komunik asi massa - gunadarmadiansrimulyani.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/...1. jendela...
TRANSCRIPT
K O M U N I K A S I M A S S AD I A N S R I M U LYA N I , S . I . KO M . , M . S I
DEFINISI KOMUNIKASI MASSA
• Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa
(media cetak dan elektronik)
• Komunikasi yang ditujukkan kepada khalayak yang sangat banyak (massa),
melalui media massa sebagai alat penunjang (tv, radio, koran dsb) dan
disampaikan terbuka kepada masyarakat luas di berbagai wilayah.
• Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-
pemancar yang audio atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih
mudah atau lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya (televisi ,
radio, surat kabar, majalah, film, buku)
UNSUR – UNSUR KOMUNIKASI MASSA
Komunikator Media
Pesan
Komunikan Efek
NOISE
Tugas
1. Identifikasikan apa saja gangguan/noise yang terjadi pada komunikasi massa? Dari segi komunikator, pesan,
media dan komunikannya.
KARAKTERISTIK KOMUNIKASI MASSA
Komunikator terlembagakan
Pesan bersifat umum
Komunikannya anonim dan heterogen
Media massa menimbulkan keserempakan
Komunikasi bersifat satu arah
Umpan balik tertunda dan tidak langsung
Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis
FUNGSI KOMUNIKASI MASSA
Sebagai media untuk menginformasikan
tentang hal-hal apa saja yang penting
maupun tidak penting kepada audience nya.
Menginformasikan (to Inform)
Membujuk dalam media massa bisa
dicontohkan seperti pada saat pilkada, bagi
calon kepala daerah media massa adalah
instrumen yang bakal dimaksimalkan untuk
membangun komunikasi politik, untuk
menyosialisasikan pencalonan agar dipilih
oleh audience yang melihatnya.
Membujuk (to persuade)
Harold Laswell (Nurudin, 2007: 64) secrara
garis besar mengemukakan fungsi komunikasi
massa yang diartikan juga media massa sebagai
berikut:
Sebagai media hiburan kepada para
audience. contohnya acara quis pada
televisi, musik pada radio, cerita pendek
pada majalah, dan cerita fiktif pada film
Memberi hiburan (to entertain)
FUNGSI KOMUNIKASI MASSA
Menurutnya komunikasi massa dalam
perjalanannya juga memiliki fungsi
pengawasan (kontrol sosial masyarakat)
artinya media massa sebagai wahana untuk
mencoba mengumpulkan, menyaring dan
menyebarluaskan berita yang sekiranya
perlu untuk diperhatikan oleh khalayak.
Fungsi Pengawasan
Media massa dianggap sebagai wahana
pembelajaran dan pewarisan kebudayaan
dari generasi yang satu ke generasi yang
lain. Media dalam menyebarkan informasi
juga mengandung unsur-unsur budaya,
norma-norma yang akan menjadi bahan
yang baik dalam pembelajaran dan
pewarisan antar generasi
Fungsi Pewarisan Sosial
Transmisi budaya tidak dapat dielakkan
selalu hadir dalam bentuk komunikasi yang
mempunyai dampak pada penerimaan
individu. Komunikan secara sadar dan tidak
sadar mempelajari budaya tertentu melalui
media massa.
Transmisi budaya (transmission of the culture)
MEDIA MASSA
Hafied Cangara mendefinisikan media massa sebagai alat yang digunakan dalam penyampaian pesan
dari sumber kepada khalayak (penerima pesan) dengan menggunakan alat komunikasi mesin seperti
surat kabar, film, radio dan televisi. Adapun fungsi utama media massa yaitu memberikan informasi
pada kepentingan, menyebarluaskan dan mengiklankan sebuah produk (Cangara, 2005: 122).
Media massa adalah saluran (channel) yang digunakan dalam komunikasi
massa. Definisi media massa tidak saja mencakup perlengkapan mekanik yang
mentransmisikan dan dapat juga menyimpan informasi (kamera tv, radio,
mikrofon, percetakan), tetapi juga meliputi institusi yang menggunakan
peralatan mekanis itu untuk mentransmisikan pesan.
