makalah komposit

23
MAKALAH KOMPOSIT DISUSUN OLEH : MAHASISWA TEKNIK KIMIA ANGKATAN 2013 DOSEN PENGAMPU : Dr. Widi Astuti, S.T., M.T. Ria Wulansarie, S.T., M.T. PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Upload: eny-nurhayati

Post on 16-Dec-2015

204 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

makalah ini berisi materi tentang komposit

TRANSCRIPT

  • MAKALAH KOMPOSIT

    DISUSUN OLEH :

    MAHASISWA TEKNIK KIMIA ANGKATAN 2013

    DOSEN PENGAMPU : Dr. Widi Astuti, S.T., M.T.

    Ria Wulansarie, S.T., M.T.

    PRODI TEKNIK KIMIA

    FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI

    SEMARANG

  • Kata Pengantar

    Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi

    rahmat dan karunianya sehingga makalah Bahan Konstruksi dan Korosi tentang

    Material Komposit ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun dalam rangka

    memenuhi nilai tugas mata kuliah Bahan Konstruksi dan Korosi.

    Pada kesempatan kali ini kami tidak lupa menyampaikan rasa syukur dan

    terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama penyusunan

    makalah ini terutama untuk dosen Mata Kuliah Teknologi Polimer Ibu Dr. Widi

    Astuti, S.T., M.T., Ibu Ria Wulansarie, S.T., M.T. dan rekan-rekan kami yang

    telah banyak membantu dan memberikan dukungan kepada kami.

    Dengan penuh kesadaran bahwa tidak ada yang sempurna didunia ini

    melainkan Allah SWT, maka makalah ini pun tidak luput dari segala kekurangan

    dan jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu kritik dan saran dari pembaca yang

    bersifat memperbaiki, menyempurnakan, dan mengembangkan makalah ini sangat

    kami harapkan. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan

    pembaca. Amin.

    Semarang, 5 Mei 2015

    Penyusun

    i

  • DAFTAR ISI

    Kata Pengantar..........................................................................................................i

    Daftar Isi..................................................................................................................ii

    BAB I PENDAHULUAN

    1. Latar belakang..........................................................................................................1

    2. Rumusan masalah.....................................................................................................2

    3. Tujuan......................................................................................................................2

    BAB II ISI

    A. Defenisi Komposit...................................................................................................3

    B. Bahan Penyusun Komposit......................................................................................4

    C. Jenis-jenis Komposit................................................................................................8

    D. Proses Pembuatan Komposit..................................................................................13

    E. Kualifikasi Komposit.............................................................................................14

    F. Kelebihan dan Kekurangan Bahan Komposit........................................................15

    G. Aplikasi dan Contoh Bahan Komposit...................................................................17

    BAB III PENUTUP

    1. Kesimpulan..........................................................................................................19

    DAFTAR PUSTAKA

    ii

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Perkembangan rekayasa, produksi maupun pemanfaatan material berbasis

    komposit di Indonesia belum begitu populer, dan belum banyak industri di

    Indonesia yang mengembangkan teknologi ini. Dewasa ini perkembangan

    teknologi bahan semakin pesat. Pemenuhan kebutuhan akan bahan dengan

    karakteristik tertentu juga menjadi faktor pendorongnya. Berbagai macam bahan

    telah digunakan dan juga penelitian lebih lanjut terus dilakukan untuk

    mendapatkan bahan yang tepat guna, salah satunya bahan komposit polimer.

    Kemampuannya yang mudah dibentuk sesuai kebutuhan, baik dalam segi

    kekuatan maupun keunggulan sifat-sifat yang lain, mendorong penggunaan bahan

    komposit polimer sebagai bahan alternatif atau bahan pengganti material logam

    konvensional pada berbagai produk yang dihasilkan oleh industri khususnya

    industri manufaktur.

