komposit
DESCRIPTION
makalah kompositTRANSCRIPT
MAKALAH POLYMER MATRIX COMPOSITES
Disusun guna melengkapi tugas Mata Kuliah Komposit
Dosen Pengampu :
Yuyun Estriyanto, S.T., M.T.
Disusun Oleh :
1. Wida Rusmayasari K K2508033
2. Aditya Moch S N K2510003
3. Andri Setiyawan K2510008
4. Angga Setiyawan P U K2510009
5. Anggar Dian Pahlevianto K2510010
6. Ari Widodo K2510011
7. Arif Kurniawan K2510012
PENDIDIKAN TEKNIK MESINFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang dengan izin-Nya kami telah berhasil menyusun
tugas laporan mata kuliah Komposit. Mata kuliah Komposit ini merupakan salah satu mata
kuliah yang sangat penting untuk setiap mahasiswa yang mengambil konsentrasi di bidang
produksi. Karena di dalamnya membahas tentang pengetahuan mengenai komposit yang
bermanfaat untuk bekal mengajar nantinya. Adapun tujuan dari pengerjaan tugas ini adalah
agar mahasiswa lebih mengenal dan menguasai tentang macam – macam komposit dan
aplikasinya, dalam makalah ini pada umumnya membahas tentang pengerjaan komposit.
Selain itu, untuk mematangkan pengetahuan yang kami dapat dari perkuliahan komposit ini.
Tentunya makalah ini tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu harapan saya semua
pihak berkenan memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun dalam rangka
perbaikan ke arah yang lebih baik. Akhirnya, harapan kami semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, 27 Desember 2012
Penyusun
2
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL ................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 6
1. Termoset...................................................................................... 6
2. Termoplastik................................................................................. 7
3. Getah............................................................................................ 13
Aplikasi PMC dalam kehidupan sehari – hari ......................................... 13
Daftar Pustaka....................................................................................... 15
3
BAB IPENDAHULUAN
Komposit merupakan material teknik yang tersusun atas dua atau lebihbahan yang
memiliki fasa yang berbeda menjadi suatu material baru dengan sifatyang berbeda dan lebih
baik dari keduanya. Definisi lain menyatakan bahwakomposit adalah perpaduan dari bahan
yang dipilih berdasarkan sifat masingmasingbahan penyusun untuk menghasilkan material
baru dengan sifat yang unikdibandingkan sifat material dasar sebelum dicampur dan terjadi
ikatan permukaanmasing-masing material penyusun. Berdasarkan definisi tersebut maka
kondisiikatan permukaan sangat berpengaruh terhadap kekuatan komposit.Persyaratandasar
kekuatan komposit terletak pada kekuatan antar muka matrik dan penguat.Ikatan antar muka
inilah yang menjadi jembatan transmisi tegangan luar yangdiberikan dari matrik menuju
partikel penguat.Jika ikatan antarmuka terjadidengan baik maka transmisi tegangan ini dapat
berlangsung dengan baik pula.
Material komposit tersusun atas 2 (dua) bagian yang berbeda yaitu matrik
danpenguat.Matrik merupakan fasa utama dan kontinu, berfungsi menahan fasapenguat dan
meneruskan beban.Sedangkan penguat merupakan fasa kedua dandiskontinu yang
dimasukkan kedalam matrik. Matrik memiliki sifat ulet,sementara itu penguat umumnya
memiliki kekuatan lebih tinggi dari pada matrik, sehingga disebut fasa penguat (reinforcing
phase).
Bahan komposit dikembangkan sebagai bahan alternatif untuk mendapatkan sifat
yang lebih baik seperti high strength/modulus dan densitas rendah yang sangat sesuai
diterapkan dalam industri penerbangan, antariksa sertaindustri otomotif. Pada industri
tersebut memang membutuhkan komponen yang lebih ringan namun memiliki karakteristik
yang handal. Secara prinsip bahwa penguat yang kontinu memberikan sifat kekuatan spesifik
lebih baik. Namunsayangnya, high strength fibre dan metode pembuatanya lebih mahal
4
disbanding jenis komposit lainya dan hal inilah yang membatasi penggunaanya dalam
industri. Oleh karena keterbatasan dari continous reinforce tersebut maka sekarang banyak
dan intensif dikembangkan jenis komposit lain, yaitu komposit dengan discontinous renforce.