Menurut McQuail, media massa dalam kajian komunikasi massa sering
dipahami sebagai perangkat-perangkat yang terorganisir untuk berkomunikasi
secara terbuka dan pada situasi yang berjarak kepada khalayak luas dalam
waktu yang singkat. Dalam konteks ini, media akan memiliki pengertian
mediasi karena mampu menjembatani jarak antara khalayak dan dunia.
MEDIA MASSA
1. Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja,
barang dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait.
2. Media juga merupakan industri tersendiri yang memiliki peraturan dan norma-norma yang
menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat dan institusi sosial lainnya.
3. Media merupakan sumber kekuatan karena dapat digunakan sebagai alat kontrol, yang dapat
didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya
4. Media merupakan wadah yang semakin berperan menapilkan peristiwa kehidupan masyarakat,
baik yang bertaraf nasional maupun internasional.
5. Media sering kali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam
pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol, tetapi juga dalam pengertian
pengembangan tata cara, mode, gaya rambut dan norma-norma
6. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran
dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif.
McQuail (Nurudin, 2004) juga mengemukakan beberapa asumsi
pokok mengenai arti penting dari media massa, yaitu :
PERAN MEDIA MASSA
Menurut McQuail peran tersebut adalah: (McQuail : 66)
1. Jendela untuk peristiwa dan pengalaman.
2. Media adalah cermin bagi gambaran peristiwa yang ada didunia. Maka dari itu media bertindak
sebagai cerminan yang merefleksikan kejujuran.
3. Media bertindak sebagai filter dan gatekeeper, artinya media dianggap sebagai pusat perhatian
dan harus bertindak untuk diluar kepentingan pribadi.
4. Media sebagai rambu-rambu dan penerjemah, untuk membuat hal-hal yang tidak jelas dan
membingungkan menjadi masuk akal.
5. Media sebagai forum untuk mendapatkan umpan balik dari pemirsa.
6. Media sebagai sebagai medium interaktif untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
peristiwa yang sedang terjadi.
Dengan melihat peran media menurut McQuaile, maka dapat disimpulkan
sebenarnya antara media dengan audiensnya memiliki saling ketergantungan dalam
masyarakat (Goenawan, 2008: 183).
ORGANISASI MEDIA MASSSA
Dominick (2005:16-19) menjelaskan bahwa komunikasi massa
tradisional memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Diproduksi oleh organisasi yang formal dan kompleks
b. Memiliki banyak pengawas (gatekeeper)
c. Membutuhkan dana untuk dapat beroperasi
d. Bersifat sangat kompetitif di antara institusi media yang ada
untuk memperoleh keuntungan.
ORGANISASI MEDIA MASSSA
Mengelola suratkabar ataupun televisi tentu membutuhkan system pengaturan biaya, pengelolaan
tenaga kerja, pengoordinasian aktivitas yang diselenggarakan, serta penerapan aturan dan
kebijakan yang ada. Untuk memenuhi hal tersebut, diperlukanlah sebuah struktur organisasi yang
jelas: adanya spesialisasi, pembagian kerja, serta fokus dan bertanggungjawab pada bidang
pekerjaan tertentu. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa komunikasi massa tradisional
merupakan produk birokrasi.
Struktur Organisasi Media
Seperti layaknya sistem birokrasi yang ada, hak pengambilan keputusan hanya ada pada beberapa
tingkat (level) manajemen. Sarana komunikasi dalam organisasi pun dibentuk secara formal. Oleh
karena itu, pengambilan keputusan mengenai konten yang akan dimuat pada koran maupun
televisi ditentukan oleh sebuah kelompok dalam organisasi. Kelompok ini terdiri atas orang-orang
yang berada pada level atas dalam birokrasi.