    Penggunaan material komposit tidak hanya terbatas pada penerapan

    pesawat ruang angkasa dan angkatan laut saja. Inovasi material baru, penurunan

    harga dan pengembangan proses manufaktur yang meningkat telah mengangkat

    keberadaan material komposit dalam hampir setiap sektor industri. Komposit juga

    telah dipertimbangkan menjadi material pilihan untuk sector industri tertentu,

    misalnya otomotif dan kendaraan berat lainnya. Oleh karena itu, sangat

    dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang konsep-konsep dasar mengenai

    Komposit, guna dapat memahami dan mengembangkan ilmu bahan konstruksi.

    1

  • 2. Rumusan Masalah

    Adapun permasalahan pada pembahasan makalah ini ialah:

    a) Apa definisi dari komposit?

    b) Apa saja bahan-bahan penyusun komposit?

    c) Apa saja jenis-jenis komposit?

    d) Bagaimana proses pembuatan komposit?

    e) Apa kualifikasi untuk produk komposit?

    f) Apa kelebihan dan kekurangan bahan komposit?

    g) Apa saja aplikasi dan contoh bahan komposit?

    3. Tujuan

    Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain :

    a) Memberi penjelasan tentang bahan komposit.

    b) Menginformasikan tentang bahan-bahan penyusun komposit.

    c) Memberi penjelasan tentang jenis-jenis komposit.

    d) Menjelaskan proses pembuatan komposit.

    e) Memberi penjelasan tentang kualifikasi untuk produk komposit.

    f) Memaparkan kelebihan dan kelemahan bahan komposit

    g) Memberi penjelasan tentang aplikasi dan contoh bahan komposit?

    2

  • BAB II

    ISI

    A. Defenisi Komposit

    Komposit adalah suatu jenis bahan/material yang terbentuk dari kombinasi

    antara dua atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak

    homogen, dimana sifat mekanik dari masing-masing material pembentuknya

    berbeda. Dengan adanya perbedaan dari material penyusunnya maka komposit

    antar material harus berikatan dengan kuat, sehingga perlu adanya penambahan

    wetting agent. Material komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari

    pada logam, memiliki kekuatan bisa diatur yang tinggi (tailorability), memiliki

    kekuatan lelah (fatigue) yang baik, memiliki kekuatan jenis (strength/weight) dan

    kekakuan jenis (modulus Young/density) yang lebih tinggi daripada logam, tahan

    terhadap beban kejut atau impact, tahan korosi, memiliki sifat isolator panas dan

    suara, serta dapat dijadikan sebagai penghambat listrik yang baik, dan dapat juga

    digunakan untuk menambal kerusakan akibat pembebanan dan korosi (Sirait,

    2010).

    Ada tiga faktor yang menentukan sifat-sifat dari material komposit, yaitu:

    1. Material pembentuk. Sifat-sifat intrinsik material pembentuk memegang

    peranan yang sangat penting terhadap pengaruh sifat kompositnya.

    2. Susunan struktural komponen. Bentuk serta orientasi dan ukuran tiap-tiap

    komponen penyusun struktur dan distribusinya merupakan faktor penting yang

    memberi kontribusi dalam penampilan komposit secara keseluruhan.

    3. Interaksi antar komponen. Komposit merupakan campuran atau kombinasi

    komponen-komponen yang berbeda baik dalam hal bahannya maupun bentuknya,

    maka sifat kombinasi yang diperoleh pasti akan berbeda (Sirait, 2010).

    3

  • Tujuan dibentuknya komposit, yaitu sebagai berikut :

    Memperbaiki sifat mekanik dan/atau sifat spesifik tertentu

    Mempermudah design yang sulit pada manufaktur

    Keleluasaan dalam bentuk/design yang dapat menghemat biaya

    Menjadikan bahan lebih ringan

    B. Bahan Penyusun Komposit

    Secara umum material komposit tersusun dari dua komponen utama yaitu

    matrik (bahan pengikat) dan filler (bahan pengisi). Filler adalah bahan pengisi

    yang digunakan dalam pembuatan komposit,. Matrik dalam struktur komposit bisa

    berasal dari bahan polimer, logam, maupun keramik yang secara umum berfungsi

    untuk mengikat serat menjadi satu struktur komposit (Gibson, 1984).

