Upload: others

Post on 17-Feb-2020

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS

CENTER DALAM SOSIALISASI GERAKAN

ANTI RIBA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

HERA SETIAWATI

NIM 1112051000018

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

 

Page 2: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

LEMBAR PERSETUJUAN PEⅣIBIMBING

KOMIINIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER

DALtt SOSIALISASI GERAKAN ANTI RIBA

Skripsi

Diaiukan untuk Memenuhi Persyaratan ⅣIemperoleh Gelar

Sattana sOsial(S・ SOS)

C)leh

Hera Setiawati

NIP1 1112051000018

Ade Rina Farida,MoSiNIP 197705132007012018

JIJRUSAN KOpluNIKASI DAN PENYIARAN ISLAPI

FAKULTASILMU DAKWAE DAN KOⅣ IUNIKASI

UNIVERSITASISLtt NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440H/2019M

 

Page 3: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

LEⅣlBAR PENGESAHAN

Skripsi bcttudul``KO卜 IIINIKASI PERStiASIF RIBA CRIISIS

CENTER DALAMISOSIALISASI GERAKAN ANTI RIBA''

tclah dittikan dalam sidang inunaqasyah Fakultas IImu Dakawah

dan Komunikasi Univcrsitas lsial摯 Negcri Syarif Hidayatuliが11

Jaka“a padatangga1 05 Jul:2019 Skripsi:lni tclah ditcrilma sebagai

salah satu syarat mcmperolch gclar sattana sOsial(S.SOS)pada

lFakultas IIlllu Dak、 vah dan Kolllunikasi

Jakarta,05 Jtlli 201 9

Tim Ujian】旺ullaqasyah

Ket磯

Dr.Hi.Armawati ArbiNIP.196502071991032002

Sekretarls

Suhelldra.nd.SiNIP.199104252019031013

Peng理,11

Ade Masturi.MANIP.197506062007101001

PengllJ1 2

Dr.Ⅱ.Edi Amin,MANIP.197609082009011010

の言在、q勁器o9 JoLi 2-olg

os■ oは 2019

0, うもは スD19

03301998031004

Mengetahui:

 

Page 4: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah inil

Nanla

NIM

:Hera Setiawati

:1112o51oOoo18

Dengan ini menyatakall ballwa slcl‐ipsi yallg bettudul

“KOMUNIIttSI PERSuASIF RIBA CttSIs cENTER

DALAⅣI SOsIALISASI cERAKAN ANTI RIBA" adalah

benar merupakall karya saya sendi五 dan tidak melakukan

tindakan plagiat dalanl pcllyusunannya.Adapun kutipan yang ada

dalaln pcnyusunan kava ini telall saya cmtuinkan suinber

kutipannya dalam slcipsi. saya bersedia lnelakukan prOses

semestinya sesuai dcngan pcraturan perundangan yang berlaku

jika ternyata skripsi ini sebagian atau keseluruhan merupakan

plagiat karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipelgunakan seperlunya.

NIⅣl ll12051000018

J,kalta,21 Ap五12019

 

Page 5: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

i

ABSTRAK

Hera Setiawati

1112051000018

Komunikasi Persuasif Riba Crisis Center dalam Sosialisasi Gerakan Anti

Riba

Riba merupakan hal yang telah dilarang semenjak zaman Rasulullah

SAW. Saat ini riba menjadi tantangan dalam menerapkan perekonomian

syariah.. Hal ini kemudian menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Riba Crisis

Center menjadi salah satu organisasi yang berfokus pada sosialisasi dengan

edukasi dan solusi untuk mengajak masyarakat menjauhi riba.

Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian adalah menjawab

pertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah bagaimana

komunikasi persuasif Riba Crisis Center dalam sosialisasi gerakan anti riba?

Minornya adalah bagaimana tahapan dan teknik komunikasi persuasif yang

dilakukan Riba Crisis Center dalam sosialisasi gerakan anti riba?

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Komunikasi

Persuasif dari Jalaludin Rakhmat, yang didefinisikan sebagai proses

mempengaruh perilaku dan tindakan orang lain melalui pendekatan manipulasi

psikologis, sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri.

Dan teori tahapan dan teknik komunikasi persuasif dari Effendy. Metode

penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis deskriptif. Dengan

pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

Proses sosialisasi Riba Crisis Center dilakukan dengan tahapan dan

teknik komunikasi persuasi. Komunikasi persuasif kemudian terjadi dan

mempengaruhi perubahan sikap, perilaku dan tindakan masyarakat yang

bertujuan untuk menjahi riba. Tahapan komunikasi melalui perhatian, minat,

menumbuhkan hasrat, kemudian menimbulkan keputusan untuk melakukan

tindakan. Teknik komunikasinya melalui asosiasi, integrasi, penataan pesan,

memberikan ganjaran, dan memenangkan perdebatan dengan argumen yang

kuat.

Kata kunci : Komunikasi, Persuasif, Sosialisasi, Riba, Crisis Center

 

Page 6: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahirrobbil„aalamiin, tiada hentinya penulis

mengucapkan rasa syukur atas segala rasa sayang dan limpahan

nikmat yang Allah berikan kepada penulis. Dia-lah sebaik-

baiknya tempat berharap yang selalu menyayangi hambaNya.

Tiada kemudahan tanpa seizin Allah, tiada pula tempat terbaik

untuk mengadu selain kepada Allah.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada

tauladan hidup kita, Rasulullah Muhammad SAW. yang telah

membawa kedamaian di muka bumi ini serta menjadi sebaik-

baiknya contoh di kehidupan ini. Semoga kelak kita mendapat

syafaatnya di hari akhir. Aamiin.

Alhamdulillahirrobbil„aalamiin, berkat usaha dan doa,

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Komunikasi

Persuasif Riba Crisis Center dalam Sosialisasi Gerakan Anti

Riba” ini. Penulis menyadari banyaknya kontribusi berupa

bantuan, dukungan, motivasi, serta bimbingan dari banyak pihak.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan banyak terimakasih

kepada:

1. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Suparto, M.Ed, Ph, D,

beserta Ibu Dr. Siti Napsiyah, S. Ag, selaku Wakil Dekan

I Bidang Akademik, Bapak Dr. Sihabudin Noor, MA

selaku Dekan Bidang Administrasi Umum serta Bapak

 

Page 7: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

iii

Cecep Sastra Wijaya, MA selaku Dekan Bidang

Kemahasiswaan.

2. Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Ibu Dr. Hj. Armawati Arbi, M.Si dan

Bapak Dr. H. Edi Amin, MA selaku Sekretaris Program

Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Ibu Ade Rina Farida, M.Si selaku dosen pembimbing

yang telah begitu bijaksana memberikan ilmunya kepada

penulis dengan sabar agar skripsi ini selesai dengan baik,

tepat waktu dan juga bermanfaat.

4. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas segala ilmu yang

telah diberikan kepada penulis.

5. Seluruh staff dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Perpustakaan Utama dan Akademik

Mahasiswa yang telah melayani prosedur pelayanan dan

penggunaan fasilitas belajar dengan baik.

6. Bapak Ahmad Taufik selaku pendiri Riba Crisis Center

yang telah meluangkan waktunya untuk penulis dalam

mencari data penelitian.

7. Kedua orangtua, Bapak H. Hendarto yang telah

memberikan nasehat-nasehat yang bermanfaat kepada

peneliti dan alm. Ibu Hj. Eny Kardini yang selama

hidupnya telah mencurahkan kasih sayang yang tiada

batas kepada peneliti. Terimakasih mama, untuk

dukungan cintanya selama ini.

 

Page 8: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

iv

8. Bapak dan Ibu mertua, Bapak Fatoni dan Ibu Darsih yang

telah menerima dan memberi kasih sayangnya untuk

penulis seperti anak kandung sendiri.

9. Suami tercinta, mas Ade Sucipto yang terus mendukung

penulis dengan penuh cinta dan sabar untuk

menyelesaikan skripsi ini. Dan untuk Khaylila Salsabila

Sucipto, terimakasih sudah menjadi motivasi terbesar

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Keluarga Mas Sigit Hadiyuanto dan Mba Zubaedah, yang

terus memotivasi penulis dan tulus mendoakan serta

memberikan tempat tinggal selama penelitian di

Cibinong.

11. Keluarga Bang Iwan Setiawan dan Mba Erni Ernawati

yang tulus mendoakan penulis supaya skripsi ini selesai.

12. Teman-teman seperjuangan, Rahmah Novitasari, Iryanti

Rachmaniar, Haris Mauluddin, Imad Aqil Abdurrahman,

serta Deden Ramadhan yang telah saling menyemangati

satu sama lain dalam menyelesaikan skripsi ini

13. Teman sekaligus adik, Mujiyanti dan Lailatu Syifa yang

telah memberikan dukungan dalam hal semangat maupun

bantuan materi kepada penulis.

14. Teman-teman KKN Kebangsaan Desa Busung,

Kepulauan Riau, terimakasih sudah memberi inspirasi dan

motivasi untuk tetap menjadi seseorang yang bermanfaat.

15. Seluruh orang yang mengenal dan mendukung penulis

yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terimakasih

 

Page 9: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

v

sudah menjadi motivasi dan inspirasi hingga selesainya

skripsi ini.

Semoga segala kebaikan dan semangat yang diberikan

kepada penulis mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah

SWT dan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Aamiin.

Jakarta, 05 Juli 2019

Hera Setiawati

 

Page 10: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................ ii

DAFTAR ISI .............................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ....................................... 8

1. Batasan Masalah .......................................................... 8

2. Rumusan Masalah ....................................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 8

1. Tujuan Penelitian ......................................................... 8

2. Manfaat Penelitian ....................................................... 9

D. Tinjauan Pustaka ............................................................. 9

E. Metode Penelitian .......................................................... 11

1. Subjek dan Objek Penelitian ..................................... 12

2. Tempat Penelitian ...................................................... 12

3. Teknik Pengumpulan Data ........................................ 13

4. Pengolahan Data ........................................................ 15

5. Teknik Analisis Data ................................................. 15

F. Sistematika Penulisan .................................................... 17

BAB II KAJIAN TEORI DAN KONSEPTUAL .................... 19

A. Ruang Lingkup Komunikasi ......................................... 19

1. Pengertian Komunikasi ............................................. 19

2. Unsur-unsur Komunikasi .......................................... 20

3. Fungsi dan Tujuan Komunikasi ................................ 21

 

Page 11: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

vii

4. Jenis Komunikasi ...................................................... 24

5. Hambatan Komunikasi.............................................. 27

B. Ruang Lingkup Komunikasi Persuasif ......................... 29

1. Pengertian Komunikasi Persuasif ............................. 29

2. Bentuk Komunikasi Persuasif ................................... 30

3. Tahapan Komunikasi Persuasif................................. 32

4. Teknik Komunikasi Persuasif ................................... 33

C. Sosialisasi ...................................................................... 35

1. Pengertian Sosialisasi................................................ 35

2. Jenis-jenis Sosialisasi ................................................ 36

D. Riba ............................................................................... 37

1. Pengertian Riba ......................................................... 37

2. Bentuk Riba .............................................................. 38

3. Larangan Riba ........................................................... 40

BAB III GAMBARAN UMUM................................................ 43

A. Profil Riba Crisis Center ............................................... 43

B. Struktur Organisasi dan Kantor Riba Crisis Center ...... 48

C. Program-Program Riba Crisis Center ........................... 50

D. Sosok Komunikator Riba Crisis Center ........................ 59

E. Media Sosial Riba Crisis Center ................................... 63

F. Paguyuban Anti Riba (PAGARI) .................................. 69

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN .................... 77

A. Tahapan Komunikasi Persuasif Riba Crisis Center ...... 78

1. Perhatian (Attention) ................................................. 78

2. Minat (Interest) ......................................................... 81

3. Keinginan (Desire).................................................... 82

4. Keputusan (Decision)................................................ 84

 

Page 12: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

viii

5. Tindakan (Action) ...................................................... 85

B. Teknik Komunikasi Persuasif Riba Crisis Center ......... 89

1. Teknik Asosiasi ........................................................ 89

2. Teknik Integrasi ........................................................ 91

3. Teknik Icing ............................................................. 93

4. Teknik Pay Off dan Fear Arousing .......................... 94

5. Teknik Red-Herring ................................................. 96

BAB V PEMBAHASAN .......................................................... 101

A. Tahapan Komunikasi Persuasif Riba Crisis Center .. 101

1. Perhatian (Attention)................................................ 101

2. Minat (Interest)........................................................ 102

3. Keinginan (Desire) .................................................. 103

4. Keputusan (Decision) .............................................. 104

5. Tindakan (Action) .................................................... 104

B. Teknik Komunikasi Persuasif Riba Crisis Center ..... 105

1. Teknik Asosiasi ....................................................... 105

2. Teknik Integrasi ....................................................... 106

3. Teknik Tataan (Icing) .............................................. 107

4. Teknik Pay Off dan Fear Arousing ........................ 108

5. Teknik Red-Herring ................................................ 109

BAB VI PENUTUP .................................................................. 111

A. Kesimpulan ................................................................. 111

B. Saran ............................................................................ 113

 

Page 13: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Riba Crisis Center…………….......... 47

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Riba Crisis Center…… 49

Gambar 3.3 Open House Pagari Cilegon………………. 51

Gambar 3.4 Open House Pagari Tangerang……………. 51

Gambar 3.5 Tandatangan Dukungan Masyarakat……… 53

Gambar 3.6 Suasana Guyub Bulanan Pagari Bogor…… 54

Gambar 3.7 Pendampingan Riba Crisis Center…........... 58

Gambar 3.8 Guyub Bulanan bersama Ahmad Taufik….. 60

Gambar 3.9 Pernyataan Ahmad Taufik………………… 61

Gambar 3.10 Tampilan Pesan Persuasif RCC…………… 62

Gambar 3.11 Konten Persuasif Pagari…………………… 63

Gambar 3.12 Screencapture Fp RCC di Facebook…........ 65

Gambar 3.13 Screencapture Twitter RCC......................... 66

Gambar 3.14 Screencapture Instagram RCC……………. 67

Gambar 3.15 Screencapture Telegram RCC…………….. 68

Gambar 3.16 Screen Capture Youtube RCC…………….. 69

Gambar 3.17 Lima Pilar Pagari………………………….. 72

Gambar 3.18 Struktur Lembaga “Biar Riba Raib”............. 73

Gambar 4.1 Kegiatan Koperasi Hikmah Bersama……… 87

Gambar 4.2 Pesan Persuasif RCC di facebook…............. 89

Gambar 4.3 Bentuk Teknik Asosiasi RCC……………... 91

 

Page 14: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian di Indonesia pada

quartal III-2018 mencapai 5,17% yang menjadi pertumbuhan

paling tinggi sejak tahun 2014 yang hanya mencapai angka

5,07%. Hal ini berdampak pada tumbuhnya tingkat

kesejahteraan masyarakat dan meningkatnya daya beli

masyarakat.1

Perekonomian yang meningkat ini membuka banyak

peluang perusahaan untuk menawarkan produknya. Sebagian

masyarakat ada yang menyambut dengan baik, ada pula

sebagian masyarakat yang menyambutnya dengan

kekhawatiran karena banyak perusahaan asing yang mulai

masuk di beberapa sektor perekonomian Indonesia. Seperti

diungkapkan oleh Riawan, praktisi keuangan syariah bahwa

saat ini 65 persen bank-bank kita dimiliki asing, pasar

modal didominasi asing, dan manufacturing dikuasai

investasi asing. Uang asing pun mendominasi. Maka

otomatis sebetulnya pertahanan dan keamanan kita menjadi

sangat rentan.2

1https://ekonomi.kompas.com/jeo/jejak-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-dari-

masa-ke-masa diakses pada hari Senin, 4 Februari 2019 jam 23.34 WIB. 2https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-

ekonomi/18/01/28/p38ik6374-riawan-amin-umat-islam-harus-konsisten-

berbank-syariah diakses pada hari Jumat, 8 Februari 2019 jam 11.55 WIB.

 

Page 15: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

2

Riawan juga menambahkan bahwa sekarang ini

mayoritas umat Islam menyimpan dananya di bank-bank

ribawi dan ideologinya asing dari ideologi Islam. Pada saat

belanja benda-benda riil pun kita banyak menghabiskan

uang membeli produk-produk asing. Sedangkan menurut dia,

umat Islam harus konsisten berbank secara syariah.

Sehingga, sistem keuangan menjadi halal dan mendorong

keadilan bagi semua.3

Seperti yang diungkapkan oleh Schacht Hjalmar

seorang ekonom asal jerman yang mengatakan bahwa: 4

“Berdasarkan hitungan matematika bahwa harta

didunia akan dikuasai oleh segelintir orang pemberi

modal dalam bentuk riba, karena ia tidak akan

pernah mengalami kerugian, dan sebaliknya si

penerima pinjaman dihadapkan pada kenyataan

untung-rugi”

Menyinggung soal riba itu sendiri merupakan sistem

yang diharamkan oleh agama. Hal ini karena riba bukan

menyelesaikan permasalahan peminjam uang melainkan

justru menambah masalah baru yang bisa jadi lebih berat

bagi peminjam uang. Hal ini karena selain harus

mengembalikan hutang tersebut, peminjam juga harus

membayarkan bunga yang membuat hutang atau cicilan

3https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-

ekonomi/18/01/28/p38ik6374-riawan-amin-umat-islam-harus-konsisten-

berbank-syariah diakses pada hari Jumat, 8 Februari 2019 jam 12.00 WIB. 4 Erwandi Tarmizi, Harta Haram Muamalah Kontemporer, (Bogor: PT. Berkat

Mulia Insani, 2012), h. 395.

 

Page 16: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

3

menjadi lebih berat untuk dibayarkan oleh peminjam.

Selain itu dampak dari riba juga dapat mencederai aspek

kemanusiaan seperti eksploitasi yang dilakukan oleh

segelintir pihak yang memiliki kemapanan finansial terhadap

pihak yang lemah secara finansial.5

Hakikat dari pelarangan riba ini adalah penolakan

terhadap resiko finansial tambahan yang ditetapkan dalam

transaksi uang, modal, atau jual beli, yang dibebankan pada

satu pihak saja. Sementara pihak yang lain dijamin

keuntungannya.6

Al-Qur‟an dengan tegas mengutuk riba dan mereka

yang mengamalkannya. Seperti yang terdapat pada ayat 39

surat Ar-Rum sebagai berikut:7

Artinya : “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu

berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka

5 Erwandi Tarmizi, Harta Haram Muamalah Kontemporer, (Bogor: PT. Berkat

Mulia Insani, 2012), h. 395. 6 Abu Muhammad Dwiono Koesen Al-Jambi, Selamat Tinggal Bank

Konvesional (Haramnya Bank Konvesional dan Utamanya Bank Syariah),

(Jakarta: Tifa Publishing House, 2013), h. 75. 7 Shaykh Imran N. Hosein, Larangan Riba dalam Al-Qur‟an dan Sunnah,

(Jakarta: Pustaka Adina, 2018), h.20.

 

Page 17: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

4

riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa

yang kamu berikan berupa zakat yang kamu

maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka

(yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang

melipat gandakan (pahalanya)”.

Mayoritas ahli tafsir berpendapat bahwa yang

dimaksud dengan riba pada ayat tersebut adalah suatu bentuk

pemberian yang disampaikan seseorang kepada orang lain

bukan dengan tujuan untuk menggapai ridho Allah SWT.,

tetapi hanya untuk sekedar mendapatkan imbalan duniawi

semata. Karena itu, pelakunya tidak akan mendapatkan

pahala oleh Allah SWT., atas pemberiannya itu. Hal ini

berbeda dengan zakat yang ketika menunaikannya para

pelakunya hanya ingin mendapatkan ridho Allah SWT.8

Bentuk riba yang saat ini sedang menjamur adalah

bunga bank. Bentuk riba ini menjadi yang paling berbahaya

karena telah menjadi hal biasa di tengah masyarakat kita. Di

sisi lain, pada tahun 2004 Komisi Fatwa Majelis Ulama

Indonesia (MUI) menyimpulkan bahwa seluruh bunga,

terutama yang diberikan oleh bank-bank umum

dikategorikan sebagai riba.9

Fenomena ini memunculkan keresahan sebagian

masyarakat yang mayoritas transaksi ekonominya

8 „Abd al-azhim Jalal Abu Zayd, Fiqih al-Riba Dirasah Muqaranah wa

Syamilah li Thatbiqal al-mu‟ashirah, (Bayrut: Mu‟assasah al-Risalah,

1425H/2004 M), h.70. 9 https://www.liputan6.com/news/read/68337/mui-bunga-bank-riba diakses

pada hari Jumat, 08 Februari 2019 jam 13.09 WIB.

 

Page 18: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

5

menggunakan jasa bank. Mereka khawatir realita seperti ini

termasuk ke dalam transaksi riba. Berawal dari

kekhawatiran ini, muncullah beberapa organisasi untuk

melawan riba di masyarakat. Salah satu dan yang pertama

mempelopori gerakan ini adalah organisasi Riba Crisis

Center. Riba Crisis Center berdiri jauh sebelum adanya

komunitas serupa yaitu Xbank yang baru didirikan dua tahun

lalu. Dengan sebuah semboyan “Biar Riba Raib”, organisasi

ini berusaha untuk menyadarkan umat mengenai bahaya riba.

Riba Crisis Center dibentuk sebagai pusat tanggap darurat,

membantu dan mengurangi beban penderitanya. Riba Crisis

Center berpegang teguh pada ayat Al-quran yang berisi

mengenai perintah untuk melawan riba, seperti yang tertuang

pada Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 279:10

Artinya: “Maka jika kamu tidak mengerjakan

(meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah bahwa

Allah dan Rasulnya akan memerangimu. Dan jika

kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka

bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan

tidak (dianiaya)”.

10

https://www.ribacrisiscenter.id/profil diakses pada hari Sabtu, 09 Februari

2019 jam 17.32 WIB.

 

Page 19: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

6

Selain menjadi organisasi pelopor, Riba Crisis Center

juga telah berhasil menyelenggarakan dan memperkenalkan

HIT Riba atau Hari Indonesia Tanpa Riba sebagai bentuk

pengawalan fatwa MUI No. 1 tahun 2004 tentang haramnya

bunga. Selain itu yang menjadi kelebihan dari Riba Crisis

Center ini dapat dilihat dari konsistennya selama lima tahun

terakhir ini menjadi bagian untuk mewujudkan Indonesia

Tanpa Riba, tidak komersil dalam setiap kegiatannya,

memiliki titik pergerakan hampir di semua pulau dan daerah

Indonesia, menjadi organisasi pertama yang memiliki

Lembaga Bantuan Hukum yang khusus membantu para

penderita riba, serta mengadvokasi ratusan para penderita

riba yang banyak diantaranya hingga benar-benar bebas

hutang dan riba.11

Salah satu yang menarik adalah kegiatan ketika Riba

Crisis Center mengenalkan rekening halal kepada masyarakat

Pekanbaru. Kegiatan yang menghadirkan Ahmad Taufik

selaku pendiri Riba Crisis Center ini bertujuan mengedukasi

masyarakat tentang riba dan bagaimana meninggalkan serta

menjauhi transaksi-transaksi riba. Selain memperkenalkan

rekening halal, Riba Crisis Center juga menawarkan banyak

resolusi seperti Kredit Pemilikan Kendaraan, KPR Direct

11

Hasil wawancara dengan Ahmad Taufik di Kantor RCC Cibinong hari

Rabu,13 Maret 2019.

 

Page 20: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

7

Owner, pelunasan hutang bergilir, bisnis modal tobat dan lain

lain.12

Berdasarkan hal-hal tersebut, Riba Crisis Center

membutuhkan komunikasi yang efektif dalam

mensosialisasikan dan mengajak masyarakat untuk menjauhi

riba. Komunikasi yang digunakan harus bersifat mengajak

dan membujuk. Dengan kata lain sosialisasi yang dilakukan

Riba Crisis Center perlu bersifat komunikasi persuasif

supaya masyarakat bisa lepas dari jeratan riba, lalu menjauhi

dan akhirnya dapat mandiri dalam perekonomian yang jauh

dari riba.

Komunikasi persuasif dapat dipahami sebagai suatu

pesan yang mempengaruhi sikap, pendapat, dan perilaku

orang lain secara verbal maupun nonverbal. Proses tersebut

adalah gejala atau fenomena yang menunjukkan suatu

perubahan sikap atau perlakuan secara terus-menerus.13

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik

untuk membahas lebih dalam tentang komunikasi persuasif

yang dilakukan Riba Crisis Center dalam sebuah penelitian

dengan judul “Komunikasi Persuasif Riba Crisis Center

dalam Sosialisasi Gerakan Anti Riba”

12

http://kalbar.antaranews.com/berita/367127/pagari-siap-kenalkan-rekening-

halal-ke-pekan-baru diakses pada hari Kamis tanggal 21 Maret 2019 jam 21.00

WIB. 13

Roudhonah, Ilmu Komuunikasi, (Jakarta: Atma Kencana Publishing, 2013),

h. 164.

 

Page 21: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

8

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Pada penelitian ini, penulis membatasi masalah

agar penelitian lebih jelas dan terarah serta memfokuskan

penelitian pada komunikasi persuasif Riba Crisis Center

yang dilakukan dalam memnsosialisasikan gerakan anti

riba.

2. Rumusan Masalah

Dengan pembatasan masalah di atas, maka penulis

membuat rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:

a. Bagaimana tahapan komunikasi persuasif Riba

Crisis Center dalam mensosialisasikan gerakan

anti riba?

b. Bagaimana teknik komunikasi persuasif Riba

Crisis Center dalam mensosialisasikan gerakan

anti riba?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui tahapan komunikasi persuasif

Riba Crisis Center dalam mensosialisasikan

gerakan anti riba.

b. Untuk mengetahui teknik komunikasi persuasif

Riba Crisis Center dalam mensosialisasikan

gerakan anti riba.

 

Page 22: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

9

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Secara akademis, adanya penelitian ini diharapkan

dapat menjadi referensi bagi pengembangan ilmu

komunikasi serta teori-teori yang berkaitan bagi

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

khususnya Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis, adanya penelitian ini pembaca

diharapkan dapat mengaplikasikan komunikasi

persuasif yang baik dalam komunikasi yang dilakukan

secara individu ataupun kelompok. Khususnya,

penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam

mensosialisasikan gerakan anti riba di kalangan

masyarakat.

D. Tinjauan Pustaka

Langkah awal sebelum melakukan penelitian lebih

lanjut untuk kemudian menyusunnya menjadi sebuah karya

ilmiah adalah menelaah terlebih dahulu skripsi dan penelitian

sebelumnya yang mempunyai subjek dan objek penelitian

yang sama atau hampir sama dengan yang akan diteliti.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan tinjauan pustaka

pada penelitian sebelumnya, diantaranya:

 

Page 23: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

10

Pertama, skripsi karya Ahmad Nurul Macky yang

berjudul “Komunikasi Persuasif Dr. KH. Khaitami M. Nuh,

M.A dalam Menarik Minat para Donatur melalui Darul

Aitam Yayasan Aqshal Ghayat Jakarta Barat”,14

Dalam

skripsinya penulis membahas tentang analisis dan evaluasi

komunikasi persuasif yang dilakukan Dr. KH. Khaitami M.