ORGANISASI MEDIA MASSSA
Gatekeeper adalah individu atau sekelompok orang yang mengontrol penyajian
informasi atau pesan. Gatekeeper berfungsi menambah atau mengurangi,
menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah
dipahami. Gatekeeper juga berfungsi menginterpretasikan pesan, menganalisis,
menambah, atau mengurangi pesan-pesannya.
Dengan kata lain, gatekeeper adalah pihak yang turut menentukan pengemasan
pesan dalam media massa. Gatekeeper tidak dapat dipisahkan dari media massa.
Semakin besar dan kompleks sebuah industry media, semakin banyak gatekeeper
yang diperlukan. Misalnya, editor dalam suratkabar yang menentukan pantas atau
tidaknya sebuah berita dimuat.
Peranan Pengawas (Gatekeeper)
ORGANISASI MEDIA MASSSA
Tidaklah mudah untuk membangun sebuah organisasi komunikasi massa dan
mempertahankan keberadaannya karena dibutuhkan modal yang besar. Biaya
memproduksi suratkabar pada tahun 2000 akan berbeda dengan biaya produksi saat ini.
Berbeda pula dengan jumlah yang dibutuhkan stasiun televisi. Misal, sebuah stasiun
televisi yang merupakan 10 stasiun besar di AS bisa mengeluarkan US$ 10 juta per tahun
untuk mempertahankan keberadaannya. Inilah sebabnya mengapa, hanya organisasi-
organisasi yang mempunyai sistem dan biaya yang besar, yang akhirnya dapat
memproduksi komunikasi massa. Oleh karenanya, terbentuklah sebuah tren yang
sebenarnya muncul pada abad ke-20, yaitu pemusatan kepemilikan. Hanya perusahaan
yang mempunya kekuatan finansial besar yang dapat bersaing. Akibatnya, pada tahun
2007 banyak sekali media-media besar yang mendominasi pasar.
Biaya Operasional
ORGANISASI MEDIA MASSSA
Sebagian besar organisasi komunikasi massa berorientasi untuk memperoleh laba;
mencari keuntungan bagi pemilik ataupun pemegang saham. Meski ada beberapa
pengecualian seperti The Public Broadcasting Service di AS dan TVRI di Indonesia.
Ketika media dibentuk demi kepentingan publik atau berperan sebagai watchdog bagi
pembacanya maka mereka juga tetap mempertimbangkan profit, dan jika tak demikian
mereka akan bangkrut. Bagi industri media, konsumen adalah sumber keuntungan utama.
Ketika kita membeli CD atau tiket bioskop, keuntungan sudah dimasukkan dalam harga
barang. Namun, koran, televisi, majalah, dan radio, memperoleh sebagian besar
keuntungannya dengan menjual konsumennya kepada para pengiklan. Harga iklan-iklan
itulah yang ditawarkan kepada masyarakat luas.
Kompetisi antar media untuk mendapatkan profit
MEDIA SOSIAL
• Sebutan media baru/new media merupakan pengistilahan untuk menggambarkan kerakteristik
media yang berbeda dari yang telah ada selama ini. Media seperti televisi, radio, majalah, koran
digolongkan menjadi media lama/ old media, dan media internet yang mengandung muatan
interaktif digolongkan sebagai media baru/ new media. Sehingga pengistilahan ini bukan lah
berarti kemudian media lama menjadi hilang digantikan media baru, namun ini merupakan
pengistilahan untuk menggambarkan karakteristik yang muncul saja
• Media sosial/ social media atau yang dikenal juga dengan jejaring social merupakan bagian dari
media baru. Jelas kiranya bahwa muatan interaktif dalam media baru sangatlah tinggi.
• Media social diartikan sebagai sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan
dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
MEDIA SOSIAL
• Utari dalam Komunikasi 2.0, menyatakan, bahwa perkembangan media baru
membawa konsekuensi pergeseran dan perubahan dalam teori-teori
komunikasi massa. Karakteristik media yang selama ini dikenal, melebur dalam
media baru. Ini karena terbentuknya mass-self comunication. Dalam media baru
ada kombinasi antara komunikasi interpersonal dengan komunikasi massa.