    Adanya dua atau lebih penyusun komposit menimbulkan beberapa daerah

    dan istilah penyebutannya, seperti :

    o Matrik (penyusun dengan fraksi volume terbesar)

    o Penguat/Fiber (Penahan beban utama)

    o Interphase (pelekat antar dua penyusun)

    o interface (permukaan phase yang berbatasan dengan phase lain)

    Gambar II. 1 Ilustrasi komponen penyusun komposit

    4

  • Secara strukturmikro material komposit tidak merubah material

    pembentuknya (dalam orde kristalin) tetapi secara keseluruhan material komposit

    berbeda dengan material pembentuknya karena terjadi ikatan antar permukaan

    antara matriks dan filler. Syarat terbentuknya komposit yaitu adanya ikatan

    permukaan antara matriks dan filler. Ikatan antar permukaan ini terjadi karena

    adanya gaya adhesi dan kohesi. Dalam material komposit gaya adhesi-kohesi

    terjadi melalui 3 cara utama:

    1. Interlocking antar permukaan, merupakan ikatan yang terjadi karena

    kekasaran bentuk permukaan partikel.

    2. Gaya elektrostatis, merupakan ikatan yang terjadi karena adanya gaya

    tarik-menarik antara atom yang bermuatan (ion).

    3. Gaya vanderwalls, merupakan ikatan yang terjadi karena adanya

    pengutupan antar partikel.

    a. Matriks

    Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi

    volume terbesar (dominan). Matrik dalam struktur komposit bisa berasal dari

    bahan polimer, logam, maupun keramik.

    Polyester dan vinyl ester resin umumnya yang paling banyak digunakan

    sebagai bahan matrik dan biasanya digunakan untuk pembuatan produk-produk

    komersial, industri dan transportasi. Namun bila produk yang dibutuhkan

    diharapkan untuk memiliki kekuatan yang lebih tinggi maka bahan epoksi

    menjadi pilihan sebagai matrik. Meskipun epoksi sensitif terhadap kelembaban,

    namun tetap masih lebih baik dibanding dengan polyester serta tahan terhadap

    penyusutan. Dalam aplikasinya epoksi terbatas terhadap termperatur hingga

    120C untuk pemakaian jangka panjang, bahkan pada kondisi tertentu temperatur

    tertinggi hanya pada sekitar 80C sampai 105C. Untuk pemakaian pada

    temperatur lebih tinggi sekitar 177C sampai 230C dapat menggunakan

    bismaleimide resins (BMI) sebagai matrik.

    5

  • Matriks mempunyai fungsi sebagai berikut :

    Material matriks mengikat serat atau serbuk bersama-sama dan

    menghantarkan beban ke serat dan serbuk. Matriks memberikan kekakuan

    dan bentuk terhadap struktur.

    Matriks mengisolasi serat atau serbuk sehingga masing-masing dapat

    bekerja secara terpisah. Hal ini dapat menghentikan atau memperlambat

    propagasi retak.

    Matriks memberikan kwalitas permukaan akhir yang baik dan membantu

    produksi bentuk jadi atau mendekati bentuk jadi (bentuk akhir komponen).

    Matriks memberikan perlindungan untuk serat atau serbuk penguat

    terhadap serangan kimia (misalnya korosi) dan kerusakan mekanik

    (misalnya aus).

    Bergantung pada bahan matriks yang dipilih, mempengaruhi karakteristik

    unjuk kerja seperti duktilitas (liat, kenyal), kekuatan impak, dan lain lain.

    Sebuah matriks yang kenyal akan meningkatkan ketangguhan struktur.