Nuh, M.A dengan analisis SWOT dalam menarik minat para

donatur melalui Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat Jakarta

Barat. Sementara skripsi yang peneliti tulis difokuskan pada

tahapan dan teknik komunikasi persuasif yang diterapkan

Riba Crisis Center dalam mensosialisasikan gerakan anti

riba.

Kedua, skripsi karya Lianti Meida “Komunikasi

Persuasif Komunitas Sedekah Rombongan DKI Jakarta

dalam Mengajak Masyarakat Bersedekah melalui Program

Pendampingan Pasien”.15

Dalam skripsinya penulis

membahas tentang tahapan komunikasi persuasif yang

dilakukan Komunitas Sedekah Rombongan DKI Jakarta

dalam mengajak masyarakat bersedekah serta faktor

pendukung dan penghambat dalam pendampingan pasien.

Sementara skripsi yang peneliti tulis difokuskan pada

tahapan dan teknik komunikasi persuasif yang diterapkan

14

Ahmad Nurul Macky, Komunikasi Persuasif Dr. KH. Khaitami M. Nuh, M.A

dalam Menarik Minat para Donatur melalui Darul Aitam Yayasan Aqshal

Ghayat Jakarta Barat, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2017). 15

Lianti Meida, Komunikasi Persuasif Komunitas Sedekah Rombongan DKI

Jakarta dalam Mengajak Masyarakat Bersedekah melalui Program

Pendampingan Pasien, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2017).

 

Page 24: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

11

Riba Crisis Center dalam mensosialisasikan gerakan anti

riba.

Ketiga, skripsi karya Rizky Nurul Ambia yang

berjudul “Strategi Komunikasi Komunitas Wanita Indonesia

Bercadar (WIB) dalam Mensosialisasikan Jilbab Bercadar”.

Dalam skripsinya penulis membahas tentang tahapan strategi

komunikasi yang dilakukan Komunitas Wanita Indonesia

Bercadar (WIB) dalam mensosialisasikan jilbab bercadar.16

Sementara skripsi yang peneliti tulis difokuskan pada

tahapan dan teknik komunikasi persuasif yang diterapkan

oleh Riba Crisis Center dalam mensosialisasikan gerakan

anti riba.

E. Metode Penelitian

Dalam penelitian “Komunikasi Persuasif Riba Crisis

Center dalam Sosialiasi Gerakan Anti Riba” ini, peneliti

menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

bertujuan untuk memahami objek yang diteliti secara

mendalam. Menurut Bogdan dan Taylor (1990), penelitian

kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati.17

16

Rizky Nurul Ambia, Strategi Komunikasi Komunitas Wanita Indonesia

Bercadar (WIB) dalam Mensosialisasikan Jilbab Bercadar, (Skripsi S1

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri

Jakarta, 2016). 17

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2003), cet.1, h.80-82.

 

Page 25: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

12

Adapun definisi lain dari penelitian kualitatif yaitu

suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami

suatu fenomena dalam konteks sosial yang mengedepankan

proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti

dengan fenomena yang diteliti.18

Penggunaan pendekatan kualitatif lebih tepat untuk

penelitian ini, karena penulis ingin mengetahui secara

mendalam dan rinci mengenai komunikasi persuasif Riba

Crisis Center dalam sosialiasi gerakan anti riba.

1. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah pengurus Riba Crisis

Center dan masyarakat yang berhasil terlepas dari

jeratan riba yang kini berpartisipasi aktif dalam

kegiatan Riba Crisis Center. Adapun pengurus Riba

Crisis Center yang dijadikan subjek penelitian, yaitu

Ahmad Taufik, selaku pendiri dan ketua Riba Crisis

Center.

b. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah terkait dengan

komunikasi persuasif Riba Crisis Center dalam

sosialisasi gerakan anti riba.

2. Tempat Penelitian

18

Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial,

(Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h.9.

 

Page 26: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

13

Kantor Pusat dari Riba Crisis Center yang

beralamat di Ruko Graha Cibinong Blok E1 No. 19 Jalan

Raya Jakarta Bogor KM.43 Cirimekar, Cibinong,

Kabupaten Bogor dan penelitian langsung di lapangan

yang bertempat di Masjid Baiturrahmah, Cipondoh,

Tangerang.

3. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data kualitatif yang paling

independen terhadap semua metode pengumpulan data

dan teknik analisis data adalah metode wawancara

mendalam, observasi partisipasi, bahan dokumenter, serta

metode-metode baru seperti metode bahan visual dan

metode penelusuran bahan internet.19

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

beberapa teknik pengumpulan data diantaranya:

a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah metode

pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun

data penelitian melalui pengamatan dan

penginderaan.20

Dalam penelitian ini, peneliti akan

melakukan pengamatan terhadap komunikasi persuasif

Riba Crisis Center dalam sosialisasi gerakan anti riba.

19

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 110. 20

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 118.

 

Page 27: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

14

Observasi yang dilakukan melingkupi kegiatan-

kegiatan Riba Crisis Center dalam sosialisasi gerakan

anti riba .

b. Wawancara

Wawancara mendalam adalah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan

cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan informan, dengan atau tanpa

pedoman wawancara.21

Dalam wawancara,

pewawancara bermaksud memperoleh persepsi, sikap,

dan pola pikir dari yang diwawancarai yang relevan

dengan masalah yang diteliti.22

Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai

Ketua sekaligus pendiri Riba Crisis Center, Ahmad

Taufik. Dian Hestika Sari dan Usep sebagai anggota

sekaligus masyarakat yang memiliki masalah riba.

c. Dokumentasi

Dokumen adalah catatan peristiwa yang telah

berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau

karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen

yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah

kehidupan, biografi, peraturan dan kebijakan.

21

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 111. 22

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2003), h. 162.

 

Page 28: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

15

Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto,

gambar, sketsa, dan lain-lain. Studi dokumen ini

merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.23

Dalam penelitian ini peneliti menelusuri jejak-

jejak informasi yang disimpan atau didokumentasikan

dari beberapa sumber, baik itu media cetak maupun

media online yang terkait dengan komunikasi

persuasif Riba Crisis Center dalam sosialisasi gerakan

anti riba.

4. Pengolahan Data

Adapun teknik pengolahan data dari penelitian ini,

adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap suatu

objek penelitian melalui data yang terkumpul dan

membuat kesimpulan yang berlaku umum.24

Analisis

deskripstif mengungkapkan suatu masalah atau keadaan

atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat

untuk mengungkapkan fakta.25

5. Teknik Analisis Data

23

Sugiyono, Metode Penelitian Kualiatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung:

Alfabeta, 2013) h. 224. 24

Sugiyono, Metode Penelitian Kualiatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung:

Alfabeta, 2013) h. 221. 25

Hadari Nawawi, Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 2005) h.3

 

Page 29: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

16

Analisis data merupakan proses mengatur data,

mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan

satuan uraian dasar. Analisis data merupakan proses

sistematis pencarian dan pengaturan transkripsi

wawancara, catatan lapangan, dan materi-materi lain yang

telah dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman

mengenai materi-materi tersebut dan untuk

memungkinkan menyajikan temuan-temuan tersebut.26

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, analisis ini

bertujuan untuk mendeskripsikan fakta-fakta, sifat-sifat

dan objek tertentu secara terpercaya, jelas, sistematis.27

Dalam penelitian ini, peneliti mengolah data dan

mengorganisasikan hasil temuan dalam pengamatan, hasil

wawancara, serta dokumentasi yang terkait dengan

komunikasi persuasif Riba Crisis Center dalam sosialisasi

gerakan anti riba.

Data-data yang sudah diperoleh kemudian

direduksi untuk kemudian disajikan dalam sebuah data

hingga akhirnya dapat ditarik sebuah kesimpulan.

Pengolahan data dilakukan secara sistematis dan penulis

menganalisis dengan teori yang digunakan, yakni konsep

tahapan dan teknik komunikasi persuasif

Menurut Miles dam Huberman mengemukakan

ada tiga tahapan yang harus dikerjakan dalam

26

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, (Jakarta: Rajawali

Pers, 2012), h. 85. 27

Rachmat Krisyantono, Tehnik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana

Pranada Group, 2007), h.116.

 

Page 30: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

17

menganalisis data penelitian kualitatif, yaitu (1) reduksi

data; (2) paparan data; dan (3) penarikan kesimpulan.

Analisis data kualitatif dilakukan secara bersamaan

dengan proses pengumpulan data berlangsung, artinya

kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilakukan selama dan

sesudah pengumpulan data.28

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dan menjadikan penulisan

skripsi yang sistematis, maka disusun sistematika yang

dibagi menjadi enam bab dan dalam masing-masing bab

terdapat sub-bab sebagai berikut:

Pendahuluan, pada bab pertama ini meliputi latar

belakang masalah yang menjelaskan gambaran singkat

tentang haram dan bahayanya riba serta latar belakang

berdirinya Riba Crisis Center. Bab ini juga mencakup

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan

sistematika penulisan.

Kajian Teoritis dan Kerangka Konseptual, pada bab

ini membahas tentang teori-teori dan kerangka konseptual

yang menunjang dan berhubungan sebagai dasar pemikiran

untuk membahas permasalahan dalam penelitian skripsi ini.

Kajian teoritis dan kerangka konseptual pada bab ini meliputi

28

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2003), h. 210-211.

 

Page 31: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

18

ruang lingkup komunikasi, ruang lingkup komunikasi

persuasif, sosialisasi, dan ruang lingkup riba.

Gambaran Umum, pada bab ini menjelaskan

gambaran umum dari Riba Crisis Center , mulai dari latar

belakang berdirinya, visi dan misi, struktur organisasi serta

program-program dari Riba Crisis Center.

Data dan Temuan Penelitian, pada bab ini berisi

uraian penyajian data dan temuan penelitian.

Pembahasan, pada bab ini penulis menganalisis

temuan data dari proses pengumpulan data, selanjutnya

temuan itu akan dianalisis dengan cara mengkorelasikan

dengan teori yang ada dalam penelitian ini. Pada bab ini

penulis membahas tentang tahapan dan teknik komunikasi

persuasif yang diterapkan oleh Riba Crisis Center.

Kesimpulan, pada bab ini penulis menjelaskan

kesimpulan dalam penelitian berdasarkan temuan dan

analisis hasil data, serta implikasi penelitian ini kepada

masyarakat dan saran yang ditujukan untuk pembaca dan

penelitian selanjutnya.

 

Page 32: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

19

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KONSEPTUAL

A. Ruang Lingkup Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Secara etimologis, komunikasi dipelajari menurut asal-

usul katanya, yaitu berasal dari Bahasa latin communication,

kata ini bersumber pada kata comminis, yang artinya sama

makna. Berarti komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan

makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh

komunikator yang diterima oleh komunikan.29

Secara

terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu

pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.30

Everett M. Rogers & Lawrence Kincaid, menyatakan

bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang

atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi

antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling

pengertian yang mendalam. Komunikasi merupakan proses

sosial dimana melibatkan manusia untuk selalu berinteraksi

satu sama lain, sehingga mencapai suatu pemahaman yang

sama.31

29

Yusuf Zaenal Abidin, Manajemen Komunikasi: Filosofi, Konsep dan

Aplikasi, (Bandung: Pustaka Setia, 2015), h.34. 30

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung, PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), h. 4. 31

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung,

PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 32.

 

Page 33: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

20

2. Unsur-unsur Komunikasi

Ada empat komponen atau unsur dalam komunikasi,

yaitu orang yang mengirimkan pesan, pesan yang akan

dikirimkan, saluran atau jalan yang dilalui pesan dari

pengirim kepada penerima, dan penerima pesan. Karena

komunikasi merupakan proses dua arah atau timbal balik,

unsur output perlu ada dalam proses komunikasi. Dengan

demikian, unsur dasar komunikasi sebagai berikut: 32

a) Pengirim pesan (Komunikator)

Pengirim pesan adalah individu atau orang

yang mengirimkan pesan. Pesan atau informasi yang

akan dikirmkan berasal dari otak pengirim pesan.

b) Pesan

Pesan adalah informasi yang akan dikirimkan

kepada penerima. Pesan dapat berupa verbal maupun

non verbal. Pesan secara verbal dapat secara tertulis,

seperti surat, buku, dan pesan secara lisan seperti

percakapan. Adapun pesan yang non verbal dapat

berupa isyarat gerakan badan, ekspresi muka, dan nada

suara.

c) Saluran dan Media Komunikasi

Saluran merupakan jalan berlalunya pesan dari

komunikator kepada komunikan. Ada dua jalan agar

32

Yusuf Zaenal Abidin, Manajemen Kominikasi: Filosofi, Konsep dan

Aplikasi, (Bandung: Pustaka Setia, 2015), h. 35.

 

Page 34: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

21

pesan komunikator sampai pada komunikannya, yaitu

tanpa media yang berlansung secara tatap muka dan

komunikasi yang menggunakan media. Media yang

dimaksud ialah teknologi media komunikasi.

d) Penerima Pesan (Komunikan)

Penerima pesan adalah orang yang

menganalisis dan menginterpretasikan isi pesan yang

diterimanya. Umpan balik dari penerima pesan

memainkan peranan yang amat penting dalam

komunikasi sebab ia menentukan berlanjutnya

komunikasi atau berhentinya komunikasi yang

diutarakan oleh pengirim pesan (komunikator).

e) Output

Output adalah respon penerima terhadap pesan

yang diterimanya. Adanya reaksi ini membantu

pengirim untuk mengetahui sesuai tidaknya interpretasi

pesan yang dikirimkan dengan hal-hal yang

dimaksudkan oleh pengirim. Apabila arti pesan yang

dimaksudkan oleh pengirim diinterpretasikan sama

oleh penerima, berarti komunikasi tersebut efektif.

3. Fungsi dan Tujuan Komunikasi

Komunikasi tidak hanya berkutat pada persoalan

pertukaran berita dan pesan, tetapi juga melingkupi kegiatan

individu dan kelompok berkaitan dengan tukar-menukar

data, fakta, ide. menurut Onong Uchyana (1996), ada

 

Page 35: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

22

beberapa fungsi yang melekat dalam proses komunikasi,

yaitu sebagai berikut:33

a) Informasi, pengumpulan, penyimpanan,

pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar,

pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar

dapat dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap

kondisi lingkungan dan orang lain sehingga

mengambil keputusan yang tepat.

b) Sosialisasi (masyarakat), penyediaan sumber ilmu

pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap

dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang

efektif sehingga sadar akan fungsi sosialnya dan

dapat aktif dalam masyarakat.

c) Motivasi, menjelaskan tujuan setiap masyarakat

jangka pendek ataupun jangka panjang,

mendorong kegiatan individu dan kelompok

berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.

d) Debat dan diskusi, menyediakan dan saling

menukar fakta yang diperlukan untuk

memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan

perbedaan pendapat mengenai maslah publik,

menyediakan bukti-bukti relevan yang diperlukan

untuk kepentingan umum agar masyarakat lebih

melibatkan diri dengan masalah yang menyangkut

kepentingan bersama.

33

Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: Pustaka Setia, 2015), h.

28-29.

 

Page 36: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

23

e) Pendidikan, pengalihan ilmu pengetahuan dapat

mendorong perkembangan intelektual,

pembentukan watak, serta pembentukan

keterampilan dan kemahiran yang diperlukan

dalam semua bidang kehidupan.

f) Memajukan kehidupan, menyebarkan hasil

kebudayaan dan seni dengan tujuan melestarikan

warisan masa lalu, mengembangkan kebudayaan

dengan memperluas horizon seseorang serta

membangun imajinasi dan mendorong kreativitas

dan kebutuhan estetikaya.

g) Hiburan, penyebarluasan sinyal, simbil, suara, dan

imaji dari tari, drama, kesenian, kesusastraan,

musik, olahraga, kesenangan, kelompok, dan

individu.

h) Integrasi, menyediakan bagi bangsa, kelompok,

dan individu kesempatan untuk memperoleh

berbagai pesan yang diperlukan agar saling

mengenal, mengerti, serta menghargai kondisi

pandangan dan keinginan orang lain.

R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dam M. Dallas

Burnent, dalam buku yang berjudul “Teaching for Effective

Communication” bahwa tujuan sentral komunikasi terdiri

atas tiga tujuan, yaitu: 34

34

H. A. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Bandung: Bumi

Askara, 1997), h. 10.

 

Page 37: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

24

a) To Secure Understanding (untuk menyamakan

pemahaman).

b) To establish acceptance (membangun penerimaan)

c) To motivate action (memotivasi tindakan).

Tujuan pertama dari komunikasi adalah to secure

understanding yaitu memastikan bahwa komunikan mengerti

pesan yang diterimanya. Setelah komunikan mengerti dan

menerima, maka penerimanya itu harus dibina (to establish

acceptance). Pada akhirnya kegiatan dimotivasikan (to

motive action). Jadi. Tujuan komunikasi bagaimana suatu

pesan dapat sampai dan diterima oleh komunikan sehingga

menimbulkan efek tertentu.

4. Jenis Komunikasi

Pengelompokan jenis-jenis komunikasi bertujuan

untuk membedakan antara satu bentuk komunikasi dan

komunikasi yang lainnya dengan tujuan efektifitas pesan

komunikasi, terutama pada sasaran dan media yang

dipergunakan untuk menyampaikan pesan agar sesuai dengan

tujuan komunikasi.

Jenis komunikasi dapat dibedakan menjadi:

1) Komunikasi personal yang terdiri atas:

a. Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi Intrapribadi atau komunikasi

intrapersonal adalah proses penggunaan Bahasa

atau pikiran yang terjadi dalam diri komunikator,

antara diri sendiri. Jenis komunikasi ini

 

Page 38: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

25

merupakan keterlibatan internal secara aktif dari

individu dalam pemrosesan simbolis dari pesan-

pesan yang di produksi nmelalui proses pemikiran

internal individu.35

Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang

dilakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri

pribadi, diantaranya berdoa, bersyukur, intropeksi

diri, dengan meninjau perbuatan, seperti melamun,

merencanakan aktivitas yang akan dilakukan,

berimajinasi secara kreatif.

b. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal atau komunikasi

antarpribadi adalah komunikasi antar individu

yang lain atau kurang lebih secara tatap muka

(face to face). Sebagaimana dinyatakan oleh R.

Wayne Pace yang dikutip oleh hafied Changara,

“international communication involving to more

people in face to face setting.” 36

Menurut sifatnya komunikasi antar Pribadi dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu komunikasi

diadik dan komunikasi triadik. Adapun yang

dimaksud dengan komunikasi diadik adalah

komunikasi yang berlangsung dua orang secara

tatap muka. Oleh karena perilaku komunikasinya

35

Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: Pustaka Setia, 2015), h.

102. 36

Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2000), h. 31.

 

Page 39: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

26

dua orang, maka dialog yang terjadi secara intens.

Komunikator memusatkan perhatiannya hanya

kepada diri komunikan seorang itu.

Sedangkan komunikasi triadik adalah komunikasi

yang berlangsung antara tiga orang atau lebih

secara atap muka yang anggotanya yang satu sama

lain saling berinteraksi. 37

Apabila dibandingkan dengan komunikasi triadik,

maka komunikasi diadik lebih efektif karena

komunikator memusatkan perhatiannya kepada

seorang komunikan, sehingga ia dapat menguasai

frame of reference komunikan sepenuhnya, juga

umpan balik yang berlangsung, kedua faktor

tersebut sangat berpengaruh terhadap efektif

tidaknya proses komunikasi. 38

2) Komunikasi Publik

Komunikasi Publik adalah Proses komunikasi

yang terjadi antara satu individu dengan khayalak yang

banyak secara tatap muka sepaerti acara pidato presiden,

ceramah agama, kutbah jumat, dan pengajian majelis

ta‟lim.

Dalam komunikasi publik penyampaian pesan

berlangsung secara kontinu dengan pembicara dan yang

dapat diidentifikasi. Interaksi antara narasumber dengan

37

Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2000), h. 32. 38

Awo Liliweri, Komunikasi Antarpersonal, (Jakarta: Kencana, 2015) h. 16.

 

Page 40: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

27

penerima pesan sangat terbata. Hal ini karena waktu yang

digunakan sangat terbatas. 39

3) Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah jenis komunikasi

dimana pesan yang disampaikan secar langsung oleh

komunikan, tapi melalui sebuah media massa seperti

radio, televise, media cetak, dan internet.

Perbedaan komunikasi massa dengan komunikasi

lain intinya adalah sifat pesan dan komunikasi massa yang

terbuka dengan khayalak yang variatif baik dilihat dari

segi agama, suku, pekerjaan, dan sebagainya. 40

5. Hambatan Komunikasi

Secara umum, hambatan komunikasi dapat terjadi pada

semua unsur komunikasi. Hambatan-hambatan komunikasi

meliputi sebagai berikut:41

a) Gangguan

Ada dua jenis gangguan terhadap jalannya

komunikasi yang menurut sifatnya dapat dikategorikan

sebagai gangguan mekanik dan gangguan semantic.

Pertama, gangguan mekanik ialah gangguan yang

disebabkan oleh saluran komunikasi atau kegaduhan

yang bersifat fisik. Kedua, gangguan semantik ialah

39

Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2000), cet ke-2, h. 33. 40

Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2000), cet ke-2, h. 35-37. 41

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Atma Kencana Publishing, 2013),

h.94-95.

 

Page 41: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

28

gangguan yang bersangkutan dengan pesan komunikasi

yang pengertiannya menjadi rusak.

b) Kepentingan

Kepentingan menjadi salah satu hambatan

komunikasi karena kepentingan bukan hanya

mempengaruhi perhatian saja tetapi juga menentukan

daya tanggap, perasaan, fikiran, dan tingkah laku yang

akan menjadi sifat reaktif terhadap segala perangsang

yang tidak bersesuaian atau bertentangan dengan suatu

kepentingan.

c) Motivasi

Motivasi akan mendorong seseorang untuk berbuat

sesuatu yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan

kekurangannya. Semakin sesuai komunikasinya dengan

motivasi seseorang semakin besar kemungkinan

komunikasi tersebut diterimadengan baik. Demikian

sebaliknya.

d) Prasangka

Prasangka merupakan hambatan yang berat bagi

kegiatan komunikasi, karena orang yan mempunyai

prasangka belum apa-apa sudah bersikap curiga dan

dapat menentang komunikator yamg hendak

melakukan komunikasi.

 

Page 42: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

29

B. Ruang Lingkup Komunikasi Persuasif

1. Pengertian Komunikasi Persuasif

Istilah persuasi (persuasion) bersumber dari kata Latin

Persuasio. Kata kerjanya adalah persuadere yang dalam

Bahasa Inggris berarti to persuade, to induce, to believe atau

dalam Bahasa Indonesia artinya membujuk, merayu.42

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

persuasif diartikan sebagai ajakan kepada seseorang dengan

cara memberikan alasan dan prospek baik yang

meyakinkannya. Persuasif bersifat membujuk secara halus

supaya menjadi yakin.43

Adapun pengertian komunikasi persuasif menurut

beberapa ahli antara lain:

a) Menurut Suranto A.W, komunikasi persuasif adalah

seseorang atau sekelompok orang yang dibujuk dan

diharapkan sikapnya berubah secara sukarela dengan

senang hati dan sesuai dengan pesan-pesan yang

diterimanya.44

b) Menurut Jalaluddin Rakhmat, komunikasi persuasif

adalah salah satu teknik komunikasi yang

menekankan pada pesan mempengaruhi pendapa,

sikap, dan tindakan orang dengan menggunakan

42

Onong Uchjana Effendy, Kepemimpinan dan Komunikasi, (Bandung:

Alumni, 1986), h. 84. 43

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 2002), h. 864. 44

Suranto A.W, Komunikasi Perkantoran: Prinsip Komunikasi untuk

Meningkatkan Kinerja Perkantoran, (Yogyakarta: Media Wacana, 2005), h.

116.

 

Page 43: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

30

manipulasi psikologis sehingga orang tersebut

bertindak seperti kehendaknya sendiri.45

c) Menurut Phil Astrid, komunikasi persuasif adalah

suatu teknik mempengaruhi manusia dengan

memanfaatkan atau menggunakan data dan fakta

psikologis maupun sosiologis dari komunikasi yang

hendak dipengaruhi.46

2. Bentuk Komunikasi Persuasif

Dalam komunikasi persuasif terdapat bentuk-bentuk

komunikasi persuasif, yaitu: 47

a) Iklan

Di dalam iklan, komunikasi persuasif seringkali

dimanfaatkan sebagai bentuk kegiatan pemasaran.

Karena, iklan sendiri merupakan bagian dari jenis

promosi. Sehingga iklan merupakan bagian kecil dari

aktivitas promosi yang lebih luas. Iklan inilah yang

menggunakan komunikasi persuasif sebagai sebagai

bahasa mengajak para calon pelanggan untuk

menggunakan produknya.

45

Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2004), h. 102. 46

Phil Astrid S. Susanto, Komumikasi dalam Teori dan Praktek, (Jakarta:

Binacipta, 1977), h. 17. 47

Awo Liliweri, Komunikasi Antar Pribadi, (Bandung: PT. Citra Aditya

Bhakti, 1991) h. 13.

 

Page 44: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

31

b) Dakwah

Dakwah merupakan aktivitas yang bersifat

menyerukan seperti layaknya orasi namun sifatnya

mengajak orang-orang untuk berjalan ke jalan yang

benar. Sehingga aktivitas ini memerlukan bahasa

persuasif yang dapat membuat orang yang mendengar

pesan tersebut menjadi ikut pengaruh dalam bahasa

dan kata-kata yang disampaikan.

c) Pamflet

Pamflet merupakan bentuk komunikasi persuasif

secara verbal yang berbentuk tulisan. Bentuk ini

sebenarnya masuk kedalam kategori iklan. Namun

pada umumnya dijaman sekarang manjadi paradigma

dalam bentuk audiovisual. Di dalam pamflet pastinya

berunsur iklan yang bersifat mengajak, sehingga

pamflet merupakan salah satu bentuk komunikasi

persuasif.

d) Komunikasi Antar Pribadi

Merupakan pengiriman pesan-pesan dari

seseorang dan diterima oleh orang lain, atau

sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang

langsung. Dalam setiap kegiatan komunikasi

antarpribadi selalu melibatkan organ pelaksana dalam

penyampaian pesan, karenanya agar pesan

disampaikan oleh komunikator dapat memberikan

hasil yang lebih baik, dapat digunakan dengan teknik

persuasif. Adapun teknik persuasif yang dimaksud

 

Page 45: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

32

dalam hal ini adalah suatu kegiatan dalam upaya

membujuk komunikan agar melakukan atau berbuat

sesuai dengan maksud dan tujuan komunikator.

