komunikasi pemasaran sosial lpbi nu didalam …

70
PROPOSAL PENELITIAN KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM MELAKUKAN SOSIALISASI UNTUK MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT DIDALAM MENGATASI SAMPAH PLASTIK Oleh Nieke Monika Kulsum, S.E., M.Si PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS NASIONAL AGUSTUS 2021

Upload: others

Post on 22-Oct-2021

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

PROPOSAL PENELITIAN

KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM MELAKUKAN

SOSIALISASI UNTUK MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT DIDALAM

MENGATASI SAMPAH PLASTIK

Oleh

Nieke Monika Kulsum, S.E., M.Si

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NASIONAL AGUSTUS 2021

Page 2: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Penelitian : Komunikasi Pemasaran Sosial LPBI NU didalam

melakukan sosialisasi untuk merubah perilaku masyarakat

didalam mengatasi sampah plastik

2. PENELITI:

a. Nama Lengkap : Nieke Monika Kulsum, S.E., M.Si

b. Tempat/tgl lahir : Bandung, 15 Mei 1974

c. NID : 0110110809

d. NIDN : 0315057403

e. Jabatan fungsional : Dosen Tetap

f. Pangkat/Golongan : Lektor/3C

g. Jabatan Struktural : Kepala Lab Multimedia

h. Fakultas/Prodi : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Ilmu Komunikasi

i. Alamat Rumah : Jl. Kutilang IV/Blok M-2 No.5 Sektor 2 Bintaro Jaya

j. Telepon/Fax : 0811- 151595

k. E-mail : [email protected]

3. Jangka waktu penelitian : 5 bulan (lima bulan)

4. Biaya penelitian : Rp. 8.000.000 (Delapan Juta Rupiah)

Jakarta, 16 Agustus 2021

Menyetujui,

Dekan FISIP UNAS Peneliti

Dr. Zulkarnain., M.Si Nieke Monika Kulsum,S.E., M.Si

NIP : 0102026669 NIP : 0110110809

Wakil Rektor Bidang PPMK

Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt

NIP 195507311981032001

Page 3: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …
Page 4: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ............................................................................................................ i

Extended Abstract ................................................................................................................ ii

Abstrak ................................................................................................................................. iii

Abstract ……………………………………………………………………………………. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah …. ............................................................................. 12

C. Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 12

D. Tujuan penelitian …………......................................................................13

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pemasaran Sosial .................…..................................................... 14

B. Perubahan Perilaku ...................................................................................... 26

C. Proses Sosialisasi ……………………………………………………….. 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ………………………………………………….......... 38

B. Lokasi Penelitian …………………………………………………….. 38

Page 5: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

C. Informan Penelitian .........................………………………… ........ 38

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ……………………………...... 39

E. Uji Keabsahan Data ……………………………………………....... 40

F. Metode Analisis Data ……………………………………………....... 41

G. Keterbatasan Penelitian …………………………………………….. 43

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum .. ………………………………………………...... 44

B. Pembahasan . ………………………………….................................... 47

BAB V KESIMPULAN …………………………………………………………… 57

Daftar Pustaka

Page 6: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Extended Abstrak

Persoalan sampah plastik telah menjadi isu global, penggunaan produk sampah plastik secara

tidak ramah lingkungan menyebabkan berbagai masalah lingkungan hidup yang serius. Sampah

plastik tidak hanya menimbulkan masalah di perkotaan, namun juga di sungai dan lautan.

Dampak negatif sampah berbahan plastik tidak hanya pada kesehatan manusia dan membunuh

hewan yang dilindungi, tetapi juga merusak lingkungan secara sistematis. Kota-kota di dunia,

menghasilkan sampah plastik hingga 1,3 milyar ton setiap tahun. Menurut perkiraan Bank Dunia,

jumlah ini akan bertambah hingga 2,2 milyar ton pada tahun 2025. Hal ini terjadi karena plastik

telah menggantikan bahan-bahan seperti kaca dan logam, namun sebagian besar dalam bentuk

kemasan. Selama 50 tahun produksi dan konsumsi plastik global terus meningkat. Hal ini

tentunya menghasilkan persoalan serius, karena menurut program lingkungan PBB (UNEP),

antara 22 hingga 43 persen plastik yang digunakan di seluruh dunia dibuang ke tempat sampah.

Pencemaran lingkungan terutama yang diakibatkan oleh sampah plastik sudah sangat

memperihatinkan. Data terbaru menyebutkan bahwa status Indonesia saat ini sebagai penghasil

limbah plastik terbesar kedua di dunia setelah China. Indonesia menghasilkan sekitar 130.000

ton sampah plastik setiap hari. Hanya separo yang dibuang dan dikelola di Tempat Pembuangan

Akhir (TPA). Sisanya dibakar secara ilegal atau dibuang ke sungai dan laut yang merusak

ekosistem. Ketika sampah mikroplastik berubah menjadi nanoplastik dan kemudian dimakan

ikan dan seterusnya dikonsumsi manusia, limbah plastik telah menjadi ancaman nyata bagi

kesehatan manusia dan lingkungan. Hal ini menandakan bahwa persoalan kelestarian lingkungan

bukanlah persoalan individu, melainkan sudah menjadi persoalan umum. Mengingat semakin

mendesaknya bahaya polusi sampah plastik, Nahdlatul Ulama mendesak pemerintah untuk

melakukan upaya-upaya yang lebih keras untuk menekan dan mengendalikan laju pencemaran

limbah plastik di Indonesia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menilai persoalan

sampah sudah meresahkan semuan pihak. Bahkan Indonesia masuk dalam peringkat kedua di

dunia sebagai penghasil sampah plastic ke laut setelah China. Berdasarkan data , Indonesia

berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2

juta ton setelah Cina yang mencapai 262,9 jutaton. Berada di urutan ketiga adalah Filipina yang

menghasilkan sampah plastik ke laut mencapai 83,4 juta ton, diikuti Vietnam yang mencapai

55,9 juta ton, dan Sri Lanka yang mencapai 14,6 juta ton per tahun. Dari angka tersebut, ternyata

baru sekitar 5% saja yang bisa di daur ulang . Dalam kasus Indonesia, berdasarkan data dari

KLHK terkait hasil temuan dari 100 toko atau anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

(APRINDO) dalam waktu satu tahun saja, sampah plastik sudah mencapai 10,95 juta lembar

sampah kantong plastik. Jumlah itu ternyata setara dengan luasan 65,7 hektare kantong plastik

atau sekitar 60 kali luas lapangan sepak bola. Padahal, KLHK menargetkan pengurangan sampah

plastik lebih dari 1,9 juta ton hingga 2019. Masih menurut KLH, saat ini jumlah sampah

Indonesia di 2019 diprediksi akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan akan

mencapai 9,52 juta ton atau 14 persen dari total sampah yang ada. Saat ini, komposisi sampah

Page 7: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

utamanya 60 persen organic dan untuk plastiknya 14 persen. Ada beberapa jenis sampah plastik

yang paling sulit dikelola, seperti barang sekali pakai, microbeads, pembersih telinga, kemasan

sekali pakai, kantong plastik, polystyrene,flexible plastic, serta alat makan dan minum.

Karenanya diperlukan upaya serius dari produsen untuk menciptakan inovasi-inovasi baru untuk

membuat plastik yang ramah lingkungan atau membuat produk alternatif ramah lingkungan

sebagai pengganti plastik. Tanpa ada upaya serius dari pihak produsen rasanya mustlahil untuk

menyelesaikan kompleksitas problem sampah plastik. Dimana plastik merupakan bahan yang

dapat digunakan untuk banyak fungsi dan dapat diproduksi dengan harga murah. Sayangnya

penggunaan yang masif menimbulkan masalah bagi lingkungan karena prosesnya yang panjang

untuk bisa diurai secara alamiah. Akibatnya, hal ini menjadi problem bagi kelestarian

lingkungan.

Salah satu lembaga non pemerintah yang peduli akan sampah plastik ini adalah organisasi massa

terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama melalui salah satu badan otonominya yaitu

Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) dengan

mengagas kegiatan Bank Sampah Nusantara (BSN). Berdasarkan pemaparan di atas maka

penulis tertarik untuk membuat rumusan masalah penelitian sebagai berikut; “Komunikasi

Pemasaran Sosial LPBI NU didalam melakukan sosialisasi untuk merubah perilaku masyarakat

didalam menangani sampah plastik”. Adapun fokus pertanyaan penelitian ini adalah sebagai

berikut: “Bagaimana komunikasi pemasaran sosial yang dilakukan oleh LPBI NU didalam

melakukan sosialisasi untuk merubah perilaku masyarakat didalam menangani sampah plastik?”.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran informasi tentang: Komunikasi pemasaran

sosial LPBI NU didalam melakukan sosialisasi untuk merubah perilaku masyarakat didalam

menangani sampah plastik. Metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif

dengan Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, studi dokumentasi dan studi

pustaka. Dengan kesimpulan akhir adalah Bank Sampah Nusantara LPBNI NU telah

menjalankan sosialisasi untuk merubah perilaku masyarakar didalam mengatasi sampah plastic

dengan menggunakan kaidah-kaidah konsep pemasaran sosial. Hal yang sudah dilakukan selama

ini oleh Direktur Bank Sampah Nusantara dan tim sudah menunjukan hasil yang baik, para

peserta training atau workshop yang diadakan oleh Bank Sampah Nusantara menjadi paham

bagaimana pengelolaan sampah plastic. Bahkan ada yang sudah bisa menggunakan sampah

plastic mereka sebagai tabungan sampah yang tentunya menghasilkan uang dan bisa menaikan

tingkat perekonomian mereka. Untuk itu diharapak kegiatan ini bisa terus di laksanakan secara

simultan oleh Bank Sampah Nusantara LPBI NU.

Kata kunci : komunikasi pemasaran sosial, Bank Sampah Nusantara LPBI NU, sosialisasi,

sampah plastik.

Page 8: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Abstrak

Persoalan sampah plastik telah menjadi isu global, penggunaan produk sampah plastik secara

tidak ramah lingkungan menyebabkan berbagai masalah lingkungan hidup yang serius. Sampah

plastik tidak hanya menimbulkan masalah di perkotaan, namun juga di sungai dan lautan.

Dampak negatif sampah berbahan plastik tidak hanya pada kesehatan manusia dan membunuh

hewan yang dilindungi, tetapi juga merusak lingkungan secara sistematis. Pencemaran

lingkungan terutama yang diakibatkan oleh sampah plastik sudah sangat memperihatinkan. Data

terbaru menyebutkan bahwa status Indonesia saat ini sebagai penghasil limbah plastik terbesar

kedua di dunia setelah China. Indonesia menghasilkan sekitar 130.000 ton sampah plastik setiap

hari. Hanya setengahnya yang dibuang dan dikelola di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Sisanya dibakar secara ilegal atau dibuang ke sungai dan laut yang merusak ekosistem.

Mengingat semakin mendesaknya bahaya polusi sampah plastik, Nahdlatul Ulama (NU)

mendesak pemerintah untuk melakukan upaya-upaya yang lebih keras untuk menekan dan

mengendalikan laju pencemaran limbah plastik di Indonesia. Berdasarkan pemaparan di atas

maka penulis tertarik untuk membuat rumusan masalah penelitian sebagai berikut; “Komunikasi

Pemasaran Sosial LPBI NU didalam melakukan sosialisasi untuk merubah perilaku masyarakat

didalam menangani sampah plastik”. Adapun pendekatan penelitian ini adalah kualitatif yang

bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, studi pustaka

dengan menjelajahi data yang relevan melalui buku, website, dokumentasi. Dengan kesimpulan

akhir adalah Bank Sampah Nusantara LPBNI NU telah menjalankan sosialisasi untuk merubah

perilaku masyarakar didalam mengatasi sampah plastic dengan menggunakan kaidah-kaidah

konsep pemasaran sosial. Hal yang sudah dilakukan selama ini oleh Direktur Bank Sampah

Nusantara dan tim sudah menunjukan hasil yang baik, para peserta training atau workshop yang

diadakan oleh Bank Sampah Nusantara menjadi paham bagaimana pengelolaan sampah plastic.

Bahkan ada yang sudah bisa menggunakan sampah plastic mereka sebagai tabungan sampah

yang tentunya menghasilkan uang dan bisa menaikan tingkat perekonomian mereka. Untuk itu

diharapak kegiatan ini bisa terus di laksanakan secara simultan oleh Bank Sampah Nusantara

LPBI NU.

Kata kunci : komunikasi pemasaran sosial, Bank Sampah Nusantara LPBI NU, sosialisasi,

sampah plastik.

Page 9: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Abstract

The problem of plastic waste has become a global issue, the use of plastic waste products that are

not environmentally friendly causes various serious environmental problems. Plastic waste not

only causes problems in cities, but also in rivers and oceans. The negative impact of plastic waste

is not only on human health and killing protected animals, but also systematically damages the

environment. Environmental pollution, especially that caused by plastic waste is very worrying.

The latest data states that Indonesia's current status as the second largest producer of plastic

waste in the world after China. Indonesia produces around 130,000 tons of plastic waste every

day. Only half of it is disposed of and managed in Final Disposal Sites (TPA). The rest is burned

illegally or dumped into rivers and seas that damage the ecosystem. Given the increasing

urgency of the danger of plastic waste pollution, Nahdlatul Ulama (NU) urges the government to

make tougher efforts to suppress and control the rate of plastic waste pollution in Indonesia.

Based on the explanation above, the writer is interested in formulating the research problem as

follows; "LPBI NU Social Marketing Communication in conducting socialization to change

people's behavior in dealing with plastic waste". The approach of this research is descriptive

qualitative. Data collection techniques used are interviews, literature study by exploring relevant

data through books, websites, documentation. With the final conclusion, the Nusantara Waste

Bank LPBNI NU has carried out socialization to change the behavior of the community in

dealing with plastic waste by using the principles of social marketing concepts. The things that

have been done so far by the Director of the Nusantara Waste Bank and the team have shown

good results, the participants of the training or workshop held by the Nusantara Garbage Bank

understand how to manage plastic waste. Some have even been able to use their plastic waste as

waste savings which of course generates money and can increase their economic level. For this

reason, it is hoped that this activity can continue to be carried out simultaneously by the

Nusantara Waste Bank LPBI NU.

Keywords: social marketing communication, Nusantara Trash Bank LPBI NU, socialization,

plastic waste.

Page 10: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

BAB I

Komunikasi Pemasaran Sosial LPBI NU didalam melakukan sosialisasi untuk merubah

perilaku masyarakat didalam mengatasi sampah plastik

A. Latar Belakang Masalah

Persoalan sampah plastik telah menjadi isu global, penggunaan produk sampah plastik

secara tidak ramah lingkungan menyebabkan berbagai masalah lingkungan hidup yang serius.

Sampah plastik tidak hanya menimbulkan masalah di perkotaan, namun juga di sungai dan

lautan. Dampak negatif sampah berbahan plastik tidak hanya pada kesehatan manusia dan

membunuh hewan yang dilindungi, tetapi juga merusak lingkungan secara sistematis.1

Kota-kota di dunia, menghasilkan sampah plastik hingga 1,3 milyar ton setiap tahun.