Meskipun komposit dengan penguat diskontinu tidak menghasilkan sifat yang sama
dan cenderung lebih rendah, akan tetapi biaya lebih murah, metode pembuatanya lebih
mudah dan dapat diterapkan pada metode pembuatan yang konvensional. Kelebihan lainya
dari komposit dengan penguat diskontinu memberikan sifat yang isotropik, yaitu sifat yang
sama dalam segala arah. Komposit dapat digolongkan berdasarkan jenis matrik dan
bentukpenguatnya.
Sekarang, pada umumnya komposit yang dibuat manusia dapat dibagi kedalam tiga
kelompok utama:
1. Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC)
2. Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites – MMC)
3. Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites – CMC)
Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC)
Bahan ini merupakan bahan komposit yang sering digunakan disebut, Polimer Berpenguatan
Serat (FRP – Fibre Reinforced Polymers or Plastics) – bahan ini menggunakan suatu polimer-
berdasar resin sebagai matriknya, dan suatu jenis serat seperti kaca, karbon dan aramid
(Kevlar) sebagai penguatannya.
Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites – MMC)
Ditemukan berkembang pada industri otomotif, bahan ini menggunakan suatu logam seperti
aluminium sebagai matrik dan penguatnya dengan serat seperti silikon karbida.
Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites – CMC)
Digunakan pada lingkungan bertemperatur sangat tinggi, bahan ini menggunakan keramik
sebagai matrik dan diperkuat dengan serat pendek, atau serabut-serabut (whiskers) dimana
terbuat dari silikon karbida atau boron nitride
5
BAB IIPEMBAHASAN
Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC)
A. Terdapat 3 sebab mengapa polimer digunakan secara meluas sebagai bahan
matriks
Kekuatan dan kekakuan bahan polimer tidak mencukupi untuk tujuan struktur, dengan
penambahan bahan tetulang dapat memperbaiki sifat-sifat polimer
Alat dan cara pemprosesan PMC mudah, tidak memerlukan suhu dan tekanan yang
tinggi
Peralatan lebih mudah & murah Kelemahan PMC
Suhu penggunaannya yang rendah
Pengembangan termal yang tinggi- menyebabkan dimensi tidak stabil
Sensitif terhadap radiasi dan kelembapan. Penyerapan air ke dlm struktur akan
mengurangkan prestasi mekanikal
B. Pengkelasan Matriks Polimer
1. Termoset
merupakan cecair monomer atau oligomer yang berkelikatan rendah.
Pematangan berlaku dengan kehadiran agen pematang, haba dan tekanan.Proses
pematangan dikenali sebagai ‘Curing’.Semasa pematangan, tindakbalas yang tak
berbalik berlaku, hasilnya jaringan 3 dimensi atau sambung silang. Sambung silang
ini akan menghadkan pergerakan rantaian polimer, kaku, kebolehrintangan kimia
yang baik, kestabilan dimensi yang baik dan tidak boleh diubah bentuk dengan haba.