3. Tahapan Komunikasi Persuasif

Untuk keberhasilan komunikasi persuasif, tampaknya

perlua dilaksanakan tahapan-tahapan secara sistematis.

mengemukakan bahwa berhasilnya komunikasi persuasif

perlu dilaksanakan suatu persuasif yang biasa disebut

Formula yang biasa disebut dengan AIDDA dapat dijadikan

landasan dalam pelaksanaannya. Formula AIDDA

merupakan kesatuan dari tahapan-tahapan komunikasi

Persuasif yakni:48

a) Attention (Perhatian)

b) Interest (Rasa Tertarik)

c) Desire (Keinginan)

d) Decision (Keputusan)

e) Action (Melakukan)

Tahapan-tahapan ini dimaksudkan agar komunikasi

persuasif dimulai dari tahap membangkitkan perhatian

(attention). Jika tidak ada perhatian secara langsung dari

komunikan kepada komunikator, komunikasi persuasi tidak

akan dapat dilakukan. Usaha dalam membangkitkan

perhatian ini tidak hanya dalam gaya megemukakan pesan,

tapi juga dalam penampilan saat menghadapi komunikan.

48

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung, PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), h. 25-26.

 

Page 46: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

33

Perhatian dari seorang komunikan juga dapat ditumbuhkan

ketika seorang komunikator memberikan senyum simpatik

terhadap komunikan. Apabila perhatian tersebut sudah

tumbuh, tahap selanjutnya yaitu dengan menumbuhkan rasa

tertarik (interest) sehingga seorang komunikan mempunyai

hasrat atau keinginan (desire) untuk memenuhi apa yang

diajukan komunikator, dan kemudian akan ada keputusan

(decision) untuk melakukan kegiatan (action) sesuai dengan

ajakan komunikator.

4. Teknik Komunikasi Persuasif

Menurut Effendy, Persuasif merupakan kegiatan

psikologi yang bertujuan untuk merubah sikap, perbuatan,

dan tingkah laku dengan kesadaran yang disertai dengan

perasaan senang agar komunikasi tersebut sasaran dan

tujuan, perlu dilakukan perencanaan yang matang.

Perencanaan dilakukan berdasarkan komponen-komponen

proses komunikasi yang mencakup: Pesan, media, dan

komunikan.49

Adapun hal yang perlu diperhatikan oleh komunikator

adalah suatu hal yang berkaitan dengan pengelolaan pesan.

Untuk itu diperlukan teknik-teknik tertentu dalam melakukan

49

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung, PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), h. 21.

 

Page 47: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

34

komunikasi persuasif. Menurut Effendy, teknik-teknik yang

dapat dilakukan dalam komunikasi persuasif, yaitu: 50

a) Teknik Asosiasi

Teknik asosiasi adalah penyajian pesan

komunikasi dengan cara menumpangkannya pada suatu

objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian

khayalak.

b) Teknik Integrasi

Teknik integrasi adalah kemampuan komunikator

untuk menyatukan diri secara komunikatif dengan

komunikan. Hal ini berarti bahwa melalui kata-kata

verbal atau non verbal, komunikator menggambarkan

bahwa ia “senasib” dank arena itu menjadi satu dengan

komunikan.

c) Teknik Ganjaran (pay-off technique and fear

arousing)

Teknik ganjaran (pay-off technique) adalah

kegiatan untuk mempengaruhi orang lain dengan cara

mengiming-iming hal yang menguntungkan atau yang

menjanjikan harapan. Sedangkan (fear arousing)

adalah menakut-nakuti atau menggambarkan situasi

yang buruk.

50

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung, PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), h. 22-24.

 

Page 48: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

35

d) Teknik Tataan (icing)

Yang dimaksud tataan disini sebagai terjemahan

dari icing adalah upaya menyusun pesan komunikasi

sedemikian rupa , sehingga enak didengar atau dibaca

serta termotivasikan untuk melakukan sebagaimana

disarankan oleh pesan tersebut.

e) Teknik red-herring

Dalam hubungannya dengan komunikasi

persuasive, teknik red-herring adalah seni seorang

komunikator untuk meraih kemenangan dalam

perdebatan dengan mengelakkan argumentasi yang

lemah untuk kemudian megalihkannya sedikit demi

sedikit ke aspek yang dikuasainya guna dijadikan

senjata ampuh dalam menyerang lawan.

C. Sosialisasi

1. Pengertian Sosialisasi

Menurut James W. Vander Zanden, sosialisasi adalah

suatu proses interaksi sosial dimana seorang memperoleh

pengetahuan, nilai, sikap, serta perilaku esensial untuk

berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat. 51

Sosialisasi merupakan suatu hal yang mendasar bagi

perkembangan manusia. Dengan berinteraksi dengan orang

lain, seorang individu belajar bagaimana berpikir,

mempertimbangkan dengan nalar dan berperasaan. Hasil

51

Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2011), h. 60.

 

Page 49: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

36

akhirnya ialah membentuk perilaku kita, termasuk pikiran

dan emosi kita sesuai dengan budaya yang berlaku. 52

2. Jenis-jenis Sosialisasi

Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua:53

a) Sosialisasi Primer

Sosialisasi Primer terjadi pada masa pertumbuhan,

yakni dengan cara mengucapkan kalimat, mengucapkan

kata, cara bersikap dan lain sebagainya. Pada masa ini

agen sosialisasi utamanya adalah keluarga. Menurut Peter

L. Berger dan Luckman mandefinisikan sosialisasi primer

sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu menjadi

anggota masyarakat (keluarga).

b) Sosialisasi Sekunder

Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi

lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan

individu kedalam kelompok tertentu dalam masyarakat.

Menurut Goffman, kedua proses tersebut berlangsung

dalam institusi sosial, yaitu tempat tinggal dan tempat

bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah

individu dalam situasi yang sama, terpisah dari

masyarakat luas dalam jangka waktu tertentu, bersama-

sama menjalani hidup terkurung, dan diatur secara formal.

52

Jamen M Henselin, Sosiologi: Dengan Pendekatan Bumi, (Jakarta:

Erlangga, 2007), h. 74. 53

M. Amin Nurdin dan Ahmad Abrori, Mengerti Sosiologi, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006) h. 80.

 

Page 50: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

37

D. Riba

1. Pengertian Riba

Menurut bahasa riba artinya “bertambah”, karena salah

satu perbuatan riba adalah meminta tambahan dari sesuatu

yang dihutangkan. Sedangkan menurut istilah riba adalah

akad yang terjadi atas penukaran barang tertentu yang tidak

diketahui pertimbangannya. Sedangkan menurut Syaikh

Muhammad Abduh, riba adalah penambahan-penambahan

yang disyaratkan oleh orang yang memiliki harta kepada

orang yang meminjam hartanya.54

Riba adalah satu hal yang diharamkan menurut syariat

Islam. Adapun dalil yang mengharamkan riba terdapat dalam

firman Allah Q.S. Ali Imran ayat 130:55

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah

kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan

bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat

keberuntungan”

54

Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa,

2010), h.57-58 55

Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa,

2010), h. 58.

 

Page 51: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

38

Ayat lain yang menjelakan mengenai riba dalam Al-

Qur‟an tercantum pada surat Ar-Rum ayat 39 yakni:

Artinya: “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu

berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka

riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang

kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk

mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat

demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan

(pahalanya).

2. Bentuk Riba

Beberapa bentuk Riba sebagai berikut:56

a. Riba Fadhl yaitu berlebih pada salah satu dari dua

pertukaran yang diperjualbelikan. Bila yang

diperjualbelikan sejenis, berlebihan timbangannya

pada barang-barang yang ditimbang atau barang

yang tidak bisa ditakar. Contohnya menukar emas

56

Isnawati Rais, Fiqih Muamalah dan Aplikasinya pada LKS, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011), h.79.

 

Page 52: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

39

dengan emas tetapi dengan takaran dan kualitas

yang berbeda.

b. Riba Nasi‟ah yaitu riba yang dikenakan kepada

orang yang berhutang disebabkan

memperhitungkan waktu yang ditangguhkan.

Contohnya: salah seorang memberikan hartanya

kepada orang lain sampai waktu tertentu dengan

syarat di akan mengambil tambahan setiap

bulannya dan jika sudah jatuh tempo, ia akan

mengambil modalnya dan jika orang tersebut

belum mapu membayar, maka waktu dan

bunganya bertambah.57

c. Riba Qardh yaitu pinjam meminjam atau hutang-

piutang dengan menarik keuntungan dari orang

yang meminjam atau yang berhutang. Contohnya

seseorang memberi pinjaman uang kepada orang

lain dan dia memberi syarat supaya di penghutang

memberi manfaat seperti menikahi anaknya atau

keuntungan lainnya.

d. Riba Yad yaitu bila salah satu dari penjual atau

pembeli telah meninggalkan majelis akad sebelum

saling menyerah terimakan barang. Disini antara

penjual dan pembeli tidak melihat langsung barang

yang diperjualbelikan.

57

Abdul Aziz Muhammad Azam, Fiqh Muamalat (Sistem Transaksi dalam

Fiqh Islam), (Jakarta: Amzah, 2010), h. 222

 

Page 53: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

40

3. Larangan Riba

Riba diharamkan oleh semua agama samawi. Dan telah

diketahui bahwa riba telah diharamkan kepada kaum Yahudi

sebelum kedatangan Islam, riba ini merupakan salah satu

amalan buruk yang telah menyebabkan kesengsaraan

masyarakat.58

Dalam Al-qur‟an larangan riba datang secara

berangsur-angsur, yaitu:59

Pertama, Al-qur‟an menekankan pada kenyataan

bahwa bunga tidak dapat meningkatkan kesejahteraan baik

terhadap individu maupun masyarakat banyak. Hal ini sesuai

dengan firman Allah dalam surat Ar-Rum ayat 39:

“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar

harta manusia bertambah, maka tidak bertambah dalam

pandangan Allah”

Kedua, larangan bagi kaum muslim untuk tidak

memungut bunga. Jika mereka benar-benar ingin berhasil

dalam hidupnya. Sesuai dalam surat Ali Imran ayat 130:

“Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu

memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada

Allah agar kamu beruntung”

Ketiga, perintah selanjutnya membedakan antara

perdagangan dengan riba dan menunjukkan bahwa

58

Muhammad Muslehuddin, Insurance in Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,

1995), h.101. 59

Shaykh Imran N. Hosein, Larangan Riba dalam Al-Qur‟an dan Sunnah,

(Jakarta: Pustaka Adina, 2018), h.43-45.

 

Page 54: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

41

sesungguhnya riba itu menghancurkan kesejahteraan suatu

bangsa. Selanjutnya perintah itu memberikan nasihat kepada

orang beriman untuk menjauhkan diri dari pungutan

bungaatau yang semacamnya yang dapat mengakibatkan

kesengsaraan bagi mereka baik di dunia maupun di akhirat.

Hal ini tercantum pada surat Al-Baqarah ayat 275-276:

“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang kemasukan syaitan

lantara (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang

demikian itu adalah disebabkan mereka berpendapat

sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah

telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-

orang yang telah sampai kepadanya larangan daari

Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka

baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang

larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang-

orang yang mengulangi (mengambil riba) maka orang itu

adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di

dalamnya. Allah memusnahkan riba dan menyuburkan

sedekah. Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam

kekafiran dan selalu berbuat dosa”

Keempat, Kemudian Allah melarang riba dan

menyatakannya sebagai perbuatan terlarang di kalangan

masyarakat Islam. Hal ini terdapat dalam surat Al-Baqarah

ayat 278-279:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada

Allah dan tinggalkanlah sisa riba, jika kamu orang-orang

 

Page 55: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

42

yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan

(meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan

RasulNya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari

pengambilan riba) maka bagimu poko hartamu, kamu tidak

menganiaya dan tidak (pula) dianiaya”

Terakhir, kaum muslim diperingatkan untuk mematuhi

larangan memungut riba jika tidak ingin mendapatkan nasib

yang buruk sebagaimana yang dialami kaum Yahudi, seperti

terdapat dalam an-Nisa ayat 161:

“Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal

sesungguhnya mereka telah dilarang dari padanya dan karena

mereka memakan harta orang dengan jalan yang bathil. Kami

telah menyediakan untuk orang-orang kafir diantara mereka

itu siksa yang pedih”.

 

Page 56: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

43

BAB III

GAMBARAN UMUM

Kini banyak muncul organisasi sosial keagaamaan yang

bertujuan untuk mengembalikan peran agama di ruang publik.

Riba Crisis Center kemudian muncul sebagai salah satu

organisasi keagamaan yang ingin mengembalikan peran agama di

kegiatan perekonomian masyarakat. Berawal dari maraknya riba

di masyarakat dan keluarnya fatwa MUI No. 1 tahun 2004, hal ini

yang kemudain menjadi alasan Riba Crisis Center didirikan.

Untuk lebih jelasnya, dibawah ini penulis akan mendeskripsikan

terkait gambaran umum dari Riba Crisis Center.

A. Profil Riba Crisis Center

Riba Crisis Center merupakan salah satu komunitas yang

berupaya mensosialisasikan dan memberi pemahaman pada

masyarakat tentang bahaya riba, sekaligus memberi solusi untuk

dapat menghindari dan meninggalkan semua yang berhubungan

dengan riba.60

Pendiri dari Riba Crisis Center adalah Ahmad Taufik

yang merupakan seorang aktifis anti riba dan pegiat koperasi

syariah Hikmah Bersama. Riba Crisis Center berdiri pada tanggal

31 Juli 2013, ditandai dengan dibentuknya grup sharing dan

diskusi di media sosial Facebook

(www.facebook.com/groups/ribacrisiscenter). Kemudian pada

60

http://www.muslimdaily.net/artikel/redaksi/perjuangan-mewujudkan-hidup-

tanpa-riba.html diakses pada hari Minggu, 10 Maret 2019 jam 20.45 WIB.

 

Page 57: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

44

tanggal 05 Oktober 2018 Riba Crisis Cener resmi berbadan

Hukum dengan nama Riba Crisis Center.

Pada dasarya Riba Criris Center didirikan sebagai bentuk

kepedulian dan antisipasi pada praktek riba yang semakin marak.

Oleh karena itu, Riba Crisis Center merasa perlu untuk

menyadarkan masyarakat (terutama umat muslim) dari ancaman

riba. Hal ini seperti yang diutarakan oleh Ahmad Taufik yang

merupakan founding father dari Riba Crisis Center:

“Riba Criris Center ini diawali dari keprihatinan, dari

bentuk persoalan itu sendiri secara pribadi karena

hampir-hampir sekarang kalau berurusan dengan bisnis,

kalau bekerja, ketemunya riba-riba juga, padahal

Al‟quran telah mengancam dengan sangat ngeri bagi

semua orang yang berurusan dengan riba. Maka dari itu

ketika merasakan hal tersebut, saya merasa perlu

melaksanakan fungsi edukasi mengenai riba… sementara

alasan kedua adalah untuk mencari solusi bersama

mengentaskan riba. Selama ini cara mengentaskan riba

baru ditunjukan dengan cara sabar. Meskipun hal

tersebut memang benar secara aqidah, namun untuk

mengentaskan riba juga dibutuhkan solusi secara praktis

agar masyarakat dapat benar-benar meninggalkan unsur-

unsur ribawi dan tak menganggap bahwa meninggalkan

riba hanyalah jargon-jargon utopis semata“ 61

61

Hasil wawancara dengan Ahmad Taufik di Kantor RCC Cibinong hari

Rabu,13 Maret 2019.

 

Page 58: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

45

Dari kutipan wawancara diatas dijelaskan bahwa alasan

pendirian Riba Crisis Center adalah masih banyaknya masyarakat

khususnya umat Islam yang masih menganggap sepele urusan

riba yang korbannya pun kadang tidak menyadari bahwa dirinya

telah terjangkit “virus” riba. Dari kutipan tersebut juga dijelaskan

bahwa Riba Crisis Center ingin membangun solidaritas untuk

mencari solusi praktis bersama dalam hal mengentaskan riba.

Sementara itu, penamaan Riba Crisis Center itu sendiri

merupakan ide dari Ahmad Taufik selaku pendiri komunitas ini.

Berdasarkan penuturannya, ide tersebut didapatkan setelah

melihat berita di koran tentang kecelakaan pesawat jatuh, lalu di

bandara tersebut dibangun crisis center sebagai wadah yang cepat

dan tanggap dalam menangani tragedi pesawat jatuh tersebut.

Maka dari itu dirinya menamakan komunitas ini dengan Riba

Crisis Center dengan tujuan komunitas ini menjadi pusat tanggap

darurat untuk mengentaskan sebuah “bencana nasional” di bidang

ekonomi yang bernama riba. Selain itu, filosofi dari penamaan

Riba Crisis Center ini ialah bahwa apa yang dilakukan Riba

Crisis Center itu bukan untuk memenuhi tuntutan orang lain, tapi

semata-mata untuk kemanusiaan (hal ini karena korban riba baik

yang sadar atau tidak sadar sudah banyak dan mengkhawatirkan).

Riba Crisis Center berusaha untuk membantu apa yang bisa

dibantu untuk mengentaskan riba, tapi tidak pula memaksakan

diri. Hal ini karena Riba Crisis Center tidak bisa berjalan sendiri

melainkan butuh bantuan dari banyak pihak, menurut mereka

 

Page 59: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

46

“aspirasi tanpa partisipasi itu akan pincang, kalau menuntut

solusi tanpa peran serta maka hanya akan menjadi ilusi.”62

Seperti organisasi lainnya, Riba Criris Center memiliki

visi dan misi untuk dapat mencapai tujuannya. Visi Riba Crisis

Center adalah Indonesia Tanpa Riba. Dengan misinya yaitu

edukasi ke seluruh lapisan masyarakat, advokasi lepas riba di

seluruh nusantara, dan penguatan ekonomi keumatan.

Riba Crisis Center juga memiliki logo yang

mencerminkan identitas gerakan mereka supaya mudah dikenali

oleh masyarakat umum. Logo tersebut dibuat dengan warna dasar

merah yang berarti keberanian melawan kedzoliman,

menggambarkan pula kekuatan bersama dalam barisan Allah dan

Rasulnya, mengisyaratkan energi, gairah, dan semangat untuk

bejuang sampai akhir. Serta terdapat tulisan Riba Crisis Center

dengan warna dasar putih yang artinya adalah bersih dari

berbagai tendensi, senantiasa menjaga kesucian gerakan

dakwahnya. Selain itu dibagian tengah tulisan riba terdapat

gambar peta Indonesia yang menggambarkan Visi Riba Crisis

Center untuk mewujudkan Indonesia tanpa riba.

62

https://www.ribacrisiscenter.id/profil diakses pada hari Rabu, 20 Maret 2019

jam 14.02 WIB

 

Page 60: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

47

Gambar 3.1

Logo Riba Crisis Center63

Menurut Ahmad Taufik, gambar tersebut memiliki makna

yang identik dengan tujuan gerakan komunitas Riba Crisis

Center. Peta Indonesia yang berada dalam tulisan riba memiliki

makna bahwa Indonesia merupakan sebuah negara yang sudah

terkepung dengan unsur-unsur riba. Dibawah tulisan riba terdapat

kalimat crisis center, sehingga bila disatukan akan membentuk

kalimat Riba Crisis Center. Sehingga secara keseluruhan, logo ini

memberikan makna bahwa komunitas ini merupakan komunitas

yang ingin mengeluarkan Indonesia dari segala unsur-unsur riba.

Dalam setiap organisasi pasti memerlukan pendanaan

yang memang merupakan hal yang sangat vital agar tujuan yang

ingin mereka capai dapat direalisasikan. Terkait pendanaan ini,

Riba Crisis Center sangat selektif, karena sebagai organisasi yang

bergerak untuk melawan riba tentunya mereka tidak ingin

tercebur ke dalam riba itu sendiri yang sifatnya kamuflase. Riba

Crisis Center tidak menerima bantuan pendanaan atau dengan

kata lain “menutup pintu” kerja sama dengan lembaga-lembaga

63

https://www.ribacrisiscenter.id/profil diakses pada hari Rabu, 20 Maret 2019

jam 13.33 WIB.

 

Page 61: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

48

ribawi (seperti bank, lembaga asuransi dan sebagainya) karena

menurut mereka dana yang berasal dari lembaga tersebut

merupakan sumber kemaksiatan yang telah dilarang oleh Al-

Quran. Maka dari itu sumber pendanaan dari komunitas Riba

Crisis Center ini salah satunya adalah dari tabungan pasar

anggota Riba Crisis Center. Sedangkan pengeluaran tersebar ada

pada peneyelenggaraan event. Terkait sumber pendanaan Riba

Crisis Center ini, Ahmad Taufik selaku ketua Riba Crisis Center

mengutarakan sebagai berikut:

“Jadi sebenarnya yang paling besar itu bukan untuk

biaya sdm karena biaya sdm itu kebanyakan keikhlasan,

baru kalo ada pendapatan kemudian baru dibagi.

Pengeluaran paling besar adalah di penyelenggaran

event, termasuk yang rutin operasional seperti transport,

komunikasi, itu ternyata besar juga. Jadi di koperasi

Hikmah Bersama itu dulu kita punya namanya tabungna

pasar, tabungan pasar ini yang kita jadikan sebagai

Qard, ini adalah jadi salah satu implementasi dari akad

syariah, yang saat ini bank syariah pun tidak

menggunakan itu padahal itu adalah sumber dana yang

free”.64

B. Struktur Organisasi dan Kantor Riba Crisis Center

Struktur organisasi dalam suatu organisasai mempunyai

tujuan yang menggambarkan bagaimana komunikasi yang

64

Hasil Wawancara dengan Ahmad Taufik di Kantor RCC Cibinong pada hari

Rabu, 13 Maret 2019

 

Page 62: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

49

terbangun dalam mengatur hubungan antar anggota dan antar

kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Adapun struktur

organisasai dari Riba Crisis Center adalah seperti di bawah ini:

Gambar 3.2

Struktur Organisasi Riba Crisis Center65

Riba Crisis Center memiliki kantor pusat yang beralamat

di Ruko Graha Cibinong blok E1 no.19 Jalan Raya Jakarta-Bogor

km 43 Cirimekar, Cibinong, Kabupaten Bogor. Adapun selain

kantor pusat, Riba Crisis Center memiliki kantor cabang yang

tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Untuk kantor-kantor

cabang ini, Riba Crisis Center menyebutnya dengan PAGARI

(Paguyuban Anti Riba). Pagari ini bersifat otonom atau

kewilayahan. Tujuannya adalah untuk menghimpun kumpulan

orang. Pagari juga dapat dikatakan sebagai cara atau strategi

supaya dakwah “BIar Riba RaIB” ini menyebar dan meluas serta

65

Surat Keputusan Yayasan Riba Crisis Center tahun 2018.

Pengawas

Renato Amri

Ketua

Muhammad Ridho

Sekretaris

Tiara

Pembina

Ahmad Taufik

Pengawas

Renato Amri

 

Page 63: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

50

untuk menghindari dari ancaman musuh yang tidak menyukai

Islam berkembang. Keberadaan Pagari ini menjadi wadah untuk

mengeratkan komitmen dalam berjuang bersama melawan riba.

Seperti yang tertulis oleh Ahmad Taufik di laman

telegram grup Pagari bahwa kita butuh pendekatan sektoral dan

cair untuk menghimpun kumpulan orang. Di samping itu, Pagari

juga sebagai cara kita untuk mengalihkan perhatian, karena yang

sentralistik itu mudah ketembak dan dihancurkan. Jadi Pagari ini

akan menjadi goa-goa Ashabul Kahfinya. Ini juga strategi BIar

Riba RaIB luas dan menyebar untuk menghindari ancaman

musuh yang tidak suka Islam berkembang.66

Dari tulisan di atas menjelaskan bahwa keberadaan Pagari

merupakan strategi dalam menghimpun banyak orang dari

berbagai daerah dengan tujuan mengedukasi masyarakat tentang

bahaya riba dan untuk melakukan perlawanan yang lebih luas

terhadap riba.

C. Program-Program Riba Crisis Center

Untuk mencapai tujuan organisasi dan mewujudkan

Indonesia Tanpa Riba, Riba Crisis Center mempunyai program-

program yang rutin diselenggarakan. Adapun program-

parogramnya meliputi :

1. Open House

Open house adalah program Riba Crisis Center dalam

mengawali sosialisasi dan pengenalan tentang Riba Crisis

66

https://web.telegram.org/#/im?=@PagariNusantara diakses pada hari Kamis,

21 Maret 2019 jam 14.27 WIB.

 

Page 64: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

51

Center kepada masyarakat. Setelah itu, melalui open

house Riba Crisis Center menyampaikan apa yang

menjadi sumber masalah dan penyelesaiannya, yang

kemudian ditindaklanjuti oleh kepengurusan Pagari

sebagai simpul pergerakan dan perpanjangan tangan

organisasi.

Gambar 3.3

Open House Pagari Cilegon, Banten67

Gambar 3.4

Open House Pagari Tangerang68

67

https://web.telegram.org/#/im?p=@PagariNusantara diakses pada hari Rabu

tanggal 20 Maret 2019 pukul 23.47 WIB.

 

Page 65: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

52

2. AdXriba (forum advokasi dan forum bisnis)

adXriba adalah program Riba Crisis Center dalam

bentuk forum advokasi dan forum bisnis. Advokasi

eXpo berisi dengan kegiatan-kegiatan tentang

advokasi lepas riba. Dalam hal ini Riba Crisis Center

menjelaskan mengenai Lembaga Bantuan Hukum

yang ada di Riba Crisis Center dalam membantu

masyarakat lepas dari riba. Sedangkan Xriba adalah

program Riba Crisis Center dalam menyelenggarakan

berbagai kegiatan pasca riba yang berfokus untuk

memperbaiki ekonomi keumatan.

3. HIT RIBA (Hari Indonesia Tanpa Riba)

HIT Riba adalah singkatan dari Hari Indonesia Tanpa

Riba. Program ini rutin dilakukan setiap tahun utk

mengawal fatwa Majelis Ulama Indonesia no.1 tahun

2004 tentang haramnya bunga.

“Hit Riba itu kan salah satu program RCC yang

memang idealnya kaya semacam roadshow gitu, tapi

tahun ini sempat roadshow juga kan. Ini tahun kedua

HIT Riba. Kita charter bis dari Jakarta ke NTB,

mampir ke Bali juga. Itu artinya itu sudah kita

semarakkan di tiga pulau, di Jawa, Bali dan Lombok.

Jadi kita perjalanan sepuluh hari itu mampir ke Jawa

Timur dan ke Pagari-pagari yang kita lewati yah.

68

Hasil Observasi di Masjid Baiturrahmah, Cipondoh pada hari Minggu, 21

April 2019 jam 10.06 WIB.