Menurut perkiraan Bank Dunia, jumlah ini akan bertambah hingga 2,2 milyar ton pada tahun

2025.2 Hal ini terjadi karena plastik telah menggantikan bahan-bahan seperti kaca dan logam,

namun sebagian besar dalam bentuk kemasan. Selama 50 tahun produksi dan konsumsi plastik

global terus meningkat. Hal ini tentunya menghasilkan persoalan serius, karena menurut program

lingkungan PBB (UNEP), antara 22 hingga 43 persen plastik yang digunakan di seluruh dunia

dibuang ke tempat sampah.3

Pencemaran lingkungan terutama yang diakibatkan oleh sampah plastik sudah sangat

memperihatinkan. Data terbaru menyebutkan bahwa status Indonesia saat ini sebagai penghasil

limbah plastik terbesar kedua di dunia setelah China. Indonesia menghasilkan sekitar 130.000

ton sampah plastik setiap hari. Hanya separo yang dibuang dan dikelola di Tempat Pembuangan

1 https://lingkunganhidup.co/sampah-plastik-indonesia-dunia/ 2 https://www.bbc.com/indonesia/majalah-53522290 3 Ilyasa, Raden Muhammad Arvy (2020). Analisis Pertanggungjawaban Negara Yang Menimbulkan Dampak

Kerugian Dalam Kasus Pembuangan Sampah Plastik di Samudra Pasifik Dalam Perspektif Hukum Internasional. Jurnal Padjadjaran Law Review . Volume 8, Nomor 1, 2020. P-ISSN : 2407-6546 E-ISSN : 2685-2357

Page 11: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Akhir (TPA). Sisanya dibakar secara ilegal atau dibuang ke sungai dan laut yang merusak

ekosistem.4

Ketika sampah mikroplastik berubah menjadi nanoplastik dan kemudian dimakan ikan

dan seterusnya dikonsumsi manusia, limbah plastik telah menjadi ancaman nyata bagi kesehatan

manusia dan lingkungan. Hal ini menandakan bahwa persoalan kelestarian lingkungan bukanlah

persoalan individu, melainkan sudah menjadi persoalan umum. Mengingat semakin

mendesaknya bahaya polusi sampah plastik, Nahdlatul Ulama (NU) mendesak pemerintah untuk

melakukan upaya-upaya yang lebih keras untuk menekan dan mengendalikan laju pencemaran

limbah plastik di Indonesia.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai persoalan sampah

sudah meresahkan semuan pihak. Bahkan Indonesia masuk dalam peringkat kedua di dunia

sebagai penghasil sampah plastic ke laut setelah China. Berdasarkan data Jambeck (2015),

Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai

sebesar 187,2 juta ton setelah Cina yang mencapai 262,9 jutaton. Berada di urutan ketiga adalah

Filipina yang menghasilkan sampah plastik ke laut mencapai 83,4 juta ton, diikuti Vietnam yang

mencapai 55,9 juta ton, dan Sri Lanka yang mencapai 14,6 juta ton per tahun. Dari angka

tersebut, ternyata baru sekitar 5% saja yang bisa di daur ulang5.

Dalam kasus Indonesia, berdasarkan data dari KLHK terkait hasil temuan dari 100 toko

atau anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dalam waktu satu tahun saja,

sampah plastik sudah mencapai 10,95 juta lembar sampah kantong plastik. Jumlah itu ternyata

setara dengan luasan 65,7 hektare kantong plastik atau sekitar 60 kali luas lapangan sepak bola.

Padahal, KLHK menargetkan pengurangan sampah plastik lebih dari 1,9 juta ton hingga 2019 .

Masih menurut KLH, saat ini jumlah sampah Indonesia di 2019 diprediksi akan mencapai

68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton atau 14 persen dari

total sampah yang ada. Saat ini, komposisi sampah utamanya 60 persen organic dan untuk

plastiknya 14 persen. Ada beberapa jenis sampah plastik yang paling sulit dikelola, seperti

barang sekali pakai, microbeads, pembersih telinga, kemasan sekali pakai, kantong plastik,

4 Purwaningrum, Pramiati (2016). Upaya Mengurangi Timbunan Sampah Plastik di Lingkungan. Indonesian Journal

of Urban and Environment Technology. Vol 8, No 2 (2016) . Open Journal System. Universitas Trisakti, Jakarta 5

Page 12: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

polystyrene (styrofoam), flexible plastik (sachet dan pouch), serta alat makan dan minum

(sedotan, cup, piring, sendok, garpu).6

Sampah berbahan plastik adalah salah satu sumber pencemaran lingkungan hidup. Plastik

jika dibuang ke tanah, plastik mengganggu kesuburan tanah dan mencemari tanah. Plastik juga

akan berinteraksi dengan air, kemudian membentuk bahan kimia berbahaya. Ketika bahan kimia

itu meresap ke bawah tanah, akan menurunkan kualitas air. Didarat sudah banyak binatang yang

mati karena menelan plastik. Limbah plastik tidak hanya merusak tanah, tapi juga telah merusak

air sungai. Sampah plastik yang masuk ke dalam aliran sungai tidak terurai sebagaimana limbah

organik. Sebagai gambaran sederhana, daun yang membusuk akan terurai menjadi komponen

organik penyusunnya yaitu karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), dan lain-lain yang tak

membahayakan lingkungan. Beda dengan plastik, berasal dari polimer sintetik, plastik

membutuhkan minimal 40 tahun untuk hancur. Hancur belum tentu terurai. Manusia juga

memproduksi plastik dengan mengguakan bahan-bahan kimia beracun.

Sehingga penggunaan wadah makanan dan minuman berbahan plastic terkait dengan

sejumlah kesehatan manusia. Pencemaran plastik juga banyak terjadi pada air sungai. Hasil riset

yang dilakukan ECOTON (Ecological Observation and Wetlands Conservation) dan dipublish

pada tanggal 28 Maret 2019, menyimpulkan bahwa air Kali Surabaya yang menjadi bahan baku

PDAM Surabaya sudah tercemar mikroplastik. Pun ikannya, 73% ikan dari kali tersebut

mengandung mikroplastik. Sejumlah 103 sampel ikan yang diambil dari Kali Surabaya, 73%

mengandung mikroplastik dalam perutnya. Jumlah ikan yang mengandung mikroplastik tertinggi

pada kelompok ikan herbivora (67%-87%), disusul kelompok ikan omnivora (67%-8%), dan

kandungan terendah pada kelompok karnivora (33%-38%).7

Selain mikroplastik, dalam perut ikan yang dibedah dalam penelitian tersebut berisi

material plastik berupa tali rafia dan bungkus makanan. Plastik-plastik tersebut termakan oleh

ikan dan tidak tercerna sehingga tetap utuh di dalam perut ikan. Dalam jumlah tertentu,

menyebabkan

6 https://indonesiaimaji.com/warga-nu-dan-masalah-sampah-plastik/ 7 https://www.mongabay.co.id/2020/07/28/ecoton-pencemaran-sungai-surabaya-meningkat-selama-pandemi/

Page 13: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

kematian pada ikan . Pencemaran lingkungan oleh plastik, tidak hanya terjadi di sungai tapi juga

lautan. Sekitar 10-20 juta ton plastik masuk ke lautan setiap tahunnya. Sebuah studi

menyebutkan sekitar 5 triltyun partikel plastic dengan berat total 268. 940 ton saat ini

mengambang di lautan.8

Untuk itu tidak heran, jika baru-baru ini Paus sperma (Physeter macrocephalus)

ditemukan mati akibat menelan puluhan kilo sampah plastik. Bangkainya ditemukan terdampar

pada 3/4/2019 di satu pantai di Porto Cervo, tujuan wisata populer di Sardinia, Italia. Mirisnya,

ketika ahli melakukan pembedahan tubuh paus, mamalia laut ini diketahui sedang mengandung.

Di dalam perut paus pun ditemukan 22 kilogram plastik. Luca Bittau, presiden SEAME sebuah

organisasi nirlaba yang bertujuan untuk melindungi cetacea (ordo paus) di Mediterania

mengatakan bahwa isi perut mamalia itu terdiri dari kantong plastik, jala dan tali pancing, serta

benda lain yang tidak bisa terurai .

Akhir-akhir ini, kasus paus yang mati akibat menelan puluhan kilo bahkan ton sampah

plastik, menjadi sering dijumpai di beberapa wilayah atau negara. Sebelumnya ikan Paus

ditemukan mati dengan perut penuh sampah plastik di Filipina. Mirisnya, jumlah plastik yang

ditemukan lebih banyak yaitu 40 kg. The Guardian melansir berita, Selasa (19/3/2019), ahli

biologi kelautan dan sukarelawan dari D’Bone Collector Museum di Davao City, Filipina

terkejut menemukan penyebab kematian brutal paus itu. Paus tersebut terdampar di pantai pada

tanggal 15/3/2019.9

Beberapa bulan sebelumnya, seekor ikan paus juga ditemukan mati di Wakatobi.

Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (19/11/2018). Pihak berwenang belum dapat memastikan

penyebab kematian paus jenis Sperm wale yang terdampar di perairan Wakatobi tersebut. Dalam

perut paus sepanjang 9,6 meter itu ditemukan sampah plastik yang jumlah cukup besar yakni

sekitar 5,9 kg. Aktivis dari Yayasan Lestari Alam Wakatobi, Saleh Hanan memperkirakan

penyebab kematian paus itu karena sampah plastik. Sebab, sampah plastik tak bisa dicerna oleh

perut paus .

8 file:///C:/Users/USER/AppData/Local/Temp/Fiqih%20Penanggulangan%20Sampah%20Plastik%20-%20[PDF].pdf

9 https://news.detik.com/foto-news/d-4473901/kebangetan-ini-penampakan-40-kg-plastik-dalam-perut-paus-di-filipina

Page 14: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Tidak ada data akurat tentang jumlah sampah plastik di lautan Indonesia, namun

diperkirakan sekitar 46 ribu sampah plastik mengapung di setiap mil persegi samudera kita.

Bahkan di Samudera Pasific, kedalaman sampah plastik mencamai 100 meter dari permukaan

laut. Pencemaran laut Indonesia 75 persen masuk kategori sangat tercemar, 20 persen sedang,

dan hanya 5 persen kategori ringan . Keberadaan sampah plastik masih menjadi momok bagi

pemerintah dan rakyat Indonesia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)

bahkan menyebutkan bahwa jumlah sampah plastik di Indonesia telah mencapai level

mengkhawatirkan. Sejak 2002 hingga 2016 terjadi peningkatan jumlah sampah plastik sebesar 5

persen.

Ada beberapa faktor yang kemudian memunculkan adanya peningkatan jumlah sampah

plastik tersebut. Faktor pertama adalah berkaitan dengan perubahan gaya hidup. Saat ini

masyarakat ingin segala hal yang simpel dan tak ribet.10

Penggunaan segala jenis kemasan

plastik oleh banyak produsen pun mendukung meningkatnya penggunaan plastik. Hal ini karena

keunggulan plastik, dimana plastik merupakan produk serba guna, ringan, fleksibel, tahan

kelembaban, kuat, dan relatif murah. Selain penggunaan plastik, membuang sampah

sembarangan atau limbah di tempat yang tidak semestinya juga masih banyak dilakukan

masyarakat. Perairan laut bisa tercemar karena ulah tindakan manusia membuang sampah ke

sungai yang kemudiaan terbawa arus sungai ke laut.

Tanpa kesadaran untuk mengurangi sampah plastik akan menjadi bencana bagi manusia.

Sebab unsur plastic ada yang dalam bentuk mikro dan nanoplastik, karena ukurannya sangat

kecil, maka bisa dengan mudah dimakan oleh biota laut dari yang berukuran sangat kecil seperti

plankton hingga besar. Plankton ini dimakan ikan kecil, dan ikan kecil dimakan oleh ikan besar,

dimana ikan besar ini dimakan oleh manusia. Jadi, manusia juga sangat rentan. Saat mikroplastik

masuk ke dalam tubuh manusia, maka bahan pencemar akan bekerja untuk mengusir plastik dan

tubuh pada akhirnya akan menjadi penuh dengan polusi .

Untuk itu, pengendalian sampah plastik yang paling sederhana dan efektif adalah dengan

menumbuhkan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk tidak merusak lingkungan dengan

membuang sampah plastik tidak pada tempatnya dan menggugah kesadaran untuk mengurangi

10 https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/26/135610326/sampah-plastik-di-indonesia-jadi-perhatian-presiden-bank-dunia?page=all

Page 15: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

penggunaan plastik karena berbahaya bagi lingkungan hidup. Sampah plastik merupakan sampah

yang sangat sulit terurai, bahkan selama puluhan tahun. Untuk itu, kesadaran masyarakat untuk

meminimalisasi penggunaan sampah plastik perlu ditingkatkan.

Jika dikaji secara jujur, persoalan pengelolaan lingkungan di Indonesia masih belum

sesuai harapan. Ada beberapa faktor yang menjadi kendala yaitu, pertama Kelembagaan

lingkungan, mulai dari tingkat pemerintah pusat, provinsi, sampai kabupaten/kota, hingga kini

belum memiliki struktur kewenangan yang kuat. Jadi tidak heran jika lingkungan hidup apalagi

sampah plastik, belum menjadi agenda dan kebijakan utama di negeri ini. Di tingkat

kementerian, institusi lingkungan hidup hanya berbentuk kementerian negara, di provinsi dan

kabupaten/kota hanya sedikit dibentuk lembaga kedinasan dengan nomenklatur dinas atau badan,

tetapi hanya kantor yang tak memiliki otoritas.

Secara politik, kementerian Negara atau kantor jelas tak memiliki bargaining power

dalam proses kebijakan strategis yang mengikat terhadap departemen atau kedinasan. Dengan

kerapuhan struktural ini, kerusakan lingkungan pun berlangsung dalam deret ukur. Padahal,

kemampuan untuk mengatasi kerusakan itu berjalan dalam deret hitung. Ini berarti proses

desentralisasi dan demokratisasi kebijakan lingkungan di daerah dan keberlanjutan Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi taruhan hidup-mati.

Kedua, regulasi yang ditetapkan terkait penanggulangan sampah platik, masih sebatas

pemakaian plastik berbayar, dan itupun bagi retailer modern. Belum ada kebijakan yang

memaksa warung-warung dan pasar-pasar tradisional. Selain itu, harusnya pemerintah juga bisa

memaksa secara radikal kepada produsen untuk menyediakan plastik yang mudah terurai

sehingga bisa mengurangi bahaya yanag ditimbulkan oleh kantong plastik. Regulasi pengelolaan

sampah plastik yang efektif sangat dibutuhkan, sebagai acuan bagi masyarakat dalam

meminimalisir limbah plastik.

Ketiga, pengawasan terhadap implementasi kebijakan terkait lingkungan masih lemah.

Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan banyak pihak, namun tidak ada tindakan

penegakan hukum, padahal sumber daya alam dan lingkungan merupakan aset yang tak

terperikan bagi suatu bangsa. Untuk itu fungsi pemerintah tidak hanya penyusunan kebijakan

tapi penegakan hukum yang tegas sangat diperlukan. Dengan adanya sangsi yang tegas,

Page 16: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

diharapkan bisa mencegah dan meminimalkan perusakan lingkungan oleh pihak-pihak yang

tidak bertanggung jawab.

Selain itu, penyebab utama pencemaran yang diakibatkan sampah plastik adalah

banyaknya produsen-produsen penghasil kemasan berbahan plastik yang masih belum sadar

terhadap bahaya dan kerugian yang ditimbulkan oleh sampah plastik. Upaya produsen dan

masyarakat untuk mengurangi dan memiliki peran penting dalam penyelesaian masalah sampah

plastik. Namun, bila hanya mengandalkan masyarakat, program pemerintah untuk mengurangi

dan menekan sampah akan sulit tercapai maksimal. Oleh karena itu, produsen wajib pula

bertanggung jawab atas sampah produk yang dihasilkannya.