    Untuk persyaratan ketangguhan yang lebih tinggi, bisa dipilih komposit

    berbasis thermoplastik.

    Mode kegagalan sebagian besar dipengaruhi oleh jenis bahan matriks yang

    digunakan dalam komposisi dan juga kompatibilitasnya terhadap serat.

    b. Reinforcement atau Filler atau Fiber

    Salah satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement (penguat)

    yang berfungsi sebagai penanggung beban utama pada komposit atau menaikkan

    kekuatan dan kekakuan komposit sehingga didapatkan material

    yang kuat dan ringan, biasanya berupa serat atau serbuk

    6

  • Beberapa jenis fiber yang umum digunakan adalah :

    a. Fiber glass

    Sangat umum digunakan dalam industri karena bahan baku yang sangat

    banyak tersedia. Komposisi fiber glass mengandung silica yang berguna

    memberikan kekerasan, flexibilitas dan kekakuan. Proses pembentukan fiber glass

    melalui proses

    fusion (melting) terhadap silica dengan campuran mineral oksida. Pada proses ini

    diberikan pendinginan yang sangat cepat untuk pembentukan kristalisasi yang

    sempurna, proses ini biasa disebut dengan fiberization.

    b. Karbon Fiber

    Salah satu keunggulan karbon fiber adalah sangat unggul terhadap

    ketahanan fatik, tidak rentan terhadap beban perpatahan dan mempunyai elastic

    recovery yang baik. Pekembangan penggunaan karbon fiber tergolong sangat

    cepat untuk aplikasi penerbangan, produk olahraga dan berbagai kebutuhan

    industri. Sebagai bahan anorganik, karbon fiber tida terpengaruh oleh

    kelembaban, atmosfir, pelarutan basa dan weak acid pada temperature kamar.

    Namun oksidasi menjadi permasalahan pada fiber karbon pada suhu tinggi dimana

    impuritis dapat menjadi katalisator dan menghambat proses oksidasi yang

    menyebabkan kemurnian fiber karbon tidak tercapai.

    c. Aramid Fiber

    Aramid fiber memiliki kekuatan yang sangat tinggi dibandingkan dengan

    ratio berat yang dimilikinya. Pada awalnya aramid fiber di produksi oleh E.I. Du

    Pont de Nemours & Company, Inc. dengan merek Kevlar yang dipakai sebagai

    fiber penguat dalam produksi ban dan plastik. Karena aramid fiber relatif flexible

    dan non-brittle maka aramid fiber dapat diproses dengan berbagai metode seperti

    twisting, weaving, knitting, carding dan felting. Aramid Kevlar terdapat dalam 3

    jenis yaitu Kevlar 29 (high toughness), Kevlar 49 (high modulus) dan Kevlar 149

    (ultrahigh modulus). Menurut Charley Yan, Kevlar memiliki nilai rasio kekuatan

    dan berat sebesar lima kali lebih kuat dari logam.

    7

  • Fungsi utama serat atau serbuk dalam komposit adalah:

    Untuk membawa beban. Dalam komposit struktur, 70 90% beban

    didukung oleh serat.

    Untuk memberikan kekakuan, kekuatan, stabilitas panas, dan sifat struktur

    lainnya dalam komposit.

    Menyediakan penghantaran atau insulasi elektrik, tergantung pada jenis

    serat atau serbuk yang digunakan

    Kualitas ikatan antara matriks dan filler dipengaruhi oleh beberapa variable

    berikut :

    Ukuran partikel

    Rapat jenis bahan yang digunakan

    Fraksi volume material

    Komposisi material

    Bentuk partikel

    Kecepatan dan waktu pencampuran

    Penekanan (kompaksi)

    Pemanasan (sintering)

    C. Jenis-jenis Komposit

    Berdasarkan jenis penguat/Fibernya komposit dibagi menjadi 3, yaitu :

    1. Komposit serat (fibricus composite)

    Merupakan komposit yang terdiri dari serat dan bahan dasar yang

    diprosuksi secara fabrikasi, misalnya serat + resin sebagai bahan perekat, sebagai

    contoh adalah FRP (Fiber Reinforce Plastic) plastik diperkuat dengan serat dan

    banyak digunakan, yang sering disebut fiber glass. Pemilihan serat atau penguat

    penyusun pada komposit juga harus mempertimbangkan beberapa hal, salah

    satunya harga. Hal ini penting karena sebagai pertimbangan bila akan digunakan

    pada skala produksi besar.