 

Page 66: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

53

Tahun kemaren kita membuat tanda tangan dukungan

juga di setiap tempat persinggahan”.69

Dari kutipan wawancara di atas, tahun ini program

HIT Riba sudah memasuki tahun kedua. Tahun pertama

HIT Riba diselenggarakan di stadion Pakansari Cibinong

tanggal 27 Januari 2018. Pada HIT Riba yang pertama,

Riba Crisis Center membuat tanda tangan dukungan

sebagai bentuk dukungan masyarakat dalam ikut serta

mewujudkan Indonesia Tanpa Riba.

Gambar 3.5

Tanda tangan sebagai bentuk dukungan masyarakat70

4. Guyub Bulanan

Guyub bulanan merupakan program bulanan Riba

Crisis Center yang diselenggarakan di setiap wilayah

untuk saling mengenal, saling memahami, pembahasan

69

Hasil Wawancara dengan Ahmad Taufik di Kantor RCC Cibinong pada hari

Rabu, 13 Maret 2019. 70

Hasil Observasi pada hari Rabu, 13 Maret 2019 jam 13.32 WIB.

 

Page 67: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

54

masalah dan pemberdayaan anggota. Guyub bulanan ini

dilakukan dalam bentuk diskusi intensif antar anggota.

Gambar 3.6

Suasana diskusi guyub bulanan di Pagari Bogor

71

5. RIBAdrenalin

RibAdrenalin merupakan program Riba Crisis Center

yang ditujukan kepada masyarakat yang sedang

menghadapi jeratan riba atau yang sudah lepas dari riba.

Program ini bertujuan untuk penguatan mental bagi

penderita riba untuk menghadapi berbagai tekanan.

Seperti yang dijelaskan Ahmad Taufik dalam kutipan

wawancara di bawah ini:

“Ribadrenalin itu dasarnya gini, temen-temen

penderita riba itu biasanya mereka penuh dengan

tekanan. Belum-belum aja psikologisnya sudah jatuh

duluan. Udah down duluan, makanya butuh kita

kuatkan. Contohnya di ribadrenalin yang pertama,

kita ajak mereka berkuda dan memanah. Kuda itu

71

https://web.telegram.org/#/im?p=@PagariNusantara diakses pada hari

Jumat, 05 April jam 11.00 WIB.

 

Page 68: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

55

memang termasuk binatang yang punya keunikan itu,

yang artinya memang untuk adrenalin kita, kuda itu

udah cocok banget tuh. Sedangkan kalo yang sudah

pernah naik kuda dan terbiasa naik kuda, mereka kita

ajarin untuk memanah sambil berkuda. Jadi segala

sesuatunya yang memang harus mengeluarkan

adrenalin. Karena disitu kami berharap mereka

harus siap dan terbiasa di segala tekanan, terbiasa

menghadapi tekanan, terbiasa tidak berfikir yang

macam-macam. Atau kalo memang kalo sudah

terjadi, karena mereka sudah terbiasa jadi mereka

gak akan khawatir”.

6. Camp 2:279

Program Camp 2:279 adalah sarana kaderisasi bagi

anggota yang mau aktif dan intensif untuk mencapai visi

Indonesia Tanpa Riba.

“camp 2:279 diambil dari surat Al-Baqarah ayat

279, yang artinya Allah akan memerangi riba,

dengan sendirinya kita ya sebagai hamba-hamba

Allah harus bersiap diri sebagai tentara-tentara

Allah yang memerangi riba itu kan. Itu lebih banyak

untuk fungsi kaderisasi internal. Jadi diperuntukkan

untuk mereka yang betul-betul mau terlibat menjadi

bagian”.

Menurut kutipan di atas menjelaskan bahwa nama

program ini terinspirasi dari surat Al Baqarah ayat 279

 

Page 69: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

56

yang isinya perintah Allah kepada kita untuk memerangi

riba. Program ini juga bertujuan sebagai wadah kaderisasi

internal organisasi yang diperuntukkan bagi anggota yang

memang serius untuk terlibat langsung menjadi bagian

dakwah Riba Crisis Center dalam memerangi riba.

Program-program Riba Crisis Center dalam

mensosialisasikan gerakan anti riba ini bersifat preventif dan

kuratif. Adapun program-program yang digunakan melalui

pendekatan preventif berupa sosialisasi-sosialisasi yang bertujuan

untuk mengedukasi tentang riba dan mengajak masyarakat yang

belum terjerumus ke dalam riba untuk menjauhi riba. Sosialisasi

yang bersifat ajakan ini berkolaborasi dengan semangat

kemandirian supaya menciptakan perekonomian umat yang kuat

dan mampu berdaya saing.

Riba Crisis Center memandang bahwa masih banyak

masyarakat yang mengabaikan persoalan riba, padahal

kenyataannya pada tahun 2004 Majelis Ulama Indonesia (MUI)

telah mengeluarkan fatwa haram terkait riba (bunga). Atas dasar

itulah Riba Crisis Center berusaha membuka mata masyarakat

agar menjauhi riba yang jelas-jelas telah dilarang dalam agama

dan banyak menimbulkan kerugian di kehidupan sosial.

Langkah preventif yang dilakukan oleh Riba Crisis

Center merupakan langkah untuk mencegah masyarakat masuk

ke dalam lingkaran riba dan bagi masyarakat yang sudah berada

dalam lingkaran riba, Riba Crisis Center mengajaknya untuk

bertaubat dan memulai menerapkan perekonomian yang jauh dari

 

Page 70: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

57

riba. Semangat meninggalkan riba ini juga didukung dengan

semangat kemandirian agar masyarakat yang telah benar-benar

meninggalkan riba mendapatkan solusi nyata berupa kemandirian

ekonomi. Dengan demikian, Riba Crisis Center turut aktif dalam

kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengedukasi masyarakat (baik

melalui media sosial atau pertemuan langsung).

Program-program yang dilakukan Riba Crisis Center yang

termasuk ke dalam langkah preventif yaitu dibentuknya Pagari-

pagari area untuk menampung aspirasi masyarakat dan wadah

untuk melaksanakan program Guyub Bulanan. Selain itu, ada

juga program Hari Indonesia Tanpa Riba (HIT RIBA) yang

merupakan salah satu bentuk langkah preventif dengan

melakukan sosialisasi di berbagai wilayah di Indonesia untuk

menyuarakan ajakan menjauhi Indonesia dari riba.

Sementara langkah yang ditempuh secara kuratif

(penyembuhan) ialah dengan membuka konsultasi secara gratis

bagi masyarakat yang ingin lepas dari riba. Konsultasi ini berupa

pendampingan bagi masyarakat yang memiliki permasalahan

ingin benar-benar lepas dari riba namun dihambat oleh lembaga-

lembaga ribawi. Konsultasi ini berada dalam naungan Lembaga

Bantuan Hukum Indonesia Tanpa Riba (LBH INTRA). Melalui

konsultasi ini, Riba Crisis Center terjun langsung dalam

mendampingi masyarakat berhadapan langsung dengan lembaga

ribawi melalui jalur hukum.

 

Page 71: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

58

Gambar 3.7

Salah satu bentuk pendampingan Riba Crisis Center di

Pengadilan Negeri Subang72

Hingga bulan April 2019 sudah banyak kasus-kasus yang

telah diselesaikan oleh Riba Crisis Center melalui pendampingan

Lembaga Bantuan Hukum Riba Crisis Center, tercatat sejak bulan

Mei 2017 pendampingan tobat riba di Pagari Jawa Timur telah

memperoleh hasilnya, diantaranya:73

- Putusan Pengadilan Negeri yang memerintahkan debitur

Bank BUMN di Jombang untuk membayar 10 juta rupiah

setiap panen dari sisa pokok 100 juta rupiah.

- Kredit Pegawai di Bank BUMN Madiun, bayar pokok saja

sebesar 125 juta rupiah, sekaligus melunasi pinjaman di

koperasi.

- Leasing di Sidoarjo dengan tagihan 11 juta rupiah, cukup

dilunasi sebesar 5,5 juta rupiah.

- Pelunasan KPR Bank BUMN di Gresik, tanpa bunga

72

https://web.telegram.org/#/im?p=@PagariNusantara diakses pada hari Rabu

tanggal 20 Maret 2019 jam 10.43 WIB. 73

https://www.facebook.com/CrisisRIBA diakses pada hari Kamis, 21 Maret

2019 jam 11.05 WIB.

 

Page 72: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

59

- Pelunasan bank swasta hanya 85 juta rupiah dari pokok

240 juta rupiah dengan total tagihan satu milyar rupiah.

Dibayar bertahap mulai Desember 2018 sampai

pertengahan Maret 2019.

- Pelunasan bank asing hanya 40 juta rupiah dari pokok

39,6 juta rupiah dengan total tagihan 48 juta rupiah.

Selain pendampingan dan konsultasi dengan Lembaga

Bantuan Hukum Indonesia Tanpa Riba, adapula langkah kuratif

Riba Crisis Center yang lain, yaitu program AdXriba dan

RibAdrenalin. Program AdXriba bisa dikatakan sebagai strategi

Riba Crisis Center dalam menyembuhkan penderita dengan

memberikan penyuluhan-penyuluhan hukum terkait bagaimana

lepas dari riba jika diharuskan melalui lembaga hukum. AdXriba

juga berisi kegiatan-kegiatan dalam pemberdayaan masyarakat

pasca lepas dari riba. Sedangkan RibAdrenalin merupakan

langkah kuratif Riba Crisis Center dalam memberi penguatan

mental kepada penderita riba untuk siap menghadapi berbagai

tekanan dari penjahat riba.

D. Sosok Komunikator Riba Crisis Center

Setiap organisasi sosial pasti memiliki figur yang

dianggap kharismatik untuk menghidupkan dan mengarahkan

organisasi. Biasanya, peran figur tersebut sangat krusial karena

mampu memberikan motivasi kepada anggota supaya tetap

istiqomah dalam berjuang bersama. Bahkan tak jarang, figur

tersebut menjadi alasan bagi anggota untuk turut bergabung

dalam sebuah organisasi.

 

Page 73: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

60

Sosok kharismatik dalam organisasi Riba Crisis Center ini

sekaligus menjadi komunikator yang mempengaruhi banyak

komunikan dalam menyampaikan pesan-pesan persuasif terkait

riba. Komunikator yang aktif dan berkharismatik ini adalah

Ahmad Taufik yang juga merupakan founder dari Riba Crisis

Center. Pria yang telah lama berkecimpung dalam berbagai

praktek muamalah syariah ini kerap diminta menjadi pembicara

dalam setiap pertemuan yang dilakukan oleh Riba Crisis Center

di berbagai daerah.

Gambar 3.8

Ahmad Taufik sedang berdiskusi terkait riba dengan

anggota pada saat guyub bulanan74

Dalam setiap pertemuan, Ahmad Taufik menjadi

komunikator yang ditugaskan untuk menyampaikan pesan-pesan

persuasif terkait menjauhi riba. Awalnya Ahmad Taufik

74

https://web.telegram.org/#/im?p=@PagariNusantara diakses pada hari

Jumat, 22 Maret 2019 jam 15.34 WIB.

 

Page 74: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

61

senantiasa mengingatkan para anggota yang hadir untuk

mengingat ancaman Allah Swt yang terdapat dalam Al-Quran

mengenai bahaya riba kemudian materi pesan beranjak kepada

solusi untuk mengentaskan riba. Bahkan tak jarang, setelah

mengikuti pertemuan tersebut, para anggota atau masyarakat

yang sebelumnya awam tentang riba menjadi terinspirasi untuk

mendalami dan meminta saran mengenai cara-cara menjauhi riba.

Selain mensosialisasikan gerakan anti riba secara tatap

muka (langsung), Ahmad Taufik juga menggunakan media sosial,

bahkan Ahmad Taufik menjadi inisiator sekaligus pengelola

semua akun media sosial Riba Crisis Center.

Gambar 3.9

Screen Capture kutipan Ahmad Taufik sebagai inisiator

sekaligus pengelola akun media sosial Riba Crisis Center75

75

https://www.facebook.com/CrisisRIBA diakses pada hari Minggu, 24 Maret

2019 jam 13.45 WIB.

 

Page 75: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

62

Selaku pengisi konten dalam akun media sosial Riba

Crisis Center, Ahmad Taufik juga giat dalam menyebarkan

pandangan-pandangan mengenai bahaya riba. Pandangan-

pandangan tersebut kebanyakan bersifat persuasif atau ajakan

kepada masyarakat untuk menjauhi riba dan bahaya-bahaya riba.

Pesan-pesan komunikasi ini dikemas oleh Ahmad Taufik dengan

semenarik mungkin supaya pembaca dapat terpengaruh oleh

pesan tersebut.

Gambar 3.10

Tampilan pesan persuasif RCC di media sosial76

76

https://www.instagram.com/ribacrisiscenterofficial/?hl=id diakses pada hari

Selasa, 23 April 2019 jam 15.33 WIB.

 

Page 76: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

63

Tidak hanya itu, melalui sosial media, Ahmad Taufik juga

mengajak para pegiat sosial media yang tergabung dalam akun

sosial media Riba Crisis Center untuk ikut berguyub dan

berpartisipasi dalam memecahkan permasalahan riba bersama-

sama dan menemukan solusi aktif untuk mewujudkan masyarakat

Indonesia yang jauh dari riba.. Hal tersebut membuktikan bahwa

Ahmad Taufik merupakan komunikator yang turut aktif

berpatisipasti dalam mengajak masyarakat untuk bersama-sama

mewujudkan Indonesia Tanpa Riba.

Gambar 3.11

Konten media sosial Riba Crisis Center yang mengajak

untuk bergabung dalam Pagari77

E. Media Sosial Riba Crisis Center

Mc Luhan mengatakan bahwa media adalah pesan.

Dengan kata lain, ia ingin menjelaskan bahwa media atau saluran

komunikasi memiliki kekuatan dan memberikan pengaruhnya

77

https://www.facebook.com/pg/CrisisRIBA/posts di akses pada hari Selasa,

23 April 2019 jam 17.30 WIB.

 

Page 77: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

64

kepada masyarakat. Menurutnya, media membentuk dan

mempengaruhi pesan atau informasi yang disampaikan.78

Riba Crisis Center menyadari bahwa media komunikasi

sangat penting dalam menyampaikan pesan-pesan persuasif ini.

Oleh karena itu, Riba Crisis Center memanfaatkan media-media

sosial yang sekarang sedang berkembang di tengah masyarakat

dalam menyampaikan pesan-pesan tersebut. Pemanfaatan media

sosial ini dipercaya Riba Crisis Center sebagai sarana yang

efektif bagi Riba Crisis Center dalam melakukan sosialisasi

gerakan anti riba.79

Adapun akun media sosial yang digunakan Riba Crisis

Center antara lain:

1. Facebook

Fanspage pada media sosial facebook ini bernama Riba

Crisis Center (https://www.facebook.com/CrisisRIBA).

Fanspage ini dibuat pada tanggal 13 Agustus 2013 yang

bertujuan sebagai media komunikasi dalam menyampaikan

informasi-infromasi mengenai bahaya riba sekaligus sebagai

wadah organisasi dalam mengajak masyarakat untuk turut

berpartisipasi dalam gerakan ini. Hingga tanggal 23 April

2019 laman fanspage Riba Crisis Center telah diikuti

sejumlah 118 orang yang mengikuti setiap postingannya.

78

Morrisan, M.A, Teori Komunikasi Massa, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013),

hal. 39 79

Hasil Wawancara dengan Ahmad Taufik pada hari Rabu, 13 April 2019.

 

Page 78: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

65

Gambar 3.12

Postingan persuasif Riba Crisis Center di laman fanspage

facebook80

2. Twitter

Selain melalui akun fanspage di facebook, Riba Crisis

Center juga mensosialisasikan gerakannya melalui akun

twitter dengan nama akun @IDTanpaRiba. Hal yang biasa di

posting di akun twitter merupakan hasil saduran dari akun

facebook Riba Crisis Center itu sendiri.

80

Screen Capture laman facebook Riba Crisis Center

https://www.facebook.com/pg/CrisisRIBA/about/?ref=page_internal diambil

pada hari Selasa, 23 April 2019 jam 18.00 WIB

 

Page 79: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

66

Gambar 3.13

Postingan persuasif Twitter Riba Crisis Center81

3. Instagram (@ribacrisiscenterofficial)

Instagram merupakan media komunikasi baru yang kini

banyak disukai masyarakat terutama kalangan remaja.

Konten Instagram yang berupa gambar menjadikan Riba

Crisis Center mengemas pesan-pesan persuasifnya dalam

bentuk yang lebih menarik. Hingga bulan April 2019, akun

81

Screen Capture laman twitter Riba Crisis Center

https://twitter.com/IDTanpaRiba diambil pada hari Selasa, 23 April 2019 jam

19.06 WIB.

 

Page 80: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

67

Instagram @ribacrisiscenterofficial telah diikuti sebanyak 22

ribu pengikut.

Gambar 3.14

Postingan persuasif Instagram

@ribacrisiscenterofficial82

4. Telegram

Media komunikasi massa lainnya yang menjadi faktor

pendukung dalam komunikasi antar anggota adalah telegram.

Dengan nama telegram Paguyuban Anti Riba, media

komunikasi ini sangat efektif untuk menjaring masyarakat

82

Screen Capture laman Instagram Riba Crisis Center

https://www.instagram.com/ribacrisiscenterofficial/?hl=id diambil pada hari

Selasa, 23 April 2019 jam 20.08 WIB.

 

Page 81: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

68

yang baru bergabung atau yang sudah lama bergabung untuk

bersama-sama mencari solusi melalui pemberdayaan.

Gambar 3.15

Postingan telegram Riba Crisis Center83

5. Youtube

Riba Crisis Center juga memanfaatkan Youtube sebagai

media komunikasinya dalam mensosialisasikan bahaya riba.

Di media Youtube ini, Riba Crisis Center berbagi video yang

berisi dakwah untuk menjauhi riba, serta video-video terkait

83

Screen Capture laman web telegram Riba Crisis Center

https://web.telegram.org/#/im?p=@infoPAGARI diambil pada hari Selasa, 23

April 2019 jam 20.13 WIB.

 

Page 82: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

69

kegiatan Riba Crisis Center dalam mensosialisasikan gerakan

anti riba. Channel youtube Riba Crisis Center ini telah diikuti

sebanyak 1,7 ribu pengikut.

Gambar 3.16

Tampilan laman channel Youtube Riba Crisis Center84

F. Paguyuban Anti Riba (PAGARI)

PAGARI atau paguyuban anti RIBA adalah simpul

pergerakan Yayasan Indonesia Tanpa RIBA di setiap wilayah,

perpanjangan tangan organisasi dalam melaksanakan program.

Program tersebut meliputi program edukasi, advokasi dan

ekonomi.

84

Screen Capture laman channel Youtube Riba Crisis Center

https://www.youtube.com/channel/UC67paROhoXspx4emqVLqRAA diambil

pada hari Selasa, 23 April 20.40 WIB.

 

Page 83: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

70

Program edukasi adalah program dimana Pagari di setiap

wilayah tersebut memberi pengetahuan kepada masyarakat luas

mengenai bahaya riba dan larangan keras dari Alquran mengenai

riba. Sedangkan program advokasi adalah progam dari lembaga

hukum Riba Crisis Center dalam membantu pelaku riba untuk

lepas dari jeratan riba. Yang terakhir adalah program ekonomi,

yaitu program Pagari untuk membantu menguatkan

perekonomian masyarakat hingga masyarakat tidak lagi terjerat

dalam lingkaran riba.

Selain sebagai perpanjangan tangan dari Riba Crisis

Center, Pagari di setiap wilayah juga memiliki tujuan supaya

setiap masalah yang ada di daerah dapat tertampung dan dapat di

cari soulusinya bersama sama.

“Setelah kita sampaikan cara pemecahan masalah, kita

bentuk kepengurusan supaya yang menjadi

permasalahnnya bisa terfollow up penyelesaiannya kan,

maka dibentuklah Pagari. Anggota nya yaa dari anggota

page kita komunikasi lewat media sosial. Setelah kita

melakukan open house, mereka mulailah membentuk

kepengurusan Pagari nya, dari situlah yang nanti nya

koordinasi ke pusat dilakukan. Kalo dulu kan kalo ada

masalah ke saya semua, kalo sekarang harus melalui

Pagari dulu, di tabulasi kalo ada masalah nanti baru kita

pecahkan masalahnya”.85

85

Hasil Wawancara dengan Ahmad Taufik pada hari Rabu, 13 Maret 2019 jam

10.30 WIB.

 

Page 84: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

71

Dari kutipan di atas dijelaskan bahwa Pagari di bentuk

setelah dilakukan open house di wilayah tersebut. Kemudian

dibentuk kepengurusan Pagari yang nantinya akan berkoordinasi

dengan kepengurusan pusat dalam menampung semua masalah

yang diterima, lalu dipecahkan bersama-sama melalui solusi yang

baik.

Dalam prakteknya, Pagari memiliki lima pilar yang terdiri

dari Ta‟aruf (saling mengenal), Tafahum (saling memahami),

Ta‟awun (saling tolong menolong), Takaful (saling

menanggung), Itsar (mendahulukan kepentingan orang lain).

Dalam kutipan wawancara, Ahmad Taufik menjelaskan bahwa

lima pilar ini sebagai pencerminan dari budaya nusantara.

“Praktek riba yang demikian massif, membutuhkan

bangun solusi yang merata dan integral. Setiap orang

harus mau ikut berperan serta dan saling mendukung.

Guyub ini mencerminkan budaya nusantara yang

diterapkan dalam lima pilar ukhuwah meliputi ta‟aruf,

tafahum, ta‟awun, takaful, dan itsar. Saling mengenal

akan mewujudkan saling paham, lantas saling menolong

dan menanggung bahkan saling mendahulukan”.

 

Page 85: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

72

Gambar 3.17

Lima pilar dalam PAGARI Riba Crisis Center86

Struktur Biar Riba Raib yang terdapat dalam Pagari sesuai

dengan visi Riba Crisis Center. Struktur ini meliputi tiga lembaga

yang mempresentasikan fungsi edukasi, advokasi dan ekonomi.

Kolektifitas ketiga lembaga tersebut menandai pintu masuk

dalam Riba Crisis Center. Hikmah Bersama menjadi wadah untuk

saling menguatkan perekonomian masyarakat. Lembaga Bantuan

Hukum Indonesia Tanpa Riba sebagai bentuk nyata

pendampingan masyarakat yang ingin lepas dari riba. Dan Pagari

yang merupakan perpanjangan dari Riba Crisis Center yang

menjalankan fungsi-fungsinya di setiap daerah di Indonesia.

86

https://web.telegram.org/#/im?p=@infoPAGARI diakses pada hari Selasa,

23 April 2019 jam 21.03 WIB.

 

Page 86: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

73

Gambar 3.18

Gambar struktur Biar Riba RaiB dengan tiga lembaganya

dalam mewujudkan Indonesia Tanpa Riba87

Dalam menjalankan program dan fungsinya, Pagari

melaksanakannya secara otonom. Untuk melaksanakan fungsi

advokasi, Pagari berkoordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum

Indonesia Tanpa Riba (LBH Intra) dan dalam melaksanakan

fungsi ekonominya, Pagari berkoordinasi dengan Koperasi

Hikmah Bersama (HiBer).

Selain memiliki tiga fungsi pokok di atas, Pagari juga

memiliki fungsi tambahan karena sifatnya yang otonom dan

koordinatif. Fungsi tambahan tersebut diantaranya:

1. Sebagai titik distribusi barang dan jasa

2. Sebagai cluster pemecahan masalah

3. Sebagai titik penguat kesadaran

87

https://web.telegram.org/#/im?p=@infoPAGARI diakses pada hari Selasa,

23 April 2019 jam 21.15 WIB.

 

Page 87: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

74

4. Sebagai inkubasi aktifis Riba Crisis Center

5. Sebagai penumbuh dan penguat kepercayaan

6. Sebagai seleksi anggota dan penguatan program

7. Sebagai pemupuk kepercayaan dan istiqomah sampai

akhir

8. Sebagai sarana mengenal dan saling memahami di

antara para anggota secara intensif.

Pagari yang merupakan gerakan otonom dari Riba Crisis

Center memiliki sekretariat atau posko yang menjadi tempat

guyub para anggotanya. Berikut ini adalah tabel alamat dari

sekretariat Pagari area Riba Crisis Center:

Kota Alamat

Jakarta Gang H. Muh. Akib RT 07/02 No.15

Kelurahan Rambutan, Jakarta Timur

Bogor Ruko Graha Cibinong blok E1 No.19

Jalan Raya Jakarta-Bogor KM 43

Cirimekar, Cibinong, Bogor

Depok Jalan Anjasmara IV No.55 Sukmajaya,

Depok II

Tangerang Ruko Permata 1 No.11 Perumahan

Taman Royal 1 Kelurahan Tanah

Tinggi, Tangerang

Bekasi Komplek Pertokoan Ruko Duta

 

Page 88: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

75

Permai Blok A2/08 Jaka Permai, Jaka

Sampurna, Bekasi

Karawang Perumahan Buana Taman Sari Raya

Blok A13 No. 9, Klari, Karawang

Subang Jalan Ki Hajar Dewantara No.29,

Tegalkelapa, Subang

Cilegon Perumahan Wanasari RKB 03 No.05

RT 01/05 Kelurahan Wanasari,

Kecamatan Citangkil, Cilegon

Bandung Jalan Cimanuk No. 5A, Citarum,

Bandung Wetan, Kota Bandung

Bandar Lampung Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan

Sepang Jaya, Kecamatan Wayhalim,

Bandar Lampung

Pekanbaru Jalan Kaharuddin Nasution No. 63B

Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu,

Kabupaten Kampar, Riau.

Nusa Tenggara

Barat

Jalan Gunung Tambora No.3 Gomong,

Mataram, Nusa Tenggara Barat

Bangka Belitung Jalan H. Jumat Yahya No.153 RT

03/03 Kelurahan Kejaksaan,

Kecamatan Taman Sari, Kota Pangkal

Pinang

 

Page 89: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

76

Palembang Jalan Iswahyudi No.16 Kelurahan

Kalidoni, Kecamatan Kalidoni Sekojo

Ujung, Palembang

 

Page 90: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

77

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Dalam menganalisis penelitian ini, penulis menggunakan

teori komunikasi persuasif Jalaludin Rakhmat. Komunikasi

persuasif didefinisikan sebagai proses mempengaruhi dan

mengendalikan pendapat, perilaku, dan tindakan orang lain

melalui pendekatan manipulasi psikologis sehingga orang

tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri. Proses itu

adalah setiap gejala atau fenomena yang menunjukkan suatu

perubahan yang terus-menerus dalam konteks waktu di setiap

pelaksanaan atau perlakuan yang dilakukan oleh komunikator

secara terus-menerus, komunikator di sini yaitu Riba Crisis

Center.