Karena menjangkau khalayak secara global maka bisa dikatakan komunikasi
massa, dan pada saat yang sama karena pesan yang ada dibuat, diarahkan, dan
dikonsumsi secara personal, maka dikatakan komunikasi interpersonal. (Utari,
2011:52-53)
MEDIA SOSIAL
Bagi banyak orang, online communication justru mempermudah terbentuknya
hubungan interpersonal yang dekat. Karena melalui komunikasi secara online, tiap
individu yang terlibat cenderung lebih berani mengungkapkan pendapatnya, dan
membuka dirinya untuk lebih dikenal orang lain. Komunikasi dalam media sosial
tak terikat waktu, siang ataupun malam, pihak yang terlibat didalamnya tetap bisa
terlibat aktif. Juga tak terikat ruang, dengan siapapun di penjuru dunia pihak yang
terlibat di dalamnya bisa berkomunikasi. Hal ini tak mungkin dilakukan dalam
kontak tatap muka, termasuk juga jika menggunakan media komunikasi
konvensional seperti telepon, hal ini terkait dengan biaya dan perbedaan waktu.
Komunikasi secara online dalam hal ini dilihat lebih murah, cepat, dan mudah.
(Adler & Rodman, 2006:189-190).
MEDIA SOSIAL
Dalam media sosial, komunikasi interpersonal dan komunikasi massa melebur
menjadi satu. Saat seseorang mengunggah sesuatu kemudian ditanggapi pihak lain,
lalu terjadi interaksi, maka komunikasi interpersonal terjadi. Disaat yang sama,
saat seseorang mengunggah sesuatu, apa yang diunggahnya bisa dilihat dan
dinikmati khalayak banyak, sehingga pada saat yang sama komunikasi massa juga
terjadi, sebab komunikasi massa tidak mensyaratkan adanya keterlibatan aktif
semua pihak.
TEORI KOMUNIKASI MASSA
• merupakan teori media massa pertama, pada tahun 1950an di Amerika Serikat.
• Media massa dianggap memiliki kekuatan yang luar biasa, sehingga khalayak tidak mampu
membendung informasi yang dilancarkannya.
• Khalayak dianggap pasif, tidak mampu bereaksi apapun kecuali hanya menerima begitu saja
semua pesan yang disampaikan media massa.
• Penggambaran kekuatan media massa yang begitu besar menyebabkan teori media massa awal
ini kemudian dijuluki teori peluru atau bullet theory , jarum hipodermis atau teori jarum suntik
“hypodermic needles theory”
Bullet theory/Hypodermic needles
TEORI KOMUNIKASI MASSA
• Spiral kebisuan dikembangkan oleh Elizabeth Noelle-Neumann. Teori ini berpendapat bahwamedia memiliki efek yang sangat kuat dalam membentuk opini publik.
• Media massa memainkan peran penting, sebab media berfungsi sebagai sumber informasi, dimana orang mencari distribusi opini publik. Media massa dapat mempengaruhi spiral kebisuandengan tiga cara, yaitu satu, media membentuk kesan-kesan tertentu tentang opini mana yang dominan; dua, media membentuk kesan-kesan tertentu tentang opini yang sedang naik atauberkembang; dan ketiga, media membentuk kesan tentang opini yang mutlak diperhatikankhalayak tanpa menampilkannya secara khusus.
• Istilah spiral kebisuan diberikan didasarkan pada logika bahwa semakin tersebar opini yang dominan oleh media massa dalam masyarakat maka semakin senyap pula suara perseoranganyang bertentangan dengan opini mayoritas tersebut
Teori spiral kebisuan (spiral of silence)
TEORI KOMUNIKASI MASSA
• Teori penanaman atau cultivation theory ini berasal dari penelitian Gerbner tentang polamenonton televisi di Amerika Serikat.