    8

  • Jenis komposit serat terbagi menjadi 4 macam yaitu

    Continous fiber composite (komposit diperkuat dengan serat kontinue),

    Woven fiber composite (komposit diperkuat dengan serat anyaman),

    Chopped fiber composite (komposit diperkuat serat pendek/acak),

    Hybrid composite (komposit diperkuat serat kontinyu dan serat acak).

    Kelebihan komposit serat :

    a) Kekuatan lebih seragam pada berbagai arah

    b) Dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan meningkatkan kekerasan

    material

    c) Cara penguatan dan pengerasan oleh partikulat adalah dengan menghalangi

    pergerakan dislokasi.

    2. Komposit lapis (laminated composite)

    Jenis komposit ini terdiri dari dua lapis atau lebih yang digabung menjadi

    satu dan setiap lapisnya memiliki karakteristik sifat sendiri. Contoh komposit ini

    yaitu bimetal, pelapisan logam, kaca yang dilapisi, dan komposit lapis serat yang

    sering digunakan sebagai bahan bangunan dan kelengkapannya.

    3. Komposit partikel (particulate composite)

    Merupakan komposit yang menggunakan partikel serbuk/butiran sebagai

    penguatnya dan terdistribusi secara merata dalam matriknya. Contohnya yaitu

    Komposit yang terdiri dari partikel dan bahan penguat seperti batu dan pasir yang

    diperkuat dengan semen yang sering kita jumpai sebagai beton.

    9

  • Berdasarkan matriksnya, komposit dibagi menjadi 3, yaitu :

    1. Metal matrix composites (MMC)

    Komposit matrik logam (metal matrix composites) yaitu komposit yang

    menggunakan matriks logam pada umumnya ditemukan berkembang pada

    industri otomotif. Bahan ini menggunakan suatu logam seperti aluminium sebagai

    matrik dan penguatnya dengan serat seperti silikon karbida.

    Contoh : alumunium beserta paduannya, titanium beserta paduannya, magnesium

    beserta paduannya.

    Kelebihan MMC dibandingkan dengan komposit polimer yaitu :

    Transfer tegangan dan regangan yang baik.

    Ketahanan terhadap temperature tinggi

    Tidak menyerap kelembapan.

    Tidak mudah terbakar.

    Kekuatan tekan dan geser yang baik.

    Ketahanan aus dan muai termal yang lebih baik

    Kekurangan MMC :

    Biayanya mahal

    Standarisasi material dan proses yang sedikit

    Aplikasi MMC, yaitu sebagai berikut :

    Komponen automotive (blok-silinder-mesin,pully,poros gardan,dll)

    Peralatan militer (sudu turbin,cakram kompresor,dll)

    Aircraft (rak listrik pada pesawat terbang)

    Peralatan elektronik

    .

    10

  • 2. Ceramic matrix composites (CMC)

    Komposit matrik keramik (ceramic matrix composites ) digunakan pada

    lingkungan bertemperatur sangat tinggi. Bahan ini menggunakan keramik sebagai

    matrik dan diperkuat dengan serat pendek, atau serabut-serabut (whiskers) dimana

    terbuat dari silikon karbida atau boron nitrida. Penguat yang umum digunakan

    pada CMC adalah oksida, carbide, dan nitrid sedangkan matrik yang sering

    digunakan pada CMC yaitu, gelas anorganik, keramik gelas, alumina, dan silikon

    nitrida

    Salah satu proses pembuatan dari CMC yaitu dengan proses DIMOX,

    yaitu proses pembentukan komposit dengan reaksi oksidasi leburan logam untuk

    pertumbuhan matriks keramik disekeliling daerah penguat.