Komunikasi yang dibangun oleh Riba Crisis Center dalam

mensosialisasikan anti riba adalah komunikasi persuasif. Hal ini

diungkapkan oleh founder Riba Crisis Center dalam kutipan

wawancara sebagai berikut:

“Iyah, jadi mau tidak mau memang komunikasi yang

dibangun itu harus persuasif. Karena kita berbicara

dengan orang-orang yang sedang sakit. Kalo kemudian

kita berkomunikasi dengan frontal mereka yang ada

semakin jauh dan malah memusuhi kita. Apalagi kita

berbicara sesuatu yang ketika disampaikan mereka

langsung balik menuntut, meminta untuk difasilitasi.

Karena memang kan ketika kita menyampaikan riba itu

dilarang, lantas mereka akan bertanya apa solusinya?

 

Page 91: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

78

Jadi memang, kita betul betul mencari upaya komunikasi

yang tidak menyinggung secara langsung, secara tegas

kalo memang mereka terbidik ya memang karena faktor

dalilnya seperti itu. Tapi untuk siasat komunikasinya

memang tetap kita bangun komunikasi persuasif”.88

Dalam kutipan wawancara tersebut menjelaskan bahwa

komunikasi yang dibangun oleh Riba Crisis Center adalah

komunikasi persuasif. Komunikasi ini sesuai dengan sasaran

komunikan dari Riba Crisis Center yaitu masyarakat yang sedang

menjadi penderita riba. Sifatnya yang berupa ajakan, membuat

masyarakat terpengaruh untuk melakukan perubahan yang lebih

baik yaitu meninggalkan riba.

A. Tahapan Komunikasi Persuasif Riba Crisis Center

Dalam kegiatan sosialisasinya, komunikasi persuasif yang

dilakukan Riba Crisis Center melalui beberapa tahapan, yaitu

memunculkan perhatian masyarakat, menciptakan ketertarikan,

kemudian memunculkan keinginan masyarakat untuk memahami

riba hingga akhirnya masyarakat dapat mengambil keputusan

untuk meninggalkan dan menjauhi riba.

Menurut Effendy, tahapan-tahapan komunikasi persuasif

adalah sebagai berikut:

1. Perhatian (Attention)

Pada tahap awal ini, cara Riba Crisis Center untuk

memunculkan perhatian masyarakat adalah dengan

88

Hasil Wawancara dengan Ahmad Taufik di masjid Baiturrahmah, Cipondoh

pada hari Minggu, 21 April 2019.

 

Page 92: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

79

mengangkat tema-tema menarik di setiap acara open house

atau sosialisasi lainnya.

“Kita buat tema-tema yang menarik yah, seperti tema

open house hari ini, “ZIS Solusi Alternatif Bebas Riba”,

dan kebanyakan masyarakat yang datang ke acara ini

memang mereka yang butuh solusi akan masalah riba

yang mereka derita. Jadi dengan sendirinya acara ini

menjadi menarik untuk mereka yang mencari solusi”.89

Menurut pernyataan di atas menjelaskan bahwa Riba

Crisis Center memunculkan perhatian masyarakat dengan

cara mengangkat tema yang menarik terkait riba. Cara ini

bertujuan supaya masyarakat atau komunikan tertarik dan

memperhatikan di setiap acara sosialisasi yang

diselenggarakan oleh Riba Crisis Center.

“Saya merasa tertarik yah untuk mengikuti open house

ini, karena biasanya untuk acara open house yang

didatangkan hanya coach Ahmad Taufik, tapi kali ini

RCC mendatangkan Prof. Didin mantan Ketua Baznas,

dari tahun 2004–2015 yang pasti bisa share lebih

banyak ilmu tentang perekonomian syariah. Temanya

juga menarik perhatian saya yaaa, saya ingin

mengetahui bagaimana cara untuk meninggalkan riba

dengan cara zakat, infaq dan shodaqoh.”90

89

Hasil wawancara dengan Ahmad Taufik di Masjid Baiturrahmah, Cipondoh

pada hari Minggu, 21 April 2019. 90

Hasil wawancara dengan Ahmad Taufik di Masjid Baiturrahmah, Cipondoh

pada hari Minggu, 21 April 2019.

 

Page 93: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

80

Menurut pernyataan salah satu peserta open house Pagari

Tangerang di atas menunjukkan bahwa masyarakat merespon

baik usaha Riba Crisis Center untuk membangkitkan

perhatian masyarakat dengan mendatangkan narasumber

yang kompeten di bidang perekonomian syariah dan tema

yang menarik terkait riba.

Sedangkan bagi masyarakat yang sedang mencari solusi,

sosialisasi ini menjadi sangat menarik dan penting untuk

diperhatikan karena mereka berharap mendapat solusi dari

permasalahannya. Seperti penuturan salah satu anggota Riba

Crisis Center, pak Usep yang menceritakan awal mula

mengenal Riba Crisis Center dengan alasan untuk mencari

solusi dari permasalahan kartu kreditnya.

“Pada waktu itu bertemu dengan LBH Intra berawal

dari pencarian saya untuk mencari solusi, sebelumnya

kenal Intra dari Riba Crisis Center. Saya baru tahu kalo

kartu kredit itu termasuk riba dan itu dosa besar. Saya

taunya dari grup whatsapp melalui broadcast-broadcast

pesan mengenai kajian fiqh muamalah. Komunitas anti

riba kan baru-baru ini booming sementara lembaga

ribawinya telah lama menjamur di Indonesia, mereka

menyebarkan riba itu melalui seminar-seminar, dan

saya salah satu orang di dalamnya, menjadi debt

collector kartu kredit, ternyata itu salah jalan, usaha

gak bener yang ada malah semakin ancur. Ibaratnya

saya dimiskinkan oleh Allah. Dari situ lalu saya mencari

 

Page 94: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

81

komunitas anti riba, dan akhirnya saya kenal Riba

Crisis Center”.91

2. Minat (Interest)

Pada tahap kedua, Riba Crisis Center menumbuhkan

minat dan rasa ingin tahu masyarakat tentang riba dengan

mengingatkan supaya kita kembali kepada dalil Allah untuk

meninggalkan dan menjauhi riba.

“Yang jelas materi yang kita sampaikan yaitu

bagaimana orientasi hidup masing-masing orang kan,

artinya ketika kita sudah memiliki trust yang sangat

jauh, tidak hanya di dunia saja pasti mereka akan

berfikir bagaimana nanti (di akhirat) itu kan. Jadi tetap

pendekatannya adalah bagaimana kita berbicara itu

semua tentang akhirat, tentang semua di dunia yang

harus dipertanggung jawabkan. Kemudian riba ini

menjadi sesuatu yang sangat unik, kenapa unik? Karena

memang betul betul tidak ada model ancaman yang

selengkap riba. Jadi kita sampaikan itu terlebih dahulu,

lalu kemudian arahnya adalah bagaimana mereka mau

meninggalkan dulu, karena pesannya begitu, tinggalkan

riba”.92

Pernyataan di atas menjelaskan bahwa cara RCC dalam

menumbuhkan minat masyarakat yaitu dengan

mengembalikan nilai-nilai kepercayaan kita pada Al-quran.

91

Hasil Wawancara dengan Usep Karta Sumarna di Rumah Singgah RCC

Karawang pada hari Rabu, 17 April 2019. 92

Has Hasil wawancara dengan Ahmad Taufik pada hari Minggu, 21 April

2019.

 

Page 95: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

82

Serta mengingatkan masyarakat bahwa apa yang kita lakukan

di dunia termasuk penggunaan harta dan transaksi ekonomi

yang kita lakukan di dunia kelak akan

dipertanggungjawabkan di akhirat.

3. Keinginan (Desire)

Tahapan ketiga dalam komunikasi persuasif yaitu

bagaimana cara komunikator mengajak komunikan hingga

akhirnya komunikan memiliki keinginan lebih dalam untuk

mengetahui tentang riba dan terpengaruh oleh pesan-pesan

persuasif yang di sampaikan.

Pada tahap ini, Riba Crisis Center mengajak masyarakat

untuk mengenal lebih dalam terkait riba melalui guyub

bulanan yang diselenggarakan di tiap Pagari area dan

membuka konsultasi gratis bagi penderita riba yang memiliki

keinginan untuk mengetahui terkait solusi ribanya.

“Nah ternyata saya baru tahu kalau ternyata ada Pagari

per wilayah tuh. Saya kemudian cari tahu di telegram,

dan ternyata ada. Nah dari situ saya mulai cari tahu

kegiatan-kegiatannya. Dan ternyata ada grup whatsapp

nya juga, akhirnya saya minta dimasukkan di grup

whatsapp nya. Nah di sana saya baru tahu kalo

kegiatannya ternyata ada yang namanya guyub. Dari

situlah saya akhirnya dapat mengenal teman-teman dari

Pagari Tangerang”.93

93

Hasil Wawancara dengan Dian Hestika Sari di Masjid Baiturrahmah,

Cipondoh pada hari Mingu, 21 April 2019.

 

Page 96: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

83

Dari kutipan wawancara di atas menjelaskan bahwa

wadah pertama masyarakat untuk mengenal lebih dalam

terkait riba ataupun solusinya melalui guyub.

“Di Pagari mereka harus ikut guyub, karena disitulah

mindset dan metalitas itu pelan pelan kita bangun, kita

ubah. Karena kita berharap dengan soliditas kumpulan

orang ada dorongan dan keterikatan hati, ada saling

kenal terus akhirnya kita bisa bersama sama

membangun rasa kepercayaan dan menjalankan

peluang-peluang bisnis atau sumber daya yang kita

punya untuk syirkah, gitu kan. Yang sudah saling kenal

bisa saling memahami. Karena ini kan termasuk pilar-

pilar ukhuwah juga. Artinya sekarang kalo ada orang

yang meminta bantuan ayo ikut guyub dulu aja karena

persoalan mereka itu sebetulnya gak perlu buru-buru

juga untuk diselesaikan. Yang penting mentalnya dan

mindsetnya, kalo mindsetnya belum benar, masalah

masalah ini akan terus berulang bahkan semakin

menyusahkan orang itu. Makanya kita coba dengan

guyub itu untuk membantu mengubah mindset itu”.94

Menurut Ahmad Taufik, selaku pendiri Riba Crisis,

melalui guyub inilah kita bisa saling membantu dan berbagi.

Di guyub ini soliditas dibangun untuk saling mengingatkan

dan akhirnya terbangun kepercayaan untuk membangun

perekonomian yang jauh dari riba.

94

Hasil wawancara dengan Ahmad Taufik di Kantor RCC Ciboning pada hari

Rabu, 13 Maret 2019.

 

Page 97: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

84

4. Keputusan (Decision)

Setelah Riba Crisis Center berhasil mengajak

masyarakat untuk meninggalkan riba, tentunya Riba Crisis

Center membuat langkah-langkah persuasif selanjutnya. Bagi

masyarakat yang memutuskan untuk bergabung menjadi

bagian Riba Crisis Center, masyarakat akan diajak untuk

bergabung dalam guyub terlebih dahulu di Pagari-Pagari

area.

“Saat sosialisasi tersebut awalnya kita memberi

formulir untuk bergabung. Awalnya pasti lewat guyub

dulu yahh, karena guyub itu yang menjadi wadah taaruf

anggota kita. Nantinya jika ada yang mau konsultasi

lebih lanjut di guyub juga bisa share masalah-masalah

itu”.95

Dari pernyataan di atas menjelaskan bahwa Pagari ini

adalah wadah untuk guyub saling mengenal dan memahami

lebih dalam tentang riba melalui diskusi-diskusi yang

diadakan pada saat guyub bulanan. Di guyub masyarakat bisa

berkonsultasi langsung terkait permasalahan riba yang

menjeratnya. Tidak ada syarat khusus untuk bergabung

dalam Riba Crisis Center ini. Hal ini diungkapkan oleh Usep,

salah satu anggota Pagari yang aktif mengikuti guyub:

“syaratnya cuma taubat untuk tidak melakukan dan

mendekati riba lagi”96

95

Hasil wawancara dengan Ahmad Taufik di Masjid Baiturrahmah, Cipondoh

pada hari Minggu, 21 April 2019. 96

Hasil Wawancara dengan Usep Karta Sumarna di Rumah Singgah RCC

Karawang pada hari Rabu, 17 April 2019.

 

Page 98: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

85

Dari pernyataan di atas menjelaskan bahwa syarat utama

untuk bisa menjadi anggota Riba Crisis Center hanyalah

taubat, tidak ada syarat-syarat khusus lainnya. Dengan begitu

semua kalangan masyarakat dapat bergabung menjadi bagian

dari Riba Crisis Center.

Salah satu anggota Pagari Tangerang, Dian Hestika Sari

menuturkan bahwa dengan bergabung dalam guyub atau

Pagari area, maka disana akan muncul keberaniaan untuk

menghadapi permasalahan riba yang menjeratnya. Karena di

dalam guyub, anggotanya saling tolong-menolong dan

mendukung. Hal ini diungkapkan Dian Hestika Sari dalam

kutipan wawancaranya sebagai berikut:

“Nah pas saya guyub, baru punya keberanian. Jadi

dengan ikut pagari wilayah, pada waktu itu Pagari di

Tangerang, saya dapat informasi. Karena kegiatannya

adalah dengan edukasi lalu konsultasi”.97

5. Tindakan (Action)

Setelah melalui semua tahapan di atas, tahapan terakhir

dalam komunikasi persuasif yaitu tindakan (Action). Pada

tahapan ini, keberhasilan komunikasi persuasif Riba Crisis

Center dalam mengajak masyarakat untuk menjauhi riba

dapat terlihat dari bagaimana masyarakat tetap menjaga

prinsip-prinsipnya untuk menjauhi riba. Dan menerapkan

kegiatan perekonomian yang jauh dari riba.

97

Hasil Wawancara dengan Dian Hestika Sari di Masjid Baiturrahmah,

Cipondoh pada hari Mingu, 21 April 2019.

 

Page 99: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

86

“Setelah meninggalkan itu, kemudian bagaimana

mereka meninggalkan itu di kemudian hari, karena

setelah lepas, mereka belum tentu bisa lepas terus, itu

bahaya latennya kalo mereka mengulangi lagi kan,

kemudian setelah itu barulah kita perkuat ekonomi

umat”.98

Dari pernyataan di atas menjelaskan bahwa langkah

persuasif selanjutnya yang dilakukan oleh Riba Crisis Center

yaitu penguatan ekonomi. Dalam penguatan ekonomi ini ,

Riba Crisis Center melakukan langkah bagaimana

masyarakat yang belum terkena riba supaya bisa menjauhi

riba, dan yang sudah terjerat riba supaya bisa lepas dari riba.

Dan yang sudah lepas dari riba bagaimana caranya supaya

tidak kembali terjerat riba. Kuncinya adalah penguatan

ekonomi.

“Kenapa ekonomi? Karena memang jika seseorang

sudah bebas riba gak ada yang menjamin ia tidak akan

terkena riba lagi. Karena kebanyakan yang sudah bebas

hutang juga kemudian mereka akan berhutang lagi

karena memang masalah nya ada di kebutuhan. Jadi

ekonomi adalah cara kita untuk memastikan bahwa

orang yang sudah bebas riba tidak akan lagi terdampak

atau berhutang karena ekonomi yang sudah membaik

dan kuat”.99

98

Hasil wawancara dengan Ahmad Taufik di Masjid Baiturrahmah, Cipondoh

pada hari Minggu, 21 April 2019. 99

Hasil wawancara dengan Ahmad Taufik pada hari Rabu, 13 Maret 2019.

 

Page 100: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

87

Menurut Ahmad Taufik, untuk saat ini penguatan

ekonomi menjadi hal penting sebagai langkah preventif

masyarakat jauh dari riba. Jika ekonominya sudah kuat, maka

masyarakat tidak lagi tergoda untuk melakukan transaksi

riba. Penguatan ekonomi ini yang sekarang sedang terus

dikembangkan oleh Riba Crisis Center melalui koperasi

Hikmah Bersama.

Gambar 4.1

Kegiatan ekonomi umat bersama koperasi Hikmah

Bersama100

Pada tahap tindakan (action) ini, Riba Crisis Center juga

memberi arahan-arahan kepada masyarakat yang menjadi

penderita riba. Arahan-arahan ini yang menjadi langkah

taktis untuk lepas dari riba. Dan jika masyarakat tersebut

melakukan langkah-langkah taktis yang diarahkan oleh Riba

Crisis Center, maka dapat dikatakan jika tahapan komunikasi

persuasif sudah mencapai tahapan tindakan (action).

100

https://web.telegram.org/#im?p=@PagariNusantara diakses pada hari

Senin, 6 Mei 2019 jam 14.32 WIB.

 

Page 101: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

88

“lalu saya diminta syaratnya seperti penyerahan billing-

billing dan KTA ke petugas atau staff nya pak Taufik

yaitu Pak Roni. Lalu saya kasih berkas-berkas billing

tagihannya ke beliau dan saya harus menggunting kartu

kredit tersebut”.101

Pernyataan di atas menjelaskan bahwa Riba Crisis

Center akan memberi saran berupa langkah-langkah kepada

masyarakat penderita riba yang ingin lepas dari riba. Dan

kutipan diatas adalah langkah awal yang dilakukan Usep

Karta Sumarna yang diarahkan Riba Crisis Center.

Lain halnya dengan Usep, di bawah ini merupakan

kutipan wawancara dengan Dian Hestika Sari yang

menuturkan bagaimana arahan-arahan dari Riba Crisis

Center terkait permasalahan ribanya.

“kita diberi edukasi bagaimana langkah-langkah yang

harus dilakukan, harus bersikap seperti apa kalo

menghadapi Debt Collector, baik melalui telepon, kata

katanya seperti apa, ataupun kalo didatengin harus

gimana. Sampai akhirnya saya berani tidak membayar

cicilan KPA. Nah tapi disitu juga tidak serta merta

begitu saja untuk tidak bayar, harus ada langkah-

langkahnya, seperti bersurat, begitu. Sampai cara

komunikasi nya pun saya diajarin dari Pagari.

…Kata-katanya seperti apa, dan pastinya harus ada

tanda terima dan siapa yang menerimanya. Dan hal-hal

101

Hasil Wawancara dengan Usep Karta Sumarna pada hari Rabu, 17 April

2019.

 

Page 102: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

89

seperti itu, saya dapatkan dari Riba Crisis Center yang

dalam kasus ini adalah Pagari Tangerang”.102

B. Teknik Komunikasi Persuasif Riba Crisis Center

Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara

peneliti, secara garis besar Riba Crisis Center menerapkan

beberapa teknik komunikasi persuasif. Adapun teknik

komunikasi yang dilakukan oleh Riba Crisis Center dalam

mensosialisasikan gerakan anti riba adalah sebagai berikut:

1. Teknik Asosiasi

Teknik asosiasi merupakan salah satu teknik

dalam komunikasi persuasif yang dilakukan dengan cara

menumpangkan pesan pada suatu objek atau peristiwa

yang sedang menarik. Teknik ini kemudian

diimplementasikan oleh Riba Crisis Center dalam

menyampaikan pesan-pesan persuasif untuk

meninggalkan riba melalui media sosial.

Gambar 4.2

Pesan Persuasif Riba Crisis Center di Media Sosial103

102

Hasil Wawancara dengan Dian Hestika Sari pada hari Mingu, 21 April

2019. 103

Screen Capture laman https://www.facebook.com/CrisisRIBA/posts pada

hari Selasa, 07 Mei 2019 jam 10.00 WIB.

 

Page 103: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

90

Pada gambar di atas menjelaskan bahwa Riba

Crisis Center melakukan teknik asosiasi dengan

menumpangkan pesan-pesan persuasifnya sesuai dengan

peristiwa yang sedang terjadi yaitu momen Hari

Pendidikan dan Pemilu yang sedang berlangsung.

Menurut pesan tersebut, bebas dari Riba

merupakan salah satu indikator kesuksesan peserta didik.

Hal ini merupakan ajakan Riba Crisis Ceter untuk bebas

dari riba, karena dengan bebas riba itu artinya

masyarakat menerapkan apa yang sudah diperoleh dari

bangku pendidikannya. Sedangkan uraian yang kedua

terkait dengan momen Pemilu, Riba Crisis Center

menyampaikan bahwa Allah akan melaknat semua yang

terlibat dalam transaksi riba, berbeda dengan pemilu

yang hanya ada dua kubu yaitu menang dan kalah.

Gambar 4.3

Bentuk Teknik Asosiasi Riba Crisis Center104

104

Screen Capture laman https://www.facebook.com/CrisisRIBA/posts pada

hari Selasa, 07 Mei 2019 jam 10.00 WIB.

 

Page 104: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

91

Salah satu bentuk teknik asosiasi Riba Crsis

Center yang lainnya yaitu menumpangkan pesan

persuasifnya dengan peristiwa atau fakta yang ada di

tengah masyarakat. Seperti pada tanggl 06 April 2019,

Riba Crisis Center menyampaikan pesan persuasifnya

dengan mengaitkan kejadian pembunuhan di daerah

Bogor yang dimuat di media Bogor. Banyaknya kejadian

pembunuhan yang disebabkan oleh permasalahan riba

membuat Riba Crisis Center perlu menyampaikan pesan

persuasifnya dengan menggunakan fakta tersebut

sebagai peringatan akan bahaya riba. Hal ini sesuai yang

diungkapkan oleh Ahmad taufik dalam kutipan

wawancaranya sebagai berikut:

“Di beberapa kesempatan, kita memang

menumpangkan pesan-pesan riba ini dengan

realita yang ada. Seperti kasus-kasus bunuh diri

yang kemarin menjadi sorotan. Hal-hal tersebut

kita jadikan media kepada masyarakat untuk

menyadarkan efek bahayanya riba dalam bentuk

hutang yang berbunga ini”.105

2. Teknik Integrasi

Teknik berikutnya yang dilakukan oleh Riba Crisis

Center yaitu teknik integrasi. Teknik ini

dimplementasikan Riba Crisis Center dengan cara

105

Hasil wawancara dengan Ahmad Taufik di Masjid Baiturrahmah, Cipondoh

pada hari Minggu, 21 April 2019.

 

Page 105: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

92

penyampaian materi yang kerap kali menggunakan kata

“kita” dengan tujuan menyatukan diri dengan

komunikan atau masyarakat. Penggunaan kata “kita” ini

mengandung makna bahwa yang diperjuangkan

komunikator bukan kepentingan diri sendiri melainkan

juga kepentingan bersama.

“dulu awalnya kita mulai dengan BMT sebetulnya.

Ketika tahu BMT ternyata akadnya salah, jadi

yang kita lakukan riba riba juga nih. Maka yang

harus kita ambil kan memutuskan untuk terus saja

atau tidak, karena banyak juga teman-teman yang

melakukan itu kan. Tapi karena kita tahu itu salah,

akhirnya ya mau tidak mau harus kita ambil

keputusan. Waktu itu saya ambil keputusan sudah

kita stop saja”.106

Dari kutipan wawancara di atas, dijelaskan bahwa

latar belakang berdirinya Riba Crisis Center berawal dari

BMT yang ternyata akad yang diterapkan juga termasuk

ke riba, setelah mengetahui itu mereka menghentikan

semua kegiatan BMT demi kemashalahatan bersama. Itu

artinya, awalnya mereka juga penderita riba yang

kemudian bertaubat dan berniat untuk menjauhi dan

mengajak masyarakat untuk meninggalkan riba.

“Karena kita menyampaikan juga sebagai pihak

yang menderita, bahkan masih gitu kan. Kita

106

Hasil wawancara dengan Ahmad Taufik di Kantor RCC Cibinong pada hari

Rabu, 13 Maret 2019.

 

Page 106: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

93

akhirnya bisa merasakan apa yang sedang mereka

rasakan. Dengan sendirinya, kita sadar, kita

sama-sama sedang ada masalah. Kalo kita tidak

bersatu, kalo kita tidak bersama yaa masalahnya

akan tidak ada jalan keluarnya. Akhirnya memang

bagaimana kita bisa berperan serta, seminim

mungkin peran serta itu harus ada. Jadi memang

terintegrasi, gitu. Seperti komunikasi empati

gitu”.107

Menurut uraian di atas, Riba Crisis Center

memposisikan diri sebagai penderita riba untuk dapat

menyatu dengan komunikan, yang akhirnya dapat

menumbuhkan empati satu sama lain. Dengan begitu

pesan komunikasi persuasifnya akan mudah

tersampaikan kepada komunikan, dalam hal ini yaitu

masyarakat yang memiliki permasalahan riba.

3. Teknik Icing

Teknik selanjutnya, Riba Crisis Center

menggunakan teknik icing, yaitu menata pesan-pesan

yang digunakan dengan kata-kata yang jelas, masuk akal

dan mudah dipahami sehingga menimbulkan imbauan

emosional (emotional appeal) pada diri masing-masing

masyarakat.

“Riba itu haram, bahkan bagi yang membayar.

Advokasi iman ini berbicara soal itu, bagaimana

107

Hasil wawancara dengan Ahmad Taufik di Masjid Baiturrahmah, Cipondoh

pada hari Minggu, 21 April 2019.

 

Page 107: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

94

urusan riba ini sudah menyandera dunia akhirat

kita. Kenapa ancaman riba itu disebutkan secara

detail? Kenapa tidak disebutkan, hukuman riba itu

seperti zina begitu? Kenapa disana disebutkan

bahwa setiap satu dirhamnya riba itu sama

dengan tiga puluh enam kali zina, detail

disebutkan disana. Kenapa? Supaya kita bisa

menghitung sendiri berapa kali dosa zina yang

kita perbuat setiap riba yang kita bayar. Itu yang

perlu kita khawatirkan. Dan hari ini riba

dianggapnya sepele”.108

Kutipan uraian pada saat sosialisasi Riba Crisis

Center ini menunjukkan bahwa Riba Crisis center

menyampaikan pesan-pesan persuasifnya dengan kata-

kata yang jelas dan mengandung makna emosional

terkait ancaman riba. Dengan begitu, pesan-pesan yang

timbul dapat memotivasi komunikan untuk menjauhi

riba.

4. Teknik Pay Off dan Fear Arousing

Teknik komunikasi persuasif selanjutnya adalah

teknik ganjaran (pay off) dan hukuman (fear arousing).

Pada teknik ini, Riba Crisis Center lebih banyak

menggunakan teknik fear arousing atau pembangkitan

rasa takut dengan cara menakut-nakuti akan ancaman

108

Ahmad Taufik, Pengamatan Langsung, Open House ZIS Solusi Alternatif

Bebas Riba, Tangerang, 21 April 2019.

 

Page 108: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

95

riba yang nyata dan menggambarkan konsekuensi yang

buruk.

