komunikasi dan problematikapustaka.unpad.ac.id/wp-content/...komunikasidanproblematika.pdfkomunikasi...

2
. Senin -.- .._... ._. . .. _... _. __ .__ ..- Se:asa .,:': Rabu ;<a/H/S 1 17 2 18 3 19 4 20 JJIl Peb _I"ar 56 21 9 24 10 25 .Jumai ". .:" Sabtu i,.. 12- <ID 27 28 16 31 j -, / :~_ D~.s/ 7 22 8 23 .-"-----~ "'\ \ Minggu 14 29 11 26 15 30 Sep C~, Okt Nov Apr .'Mei )un JuJ Komunikasi dan Problematika Kf!bangsaan . P ADA 14 s.d. 16 Maret ini Aspikom (Asosiasi Pendidikan Tinggi llmu Komunikasi) menyelenggara- kan seminar dan rakernas di Bandung. Tema yang diangkat kali ini adalah tentang kon- tribusi ilmu komunikasi dalam penyelesaian masalah bangsa. Sebuah tema yang besar dan sangat strategis. Sebagai sebuah disiplin yang sudah mandiri tentu saja ilmu komunikasi diharapkan mam- pu memberikan kontribusi un- tuk penyelesaian masalah bangsa, khususnya yang terkait dengan karut-marutnya pe- ngelolaan komunikasi peme- rintahan dan kebangsaan. Saat ini antara rakyat dan pemerin- tah bahkan antarlembaga pe- rnerintahan sendiri seolah ber- jalan sendiri-sendiri tanpa "visi bersama" (rethorical vision) dan tanpa adanya sense of integration. Ketiadaan visi bersama dan sense of integration ini mem- buat pemerintah kehilangan kendali dalam pengelolaan ne- gara dan menimbulkan krisis komunikasi antarlembaga pernerintahan sendiri serta an- tara pemerintah dan rakyat. Krisis ini akhirnya berujung pada beragam konflik dan praktik kekerasan yang sangat memprihatinkan. Cara keke- rasan tampaknya mulai meng- gantikan cara komunikasi. Antarlenu$ _ .. ,:'¥# Unpad9'i pikom Bila ditelusuri lebihjauh ki- ta juga akan melihat karut marutnya masalah komunikasi dalam penanggulangan ben- cana, komunikasi perlindungan TKW, komunikasi pendidikan, koordinasi antarinstansi pe- merintah, dan komunikasi or- ganisasi pemerintahan dan lembaga negara. Bahkan sekadar mengomunikasikan masalah subsidi dan kenaikan harga BBM saja terjadi kesim- pangsiuran dan ketidakmam- puan pemerintah menyam- paikan arti penting tindakan itu (communicating program val- ue) kepada masyarakat. Menyikapi beragam masalah tersebut, tampaknya sudah waktunya pemerintah menem- patkan komunikasi pada posisi strategis untuk menjembatani perbedaan, mengintegrasikan program & kebijakan, dan membangun visi bersama menangani masalah bangsa. Visi bersama yang oleh Schramm (1986) diartikan se- bagai munculnya public under- standing and acceptance of I{ lip i n g Hum a 5 LJn pad :20 1 2 national goals and the indivi- dual's responsibilities for at- taining them sangat diperlukan untuk menjamin kelangsungan pembangunan bangsa ini. Pemerintahan Orde baru, terlepas dari segala dosa dan kekurangannya, dipandang mampu membangun visi ber- sama bangsa ini. Pada masa itu setiap orang tahu dengan isti- lah Pelita, cita-cita "tinggal lan- das", bahkan (meskipun tidak konsekuen dilaksanakan), war- ga bangsa tahu bahwa pe- nyelenggaraan negara ini di- pandu oleh nilai-nilai Pancasila yang dihormati. SDM komunikasi Siapkah institusi pendidikan tinggi komunikasi menghasil- kan communication officer dan communication scholar yang memiliki kemampuan me- ngelola masalah komunikasi pemerintahan dan bangs a? Jawaban atas pertanyaan ini bisa ya dan tidak. Untuk penanganan masalah kebangsaan yang sederhana seperti merancang program ko-

Upload: vankiet

Post on 26-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Komunikasi dan Problematikapustaka.unpad.ac.id/wp-content/...komunikasidanproblematika.pdfKomunikasi dan Problematika Kf!bangsaan . PADA 14s.d. 16 Maret ... bangsa, khususnya ... pandu

. Senin

-.- .._... ._. ... _... _. __ .__ ..-• Se:asa .,:': Rabu ;<a/H/S

117

218

319

420

JJIl Peb _I"ar

5 621

924

1025

.Jumai".

.:" Sabtu i,..

12- <ID27 28

1631

j-, /:~_·D~.s/

722

823

.-"-----~"'\

\

Minggu

1429

1126

1530

Sep C~, Okt NovApr .'Mei )un JuJ

Komunikasi dan ProblematikaKf!bangsaan .

P ADA 14 s.d. 16 Maretini Aspikom (AsosiasiPendidikan Tinggi llmu

Komunikasi) menyelenggara-kan seminar dan rakernas diBandung. Tema yang diangkatkali ini adalah tentang kon-tribusi ilmu komunikasi dalampenyelesaian masalah bangsa.Sebuah tema yang besar dansangat strategis.

Sebagai sebuah disiplin yangsudah mandiri tentu saja ilmukomunikasi diharapkan mam-pu memberikan kontribusi un-tuk penyelesaian masalahbangsa, khususnya yang terkaitdengan karut-marutnya pe-ngelolaan komunikasi peme-rintahan dan kebangsaan. Saatini antara rakyat dan pemerin-tah bahkan antarlembaga pe-rnerintahan sendiri seolah ber-jalan sendiri-sendiri tanpa "visibersama" (rethorical vision)dan tanpa adanya sense ofintegration.