Saat ini dunia media dibuat kaget terkait penemuan sampah bungkus mi instan yang

berusia 19 tahun. Foto penemuan tersebut ramai di Twitter, usia sampah teridentifikasi

berdasarkan tulisan ‘Dirgahayu 55 Tahun Indonesiaku’. Penemuan bungkus Indomie

mengirimkan pesan bahwa Indonesia belum memikirkan pengurangan hingga pola pengelolaan

sampah dengan baik.11

Saat ini, berbagai gerakan masif memang telah dilakukan masyarakat peduli lingkungan

lewat berbagai kampanye. Mulai dari diet kantong plastik, penggunaan botol minum untuk

mengurangi sampah air minum kemasan, hingga pengurangan penggunaan sedotan plastik.

Gerakan masyarakat sangat baik dan penting. Namun, tanpa peran produsen itu tidak cukup

untuk mewujudkan target pengurangan sampah pemerintah pada 2025. Sebagaimana telah

disebutkan, Pemerintah menargetkan pengurangan sampah sebanyak 20,9 juta ton tau sebesar

30% dari proyeksi sampah Indonesia pada 2025 sebesar 70,8 ton.

Untuk lebih mendorong efektiftas hal tersebut, dibutuhkan beberapa kebijakan bagi dunia usaha

(produsen pengguna plastik) yaitu, pertama, perlu tanggung jawab dari produsen untuk

mengumpulkan kembali sampah-sampah kemasan yang mereka produksi. Kedua, plastik yang

diproduksi harus dibuat dari bahan yang lebih mudah didaur ulang. Ketiga, pengganti kemasan

plastic dengan non-plastik harus digalakkan. Keempat, dunia usaha harus intentens memberikan

edukasi kepada masyarakat untuk mengurangi pemakaian plastik.

11 https://news.detik.com/berita/d-4501063/cerita-di-balik-viral-penemuan-sampah-plastik-utuh-berusia-19-tahun

Page 17: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Sejak 21 Februari 2016 pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan (KLHK) mencanangkan sistem kantong plastik berbayar dimulai retail-retail modem.

Langkah awal dilakukan uji coba serentak di 22 kota, termasuk Kota Medan. KLHK menetapkan

harga minimal standar Rp200 untuk setiap kantong plastik. Kebijakan ini bertujuan untuk

mengurangi produksi sampah terutama dari bahan plastik. Namun kebijakan ini mendapat respon

pro dan kontra oleh masyarakat. Kalau tujuannya mengurangi produksi sampah plastik, mengapa

dengan cara membebani masyarakat harus membayar ketika berbelanja dipasar modern.

Mengapa pemerintah tidak langsung mengeluarkan kebijakan larangan menggunakan kantong

plastik. Pertanyaan-pertanyaan ini muncul di tengah-tengah masyarakat.

Kebijakan kantong plastik berbayar bagi konsumen yang berbelanja di retail modern

merupakan hal yang rasional. Alasannya demi menjaga dan mengurangi tingkat kerusakan

lingkungan yang lebih parah. Kebijakan tersebut tentunya harus didukung semua pihak, karena

diharapkan akan menekan penggunaan plastik oleh masyarakat. Namun demikian, harus diakui

nominal Rp200 per pemakaian setiap kantong plastik belum akan memberikan efek jera bagi

konsumen untuk tidak menggunakan bungkus plastik.

Terkait pertanyaan, untuk apa uang Rp200 yang telah terkumpul dari program plastik

berbayar. Uang dari pembelian kantong plastik itu, akan dikembalikan ke rakyat melalui kegiatan

pengendalian pencemaran lingkungan hidup. Adapun pihak pasar retail hanya sebagai

pengumpul saja. Pemerintah DKI Jakarta. Melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun

2013 tentang Pengelolaan Sampah, toko-toko diwajibkan menyediakan kantong plastik ramah

lingkungan. Pemprov DKI memang tak bisa melarang pemakaian kantong plastik. Namun ada

Perda yang mengatur pemakaian kantong plastik ramah lingkungan. Jadi secara tidak langsung

memaksa untuk menggunakan plastik ramah lingkungan.12

Bahkan Pemprov DKI menetapkan

sanksi bagi toko-toko modern yang tidak menyediakan kantong plastik ramah lingkungan,

dikenakan denda Rp 5 sampai Rp 25 juta. Namun demikian, karena pelaksanaan aturan ini tidak

melalui proses sosialisasi, sebagaian warga masih bingung. Bahkan akan berimbas kepada pasar

modern yang bukan tidak mungkin mendapat protes dari konsumen karena dikenakan biaya

tambahan untuk membayar kantong plastik. Karena selama ini pemberian kantong plastik gratis

kepada konsumen merupakan bentuk pelayanan yang diberikan pengelola retail.

12 https://www.beritasatu.com/archive/164831/penanganan-dampak-plastik-tak-sebanding-tingginya-permintaan

Page 18: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Untuk itu, hal lain yang patut dipikirkan pemerintah adalah bukan hanya sebatas

pemberlakukan kantong plastik berbayar sebagai upaya mengurangi limbah berbahan plastik,

tapi harus ada sosialisasi dan pengawasan lebih ketat serta inovasi untuk menekan produksi

sampah plastik. Bahkan bagi pemakai kantong plastik diwajibkan untuk mempertanggung-

jawabkan pemakaiannya. Tidak boleh dibuang sembarangan. Karena Rp.200 bukan angka yang

terlalu dan tidak sebanding dengan limbah yang dihasilkan. Artinya pemerintah harus memiliki

kebijakan yang lebih tegas lagi terhadap penggunaan berbahan plastik. Sehingga bukan hanya

sebatas mengurangi, tetapi menghentikan pemakaian kantong berbahan plastik yang tidak ramah

lingkungan, diganti dengan kantong dari kertas.

Presiden Jokowi sebenarnya telah mengeluarkan Perpres nomor 18 tahun 2017 tentang

Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis

Rumah Tangga. Perpres tersebut memang tidak spesifik mengatur sampah plastik, namun

diharapkan melalui peraturan di bawahnya dapat diatur kebijakan tentang pengurangan sampah

plastik secara lebih rinci.

Pemerintah Indonesia sudah membuat rencana aksi nasional (RAN) pengelolaan sampah

laut dan sudah terlaksana sejak 2017. Sementara, untuk mendukung dan memuluskan RAN,

Pemerintah juga menggelontorkan dana sebesar USD1 miliar dan diharapkan bisa berguna untuk

memerangi produksi sampah plastik di laut. Dari situ, diharapkan pada 2025 mendatang produksi

sampah plastik bisa berkurang hingga 70 persen.13

Saat ini, KLHK sedang menyusun dua

rancangan permen terkait pembatasan penggunaan kantong belanja plastik dan peta jalan atau

roadmap untuk para produsen penghasil bungkus atau kemasan plastik. Dengan kata lain, ke dua

Permen akan mengatur kewajiban konsumen dan produsen. Keberadaan sampah plastik tersebut

tak terlepas dari produsen dan konsumen. Produsen dalam hal ini mengemas barang buatannya

menggunakan bungkus plastik, sedangkan konsumen masih kerap menggunakan produk plastik

sekali pakai.

Untuk pedoman bagi pemerintah, meski belum ada permennya, beberapa daerah sudah

menjalankan kebijakan tersebut. Sebut saja Banjarmasin, Balikpapan, dan Padang. Banjarmasin

itu sudah menjadi contoh karena sejak 2016 telah melakukan pelarangan terhadap ritel besar

13 https://maritim.go.id/penanganan-sampah-laut-masih-terus-berlanjut/

Page 19: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

yakni supermarket untuk tidak memberikan kantong belanja plastik. Dengan pembatasan itu

jumlah timbunan sampah yang ada berkurang sekitar 20 persen di TPA. Sementara di Balikpapan

telah diterbitkan peraturan wali kota untuk melarang penggunaan kantong belanja plastik,

sedangkan di Padang meski sudah ada peraturan wali kotanya, tetapi masih dalam tahap

sosialisasi ke masyarakatnya.

Sebagai daerah wisata dunia, pemerintahan Provinsi Bali dan Kota Denpasar juga telah

mengeluarkan regulasi terkait sampah plastik. Regulasi tersebut adalah Peraturan Walikota

Denpasar No.36/2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik dan Peraturan

Gubernur Bali No.97/2018 tentang Pembatasan Timbunan Sampah Plastik Sekali Pakai. Isi

Peraturan Gubernur (Pergub) lebih panjang dan bahasanya cukup ambisius. Pergub Pembatasan

Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai ini bertujuan pengurangan limbah plastik sekali pakai dan

mencegah kerusakan lingkungan. Plastik Sekali Pakai (PSP), adalah segala bentuk alat/bahan

yang terbuat dari atau mengandung bahan dasar plastik, lateks sintetis atau polyethylene,

thermoplastik synthetic polymericdan diperuntukkan untuk penggunaan sekali pakai.

Namun hanya tiga jenis PSP yang dilarang dalam Pergub ini yakni kantong plastik,

polysterina (styrofoam), dan sedotan plastik. Aturan ini mewajibkan setiap orang dan lembaga

baik pemasok, distributor, produsen, penjual menyediakan pengganti atau substitusi PSP. Juga

melarang peredaran, distribusi, dan penyediaan PSP baik oleh masyarakat, pelaku usaha, desa

adat, dan lainnya.14

Kemasan plastik telah menjadi bagian dari kehidupan manusia, padahal kemasan plastik

selain memiliki manfaat praktis juga memiliki konsekuensi luar biasa yang tidak diinginkan.

Plastik yang butuh waktu sangat lama untuk terurai. Untuk itu gerakan mengurangi penggunaan

kantong plastik harus terus digalakkan, utamanya di kalangan pelaku usaha yang selama ini

diketahui sebagai penyedia sekaligus produsen sampah plastik. Kita patut bersyukur, sejalan

berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, dalam beberapa tahun terakhir upaya minimalisasi

sampah plastik makin menggema.

Sejak tahun 2010, Danone Ecosysteme dan Danone-Aqua telah mendukung bisnis social

yang ditujukan untuk pengumpulan sampah plastik di Indonesia. Bekerja bersama komunitas

14 https://www.mongabay.co.id/2018/12/29/bali-larang-plastik-sekali-pakai-mulai-2019/

Page 20: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

pemulung, Danone dapat mengumpulkan 12 ribu ton sampah plastik untuk didaur ulang, melalui

sampah plastik. Hal tersebut merupakan dukungan inisiatif social untuk mengubah sampah

kemasan menjadi sumber daya bernilai guna, dengan menambah 10 pusat pengumpulan sampah

plastik dan 10 fasilitas untuk komunitas pengelola sampah.

Gerakan meminimalisasi penggunaan plastik juga dilakukan sejumlah ritel modern.

Misalnya Superindo sejak 2015 lalu secara konsisten menerapkan program plastik berbayar.

Selain itu, LotteMart, Carrefour, Hypermart, Giant, Alfamart, Indomart dan Alfamidi juga sejak

2016 telah menerapkan kantong plastik berbayar Rp200. Beberapa perusahaan tersebut masih

menerapkannya hingga kini. Namun demikian beberapa mengganti kebijakan dengan

menyediakan pengganti plastik dengan kardus atau pembelian tas belanja dengan harga

terjangkau, antara lain: Superindo, Carrefour, dan Giant.15

Minimalisasi penggunaan plastik dilakukan perusahaan perabotan rumah tangga, Ikea.

Sejak pertama kali didirikan, Ikea tidak menyediakan kantong plastik cuma-cuma. Proyek “Ikea

Blue Bag” atau tas biru yang dijual seharga Rp 9.900, yang disarankan agar dipakai pelanggan

Ikea setiap berbelanja. Kantong dari bahan daur ulang dan boleh dibawa konsumen tersebut

untuk berbelanja berulang kali

Produsen kebutuhan perkakas dan gaya hidup lainnya, ACE Hardware, juga menawarkan

kantong plastik yang lebih mudah terdekomposisi atau terurai. Ace juga akan mengikuti aturan

pemerintah soal plastik berbayar. ACE tengah mengampanyekan program Serba Bersih mulai

dari lima Januari sampai Sembilan Februari 2016. Program itu merupakan resolusi awal tahun

ACE untuk mengajak pelanggan agar hidup lebih bersih

Sementara itu KFC Indonesia, telah menetapkan lahirnya program bernama

#NoStrawMovement di awal tahun 2017. Gerakan ini bertujuan mengurangi penggunaan sedotan

plastik, terutama di gerai-gerai KFC. Pertimbangannya adalah bahwa sedotan plastik adalah

sampah laut terbesar ke-lima di dunia. Di Indonesia sendiri diperkirakan ada 93 juta batang

sedotan yang dipakai dan dibuang setiap hari. Selain itu, sedotan plastik adalah sampah yang

tidak diambil pemulung karena nilai jualnya rendah .

15 Opcit

Page 21: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Padahal problem sampah plastik itu juga terkait erat dengan produsen yang menggunakan

plastik yang tidak ramah lingkungan sebagai pengemas produknya. Dengan kata lain, produsen

juga sebenarnya turut berkontribusi dalam menciptakan tumpukan plastik yang tidak ramah

lingkungan. Masyarakat atau konsumen tidak akan membuang sampah plastik kalau produsen

juga tidak mengemas produk mereka dengan plastik. Dari sini kemudian dapat dipahami

produsen juga perlu mendapatkan peringantan bahkan sanksi apabila dalam mengemas produkya

menggunakan plastik yang tidak ramah lingkungan.

Karenanya diperlukan upaya serius dari produsen untuk menciptakan inovasi-inovasi

baru untuk membuat plastik yang ramah lingkungan atau membuat produk alternatif ramah

lingkungan sebagai pengganti plastik. Tanpa ada upaya serius dari pihak produsen rasanya

mustlahil untuk menyelesaikan kompleksitas problem sampah plastik. Dimana plastik

merupakan bahan yang dapat digunakan untuk banyak fungsi dan dapat diproduksi dengan harga

murah. Sayangnya penggunaan yang masif menimbulkan masalah bagi lingkungan karena

prosesnya yang panjang untuk bisa diurai secara alamiah. Akibatnya, hal ini menjadi problem

bagi kelestarian lingkungan.

Salah satu lembaga non pemerintah yang peduli akan sampah plastik ini adalah organisasi

massa terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama melalui salah satu badan otonominya yaitu

Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) dengan

mengagas kegiatan Bank Sampah Nusantara (BSN). Untuk itu peneliti tertarik mengangkat tema

ini sebagai penelitian.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis tertarik untuk membuat rumusan masalah

penelitian sebagai berikut; “Komunikasi Pemasaran Sosial LPBI NU didalam melakukan

sosialisasi untuk merubah perilaku masyarakat didalam menangani sampah plastik”

C. Pertanyaan Penelitian

Adapun fokus pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut: “Bagaimana komunikasi

pemasaran sosial yang dilakukan oleh LPBI NU didalam melakukan sosialisasi untuk merubah

perilaku masyarakat didalam menangani sampah plastik?”

Page 22: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran informasi tentang: Komunikasi

pemasaran sosial LPBI NU didalam melakukan sosialisasi untuk merubah perilaku masyarakat

didalam menangani sampah plastik.