“Kalo iming iming terkait lembaga RCC nya jelas

tidak, tapi fokus kita lebih kepada ribanya. Nah

kita memang kalo berbicara iming-iming

barangkali memang dulu pernah, terasanya begitu

dengan misalkan dengan kalimat “kalau kamu

bergabung, mau bersama-sama kita akan bantu

kamu dari tekanan-tekanan, bahkan kita akan

bantu pelunasannya”. Itu semua memang

sebenarnya bukan iming-iming tetapi tuntutan di

luar yang mau tidak mau harus disampaikan. Tapi

sekarang ini tidak ada iming-iming seperti itu,

sekarang lebih berfokus pada dalil perintah untuk

meninggalkan riba dan ancaman Allah terhadap

orang-orang yang tidak meninggalkan riba”.109

Uraian di atas yang kemudian menjelaskan bahwa

Riba Crisis Center tidak berfokus pada keuntungan

(ganjaran) yang didapatkan masyarakat setelah

bergabung dengan Riba Crisis Center. Dalam hal ini,

Riba Crisis Center berfokus pada dalil perintah untuk

meninggalkan riba dan ancaman-ancaman riba yang

nyata pada Alquran dan hadits.

“Kemudian riba ini menjadi sesuatu yang sangat

unik, kenapa unik? Karena memang betul betul

109

Hasil wawancara dengan Ahmad Taufik di Masjid Baiturrahmah, Cipondoh

pada hari Minggu, 21 April 2019.

 

Page 109: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

96

tidak ada model ancaman yang selengkap riba.

Jadi kita sampaikan itu terlebih dahulu, lalu

kemudian arahnya adalah bagaimana mereka mau

meninggalkan dulu, karena pesannya begitu,

tinggalkan riba”.110

Menurut kutipan wawancara di atas menegaskan

bahwa ancaman riba memang nyata adanya, oleh karena

itu perintah Allah sangat tegas dan jelas dalam Alquran

untuk meninggalkan riba.

5. Teknik Red-Herring

Dalam hubungannya dengan komunikasi

persuasif, teknik red herring adalah seni seorang

komunikator untuk meraih kemenangan dalam

perdebatan dengan mengelakkan argumentasi yang

lemah untuk kemudian mengalihkannya sedikit demi

sedikit ke aspek yang dikuasinya guna dijadikan senjata

ampuh dalam menyerang lawan. Dalam hal ini, yang

banyak menggunakan teknik red herring dalam Riba

Crisis Center yaitu Lembaga Bantuan Hukum Indonesia

Tanpa Riba (LBH Intra).

Kasus-kasus masyarakat yang terjerat dengan riba

ini masuk ke LBH Intra yang kemudian ditampung

untuk diselesaikan satu per satu.

110

Hasil wawancara dengan Ahmad Taufik di Masjid Baiturrahmah, Cipondoh

pada hari Minggu, 21 April 2019.

 

Page 110: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

97

“Berbicara argumen yang berkenaan kenapa kita

melakukan sesuatu atau dalam hal ini kan

sebenarnya lebih kepada pembelaan…Nah yang

kita coba pilah adalah apa yang menjadi orientasi

awal yang bersangkutan? Apa memang karena

betul-betul sedang tidak mampu bayar? Atau

memang mereka yang punya kesadaran? Dalam

hal ini sebetulnya mereka mampu membayar tetapi

tahu terkait riba dilarang namun dalam hal ini

mereka terikat dengan perjanjian”.111

Menurut uraian di atas menjelaskan bahwa cara

Riba Crisis Center untuk dapat melakukan pembelaan-

pembelaannya adalah dengan cara mengetahui akar

permasalahannya terlebih dahulu. Apa yang

melatarbelakangi hingga akhirnya orang tersebut terjerat

riba.

“kemudian argumen-argumen yang kita gunakan

di pengadilan memang harus berlandaskan aturan

UU. Dan dalam hal ini memang ada aturannya

dimana tidak boleh memaksakan kehendak,

hutangnya memang wajib harus dibayar tetapi

tidak harus saat itu juga kalo memang uangnya

belum ada. Nah dari situlah aspek legalnya

ternyata ada UU yang mengatur disetiap

alasannya makanya kita sekarang punya dua hal

111

Hasil wawancara dengan Ahmad Taufik di Masjid Baiturrahmah, Cipondoh

pada hari Minggu, 21 April 2019.

 

Page 111: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

98

yang pertama hak untuk tidak bayar riba, dan

yang kedua hak untuk bayar hutangnya sesuai

kemampuan. Hak-hak ini yang harus ada

pembelaan dan harus ada yang membelanya. Nah

untuk pembelaannya kita siapkan kesadaran terus,

dan untuk yang membelanya kita sudah siapkan

Lembaga Bantuan Hukum, kemudian tim tim

Lawyers yang advokasinya semakin kuat dan

paralel juga”.112

Setelah mengetahui apa yang melatarbelakangi,

kemudian Riba Crisis Center melakukan pembelaan atas

hak-hak yang sudah diatur dalam UU tersebut, yaitu hak

untuk tidak membayar riba dan hak untuk membayar

hutang sesuai kemampuan. Untuk melakukan pembelaan

hak-hak tersebut, Riba Crisis Center melakukan

kesadaran terus menerus kepada masyarakat, sedangkan

untuk yang membelanya, Riba Crisis Center telah

menyiapkan RCC Law Ofice yang memiliki tim-tim

lawyers dan advokasi yang semakin kuat.

“Nah kemudian untuk penyelesaiannya, ada yang

secara delegitasi dan legitasi. Delegitasi artinya

diluar pengadilan, dan legitasi artinya sampai ke

pengadilan. Sebetulnya dari sisi persuasif dari

lembaga keuangannya kan sebenarnya yang

dituntut uang itu kembali kan, daripada berlarut

112

Hasil wawancara dengan Ahmad Taufik di Masjid Baiturrahmah, Cipondoh

pada hari Minggu, 21 April 2019..

 

Page 112: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

99

larut, lembaga hanya ingin uang nya kembali lalu

selesai. Nah ini yang ingin kita tekankan, selesai

tanpa harus sampai ke pengadilan”.113

Kemudian untuk penyelesaian masalah-

masalahnya, Riba Crisis Center melakukannya dengan

jalur delegitasi dan legitasi. Untuk jalur delegitasi yaitu

cara Riba Crisis Center menyelesaikan masalah di luar

pengadilan. Dalam hal ini, ada unsur musyawarah antar

kedua belah pihak yang akhirnya menemukan solusi

bersama. Sedangkan jalur legitasi adalah melalui jalur

pengadilan.

“untuk masalah-masalah yang sampai ke

pengadilan, sebenarnya argumen-argumen itu

tidak terlalu penting. Memang ada dasar, disini

ada delik yang memang argumen-argumen ini

ditunjang oleh UU tetapi karena memang

pemahaman hakim sampai saat ini kelihatannya

tidak terlalu concern pada hal ini gitu yaa. Jadi

peluang-peluang ini akan lebih banyak bukan di

pengadilan negeri tetapi mungkin akan ada di

Mahkamah Agungnya. Karena MA itu kan tempat

pengadilan tertinggi kita kan. Semua itu yaa pasti

arahnya akan kesana. Dari situlah kita sebetulnya

punya aspirasi formil kan, karena sebetulnya

mereka juga buat statistik terkait masalah-

masalah yang masuk. Jadi kembali lagi, argumen

113

Hasil wawancara dengan Ahmad Taufik pada hari Minggu, 21 April 2019.

 

Page 113: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

100

itu tidak terlalu menjadi penting karena mengingat

pengetahuan dan concernnya yang belum

kesitu”.114

Dari kutipan di atas menjelaskan bahwa argumen-

tidak menjadi sesuatu yang penting di pengadilan. Hal

ini dikarenakan pemahaman hakim saat ini masih belum

concern pada permasalahan riba ini. Kenyataannya riba

menjadi suatu kejahatan yang telah menyandera umat

baik harta maupun jiwa. Jadi untuk teknik red herring,

Riba Crisis Center dalam hal ini lebih mengarahkan

untuk menyerahkan semua kasus-kasus ini hingga ke

Mahkamah Agung. Dengan begitu, Riba Crisis Center

telah ikut serta dalam memberikan aspirasi formil supaya

kejahatan riba ini menjadi perhatian oleh negara.

Selama proses sosialisasinya tersebut, Riba Crisis Center

menerapkan tahapan-tahapan dan teknik-teknik komunikasi

persuasif. Hal ini dapat dilihat dari perubahan masyarakat yang

terpengaruh oleh pesan-pesan persuasif yang disampaikan oleh

Riba Crisis Center. Pesan persuasif tersebut mampu memberikan

pemahaman, mengubah persepsi dan mengubah sikap masyarakat

untuk meninggalkan dan menjauhi riba sesuai yang menjadi

tujuan Riba Crisis Center.

114

Hasil wawancara dengan Ahmad Taufik di Masjid Baiturrahmah, Cipondoh

pada hari Minggu, 21 April 2019.

 

Page 114: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

101

BAB V

PEMBAHASAN

Setelah melakukan penelitian kemudian peneliti

mengumpulkan data penelitian. Peneliti melakukan analisis data

deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan fakta-fakta,

sifat-sifat dan obejek tertentu secara terpercaya, jelas dan

sitematis. Dalam pembahasannya, peneliti berpedoman pada teori

Komunikasi Persuasif yang terkait dengan tahapan dan teknik

komunikasi persuasif yang dijelaskan oleh Effendy. Semua

tahapan dan teknik komunikasi persuasif ini menjadi langkah

yang dilakukan Riba Crisis Center dalam mensosialisasikan

gerakan anti riba kepada masyarakat.

A. Tahapan Komunikasi Persuasif Riba Crisis Center

Pada tahapan komunikasi persuasif, Riba Crisis Center

menggunakan model AIDDA. Model ini dinilai dapat memberi

gambaran aspek-aspek efek, yaitu efek kognitif, afektif, dan

konatif.

1. Perhatian (Attention)

Pada tahapan ini, perhatian (attention) masuk ke

dalam ranah kognitif, yaitu menyangkut kesadaran dan

pengetahuan masyarakat. Misalnya menjadi tahu dan

kenal. Untuk mencapai tujuan itu, Riba Crisis Center

melakukan penyebaran informasi terkait setiap acaranya

melalui berbagai media sosial, mulai dari Facebook,

Instagram, Youtube, Telegram dan Twitter. Sedangkan

 

Page 115: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

102

komunikasi persuasif yang dibangun sebagai upaya

membangkitkan perhatian masyarakat adalah dengan

mengangkat tema-tema yang menarik di setiap acara

sosialisasinya, serta mendatangkan narasumber yang

berkompeten di bidang perekonomian syariah. Upaya

lainnya untuk membangkitkan perhatian masyarakat yaitu

dengan membuka stand-stand produk koperasi Hikmah

Bersama. Hal itu dapat meningkatkan perhatian

masyarakat karena masyarakat dapat melihat bentuk nyata

semangat Riba Crisis Center dalam membangun

kemandirian ekonomi umat yang jauh dari riba. Dan

tentunya dalam menyampaikan pesan-pesan persuasifnya,

Riba Crisis Center memperhatikan penampilan dan gaya

bahasa yang baik ketika berhadapan dengan masyarakat.

2. Minat (Interest)

Ketika perhatian sudah berhasil dibangkitkan, tahapan

berikutnya yaitu upaya untuk menumbuhkan minat

masyarakat. Tahapan minat (interest) ini masuk ke dalam

ranah aspek afektif, yaitu menyangkut sikap dan perasaan

atau emosi masyarakat. Pada tahapan ini, komunikasi

yang dibangun yaitu dengan cara menyampaikan narasi-

narasi terkait larangan riba yang dikaitkan dengan

keimanan kita. Riba Crisis Center mengajak masyarakat

untuk kembali kepada nilai-nilai kepercayaan kita kepada

Alquran. Dimana dalam Alquran telah dijelaskan dengan

tegas dalil perintah untuk menjauhi riba dan bagaimana

 

Page 116: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

103

ancamannya. Riba Crisis Center kemudian mengingatkan

kembali jika kita beriman dan bertakwa kepada Allah

maka kita harus kembali kepada nilai-nilai itu, dan saling

mengingatkan satu sama lain untuk menjauhi riba. Dengan

begitu, Riba Crisis Center dapat menyentuh aspek

emosional masyarakat dengan mengingatkan bahwa apa

yang kita lakukan di dunia kelak akan

dipertanggungjawabkan di akhirat.

3. Keinginan (Desire)

Tahapan berikutnya yaitu memunculkan hasrat atau

keinginan pada komunikan untuk melakukan ajakan,

rayuan, atau bujukan yang disampaikan oleh komunikator.

Pada tahapan ini, Riba Crisis Center mengajak masyarakat

untuk bergabung dalam kegiatan guyub bulanan. Kegiatan

ini merupakan agenda rutin bulanan dari Riba Crisis

Center untuk menampung semua permasalahan

masyarakat terkait riba dan bersama-sama mencari

solusinya. Selain itu, Riba Crisis Center juga membuka

konsultasi baik langsung atau tidak langsung bagi

masyarakat penderita riba. Konsultasi langsung diadakan

RCC pada saat open house sosialisasi anti riba, yang

kemudian konsultasi dapat dilanjutkan melalui media-

media komunikasi online seperti telegram dan whatsapp.

Dan kemudian masyarakat dapat lebih lanjut memahami

terkait riba dan solusinya melalui guyub bulanan tersebut.

 

Page 117: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

104

4. Keputusan (Decision)

Tahapan komunikasi persuasif selanjutnya yaitu

keputusan (decision). Keputusan ini masuk ke dalam

ranah konatif yang terpengaruh oleh imbauan emosional

di tahap-tahap sebelumnya. Pada tahap ini, masyarakat

sudah terpengaruh oleh pesan-pesan persuasif yang

disampikan oleh Riba Crisis Center. Hingga akhirnya

masyarakat memutuskan untuk meninggalkan dan

menjauhi riba, seperti apa yang menjadi tujuan RCC.

Setelah masyarakat sudah memutuskan itu maka dengan

sendirinya masyarakat masuk ke dalam bagian Riba Crisis

Center untuk mengingatkan masyarakat yang lain dan ikut

serta mensosialisasikan pesan-pesan persuasif anti riba

kepada masyarakat luas.

5. Tindakan (Action)

Tahapan yang terakhir adalah tindakan (action).

Tahapan ini adalah hasil dari tahapan komunikasi

persuasif yang telah dilalui sebelumnya. Ketika

komunikasi persuasif pada tahapan sebelumnya berhasil,

maka masyarakat akan melakukan tindakan untuk

melakukan suatu kegiatan sebagaimana yang diharapkan

oleh komunikator. Tahap tindakan ini masuk ke dalam

ranah aspek konatif dimana masyarakat melakukan apa

yang disarankan oleh Riba Crisis Center.

Penggambaran tahapan komunikasi persuasif yang

dilakukan oleh Riba Crisis Center dimulai dari membangkitkan

 

Page 118: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

105

perhatian (attention) masyarakat untuk ikut serta dalam

sosialisasi anti riba yang diselenggarakan oleh Riba Crisis Center.

Setelah perhatian masyarakat telah berhasil dibangkitkan,

menyusul upaya Riba Crisis Center menumbuhkan minat

(interest) masyarakat untuk mengetahui lebih dalam lagi terkait

apa itu riba. Setelah masyarakat sudah menegtahui dan mengerti

bahwa riba itu dilarang, mulai muncul hasrat (desire) untuk

meninggalkan bagi mereka yang sudah masuk ke dalam jeratan

riba, dan ada hasrat untuk menjauhi bagi mereka yang belum

terjerat riba. Setelah hasrat itu muncul, kemudian masyarakat

memutuskan (decision) untuk bergabung dalam kegiatan Riba

Crisis Center atau memulainya dengan berkonsultasi terkait

permasalahan ribanya. Dan keberhasilan komunikasi persuasif

akan terlihat ketika masyarakat melakukan tindakan (action) atau

perilaku ekonomi anti riba. Itu artinya tujuan Riba Crisis Center

untuk mewujudkan Indonesia Tanpa Riba tercapai.

B. Teknik Komunikasi Persuasif Riba Crisis Center

Agar komunikasi persuasif itu mencapai tujuan dan

sasarannya, yang perlu dilakukan Riba Crisis Center yaitu

menggunakan teknik-teknik komunikasi persuasif. Adapun

menurut Effendy, teknik-teknik komunikasi persuasif adalah

sebagai berikut:

1. Teknik Asosiasi

Teknik pertama yang biasa dilakukan dalam

komunikasi persuasif adalah dengan teknik asosiasi.

 

Page 119: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

106

Teknik ini terkait dengan penyajian pesan persuasif Riba

Crisis Center kepada masyarakat. Dilakukan dengan cara

menumpangkan pada suatu objek atau peristiwa yang

sedang menarik perhatian masyarakat. Dalam hal ini, Riba

Crisis Center lebih banyak memanfaatkan media sosial

dalam menyampaikan pesan-pesan persuasifnya. Dan

untuk menarik perhatian masyarakat dan dapat

mempengaruhi masyarakat, Riba Crisis Center

mengaitkan pesan-pesan tersebut dengan peristiwa yang

sedang menjadi perhatian seperti pada saat memperingati

hari Kartini dengan mengangkat slogan “Habis Riba,

Terbitlah Daya”. Kemudian pada saat momen Pemilu,

Riba Crisis Center mengaitkan tanggap darutat Riba itu

sama sepertinya formulir C1 yang harus terus diwaspadai.

Teknik seperti ini dinilai ampuh untuk mempengaruhi

masyarakat karena pesan persuasif mudah diterima oleh

masyarakat.

2. Teknik Integrasi

Teknik komunikasi persuasif berikutnya yaitu teknik

integrasi. Teknik ini berbicara tentang kemampuan

komunikator untuk menyatukan diri secara komunikatif

dengan komunikan. Dalam hal ini, Riba Crisis Center

menggunakan kata “kita” dalam penyampaian pesan-

pesan persuasifnya. Kata “kita” ini mengandung makna

bahwa apa yang diperjuangkan komunikator bukanlah

untuk kepentingan diri sendiri, melainkan juga

 

Page 120: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

107

kepentingan komunikan. Dengan begitu, komunikan

merasa dilibatkan juga dalam penyelesaian masalah riba

ini. Secara psikologisnya, Riba Crisis Center juga

menempatkan diri sebagai penderita riba untuk dapat

menyatu dengan komunikan. Dengan begitu rasa empati

akan terbentuk dan akhirnya pesan-pesan persuasifnya

akan mudah diterima oleh masyarakat.

Hal lain yang dilakukan Riba Crisis Center dalam

menerapkan teknik integrasi yaitu dengan guyub bulanan.

Salah satu program Riba Crisis Center ini memiliki lima

pilar diantaranya adalah tafahum (saling memahami),

ta‟awun (saling menolong), takaful (saling menanggung),

itsar (mendahulukan kepentingan orang lain). Pilar-pilar

inilah yang nantinya menjadi dasar para anggota untuk

saling mengerti dan memahami penderitaan anggota lain.

Dengan memahami dan ikut merasakan penderitaan orang

lain maka akan muncul rasa ingin saling menolong antar

anggota.

3. Teknik Tataan (Icing)

Teknik berikutnya adalah teknik tataan (icing). Yang

dimaksud dengan tataan di sini adalah upaya menyusun

pesan komunikasi sedemikian rupa, sehingga enak

didengar atau dibaca. Teknik tataan dalam kegiatan

persuasif ini ialah seni menata pesan dengan imbauan

emosional, sehingga komunikan termotivasi untuk

melakukan sebagaimana yang disarankan komunikator.

 

Page 121: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

108

Dengan menggunakan kata-kata yang jelas dan tegas,

Riba Crisis Center berusaha memunculkan rasa emosional

dan memotivasi masyarakat dengan mengingatkan

kembali perintah untuk menjauhi dan ancaman-ancaman

riba.

Riba Crisis Center juga menerapkan teknik ini dengan

cara memperindah tampilan-tampilan pesan persuasifnya

yang dibagikan di berbagai media sosialnya. Dengan

begitu, Riba Crisis Center berharap pesan tersebut mudah

menarik perhatian masyarakat untuk membacanya dan

terpengaruh dengan isi pesannya.

4. Teknik Pay Off dan Fear Arousing

Teknik ganjaran (pay off) adalah kegiatan untuk

mempengaruhi orang lain dengan cara mengiming-iming

hal yang menguntungkan atau menjanjikan sebuah

harapan. Sedangkan teknik fear arousing atau teknik

pembangkitan rasa takut yaitu dengan cara menyampaikan

sesuatu yang bersifat menakut-nakuti atau dengan

menggambarkan konsekuensi yang buruk. Pada teknik ini,

Riba Crisis Center lebih banyak menggunakan teknik fear

arousing, yaitu dengan menggunakan narasi-narasi

ancaman riba yang terdapat dalam Alquran dan hadits.

Ancaman riba yang sudah jelas nyata terdapat pada

Alquran dan hadits ini digunakan untuk mempengaruhi

masyarakat supaya segera menjauhi riba.

 

Page 122: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

109

5. Teknik Red-Herring

Teknik selanjutnya adalah teknik red-herring, yaitu

seni seorang komunikan untuk meraih kemenangan.

Dalam hal ini Riba Crisis Center menggunakan teknik

red-herring dalam memenangkan kasusnya yang masuk

ke pengadilan. Yang digunakan Riba Crisis Center dalam

memenangkan kasus-kasusnya yaitu dengan mengetahui

terlebih dahulu akar permasalahannya, alasan mengappa

orang tersebut dapat terjerat riba, dan kesediaan orang

tersebut utntuk bertaubat dan terbuka dalam

menyelesaikan setiap permasalahannya. Selain itu, yang

menjadi dasar kuat Riba Crisis Center untuk melakukan

pembelaannya adalah argumen-argumen yang ditunjang

oleh UUD 1945 Pasal 29 ayat 1 dan 2 tentang kebebasan

beragama dan menjalankan ibadah sesuai dengan apa

yang sudah dipercayai. Kemudian dipertegas dengan UU

HAM No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,yang

kemudian diperkuat lagi dengan fatwa MUI No.1 tahun

2004 yang mengharamkan riba berupa bunga bank.

Meski begitu, kenyataan di lapangan masih banyak

hakim pengadilan yang belum concern dalam

permasalahan ini karena pemahaman mereka belum

sampai pada kenyataan bahwa riba adalah kejahatan yang

telah menyandera fisik dan psikis masyarakat. Meskipun

begitu, Riba Crisis Center terus menggalakkan sosialisasi

kepada masyarakat sebagai langkah menyadarkan,

sedangkan untuk meyakinkan masyarakat bahwa mereka

 

Page 123: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

110

tidak sendiri, maka Riba Crisis Center memiliki Lembaga

Bantuan Hukum Indonesia Tanpa Riba yang akan

membantu masyarakat menyelesaikan permasalahan di

jalur hukumnya.  

Page 124: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

111

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penemuan data, analisis serta

pembahasan yang dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa komunikasi yang dibangun Riba Crisis Center dalam

sosialisasi gerakan anti riba kepada masyarakat adalah

komunikasi persuasif. Dalam menyampaikan pesan

persuasifnya, Riba Crisis Center menggunakan dua

perencanaan supaya pesan yang disampaikan mudah diterima

oleh masyarakat, yaitu tahapan dan teknik komunikasi

persuasif.

1. Tahapan Komunikasi Persuasif

Dalam tahapan komunikasi persuasif, ada lima

tahapan, yaitu perhatian, minat, keinginan, keputusan,

dan tindakan yang mempengaruhi aspek kognitif,

afektif dan konatif masyarakat. Tahapan tersebut

adalah membangkitkan perhatian, kemudian

memunculkan ketertarikan dan menumbuhkan minat

sehingga masyarakat membuat keputusan dan

melakukan tindakan sesuai yang diharapkan Riba

Crisis Center.

Untuk membangkitkan perhatian masyarakat,

Riba Crisis Center mengangkat tema-tema yang

menarik dan mendatangkan narasumber yang

berkompeten dalam kegiatan sosialisasinya kepada

 

Page 125: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

112

masyarakat. Selanjutnya Riba Crisis Center

memunculkan ketertarikan dengan mengingatkan

masyarakat untuk kembali kepada nilai-nilai

kepercayaan kita kepada dalil Alquran terkait

larangan dan ancaman riba. Kemudian tumbuh minat

masyarakat untuk menjauhi riba dan meninggalkan

riba dengan mempelajari serta mendalami materi-

materi tentang riba. Sehingga pada akhirnya

masyarakat akan memutuskan untuk menjadi bagian

dari Riba Crisis Center dan mengikuti setiap kegiatan

serta bersama-sama mewujudkan Indonesia Tanpa

Riba.

2. Teknik Komunikasi Persuasif

Dalam implementasi programnya, Riba Crisis

Center menggunakan beberapa teknik komunikasi

persuasif yaitu teknik asosiasi, teknik integrasi, teknik

tataan, teknik pay off dan fear arousing, dan teknik

red-herring.

Teknik asosiasi dilakukan Riba Crisis Center

dengan menumpangkan pesan-pesan persuasifnya

pada peristiwa yang sedang menarik perhatian

masyarakat, seperti memperingati hari besar Nasional

atau momen-momen tertentu. Teknik integrasi

seringkali digunakan Riba Crisis Center dengan

menggunakan kata “kita” dalam penyampaian

pesannya serta Riba Crisis Center akan memposisikan

 

Page 126: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

113

dirinya sebagai penderita riba juga yang sama dengan

masyarakat. Teknik berikutnya yaitu teknik tataan

yang lebih banyak Riba Crisis Center gunakan dalam

mengemas pesan-pesan persuasifnya semenarik

mungkin di media sosial. Kemudian melalui dalil-

dalil ancaman Allah yang ada pada Alquran, Riba

Crisis Center menggunakan teknik fear arousing nya

kepada masyarakat. Dan teknik berikutnya adalah

teknik red-herring yang digunakan Riba Crisis Center

dengan menggunakan argumen-argumen kuat selain

Alquran dan hadits yaitu berlandaskan Undang-

undanng dan fatwa MUI.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian mengenaik komunikasi

persuasif Riba Crisis Center dalam mensosialisasikan

gerakan anti riba kepada masyarakat, peneliti merasa perlu

memberikan saran kepada Riba Crisis Center sebagai objek

penelitian, masyarakat, dan akademisi penelitian selanjutnya

yang berkaitan dengan komunikasi persuasif organisasi Riba

Crisis Center.

Riba Crisis Center yang merupakan organisasi

keagamaan yang telah lama berfokus untuk menggerakan

Indonesia Tanpa Riba sudah cukup baik dalam melakukan

tahapan dan teknik komunikasi persuasif. Riba Crisis Center

harus lebih meningkatkan kembali sosialisasinya terkait

kemandirian ekonomi keumatan yang menjadi solusi dari

 

Page 127: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

114

ekonomi riba. Namun, di sisi lain,Riba Crisis Center juga

masih perlu untuk meneruskan edukasi-edukasi kepada

masyarakat yang masih belum memahami tentang larangan

riba dan apa itu riba. Karena kedua hal ini menjadi penting

untuk terus dilakukan sebagai sosialisasi dan solusi kepada

masyarakat.