Ketiadaan visi bersama dansense of integration ini mem-buat pemerintah kehilangankendali dalam pengelolaan ne-gara dan menimbulkan krisiskomunikasi antarlembagapernerintahan sendiri serta an-tara pemerintah dan rakyat.Krisis ini akhirnya berujungpada beragam konflik danpraktik kekerasan yang sangatmemprihatinkan. Cara keke-rasan tampaknya mulai meng-gantikan cara komunikasi.

Antarlenu$_..,:'¥#

Unpad9'ipikom

Bila ditelusuri lebihjauh ki-ta juga akan melihat karutmarutnya masalah komunikasidalam penanggulangan ben-cana, komunikasi perlindunganTKW, komunikasi pendidikan,koordinasi antarinstansi pe-merintah, dan komunikasi or-ganisasi pemerintahan danlembaga negara. Bahkansekadar mengomunikasikanmasalah subsidi dan kenaikanharga BBM saja terjadi kesim-pangsiuran dan ketidakmam-puan pemerintah menyam-paikan arti penting tindakan itu(communicating program val-ue) kepada masyarakat.

Menyikapi beragam masalahtersebut, tampaknya sudahwaktunya pemerintah menem-patkan komunikasi pada posisistrategis untuk menjembataniperbedaan, mengintegrasikanprogram & kebijakan, danmembangun visi bersamamenangani masalah bangsa.Visi bersama yang olehSchramm (1986) diartikan se-bagai munculnya public under-standing and acceptance of

I{ lip i n g Hum a 5 LJn pad :20 1 2

national goals and the indivi-dual's responsibilities for at-taining them sangat diperlukanuntuk menjamin kelangsunganpembangunan bangsa ini.

Pemerintahan Orde baru,terlepas dari segala dosa dankekurangannya, dipandangmampu membangun visi ber-sama bangsa ini. Pada masa itusetiap orang tahu dengan isti-lah Pelita, cita-cita "tinggal lan-das", bahkan (meskipun tidakkonsekuen dilaksanakan), war-ga bangsa tahu bahwa pe-nyelenggaraan negara ini di-pandu oleh nilai-nilai Pancasilayang dihormati.

SDM komunikasiSiapkah institusi pendidikan

tinggi komunikasi menghasil-kan communication officer dancommunication scholar yangmemiliki kemampuan me-ngelola masalah komunikasipemerintahan dan bangs a?Jawaban atas pertanyaan inibisa ya dan tidak.

Untuk penanganan masalahkebangsaan yang sederhanaseperti merancang program ko-

Page 2: Komunikasi dan Problematikapustaka.unpad.ac.id/wp-content/...komunikasidanproblematika.pdfKomunikasi dan Problematika Kf!bangsaan . PADA 14s.d. 16 Maret ... bangsa, khususnya ... pandu

munikasi untuk menanggula-ngi masalah kenakalan remaja(tawuran), memberdayakanmsyarakat lewat kam-panye/penyuluhan, mengelolaprogram krisis komunikasi,atau membuat sistem penjari-ngan aspirasi masyarakat, ma-ka kemampuan itu umumnyadimiliki lulusan.

Akan tetapi, bila masalahnyasudah besar seperti membuatprogram komunikasi untukpendidikan karakter bangsa,sistem komunikasi perlindung-an TKW, sistem komunikasipenanggulanganbencana/kerusuhan/pener-tiban, pembuatan sistem/kebi-jakan komunikasi pemerinta-han, program-program komu-nikasi untuk membangun si-nergi antara institusi pemerin-tah dan masyarakat, maka ke-mampuan ini masih terbatas.

Keteterbatasan kemampuanSDM komunikasi Indonesiadalam mengelola masalahstrategis tersebut umumnyadisebabkan mereka memangkurang melek masalah bangsa ..Keadaan ini kemudian dip er-parah oleh model pembela-jaran yangjuga kurang berori-entasi pada pemecahan ma-salah (problem based lear-ning).

Untuk mengatasi masalahini, ada en am langkah yangbisa dilakukan institusi pen-didikankomunikasi sbb; perta-

ma, menanamkan kepedulianorang komunikasi pada isu-isuatau persoalan (strategis)bangsa. Langkah kedua adalahmembenahi metode pembela-jaran yang lebih berbasis ma-hasiswa dan berorientasi pe-mecahan masalah.

Hal ketiga yang perlu di-lakukan adalah menyusunkurikulum yang tidak hanyamenekankan aspek penge-tahun, tapi juga keterampilandan sikap (kesukaan) untukmenggunakan pendekatan ko-munikasi dalam menanganiberbagai masalah (bangsa).Keempat, membenahi standarkompetensi dan mutu lulusan.Aspek kelima adalah pe-ningkatan mutu dosen lewatprogram pengembangan wa-wasan, kemampuan riset,melakukan assesment dan pe-mecahan masalah.

Terakhir adalah perlunyakerjasama dengan institusi ne-gara/pemerintahan dalammengembangkan riset, perma-gang an dos en atau sinergi pe-mecahan masalah komunikasiyang strategis. Indonesia memi-liki sumberdaya manusia ko-munikasi yang memadai. BilaSDM dengan keahlian beragam

. ini dapat dipersatukan makaorang komunikasi akan dapatberkontribusi signifikan dalampenanganan masalah bangsa,Inilah tugas strategis yangharns dilakukan Aspikom, ***