Page 23: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pemasaran Sosial

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan konsep pemasaran sosial, dimana ilmu

pemasaran sosial muncul terutama untuk mengatasi berbagai masalah sosial yang ada di

masyarakat. Antara lain pendidikan, kesehatan, kebersihan lingkungan, kemiskinan,

pengangguran, lingkungan hidup dan lain-lain. Konsep pemasaran sosial berkaitan dengan cara

atau langkah untuk mengubah perilaku masyarakat menuju ke arah yang lebih baik. Pemasaran

sosial menurut Kotler, adalah sebagai berikut; “Social marketing is a process that applies

marketing principles and techniques to create, communicate, and deliver value in order to

influence target audience behaviors that benefit society (public health, safety, the environment,

and communitie.16

Pada dasarnya, pemasaran sosial atau social marketing merupakan sebuah

strategi yang digunakan oleh suatu kelompok/institusi, khususnya pemerintah, dengan tujuan

untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan dari kelompok sosial tertentu.

Pemasaran sosial biasanya dilakukan oleh kelompok-kelompok sosial yang ada dalam

masyarakat. Misalnya, LSM Internasional - Green Peace, yang sangat aktif mengampanyekan

gerakan peduli terhadap lingkungan hidup atau LSM-LSM yang ada di Indonesia pada saat ini

yang aktif mengampanyekan isu demokratisasi dan perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia

(HAM). Sementara itu, orang yang dijadikan sasaran dari kegiatan pemasaran sosial disebut

sebagai target adopter.

Pemasaran sosial terdiri atas : elemen-elemen pendekatan sosial terbaik untuk perubahan

sosial yang berbentuk kerangka tindakan dan perencanaan yang terintegrasi serta menggunakan

kemajuan teknologi komunikasi dan keahlian pemasaran. Kerangka tindakan umumnya berupa

konsep dan perencanaan. Pemasaran atau Marketing adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

konsepsi, penetapan harga promosi dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan

pertukaran untuk memuaskan tujuan organisasi dan individu.

16 Nanda, Ajit Kumar (2016). Social Marketing: A Literature Review. International Journal of Science and Research (IJSR) ISSN (Online): 2319-7064 Index Copernicus Value (2013): 6.14 | Impact Factor (2013): 4.438

Page 24: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Definisi ini berbeda dengan definisi sebelumnya yang tidak menyertakan unsur ide di

dalamnya. Sebelum waktu itu, pengertian marketing adalah kegiatan pemasaran yang bertujuan

menjual produk saja. Perubahan ini menandai tonggak perubahan dalam evolusi marketing yang

mencerminkan penekanan dalam penyebaran dan pertukaran ide. Dengan kata lain, social

marketing adalah suatu kegiatan yang bisa menganut asas-asas marketing pada umumnya.

Istilah pemasaran sosial sendiri pertama kali diperkenalkan pada Tahun 1971 untuk

menguraikan penggunaan prinsip dan teknik pemasaran dalam menjelaskan suatu penyebab

gejala sosial, ide, atau kebiasaan. Sejak saat itu, istilah ini menjadi pengertian dalam teknologi

manajemen perubahan sosial yang meliputi desain, implementasi, dan kontrol program yang

diarahkan untuk meningkatkan akseptabilitas terhadap ide atau praktik sosial dalam satu atau

lebih kelompok target adopter.

Pemasaran sosial menggunakan segmentasi pasar, riset konsumen, pengembangan dan tes

produk, komunikasi terarah, fasilitas, insentif, dan teori pertukaran untuk memaksimalkan

respons dari target adopter. Contohnya adalah kampanye mengenai “wajib belajar” yang

dimaksudkan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa Indonesia. Target adopternya terdiri atas

dua kelompok, yakni kelompok orang tua dan kelompok anak-anak usia

Terdapat 3 unsur utama yang mendukung pemasaran sosial, yaitu :17

1. Produk Sosial: Ide/gagasan dan Praktik

Perubahan dari sebuah ide atau kebiasaan yang kurang baik menjadi lebih baik atau

adopsi ide dan kebiasaan-kebiasaan baru adalah tujuan dari pemasaran sosial (social

marketing).Bentuk pertama produk sosial dapat berupa Ide dan kebiasaan. Produk sosial berupa

ide bisa berbentuk belief (kepercayaan), attitude (sikap), atau value (nilai).

Kepercayaan adalah sebuah persepsi yang didasarkan kepada fakta dan umumnya tanpa

evaluasi. Misalnya, “merokok dapat merusak kesehatan”, sedangkan sikap adalah evaluasi atau

penilaian baik buruk tentang orang, objek, ide, atau kejadian dari seseorang. Ide sosial bisa pula

berbentuk sebuah nilai (value) yang diartikan sebagai keseluruhan gagasan mengenai apa yang

benar dan apa yang tidak. Misalnya, poster dan spanduk-spanduk yang dipajang di markas, barak

17 otler, P, Roberto, N & Lee, N 2002, Social Marketing: Improving the Quality of Life. 2nd edn, Sage Publications.

Page 25: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

atau kantor TNI AD serta di jalan raya yang berbunyi “Ternyata Damai itu Indah” Maksudnya

adalah agar masyarakat tidak bertengkar yang berujung pada kerusuhan.

Bentuk kedua produk sosial berupa praktik sosial. Praktik sosial ini bisa berupa sebuah

tindakan yang terlihat pada pelaksanaan vaksinasi atau pengambilan suara pada pemilihan

umum. Bisa juga berupa penetapan perubahan sebuah pola tingkah laku, seperti upaya

penghentian kebiasaan merokok atau penggunaan suatu jenis kontrasepsi dalam program

keluarga berencana.

Bentuk ketiga produk sosial merupakan objek terukur (tangible object) yang berbentuk

fisik, seperti pil kontrasepsi yang dimaksudkan untuk menekan angka kelahiran bayi atau seperti

sabuk keselamatan dengan tujuan untuk meningkatkan disiplin pengemudi di jalan raya serta

dalam rangka mengikuti standar internasional.

Objek terukur tersebut mengacu pada produk-produk (benda) yang secara fisik menyertai

kampanye. Khususnya untuk penggunaan sabuk keselamatan bagi pengendara mobil dan

penumpang yang ada di depan sangat terkait dengan ada atau tidaknya serta berfungsi atau

tidaknya sabuk keselamatan.

Meski demikian, tidak ada pendapat yang menyebutkan pembedaan dalam penekanan

pada salah satu bentuk, baik ide maupun praktik sosial secara teoretis. Aspek-aspek mana yang

akan ditonjolkan adalah tergantung dari tujuan, sifat, dan karakter dari pemasaran sosial tersebut.

Umumnya para pelaku pemasaran sosial mempromosikan ide sama baiknya dengan

praktik sosial karena tujuan akhir mereka adalah mengubah kebiasaan dari yang selama ini

dilakukan menjadi suatu perilaku yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Misalnya, ketika

presiden Soeharto memopulerkan untuk mengonsumsi makanan secara lebih variatif dan bukan

hanya padi maka pemasaran ide ini kemudian diikuti oleh perilaku pejabat yang mulai

menggemari makanan kentang dan roti.

2.Target Adopter (Audience)

Target adopter atau sasaran dalam pemasaran sosial terdiri dari satu atau lebih kelompok

yang dapat dibagi berdasarkan usia, status sosial, letak geografis. Sama halnya dengan target

Page 26: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

market dalam pemasaran komersial, ketidakakuratan dalam mendefinisikan target adopter akan

mengurangi tingkat keberhasilan dari aktivitas pemasaran yang kita lakukan.18

Oleh karena masing-masing kelompok tersebut memiliki perangkat kepercayaan, sikap

dan nilai yang tidak sama. Oleh karena itu, perlu diperhatikan perbedaan karakter dari target

adopter sebagai berikut (Kotler, 1989: 26–28).19

Keberhasilan program Keluarga Berencana dikarenakan pemerintah selaku aktor dalam

kegiatan pemasaran sosial berhasil mendekati dan meyakinkan kelompok yang berpengaruh

dalam masyarakat, ulama, pemuka adat dan pemimpin informal lainnya.

Adapun kelompok-kelompok berpengaruh ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

Kelompok Pemberi Izin, seperti badan-badan pengatur di mana izin atau peraturan mungkin

dibutuhkan dalam memulai penyebaran program.

Kelompok Pendukung, seperti dokter atau staf medis lainnya yang mendukung atau

berpartisipasi dalam pelaksanaan program. Dalam pemasaran program keluarga berencana

dukungan dari dokter sangatlah penting. Oleh karena cukup banyaknya pro dan kontra di

kalangan masyarakat termasuk dari pihak medis (dokter) maka KB dengan vasektomi dan

tubektomi tidak bisa berkembang di Indonesia saat ini. Dengan kata lain, program ini tidak

berhasil karena tidak didukung oleh kelompok pendukung.

Kelompok Oposisi. Contoh klasik yang sering ditampilkan adalah para ulama yang menentang

Keluarga Berencana pada awal disosialisasikan (tahun 1970-an). Upaya yang paling tepat untuk

menaklukkan kelompok ini adalah dengan memberikan keyakinan yang masuk akal bahwa

program yang dilaksanakan adalah benar dan tidak bertentangan dengan ajaran agama.

Kelompok Evaluasi, seperti komite legislatif yang memberikan evaluasi yang dapat menilai

apakah program tersebut menguntungkan atau merugikan.

Contohnya program pemerintah Kanada untuk mengurangi konsumsi rokok, seperti disinggung

di atas akan berjalan sangat efektif karena didukung oleh parlemen.

18 Adnan, Ricardi S (2016). Pemasaran Sosial : Suatu Pengantar. Modul UT. Jakarta, Indonesia 19 Opcit

Page 27: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

3. Teknologi Manajemen Perubahan Sosial

Sebuah teknologi manajemen perubahan sosial haruslah dapat menjawab pertanyaan

berikut secara efektif. Apa ide dan praktik sosial yang cocok dan apa yang dicari kelompok

sasaran (target adopter)? Bagaimana membuatnya cocok? Bagaimana membawanya kepada

target sasaran? Bagaimana menjaga atau mengubahnya untuk mempertahankannya dari kematian

yang prematur? Dari pertanyaan tersebut ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk

menjawabnya, yaitu mendefinisikan, mendesain, mengirimkan, dan mempertahankan produk

yang cocok dengan apa yang dicari oleh kelompok sasaran (Kotler, 1989: 28–36).20

a. Mendefinisikan produk yang cocok

Hal pertama yang dibutuhkan dalam menyukseskan pemasaran sosial adalah menciptakan

produk sosial baru untuk memenuhi keinginan target sasaran atau produk yang lebih baik dari

yang sudah ada. Tentu saja hal ini membutuhkan penjelasan tentang apa yang dibutuhkan dan

bagaimana memenuhinya, dengan kata lain harus dibuat apa yang disebut konsep pemasaran (the

marketing concept).

Konsep pemasaran ini memegang kunci menuju keberhasilan tujuan organisasional yang

di dalamnya mengandung penentuan kebutuhan target sasaran dan mengirimkan kepuasan yang

diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibanding dengan kompetitor/pesaing lain.

b. Mendesain produk yang cocok

Desain atau rancangan produk yang cocok dilakukan dengan menerjemahkan sesuatu

yang cocok ke dalam posisi yang sesuai dengan ide sosial dan praktik, kemudian memakainya

untuk menguatkan posisinya, lalu mengembangkan gambaran sebagai penyebab yang konsisten

dengan sumber penyebab tersebut.

Misalnya, kampanye untuk menolong atau meringankan penderitaan korban AIDS/HIV adalah

dengan mendesain program yang memiliki tema “Jangan Singkirkan Mereka”.

c. Mengirimkan produk yang cocok

20 Ibid

Page 28: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Kegiatan ini dilakukan dengan memperhatikan apakah ada sumber produk terukur (benda yang

digunakan dalam kampanye) dan apakah diperlukan pelayanan dalam pelaksanaannya.

Ada empat kemungkinan situasi pengiriman, (Kotler, 1980: 34) sebagai berikut.21

Kampanye menggunakan produk terukur yang membutuhkan presentasi dan demonstrasi.

Misalnya, peningkatan kesehatan bayi, di mana di samping diberikan PIN di Posyandu, ibu-ibu

juga diberikan pelatihan bagaimana merawat bayi, bagaimana memasak dan memberikan

makanan bayi secara lebih baik.

Kampanye menggunakan produk terukur tanpa perlu presentasi atau pelatihan. Contohnya

penggunaan sabuk pengaman pada kendaraan.

Kampanye tanpa produk terukur, tetapi memerlukan presentasi dan demonstrasi. Contohnya,

program pemberantasan buta huruf (Kejar Paket A).

Kampanye tanpa produk terukur yang tidak memerlukan presentasi dan demonstrasi. Misalnya,

pada kampanye mengenai penegakan hak asasi manusia atau himbauan untuk tidak membuat

kerusuhan.

d. Mempertahankan produk yang cocok

Tugas terakhir untuk meneruskan atau mengubah produk sebagai respon terhadap

perubahan yang terjadi di masyarakat dapat dilakukan melalui beberapa tahap (Kotler, 1989: 36).

Tahap pertama dilakukan dengan melakukan riset dan pengawasan terhadap kondisi masyarakat

(target sasaran).

Contoh kasusnya adalah ketika kementrian kesehatan Amerika Tengah melaksanakan

program peningkatan gizi bagi anak-anak warga miskin. Kampanye dilakukan dengan

penyebaran biskuit kaya gizi dengan harga murah. Biskuit ini diposisikan sebagai makanan

utama untuk makan siang dan makan malam, bukan sebagai camilan (snack). Setelah empat

bulan, terjadi penurunan penjualan. Berdasarkan hasil evaluasi melalui survei, didapat bahwa

sebagian besar kaum ibu menjadikan biskuit tersebut sebagai camilan walaupun tertulis jelas

bahwa biskuit tersebut adalah makanan utama. Dengan posisinya sebagai camilan maka banyak

21 Ibid

Page 29: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

produk lain yang menjadi pesaing sehingga menurunkan penggunaan biskuit tersebut. Hasil

survei juga mengungkapkan bahwa bentuk, ukuran, pengemasan, dan rasa dari biskuit tersebut

lebih kuat kesannya sebagai camilan dibanding dengan apa yang tertera dalam kemasan biskuit

itu, yaitu bahwa bahan biskuit ini adalah makanan utama.

Tahap kedua adalah memanfaatkan hasil riset yang telah di lakukan.

Dalam kasus ini ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan oleh kementrian kesehatan, sebagai

berikut.

Tidak melakukan perubahan apa pun pada produk, melainkan melaksanakan komunikasi

persuasif yang lebih intensif lagi agar kaum ibu menyajikannya sebagai makanan utama.

Tidak melakukan perubahan pada bentuk, tetapi melakukan penambahan pada kandungan

gizinya.

Memodifikasi bentuk dan pengemasannya menyerupai roti dengan harapan para ibu

menyajikannya untuk makan siang dan makan malam.

Mengubah produk dari bentuk padat menjadi cair, seperti sup kalengan atau menjadi bubuk,

seperti makanan instan.

Tahap ketiga pelaksanaan pemasaran sosial/social marketing adalah melakukan penyesuaian dan

perubahan dalam rencana pemasaran dan pelaksanaannya.

Oleh karena setiap program tidak ada yang benarbenar sempurna, maka berbagai kelemahan dan

kekurangan seyogianya diperbaiki agar program tersebut menjadi lebih baik (Adnan, 2017).

Berikut adalah definisi pemasaran sosial menurut beberapa ahli :22

Pemasaran sosial adalah penerapan konsep pemasaran komersial dan alat untuk

mempengaruhi perilaku secara sukarela terhadap khalayak untuk memperbaiki kehidupan

mereka atau bagian dari masyarakat tersebut.(Alan Andreasen, 2011)

22 Newton-Ward, Mike, et al (2011). Positioning Social Marketing, Social Marketing Quaterly, 10:3-4, 17-22

Page 30: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Pemasaran sosial adalah penerapan prinsip-prinsip pemasaran untuk membentuk pasar

yang lebih efektif, efisien, berkelanjutan, dan hanya dalam memajukan kesejahteraan masyarakat

dan kesejahteraan Sosial. (Craig Lefebvre, 2011) .