Masyarakat bisa menjadikan Riba Crisis Center

sebagai wadah atau referensi mencari informasi terkait riba

melalui gerakan sosialisasi-sosialisasinya, dan mencari solusi

terkait permasalahannya melalui konsultasi dengan Lembaga

Bantuan Hukum Indonesia Tanpa Riba, serta menjadi wadah

untuk menyemangati satu sama lain dalam mewujudkan

kemandirian ekonomi umat melalui koperasi Hikmah

Bersama.

Untuk para akademisi, khususnya akademisi

komunikasi yang akan meneliti menggunakan teori

komunikasi persuasif terkait teknik dan tahapan

komunikasinya dihimbau untuk terus mengembangkan

penelitiannya dengan lebih memahami teori dan metode lain

yang digunakan. Selain itu juga harus mampu menggali

informasi yang lebih dalam terkait subjek dan objek

penelitian, dengan begitu penelitian selanjutnya akan lebih

baik dari penelitian-penelitian sebelumnya.

 

Page 128: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

Daftar Pustaka

Abidin, Yusuf Zaenal. 2015. Manajemen Komunikasi: Filosofi,

Konsep dan Aplikasi. Bandung: Pustaka Setia.

Al-Jambi, Abu Muhammad Dwiono Koesen. 2013. Selamat

Tinggal Bank Konvensional (Haramnya Bank

Konvensional dan Utamanya Bank Syariah). Jakarta: Tifa

Publishing House.

Azam, Abdul Aziz Muhammad. 2010. Fiqh Muamalat (Sistem

Transaksi dalam Fiqh Islam). Jakarta: Amzah.

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif : Komunikasi,

Ekonomi, Kebijakan Politik, dan Ilmu Sosial lainnya.

Jakarta: Kencana.

Changara, Hafied. 2000. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:

PT. Grafindo Persada.

Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Effendy, Onong Uchjana. 2000. Dinamika Komunikasi. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

—. 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

—. 1986. Kepemimpinan dan Komunikasi. Bandung: Alumni.

Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data.

Jakarta: Rajawali Pers.

Gunawan, Imam. 2003. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan

Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.

Henselin, M Jamen. 2007. Sosiologi: dengan Pendekatan Bumi.

Jakarta : Erlangga.

Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk

Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

 

Page 129: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

Hosein, Shaykh Imran N. 2018. Larangan Riba Dalam Al-Quran

dan Sunnah. Jakarta: Pustaka Adina.

Krisyantono, Rachmat. 2007. Tehnik Praktis Riset Komunikasi.

Jakarta: Kencana Pranada Group.

Liliweri, Awo. 2015. Komunikasi Antarpersonal. Jakarta:

Kencana.

M.A, Morrisan. 2013. Teori Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia

Indonesia.

—. 2017. Komunikasi Persuasif Dr. KH. M. Nuh , M.A dalam

Menarik Minat par Donartur melalui Darul Aitam

Yayasan Aqshal Ghayat. Jakarta: Universitas Islam Negri

Jakarta.

—. 2017. Komunikasi Persuasif Komunitas Sedekah Rombongan

DKI Jakarta dalam Mengajak Masyarakat Bersedekah

Melalui Program Pendampingan Pasien. Jakarta: UIN.

Muslehuddin, Muhammad. 1995. Insurance in Islam. Jakarta:

Bumi Aksara.

Nasional, Departemen Pendidikan. 2002. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Nawawi, Hadari. 2005. Penelitian Bidang Sosial . Yogyakarta:

Gajah Mada University Press.

Nurdin, M Amin, and Ahmad Abrori. 2006. Mengerti Sosiologi.

Jakarta: UIN Jakarta Press.

Rais, Isnawati. 2011. Fiqih Muamalah dan Aplikasinya pada

LKS. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah.

Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Retorika Modern Pendekatan Praktis.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ritonga, M Jamiluddin. 2005. Tipologi Pesan Persuasif. Jakarta:

PT. Indeks.

Roudhonah. 2013. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Atma Kencana

Publishing.

 

Page 130: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhendi, Hendi. 2010. Fiqih Muamalah. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Perkasa.

Suryanto. 2015. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: Pustaka

Setia.

Susanto, Phil Astrid S. 1977. Komunikasi dalam Teori dan

Praktek. Jakarta: Binacipta.

Tarmizi, Erwandi. 2012. Harta Haram Muamalah Kontemporer.

Bogor: PT. Berkat Mutiara Insani.

W, Suranto A. 2005. Komunikasi Perkantoran: Prinsip

Komunikasi untuk Meningkakan Kinerja Perkantoran.

Yogyakarta: Media Wacana.

Widjaja, H.A. 1997. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat.

Bandung: Bumi Askara.

Zayd, Abd Al-azim Jalal Abu. 2004. Fiqih al-Riba Dirasah

Muqaranah wa Syamilah li Thatbiqal al-mu'asirah.

Bayrut: Mu'assasah al-Risalah.

SKRIPSI

Ambia, Rizky Nurul. 2016. Strategi Komunikasi Komunitas

Wanita Indonesia Bercadar (WIB) dalam

Mensosialisasikan Jilbab Bercadar. Jakarta : UIN.

Macky, Ahmad Nurul. 2017. Komunikasi Persuasif Dr. KH.

Khaitami M. Nuh, M.A dalam Menarik Minat Para

Donatur melalui Darul Aitam Yayasan Aqshal Gahayat

Jakarta Barat. Jakarta: UIN.

Meida, Lianti. 2017. Komunikasi Persuasif Komunitas Sedekah

Rombongan DKI Jakarta dalam Mengajak Masyarakat

Bersedekah melalui Program Pendampingan Pasien.

Jakarta: Universitas Islam Negri Jakarta.

 

Page 131: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

INTERNET

https://ekonomi.kompas.com/jeo/jejak-pertumbuhan-ekonomi-

indonesia-dari-masa-ke-masa

https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-

ekonomi/18/01/28/p38ik6374-riawan-amin-umat-islam-harus-

konsisten-berbank-syariah

https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-

ekonomi/18/01/28/p38ik6374-riawan-amin-umat-islam-harus-

konsisten-berbank-syariah

https://www.liputan6.com/news/read/68337/mui-bunga-bank-riba

https://www.ribacrisiscenter.id/profil

http://kalbar.antaranews.com/berita/367127/pagari-siap-kenalkan-

rekening-halal-ke-pekan-baru

http://www.muslimdaily.net/artikel/redaksi/perjuangan-

mewujudkan-hidup-tanpa-riba.html

https://web.telegram.org/#/im?p=@PagariNusantara

https://www.facebook.com/CrisisRIBA

https://www.instagram.com/ribacrisiscenterofficial/?hl=id

https://www.facebook.com/pg/CrisisRIBA/posts

https://www.facebook.com/pg/CrisisRIBA/about/?ref=page_inter

nal

https://twitter.com/IDTanpaRiba

https://www.youtube.com/channel/UC67paROhoXspx4emqVLq

RAA

https://web.telegram.org/#/im?p=@infoPAGARI

 

Page 132: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

Page 133: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

 

Page 134: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

 

Page 135: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

 

Page 136: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

 

Page 137: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

 

Page 138: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

 

Page 139: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

 

Page 140: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

 

Page 141: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

TRANSKIP WAWANCARA

A. Wawancara Pertama

Nama Lengkap : Ahmad Taufik

Jabatan : Pendiri Riba Crisis Center

Hari, Tanggal : Rabu, 13 Maret 2019

Jam : Pukul 09.30-11.45 WIB

Hasil Wawancara:

1. Peneliti (P): Bagaimana latar belakang berdirinya Riba

Crisis Center?

Narasumber (N): berdirinya RCC berawal dari persoalan

saya sendiri secara pribadi maupun keprihatinan juga

karena duulu waktu saya di bank syariah saya melakukan

sesuatu yang sebenarnya riba tetapi waktu itu saya

memahaminya bukan riba, karena itulah yang biasanya

kami lakukan di bank syariah. Waktu itu kami (saya)

berfikir, kalau saya saja yang berkecimpung di dunia

ekonomi syariah terkecoh apalagi masyarakat yang

memang masih awam terhadap praktek-praktek riba. Maka

dari itu RCC diawali dari keprihatinan, dari bentuk

persoalan kita sendiri secara pribadi karena hampir-hampir

sekarang ini kalau berurusan dengan bisnis atau bekerja

ketemunya sama riba-riba juga. Jadi RCC sekarang banyak

mejadi semacam pemicu pembuka jalan untuk nanti

sumber-sumber daya kaum muslimin jadi bersatu.

 

Page 142: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

2. P : Lalu langkah awal apa yang dilakukan RCC setelah

berdiri apa pak?

N : Saya merasa perlu melaksanakan fungsi edukasi itu

yang pertama…lalu yang kedua , selama ini riba kan secara

solusi masih ditunjukkan jalan keluarnya hanya dengan cara

sabar, yaa memang hal itu merupakan hal yang sangat

penting yaa selain juga aqidah. Tetapi jalan keluarnya

secara praktis harus kita punya. Hampir-hampir sekarang

tiap tiap orang yang berdakwah tentang riba lalu ada yang

bertanya solusi, kita bungkam dan gak bisa menjawab

lancar apa yang bisa menggantikan. Jadi langkah awal RCC

adalah mengedukasi terlebih dulu.

3. P : Kapan tepatnya RCC itu dibentuk?

N: RCC dibentuk ditandai dengan dibentuknya grup

Facebook . kita merasa pada waktu itu facebook adalah

media yang sangat efektif sebagai sarana komunikasi.

Waktu itu tanggal 31 Juli 2013 dan resmi berbadan hukum

dengan nama Yayasan Riba Crisis Center pada tanggal 05

Oktober 2018.

4. P : Kenapa dinamakan Riba Crisis Center?

N : Waktu itu pas lion air jatuh, di bandara bandara itu ada

namanya crisis center. Nah saya terinspirasi itu. Nah dari

situ saya buat crisis center riba. Karena riba pada waktu itu

juga sudah terasa sebagai sebuah bencana, kita melihat juga

kedepan akan sangat banyak orang yang saya kira akan

 

Page 143: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

terdampak, akhirnya saya buat Riba Crisis Center, waktu

itu bulan Juli 2013.

5. P : lalu apa saja yang di sharing oleh Riba Crisis Center?

N: Waktu itu mulainya dengan grup facebook. Kita

menghimpun orang. Memang waktu itu betul betul sebagai

sebuah gambaran bahwa ini tuh sudah menjadi masalah

semua orang. Orang begitu banyak yang bergabung,

sekarang rata-rata ada seribu orang yang bergabung secara

online. Jadi waku itu kita buat, kita posting dan kita

diskusikan. Waktu itu diskusi diskusi awal kita banyak

terdapat pada peranan bank syariah. Jadi lebih banyak

diskusi tentang konsep riba. Kalo hari ini kita udah gak

diskusi tentang konsep lagi. Kita liat implementasinya

bagaimana dengan lembaga hukum, ada saja teman teman

yang dari debitur bank syariah menyampaikan masalahnya,

akhirnya kan kita bedah akad tuh. Dan akhirnya

terkonfirmasi kebanyakan memang akadanya tidak sesuai

dengan implementasinya. Mau tidak mau berhadapan

dengan hukum, dengan sendirinya kan yang terjadi

pengelabuhan gitu.

Jadi 2013 sampai hari ini kita akhirnya mengkonsep

formula yang paling pas buat penanganannya yang menjadi

respon dari masyarakat pada saat dakwah pertama kita,

mereka kan baru paham ternya riba ini adalah maksiat, riba

adalah perbuatan yang sangat keji, perbuatan yang

diancamkan begitu ngeri sampai sampai di antara mereka

 

Page 144: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

ada yang merasa bahwa ancaman anacaman riba ini seperti

ayat ayat yang baru turun, karena mereka baru tahu.

Padahal itu letaknya di Albaqarah. Terus juga mereka baru

tahu sampai diancamkan sedemikian rupa. Kemudian yang

kedua, yang mereka pahami soal riba adalah yasudah saya

terlanjur riba, tolong bantu dong bayari saya. Padahal

dalam sebuah hadits juga dijelaskan yang bayar riba juga

dilaknat oleh Allah. Yang menjadi masalah itu, yang harus

kita garis bawahi banyak masyarakat yang sudah tahu tapi

belum paham atau sudah paham tapi belum berani, gitu.

Berkenaan dengan bahwa mereka sebagai debitur sudah

terlanjur itu kan harus berhenti membayar ribanya kalo

tidak mereka dilaknat oleh Allah dan Rasul. Itu yang selalu

kita garis bawahi, ini persoalannya laknat jauh dari rahmat

Allah.

6. P : Apa makna dari logo RCC?

N : Logo tersebut memiliki makna yang identik dengan

tujuan gerakan komunitas Riba Crisis Center, yaitu

mewujudkan Indonesia tanpa riba. Kita menggambarkan

peta Indonesia dalam frame tuisan riba itu karena saat ini

Indonesia sudah terkepung dengan riba. Dibawah tulisan

riba terdapat kalimat crisis center, sehingga bila disatukan

akan membentuk kalimat Riba Crisis Center. Sehingga

secara keseluruhan, logo ini memberikan makna bahwa

komunitas ini merupakan komunitas yang ingin

mengeluarkan Indonesia dari segala unsur-unsur riba.

 

Page 145: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

7. P : Bagaimana sumber dana yang diperoleh oleh RCC

untuk menjalankan organisasi ini?

N : Jadi sebenarnya pengeluaran yang paling besar di RCC

itu bukan untuk biaya sdm karena biaya sdm itu

kebanyakan keikhlasan, baru kalo ada pendapatan

kemudian baru dibagi. Pengeluaran paling besar adalah di

penyelenggaran event, termasuk yang rutin operasional

seperti transport, komunikasi, itu ternyata besar juga. Jadi

di koperasi Hikmah Bersama itu dulu kita punya namanya

tabungan pasar, tabungan pasar ini yang kita jadikan

sebagai Qard (hutang), ini adalah jadi salah satu

implementasi dari akad syariah, yang saat ini bank syariah

pun tidak menggunakan itu padahal ini adalah smber dana

yang free. Karena bayangkan uang masyarakat belum

terpakai tapi dapat kita gunakan apa saja, akad qard itu kan

hakikatnya bahwa uang orang itu kan jadi milik kita

dengan meminjamkan ke kita, bisa kita gunakan untuk

apasaja, tapi haram untuk kita tambahkan.

8. P : Dalam program Riba Crisis Center, ada yang namanya

RibAdrenalin dan Camp 2:279. Bisa tolong jelaskan

tentang program ini pak?

N : Ribadrenalin itu dasarnya gini, temen-temen penderita

riba itu biasanya mereka penuh dengan tekanan. Belum-

belum aja psikologisnya sudah jatuh duluan. Udah down

duluan, makanya butuh kita kuatkan. Contohnya di

 

Page 146: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

ribadrenalin yang pertama, kita ajak mereka berkuda dan

memanah, jadi di kesempatan itu, mereka kita paksa yang

memang belum sama sekali naik kuda saat itu mereka harus

naik kuda, naik tanpa dipegangi. Kuda itu memang

termasuk binatang yang punya keunikan itu, yang artinya

memang untuk adrenalin kita, kuda itu udah cocok banget

tuh. Sedangkan kalo yang sudah pernah naik kuda dan

terbiasa naik kuda, mereka kita ajarin untuk memanah

sambil berkuda. Sementara itu. Dan ini akan kita lakukan

secara rutin dan gak cuma di olahraga berkuda dan

memanah saja tapi juga salah satunya nanti di waktu dekat

kita berencana akan ke Purwakarta di tempat yang naik

tebing itu. Jadi segala sesuatunya yang memang harus

mengeluarkan adrenalin. Karena disitu kami berharap

mereka harus siap dan terbiasa di segala tekanan, terbiasa

menghadapi tekanan, terbiasa tidak berfikir yang macam-

macam. Atau kalo memang kalo sudah terjadi, karena

mereka sudah terbiasa jadi mereka gak akan khawatir.

Sedangkan camp 2:279 diambil dari surat al-baqarah 279,

yang artinya Allah akan memerangi riba. Dengan

sendirinya kita ya sebagai hamba-hamba Allah kita harus

bersiap diri sebagai tentara-tentara Allah yang memerangi

riba itu kan. Itu lebih banyak untuk fungsi kaderisasi

internal. Jadi diperuntukkan untuk mereka yang betul-betul

mau terlibat menjadi bagian. Untuk camp 2:279 ini dulu

pernah di setting tapi gagal acaranya, jadi untuk saat ini

 

Page 147: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

program ini belum terselenggara, tapi ini yang nantinya

akan menjadi konsep kita dalam kaderisasi di 2019.

9. P : Kemaren juga saya memperhatikan media sosial Riba

Crisis Center, banyak memposting foto foto dan ajakan

untuk HIT Riba, itu apa yah pak?

N : Hit Riba itu kan salah satu program RCC yang memang

idealnya kaya semacam roadshow gitu, tapi tahun ini

sempat roadshow juga kan. Ini tahun kedua HIT Riba. Kita

charter bis dari Jakarta ke NTB, mampir ke Bali juga. Itu

artinya sudah kita semarakkan di tiga pulau, di Jawa, Bali

dan Lombok. Jadi perjalanan kita sepuluh hari itu mampir

ke Jawa Timur dan ke Pagari-pagari yang kita lewati yah.

Tahun kemaren kita membuat tanda tangan dukungan juga

di setiap tempat persinggahan.

10. P : Kenapa harus ada Pagari area pak? Apa yang

melatarbelakanginya?

N : Setelah kita sampaikan cara pemecahan masalah, kita

bentuk kepengurusan supaya yang menjadi permasalahnnya

bisa terfollow up penyelesaiannya kan, maka dibentuklah

Pagari. Anggota nya yaa dari anggota page kita,

komunikasi lewat media sosial. Setelah kita melakukan

open house, mereka mulailah membentuk kepengurusan

Pagari nya, dari situlah yang nanti nya koordinasi ke pusat

dilakukan. Kalo dulu kan kalo ada masalah ke saya semua,

 

Page 148: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

kalo sekarang harus melalui Pagari dulu, di tabulasi kalo

ada masalah nanti baru kita pecahkan masalahnya.

Selain itu kita juga butuh pendekatan sektoral dan cair

untuk menghimpun kumpulan orang. Di samping itu, Pagari

juga sebagai cara kita untuk mengalihkan perhatian, karena

yang sentralistik itu mudah ketembak dan dihancurkan. Jadi

Pagari ini akan menjadi goa-goa Ashabul Kahfinya. Ini juga

strategi BIar Riba RaIB luas dan menyebar untuk

menghindari ancaman musuh yang tidak suka Islam

berkembang

11. P : Kenapa namanya Paguyuban?

N : Kenapa namanya paguyuban, karena kita butuh

membangun kekuatan secara bersama sama, karena yang

kita hadapi kan kumpulan uang, kita gak akan menang,

maka kita butuh kumpulan orang. Tapi bukan sekedar orang

kumpul, tapi yang solid, nah soliditas itu yang kita coba

wakili dengan istilah guyub. Kita punya tujuan sama, jadi

kita berjuang bersama sama. Kita merasa butuh ada follow

up yang lebih spesifik perwilayah. Jadi Pagari itu adalah

gerak kewilayahannnya dari crisis center. Jadi setelah crisis

center adalah orang-orangy yang sudah bisa dan meyakini

bahwa riba itu haram dibayar dia bisa dinyatakan bebas

riba ketika dia tidak bayar riba. Setelah bebas riba mereka

harus menjadi orang-orang yang anti riba supaya tidak kena

lagi kan, makanya namaya paguyuban anti riba.

 

Page 149: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

12. P : Lalu apa tujuan dari dibentuknya Pagari-Pagari

tersebut?

N : Karena memang terlalu kompleks, yaa artinya tidak

mungkin ini ditangani. Katakanlah sebanyak mungkin

dengan adanya delegasi delegasi akan semakin intensif,

karena visi kita kan Indonesia Tanpa Riba, kemudian untuk

mencapai itu maka kita akan menjangkau minimal sampai

pada kecamatan, sekarang ini yang penting fokus setiap

Pagari ini bisa berjalan sesuai dengan fungsi dan

peranannya.

13. P : Setelah ada Pagari, lalu hal-hal apa lagi yang dilakukan

RCC untuk mecapai tujuannya?

N : Dari crisis center, kemudian kita punya Yayasan

Indonesia Tanpa Riba sebagai fungsi edukasi, kemudian

lembaga hukum untuk advokasinya, kemudian kita ada

koperasi untuk ekonominya bernama Hikmah Bersama.

Jadi ada tiga lembaga dengan simpulnya itu ada di

paguyuban anti riba. Nah kalo Pagari itu per area kemudian

mereka juga menjalankan fungsi yang tiga tadi, edukasi

advokasi dan ekonomi. Nah advokasinya berkoordinasi di

forum advokasi dengan lembaga hukum, kemudian

ekonomominya berkoordinasi dengan koperasi Hikmah

Bersama menjadi forum bisnis. Nah di wilayah-wilayah

yang sudah mapan artinya konsepnya sudah jalan kita

berikan keleluasaan mereka untuk buat koperasi di wilayah

itu. Kaya misalnya di NTB sudah ada Hikmah Bersama

 

Page 150: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

NTB, jadi nanti Hikmah Bersama yang sekarang kita miliki

berbadan hukum nasional, kita akan jadikan sebagai

lembaga hukum koperasi sekunder. Jadi nantinya kita

kumpulin semua kopersi Hikmah Bersama disetiap wilayah.

Nah kita butuh identitas pergerakan, artinya kesaman

sebagai sebuah branding, sebagai sebuah portofolio ke

masyarakat, karena sekali lagi masyarakat juga butuh

dibuat percaya, kita memantaskan diri bersama dengan itu

kita menunjukkan bahwa kita tuh bisa dipercaya dengan

bukti pergerakan.

14. P : Apa saja hal-hal yang diperjuangkan di Lembaga

Bantuan Hukum Indonesia Tanpa Riba?

N : Kita buat Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang hingga

hari ini perjuangan kita sudah sampai pada kita akan

memperjuangkan hak-hak kita sebagai muslim, yang

pertama adalah hak untuk tidak membayar riba, itu sudah

dijamin sama UU, itu hak konstitusional kita, kemudian

yang kedua hak untuk membayarkan riba sesuai dengan

kesanggupan. Jadi hari ini kan lembaga-lembaga riba itu

menjadikan hutang sebagai komoditi sebagai jualan. Nah

kita akan hadapi itu. Karena memang yang namanya hutang

itu, dalam UU HAM itu tidak ada urusannya gara gara

hutang orang dipenjara, jadi memang betul betul

konstitusional negara kita juga sudah menjamin bahwa

setiap warga negara juga punya perlindungan terhadap

pihak-pihak yang mengancam yang berkenaan dengan

 

Page 151: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

hutang yang timbul. Jadi misalnya penarikan jaminan pun

termasuk ke dalam pemaksaan itu. Itu dua hal yang kita

terus perjuangkan sebagai LBH, supaya apa yang kita

lakukan ini secara formal dan legal dan bisa dibilang

mengikuti logika hukum yang ada. Karena menang

meninggalkan riba sekarang ini terkesan illegal karena

ribanya kan legal.

15. P : setelah ada fungsi edukasi dan advokasi melalui LBH,

lalu fungsi ekonominya gimana pak?

N : Makanya kalo dalam sebuah konsep pergerakan, pintu

masuknya yaitu melalui crisis center kemudian ada edukasi,

advokasi dan ekonomi. Kenapa ekonomi? Karena memang

jika seseorang sudah bebas riba gak ada yang menjamin ia

tidak akan terkena riba lagi. Karena kebanyakan yang sudah

bebas hutang juga kemudian mereka akan berhutang lagi

karena memang masalah nya ada di kebutuhan. Jadi

ekonomi adalah cara kita untuk memastikan bahwa orang

yang sudah bebas riba tidak akan lagi terdampak atau

berhutang karena ekonomi sudah membaik dan kuat.

16. P : Apa saja kendala-kendala yang dihadapi RCC?

N : Karena memang tantangan di pergerakan yang memang

nirlaba yaa kendala mereka adalah nafkah, ketika fokus

mereka dengan waktu yang tersisa, yaa hasilnya akan

setengah-setengah. Itu yang sekarang sedang kita tekankan,

jangan pake waktu sisa, minimal pake waktu fokus deh,

 

Page 152: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

karena waktu fokus itu yang paling bagus, setidaknya

mereka benar-benar meluangkan waktu 1-2 hari dalam

sepekan, kalo memang gak bisa mendingan gak usah,

karena memang kalo pake waktu sisa kadangkala sudah

diamanatin kemudian karena tadi waktu sisa, yang awalnya

itu primer kemudian itu mudah untuk ditinggalin jadi

tantangan kita memang ini sebagai pergerakan nirlaba.

Yang sebetulnya nih sebentar lagi saya yakin ini akan

bertransformasi dari yang nirlaba menjadi kegiatan yang

komersil. Kita sudah siap siap dengan PT dan seterusnya,

karena saya kira akad akad sosial dengan akad akad

komersil harus menjadi satu, gak bisa dipisah-pisahkan, jadi

harus saling kuat menguatkan gitu.

17. P : Apa tantangan yang pernah dihadapi RCC?

N : Kita tahu, kalo sekarang banyak lembaga-lembaga yang

memiliki tujuan yang sama seperti Yayasan Indonesia

Bebas Riba, Nusantara Bebas Riba dan lain lain. Tantangan

kita adalah memang secara internal itu kita punya tantangan

menyatu kan, bagaimana menyatukan. Tapi ancamannya

juga mendua, sudah bersatu ya gak ada jaminan harus

bersama-sama juga. Tapi prinsipnya memang mungkin

semua orang tidak bisa dikumpulkan dalam satu wadah tapi

nanti kalo kita sudah fix dengan wadah masing-masing, kita

akan bisa bersatu antar wadah wadah itu selama nanti gak

ada muamalah yang menggantung. Jadi nantinya kita tentu

akan membuka diri terhadap persatuan yang lebih besar

 

Page 153: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

lagi. Kalo ketika kita bersama masih muncul prasangka,

sebaiknya pada saat itu kita sebaiknya berpisah, karena

prasangka itu menjadi bagian dari riba, malah lebih ngeri.

Jadi kita gak bisa menahan diri. Prasangka itu kan sesuatu

yang tidak dikonfirmasi dan muncul dengan sendirinya dari

dalam diri kita. Daripada kita berdekatan tetapi selalu

berprasangka, lebih baik kita berjauhan tetapi saling

merindukan. Itu lebih baik untuk menjaga ukhuwah.