• Penelitian Gerbner menemukan bahwa rata-rata penduduk Amerika Serikat menonton televisikurang lebih 4-5 jam sehari. Mereka yang menonton lebih dari waktu tersebut disebut sebagaipenonton berat atau heavy viewers. Sedangkan mereka yang menonton kurang dari jam tersebutdisebut dengan light viewers
• Efek dari seluruh terpaan pada pesan yang diproduksi inilah yang disebut Gerbner sebagai teorikultivasi (cultivation), dimana televisi mengajarkan pandangan dunia secara umum, peran-peranumum dan nilai-nilai umum.
Cultivation Theory
TEORI KOMUNIKASI MASSA
• Penelitian Gerbner berdasarkan perbandingan antara penonton berat dan penonton ringantelevisi.
• Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan antara penonton ringan dan penonton berattelevisi memberikan jawaban yang berbeda atas pertanyaan mengenai realitas yang dilihat di televisi.
• Dalam penelitian Gerbner ditanyakan pada penonton mengenai bidang pekerjaan apa yang paling banyak terdapat di Amerika Serikat. Ternyata, hasil penelitian menunjukkan bahwapenonton berat mendefinisikan pekerjaan seperti apa yang dilihatnya di televisi, yaitu denganmenjawab bidang pekerjaan yang paling banyak adalah yang berkaitan dengan hukum. Padahalsecara faktual bidang pekerjaan yang berkitan dengan hukum tidak lebih dari 1%. Hal ini dapatdimaklumi karena TV menampilkan lebih dari 20% karakter yang berhubungan dengan bidang-bidang hukum.
Lanjutan..
TEORI KOMUNIKASI MASSA
• Teori agenda setting pertama kali dikemukakan oleh McComb dan Donald L. Shaw dalam Public Opinion Quarterly terbitan tahun 1972 berjudul The Agenda Setting Function of Mass media.
• Kedua pakar tersebut mengemukakan bahwa “jika media memberikan tekanan pada suatuperistiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting.”
• Teori ini dilandasi oleh hasil studi mengenai pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 1968.
• Teori Agenda Setting menggambarkan besarnya pengaruh media dan kemampuannya untuk“menceritakan” isu-isu apa yang penting. Isu-isu atau individu yang dipilih media untukdipublikasikan, akhirnya menjadi isu dan individu yang dipikirkan dan dibicarakan oleh khalayak.
• Disimpulkan bahwa meningkatnya nilai penting suatu topik pada media massa menyebabkanmeningkatnya nilai penting topik tersebut pada khalayak.
Teori Agenda Setting
TEORI KOMUNIKASI MASSA
• Teori Uses and Grativifation dikemukakan oleh Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch (1959 )
• Bukan lagi melihat pada pengaruh media terhadap khalayak, tetapi apa yang dilakukan khalayakterhadap media
• Konsep ini dibuktikan dengan studi dari Riley & Riley yang menyatakan bahwa anak-anakmenggunakan cerita-cerita petualangan di telivisi untuk berkhayal dan bermimpi. Hal inimengindikasikan bahwa orang menggunakan media massa untuk tujuan-tujuan yang berbeda.
Teori Uses and Gratification
1. Keaktifan dalam mencari atau menggunakan media massa untuk memuaskan kebutuhan individualnya.2. Khalayak menggunakan media untuk pemenuhan harapan-harapannya. 3. Khalayak aktif menyeleksi media dan isi media untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Penelitian Rubin
(1979) menyebutkan ada enam alasan mengapa anak-anak dan orang dewasa menggunakan televisi, yaituuntuk belajar, menghabiskan waktu, sebagai teman, sebagai sarana melupakan atau melarikan diri daripersoalan, sebagai sarana kegembiraan atau hiburan dan untuk bersantai atau rileks.
4. Khalayak tahu dan dapat menyebutkan motivasinya pada penggunaan media massa.
Asumsinya…
TUGASJelaskan maksud dari Ilustrasi berikut dikaitkan teori komunikasi massa!
2. 3.
4.