Pemasaran sosial adalah cara untuk mengurangi hambatan dan meningkatkan kualitas

hidup bagi perilaku individu dan masyarakat. Menggunakan konsep dan proses perencanaan dari

pemasaran komersial untuk menciptakan perilaku “menyenangkan, mudah, dan populer.” tidak

melampaui komunikasi, iklan layanan masyarakat, dan pendidikan untuk memberikan persepsi

360-derajat penyebab potensial dan solusi untuk masalah kesehatan dan pelayanan manusia.

(Mike Newton-Ward, 2011).

Pemasaran sosial adalah aktivitas dan proses untuk memahami, menciptakan,

berkomunikasi, dan memberikan penawaran yang unik dan inovatif untuk mengatasi masalah

sosial.(Sharyn Rundle-Thiele 2011)

Philip Kotler dan Nancy Lee dalam bukunya SOCIAL MARKETING : changing

Behaviors for Good, mengungkapkan pandanganya dan beberapa orang ahli dalam bidang

pemasaran. Menurutnya pemasaran sosial adalah tentang :

Mempengaruhi perilaku, memanfaatkan proses perencanaan sistematis yang berlaku pada

prinsip-prinsip pemasaran dan teknik, fokus pada prioritas target yaitu masyarakat dan

memberikan manfaat positif bagi masyarakat.

Menurut Kotler dan Roberto (1989) pemasaran sosial memiliki tiga unsur yakni ide atau

praktek sosial, satu atau lebih target adopsi dan manajemen teknologi perubahan sosial.

Kotler dan Roberto (1989) juga mengatakan bahwa ide dan kebiasaan adalah produk

yang akan dipasarkan. Produk didefinisikan sebagai segala sesuatu yang ditawarkan dan dapat

memuaskan kebutuhan atau keinginan. Produk bisa berupa barang, jasa, orang, tempat,

organisasi, ide.

Adapun defenisi dari produk-produk sosial adalah produk yang akan dipasarkan kepada

masyarakat untuk mengubah sikap dan perilaku masyarakat tersebut. Membuat sebuah produk di

pemasaran sosial lebih sulit dibandingkan dengan komersial, oleh karena:Inflexibility.

Page 31: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Pemasar komersial lebih mudah mendesain ulang produknya dibandingkan pemasar

sosial. Mereka bisa dengan mudah merubah warna, bentuk, desain, atau fitur yang lain. Pemasar

sosial lebih sulit dalam merubah produknya.

Intangibility.

Produk di pemasaran komersial bentuknya lebih jelas dan mudah diamati. Produk di

pemasaran sosial lebih sulit diamati keluarannya (output) karena sering memberikan pemahaman

di dalam kesadaran manusia.

Complexity.

Produk sosial lebih kompleks dibandingan produk komersial oleh karena produk

komersial dapat fokus pada satu manfaat. Produk sosial mempunyai manfaat lebih banyak, tetapi

tidak nampak jelas dan harus tetap dijelaskan efek negatifnya pada masyarakat.

Controversial.

Produk sosial sering kontradiksi dengan nilai atau norma yang ada di masyarakat.

Weak personal benefit.

Pada produk sosial, manfaat yang didapatkan seringkali untuk masyarakat, dan jarang

untuk pribadi.

Negative frame.

Produk sosial, terutama yang merubah perilaku, sering terdengar negatif dan tidak

nyaman dilakukan.

Untuk membedakan sebuah produk dengan produk dari kompetitor lain, dibutuhkan

sebuah nama, simbol, terminologi, desain, atau kombinasi dari itu semua yang disebut brand.

Simbol ini haruslah mudah diingat, mudah dikenali, mudah diucapkan, unik, dan memberikan

manfaat. Branding ini tidak sekedar memberikan nama sebuah produk, tapi juga membangun

semua atribut yang melekat di seluruh elemen bauran pemasaran. Ide dan perilaku merupakan

produk yang jual pada pemasaran sosial.

Page 32: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Menurut Kotler dan Roberto (1989) produk sosial marketing terbagi atas 3 yaitu ide, praktek dan

objek berwujud.

Ide sosial adalah sebuah gagasan yang muncul karena adanya permasalahan sosial yang

terjadi di tengah-tengah masyarakat. Produk yang berbentuk ide akan membentuk tiga hal yakni

kepercayaan (belief), sikap (attitude) dan nilai (value).

Kepercayaan (belief) adalah sebuah persepsi yang diambil sekitar hal-hal faktual, suatu

hal yang tidak membutuhkan evaluasi secara kritis. Bentuk produk yang menghasilkan

kepercayaan adalah kampanye “merokok merusak kesehatan” dimana akan terbentuk

kepercayaan masyarakat tentang kesehatan.

Untuk ide yang membentuk sikap dapat berupa kampanye program perencanaan

keluarga, dari hasil kampanye tersebut dapat menghasilkan sebuah sikap dari keluarga yang

merencanakan kehidupan keluargannya.

Sedangkan untuk yang membentuk nilai dapat berupa kampanye hak asasi manusia

dimana nilai kemanusiaan diangkat sehingga terbentuk sebuah opini yang menyatakan tentang

kebenaran. Nilai merupakan keseluruhan ide yang menyatakan benar atau salah.

Sikap (attitude) adalah evaluasi positif atau negatif terhadap orang, objek, ide atau

peristiwa. Misalnya, iklan layanan masyarakat yang dibuat oleh PLN. Dalam iklan tersebut

masyarakat dianjurkan untuk mematikan lampu pada pukul 17.00-22.00. Iklan tersebut

menghimbau masyarakat untuk menentukan sikap dalam rangka penghematan Bahan Bakar

Minyak.

Nilai (value) adalah keseluruhan ide mengenai suatu hal yang baik atau salah. Masalah

nilai biasanya menyangkut masalah hak asasi manusia. Misalnya, konflik ras yang terjadi di

Amerika. Ras kulit hitam dipandang lebih rendah dari ras kulit putih. Oleh karena itu, dibuatlah

kampanye anti rasialisme dimana semua ras dipandang sama tanpa membeda-bedakan satu sama

lain. Selain itu, banyak artis-artis mancanegara menuangkan ide anti rasialisme di dalam lirik

lagunya untuk mengubah nilai-nilai yang selama ini dianut oleh masyarakat.23

23 Firmansyah, Anang (2018) Perilaku Konsumen: Sikap dan Pemasaran) Deepublish, CV Budi Utama, Jogjakarta

Page 33: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Praktek Sosial atau pelatihan sosial pada dasarnya bukanlah produk sosial, melainkan

cara untuk mempromosikan ide sosial. Act : Act atau aksi adalah tindakan yang dilakukan untuk

menyampaikan kampanye sosial tersebut kepada publik.

Single Act atau aksi perorangan adalah tindakan yang dilakukan individu secara

perseorangan. Misalnya, dalam sosialisasi Pemilihan Umum diharapkan keikutsertaan individu

untuk memberikan hak pilihnya kepada salah satu kandidat calon legislatif dan calon presiden.

Hal ini tentu dapat mengajak orang lain untuk ikut memberikan suara pada pemilu.

Sustain Act cenderung kepada tindakan tambahan untuk menyokong suatu kampanye

sosial yang dilakukan terus menerus atau berkelanjutan. Misalnya, seminar- seminar atau

kampanye mengenai pelaksanaan Keluarga Berencana terus digalakkan untuk menekan angka

kelahiran bayi di Indonesia.

Behavior; behavior mengacu pada perilkau seseorang atau masyarakat terhadap suatu

permasalahan sosial. Misalnya, tindakan orang yang memberhentikan dirinya dari merokok dan

tidak akan mengulangi perilakunya tersebut.

Objek berwujud (tangible object) adalah produk fisik yang menyertai kampanye sosial.

Tangible object ini merupakan alat yang dilibatkan untuk mencapai suatu tujuan perubahan

sosial. Jenis ini mengharapkan masyarakat dapat menggunakan produk tersebut sehingga

terjadinya keselamatan atau terhindar dari hal yang dapat merugikan baik langsung maupun tidak

langsung terhadap dirinya. Pada jenis ini dapat dicontohkan untuk penggunaan sabuk pengaman

sebuah produk berwujud yang seharusnya digunakan oleh masyarakat ketika sedang

berkendaraan. Produk publik merupakan produk bersama dimana dalam pemenuhan

konsumsinya tidak dapat dilakukan oleh pribadi masyarakat saja sehingga produk ini dikelola

oleh pemerintah.

Dalam pemasaran sosial produk yang dijual (dipasarkan) adalah produk sosial atau produk yang

secara sosial bermanfaat, yakni :‟prilaku baru‟.

Produk sosial berbeda dengan produk komersial dalam arti.:24

24 https://www.yonomaulana.com/2018/04/social-marketing-definition.html

Page 34: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

produk sosial lebih rumit penggunaannya dibanding dengan produk komersial, lebih

kontroversial, keuntungan produk sosial tidak cepat dirasakan, saluran distribusi produk sosial

lebih sukar digunakan dan di control. Pasar produk sosial sukar dianalisis ukuran keberhasilan

“penjualan” atau adopsi produk sosial lebih berat dari produk komersial.

Dalam social marketing (pemasaran sosial) yang dimaksud dengan produk adalah sesuatu

yang ditawarkan untuk dibeli, yang berbentuk perilaku yang diharapkan dan manfaat perilaku

tersebut. Hal yang ditawarkan tersebut bisa termasuk juga sebuah barang dan layanan untuk

mendukung perubahan perilaku dari sasaran. Dalam pemasaran komersial hal tersebut sering

dikatakan sebagai paket manfaat yang ditawarkan.pada.pasar.untuk.memenuhi.kebutuhan.pasar.

Social marketing (pemasaran sosial) dinilai oleh banyak pihak memiliki beberapa

keunggulan dibandingkan strategi perubahan sosial secara tradisional dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemasaran sosial dibangun atas pengetahuan yang

diperoleh dari praktik bisnis yang mempertimbangkan objek terukur, riset tentang kebutuhan

manusia, mengarahkan produk kepada kelompok konsumen tertentu, memanfaatkan teknologi

untuk menunjang aktivitas (seperti pemanfaatan komputer untuk desain grafis),

mengomunikasikan keuntungan/manfaat yang mereka peroleh secara efektif, kewaspadaan yang

tetap untuk mengubah lingkungan, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan.s) as well as

the target audience” (Kotler 2008:7).

Ada sepuluh langkah didalam membangun perencanaan pemasaran sosial, atau yang dikenal

dengan sebutan Ten Steps to Develop a Social Marketing Plan: 25

Step 1 : Describe the Plan Background, Purpose an focus

Step 2 : Conduct a Situation Analysis

Step 3 : Select Target Market

Step 4 : Set Objectives and Goals

Step 5 : Identify the Competition Target Market Barriers and Motivators

25 Kotler, Philip and Nancy Lee (2011). Social Marketing: : Influencing Behaviors for Good. Sage 4th Edition, SAGE, USA

Page 35: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Step 6 : Craft a Desired Positioning

Step 7 : Develop a Strategic Marketing Mix (4Ps)

Step 8 : Outline a plan for Monitoring and Evaluating

Step 9 : Establish Budget and Find Funding Source

Step 10 : Complete an Implementation Plan

B. Perubahan Perilaku

Selain itu menurut Piotrow26

ada langkah-langkah didalam pelaksanaan perubahan

perilaku, atau dikenal dengan nama The steps to behavior change framework (SBC).

Langkah-langkah tersebut adalah; knowledge, approval, intention, practice and advocacy.

Notoatmodjo27

membedakan perilaku menjadi dua berdasarkan untuk respon terhadap stimulus,

yaitu perilaku tertutup dan perilaku terbuka. Perilaku tertutup merupakan respon seseorang

terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respon atau reaksi terhadap stimulus

ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran, dan sikap yang terjadi

pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh yang

menerima stimulus itu. Sedangkan perilaku terbuka merupakan respon seseorang terhadap

stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah

jelas dalam bentuk tindakan atau praktik yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh

orang lain, misalnya anak sekolah mencuci tangan sebelum beaktifitas.

C. Proses Sosialisasi

Konsep teori lain yang digunakan adalah sosialisasi, dimana menurut Peter Berger yang

diterjemahkan oleh Kamanto Sunarto yaitu, “Sosialisasi sebagai proses melalui mana seorang

anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat. Yang diajarkan

26

Piotrow, P. T., Kincaid, D. L., Rimon, J. G., & Rhinehart, W. (1997). Health communication: Lessons from family planning and reproductive health. 27 Notoatmojo, Soekidjo (2010) Metodologi Penelitian Kesehatan Rineka Cipta, Jakarta

Page 36: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

melalui sosialisasi adalah peran-peran”.28

Menurut Soesilo, sosialisasi adalah suatu proses

interaksi sosial dengan mana orang memperoleh pengetahuan, sikap, nilai dan perilaku esensial

untuk keikutsertaan (partisipasi) efektif dalam masyarakat.

Sosialisasi terjadi interaksi antar manusia, yaitu dengan mempelajari sesuatu yang

penting dalam hidupnya sehari-hari (Tim Peduli Pelajar, 2010:49-50). Menurut tahapannya,

sosialisasi dibedakan menjadi dua tahap, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder.

Seringkali orang menuding ketidak berhasilan program pemerintah yang diperuntukan bagi

orang banyak karena kurang sosialisasi, tetapi banyak pula yang kurang mengerti sosialisasi

seperti apa yang dilakukan untuk mencapai keberhasilan tersebut. Sosialisasi adalah proses

mempelajari seluruh kebiasaan yang dipunyai manusia di bidang ekonomi, kekeluargaan,

pendidikan, agama, politik dan sebagainya yang harus dipelajari oleh setiap anggota baru suatu

masyarakat.

Menurut Berger, “A process by which to learn to be a participant member of society”

(Berger, 1978). Sosialisasi adalah proses melalui nama seorang anak belajar menjadi seorang

anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat. Dapat disimpulkan sosialisasi adalah proses

komunikasi yang dilakukan oleh lembaga/organisasi/perusahaan dengan tujuan untuk

meningkatkan partisipasi masyarakat di bidang ekonomi, kekeluargaan, pendidikan, agama,

politik dan sebagainya.

Pengertian Sosialisasi adalah suatu proses belajar-mengajar atau penanaman nilai,

kebiasaan, dan aturan dalam bertingkah laku di masyarakat dari satu generasi ke generasi lainnya

sesuai dengan peran dan status sosial masing-masing di dalam kelompok masyarakat.

Pengertian sosialisasi dalam arti sempit adalah proses pembelajaran yang dilakukan

individu dalam mengenal lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial. Sedangkan

pengertian sosialisasi dalam arti luas adalah suatu proses interaksi dan pembelajaran yang

dilakukan seseorang sejak ia lahir hingga akhir hayatnya di dalam suatu budaya masyarakat.