B. Wawancara Kedua

Nama Lengkap : Usep Karta Sumarna

Status : Klien Lembaga Bantuan Hukum RCC

Hari, Tanggal : Rabu, 17 April 2019

Jam : 13.30-14.30 WIB

Hasil Wawancara:

1. Peneliti (P): Apa yang melatarbelakangi bapak ke Lembaga

Bantuan Hukum Riba Crisis Center?

Narasumber (N): alasan saya ke sini untuk pendampingan

kasus dan permasalahan kartu kredit dan KTA karena

tingkat kemampuan bayar saya yang sudah tidak mampu

untuk membayar kartu kredit dan KTA tersebut.

2. P : Apa permasalahan riba yang bapak alami?

N : Karena saya punya usaha, saya gali lubang tutup

lubang. Kartu kredit buat modal usaha ternyata salah, saya

 

Page 154: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

salah jalan dengan melakukan usaha dimulai dari pinjaman

bank.

3. P : apakah untuk mendapat bantuan hukum dari LBH Intra,

bapak diminta syarat-syarat terlebih dahulu?

N : syaratnya cuma taubat untuk tidak melakukan dan

mendekati riba lagi serta menggunting semua kartu kredit

saya.

4. P : Bagaimana alur cerita bapak hingga akhirnya bapak bisa

dibantu oleh LBH Intra Riba Crisis Center?

N : pada waktu itu bertemu dengan LBH Intra berawal dari

pencarian saya untuk mencari solusi, sebelumnya kenal

Intra dari Riba Crisis Center. Saya baru tahu kalo kartu

kredit itu termasuk riba dan itu dosa besar. Saya taunya dari

grup whatsapp melalui broadcast-broadcast pesan

mengenai kajian fiqh muamalah. Komunitas anti riba kan

baru-baru ini booming sementara lembaga ribawinya telah

lama menjamur di Indonesia, mereka menyebarkan riba itu

melalui seminar-seminar, dan saya salah satu orang di

dalamnya, menjadi debt collector kartu kredit, ternyata itu

salah jalan, usaha gak bener yang ada malah semakin ancur.

Ibaratnya saya dimiskinkan oleh Allah.

Dari situ lalu saya mencari komunitas anti riba, dan

akhirnya saya kenal Riba Crisis Center. Di RCC saya dapat

info kalo ada bantuan hukum terkait korban riba yang

bernama intra. Saya diinfokan ada perkumpulan solusi

 

Page 155: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

pendampingan tersebut di Cipinang Muara, lalu saya kenal

dengan foundernya ustadz Ahmad Taufik , lalu saya

berkomunikasi dengan beliau. Barulah disitu saya mulai

meminta bantuan melalui intra. Saya Cuma sekedar ngobrol

ke pak Taufik lalu saya diminta syaratnya seperti

penyerahan billing-billing dan KTA ke petugas atau staff

nya pak Taufik yaitu Pak Roni. Lalu saya kasih berkas-

berkas billing tagihannya ke beliau dan saya harus

menggunting kartu kredit tersebut.

5. P : Apa saja pendampingan yang bapak rasakan?

N : Pengalihan tagihan alamat, nomer telepon, chip saya

semua dipegang oleh Intra, jadi kalo dari pihak collector

adayang nelpon, pihak intra yang langsung mengangkat dan

mengurusnya. Jadi bukan saya lagi. Intinya baru

menjalankan fungsi edukasi dan advokasi, belum

merasakan fungsi pemberdayaan.

6. P : Perubahan apa saja yang bapak rasakan setelah dibantu

oleh LBH Intra?

N : saya merasa plong, tidak pusing dan stress lagi karena

selam ini kan saya harus menghadapi dan “diterror” oleh

pihak debt collector tersebut seperti ditelepon dengan

kalimat tinggi yang kurang etis. Intinya sudah plong dan

bisa fokus jualan meski ada sedikit yang masih terasa

 

Page 156: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

beban. Intinya tinggal komitmen buat bayar hutang

pokoknya bukan bayar ribanya.

7. P : setelah apa yang sudah bapak alami dan akhirnya dapat

dibantu oleh LBH Intra, masih adakah keinginan bapak

untuk ngeriba lagi?

N : Kapok, saya berhenti total dari hal-hal yang riba dan

semoga Allah memberi jalan keluar untuk saya istiqomahh

dan kuat menahan godaan. Dalam hati kecil saya taubat dan

gak mau kenali riba lagi karena saya sudah disengsarakan

oleh riba.

C. Wawancara Ketiga

Nama Lengkap : Dian Hestika Sari

Status : Anggota dan Peserta Open House Pagari

Tangerang

Hari, Tanggal : Minggu, 21 April 2019

Jam : 11.45-12.15 WIB

Hasil Wawancara:

1. Peneliti (P) : Bagaimana cerita ibu hingga akhirnya menjadi

anggota Pagari ini?

Narasumber (N) : Tahu RCC tahun 2017 di Bandung. Awal

mulanya waktu itu saya ikutan dauroh di Daarut Tauhid

Bandung, terus saya cerita masalah saya sama ketua

program disana, saya cerita kalau saya sedang terlilit

masalah hutang riba, kartu kredit. Pada waktu itu saya

 

Page 157: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

pokoknya lagi pusing banget denga urusan-urusan yang

syubhat dan haram. Akhirnya saya dapat nasehat dari ustad

tersebut, untuk segera menyelesaikan masalah-masalah

tersebut. Sampai suatu hari saya diajak sama temen bahwa

ada open house, dia bilangnya seminar RCC, kemudian

saya datang. Setelah itu ada follow up dari komunitas

Pagari Bandung nya, tetapi ternyata follow up terkait

produk dari Pagari Bandung yaitu D‟Jilbab.

Kemudian saya balik lagi ke Jakarta, tinggal di Ciputat.

Nah ternyata saya baru tahu kalau ternyata ada Pagari per

wilayah tuh. Saya kemudian cari tahu di telegram, dan

ternyata ada. Dan di telegram ternyata sudah dipisah-pisah

perwilayah, akhirnya saya klik link Pagari Tangerang Raya,

nah dari situ saya mulai cari tahu kegiatan-kegiatannya.

Dan ternyata ada grup whatsapp nya juga, akhirnya saya

minta dimasukkan di grup whatsapp nya. Nah di sana saya

baru tahu kalo kegiatannya ternyata ada yang namanya

guyub. Dari situlah saya akhirnya dapat mengenal teman-

teman dari Pagari Tangerang.

2. P : Masalah ibu tersebut bisa dipecahkan tidak dari Pagari

Bandung?

N : Saat ini sedang dalam proses penyelesaian. Pas RCC di

Bandung saya belum menemukan solusinya, saya waktu itu

konsultasi dengan ketua yang ada disana. Lalu beliau

memberi saran, “tinggalin saja hutangnya, jangan dibayar,

macetkan selama enam bulan minimal”, cuma saya

 

Page 158: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

bingung, Cuma dikasih clue itu aja kan, jadi saya masih

bingung pada waktu itu. Terus gimana? Apa efeknya?

Terus dampaknya bagaimana?. hanya sekedar itu. Pada

waktu itu saya memang belum tergabung menjadi anggota.

3. P : Memang apa saja permasalahan riba yang ibu alami?

N : Waktu itu dua masalah yang terjadi sama saya yaitu

hutang kartu kredit (KTA), satu lagi KPA (Kepemilikan

Apartemen). Nah saya bingung, sementara KTA saya sudah

berani untuk tidak bayar, sudah saya tinggalin pada waktu

itu dari bulan Agustus. Sedangkan saya tahu RCC pada

bulan September, dan ternyata memang harus dimacetkan.

Terus karena saya belum berani mengambil langkah

selanjutnya, kondisi saya juga pada waktu itu masih bisa

bayar apartemen, akhirnya saya masih melakukan

pembayaran itu.

4. P : Lalu apa saja yang ibu rasakan setelah bergabung guyub

di Pagari Tangerang?

N : Nah pas saya guyub, baru punya keberanian. Jadi

dengan ikut pagari wilayah, pada waktu itu Pagari di

Tangerang, saya dapat informasi. Karena kegiatannya

dengan edukasi lalu konsultasi.

5. P : Langkah-langkah apa saja yang diarahkan dari Pagari

untuk menyelesaikan permasalahan ibu?

 

Page 159: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

N : Jadi setelah itu, memang maksud dari Ketua Pagari

yang di Bandung yang waktu itu mengatakan untuk

dimacetkan memang itu benar. Nah pada saat di Pagari

Tangerang saya sudah mulai jelas, kalo nanti saya tidak

bayar apa efeknya, apa dampaknya. Itu semua dijelaskan.

Di Pagari Tangerang kemudian kita diberi edukasi

bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan, harus

bersikap seperti apa kalo menghadapi Debt Collector, baik

melalui telepon, kata katanya seperti apa, ataupun kalo

didatengin harus gimana. Sampai akhirnya saya berani

tidak membayar cicilan KPA. Nah tapi disitu juga tidak

serta merta begitu saja untuk tidak bayar, harus ada

langkah-langkahnya, seperti bersurat, begitu. Sampai cara

komunikasi nya pun saya diajarin dari Pagari.

Pada saat saya belum membayar empat bulan, saya

langsung diberikan surat peringatan satu sama bank

langsung di kolong unit saya. Nah yang kedua langsung

surat peringatan ketiga, pada waktu itu malam saya

sepulang dari kerja itu sudah ditempelin stiker bahwa

sedang dalam pengawasan bank dan akan dilelang, begitu.

Dan akhirnya saya surat menyurat dengan langkah-langkah

yang sudah diberitahu kan. Kata-katanya seperti apa, dan

pastinya harus ada tanda terima, siapa yang menerimanya.

Dan hal-hal seperti itu, saya dapatkan dari Pagari

Tangerang.

 

Page 160: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

6. P : Lalu bagaimana progress permasalahan riba ibu hingga

saat ini?

N : Kalo yang kartu kredit, alhamdulillah sudah dapat

hasil, hampir selesai. Pada bulan Januari saya ditelpon oleh

pihak bank bahwa saya mendapatkan keringanan untuk

bebas bunga, bebas pinalti dan dan mendapat diskon 50%

dari pokoknya, dan kemudian saya berkomunikasi bahwa

saya tidak mampu membayar semua, saya meminta

keringanan untuk dicicil sampai akhirnya bisa dicicil.

Alhamdulillah

Ikhtiar nya dengan saya mengikuti paguyuban, saya jadi

punya keberanian kalo lagi ada masalah saya akan cerita di

Paguyuban. Karena takutnya kalo nanti saya mengambil

langkah A, takutnya yang ada nanti malah muncul B,C atau

D yang saya tidak punya prediksi begitu. Dan ternyata kalo

di paguyuban saya dapat informasi, dapat juga keberanian

apa yang harus dilakukan dan insyallah benar karena dasar

RCC yaitu dalil untuk tingglakn sisa riba, disuruh

tinggalkan ya harus ditinggalkan.

Dan tinggal yang di KPA, karena ada agunannya, saya

sedang dalam proses penyelesaian, saya sudah

mengirimkan surat di bulan Februari sampai bulan April ini

belum ada jawaban dan belum ada proses selanjutnya. Dan

akhirnya dapat edukasi lagi, kalopun belum ada komunikasi

lebih lanjut, antisipasinya adalah saya harus menabung.

Jadi suatu saat jika akan maju ke persidangan, saya sudah

 

Page 161: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

punya uang sejumlah pokoknya yang saya pinjam. Itu

semua saran-saran dari Pagari.

7. P : Pemberian saran-saran itu diberikan kapan bu?

N : Pemberian saran atau konsultasi itu pada saat guyub

bulanan. Tapi karena itu kan sifatnya sebulan sekali, jadi

bisa juga konsultasi di whatsapp grup. Jadi ada dua

komunikasi, melalui sosmed sama tatap muka langsung.

8. P : Kalo terkait acara open house hari ini, ibu dapat

informasinya dari mana?

N : Dari whatsapp yahh, karena gak semua orang kan pake

telegram, jadi informasi itu lebih cepet tersebar lewat

whatsapp.

9. P : Menurut ibu, apa yang perlu diperbaiki dari kegiatan

ini?

N : Karena setiap bulan di guyub bulanan Pagari Tangerang

memang ada tema tema khusus untuk disampaikan. Kalo

untuk masalah yang harus diperbaiki, ini lebih masalah

kepada segi individunya. Kadang masih ada anggotanya

yang masih malu malu pada saat guyub atau di grup

whatsaap. Jadi yang harus diperbaiki yaitu tentang

keberanian aja untuk menceritakan kasusnya. Dan satu lagi

untuk memberi sesi tambahan untuk konsultasi masalah di

setiap sesi guyub bulanan seperti update masalah di setiap

anggotanya begitu.

 

Page 162: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

10. P : Kalo pemilihan pembicara itu yang menentukan siapa?

N : Kalo pembicara kan itu internal. Jadi pembicara itu

kan dari orangnya kita sendiri, jadi dari kita untuk kita.

Gak ada aturan khusus untuk menjadi pembicara. Cuma

paling ditanyakan sebulan sebelum guyub, kita mau

ngangkat tema apa nih? siapa yang mau share

pengalamannya kaya gitu. Karena kita tahu kan setiap

individu punya masalah yang berbeda dan pasti punya

solusinya juga berbeda jadi itu yang berharga untuk di

sharing.

11. P : Apakah pesan-pesan tersebut tersampaikan dengan

baik dan jelas?

N : sampai saat ini semua informasi-informasi itu

tersampaikan dengan jelas yah. Untuk pengarahan

langkah-langkah saat konsulasi itu juga sudah jelas. Tapi

sampai sekarang yang belum jelas itu untuk

pemberdayaan ekonominya.

12. P : Apakah pembicara untuk acara ini menarik?

N : menarik yah, karena biasanya untuk acara open house

yang didatangkan hanya coach Ahmad Taufik, tapi kali ini

RCC mendatangkan Prof. Didin mantan Ketua Baznas,

yang pasti bisa share lebih banyak ilmu tentang

perekonomian syariah.

 

Page 163: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

13. P : Apa harapan ibu ke depan terkait sosialisasi anti riba

yang dilakukan RCC?

N : Yaa walaupun kita anggotanya masih sedikit, harapan

saya kegiatan ini jangan sampai mati. Jadi saya pikir

walaupun kita sedikit tapi kita terus jadi nantinya akan

semakin banyak. Jadi nantinya tujuan RCC supaya

mewujudkan Indonesia Tanpa Riba yang pilarnya

pemberdayaan ekonomi melalui syirkah itu akan nyata.

D. Wawancara Keempat

Nama Lengkap : Ahmad Taufik

Status : Pendiri Riba Crisis Center

Hari, Tanggal : Minggu, 21 April 2019

Jam : 12.30-13.00 WIB

Hasil Wawancara:

 

Page 164: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

1. Peneliti (P): Bagaimana komunikasi yang dibangun dalam

sosialisasi? Apakah Riba Crisis Center menggunakan

komunikasi persuasif?

Narasumber (N): Iyah, jadi mau tidak mau memang

komunikasi yang dibangun itu harus persuasif.

2. P : Jika iya, lalu bagaimana gambaran proses komunikasi

persuasif yang dilakukan?

N : Karena kita berbicara dengan orang-orang yang

sedang sakit. Kalo kemudian kita berkomunikasi dengan

frontal mereka yang ada semakin jauh dan malah

memusuhi kita. Apalagi kita berbicara sesuatu yang ketika

disampaikan mereka langsung balik menuntut, meminta

untuk difasilitasi. Karena memang kan ketika kita

menyampaikan riba itu dilarang, lantas mereka akan

bertanya apa solusinya? Jadi memang, kita betul betul

mencari upaya komunikasi yang tidak menyinggung

secara langsung, secara tegas kalo memang mereka

terbidik ya memang karena faktor dalilnya seperti itu.

Tapi untuk siasat komunikasinya memang tetap kita

bangun komunikasi persuasif.

3. P : Materi apa saja yang disampaikan ke masyarakat?

N : Yang jelas materi yang pertama kita sampaikan yaitu

bagaimana orientasi hidup masing-masing orang kan,

artinya ketika kita sudah memiliki trust yang sangat jauh,

tidak hanya di dunia saja pasti mereka akan berfikir

bagaimana nanti (di akhirat) itu kan. Jadi tetap

 

Page 165: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

pendekatannya adalah bagaimana kita berbicara itu semua

tentang akhirat, tentang semua di dunia yang harus

dipertanggungjawabkan. Kemudian riba ini menjadi

sesuatu yang sangat unik, kenapa unik? Karena memang

betul betul tidak ada model ancaman yang selengkap riba.

Jadi kita sampaikan itu terlebih dahulu, lalu kemudian

arahnya adalah bagaimana mereka mau meninggalkan

dulu, karena pesannya begitu, tinggalkan riba. Setelah

meninggalkan itu, kemudian bagaimana mereka

meninggalkan itu di kemudian hari, karena setelah lepas,

mereka belum tentu bisa lepas terus, itu bahaya latennya

kalo mereka mengulangi lagi kan, kemudian setelah itu

barulah kita perkuat ekonomi umat.

4. P : Adakah klien Riba Crisis Center yang kembali lagi

melakukan riba setelah taubat? Jika ada, bagaima Riba

Crisis Center melakukan pendekatan komunikasi kepada

orang tersebut?

N : Sebetulnya kalo kita menemui hal seperti itu ujung-

ujungnya akan nafsi nafsi kan. Kalo memang kita sudah

membantu tapi tetap begitu sikapnya yaaa sudah selesai.

Toh kita sedang tidak mencari keuntungan apapun. Jadi

kalo mereka akhirnya kemudian begitu yaa kita akan

melepas diri. Kita akan mencari orang yang betul-betul

mau diarahkan saja.

 

Page 166: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

5. P : Apakah sudah efektif kegiatan-kegiatan tersebut untuk

menyampaikan pesan anti riba?

N : Di dua tahun ini saya merasa sudah ada

kefektifitasannya, sejak ada paguyuban di tiap area ini

saya merasakan keefektifitasannya. Dulu di awal-awal

kan tidak terpola dengan baik, nah dua tahun terakhir ini

sudah mulai terpola dan tersusun dengan baik kemudian

efektifitasnya juga sudah mulai kita rasakan gitu. Itu

setelah eranya paguyuban ini.

6. P : Bagaimana RCC membangkitkan perhatian

masyarakat dalam setiap kegiatan sosialisasai RCC?

N : Kita buat tema-tema yang menarik yah, seperti tema

open house hari ini, “ZIS Solusi Alternatif Bebas Riba”,

dan kebanyakan masyarakat yang datang ke acara ini

memang mereka yang butuh solusi akan masalah riba

yang mereka derita. Jadi dengan sendirinya acara ini

memang menarik untuk mereka yang mencari solusi.

Selain itu juga kita membuka stand-stand produk dari

koperasi Hiber, jadi itu nantinya menjadi bentuk nyata

dari RCC kepada masyarakat dalam hal pemberdayaan

ekonominya.

7. P : Lalu jika sudah merasa tertarik apa yang biasa RCC

lakukan kepada masyarakat tersebut yang memutuskan

untuk bergabung menjadi bagian RCC atau bahkan

menjadi klien RCC untuk menyelesaikan masalahnya?

 

Page 167: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

N : Saat sosialisasi tersebut awalnya kita memberi

formulir untuk bergabung. Awalnya pasti lewat guyub

dulu yahh, karena guyub itu yang menjadi wadah taaruf

anggota kita. Nantinya jika ada yang mau konsultasi lebih

lanjut di guyub juga bisa share masalah-masalah itu.

8. P : Bagaimana RCC menyajikan pesan-pesan persuasif

itu? Apakah RCC pernah mengangkat tema khusus?

N : Di beberapa kesempatan, kita memang

menumpangkan pesan-pesan riba ini dengan realita yang

ada. Seperti kasus-kasus bunuh diri yang kemarin menjadi

sorotan. Hal-hal tersebut kita jadikan media kepada

masyarakat untuk menyadarkan efek bahayanya riba

dalam bentuk hutang yang berbunga ini.

9. P : Bagaimana cara RCC supaya dapat menyatu secara

komunikatif dengan masyarakat atau audiens?

N : Karena kita menyampaikan juga sebagai pihak yang

menderita, bahkan masih gitu kan. Kita akhirnya bisa

merasakan apa yang sedang mereka rasakan. Dengan

sendirinya, kita sadar, kita sama-sama sedang ada

masalah. Kalo kita tidak bersatu, kalo kita tidak bersama

yaa masalahnya akan tidak ada jalan keluarnya. Akhirnya

memang bagaimana kita bisa berperan serta seminim

mungkin peran serta itu harus ada. Jadi memang

terintegrasi, gitu. Seperti komunikasi empati gitu.

 

Page 168: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

10. P : Apakah RCC pernah memberi iming iming kepada

masyarakat supaya melakukan ajakan RCC untuk

menjauhi Riba, baik itu iming-iming yang positif atau

menggambarkan situasi yang buruk?

N : Kalo iming iming terkait lembaga RCC nya jelas

tidak, tapi fokus kita lebih kepada ribanya. Nah kita

memang kalo berbicara iming-iming barangkali memang

dulu pernah, terasanya begitu dengan misalkan dengan

kalimat “kalau kamu bergabung, mau bersama-sama kita

akan bantu kamu dari tekanan-tekanan, bahkan kita akan

bantu pelunasannya”. Itu semua memang sebenarnya

bukan iming-iming tetapi tuntutan di luar yang mau tidak

mau harus disampaikan. Tapi sekarang ini tidak ada

iming-iming seperti itu, sekarang lebih berfokus pada dalil

perintah untuk meninggalkan riba dan ancaman Allah

terhadap orang-orang yang tidak meninggalkan riba.

11. P : Apakah RCC sebelum melakukan sosialisasi

menyusun pesan-pesan persuasifnya terlebih dahulu?

N : Nah kembali memang nanti secara penilaian kepada

masyarakat atau pendengar, namun memang secara

penyampaian tidak dikhususkan. Tapi mungkin karena

berawal dari saya yang suka membaca, kemudian

akhirnya banyak terinspirasi dari bacaan-bacaan tersebut.

 

Page 169: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

Tapi memang kami tidak ada tim yang secara khusus

menyusun narasi-narasi itu.

12. P : Bagaimana cara RCC dalam memenangkan setiap

kasus yang masuk ke pengadilan?

N : Berbicara argumen yang berkenaan kenapa kita

melakukan sesuatu atau dalam hal ini kan sebenarnya

lebih kepada pembelaan. Ketika ada tekanan yaa tentu

pasti ada pembelaan disitu. Kalo dalam bahasa mereka,

kenapa akhirnya kita bisa mencapai one prestasi. Jadi

memang disini kita harus mencari dan punya alasan yang

kuat karena nantinya kita berurusan dengan lembaga lain

yang kita punya keterikatan dimana kita sudah bubuhkan

tandatangan kesepakatan disana.

Nah yang kita coba pilah adalah apa yang menjadi

orientasi awal yang bersangkutan? Apa memang karena

betul-betul sedang tidak mampu bayar? Atau memang

mereka yang punya kesadaran? Dalam hal ini sebetulnya

mereka mampu membayar tetapi tahu terkait riba dilarang

namun dalam hal ini mereka terikat dengan perjanjian.

Jadi awalnya kita memang harus tahu terlebih dahulu akar

permasalahannya, kemudian argumen-argumen yang kita

gunakan di pengadilan memang harus berlandaskan aturan

UU. Dan dalam hal ini memang ada aturannya dimana

tidak boleh memaksakan kehendak, hutangnya memang

wajib harus dibayar tetapi tidak harus saat itu juga kalo

memang uangnya belum ada. Nah dari situlah aspek

 

Page 170: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

legalnya ternyata ada UU yang mengatur disetiap

alasannya makanya kita sekarang punya dua hal yang

pertama hak untuk tidak bayar riba, dan yang kedua hak

untuk bayar hutangnya sesuai kemampuan. Hak-hak ini

yang harus ada pembelaan dan harus ada yang

membelanya. Nah untuk pembelaannya kita siapkan

kesadaran terus, dan untuk yang membelanya kita sudah

siapkan Lembaga Bantuan Hukum, kemudian tim tim

Lawyers yang advokasinya semakin kuat dan paralel juga.

Nah kemudian untuk penyelesaiannya, ada yang secara

delegitasi dan legitasi. Delegitasi artinya diluar

pengadilan, dan legitasi artinya sampai ke pengadilan.

Sebetulnya dari sisi persuasif dari lembaga keuangannya

kan sebenarnya yang dituntut uang itu kembali kan,

daripada berlarut larut, lembaga hanya ingin uang nya

kembali lalu selesai. Nah ini yang ingin kita tekankan,

selesai tanpa harus sampai ke pengadilan.

Tetapi untuk masalah-masalah yang sampai ke

pengadilan, sebenarnya argumen-argumen itu tidak terlalu

penting. Memang ada dasar, disini ada delik yang

memang argumen-argumen ini ditunjang oleh UU tetapi

karena memang pemahaman hakim sampai saat ini

kelihatannya tidak terlalu concern pada hal ini gitu yaa.

Jadi peluang-peluang ini akan lebih banyak bukan di

pengadilan negeri tetapi mungkin akan ada di Mahkamah

Agungnya. Karena MA itu kan tempat pengadilan

tertinggi kita kan. Semua itu yaa pasti arahnya akan

 

Page 171: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

kesana. Dari situlah kita sebetulnya punya aspirasi formil

kan, karena sebetulnya mereka juga buat statistik terkait

masalah-masalah yang masuk. Jadi kembali lagi,

argumen itu tidak terlalu menjadi penting karena

mengingat pengetahuan dan concernnya yang belum

kesitu.

13. P : Apa harapan RCC kedepannya?

N : Saya berharap RCC kedepannya sudah bisa

memberikan solusi taktis. Mungkin dulu kan kita selalu

mendengar solusi yang diberikan hanya sekedar sabar,

sabar, dan sabar. Nah saya pribadi juga merasa harusnya

ada solusi yang lebih taktis karena beban yang sudah

semakin massif bahkan menggadaikan banyak hal gitu

kan. Jadi saya berharap nantinya RCC itu dapat menjadi

tempat dimana orang-orang yang sedang punya masalah

berkenaan dengan riba lalu bertanya solusi, kita dapat

menjelaskan penanganannya seperti ini, seperti ini jadi

memang sudah terstruktur dan mereka sudah tahu

penanganannya lalu pemulihan yang kemudian mereka

dapat berkontribusi di RCC untuk membantu yang lain.

 

Page 172: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

Foto Penelitian

Narasumber Ahmad Taufik (sebelah kiri) saat mengisi acara

Open House Pagari Tangerang pada hari Minggu, 21 April

2019.

 

Page 173: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

Bersama narasumber Dian Hestika Sari pada hari Minggu,

21 April 2019.

 

Page 174: KOMUNIKASI PERSUASIF RIBA CRISIS CENTER DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47040/1/HERA SETIAWATI-FDK.pdfpertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayornya adalah

Kegiatan open house Riba Crisis Center pada hari Minggu,

21 April 2019.