Mempunyai sifat mekanikal dan kimia yang baik, kos yang rendah tetapi tidak boleh
6
diedar ulang (recyclability).Contoh epoksi, polyester tak tepu, fenolik, bismaleimid,
dll
a) Poliester
Dihasilkan pada 1942.Terdiri drp poliester linear tidak tepu (ada double
bond di antara atom2 karbon) larut di dalam styrene.Styrene merupakan monomer
sambung silang.Agen pematangan adalah organic peroxide.Tidak begitu mahal
(banyak digunakan dalam proses fabrication) dan mempunyai kelikatan yang
rendah
b) Epoksi
Lebih mahal jika dibandingkan dengan poliester dan lebih likat.Kelebihan
epoksi, proses pematangan berlaku dalam 2 atau lebih peringkat (boleh digunakan
dalam pemprosesan prapreg)
Kebiasaan bermula dengan polimer linear dengan berat molekul yang
rendah.Kebiasaan bermula dengan polimer linear dengan berat molekul yang
rendah.Pelbagai jenis agen pematangan boleh digunakan iaitu polyamides dan
polyamines.Epoksi lebih kaku & kuat, lebih rapuh dan mengekalkan sifat2 pada
suhu tinggi jika dibandingkan dengan poliester
2. Termoplastik
Terdiri daripada rantai-rantai yang linear ataupun bercabang, berbentuk
pepejal dalam suhu bilik. Apabila haba dibekalkan, termoplastik akan melembut
hingga ke tahap mengalir dan memejal apabila sejuk. Oleh kerana tidak mengalami
pematangan atau sambung-silang, ia boleh diedar ulang. Ikatan van der waals wujud
diantara rantai2 polimer, oleh itu ianya mudah terurai apabila dikenakan haba dan
7
menyebabkan ianya flow pd suhu tinggi. Berdasarkan keadaan penyusunan rantai,
termoplastik terbahagi kepada:
amorfus (penyusunan rawak)
semihablur (campuran penyusunan rawak dan tersusun)
Contoh termoplastik ialah ABS, PP, PE, Nylon, PMMA, PC, etc
Penyusunan rantaian (struktur molekul) penting dalam menentukan samaada
sesuatu polimer itu amorfus atau semihablur.Kenapa linear HDPE mencapai 90%
penghabluran jika dibandingkan dengan LDPE (60%)???.Polyetheretherketone
(PEEK) merupakan termoplastik yang tahan pada suhu tinggi (Tg= 143C dan Tm=
343C). Boleh digunakan sehingga suhu 230C)
Pencampuran (blend) di antara 2 atau lebih polimer untuk memperoleh multi-
fasa juga biasa dilakukan bagi meningkatkan sifat2 tertentu.Cth. Multi-phase
termoplastik adalah acrylonitrile-butadiene-styrene (ABS). Partikel Butadiene telah
meningkatkan keliatan dengan meghalang perambatan retak.
Jenis2 termoplastik yang biasa digunakan : polypropylene (PP), polystryrene
(PS), polyethylene (PE), dll. Berikut lambang dari masing2 jenis polymer.
8
1. PETE Polyethylene Terephthalate
Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur
ulang dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET (polyethylene
terephthalate).Biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih, transparan atau
tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol
minuman lainnya.Botol Jenis PET atau PETE ini direkomendasikan hanya sekali
pakai, kenapa? Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan
air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut
akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).
Di dalam membuat PET, menggunakan bahan yang disebut dengan
antimoni trioksida, yang berbahaya bagi para pekerja yang berhubungan dengan
pengolahan ataupun daur ulangnya, karena antimoni trioksida masuk ke dalam
tubuh melalui sistem pernafasan, yaitu akibat menghirup debu yang mengandung
senyawa tersebut.
Terkontaminasinya senyawa ini dalam periode yang lama akan
mengalami: iritasi kulit dan saluran pernafasan. Bagi pekerja wanita, senyawa ini
meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, pun bila melahirkan, anak
mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga
usia 12 bulan.
2. HDPE – High Density Polyethylene
Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur
ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density
polyethylene) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna
putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE
merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena
9
kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE
dengan makanan dan minuman yang dikemasnya.
HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan
terhadap suhu tinggi.Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya
untuk sekali pemakaian, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus
meningkat seiring waktu.
3. V – Polyvinyl Chloride
Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di
tengahnya, serta tulisan V – V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis
plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik
pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.
PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang
dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan
makanan tersebut karena DEHA ini lumer pada suhu -15 C. Reaksi yang terjadi
antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi
berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Sebaiknya kita mencari alternatif
pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan pelembut, seperti
plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).
4. LDPE – Low Density Polyethylene
Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE
– LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic atau
dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan,
dan botol-botol yang lembek.
Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya,
fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60C sangat resisten
10
terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan
tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.
Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan
fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi
kimia.Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat
makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas
dengan bahan ini.
5. PP – Polypropylene
Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP – PP
(polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang
berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan,
botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.
Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau
berawan.Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah,
ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup
mengkilap.Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik
untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.