    Kelebihan CMC :

    Kekurangan CMC :

    -cot effective

    11

  • Aplikasi CMC, yaitu sebagai berikut :

    hangers

    exchange tubes, liner

    rs, heat pipes, filters, sensors.

    potong.

    kat (LAS) untuk calon material mesin panas

    3. Polymer matrix composites (PMC)

    Komposit ini menggunakan bahan polimer sebagai matriknya. Sifat-sifat

    komposit polimer ditentukan oleh sifat-sifat penguat,Sifat-sifat polimer,rasio

    penguat terhadap polimer dalam komposit (fraksi volume penguat), geometri dan

    orientasi penguat pada komposit.

    Kelebihan PMC :

    apat dibuat dengan produksi massal

    mengikuti bentuk

    Aplikasi PMC :

    -alat rumah tangga,

    panel pintu kendaraan, lemari perkantoran, dan peralatan elektronika.

    komponen ruang angkasa, dan rantai pesawat terbang.

    12

  • D. Proses Pembuatan Komposit

    Proses adalah ilmu mengubah material dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

    Karena material komposit melibatkan dua atau lebih material, teknik pemrosesan

    yang diterapkan pada komposit sangat berbeda dengan yang diterapkan untuk

    pemrosesan metal. Terdapat bermacam-macam teknik pemrosesan komposit yang

    tersedia untuk memproses bermacam tipe sistem resin dan penguat.

    Gambar II. 2. Klasifikasi teknik pemrosesan komposit

    13

  • E. Kualifikasi Produk Komposit

    Sebelum implementasi produk komposit polimer ini digunakan, maka dilakukan

    beberapa kualifikasi yang antara lain adalah :

    Coating performance:

    - Cathodic disbondment, pengujian di lakukan untuk mengukur kemampuan

    lapisan komposit menahan masuknya air ke dalam lapisan, dimana air tersebut

    dapat menimbulkan potensial korosi

    - Adhesion, pengujian dilakukan untuk melihat apakah lapisan komposit dan

    material pipa terjadi ikatan yang baik.

    Strengthening performance

    Merupakan pengujian untuk melihat kekuatan lapisan komposit jika diberikan

    tekanan pada pipa, pengujian dilakukan dengan melakukan hidrotest sampai

    melebihi tekanan yang diijinkan.

    Repair application

    Merupakan pengujian yang dilakukan untuk melihat apakah lapisan komposit

    tersebut dapat di perbaiki jika terjadi kesalahan dalam pemasangan atau untuk

    melakukan lapisan ulang jika umur lapisan komposit telah melebihi dari yang

    ditetapkan.

    Keselamatan dan kesehatan

    Merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah produk komposit

    ini berbahaya bagi pekerja ketika pemasangan dan bagi masyarakat ketika melalui

    pipa.

    14

  • F. Kelebihan dan Kekurangan Bahan Komposit

    1. Kelebihan bahan komposit

    Bahan komposit mempunyai beberapa kelebihan berbanding dengan bahan

    konvensional seperti logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat dilihat dari

    beberapa sudut yang penting seperti sifat-sifat mekanikal dan fisikal, keupayaan

    (reliability), kebolehprosesan dan biaya. Seperti yang diuraikan dibawah ini :

    a. Sifat-sifat mekanikal dan fisikal

    Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat memainkan peranan

    penting dalam menentukan sifat-sifat mekanik dan sifat komposit. Gabungan

    matriks dan serat dapat menghasilkan komposit yang mempunyai kekuatan dan

    kekakuan yang lebih tinggi dari bahan konvensional seperti keluli.