Melalui proses sosialisasi maka seseorang dapat memahami dan menjalankan hak dan

kewajibannya berdasarkan peran status masing-masing sesuai budaya masyarakat. Dengan kata

28 Sunarto, Kamanto (2004) Pengantar Sosiologi Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Indonesia

Page 37: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

lain, individu mempelajari dan mengembangkan pola-pola perilaku sosial dalam proses

pendewasaan diri.29

Beberapa ahli sosial mengatakan bahwa sosialisasi sebagai teori tentang peranan. Agar lebih

memahami apa arti sosialisasi, maka kita dapat melihat pendapat beberapa ahli tentang definisi

sosialisasi. Berikut ini adalah pengertian sosialisasi menurut para ahli:

1. Soejono Dirdjosisworo

Menurut Soejono Dirdjosisworo (1985), pengertian sosialisasi mengandung tiga arti, yaitu:

Proses belajar; yaitu suatu proses akomodasi dimana individu menahan, mengubah impuls-

impuls dalam dirinya dan mengambil cara hidup atau kebudayaan masyarakatnya.

Kebiasaan; dalam bersosialisasi setiap individu mempelajari kebiasaan, sikap, ide-ide, pola-pola

nilai dan tingkah laku, dan ukuran kepatuhan tingkah laku di dalam masyarakat di mana ia hidup.

Sifat dan kecakapan; semua sifat dan kecakapan yang dipelajari dalam proses sosialisasi itu

disusun dan dikembangkan sebagai suatu kesatuan dalam diri seseorang.

2. Charl Menurut Charlotte Buhler pengertian sosialisasi adalah suatu proses yang membantu

anggota masyarakat untuk belajar dan menyesuaikan diri terhadap bagaimana cara hidup dan

bagaimana cara berpikir kelompoknya, agar ia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompok

tersebut.

3. Peter L. Berger

Menurut Peter L. Berger pengertian sosialisasi adalah suatu proses seorang anak belajar menjadi

anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.

4. Greenberg

Menurut Greenberg pengertian sosialisasi adalah suatu proses untuk mentransformasikan

individu kepada pihak luar agar dapat ikut serta berpartisipasi secara aktif sebagai anggota suatu

organisasi.

29 Berger, Peter (2011), Adventures of an Accidental Sociologist: How to Explain the World Without Becoming a Bore. Porometheous USA

Page 38: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

5. Gibson

Menurut Gibson arti sosialisasi adalah sebuah aktivitas dari organisasi untuk mewujudkan dan

mengintegrasikan tujuan organisasi maupun individu. Sehingga dari dua pengertian sosialisasi

tersebut terdapat dua kepentingan yang berbeda, yakni kepentingan individu dan kepentingan

organisasi.

6. Robert M.Z. Lawang

Menurut Robert M.Z. Lawang arti sosialisasi adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan

semua persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan berpartisipasi yang efektif

dalam kehidupan sosial.

7. Karel J.Veeger

Menurut Karel J. Veeger pengertian sosialisasi adalah suatu proses belajar mengajar. contoh:

orang tua mendidik anaknya tata krama dan sopan santun.

8. Bruce J. Cohen

Menurut Bruce J. Cohen pengertian sosialisasi adalah proses pembelajaran seorang individu

terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam masyarakat sehingga seseorang menjadi

bagian dari masyarakat.otte Buhler

Sosialisasi juga dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Pola-pola mengenai aksi sosial, atau aspek-aspek tingkah laku yang menanamkan pada

individu-individu, keterampilan-keterampilan (termasuk ilmu pengetahuan). Sikap-sikap yang

perlu untuk menampilkan perananperanan yang sekarang atau yang tengah diantisipasikan (dan

yang terus berlanjut) sepanjang kehidupan, sejauh peranan-peranan baru masih terus dipelajari.

2. Segenap proses dengan mana individu, yang dilahirkan dengan banyak sekali potensi tingkah

laku, dituntut untuk mengembangkan tingkah laku aktualnya yang dibatasi didalam satu jajaran

yang menjadi kebiasaannya dan bisa diterimakan olehnya sesuai dengan standar-standar dari

kelompoknya.

Page 39: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

3. Komunikasi dipelajari dari manusianya lainnya, siapa individu itu berharap memasuki

beberapa jenis relasi-relasi umum.

Pada dasarnya sosialisasi dilakukan melalui dua cara yaitu:

1. Tatap Muka Sosialisasi melalui pertemuan langsung dilakukan dengan menggunakan

pertemuan-pertemuan formal yang sengaja dilakukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan,

maupun secara informal menggunakan pertemuan-pertemuan yang telah ada sebelumnya.

2. Media Massa Yang termasuk kelompok media massa disini adalah media cetak (surat kabar,

majalah, tabloid), media elektronik (radio, televisi, video, film). Besarnya pengaruh media sangat

tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.

Tujuan sosialisasi adalah meningkatnya partisipasi masyarakat dalam rangka

meningkatkan kualitas penyelenggaraan kepentingan umum yang dilaksanaan pemerintah,

karena hal itu menyangkut aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Dalam menyosialisasikan suatu

informasi mengenai kebijakan-kebijakan atau yang lainnya, merupakan suatu yang penting yang

harus dilakukan oleh setiap Humas Pemerintah/organisasi. Kegiatan menyosialisasikan informasi

dilakukan demi mengutamakan kepentingan masyarakat luas. Dalam bersosialisasi dibutuhkan

interaksi yang baik dari komunikan dan komunikator samasama memberikan pendapat, sehingga

terciptalah komunikasi yang efektif.

Fuller dan Jacobs yang ditejemahkan oleh Kamanto Sunarto dalam bukunya “Pengantar

Sosiologi” mengidentifikasi empat agen sosialisasi utama, yaitu keluarga, kelompok bermain,

sekolah dan media massa. Dan untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan

sosialisasi program Humas, maka dapat dilakukan hal-hal berikut:

a) Tentukan tujuan yang hendak dicapai;

b) Tentukan target;

c) Tentukan ruang lingkup;

d) Tentukan jangka waktu;

e) Tentukan publik sasaran

Page 40: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

f) Tentukan tema, topik, atau isu dari kampanye tersebut;

g) Tentukan efek yang diinginkan dalam suatu kampanye;

h) Tentukan fasilitas, perlengkapan sarana yang menunjang suatu kampanye

i) Pembentukan team work yang solid dan profesional.

2. Sosialisasi

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan

dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah

sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses

sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.

Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga)

dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut

berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi

tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas

dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur

secara formal .

a. Sosialisasi Primer

Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi

pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat

(keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum

masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara

bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya.

Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting

sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian

anak akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak

dengan anggota keluarga terdekatnya.

Page 41: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Sosialisasi primer merupakan proses di mana individu terlibat dengan dunia sosial lebih

dari sekedar belajar kognitif semata-mata. Sosialisasi primer berlangsung dalam kondisi yang

bermuatan emosi yang tinggi, hubungan antara individu dengan orang lain dalam kondisi sangan

akrab dan berada dalam situasi kelompok primer.

Sifat sosialisasi primer dipengaruhi oleh beberapa persyaratan dalam pengalihan

cadangan pengetahuan (social stock of knowledge). Persyaratan tersebut oleh Berger dan

Luckman dikatakan legitimasi tertentu menurut tingkat kompleksitas linguistic yang lebih tinggi

bagi pemahamannya disbanding dengan legitimasi lainnya.

Sosialisasi primer berakhir apabila konsep tentang orang lain pada umumnya dan segala

sesuatu yang menyertainya, telah terbentuk dan tertanam dalam kesadaran individu. Pada titik ini

ia sudah merupakan anggota efektif masyarakat dan secara subyektif memiliki suatu diri dan

sebuah dunia.

b. Sosialisasi Sekunder

Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer

yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Bentuk-

bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi

suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami

'pencabutan' identitas diri yang lama.

Sosialisasi menunjuk pada semua faktor dan proses yang membuat setiap manusia

menjadi selaras dalam hidupnya di tengah-tengah masyarakat. Seorang anak dikatakan telah

melakukan sosialisasi dengan baik, apabila ia bukan hanya menampilkan kebutuhannya sendiri

saja, tetapi juga memerhatikan kepentingan dan tuntutan orang lain.

Sedangkan menurut Peter Berger yang diterjemahkan oleh Kamanto Sunarto yaitu,

“Sosialisasi sebagai proses melalui mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang

berpartisipasi dalam masyarakat. Yang diajarkan melalui sosialisasi adalah peran-peran.

Page 42: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Menurut Soesilo, sosialisasi adalah suatu proses interaksi sosial dengan mana orang

memperoleh pengetahuan, sikap, nilai dan perilaku esensial untuk keikut-sertaan (partisipasi)

efektif dalam masyarakat.

Dalam sosialisasi sekunder, telah terjadi internalisasi “sub-dunia” kelembagaan atau yang

berlandaskan lembaga, karena itu lingkup jangkauan dan sifatnya ditentukan oleh kompleksitas

pembagian kerja dan distribusi pengetahuan dalam masyarakat yang menyertainya. Berger dan

Luckman mengatakan bahwa sosialisasi sekunder adalah proses memperoleh pengetahuan

khusus sesuai dengan perannya (role-specific-knowledge), di mana peran –peran secara langsung

atau tidak langsung berakar dalam pembagian kerja.

c. Proses sosialisasi menurut Mead

George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan

melalui tahap-tahap sebagai berikut.

1. Tahap persiapan (Preparatory Stage)

Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk

mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini

juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.

Contoh: Kata "makan" yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan

"mam". Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak

memahami secara tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan yang dialaminya.

2. Tahap meniru (Play Stage)

Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran

yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri

dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa

yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain,

kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini.

Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian

dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan

Page 43: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-

orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (significant other)

3 Tahap siap bertindak (Game Stage)

Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara

langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada

posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara

bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama

dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya

semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah.

Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami.

Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar

keluarganya.

4. Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other)

Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya

pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya

dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia

dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama--bahkan dengan orang lain

yang tidak dikenalnya-- secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah

menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.

Sedangkan Charles H Cooley lebih menekankan peranan interaksi dalam teori tentang

sosialisasi. Menurutnya, konsep diri (self concept) seseorang berkembang melalui interaksinya

dengan orang lain. Sesuatu yang kemudian disebut looking-glass self terbentuk melalui tiga

tahapan sebagai berikut;

1. Kita membayangkan bagaimana kita di mata orang lain.'

Seorang anak merasa dirinya sebagai anak yang paling hebat dan yang paling pintar karena sang

anak memiliki prestasi di kelas dan selalu menang di berbagai lomba.

Page 44: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

2. Kita membayangkan bagaimana orang lain menilai kita.'

Dengan pandangan bahwa si anak adalah anak yang hebat, sang anak membayangkan

pandangan orang lain terhadapnya. Ia merasa orang lain selalu memuji dia, selalu percaya pada

tindakannya. Perasaan ini bisa muncul dari perlakuan orang terhadap dirinya. Misalnya, gurunya

selalu mengikutsertakan dirinya dalam berbagai lomba atau orang tuanya selalu memamerkannya

kepada orang lain. Ingatlah bahwa pandangan ini belum tentu benar. Sang anak mungkin merasa

dirinya hebat padahal bila dibandingkan dengan orang lain, ia tidak ada apa-apanya. Perasaan

hebat ini bisa jadi menurun kalau sang anak memperoleh informasi dari orang lain bahwa ada

anak yang lebih hebat dari dia.

3. Bagaimana perasaan kita sebagai akibat dari penilaian tersebut.

Dengan adanya penilaian bahwa sang anak adalah anak yang hebat, timbul perasaan

bangga dan penuh percaya diri.

Ketiga tahapan di atas berkaitan erat dengan teori labeling, dimana seseorang akan

berusaha memainkan peran sosial sesuai dengan apa penilaian orang terhadapnya. Jika seorang

anak dicap "nakal", maka ada kemungkinan ia akan memainkan peran sebagai "anak nakal"

sesuai dengan penilaian orang terhadapnya, walaupun penilaian itu belum tentu kebenarannya.

1. Agen sosialisasi

Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Ada

empat agen sosialisasi yang utama, yaitu keluarga, kelompok bermain, media massa, dan

lembaga pendidikan sekolah. Pesan-pesan yang disampaikan agen sosialisasi berlainan dan tidak

selamanya sejalan satu sama lain. Apa yang diajarkan keluarga mungkin saja berbeda dan bisa

jadi bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh agen sosialisasi lain. Misalnya, di sekolah

anak-anak diajarkan untuk tidak merokok, meminum minman keras dan menggunakan obat-

obatan terlarang (narkoba), tetapi mereka dengan leluasa mempelajarinya dari teman-teman

sebaya atau media massa.

Proses sosialisasi akan berjalan lancar apabila pesan-pesan yang disampaikan oleh agen-

agen sosialisasi itu tidak bertentangan atau selayaknya saling mendukung satu sama lain. Akan

Page 45: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

tetapi, di masyarakat, sosialisasi dijalani oleh individu dalam situasi konflik pribadi karena

dikacaukan oleh agen sosialisasi yang berlainan.

Fuller dan Jacobs yang ditejemahkan oleh Kamanto Sunarto dalam bukunya “Pengantar

Sosiologi” mengidentifikasi empat agen sosialisasi utama, yaitu :

a) Keluarga

Pada awal kehidupan manusia biasanya agen sosialisasi terdiri atas orang tua dan saudara

kandung. Pada masyarakat yang mengenal system keluarga luas (extended family) agen

sosialisasi bisa berjumlah lebih banyak dan mencakup pula nenek, kakek, paman, bibi, dan

sebagainya. Arti penting agen sosialisasi pertama terletak pada pentingnya kemampuan yang

diajarkan pada tahap ini. Untuk dapat berinteraksi dengan significant others pada tahap ini

seorang bayi belajar berkomunikasi bukan saja melalui pendengaran dan penglihatan tetapi juga

melalui panca indera lain, terutama sentuhan fisik.

b) Teman Bermain

Setelah mulai dapat bepergian, seorang anak memperoleh agar sosialisasi lain. Teman

bermain, baik yang terdiri atas kerabat maupun tetangga dan teman sekolah. Pada tahap inilah

seorang anak memasuki game stage (tahap siap bertindak) mempelajari aturan-aturan yang

mengatur pesan orang yang kedudukannya sederajat. Dalam kelompok bermain pulalah seorang

anak mulai belajar nilai-nilai keadilan.

c) Sekolah

Agen sosialisasi berikut tentu dalam masyarakat yang telah mengenalnya adalah sistem

pendidikan formal. Di sini seseorang mempelajari hal yang belum dipelajarinya dalam keluarga

ataupun kelompok bermain. Pendidikan formal mempersiapkannya untuk penguasaan peran-

peran baru dikemudian hari, di kala seseorang tidak tergantung lagi pada orang tuanya.

d) Media massa

Light, Keller dan Calhoun mengemukakan bahwa media massa yang terdiri atas media

cetak (surat kabar, majalah) maupun elektronik (radio, televisi, film, internet) merupakan bentuk

komunikasi yang menjangkau sejumlah besar orang. Media massa diindentifikasi sebagai agen

Page 46: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

sosialisasi yang berpengaruh pula terhadap perilaku khalayaknya. Peningkatan teknologi yang

memungkinkan peningkatan kualitas pesan serta frekuensi penerapan masyarakat pun member

peluang bagi media massa untuk berperan sebagai agen sosialisasi yang penting.