6. PS – Polystyrene
Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS – PS
(polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari
Jerman, secara tidak sengaja. PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan
styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain.
Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan
styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat
makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan
11
konstruksi gedung.Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk
kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada
masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini
sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang
sangat panjang dan lama.Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun
bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat
dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika
dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan
meninggalkan jelaga.
Perbedaan antara sifat-sifat tipikal termoset dan termoplastik
Sifat-sifat t/set t/plastik
Modulus Young (GPa) 1.3-6.0 1.0-4.8
Kekuatan tensil (MPa) 20-180 40-190
Max suhu servis (ºC) 50-450 25-230
Keliatan pecah ,KIc 0.5-1.0 1.5-6.0
(MPa1/2)
Termoplastik dijangka mendapat perhatian berbanding dengan termoset:
Pemprosesan pantas
Boleh diedar ulang
Tidak memerlukan penyimpanan yang spesifik
Sifat keliatan dan toleransi kerosakan yang tinggi
3. Getah
Getah asli diperolehi daripada lateks daripada pokok getah Hevea
Brasiliensis yang terdiri lebih drp.98% poliisoprena.Getah sintetik kebanyakannya
dihasilkan daripada butadiene, spt styrene-butadiene (SBR) dan nitrile-butadiene
12
(NBR). Untuk memperolehi sifat-sifat tertentu, molekul panjang getah akan
tersambung-silang. Agen sambung-silang dalam proses vulcanization biasanya
ialah sulfur. Keliatan dan kekuatan getah akan meningkat dengan meningkatnya
bilangan sambung-silang
C. Aplikasi PMC dalam kehidupan sehari - hari
Rompi Anti Peluru (Armor)
Sampai dengan Perang Dunia ke-2, rompi anti peluru (armor) secara umum terbuat dari
material logam. Perkembangan lebih lanjut menunjukkan adanya tekanan terhadap
berbagai perlengkapan tempur, termasuk body armor, ini agar lebih kecil sehingga lebih
mobile saat digunakan. Hal ini berkaitan langsung dengan penggunaan material yang
lebih baik sifat mekanisnya, berat lebih ringan, ukuran lebih kecil dan harga lebih murah.
Prinsip kerja armor adalah dengan mengurangi sebanyak mungkin lontaran energi kinetik
peluru, dengan cara menggunakan lapisan-lapisan material untuk menyerap laju energi
tersebut dan memecahnya ke penampang baju yang luas, sehingga energi tersebut tidak
cukup lagi untuk membuat peluru dapat menembus baju. Berdasarkan penjelasan ini
didapat kesimpulan bahwa material untuk armor harus mampu mentransmisikan beban
yang diterimanya dengan optimal agar tidak terjadi penetrasi peluru yang dapat
menyebabkan cedera bagi pemakainya. Dalam menyerap laju energi peluru, armor akan
mengalami deformasi yang menekan ke arah dalam (shock wave). Tekanan ke dalam ini
akan diteruskan sehingga mengenai tubuh pengguna. Batas maksimal penekanan ke
dalam tidak boleh lebih dari 44 mm. Jika batasan tersebut dilewati, maka pengguna baju
akan mengalami luka dalam (internal organs injuries) yang akan membahayakan
keselamatan jiwa.
13
Material yang digunakan sebagai armor umumnya memiliki berat yang medium sampai
dengan ringan dan memiliki permukaan frontal yang keras dipadu dengan bagian backing
yang lebih lunak. Permukaan frontal ini biasanya terbuat dari material keramik atau
logam yang telah diperkuat, contohnya adalah aluminium dan fiber reinforced polymer
composites. Alasan mengapa permukaan frontal ini mengunakan material yang keras
adalah untuk menghambat dan mencegah destructive impact ketika proyektil mengenai
armor. Sedangkan bagian yang lunak berfungsi sebagai ‘catcher’ terhadap pecahan-
pecahan residual sehingga mencegah adanya penetrasi lebih dalam. Namun, kekurangan
penggunaan material yang keras sebagai permukaan frontal adalah material ini umumnya
brittle dan menunjukkan adanya collateral damage pada area yang terkena dynamic
impact.
14
DAFTAR PUSTAKA
15