    1) Bahan komposit mempunyai density yang jauh lebih rendah berbanding

    dengan bahan konvensional. Ini memberikan implikasi yang penting

    dalam konteks penggunaan karena komposit akan mempunyai kekuatan

    dan kekakuan spesifik yang lebih tinggi dari bahan konvensional.

    Implikasi kedua ialah produk komposit yang dihasilkan akan mempunyai

    kerut yang lebih rendah dari logam. Pengurangan berat adalah satu aspek

    yang penting dalam industri pembuatan seperti automobile dan angkasa

    lepas. Ini karena berhubungan dengan penghematan bahan bakar.

    2) Dalam industri angkasa lepas terdapat kecendrungan untuk menggantikan

    komponen yang diperbuat dari logam dengan komposit karena telah

    terbukti komposit mempunyai rintangan terhadap fatigue yang baik

    terutamanya komposit yang menggunakan serat karbon.

    3) Kelemahan logam yang agak terlihat jelas ialah rintangan terhadap kakisa

    yang lemah terutama produk yang kebutuhan sehari-hari. Kecendrungan

    komponen logam untuk mengalami kakisan menyebabkan biaya

    pembuatan yang tinggi.

    15

  • 4) Bahan komposit juga mempunyai kelebihan dari segi versatility (berdaya

    guna) yaitu produk yang mempunyai gabungan sifat-sifat yang menarik

    yang dapat dihasilkan dengan mengubah sesuai jenis matriks dan serat

    yang digunakan. Contoh dengan menggabungkan lebih dari satu serat

    dengan matriks untuk menghasilkan komposit hibrid.

    5) Massa jenis rendah (ringan)

    6) Lebih kuat dan lebih ringan

    7) Perbandingan kekuatan dan berat yang menguntungkan

    8) Lebih kuat (stiff), ulet (tough) dan tidak getas.

    9) Koefisien pemuaian yang rendah

    10) Tahan terhadap cuaca

    11) Tahan terhadap korosi

    12) Mudah diproses (dibentuk)

    13) Lebih mudah dibanding metal

    b. Biaya

    Faktur biaya juga memainkan peranan yang sangat penting dalam

    membantu perkembangan industri komposit. Biaya yang berkaitan erat dengan

    penghasilan suatu produk yang seharusnya memperhitungkan beberapa aspek

    seperti biaya bahan mentah, pemrosesan, tenaga manusia, dan sebagainya.

    2. Kekurangan Bahan Komposit

    a. Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash (tabrak) dibandingkan

    dengan metal.

    b. Kurang elastis

    c. Lebih sulit dibentuk secara plastis

    16

  • G. Aplikasi dan Contoh Bahan Komposit

    Aplikasi Bahan Komposit

    Penggunaan bahan komposit sangat luas, yaitu untuk :

    a. Angkasa luar = Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter, Komponen

    satelit.

    b. Automobile = Komponen mesin, Komponen kereta

    c. Olah raga dan rekreasi = Sepeda, Stick golf, Raket tenis, Sepatu olah raga

    d. Industri Pertahanan = Komponen jet tempur, Peluru, Komponen kapal selam

    e. Industri Pembinaan = Jembatan, Terowongan, Rumah, Tanks.

    f. Kesehatan = Kaki palsu, Sambungan sendi pada pinggang

    g. Marine / Kelautan = Kapal layar, Kayak

    Contoh Material Komposit

    1. Plastik diperkuat fiber:

    a. Diklasifikasikan oleh jenis fiber :

    1) Wood (cellulose fibers in a lignin and hemicellulose matrix)

    2) Carbon-fibre reinforced plastic atau CRP

    3) Glass-fibre reinforced plastic atau GRP (informally, "fiberglass")

    b. Diklasifikasikan oleh matriks:

    1) Komposit Thermoplastik

    a) long fiber thermoplastics or long fiber reinforced thermoplastics

    b) glass mat thermoplastics

    2) Thermoset Composites

    17

  • 2. Metal matrix composite MMC:

    a. Cast iron putih

    b. Hardmetal (carbide in metal matrix)

    c. Metal-intermetallic laminate

    3. Ceramic matrix composites:

    a. Cermet (ceramic and metal)

    b. concrete

    c. Reinforced carbon-carbon (carbon fibre in a graphite matrix)

    d. Bone (hydroxyapatite reinforced with collagen fibers)

    4. Organic matrix/ceramic aggregate composites

    a. Mother of Pearl

    b. Syntactic foam

    c. Asphalt concrete

    5. Chobham armour (lihat composite armour)

    6. Engineered wood

    a. Plywood

    b. Oriented strand board

    c. Wood plastic composite (recycled wood fiber in polyethylene matrix)

    d. Pykrete (sawdust in ice matrix)

    7. Plastic-impregnated or laminated paper or textiles

    a. Arborite

    b. Formica (plastic)

    18

  • BAB III

    KESIMPULAN

    Komposit adalah suatu jenis bahan/material yang terbentuk dari kombinasi

    antara dua atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak

    homogen, dimana sifat mekanik dari masing-masing material pembentuknya

    berbeda. Material komposit tersusun dari dua komponen utama yaitu matrik

    (bahan pengikat) dan filler (bahan pengisi). Berdasarkan jenis fibernya komposit

    terbagi menjadi komposit serat (fibricus composite), komposit lapis (laminated

    composite), dan komposit partikel (particulate composite). Berdasarkan jenis

    matriksnya komposit terbagi menjadi metal matrix composites (MMC), ceramic

    matrix composites (CMC),dan polymer matrix composites (PMC).

    Terdapat bermacam-macam teknik pemrosesan dalam membuat komposit

    yang tersedia untuk memproses bermacam tipe sistem resin dan penguat. Sebelum

    implementasi produk komposit ini digunakan, maka dilakukan beberapa

    kualifikasi seperti coating performance, strengthening performance, repair

    application serta keselamatan dan kesehatan. Komposit memiliki lebih banyak

    kelebihan disbanding kelemahan seperti dalam hal sifat-sifat mekanikal dan fisikal

    contohnya lebih kuat dan lebih ringan, ulet (tough) dan tidak getas, tahan terhadap

    korosi dan mudah diproses (dibentuk) juga dari segi biaya yang lebih ekonomis.

    Komposit dapatdiaplikasikan di berbagai bidang seperti di bidang automobile,

    olah raga dan rekreasi, industri, kesehatan, bahkan kelautan karena kelebihannya

    dibandingkan yang lain seperti paduan logam.

    19

  • DAFTAR PUSTAKA

    William, J.C.,2003. Progress in Structural Materials for Aerospace Systems

    (ed.51st). Acta Materialia.

    Diharjo K., Jamasri, Soekrisno R., Rochardjo H.S.B., 2008. Kajian Sifat Fisis-

    Mekanis dan Akustik Komposit Sandwich Serat Kenaf-Polyester Dengan

    Core kayu Sengon Laut. Jurusan Teknik Mesin dan Industri

    FT-UGM : Yogyakarta.

    Daniel, 2007. Karakteristik Komposit Berpenguat Serat Bambu dan Serat Gelas

    Sebagai alternative bahan baku Industri. Jurusan Teknik Fisika FTI ITS :

    Surabaya.

    Agus, 2012. Karakteristik Komposit Karbon-Karbon Berbasis Limbah Organik

    Hasil Proses Tekan Panas. FT Departemen Teknik Metalurgi dan Material

    Kekhususan Komposit UI : Depok.

    Rimbun Turnip, 2010. Penggunaan Komposit. FT UI : Depok.

    Sudarsono, 2012. Kajian Sifat Mekanik Material Komposit Propeler Kincir Angin

    Standar NACA 4415 Modifikasi. Jurusan Teknik Mesin Institut Sains

    &Teknologi AKPRIND : Yogyakarta.

    20