Page 47: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan paradigm interpretif yang

bertujuan untuk membangun dan mengonstruksi sesuatu kehidupan sosial berdasarkan setting

alamiah.30

Pendekatannya adalah kualitatif dimana menurut Bogdan dan Taylor (Sukidin, 2002)

sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan, tulisan dan perilaku orang-

orang yang diamati, sehingga peneliti dapat mengenali subjek dan merasakan apa yang mereka

alami dalam kehidupan sehari-hari, yang mementingkan proses (bagaimana sesuatu terjadi)

daripada produk hasilnya.31

Makna dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan bagaimana

persepsi dan pengalaman orang-orang yang ada sehingga muncul saling memahami bagaimana

orang memaknai kehidupan, dalam hal ini peneliti adalah sebagai instrument dan menggunakan

interpretasi ideographic dalam setting natural. Subyek dalam penelitian ini adalah LPBI NU,

sementara objek kajiannya adalah tentang komunikasi pemasaran sosial LPBI NU dalam

sosialisasi untuk merubah perilaku masyarakat didalam mengatasi sampah plastik.

B. Lokasi Penelitian

Sesuai dengan judul yang penulis buat maka penelitian ini akan dilakukan pada kegiatan

komunikasi pemasaran sosial yang dilakukan oleh LPBI NU didalam sosialisasi untuk merubah

perilaku masyarakat didalam mengatasi sampah plastik.

C. Informan Penelitian

Informan penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi

tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian. Informan merupakan orang yang benar-

benar mengetahui permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian ini sebagai narasumber

dipilih yang sangat memahami permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini adalah Direktur Badan

Sampah Nasional, Ibu Fitria Aryani

30

Newman, W. Lawrence (2000) Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches Edition: Fourth Publisher: Allyn and Bacon ISBN: 0205297714 31 Sukidin, Suko Susilo, Basrowi (2012) Sosiologi Politik Ghalia Indonesia Indonesia

Page 48: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

D. Teknik dan Alat Pengumpul Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset

untuk mengumpulkan data. Dalam riset kualitatif dikenal dengan metode pegumpulan data:

observasi (field observation), focus group discussion, wawancara mendalam (intensive/depth

interview). Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam

rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.

Metode pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara wawancara, observasi, studi

kepustakaan, dan data-data lainnya. Berdasarkan sumbernya, data dapat dibedakan atas data

primer dan data sekunder, yaitu sebagai berikut:

1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati dan

dicatat untuk pertama kalinya. Bila dikaitkan dengan penelitian, data primer merupakan data

utama yang berkaitan dengan komunikasi pemasaran sosial LPIB NU didalam merubah perilaku

perilaku masyarakat didalam mengatasi sampah plastik. Tanpa adanya data primer, peelitian ini

tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara kepada

Key Informan dan Informan.

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dalam metode survey melalui

data pertanyaan yang diajukan secara lisan terhadap responden atau subjek. Penulis memilih

metode wawancara dalam penelitian ini karena didalam penelitian ini, informasi yang diperlukan

adalah berupa kata-kata yang diungkapkan subjek secara langsung, sehingga dapat dengan jelas

menggambarkan perasaan subjek penelitian dan mewakili kebutuhan informasi dalam penelitian.

Di dalam penelitian ini penulis menggunakan wawancara sebagai data primer.

2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data dalam bentuk yang sudah jadi (tersedia) melalui publikasi dan

informasi yang dikeluarkan diberbagai organisasi atau perusahaan . Peneliti memperoleh data

dengan mempelajari data-data yang dipublikasikan seperti buku-buku, website, dokumen-

dokumen ataupun sumber lain yang masih relevan dengan masalah yang diteliti.

Page 49: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Dengan teknik dokumentasi ini peneliti dapat memperoleh informasi bukan dari

narasumber, tetapi peneliti memperoleh informasi dari macam-macam tertulis atau dari dokumen

yang ada pada informan dalam bentuk peninggalan budaya, karya seni dan karya pikir. Dokumen

adalah data pendukung lainnya yang dapat dijadikan acuan dalam memperkuat suatu penelitian,

dokumen dapat berupa file-file, foto, maupun gambar. Data Sekunder juga berupa data yang

didapat dari buku serta materi tertulis yang relevan dengan tujuan penelitian.

Sedangkan menurut Rachmat Kriyantono “data sekunder merupakan data yang diperoleh

dari sumber kedua.”32

Data sekunder yang dimanfaatkan dan diperoleh dapat berupa teks, seperti

buku-buku, artikel-artikel yang terdapat pada media cetak, artikel-artikel melalui

surfing di internet, dan jurnal ilmiah. Pada pengumpulan data sekunder, penulis melakukan

pengumpulan data melalui metode dokumentasi dimana penulis melakukan pengumpulan data

dan informasi baik melalui buku, majalah, internet dan sebagainya setelah terkumpul, maka yang

dilakukan selanjutnya yaitu pengolahan data.

E. Uji Keabsahan Data

Agar data yang diperoleh lebih jelas dan memiliki kekuatan validitas dan reliabilitas,

maka penulis juga akan melakukan wawancara terhadap pihak yang terkait dengan kegiatan

komunikasi pemasaran sosial terhadap pengemudi muda yang dilakukan oleh LPBI NU.

Sedangkan teknik yang penulis lakukan untuk keabsahan data pada penelitian ini adalah teknik

triangulasi.

Tekhnik triangulasi yaitu tekhnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data yang ada, untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

untuk data tersebut dan juga untuk memperkaya data.

Denzin dalam Moleong membedakan triangulasi kedalam empat bentuk yang meliputi

triangulasi sumber, metode, penyidik dan teori. Dalam penelitian ini, hanya digunakan jenis

triangulasi sumber. Maksudnya adalah, pengujian dilakukan dengan membandingkan dan

mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda. Hal ini dilakukan dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dengan data

32 Kriyantono, Rachmat (2014) Teknik Praktis Riset Komunikasi Prenada Media, Jakarta, Indonesia

Page 50: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

hasil wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

F. Metode Analisis Data.

Perolehan data primer dengan cara wawancara mendalam dan pengumpulan data

sekunder dengan teknik observasi yang diperoleh diolah dan dianalisis secara kualitatif. Dalam

mengolah dan menganalisa data, peneliti melakukan beberapa tahapan, sebagaimana yang

dianjurkan oleh W. Laurence Newman di antaranya melakukan reduksi terhadap data yang

diperoleh di lapangan, proses kategorisasi. Lalu penyajian data dalam bentuk narasi dan

menganalisanya.

1. Menentukan tujuan dan hasil.

Setiap program atau kegiatan biasanya mempunyai tujuan dan hasil yang akan

diperoleh. Biasanya para perumus kegiatan membuat definisi tentang tujuan dan

hasil yang akan dicapai.

2. Seleksi audiens yang menjadi sasaran.

Perencanaan komunikasi menentukan kategori audiens yang menjadi sasaran

komunikasi.

3. Mengembangkan pesan .

Kriterianya adalah semua pesan yang dirancang sedapat mungkin memiliki isi

(content) khusus, jelas, persuasif, dan merefleksikan nilai-nilai audiens, tampilan

isi yang dapat memberikan solusi bagi masyarakat, atau menunjukkan tindakan

tertentu.

4. Identifikasi pembawa pesan (tampilan komunikator ).

Kriteria komunikator antara lain kredibilitas, kredibilitas dalam ilmu pengetahuan,

keahlian, professional, dan keterampilan yang berkaitan dengan isu tertentu.

5. Mekanisme komunikasi / media .

Kriterianya adalah memilih media yang tepat memperlancar mekanisme

pengiriman dan pengiriman balik, atau pertukaran informasi . Kriteria media

adalah media yang mudah diakses atau yang paling disukai a udiens, misalnya

melalui radio, koran kampung, dan leaflet.

6. Scan konteks dan persaingan.

Page 51: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Kriterianya adalah menghitung resiko dan konteks yang akan mempengaruhi

strategi komunikasi, misalnya menghitung peluang untuk memenangkan

persaingan dengan merebut hati audiens.

Kegiatan berikutnya adalah implementasi strategi melalui lima tahapan/jenis kegiatan,

yaitu:

1. Mengembangkan materil untuk mengimplementasikan strategi .

2. Mengembangkan mitra yang bernilai.

3. Melatih para pembawa atau para penyebar pesan.

4. Mengembangkan semacam tata aturan bagi kegiatan penyebarluaskan informasi

kepada audiens misalnya melalui pemantauan, dan evaluasi implementasi.

5. Mengontrol setiap tahapan/jenis kegiatan melalui criteria dan strandar yang ada.

Pada bagian akhir dari strategi komunikasi organisasi tersebut terdiri dari empat

tahapan/ jenis kegiatan, yaitu:

1. Mendukung komunikasi terutama pada level kepemimpinan.

2. Melengkapi sumber daya.

3. Mengintegrasikan komunikasi melalui organisasi.

4. Melibatkan staf pada semua level untuk memberikan dukungan dan integrasi (keempat

tahap/jenis kegiatan tersebut dapat dikontrol melalui kriteria dan standar yang ada)

Ada beberapa perbedaan antara pelaksanaan suatu kegiatan yang berdasarkan

rencana strategi komunikasi dan perencanaan kegiatan tanpa rencana strategi

komunikasi. Perencanaan kegiatan yang berdasarkan pada strategi komunikasi akan

berjalan secara baik dan akan mencapai hasil yang maksimal dan efektif, sedangkan

pelaksanaan kegiatan yang dilakukan tanpa strategi komunikasi hasilnya kurang

maksimal dan komunikasi yang dilakukan tidak akan efektif. Karena pada dasarnya

strategi komunikasi itu adalah:

a. Perencanaan untuk menyelesaikan suatu aktivitas sebagai bagian dari upaya mencapai

tujuan tertentu.

b. Usaha untuk mencapai kelompok sasaran terentu yang telah ditergetkan

Page 52: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

c. Rencana untuk mendapatkan hasil yang diinginkan meskipun selalu mungkin terjadi

perubahan kebijakan, praktek-praktek organisasi, ataupun prilaku individu.

d. Bertujuan untuk mendapatkan hasil sebaik mungkin dengan menggunakan waktu dan

sumber daya yang terbatas.

G. Keterbatasan Penelitian

Dengan adanya pandemi Covid 19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia

ini, maka peneliti pun mengalami keterbatasan didalam mendapatkan data. Proses

wawancara yang di rencanakan akan melibatkan beberapa orang dari Bank Sampah

Nasional secara tatap muka, terpaksa dilaksana melalui media whatsapp. Observasi turun

ke lapangan untuk melihat langsung proses sosialisasi yang dilakukan pun tidak bisa

dilakukan mengingat adanya peraturan pemerintah mengenai PPKM.

Sehingga data penelitian (selain dari hasil wawancara dengan Diretur Bank

Sampah Nusantara LPBI NU) didapatkan dari studi dokumentasi dan studi pustaka

melalui media internet dan beberapa dokumentasi lain yang diberikan oleh Direktur Bank

Sampah LPBI NU.

Page 53: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI

NU) adalah lembaga yang secara struktural-organisatoris merupakan pelaksana kebijakan

dan program Nahdlatul Ulama di bidang penanggulangan bencana, perubahan iklim, dan

pelestarian lingkungan. Pembentukan LPBI NU disepakati pada Muktamar NU ke-32 di

Makassar tahun 2010. Semangat ini kemudian dikukuhkan dan ditetapkan dalam rapat

pleno harian PBNU untuk membentuk LPBI NU. Setelah Muktamar ke-33 Nahdlatul

Ulama di Jombang tahun 2015 dibentuk kepengurusan baru PP. LPBI NU berdasarkan

SK No. 19/A.II.04/09/2015.

VISI

Terwujudnya masyarakat yang memiliki ketahanan dan adaptif terhadap bencana,

menurunnya daya dukung lingkungan dan perubahan iklim.

MISI

Meningkatkan kapasitas multi stakeholder melalui penguatan simpul basis.

Meningkatkan jejaring dan kerjasama guna mewujudkan organisasi yang kredibel dan

profesional.

Page 54: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Mendorong penyebarluasan informasi dan pengetahuan terkait pengurangan risiko

bencana, adaptasi perubahan iklim, dan pelestarian lingkungan. Meningkatkan kapasitas

emergency response yang berkualitas.

Pembidangan dalam Struktur LPBI NU

Untuk menjalankan mandat yang telah ditetapkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul

Ulama, Pengurus Pusat LPBI NU menetapkan pembidangan dalam struktur kepengurusan

sebagai berikut:

Riset & Pengembangan

Kelembagaan & Advokasi Kebijakan

Pengelolaan Risiko Bencana

Tanggap Darurat & Rehabilitasi-Rekonstruksi Bencana

Knowledge Management & Networking

Pengendalian Perubahan Iklim dan Pelestarian Lingkungan.

Beberapa program dan kegiatan terkait Penanggulangan Bencana, Pengendalian

Perubahan Iklim dan Pelestarian Lingkungan telah dilaksanakan oleh LPBI NU, di

antaranya:

Kajian dan riset terkait isu Penanggulangan Bencana, Pengendalian Perubahan

Iklim dan Pelestarian Lingkungan. Hasil kajian kemudian didokumentasikan dalam

bentuk buku, manual, booklet, majalah, poster dan stiker. Saat ini, tercatat ada 13 judul

buku termasuk manual terkait dengan 3 (tiga) isu tersebut.

Advokasi kebijakan di tingkat Provinsi dan Kabupaten dengan melakukan

pendampingan:

Penyusunan regulasi yaitu Perda Penanggulangan Bencana dan regulasi turunan dari

Perda tersebut.

Penyusunan perencanaan dalam Penanggulangan Bencana meliputi: Rencana

Penanggulangan Bencana (RPB), Rencana Aksi Daerah Pengurangan Resiko Bencana

(RAD PRB) dan Rencana Kontijensi Penanggulangan Bencana.

Page 55: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Penguatan Koordinasi Stakeholder dalam Penanggulangan Bencana dengan

mendorong dan menginisiasi pembentukan Forum PRB Provinsi dan Kabupaten. Forum

PRB merupakan wadah koordinasi para pihak (Pemerintah, Masyarakat dan Dunia

Usaha) dalam upaya pengurangan risiko bencana.

Penguatan Kelembagaan Penanggulangan Bencana dengan menyelenggarakan

workshop dan pelatihan: PRB, PDRA, Tanggap Darurat dan Penyusunan Rencana

Kontijensi, Fasilitator, Community Organizer (CO), Teknik dan Strategi Advokasi serta

Kajian Risiko Bencana Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Rangkaian kegiatan

tersebut diikuti oleh perwakilan Pemerintah, masyarakat dan media.

Pengarusutamaan isu pengurangan risiko Bencana, pengendalian perubahan iklim dan

pelestarian lingkungan kepada masyarakat di daerah rawan bencana.

Peningkatan kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana, pengendalian

perubahan iklim dan pelestarian lingkungan dengan mengadakan pelatihan: PRB, PDRA,

tanggap darurat, adaptasi perubahan iklim serta pengelolaan sampah.

Pengendalian perubahan iklim dalam bentuk konservasi kawasan pesisir, penanaman

pohon, dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Mengumpulkan dan mendistribusikan bantuan kemanusiaan untuk pemenuhan

kebutuhan dasar, psikososial serta pengembalian fungsi dasar fasilitas umum untuk

masyarakat terdampak bencana berdasarkan hasil penilaian dan kajian (assessment).

Terlibat aktif dalam forum nasional terkait pengurangan risiko bencana seperti Platform

Nasional Pengurangan Risiko Bencana (PLANAS PRB) dan Konsorsium Pendidikan

Bencana (KPB).

Terlibat dalam forum atau pertemuan regional dan internasional seperti UNFCCC,

WCDRR, GPDRR, WOC, International MACCA dan AMCDRR. Untuk melaksanakan

program dan kegiatan tersebut di atas, LPBI NU bekerjasama dengan berbagai pihak di

antaranya: AusAID/DFAT, UN OCHA, UNDP, MFF, ODA Jepang, Islamic Help,

Islamic Relief, WWF, KUEHNE Foundation, KUEHNE Help, BNPB & BPBD, KLHK,

Kemenag, Kemenkes, Kemendes PDT dan Transmigrasi, dan lain-lain.Setiap program

kerjasama diaudit oleh akuntan publik. Secara keseluruhan, hasil audit program LPBI

NU adalah WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).

Page 56: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Bank Sampah Nusantara (BSN) yang digagas oleh Lembaga Penanggulangan

Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) mempunyai strategi terkait

sampah khususnya plastik di Indonesia yang masih menjadi sorotan dunia saat ini. Bank

Sampah Nusantara (BSN), bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Prov DKI

Jakarta melaksanakan kegiatan pengurangan timbunan sampah melalui program bank

sampah berbasis masyarakat dengan pendekatan komunitas, masjid, dan pondok

pesantren.33

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Direktur Bank Sampah Nusantara LPBI NU

ibu Fitria Aryani, ditunjang dengan dokumentasi yang ditemukan di lapangan didapatkan

bahwa Bank Sampah Nusantara melakukan beberapa langkah yang sesuai dengan kaidah

dan konsep didalam komunikasi pemasaran sosial. Berikut akan dijelaskan dengan

dokumentasi berupa foto-foto kegiatan yang dilakukan oleh Bank Sampah Nusantara.

Berikut adalah buku saku pengelolaan rumah kompos didalam salah satu kampanye yang

dilakukan oleh BSN adalah dengan melakukan sosialisasi mengenai sampah melalui bahan

bacaan.

33 https://lingkunganhidup.jakarta.go.id/layanan_kami/bank_sampah

Page 57: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Berikut adalah dokumentasi kegiatan yang dilakukan BSN dimana didalam hal ini melakukan

sosialisasi tentang pemilihan sampah dengan menggandeng siswa sekolah menengah sebagai

salah satu agent of change mereka.

Gambar di atas menunjukan dokumentasi Kerjasama yang dilakukan oleh BSN LPBI NU dengan

salah satu bank milik pemerintah (BNI). Kerjasama ini dilakukan untuk mendorong masyarakat

agar lebih peduli akan sampah.

Page 58: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Berikut adalah dokumentasi ketika LPBI NU bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Administrasi

Niaga Politeknik Negeri Jakarta menggelar Pelatihan Pengelolaan Sampah Non Organik sekaligus

meresmikan pembentukan Bank Sampah Nusantara Cabang Kp. Langkop Desa Gunung Picung,

Kabupaten Bogor.

Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) melalui Bank

Sampah Nusantara (BSN) kembali membuka cabang. Kali ini BSN membuka dua cabang di Brebes

sebagai upaya pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan berbasis komunitas dan pesantren.

Page 59: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Salah satu kegiatan sosialisasi yang dilakukan LPBI NU adalah juga melakukan berbagai macam kegiatan

edukatif seperti mengadakan talkshow :

Juga kegiatan webinar seperti contoh dokumentasi dibawah ini :

Page 60: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

"Kita ingin menyadarkan masyarakat agar tidak membakar sampah sekaligus memberikan

edukasi mengenali jenis sampah. Dengan begitu masyarakat bisa memisahkan jenis sampah yang

dapat dimanfaatkan sehingga tidak langsung dibuang," terang Fitria Aryani selaku Direktur

Utama Bank Sampah Nusantara pada Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim

Nahdlatul Ulama (BSN LPBI NU) pada Liputan6.com, Jumat, 19 Februari 2021.34

Hasil kerajinan dari para pegiat komunitas yang tergabung dalam Bank Sampah Nusantara

(BNS) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nadhatul Ulama (LPBI NU).35

34 https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4487896/cerita-akhir-pekan-aktivitas-bank-sampah-di-masa-pandemi 35 https://www.aa.com.tr/id/headline-hari/ngaji-manajemen-sampah-islam-nusantara/1243216#

Page 61: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Hingga Desember 2016 Bank Sampah Nusantara (BSN) LPBI NU telah memiliki asset sebesar

206 juta rupiah. Keuntungan ini diperoleh dari penjualan sampah dan produk Hal ini marupakan

capaian yang sangat baik, mengingat BSN sendiri baru didirikan April 2016. Artinya dalam

kurun waktu 8 bulan BSN berhasil menunjukkan eksistensi dan prestasinya di bidang lingkungan

dan bisnis ekonomi).36

Penjelasan mengenai pengelolaan sampah dengan baik dan benar disampaikan Fitri Aryani pada

Bimbingan Teknis Komunitas di Kawasan Industri yang dilaksanakan di D'Khayangan Senior

Living Jababeka, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/3). Direktur Bank Sampah Nusantara (BSN)

Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) ini hadir

pada kegiatan yang digagas Direktorat Kemitraan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup

36 http://lpbi-nu.org/8-bulan-aset-bank-sampah-nusantara-lpbinu-capai-rp206-juta/

Page 62: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

dan Kehutanan (KLHK). Hal tersebut dalam rangka mendorong peran serta masyarakat dalam

kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.37

Kegiatan Bank Sampah Nusantara Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU

(LPBI NU) dan BNI 46 berlangsung di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, menggelar acara yang

bertajuk "Nusantara bebas sampah dan pemberdayaan kewirausahaan sosial berbasis komunitas"

Acara tersebut bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat dalam mengelola sampah.38

Salah satu bentuk edukasi yang dilakukan oleh Bank Sampah Nusantara adalah melakukan

Workshop pengolahan sampah ecobrick dengan menggandeng beberapa sekolah yang berada di

wilayah Gombong – Kebumen.39

37 https://www.nu.or.id/post/read/104126/bank-sampah-nusantara-beri-pelatihan-pengolahan-sampah-mandiri 38 https://www.asshiddiqiyah.com/2017/02/lpbi-nu-dan-apdupi-resmikan-bank-sampah.html

Page 63: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

39

https://www.google.com/search?q=bank+sampah+nusantara&client=firefox-b-d&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiWhbe4_6zyAhVi8XMBHT2HCgQQ_AUoAXoECAEQAw&biw=1284&bih=722#imgrc=kHo7umqMCo3KwM

Page 64: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Tidak hanya di Pulau Jawa saja, tetapi LPBI NU juga sudah menancapkan gerakannya didalam

melakukan kegiatan sosialisasi di luar pulau. Salah satunya adalah dengan membuka cabang

Bank Sampah Nusantara di Hutan Kota Kaombona, Palu.40

Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) melalui

Bank Sampah Nusantara (BSN) turut terlibat dalam kegiatan Seminar dan Workshop

“Entrepreneurship for Better Future” di Gedung SMESCO. Seminar dan workshop ini

merupakan rangkaian acara AN EXPO 2016 yang digelar mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta

(PNJ) Program Studi Administrasi Bisnis. Kegiatan yang berlangsung sehari penuh ini diawali

dengan seminar yang diisi oleh beberapa Narasumber.41

40 https://sultengraya.com/read/77754/peresmian-bank-sampah-nusantara/ 41 https://www.republika.co.id/berita/ogj8lq280/bank-sampah-nusantara-berbagi-pengalaman-ke-mahasiswa

Page 65: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Pada Hari Peduli Sampah Nasional, Bank Sampah Nusantara LPBI NU mengadakan Rangkaian

Kegiatan di Beberapa Wilayah di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan dari mulai tanggal 12

sampai dengan 25 Februari 2017.42

Bank Sampah Nusantara (BSN) LPBI NU adakan diskusi seputar Legalitas Kelembagaan Bank

Sampah bersama Yani Rahman (Manajer Operasional BSN LPBI NU). Acara dilangsungkan

secara virtual melalui zoom meeting pada tanggal 14 Agustus 2020.43

42 https://www.atmago.com/berita-warga/hari-peduli-sampah-nasional-bank-sampah-nusantara-lpbi-nu-mengadakan-rangkaian-kegiatan-di-beberapa-wilayah_cb3b13f8-15d1-467b-9e08-fe1375aaeef7 43

https://www.google.com/search?q=bank+sampah+nusantara&client=firefox-b-d&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiWhbe4_6zyAhVi8XMBHT2HCgQQ_AUoAXoECAEQAw&biw=1284&bih=722#imgrc=nst20UgJLiuPOM

Page 66: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Direktur BSN LPBI NU didalam upayanya menggaet target audience perempuan sebagai

lokomotif rumah tangga yang mengelola sampah rumah tangga dari mulai awal sampai dengan

akhir. Hal yang dilakukan adalah mencoba membuat target audience merubah mindset mereka

tentang memandang dan memperlakukan sampah.44

Salah satu aksi yang dilakukan oleh BSN LPBI NU adalah Ngaji Plastik. Ngaji Plastik ini adalah

bentuk sosialisasi pengendalian plastik yang dikemas dalam bentuk pengajian. Program ini sudah

berjalan dua tahun belakangan.Hal ini sudah diterapkan baik ke pesantren maupun pengajian

anak-anak. Dalam Ngaji Plastik, konten yang dibahas mulai dari bahan plastik, bahaya plastik

hingga hal yang perlu dilakukan untuk mengurangi plastik.45

44 https://www.bregasnews.com/2017/02/di-brebes-bank-sampah-nusantara-lpbi-nu.html 45 https://www.gatra.com/detail/news/419060/politik/atasi-sampah-plastik-nu-adakan-ngaji-plastik

Page 67: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat di simpulkan

bahwa Bank Sampah Nusantara LPBNI NU telah menjalankan sosialisasi untuk merubah

perilaku masyarakar didalam mengatasi sampah plastic dengan menggunakan kaidah-kaidah

konsep pemasaran sosial. Hal yang sudah dilakukan selama ini oleh Direktur Bank Sampah

Nusantara dan tim sudah menunjukan hasil yang baik, para peserta training atau workshop yang

diadakan oleh Bank Sampah Nusantara menjadi paham bagaimana pengelolaan sampah plastic.

Bahkan ada yang sudah bisa menggunakan sampah plastic mereka sebagai tabungan sampah

yang tentunya menghasilkan uang dan bisa menaikan tingkat perekonomian mereka. Untuk itu

diharapak kegiatan ini bisa terus di laksanakan secara simultan oleh Bank Sampah Nusantara

LPBI NU.

Page 68: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Daftar Pustaka

Adnan, Ricardi S (2016). Pemasaran Sosial : Suatu Pengantar. Modul UT. Jakarta, Indonesia

Berger, Peter (2011), Adventures of an Accidental Sociologist: How to Explain the World

Without Becoming a Bore. Porometheous USA

Firmansyah, Anang (2018) Perilaku Konsumen: Sikap dan Pemasaran) Deepublish, CV Budi

Utama, Jogjakarta

Ilyasa, Raden Muhammad Arvy (2020). Analisis Pertanggungjawaban Negara Yang

Menimbulkan Dampak Kerugian Dalam Kasus Pembuangan Sampah Plastik di Samudra Pasifik

Dalam Perspektif Hukum Internasional. Jurnal Padjadjaran Law Review . Volume 8, Nomor 1,

2020. P-ISSN : 2407-6546 E-ISSN : 2685-2357

Istirokhatun, Titik, Winardi Dwi Nugraha (2019). Pelatihan Pembuatan Ecobricks sebagai

Pengelolaan sampa plastic di RT 01 RW 05 Kelurahan Kramas, Kecamatan Tembalang,

Semarang. Jurnal Pasopati Vol. 1, No. 2 Tahun 2019

Kotler, P, Roberto, N & Lee, N 2002, Social Marketing: Improving the Quality of Life. 2nd edn,

Sage Publications.

Kotler, Philip and Nancy Lee (2011). Social Marketing: : Influencing Behaviors for Good. Sage

4th Edition, SAGE, USA

Kriyantono, Rachmat (2014) Teknik Praktis Riset Komunikasi Prenada Media, Jakarta,

Indonesia

Nanda, Ajit Kumar (2016). Social Marketing: A Literature Review. International Journal of

Science and Research (IJSR) ISSN (Online): 2319-7064 Index Copernicus Value (2013): 6.14 |

Impact Factor (2013): 4.438

Newman, W. Lawrence (2000) Social Research Methods: Qualitative and Quantitative

Approaches Edition: Fourth Publisher: Allyn and Bacon ISBN: 0205297714

Newton-Ward, Mike, et al (2011). Positioning Social Marketing, Social Marketing Quaterly,

10:3-4, 17-22

Notoatmojo, Soekidjo (2010) Metodologi Penelitian Kesehatan Rineka Cipta, Jakarta

Piotrow, P. T., Kincaid, D. L., Rimon, J. G., & Rhinehart, W. (1997). Health communication:

Lessons from family planning and reproductive health.

Page 69: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

Purwaningrum, Pramiati (2016). Upaya Mengurangi Timbunan Sampah Plastik di Lingkungan.

Indonesian Journal of Urban and Environment Technology. Vol 8, No 2 (2016) . Open Journal

System. Universitas Trisakti, Jakarta

Sukidin, Suko Susilo, Basrowi (2012) Sosiologi Politik Ghalia Indonesia Indonesia

Sunarto, Kamanto (2004) Pengantar Sosiologi Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, Indonesia

https://lingkunganhidup.co/sampah-plastik-indonesia-dunia/

https://www.bbc.com/indonesia/majalah-53522290

https://indonesiaimaji.com/warga-nu-dan-masalah-sampah-plastik/

https://www.mongabay.co.id/2020/07/28/ecoton-pencemaran-sungai-surabaya-meningkat-

selama-pandemi/

file:///C:/Users/USER/AppData/Local/Temp/Fiqih%20Penanggulangan%20Sampah%20Plastik

%20-%20[PDF].pdf

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/26/135610326/sampah-plastik-di-indonesia-jadi-

perhatian-presiden-bank-dunia?page=all

https://news.detik.com/berita/d-4501063/cerita-di-balik-viral-penemuan-sampah-plastik-utuh-

berusia-19-tahun

https://maritim.go.id/penanganan-sampah-laut-masih-terus-berlanjut/

https://www.yonomaulana.com/2018/04/social-marketing-definition.html

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4487896/cerita-akhir-pekan-aktivitas-bank-sampah-di-

masa-pandemi

https://www.asshiddiqiyah.com/2017/02/lpbi-nu-dan-apdupi-resmikan-bank-sampah.html

https://www.gatra.com/detail/news/419060/politik/atasi-sampah-plastik-nu-adakan-ngaji-plastik

https://www.bregasnews.com/2017/02/di-brebes-bank-sampah-nusantara-lpbi-nu.html

https://www.atmago.com/berita-warga/hari-peduli-sampah-nasional-bank-sampah-nusantara-

lpbi-nu-mengadakan-rangkaian-kegiatan-di-beberapa-wilayah_cb3b13f8-15d1-467b-9e08-

fe1375aaeef7

Page 70: KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL LPBI NU DIDALAM …

https://www.google.com/search?q=bank+sampah+nusantara&client=firefox-b-

d&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiWhbe4_6zyAhVi8XMBHT2HCgQQ_AUo

AXoECAEQAw&biw=1284&bih=722#imgrc=nst20UgJLiuPOM

https://sultengraya.com/read/77754/peresmian-bank-sampah-nusantara/

https://www.republika.co.id/berita/ogj8lq280/bank-sampah-nusantara-berbagi-pengalaman-ke-

mahasiswa

https://www.google.com/search?q=bank+sampah+nusantara&client=firefox-b-

d&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiWhbe4_6zyAhVi8XMBHT2HCgQQ_AUo

AXoECAEQAw&biw=1284&bih=722#imgrc=kHo7umqMCo3KwM